101
i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI 105710225915 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

i

ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA

KABUPATEN PINRANG

SKRIPSI

TOMI WAHYUDI

105710225915

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

ii

ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA

KABUPATEN PINRANG

SKRIPSI

TOMI WAHYUDI 105710225915

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 3: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

iii

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini ku persembahkan kepada :

Bapak & Ibu saya, Serta keluarga saya yang telah melimpahkan kasih sayang dan cintanya,

doa yang tak pernah putus, serta kerja keras ikhlas tanpa pernah lelah untuk memberikan

yang terbaik bagi keberhasilanku.

Almamaterku tercinta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhamadiyah

Makassar

Temanku, Saudaraku di HIMAJEP, & Saudara seperjuangan di AGENSI-015 terkasih atas

motivasi dan semangatnya

Para dosen dan petani tambak bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten

Pinrang yang telah banyak membantu.

MOTTO HIDUP

“Badai Pasti Berlalu, Nikmati Segala Proses Yang Terjadi Hari Ini”

“Apa Yang Kita Pikirkan Menentukan Apa Yang Akan Terjadi Pada Kita, Jadi Jika Ingin

Mengubah Hidup Kita, Kita Perlu Mengembangkan Pikiran Kita”

Page 4: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …
Page 5: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …
Page 6: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …
Page 7: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamb a-Nya. Shalawat dan

salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para

keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupaka nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Produktivitas Petani

Tambak Bandeng Di Desa Paria Kecamatan Dampanua Kabupaten Pinrang”.

Skripsi yang penulis ini buat bertujuan untuk memenuh i syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhamm adiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis bapak Jakri dan ibu Supiyah yang senantiasa memberi

harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan

seluruh keluargaku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat serta doa restu atas keberhasilan penulis dalam menuntut hingga akhir

studi ini. Semoga apa yang terlah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah

dan cahaya peneran g kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

Page 8: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

vii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Uniersitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE, M. Si., selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Andi Nur Fitrianti, SE, M.Si., selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenan Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi

Pembangunan Angkatan 2015 yang selalu blajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Kawan-Kawan Seperjuangan AGENSI 2015 yang selalu memberi dukungan,

motivasi, & sudah menjadi seperti saudara kandung semuanya

10. Teman, Kawan, Rekan, Saudara, Kakak & Adik-Adik HIMAJEP yang selalu

memberi support dan dorongan bagi penulis untuk cepat menyelesaikan studi

penulis.

Page 9: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

vii

11. Tak lupa teman seperjuangan teman kelas EP 15 D terkhusus Bella temanku

yang paling baik, cantik & maniezzt, juga Indah, Nisa, Ikka, Irma & Jayadi

mereka yang selalu terlibat yang selalu & mereka yang selalu memberikan

bantuan dalam proses penyelesaian studi penulis.

12. Untuk Saudara-saudaraku dari tanah Lazinrank & para penghuni Gubuk

Derita yang selalu memberikan dukungan serta wejangan-wejangan hidup

yang tak terpermanai.

13. Terima kasih teruntuk petani tambak atas bantuan dan kerjasamanya

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

14. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya

demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 21 September 2020

Penulis

Page 10: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

viii

ABSTRAK

Tomi Wahyudi. 2020. Analisis Tingkat Produktivitas Petani Tambak Bandeng Di Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Dibimbing Oleh : Andi Jam’an Pembimbing I,

A. Nur Fitrianti Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produktivitas petani tambak

bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, mengetahui besarnya

pengaruh faktor-faktor tenaga kerja, luas lahan dan modal terhadap produktivitas petani

tambak bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, menganalisis

tingkat pendapatan petani tambak bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang.

Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode pengumpulan data berupa

metode kuisioner. Pengujian analisa data menggunakan regresi linier berganda untuk

mengetahui pengaruh variabel Tenaga Kerja (X1), Luas Lahan (X2), dan Modal (X3)

terhadap variabel Produktivitas Petani Tambak Bandeng (Y) di Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang. Dengan jumlah populasi Petani Tambak Bandeng di Desa

Paria sebanyak 198 dan sampel sebanyak 66 Petani Tambak Bandeng.

Kata Kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Luas Lahan, Petani Tambak Bandeng

Page 11: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

ix

ABSTRACK

Tomi Wahyudi. 2015. Analysis of the Productivity Level of Milkfish Farmers in Paria Village,

Duampanua District, Pinrang Regency. Guided by : Guided by Advisor I Andi Jam’an,. and

A. Nur Fitrianti II Advisor.

This study aims to analyze the productivity level of milkfish pond farmers in Paria

Village, Duampanua District, Pinrang Regency, know the magnitude of the influence of labor

factors, land area and capital on the productivity of milkfish pond farmers in Paria Village,

Duampanua District, Pinrang Regency, to analyze the income level of milkfish pond farmers

in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency.

This study uses primary data with data collection methods in the form of a

questionnaire method. Testing data analysis using multiple linear regression to determine

the effect of variables Labor (X1), Land Area (X2), and Capital (X3) on the Productivity of

Milkfish Farmers (Y) in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency. With a

population of 198 Milkfish Farmers in the Village of Paria and a sample of 66 Farmers of

milkfish pond.

Keywords: Productivity, Labor, Land Area, Milkfish Farmers

Page 12: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

x

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ........................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERRSEMBAHAN ................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................................. 8

1. Pengertian produksi ...................................................................... 8

2. Fungsi produksi ............................................................................ 10

3. Usaha tambak .............................................................................. 11

4. Pengertian pendapatan ................................................................ 13

5. Hubungan antar variable .............................................................. 14

Page 13: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi .................................. 17

7. Modal Usaha ................................................................................ 18

8. Tenaga Kerja ................................................................................ 20

B. Tinjauan Empiris .................................................................................. 23

C. Kerangka Fikir ..................................................................................... 31

D. Hipotesis ............................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 33

C. Devinisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................................... 33

D. Populasi Dan Sampel .......................................................................... 34

E. Teknikn Pengumpulan Data ................................................................ 35

F. Teknik Analisis .................................................................................... 35

G. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 36

H. Uji Stastik ............................................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum .......................................................................... 39

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 45

C. Produktivitas .................................................................................. 50

D. Analisis Data.................................................................................. 53

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 66

B. Saran ............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

Page 14: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Peneliitan Terdahulu ....................................................................... 23

Tabel 4.1 Data Kependudukan ........................................................................ 42

Tabel 4.2 Kualitas Angkatan Kerja .................................................................. 43

Tabel 4.3 Mata Pencaharian Penduduk .......................................................... 44

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 46

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Tingkat Umur ........................................... 47

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Lama Bercocok Tanam ........................... 48

Tabel 4.7 Jumlah Responden Menurut Luas Lahan ........................................ 49

Tabel 4.8 Tingkat Pendidikan .......................................................................... 50

Tabel 4.9 Hasil Produksi Petani Tambak Bandeng Per Panen ........................ 51

Tabel 4.10 Tingkat Produktivitas Usaha Tambak Bandeng ............................. 52

Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov- Smirnov ...................................................... 54

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 55

Tabel 4.13 Hasil Analisis Linier Berganda ....................................................... 57

Tabel 4.14 Hasil Uji F ...................................................................................... 61

Tabel 4.15 Hasil Koefesien Determinasi (R2) .................................................. 62

Page 15: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Fikir ............................................................................. 31

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 56

Page 16: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan masyarakat semakin

meningkat dari tahun ke tahun. Dalam bidang ekonomi mendapat prioritas utama

dalam pembangunan nasional, karena pembangunan ekonomi diharapkan dapat

menjadi motor penggerak pembangunan. Selain melalui pembangunan bidang

ekonomi dapat dihasilkan sumber yang lebih luas bagi pembangunan bidang lain.

Sebagai tolak ukur adanya pembangunan ekonomi adalah terjadinya

pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran nyata

dari kebijakan perubahan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi

yang dilakukan oleh masing-masing daerah.

Perkembangan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional

diarahkan untuk mengembangkan daerah masing-masing dan menyerasikan laju

pertumbuhan antar daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui pembangunan yang

serasi dan terpadu antar sektor ekonomi. Oleh karena itu pembangunan sub

sektor perikanan perlu di tingkatkan, bukan saja untuk keperluan peningkatan

mutu gizi masyarakat, tetapi terutama ditujukan untuk keperluan meningkatan

produksi dan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan menunjang

komoditas ekspor non migas sebagai penghasil devisa negara.

Sektor perikanan yang ada di daerah Kabupaten Pinrang juga perlu

ditingkatkan guna meningkatkan usaha perikanan yang ada di Kabupaten

1

Page 17: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

2

Pinrang, mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Pinrang yaitu

besarnya jumlah luas lahan tambak yang dimiliki, keadaan alam dan letak

geografis yang mendukung serta besarnya jumlah penduduk yang kebanyakan

tinggal di desa dan mata pencaharian petani tambak. Sektor perikanan

merupakan penyediaan lapangan kerja yang cukup signifikan, tetapi karena

semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan lahan yang tersedia sangat

terbatas dan minimnya modal yang dimiliki petani untuk mengembangkan

usahanya maka penyerapan tenaga kerja pada sektor perikanan menurun.

Keadaan ini berakibat terjadinya perubahan dari sektor peikanan ke sektor

industri, padahal sektor ini tetap diharapkan mampu untuk menjamin penyediaan

bahan pangan nasional.

Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini, pemerintah

mengambil kebijakan dalam menyerasikan dan menyeimbangkan pendapatan

masyarakat terhadap pada sektor permodalan yaitu dengan melalui pemberian

kredit perbankan. Hal ini disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai

penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat secara efektif dan efisien untuk

mendukung pelaksanaan pembangunan dalam upaya pengembangan dana pada

sektor pembangunan ekonomi pedesaan untuk meningkatkan pengembangan

budidaya perikanan dan meningkatkan usahanya guna mencapai tujuan

kemakmuran. Semakin meningkatnya hasil produksi dan tingkat pendapatan

diharapkan dapat membuka kesejahteraan keluarganya, baik keluarga pemilik

modal itu sendiri maupun yang hanya sebagai buruh petani.dan tentunya secara

tidak langsung dapat membantu pemerintah didalam memberikan perkreditan

Page 18: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

3

pada masyarakat. Mengingat pentingnya dalam mencapai pembangunan

ekonomi disektor perikanan terutama perikanan tambak. Kabupaten Pinrang

memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pengembangan perikanan .

Bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi masyarakat.

Bandeng merupakan hasil tambak, dimana budidaya hewan ini mula-mula

merupakan pekerjaan bagi petani khususnya petani tambak. Bandeng

merupakan hewan yang hidup di air tawar dan air asin, selain itu bandeng relative

tahan terhadap berbagai jenis penyakit yang biasanya menyerang hewan air.

Sampai saat ini sebagian besar budidaya bandeng masih dikelola dengan cara

yang relative sederhana dengan tingkat produksi yang sangat rendah. Dari aspek

konsumsi bandeng adalah sumber protein yang sehat sebab bandeng adalah

sumber protein yang tidak mengandung kolestrol. Budidaya bandeng tidak

menmbulkan pencemaran lingkungan baik air kotor maupun bau amis/bau tidak

sedap.

Jenis perikanan budi daya yang dilakukan di Indonesia meliputi budi daya

laut, budi daya tambak, budi daya kolam, dan budi daya sawah. Di antara

berbagai jenis perikanan budi daya tersebut, produksi tertinggi yaitu 559.612 ton

(38,10% dari total produksi perikanan budi daya) berasal dari budi daya tambak

denganluas mencapai 489.811 ha (luas kotor) ada tahun 2004 (Anonim, 2006).

Usaha perikanan budi daya tambak merupakan kegiatan yang memanfaatkan

kawasan pesisir yang mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap

pendapatan masyarakat pesisir, penyedia lapangan kerja, dan perolehan devisa

negara yang potensial. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi

Page 19: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

4

budi daya tambak dan memiliki tambak terluas yaitu 104.240 ha atau sekitar

21,28% dari total luas tambak di Indonesia pada tahun 2004.

Tambak terluas di Sulawesi Selatan dijumpai di Kabupaten Pinrang yaitu

seluas 15.853 ha (16,51% dari total tambak di Sulawesi Selatan) pada tahun

2005 (Anonim, 2005) dan ditunjuk sebagai pusat pengembangan produksi udang

windu di Sulawesi Selatan. Komoditas selain udang windu (Penaeus monodon)

yang dibudidayakan di tambak Kabupaten Pinrang adalah ikan bandeng (Chanos

chanos), baik secara monokultur maupun polikultur dengan produksi 2.237 ton

udang windu dan 9.420 ton ikan bandeng pada tahun 2005 (Anonim, 2005).

Produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang baru mencapai 141 kg/ha/tahun untuk

udang windu dan 594 kg/ha/tahun untuk ikan bandeng. Produktivitas tambak ini

masih dapat ditingkatkan melalui pengelolaan tambak yang tepat dan penerapan

teknologi yang sesuai dengan kesesuaian lahan tambak. Pengelolaan tambak

yang dilakukan oleh pembudi daya tambak sangat bervariasi, termasuk pembudi

daya tambak di Kabupaten Pinrang, sebagai contoh kapur yang diaplikasikan

berkisar antara 150 sampai 2.500 kg/ha dan padat penebaran benur windu antara

10.000 sampai 30.000 ekor/ha dan nener bandeng antara 500—2.500 ekor/ha

pada polikultur udang windu dan ikan bandeng (Ratnawati et al., 2002).

Pemupukan dan pengapuran serta ketersediaan air dan adanya saluran

memberikan pengaruh yang nyata terhadap produktivitas tambak di

KabupatenMaros, Takalar, dan Bulukumba – Sulawesi masam yang berlokasi di

Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan produksi rumput laut

sangat ditentukan oleh dosis pupuk urea, luas tambak, pengalaman petambak,

Page 20: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

5

dosis pupuk KCl, umur tambak, padat penebaran nener bandeng, dan dosis

kapur yang diaplikasikan (Mustafa & Ratnawati, 2005). Oleh karena itu, perlu

upaya untuk mengetahui tingkat produktivitas tambak bandeng yang diharapkan

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan produktivitas

tambak. Selain itu, faktor lingkungan tambak juga perlu diketahui yang sekaligus

merupakan upaya untuk melakukan modifikasi kriteria dalam penentuan

kelayakan tambak.

Pengelolaan tambak merupakan faktor penting setelah penentuan kelayakan

lahan budi daya tambak dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan

budi daya tambak berkelanjutan (Karthik et al., 2005). Oleh karena itu, dilakukan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas tambak di

Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

masalah-masalah yang akan diteliti antara lain :

1. Apakah Faktor Tenaga Kerja Berpengaruh Terhadap Produktivitas Petani

Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang

?

2. Apakah Faktor Luas Lahan Berpengaruh Terhadap Produktivitas Petani

Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang

?

3. Apakah Faktor Modal Berpengaruh Terhadap Produktivitas Petani Tambak

Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang ?

Page 21: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Besarnya Pengaruh Faktor-Faktor Tenaga Kerja Terhadap

Produktivitas Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang.

2. Mengetahui Besarnya Pengaruh Faktor-Faktor Luas Lahan Terhadap

Produktivitas Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang.

3. Mengetahui Besarnya Pengaruh Faktor-Faktor Modal Terhadap Produktivitas

Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten

Pinrang.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian Ini Diharapkan Dapat Memberikan Masukan Bagi Masyarakat

Petani Tambak Dalam Menggunakan Tingkat Produktivitas Atau Efisiensi

Budidaya Bandeng Yang Lebih Baik.

2. Penelitian Ini Diharapkan Dapat Memberikan Kontribusi Terhadap Teori

Produktivitas Atau Efisiensi Dalam Aplikasinya Pada Budidaya Perikanan.

Page 22: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

7

3. Dapat Memberikan Informasi dan Sebagai Bahan Referensi Kepada Semua

Pihak Terutama Kepada Mahasiswa Maupun Peneliti Yang Menelaah

Kasus Serupa.

Page 23: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Produksi

Menurut (Nuraini, 2015) telah dikemukakan sebelumnya bahwa

fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi

(input) dengan hasil produksi (output). Faktor produksi merupakan hal

yang mutlak dalam prosesproduksi karena tanpa faktor produksi

kegiatan produksi tidak dapat berjalan. Fungsi produksi

menggambarkan teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan, suatu

industri atau suatu perekonomian secara keseluruhan. Secara umum

fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang produksi

tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakkan. Jadi hasil

produksi merupakan variabel tidak bebas, sedangkan faktor produksi

merupakan variabel bebas. Fungsi produksi dapat ditulis sebagai

berikut :

Q : (K,L,R,T)

Q : Output

K : Kapital/modal

L : Labour/tenaga kerja

R : Resources/sumber daya

T : Teknologi

Dari persamaan di atas pada dasarnya berarti bahwa besar

kecilnya tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah

8

Page 24: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

9

modal, tenaga kerja, sumber daya dan teknologi yang digunakkan.

Jumlah produksi yang berbeda-beda tentunya memerlukan faktor

produksi yang berbeda pula. Tetapi ada juga bahwa jumlah produksi

yang tidak sama akan dihasilkan oleh faktor produksi yang di anggap

tetap, biasanya adalah faktor produksi seperti modal, mesin,

peralatannya serta bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi

yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja. ( Menurut Subyanto,

1989 dalam Prakoso, 2013) mengemukakan produksi adalah hasil

yang diperoleh sebagai akibat dari bekerjanya faktor-faktor produksi

sekaligus antara lain tanah, modal dan tenaga kerja. Pengertian

tentang produksi tersebut dapat disimpulkan sebagai sumber daya

atau input yeng terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan skil yang

dibutuhkan atau digunakan sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu

komoditi yang bernilai ekonomi. Kombinasi atas sumber daya tersebut

harus menunjukkan suatu proses produksi yang efisien, sehingga akan

meminimalkan pengeluaran dalam biaya produksi. Seorang produsen

termasuk nelayan dalam dalam melaksanakan setiap produksinya

tidak akan lepas dari kewajiban melakukan pengeluaran terhadap

berbagai input yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah

produksi misalnya pada penggunaan tenaga kerja, pembelian bahan

bakar, kosumsi, biaya operasional, dll. Keseluruhan biaya ini telah

dikeluarkan dengan maksud untuk memperlancar kegiatan produksi.

Page 25: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

10

2. Fungsi Produksi

Mengingat permasalahan yang ada, maka landasan teori yang

digunakan adalah analisis fungsi produksi. (Menurut Soediyono, 2000),

bahwa fungsi produksi menunjukkan output atau jumlah hasil produksi

maksimum yang dapat dihasilkan per-satuan waktu tertentu dengan

menggunakan berbagai kombinasi sumber-sumber daya yang dipakai

dalam berproduksi. (Soekartawi, 2017) menyatakan bahwa fungsi

produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y)

dengan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yang dijelaskan berupa

output sedang variabel yang menjelaskan berupa input. Secara

matematis, hubungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, X3, ...... Xn) .................................................................

Dengan fungsi produksi seperti tersebut diatas, maka hubungan

Y dan X dapat diketahui dan sekaligus hubungan dengan X1..... Xn.

Dalam usahatani, produksi perikanan secara matematis dapat pula

dirumuskan sebagai berikut (Hasan BT dan Gunawan S, 1989) :

Q = f (X1, X2, X3... Xn) .....................................................................

Dimana :

Q : tingkat produksi

X1 ... Xn : faktor-faktor produksi (input)

Pengetahuan usahatani antara lain bertujuan meningkatkan hasil

produksi dan pendapatan petani. Kedua tujuan tersebut merupakan

faktor penentu bagi seorang petani untuk mengambil keputusan dalam

usahataninya. Petani sebagai pengelola usahatani harus dapat

mengalokasikan penggunaan faktor-faktor produksi tersebut agar

Page 26: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

11

mencapai hasil yang optimum sehingga memperoleh pendapatan yang

maksimum. Kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi diusahakan

sedemikian rupa agar dalam jumlah tertentu menghasilkan keuntungan

tetinggi. Tindakan ini sangat berguna untuk memperkirakan tingkat

keuntungan usahatani relatif terhadap sumber daya yang tersedia.

Namun demikian, pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi

terhadap produksi yang dihasilkan dibatasi dengan hukum “The Law of

Diminishing Return”, yang menyatakan bahwa bila suatu macam input

ditambah penggunaannya sedang input lain tetap, maka tambahan

output yang dihasilkan mula-mula menaik, kemudian seterusnya

menurun bila input tersebut terus ditambahkan.

3. Usaha Tambak

Definisi tambak atau kolam menurut (Murtidjo, 2012) adalah

badan air yang berukuran 1 m2 hingga 2 ha yang bersifat permanen

atau musiman yang terbentuk secara alami atau buatan manusia.

Tambak atau kolam cenderung berada pada lahan dengan lapisan

tanah yang kurang porus. Istilah kolam biasanya digunakan untuk

tambak yang terdapat di daratan dengan air tawar, sedangkan tambak

untuk air payau atau air asin. Fungsi tambak bagi ekosistem perairan

adalah terjadinya pengkayaan jenis biota air. Bertambahnya jenis biota

tersebut berasal dari pengenalan biota-biota yang dibudidayakan.

Jenis-jenis tambak yang ada di Indonesia meliputi: tambak

intensif, tambak semi intensif, tambak tradisional dan tambak organik.

Perbedaan dari ketiga jenis tambak tersebut terdapat pada teknik

pengelolaan mulai dari padat penebaran, pola pemberiaan pakan,

Page 27: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

12

serta sistem pengelolaan air dan lingkungan. Keberlanjutan budidaya

tambak sangat tergantung pada kondisi kualitas lingkungan perairan.

Kondisi lingkungan perairan yang berbeda mempengaruhi kondisi

kualitas lingkungan, baik secara fisika, kimia maupun biologi.

Pengembangan usaha budidaya tambak juga menghasilkan dampak

negatif terhadap lingkungan disamping keuntungan secara ekonomi,

jenis tambak yangberbeda akan menghasilkan kondisi kualitas

lingkungan yang berbeda pula. Kandungan klorofil-a, nitrat, nitrit, fosfat

anorganik, COD dan TOC cenderung lebih rendah pada tambak

organik dibandingkan dengan tambak konvensional. Dengan demikian,

tambak organik memberikan dampak yang lebih baik terhadap

lingkungan dibandingkan dengan tambak konvensional. Dampak

budidaya terhadap lingkungan tersebut dapat memberikan dampak

yang vital terhadap keberlanjutan budidaya yang dilakukan dan

adanya interaksi antara bahan organik dengan efisiensi produksi dari

tanah tambak dimana kandungan bahan organik pada tambak yang

produksinya rendah cenderung lebih rendah dibandingkan tambak

dengan produksi yang tinggi. Akumulasi bahan organik juga

menunjukkan bahwa pada tambak dengan substrat dominan pasir

cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pada substrat dominan

lanau. Adanya pengaruh lingkungan tambak terhadap aliran sungai di

sekitarnya dimana kondisi air buangan tambak yang buruk (tercemar)

juga akan menurunkan kondisi kualitas air sungai. Pengelolaan

tambak tidak hanya sebatas pada upaya untuk menghasilkan ikan,

tetapi juga penting untuk menjaga kondisi lingkungan yang layak,

Page 28: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

13

mengawasi panen dan pertumbuhan ikan, pemeriksaan keberhasilan

reproduksi ikan dan menjauhkan ikan-ikan yang tidak diinginkan

(predator/parasit). Disamping itu juga masih terdapat banyak faktor

yang harus diperhatikan dalam pengelolaan tambak seperti

pengelolaan populasi ikan, pengelolaan sistem, pemilihan spesies

ikan, pemberiaan pakan, pemasaran, dan sebagainya. Tambak yang

dikelola dengan baik cenderung memiliki kualitas air yang lebih baik.

4. Pengertian Pendapatan

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara jumlah produksi

yang diperoleh dengan harga produksi. Pendapatan usaha tani selisih

antara penerimaan dan seluruh biaya yang dilkeluarkan dalam selama

sekali periode. (Menurut Sukirno, 2002 dalam Yanutya 2013)

Pendapatan total usaha tani (pendapatan bersih) adalah selisih

penerimaan total dengan biaya total yang dikeluarkan dalam proses

produksi, dimana semua input milik keluarga diperhitungkan dalam

proses produksi. Total Revenue (TR) adalah jumlah produksi yang

dihasilkan, dikalikan dengan harga produksi dan secara sistematis

dapat dijelaskan sebagai berikut :

π = TR – TC

Keterangan : π = Pendapatan (Rp/musim tanam)

TR = Total Penerimaan (Rp/musim tanam)

TC = Total Biaya (Rp/musim tanam)

(Menurut Suratiyah, 2006 dalam Yanutya, 2013) pendapatan

dan biaya usahatani ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal terdiri dari umur petani, pendidikan, pengetahuan,

Page 29: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

14

pengalaman, keterampilan, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan modal.

Faktor eksternal berupa harga dan ketersediaan sarana produksi.

Ketersediaan saran produksi dan harga dapat dikuasai oleh petani

sebagai individu meskipun dana tersedia. Bila salah satu sarana

produksi tidak tersedia maka petani akan mengurangi penggunaan

faktorproduksi tersebut, demikian juga dengan harga sarana produksi

misalnya harga pupuk sangat tinggi bahkan tidak terjangkau akan

mempengaruhi biaya dan pendapatan. Penerimaan usahatani adalah

perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.

5. Hubungan Antar Variabel

a) Hubungan Luas lahan dengan Produksi

(Soekartawi, 2014) mengemukakan bahwa tanah sebagai

harta yang produktif adalah bagian organis rumah tangga tani.

Luas lahan usahatani menentukan pendapatan, taraf hidupnya dan

derajat kesejahteraan rumah tangga tani. Tanah berkaitan erat

dengan keberhasilan usahatani dan teknologi modern yang

dipergunakan. Untuk mencapai keuntungan usaha tani kualitas

tanah harus ditingkatkan, hal ini dapat dicapai dengan cara

pengelolaan yang hati-hati dan penggunaan metode terbaik.

Pentingnya faktor produksi tanah bukan saja dilihat dari segi luas

atau sempitnya tanah, tetapi juga segi yang lain, misalnya aspek

kesuburan tanah, macam penggunaan lahan (tanah sawah,

tegalan dan sebagainya) dan topografi (tanah daratan pantai,

rendah dan dataran tinggi). Kemampuan tanah untuk pertanian

penilaiiannya didasarkan kepada kemampuan tanah untuk

Page 30: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

15

ditanami berbagai jenis tanaman. Makin banyak tanaman makin

baik kemampuan untuk berproduksi, sedangkan makin tinggi

produksi per satuan luas makin baik kemampuan untuk

berproduksi secara lestari, semakin sedikit pengawetan tanak

semakin baik.

b) Hubungan Modal dengan Produksi

(Soekartawi, 2015) menyatakan bahwa modal yang

dipergunakan dalam produksi boleh dikatakan tetap besarnya dan

hanya sedikit sekali perubahan. Seringkali dijumpai adanya pemilik

modal besar yang mampu mengusahakan usahataninya dengan

baik tanpa adanya bantuan kredit dari pihak lain. Golongan pemilik

modal yang kuat ini sering ditemukan pada petani besar, petani

kaya dan petani cukupan, petani komersial atau pada petani

sejenisnya. Sebaliknya, tidak demikian halnya pada petani kecil.

Golongan petani yang diklasifikasikan sebagai petani tidak

bermodal kuat yaitu petani kecil, petani miskin, petani tidak

cukupan dan petani tidak komersial. Karena itulah mereka

memerlukan kredit agar mereka mampu mengelola usahataninya

dengan baik. Modal dalam usahatani dapat diklasifikasikan sebagai

bentuk kekayaan baik berupa uang maupun barang yang

digunakan untuk mengasilkan sesuatu baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi. Dengan

demikian pembentukan modal mempunyai tujuan yaitu:

a) untuk menunjang pembentukan modal lebih lanjut; dan

b) untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani.

Page 31: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

16

c) Hubungan Tenaga Kerja dengan Produksi

(Suroto, 2016) faktor tenaga kerja tidak hanya cukup dilihat

dari segi jumlahnya saja melainkan juga harus diperhatikan

kualitas dari tenaga kerja tersebut. Dengan adanya perbaikan

kualitas tenaga kerja maka batas penurunan produksi total karena

pertambahan jumlah tenaga kerja akan dapat ditunda sampai

jumlah tenaga kerja yang lebih besar. Pekerja adalah mereka

yangsungguh-sungguh bekerja atau melakukan kegiatan produksi

dalam suatu perekonomian dan mendapatkan upah sebagai balas

jasa mereka. Sebagai nilai output yang dihasilkan seorang tenaga

kerja dimana tingkat produksi ditentukan dari kemampuan untuk

menciptakan biaya produksi yang seefisien mungkin dan

menciptakan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan dengan

pesaing. (Sukirno, 2018) perlu diperhatikan adanya kualitas tenaga

kerja, ada kualitas kerja terdidik dan tidak terdidik, kualitas kerja

keahlian dan lain sebagainya. Aliran yang klasik dalam hal ini tidak

memperhitungkan jam kerja yang dipergunakan untuk pembuatan

barang, tetapi jumlah jam kerja yang biasa dan semestinya

diperlukan untuk memproduksi barang. Tenaga kerja merupakan

salah satu faktor yang terpenting dalam proses produksi untuk

menghasilkan barang maupun jasa disamping faktor produksi

modal, teknologi dan sumber daya alam. Tenaga kerja adalah

orang yang melaksanakan dan menggerakan segala kegiatan,

menggunakan peralatan maupun teknologi dalam menghasilkan

barang dan jasa yang bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

Page 32: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

17

manusia. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya tenaga

kerja yang dibutuhkan dan juga membutuhkan tenaga kerja yang

mempunyai keahlian, penggunaan tenaga kerja sebagai variabel

dalam proses produksi lebih ditentukan oleh pasar tenaga kerja,

dalam hal ini dipengaruhi oleh upah tenaga kerja serta harga

outputnya.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi

a. Luas lahan

(Menurut G. J Vink, 2012), sewa adalah hak pakai atas tanah

yang dibayarkan dengan uang atau hasil produksi yang sudah

ditentukan terlebihdahulu. Dalam upaya budidaya kepiting bakau,

tanah atau lahan berupa lahan tambak di sekitar tanaman bakau

yang telah diatur sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk

budidaya, biasanya petani yang membudidayakan kepiting bakau

menggunakan media keramba yang teruat dari bambu dengan

spesifikasi dan ukuran tertentu. Lahan tambak besar kecil termasuk

faktor yang mempengaruhi produksi bandeng. Ukuran tambak yang

besar menjadikan jumlah ikan yang dibudidayakan juga semakin

banyak sehingga produksi ikan bandeng pun semakin besar. Luas

lahan yang tidak sebanding dengan jumlah ikan akan

mengakibatkan kondisi ikan menjadi tidak sehat. (Mubyarto, 2018)

lahan merupakan faktor produksi yang penting dalam pertanian

karena merupakan tempat dimana usaha pertanian dilakukan dan

tempat hasil produksi dikeluarkan. Tanah mempunyai sifat yang

tidak sama dengan faktor produksi yang lain karena luas tanah

Page 33: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

18

relative tetap bahkan bisa dimungkinkan berkurang sementara

permintaan akan semakin meningkat sehingga sifatnya langka.

Tanah mempunyai beberapa sifat antara lain : luas lahan yang

relatif tetap atau dianggap tetap, tidak dapat dipindah-pindahkan,

dan dapat dipindah tangankan atau diperjual belikan. Dalam

pertanian di negara berkembang termasuk Indonesia faktor produksi

tanah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini terbukti

dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan

dengan faktor produksi produksi lainnya. Sebagai faktor produksi

tanah mendapatkan bagi hasil dari kegiatan produksi berupa sewa

tanah.

7. Modal Usaha

Modal adalah salah satu faktor yang menyumbang pada hasil

produksi, hasil produksi dapat meningkat karena digunakannya alat-alat

mesin produksi yang efisien, ketika hasil produksi meningkat maka

pendapatan juga akan meningkat. Dalam proses produksi tidak ada

perbedaan antara modal sendiridengan modal pinjaman, yang masing-

masing menyumbang langsung pada produksi. Akumulasi modal terjadi

apabila sebagian dari pendapatan di tabung dan di investasikan

kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan

dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan

bahan bakumeingkatkan stock modal secara fisik (yakni nilai riil atas

seluruh barang modal produktif secara fisik) dan hal ini jelas

memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa

mendatang. (Hingan, 2013) berpendapat bahwa modal berarti

Page 34: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

19

persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi.

Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu, hal ini disebut

akumulasi modal. Jhingan menyebutkan makna pembentukan modal

adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini

sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang

mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk

pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin, fasilitas

pengangkuutan, dan pabrik dalam arti pembentukan modal merupakan

investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan

stok modal, output nasional dan pendapatan nasional. Faktor yang

menyebabkan rendahnya pembentukan modal adalahrendahnya

pendapatan masyarakat yeng menyebabkan rendahnya tabungan yang

sangat penting dalam pembentukan modal. Rendahnya produksi yang

berakibat laju pertumbuhan pendapatan nasional, yabungan, dan

pembentukan modal menjadi rendah, alas an kependudukan yang

sangat tinggi akan menyebabkan pendapatan perkapita yang menurun

dan akan terjadi kekurangan dana dan akumulasi modal dalam

pembiayaan pembangunan, dan kekurangan peralatan modal serta

ketervelakangan teknologi. Menurut (Todaro, 2006) akumulasi modal

merupakan bagian dari pendapatan nasional atau pengeluaran yang

digunakan untuk memproduksi baik barang modal maupun barang

untuk konsumsi dalam waktu tertentu. Akumulasi modal dapat terjadi

apabila sebagian dari pendapatan di tabung dan di investasikan

kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan

dikemudian hari.

Page 35: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

20

8. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan baik

di dalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan barang

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (Simanjuntak,

2015:74) berpendapat tenaga kerja merupakan salah satu faktor

produksi selain faktor produksi tanah, modal yang memiliki peranan

penting dalam mendukung kegiatan produksi guna menghasilkan

barang dan jasa. Pertambahan permintaan barang dan jasa masyarakat

akan mengakibatkan peningkatan permintaan tenaga kerja. Permintaan

tenaga kerja disebut derived demand, karena sebagai input perubahan

permintaan tenaga kerja ditentukan olehperubahan permintaan

outputnya. Semakin besar permintaan output yang dihasilkan besar

pula permintaan tenaga kerjanya. Tenaga kerja merupakan salah satu

bagian terpenting dalam meningkatkan produktivitas, untuk itu perlu

dilakukan pengukuran terhadap produktivitas tenaga kerja adar

perusahaan dapat mengetahui perkembangan produksi yang terjadi.

Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap

produktivitas tenaga kerja adalah metode pengukuran waktu tenaga

kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit

pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat

dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja

menurut pelaksanaan standar, karena hasil masukkan dapat dinyatakan

dalam waktu peoduktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu

indeks yang sangat sederhana = hasil dalam jam-jam standar :

masukan dalam jam-jam waktu. Untuk mengukur suatu produktivitas

Page 36: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

21

perusahaan dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni

jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang dipergunakan

untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-jam

kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk

bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar

dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas

tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas

hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan,

2013:24-25). Produktivitas secara umum akan dapat diformulasikan

sebagai berikut:

1) Produktivitas = output/input (measurable) + input (invisible)

Invisible input meliputi tingkah pengetahuan, kemampuan teknis,

metodologi kerja dan pengetahuan organisasi dan motivasi kerja.

Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia,

operator mesin.

2) Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan Tenaga kerja jumlah

tenaga kerja yang dipekerjakan. Di sini produktivitas dari tenaga

kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang

dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia (man-hours),

yaitu jam kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja

langsung ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya meliputi

keduanya.

(Asri Marwan, 2012) tenaga kerja dikelompokkan menjadi 2

macam, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak

langsung. Yang dinamakan tenaga kerja langsung adalah tenaga

Page 37: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

22

kerja yang terlibat secara langsung padaproses produksi. Biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar tenaga kerja

jenis ini dikaitkan terhadap harga pokok barang yang dihasilkan

dan bersifat proporsional (sebanding) dengan tingkat kegiatan

yang dilakukan. Sedangkan yang dinamakan tenaga kerja tidak

langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung terlibat

dalam proses produksi. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk membayar tenaga kerja jenis ini dikategorikan sebagai salah

satu elemen biaya-biaya pabrik, yang besarnya tidak berubah

secara proporsionil dengan tingkat kegiatan yang dilakukan.

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu

diperhitungkan dalam proses produksi. Jumlah yang cukup bukan

saja dilihat dari Luas lahan, Tenaga Kerja, Modal, Kapasitas

Produksi, Tersedianya tenaga kerja tapi juga kualitas dan macam

tenaga kerja. Penggunaan faktor tenaga kerja dalam produksi

barang dan jasa mempunyai 2 macam nilai ekonomi yaitu (Suroto,

2012:16) :

1) Penggunaan tenaga kerja juga memberikan pendapatan kepada

orang lain yang melakukan pekerjaan dan memungkinkan

penyumbang input lain memperoleh pendapatan.

2) Dengan tenaga kerja yang disumbangkan, input lain berupa

modal, bahan, energi dan informasi dapat diubah menjadi output

atau produk yang mempunyai nilai tambah.

Page 38: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

23

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Hasil

1 Firdausia Wardah

2016 Analisis Tingkat Produktivitas Petani Tambak Bandeng Di Desa Kedung Pandan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo

Menganalisis tingkat pendapatan petani tambak bandeng di desa kedung pandan kecamatan jabong kabupaten sidoarjo. Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode pengumpulan data berupa metode kuisioner. Pengujian analisa data menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel indenpen terhadap variabel dependen. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dinyatakan bahwa variabel bebas yang signifikan berpengaruh positif terhadap produktivitas petani tambak bandeng adalah luas lahan, investasi pada peralatan, dan modal. Sedangkan tenaga kerja secara statistik

Page 39: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

24

tidak signifikan berpengaruh terhadap produktivitas petani tambak bandeng. Variabel tenaga kerja tidak signifikan karena nilai signifikansi sebesar 0.096 sedangkan nilai signifikansi t lebih besar dari α 0.05 jadi variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi

2 Sri Wahyuni Mustafa

2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Tambak Ikan Bandeng Di Desa Salekoe Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja, luas lahan, modal, dan jumlah produksi terhadap pendapatan petani tambak Ikan Bandeng di Desa Salekoe Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Uara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data regeresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dengan metode kuisioner yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

Page 40: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

25

luas lahan dan jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani tambak Ikan Bandeng di Desa Salekoe, variabel tenaga kerja berpengruh negaif dan signifikan terhadap pendapatan petani tambak Ikan Bandeng di Desa Salekoe, dan variabel modal petani tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tambak Ikan Bandeng di Desa Salekoe

Tiar Muslim 2019 ANALISIS PRODUKTIVITAS TAMBAK BANDENG DAN DAMPAKNYA BAGI KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR

Berdasarkan hasil peneltian, diperoleh bahwa hasil memasang udang memberikan pendapatan yang sangat melimpah terhadap masyarakat desa Prapag Lor. Produktivitas tambak dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor teknologi, faktor musim dan faktor manusia. Hasil budidaya tambak membuat tingkat kesejahteraan petani tambak meningkat pada kondisi menegah.

Page 41: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

26

Secara umum ada berbagai faktor yang mebuat hasil menjadi berkurang salah satunya adalah bibit bandeng yang hasil ternakan yang lebih rentan dalam menghadapi berbagi macam kondisi. Meningkatnya produktivitas tambak membuat pola pikir masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap hal-hal yang terkait masa depan. Seperti menyekolahkan anaknya, menabung di bank dan sebagainya.

3 Nur Fadillah 2020 Analisis Pendapatan Petani Tambak Ikan Bandeng di Kecamatan Woha Kabupaten Bima

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survai. Unit analisis adalah petani yang mengusahakan tambak ikan bandeng di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Jumlah responden ditentukan sebanyak 40 orangyang terdistribusisecara proportional sampling, Selanjutnya untuk mendapatkan petani yang

Page 42: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

27

menjadi responden ditentukan secara insidental sampling. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder yang dianalisis secara kulaitatif dan kuantitaif. Hasil penelitian menujukkan bahwa:(1) Rata-rata Pendapatan usahatani tambak ikan bandeng di Kecamatan Woha Kabupaten Bima dalam satu kali budidaya yaitu sebesar Rp 20.632. 831/LLG atau sebesar Rp. 31.015. 154/Ha. Dimana rata-rata biaya produksi sebesar Rp. 2.415. 502/LLG atau Rp. 3.630. 969/Ha dan penerimaan sebesar Rp. 23.048. 333/LLG atau Rp. 34.646. 123/Ha.(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tambak ikan bandeng di Kecamatan Woha Kabupaten Bima adalah produksi, benih, luas lahan, HKO, pengalaman dan pendidikan. Yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani tambak ikan

Page 43: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

28

bandeng adalah produksi dan HKO berdasarkan taraf nyata 0, 05%.

4 Akhmad Mustafa, Erna Ratnawati

2016 Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang rata-rata 499 kg/ha/musim. Produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang masih dapat ditingkatkan melalui penambahan tenaga kerja dan pemisahan saluran pemasukan dan pengeluaran air serta penambahan tinggi pematang agar tinggi air juga dapat ditingkatkan. Aplikasi pupuk urea pada saat persiapan tambak dan aplikasi urea dan SP-36 sebagai pupuk susulan dapat meningkatkan produktivitas tambak, sebaliknya aplikasi KCl pada saat persiapan tambak dapat menurunkan produktivitas tambak. Pengurangan kapur susulan dan peningkatan pupuk yang mengandung fosfat dapat meningkatkan produktivitas

Page 44: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

29

tambak.

5 Muhammad Yasir

2018 Analisis Pendapatan Petani Tambak Di Kabupaten Luwu

Penelitian Ini Bertujuan (1) Untuk Menganalisis Pendapatan Petani Tambak Secara Umum Di Kabupaten Luwu, (2) Memotivasi Petambak Untuk Menghasilkan Sebanyak – Banyaknya Produk Hasil Perikanan Tambak (Udang Windu, Ikan Bandeng, Rumput Laut, Dan Udang Vaname) Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Masyarakat Lokal Selain Sebagai Komoditas Ekspor Yang Dapat Meningkatkan Pendapatan Petambak Di Kabupaten Luwu. (3) Untuk Mengetahui Jenis Budidaya Perikanan Yang Memberikan Keuntungan Lebih Besar Bagi Petambak, (4) Dapat Digunakan Untuk Memperkaya Materi Ajar Pada Mata Kuliah Statistika Inference. Sampel Sebanyak 50 Petambak Responden Dipilih Dengan Cara

Page 45: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

30

Sampel Kemudahan (Convenience Sampling) Dibagi Dalam Empat Kelompok. Analisis Data Dengan Oneway – Anova Atau Kruskal – Wallis Statistic, Menunjukkan Bahwa Secara Statistik, (1) Produktivitas Tambak Rumput Laut Secara Rata-Rata Lebih Tinggi Dibanding Produktivitas Budidaya Lainnya. Namun Keuntungan Petambak Rumput Laut Masih Lebih Rendah Dibanding Petambak Udang Vaname Karena Perbedaan Pada Harga Komoditas. (2) Terdapat Perbedaan Yang Signifikan Keuntungan Yang Diperoleh Diantara Kelompok Petambak.(3) Multiple Comparations Anova Disimpulkan Adanya Perbedaan Keuntungan Yang Menyolok Antara Petambak Udang Vaname Dengan Petambak Ikan Bandeng, Akan Tetapi Antara Petambak Udang

Page 46: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

31

Windu, Rumput Laut Dan Petambak Ikan Bandeng Keuntungannya Relatif Sama.

C. Kerangka Fikir

Berdasarkan telaah pustaka dan diperkuat dengan penelitian

terdahulu diduga bahwa produksinya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu

luas lahan, modal dan investasi pada peralatan. Variabel terikat dalam

penelitian ini yaituProduksi (Y) sedangkan variabel bebasnya adalah luas

lahan (X1), modal (X2) dan tenaga kerja (X3).

Gambar 2.1

Kerangka Fikir

Pengaruh Tenaga kerja (X1)

- Tenaga kerja

- Upah tenaga kerja

- Pengalaman kerja

Pengaruh Luas Lahan (X2)

- Luas lahan

- Hasil sekali panen

Pengaruh Modal (X3)

- Bibit

- Pupuk

- Kebutuhan lain -

lain

Produktivitas petani

tambak bandeng(Y)

- Hasil panen

dalam

setahun

Page 47: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

32

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah

diuraikan, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Diduga bahwa penggunaan faktor tenaga kerja berpengaruh

terhadap produktivitas usaha tambak bandeng Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang.

2. Diduga bahwa penggunaan faktor luas lahan berpengaruh

terhadap produktivitas usaha tambak bandeng Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang.

3. Diduga bahwa penggunaan faktor modal berpengaruh terhadap

produktivitas usaha tambak bandeng Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang.

Page 48: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penellitian

kuantitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian kuantitatif

merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data, menggunakan instrument penelitian, analisis data

besifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2017:8).

Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan

variable mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri

sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan

mencari hubungan dengan variabel lain (Sugiyono, 2017:35).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berlokasi di Desa Paria yaitu petani tambak yang berada di daerah muara

sungai dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani

tambak, kebun dan padi. Penelitian dilakukan di Desa Paria Kabupaten Pinrang.

Waktu penelitian di laksanakan pada tanggal 04 - agustus – 2020.

C. Devenisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Menurut (Sugiyono, 2017: 39) variabel adalah Suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 49: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

34

1. Variabel Dependen (Y)

Pendapatan yaitu pendapatan yang diambil dalam penelitian ini yaitu jumlah pendapatan

yang diperoleh petani tambak selama panen dan dikurangi dengan biaya dan dinyatakan

dalam satuan rupiah (Rp).

2. Variabel Independen (X)

a. Tenaga kerja (X1) merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan

dalam proses produksi dengan jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya

tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan.

Diukur dengan menggunakan satuan (Jiwa).

b. Luas lahan (X2) merupakan hal paling penting bagi produksi bandeng, besarnya atau

luasnya lahan tambak yang di gunakan untuk mengola bibit bandeng dan beberapa

pendapatan pendapatan sesuai luas lahan dalam sekali panen. Luas lahan dalam

penelitian ini di ukur dengan rata” pendapatan setiap kali panen denagn satuan (Rp)

c. Modal Kerja (X3) adalah jumlah biaya yang dibutuhkan responden dalam melakukan

proses produksi yang diukur dengan menggunakan satuan rupiah (Rp).

D. Populasi dan Sampel

Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah seluruh petani tambak bandeng

yang ada di desa paria yang berjumlah 198 petani tambak. Penentuan sampel dilakukan

dengan menggunakan rumus slovin :

n = N

1+Ne2

n = 198

1 + 198(0.1)2

n = 198

1 +198(0.01)

n = 101

1 + 1.98

n = 101

2.98

Page 50: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

35

n = 66.442953 (dibulatkan menjadi 66 sampel).

Keterangan:

n : Jumah Sampel

N : Jumah Populasi

e :Batas Toeransi Kesalahan (Error Tolerance).

E. Teknik Pengumpulan data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan teknik sebagai

berikut:

1. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

2. Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data fisik dan kondisi

wilayah penelitian tersebut.

F. Teknik Analisis

Model analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda yang dimodifikasi dari persamaan fungsi Cobb-Douglas. Analisis fungsi

Cobb-Douglas bertujuan untuk menganalisis besarnya produktivitasdari vaiabel input

produksidalam memproduksi output produksi tambak bandeng.

Model matematis fungsi produksi yang digunakan dalam menganalisis petani

tambak bandeng dalam penelitian ini adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +µ

Dimana :

Y : Tingkat Produktivitas Tambak Bandeng

X1 : Luas lahan

Page 51: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

36

X2 : Modal

X3 : Tenaga Kerja

β0 : Intersep

β1- β3 : Koefisien Regresi

G. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya memiliki distribusi normal.

Dalam penelitian ini uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normal tidaknya

variabel-variabel penelitian. Data dinyatakan normal, jika nilai signifikan > 0,05, dan

sebaliknya jikanilai signifikan < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independent. Pada model regresi yang baik seharusnya antar

variabel independen tidak terjadi korelasi. Multikolinearitas dapat dilihat dengan nilai VIF

(Variance Inflation Factor). Model regresi dinyatakan tidak memiliki gejala

multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu terdapat ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan dalam model regresi. Syarat yang harus

dipenuhi pada model regresi adalah tidak adanya heteroskedastisitas. Untuk melihat ada

atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat pola titik-titik pada

scatterplot regresi. Jika ada pola-pola tertentu, titik-titk yang membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, atau menyempit) maka dinyatakan terjadi

Page 52: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

37

heteroskedastisitas. Bila tidak terdapat pola yang jelas, seperti titik tersebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak ada heteroskedastisitas

H. Uji Statistik

1. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan sejauh mana pengaruh satu variabel

bebas secara individual dalam menjelaskan variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan

tingkat signifikan 0,05 (α=5%). Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan

dengan:

a. Bila nilai signifikan lebih besar 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti bahwa variabel bebas secara parsial tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

b. Bila nilai signifikan kurang dari 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan ). Ini berarti bahwa variabel bebas tersebut secara parsial memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang termasuk dalam model memiliki pengaruh secara bersama

terhadap variabel dependen. Kriteria uji statistik F:

a. Jika nilai F lebih besar dari 4 maka Ho ditolak pada tingkat kepercayaan 5%,

dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara simultan dan secara signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

b. Membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung lebih besar

dari nilai F tabel maka dinyatakan Ho ditolak dan H1 diterima.

Page 53: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

38

3. Koefisien Determinasi (R²)

Pada dasarnya koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana

kemampuan model dalam menjelaskanvariasi variabel dependen. koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Jika nilai R² kecil berarti kemampuan variabel independen

untuk menjelaskan variasi dependen sangat terbatas. Jika nilai R² mendekati satu berarti

kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan

guna memprediksi variasi variabel dependen. Jika dalam uji empiris nilai R² yang

disesuaikan adalah negatif, maka nilai R² yang disesuaikan dianggap nol.

R2 = 0 (nol) tidak memiliki pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

R2 = mendekati 0 (nol) pengaruh lemah variabel independen terhadap variabel dependen.

R2 = mendekati 1 (satu) berarti pengaruh kuat variabel independen terhadap variabel

dependen.

Page 54: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

Kabupaten Pinrang adalah salah satu daerah dari 23

kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang letaknya berada dibagian Barat

Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan jarak sekitar 185 Km utara dari kota

Makassar ibukota Provinsi Sulawesi Selatan berada pada posisi letak

geografis yaitu sekitar 3°19’13 sampai 4°10’30 lintang selatan dan

199°26’30 sampai 199°47’20 bujur timur. Kabupaten Pinrang memiliki

luas wilayah 196.177 Ha atau dengan batas-batas yaitu: sebelah utara

perbatasan dengan Kabupaten Toraja , sebelah timur berbatasan

dengan Kabupaten Enrekang dan Sidrap, sebelah selatan berbatasan

dengan kota Pare-Pare, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

Polewali Mandar dan Selat Makassar. Secara administrasi, Kabupaten

Pinrang terdiri dari 12 Kecamatan, 39 Kelurahan dan 65 Desa.

Kabupaten Pinrang memiliki garis pantai sepanjang 93 Km sehinga

terdapat areal pertambangan sepanjang pantai pada daratan rendah

didominasikan oleh areal persawahan bahkan sampai perbukitan dan

pegunungan.

Kondisi ini mendukung Kabupaten Pinrang sebagai daerah

potensial untuk sektor pertanian dan memungkinkan berbagai komoditin

pertanian (Tanaman Pangan, Perikanan, Perkebunan, dan Peternakan)

Page 55: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

40

untuk dikembangkan. Ketinggian wilayah 0-500 Meter diatas pemukiman laut

(60,41), ketinggian 500-1000 Meter diatas permukaan laut (19,69) dan ketinggian

1000 Meter di atas permukaan (9,90%). Kabupaten Pinrang dipengaruhi oleh 2

musim pada satu periode yang sama untuk wilayah Kecamatan Suppa dan

Lembang di pengaruhi oleh musim sektor Barat dan lebih dikenal dengan sektor

peralihan 10 kecamatan lainnya termasuk sektor peralihan 10 kecamatan lainnya

termasuk sektor Timur.

Adapun lokasi penelitian peneliti yaitu di Desa Paria. Dimana Desa Paria

merupakan salah satu dari 14 desa dan kelurahan diwilayah Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang yang terbagi atas 3 Dusun yaitu: Dusun Paria,

Dusun Mangolo dan Dusun Pallameang yang daerah hanya meliputi daerah

pegunungan, dataran rendah, dan pesisir. Luas wilayah Desa Paria Kecamatan

Duampanua adalah 1.990 Hektar yang terbagi atas 3 dusun tersebut.

2. Visi dan Misi

a. VISI

Mewujudkan Desa Paria yang aman, nyaman, tentram, dinamis, dan

berbudaya religius yang berkualitas untuk menjadikan Desa Paria Wisata

masyarakat tradisional.

b. MISI

1) Mewujudkan kemanan dan ketertiban di Desa Paria

2) Meningkatkan kesehatan, kebersihan Desa serta mengusahakan jaminan

kesehatan masyarakat melalui program pemerintah.

3) mewujudkan dan meningkatkan serta meneruskan tata kelola pemerintahan Desa

yang baik.

Page 56: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

41

4) Meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Desa dan daya sain

Desa.

5) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dengan mewujudkan badan usaha

milik Desa dan program lain untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat

Desa serta meningkatkan produksi rumah tangga kecil.

6) Meningkatkan saran dan prasarana dari segi fisik, Ekonomi, Pendidikan,

Kesehatan dan kebudayaan di Desa.

7) Meningkatkan kehidupan yang harmonis, Toleran, saling menghormati dalam

kehidupan berbudaya dan beragama di Desa Paria.

8) Mengedepankan kejujuran, Keadilan, Transparansi dalam kehidupan sehari-hari

baik dalam pemerintah maupun masyarakat Desa.

3. Pendudukan

Jumlah penduduk pada awal Juli 2019 mencapai 3.959 jiwa yang tersebar

kedalam 3 Wilayah Dusun dengan perincian data Statistik yaitu Dusun Paria

sebanyak 975 Penduduk, Dusun Mangolo sebanyak 692, dan Dusun Pallameang

sebanyak 1.928. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Dusun

Pallameang jumlah penduduknya lebih banyak dibanding Dusun Paria dan dan

Dusun Mangolo. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah penduduk menurut jenis

kelamin dari Desa tersebut yaitu Dusun Paria memiliki jenis kelamin sebanyak 472

dan perempuan sebanyak 503, Dusun Mangolo memiliki jenis kelamin laki-laki

sebanyak 351 dan perempuan sebanyak 341, dan Dusun pallameang laki-laki

sebanyak 978 dan perempuan sebanyak 950. Dari jumlah jenis kelamin pada

Dusun-Dusun tersebut menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan masyarakat dari

tiga Dusun adalah 3.595 jiwa.

Page 57: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

42

Tabel 4.1 Data Kependudukan Tahun 2019

No

Nama Dusun

Statistik Keterangan

Jumlah Pria Wanita

1 Paria 472 503 975

2 Mangolo 351 341 692

Pallameang 978 950 1.928

Jumlah 1.801 1.794 3.595

Sumber : Buku Profil Desa Paria, 2019

Selain itu juga terlihat Dusun yang paling sedikit penduduknya

adalah Dusun Mangngolo yaitu sebanyak 692 jiwa yang terdiri dari 351

jiwa laki-laki dan 314 jiwa perempuan. Sedangkan Dusun Paria tidak

terlalu padat dan tidak terlalu sedikit penduduknya yaitu 975 jiwa yang

terdiri dari 472 jiwa laki-laki dan 503 jiwa perempuan. Jumlah penduduk

Desa Paria seperti yang disebutkan yang diatas semakin mengalami

perubahan dari tahun ke tahun dikarenakan adanya pertambahan

secara alamiah dan juga tingginya arus imigrasi.

4. Pendidikan

Untuk mengetahui keadaan penduduk wilayah Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang dilihat dari segi

pendidikan formal yang mereka tempuh dengan tingkat pendidikan

yang mendiami wilayah Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang sangat bervariasi mulai dari tingkat pendidikan

tertinggi. Dari 3.595 penduduk Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang tingkat pendidikan terbanyak diperoleh adalah

penduduk yang tidak tamat SD sebanyak 446 jiwa.

Page 58: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

43

Tabel 4.2 Kualitas Angkatan Kerja

No Angkatan Kerja Laki-Laki Perempuan

1 Penduduk usia 18-56

tahun yang buta aksara

dan huruf /angka latin

25 orang 47 orang

2 Penduduk usia 18-56

tahun yang tidak tamat SD

73 orang 76 orang

3 Penduduk usia 18-56

tahun yang tamat SD

211 orang 235 orang

4 Penduduk usia 18-56

tahun yang tidak tamat

SLTP

150 orang 121 orang

5 Penduduk usia 18-56

tahun yang tamat SLTA

221 orang 180 orang

6 Penduduk usia 18-56

tahun yang tamat

perguruan tinggi

47 orang 91 orang

Jumlah 727 orang 750 orang

Sumber: Buku Profil Desa Paria 2019

Page 59: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

44

5. Mata Pencaharian Penduduk

Sebagian besar penduduk Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang yaitu Pertanian & Budi Daya Tambak disamping itu

ada juga sebagai Nelayan dan bekerja di sektor jasa lainnya.

Tabel 4.3 Mata Pencaharian Penduduk

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang

1 Petani 310 orang

2 Budi daya tambak 271 orang

3 Nelayan 25 orang

4 Perkebunan 31 orang

5 PNS 42 orang

6 Polri 6 orang

7 TNI 5 orang

8 Pedagang 125 orang

9 Pertukangan 19 orang

10 Peternak 37 orang

11 Bidan 2 orang

12 Perawat 1 orang

13 Dosen 1 orang

Sumber: Buku Profil Desa Paria. 2019

Dengan data tersebut menunjukkan bahwa penduduk Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang didominasi oleh para

Petani dan Budi Daya Tambak, ini dikarenakan salah satu desa yang

dijadiakan pusat perairan yang memiliki sungai Saddang maka dari itu

pengembangan sektor Pertanian dan Budi Daya Tambak bisa

Page 60: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

45

dikatakan pusat perairan yang cukup besar di Desa tersebut.

Sedangkan perdagangannya hanya mencapai 125 jiwa untuk

memenuhi dari beberapa sektor khususnya sektor Pertanian dan Budi

Daya Tambak.

6. Agama

Mayoritas masyarakat Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang beragama Islam, Fasilitas Ibadah terdiri dari 4

(empat) Mesjid.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin yaitu menjadi salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kemampuan kerja seseorang dan juga menjadi

patokan dalam menentukan perbedaan pembagian kerja. Karena

ada beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki dan

perempuan mempunyai perbedaan. Berdasarkan data yang

diperoleh penduduk dapat dikelompokkan menurut jenis kelamin.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 61: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

46

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Laki-laki 66 100

Perempuan - -

Jumlah 66 100

Sumber : Olah Data Primer, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan bahwa tingkat responden

petani tambak bandeng di Desa Paria mayoritas berjenis kelamin laki-

laki berjumlah 66 jiwa/orang dengan persentase 100%. Hal ini

menunjukkan bahwa petani tambak bandeng dominan oleh laki-laki di

Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang.

b. Umur Responden

Umur yaitu untuk melihat kemampuan fisik dan kesehatan

mentalspiritual untuk melakukan kegiatan produksi. Umur yang

produktif akan lebih efektif dalam beraktifitas dibandingkan dengan

belum atau tidak produktif. Tingkat kemampuan kerja dari manusia

sangat tergantung pada tingkat umur. Umur yang lebih muda atau tua

cenderung menuju pada kondisi yang belum atau sudah tidak optimal

untuk bekerja. Adapun distribusi responden berdasarkan tingkat umur

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 62: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

47

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Tingkat Umur Petani Tambak

Bandeng, Tahun 2020

Umur Frekuensi (n) Presentase (%)

21 – 30 14 2

31 – 40 30 16

41 – 50 18 20

51 – 60 4 62

Jumlah 66 100

Sumber : Olah Data primer, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.5, menunjukkan bahwa dari 66 orang

responden dalam penelitian ini dari aspek umur yaitu berumur 31 - 40

tahun sebanyak 30 orang dari jumlah responden yang diteliti. Hal ini

berarti bahwa untuk usaha bertani tambak yang sangat dibutuhkan

adalah pengalaman, sehingga pengalaman yang dimiliki oleh petani

tambak bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten

Pinrang akan meningkatkan produktifitasnya .

c. Lama Bercocok Tanam

Distribusi responden berdasarkan Lama bercocok tanam dihitung

mulai dari responden menjadi petani tambak bandeng sejak awal, dapat

dilihat pada table berikut:

Page 63: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

48

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Lama Bercocok Tanam Tahun

2019

Lama Bercocok Tanam

(Tahun)

Frekuensi (n) Presentase (%)

1-5 19 29

6-10 38 57

11-15 9 14

Jumlah 66 100

Sumber : Olah Data Primer, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan bahwa dari 66 orang

responden berdasarkan lama bercocok tanam, dengan jumlah tertinggi

yaitu dari 6-10 tahun sebanyak 38 orang dan tingkat lama yang

bercocok tanam yang tinggi maka0 akan mampu meningkatkan

keterampilan seseorang dalam bekerja dan akan mengurangi biaya

ongkos produksi yang akan digunakan dan menambah pendapatan.

d. Luas Lahan Responden

Luas lahan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap produksi dan pendapatan petani tambak bandeng. Luas lahan

juga akan berdampak pada petani dalam mengelolah tambak untuk

lebih produktif. Berikut merupakan tabel luas lahan yang dimiliki oleh

petani tambak bandeng Desa Paria :

Page 64: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

49

Tabel 4.7 Jumlah Responden Menurut Luas Lahan Di Desa Paria

Sumber : Data primer diolah, 2020

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa luas lahan atau tambak

yang digunakan oleh petani tambak bandeng adalah 0 – 2 ha sebanyak

48 orang. Untuk luas lahan 3 – 5 ha sebanyak 24 orang. Luas lahan 6 –

9 ha sebanyak 4 orang. Besar kecilnya luas lahan yang digunakan akan

berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan. Bahwa semakin tinggi

luas lahan maka produksi yang dihasilkan semakin tinggi, sebaliknya

jika semakin rendah luas lahan makan produksi yang dihasilkan akan

semakin rendah. Luas lahan yang dimiliki petani tambak bandeng

seluruhnya adalah hak milik pribadi, sehingga tidak ada biaya yang

dikeluarkan untuk sewa lahan.

e. Pendidikan Responden

Pendidikan adalah suatu hal penting dalam memajukan tingkat

Sumber Daya Manusia yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang

pada peningkatan perekonomian. Tingkat pendidikan petani bandeng

Desa Paria dapat dilihat pada Tabel 4.8 .

No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 0-2 38 57%

2 3-5 24 36%

3 6-9 4 7%

Jumlah 66 100%

Page 65: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

50

Tabel 4.8 Tingkat Pendidikan Petani Tambak Bandeng di Desa

Paria

NO Tingkat

Pendidikan

Jumlah Persentase

1 SD 32 49%

2 SMP 15 23%

3 SMA 19 28%

JUMLAH 66 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat berdasarkan tingkat

pendidikan petani tambak bandeng yaitu tingkat pendidikan terakhir SD

sebanyak 32 responden dengan persentase 49%, dan tingkat

pendidikan SMP sebanyak 15 responden dengan persentase 23% dan

SMA sebanyak 19 responden dengan persentase sebanyak 28% .

C. Deskripsi Data

1. Produksi

Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jumah fisik yang

dihasilkan dari usaha tambak bandeng dengan satuan produksinya

adalah kilogram (Kg). Fungsi produksi merupakan konsep dasar dalam

kegiatan ekonomi, melalui fungsi produksi dapat dilihat bentuk

hubungan perbedaan jumlah dari faktor produksi yang digunakan untuk

mendapatkan hasil produksi dan sekaligus menunjukkan produktivitas

dari hasil produksi itu sendiri. Hasil produksi petani tambak bandeng

Desa Paria dalam satu kali panen dapat dilihat pada tabel dibawah ini

:

Page 66: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

51

Tabel 4.9 Hasil Produksi Petani Tambak Bandeng Per Panen

No Rata – Rata sekali panen

Ton

Jumlah Orang Presentase

1 0-3 39 60%

2 4-6 24 36%

3 7-9 3 4%

JUMLAH 66 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa hasil produksi

petani bandeng pada saat panen adalah 0-3 ton sebanyak 39 orang

dengan persentase 60%. 4 – 6 ton dengan 24 orang dengan

persentasee 36%. Dan menghasilkan 7 – 9 ton sebanyak 3 orang

dengan persentase 4%. Banyak tidaknya produksi yang dihasilkan

waktu panen dipengaruhi oleh kepadatan tebar benih bandeng dan

efisiensi dalam mengelola usaha tambak.

2. Harga

Bandeng merupakan salah satu produk dalam pasar persaingan

sempurna. Pasar dimana produk yang diperjual belikan bersifat

homogen, dan harga ditentukan oleh mekanisme pasar itu sendiri dan

juga oleh kekuatan permintaan. Oleh karena itu, harga produk yang

diperjual belikan relatif sama, harga bandeng dalam penelitian ini

adalah sebesar Rp. 10.000/ Kg.

3. Produktivitas

Produktivitas merupakan hubungan antara output dan input.

Prientasinya bukan hanya pada output atau inputnya saja tetapi

Page 67: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

52

keduanya. Hubungan antara output dan input dinyatakan dalam rasio.

Produksi juga merupakan kegiatan atau usaha tani yang melibatkan

beberapa faktor produksi antara lain luas lahan, modal, dan tenaga

kerja. Produktivitas berkaitan dengan cara pencapaian faktor produksi

tersebut. Produktivitas petani tambak bandeng di Desa Paria dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Tingkat Produktivitas Usaha Tambak Bandeng di Desa

Paria

NO Tingkat Produktivitas Jumlah Persentase

1 Sangat Produktif 9 14%

2 Produktif 41 62%

3 Kurang Produktif 16 24%

Jumlah 66 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Dari tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas

petani bandeng sangat produktif sebanyak 9 orang dengan persentase

14%. Produktif dengan jumlah 41 orang dengan persentase 62% dan

kurang produktif sebanyak 16 orang dengan persentase 24%. Tinggi

rendahnya produktivitas pada usaha tambak bandeng karena

perbedaan perlakuan dalam membudidayakan, perbedaan ini dilihat

dari padat tebar benih dan pemberian pakan secara intensif.

Perbedaan perlakuan ini berimplikasi pada pertumbuhan bandeng lebih

cepat, bobot bandeng lebih berat, serta waktu budidaya lebih cepat.

Produktivitas tertinggi berada pada tingkat 3,30 dan produktivitas

terendah berada pada tingkat 1,49.

Page 68: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

53

Produktivitas total (keseluruhan) petani tambak bandeng di Desa

Paria dapat dihitung dengan hasil analisis sebagai berikut :

IP =Output

Input

IP = 763700000

269700000=2.83

Dari perhitungan produktivitas diatas menunjukkan produktivitas

total adalah output sebesar 763700000 dari jumlah seluruh responden

dan input sebesar 269700000 dari jumlah seluruh responden. Hasil dari

indeks produktivitas sebesar 2.83 menunjukkan bahwa rasio > 1 maka

dapat disimpulkan tingkat produktivitas petani tambak bandeng

menguntungkan. Jadi usaha tambak bandeng di Desa Watuagung

efisien untuk dikembangkan.

D. Analisis Data

1. Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan

adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal, apabila

nilai signifikan lebih besar 0,05, dan sebaliknya apabila nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan tidak normal.

Page 69: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

54

Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov- Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 66

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.

Deviation ,09507939

Most Extreme

Differences

Absolute ,080

Positive ,080

Negative -,060

Test Statistic ,080

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test pada nilai

Asymp Sig 0,200. Karena nilai signifikan > 0,05 maka keputusannya adalah

menerima Ho yang berarti bahwa data bersistribusi normal. Berarti asumsi

normalitas data terpenuhi

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya

antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Multikolinearitas dapat dilihat

Page 70: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

55

dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Model regresi dinyatakan tidak

memiliki gejala multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1. Hasil

pengujian multikolinearits diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas

memiliki tolerance di atas 0,1 dan memiliki nilai VIF dibawah 10. Hal ini

menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas pada variabel independen dalam model

regresi.

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6,310 ,187

33,75

6 ,000

Tenaga

Kerja (x1) ,520 ,113 ,412 4,618 ,000 ,632 1,583

Luas Lahan

(x2) ,203 ,074 ,269 2,754 ,008 ,525 1,905

Modal (x3) ,120 ,030 ,337 4,023 ,000 ,715 1,398

Page 71: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

56

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heteroskedastisitas.

Dalam hal ini yang digunakan adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot

regresi. Jika ada pola tertentu, titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar, atau menyempit) maka terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisita

(asumsi terpenuhi).

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Output SPSS 22

Page 72: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

57

Dari hasil scatterplot pada gambar diatas, terlihat titik-titik tersebar secara

acak (tak berpola) baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y,

sehingga disimpulkan ragam residual homogen (asumsi terpenuhi).

2. Uji Statistik

Setelah semua asumsi terpenuhi, maka analaisis regresi di

gunakan untuk mendapatkan pengaruh variabel-variabel bebas ( X1, X2,

dan X3) terhadap variabel Y. Dalam pengolahan data dengan

menggunakan analisis liniear berganda, dilakukan beberapa tahapan

untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan

software SPSS 22 di dapatkan ringkasan eperti berikut :

Tabel 4.13 Hasil Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,310 ,187 33,756 ,000

Tenaga Kerja(

x1) ,520 ,113 ,412 4,618 ,000

Luas Lahan (x2) ,203 ,074 ,269 2,754 ,008

Modal (x3) ,120 ,030 ,337 4,023 ,000

Sumber : Output SPSS 22

Page 73: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

58

Berdasarkan hasil analisa regresi liniear diatas, maka dapat dirumuskan

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 6,310 + 0,520 X1 + 0,203

X2 + 0,120 X3 + e Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel

bebas. Dimana dalam penelitian ini yang sebagai variabel terikat adalah

Produktivitas usaha tambak bandeng di Desa Paria yang nilainya diprediksi oleh

tenaga kerja, modal dan luas lahan.

Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dimana

dalam penelitian ini yang sebagai variabel terikat adalah Produktivitas

usaha tambak bandeng di Desa Paria yang nilainya diprediksi oleh tenaga

kerja, modal dan luas lahan.

β0 = 6,310. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh

dari variabel-variabel bebas terhadap variabel Y (Produktivitas), maka nilai

dari variabel Y sudah meningkat sebesar 6,310.

β1 = 0,520. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan 3 poin

pada variabel X1 (Tenaga Kerja) dan variabel yang lain dianggap tetap,

maka terjadi peningkatan terhadap variabel Y sebesar 0,520. Dapat dilihat

bahwa koefisien yang diperoleh bernilai negatif, jadi apabila terjadi

peningkatan pada X1, maka Y akan meningkatan begitupun sebaliknya.

β2 = 0,203. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan 1 poin

pada variabel X2 (Luas Lahan) dan variabel yang lain dianggap tetap,

maka terjadi peningkatan terhadap variabel Y sebesar 0,203. Dapat dilihat

bahwa koefisien yang diperoleh bernilai positif, jadi apabila terjadi

peningkatan pada X2, maka Y akan meningkat begitupun sebaliknya.

β3 = 0,120. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan 1 poin

pada variabel X3 (Modal) dan variabel yang lain dianggap tetap, maka

Page 74: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

59

terjadi penurunan terhadap variabel Y sebesar 0,120. Dapat dilihat bahwa

koefisien yang diperoleh bernilai positif, jadi apabila terjadi peningkatan

pada X3, maka Y akan meningkat begitupun sebaliknya.

a. Uji T (Parsial)

Pengujian regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui

apakah masingmasing variabel independen pembentuk model regresi

secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Untuk menguji hubungan tersebut digunakan uji t, yakni

dengan membandingkan nilai thitung dengan t tabel. Variabel

independen pembentuk model regresi dikatakan berpengaruh

signifikan jika nilai thitung > ttabel atau signifikan < α = 0,05.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusan :

Ho ditolak jika thitung > ttabel, atau nilai signifikan < α

Ho diterima jika thitung < ttabel, atau nilai signifikan > α

Dengan confindent interval sebesar 95% (α = 5%) diperoleh t tabel

sebesar 1,999. Kemudian secara uji parsial dan uji t dari ketiga variabel

yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Variabel Tenaga Kerja (X1)

X1 thitung 4,618 > ttabel 1,999 nilai sig 0,000 <0,05

Page 75: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

60

Berarti ada pengaruh secara signifikan tenaga kerja (X1)

terhadap produktivitas petani tambak bandeng di Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang

2) Variabel Luas Lahan (X2)

X2 thitung 2,754 > ttabel 1,999 nilai sig 0,008 < 0,05

Berarti ada pengaruh secara signifikan luas lahan (X2)

terhadap produktivitas petani tambak bandeng di Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang.

3) Variabel Modal (X3)

X3 thitung 4,023 > ttabel1,999 nilai sig 0,000 < 0,05

Berarti ada pengaruh secara signifikan modal (X3) terhadap

produktivitas petani tambak bandeng di Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang.

b. Uji F

Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah

semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Semua

variabel tersebut diuji secara serentak dengan menggunakan uji F.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

Page 76: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

61

terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusan :

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel, atau nilai signifikan < α

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, atau nilai signifikan > α

Tabel 4.14 Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1,298 3 ,433 45,669 ,000b

Residual ,588 62 ,009

Total 1,886 65

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diperoleh nilai F hitung

sebesar 45,669 dan nilai F tabel sebesar 2,75, karena F hitung lebih besar dari F

table dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05),

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan/ serentak variabel X1, X2, dan

X3 berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y.

c. Koefesien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi berganda (R²) dimaksudkan untuk mengetahui

besarnya sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat. Nilai

koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1. Apabila R-square atau R² = 1, maka

Page 77: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

62

garis regresi model tersebut memiliki sumbangan sebesar 100% terhadap variabel

terikat. Apabila R² = 0, maka model tersebut tidak bisa mempengaruhi atau tidak

bisa memberikan sumbangan terhadap perubahan variabel terikat. Kecocokan

model akan semakin baik apabila mendekati satu.

Tabel 4.15 Hasil Koefesien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change

1 ,830a ,688 ,673 ,09735 ,688 45,669

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil koefisien determinasi berganda

(R²) sebesar 0,673, hal ini berarti konstribusi dari variabel-variabel bebas yang

disertakan dalam persamaan regresi terhadap variabel Y adalah sebesar 67,3%,,

sedangkan 32,7% lainnya tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak

dimasukkan ke dalam persamaan ini.

E. Pembahasan Hasil Analisa Data

1. Pengaruh tenaga kerja terhadap produktivitas (X1)

Berdasarkan hasil uji statistik, variabel tenaga kerja (X1) secara statistik ada

pengaruh signifikan terhadap produktivitas dengan nilai statistik uji t-hitung

tersebut lebih besar dari t-tabel (4,618 > 1,999 ) dan nilai signifikan 0,000 artinya

lebih kecil dari nilai signifikan t < dari α (0,05). Hal ini berarti bahwa tidak

Page 78: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

63

diterima maka disimpulkan variabel tenaga kerja memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap variabel Y. Variabel tenaga kerja berpengaruh secara

signifikan terhadap produktivitas karena petani tambak bandeng menggunakan

tenaga kerja sesuai dengan luas lahan budidaya yang dibutuhkan hanya waktu

panen saja. Semakin luas lahan budidaya semakin banyak tenaga kerja yang

digunakan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Soekartawi,

1990) yakni penggunaan tenaga kerja dalam usaha tani tidak diperlukan merata

dalam proses produksi, tetapi hanya dalam waktu-waktu tertentu. Kebutuhan

tenaga kerja yang besar adalah saat penanaman dan kegiatan panen.

Ketersediaan tenaga kerja yang dapat memulai proses produksi, dalam hal

budidaya tentu akan meningkatkan produksi. Produksi yang tinggi akan

memberikan konstribusi pendapatan yang tinggi bagi petani. Padahal

pemborosan tenaga kerja akan mengurangi pendapatan petani karena harus

membayar upah tenaga kerja yang berlebihan. Tenaga kerja dalam usahatani

dalam teori produksi dengan satu faktor produksi tenaga kerja berada pada

Tahap III dimana kurva MP memotong sumbu TK, MP mulai negatif dan kurva

TP mulai menurun (tambahan tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan

produksi akan menurunkan hasil produksi) yang artinya tenaga kerja yang

digunakan jauh melebihi dari yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan

produksi secara efisien, terjadi Disguished Unemployment.

Dalam penelitian sebelumya menyatakan bahwa variabel tenaga kerja tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat produktivitas (Firdausia,

2015). (Madrin Takbir, 2017) menyatakan bahwa penggunaan tenaga kerja

tidak memiliki pengaruh terhadap pendapatan budidaya bandeng.

Page 79: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

64

2. Pengaruh Luas Lahan terhadap produktivitas (X2)

Berdasarkan hasil uji statistik, variabel Luas Lahan (X2) secara statistik

ada pengaruh signifikan terhadap produktivitas. Pengaruh luas lahan terhadap

produktivitas yang berpengaruh signifikan dengan nilai uji statistik t-hitung

tersebut lebih besar dari t-tabel (2,754 > 1,999). dan nilai signifikan kecil 0,000

dari nilai signifikan t < dari α (0,05). Hal ini berarti bahwa Ho ditolak maka

disimpulkan bahwa variable Luas lahan mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel Y. Hal ini sesuai dengan teori (Soekartawi, 1990) bahwa

tanah atah luas lahan pertanian mempengaruhi sekala usaha, dan skala usaha

ini pada akhirnya akan berpengaruh pada efisiensatau tidaknya suatu usaha.

Luas lahan tani mempengaruhi pendapatan, standar hidup, dan tingkat

kesejahteraan rumah tangga pertanian. Tanah berhubungan dengan

kesuksesan pertanian. Dalam mencapai kesuksesan usaha tani, kualitas tanah

yang digunakan harus dimaksimalkan dengan baik. Ini bisa dilakukan melalui

managemen yang baik dan hati-hati serta menggunakan metode yang baik.

Hasil analisis ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh

peneliti sebelumnya bahwa variabel luas lahan berpengaruh signifikan terhadap

hasil produksi, ukuran lahan tambak yang besar menjadikan jumlah ikan yang

dibudidayakan uga semakin banyak sehingga produksi ikan bandeng pun

semakin meningkat (Firdausia, 2015). (M. ‘Ula (2017) menyatakan bahwa

variabel luas lahan berpengaruh terhadap produksi. (Madrin Takbir Budiyanto

,2017) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa variabel luas lahan

berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha budidaya bandeng.

Page 80: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

65

3. Pengaruh Modal terhadap produktivitas (X3)

Berdasarkan hasil uji statistik, variabel Modal (X3) secara statistik ada Nomor

Judul Halaman

pengaruh secara signifikan terhadap produktivitas. Pengaruh Modal

terhadap produktivitas yang berpengaruh secara signifikan dengan nilai uji

statistik t-hitung tersebut lebih besar dari t-tabel (4,023 > 1,999). dan nilai

signifikan sebesar 0,000 artinya lebih kecil dari nilai signifikan t > dari α (0,05).

Artinya Ho ditolak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel modal memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel Y. Hal ini sesuai dengan teori

(Soekartawi, 1990) bahwa modal dalam usaha tani dapat diklasifikasikan

sebagaibentuk kekayaan baik berupa uang atau barang yang digunakan untuk

menghasilkan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

suatu proses produksi. Dengan demikian pembentukan modal bertujuan untuk

menunjang pembendtukan modal lebih lanjut dan untuk meningkatkan produksi

dan pendapatan usaha tani.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

bahwa variabel modal mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat

produktivitas (Firdausia, 2015). (Madrin Takbir Budiyanto, 2017) menyatakan

bahwa dalam budidaya bandeng modal berpengaruh positif terhadap tingkat

pendapatan. Faktor biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan budidaya bandeng (Faiq, 2012).

Page 81: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan sesuai perumusan masalah

maka penelitian tentang analisis tingkat produktivitas usaha tambak bandeng di

Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Variabel Tenaga Kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Petani Tambak Bandeng

dengan nilai statistik uji t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,618 > 1,999) dan nilai

signifikan 0,000 artinya lebih kecil dari nilai signifikan t < dari α (005).

2. Variabel Luas Lahan berpengaruh terhadap Produktivitas Petani Tambak Bandeng

dengan nilai statistik uji t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,754 > 1,999) dan nilai

signifikan 0,000 artinya lebih kecil dari nilai signifikan t < dari α (005).

3. Variabel Modal berpengaruh terhadap Produktivitas Petani Tambak Bandeng dengan

nilai statistik uji t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,618 > 1,999) dan nilai signifikan

0,000 artinya lebih kecil dari nilai signifikan t < dari α (005).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peniliti ingin mengajukan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah hendaknya diadakan penyuluhan secara rutin oleh Pemerintah

Daerah setempat, agar Petani Tambak lebih memahami kedepannya mengenai

pengelolaan tambak sehingga produksi yang didapat lebih maksimal dan ketika

terjadi perubahan cuaca atau bencana alam petani dapat menanggulanginya sedini

mungkin.

2. Untuk meningkatkan produktivitas petani tambak bandeng diharapkan kepada pihak

yang terkait agar memberikan bantuan dalam bentuk pupuk tambahan,

Page 82: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

67

memperhatikan irigasi pengairan dan alat untuk bertani tambak karena butuh

beberapa pemberian pupuk dan alat untuk mendukung peningkatan produktivitas

petani tambak bandeng.

3. Untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tambak bandeng di

butuhkan kemudahan akses sarana atau fasilitas pemasaran, agar petani tambak

bandeng dapat dengan mudah memasarkan langsung hasil tambaknya.

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan dapat menggunakan faktor eksternal selain

faktor internal untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas.

Juga untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel yang digunakan untuk

mengetahui faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas Untuk peneliti

selanjutnya agar mmemperluas cakupan wilayah penelitian.

Page 83: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

67

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Laporan Statistik Perikanan Sulawesi Selatan 2005. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. 261 pp.

Akhmad Mustofa. 2007. Faktor-Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Produktivitas. Jurnal

Vol. 2 No. 1:117- 133

Admi Athirah. 2013. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Produktivitas Menggunakan Aplikasi Analisis Jalur Di Tambak Bandeng Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Kelautan Nasional. Vol. 8 No. 1

Akhmad Nur Jamaluddin. 2013. Perencanaan Dan Perancangan Pusat Pengembangan Budidaya Ikan Bandeng Tambak Di Sidoarjo. Jurnal IPTEK Vol. 17 No. 1

Eko Joko Lelono. 2010. Penguatan Kinerja Budidaya Tambak Dalam Rangka Pencapaian Ketahanan Pangan. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 11 No.2

Tambak Di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

Tsai, C.–K. 1989. Water quality management. In: D.M. Akiyama (ed.), Proceedings of the Southeast Asia Shrimp Farm Management, Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi produktivitas.... (Akhmad Mustafa) 133

Murtidjo, Bambang Agus. 2002. Budidaya dan pembenihan bandeng, Edisi pertama,

Kanisius, Yogyakarta. Sinungan Muchdarsyah, 1995. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi Ketiga, Bumi

Aksara, Jakarta. Soekartawi. 1993. Prinsip dasar ekonomi pertanian, Cetakan ketiga, CV. Rajawali, Jakarta. Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 84: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Anallisis Tingkat Produktivitas Petan

Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang

Makassar, ..................................2020

Yth. Bapak/Ibu Responden

di.

Tempat.

Dengan Hormat,

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Tomi Wahyudi

NIM : 105710225915

Status : Mahasiswa Stratar 1 (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadyah Makassar.

Sedang menyusun tugas akhir berupa penulisan skripsi. Adapun judul dari penelitian

yang diangkat adalah “Anallisis Tingkat Produktivitas Petan Tambak Bandeng di Desa

Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang”. Untuk dapat menyelesaikan tugas

penelitian tersebut, sangat diperlukan bantuan dari pihak-pihak terkait terutama Petani

Tambak Bandeng di Desa Paria, Peneliti sangat berharap agar kiranya dibantu dalam proses

pengambilan data yang diperoleh dengan jalan menjawab pertanyataan dalam kuesioner ini.

Atas kesediaan waktu dalam menjawab kuesioner ini, peneliti sampaikan terimakasih.

Di bawah ini adalah daftar pertanyaan mengenai identitas responden yang ditujukan untuk

mengetahui Modal Kerja, Tenaga Kerja, Luas Lahan, pendapatan sekali panen dan

pendapatan pertahun. Mohon dijawab pada tempat yang telah disediakan dan pilihlah

jawaban pada pertanyaan sesuai dengan kondisi anda yang sebenarnya.

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :

4. Lama bertani tambak :

5. Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerjayang digunakan

dalam dalam merawat dan mengerjakan pekerjaan dan bibit ikan di tambak. Jumlah

tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata satuan orang (X1).

Page 85: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan : .........orang

Rp :.............

6. Luas Lahan dalam penelitian ini adalah besarnya atau luasnya lahan tambak yang di

gunakan untuk mengelola bibit bandeng dan berapa pendapatan sesuai luas lahan

dalam sekali panen. Luas lahan dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata

pendapatan setiap panen (X2).

Bearapa luas lahan Bapak/Ibu dan berapa pendapatan dalam setiap panen?

7. Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam proses

produksi mengelola tambak bandeng. Modal dalam penelitian ini dalam satuan rupiah

(X3).

Berapa modal yang Bapak/Ibu keluarkan selama proses awal menurunkan bibit ikan

bandeng hingga ikan siap panen?

Upah tenaga kerja Rp.......

Pembelian Bibit Rp......

Pakan/pupuk Rp.....

Kebutuhan yang lain Rp......

Total Rp....

8. Berapa pendapatan yang di peroleh Bapak/Ibu dalam proses panen dalam 1 tahun?

Page 86: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

LAMPIRAN 2

Data Petani Tambak Bandeng Di Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang

Nama Jenis Kelamin

Umur Lama Bertani Tambak

Tenaga Kerja

Upah Luas Lahan

Panen dalam setahun

Rata-rata panen dalam setahun

Khusnul Khuluq laki-laki 28 4 200.000 3 2 kali 2,5 ton

Rivan laki-laki 28 4 200.000 3 2 kali 2,3 ton

Hasdilla laki-laki 29 2 100.000 1 2 kali 1 ton

H. Hasan laki-laki 50 2 100.000 3 2 kali 1,8 ton

Jamal laki-laki 31 2 100.000 2 2 kali 700 kg

Andri laki-laki 29 2 100.000 3 2 kali 2,1 ton

Faisal laki-laki 34 2 100.000 2 2 kali 1,2 ton

Paddang laki-laki 33 2 100.000 2 2 kali 800 kg

Syamsuddin laki-laki 37 2 100.000 4 2 kali 1,7 ton

Ikbal laki-laki 35 2 100.000 3 2 kali 1,2 ton

La Maji laki-laki 38 4 200.000 7 2 kali 2,5 ton

Ambo Illa laki-laki 39 2 100.000 2 2 kali 1 ton

Lutfhi laki-laki 38 2 100.000 1 2 kali 550 kg

Gaffar laki-laki 40 4 200.000 6 2 kali 1,7 ton

H.syakur laki-laki 43 2 100.000 2 2 kali 1,4 ton

Thalib laki-laki 25 2 100.000 2 2 kali 1 ton

Alamsyah laki-laki 42 2 100.000 1 2 kali 6500 kg

Rahmatullah laki-laki 42 4 200.000 4 2 kali 2 ton

Ismail laki-laki 45 2 100.000 2 2 kali 1 ton

Fian laki-laki 36 2 100.000 2 2 kali 1,1 ton

Mulyadi laki-laki 48 2 100.000 2 2 kali 1 ton

A. Arif laki-laki 52 2 100.000 2 2 kali 1,3 ton

Amran laki-laki 46 2 100.000 1 2 kali 700 kg

Rustam laki-laki 33 2 100.000 2 2 kali 850 kg

Ical laki-laki 34 2 100.000 2 2 kali 900 kg

Ilham Yunus laki-laki 33 2 100.000 2 2 kali 1,3 ton

Sahrul laki-laki 38 2 100.000 2 2 kali 970 kg

Busma laki-laki 39 2 100.000 3 2 kali 1 ton

Ipal laki-laki 33 2 100.000 3 2 kali 1,1 ton

Arfai laki-laki 37 4 200.000 4 2 kali 1,4 ton

Edi laki-laki 28 2 100.000 3 2 kali 950 kg

Hendri laki-laki 27 2 100.000 4 2 kali 950 kg

Adi laki-laki 29 2 100.000 2 2 kali 1,2 ton

Ahmad Rahmadi laki-laki 31 2 100.000 1 2 kali 800 kg

P. Talib laki-laki 31 2 100.000 1 2 kali 800 kg

Sahril laki-laki 28 2 100.000 1 2 kali 850 kg

Akmal laki-laki 30 2 100.000 3 2 kali 1,8 ton

Ye Aco laki-laki 35 2 100.000 3 2 kali 1,2 ton

Anto laki-laki 38 4 200.000 5 2 kali 1,6 ton

Ruswandi laki-laki 39 2 100.000 2 2 kali 1,7 ton

Wahab laki-laki 29 2 100.000 2 2 kali 1,4 ton

Page 87: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Nama Jenis Kelamin

Umur Lama Bertani Tambak

Tenaga Kerja

Upah Luas Lahan

Panen dalam setahun

Rata-rata panen dalam setahun

Amri laki-laki 30 2 100.000 2 2 kali 650 kg

Yusnandar laki-laki 39 2 100.000 3 2 kali 1,7 ton

A. Irwansyah laki-laki 42 2 100.000 2 2 kali 1,2 ton

Hamzah laki-laki 52 2 100.000 1 2 kali 900 kg

Darmawi laki-laki 33 2 100.000 2 2 kali 1 ton

Suryanto laki-laki 43 2 200.000 4 2 kali 1,1 ton

Parman laki-laki 44 2 100.000 3 2 kali 850 kg

Sahril laki-laki 35 2 100.000 3 2 kali 1,1 ton

Wahyu Nugraha laki-laki 42 6 300.000 7 2 kali 2,9 ton

A. Amirwan laki-laki 51 2 100.000 1 2 kali 750 kg

A. Khalil laki-laki 42 4 200.000 3 2 kali 1,3 ton

Mahadir Kadir laki-laki 37 2 100.000 2 2 kali 1,1 ton

Masriyadi laki-laki 42 6 300.000 5 2 kali 3 ton

Adi Setiawan laki-laki 44 4 200.000 4 2 kali 1,7 ton

Munir laki-laki 33 2 100.000 1 2 kali 750 kg

Darman laki-laki 43 4 200.000 6 2 kali 1,9 ton

Supardi laki-laki 30 2 100.000 3 2 kali 900 kg

Sukri laki-laki 31 3 150.000 4 2 kali 1,1 ton

Gunawan laki-laki 43 2 100.000 3 2 kali 700 kg

Nasir laki-laki 34 2 100.000 3 2 kali 1 ton

Dandi laki-laki 29 2 100.000 1 2 kali 950 kg

Syabir laki-laki 51 2 100.000 1 2 kali 600 kg

Saifullah laki-laki 43 2 100.000 3 2 kali 1,2 ton

Hamka laki-laki 36 2 100.000 2 2 kali 1,1 ton

Hasrullah laki-laki 45 4 200.000 2 2 kali 2 ton

Lanjutan Data Petani Tambak Bandeng Di Desa Paria Kecamatan Duampanua

Kabupaten Pinrang

Nama hasil sekali panen (RP) bibit pakan/pupuk

kebutuhan lain

hasil panen dalam sethun

Khusnul Khuluq 25.000.000 2.500.000 4.000.000 2.000.000 50.000.000

Rivan 23.000.000 2.500.000 4.800.000 2.050.000 46.000.000

Hasdilla 10.000.000 1.000.000 1.300.000 1.200.000 20.000.000

H. Hasan 18.000.000 2.000.000 2.500.000 1.500.000 36.000.000

Jamal 7.000.000 750.000 500.000 250.000 14.000.000

Andri 21.000.000 2.400.000 3.200.000 2.000.000 42.000.000

Faisal 12.000.000 1.300.000 1.800.000 400.000 24.000.000

Paddang 8.000.000 800.000 1.200.000 250.000 16.000.000

Syamsuddin 17.000.000 1.700.000 3.000.000 1.000.000 34.000.000

Ikbal 12.000.000 1.200.000 2.400.000 1.000.000 24.000.000

La Maji 25.000.000 2.700.000 4.300.000 2.500.000 50.000.000

Ambo Illa 10.000.000 700.000 1.500.000 600.000 20.000.000

Lutfhi 5.500.000 500.000 1.000.000 200.000 11.000.000

Gaffar 17.000.000 2.000.000 3.000.000 700.000 34.000.000

H.syakur 14.000.000 1.800.000 2.000.000 800.000 28.000.000

Page 88: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Nama hasil sekali panen (RP) bibit pakan/pupuk

kebutuhan lain

hasil panen dalam sethun

Thalib 10.000.000 800.000 1.700.000 500.000 20.000.000

Alamsyah 6.500.000 700.000 1.000.000 300.000 13.000.000

Rahmatullah 20.000.000 2.300.000 3.700.000 750.000 40.000.000

Ismail 11.500.000 800.000 1.700.000 500.000 23.000.000

Fian 11.000.000 1.000.000 1.700.000 300.000 22.000.000

Mulyadi 10.000.000 1.000.000 2.000.000 700.000 20.000.000

A. Arif 13.000.000 800.000 1.200.000 200.000 26.000.000

Amran 7.000.000 800.000 1.000.000 200.000 14.000.000

Rustam 8.500.000 800.000 900.000 200.000 17.000.000

Ical 9.000.000 850.000 1.000.000 200.000 18.000.000

Ilham Yunus 13.000.000 1.300.000 2.000.000 700.000 26.000.000

Sahrul 9.700.000 1.000.000 2.000.000 500.000 19.400.000

Busma 10.000.000 1.500.000 2.000.000 500.000 20.000.000

Ipal 11.500.000 1.500.000 2.000.000 200.000 23.000.000

Arfai 14.000.000 1.700.000 2.500.000 300.000 28.000.000

Edi 9.500.000 1.500.000 2.000.000 250.000 19.000.000

Hendri 9.500.000 1.750.000 2.000.000 500.000 19.000.000

Adi 12.500.000 1.000.000 1.500.000 200.000 25.000.000

Ahmad Rahmadi 8.000.000 850.000 1.000.000 150.000 16.000.000

P. Talib 8.000.000 800.000 1.000.000 100.000 16.000.000

Sahril 8.500.000 850.000 1.100.000 150.000 17.000.000

Akmal 18.000.000 1.700.000 3.500.000 1.500.000 36.000.000

Ye Aco 12.000.000 1.300.000 2.000.000 200.000 24.000.000

Anto 16.500.000 1.700.000 2.600.000 300.000 33.000.000

Ruswandi 17.000.000 1.900.000 3.000.000 500.000 34.000.000

Wahab 14.500.000 1.500.000 2.000.000 500.000 29.000.000

Amri 6.500.000 500.000 1.100.000 150.000 13.000.000

Yusnandar 17.000.000 1.800.000 3.200.000 500.000 34.000.000

A. Irwansyah 12.500.000 1.500.000 2.500.000 500.000 25.000.000

Hamzah 9.000.000 1.100.000 2.000.000 400.000 18.000.000

Darmawi 10.500.000 1.300.000 2.300.000 300.000 21.000.000

Suryanto 11.000.000 1.100.000 2.000.000 400.000 22.000.000

Parman 8.500.000 500.000 2.000.000 250.000 17.000.000

Sahril 11.500.000 1.500.000 2.000.000 500.000 23.000.000

Wahyu Nugraha 29.000.000 3.500.000 5.500.000 1.000.000 58.000.000

A. Amirwan 7.500.000 1.200.000 1.000.000 200.000 15.000.000

A. Khalil 13.000.000 1.500.000 2.500.000 300.000 26.000.000

Mahadir Kadir 11.500.000 1.300.000 2.200.000 200.000 23.000.000

Masriyadi 30.000.000 3.000.000 5.000.000 1.000.000 60.000.000

Adi Setiawan 17.500.000 1.800.000 3.000.000 450.000 35.000.000

Munir 7.500.000 1.000.000 1.200.000 300.000 15.000.000

Darman 19.000.000 2.300.000 3.200.000 500.000 38.000.000

Supardi 9.000.000 1.000.000 2.200.000 300.000 18.000.000

Sukri 11.500.000 900.000 2.100.000 250.000 23.000.000

Gunawan 7.000.000 1.000.000 1.200.000 300.000 14.000.000

Nasir 10.500.000 1.400.000 2.500.000 300.000 21.000.000

Dandi 9.500.000 1.000.000 2.000.000 200.000 19.000.000

Syabir 6.000.000 700.000 900.000 50.000 12.000.000

Page 89: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Nama hasil sekali panen (RP) bibit pakan/pupuk

kebutuhan lain

hasil panen dalam sethun

Saifullah 12.000.000 1.000.000 1.500.000 500.000 24.000.000

Hamka 11.000.000 1.500.000 2.000.000 500.000 22.000.000

Hasrullah 20.000.000 2.550.000 3.450.000 1.000.000 40.000.000

Page 90: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

LAMPIRAN 3

ASUMSI KLASIK

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 66

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,09507939

Most Extreme Differences Absolute ,080

Positive ,080

Negative -,060

Test Statistic ,080

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 91: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

2. Uji Multikolinearitas

a. Dependent Variable: Produktivitas (Y)

3. Uji Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6,310 ,187

33,756 ,000

Tenaga Kerja

(x1) ,520 ,113 ,412 4,618 ,000 ,632 1,583

Luas Lahan

(x2) ,203 ,074 ,269 2,754 ,008 ,525 1,905

Modal (x3) ,120 ,030 ,337 4,023 ,000 ,715 1,398

Page 92: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

LAMPIRAN 4

REGRESI LINIEAR BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,310 ,187 33,756 ,000

Tenaga Kerja( x1) ,520 ,113 ,412 4,618 ,000

Luas Lahan (x2) ,203 ,074 ,269 2,754 ,008

Modal (x3) ,120 ,030 ,337 4,023 ,000

a. Dependent Variable: Produktivitas (Y)

b. ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1,298 3 ,433 45,669 ,000b

Residual ,588 62 ,009

Total 1,886 65

a. Dependent Variable: Produktivitas (Y)

b. Predictors: (Constant), Modal (x3), Tenaga Kerja( x1), Luas Lahan (x2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change

1 ,830a ,688 ,673 ,09735 ,688 45,669

Page 93: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Charts

Page 94: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Distribution Nilai Tabel F0,05

Degrees of freedom for Nominator

Df untuk penyebut (N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83

62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83

63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82

66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82

67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81

71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81

72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80

75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80

Page 95: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Distribusi Nilai ttabel

d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005

61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659

62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659

63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658

64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657

65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657

66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656

67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655

68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655

69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654

70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653

71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653

72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652

73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651

74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651

75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650

76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649

77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649

78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648

79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647

80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647

81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646

82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645

83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645

84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644

85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643

86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643

87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642

Page 96: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Uji T

Ttabel = t (a/2;n-k-1) = t(0,05/2;66-3)=0,025;63 =1,999

A = 0,05

n= jumlah sample

k= jumlah variabel x

uji F

Ftable = F(k;n-k) = F(3;66-3) = 3;63 = 2,75

k= variabel x

n= sample

Page 97: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

Dokumentasi

(Akmal, 30 tahun, Salah Satu Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan

Duampanua)

(Ikbal, 35 Tahun, Salah Satu Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan

Duampanua)

Page 98: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

(Ipal, 33 Tahun, Salah Satu Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua)

(Luthfi, 38 Tahun, Salah Satu Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua)

Page 99: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

(Ilham Yunus, 33 Tahun, Salah Satu Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua)

( Hamzah, 52 Tahun, Salah Satu Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua)

Page 100: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Nomor : 2084/05/C.4-II/V/41/2020 Makassar, 15 juni 2020 M Lamp. : - H a l : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Petani Tambak Bandeng di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten

Pinrang di-

Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka proses penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa di bawah ini :

N a m a : Tomi Wahyudi Stambuk : 105710225915 Jurusan : EKONOMI PEMBANGUNAN Judul Penelitian : ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI

TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG

Dimohon kiranya mahasiswa tersebut dapat diberikan izin untuk melakukan penelitian sesuai tempat mahasiswa tersebut melakukan penelitan. Demikian permohonan kami, atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.

Tembusan :

1. Rektor Unismuh Makassar 2. Ketua Jurusan

3. Mahasiswa Ybs. 4. Arsip

Jl. Sultan Alauddin No.259 HP. 085230309264 Telp. 0411-866972 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Menara Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

Page 101: ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK ......i ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PETANI TAMBAK BANDENG DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI TOMI WAHYUDI …

BIOGRAFI PENULIS

Tomi Wahyudi lahir di Sidomulyo pada tanggal 06 April 1997

sebagai anak tunggal dari pasangan Bapak Jakri dan Ibu Supiyah.

Penulis sekarang bertempat tinggal di Jl. Bontocinde no.20 Kota

Makassar. Penulis telah menempuh pendidikan sebagai berikut,

penulis masuk SDN 29 Sidomulyo dan lulus tahun 2009, kemudian

melanjutkan ke SMPN 1 Duampanua dan lulus pada tahun 2012. Setelah lulus dari

SMP, kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat lanjut di SMA

Muhammadiyah 983 Pinrang dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi pada jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar program strata satu sampai sekarang. Sebagai tugas akhir, maka

penulis menulis sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Produktivitas Petani

Tambak Bandeng Di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang”.