19
ANALISIS SISTEM PERENCANAAN MODEL PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK DAUN CENGKEH : STUDI KASUS DI SULAWESI UTARA PENDAHULUAN Cengkeh (Syzygium aromaticum L) merupakan komoditas perkebunan utama bagi daerah Sulawesi Utara. Areal perkebunan cengkeh di daerah ini sampai dengan tahun 2001 seluas 40.610 hektar dengan total produksi sebesar 11.800 ton (Dinas Perkebunan Sulawes Utara, 2002). Produksicengkeh sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan industrirokok kretek, sementara limbahnya yang berupa gagang dan daun cengkeh belum sepenuhnya dimanfaatkan dan menjadi limbah. Padahal dari kedua limbah ini masih bisa diperoleh minyak atsiri yang bernilai ekonomi tinggi. Minyak cengkeh, sebagai salah satu jenis minyak atsiri yang sebagian besar diperoleh dari bunga cengkeh, merupakan salah satu sumber devisa negara, meskipun jumlahnya masih relatif kecil. Sebenarnya minyak cengkeh dapat pula diperoleh dari gagang dan daunnya. Diperkirakan produksi minyak daun cengkeh Indonesia pada tahun 2000 sebesar 1.317 ton atau sekitar 60 % dari produksi dunia yang besarnya 2.300 ton (Deperindag, 2001). Untuk mendapatkan minyak atsiri dari daun cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan. Bagian yang disuling umumnya adalah daun yang telah gugur, karena selain nilai ekonominya rendah juga tidak merusak tanaman pokoknya. Dari tanaman yang berumur lebih dari 20 tahun, setiap minggunya dapat terkumpul daun kering sebanyak ratarata 0,96 kg/pohon, sedangkan tanaman yang berumur kurang dari 20 tahun dapat terkumpul sebanyak 0,46 kg/pohon (Guenther, 1972). Mirna (1989) telah melakukan penyulingan minyak daun cengkeh dengan rendemen 2,8 % pada tekanan uap 1,6 kg/cm2. Sedangkan menurut Wahid et al., dalam Mirna (1989), minyak daun cengkeh memiliki rendemen rata-rata 3,56 %. Menurut Eryatno (1999), kekeliruan metode dalam proses perencanaan agroindustri yang bersifat strategis adalah menerapkan langsung teknik penelitian operasional atau aplikasi statistik deskriptif. Hal ini dapat menjebak proses perencanaan strategis menjadi rencana operasional jangka pendek tanpa arahan (direktif) yang terprogram. Secara

Analisis Sistem an Model

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Sistem an Model

ANALISIS SISTEM PERENCANAAN MODELPENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK DAUNCENGKEH : STUDI KASUS DI SULAWESI UTARA

PENDAHULUANCengkeh (Syzygium aromaticum L) merupakan komoditas perkebunan utama bagi

daerah Sulawesi Utara. Areal perkebunan cengkeh di daerah ini sampai dengan tahun 2001 seluas 40.610 hektar dengan total produksi sebesar 11.800 ton (Dinas Perkebunan Sulawes Utara, 2002). Produksicengkeh sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan industrirokok kretek, sementara limbahnya yang berupa gagang dan daun cengkeh belum sepenuhnya dimanfaatkan dan menjadi limbah. Padahal dari kedua limbah ini masih bisa diperoleh minyak atsiri yang bernilai ekonomi tinggi.

Minyak cengkeh, sebagai salah satu jenis minyak atsiri yang sebagian besar diperoleh dari bunga cengkeh, merupakan salah satu sumber devisa negara, meskipun jumlahnya masihrelatif kecil. Sebenarnya minyak cengkeh dapat pula diperoleh dari gagang dan daunnya. Diperkirakan produksi minyak daun cengkeh Indonesia pada tahun 2000 sebesar 1.317 ton atau sekitar 60 % dari produksi dunia yang besarnya 2.300 ton (Deperindag, 2001). Untukmendapatkan minyak atsiri dari daun cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan.

Bagian yang disuling umumnya adalah daun yang telah gugur, karena selain nilai ekonominya rendah juga tidak merusak tanaman pokoknya. Dari tanaman yang berumur lebih dari 20 tahun, setiap minggunya dapat terkumpul daun kering sebanyak ratarata 0,96 kg/pohon, sedangkan tanaman yang berumur kurang dari 20 tahun dapat terkumpul sebanyak 0,46 kg/pohon (Guenther, 1972). Mirna (1989) telah melakukan penyulingan minyak daun cengkeh dengan rendemen 2,8 % pada tekanan uap 1,6 kg/cm2. Sedangkan menurut Wahid etal., dalam Mirna (1989), minyak daun cengkeh memiliki rendemen rata-rata 3,56 %.

Menurut Eryatno (1999), kekeliruan metode dalam proses perencanaan agroindustri yang bersifat strategis adalah menerapkan langsung teknik penelitian operasional atau aplikasi statistik deskriptif. Hal ini dapat menjebak proses perencanaan strategis menjadi rencana operasional jangka pendek tanpa arahan (direktif) yang terprogram. Secara historik teknik statistik mempunyai kekurangan dalam mendasarkan metodologinya untuk mempelajari sistem agroindustri secara menyeluruh. Pengembangan agroindustri tidak bisa dianalisis secara parsial, namun harus dipahami dan dirancang secara keseluruhan karena pada dasarnya perubahan suatu bagian akan menyebabkan perubahan secara keseluruhan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem perencanaan awal sebuah agroindustri penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh di wilayah Sulawesi Utara, serta menganalisis kelayakannya baik dari aspek teknik, manajemen maupun aspek finansialnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan serta peluang pengembangan teknologi penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh, khususnya di wilayah Sulawesi Utara dalam skala usaha yang lebih besar yang mampu meningkatkan nilai tambah komersial dan kesejahteraan petani khususnya petani.

Lokasi pabrikPotensi wilayah di tiga kabupaten dalam memproduksi cengkeh ditunjukkan pada

Tabel 1. Selanjutnya pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan kriteria penilaian pada masing-masing daerah yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa dan Sangihe Talaud ditunjukkan dalam Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2, lokasi terpilih adalah Kabupaten Minahasa karena memperoleh nilai tertinggi setelah dilakukan pembobotan. Mengingat Kabupaten Minahasa ini sangat luas dan transportasi masih sulit, maka diambil satu lokasi yang representative, baik dari kedekatan wilayah dengan pasar, kemudahan transportasi, maupun ketersediaan bahan baku.

Page 2: Analisis Sistem an Model

Table 1. Area and clove production in North Sulawesi in 2001No Kabupaten/District Areal/Area

(ha)Produksi/Productions(ton)

1 Bolaang Mongondow 4.708 1.7502 Minahasa 31.165 8.5003 Sangihe Talaud 4.652 1.510

Sumber/Source : Disbun Propinsi Sulut (2002)

Dari tabel,diketahui bahwa Kabupaten Minahasa memiliki areal untuk industri cengkeh paling luas dan produksi tertinggi. Sampai dengan tahun 2002 Kabupaten Minahasa memiliki areal tanaman cengkeh seluas 41.608,25 hektar, yang tersebar di 38 kecamatan, sehingga rata-rata areal untuk setiap kecamatannya adalah 1.094,95 ha. Lima kecamatan yang memiliki areal tanaman cengkeh terbesar berturutturut adalah Kecamatan Kombi, Tereran, Tenga, Kakas dan Kec. Lembean Timur dengan areal berturutturut adalah 5.639 ha, 3.661 ha, 3.410,1 ha, 2.583 ha dan 2.573,5 ha (Disbun Minahasa, 2002).

Bahan baku dan kapasitas produksiSampai dengan tahun 2002Kabupaten Minahasa memiliki arealtanaman cengkeh seluas 41.608,25hektar, yang tersebar di 38 kecamatan,sehingga rata-rata areal untuk setiapkecamatannya adalah 1.094,95 ha.Lima kecamatan yang memiliki arealtanaman cengkeh terbesar berturutturutadalah Kecamatan Kombi,Tereran, Tenga, Kakas dan Kec.Lembean Timur dengan areal berturutturutadalah 5.639 ha, 3.661 ha, 3.410,1ha, 2.583 ha dan 2.573,5 ha (DisbunMinahasa, 2002).(Bt – Ct) > 0(Bt – Cc) < 07Berdasarkan rata-rata areal diatas, maka apabila di satu kecamatandirancang sebuah pabrik penyulinganminyak daun cengkeh yang dapatmenampung daun cengkeh kering dariareal 1000 hektar, maka jumlah bahanbaku yang dapat ditampung setiapharinya adalah 18,9 ton daun cengkehkering (asumsi jarak tanam rata-rata 8x 8 m, jumlah daun kering 0,7 kg/phnper minggu dan satu tahun 300 harikerja).Dalam penelitian ini akandirancang sebuah pabrik penyulinganminyak daun cengkeh dengan kapasitas18 ton daun cengkeh kering per hari(setara dengan areal 1000 hektar) dan

Page 3: Analisis Sistem an Model

rendemen penyulingannya rata-rata 2,8%, sehingga akan diperoleh minyaksebanyak 504 kg setiap harinya.Beberapa alasan yang dapat dikemuka-Tabel 1. Areal dan produksi cengkeh di Sulawesi Utara pada tahun 2001Table 1. Area and clove production in North Sulawesi in 2001No. Kabupaten/District Areal/Area(ha)Produksi/Productions(ton)1. Bolaang Mongondow 4.708 1.7502. Minahasa 31.165 8.5003. Sangihe Talaud 4.652 1.510Sumber/Source : Disbun Propinsi Sulut (2002)Tabel 2. Kriteria penilaian pada tiga kabupaten di Sulawesi UtaraTable 2. Value criterion at three districts in North SulawesiNo Faktor Ekonomi Bolaang Mongondow Minahasa Sangihe TalaudEconomic factor BobotValue BobotValueJumlahNumberBobotValueJumlahNumberBobotValueJumlahNumber1. Bahan Baku/Raw materail3 3 (S) 9 5 (SB) 15 3 (S) 92. Pasar/Market 2 4 (B) 8 5 (SB) 10 3 (S) 63. Transportasi/Transportation2 3 (S) 6 4 (B) 8 2 (K) 44. Tenaga kerja/Labor1 4 (B) 4 5 (SB) 5 3 (S) 35. Listrik/Electriaty 1 5 (SB) 5 5 (SB) 5 3 (S) 36. Air/Water 3 5 (SB) 15 5 (SB) 15 4 (B) 127. Investasi/Investment2 4 (B) 8 4 (B) 8 3 (S) 68. Iklim/Climate 1 4 (B) 4 5 (SB) 5 3 (S) 39. Penunjang/Supports2 4 (B) 8 4 (B) 8 2 (K) 410. Prospek/Prospect 2 4 (B) 8 5 (SB) 10 3 (S) 6Jumlah/Total 75 89 568kan berkaitan dengan pemilihankapasitas tersebut diantaranya adalah(1) tipologi lahan yang terjal danberbukit sangat menyulitkan dalam

Page 4: Analisis Sistem an Model

mobilisasi angkutan bahan baku; dan(2) tanaman cengkeh umumnyadibudidayakan dengan tanaman sela.Rancangan proses, spesifikasi alatdan perlengkapanProses penyulingan minyak atsiripada dasarnya ada tiga cara, yaitu (1)cara rebus; (2) cara kukus dan (3) carauap langsung (menggunakan keteluap). Proses penyulingan dilakukandengan menggunakan uap langsungatau menggunakan ketel uap sebagaisumber uap panasnya.Spesifikasi alat, mesin sertaperlengkapan lainnya tertera padaTabel 3 di bawah ini.Tata letak pabrikSebelum menentukan tata letakpabrik dilakukan analisis keterkaitanantar aktivitas. Analisis ini perludilakukan untuk efisiensi baik dalampenggunaan ruang maupun untukkelancaran kerja.Berdasarkan Gambar 2 tersebut,keterkaitan antar aktivitas dapatdijelaskan sebagai berikut :1. Letak ruang kantor dengan a) ruangpenanganan hasil harus berdekatandengan alasan untuk kemudahanpengawasan, komunikasi danpencatatan serta kontak antarpekerja; b) produksi tidak bolehsaling berdekatan atau harus salingberjauhan untuk menghindarikebisingan, asap dan demiterjaganya keindahan, kebersihandan kenyamanan; c) bak penampunganbebas tidak saling terikat;d) ruang pembuangan ampas tidakboleh saling berdekatan atau harussaling berjauhan karena kotor,debu, bau serta untuk menjagakeindahan, kebersihan dankenyamanan; e) gudang briketbebas tidak saling terikat; f) gudangbahan baku tidak harus salingberdekatan dengan alas an hanyakontak antar pekerja; g) letak ruangkantor dengan ruang penjemuranharus cukup berdekatan untuk

Page 5: Analisis Sistem an Model

kemudahan komunikasi danpencatatan.2. Letak ruang penanganan hasildengan a) ruang produksi harussaling berdekatan dan bersebelahanuntuk kemudahan urutan proseskerja dan efisiensi waktu dan jarak;b) penampungan bebas tidak salingterikat; c) ruang pembuanganampas tidak boleh salingberdekatan atau harus salingberjauhan karena debu, kotor, baudan untuk menjaga kebersihan,kesehatan serta kenyamanan; d)gudang briket bebas tidak salingterikat; e) gudang bahan bakubebas tidak saling terikat; f) ruangpenjemuran bebas tidak salingterikat.3. Letak antara ruang produksidengan a) bak penampungan harussaling berdekatan dan bersebelahanuntuk menjaga urutan proses,efisiensi waktu dan jarak; b) ruangpembuangan ampas harus cukupberdekatan dengan alasan urutanproses dan untuk menjaga efisiensi9Gambar 1. Bagan proses penyulingan minyak atsiriFigure 1. Destilation chart of clove oilPengeringan/DryingPenyimpanan/StoragePenimbangan/WagingPenyulingan/DestilationBak air/Water containerAir sungai/River waterPemanasan keteluap/HeatingAmpas/WastePembuatan Briket/BricketingBahan bakar/FuelAbu/DustPupuk/FertilizerUap air + minyak/Oil + waterKolam kondensasi/CondencationAir panas/Hot waterMinyak/

Page 6: Analisis Sistem an Model

OilPemisahan/SeperatingAir distilat/Distilated waterPemurnian/RefiningPenampungan/StoragePengemasan/PackingDaun cengkeh/Clove leaves10Gambar 2. Bagan keterkaitan antar aktivitasFigure 2. Inter-relation ship between activitiesKantor/PlantRuang PenangananHasil/Post Harvest RoomRuang Produksi/Production RoomBak Penampungan/ContainerRuang PembuanganAmpas/Waste RoomGudang Briket/WarehouseGudang Bahan Baku/Warehouse for raw materialRuang Penjemuran/Drying Room11waktu dan jarak; c) gudang briketharus berdekatan dan bersebelahankarena merupakan urutan prosesdan untuk efisiensi waktu danjarak; d) gudang bahan baku harusberdekatan dan bersebelahankarena merupakan urutan prosesdan untuk efisiensi waktu sertajarak; e) ruang penjemuran bebastidak saling terikat.4. Letak antara bak penampungandengan a) ruang pembuanganampas bebas tidak saling terikat; b)ruang briket bebas tidak salingterikat; c) gudang bahan bakubebas tidak saling terikat; d) ruangpenjemuran bebas tidak salingterikat.5. Letak antara ruang pembuanganampas dengan a) gudang briketharus berdekatan dan bersebelahankarena merupakan urutan prosesatau kerja, adanya penggunaanpekerja yang sama, kemudahanpengawasan, efisiensi jarak danwaktu; b) gudang bahan bakubebas tidak saling terikat; c) ruang

Page 7: Analisis Sistem an Model

penjemuran bebas tidak salingterikat.6. Letak antara ruang briket dengan a)gudang bahan baku bebas tidakterikat; b) ruang penjemuran bebastidak saling terikat.7. Letak antara gudang bahan bakudengan ruang penjemuran harussaling berdekatan dan bersebelahandengan alasan merupakan urutanproses kerja, adanya penggunaanpekerja yang sama, kemudahanpengawasan dan untuk efisiensijarak dan waktu.Berdasarkan uraian di atas dapatdibuat denah pabrik penyulinganminyak atsiri sesuai dengan criteriayang sudah ditentukan diatas.Kelayakan pabrikDalam menghitung analisiskelayakan pabrik penyulingan minyakatsiri ini digunakan beberapa asumsi,diantaranya adalah :1. Umur ekonomi alat/mesin adalah10 tahun dan bangunan 20 tahun.2. Tingkat suku bunga yangdigunakan adalah 18 % sesuaidengan tingkat suku bungadeposito yang sedang berlaku.3. Pajak penjualan sebesar 10 % dariharga pokok dan pajak pendapatanperseroan (PPs) sebesar 10 %untuk keuntungan hingga 25 jutarupiah, 15 % untuk keuntunganantara 25 – 50 juta rupiah, dan 30% untuk keuntungan di atas 50 jutarupiah.4. Hari kerja efektif 300 hari/tahundengan 8 jam kerja/hari dan biayapemeliharaan alat/mesin, bangunan,perlengkapan dan instalasiadalah 2 % dari harga awal.5. Nilai akhir alat/mesin danbangunan adalah 10 %, sedangkannilai akhir tanah adalah 200 %.6. Pajak dan asuransi mesin danperalatan sebesar 2 % dari nilaiawal, tanah dan bangunan sebesar1 % dari nilai awal, dan asuransitenaga kerja sebesar 2 % dari total

Page 8: Analisis Sistem an Model

upah per tahun.12Tabel 3. Spesifikasi alat/mesin dan perlengkapan penyulingan daun cengkehTable 3. Spesification of toolsNo Nama Alat/Tools Fungsi/Function Spesifikasi/Specification1. Tangki daun/Leaf containerTempat bahan (daun cengkeh)yang akan disuling/Raw naturalplaceTangki dari tembaga yang dilapisialuminium berukuran diameter 2 m, tinggi 3m dan kapasitas 1,5 ton. Jumlah tangki 6buah/Cu-container, coated with Al, 2 mdiameter, 3 m high with 1,5 ton capasity.2 Katrol listrik/Electrical pulleyMengangkat dan meletakkankembali keranjang daun padatangki/Placing the raw materialKatrol ini memiliki daya angkat 2,5 ton dandilengkapi dengan katrol bebas/Leflingcapasity 2,5 ton3 Kondensor/Condcutor Mengubah fase uap menjadifase cair/Condensation procrssBerupa pipa stainless berdiameter 5 inchiyang direndam dalam kolam/Stainless pipe, 5inch diameter.4 Ketel uap/Combi boilerAlat untuk membangkitkanuap/Tool to induce evaporationJenis ketel uap berpindah dengan tekanan 7kg/cm2./Combi boiler of 7 kg/ cm2

5 Steam header Mengalirkan danmendistribusikan uap air secaramerata ke tangki daun/SteamdistributionTabung silinder dengan diameter 1 m danpanjangnya 3 m. Kapasitas 1000liter/Cylinder ; 1 m diameter, 3 m long.6 Tangki penampungminyak/Oil containerMenampung minyak dauncengkeh yang dihasilkan/Tocollect the clove oilTangki dari tembaga dilapisi aluminium,ukuran 1 tangki 0,5 x 0,5 x 0,8 cm/Alcontainer0,5 x 0,5 x 0,8 cm7 Dehidrator Menjernihkan dan memurnikanminyak/Clearing the oilSilinder dengan diameter 0,5 m dan tinggi 1meter. Didalamnya diberi garam untukmengikat air/Cylinder 0,5 m diameter, 1 mhigh.8 Separator Memisahkan air dan minyakyang dihasilkan/Seperate fromwaterTangki dari tembaga dilapisi aluminium,ukuran 1 tangki 0,5 x 0,5 x 0,8 cm, dilengkapidengan pipa-pipa pemisah/Al-container, size0,5 x 0,5 x 0,8 cm.9 Tangki penampungair/Water containerMenampung sementara airyang akan diuapkan dalam ketel

Page 9: Analisis Sistem an Model

uap/To collect water beforeevaporationKapasitas 10000 liter air. Ukuran 2,5 x 2,5 x2 meter/Capacity 10.000 l, size 2,5 x 2,5 x 2 m10 Water softener Menyaring dan menetralkan pHair/Sieving and pH controlSilinder dengan diameter 1,5 m dan tinggi 3meter/Cylinder, 1,5 m diameter, 3 m high.11 Instalasi air/Water installationMendistribusikan air/Water distributionPipa-pipa air yang akan menghubungkantangki air dengan water softener, ketel uapdan untuk keperluan kebersihan/Water, toconnicet water reservour with water softener.12 Instalasi listrik/Electric instalationSumber energi untukmenggerakkan pompa, katroldan penerangan pabrik/Sourceof energyInstalasi listrik bersumber dari PLN/ Eletricsource of PLN.13 Peralatan pembantu/Supporting toolsMembantu kelancaran produksi(Garpu, timbangan, trolley,jerigen, dll)/AccelleratingproductionGarpu, timbangan, trolley, jerigen, dll. yangtersedia di pasar dengan ukuran standar/Fork,trolley, etc14 Peralatan pengujianmutu/Quality controlMenguji/analisis mutu minyak/Oil quality analysisGelas piala 125 ml, labu kasia 100 ml, gelasukur 10 ml, pipet 10 ml dan pengadukkaca/Lab. glassware13Secara rinci perhitungankelayakan pabrik minyak atsiri daridaun cengkeh ini adalah sebagaiberikut :Berdasarkan hasil analisiskelayakan di atas dapat disimpulkanbahwa pengembangan agroindustriminyak atsiri dari daun cengkeh dikabupaten Minahasa, Sulawesi Utaralayak untuk dilaksanakan.I. Tanah/Land : 1500 m2 x Rp. 100.000,00/m2 = Rp. 150.000.000,-II. Bangunan/BuildingNo. Uraian/Description Jumlahsatuan/UnitHarga satuan/Price/unitBiaya (Rp)/Total price1. Taman dan jalan/Road and garden

Page 10: Analisis Sistem an Model

765 m2 100.000,- 76.500.000,-2. Pagar/Hedges 30 m 75.000,- 2.250.000,-3. Kantor/Buildings 96 m2 600.000,- 57.600.000,-4. Pabrik dan Gudang/Plant and warchouse250 m2 500.000,- 125.000.000,-5. Lantai jemur/Drying floor284 m2 100.000,- 28.400.000,-6. Bak limbah/Waste container105 m2 150.000,- 15.750.000,-Jumlah/Total 305.500.000,-III. Biaya Investasi Perlengkapan Kantor (Investment for office)No. Uraian/DiscriptionJumlahsatuan/UnitHarga satuan/Price/unitBiaya (Rp)/Total price1. Kursi dan mejatamu/Chair table1 set 750.000,- 750.000,-2. Meja dan kursi/Tablechair7 pasang/pair 300.000,- 210.000,-3. Kursi/Chair 20 buah 25.000,- 500.000,-4. Lemari arsip/ 6 buah 200.000,- 1.200.000,-5. Rak buku/ 1 buah 400.000,- 400.000,-6. Mesin tik/Typemachine1 buah 300.000,- 300.000,-7. Komputer/Computer 1 buah 3.000.000,- 3.000.000,-Jumlah/Total 6.360.000,-14V. Biaya Pra-operasional (Operational Cost)= 2 % x (6.360.000 + 393.280.000) = Rp. 7.992.800,-VI. Total Investasi (Total investment) = A + B + C + D + E = Rp. 863.132.800,-VII. Biaya Tetap (Fix Cost)Penyusutan (Reduction) = (P – S)/NAlat dan Mesin (Machine) = (393.280.000 - 39.328.000)/10 = Rp. 35.395.200,-Bangunan (Building) = (305.500.000 – 30.550.000)/20 = Rp. 13.747.500,-Total Penyusutan (Total reduction) = Rp. 49.142.700,-/thBunga modal (Capital Interest) = I x P x (N + 1)/2NAlat dan Mesin (Machine) = 0.18 (393.280.000)(10 + 1)/20 = Rp. 38.934.720,-Bangunan (Building) = 0.18 (305.500.000)(20 + 1)/40 = Rp. 28.869.750,-Total Bunga Modal (Total capital interest) = Rp. 67.804.470,-/thPajak dan Asuransi (Insurrance and tax)Alat dan Mesin (Machine) = 2 % (393.280.000) = Rp. 7.865.600,-Bangunan (Building) = 1 % (305.500.000) = Rp. 5.055.000,-Tanah (Land) = 1 % (150.000.000) = Rp. 1.500.000,-

Page 11: Analisis Sistem an Model

Astek (Insurance) = 2 % (470.200.000) = Rp. 9.404.000,-Total Pajak dan Asuransi (Total fix insurance) = Rp. 23.824.600,-/thTotal Biaya Tetap (Total fix cost) = Rp. 140.771.770,-/thIV. Alat dan MesinNo. Uraian/Description Jumlahsatuan/UnitHarga satuan/Price/unitBiaya (Rp)/Total price1. Ketel uap/Steam kettle 1 buah 75.000.000,- 75.000.000,-2. Steam header 1 buah 5.000.000,- 5.000.000,-3. Tangki bahan/Raw materialcontainer6 buah 30.000.000,- 180.000.000,-4. Katrol listrik/Electric pulley 1 buah 5.000.000,- 5.000.000,-5. Pompa air/Water pump 2 buah 500.000,- 1.000.000,-6. Kondensor/Condentor 6 buah 2.000.000,- 12.000.000,-7. Separator 1 set 5.000.000,- 5.000.000,-8. Dehidrator 1 buah 1.500.000,- 1.500.000,-9. Tangki minyak/Oil container 1 buah 3.000.000,- 3.000.000,-10. Peralatan QC/Quality control 1 paket 3.000.000,- 3.000.000,-11. Tangki air/Reservoir 1 buah 4.000.000,- 4.000.000,-12. Timbangan/Wage 2 buah 1.000.000,- 2.000.000,-13. Troley 2 buah 500.000,- 1.000.000,-14. Garpu daun/Leaf fork 6 buah 30.000,- 180.000,-15. Kendaraan/Car 1 buah 100.000.000,- 100.000.000,-16. Jerigen/Container 120 buah 5000,- 600.000,-Jumlah/Total 393.280.000,-15Upah karyawan/Wages =No. Uraian / Discription Jumlah/Total Gaji/bulan Biaya (Rp)1. Kepala Pabrik/Head of the plant1 orang/Person 3.000.000,- 3.000.000,-2. Kepala bagian/Head of the office2 orang/Person 2.000.000,- 4.000.000,-3. Staf Mekanik/Mecanik staff5 orang/Person 1.000.000,- 5.000.000,-4. Operator/sopir/mandor/adm/Operational staff27 orang/Person 800.000,- 21.600.000,-5. Satpam/kenek/Security 8 orang/Person 700.000,- 5.600.000,-Jumlah 39.200.000,-Upah dalam satu tahun = Rp. 39.200.000,-/bl x 12 bl/th = Rp.470.200.000,-/thTotal biaya tidak tetap = Rp. 999.825.600,-Biaya Total = B. Tetap + B. Tidak Tetap= Rp. 140.771.770,- + Rp. 999.825.600,-/th = Rp. 1.140.597.370,-/thHarga pokok dan harga jual

Page 12: Analisis Sistem an Model

Harga pokok = 1.140.597.370 /(504 x 300) = Rp. 7.544 /kgHarga jual = Rp. 7.544 /kg + 20 % (7.544) = Rp. 9.053 /kgPendapatan dan keuntunganHarga jual di pasaran diasumsikan Rp. 20.000/kgPendapatan bersih = (Rp. 20.000/kg)(504 kg/hr)(300 hr/th) = Rp. 3.024.000.000,-Keuntungan kotor = Pendapatan – B. Total = 3.024.000.000 - 1.140.597.370= Rp. 1.883.402.630,-/thVIII. Biaya Tidak Tetap (Various costB. Bahan baku (Raw materail)= (18.ton/hr)(300 hr/th)(Rp. 75.000/ton) = Rp. 405.000.000,-/th/YearB. Pengadaan air (Water)= (Rp. 100.000/bl)(12 bl) = Rp. 1.200.000,-/th/YearB. Bahan bakar (Fuel)= (Rp. 200 l/hr)(300 hr/th)(Rp. 1200) = Rp. 72.000.000,-/th/YearB. Listrik (Electricity)= (500 kWh/bl)(12 bl)(Rp.400/kWh) = Rp. 2.400.000,-/th /YearB. Perbaikan dan Pemeliharaan (Maintenance)= 2 % (Rp. 393.280.000) = Rp. 7.865.600,-/th/YearB. Kebut. Garam (Salt)= (20 kg/bl)(12 bl)(Rp 1.500/kg) = Rp. 360.000,-/th/YearB. Kebut. Resin (Resin)= (2 kg/th)(Rp. 150.000,-/kg) = Rp. 300.000,-/th/YearB. bhn bkr kendaraan (Gasoline)= (75 l/hr)(300 hr/th)(Rp. 1800/l) = Rp. 40.500.000,-/th/Year16Keuntungan bersih = Keuntungan kotor – PPs.= Rp. 1.883.402.630,-/th – (30 % x Rp. 1.883.402.630,-/th)= Rp. 1.318.381.841/thWaktu Pengembalian ModalT = Investasi/(Keuntungan bersih + Penyusutan) = Rp. 863.132.800,-/(Rp. 1.318.381.841/th + Rp. 49.142.700/th) = 0,63 thTitik Pulang PokokBEP = (FC)/(H-VC) = 140.771.770/(20.000 – 6612.6) = 10.515,2 kg/thArus Kas Bersih/Cash flowTh ke/YearPenerimaan/DebitPengeluaran/CreditArus kas bersih/Net cash flowKumulatif/Comulative0 0 863.132.800 -863.132.800 -863.132.8001 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 504.391.7412 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 1.871.916.2823 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 3.239.440.8234 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 4.606.965.3645 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 5.974.489.9056 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 7.342.014.4467 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 8.709.538.987

Page 13: Analisis Sistem an Model

8 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 10.077.063.5289 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 11.444.588.06910 3.024.000.000 1.656.475.459 1.367.524.541 12.812.112.610NSAM 39.328.000 0 39.328.000 12.851.440.610NSTB 330.550.000 0 330.550.000 13.181.990.610Ket : NSAM = Nilai Sisa Alat dan Mesin/Rest of plant valueNSTB = Nilai Sisa Tanah dan Bangunan/Rest of land and building valuePengeluaran = (BT + PPs) – Penyusutan/Input = (BT + PPs) - Reduction

XV. Analisis Kelayakan Pabrik/Fcasibility analysis of plantTh ke/YearArus kas bersih/Net cash flowVn (18%) PV (18%) Vn (28%) PV (28%)0 -863.132.800 1 -863.132.800 1 -863.132.8001 1.367.524.541 0.8475 1.158.977.049 0.7812 1.068.310.1712 1.367.524.541 0.7182 982.156.125 0.6104 834.736.9803 1.367.524.541 0.6086 832.275.436 0.4768 652.035.7014 1.367.524.541 0.5158 705.369.158 0.3725 509.402.8915 1.367.524.541 0.4371 597.744.977 0.2910 397.949.6416 1.367.524.541 0.3704 506.531.090 0.2274 310.975.0817 1.367.524.541 0.3139 429.265.953 0.1776 242.872.3598 1.367.524.541 0.2660 363.761.528 0.1388 189.812.4069 1.367.524.541 0.2255 308.376.784 0.1084 148.239.66010 1.367.524.541 0.1911 261.333.940 0.0847 115.829.329NSAM 39.328.000 0.1911 7.515.581 0.0847 3.331.082NSTB 330.550.000 0.1911 63.168.105 0.0847 27.997.585Jumlah/Total 5.353.342.926 3.638.360.08617KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Berdasarkan kriteria pemilihanlokasi pabrik penyulingan minyakcengkeh di Sulawesi Utara, makaKabupaten Minahasa merupakanlokasi yang tepat untuk pengembanganteknologi ini dilihat darisegi ketersediaan bahan baku,kemudahan pemasaran, kemudahantransportasi, ketersediaan tenagakerja, adanya sarana listrik, adanyasarana air, kemudahan investasi,iklim, tersedianya unsur penunjangdan prospek jangka panjang.2. Secara teknis pabrik yang dirancangmemiliki kapasitas penyulingan18 ton daun cengkeh kering perharinya dengan prediksi perolehanminyak 504 kg/hari pada rendemenpenyulingan 2,8%.3. Secara finansial prediksi investasiyang dibutuhkan untuk membangunpabrik minyak cengkeh

Page 14: Analisis Sistem an Model

pada kapasitas tersebut di atasadalah Rp. 863.132.800,-. Modalinvestasi ini diperkirakan akankembali selama 0,63 tahun atau 7,56bulan dengan titik pulang pokok10.515,2 kg/tahun. Kekayaanperusahaan pada akhir proyeksebesar Rp. 13.181.990.610,-XVI. Arus Kas biaya dan manfaat/CashflowTh ke/ Nilai sekarang/Present valueYerasPenerimaan/DebetPengeluaran/CreditDF (18%) Penerimaan/DebetPengeluaran/Credit0 0 863.132.800 1 0 863.132.8001 3.024.000.000 1.656.475.459 0.8475 2.652.840.000 1.403.862.9522 3.024.000.000 1.656.475.459 0.7182 2.171.836.800 1.189.680.6753 3.024.000.000 1.656.475.459 0.6086 1.840.406.400 1.008.130.9644 3.024.000.000 1.656.475.459 0.5158 1.559.779.200 854.410.0425 3.024.000.000 1.656.475.459 0.4371 1.321.790.400 724.045.4236 3.024.000.000 1.656.475.459 0.3704 1.120.089.600 613.558.5107 3.024.000.000 1.656.475.459 0.3139 949.233.600 519.967.6478 3.024.000.000 1.656.475.459 0.2660 804.384.000 440.622.4729 3.024.000.000 1.656.475.459 0.2255 681.912.000 373.585.21610 3.024.000.000 1.656.475.459 0.1911 577.886.400 316.552.460NSAM 39.328.000 0 0.1911 7.515.581 0NSTB 330.550.000 0 0.1911 63.168.105 0Jumlah/Total 13.750.842.086 8.307.549.161NPV pada tingkat suku bunga 18 % = Rp. 5.353.342.926,- (lebih besar dari nol)IRR = 0,18 + 5.353.342.926 (0,28 – 0,18)/( 5.353.342.926 - 3.638.360.086)= 0,492= 49,2 % (lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku)B/C ratio (18%) = 13.750.842.086/8.307.549.161 = 1,66 (lebih besar dari 1)184. Hasil analisis kelayakannya menunjukkanNPV Rp. 5.353.342.926,-(lebih besar dari nol), nilai IRRlebih besar dari tingkat suku bungayang berlaku (18%) yaitu 49,2 %dan B/C rasionya 1,66 (lebih besardari 1), sehingga dapat disimpulkanbahwa pengembangan teknologipenyulingan minyak di SulawesiUtara layak untuk dilaksanakan.SaranPenelitian ini hanya merupakanprediksi dari sebuah perencanaan awal

Page 15: Analisis Sistem an Model

pembangunan pabrik penyulinganminyak atsiri dari daun cengkeh,sehingga untuk mendirikan pabrik yangsesungguhnya perlu dilakukan analisisyang lebih mendalam agar hasil yangdiperoleh dapat dipertanggungjawabkanakuntabilitasnya.DAFTAR PUSTAKAAhyari, A., 1979. ManajemenProduksi. Balai Penerbitan FakultasEkonomi, Universitas GadjahMada. Yogyakarta.Apple, J.M., 1983. Plant Layout andMaterial Handling Third Edition.John Wiley and Sons, Inc, NewYork.De Garmo, E.P., J.R. Canada, danW.G. Sullivan, 1979. EngineeringEconomy. Mc Millan Publ., Co inc,New York.Deperindag, 2001. Pengembanganindustri minyak atsiri denganpendekatan klaster industri.Direktorat Jenderal Industri danDagang Kecil Menengah.Deperindag, RI, Jakarta.Disbun Sulut, 2002. Sulawesi UtaraDalam Angka. Dinas PerkebunanPropinsi Sulwasi Utara. Manado.Eryatno, 1999. Ilmu Sistem.Meningkatkan Mutu dan EfektifitasManajemen. IPB Press.Guenther, E., 1972. Minyak Atsiri. JilidI. Terjemahan UI-Press.Mirna, 1989. Pengaruh kombinasi caradan lama penyulingan terhadaprendemen dan mutu minyak dauncengkeh. Jurusan TeknologiIndustri Pertanian, Fateta, IPB.