Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTRN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA STKIP MUHAMMADIYAH
BONE
SKRIPSI
NURCAHAYA
105730416813
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSSAR
2020
i
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTRN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA STKIP MUHAMMADIYAH BONE
Oleh
NURCAHAYA
105730416813
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Program
Studi Strata Satu (S1) Manajemen
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSSAR
2020
ii
MOTTO
Jika kamu benar menginginkan sesuatu, kamu akan
menemukan caranya. Namun jika tak serius, kau
hanya akan menemukan alasan.
iii
iv
v
vi
Abstrak
(Nurcahaya ) . Analisis Sistem pengendalian intrn dan system informasiauntansi pada STKIP Muhammadiyah Bone , Skripsi Jurusan Akuntansi dan Bisnis , Universitas Muhammadiyah Makassar, Muchriana Muchran, Hj.Naidah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi tentang sistem akuntansi dan sistem pengeluaran di kampus STKIP Muhammadiyah Bone
Data dikumpulkan melalui proses wawancara dengan para responden STKipm UHAMMADIYAH Bone , obeservasi langsung di lakukan dengan dosen STKIP Muhammadiyah Bone
Hasil dari penelitian menUnjukkan bahwa prosedur STKIP Muhammadiyah bone ,dan melakukan anggaran setiap fakultas dan melaporkan hasil penerimaan dana kepada dosen dosen tidak hanya kepada ketua prodi maupun sekertaris prodi jika ada Anggaran masuk .
Kata kunci : Sistem pengendalian intrn
vii
vii
Abstract
(Nurcahaya). Analysis of internal control system and accounting information system at STKIP Muhammadiyah Bone, Thesis Department of Accounting and Business, Muhammadiyah University of Makassar, Muchriana Muchran, Hj. NaidahThis
study aims to find out about the accounting system and expenditure system on the campus of STKIP Muhammadiyah Bone
Data was collected through an interview process with the respondents of STKip MUHAMMADIYAH Bone, direct observation was conducted with STKIP Muhammadiyah Bone
lecturersThe results of the study show that the STKIP Muhammadiyah bone procedure, and do the budget of each faculty and report the results of the receipt of funds to the lecturer lecturers not only to the study program chairperson or study program secretary if there is an entry budget.
Keywords: ACCOUNTING PROCEDURE SYSTEM
viii
viii
Kata pengantar
Assalamu’alaiku, warahmatullah wabarakatuh
Segala puji bagi ALLAH SWT, tuhan seru sekaliaan alam yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayag-nya kepada kita
semua, termasuk upaya penyelesaiaan SKRIPSI ini. Selanjutnya
shalawat dan salam semoga tetap di limpahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW .
Dalam SKRIPSI ini nanti akan dibahas tentang bagaimana sistem
prosedur akuntansi DI Kab.Bone .
Adapun tujuaan penulisaan SKRIPSI ini adalaah sebagai salah
adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikaan
progrsm serjana (S1) di fakultas ekonomi dan bisnis di
Universitas muhammadiyah Makassar, dimana dengan adanya
tugas pembuataan proposal diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan dan kreatifitas bagi mahasiswa.
Penyusunaan menyadari bahwa dalam pembuatan SKRIPSI ini
masi banyak kekurangan baik yang kami sengaja maupun tidak
ix
kami sengaja. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan guna penyempurnaan dalam pembuatan
skripsi berikutnya.
Demikiaan semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua
dalam menakapi keberhasilan dan kesuksesan di masa depan.
Amiin Ya Robbal alamin!
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Makassar, 5 januari 2020
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................. i
HALAMAN ERSETUJUAN ..................................................... ii
KATA PENGANTA ................................................................. iii
ABSTRAK BAHASA INDOENSIA ............................................. iv
ABSTRACT ............................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................... v
DAFTAR TABEL ..................................................................... vi
LAMPIRAN ........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................... 2
C. Tujuan Penelitian...................................................... 2
D. Manfaat penelitian .................................................. 3
BAB II TUJUAN PUSTAKA.......................................................... 4
A. Landasan Teori ......................................................... 4
B. Penelitian Terdahulu ................................................ 32
xi
C. Kerangka Pemikiran ................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 37
A. JENIS Penelitian ....................................................... 42
B. FOKUS PENELITIAN ................................................... 42
C. Lokasi penelitian ...................................................... 42
D. Jenis Sumber Data ................................................... 42
E. Metode Pengumpulan Data ..................................... 43
F. Metode analisis data ................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum dan objek penelitian ................... 46
B. Pembahasan ............................................................. 47
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................ 79
B. SARAN ...................................................................... 79
DAFTAAR PUSTAKA .............................................................. 80
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kampus STKIP Muhammadiyah Bone adalah salah satu program
penunjung guna mendukung kegiataan dari perguraan tinggi yakni
pemberdayaan penelitiaan yang menjadi tanggung jawab pusat penelitiaan dan
penertiban stkip muhammadiyah bone dapat memberikan dana penelitian
merupakan wujud komitmen kampus untuk memberikan akses yang luas bagi
dosen dalam rangka sistem dan prosedur akuntansi dalam bidang penelitiaan .
Dalam sebuah kampus STKIP Muhammadiyah Bone penerepan akutansi
dapat mengoptimalkan biaya oprasional yang di keluarkan oleh kampus. Salah
satu sistem akuntansi yang di gunakan oleh kampus adalah sistem pengeluaran
kas. Sistem ini menangani pengeluaran kas yang terjadi secara rutin pada suatu
kampus .penerapan sistem pengeluaran kas pada kampus sangatlah penting
,meningat kas yang digunakan untuk membiayai biaya oprasional kampus . Kas
merupakan aset yang mudah berubah dibandingkan dengan aset lain,sehingga
kas merupakan alat pembayaran yang selalu sedia untuk di gunakan.
Kas juga merupakan aset yang paling lancer jika dilihat dari segi
sifatnya,karena hampir semua transaksi dengan pihak luar menggunakan kas.
Kas sangatlah penting bagi kelancaran jalanya suatu oprasional perusahaan.
Kas sangatlah mudah digunskan selain untuk keperluaan perusahaan sehingga
diperlukan pengendaliaan terhadap kas dengan memisahkan fungsi fungsi
penyimpanan,pelaksanaan dan pencatatan .
2
Selain itu juga diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi
pengeluaran kas. Tanpa adanya pengendaliaan akan mudah terjadi kehilangan
uang kas. Untuk dapat erlaksananya pengendaliaan yang bsik ,pihak manajmen
harus mampu menetapkan tanggung jawab untuk setiap tugas yang di berikan .
untuk mengawasi pengeluaran kas,maka diperlukan pengendaliaan yang baik
terhadap kas dan memerlukan prisedur –prosedur yang memadai untuk
melindungi penegerluaan kas. Dalam pengendaliaan terhadap prinsip prinsip .
prinsip tersebut antara lain harus terdapat pemisahan tugas sehingga karyawan
yang bertindak untuk menangani transaksi pengeluaraan kas dan menyimpang
kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas setiap harinya,
sertasemua penerimaan kas dalam kampus sebaiknya disetorkan ke bank
setiap harinya,serta semua penerimaan kas dalam kampus sebaiknya
disetorkan ke bank setiap harinya.
Pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek jika jumlahnya
besar, jika pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil.
Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pngeluaran kas yang tidak
nampak dalam catatan akuntansi. Prosedur yang di gunakan mengawasi kas,
bias berbeda antara kampus stkip muhammadiyah bonne dengan kampus yang
lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor. Seperti besarnya kampus
STKIP Muhammadiyah bone . pengendaliaan ini terhadap kas memerlukan
prosedur – prisedur yang memadai untuk melindungi pengeluaran kas dan
memperkecil terjadinya kesalahan.
3
Menurut jusup (2001:41) dalam merancang prosedur, prosedur tersebut
hendaknua diperhatikan tiga prinssip pokok pengendalian. Pertama, harus
terdapat pemisahan tugas secara tepat,sehingga petugas yang bertanggung
jawab mengenai transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai
tugas pencatat transaksi kas. Kedua semua penerimaan kas hendaknya
disetorkan seluruhnya ke bank secara hariaan. Ketiga ,semua pengeluaran
hendaknya di lakukan dengan menggunakan cek. Kecuali untuk pengeluaran
yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai ,yaitu
melalui kas kecil. . fungsi pengendaliaan yang baik dalam suatu perusahaab
akan menciptakan aktivits perusahaan yang lancer dan terkendali. Sistem
pengendaliaan internal pengeluaraan kas harus diterapkan pada kampus
dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang di dapat. Hal ini tidak kalah
pentingnya adalah pemantuan atas penerapan sistem pengendaliaan
pengeluaran kas. Pemantuan ini diperlukan karena setiap pengendaliaan perlu
perbaikan dan penyempurnaan agar perusahaan dapat senantiasa
menyusaikan diri terhadap perubahaan lingkungan usaha. Perkembangan
kampus ini sangat menurun karena mahasiswa masih menurun.
Dalam perencanaan sistem akuntansi dapat menjamin
keberhasilan,pencapaiaan tujuan. Dalam hal ini di perlukan sebuah tindakan
untuk mepelajari keseluruhan dari semua aktifitas kegiatan manusia yang
secara teratur,bekerja sama dengan setepat-tepatnya di dalam sebuah kampus.
perkembangan kampus menyebabkan bertambah pula pencatatan dan
transaksi semakin luas. Masalah akuntansi yang di hadapi semakin kompleks
4
sehingga rektorat tidak dapat mengawasi secara langsung , kampus ini terdapat
suatu sistem yang mengatur proses penerimaan dan pengeluaran kas, sistem
manajmen kampus diatur secara bersama,sehingga setiap keputusan kampus
di atur oleh keputusan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana system Pengendalian intern pada STKIP Muhammadiyah Bone
2. Bagaimana system Prosedur Akuntansi pada STKIP Muhammadiyah Bone
C. Tujuan penelitiaan
Tujuan penelitiaan ini untuk mengetahui tentang sistem akuntansi dan
sistem pengeluaran kas di kampus STKIP Muhammadiyah Bone .
Sedangkan Manfaat penelitiaan
Penelitiaan ini diharapkan memberikaan manfaaat kepada semua pihak
yang berkepentingan seperti
1. Manfaat akademik
Dapat dijadikan sumber referensi ilmiah dan sebagai sumber informasi
mengenai sistem dan prosedur akuntansi di harapkan hasil penelitiaan ini tidak
berhenti sampai disini saja tetapi di kembangkan menjadi penelitiaan yang
lebih baik.
2. Manfaat praktik
Simpulan dari hasil proposal ini di harapkan kampus STKIP
Muhammadiyah Bone dapat melengkapi fasilitas fasilitas di dalam kampus ini
dan memerlukan pengeluaran kas dalam sistem prosedur akuntansi.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sistem Akuntansi
A. System aakuntansi
Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan
penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang tepat dan akurat. Suatu sistem
akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi
pihak ekstern dan intern.
Untuk lebih memahami mengenai sistem maka kita harus mengetahui
terlebih dahulu pendapat para ahli mengenai prosedur. Pengertian prosedur
menurut Zaki Baridwan (2010 : yang dikutip dari pendapat W. Gerald cole :
“Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan karena
(klerikel) biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu kegiatan atau
lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi yang sering terjadi”.
Sedangkan menurut Mulyadi (2010:5) :
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang didalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang”
6
Maka berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan
yang tersusun dari awal hingga akhir yang biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian depatermen atau lebih sesuai dengan
bagiannya masing masing, yang disusun untuk menjamin penanganan
secara seragam terhadap transaksi - transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang.
1. Mulyadi (2010:5) menjelaskan bahwa kegiatan klerikal atau clerical operation
terdiri dari : menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar,
mensortir, memindahkan, dan membandingkan.
Kegiatan klerikal berkaitan erat dengan sistem yang mengaturnya. Sebuah
sistem yang menjelaskan bagaimana proses terjadi dan mengatur secara
mutlak
kegiatan. Berikut beberapa pengertian sistem
Menurut Zaki Baridwan (2010 :4) sistem merupakan suatu kesatuan yang
terdiri dari bagian-bagian yang disebut subsistem yang berkaitan dengan
tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2010:6) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan.”
Menurut Mulyadi (2013:5) :
7
"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang".
Menurut M.Nafarin (2010:25) menyatakan bahwa pengertian prosedur adalah :
“Urut – urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna
menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.
Sedangkan menurut Azhar Susanto (2011:264) pengertian prosedur adalah
“Rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama “.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
prosedur merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian departemen atau lebih, serta disusun
untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
1. Fakor dalam penyusunaan system akuntansi
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan sistem
akuntansi menurut Zaki Baridwan (2010:7) :
a. Sistem akuntansi yang disusun ini harus mempunyai prinsip
cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus menyediakan
8
informasi yang diperlukan tepat pada waktunya dapat memenuhi
kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus mampu memenuhi
prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat
menjaga keamanan harta milik perusahaan maka sistem akuntansi
harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah
yang berarti biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu
harus dapat ditekan sehingga tidak mahal, dengan kata lain
dipertimbangkan biaya (cost) dan manfaat (benefit) dalam
menghasilkan suatu informasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
dalam penyusunan sistem akuntansi adalah sistem akuntansi yang
akan disusun harus menyedikan informasi yang diperlukan tepat
pada waktunya yang dapat menjaga keamanan harta kekayaan milik
perusahaan serta harus dapat menekan biaya dengan kata lain
mempertimbangkan biaya dan manfaat.
2. Tujuan umum penyusunaan Akuntansi
Tujuan umum penyusunan sistem akuntansi menurut Mulyadi
(2010:19)
dalam bukunya yang berjudul sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
9
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility)
informasi akuntansi
4. Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Berdasarkan tujuan sistem akuntansi yang diuraikan diatas
memiliki penjelasan, yaitu:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan
pengembangan sistem akuntansi. Pada perusahaan dibidang
dagang, jasa, manufaktur sangat memerlukan pengembangan sistem
akuntansi lengkap, hal ini berguna agar kegiatan perusahaan
berjalan dengan lancar.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada.
Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur
informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh
10
10
perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya
menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan
dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam
penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan perusahaan.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
Akuntansi merupakan pertanggung jawaban kekayaan suatu
perusahaan atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem
akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan
terhadap kekayaan perusahaan, sehingga pertanggung jawaban
terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan
dengan baik.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi
yang mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan
lebih besar dari manfaatnya, maka sistem yang sudah ada perlu
dirancang kembali guna untuk mengurangi pengorbanan sumber
daya bagi penyedia informasi tersebut.
11
11
Dari tujuan sistem akuntansi yang telah dikemukakan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga
perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh
sistem yang sudah ada apakah sesuai atau belum dengan sistem
pengendalian intern yang baik.
3. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi Pokok
Menurut Mulyadi (2010:3) terdapat lima unsur pokok
dalam sistem akuntansi, yaitu:
1. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen
karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah
faktur penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain.
2. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan lain-lain
3. Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening
yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut disediakan
12
12
sesuai dengan unsur- unsur informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
4. Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci
semua data tentang debitur.
5. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga
pokok produksi, dan lain-lain.
Setelah kita mengetahui definisi dari masing-masing unsur sistem
akuntansi tersebut, maka di bawah ini penulis akan menguraikan
manfaat formulir menurut Mulyadi (2010:78), yaitu :
1. Menetapkan tanggung jawab mengenai timbulnya transaksi
bisnis perusahaan.
2. Merekam data mengenai transaksi bisnis
perusahaan.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan
semua kejadian dalam bentuk tulisan.
4. Menyampikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam
organsasi yang sama atau organisasi lain.
13
13
Selain itu menurut Mulyadi (2010:82) terdapat beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan formulir yaitu sebagai
berikut :
1. Sedapat mungkin memanfaatkan tembusan atau copy formulir.
2. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data.
3. Rancanganlah formulir sesederhana mungkin dan mudah
dalam pengisiannya.
4. Memasukkan unsur internal check dalam perancangan
formulir.
5. Cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang
akan digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.
6. Cantumkan nama dan nomor formulir untuk memudahkan identifikasi.
7. Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir, jika
formulir lebar digunakan, untuk memperkecik kemungkinan salah
pengisian.
8. Cetaklah garis formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan
tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik,
garis tidak perlu dicetak, karna mesin ketik akan dapat mengatur spasi
sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian formulir dengan mesin ketik
akan memakan waktu yang lama.
9. Rancangkan formulir tertentu sedemikian rupa sehingga
pengisiannya membubuhkan tanda √ , atau x, atau dengan menjawab
ya atau tidak, untuk menghemat waktu pengisiannya.
14
14
10. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali
pakai, atau dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau
cetaklah dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper).
11. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi
menurut blok-blok daerah yang logis yang berisi data yang saling
terkait.
B. Pengertian Prosedur
Menurut mulyadi (2013 :5 )
"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang".
Menurut M.Nafarin (2010:25) menyatakan bahwa pengertian prosedur
adalah :
“Urut – urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna
menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.
Sedangkan menurut Azhar Susanto (2011:264) pengertian prosedur adalah
:
“Rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama “.
15
15
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur
merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan
beberapa orang.
Dalam satu bagian departemen atau lebih, serta disusun untuk menjamin
penanganan secara seragam terhadap transaksi transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang.
1. Karakteristik prosedur
Berikut ini adalah beberapa karakteristi prosedur menurut Mulyadi
(2013:8)
1. Prosedur menunjang tercapainya
tujuan organisasi
2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis
dan sederhana
4. Prosedur menunjukan adanya penetapan
kepuasaan dan tanggung jawab
5. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan
atau hambatan.
2. Manfaat Prosedur
Suatu prosedur dapat memberikan beberapa manfaat
menurut Mulyadi ( 2013:15)
16
16
1. Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akan
datang.
2. Mengubah pekerjaan yang berulang ulang menjadi rutin dan
terbatas,sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk
selanjutnya mengerjakan yang perlunya saja.
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dipatuhi soleh seluruh pelaksana.
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang
efektif dan efisien.
5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam
pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan
perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-
masing.
C. Pengendalian intern
Pengendalian Internal Menurut COSO
Pengendalian internal merupakan bagian yang sangat penting agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Tanpa adanya pengendalian internal, tujuan
tujuan perusahaan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Semakin
besar perusahaan semakin penting pula arti dari pengendalian internal
dalam perusahaan tersebut.
Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masing-
masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Perusahaan umumnya
17
17
menggunakan Sistem Pengendalian Internal untuk mengarahkan operasi
perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. Definisi
pengendalian internal yang dikemukan oleh banyak penulis pada umumnya
bersumber dari definisi yang dibuat oleh COSO (The Committee Of
Sponsoring Organizations Of Treadway Commission).
Pada edisi yang baru, COSO (2013) mendefinisikan pengendalian
internal sebagai berikut: "Internal control is a process, affected by an entity's
board of directors, management, and other personnel, designed to provide
reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to
operations, reporting, and compliance"
Pengertian pengendalian internal control menurut COSO tersebut,
dapat dipahami bahwa pengendalian internal adalah proses, karena hal
tersebut menembus kegiatan operasional organisasi dan merupakan bagian
integral dari kegiatan manajemen dasar. Pengendalian internal hanya dapat
menyediakan keyakinan memadai, bukan keinginan mutlak. Hal ini
menegaskan bahwa sebaik apapun pengendalian internal itu dirancang dan
dioperasikan,hanya dapat menyediakan keyakinan yang memadai, tidak
dapat sepenuhnya efektif dalam mencapai tujuan pengendalian internal
meskipun telah dirancang dan disusun sedemikian rupa dengan sebaik
baiknya. Bahkan bagaimanapun baiknya pengendalian internal yang ideal
di rancang, namun keberhasilannya bergantung pada kompetisi dan
kendala dari pada pelaksanaannya dan tidak terlepas dari berbagai
keterbatasan.
18
18
Menurut Mulyadi (2014: 163), sistem pengendalian intern
didefinisikan sebagai berikut :
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong terjadinya kebijakan manajemen.
Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang
hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk
sistem tersebut, dengan demikian pengertian pengendalian intern
tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang engolah
informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun
dengan komputer.”
Sedangkan menurut Romney dan Steibart (2012)
mendefinisikan sebagai berikut :
pengendalian internal adalah suatu proses karena termasuk didalam
aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian integral
dari kegiatan
pengelolaan. pengendalian internal memberikan jaminan yang
lengkap dan wajar untuk sulit dicapai. Selain sistem pengendalian intern
memiliki keterbatasan, seperti kerentanan terhadap kesalahan
sederhana, penilaian yang salah dan pengambilan keputusan,
mengabaikan manajemen dan terjadinya kolusi.
19
19
A. Tujuan pengendalian internal
Dari beberapa pendapat para ahli dapat dijelaskan bahwa tujuan
pengendalian internal yaitu mencakup tiga hal pokok yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Tujuan tujuan operasi yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi
operasi, Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari semua operasi perusahaan
sehingga dapat mengendalikan biaya yang bertujuan untuk mencapai
tujuan organisasi.
b. Tujuan-tujuan pelaporan, Bahwa pengendalian internal dimaksudkan
untuk meningkatkan keandalan data serta catatan catatan akuntansi
dalam bentuk laporan keuangan dan laporan manajemen sehingga
tidak menyesatkan pemakai laporan tersebut dan dapat diuji
kebenarannya.
c. Tujuan-tujuan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan
ketaatan entitas terhadap hukum hukum dan peraturan yang telah
ditetapkan pemerintah, pembuat aturan terkait, maupun kebijakan
kebijakan entitas itu sendiri.
Ketiga tujuan pengendalian internal tersebut merupakan hasil (output)
dari suatu pengendalian internal yang baik, yang dapat dicapai dengan
memperhatikan unsur unsur pengendalian internal yang merupakan
proses untuk menghasilkan pengendalian internal yang baik. Oleh
20
20
karena itu, agar tujuan pengendalian internal tercapai, maka
perusahaan harus mempertimbangkan unsur unsur pengendalian
internal.
B. Unsur unsur pengendalian internal
COSO menyatakan mengenai unsur unsur pengendalian internal
sebagai berikut: "Internal control consists of five integrated components:
1. Control Environment
2. Risk Assessment
3. Control Activities
4. Information And Communication
5. Monitorig Activities"
Adapun hubungan diantara kelima tujuan dan komponen komponen
pengendalian internal tersebut digambarkan oleh COSO dalam bentuk
kubus sebagai berikut:
21
21
Berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa ada suatu hubungan
langsung antara tujuan tujuan sebagai apa yang hendak dicapai entitas
dengan komponen komponen pengendalian internal yang mewakili apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan itu, serta struktur organisasi entitas
pada setiap tingkatan (divisi, unit, operasi, fungsi, dan lainnya). Ketiga
kategori tujuan tersebut (operasi, pelaporan, dan ketaatan) diwakili oleh
kolom, kemudian kelima komponen pengendalian internal diwakili oleh baris,
sedangkan struktur organisasi entitas direpresentasikan oleh ketiga
dimensinya.
Agar lebih jelas berikut ini akan dijelaskan kelima komponen pengendalian
internal tersebut :
1. A control environment (lingkungan pengendalian).
22
22
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan
jelas nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
2. Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang
menciptakan resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya
mengelola resiko tersebut.
3. Control activities (kegiatan pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang
kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi
perusahaan.
4. Information and communication (informasi dan komunikasi).
Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada
seluruh karyawan perusahaan dari atas hingga bawah.
5. Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi
kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen
puncak and ke dewan komisaris.
23
23
Selanjutnya, COSO menyatakan, bahwa terdapat lima prinsip yang
harus ditegakkan atau dijalankan dalam organisasi untuk mendukung
lingkungan pengendalian agar dapat terwujud dengan baik, yaitu:
Organisasi yang terdiri dari dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya
menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika.
Dewan direksi menunjukkan indenpendensi dari manajemen dan dalam
mengawasi pengembangan dan kinerja pengendalian internal.
Manajemen dengan pengawasan dewan direksi menetapkan struktur, jalur
pelaporan, wewenang-wewenang dan tanggung jawab dalam mengejar tujuan.
Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan individu yang kompetensi sejalan dengan tujuan.
Organisasi meyakinkan individu bertanggung jawab atas tugas dan tanggung
jawab pengendalian internal mereka dalam mengejar tujuan.
4. SOP
A. Pengertian SOP ( Standar Operasional prosedur )
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja
yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya.
SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode
penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir
(Laksmi, 2008:52).
24
24
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya,
membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap
elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah
sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan
pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal
sampai akhir.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku:
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan
untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan
dengan lancar (Sailendra, 2015:11).
Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah
urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana
pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya,
dan siapa yang melakukannya.
Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah
berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai
tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang
bersangkutan.
SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
25
25
penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan
pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang
berperan dalam kegiatan (Insani, 2010:1).
B. Tujuan dan Fungsi SOP
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau
standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang
diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang
mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk
karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta
mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan
dalam perusahaan.
Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Indah
Puji, 2014:30):
1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu
dan kemana petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas
atau pekerjaan tertentu.
2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja,
dan supervisor.
3. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian
menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta
pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
4. Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.
26
26
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien
dan efektif.
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
yang terkait.
7. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses
kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan
administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah sakit dan
petugas.
8. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
9. Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.
Sedangkan fungsi SOP adalah sebagai berikut (Indah Puji, 2014:35):
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
C. Manfaat SOP
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah
penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan
oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses
pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja
27
27
organisasi (instansi pemerintah) secara keseluruhan. SOP memiliki manfaat
bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008):
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada
intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan
dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab
khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara
konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha
yang telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru
untuk cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam
melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam
berbagai situasi.
D. Prinsip – Prinsip SOP
28
28
Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa
penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain: kemudahan
dan kejelasan, efisiensi dan efektivitas, keselarasan, keterukuran, dimanis,
berorientasi pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum.
1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu,
oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi
pemerintahan.
2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh
jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi.
3. Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap
penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-
benar efisien dan efektif.
4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.
5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran
tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu
tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu
keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses
penyelenggaraan pemerintahan.
6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan
harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan
referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.
29
29
5. Flow chart
A. Pengertian Flow Chart
Pengertian Flowchart ( Bagan Alir ) adalah bagan (chart) yang
menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara
logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi.
B. Jenis Jenis Flowchart
SYAda beberaa jenis jenis flowchart
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).
a. System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
b. Document Flow Chart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga
bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan
30
30
bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya.
c. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir
yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur
di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-
gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud
penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi
kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit
dan lama menggambarnya.
d. Program Flowchart
Program flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir
program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer
terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program
digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program
komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh
analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program.
31
31
Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flow-chart)
digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer
secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
e. Proses flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang
banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis
sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
C. Contoh Flowchart
32
32
7. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI)
dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI) serta
peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya.
Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara garis besar akan
konvergen dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang
berlaku efektif 1 Januari 2014. DSAK IAI telah berhasil meminimalkan
perbedaan antara kedua standar, dari tiga tahun di 1 januari 2012 menjadi
satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk komitmen
Indonesia melalui DSAK IAI dalam memainkan perannya selaku satu-
satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara.
Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan
ISAK yang merupakan produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK 28 dan
PSAK 38, PSAK 45, ISAK 25 dan ISAK 31.
Diharapakan dengan semakin sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat
memberikan manfaat bagi pemanggku kepentingan di Indonesia. Perusahaan
yang memiliki akuntabilitas publik, regulator yang berusaha menciptakan
infrastruktur pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi pasar
modal, serta pengguna informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK
sebagai suatu panduan dalam meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan
dalam laporan keuangan.
33
33
Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang
telah ditetapkan dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses
tersebut meliputi : identifikasi isu; konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK
(DKSAK) (jika diperlukan); melakukan riset terbatas; pembahasan materi SAK;
pengesahan dan publikasi exposure draft; pelaksanaan public hearing;
pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan); pembahasan masukan publik; dan
pengesahan SAK. Sedangkan penyusunan buletin teknis dan annual
improvements tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process
procedure.
3. Penelitian terdahulu
Williana Kurnia Putri (2013) Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis sistem pengendalian internal persediaan bahan
penunjangpada PT. Bintang Prestasi Utama. Teknik menggunakan
analisis data deskriptif dan dengan metode pengujian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengendalian internal bahan baku ketika dilihat secara
keseluruhan telah berjalan dengan baik tetapi beberapa komponen seperti
Penafsiran Resiko, Aktivitas Pengendalian, Pemantauan belum berjalan
dengan baik. Sementara itu komponen Lingkungan Pengendalian, Informasi
dan Komunikasi pada PT.Bintang Prestasi Utama sudah berjalan dengan
baik namun ditemukan beberapa kelemahan antara lain adanya rangkapan
jabatan pada bagian-bagian tertentu, stock opname dilakukan tidak sesuai
dengan jadwal yang ditetapkanyang harus diperhatikan untuk perbaikan di
masa depan lebih efektif dan efisien.
34
34
Yeni permatasari (2017) Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan
beserta pelaksanaannya dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan
pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Delta
Merlin Tekstil IV. Penelitian ini mengambil objek penelitian di PT. Delta
Merlin Tekstil IV.
Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
diskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem penggajian dan
pengupahan yang ada dalam perusahaan yang meliputi fungsi yang terkait,
dokumen, catatan akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang
membentuk sistem penggajian dan pengupahan serta unsur pengendalian
internal sistem penggajian dan pengupahan. Kemudian dievaluasi apakah
sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan dalam perusahaan
dapat menigkatkan efektivitas pengendalian intern.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem dan prosedur
penggajian dan pengupahan PT. Delta Merlin Tekstil IV dalam memenuhi
unsur- unsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan
pengupahan masih kurang efektif. Hal ini ditandai dengan adanya
perangkapan tugas dari prosedur pembuat daftar gaji dan upah juga
melakukan pembayaran gaji dan upah, pemasukan kartu jam hadir ke dalam
mesin pencatat waktu yang tidak diawasi, daftar gaji dan upah serta
potongan gaji tidak diotorisasi oleh bagian kepegawaian, karyawan
35
35
yang tercantum dalam daftar gaji dan upah tidak memiliki surat keputusan
(SK) pengangkatan dari direktur.
Yunita danke (2012) Penelitian dilakukan pada CV MIK yang bergerak
dalam bidang injeksi plastik. Sistem penggajian oleh perusahaan sekarang
kurang efektif, sehingga proses perhitungan penggajian mengandung banyak
kesalahan. Kegiatan masih mengandung banyak penggajian palsu yang
dihitung, baik dalam menghitung bonus yang diberikan kepada karyawan
karena lembur dilakukan dengan baik atas potongan-potongan yang
dibebankan kepada karyawan, dan pengurangan pinjaman karyawan
dibebankan kepada gaji karyawan. Selain itu perusahaan masih belum
memiliki dokumentasi yang memadai untuk penyediaan informasi yang
dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem penggajian yang
terkomputerisasi yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah
yang dihadapi perusahaan.
Mengingat masalah ini, diperlukan perbaikan dan desain sistem yang
lebih baik. Oleh karena itu dilakukan analisis terhadap prosedur perusahaan
dan dilakukan evaluasi terhadap analisis yang telah dilakukan. Prosedur
evaluasi dan bagan alur dalam penelitian dibagi menjadi lima peristiwa, yaitu
penerimaan dan penempatan karyawan, pencatatan waktu, perhitungan gaji,
penggajian, dan pencatatan dan pelaporan.
Dengan sistem informasi berbasis komputer penggajian yang dirancang,
kesalahan perhitungan gaji karyawan yang sering terjadi dalam sistem manual
36
36
dapat dikurangi atau bahkan tidak ada dan dapat menghasilkan informasi yang
diperlukan dengan
cepat dan akurat, dan dapat menghasilkan laporan yang dapat berguna untuk
keputusan pembuatan untuk perusahaan manajemen.
Rone Lucia karamoy (2013) Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas
serta mengevaluasi sistem dan prosedur penerimaan kas pada Dinas
Pendapatan di Kota Manado. Akuntansi keuangan daerah didefinisikan
sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan
pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pelaporan keuangan
daerah dalam rangka pengambilan keputusan oleh para pihak yang
berkepentingan dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif,
sedangkan evaluasi terhadap sistem dan prosedur dilakukan dengan cara
membandingkan antara konsep-konsep teori dan peraturan-peraturan dalam
pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas pada pajak dan retribusi
khususnya dengan ketentuan KepMendagri No. 59 Tahun 2007. Berdasarkan
dengan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa secara umum Dinas Pendapatan
Kota Manado sudah menerapkan sistem dan prosedur penerimaan kas
sesuai ketentuan pada peraturan tersebut. Namun pelaksanaan dalam
pengendalian intern belum begitu memadai, masih ada aktivitas yang belum
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada.
Oleh karena itu, pelaksanaan dalam aktivitas selanjutnya perlu
37
37
melakukan perbaikan-perbaikan terhadap peraturan daerah maupun
peraturan penunjang lainnya.
Veronika Mulalinda (2010) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas penerapan sistem dan prosedur akuntansi aset tetap
pada Dinas PPKAD di kabupaten SITARO. Sumber data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sistem dan prosedur
akuntansi aset tetap pada Dinas PPKAD kabupaten SITARO pelaksanaannya
belum efektif atau belum terlaksana dengan baik. Pemerintah kabupaten
SITARO sebaiknya melaksanaan sistem dan prosedur aset atau barang
milik daerah secara efektif pada setiap subsistem khususnya pada
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, pengamanan dan
pemeliharaan, dan penghapusan, sesuai Permendagri No. 17 Tahun 2007
tentang pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah.
Tri handayani (2016) Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan
sistem akuntansi penggajian, untuk mengetahui apakah sistem akuntansi
penggajian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, mengetahui
kelebihan dan kekurangan sistem akuntansi penggajian pada KSP. Bhina
Raharja cabang Sragen. Metode pengumpulan data menggunakan observasi
dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis kualitatif. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
meliputi implementasi sistem akuntansi penggajian pada KSP. Bhina Raharja
mencakup fungsi terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang
38
38
digunakan, laporan yang dihasilkan, prosedur yang membentuk sistem
penggajian, elemen kontrol internal. Sistem akuntansi penggajian pada KSP.
Cabang Bhina Raharja Sragen kurang efektif, karena tidak sesuai dengan teori
sistem akuntansi penggajian. Kelebihan sistem akuntansi penggajian pada
KSP. Bhina Raharja cabang Sragen adalah dokumen yang digunakan, fungsi
terkait, catatan akuntansi yang digunakan, prosedur, sesuai dengan kebutuhan
koperasi. Dokumen yang digunakan sudah cukup lengkap. Sebelum pencairan
uang gaji, daftar gaji disahkan oleh bendahara kantor pusat. Sebelum gaji,
karyawan harus melakukan tanda tangan terlebih dahulu. Kelemahan sistem
akuntansi penggajian di KSP. Cabang Bhina Raharja Sragen adalah
pengawasan yang lemah pada ketidakhadiran dan belum menggunakan kartu
absensi, masih ada beberapa karyawan yang merangkap jabatan.
DENI PRASETIYATI (2016 ) Dalam menjalankan kegiatannya,
perusahaan sangat memerlukan adannya sebuah informasi yang jelas dan
relevan untuk mengambil keputusan. Salah satu informasi yang
dibutuhkan yaitu mengenai informasi akuntansi perusahaan yang dapat
menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi
penjualan dan penerimaan kas merupakan salah satu sub sistem informasi
akuntansi yang menjelaskan bagaimana seharusnya prosedur dalam
melakukan kegiatan penjualan dan penerimaan kas dari hasil penjualan,
sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan dan penerimaan kas
dapat dihindari. Perusahaan banyak melakukan usaha untuk mencapai
39
39
tujuannya itu. Usaha yang dilakukan pasti memiliki kemampuan untuk
menghasilkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan
mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin besar volume
penjualan semakin besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan.
Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu
mencapai volume penjualan,mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan
pertumbuhan perusahaan. penting untuk perusahaan mempelajari sistem
penjualan, karena penjualan merupakan sumber penghasilan bagi
perusahaan. Penjualan yang sukses adalah penjualan yang dapat menguasai
pangsa pasar. Dengan peningkatan penjualan maka laba yang akan
diperoleh perusahaan akan meningkat serta perusahaan akan dapat
melanjutkan kelangsungan hidupnya. Dengan adanya suatu sistem
informasi akuntansi penjualan, aktivitas penjualan pada perusahaan
diharapkan berjalan dengan baik. Selain itu, dengan adanya suatu sistem
informasi akuntansi penjualan yang baik akan membantu memberikan
informasi akurat bagi manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil
keputusan guna melakukan penjualan secara tepat sehingga dapat
meningkatkan penjualan kredit pada penerimaan kas serta mengetahui
kemajuan yang di capai perusahaan.
Shinta Dwi Prana Dewi (2015)Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sistem dan prosedur akuntansi penjualan dan penerimaan kas
yang telah atau belum medukung pengendalian intern yang meliputi fungsi
yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan kuntansi yang digunakan,
40
40
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen, prosedur dan unsur-unsur
pengendalian intern untuk memberikan usulan perbaikan dari kekurangan
sistem dan prosedur akuntansi penjualan dan penerimaan kas. Jenis
penelitian yang digunakan adalah jenis peneitian deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang berkaitan dengan sistem dan prosedur akuntansi penjualan dan
penerimaan yaitu fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan
akuntansi yang digunakan, informasi yang dibutuhkan oleh manajemen,
prosedur dan juga unsur-unsur pengendalian intern yang meputi struktur
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat dan
karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
Merystika kabuhung (2013) Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas dalam rangka perencanaan dan pengendalian
keuangan pada Jemaat GMIM Nafiri Malalayang Satu. Data yang digunakan
yaitu data kualitatif, sedangkan berdasarkan sumbernya menggunakan data
primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk perencanaan dan
pengendalian keuangan pada Jemaat GMIM Nafiri Malalayang Satu telah
memadai karena telah sesuai dan memenuhi unsur-unsur pokok suatu sistem
informasi akuntansi yaitu sumber daya manusia, peralatan, formulir/dokumen,
catatan, prosedur dan laporan, serta telah memenuhi prosedur-prosedur
41
41
dalam pengendalian internal. Oleh karena itu, sampai saat ini sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk perencanaan
dan pengendalian keuangan pada Jemaat GMIM Nafiri Malalayang Satu
dapat berjalan secara efektif.
Desi pakadang (2013) Pengendalian intern merupakan suatu teknik
pengawasan dari seluruh kegiatan operasional perusahaan yang digunakan
untuk mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan serta melindungi harta
milik perusahaan terutama kas yang paling liquid.Objek penelitian adalah
Rumah Sakit Gunung Maria di Tomohon, rumah sakit milik swasta yang
bergerak di bidang pelayanan kesehatan masyarakat umum.Tujuan
penelitian ini untuk mengevaluasi penerapan sistim pengendalian intern
penerimaan kas .Metode analisis data yang digunakan adalah metode
deskriptif, dengan cara mengumpulkan,menggambarkan, menganalisa serta
menjelaskan data- data mengenai sistim pengendalian intern penerimaan
kas pada Rumah Sakit Gunung Maria . Jenis data yang digunakan adalah
data kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder.Teknik
pengumpulan data melalui survey.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penerapan sistim pengendalian intern penerimaan kas pada Rumah Sakit
Gunung Maria baik, namun demikian masih terdapat beberapa aspek yang
perlu diperbaiki.
4. Kerangka pemikiran
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulisan dapat
menyimpulkan bagian kerangka pemikiran mengenai system dan prosdeur
42
42
akuntansi sebagai berikut . berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas ,
maka penulis menyimpulkan bagian kerangka pemikiran mengenai system dan
prosedur akuntansu sebagai berikut .
Tabel kerangka fikir
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA STKIP
MUHAMMADIYAH BONE
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
PROSEDUR
AKUNTANSI
ANALISIS/UJI EVEKTIFITAS
43
43
BAB III
METODE PENELITIAAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang lebih menekan
realisi social sebagai sewaktu yang komplk,dinamis yang bersifst irektf, untuk
meneliti kondisi objek yang alami,data yang di perolej dapat terbentuk kata
kiamat,skema atau gambar ,penelitian ini berysaha memahami situasi social
secara mendalam ,menemukan pola dan teori .
B. Focus penelitian
44
44
Focus penelitian digunakan untuk membatasi studi dalam penelitian
agar r leih terarah pada maslah penelitianya . berdasarkan penejelasan yag di
uraikan maka focus penelitian dalam hal ini adalah
a. Bagaiamana sistem pengendalian intern keuangan pada Stkip
Muhammadiyah Bone
b. Bagaimana sistem dan prosedur akuntansi pada Stkip Muhammadiyah
Bone
C. Lokasi penelitian dan waktu penelitian
1. Lokasi penelitiaan
Sehubungan dengan penelitiaan ini, lokasi tempat penelitian Stkip
Muhammadiyah Bone terletak jalan abd. Daeng pasolang No.62 Kab.Bone
2. Waktu penelitian
Penelitian ini di lakukan jangka kurang lebih dua bulan maret-april
D. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis data
a. Data kuantitatif
Jenis data penelitian ini yang berupa sikap, pengalaman dan
karakteristik dari sesorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek
penelitian
b. Data kualitatif
Jeinis penelitiaan ini berupa faktur,jurnal,memo atau dalam bentuk
laporan.
2. Sumber data
45
45
a. Data primer
SMerupakan pengumppulan data untuk peneliti mengenai kegiatan
perusahaan yang di pergunakan untuk keperluan penelitian tersebut.
b. Data sekunder
Merupakan data yang di peroleh daru sumber sumber lain yang terkait
dari penelitian yang di peroleh oleh studi kepustakan dengan menggunakan
dekomentasi dan literature yang berkaitan dengan permaslahan.
E. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu melakukan Tanya jawab dengan pihak yang berweang untuk
memberikan keterangan tentang dengan penyusunaan penelitian ini tidak di
lakukan dengan struktur yang yerlalu ketat dengan pertanyaan yang
semakin memfokuskan pada suautu permasalahan sehingga informasi
yang di lakukan cukup mendalam dan terfokus, kewenangan dalam mencari
innformasi semacam ini akan mendapatkan kejujuran untuk mrmberikan
informasi yang berkaitan dengan penerapan si8stem dan prosedur
akuntansi pada Stkip Muhammadiyah Bone. Tekhnik wawancara ini di
lakukan dengan informasi yang ada khususnya pada bagian yang terkait.
,
b. Observasi
Merupakan pengumpulan data yang di lakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara lamgsung terhadap system dan peosedur
akuntansi pada Stkip Muhmmadiyah Bone
46
46
F. Metode analisis data
untuk menganalisis data yang telah di peroleh melalui observasi
interview dan dekomentasi maka penulis menggunakan tekhnik anaalisa
kualitatif, analissi kualitatif menentukan dan menafsirkan data yang ada .
misalnya tentang situasi yang dialami,suatu hubungan kegiatan,sikap yang
nampak atau tentang sesuatu proses yang sedang muncul.,kecenderungan
yang Nampak ,pertentangan atau perkataan lain,mendeksperisikan data
kualitatif dengan cara menyusun dan mengelompokan data yang ada.
Metode penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan
logika matematis,prinsip angka,atau metode statistic,meskipun data kualtitaif
dalam berkaitan sering menggunakan jumlah jumlah perhitungan.
Seperti di sebutkan data kualitatf tidak terlepas dari8 penemuan data
kuantitatif , oleh karena itu dalam penelitian kualitatif adal sebagai berikut.
1. Menganalisis data yang di lapangan ,yaitu analisis yang di kerjakan selama
pengumpulan data berlangsung di kerjakan terus menerus hingga
penyusunan penelitian selesai , sebagai langkah awal ,data yang merupakan
hasil wawancara terpimpin dengan bagian keuangan
2. Menganalisis data yang telah terkumpul atau data yang baru di peroleh . data
ini dianalisis dengan dengan membandingksn dengan data data yang
terdahulu.
Adapun tujuan metode deskrptif adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan informasi actual secara terperinci yang melukiskan
gejala gejala yang ada .
47
47
2. Mengindentifikasi masalah dengan memeriksa data yang memperhatikan
kondisi dan parkitk
48
48
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Gambaran Umum dan Objek Penelitian
a. Sejarah Stkip Muhammadiyah Bone
STKIP Muhammadiyah Bone Merupakan salah satu Perguruan Tinggi
di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. STKIP Muhammadiyah Bone
berdiri pada tanggal 1 Desember 1973. Berawal sebagai cab ang Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Berdasarkan Akta
Notaris Nomor 71 tanggal 19 Juni 1963 oleh notaris R. Surojo W (Jakarta)
yang dikelolah oleh Majelis Pendidikan Muhammadiyah.
STKIP Muhammadiyah Bone berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi pada tanggal 19 Januari 1979 dengan status “Terdaftar” jenjang
Sarjana Muda. Pada Tahun 1986 menjadi Sarjana Strata Satu (S1). Sejak
berdirinya hingga tahun akademik 2012/2013, STKIP Muhammadiyah Bone
telah menghasilkan Sarjana S1 Ribuan orang dan pada umumnya telah
mengabdi diberbagai instansi baik negeri maupun swasta. Di kependidikan
maupun di nonkependidikan.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Insya Allah ke depan STKIP
Muhammadiyah Bone akan dibuka jurusan/program studi yang sesuai dengan
kemajuan pembangunan dan akan ditingkatkan menjadi Universitas
Muhammadiyah Bone (UMB)
b. Visi dan Misi Stkip Muhammadiyah Bone
Visi
49
49
“Terwujudnya Lembaga Pendidikan Tinggi Yang Berkualitas Untuk
Menghasilkan Tenaga Pendidik Yang Cerdas Dan Beriman“
Misi
Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berperan aktif dalam mengisi dan
mengembangkan IPTEK.
Memanfaatkan sumber daya organisasi secara optimal dan
berkesinambungan untuk mewujudkan lembaga yang profesional, capable,
accuntabledalam penyelenggaraan perguruan tinggi.
Memantapkan pengamalan keIslaman dan Kemuhammadiyahan.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan sehingga menghasilkan
lulusan yang mempunyai keunggulan kompetitif/komparatif secara nasional
dan regional serta berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
2. PEMBAHASAN
A. Pengendalian Intern
Pengaruh lingkungan pengendalian pada kualitas dari prosedur
pengendalian internal, pengendalian internal sebagaimana didefenisikan oleh
COSO,terdiri atas lima komponen yang saling berkait dengan lingkungan
penegendalian merupakan tindakan,kebijakan dan prosedur yang
mengambarkan seluruh sikap prosedur akuntansi STKIP Muhammadiyah
Bone tentang pengendalian intern . mengemukakan bahawa semakin banyaak
50
50
dosen seakin banyak jugan yang sikap etika berbeda dengan kualitas
pengendalian intern.
Penaksiran Resiko pengendalian interen sebagaimana di defenisikan
oleh COSO yang terdiri atas 5 komponen yang saling berkait dengan
penaksiran resiko meruakan suatu usaha prosedur akuntansi untuk
mengendentifikasi dan mengatasi resiko yang tepat dan rlevan yang
menyiapkan laporan sesuai dengan standar akuntansi terdapat hubungan
positif antara penaksiran rsiko dan kualitas dari prosedur pengendalian intern
Pengaruh aktivitas pengendalian pada Kualitas dari Prosedur
Pengendalian intern sebagaiaman yang saling berkaitan dengan pengendalian
aktivitas merupakan suatu kebijakan posedur. Yang d buat oleh manajemen
untuk mencapai tujuan laporan yang obyketif dan semkin luas aktivitas
pengendalian intern di STKIP Muhammadiyah maka semakn mudah
mendfetnifikasi kelemahan di dalam posedur pengendalian intern. Baik
kelemahan dalam prosedur pengendalian intern lebih cepat di dentifikasi
dengan baik maka akan lebih optimal untuk melakukan perubahan yang akan
meningkatkan kulitas prosedur pengendalian intern.
Pengaruh Informasi dan komunikasi pada prosedur akuntansi,
pengendalian in terdir atas 5 komponen yaitu suatu metode yang di
pergunakan untuk mengendintifikasi mengumpulkan dan mengklafikasi
,mencatat dan melaporkan semua transksi entitas serta untuk memelihara
yang berhubungan dengan aset kampus . adapun tiga prinsip yang harus di
lakukan saat melakukan prosedur pengendalian intern dalam hal informasi
51
51
yang relevan yanf menginformasikan keoada bagian eksternal,semakin baik
pengguna fungsi informasi yang relevan ,menginformaskan bagian enternal
maupun eksternal semakin baik pengguna fungsi informasi yang relevan dan
pengkomunikasi yang baik kepada pihak internal maupun eksternal maka
kualitas kinerja perusahan di katakana baik juga. Karena fungsi informasi dan
komunikasi yang baik maka kualitas dari prosedur pengendalian jiga semakin
baik. Huungan positif antara informasi dan komunikasi dengan kualitas dari
prosedur pengendalian intern.
Pengendalian intern sebagaimaan di denifkasikan COSO
terdiri atas lima komponen yaitu yang saling berkait dengan motoring , kampus
STKIP harus di pantau oleh prosedur . pemantauan meliputi terdiri atas
kualitas kinerja pengendalian untuk menentukana apakah opersi pengendalian
memerlukan modifikasi atau perbaikan .seluruh proses akan di awasi dengan
perubahan di lakukan sesuai dengan kebutuhan ,sebuah kampus memelukan
pengawasan dan penlian ssat peneliaan kierja dosen dan pegawai STKIPahkn
peningkatan. ,pengawasan operasi memerlukan modifikasi perbaikan atau
peningkatan ,perusahan juga dapat mengamalisir terjdainya kesalahan dengan
oprasinya, semakin tinggi perusahaan di lakukan akan semakin menunjukkan
kualitas dari prosedur pengendalian intern
B. SOP
a. Sop perkuliahan
SOP ini bertujuan untuk memberikan
penjelasan mengenai :
52
52
Tata-cara pelaksanaan perkuliahan dan praktikum di lingkungan STKIP
sebagai pedoman bagi dosen, asisten dan mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas perkuliahan
1. Kuliah adalah kegiatan belajar mengajar atau penyampaian ilmu oleh
dosen kepada mahasiswa yang dilakukan dengan komunikasi dua arah,
dimana partisipasi mahasiswa diharapkan timbul dalam kegiatan tersebut.
2. Kuliah disampaikan dengan cara tatap muka antara dosen dengan
mahasiswa yang
3. dijadwalkan, dengan volume pembelajaran yang sesuai dengan Garis-garis
Besar Program
Pembelajaran
A. Bentuk kuliah dapat dilakukan dengan cara ceramah, diskusi,
dialog dan sebagainya,
B. Untuk perkuliahan, satu kali tatap muka adalah 100 menit x 2 SKS,
dengan jumlah pertemuan 14x untuk matakuliah 2 SKS, 21x
untuk matakuliah 3 SKS, dan 28x untuk Matakuliah berbobot 4
SKS.
C. Dosen adalah seorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan,
keahlian dan kemampuannya diangkat oleh Ketua untuk
menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen terdiri dari dosen tetap
dan dosen tidak tetap,
53
53
D. Asisten adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan
pendidikan dan keahian ditugaskan membantu dosen dalam
kegiatan pratikum dan perkuliahan.
b. Sop pratikum mahasiswa
SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai cara-
cara pelaksanaan praktikum di lingkungan Getsempena sebagai
pedoman bagi dosen, asisten dan mahasiswa dalam menjalankan aktivitas
Praktikum.
Praktikum adalah kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap
muka antara dosen (dapat dibantu asisten) dengan mahasiswa yang
menekankan pada asfek , kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) dengan
menggunakan peralatan dilaboratorium (studio, kebun percobaan, Rumah
sakit dan bengkel) yang dijadwalkan.
Responsi adalah tes awal yahf di berikan sebelum pratikum di
lakukan
Pernyataan yang di bserikan sesuai dengan pratikum yang di lakukan
Pernyataan yang di berikan sesuai dengan pratikum yang akan di
lakukan
Satu kali praktikum berlangsung selama 2 x 50 menit untuk 2 SKS,
Dosen adalah seorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan,
keahlian dan kemampuannya diangkat oleh rektor untuk menjalankan tugas
pokok pendidikan.
54
54
Dosen terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap,
Asisten adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan
pendidikan dan keahian ditugaskan membantu dosen dalam kegiatan
pratikum,
Praktikum adalah mahasiswa peserta praktikum yang terdaftar
secara sah pada kampus
3. Hasil Penelitian
Dari hasil Penelitian STKIP Muhammadiyah Bone bawha STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STKIP MUHAMMADIYAH BONE memiliki
tujuan yaitu menetapkan cara pengololaan admistrasi keuangan STKIP
Muhammadiyah Bone.
Adapun ruang lingkupnya adalah
Dokumen tata cara pengelolaan admistrasi keuangan yang terdiri dari tata
pengajuan usulan untuk anggaran penatatan laporan dan monitoring dan
evaluasi Defenisi
1. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya
2. Pengelolaan adalah penyelengaraan suatu kegiatan tertentu
3. Admistrasi adalah cara untuk merapikan kegiatan segala hal agar sistem
berjalan baik dan berdokumentasi .
4. Keuangan adalah penyelengaraan kegiatan yang berkaitan dengan keuangan
dan dokumentasinya .
5. Angggaran adalah rincian perencanaan,penerimaan dan pengeluaran keuangan
55
55
6. Laporan keuangan adalah dokumen yang menjeskan seluruh kegiatan akan
suatu urusan secara keseluruhan.
7. Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan yntuk memeriksa hasil pelaksanan
kegistan selama dan setelah kegiatan tersebut berlangsung dan dilakukan
dalam kurung waktu tertentu.
Adapun Garis Besar Prosedur
1. Pengelolaan admistrasi keuangan ada di tingkat universitas dan fakultas
2. Usulan anggaran dibuat oleh setiap unit kerja bedasarkan rencana program
kerja setiap satu tahun.
3. Usulan anggaran disampaikan oleh unit kerja secara berjenjang.
4. Program kerja disusun oleh setiap unit kerja mengacu kepada program bidang
catur dharma perguruan tinggi sesuai fungsi unit kerjanya.
5. Usulan anggaran dari setiao unit kerja menjadi dasar bagi fakultas dan atau
universitas untuk menyusun RAPB nya.
6. Fakultas/ universitas mempelajari pengajuan anggaran dengan kesusuaian
program kerja unit kerja yang mengusulkan.
7. Fakultas/ universitas menyetujui amggaran yang di usulkan dan
memasukkannya kedalam RAPB dan memberikan tembusan persetujuan yang
unit kerja yang di maksud.
8. Unit kerja dengan berpatokan pada anggaran yang telah di setujui bersama
mengajukan pencairan setiap item anggaran berdasarkan kegiatan yang telah
tersusun dalam program kerja masing masing .
56
56
9. Unit kerja mengsjuksn usulan pencarian secara berjenjang seperti pada
prosedur pengsjusn anggaran
10. Fakultas menerima usulan pencarian dari unit kerja, mempelejari kesusuaian
usulan pencarian dengan kebutuhan dalam anggaran .
11. Fakultas menuruskan permohonan usulan pencarian anggaran keuniversitas
smelalului wakil rector II.
12. Wakil Rektor II menuruskan usulan ke bagian keuang untuk pencarian
13. Bagian keuangan melakukan persetujuan wakil rector II atas menuruskannya
kepada fakultas .
14. Fakultas mendistribusikan pencarian dana kepada uit kerja dibawahnya yang
mengusulkan.
15. Unit kerja menggunakan dan pencairannya sesuai usulan anggaran dan
realisasi program keigatan .
16. Unit kerja menyusun laporan penggunaan anggaran dari kegistan yang telah di
laksanakan.
17. Unit kerja menyampaiakn laporan tersebut kepada unit kerja diatasna
diteruskan ke fakultas .
18. Fakultas mengarsipkan laporan tersebut dan meneruskanua ke universitas
melalui wakil rector II .
19. Universitas melalui wakil rector II rencanakan monitoring dan evaluasi dengan
menunjuk tim monev
57
57
20. Tim monev dibawah kordinasi lembaga pinjaman mutu melakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi adsmistrasi keuangan sesuai permohonanan wakil
rector II
21. Tim monev melakukan kegiatan monitoring ke unit kerja yang ditujui sesuai
jadwal yang telah diatur sebelumnhya
22. Tim monev menyusun sejarah terunan dalam bentuk laporan monev
23. Tim monev menyamaikan laporan haji monev kepada wakil rector ii dengan
tebusan ke fakultas dan unit keja yang bersangkutan .
1. Flowcat Prosedur Stkip Muhammadiyah Bone Pengusulan Anggaran ke
Fakultas
58
58
GAMBAR 1.1
Unit kerja,program studi,labolatorium
Perpustakaan dll
Fakultas
Fakultas
Menyampaikan urusan anggaran dan
program ysng kemudian dikompilasi
oleh program studi dan UPT
Menerima dan memepelajari usulan
anggaran dan program studi dan UPT
Meneruskan usulan anggaran dan program
kerja kompliasi dari fakultas ke rector
melalui wakil rector ii dengan tebusan
program kerja ke WAKIL TEKTOR i
MULAI
59
59
Wakil Rektor II
Wakil rekotr I
fakultas
2. Prosedur Pencairan Dana Kegiatan Ke Fakultas dan Stkip
Muhammadiyah Bone
Memepelajari dan menyetujui usulan
anggaran serta memasukkanya ke dalam
RAP kampus
Menyampaikan Persetujuan anggaran ke
fakultas
Menerima,mengarsipkan dan meneruskan
persetujuan anggaran kepada program studi
unit /kerja masing masing fakultas
SELESAI
60
60
GAMBAR 2.1
unit kerja ,program studi
labolatorium,perpustskan
dll
Fakultas
Fakultas
Wakil Rector II
Meneruskan usualan
pencarian dana dari
program kerja/ UPT
Kompilasi dari fakultas ke
rector melalui wakil rector I
Menyampaikan usulan
dan sesuai persetujuan
anggaran ke fakultas
Menerima dan
mempelejari usulan
penairan dn dari program
studi dan UPT
Mempelajari dan menyetujui
usulan pencarian dan dan
meneruskannya ke bagian
keuangan kampus
MULAI
61
61
Bagian keuangan
Fakultas
3. Prosedur pelaporan pengunaan anggaran ke fakultas STKIP
Muhammadiyah Bone
GAMBAR 3.1
unit kerja ,program studi,
labolatorium,perpustakaan
Mempelajari dan menyetujui
usulan pencrian dana dan
meneruskanya ke bagian ke
uangan kampus
Menerima mengarsipkan dan
medistribusikan dank e unit
kerja dibawahnya untuk di
gunakan
Menyampaiakn laporan
pengunaan dan
anggaran sesuai
pelaksanaan program
kerja ke fakultas
MULAI
SELESAI
62
62
dll
Fakultas
Fakultas
Wakil Rektor II
4. Prosedur kegiatan monotoring dan evaluasi
Gambar IV
Menerima dan
mempelajari laporan
anggaran dari
program studi dan
UPT
Meneruskan laporan
pengunaan dana dari
program kerja/UPT
kompilasi dari fakultas
ke rector melalui wakil
rector II
Memepelajari dan
menerima laporan
pengunaan dana dan
meneruskanya ke
bagian keuangan
kampus untuk di
arsipkan
MULAI
SELESAI
63
63
Rector
Lpm
Lpm
Lpm
Kemudian dari hasil penelitian STKIP Muhammadiyah Bone memiliki
SOP PEMBIMBINGAN AKADEMIK.
1. Pengantar
Rector melalui wakil
rector II Melakukan
monotoring dan evaluasi
terhadap Laporan
pengunaan data
Mempersiapkan
instrument monev dan
jadwal mwlakukan monev
untk unit kerja yang di
maksud
Melakukan kegiatan
monev dan menyusun
lapornya
Menyampaikan hasil
monev kepada wakil rector
II dan trmbusannya ke
fakultas serta unit yang
bersangkutan
SELESAI
64
64
Pembimbing Akademik merupakan dosen yang di tunjuk dan diserahi
tugas membimbing sekelompok mahasiswa yang bertujuan membantu
mahasiswa menyusaikan studi sefesien mungkin sesuai dengan kondisi dan
potensi di individu mahasiswa. Proses pemimbingsn akademik kepada
mahasiswa perlu disusun dalam SOP mengeftikan pelayanan antar PA dengan
mahasiswa bimbingannya dan sebaliknya
2. Tujuanya
Memberikan kemudahan kepada mahasiswa dan Dosen Penasehat
Akademik (PA) dalam pengisian KRS
Memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk pengisian krs
dalam Sistem Online.
3. Provisi Pos
a. Mahasiswa menemui Dosen PA untuk konsultasi pengisiaN KRS pada setiap
awal semester
b. Dosen PA secara berkaa berintergasi dengan mahasiswa ( bisa melalui
email,telpon atau menghap langsung ) untuk memantau prestasiakademik
mahasiswa bimbinganya dalam dua bulan perkulihan berjalan ( pada tengah
semester )
c. Dosen PA Menerima Kartu hasil studi (KHS) dari Program Studi
Adapun flow chart Pelaksanaan Pembimbingan Akademik .
Gambar V
JURUSAN MAHASISWA DOSEN SEKERTARIS
65
65
JURUSAN
MULAI
PENGUMUMAN
SK PA
MAHASISWA
Surat
undangan
kordinasi
hasil
pembimbing
akademik
Rekap hasil
kordinasi
Mahasiswa
melaksanakan
bimbingan
Rapat kordinasi
pembimbing
PA
Evaluasi
pembimbIn
g akdemik
Analisis hasil
evaluasi
pembimbing
akademk
Selesai
66
66
6. Sistem Penerimaan prosedur Akuntasi
Sistem penerimaan di STKIP Muhamadiyah Bone dilakukan dengan
dua sistem yaitu sistem Penerimaan mahasiswa baru dan sistem
penerimaan mahasiswa dan sistem penerimaan beasiswa \
Flowcar penerimaan prosedur
Uraian Penjelasan
b. Sistem penerimaan mahasiswa
Sistem penerimaan mahasiswa di kampus STKIP Muhammadiyah
Bone di lakukan dengan cara pendaftaran manual ,calon mahasiswa harus
berkunjung ke kampus STKIP Muhammadiyah Bone untuk mengambil
formulir lalu mengisi formulir tersebut dan mengambil kartu ujian.
Sistem pembayaran pendaftaran calon mahasiswa lewat bank
mandiri syariah.
Mulai
Selesai
1. Penerimaan mahasiswa baru
2. Penerimaaan beasiswa
3. Pembayaran kuliah
67
67
Adapun flowcart calon mahasiswa baru
Gambar 5.1
Pembelian Formulir
68
68
a. Calon mahasiswa membeli fomulir pendaftaran dapat melalui cara (telpon,,
langsung, sekolah, event/promosi)
b. Calon mahasiswa membayar uang pembelian formulir dengan bank BSM
c. Jika calon mahasiswa membeli langsung maka mahasiswa pembayaran
dilakukan langsung di tempat pembelian formulir
d. Calon mahasiswa diberi nomor pendaftaran yang bisa digunakan sebagai
nomor seleksi tes tulis jika mengikuti jalur tes tulis
2. Pengisian Formulir Pendaftaran
Calon mahasiswa yang sudah menerima formulir pendaftaran maka harus
mengisi formulir sesuai dengan template yang disediakan
3. Pengembalian Formulir Pendaftaran
a. Calon mahasiswa mengumpulkan formulir yang sudah diisi langsung ke
gedung rektorat
b. Pengembalian formulir diserati dengan dokumen wajib dan persyaratan
sudah di tentukan
c. Pihak universitas menerima formulir pendaftaran yang sudah diisi
d. Pihak memastikan formulir pendaftaran yang sudah dibeli telah
dikembalikan, jika kembali akan dilanjutkan proses pengecekan, jika tidak
maka camaba dianggap mengundurkan diri
4. Pengecekan Dokumen
a. Dokumen yang sudah dikirim akan dicek berdasarkan dokumen wajib
dan dokumen tambahan (yang bisa dikumpulkan setelah menjadi
mahasiswa)
69
69
b. Jika dokumen tambahan belum ada, maka pihak universitas akan
menanyakan kepada camaba apakah mau dilengkapi sekarang atau nanti
misal sudah menjadi mahasiswa
c. Jika camaba setuju untuk memenuhi sekarang maka akan diberikan
waktu pengumpulan, jika tidak maka proses seleksi akan dilaksanakan
d. Dokumen dikelompokkan sesuai dengan prodi dan jalur masuk yang dipilih
Adapun 5 Prosedur yang berkaitan dengan komponen komponen
pengendalian intern
Lingkungan pengendalian / tanggung jawab
o Tanggung Jawab
a. Tersusunya rencana penerima mahasiswa di seluruh fakultas
untuk lima tahun yang akan dating.
b. Terwujudnya target penerima mahasiswa sesuai rencana yang
telah di tetapkan
c. Terlaksananya proses kegiatan akdemik seluruh fakultas sesuai
Visi,Misi dan Tujuan .
d. Terwujudnya proses kegiatan akademik yang berkualitas bagi
ahasiswa dan aktivitas akdemik secara keseluruhan.
e. Terwujudnya penyusaiaan dan pengembangan kurikulum
perguruaan tinggi sesuai kebutuhan ,mulai kerja sama prguruaan
tinggi dan kurikulum akademik minimal tiga tahun sekali.
f. Terlaksananya proses belajar menganjar sesuai kurikulum yang
telah di tetapkan .
70
70
o Resiko
g. Melakukan sosialisasi
h. Pengembangan sistem penerimaan mahasiswa baru
i. Susahnya calon mahasiswa sekarang karena belum bisa
melakukan dengan online
o Aktivitas
j. Menyusun rencana penerimaan mahasiwa
k. Menyusun rencana implentasi program untuk mencapai target
penerimaan mahasiswa baru
l. Memberikan pengarahan ke fakultas dalam kegiatan penerimaan
mahasiswa baru dan kegiatan akademik.
m. Menajalin kerjasama dengan fakultas dalam rangka evaluasi dan
pengembangan kurikulum perguruaan tinggi
n. Melakukan kordinasi dan motoring terhadap SK yang di berikan
setiap fakultas
o Sistem dan informasi penerimaan mahasiswa baru
a. Mahasiswa yang ingin mendaftar ke kampus harus berkunjung k
kammpus
b. Mahasiswa yang ingin kembalikan ke kampus tetap ke kampus
karena sistem pendaftaran manual tidak seperti kampus lain yang
secara online
71
71
c. Data data calon mahasiswa baru harus di tulis tangan oleh panitia
penerimaan mahasiswa baru.
o Monitoring penerimaan mahasiswa baru
d. Tentang sosialisasi penerimaan mahasiswa baru
e. Terntang rencana program setiap fakultas
f. Tentang berapa kouta yang harus di terima di STKIP Muhammadiyah
Bone
c. Sistem Penerimaan Beasiswa
Sistem Penerimaan beasiswa di kampus Stkip Muhammadiyah Bone
di lakukan dengan melihat prestasi mahasiswa , sistem ini di lakukan
dengan cara manual melihat data data mahasiswa dalam setiap akademik.
Proses flowchart beasisiwa
GAMBAR 6.1
Mulai
Pener
imaa
n
K
on
fir
ma
si
Seleksi
Uploa
d
72
72
Keterngan
1. Penerimanbeasiswa mencapai ipk 3,50-4,00 ,semester 3 dan pekerjaan orang
tua yang kurang mamapu
2. Konfirmasi setiap prodi
3. Sekleksyang menerima beasiswa
4. Di poting nanti
5. Pendapatan orang tua
6. Pencairan di bank sul-bar
7. Sk rector
Adapun 5 komponen akademik yang berkaitan dengan spengendalian
interen
o Tanggung jawab
a. Mahasiswa yang berprestasi
b. Pak rector
c. Ketua jurusan
d. Instansi
K
onfir
masi
Selesai Pencairan
dikti Bank Sk
rector Penda
patan
73
73
o Peneliaan resiko
8. Mahasiwa memiliki ipk 3,50
9. Mahasiswa pada semester 3.
10. Mahasiswa terdaftar aktif kuliah
o Kegiatan
a. Mahasiswa mengambil SK yang menerima beasiswa
b. Petugas memberikan Slip pada mahasiswa yang menerima
beasiswa
o Sistem dan komunikasi penerimaan beasiswa
1. Mahasiswa menerima beasiswa bisa di lihat dari website Stkip
Muhammadiyah Bone.
2. Mahasiswa biasanya menerima 30 orang saja di liat dari data
tersebut.
o Monitoring
mahasiswa agar tetap mampu berkonsentrasi untuk melakukan
proses perkuliahan dengan memperhatikan prestasi akademik dan
tetap memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kemenristek Dikti.
Mahasiswa penerima beasiswa ini juga harus mengukir prestasi pada
tingkat nasional dn internasional.
d. Sistem pembayaran BPP
SIistem pembayaran di lakukan melalui bank mandiri syariah ,
pembayaran ini di lakukan oleh mahasiswa.
Proses flowchart pembayaran kuliah
74
74
GAMBAR 7.1
Ada 5 komponen pengendalian intern
o Tanggung jawab
Melengkapi
persyaratan
Menyerahkan ke bagian
permbayaran
Melakukan pembayaran dan
menerima bukti pembayaran
MULAI
Menggunakan bukti
pembayaran
Selesai
75
75
a. Bank mandiri syarih memberikan blango untuk mengisi terseebut
untuk membayar bpp
b. Mahasiwa harus menyimpamg baik baik bukti pembayaran tersebut
c. Jika bukti pembayaran hilang segeram melapor ke bank .
o Resiko
a. Sistem pembayaran di lakukan di bank mandiri syariah
b. Bisa di lakukan pembayaran 50% dan pada saat mau ujin nanti di
lakukan untuk pelunasan pembayaran
o Kegiatan
a. Datang ke bank mandiri syariah untuk melakukan pembayaran
bpp
b. Mengisi slip pembayaran
c. Langsung ke tempat taller
d. Memproses prembyaran
e. dan melakukan paraf taller untuk penyelesaiaan pembayaran
o sistem informasi dan komunikasi pembayaran spp
a. langsung ke website simak STKIP Muhammadiyah untuk melihat
kapan di mulai pembayaran dan kapan pembayaran terakhir
b. saat pembayaran selesai bukti pembayaran di lihat nomor akses
mahasiswa untuk masuk ke website STKIP Untuk pengurusan
krs.
o Monitoring pembayaran
76
76
dalam melakukan perbaikan jika terdapat kekurangan disaat
program tersebut dilaksanakan, sejauh ini masih berjalan baik,
namun tetap kami akan meminta masukan semua pihak
7. Sistem Pengeluaran Prosedur
Sistem pengeluaran Prosedur dialkukan dari berbagai yaitu
Sistem mahasiswa kklp luar kota/ daerah .dosen menyiapkan alat
labolatorium seperit lap computer dan lap biologi.
Flowcar sistem pengeluaran
GAMBAR 8.1
Kegiatan Penjelasa
Mahasiswa p2k luar daerah/ kota
Sistem ini di lakukan oleh mahasiswa yang mencapai SKS 110 untuk
keluar praktek ,dengan catatan melakukan pembayaran ,karena di kampus
Mulai 1. Melakukan p2k
2. Di sediakan lab
selesai
77
77
STKIP Ini selalu berkunjung ke yokyakarta untuk melakukan observasi atau
penelitian pengganti p2k mahasiswa, mahasiswa melakukan pembayaran
tiket dan penginapan lewat bank mandiri syariah .
Proses flowcart mahasiswa p2k atau praktek
Gambar 9.1
78
78
Mengambil formulir
P2K
Mengisi formuliR DAN
Mengebalikan
formulir
Persetujuan p2k di tempat
p2k
Melaksanakan p2k di
luar kota
Revisi laporan
MULAI
Formulir di
setujui oleh
prodi
Penyusutan
laporan
Selesai
Daftar nilai
keseluruhan
Sks minimal 110
Melaksankan
p2k dan
pengolahan
data
Lampiran
79
79
Adapun 5 penegendalian intern yang berkaitan dengan coso
o Tanggung jawab
a. Sebagai ketaa prodi bertanggung jawab memeriksa dan menyetuji=ui
surat pelaksanaan praktek luar daerah
b. Sekertaris jurusan bertnggung jawab terhadap persiapaan mahasiswa
untuk p2k luar daerah
c. Mahasiswa di tegaskan untuk betul betul serius melaksanakan kegiataan
ini.
o Penaksiraan resiko
Untuk memastikan semua pelaksana penelitiaan enar benar di
laksanakan untk tidak merugikan kita semua.
o Kegiatan
a. STKIP Muhammadiyah sudah beberapa tahun melakukan penelitian di
luar daerah ,STKIP Ini selalu berkunjung ke yokyakarta untuk
membawa mahasiswanyaa untuk enelitian atau penganti p2k .
b. Mahasiswa harus benar benar serius melakukan penelitiaan di sana
karena biayanya bukan sedikit untuk kesana ,dan waktu pelaksanaan
hanya sedikit hanya waktu satu minggu.
o Sistem informatika dan komunikasi
Pemberitahuan tentang praktek mahasiswa secara manual untuk
melihat pengumuan di fakultas masing masing , STKIP belium bisa seperti
kampus kampus lain yang secara online.
80
80
o Monitoring
Merupakan bagian penting mahsiwa untuk penelitan ,setiap kampus
melaksanakan p2k tetapi di sini lah perbedaan dengan kampus lain
karena STKIP Muhammadiyah Boe Melakukan P2K luar kota, sudah
berapa tahun STKIP Melakukan p2k di yokyakarta .
Dosen menyiapkan alat labolatorium
Proses Flowchart labolatorium
GAMBAR 10.1
81
81
Mahasiswa sangat membutuhkan alat lab oleh karena itu dosen harus
mempersiapakan alat computer atau pun alat biologi untuk melakukan
praktek , karena jurusan computer sangat penting untuk melakukan praktek
begitu pun dengan juusan biologi.
1. Pembahasan
Melakukan
pembayaran lab
Memeiliki kartu
control Lab
Program mata kuliah yang
bersangkutan dengan lab
Jika melakukan kerusakan di
dalam lab maka harus di beri
sangksi atau ganti rugi
Mulai
82
82
Menurut coso tentang pengendalian interen .
o Tanggung jawab
a. Kepala labolatorium computer dan biologi bertanggung jawab terhadap di
labolatorium
b. Asisten pratikum adalah mahasiswa yng di beri tugas oleh dosen yang
bersangkutan atas peretujuan kepala labolatorium untuk membantu
kelancaran pelaksanaan pratikum
c. Peserta pratikum adalah mahasuswa yang tercantum KRS Mahasiswa.
o Penaksiran Resiko
Pengguna lablatorium untuk pelaksanaan praktikum dan praktek
mahasiswa kepada dosenya
o Kegiatan
Pelaksanna kegiatan pratikum dan penelitian baik yang di lakukan
oleh mahasiswa maupun dosen ataupun pihak di luar menggunakan
labolatorium
o Sistem informasi dan komunikasi
Mahasiswa tidak perlu takut karena sistem informasi Sangat Mudah
karena sudah di sediakan lap kompuernya,di sediakan jaringan untuk belajar
tekhnologi
o Monitoring
Suatu kegistan mengamati secara saksama yang termasuk kegiatan
dan perilku agar semua melakukan informasi tentang labolatorium.
2. Sistem informasi Akuntansi.
83
83
a. pendaftaran mahasiswa Baru
calon mahasiswa baru mealkukan pendaftaran secara online.
Calon mahasiswa baru. Calon mahasiswa melakukan website hht://stkip
muhammadiyah bone.ac.id
b. pembayaran semister
mahasiswa melakukan pembayaran belum berbaris online ,
mahasiswa melakukan pembayaran bagian admistrasi kampus.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara garis besar sistem pengendalian intern di STKIP
Muhammadiyah Bone sudah berjalan secara efektif dengn terpenuhi 5
komponen
Dari COSO yaitu lingkungan pengendalian ,penaksiraan resiko ,aktivitas
pengendalian ,informatika dan komunikasi, dan monitoring atau pemantauan.
Namun masih terdapat kelemahan di STKIP Muhammadiyah Bone di antaranya
84
84
yaitu di STKP Muhammadiyah bone bisa berbaris online sepperti pendaftaran
mahasiswa baru .
STKIP Muhammadiyah Bone sudah berjalan sesui dengn sop karena
mahasiswa di STKIP Muahmmdiyah Bone melakukan sosialisasi di setiap
sekolah untuk penerimaan mahasiswa baru walaupun kampus STKIP
Muhammadiyah hanya memiliki 8 jurusan .
B. SARAN
i. Sistem pengendalian intern di STKIP muhaamdiyah bone sebaiknya
menggunakan sistem online
3. SOP STKIP Muhammadiyah Bone alangkah bagus jika pendaftaran tersebut
dalam sistem online .
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto. (2008). Sistem Informasi Akuntansi-Struktur-Pengendalian-Resiko-
Pengembangan. Cetakan Pertama. Bandung : Lingga Jaya.
Baridwan, Zaki. 2010.Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE
Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (COSO).
85
85
2013. Internal Control – Integrated Framework. http://www.coso.org/. Di
unduh tanggal 16 Juni 2015.
Hall, james A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1. Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat.
Hariyanti, Tiwuk Puji. 2014. “Evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern terhadap
Pelaksanaan Pengadaan Barang Inventaris Kantor: Studi pada Kantor
Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung”. Jurnal Universitas
Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.1 Tahun 2014.
Hertikasari, Ainun. 2016. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Lembaga
Pengawasan Internal: Studi Kasus Pada Inspektorat Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Tesis. Yogyakarta: Program Magister Akuntansi,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.
Irawaty D, Rini. 2012. “Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Wisma MM
UGM”. Tesis. Yogyakarta: Program Magister Akuntansi, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2014. Audit 1, Edisi ke-6. Penerbit Salemba Empat, jakarta Mulyadi. 2014.
Audit 2, Edisi ke-6. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2008. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Mardiasmo. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
86
86
Nugroho, Tomi. 2012. “Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Studi Kasus Proyek Peningkatan
Jalan dan Jembatan Kota Administrasi Jakarta Utara”. Skripsi. Depok
Program Studi Ekstensi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia.
Putra, M.R.A., Atmanto, D., dan Azizah, D.F. 2015. “Analisis Sistem Pengadaan
Barang/Jasa dalam Meningkatkan Pengendalian Intern: Studi pada PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Unit Pembangkit Paiton”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 2 Februari 2015
Suryanovi,Sri. 2010. Modul Sistem dan Prosedur Akuntansi
Tenripakkua, Andi. 2014. “Analisis Efektifitas Penerapan Sistem Pengendalian
Internal: Studi pada Kantor Jaminan Mutu UGM”. Tesis. Yogyakarta:
Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Gadjah Mada.
87
87
LAMPIRAN
88
88
Pelaporan
o Jurnal pendapatan dana pendidikan
Table 1
Keterangan No.akun ref Debit Kredit
Kas di bendahara
penerima
Pendapatan
pendidikan
10.000.000
10.000.000
Jumlah 10.000.000 10.000.000
89
89
Pada dasarnya pendapatan dana pendidikan diterima dimuka namun karena
jangka waktunya hanya 1 semester maka pandapatan pendidikan
seluruhnya langsung diakui sebagai pendapatan dalam tahun berjalan.
Sedangkan pada akhir periode akuntansi atas pendapatan
pendidikan yang belum menjadi hak STKIP direklasifikasi ke pendapatan
diterima dimuka dengan jurnal:
Tabel 2
Keterangan No.aku
n
Ref Debit Kredit
Pendapatan
pendidikan
Di bayar di
muka
10.000.000
10.000.000
Jumlah 10.000.000 10.000.000
11. Pendapatan hibah
Dalam bentuk Kas
Saat dana diterima Bendahara Penerima
Tabel 3
Keterangan No.
akun
Ref Debit Kredit
90
90
Kas di
bendahara
penerima
Pendapatan
hibah
7.000.0000
7.000.000
Jumlah 7.000.0000 7.000.000
. Dalam bentuk barang /aset
Saat hak atas aset berpindah
Tabel 4
Keterangan No.aku
n
Ref Debit Kredit
Asset tetap
Pendapatan
hibah
7.000.000
7.000.000
Jumlah 7.000.000 7.000.000
Dalam bentuk penerimaan ke bank
No.rekening : 0672239839 mandiri syariah
91
91
Table 5
Keterangan Penerima Pengeluaran
Pembayaran spp
Pembayaran
wisuda
Pembayaran lab
Pembayaran
proposal
Pembayaran
skripsi
Pembangunan
Sewa gedung
1.000.000
900.000
300.000
300.000
1.000.000
10.000.000
5.000.000
Jumlah 2.600.000 15.000.000
STKIP Muhammadiyah Bone
Rencana anggaran tahunan
92
92
2016
Unit setiap Fakultas
Table 6
No Unit Penerimaan Pengeluaran
1 Pendidikan pancasila
kewarganegaraan
95.000.000 55.000.000
Pendidikan Ekonomi 85.000.000 65.000.000
Pendidikan Bahasa
Indonesia
75.000.000 40.000.000
Pendidikan Bahasa Inggris 65.000.000 34.000.000
Pendidikan Matematika 89.0000.000 49.000.000
Pendidikan Biologi 68.0000.000 45.000.000
Pendidikan tekhnologi 45.000.000 25.000.000
Kepelatihan olaragaan 62..000.000 46.000.000
Jumlah 584.000.000 359.000.000
STKIP Muhammadiyah Bone
2016
Penerimaan Dana
Table 7
93
93
No Jenis dana Harga perolehan
Bangungan 300.000.000
Mobil bus 420.000.000
Mobil kijang 120.000.000
AC 3.500.000
CCTV 1.500.000
TV 2.000.000
Proyektor Lcd 1.890.000
Monitor 1.250.000
Printer 1.500.000
Computer 4.500.000
Leptop 4.000.000
Telephone 105.000
Mesin fotocopy 11.500.000
Meja computer 150.000
Meja dosen 1.680.000
Meja kerja 650.000
94
94
Meja rapat 2.500.000
Kursi mahasiswa 250.000
Kursi dosen 270.000
Jumlah 877.245.000
Tes wawancara
.
Nurcahaya : maff ibu mengambil waktunya sebentar
Ibu kasmawati : tidak apa apa dek , silahkan mau tanyakan apa dek
Nurcahaya : gimana disini tentang flowcart STKIP Melalui flowcart
penerimaan
Ibu kasmawati : begini dek flowcart tentang penerimaan disina ,flowcart
tentang penerimaan siswa baru, flowcart beasiswa dan
flowcart pembayaran kuliah ,
1. Penerimaan mahasiswa baru di STKIP Masih proses
manual bukan online
2. Beasiswa di STKIP ini sudah beberapa terima
besiswa sudah 30 orang di kampus ini tetapi melalui
bannyaka persayaratan melalui ipk 3,50-4,0 ,harus
semester 3 dan di lihat dari penghasilan orang tua.
95
95
Nurcahaya : untuk flowcart penerimaan terima kasih ibu tapi untuk
flowcart pengeluaran seperti apa saja
nurcahaya :
Ibu kasmawati : tentang flowcart pengeluaran itu ada dua dek di sini saya
akan tanyakan
Tentang mahasiswa keluar praktek atau di sebut p2k dan
dosen menyiapkan alat labilatorium
Praktek mahasiswa atau p2k , di kampus ini sudah
beberapa tahun mahasiswaq keluar p2k di luar Sulawesi
dan selalu kita bawah mahasiswa p2k di yokyakarta hanya
waktu 1 minggu
o. Laolatorium di sini kita persiapakan ruangan dan alat lab
karena untuk jurusan tekhnologi dan biologi sangat
membutuhkan alat labolatorium
Nurcahaya : terima kasih ibu untuk flowcart lalu gimana tentang keuangan
flowcart di sini ,
Ibu kasmawati : saya tidak perlu menceritakan tentang keuangan kampus
karena ini kampus masoh kurang sekali yang pokok
dasarnya lah saya tanyakan tentang pembayaran dan dana
masuk apa saja Dari pemerintah
Nurcahaya : terima kasih waktunya ibu
Ibu kasmawati : sama sama dik ,semoga sukses skripsinya
96
96