Analisis Suku Jawa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    1/31

    ANALISIS ADAT ISTIADAT SUKU JAWA DI INDONESIA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Jawa/Java adalah suku bangsa terbesar yang ada di Indonesia. Selain hidup di Jawa

    Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta, mereka juga tersebar di berbagai penjuru tanah air, seperti

    Jawa Barat, Jakarta, Banten, ampung, dan Sumatera Barat, dan jumlahnya men!apai "#,$

     persen dari populasi bangsa Indoensia. %ersebaran mereka ke berbagai tempat tersebut, selain

    dilatarbelakangi oleh adat&budaya 'seperti mengembara(, juga oleh )aktor&)aktor ekonomi&

     politik, seperti ekspansi kerajaan *ataram dan kebijakan transmigrasi %emerintah +olonial

    Belanda.Tidak hanya tersebar di tanah air, komunitas besar suku Jawa juga hari ini banyak  berdiam di Suriname, +aledonia Baru, *alaysia, Singapura, dan Belanda. i beberapa negara

    tersebut, dalam sejarahnya, orang Jawa dimobilisasi %emerintah +olonial Belanda sebagai tenaga

    kerja.

    -alaupun mewarisi budaya hidup yang terkenal ulet, namun di sisi lain, orang Jawa

    memiliki )alsa)ah hidup nrimo ing pandum atau sikap pasrah menerima jalan hidup yang

    ditakdirkan oleh Tuhan. 0al tersebut senada dengan ungkapan yang terkenal di antara orang

    Jawa urip ora ngoyo, yang berarti bahwa dalam menjalani hidup tidak usah terlalu ambisius.Sikap hidup tersebut yang nampaknya membuat orang Jawa terkenal dengan kehidupannya yang

    sederhana.

    1dat istiadat ini ialah sebuah budaya dan 2orma nan telah turun temurun dilakukan oleh

    sebagian besar masyarakat jawa. Bahkan di masyarakat sekan terdapat keharusan buat

    melakukannya. Segala usaha akan dilakukan agar mereka bisa melaksanakan adat istiadat ini.

    Bagi sebagian orang yang tak melakukan atau mulai meninggalkan adat istiadat ini maka

    dianggap sebagai orang yang tak wajar bahkan sering menerima gunjingan dari masyarakat

    sekitar.

    +ebanyakan adat istiadat nan ada bersumber dari keper!ayaan nenk moyang terdahulu dari

    masyarakat jawa dan tak bersumber dari agama terutama agama Islam sebagai agama nan

     banyak dipeluk oleh sebagian besar masyarakat jawa. 3leh sebab hal inilah, banyak masyarakat

     jawa nan mulai meninggalkan ritual adat nan ada dalam adat istiadat suku jawa ini. +arena

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    2/31

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    3/31

    PEMBAHASAN

    A. A#at Ist$a#at Suku Ja%a

    alam !atatan Yunani, yang ditulis 9lau!ius %tolomeus 'tahun #:; *( istilah labadiou(jawadwipa) digunakan untuk menyebut pulau Jawa, yang mana kurang lebih artinya adalah

    sebuah pulau yang jauh terletak di tenggara yang kaya akan beras .

     Njowo digunakan sebagai sebuah ungkapan untuk mende)inisikan tingkah laku seseorang,

    atau dengan kata lain njowo itu adalah mengerti5 paham5 beretika sesuai dengan 'budaya( Jawa .

    i pulau jawa masih banyak terdapat budaya baik dari jawa tengah,jawa barat,jawa

    timur,dan daerah istimewa yogyakarta.Budaya budaya tersebut masih lestari sampai saat

    ini.Salah satu budaya yang masih lestari adalah adat istiadat dari suku jawa itu sendiri.

     1dat istiadat suku jawa masih sering di gunakan dalam berbagai kegiatan

    masyarakat.*isalnya mulai masa masa kehamilan hingga kematian ada istiadat ini digunakan

    dan diterapkan dalam hidupnya.*asyarakat suku jawa merupakan masyarakat dengan jumlah

     populasi terbesar di Indonesia.

    Suku jawa berasal dari provinsi jawa tengah,jawa timur,jawa barat,dan daerah istimewa

    yogyakarta.Suku jawa tidak pernah lepas dari adat istiadat yang memang sudah sangat di

     per!ayai sejak dulu.1dat istiadat adalah sebuah budaya dan kebiasaan yang telah turun temurun

    dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa.Bahkan di masyarakat seakan terdapat keharusan

    untuk melakukannya,bagi sebagian orang yang tidak melakukan atau mulai meninggalkan adat

    istiadat ini di anggap sebagai orang yang tidak wajar bahkan sering menerima gunjingan dari

    masyarakat sekitar.+ebanyakan adat istiadat yang ada bersumber dari keper!ayaan nenek 

    moyang terlebih dahulu dari masyarakat jawa dan tidak bersumber dari agama terutama agama

    islam sebagai agama yang banyak di peluk oleh sebagian besar masyarakat.

    Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa pelaksanaan adat istiadat suku jawa ini terdapat

    dalam banyak aspek kehidupan manusia.1dat istiadat ini dimulai dari hamilanya seorang wanita

    yang mengandung bayi,saat seorang memulai sebuah kehidupan baru dalam bahtera pernikahansampai dalam hal kematian,adat istiadat ini selalu mengikuti.

    B. A#at Ist$a#at Suku Ja%a Masa Keam$lan& Mela$rkan H$ngga Kemat$an

    '. Masa Keam$lan #an Mela$rkan

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    4/31

    Semua orang nis!aya menganggap bahwa seorang wanita nan hamil haruslah dijaga agar 

    tak terjadi hal jelek nan menimpanya dan !alon anak nan dikandungnya serta ia akan diberi

    kemudahan dalam melahirkan kelak. Suku jawa pun juga memiliki keper!ayaan seperti ini. Saat

    seorang wanita suku Jawa mengandung ia akan benar&benar dijaga agar tak terjadi hal buruk 

    yang menimpanya.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    5/31

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    6/31

    o Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tak terlilit tali

     pusat.

    o Ibu hamil tidak boleh ben!i terhadap seseorang se!ara berlebihan, nanti anaknya jadi mirip

    seperti orang yang diben!i tersebut.

    o Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.

    o ( Amit-amit  adalah ungkapan yang harus diu!apkan sebagai ?d@ikir?&nya orang hamil ketika

    melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan, menge!ewakan dan sebagainya dengan

    harapan janin terhindar dari kejadian tersebut.

    o  2gidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan sesuatu, makanan atau

    si)at tertentu terutama di awal kehamilannya. Jika tidak dituruti maka anaknya akan mudah

    mengeluarkan air liur.

    o ilarang makan nanas, nanas diper!aya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.

    o Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.

    o Jangan minum air es agar bayinya tak besar. *inum es atau minuman dingin diyakini

    menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.

    o

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    7/31

    memiliki perilaku yang baik. =angkaian upa!ara ini berupa memendam ari-ariatau plasenta si

     bayi. Setelah itu dilanjutkan dengan membagikan sesajen brokohan kepada sanak saudara dan

     para tetangga.

    B.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    8/31

    *asyarakat Jawa dalam lingkungan adat istiadat yang sangat kental. 1dat istiadat suku

    Jawa masih sering digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakat. an hampir setiap masa

    dalam kehidupan manusia misalnya mulai masa&masa kehamilan hingga kematian, adat istiadat

    ini digunakan dan diterapkan dalam hidupnya.

    +etika salah satu masyarakat suku Jawa meninggal, ritual adat istiadat pun tak lepas mengiringi.

    =itual ini dimaksudkan agar orang nan meninggal dapat mendapatkan loka nan baik di akhirat.

    Sebelum mayat dibawa ke pekuburan, ada ritual spesi)ik nan dilakukan oleh seluruh anggota

    keluarga dari si mayat. =itual nan biasa dilakukan ialah brobosan , yaitu melintas di bawah

    mayat nan sudah ditandu dengan !ara berjongkok.

    =itual adat istiadat pun belum selesai hingga di situ. =itual nan menyertai kematian ini jugadisebut dengan istilah slametan. Slametan ini dilakukan selama tujuh hari berturut&turut dan

    dilakukan di malam hari.

    %ada setiap malam dibuat aneka jenis makanan nan nantinya dibagi kepada orang&oarng nan

    datang. Bentuk a!aranya dikenal dengan istilah tahlilan, karena di loka itu ada pemba!aan ayat&

    ayat 1l&uran dan juga ba!aan tahlil. =itual ini juga memiliki tujuan buat mendoakan si mayat

    nan telah meninggal.

    Slametan ini tak hanya dilakukan sampai tujuh hari ini saja tapi masih banyak slametan nan

    menyertai kematian dari seorang suku jawa. 1da slametan empat puluh hari nan dilakukan empat

     puluh hari setelah hari kematian. an juga slametan seratus hari yaitu nan dilakukan seratus hari

    setelah kematian.

    Setiap tahun pun juga masih dilakukan buat mengenang orang nan telah meninggal. Setahun

     pertama setelah meninggal, biasanya, pihak keluarga nan ditinggalkan akan mengadakan

    selamatan pendak siji, tahun kedua disebut dengan pendak loro,hingga pendak telu atau

    selamatan nan dilakukan di tahun ketiga.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    9/31

    Semua slametan dilakukan oleh pihak keluarga dengan membuat aneka jenis makanan nan

    nantinya dibagikan kepada tetangga terdekat atau saudara&saudar dari orang nan telah meninggal

    tersebut.

    0anya saja dalam melakukan aneka slametan ini membutuhkan biaya nan tak sedikit. *ungkin

     bagi sebagian orang nan memiliki harta nan berlebih, melakukan aneka slametan ini bukanlah

    menjadi sebuah masalah.

    Justru slametan dilaksanakan dengan sangat meriah, sama halnya dengan a!ara pernikahan.

    ibuat aneka jenis makanan dalam jumlah nan banyak buat bisa dinikmati oleh banyak orang

     pula.

     2amun bagi sebagian orang nan tidak memiliki banyak harta, kadang buat melakukan anekaslametan ini bukanlah hal nan mudah dan murah buat dilakukan.

     2amun sebab mereka memahami bahwa ini ialah keharusan nan memang harus dilakukan

     bagaimana pun keadaan ekonomi dari keluarga nan ditinggalkan, maka ada sebagian dari

    keluarga nan justru berhutang buat bisa melaksanakan a!ara slametan ini.

    emikianlah adat istiadat suku jawa nan dilakukan kepada orang&orang nan hamil, melahirkan,

    akan menikah dan telah meninggal. +esemuanya ialah 2orma nan telah dilakukan se!ara turunmenurun. Sebagai seorang nan beriman, kita harus pandai&pandai memilih dan memilah mana&

    mana nan memang diperbolehkan oleh syariat buat dilakukan atau tidak.

    alam pemahaman orang Jawa, bahwa nyawa orang yang telah mati itu sampai dengan waktu

    tertentu masih berada di sekeliling keluarganya. 3leh karena itu kita sering mendengar istilah

    selametan yang dilakukan untuk orang yang telah meninggal. Berikut diantaranya ritual yang

    dilakukan menurut adat istiadat Jawa.

    7.# %emberitahuan 1tau %emberitaan elayu

    0al yang pertama kali dilakukan dalam masyarakat Jawa ketika ada orang meninggal

    adalah memberi penghiburan kepada keluarga bahwa semua !iptaan akan kembali kepada Tuhan

    Yang *aha >sa. 1pabila keadaan keluarga sudah reda, perhatian segera dialihkan ke jena@ah.

    Jena@ah yang baru saja meninggal dunia segera ditidurkan se!ara membujur, menelentang, dan

    menghadap ke atas. Selanjutnya mayat ditutup dengan kain batik yang masih baru. +aki dipan

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    10/31

    tempat mayat itu ditidurkan perlu direndam dengan air, maksudnya agar dipan itu tidak 

    dikerumuni semut atau binatang ke!il lainnya. Tikar sebagai alas tempat jena@ah dibaringkan

     perlu diberi garis tebal dari kunyit dengan maksud agar binatang ke!il tidak mengerumuni mayat.

    Terakhir adalah membakar dupa wangi atau ratus untuk menghilangkan bau yang kurang sedap.

    Bersamaan dengan hal diatas, beberapa orang terdekat bertugas memanggil seorang

    modin dan mengumumkan kematian itu kepada para sanak saudara dan tetangga. %emberitaan

     juga dilakukan dengan bantuan pengeras suara dari masjid terdekat. Setelah kabar tersiar mereka

    yang mendengar akan berusaha segera datang ketempat itu untuk membantu menyiapkan

     pemakaman.

    7.7

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    11/31

    dunia.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    12/31

    G2asi asahan tiga tampah, daging lembu yang telah digoreng, lauk&pauk kering, sambal santan,

    sayur menir, jenang merah

    7."

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    13/31

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    14/31

     peringatan ini harus bertepatan dengan hari dan bulan meninggalnya. 2gekoli dilakukan dengan

    kenduri dengan bahan kenduri4 kue apem, ketan, dan kolak. Semuanya diletakkan dalam satu

    takir. %isang raja satu tangkep, uang wajib, dan dupa.

    7.## 2yadran

     2yadran adalah hari berkunjung ke makam para leluhur/kerabat yang telah mendahului.

     2yadran ini dilakukan pada bulan =uwah atau bertepatan dengan saat menjelang puasa bagi

    umat Islam.

    8.  *akna

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    15/31

    g.  #embang rasulan atau kembang telon melambangkan keharuman doa yang dilontarkan

    dari hati yang tulus ikhlas lahir batin. i samping itu bau harus mempunyai makna kemuliaan.

    h.  Bubur merah dan bubur putih melambangkan keberanian dan kesu!ian. i sampingitu

     bubur merah untuk memule atau tanda bakti kepada roh dari bapak atau roh laki&laki dan bubur 

     putih sebagai tanda bakti kepada roh dari ibu atau roh perempuan. Se!ara komplitnya adalah

    sebagai tanda bakti kepada bapa angkasa ibu pertiwi atau penguasa langit dan bumi,

    semuadibekteni dengan harapan akan memberikan berkah, baik kepada si mati maupun kepada

    yang masih hidup.

    i. $ukon pasar  untuk menghormati dinten pitu pekenan gangsal  atau hari dan pasaran

    dengan harapan segala perbuatan dan perjalanan roh si mati maupun yang masih hidup ke semuaarah penjuru mata angin akan selalu mendapatkan selamat tanpa halangan suatu apa.

    isamping itu semoga mendapatkan berkah2ya hari di mana hari itu diadakan selamatan,

    misalnya malam +amis pon, =abu -age dan lain sebagainya.

     j. 'ajib melambangkan suatu niat u!apan terima kasih kepada kaum yang telah ngujubake

    menjabarakan tujuan selamatan itu, dan terima kasih pula kepada semua )ihak yang ditujunya,

    semoga semuanya itu terkabul.

    k. Sega punar  atau nasi kuning melambangkan kemulian, sebab warna atau !ahaya kuning

    melambangkan si)at kemuliaan. Juga dimaksudkan sebagai jamuan mulia kepada yang dipujinya.

    l.  Apem melambangkan payung dan tameng, dan dimaksudkan agar perjalanan roh si mati

    maupun yang masih hidup selalu dapat menghadapi tantangannya dan segala gangguannya

     berkat perlindungan dari yang maha kuasa dan para leluhurnya.

    m.  #etan adalah salah satu makanan dari beras yang mempunyai si)at pliket H atau lekat. ari

    kata pliket  atau ketan, ke&raket melambangkan suatu keadaan atau tujuan yang tidak luntur atau

    layu, artinya tidak kenal putus asa.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    16/31

    n.  #olak  adalah melambangkan suatu hidangan minuman segar atau untuk  seger-seger 

    sebagai pelepas dahaga. isamping itu juga melambangkan suatu keadaan atau tujuan yang tidak 

    luntur atau layu, artinya tidak kenal putus asa.

    o.  #ambing! merpati dan itik  melambangkan suatu kendaraan yang akan dikendarai oleh roh

    si mati.

     p. *ateri sajian lain seperti tikar! benang lawe! jodog! sentir! "lupak! min%ak klentik! sisir!

    min%ak wangi! "ermin! kapas! pisang! beras! gula! kelapa! jarum dan lain sebagainya yang mana

    hal ini biasanya pada selamatan seribu hari adalah sebagai lambang dari segala perlengkapan

    hidup manusia sehari&hari, dan semua itu dimaksudkan sebagai bekal roh si mati dalam

    menjalani kehidupan di alam baka.

    !. A#at Ist$a#at Suku Ja%a Dalam U+a,ara Pern$kaan

    %ernikahan adalah suatu rangkaian upa!ara yang dilakukan sepasang kekasih untuk 

    menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami&istri guna

    membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan. Cuna melakukan prosesi

     pernikahan, orang Jawa selalu men!ari hari Kbaik, maka perlu dimintakan pertimbangan

    dari ahli penghitungan hari Kbaik berdasarkan patokan %rimbon Jawa. Setelah ditemukan

    hari Kbaik, maka sebulan sebelum akad nikah, se!ara )isik !alon pengantin perempuan

    disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan, dengan !ara diurut perutnya dan diberi jamu oleh

    ahlinya. 0al ini dikenal dengan istilah Kdiulik, yaitu pengurutan perut untuk menempatkan

    rahim dalam posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan

    minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset.

    Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa prosesi yang Kharus dilakukan, baik oleh

     pihak laki&laki maupun perempuan. *enurut Sumarsono '7FF$(, tata upa!ara pernikahan adatJawa adalah sebagai berikut 4

    '. Ba0ak I -Taa+ Pem0$,araan

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    17/31

    Yaitu tahap pembi!araan antara pihak yang akan punya hajatmantu dengan pihak !alon besan,

    mulai dari pembi!araan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari penentuan

    ' gethok dina(.

    '. Ba0ak II -Taa+ Kesaks$an

    Babak ini merupakan peneguhan pembi!aaan yang disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga

    kerabat dan atau para sesepuh di kanan&kiri tempat tinggalnya, melalui a!ara&a!ara sebagai

     berikut 4

    #. Srah-srahan

    Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan sarana untuk melan!arkan pelaksanaan a!arasampai hajat berakhir.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    18/31

    terdiri dari jadah, lapis, wajik, jenang5 semuanya terbuat dari beras ketan. Beras ketan sebelum

    dimasak hambur, tetapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu pula harapan yang tersirat,

    semoga !inta kedua !alon pengantin selalu lengket selama&lamanya.

    e. Buah&buahan

     bermakna penuh harap agar !inta mereka menghasilkan buah kasih yang berman)aat bagi

    keluarga dan masyarakat.

    ). aun sirih

    aun ini muka dan punggungnya berbeda rupa, tetapi kalau digigit sama rasanya. 0al ini

     bermakna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.

    7. Peningsetan

    ambang kuatnya ikatan pembi!araan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan

    tukar !in!in antara kedua !alon pengantin.

    8. Asok tukon

    0akikatnya adalah penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan

    keuangan kepada keluarga pengantin putri.

    ". ethok dina

    *enetapkan kepastian hari untuk ijab obul  dan resepsi.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    19/31

    #. Sedhahan

    Yaitu !ara mulai merakit sampai membagi undangan.

    7. #umbakarnan

    %ertemuan membentuk panitia hajatan mantu, dengan !ara 4

    a. pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, tetangga, handai

    taulan, dan kenalan.

     b. adanya rin!ian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.

    !. men!ukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.

    d. pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatan serta telah selesainya pembuatan undangan.

    8. *enggolan atau *onggolan

    Saatnya !alon pengantin sekalian melapor ke +

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    20/31

    7. #embar ma%ang 

    Berasal dari kata Kkembar artinya sama dan Kmayang artinya bunga pohon jambe

    atau sering disebut Sekar +alpataru ewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan.

    Jika pawiwahan telah selesai, kembar ma%ang  dilabuh atau dibuang di perempatan jalan, sungai

    atau laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu dari bapak dan

    ibu sebagai perantara Tuhan Yang *aha +uasa. Barang&barang untuk kembar ma%ang  adalah 4

    a. Batang pisang, 7&8 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung yang terbuat dari

    kuningan.

     b. Bambu aur untuk penusuk 'sujen(, se!ukupnya.

    !. Janur kuning, LM " pelepah.

    d. aun&daunan4 daun kemuning, beringin beserta ranting&rantingnya, daun apa&apa, daun girang

    dan daun andong.

    e. 2anas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.

    ). Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.

    g. +elapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah. Bawahnya dibuat

    rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air tidak tumpah.

    8. Pasang tuwuhan ' pasren(

    Tuwuhan dipasang di pintu masuk menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan biasanya berupa

    tumbuh&tumbuhan yang masing&masing mempunyai makna 4

    a. Janur 

    0arapannya agar pengantin memperoleh nur  atau !ahaya terang dari Yang *aha +uasa.

     b. aun kluwih

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    21/31

    Semoga hajatan tidak kekurangan sesuatu, jika mungkin malah dapat lebih ' luwih( dari yang

    diperhitungkan.

    !. aun beringin dan ranting&rantingnya

    iambil dari kata Kingin, artinya harapan, !ita&!ita atau keinginan yang didambakan

    mudah&mudahan selalu terlaksana.

    d. aun dadap serep

    Berasal dari suku kata Krep artinya dingin, sejuk, teduh, damai, tenang tidak ada gangguan

    apa pun.

    e. Seuntai padi ' pari sewuli(

    *elambangkan semakin berisi semakin merunduk. iharapkan semakin berbobot dan berlebih

    hidupnya, semakin ringan kaki dan tangannya, dan selalu siap membantu sesama yang

    kekurangan.

    ). +engkir gadhing 

    1ir kelapa muda 'ban%u degan(, adalah air su!i bersih, dengan lambang ini diharapkan !inta

    mereka tetap su!i sampai akhir hayat.

    g. Setundhun gedang raja suluhan 'setandan pisang raja(

    Semoga kelak mempunyai si)at seperti raja hambeg para marta, mengutamakan kepentingan

    umum daripada kepentingan pribadi.

    h. $ebu wulung watangan 'batang tebu hitam(

    +emantapan hati 'anteping kalbu(, jika sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami atau

    istri, tidak tengok kanan&kiri lagi.

    i. #embang lan woh kapas 'bunga dan buah kapas(

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    22/31

    0arapannya agar kedua pengantin kelak tidak kekurangan sandang, pangan, dan papan. Selalu

     pas, tetapi tidak pas&pasan.

     j. #embang setaman dibokor  'bunga setaman yang ditanam di air dalam bokor(

    0arapannya agar kehidupan kedua pengantin selalu !erah ibarat bunga di taman.

    ". Siraman

    ,barampe yang harus disiapkan berupa air bunga setaman, yaitu air yang diambil dari tujuh

    sumber mata air yang ditaburi bunga setaman yang terdiri dari mawar, melati dan kenanga.

    Tahapan upa!ara siraman adalah sebagai berikut 4

     N !alon pengantin mohon doa restu kepada kedua orangtuanya.

     N !alon mantu duduk di tikar pandan tempat siraman.

     N !alon pengatin disiram oleh pinisepuh, orangtuanya dan beberapa wakil yang ditunjuk.

     N yang terakhir disiram dengan air kendi oleh bapak ibunya dengan mengu!urkan ke muka,

    kepala, dan tubuh !alon pengantin. Begitu air kendi habis, kendi lalu dipe!ah sambil berkata

    K Niat ingsun ora me"ah kendi! nanging me"ah pamore anakku wadon.

    ;. Adol dhawet 

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    23/31

    sebagai bukti bahwa keluarga !alon pengantin perempuan benar&benar siap melakukan prosesi

     pernikahan di hari berikutnya. *idodareni berasal dari kata Kwidodareni  'bidadari(, lalu

    menjadi Kmidodareni  yang berarti membuat keadaan !alon pengantin seperti bidadari.

    alam dunia pewayangan, ke!antikan dan ketampanan !alon pengantin diibaratkan seperti ewi

    +umaratih dan ewa +umajaya.

    '. Ba0ak 1 -Taa+ Pun,ak A,ara

    #. Ijab Oobul

    %eristiwa penting dalam hajatan mantu adalah ijab obul dimana sepasang !alon pengantin

     bersumpah di hadapan naib yang disaksikan wali, pinisepuh dan orang tua kedua belah pihak 

    serta beberapa tamu undangan. Saat akad nikah, ibu dari kedua pihak, tidak memakai subang

    atau giwang guna memperlihatkan keprihatinan mereka sehubungan dengan peristiwa

    menikahkan atau ngentasake anak.

    7.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    24/31

    d. %engantin putri men!u!i kaki pengantin putra

    *en!u!i dengan air bunga setaman dengan makna semoga benih yang diturunkan bersih dari

    segala perbuatan yang kotor.

    e. *inum air degan

    1ir ini dianggap sebagai lambang air hidup, air su!i, air mani 'manikem(.

    ). i&kep%ok  dengan bunga warna&warni

    *engandung harapan mudah&mudahan keluarga yang akan mereka bina dapat berkembang

    segala&galanya dan bahagia lahir batin.

    g. *asuk ke pasangan

    Bermakna pengantin yang telah menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.

    h. Sindur 

    Sindur  atau isin mundur, artinya pantang menyerah atau pantang mundur. *aksudnya pengantin

    siap menghadapi tantangan hidup dengan semangat berani karena benar.

    Setelah melalui tahap panggih, pengantin diantar duduk di sasana riengga, di sana dilangsungkan

    tata upa!ara adat Jawa, yaitu 4

    i. $imbangan

    Bapak pengantin putri duduk diantara pasangan pengantin, kaki kanan diduduki pengantin putra,

    kaki kiri diduduki pengantin putri. ialog singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi

     pernyataan bahwa masing&masing pengantin sudah seimbang.

     j. #a"ar-ku"ur 

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    25/31

    %engantin putra mengu!urkan penghasilan kepada pengantin putri berupa uang re!eh beserta

    kelengkapannya. *engandung arti pengantin pria akan bertanggung jawab memberi na)kah

    kepada keluarganya.

    k. ulangan

    1ntara pengantin putra dan putri saling menyuapi. 0al ini mengandung kiasan laku memadu

    kasih diantara keduanya 'simbol seksual(. alam upa!ara dulangan ada makna tutur 

    adilinuwih 'seribu nasihat yang adiluhung( dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang

     bermakna 4

     N tumpeng tunggarana 4 agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.

     N tumpeng puput  4 berani mandiri.

     N tumpeng bedhah negara 4 bersatunya pria dan wanita.

     N tumpeng sangga langit  4 berbakti kepada orang tua.

     N tumpeng kidang soka 4 menjadi besar dari ke!il.

     N tumpeng pangapit  4 suka duka adalah wewenang Tuhan Yang *aha >sa.

     N tumpeng manggada 4 segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.

     N tumpeng pangruwat  4 berbaktilah kepada mertua.

     N tumpeng kesawa 4 nasihat agar rajin bekerja.

    8. Sungkeman

    Sungkeman adalah ungkapan bakti kepada orang tua, serta mohon doa restu. 9aranya,

     berjongkok dengan sikap seperti orang menyembah, menyentuh lutut orang tua pengantin

     perempuan, mulai dari pengantin putri diikuti pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan

    ibu pengantin putra.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    26/31

    D. A#at Ist$a#at Penggunaan Baasa

    *enurut masyarakat Jawa, kehidupan mereka sudah ditentukan Pdari sanaH, kekuasaan yang

    didistribusikan kepada mereka sudah dijatah, oleh karena itu setiap orang dalam masyarakat

    Jawa harus Pnrima in pandum/   'menerima apa yang diberikan padanya(, walaupun distribusi

    kekuasaan itu tidak merata dan mengakibatkan ketidaksamaan derajat. %andangan hidup

    masyarakat Jawa ini telah membentuk mereka menjadi masyarakat yang berlapis&lapis.

    *asyarakat Jawa tidak memiliki marga, tetapi dalam kehidupannya, masyarakat jawa

    memiliki dua strata 4 '#( pri%a%i 'bangsawan( dan '7( wong "ilik  'rakyat jelata(. 3leh karena itu,

     bentuk tuturan dalam budaya masyarakat Jawa terbagi dalam ", yaitu 4 'a( ngoko, 'b( ngoko alus,

    '!( krama, dan 'd( krama alus 'Sudaryanto, #EE#4 ;(. alam budaya Jawa, seorang bangsawan

    melayani seorang rakyat jelata bukanlah suatu hal yang la@im, dan merupakan penurunanderajat. Jika seorang Pndara/  'tuan( menggunakan bentuk Pkrama alus /  pada saat berkomunikasi

    dengan pembantunya, bukan bentuk Pngoko/  sebagaimana la@imnya, hal ini bisa terjadi karena

    Pndara/ tersebut mempunyai tujuan tertentu, misalnya ingin menyindir atau sedang marah kepada

     pembantunya. alam hal ini sang Pndara/   menerapkan prinsip ironi ketika bertutur dengan

     pembantunya. %rinsip ironi adalah P se"ond-order   prin"iple/  yang dibangun atas prinsip sopan

    santun. Se!ara umum prinsip ironi ini menurut ee!h '#EE84 #7;( mengandung makna bahwa 4

    kalau anda terpaksa menyinggung perasaan petutur, usahakanlah agar tuturan anda tidak 

     berbenturan dengan prinsip sopan santun '%S( se!ara men!olok, biarlah petutur memahami

    maksud tuturan anda se!ara tidak langsung, yaitu melalui implikatur.

     

    Ironi mempunyai !iri yang khas, yaitu tuturannya terlalu sopan untuk situasi seperti pada

    !ontoh berikut ini, yaitu ujaran yang dituturkan oleh seorang /ndara/  kepada pembantunya.

    #.  Badhe tindakan to 6

    '*au jalan&jalan ya 6(

    7.  Nembe ngaso to6

    'agi istirahat ya6 (

    %ada !ontoh '$( dan 'D( di atas, jika tuturan tersebut diujarkan oleh seorang Pndara/ 

    kepada pembantunya, maka implikatur dari prinsip ironinya adalah bahwa tuturan tersebut sangat

    sopan, tetapi untuk tujuan yang tidak benar, yaitu untuk menyindir si pembantu atau untuk 

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    27/31

    menunjukkan bahwa sang bangsawan melarang si pembantu kegiatan tindakan 'jalan&jalan( dan

    ngaso  'istirahat(. Bentuk Tuturan '$( dan 'D( ini merupakan salah satu strategi bertutur 

    masyarakat Jawa, yaitu dengan menggunakan bentuk ketaklangsungan, yang dalam teori

    Trosborg termasuk dalam strategi ketiga 4 bertutur dengan !ara terus terang dengan

    menggunakan bentuk basa&basi. engan kata lain, tuturan ini merupakan salah satu !ara untuk 

    melunakkan daya ilokusi agar dampak tuturan tidak sekeras dampak tuturan yang diujarkan

    tanpa basa&basi. 0al ini menunjukkan bahwa solidaritas di kalangan masyarakat Jawa relati) 

    rendah. isamping itu, kelas sosial dalam kehidupan bermasyarakat masih sangat berpengaruh,

    seperti yang tampak pada !ontoh&!ontoh berikut.

    0. N%uwon pangapunten! menawi bapak kagungan wedhal! kulo badhe sowan bapak 

    benjang sonten.

    '*aa), jika bapak ada waktu, saya ingin ketemu bapak besok sore(1. Nek kono ono wektu! aku arep nenggonmu sesok sore.

    '+alau kamu ada waktu, saya mau ke rumahmu besok sore(

    2. &bu tindak wonten pundi 3

    'Ibu pergi kemana6(

    4. #owe arep nengendi 3

    '+amu mau pergi kemana 6(

    Tuturan 'E( dan '##( di atas, jika dilihat dari strata masyarakatnya, tidak mungkin

    diujarkan oleh seorang bangsawan P pri%a%i/  kepada seorang rakyat jelata Pwong "ilik/ , walaupun

    usia rakyat jelata itu lebih tua dari usia si bangsawan. 2amun sebaliknya, tuturan '#F( dan '#7(

    sudah pasti diujarkan oleh seorang  pri%a%i kepada seorang wong   "ilik . 0al ini terjadi karena

     budaya masayarakat Jawa yang menentukan bahwa /krama alus/  dipergunakan oleh seseorang

    yang berstrata rendah terhadap seseorang yang berstrata tinggi '1disumarto, #EE#4 7:(.

    Bagi masyarakat Jawa hal yang perlu dipertimbangkan oleh peserta petuturan bila hendak 

     berbi!ara sopan dengan orang lain, untuk memelihara kerukunan sosial, dijabarkan dalam

    maksim&maksim sebagai berikut 'Cunarwan, 7FF"4 $(.

    a.Kurmat  -meng2rmat$ 2rang la$n

    *asyarakat Jawa, dalam kehidupan sosialnya, menggunakan maksim kurmat  

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    28/31

    'menghormati orang lain(. *aksim ini menggambarkan bahwa untuk menjaga kerukunan dalam

     bermasyarakat, seseorang diharapkan dapat menghormati dan tidak memandang rendah orang

    lain. Berikut !ontoh&!ontoh dari tuturan yang diujarkan oleh seorang direktur kepada

    karyawannya, yang menggunakan maksim kurmat .

    $.  bak saget nglebetke data niki teng komputer  6

    '*bak bisa memasukkan data ini ke komputer6(

    5. as! mengke tulung ditelponke Pak Basri nggih3

    '*as, nanti tolong telephon ke %ak Basri ya6(

    Tuturan '#8( dan '#"( di atas, merupakan bentuk tuturan dalam bahasa Jawa dalam ragam

    non 6ormal  dan menggunakan bentuk sapaan Pmbak/  dan Pmas/  yang menunjukkan salah satu

     bentuk rasa hormat kepada orang yang disapa. Selain itu, pada tuturan '#8( tersirat

    ketaklangsungan 4 kalimat interrogati6  untuk tujuan perintah, yaitu menyuruh untuk memasukkandata ke komputer ' perintah/permintaan seorang direktur kepada bawahannya(. Selanjutnya, pada

    tuturan '#"(, selain penggunaan bentuk sapaan Pmas/ , penutur juga menggunakan kata Ptulung/ ,

    yang menunjukkan bahwa bentuk tuturan tersebut adalah sebuah permintaan dengan tujuan

    memberi perintah, seperti pada tuturan '#8(.

    0. Andhap asor  - ren#a at$

    *aksim andhap asor   'rendah hati( ini menggambarkan bahwa masyarakat jawa akan

    selalu menghindari untuk memuji diri sendiri, 'bandingkan dengan teori maksim kerendahan hati

    oleh ee!h(. Tuturan&tuturan berikut adalah !ontoh prinsip sopan santun dari maksim ini.

    E. $iang menika sae sanget! kersa ambiantu dateng kula.

    '3rang itu baik sekali, mau membantu saya(

    78. ugi panjenengan kersa nampi "e"aosan dalem egkang boten sepinten punika.

    ' Terimalah pemberian saya yang tidak berharga ini(

    77. #ula rumaos "ubluk! kirang pangertosan

    'Saya merasa bodoh, kurang mengerti(

    Tuturan '#;( di atas termasuk dalam ragam )ormal yang menunjukkan sopan santun,

    karena tuturan tersebut bertujuan untuk memuji orang lain. emikian pula tuturan '#:( dan '#$(

    sopan karena menunjukkan kerendahan hati.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    29/31

    ,. Empan papan -0$sa menem+atkan #$r$

    *aksim ini tampak pada salah satu tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang kepada

    orang lain yang berusia lebih tua darinya, seperti pada !ontoh& !ontoh berikut ini.

    79. N%uwunsewu! bapak dipunaturi lenggah wonten lajengan

    '*aa), bapak dimohon untuk duduk di depan(

    70. #ula lenggah wonten wingkingipun bapak mawon

    'Saya duduk di 'kursi( belakang bapak saja(

    Selain !ontoh tuturan '#D( dan '#E( di atas, maksim ini juga menunjukkan bahwa

    masyarakat Jawa dapat menempatkan dirinya sesuai dengan stratanya, seperti yang telah

    dijelaskan pada uraian sebelumnya. Berikut !ontoh tuturan yang menunjukkan penggunaan

    maksim empan papan 'bisa menempatkan diri( berdasarkan strata masyarakat Jawa.

    71. #ula boten wantun "elak kalian ibu bupati

    'Saya tidak berani dekat dengan ibu bupati(

    Tuturan '7F( menunjukkan bahwa Pibu bupatiH adalah P pri%a%i/  dan tuturan ini

    diujarkan oleh seorang biasa Pwong "ilik/ .

    d.Tepa selira -tenggang rasa

    %enggunaan maksim tepa selira  'tenggang rasa( ini dapat dilihat pada !ontoh&!ontoh

    tuturan berikut ini.

    72. angga embah! lenggahipun

    'Silahkan duduk nek(

    74. riki kula betaken tasipun ibu

    '*ari saya bawakan tasnya bu(

    Tuturan '7#( pada situasi tertentu, misalnya dalam bis umum, akan menjadi sangat sopan

     jika diujarkan oleh seseorang yang berusia muda kepada seorang Pembah/   'nenek(. emikian

     pula pada tuturan '77( misalnya, seorang pemuda tidak hanya berpangku tangan pada saat ia

    melihat seorang ibu yang berada di dekatnya membutuhkan bantuan, membawakan tasnya yang

    kelihatan berat. %emuda tersebut akan mengujarkan tuturan '77( ini untuk tujuan membantu ibu

    itu. ari penjelasan ini dapat dikatakan bahwa tuturan '7#( dan '77( tersebut menunjukkan

     bahwa dalam kehidupan sosialnya seseorang telah menggunakan maksim tepa selira 'tenggang

    rasa(.

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    30/31

    +eempat maksim ini 'kurmat! andhap asor! empan papan  dan tepa selira( saling

     berkaitan satu sama lainnya. +etika seseorang menggunakan maksim kurmat , maka orang itu

     juga telah menggunakan empan papan, seperti yang terdapat pada tuturan '#D( 4 P #ula lenggah

    wonten wingkingipun bapak mawon/ . *aksim kurmat  pada tuturan ini tampak pada bentuk 

    sapaan Pbapak/   dan maksim empan papan  tampak pada Plenggah wonten wingkingipunP.

    emikian pula ketika seseorang menggunakan maksim empan papan, ia juga menggunakan

    maksim tepa selira. 0al tersebut dapat dilihat pada tuturan '7#(4 P angga embah! lenggahipun/ .

    *aksim empan papan dan maksim tepa selira tampak pada tuturan tersebut se!ara keseluruhan.

    ari uraian dan !ontoh&!ontoh tuturan di atas, dapat dikatakan bahwa perbedaan struktur 

    sosial ter!ermin pada kedua budaya tersebut 'budaya Batak dan budaya Jawa(. Berbagai bentuk 

    tuturan, yang merupakan strategi bertutur yang digunakan oleh penutur pada saat berinteraksi

    dengan lawan tuturnya, akan men!erminkan bentuk hubungan sosial dan budaya antara penutur dan lawan tuturnya. engan kata lain, budaya akan mempengaruhi penggunaan bahasa oleh

    sekelompok masyarakat, seperti yang diuraikan di atas, yaitu !ontoh&!ontoh tuturan oleh

    masyarakat Jawa, didasarkan pada tiga parameter pragmatik, yaitu jauh dekatnya hubungan

     penutur dan lawan tutur, status sosial penutur dan tingkat tindak tutur yang dipilih, dan

     penggunaan tingkat tindak tutur masyarakat Batak tidak membedakan derajat antara warga

    masyarakatnya.

     %erbedaan tindak tutur antara masyarakat Jawa dan masayarakat Batak tersebut akan

     berpengaruh terhadap kedua masayarakat pengguna bahasa, jika mereka saling berhubungan baik 

    dalam berkomunikasi maupun dalam pergaulan sehari&hari, dan hal ini akan sangat terasa bagi

    masayarakat Jawa yang  pri%a%i, karena masayarakat  pri%a%i  terbiasa dengan tuturan&tuturan

    kromo  alus, jika bersentuhan dengan masyarakat Batak yang tidak memiliki tindak tutur yang

    hierarkis, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman . emikian pula sebaliknya bagi masyarakat

    Batak yang akan merasa aneh jika dalam bertutur dengan masyarakat Jawa, mereka mendengar 

    kata /ndara/  'tuan( untuk menyapa.

    Sehubungan dengan hal tersebut, dalam berinteraksi penutur dan lawan tutur, baik 

    masayarakat Jawa maupun masayarakat Batak, perlu mempertimbangkan agar bentuk tuturan&

    tuturan yang digunakan tidak menyimpang dari prinsip&prinsip kesopanan yang merupakan

    kebiasaan dan menjadi la@im menurut budaya masing&masing kelompok masyarakat. isamping

  • 8/17/2019 Analisis Suku Jawa

    31/31

    itu, masayarakat kedua bahasa tersebut juga sebaiknya berusaha untuk saling memehami

     perbedaan&perbedaan kebudayaannya

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kes$m+ulan

    engan mengetahui dan memahami budayanya, maka masyarakat akan tergerak hatinya

    untuk men!intai dan menjaga budaya mereka. Jika rasa memiliki telah tumbuh, maka mereka

    tidak akan pernah mau kehilangan budayanya. Sehingga mereka akan berusaha dengan keras

    untuk menjaga budayanya tersebut dari segala hal yang mengan!am keberadaan budaya tersebutdan mereka akan selalu berusaha untuk melestarikannya.

    +ita harus berupaya keras untuk men!ari jalan keluar dari permasalahan ini, sehingga kita

    semua dapat terus menjaga kelestariannya. engan demikian generasi penerus kita masih dapat

    menikmati budaya yang elok ini.

    Sehingga kekhasanahan budaya bangsa ini juga akan tetap terjaga hingga akhir nanti.

    +arena menjaga budaya daerah sama halnya dengan nenjaga budaya negeri ini. an hal ini

    adalah salah satu perwujudan ke!intaan kita kepada tanah air.

    B. Saran

    DA3TAR PUSTAKA

    1nonim. #E$D. %edoman jaan Bahasa Indonesia yang isempurnakan.

    Jakarta 4 Balai %ustaka

    *aruti,=etno.7FFE. 1sal&