142
ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI SUFI PONDOK RUMI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: PUTRI AYU SILMI AFIFAH NIM: 1112051000094 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

  • Upload
    buidien

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM

TARI SUFI PONDOK RUMI

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

PUTRI AYU SILMI AFIFAH

NIM: 1112051000094

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

i

ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM

TARI SUFI PONDOK RUMI

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

PUTRI AYU SILMI AFIFAH

NIM: 1112051000094

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 3: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

ii

ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM

TARI SUFI PONDOK RUMI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Putri Ayu Silmi Afifah

NIM: 1112051000094

Pembimbing:

Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag

NIP: 19600720 199103 1 001

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 4: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

iii

Page 5: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

iv

Page 6: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

i

ABSTRAK

Putri Ayu Silmi Afifah, Analisis Semiotik Pesan

Dakwah Islam dalam Majelis Dzikir Tari Sufi Pondok Rumi,

2012

Tari Sufi Pondok Rumi adalah sebuah Lembaga Majelis

Dzikir yang berada di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta

Selatan. Majelis Dzikir memberikan warna di daerah tersebut,

karena bukan hanya orang tua yang berdizikir, tetapi anak-anak

pun ikut berdzikir. Banyaknya masyarakat yang ikut berdzikir di

Majelis Dzikir tersebut adalah bukti bahwasanya diterimanya

dakwah Majelis Dzikir Tari Sufi Pondok Rumi di masyarakat

Pondok Indah.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang

gerakan dan busana dengan analisa berdasarkan teori Roland

Barthes yang mengemukakan denotasi dan konotasi. Serta

karakteristik pesan dakwah dalam Tari Sufi. Dengan rumusan

masalah Bagaimana unsur kebenaran, pesan perdamaian, nilai-

nilai universal yang terkandung dalam Tari Sufi Pondok Rumi,

kemudahan yang di terima oleh penerima pesan terhadap Tari

Sufi Pondok Rumi, dan pesan tentang equality/kesamaan dalam

Tari Sufi Pondok Rumi?

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif

yang bersifat deskriptif. Dengan teknik pengambilan data berupa

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di jalan sufi ini,

Islam sesungguhnya diajarkan. Bahwa Islam itu lemah lembut,

saling mencintai, dan saling menjaga adab terhadap siapapun dan

menggambarkan begitu damai dan indahnya Islam. Tari Sufi bisa

menjadikan solusi untuk sebuah kedamaian dan menunjukkan

kalau islam itu memiliki rasa toleransi yang besar terhadap umat

yang berbeda keyakinan. Tari sufi menyebarkan ajaran Islamnya

dengan cara yang halus, yaitu dengan tariannya. Sehingga

dakwah menurut pandangan orang lain tentang Islam adalah

bukan agama yang kaku. Ajaran Islam tersebar di tempat-tempat

selain masjid, dengan cara yang unik dan dapat diterima oleh

semua kalangan dari berbagai agama.

Kata kunci: Majelis, Dzikir, Tari Sufi, Pondok Rumi, dan

Dakwah

Page 7: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat,

hidayah, serta kemudahan yang telah diberikan dalam proses

penulisan skripsi ini hingga selesai. Sholawat dan salam semoga

selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW., kepada

keluarganya, para sahabatnya, dan semoga kita sebagai umatnya

mendapat safaatnya kelak.

Alhamdulillah, skripsi dengan judul Analisis Semiotik

Pesan Dakwah Islam dalam Majelis Dzikir Tari Sufi Pondok

Rumi, ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan yang

telah ditentukan dalam menempuh program strata satu (S1) dan

untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam prosesnya, peneliti mandapatkan banyak

bimbingan, nasihat, motivasi baik secara moral maupun materiil.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Dr Suparto, S.Ag, M.Ag Selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. H. Roudhonah,

M.Ag, Selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

Dr. Suhaimi, M.Si, Selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA, Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, beserta Fita Fathurokhmah, M.Si,

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Page 8: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

iii

3. Umi Musyarofah, MA, Dosen penasihat akademik yang

senantiasa memberikan nasehat serta arahan bagi peneliti.

4. Terimakasih kepada Dosen Pembimbing skripsi saya, Prof.

Dr. Asep Usman Ismail M. Ag, yang yang telah

memberikan banyak ide, gagasan serta kritik yang

membangun semangat belajar penulis selama masa

penulisan skripsi ini. Lebih dari itu, beliau senantiasa sabar

membimbing dan memberikan arahan dalam penulisan

skripsi ini.

5. Staf Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

membantu peneliti untuk menemukan referensi buku yang

diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Staf TU (Tata Usaha) Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam

kepengurusan terselesaikannya skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staff akademik Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi atas ilmu dan bantuannya selama ini.

8. Kepada Papah, Bapak H. Saiful Mujab (selaku Kakanwil

Kemenag Prov. DKI Jakarta), dan Mamah, Dian Nur Ilahi

terima kasih karena tidak pernah lelah mendoakan anakmu

ini, untuk menyelesaikan skripsi ini, dan melihat anaknya

sukses dan menjadi sarjana.

9. Kepada Bunda, Ade Komaria, terima kasih juga karena

tidak pernah lelah mendoakan anakmu ini, untuk

menyelesaikan skripsi ini, dan melihat anaknya sukses dan

menjadi sarjana.

Page 9: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

iv

10. Kepada Umi, Hj. Nani Maryani, dan Almarhum Abah, H.

Abdul fatah terima kasih karena tidak pernah lelah

mendoakan cucumu ini, untuk menyelesaikan skripsi ini,

dan melihat cucunya sukses dan menjadi sarjana.

11. Kepada adik-adik saya Putri Dini, Sophie Andriani, Alam

Pamungkas, Shania Andriana, dan Putri Balqis, yang selalu

mendoakan kakaknya sukses, dan menjadi sarjana.

12. Kepada Om Rozak dan Bunda Yeni, terima kasih juga

karena tidak pernah lelah membantu dan mendoakan

keponakannya ini, untuk menyelesaikan skripsi ini, dan

melihat keponakannya sukses dan menjadi sarjana.

13. Keluarga besar saya yang di Pekalongan, di Bogor, di

Jakarta, di Cirebon, dan di Riau yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa-doa kalian.

14. Terima kasih banyak kepada Majelis Dizkir Tari Sufi

Pondok Rumi, Syekh Arief, Ka Nadia, Yuzi, Teddy, Reji,

Asep, Ari, Pak Budiman, Syekh Affan, Pak Taufik, Bu

Rosanah, Mbak Wiwik, Mbak Rita dan semua yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih karena mau

menjadi narasumber dalam penelitian skripsi ini, dan juga

telah bersedia memberikan waktu, dan banyak informasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Sahabat-sahabat CAPOLISTA yang sudah penulis anggap

sebagai keluarga kedua- tempat penulis melepaskan penat,

keluh kesah, dan berbagi kebahagiaan.

16. Keluarga besar UKM Bahasa-FLAT, terima kasih atas

pengalaman dan motivasi yang selama ini di berikan.

Page 10: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

v

17. Teman-teman KPI C 2012, Wiji, Syipaw, Nufus, Gita,

Rara, Anggita, Atha, Lidya, Sari, Dika, Syifais, Icha, Haris

Mauludin, Abdul Haris, Doni, Zoupi, Alim, Galih, Abitu,

Kemal, Hamzah, Luthfi, Macky, Rifqy, Zein, Ardi. Terima

kasih untuk masa-masa kuliah bersama.

18. Teman-teman satu kosan Via, Nurfi, Firda Aulia, dan

Yeyet, terimakasih untuk kebersamaannya.

19. Teman-teman KKN RUN yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu, terimakasih atas pengalaman kkn nya.

20. Keluarga besar ASOFA TOUR, Pak Ade Sofyan dan Bu

Fatmawati, ka Irma, ka Mutti, ka Krisna, dan Angga, terima

kasih atas pengalaman dan kesempatan yang selama ini

diberikan.

21. Dan semua pihak yang terlibat yang tidak bisa di sebutkan

satu persatu, dan tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya

ucapkan terima kasih.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti membutuhkan kritik dan

saran yang membangun agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan bisa menjadi bahan pembanding untuk

penelitian selanjutnya.

Jakarta, November 2018

Page 11: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................ vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................... 8

D. Metodologi Penelitian ....................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ............................................... 13

F. Sistematika Penulisan ........................................ 15

BAB II KERANGKA TEORITIS ...................................... 17

A. Tinjauan Umum Semiotik ................................. 17

B. Pesan Dakwah Islam.......................................... 24

BAB III TINJAUAN UMUM ............................................... 29

A. Tari Sufi Pondok Rumi ...................................... 29

B. Data Kegiatan Tari Sufi Pondok Rumi .............. 30

C. Tari Sufi ............................................................. 33

D. Prosesi Tarian Sufi ............................................ 36

E. Biografi Maulana Jalaluddin Rumi ................... 39

Page 12: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

vii

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ................................... 51

A. Temuan .............................................................. 51

1. Gerakan ...................................................... 51

2. Kostum ....................................................... 56

3. Alat Musik atau Iringan .............................. 62

4. Pola Lantai .................................................. 63

5. Panggung Pertunjukan ................................ 64

B. Analisis Karakteristik Pesan Dakwah Islam

dalam Tari Sufi 0Pondok Rumi ......................... 65

BAB V PENUTUP ............................................................... 70

A. Kesimpulan ........................................................ 70

B. Saran .................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 73

Page 13: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Dalam skripsi, tesis, dan disertasi bidang keagamaan

(baca: Islam), alih aksara atau transliterasi, adalah keniscayaan.

Oleh karena itu, untuk menjaga konsistensi, aturan yang berkaitan

dengan alih aksara ini penting diberikan.

1. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya

dalam aksara latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

b Be ب

t Te ث

ts te dan es ث

j Je ج

h h dengan garis bawah ح

kh ka dan ha خ

d De د

dz de dan zet ذ

r Er ر

z Zet ز

s Es س

sy es dan ye ش

s es dengan garis di bawah ص

d de dengan garis di bawah ض

t te dengan garis dibawah ط

Page 14: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

ix

z zet dengan garis bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan „ ع

gh ge dan ha غ

f Ef ف

q Ki ق

k Ka ك

l El ل

m Em م

n En ن

w We و

h Ha ھـ

Apostrof ` ء

y Ye ي

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa

Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan

vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan

alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

A Fathah ـــ

I Kasrah ـــ

U Dammah ـــ

Page 15: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

x

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya

adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i ـــي

au a dan u ـــو

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas ــا

ي î i dengan topi di atas ــ

و û u dengan topi di atas ــ

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab

dilambangkan dengan huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi

huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf

kamariah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-

dîwân.

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan sebuah tanda ( dalam alih aksara ini (ـــ

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan

huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak

Page 16: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

xi

berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak

setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Misalnya, kata (الضرورة) tidak ditulis ad-darûrah melainkan

al-darûrah, demikian seterusnya.

6. Ta Marbûtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah

terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah).

Hal yang sama juga berlaku jika tamarbûtah tersebut diikuti

oleh kata sifat (na„t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta

marbûtah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf

tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

Tarîqah طریقت 1

al-jâmî‟ah al-islâmiyyah الجامعتاإلسالمیت 2

wahdat al-wujûd وحدةالوجود 3

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak

dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga

digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan

permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,

nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata

sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf

awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata

Page 17: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

xii

sandangnya. Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan Abû

Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi.

Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga

dapat diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan

mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold).

Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan cetak miring,

maka demikian halnya dalam alih aksaranya, demikian

seterusnya.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama

tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan

tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari

bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani,

tidak „Abd alSamad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak

Nûr al-Dîn al-Rânîrî.

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi„l), kata benda (ism),

maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah. Penulisan nama

orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama

orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu

dialihaksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nûr

Khâlis Majîd; Mohamad Roem, bukan Muhammad Rûm;

Fazlur Rahman, bukan Fadl al-Rahmân.

Page 18: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peta Barthes............................................................... 21

Page 19: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sikap pertama (silang tangan) ......................... 53

Gambar 4.2 Sikap kedua (hormat) ...................................... 54

Gambar 4.3 Sikap Ketiga (Cinta Kasih) ............................. 54

Gambar 4.4 Sikap Keempat (Sema) .................................... 54

Gambar 4.5 Sikap kelima (berputar) ................................... 55

Gambar 4.6 Topi (Sikke) .................................................... 57

Gambar 4.7 Jubah Hitam (Hirqa) ........................................ 57

Gambar 4.8 Jubah Putih (Tennur) ....................................... 58

Gambar 4.9 Baju Luar Lengan Panjang .............................. 58

Gambar 4.10 Baju Dalam Lengan Pendek ............................ 58

Gambar 4.11 Celana Panjang ................................................ 59

Gambar 4.12 Ikat Pinggang (Kendhit) .................................. 59

Gambar 4.13 Kaos Kaki (Quff)............................................. 59

Gambar 4.14 Kostum Berwarna Putih .................................. 60

Gambar 4.15 Kostum Berwarna Merah ................................ 60

Gambar 4.16 Kostum Berwarna Hijau .................................. 60

Gambar 4.17 Kostum Berwarna Kuning............................... 61

Gambar 4.18 Kostum Berwarna Coklat ................................ 61

Gambar 4.19 Kostum Berwarna Biru ................................... 61

Gambar 4.20 Alat atau Iringan Musik Tari Sufi ................... 62

Gambar 4.21 Pola Lantai LIngkaran (Pementasan di

International Sufi Festival at Stekpi Jakarta

Indonesia) ....................................................... 63

Page 20: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

xv

Gambar 4.22 Pola Lantai Berjejer (Pementasan di

International Festival Performance,

International Islamic Expo, Jakarta

Convention Center) ........................................ 63

Gambar 4.23 Panggung Pertunjukkan Outdoor

(Pementasan di Epiwalk Epicentrum Grand

Festival) .......................................................... 64

Gambar 4.24 Panggung Pertunjukkan Proscenium

(Pementasan dalam acara Halal bi Halal

Anjungan Jawa Barat di TMII ........................ 65

Page 21: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam
Page 22: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah berbicara tentang komunikasi, karena

komunikasi merupakan kegiatan informatif, yakni agar orang

lain mengerti dan memahami kegiatan persuasif, menerima

maupun melakukan paham atau keyakinan, dan menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari paham atau keyakinan yang

diperolehnya.1

Dakwah merupakan syi'ar ajaran agama Islam dan

memiliki potensi yang sangat penting sekali, karena melalui

dakwahlah Islam dikenal oleh dunia. Setiap muslim memiliki

kewajiban, salah satuya kewajiban untuk berdakwah. Oleh

karena itu, dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan

saja tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan dan perbuatan

yang ditunjukkan dalam rangka menumbuhkan

kecenderungan dan ketertarikan pada Islam. Dakwah bisa

dilakukan dengan berbagai macam cara dan dapat

menggunakan media apa saja seperti ceramah di atas

mimbar, dakwah bisa melalui kesenian, musik atau lagu

bahkan di televisi pun sudah banyak menayangkan film-film

yang berisikan pesan dakwah.

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: Rosdakarya, 2002), hal. 9

Page 23: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

2

Dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 125 dan Ali-

lmran ayat 110 Allah Swt menegaskan :

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah

yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.” (Q.S An-Nahl ayat 125). 2

Artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan

untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan

mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi

mereka; di antara mereka ada yang beriman dan

kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S

Ali-lmran 110). 3

2 Lihat Q.S An-Nahl ayat 125 tentang perintah untuk melaksanakan

dakwah islam “berdakwahlah” 3 Lihat Q.S Ali Imran ayat 110 tentang suatu dorongan kepada kaum

mukminin supaya tetap memelihara sifat-sifat utama yang disebutkan dan supaya mereka tetap mempunyai semangat yang tinggi.

Page 24: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

3

Ayat tersebut menegaskan bahwa karakteristik umat

Islam sebagai umat yang mengemban Dakwah untuk seluruh

manusia, sekaligus menandaskan bahwa Islam adalah agama

yang universal yang harus disebarluaskan keseluruh dunia.

Misi dakwah tersebut diemban oleh setiap orang di atas

dunia ini. Baik dilakukan secara perorangan maupun

dilakukan secara kelompok dimanapun mereka berada, sesuai

dengan ilmu yang dia miliki.

Mengerjakan atau melaksanakan kegiatan dakwah

merupakan usaha mengajak orang lain kepada kebaikan dan

meninggalkan kejahatan melalui berbagai cara, baik secara

lisan, tulisan ataupun secara bilhal (perbuatan) menjadi

kewajiban bagi setiap Muslim. Para Da'i yang menjalankan

kewajiban Dakwah kepada umat manusia untuk

melaksanakan „amar makruf nahi mungkar dengan tujuan

akhir untuk mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Islam adalah agama Dakwah.4 Artinya agama yang

selalu mendorongpemeluknya untuk senantiasa aktif

melakukan kegiatan Dakwah, bahkan majumundurnya

ummat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan

kegiatan dakwah yang dilakukannya.Implikasi dari

pernyataan Islam sebagai agama dakwah menuntut

umatnyaagar selalu menyampaikan dakwah, karena kegiatan

ini merupakan aktivitas yangtidak pernah usai selama

4 M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Jakarta: Al-Amin

Press, 1997) hal. 8.

Page 25: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

4

kehidupan dunia masih berlangsung dan akan terusmelekat

dalam situasi dan kondisiapapun bentuk dancoraknya.

Salah satu media pesan dakwah yang akan diteliti oleh

penulis adalah berdakwah menggunakan kesenian atau

kebudayaan. Karena dalam kebudayaan tersebut

mengandung unsur tentang kesenian juga sekaligus terdapat

unsur religi. Kesenian merupakan peninggalan budaya di

setiap daerah yang memiliki karakteristik masing-masing di

setiap daerah. Selain hal tersebut, dalam kesenian

mengandung nilai-nilai moral yang ditujukan demi kebaikan

masyarakat, yang dikemas dalam bentuk hiburan. Media

kesenian memang tidak seperti media yang lainnya. Memiliki

banyak manfaat akan tetapi tidak mengurangi kelemahan

yang ada, dikemas dalam bentuk hiburan yang saat ini mulai

mengesampingkan hal-hal yang disampaikan dalam kesenian

tersebut baik melalui lagu, atau dalam gerakan.

Kebanyakan kesenian sekarang ini mulai

mengedepankan gerakan atau tarian yang sudah di inovasi

sedemikian rupa dan syair-syair lagu yang mulai

meninggalkan pesan moral atau religi di dalamnya. Kesenian

terbentuk untuk berbagai macam kepentingan salah satunya

untuk menyiarkan ajaran agama Islam.

Seni adalah membingkai perasaan dengan bunyi,

gambar ataupun gerak hingga memiliki nilai yang dikenal

dengan istilah estetika. Estetika merupakan nilai yang perlu

Page 26: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

5

diperhatikan dalam membuat karya seni. Salah satu karya

seni yang dimaksud yaitu seni tari. Seni tari adalah seni yang

membingkai perasaan melalui gerak. Gerak dalam tari

merupakan bagian dari proses komunikasi. Menurut Drs.

Sudarsono dalam buku Muhammad Arief Saenong

mengatakan bahwa “seni tari adalah ekspresi jiwa manusia

yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah”.5

Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang

mengekspresikan setiap substansi gerak yang terungkap

melalui gerakan manusia.

Setiap negara memiliki ciri khas dalam kesenian,

khususnya seni tari. Turki merupakan salah satu negara yang

memiliki tarian yang khas yaitu Tari Sufi (Whirling

Dervishes). Di sini peneliti akan mengangkat tentang pesan

dakwah dalam Tari Sufi Pondok Rumi.

Tarian ini bermula ketika seorang pandai besi membuat

Rumi mulai menari. Bunyi dari pukulan besi itu membuat

Rumi ekstase dan tanpa sadar melantunkan puisi-puisi

mistisnya.6 Tarian ini dilakukan oleh Rumi ketika dia

kehilangan guru spriritualnya yakni Syamsuddin Tabriz. Dia

menari karena ingin mengekspresikan rasa kecewa dan

kesedihan kehilangan orang yang dicintainya. Tarian sufi

juga memiliki sarana untuk menyampaikan makna pesan

5 Muhammad Arief Saenong, Ragam Budaya Ara: Sejarah, Tradisi dan

Profesi, Gorontalo: CV. Cahaya Patra, 2017, h.71 6https://www.liputan6.com/news/read/354053/tarian-rumi-bercinta

dengan-illahi yang diakses pada 27 September 2017 pukul 10.05

Page 27: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

6

yang ingin disampaikan dalam sebuah gerakan dan busana

yang digunakan.

Tari Sufi merupakan sebuah Majelis Dzikir di daerah

Pondok Indah yang telah berdiri kurang lebih 7 tahun. Alasan

dipilih tema tari Sema adalah pertama gerak tari Sema yang

tergolong unik, gerakan tersebut hanya berputar-putar

berlawanan arah jarum jam selama waktu yang telah

ditentukan. Kedua, Majelis Dzikir tari sufi di Masjid Raya

Pondok Indah telah mengenalkan tarian sufi ke berbagai

negara selain Indonesia diantaranya Turki, Jepang, Malaysia

dan Singapura. Ketiga, Majelis Dzikir Tari Sufi ini sudah

terpublikasi secara massif di media massa baik nasional

maupun internasional diantaranya Metro TV, SCTV, RCTI,

Trans 7, O Chanel, Trans TV, Indosiar, TPI dan TV Luar

Negeri: National Geography, AFP dan Turky TV.7

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin

mengungkapkan cara mengekspresikan cinta kepada Allah

lewat media tarian dan ingin mendeskripsikan makna pesan

yang ingin disampaikan baik itu dari segi gerak dan busana

yang dikenakan sarat akan makna yang juga ingin

disampaikan. Maka, dapat dikatakan bahwa tarian sufi

mempunyai fungsi untuk berdakwah dan menyiarkan agama

islam. Maka peneliti menjadikan tarian sufi sebagai objek

utama dalam penelitian ini.

7 www.pondokrumi.blosgpot.com

Page 28: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

7

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih

lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam skripsi dengan

judul Analisis Semiotik Pesan Dakwah Islam dalam Tari

Sufi Pondok Rumi.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan agar arah

pembahasan skripsi ini menjadi lebih spesifik. Peneliti

akan membahas tentang gerakan dan busana dengan

analisa berdasarkan teori Roland Barthes yang

mengemukakan denotasi dan konotasi. Serta

karakteristik pesan dakwah dalam Tari Sufi.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di

atas, maka permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini

sebagai berikut :

a. Bagaimana unsur kebenaran dalam Tari Sufi

Pondok Rumi?

b. Bagaimana pesan perdamaian dalam Tari Sufi

Pondok Rumi?

c. Bagaimana nilai-nilai universal yang terkandung

dalam Tari Sufi Pondok Rumi?

Page 29: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

8

d. Bagaimana kemudahan yang di terima oleh

penerima pesan terhadap Tari Sufi Pondok Rumi?

e. Bagaimana pesan tentang equality/kesamaan dalam

Tari Sufi Pondok Rumi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dari

penelitian ini ialah Mendeskripsikan makna dari busana

yang dikenakan dan mengungkapkan makna pesan yang

ingin disampaikan dalam setiap gerakan Tari Sufi dan

menjelaskan karakteristik pesan dakwah dalam Tari Sufi.

2. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka sangat

diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat untuk mengetahui ajaran yang

diajarkan oleh Jalaluddin Rumi. Mengetahui makna tari

sufi Turki dalam hal gerakan yang ditarikan oleh penari

dan mengethaui makna busana yang dipakai oleh penari.

Mampu menambah ilmu pengetahuan agar bisa menjadi

manusia yang berfikir terbuka dengan sebuah pemikiran

yang digagas oleh Jalaluddin Rumi yang diekspresikan

lewat tarian yang disebut dengan Tari Sufi Turki.

Page 30: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

9

D. Metodologi Penelitian

Secara sederhana metode penelitian menguraikan

secara detail cara kerja dan prosedur penelitian.8 Terdapat

berbagai metode yang dapat digunakan dalam penelitian,

beberapa diantaranya ialah metode eskperimen, observasi,

statistik, dan lain sebagainya.9

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).

Field research adalah pengamatan terhadap fenomena

yang diamati didasarkan pada fakta-fakta atau data yang

dikumpulkan di lapangan.10

Penelitian ini dikembangkan

menjadi penelitian kualitatif yakni proses penelitian

yang difokuskan untuk menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari narasumber dan

perilaku yang dapat diamati,11

untuk penganalisaan data

secara non-statistik. Penelitian ini bersifat deskriptif,

yaitu suatu penelitian yang hanya menggambarkan,

melukiskan, memaparkan, dan melaporkan suatu

keadaan objek penelitian.12

8 Muhammad Amin Suma (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta:

PPJM Fakultas Syariah dan Hukum, 2012), h. 13-14 9 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Galia Indonesia, 2001) Cet.

Ke-7, hlm. 45. 10

Atwar Bajari. Metode Penelitian Komunikasi, Prosedur, Tren, dan Etika. (Bandung: Simbiosa Rakatama Media, 2015). Hal: 58

11 Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-

Aplikasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007) h. 92. 12

M. Ahmad Anwar, Prinsip-prinsip Metodologi Research, (Yogyakarta: Sumbangsih, 1975), h. 22.

Page 31: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

10

Data-data yang diperoleh yaitu berupa kata-kata

melalui informasi dari para pendukung, tulisan dan foto-

foto yang diolah sedemikian rupa dari bentuk aslinya

sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk deskriptif dan

gambar secara sistematis, faktual, dan akurat.

2. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian dimulai pada bulan Agustus sampai

dengan penulisan laporan penelitian ini selesai. Lokasi

atau tempat penelitian dilakukan di Masjid Raya Pondok

Indah yang terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda No.1,

RT.1/RW.16, Pd. Pinang, Kby. Lama, Kota Jakarta

Selatan.

3. Sumber data

a. Primer

Data yang diperoleh peneliti secara langsung.

Dikumpulkan oleh penulis sendiri, dengan cara

mengamati proses saat latihan dan melakukan

wawancara mendalam ke pelaku seni.13

b. Sekunder

Data yang diperoleh peneliti dari sumber yang

sudah ada. Data ini merupakan data tambahan untuk

13

Rosady Ruslan. Penelitian Public Relation dan Komunikasi. 2010. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010). Hal: 29

Page 32: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

11

melengkapi data yang sudah ada. Data ini berupa

buku dan referensi lainnya.14

4. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mengumpulkan data sebagai berikut:

a. Observasi

Merupakan salah satu cara penelitian ilmiah

pada ilmu-ilmu sosial. Cara ini hemat biaya dan

dapat dilakukan oleh seorang individu dengan

mengunakan mata sebagai alat melihat data serta

menilai keadaan lingkungan yang dilihat,

pengamatan atau observasi bermaksud

mengumpulkan fakta, yaitu mengumpulkan

pernyataan-pernyataan yang merupakan deskripsi,

penggambaran dari kenyataan yang menjadi

perhatiannya.15

Observasi ini dilakukan untuk

melihat interaksi sosial atau aktivitas yang terjadi di

Majelis Dzikir Tari Sufi yang tidak didapatkan

melalui wawancara mendalam.

14

Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. 2004 (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004). Hal: 19

15 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: logos), h. 78

Page 33: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

12

b. Wawancara

Merupakan percakapan dengan maksud

tertentu. Dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan

yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut.16

Dalam melakukan wawancara

untuk mengumpulkan data yang akurat, peneliti

peneliti telah menyiapkan beberapa daftar

pertanyaan yang akan ditanyakan kepada

narasumber Syekh Arief Hamdani selaku pemimpin

Majelis Dzikir Tari Sufi Pondok Indah, penari tari

sufi, dan jamaah majelis dzikir. yaitu terdiri dari

pemimpin Majelis Dzikir Tari Sufi, penari Tari Sufi

dan jamaah Majelis Dzikir Tari Sufi.

c. Dokumentasi

Merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.17

Informasi diperoleh berupa foto,

dokumen audio visual, dan catatan lagu iringan tari.

Dalam penelitian ini dokumentasi dibutuhkan untuk

memperoleh data tambahan serta untuk memperkuat

data-data yang yang telah diperoleh pada saat

observasi dan wawancara.

16

Moeleng, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). h. 186

17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2008). h. 329

Page 34: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

13

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun penelitian ini, penulis mengadakan

tinjauan kepustakaan referensi penelitian terdahulu yang

terkait dan relevan dengan fokus kajian permasalahan yang

peneliti lakukan, di antaranya sebagai berikut:

1. Skripsi yang berjudul “Nilai-nilai Islam dalam Seni

Tradisional Debus di Menes Pandeglang Banten.”18

Pada skripsi ini membahas tentang Kesenian Tradisional

Debus yang tumbuh dan berkembang yang awalnya

digunakan sebagai media penyebaran agama Islam di

Banten. Permainan Debus merupakan peninggalan

sejarah yang masih hidup hingga sekarang. Simbolisasi

keagamaan dalam kesenian debus menumbuhkan sikap

religius bagi para pemainnya, karena keyakinan mereka

bahwa suatu pelanggaran norma agama akan

menghilangkan kemampuan yang telah mereka miliki.

2. Skripsi yang berjudul“Praktik Dzikir Sufi Tarekat

Maulawiyyah Dalam Perspektif Hukum Islam.”19

Pada

skripsi ini membahas tentang metode zikir tarekat

maulawiyyah yang menggunakan tarian dilihat dari

sudut pandang hukum Islam dan juga makna yang ada

18

Iis Sulastri, Nilai-nilai Islam dalam Seni Tradisional Debus di Menes Pandeglang Banten. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2014.

19 Anisul Muttaqien, Praktik Dzikir Sufi Tarekat Maulawiyyah Dalam

Perspektif Hukum Islam. Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2011.

Page 35: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

14

dalam tarian itu sendiri, kenapa para pengikut tarekat

maulawiyyah menggunakan metode tarian untuk

melakukan sebuah ritual zikir.

3. Skripsi yang yang berjudul “Kontekstualisasi Sufisme

dalam Kemodernan dan KeIndonesiaan (Studi atas

Relevansi Pemikiran Sufistik Nurcholish Majid)”.20

Pada Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas

pemahaman Nurcholish Majid tentang sufisme dan

relevansinya dalam konteks kemodernan dan

keIndonesiaan. Perbedaan penelitian ini yakni terletak

pada perumusan masalahnya. Peneliti membahas tentang

karakteristik pesan dakwah melalui tarian Rumi yang

disebut sufi sebagain saran untuk mendekatkan diri pada

Tuhan.

4. Makalah yang ditulis dengan judul Seni Ala Sufi Dalam

Pendekatan Diri Kepada Tuhan dan Implikasinya

Dalam Psikoterapi Islam.21

Penelitian ini bertujuan

untuk merepresentasikan dan mengkombinasikan ajaran

sufi dengan seni. Peneliti membahas tentang sarana atau

media dalam mendekatkan dengan Tuhan dengan cara

menari.

20

M. Leliyanto, Kontekstualisasi Sufisme dalam Kemodernan dan KeIndonesiaan (Studi atas Relevansi Pemikiran Sufistik Nurcholish Majid). Jurusan Aqidah-Filsafat dan Hukum Fakultas Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2010.

21 Nuraini A. Mawan, Seni Ala Sufi Dalam Pendekatan Diri Kepada

Tuhan dan Implikasinya Dalam Psikoterapi Islam. Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2012.

Page 36: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

15

F. Sistematika Penulisan

Guna mendapat hasil yang jelas dam terarah dalam

penyusunannya, secara sistematis penulisan penelitian ini

penulis bagi dalam 5 (lima) bab dengan beberapa sub-bab.

Dengan adanya sub-bab pada setiap babnya akan

memberikan gambaran yang lebih spesifik, dan diharapkan

akan menjadi lebih mudah untuk dipahami. Berikut penulis

paparkan penjelasan mengenai sitematis pembahasan lebih

lengkapnya:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat pertama, latar belakang masalah.

Kedua, batasan dan rumusan penelitian. Ketiga, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian. Keempat, metodologi

penelitian. Kelima, tinjauan pustaka. Dan terakhir yaitu

sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Bab ini membahas tentang makna teori semiotika

model Roland Barthes dan Pesan Dakwah Islam.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini berisikan mengenai latar belakang Tari Sufi

Pondok Rumi, Membahas tentang biografi Jalaluddin Rumi.

Selanjutnya tentang prosesi tarian Sufi.

Page 37: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

16

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS HASIL

PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan temuan Makna Gerak Tarian

Sufi, Makna Busana penari dengan pendekatan Roland

Barthes yang mengemukakan denotasi dan konotasi.

Selanjutnya analisis hasil penelitian dari karakteristik pesan

dakwah.

BAB V PENUTUP

Sebagai bab terakhir yang merupakan penutup memuat

kesimpulan dari hasil penelitian, serta terdapat saran bagi

akademisi dan praktisi atau terhadap berbagai pihak yang

terkait di dalam penelitian ini.

Page 38: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Umum Semiotik

1. Konsep Semiotik

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis

untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat

yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di

dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama

manusia.22

Menurut Preminger (2001), ilmu ini menganggap

bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan

itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari

sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang

memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.23

Saussure mendefinisikan „semiotika‟ (semiotics) di

dalam Course in General Linguistics, sebagai “ilmu

yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari

kehidupan sosial”. Implisit dalam definisi tersebut

adalah prinsip bahwa semiotika sangat menyandarkan

dirinya pada aturan main atau kode sosial yang berlaku

di dalam masyarakat, sehingga tanda dapat dipahami

maknanya secara kolektif.24

Sedangkan menurut Charles

Sanders Peirce berpendapat semiotika adalah konsep

22 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), cet-4, h. 15 23

Rachmat Kriyantono, Ph.D, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta, 2012), cet-6, h. 265

24 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika. (Bandung:

Matahari, 2012), cet-4, h.300

Page 39: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

18

tentang tanda: tak hanya bahasa dan sistem komunikasi

yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu

sendiri pun- sejauh terkait dengan pikiran manusia-

seluruhnya terdiri atas tanda-tanda.25

Ada dua pendekatan penting atas tanda-tanda.

Pertama, pendekatan yang didasarkan pada pandangan

Ferdinand de Saussure yang mengatakan bahwa tanda-

tanda disusun dari dua elemen, yaitu aspek citra tentang

bunyi (semacam kata atau representasi visual) dan

sebuah konsep di mana citra bunyi disandarkan.26

Bagi Saussure, hubungan antara penanda dan

petanda bersifat arbiter (bebas), baik secara kebetulan

maupun ditetapkan. Pendekatan kedua adalah

pendekatan tanda yang didasarkan pada pandangan

seorang filsuf dan pemikir Amerika yang cerdas, Charles

Sanders Pierce (1839- 1914). Peirce menandaskan

bahwa tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang

menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan

sebab-akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan

konvensional dengan tanda-tanda tersebut. Ia

menggunakan istilah ikon untuk kesamaannya, indeks

untuk hubungan sebab- akibat, dan simbol untuk asosiasi

konvensional.27

25

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Op,Cit, h.13 26

Ibid, h. 31 27

Ibid, h. 34

Page 40: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

19

2. Konsep Semiotik Roland Barthes

Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga kelas

menengah Protestan di Cherbourgh dan dibesarkan di

Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah

barat daya Perancis.28

Semiotika dalam pandangan

Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana

kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).

Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat

dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to

communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek

tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-

objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga

mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.29

Roland Barthes adalah penerus pemikiran

Saussure. Saussure tertarik pada cara kompleks

pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat

menentukan makna, tetapi kurang tertarik pada

kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja

menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang

berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan

pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi antara

konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan

diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini

dikenal dengan “Order of Significations”.30

28

Ibid, h.65 29

Ibid, h.15 30

Rachmat Kriyantono, Ph.D, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Op,Cit,h. 272

Page 41: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

20

Salah satu area penting yang dirambah Barthes

dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the

reader). Konotasi walaupun merupakan sifat asli tanda,

membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi.

Barthes menjelaskan apa yang disebut sebagai sistem

pemaknaan tataran kedua, yang dibangun di atas sistem

lain yang telah ada sebelumnya. Sistem kedua ini oleh

Barthes disebut dengan konotatif, yang di dalam

Mythologies-nya secara tegas ia bedakan dari denotatif

atau sistem pemaknaan tataran pertama.31

Roland Barthes mengembangkan dua sistem

pertandaan bertingkat, yang disebutnya sistem denotasi

dan konotasi.32

Barthes menggunakan istilah “orders of

signification”. First order of signification adalah

denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of

signification. Tatanan yang pertama mencakup penanda

dan petanda yang berbentuk tanda. Tanda inilah yang

disebut makna denotasi. Kemudian dari tanda tersebut

muncul pemaknaan lain, sebuah konsep mental lain yang

melekat pada tanda (yang kemudian dianggap sebagai

penanda). Pemaknaan baru inilah yang kemudian

menjadi konotasi”.33

Sistem denotasi adalah sistem pertandaan tingkat

pertama, yang terdiri dari rantai penanda dan petanda,

yakni hubungan materialitas penanda dan konsep abstrak

31

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Op,Cit, h.69 32

Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika. Op.Cit, h.159 33

Pappilon Manurung, Editor : M. Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi, h. 56-57

Page 42: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

21

yang ada di baliknya. Pada sistem konotasi- atau sistem

penandaan tingkat kedua- rantai penanda/petanda pada

sistem denotasi menjadi penanda, dan seterusnya

berkaitan dengan penanda yang lain pada rantai

pertandaan lebih tinggi.34

Denotasi merujuk pada apa yang diyakini akal

sehat/orang banyak (common-sense), makna yang

teramati dari sebuah tanda.35

Makna denotasi adalah

tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara

penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya

pada realitas, yang menhasilkan makna yang eksplisit,

langsung dan pasti.36

Konotasi dibentuk oleh tanda-tanda (kesatuan

antara penanda dan petanda) dari sitem denotasi.37

Petanda konotasi bersifat umum, global, dan tersebar,

boleh juga disebut sebagai fragmen dari ideologi.38

Melanjutkan studi Hjelmsev, Barthes menciptakan

peta tentang bagaimana tanda bekerja:

Tabel 2.1 Peta Barthes

1. Signifier (Penanda) 2. Siginified (Petanda)

3. Denotative Sign (Tanda Denotatif)

4.Connotative Signifier (Penanda Konotatif) 5. Connotative Siginified

(Petanda Konotatif)

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

34

Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika. Op.Cit, h.159 35

John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi.(Jakarta,PTRaja Grafindo Persada, 2012), Cet ke-1, h. 140

36 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika. Op.Cit, h.304

37 Roland Barthes, Elemen-elemen Semiologi. (Yogyakarta: Jalasutra,

2012), h. 93 38

Ibid, h. 94

Page 43: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

22

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda

denotasi (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2).

Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah

juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal

tersebut merupakan unsur material: hanya jika Anda

mengenal tanda “singa”, barulah konotasi seperti harga

diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.39

Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak

sekedar memiliki makna tambahan namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotatif yang

melandasi keberadaannya. Sesungguhnya, inilah

sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi

penyempurnaan semiologi Saussure, yang berhenti pada

penandaan dalam tataran denotatif.40

Pada dasarnya, ada perbedaan antara denotasi dan

konotasi dalam pengertian secara umum serta denotasi

dan konotasi yang dimengerti oleh Barthes. Dalam

pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai

makna harfiah, makna yang “sesungguhnya,” bahkan

kadang kala juga dirancukan dengan referensi atau

acuan. Proses signifikasi tingkat pertama, sementara

konotasi merupakan tingkat kedua. Dalam hal ini

denotasi justru lebih diasosiasikan dengan ketertutupan

makna dan, dengan demikian, sensor atau represi politis.

Sebagai reaksi yang paling ekstrem melawan

39

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Op,Cit, h.69 40

Ibid, h.69

Page 44: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

23

keharfiahan denotasi yang bersifat opresif ini, Barthes

mencoba menyingkirkan dan menolaknya. Baginya,

yang ada hanyalah konotasi semata-mata. Penolakan ini

mungkin terasa berlebihan, namun ia tetap berguna

sebagai sebuah koreksi atas kepercayaan bahwa makna

“harfiah” merupakan sesuatu yang bersifat alamiah.

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan

operasi ideologi, yang disebutnya sebagai „mitos‟, dan

berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam

suatu periode tertentu. Di dalam mitos juga terdapat pola

tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda, namun

sebagai suatu yang unik, mitos dibangun oleh suatu

rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau,

dengan kata lain, mitos adalah juga suatu sistem

pemaknaan tataran ke- dua. Di dalam mitos pula sebuah

petanda dapat memiliki beberapa petanda.41

Mitos adalah sebuah cerita di mana suatu

kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa

aspek dari realitas atau alam. Mitos primitif adalah

mengenai hidup dan mati, manusia dan Tuhan, baik dan

buruk. Sementara mitos terkini adalah soal maskulinitas

dan feminitas, tentang keluarga, tentang kesuksesan,

tentang polisi Inggris, tentang ilmu pengetahuan. Mitos

bagi Barthes, sebuah budaya cara berfikir tentang

sesuatu, cara mengonseptualisasi atau memahami hal

41

Ibid, h.71

Page 45: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

24

tersebut. Barthes melihat mitos sebagai mata rantai dari

konsep-konsep yang berelasi.42

Barthes menempatkan ideologi dengan mitos

karena, baik di dalam mitos maupun ideologi, hubungan

antara penanda konotatif dan petanda konotatif terjadi

secara termotivasi. Barthes juga memahami ideologi

sebagai kesadaran palsu yang membuat orang hidup di

dalam dunia yang imajiner dan ideal, meski realitas

hidupnya yang sesungguhnya tidaklah demikian.

Ideologi ada selama kebudayaan ada, dan itulah

sebabnya di dalam S/Z Barthes berbicara tentang

konotasi sebagai suatu ekspresi budaya. Kebudayaan

mewujudkan dirinya di dalam teks-teks dan, dengan

demikian ideologi pun mewujudkan dirinya melalui

berbagai kode yang merembes masuk ke dalam teks

dalam bentuk penanda-penanda penting, seperti tokoh,

latar, sudut pandang, dan lain-lain.43

B. Pesan Dakwah Islam.

Pengertian Pesan Dakwah itu sendiri menurut Onong

Uchjana Effendy adalah merupakan terjemahan dari bahasa

asing “Message‟‟ yang artinya adalah lambang bermakna

(meaningful symbol) , yakni lambang yang membawakan

fikiran atau perasaan komunikator.44

42

John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi.Op.Cit, h. 143 43

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Op,Cit, h.69 44

Onong uchjana effendy, dinamika komunikasi, (bandung: remaja rosda karja, 2002), hal.39

Page 46: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

25

Pesan dakwah tidak hanya mengandung kata-kata saja,

tetapi juga mengandung makna dan dimensi penerimaan

pesan dakwah oleh mad‟u. Selanjutnya, pesan dakwah tidak

hanya bersifat verbal saja, tetapi juga bersifat non-verbal.45

Pesan dakwah pada garis besarnya terbagi menjadi dua,

yaitu pesan utama (Al-Qur‟an dan Hadits) dan pesan

tambahan atau penunjang (selain Al-Qur‟an dan Hadits).46

a. Ayat-ayat Al-Qur‟an

b. Hadits Nabi SAW.

c. Pendapat Para Sahabat Nabi SAW.

d. Pendapat Para Ulama

e. Hasil Penelitian Ilmiah

f. Kisah dan Pengalaman Teladan

g. Berita dan Peristiwa

h. Karya Sastra

i. Karya Seni

Telah disebutkan sebelumnya bahwa pesan dakwah

terdiri dari ajaran Islam yang disampaikan oleh Rasulullah

Saw., kepada umatnya, baik termaktub dalam Al-Qur‟an

maupun hadits. Untuk membedakan pesand akwah dengan

pesan lainnya, seperti pesan dalam komunikasi, karakteristik

pesan dakwah yang diamksud tidak dibedakan secara spesifik

45

Abdul Basit, Pesan Dakwah, (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2013), h. 142

46 Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M. Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia

Group, 2015), h. 319

Page 47: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

26

antara karakteristik dakwah yang bersifat verbal maupun

non-verbal.47

a. Mengandung Unsur Kebenaran

Karakteristik pertama dan utama dalam pesan dakwah

Islam adalah adanya kebenaran dalam setiap pesan yang

disampaikannya. Kebenaran yang dimaksud dalam pesan

dakwah adalah kebenaran yang bersumber dari Allah

Swt., sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:

Artinya: “kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu,

sebab itu jangan sekali-kali engkau termasuk orang-

orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah: 147).

b. Membawa Pesan Perdamaian

Sesuai dengan namanya Islam yang berkata dasar salam

artinya damai. Perdamaian menjadi unsur penting yang

harus dikembangkan dalam penyampaian pesan dakwah.

Perdamaian berawal dari individu, kemudian

berkemvbang ke keluarga dan ke kehidupan sosial.48

Ucapan assalammu‟alaikum (semoga kedamaian untuk

kalian) yang diucapkan seseorang merupakan pesan

dakwah yang terus digulirkan oleh setiap individu

Muslim.

47

Abdul Basit, Pesan Dakwah, Op.cit, h. 142-146 48

Hassan Hanafi, Agama, Kekerasan, dan Islam Kontemporer, (Yogyakarta: Jendela, 2001), h. 129

Page 48: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

27

c. Tidak Bertentangan dengan Nilai-Nilai Universal

Pesan dakwah hendaknya disampaikan dalam konteks

lokalitas dari mad‟u yang menerima pesan. Ayat Al-

Qur‟an yang berbunyi:

Artinya :"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan

umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah

orang-orang yang beruntung".(Q.S.Ali Imran 104).49

d. Memberikan Kemudahan Bagi Penerima Pesan

Memberikan kemudahan dalam menyampaikan pesan

dakwah merupakan sesuatu yang dianjurkan dan bahkan

menjadi tujuan syariat Islam, sebagaimana dijelaskan

dalam Al-Qur‟an

Artinya:“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan

tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. Al-Baqarah:

185)

Memudahkan dalam pesan dakwah tidak diartikan

memilih-milih hukum yang ringan-ringan saja dari

berbagai pendapat ulama fikih. Memudahkan yang

dimaksud sebagai kemudahan dalam pengamalan ajaran

agama yang tidak bertentangan dengan nash-nash dan

kaidah syariat Islam.

49

Departemen Agama RI., Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Madinah: Komplek Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd, 1413 H), hal. 538.

Page 49: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

28

e. Mengapresiasi Adanya Perbedaan

Islam melarang umatnya untuk melakukan pemaksaan

dalam beragama “یه ٱلد فى إكراه Artinya: “Tidak ada ”ل

paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)” (QS. Al-

Baqarah: 256), bercerai-berai atau berpecah belah,

قوا“ تفره ول جمیعا ٱلله بحبل Artinya: “Dan ”وٱعتصموا

berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

dan janganlah kamu bercerai berai” (QS. Ali-Imran: 103),

saling mengenal,

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan

kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-

Hujurat: 13)

Perbedaan merupakan sunatullah yang harus dikelola

dengan baik. Oleh karena itu, tugas seorang da‟i bersama

masyarakat dalam mengelola perbedaan-perbedaan yang

ada sehingga menjadi kekuatan-kekuatan yang dapat

meningkatkan kualitas umat dan kesejahteraan

masyarakat.

Page 50: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

29

BAB III

TINJAUAN UMUM

A. Tari Sufi Pondok Rumi

Tari Sufi Pondok Rumi ini dimulai dari tahun 2002 dan

masih berjalan sampai saat ini. Saat itu Syekh Arief berumur

39 tahun. Beliau bertemu dengan Maulana Syekh Nazim,

cucu dari Maulana Jalaludin Rumi pada tahun 2001.

Tari Sufi Pondok Rumi dikenal sebagai Majelis Dzikri

dan Sholawat yang diadakan di Masjid Raya Pondok Indah.

Berawal dari sebagian jamaah mengikuti sholat Isya

berjamaah di Masjid, setelah selesai bersama-sama ke

pelataran halaman Masjid untuk memulai Majelis Dzikir ini.

Dan siapapun dapat mengikutin kegiatan ini. Kebiasaan

setiap malam jumat yang dilakukan masyarakat tersebut

antara lain dimulai dari sholawatan; Subhanallah, Ya Hanaa

Naa, Qul Yaa Adzim, Yaa Imamar Rusli, Yaa Rasulullah

Salaamun Álaik, dan Allahumma Sholli Ala Muhamad.50

Dan para penari mulai menarikan tarian Sufi secara

bergantian atau bersama-sama diiringi dengan sholawat-

sholawat tersebut.

Sholawat selesai dan dilanjutkan pembacaan surat

yasin bersama-sama. Setelah itu dimulainya dzikir Khatm

50

Qasidah Sholawat Nabi, Majelis Dzikir & Sholawat Pondok Rumi

Page 51: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

30

Khwajagan,51

dan dilanjutkan kembali bershalawat;

Shollallaahu Ala Muhammad dan Mahallul Qiyam – Yaa

Nabi Salam Alayka. Dan para penari mulai menarikan tarian

Sufi secara bergantian atau bersama-sama diiringi dengan

sholawat-sholawat tersebut. Pada sholawat tahap kedua, para

jamaah berdiri dan melakukan salam hormat dengan tetap

mengikuti bacaan sholawat. Setelah itu duduk kembali dan

ditutup dengan Doa Bersama, lalu diakhiri dengan Shalawat;

Solatun Bissalami Mubini dan Burdah.

Tari Sufi Pondok Rumi ini berlokasi di daerah Pondok

Indah Jakarta selatan lebih tepatnya Jl. Sultan Iskandar Muda

No.1, RT.1/RW.16, Pd. Pinang, Kby. Lama, Kota Jakarta

Selatan. Untuk bisa mencapai ke lokasi Majelis Dzikir Tari

Sufi Pondok Rumi dari arah Lebak Bulus Jakarta Selatan

kurang lebih 9,4 km, begitupun dari arah UIN Jakarta kurang

lebih 10,9 km. Untuk mencapai ke lokasi Majelis Dzikir Tari

Sufi Pondok Rumi bisa mengunakan kendaraan roda dua,

maupun roda empat.

B. Data Kegiatan Tari Sufi Pondok Rumi

Tari Sufi Pondok Rumi dikenal dengan berbagai

kesenian Islam, Turkey, Arabian, Tarian Sufi. Whirling

51

Dalam Tarekat Naqsybandi, latihan spiritual harian dan zikir bersama mingguan yang dikenal sebagai Khatmu ‟l-Khwājagān merupakan praktik yang penting yang tidak boleh ditinggalkan oleh murid. Zikir Khatmu ‟l-Khwājagān dilakukan dengan posisi duduk bersama Syekh dalam suatu majelis. Zikir ini dilakukan seminggu sekali, khususnya pada Kamis atau Jumat malam, dua jam sebelum matahari terbenam.

Page 52: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

31

Tarian Sufi dan Hadrah Sufi Dance, Big Band Sufi Rumi

untuk Acara Ramadhan, Gala Wedding, Company Event,

Rumi Sufi Band (Arabian Turkish Band) dengan Pemusik,

Penyanyi, dan Penari.

1. Untuk 3 Penari tanpa Band hanya dengan CD (1 kali

tampil 7 menit)

2. Untuk 3,5,7 Penari dengan Full Sufi Band (Band 40

menit, tarian 2x5 mnt)

3. Hadrah Sufi Dance Profesional 13 - 15 Penari (7 menit 1

kali tampil)

4. Marawiz Anak-anak dan Whirling Anak (15 anak) (20

menit)

5. Marawiz Anak dan Hadrah Dance Anak-anak +

Whirling Anak (20 menit)

6. Full Big Band Rumi Sufi Band (10 pemusik dan

penyanyi)

7. Rampak Gendang (5-7 Pemusik)

Dan berikut inilah daftar kegiatan foto dan video di

dalam dan di luar negeri, antara lain:52

A. Perfromance Experience

1. Grand Indonesia: Company Event dan Ramadhan

Performance

2. Ritz Carlton Ballroom: Turkish Night, Gala Wedding

3. Grand Melia Ballroom: Gala Wedding, Company

Events

52

www.pondokrumi.blogspot.com

Page 53: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

32

4. Gedung Kesenian Jakarta : World Sufi Festival

5. Four Season Hotel: International Islamic Event

6. Sangri-La Ballroom: World Islamic Seminar, Gala

Wedding, Company Events

7. Pondok Indah Mall 2: Ramadhan Festival dan

Lebaran

8. Penampilan Diluar Negeri: Istanbul, Turky,

Singapore, Kuala Lumpur

9. Homan Preanger Bandung, Company Event

B. TV Performance

1. Metro TV, Oasis dan Liputan Whirling di Gedung

Kesenian Jakarta

2. SCTV Whirling Dervishes Rumi dan Dewa Band,

Padi Band, Opick, Melly

3. RCTI with Opick, Dewa, Melly dan Program

Ramadhan

4. Trans 7, Empat Mata with Tukul, Cici Paramida dan

Liputan Ramadhan

5. O Chanel

6. Trans TV, Trans 7: Liputan di berbagai Mall, Margo

City, Planet Hollywood, Botani Garden, Kelapa

Gading, Senayan City, Pacific Place

7. Indosiar with Dewa, Sulis, Opick dll

8. TV Luar Negeri: National Geography, AFP dan

Turky TV

9. TPI with Dewa dll

Page 54: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

33

C. International Event & Performance

1. Penampilan Di Jepang: Tokyo (Ueno Park, Waseda

University, Odaiba Deck, Meiji Temple), Kyoto

(Inari Temple, Sanjusangendo, Kyomizudera,

Imperial Palace), Osaka, Mount Fuji dan Kawaguchi

Lake.

2. Istanbul, Konya dan Lefke Cyprus: May Juni 2011

3. Malaysia 2010

4. Singapore 2009.

C. Tari Sufi

Dalam dunia sufi ada yang kurang pesta minum tanpa

musik, tarian dan musik yang dipakai kaum sufi adalah tari

sema, untuk di Indonesia tarian sema Jalaludin Rumi lebih

dikenal atau populer dengan nama tari Sufi, karena dulu di

Turki penari tarian ini adalah Orang-orang Sufi. Nama tarian

itu adalah Mevlevi Sema Ceremony atau lebih akrab disebut

Sama‟ (dalam bahasa Arab berarti “mendengar”, atau jika

diterapkan dalam definisi lebih luas adalah bergerak dalam

suka cita sambil mendengarkan nada-nada musik sembari

berputar-putar sesuai dengan arah putaran alam semesta).

Dalam bahasa arab sema berarti mendengar atau jika di

terapkan dalam definisi yang lebih luas bergerak dalam suka

cita-cita sambil mendengarkan nada-nada musik sambil

berputar-putarsesuai dengan arah putaran alam semseta. Di

barat tarian ini lebih dikenal sebagai “Whirling Dervishe”,

Page 55: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

34

atau para darwis yang berputar-putar dan digolongkan

sebagai devine dance.53

Sema adalah wujud proklamasi dan pernyataan tekstual

kepada semesta, bahwa dimensi sakral, atmosfir wilayah

cinta Tuhan dan kesadran atas kefanaanseorang hamba dapat

dijelajahi lewat sebuah tarian dan nyanyian syair. Ia

merupakan seni perasaan yang ditransfer melalui gerak tubuh

dan lantunan syair. Semuanya akan bermuara pada

perubahan yang memabukkan dari dimensi trans, gelombang

ekstase. Di sinilah manusia menemukan kedamaian hakiki

yang tak dapat dirasakan di luar sana.54

Jalaluddin Rumi, menurut Profesor Zaki Saritoprak,55

berpandangan bahwa kondisi dasar semua yang ada di dunia

ini adalah berputar. Tidak ada satu benda dan makhluk yang

tidak berputar.“Keadaan ini dikarenakan perputaran elektron,

proton, dan neutron dalam atom yang merupakan partikel

terkecil penyusun semua benda atau makhluk, jelasnya.

Dalam pemikiran Rumi, perputaran partikel tersebut sama

halnya dengan perputaran jalan hidup manusia dan

perputaran bumi. “Manusia mengalami perputaran, dari tidak

ada, ada, kemudian kembali ke tiada”. Manusia yang

53

Chittikc, C. William. Jalan Cinta Sang Sufi: Ajaran-ajaran Spiritual Jalaluddin Rumi. Yogyakarta, 2000. h. 19

54 Fanani, Zainal. Sema (whirling Dervis Dance) Tarian Cinta Yang

Hilang. DIVA Pres. 2011. Yogyakarta, h. 26 55

Zaki Saritoprak merupakan pakar dan pemerhati pemikiran Jalaluddin Rumi dari Monash University, Australia.

Page 56: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

35

memiliki akal dan kecerdasan membuatnya berbeda dan lebih

utama dari ciptaan Allah SWT yang lain.56

Tarian ini berasal dari seorang darwis bernama

Shalahuddin Faridun Zarkub. Dia adalah seorang pandai besi.

Ketika dia memukul besi yang membentuk irama musik

seketika itu Rumi menari dalam keadaan ekstase karena

beliau kecewa dan sedih ditinggal gurunya. Karena Rumi

menjadikan Shalahuddin sebagai wakil dari Syam yakni guru

Rumi yang meninggal. Tarian ini dilakukan Rumi setelah

salat isya‟ usai dan dilakukan di Konya dan diikuti oleh

darwis yang lainnya.

Tarian ini juga disebut sebagai sama‟. Tarian ini

dilakukan oleh penari dalam keadaan merindu dengan sang

kekasih terlebih mencapai cinta ilahi secara murni. Tarian

Whirling Dervish dapat menarik siapa saja baik yang

beragama islam atau yang tidak beragama islam. Karena

Tarian ini memiliki keindahan putarannya yang dapat

menyentuh kalbu lewat sentuhan spiritual yang tersirat di

dalamnya. Di zaman sekarang, dimana islam sudah dianggap

agama teroris, dan tidak lagi dipercaya sebagai agama

pembawa kedamaian yang dibawa oleh Sayyidina Rasulullah

Muhammad SAW.

Samâ' bukanlah sembarang tarian, melainkan tarian

yang memuat konsep spiritual didalamnya. Samâ' bisa

dikatakan sebagai sebuah metode intuitif untuk membimbing

setiap Individu untuk membuka jalan jiwanya menuju Tuhan.

56

Iqbal M. Ambara, Rumi sang Sufi Humanis. Lukita, 2010. Hal. 85

Page 57: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

36

Ketika akal pikiran tak sanggup lagi menjangkau Tuhan,

maka metode semacam ini ditempuh. Lewat samâ‟, para

dervishes‟ atau darwis melakukan perjalanan mistis

spiritual57

menuju kesempurnaan, untuk meleburkan jiwanya

dengan Tuhan.58

Dengan membuang segala ego,

menghampiri kebenaran hingga tiba di gerbang

kesempurnaan.

Setelahnya, mereka kembali lagi sebagai seorang

dengan tingkat kesempurnaan yang meningkat, sehingga

mampu menebar cinta kepada seluruh makhluk ciptaan

Tuhan tanpa membedakan keyakinan atau ras.

D. Prosesi Tarian Sufi

a. Ritual/Persiapan Sebelum Menari

Menurut peneliti, ketika akan menari tarian sufi

seorang penari dituntut untuk mampu dan memahami

setiap gerak ataupun makna tarian yang ditarikan.

Sebelum melakukan sebuah tarian yang sakral dan syarat

akan makna. Maka seorang penari harus melakukan

sebuah ritual atau prosesi. Arti ritual dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia merupakan berkenaan dengan ritus:

hal ihwal ritus: tari bali juga bersumber dari gerak.

Ritus tata cara di upacara keagamaan. Hal-hal yang

dilakukan penari sebelum menari yakni pertama,

berwudhu seperti saat akan salat. Wudhu berarti

57

Misitis Spiritual disini yang dimaksud adalah perjalan untuk mencitai Tuhan dengan benar.

58 Meleburkan cinta manusia kepada kecintaan terhadap Tuhannya

Page 58: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

37

membasuh atau mengusap sejumlah anggota badan

tertentu dengan air untuk menyucikan dari hadats kecil.59

Kemudian setelah berwudhu maka hal yang

dilakukan kedua yakni melakukan salat sunah syukur

wudhu. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh

peneliti.Kaitannya prosesi diatas yakni melakukan salat

sulat sunah syukur.Salat sunah syukur wudhu dilakukan

untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas

nikmat yang diberikan.Ketika mendirikan salat tempat

yang digunakan untuk salat harus bersih dan seorang

yang melakukan salat baik itu pria atau wanita harus

menutup aurat.60

Setelah semua selesai barulah memulai dzikir.

Konteks istighfar para sufi, istighfar berbeda dengan

taubat. Istighfar berarti memohon maghfirah kepada

Allah. Maghfirah berasal dari kata ghafara yang berarti

menutupi sesuatu yang melindunginya dari kotoran.61

b. Bacaan Ketika Menari

Bacaan ketika penari menarikan tarian sufi adalah

dzikir. Penari sufi ketika akan melakukan sebuah tarian

sufi, mereka akan membaca bacaan-bacaan yang

menurut mereka benar dan tidak benar. Ada sebuah

59

Thalib, Muhammad, Tuntunan Thaharah, Wudhu, Mandi dan Tayamum. Surakarta: Kaffah Media. .

60 Frager, Robert. Psikologi Sufi Untuk Transformasi Hati, Jiwa dan Ruh.

Jakarta: Penerbit Zaman. 61

Ghazali, Imam.. Rahasia Segala Rahasia: Intisari Pemikiran Sufistik –Terjemahan. Yogyakarta: Fatiha Media, 2014, h. 47

Page 59: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

38

perkataan dari sufi yang dianggap bertentangan dengan

syari‟ah.

Mereka mengucapkan Syath dalam keadaan Kufr-

i-thariqat, yakni dalam keadaan mabuk dan tidak

mampu membedakan. Adapun perkataan Syath tersebut

yakni Sorga masih lebih rendah dari Arsy, Tetapi ia

masih lebih tinggi ketimbang bumi, Namun seorang sufi

dengan islam yang benar. Mereka akan berucap sesuatu

sesuai dengan syari‟at yang dituntunkan oleh Rasul dan

senantiasa menjaga kehidupannya.

Berdasarkan hasil wawacara yang dilakukan oleh

peneliti. Seorang penari akan membaca اھلل اھلل اھلل

ketika dia akan menari. Penari beranggapan bahwa

Allah akan senantiasa menjaga mereka ketika

mengucapkan kata tersebut di atas.

c. Kondisi Psikologis Penari

Konon, ketika menari seperti itu, para penari

mengalami ekstase yang di kalangan para sufi dipahami

sebagai tingkat pencapaian perasaan penyatuan dengan

Tuhan. Bahkan, ada pula yang mengaku gerakan yang

tercipta „‟seolah-olah” bukan dari diri si penari. Dari

kasih inilah yang membuat seorang pencari seperti Rumi

memiliki jiwa sangat lembut, dirinya tidak lagi bisa

membenci atau melihat perbedaan suku, ras maupun

agama.

Satu hal yg paling menarik adalah para penari2 ini

berputar terus menerus tanpa berhenti selama berjam-

Page 60: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

39

jam dan gerekan mereka tetap seimbang, bahkan sampai

tarian berhenti tidak membuat para penari oleng

(kehilangan keseimbangan) karna akibat dr gerakan

tubuh berputar itu.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh

peneliti tentang keadaan batin seorang penari sufi yakni

mereka harus mampu menyambungkan atau meleburkan

diri dengan Mursyid Mawlana Syaikh Muhammad Adil

Haqqani hingga ke Mawlana Rumi dan Mawlana Samsi

Tabriz. Mursyid Mawlana Syaikh Muhammad Adil

Haqqani adalah pimpinan tertinggi dan guru dari

Syamsuddin sedangkan Mawlana Rumi adalah seorang

sufi yang humanis dan misitikus dengan Gurunya

Mawlana Syamsudin Tabriz.62

E. Biografi Maulana Jalaluddin Rumi

Jalaluddin Rumi Muhammad bin Bahauddin Walad bin

Hasin bin Al-Khattabi al-Bakri lahir pada 6 Rabi‟ul Awal

604 H atau 30 September 1207 M di kota Balkh, sebuah

kawasan yang termasuk ke dalam wilayah Kerjaan

Khawarizm di Persia Utara. Saat ini Balkh masuk ke dalam

wilayah Negara Afganistan, terletak di sebelah timur laut

Kabul, antara Kabul dan Samarkand. Sang Ayah bernama

Muhammad atau lebih dikenal dengan nama Bahauddin

Waalad, seorang tokoh ulama dan guru besar di negerinya

62

Arief Hamdani merupakan pimpinan di Pondok Rumi Jakarta, wawancara yang dilakukan melalui email pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 10.00

Page 61: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

40

masa itu. Karena keilmuwannya yang sangat besar, ia pun

digelari dengan Sultanul Ulama‟. Menurut catatan, nasab

sang ayah sampai pada Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.

Sefik Can menyebutkan nasab Rumi sebagai berikut:

Rumi - Baha al din Valad - Huseyin Khatibi – Ahmed

Khatibi – Mahmud – Mavdud – Husayyib – Mutahhar –

Hammad – Abdurrahman – Abu Bakar.63

Sedangkan dari garis keturunan ibunya, Jalaluddin

Rumi merupakan keturunan sepupu, sahabat, dan menantu

Nabi Muhammad Saw, Ali bin Abi Thalib yang merupakan

khalifah Islam yang keempat.64

Sang ibu merupakan anggota

kerajaaan Khawarizm,65

bernama Mu‟mina Khatun. Dengan

demikian, Rumi berasal dari keluarga yang terhormat,

terpandang, dan berpengaruh besar dalam sejarah

kehidupannya.

Meski terlahir di Balkh, Rumi justru menghabiskan

sebagian besar hidupnya di kota lain. Saat usianya menginjak

3 tahun, ia sudah diungsikan oleh ayahnya ke Khurasan. Dari

Khurasan, Rumi kemudian berpindah menuju Nishapur. Di

kota inilah, ia berjumpa dengan Fariduddin al-Attar, seorang

bijak dan penyair sufi terkemuka pada masa itu. Al-Attar

lantas meramalkan Rumi bahwa kelak akan menjadi seorang

63

Sefik Can, Fundamentals of Rumi‟s Thougt, (New Jersey: The Light Publishing, 2004), h. 12 dalam buku Chindi Andriyani, Jejak Langkah Sang Sufi Jalaluddin Rumi” h. 12

64 Lebih lanjut bisa dilihat pada Syamsudin Ahmad Al-Aflaki, Tebaran

Hikmah: Hikayat-Hikayat di Seputar Jalaluddin Rumi, (Bandung: Sl-Bayan, 1998), h. 15-16

65 Haidar Baqir, Belajar Hidup dari Rumi, (Jakarta: Mizan, 2015), h.281

Page 62: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

41

masyhur yang berhasil menyalakan api gairah ketuhanan ke

seluruh penjuru dunia.

Di kota Nishapur, Rumi mendengar bahwa tanah

kelahirannya, Balkh, sudah berhasil dihancurkan oleh tentara

Mongol. Oleh sebab itu, dengan amat terburu-buru, Rumi

dan keluarganya besarnya bergerak mengungsi lebih jauh

lagi hingga akhirnya sampai di Hijaz, tepatnya di kota Suci

Makkah. Dari Makkah, perjalanan “hijrah” dilanjutkan

menuju Damaskus. Kemudian, dari Damaskus menuju

Armenia. Di sebuah tempat perbatasan Turki dan Rusia,

keluarga Rumi tinggal selama empat tahun, yakni antara

tahun 1211-1215.

Setelah di perbatasan Turki dan Rusia, Rumi dan

keluarganya menuju Laranda, Turki. Di kota inilah Rumi dan

keluarga tinggal selama sebelas tahun, yakni sampai 1226. Di

kota ini juga, saat Rumi berusia 21 tahun, ia mempersunting

seorang gadis bernama Jauhar Khatun, putri dari sahabat

Bahauddin yang bernama Shafaruddin, yang juga ulama

terkemuka disana.

Beberapa saat setelah pernikahan tersebut, Mu‟mina

Khatun, Ibunda Jalaluddin Rumi meninggal dunia. Ia

menghembuskan nafas terakhirnya di Karaman/Laranda

karena sakit. Ia dimakamkan di samping ibu dari Bahauddin.

Kepergian Mu‟mina Khatun diikuti oleh anak sulungnya,

Alauddin Muhammad, kakak dari Jalaluddin Rumi. Tidak

hanya itu, ibu mertua Jalaluddin Rumi pun turut pergi

menghadap Sang Khaliq. Ia dimakamkan di Karaman, di

Page 63: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

42

samping makan ibu dari Sultan Shafaruddin, ibunda

Jalaluddin Rumi, dan kakak Jalaluddin Rumi.

Setelah tiga orang dicintainya pergi, Allah Swt.,

memberikan Rumi dua anak laki-laki. Anak pertama dinamai

dengan Sultan Walad, yang merupakan nama kakeknya,

Bahauddin Walad. Sedangkan anak kedua ia beri nama

Alauddin Syalbi, yang merupakan nama saudara laki-laki

Rumi yang meninggal di Laranda. Alauddin Kaiqibad,

seorang raja Saljuk menewarkan tempat tinggal untuk

Bahauddin dan sebuah kedudukan di Madrasah (Universitas)

Konya. Kemudian, Bahauddin memboyong keluarganya

pindah ke Konya, ibu kota Turki di bawah Dinasti Saljuk.

Konya terletak di Asia kecil. Kota ini menjadi pusat

peradaban Islam setelah Bagdad berhasil dihancurkan oleh

tentara Mongol. Konya juga menjadi tempat bertemunya

peradaban Barat dan Timur, serta pertemuan berbagai

agama.66

Di kota inilah filosof Yunani pertama, Thales

dilahirkan. Sebagai kota tempat pengajian, Konya memang

menarik banyak kaum terpelajar. Berbagai madrasah dan

seminar Kristen pun ada di kota tersebut.67

Karena Konya

juga disebut Rum, maka Jalaluddin mengadopsi nama Rum

sebagai namanya. Hingga kini ia pun lebih dikenal dengan

nama Rumi.

Bahauddin menjadi seorang guru yang disegani di

madrasah yang diamanatkan oleh sang raja. Madrasah

66

Ibid., h. 282 67

Abdul Hadi W.M, Rumi: Sufi dan Penyair, (Bandung: Pustaka, 1985), h.XVI

Page 64: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

43

sebagai tempat untuk mengaji dan belajar berbagai disiplin

ilmu pengetahuan pun berkembang pesat dan mempunyai

ratusan hingga ribuan murid. Namun, pada awal Januari

tahun 1231 H atau 1331 M, ketika usianya telah mencapai

lebih dari 85 tahun, Bahauddin mengalami sakit dan pada

hari ketiga saat sakit, ia meninggal dunia. Bahauddin harus

menghadap Sang Pencipta dan meninggalkan Rumi dengan

tugas menggantikan ayahnya sebagai guru di madrasah

tersebut yang kala itu ia masih berusia 24 tahun. Namun

hanya setahun ia mengajar. Saat Burhanuddi Tirmidzi, salah

seorang murid ayahnya dari Khurasan berkunjung dan

menyatakan kesediaan untuk membimbing perjalan rohani

Rumi. Rumi menjadi murid dari Burhanuddi selama tiga

tahun dan mendalam tasawuf secara intensif.

Dibawah bimbingan Burhanuddin, Rumi mengalami

transformasi diri. Dengan cepat ia menemukan berbagai

pengalaman rohani yang menakjubkan. Alhasil, di usianya

yang relative cukup muda, ia telah berhasil menjadi seorang

sufi yang masyhur. Perjalanan atau pengembaraan sering

dilakukannya untuk menambah pengalaman rohani. Ia sering

berkunjung ke sebuah tempat untuk bersilaturahmi dengan

ulama sufi yang terkemuka pada masa itu. Tempat terakhir

yang dikunjunginya adalah Damaskus. Disana, ia berjumpa

dengan sufi besar dari Andalusia, Ibnu Arabi.68

Selepas mengembara ke berbagai tempat, Rumi

kembali ke Konya saat usianya menginjak 31 tahun. Ia

68

Haidar Baqir, Belajar Hidup dari Rumi, (Jakarta: Mizan, 2015), h.284

Page 65: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

44

kembali mengajar di madrasah, menggantikan ayahnya.

Murid-murid Rumi berdatangan dari banyak negeri. Rumi

juga banyak bergaul dengan orang-orang Turki, Arab, Persia,

dan Yunani. Pergaulan yang amat laus inilah menumbuhkan

kesadaran pada diri Rumi bahwa pengetahuan (teoritis) saja

tidak akan mampu merubah dan mengembangkan

kepribadian seseorang. Tingkah laku manusia hanya bisa

berubah apabila sikapnya juag berubah. Pikiran dan jiwa

seseorang yang berubah juga akan mempengaruhi perubahan

perilaku pada diri seseorang.69

Karena kesadaran tersebut, rumi lantas berguru pada

seorang sufi besar dari Tabriz, yaitu Syamsuddin at-Tibrizi.

Di bawah didikan Syamsuddin, Rumi merubah jalan

hidupnya. Ia yang semula dikenal sebagai pencinta musik,

sastra, dan seni telah menjadikan dirinya sebagai pencinta

Tuhan yang penuh totalitas.

Selain menikah dengan Jauhar Khatun, Rumi juga

menikah dengan seorang wanita Turki yang memiliki nama

seperti nama orang Rum, Karra Khatun. Rumi menikah

dengan Karra Khatun setelah meninggalnya Jauhar Khatun.

Saat Rumi menikah dengan Karra Khatun, ia telah memiliki

seorang anak dari suami pertamanya yang bernama

Shamsuddin Yahya. Pernikahan Rumi dengan Karra

69

Ibid., h. 285

Page 66: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

45

dikarunia seorang anak laki-laki bernama Amir Muzaffar dan

seorang anak perempuan bernama Malika Khatun.70

Masa kecil Rumi mengharuskan ia dan keluarganya

berhijrah dari kota ke kota, namun tak menyurutkan

semangatnya untuk belajar dan menuntut ilmu. Sejak umur

belia Rumi telah menguasai tata bahasa Arab, ilmu

persajakan, Al-Qur‟an, ilmu hukum, Hadits, uraian tentang

Al-Qur‟an, sejarah, dogma-dogma, teologi, logika, filsafat,

matematika, dan astronomi. Adapun pendidikan Rumi dan

guru-gurunya sebagai berikut:71

1) Bahauddin Walad

Sebagai seorang ayah, Bahauddin adalah orang

pertama yang berkontribusi bagi sosok Rumi. Ia seorang

ahli fiqih yang mengajarkan syariat-syariat dan

kewajiban beragama Islam. ia juga salah satu pemimpin

teolog dan guru sufisme di Balkh. Sebagai pemimpin

sufi, ia mengajarkan bagaimana caranya menyucikan diri

dan meraih kesempurnaan rohani melalui disiplin-

disiplin tertentu. Hingga akhir hayatnya, ia mengabdikan

dirinya untuk beribadah dan mengajar ilmu Allah Swt.

2) Burhanuddin At-Tirmidzi

Pasca sepeninggal ayahnya, Rumi berguru pada

Burhanuddin, salah seorang murid terpintar ayahnya di

Balkh. Ketika masih di Balkh, ia juga dipercaya untuk

70

Sefik Can, Fundamentals of Rumi‟s Thougt, (New Jersey: The Light Publishing, 2004), h. 12 dalam buku Chindi Andriyani, Jejak Langkah Sang Sufi Jalaluddin Rumi, h. 21

71 Chindi Andriyani, Jejak Langkah Sang Sufi Jalaluddin Rumi,

(Yogyakarta: PT. Anak Hebat Indonesia, 2017), cet. ke-1, h. 23

Page 67: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

46

mendidik Rumi kecil hingga keluarga Bahauddin

meninggal Balkh. Mulanya ia datang ke Konya untuk

mengunjungi gurunya, akan tetapi setelah tahu bahwa

sang guru telah tiada, ia menerima tugas untuk mengajari

Rumi prinsip-prinsip jalan sufi. Di bawah bimbingannya,

Rumi belajar dunia sufi dan memperoleh banyak

pengetahuan tentang berbagai hal mengenai spiritual. Ia

mengenalkan Rumi beberapa tokoh-tokoh sufi besar dan

tokoh-tokoh besar tasawuf yang sudah ada sebelumnya.

Ia pun tetap memberikan ajaran sufisme kepada Rumi

hingga wafat pada tahum 1241 M. ia dimakamkan di

Kaisari.

3) Syamsuddin At-Tabriz

Pasca kepergian Burhanuddin, pendidikan Rumi

berlanjut dengan seorang guru yang menjadi idolanya.

Guru tersebut bernama Muhammad bin Ali bin Malik

Daad, yang lebih dikenal dengan sebutan Syamsi at-

Tabriz atau Syamsuddin.72

Ia merupakan seorang ulama

sufi dari Tabriz, sebuah daerah di wilayah Iran. Ia,

seorang sufi yang tidak mengindahkan pandangan umum

ataupun kaum ulama atas tindakan-tindakannya yang

murni didorong oleh cinta kepada Tuhan.73

Ia terus

72

Syamsuddin juga memiliki beberapa julukan lain, seperti Sultan Pengemis, misteri Allah di muka bumi, yang sempurna kata dan perbuatannya, penerbang (karena kerap melakukan perjalanan), dan si sempurna dari Tabriz. Lihat Syamsuddin Ahmad Alfaki, h. 119

73 Mojdeh Bayat dan Muhammad Ali Jamnia, Telaga Cinta Para Sufi

Agung, (Yogyakarta: Saufa, 2015), h. 214-215

Page 68: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

47

melakukan pencariannya, hingga suatu hari tiba di

daerah Konya dan bertemu dengan Jalaluddin Rumi.

Salah satu cerita tentang perjumpaan Rumi dengan

sang guru, menyebutkan bahwa suatu pagi yang dingin,

ketika Rumi tengah mengajar datanglah seorang laki-laki

yang tak lain adalah Syamsuddin, bertanya: “Apa yang

dimaksud dengan riyadlah dan ilmu?” Mendengar pertanyaan

tersebut Rumi terkesima. Ia merasa bahwa apa yang

dikemukakan Syamsuddin tepat mengenai sasaran. Ada pula

yang mengisahkan bahwa kedatangan Syamsuddin disaat

Rumi mengajar, bertanya: “Siapakah yang lebih agung,

Muhammad Rasulullah atau sufi dari Persia, Bayazid

Bistami? Bayazid pernah mengatakan, „subhani (mahasuci

diriku)‟, sementara Rasulullah telah mengucapkan dalamn

doanya kepada Allah Swt, „kami tidak mengenal-Mu seperti

seharusnya.‟74

Sejak saat itu Rumi mulai dekat dengan Syamsuddin

dena kemudian menjadikannya sebagai gurunya. Baginya,

Syamsuddin itu adalah segalanya, semangatnya. Karena ia

yang banyak menunjukkan berbagai kebenaran. Hingga

dalam sebuah sajaknya Rumi menulis, “Sesungguhnya

Syamsi Tabriz itulah yang menunjukkan jalan kebenaran.

Dialah yang mempertebal keyakinan dan keimananku.”

Rumi adalah seorang sufi yang produktif. Disamping

menjadi pendakwah dan guru, Rumi juga aktif menulis

74

Annemarie Schimmel, Akulah Angin dan Engkaulah Api, (Bandung: Mizan, 1993), h. 26

Page 69: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

48

karya-karya sufisme yang mengupas tentang sastra. Diantara

kitabnya ada yang berbentuk prosa maupun berbentuk

nazam.75

1) Masnawi76

Nazam berbahasa Persia yang dalam bahasa Arab

searti dengan kata biner. Sebuah karya agung Jalaluddin

Rumi yang bagi generasi berikutnya menjadi sebuah

ensiklopedia elok tentang ajaran Sufi. Karya ini berisi

ajaran-ajaran pokok tasawuf Rumi yang sangat mendalam

dan membahas berbagai macam tema berhubungan

dengan manusia, dunia, dan akhirat, yaitu karangan

bersajak tentang makna-makna atau rahasia terdalam

ajaran agama. Masnawi merupakan karya terbesar Rumi

dengan ketebalan sekitar 2000 halaman yang dibagi

menjadi 6 jilid. Para pengikut Rumi menganggapnya

sebagai penyibak makna batin Al-Qur‟an. Karya ini ia

sampaikan dalam bahasa puisi yang kreatif melalui

apologi, anekdot, dan legenda.

2) Diwan Syamsi Tabris77

Sebuah antologi puisi yang ia sandarkan kepada

kecintaannya terhadap sang guru. Memuat syair-syair

75

Abd. Kholiq, The Meaning Life with Rumi, (Yogyakarta: Forum, 2016), h. xxxvii

76 Bait-bait Masnawi diambil dari buku Senandung Cinta Abadi

Jalaluddin Rumi yang merupakan terjemahan dari The Mathnawi of Jalaluddin Rumi Vol.1, dengan penerjemah Abdul Hadi W.M, lebih lanjut pada Senandung Cinta Abadi Jalaluddin Rumi.

77 Bait-bait Diwan Syamsi Tabriz diambil dari buku lain milik Abdul hadi

W.M, yang berjudul Rumi: Sufi dan Penyair, yang merupakan terjemahan dari terjemahan paling akhir dari A.J. Arberry, Mystical Poems of Rumi. Lebih lanjut lihat pada Rumi: Sufi dan Penyair.

Page 70: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

49

yang sangat indah dan mendalam, khususnya tentang

fungsi guru spiritual dan hubungan guru dengan murid.

Kitab ini berisi ghazal sufi yang jumlahnya hampir

mendekati 3500 ghazal. Diwan ini digubah dengan

mengikuti bahar-bahar yang bervariasi dengan jumlah

baitnya mencapai 43.000 bait.

3) Ruba‟iyyat78

Karya Rumi yang tak kalah indah dari dua karya

besar Rumi, Masnawi dan Diwan Syamsyi Tabris. Dalam

Ruba‟iyatnya ini Rumi menuangkan pandangan-

pandangannya mengenai beberapa tema tasawuf, seperti

iman, cinta, pengasingan diri, akal, dan persatuan. Dalam

kitab ini terdapat 1.659 bait yang wazannya berbentuk

rubai atau kuatrian (sajak empat baris). Sementara

keseluruhan baitnya mencapai 3.3.18 bait.

4) Fihi Ma Fihi

Sebuah karya sastra terbesar Rumi dalam bentuk

prosa, yang dikumpulkan anak dan para muridnya dari

perbincangan informal ketika para sufi berkumpul. Dalam

karya ini diselipkan pula hikayat dan analogi sebagaimana

dalam Masnawi. Singkatnya, karya ini adalah kitab yang

membahas masalah sekitar akhlak dan tasawuf yang

dilengkapi dengan tafsir Al-Qur‟an dan Hadits. Dalam

karya inilah terlihat jelas pandangan dan ajarannya

tentang ketuhanan, ilmu keagamaan, dan berbagai

78

Rumi: Ruba‟iyat dari terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A.J. Arberry dalam Ruba‟iyat of Jalal al-Din Rumi, 1949 dalam http://ngrumi.blogspot.com

Page 71: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

50

pemikiran Rumi yang mungkin sulit ditemukan dalam

karya puisinya. Fihi Ma Fihi, seperti karya besar Rumi,

Masnawi, cenderung bersifat didaktif (pengajaran),

sehingga sering menjadi rujukan bagi orang-orang yang

belajar tasawuf.

Page 72: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

51

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan

1. Gerakan

Pada dasarnya, tarian sufi memiliki gerakan yang

lebih sederhana dibandingkan dengan gerakan tarian pada

umumnya. Gerakan tarian sufi hanyalah gerakan memutar

di tempat ke arah yang berlawanan dengan arah jarum

jam. Dalam berputar, penari tidak memiliki patokan waktu

tentang berapa lama ia harus berputar atau seberapa cepat

putarannya, tetapi penari dituntut terus berputar hingga

kehilangan emosi dan menyerahkan diri sepenuhnya pada

yang maha kuasa.

Sebagaimana dijelaskan oleh Syeikh Arief Rumi,

sebagai berikut bahwa makna gerakan dalam tarian sufi,

Ketika Jalaludin Rumi berputar searah tawaf, berlawanan

dengan arah jarum jam, sama halnya putaran surgawi

semua seperti itu, jadi ke kiri, seperti kita tawaf. Ketika

kita berputar sebenarnya sebagai harmonisasi ke alam

semesta, harmonisasi daripada kedekatan kita menuju

Allah”79

.

Untuk keberhasilan dalam tari sufi maka penari

harus memenuhi syarat-syarat dan teknik gerak sebelum

79

Wawancara dengan Syeikh Arief.

Page 73: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

52

melakukan tarian tersebut antara lain adalah sebagai

berikut:80

a) Harus suci dari Hadats besar maupun kecil.

b) Membacakan Surat Al-Fatihah (Tawasul) yang

ditujukan kepada guru-guru tarikat khususnya Nabi

Muhammad SAW dan Syeikh Jalaluddin Rumi.

c) Menyilangkan kedua tangan didepan dada dengan

penuh kepasrahan lalu membungkuk dengan posisi

rukuk untuk memberi hormat atau minta ijin kepada

guru.

d) Ketika memasuk tempat pertunjukkan, penari

memakai kostum lengkap dan saat menari jubah

hitam dilepaskan.

e) Kemudian berdiri tegak dengan tetap tangan

menyilang didada dan mengatur nafas, dan

menghirup udara dalam hati berdzikir “Hu” dan

mengeluarkan nafas dalam hati berdzikir “Allah”.

Kemudian berdo‟a “Madad Ya Allah… Madad Ya

Rasullullah”.

f) Kemudian tubuh berputar berlawanan arah jarum jam

secara perlahan-lahan. Telapak tangan sebelah kanan

menghadap keatas, sedangkan tapak tangan sebelah

kiri menghadap kebawah.

80

Wawancara dengan Syeikh Arief.

Page 74: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

53

g) Padangan mata dan konsentrasi tertuju pada telapak

tangan sebelah kanan, terus berputar, serta terus

berdzikir dalam hati dengan mengucapkan “Allah”

h) Ketika hampir selesai, posisi kedua tanggan, seperti

awal yaitu menyilang didepan dada dan ketika selesai

membungkuk seperti orang rukuk untuk memberikan

memberi hormatan dan sebagai tanda bahwa tarian

telah selesai.

i) Adab penutup, penari memakai jubah hitam,

kemudian berdiri, syeikh memberi salam. Penari

menjawa. Syeikh meninggalan tempat disusul oleh

penari.

Berdasarkan uraian teknik gerak di atas maka sikap

dasar gerak tari sufi yang dapat diuraikan ada 5, yaitu:

Gambar 4.1 Sikap pertama (silang tangan)

Gerakan Denotasi Konotasi

Penari menyilangkan tangan

di depan dada /

mencengkram bahu, kedua

kaki dalam posisi rapat dan

jempol kaki bertumpu pada

jempol kaki kiri, posisi

badan tegak, dan pandangan

lurus ke depan. Mereka juga

mengisyaratkan tanda

bahwa pertunjukkan tarian

sufi akan segera dimulai

Sikap ini memiliki

makna

kemahatunggalan

Tuhan atau keesaan

Allah Swt.

Page 75: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

54

Gambar 4.2 Sikap kedua (hormat)

Gerakan Denotasi Konotasi

Penari membungkukkan

badan dengan tangan, kaki

tetap pada posisi seperti

bentuk pertama, badan

membungkuk (memberi

hormat) kepada Syeikh dan

juga penonton, pandangan

lurus ke bawah.

Sikap ini memiliki

makna menundukkan

segala sesuatu yang

ada pada diri dan yang

dimilki semata-mata

karena semua itu pasti

kembali pada Allah.

Gambar 4.3 Sikap Ketiga (Cinta Kasih)

Gerakan Denotasi Konotasi

Penari meletakkan kedua

tangannya di depan pusar

dengan posisi semua jari

menghadap ke bawah,

kecuali jari jempol. Posisi

kedua jari jempol dan

telunjuk menempel dan

membentuk segitiga. Posisi

kaki melebar satu jengkal.

Sikap ini memiliki

makna untuk

mengungkapkan cinta

kasih kepada Tuhan.

Gambar 4.4 Sikap Keempat (Sema) Gerakan Denotasi Konotasi

Posisi tangan kanan penari membuka ke atas dengan telapak tangan

menghadap ke atas, dan posisi tangan kiri juga

membuka ke atas tetapi dengan posisi telapak menghadap ke bawah.

Sikap ini memiliki makna sang penari mendapatkan

hidayah dari Allah, kemudian tangan kiri menghadap

kebawah memiliki makna untuk menyebarkan hidayah yang telah diterima. Hal ini,

menyimbolkan bahwa adanya hubungan yang baik antar sesama manusia atau

sering disebut dengan Habluminannas sedangkan

hubungan baik dengan Tuhannya sering disebut dengan Habluminallah.

Page 76: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

55

Gambar 4.5 Sikap kelima (berputar)

Gerakan Denotasi Konotasi

Penari melakukan

gerakan berputar

berlawanan arah jarum

jam atau dari kiri ke

kanan. Perputaran dari

kiri ke kanan memiliki

makna perputaran alam

semesta atau perputaran

bumi.

Sikap ini memiliki makna

bahwa putaran tubuh

mengibaratkan elektron yang

bertawaf mengelilingi intinya

menuju Sang Maha Kuasa.

Harmonisasi perputaran di

alam semesta dari sel terkecil

hingga ke sistem solar. Hal

itu dimaknai sebagai

keberadaan Sang Maha

Pencipta.

Firman Allah yang terdapat dalam Qs. At-Taghabun

ayat 1 yang berbunyi:

Artinya :

Apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi

senantiasa bertasbih kepada Allah: milik-Nya semua

kerajaan dan bagi- Nya(pula)segala puji; dan Dia Maha

Kuasa atas segala sesuatu. (QS. At-Taghabun : 1)81

Seperti yang telah dijelaskan dari paparan diatas,

bahwa dalam gerak berputar ini mereka mengibaratkan hal

yang sama dengan sebuah elektron yang mengitari bumi.

Sang darwis berputar-putar seperti orang yang bertawaf dan

mereka tidak pusing karena mereka senantiasa dijaga oleh

Allah. Gerakan berputar juga diidentikan dengan

81

Lihat surat At-Taghabun ayat 1 tentang sejumlah sifat-sifat Allah yang agung.

Page 77: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

56

perkembangan manusia. Perkembangan manusia dimulai

dari dua fase yakni fase kelahiran dan fase kematian.82

Kondisi ketika penari melakukan gerakan berputar,

maka seorang penari dalam keadaan ekstase. Keadaan

ekstase yang biasa disebut dengan kondisi seolah-olah tidak

sadar diri karena menikmati sebuah tarian suci dengan

alunan musik yang mengiringi sang penari.83

Bahwasanya dalam kondisi manusia normal ketika

berputar-putar akan mengalami pusing. Hal itu, karena

dalam saluran telinga ada cairan klokea yang berfungsi

untuk mengatur keseimbangan tubuh dan menghubungkan

ke syaraf otak, ketika dengan gerakan kepala berputar

megalami pusing maka keseimbangan yang ada dalam otak

tidak seimbang.84

2. Kostum

Berdasarkan hasil wawancara dengan Syekh /

Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi, Arief Rumi, dibawah

ini adalah makna kostum yang digunakan saat

menampilkan tarian tersebut. Tarian Maulana Jalaludin

Rumi memiliki simbol-simbol. Jadi pakaiannya jubah

hitam hitam disebut Hirqa, menandakan alam kubur.

Kemudian, kain putih yang bentuknya panjang melebar

disebut tenun berwarna putih, melambangkan kain kafan.

82

Sayyed Hosein Nasr, Ensiklopedi Tematis Spiritual Islam, Bandung: Mizan 2003. H. 177

83 Ibid, h. 170

84 Iqbal M. Ambara, Rumi sang Sufi Humanis. Lukita, 2010. Hal. 75

Page 78: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

57

Kemudian, topi yang tinggi disebut Sikke, melambangkan

batu nisan. Maka, filsafat dari tarian ini adalah

perwakilan sebelum mati.85

Pada tari Sufi, para penari atau biasa disebut

Dervishe tidak menggunakan riasan seperti halnya tari-tari

lain (natural). Para penari Sema hanyalah menggunakan

busana atau kostum tertutup.

Berikut kostum yang dipakai oleh penari Sufi,

antara lain:

Gambar 4.6 Topi (Sikke)

Kostum Denotasi Konotasi

Topi atau biasa disebut

sikke berbentuk panjang

dan berwarna coklat dan

berbentuk batu nisan.

Terbuat asli dari kulit

domba.

Melambangkan

kematian, yaitu

kematian sang ego.

Karena perjalanan

spiritual tidak mungkin

bisa dilakukan jika ego

masih ada.

Gambar 4.7 Jubah Hitam (Hirqa)

Kostum Denotasi Konotasi

Jubah berwarna hitam

yang digunakan sebagai

pakaian luar. Penari

akan melepas jubah

hitam ini ketika akan

dimulai.

Melambangkan alam

kubur yang ketika

dilepaskan

melambangkan

kelahiran kembali

menuju kebenaran. Dan

juga melambangkan

pemisahan ego saat

menuju cinta Sang

Maha Kuasa.

85

Wawancara dengan pemimpin atau Syeikh Arief.

Page 79: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

58

Gambar 4.8 Jubah Putih (Tennur)

Kostum Denotasi Konotasi

Jubah panjang dengan

bawahan lebar

melingkar yang akan

berputar diibaratkan

seperti bunga melati

mekar di atas air.

Melambangkan kain

kafan yang membungkus

ego. Maknanya agar

manusia senantiasa

mengingat kematian.

Gambar 4.9 Baju Luar Lengan Panjang

Kostum Denotasi Konotasi

Semacam jaket

pendek berwarna

putih yang talinya

diikat di pinggang.

Melambangkan kain

kafan.

Gambar 4.10 Baju Dalam Lengan Pendek

Kostum Denotasi Konotasi

Semacam baju koko

berwarna putih

berlengan pendek

yang dipakai untuk

bagian dalam.

Melambangkan kain

kafan.

Page 80: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

59

Gambar 4.11 Celana Panjang

Kostum Denotasi Konotasi

Celana panjang yang

seperti celana kenji

berwarna putih.

Melambangkan kain

kafan.

Gambar 4.12 Ikat Pinggang (Kendhit)

Kostum Denotasi Konotasi

Ikat pinggang yang

berbahan dasar kain

dan berwarna hitam.

Melambangkan tali

pengikat ego.

Gambar 4.13 Kaos Kaki (Quff)

Kostum Denotasi Konotasi

Penari menggunakan

alas kaki khusus

berwarna hitam.

Jika digunakan

melambangkan untuk

menghindari menjejak

bumi karena bumi

negatif, penuh dengan

sifat keduniawian.

Page 81: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

60

Adapun makna kostum keseluruhan yang dikenakan oleh

penari berdasarkan warna yang dikenakannya, sebagai berikut:

Gambar 4.14 Kostum Berwarna Putih

Kostum Denotasi Konotasi

Busana penari sufi berwarna

putih adalah busana paling

sering digunakan, karena

busana ini merupakan

lambang tangga keempat

yang berarti menunjukkan

kebenaran sejati. Warna

putih melambangkan

kesucian.

Baju putih ini sering

digunakan kaum sufi

ketika ingin

beribadah dengan

menghindarkan diri

dari kehidupan

duniawi guna

mencapai pahala

akhirat.

Gambar 4.15 Kostum Berwarna Merah

Kostum Denotasi Konotasi

Salah satu kostum penari

sufi yang berwarna merah.

Warna merah

melambangkan sebuah

keberanian. Busana warna

merah ini merupakan

lambang tangga ketiga

atau pengetahuan yang

bersifat mistis.

Ketika seorang penari

memakai pakaian

berwarna merah, ada

sisi lain pada diri

penari yang ingin

ditunjukkan, yakni

keberanian penari

dalam menyampaikan

rasa cinta yang dalam

kepada Allah.

Gambar 4.16 Kostum Berwarna Hijau

Kostum Denotasi Konotasi

Salah satu warna kostum

penari sufi yang sudah di

kreasi modifikasi. warna

hijau juga bisa

mengartikan seseorang

yang sedang dalam proses

penyembuhan fisik.

Ketika seorang penari

memakai pakaian

berwarna hijau,

melambangkan

ketenangan yang

berkelanjutan untuk

menyerahkan diri kepada

Allah.

Page 82: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

61

Gambar 4.17 Kostum Berwarna Kuning

Kostum Denotasi Konotasi

Warna kuning mempunyai

arti kegembiraan, terang

dan cerah.

Ketika seorang penari

memakai pakaian

berwarna kuning,

melambangkan tangga

kedua atau tarekat dalam

ajaran sufi.

Gambar 4.18 Kostum Berwarna Coklat

Kostum Denotasi Konotasi

Coklat merupakan warna

bumi dan sangat banyak

dialam, contohnya kulit

pohon. Warna coklat

juga dapat

direpresentasikan

kesemua orang

merupakan warna yang

memberikan kehangatan,

membuat nyaman,

kesederhanaan dan dapat

dijadikan untuk relaksasi.

Ketika seorang penari

memakai pakaian berwarna

coklat, penari mampu

memberikan sebuah

kehangatan ke semua orang

yang melihatnya dan

mampu memberikan sebuah

kenyamanan. Dan penari

ingin mensyukuri segala

sesuatu yang telah dimiliki,

baik itu materi dan non-

materi. Rasa syukur itu

ingin ditunjukkan lewat

sebuah tarian yang

membuat jiwa menjadi

tenang lahir dan batin.

Gambar 4.19 Kostum Berwarna Biru

Kostum Denotasi Konotasi

Salah satu warna kostum

penari sufi yang sudah di

kreasi modifikasi. Warna

biru memberikan kesan

yang tenang, damai dan

memiliki arti kebijakan,

serta kepercayaan.

Ketika seorang penari

memakai pakaian berwarna

biru, melambangkan

keagungan, kasih sayang

Tuhan dan kepercayaan diri

sang penari.

Page 83: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

62

3. Alat Musik atau Iringan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Syekh /

Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi, Arief Rumi, dibawah

ini adalah musik atau iringan yang digunakan saat

menampilkan tarian tersebut. Tarian Maulana Jalaludin

Rumi menggunakan iringan musik, yaitu Sholawat Nabi

SAW, musik-musik religi. Dan jika sedang performance,

musik yang digunakan yaitu musik dari band di acara

tersebut. .86

Pada Tari Sufi Pondok Rumi, untuk alat musik

atau iringan menggunakan rebana, gambus (hadroh) dan

sholawat berupa dzikir yang mengandung puji-pujian

kepada Rasulullah beserta keluarga, para auliya dan

permohonan doa kepada Allah Swt.

Berikut alat musik atau iringan sholawat yang

digunakan oleh Tari Sufi Pondok Rumi, antara lain:

Gambar 4.20 Alat atau Iringan Musik Tari Sufi

86

Wawancara dengan pemimpin atau Syeikh Arief.

Page 84: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

63

4. Pola Lantai

Pola lantai pada Tari Sufi pondok rumi memiliki

beberapa variasi sesuai dengan panggung pertunjukan,

tetapi ada satu pola lantai biasa saja ataupun tergantung

tempat acara yang telah disediakan.

Gambar 4.21 Pola Lantai Lingkaran (Pementasan di International Sufi Festival at Stekpi Jakarta Indonesia)

87

Gambar 4.22 Pola Lantai Berjejer (Pementasan di International Festival Performance, International Islamic Expo, Jakarta

Convention Center)88

87

Pondok Rumi Indonesia, 2007 88

Pondok Rumi Indonesia, 2012

Page 85: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

64

5. Panggung Pertunjukan

Panggung pertunjukkan pada Tari Sufi Pondok

Rumi tidak ada aturan khusus harus berbentuk

proscenium,89

arena, pendopo dan sebagainya, karena

semua tergantung pada acara pementasannya. Pada

kelompok Tari Sufi Pondok Rumi biasanya lebih sering

menggunakan panggung proscenium maupun outdoor.

Gambar 4.23. Panggung Pertunjukkan Outdoor (Pementasan di

Epiwalk Epicentrum Grand Festival)90

89

Panggung Teater Kuno 90

Pondok Rumi Indonesia, 2012

Page 86: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

65

Gambar 4.24. Panggung Pertunjukkan Proscenium (Pementasan

dalam acara Halal bi Halal Anjungan Jawa Barat di TMII91

B. Analisis Karakteristik Pesan Dakwah Islam dalam Tari

Sufi Pondok Rumi

1. Mengandung Unsur Kebenaran

Al-Qur‟an merupakan sumber kebenaran mutlak

yang perlu disampaikan oleh da‟i kepada manusia. Jika

ada kebenaran-kebenaran di dunia yang bersifat relative

dan pragmatis bisa dijadikan pesan dakwah selama

kebenaran tersebut tidak bertentangan dengan kebenaran

yang ada di dalam Al-Qur‟an92

.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Penari Tari

Sufi Pondok Rumi, menurutnya: Jalan sufi di kehidupan

modern mengembalikan manusia untuk kembali pada

jalan awal. Allah menciptakan manusia adalah untuk

91

Pondok Rumi Indonesia, 2017 92

Abdul Basit, Pesan Dakwah, Op.cit, h. 143

Page 87: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

66

beribadah kepada-Nya. Dengan tari sufi dapat membawa

kaum muslimin untuk mencintai dzikir dan shalawat

terutama untuk anak pemuda saat ini. Karena banyak

anak muda yang tertarik ikut tari sufi ini. Mereka yang

suka dengan buku-buku Jalaludin Rumi menjadi tertarik

untuk belajar dzikir tari sufi.

Dzikir kepada Allah SWT merupakan salah satu

meditasi komunikasi antara hamba dan Tuhan. Dzikir

kepada Allah SWT bernilai tidak lebih besar dibanding

ibadah lainnya, sebab dzikir itu sendiri merupakan ibadah

dan bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada sebagian dari anak muda yang awalnya tidak

terlalu tertarik dan hanya sekedar ikut-ikutan, tetapi

seiring berjalannya waktu mereka merasakan bahwa jalan

sufi ini tepat untuk diikuti. Di jalan sufi ini, Islam

sesungguhnya diajarkan. Bahwa Islam itu lemah lembut,

saling mencintai, dan saling menjaga adab terhadap

siapapun.

Tari Sema Jalaluddin Rumi ini untuk menghibur

hati yang gelisah menjadi tenang, mententramkan, dan

membawa para masyarakat untuk berdzikir. Tari ini

memiliki spiritual yang kuat untuk mengingat Allah.

Karena lewat tarian sufi ini dan berdzikir kita dapat

berinteraksi dan berkomunikasi lebih dekat kepada Allah

SWT.

Page 88: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

67

2. Membawa Pesan Perdamaian

Sisi positif dalam tari Sufi, untuk menggambarkan

begitu damai dan indahnya Islam bagi mereka. Tari Sufi

bisa menjadikan solusi untuk sebuah kedamaian.

Menerangkan ke Barat, bahwa islam dengan peradaban

dan seninya bisa dinikmati dengan penuh ketenangan.

Tidak harus dihantui perasaan takut, dan mengerikan

sekeliling Islam, karena seni bisa dinikmati oleh semua

kalangan, tidak hanya khusus golongan-golongan tertentu.

Dengan demikian, perdamaian bisa diciptakan

dengan baik, lewat budaya tari Sema. Di mana orang-

orang yang menganggap negatif dan kurang paham

tentang agama islam tidak melihat lagi peradaban Islam

yang mengerikan, tetapi mereka tertarik dengan

peradaban islam yang kaya dengan seni budaya. Semoga,

tari Sema bisa membangkitkan peradaban Islam yang

damai, penuh kecintaan, penuh persahabatan, dan penuh

kasih sayang. Karena memang, pendahulunya

mengajarkan seni itu untuk ilustrasi kasih sayang dan

cinta. Terhadap Sang Pencipta yang Maha Tinggi.

3. Tidak Bertentangan dengan Nilai-nilai Universal

Tidak hanya untuk berdzikir, Tari Sufi ini juga

digunakan untuk berdakwah. Banyak sekali nilai-nilai

yang terkandung di dalam tari sema ini, salah satu nya

nilai pendidikan. Dakwah tersebut juga terlihat pada

pementasan kelompok Tari Sufi yang tidak hanya

ditempat acara islami ini menunjukkan kalau islam itu

Page 89: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

68

memiliki rasa toleransi yang besar terhadap umat yang

berbeda keyakinan.

4. Memberikan Kemudahan bagi Penerima Pesan

Tari Sufi memiliki magnet tersendiri untuk

diperhatikan. Melalui kostum, lagu, dan gerakan membuat

setiap orang menjadi penasaran dan terpesona, kemudian

berhenti untuk melihat dan mendengarkan sholawat atau

lagu religi. Karena tanpa tari sufi, jika hanya shalawat dan

band saja, orang-orang hanya lewat dan tidak berhenti

untuk melihat dan mendengarkannya.

Ada juga sebagian yang memang tertarik dengan

tari sufi ini. Mereka dapat melihatnya di youtube ataupun

facebook. Tarian sufi itu unik, berbeda dari yang lain dan

tidak bisa semua orang dengan mudah dapat

melakukannya. Tari ini memiliki daya spiritual yang

begitu kuat terhadap Allah SWT.

Ketika kesibukan kota terus berjalan, tetapi tetap

ada sebuah tempat untuk beribadah dan berdzikir dengan

cara yang berbeda. Dengan menghadiri Majelis Dzikir

Tari Sufi ini kita dapat mendekatkan diri kepada Allah.

Jalan sufi adalah jalan cinta. Tari sufi menyebarkan ajaran

Islamnya dengan cara yang halus, yaitu dengan tariannya.

Sesuai makna dalam gerakan tari sufi, tangan kanan

menerima hidayah dari Allah dan tang kiri menyebarkan

hidayah tersebut kepada masyarakat. Sehingga dakwah

menurut pandangan orang lain tentang Islam adalah

Page 90: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

69

bukan agama yang kaku. Menari dengan berdzikir dapat

tetap mendekatkan diri kepada Allah, bahkan lebih dekat.

5. Mengapresiasi adanya Perbedaan

Majelis Dzikir Tari Sufi menyebarkan tari sufi ini di

berbagai Masjid, di berbagai Mall, dan juga di berbagai

stasiun TV. Karena jika hanya menyebarkan ajaran Islam

di Masjid itu sudah menjadi hal yang biasa. Akan tetapi

jika menyebarkan ajaran Islam di mall-mall, cafe-cafe,

bukan hanya orang Islam saja, tetapi banyak dari non-

Islam, sehingga mereka tertarik dan meninggalkan

tempat-tempat yang buruk menuju ke tempat yang baik.

Ajaran Islam tersebar di tempat-tempat selain masjid,

dengan cara yang unik dan dapat diterima oleh semua

kalangan dari berbagai agama.

Page 91: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan temuan data yang peneliti dapatkan,

maka peneliti mengambil sebuah kesimpulan, antara lain

sebagai berikut:

1. Tari Sufi dikenali sebagai tarian cinta dan memiliki

fungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan

menyebarkan cinta Allah SWT, Nabi SAW, dan para

Masyaikh kepada seluruh manusia. Di jalan sufi ini,

Islam sesungguhnya diajarkan. Bahwa Islam itu lemah

lembut, saling mencintai, dan saling menjaga adab

terhadap siapapun.

2. Sisi positif dalam tari Sufi, untuk menggambarkan

begitu damai dan indahnya Islam bagi mereka. Tari Sufi

bisa menjadikan solusi untuk sebuah kedamaian.

Menerangkan ke Barat, bahwa islam dengan peradaban

dan seninya bisa dinikmati dengan penuh ketenangan.

3. Tidak hanya untuk berdzikir, Tari Sufi ini juga

digunakan untuk berdakwah. Banyak sekali nilai-nilai

yang terkandung di dalam tari sema ini, salah satu nya

nilai pendidikan. Dan menunjukkan kalau islam itu

memiliki rasa toleransi yang besar terhadap umat yang

berbeda keyakinan.

4. Ketika kesibukan kota terus berjalan, tetapi tetap ada

sebuah tempat untuk beribadah dan berdzikir dengan

Page 92: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

71

cara yang berbeda. Tari sufi menyebarkan ajaran

Islamnya dengan cara yang halus, yaitu dengan

tariannya. Sehingga dakwah menurut pandangan orang

lain tentang Islam adalah bukan agama yang kaku.

Menari dengan berdzikir dapat tetap mendekatkan diri

kepada Allah, bahkan lebih dekat.

5. Ajaran Islam tersebar di tempat-tempat selain masjid,

dengan cara yang unik dan dapat diterima oleh semua

kalangan dari berbagai agama.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disampaikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Majelis Dzikir Tari Sufi Pondok Rumi, agar lebih

dikembangkan dan eksis untuk masyarakat umum,

sehingga dalam berdakwah bisa lebih masive lagi, dan

masyarakat lebih merasakan dampak yang lebih besar

dalam mengikuti kegiatan tersebut. Dan juga untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang tari sufi, agar

nantinya dapat mengetahui lebih jauh tentang pesan dan

sasaran yang disampaikan melalui tarian tersebut.

2. Bagi Masyarakat, khususnya masyarakat di kota Jakarta

hendaknya belajar tentang tari sufi dan mau bergabung

dengan majelis dzikir tari sufi pondok rumi, agar

nantinya ada kegiatan positif yang berkaitan dengan

agama khususnya agama Islam.

Page 93: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

72

3. Bagi Pemerintah khususnya Akademisi, melalui

Universitas hendaknya lebih memperhatikan keberadaan

majelis dzikir tari sufi pondok rumi, agar dapat

melakukan kajian lebih mendalam melalui kerjasama

antara Universitas dan Majelis Dikir Tari Sufi Pondok

Rumi, sehingga tari sufi lebih dikenal dan akrab pada

mayoritas orang Indonesia.

Page 94: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

73

DAFTAR PUSTAKA

AL-QUR’AN

QS. Al-A‟raf ayat 26

QS. Ali-Imran ayat 104

Q.S Ali Imran ayat 110

QS. An-Nahl ayat 125

QS. At-Taghabun ayat 1

BUKU

Abdi Guru, Tim. Seni Budaya SMP Jilid 1. Jakarta: Erlangga,

2007.

Abdul, Hadi W. M, Rumi: Sufi dan Penyair, Bandung: Pustaka,

1985.

Ahmad Al-Aflaki, Syamsudin . Tebaran Hikmah: Hikayat-

Hikayat di Seputar Jalaluddin Rumi. Bandung: Sl-Bayan,

1998.

Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir, Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997.

Amin, M. Mansyur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Jakarta: Al-

Amin Press, 1997

Andriyani, Chindi. Jejak Langkah Sang Sufi Jalaluddin Rumi.

Yogyakarta: PT. Anak Hebat Indonesia, 2017.

Arief Saenong, Muhammad, Ragam Budaya Ara: Sejarah, Tradisi

dan Profesi, Gorontalo: CV. Cahaya Patra, 2017

Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Group,

2015.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta:

Logos, 1997.

Page 95: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

74

Bagir, Haidar. Belajar Hidup dari Rumi. Jakarta: Mizan, 2015.

Bajari, Atwar. Metode Penelitian Komunikasi, Prosedur, Tren,

dan Etika. Bandung: Simbiosa Rakatama Media, 2015.

Barthes, Roland, Elemen-elemen Semiologi. Yogyakarta:

Jalasutra, 2012

Basit, Abdul. Filsafat Dakwah. Depok: PT Rajagrafindo Persada,

2013.

Bayat, Mojdeh dan Ali Jamnia, Muhammad. Telaga Cinta Para

Sufi Agung. Yogyakarta: Saufa, 2015.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2013.

Can, Sefik. Fundamentals of Rumi‟s Thougt. New Jersey: The

Light Publishing, 2004.

Chindi, Andriyani, Jejak Langkah Sang Sufi Jalaluddin Rumi,

Yogyakarta: PT. Anak Hebat Indonesia, 2017

Chittikc, C. William. Jalan Cinta Sang Sufi: Ajaran-ajaran

Spiritual Jalaluddin Rumi. Yogyakarta, 2000.

Edi, Sedyawati, Dkk, Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa

Masalah Tari, Direktorat Kesenian: 1986.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: Rosdakarya, 2002)

Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah : Pendekatan

Filosofis dan Praktis. Bandung: Widya Padjajaran, 2009.

Fanani, Zainal. Sema (Whirling Dervis Dance) Tarian Cinta Yang

Hilang. DIVA Pres. 2011. Yogyakarta,

Fiske, John, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta, PT Raja

Grafindo Persada, 2012

Page 96: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

75

Frager, Robert. Psikologi Sufi Untuk Transformasi Hati, Jiwa dan

Ruh. Jakarta: Penerbit Zaman.

Fritz, Meier, Sufisme Merambah ke Dunia Mistik Islam, terj.

Sunarto, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004.

Ghazali, Imam.. Rahasia Segala Rahasia: Intisari Pemikiran

Sufistik –Terjemahan. Yogyakarta: Fatiha Media, 2014

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktek.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.

Hadi, Abdul. Rumi: Sufi dan Penyair. Bandung: Pustaka, 1985.

Haidar Baqir, Belajar Hidup dari Rumi, Jakarta: Mizan, 2015.

Hanafi, Hassan. Agama, Kekerasan, dan Islam Kontemporer.

Yogyakarta: Jendela, 2001.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-

ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Iqbal M. Ambara, Rumi sang Sufi Humanis. Lukita, 2010.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi I, Balai Pustaka,

Jakarta,1998.

Khan, Hazrat Inayat. The Heart of Sufism: Terj. Andi Haryadi.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.

Kholiq, Abd. The Meaning Life With Rumi. Yogyakarta: Forum,

2016.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2006.

Latief, Nasarudin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah. Jakarta:

Firma Dara, 1998.

Manurung, Pappilon, Editor: M. Antonius Birowo, Metodologi

Penelitian Komunikasi

Page 97: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

76

Mawardi Labay El sulthani, Zikir dan Doa Dalam Kesibukan,

Departemen Penerangan RI 1992.

Mojdeh Bayat dan Ali Jamnia, Muhammad, Telaga Cinta Para

Sufi Agung, Yogyakarta: Saufa, 2015.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Munir Amin, Samsul. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Galia Indonesia, 2001.

Piliang, Yasraf Amir, Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung:

Matahari, 2012

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana

Publishing, 2013.

Ruslan, Rosady. Penelitian Public Relation dan Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu dakwah. Jakarta: Rajawali

Pres, 2011.

Seyyed, Hossein Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, terj. A.

Nashir Budiman, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1985

Seyyed, Hossein Nasr, Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam

Manifestasi, terj. Tim Penerjemah Mizan, Mizan,

Bandung, 2003

Schimmel, Annemarie. Akulah Angin dan Engkaulah Api.

Bandung: Mizan, 1993.

Schimmel, Annemarie. Dimensi Mistik dalam Islam, terj. Sapardi

Djoko Damono, dkk., Pustaka Firdaus, Jakarta, 2000.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah, juz 2. Jakarta: Lentera Hati,

2008.

Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009

Page 98: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

77

Suma, Muhammad Amin (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi,

Jakarta: PPJM Fakultas Syariah dan Hukum, 2012

Syamsudin Ahmad Al-Aflaki, Tebaran Hikmah: Hikayat-Hikayat

di Seputar Jalaluddin Rumi, Bandung: Sl-Bayan, 1998.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: CV. Alfabeta, 2009.

Thalib, Muhammad. Tuntunan Thaharah, Wudhu, Mandi dan

Tayamum. Surakarta: Kaffah Media

Toha, Yahya Umar. Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Wijaya, 1971.

Windahl, Sven and Benno H. signitzer with T. Olson, Jean.

Using Communication Theory. London: Sage

Publications, 1992.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititatif &

Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Zuhriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan:

Teori-Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

DOKUMEN ELEKTRONIK DARI INTERNET

Artiket diakses pada 24 Februari 2017 dari

https://quraishshihab.com/article/islam-dan-seni

Artikel diakses pada 25 September 2017 dari

http://islamind.blogspot.co.id/2011/12/seni-dalam-

perspektif-islam.html

Artikel diakses pada 25 September 2017 dari

https://www.sayanda.com/seni-tari/

Artikel diakses pada 25 September 2017 dari

http://rifdadenita.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-

seni-tari-lengkap.html

Artikel diakses pada 25 September 2017 dari

https://mozaiksufi.blogspot.co.id/2009/12/whirling-

dervishes.html

Page 99: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

78

Artikel diakses pada 27 September 2017 dari

https://www.liputan6.com/news/read/354053/tarian-rumi-

bercinta-dengan-illahi

www.pondokrumi.blosgpot.com

SKRIPSI

Iis Sulastri, “Nilai-nilai Islam dalam Seni Tradisional Debus di

Menes Pandeglang Banten”. Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2014.

Anisul Muttaqien, “Praktik Dzikir Sufi Tarekat Maulawiyyah

Dalam Perspektif Hukum Islam”. Jurusan Perbandingan

Mazhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Tahun 2011.

M. Leliyanto, Kontekstualisasi Sufisme dalam Kemodernan dan

KeIndonesiaan (Studi atas Relevansi Pemikiran Sufistik

Nurcholish Majid). Jurusan Aqidah-Filsafat dan Hukum

Fakultas Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2010.

Nuraini A. Mawan, Seni Ala Sufi Dalam Pendekatan Diri Kepada

Tuhan dan Implikasinya Dalam Psikoterapi Islam.

Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tahun 2012.

Page 100: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 101: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 1

Panduan Wawancara

A. Tujuan

Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan hasil analisa karakteristik pesan dakwah dalam

Tari Sufi.

B. Narasumber

1. Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi.

2. Penari Tari Sufi Pondok Rumi.

3. Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi.

C. Pedoman Wawancara

Pertanyaan untuk Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi

(Mursyid/Syeikh).

1. Apakah Bapak dapat menjelaskan apa yang menjadi latar

belakang berdirinya tari sufi ini? Dan kapan berdirinya?

2. Mengapa Bapak memilih tari sufi untuk dikembangkan di

Indonesia, khususnya di Masjid Raya Pondok Indah?

3. Bagaimana Bapak memahami para budaya sufi yang

berkembang di dunia Islam, terutama di Indonesia?

4. Apakah manfaat dan kegunaan bagi kehidupan modern?

5. Bagaimana hubungan tari sufi dengan agama islam?

6. Bagaimana Bapak mengajak anak muda untuk gabung

dalam majelis dzikir tari sufi?

Page 102: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

7. Bagaimana keseluruhan media tari sufi, seperti kostum,

gerakan, simponi, dan lagu menjadi pesan dakwah?

8. Apakah ada dukungan dari pemerintah atau warga

setempat dalam upaya melestarikan tari sufi ini pak?

9. Apakah harapan Bapak ke depan untuk kelompok majelis

dzikir tari sufi ini?

Pertanyaan untuk Penari Tari Sufi Pondok Rumi.

1. Mulai kapan anda menggeluti dunia tari sufi?

2. Apa yang membuat anda tertarik untuk melakukan tari

sufi atau pun menjadi grup rebana tersebut?

3. Anda seorang penari Tari Sufi, tapi masyarakat banyak

yang kurang tau tari sufi itu apa, menurut anda apa itu

tari sufi? Dan bagaimana perkembangan tari sufi yang

ada di kalangan masyarakat?

4. Bagaimana bisa di lakukan tari semacam itu dengan

berputar tidak mengalami pusing?

5. Apa yang kamu rasakan ketika sudah bisa menari

dengan sempurna?

6. Bagaimana caranya anda supaya dapat menghayati

gerak, simponi dan lagu dalam tari sufi?

7. Memangnya apa makna dan fungsi yang anda dapatkan

dari tari sufi?

8. Lalu bagaimana dengan kostumnya, apakah kostum

dalam tarisufi bernilai dakwah?

9. Untuk iringan lagu, biasanya lagu apa yang dipilih untuk

tari sufi?

Page 103: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

10. Pada acara apa aja tari sufi dipentaskan?

11. Setelah pertunjukkan dipentaskan kemana saja, berarti

tari sufi sudah semakin dikenal dong ya?

12. Jelaskan pesan dakwah dari kostum, gerak, simponi dan

lagu dalam tari sufi?

Pertanyaan untuk Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi.

1. Apakah yang mendorong atau memotivasi

Bapak/Ibu/Saudara dalam menonton tari sufi?

2. Apa makna tari sufi menurut Bapak/Ibu/Saudara?

3. Bagaimana kesan Bapak/Ibu/Saudara dalam

menyaksikan Tari Sufi?

4. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apakah ada pesan dakwah

dalam pertunjukkan tari sufi?

5. Apa harapan Bapak/Ibu kedepannya untuk Tari Sufi ini?

Page 104: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 2

Panduan Studi Dokumentasi

A. Tujuan

Studi dokumentasi ini bertujuan untuk menambah

kelengkapan data penelitian.

B. Pedoman Dokumentasi

No Indikator Aspek-aspek

1. Foto-foto

Temuan

Gerakan

Kostum

Alat Musik

Pola Lantai

Panggung Pertunjukkan

2. Foto-foto

Lainnya

Wawancara dengan Narasumber

Tari Sufi Pondok Rumi

Suasana Kegiatan Tari Sufi Pondok

Rumi

Lokasi, Laman Website, dan Laman

Youtube Tari Sufi Pondok Rumi

Page 105: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 3

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 1

Tanggal Wawancara : 25 Januari 2018

Tempat : Masjid Raya Pondok Indah

Identitas Informan 1

1. Nama : Arief Ludiantoro Hamdani

2. Umur : 55 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Status : Syekh/Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi

5. Pekerjaan : Arsitek

Hasil Wawancara

1. Apakah Bapak dapat menjelaskan apa yang menjadi latar

belakang berdirinya tari sufi ini? Dan kapan berdirinya?

Jawab: Kunjungan Mawlana Syaikh Nazim ke Indonesia pada

tahun 2001. Beliau adalah Mursyd tariqah naqsbandi aliyya

dan beliau merupakan keturunan Mawlana Jalaludin Rumi.

Karena saya juga menjadi murid beliau, maka kami

berdakwah di kalangan anak muda dengan tari sufi. Maka

dari itu, tari sufi ini berkembang. Berdiri pada tahun 2002 di

Jakarta.

Page 106: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

2. Mengapa Bapak memilih tari sufi untuk dikembangkan di

Indonesia, khususnya di Masjid Raya Pondok Indah?

Jawab: Para Sufi berdakwah dengan lembut, jadi sayang dan

cinta seperti dakwah Nabi Saw, sahabat RA, dan wali Allah.

Di Indonesia, Islam berkembang oleh wali songo. Dari

youtube, fb, twitter, karena itulah banyak yang melihat

akhirnya datang untuk ikut dzikir di masjid Pondok Indah.

3. Bagaimana Bapak memahami para budaya sufi yang

berkembang di dunia Islam, terutama di Indonesia?

Jawab: Jalan tariqah sangat dibutuhkan untuk

mengembalikan islam yang rahmatan lil alamin. Apalagi

dengan berkembangnya kelompok radikal. Intinya banyak

yang mengetahui tarikat nasqbandi dengan mursid mawlana

syaikh nazim qs dan syaikh muhammad adil qs yang sudah

mendunia dan tersebar di 5 benua sehingga banyak ulama

kyai bergabung dengan tarikat naqsbandi dan salah satunya

melalui tari sufi yangg tersebar di 5 benua. Syaikh Nazim dan

Syaikh Muhammad adalah cucu Rumi dan Sultan Awliya

Syaikh Abdul Qadir Jailani sehingga ajaran tariqah ini kuat.

4. Apakah manfaat dan kegunaan bagi kehidupan modern?

Jawab: Jalan sufi di kehidupan modern mengembalikan

manusia untuk kembali pada tujuan awal, Allah menciptakan

manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sufi juga

banyak tafakur/meditasi dzikir yang dapat mengendalikan ego

dibawah bimbingan mursyid.

Page 107: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

5. Bagaimana hubungan tari sufi dengan agama Islam?

Jawab: Tari sufi dapat membawa kaum muslimin mencintai

dzikir dan salawat, terutama untuk anak pemuda saat ini.

6. Bagaimana Bapak mengajak anak muda untuk gabung dalam

majelis dzikir tari sufi?

Jawab: Banyak anak muda yang tertarik ikut tariqah karena

ada tari sufi ini. Mereka yang suka dengan buku-buku rumi

maka mereka tertarik untuk belajar dzikir dan tari rumi. Kami

sering diundang tv, shoping mall dan acara-acara maka

banyak yang ingin gabung. Kami juga sering diundang ke

berbagai sekolah dari sd, smp, sma, sampai universitas

bahkan pesantren di berbagai kota di indonesia maka banyak

yang ikut. Banyak pemusik band di jakarta yang ikut tariqah

ini sehingga fansnya jadi gabung dan tertarik dengan

idolanya.

7. Bagaimana keseluruhan media tari sufi, seperti kostum,

gerakan, simponi, dan lagu menjadi pesan dakwah?

Jawab: Dengan tari sufi melalui kostum lagu gerakan putaran

membuat orang terpesona dan berhenti untuk melihat

mendengarkan salawat. Tanpa tari sufi jika hanya salawat

band saja orang cuma lewat dan tidak berhenti untuk melihat

dan mendengar.

Page 108: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

8. Apakah ada dukungan dari pemerintah atau warga setempat

dalam upaya melestarikan tari sufi ini pak?

Jawab: Banyak publik figur dari presiden, wapres, menteri,

artis yang gabung sehingga mempercepat perkembangan.

9. Apakah harapan Bapak ke depan untuk kelompok majelis

dzikir tari sufi ini?

Jawab: Membawa lebih banyak anak kecil, remaja, untuk

dapat menyenangi dzikir dan shalawat sambil menari sema

tumi. Dan mengenalkan tari rumi di berbagai daerah di

Indonesia dan luar negeri.

Jakarta, 25 Januari 2018

Arief Ludiantoro Hamdani

Syekh/Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi

Page 109: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 4

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 2

Tanggal Wawancara : 30 Desember 2017

Tempat : Tigaraksa

Identitas Informan 2

1. Nama : Yuji Noer Siswanto

2. Umur : 17 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Status : Anggota Penari

5. Pekerjaan : Siswa SMK Peka Kesatuan

Hasil Wawancara

1. Mulai kapan kamu menggeluti dunia tari sufi?

Jawab: sekitar kurang lebih 6 tahun saya sudah mulai

mengikuti jalan sufi ini

2. Apa yang membuat kamu tertarik untuk melakukan tari sufi

atau pun menjadi grup rebana tersebut?

Jawab: Awalnya sih saya tidak terlalu tertarik, tetapi seiring

berjalannya waktu saya merasakan bahwa jalan ini sangat

tepat untuk saya ikuti. Jalan ini benar - benar membuat saya

bahagia. Di jalan ini, Islam sesungguhnya diajarkan. Bahwa

Islam itu diajarkan lemah lembut, saling mencintai, dan saling

menjaga adab terhadap siapapun.

Page 110: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

3. Kamu seorang penari Tari Sufi, tapi masyarakat banyak yang

kurang tau tari sufi itu apa, menurut kamu apa itu tarisufi? Dan

bagaimana perkembangan tari sufi yang ada dikalangan

masyarakat?

Jawab: Di berbagai Masjid kita menyebarkan tarian ini, di

berbagai mall kita menyebarkan tarian ini, di berbagai stasiun

TV kita juga menyebarkan tarian ini. Jika kita menyebarkan

ajaran Islam di Masjid itu sudah biasa karena di Masjid

sudah tentu orang islam semua. Akan tetapi mall - mall, cafe -

cafe, bukan hanya orang islam saja, tetapi banyak non-muslim

juga pergi ke sana, di sana kita menyebarkan Islam, sehingga

orang - orang tertarik dan meninggalkan tempat - tempat

buruk menuju ke tempat yang baik.

4. Bagaimana bisa melakukan tari semacam itu dengan berputar

dan tidak mengalami pusing?

Jawab: Sebelum saya menari, saya berdoa kepada Allah,

Nabi SAW, para Masyaikh Naqshabandi untuk diberikan

power atau kekuatan Ilahiah agar saat menari diberikan

cahaya dan dapat menarik orang cinta terhadap Islam.

5. Apa yang kamu rasakan ketika sudah bias menari dengan

sempurna?

Jawab: Alhamdulillah saya tidak merasakan pusing lagi, saya

dapat menari dengan baik, dan banyak berbagai kenikmatan

yang saya rasakan setelah bisa menari tarian ini.

Page 111: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

6. Bagaimana caranya kamu supaya dapat menghayati gerak,

Simponi dan lagu dalam tari sufi?

Jawab: Saya tidak memikirkan apapun selain Allah, Nabi

SAW, para Masyaikh Naqshabandi. Fikiran tempatnya setan.

Oleh karena itu saya harus bisa menyingkirkan fikiran buruk

dan membuat fikiran baik sehingga saat saya menari bisa

menghayati.

7. Memangnya apa makna dan fungsi yang kamu dapatkan dari

tari sufi?

Jawab: Makna tarian ini adalah tarian cinta. Fungsi tarian ini

adalah menyebarkan cinta Allah, Nabi SAW, para Masyaikh

kepada seluruh manusia. Ketika manusia mencintai Allah,

Nabi SAW, para Masyaikh maka Allah akan mencintai orang

tersebut dengan cintanya. Sangat sulit untuk mendapatkan

cinta Allah sebelum kita mencintai apa yang Allah cintai.

8. Lalu bagaimana dengan kostumnya, apakah kostum dalam tari

sufi bernilai dakwah? Jika iya, berikan alasannya!

Jawab: Iya bernilai, topi panjang berwarna coklat ini

melambangkan batu nisan, tenur putih ini melambangkan kain

kafan, sabuk hitam ini untuk membataskan antara hawa nafsu

dengan hati, dan jubah hitam ini melambangkan alam kubur.

Apa maknanya? Maknanya adalah sebuah kematian.

Kematian selalu mengintai kita setiap hari, jadi ingaltah

kematian ajan datang dan itu pasti. Jadi persiapkanlah diri

kita untuk akhirat kita. Mawlana Rumi mengatakan,"Matilah

Page 112: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

sebelum kau mati". Apa maknanya? Maknanya adalah

bunuhlah egomu, jangan kau ikuti keburukan egomu, karena

ego akan selalu mengajak kita ke jalan yang buruk. Oleh

karena itu, jagalah diri kita dari keburukan ego.

9. Untuk iringan lagu, biasanya lagu apa yang dipilih untuk tari

sufi?

Jawab: Kita biasa menggunakan musik Sholawat Nabi SAW,

musik - musik religi. Jika kita sedang live perfomance,

biasanya kita live musik dari band yang ada pada acara itu.

10. Pada acara apa saja tari sufi dipentaskan?

Jawab: Paling sering tarian ini dipentaskan pada acara Halal

Bihalal, buka puasa bersama, santunan, wedding, syuting,

atau acara - acara islami lainnya.

11. Setelah pertunjukkan dipentaskan kemana saja, berarti tari

sufi sudah semakin dikenal dong ya? Jelaskan tanggapanmu!

Jawab: Alhamdulillah saya sangat senang jika tarian ini

semakin banyak dikenal baik dilkalangan orang islam maupun

non-Muslim. Banyak orang non-muslim masuk ke dalam Islam

setelah melihat tarian ini. Dari berbagai negara, pergi

mengunjungi Mawlana Syaikh Nazim di Turki untuk masuk

Islam dan belajar tarikat sufi ini

Page 113: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

12. Jelaskan pesan dakwah dari kostum, gerak, Simponi dan

lagu dalam tari sufi?

Jawab: Jalan ini adalah jalan cinta. Tidak semua orang dapat

mengikuti jalan ini. Kenapa? Karena sebuah permata tidak

diberikan kepada sembarang orang. Jika seseorang

menginginkan permata ini, kalian harus menyelam ke dalam

samuderayang dalam. Permata ini memiliki harga. Dan

harganya adalah Cinta

Tigaraksa, 30 Desember 2017

Yuji Noer Siswanto

Anggota Penari Tari Sufi Pondok Rumi

Page 114: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 5

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 3

Tanggal Wawancara : 30 Desember 2017

Tempat : Tigaraksa

Identitas Informan 3

1. Nama : Ari Rahman

2. Umur : 17 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Jabatan : Anggota Penari

5. Pekerjaan : Siswa SMK Peka Kesatuan

Hasil Wawancara

1. Mulai kapan kamu menggeluti dunia tari sufi?

Jawab: Saya mulai mengikuti tari sufi ini 2012.

2. Apa yang membuat kamu tertarik untuk melakukan tari sufi

atau pun menjadi grup rebana tersebut?

Jawab: pertama saya hanya ikut-ikutan saja, tapi rasanya

jalan sufi ini membuat saya bahagia. Di jalan ini saya

diajarkan adab. Itu alasan saya.

3. Kamu seorang penari Tari Sufi, tapi masyarakat banyak yang

kurang tau tari sufi itu apa, menurut kamu apa itu tarisufi? Dan

Page 115: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

bagaimana perkembangan tari sufi yang ada dikalangan

masyarakat?

Jawab: Kitakan setiap malam jum'at ba'da Iysa di Masjid

Raya Pondok Indah, di Masjid ini banyak masyarakat yang

sholat, selesai sholat itu kita mulai dan orang-orang juga

pada melihat kita walaupun hanya sebentar. Begitulah kita

menyebarkan tarian ini.

4. Bagaimana bias melakukan tari semacam itu dengan berputar

dan tidak mengalami pusing?

Jawab: Kita berdzikir, memohon dukungan Allah, Nabi

Muhammad SAW, para Masyakih Naqshabandi untuk

diberikan kekuatan saat menari.

5. Apa yang kamu rasakan ketika sudah bias menari dengan

sempurna?

Jawab: Saat saya sudah bisa, sudah tidak pusing lagi dan

cinta Rumi semakin dalam saya rasakan.

6. Bagaimana caranya kamu supaya dapat menghayati gerak,

Simponi dan lagu dalam tari sufi?

Jawab: Selain berdzikir, saya juga menghayati iringan

musiknya. Karena musik adalah gerbangnya cinta.

7. Memangnya apa makna dan fungsi yang kamu dapatkan dari

tari sufi?

Page 116: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Jawab: Makna tari sufi ini adalah tarian cinta. Banyak tarian

di dunia ini, tetapi tidak semua tarian dapat menarik cinta

seseorang. saya mendapatkan berbagai macam kenikmatan,

terutama kenikmatan rezeki di dunia maupun di akhirat.

8. Lalu bagaimana dengan kostumnya, apakah kostum dalam tari

sufi bernilai dakwah? Jika iya, berikan alasannya!

Jawab: iya, topi tinggi melambangkan batu nisan, tenur putih

melambangkan kain kafan dan jubah hitam melambangkan

alam kubur. Apa maksudnya? Maksudnya adalah matilah

sebelum engkau mati. Ingatlah kematian senantiasa

mengikutimu, jadilah hamba yang baik agar saat kembali kita

dalam keadaan baik.

9. Untuk iringan lagu, biasanya lagu apa yang dipilih untuk tari

sufi?

Jawab: Kita menggunakan Sholawart Nabi SAW atau musik -

musik religi lainnya.

10. Pada acara apa aja tari sufi dipentaskan?

Jawab: Acara TV, Wedding, Buka Bersama, Halal Bihalal,

Santunan, dan masih banyak lagi.

11. Setelah pertunjukkan dipentaskan kemana saja, berarti tari

sufi sudah semakin dikenal dong ya? Jelaskan tanggapanmu!

Page 117: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Jawab: Alhamdulillah di 5 benua tarian ini sudah dikenal.

Banyak orang non-muslim mengikuti jalan ini karna

keberkahan Allah, Nabi SAW, dan Para Awliyanya.

12. Jelaskan pesan dakwah dari kostum, gerak, Simponi dan

lagu dalam tari sufi?

Jawab: Kostum seperti pertanyaan sebelumnya. Gerakan tari

sufi adalah tangan kanan ke atas artinya memohong Blessing

atau Hidayah Ilahiah dan tangan kiri ke bawah artinya

menyalurkan Hidayah tadi ke seluruh umat manusia. Kita

menggunakan sholawat Nabi SAW agar orang - orang yant

melihat tarian ini ikut mendengarkan sholawat Nabi SAW.

Tigaraksa, 30 Desember 2017

Ari Rahman

Anggota Penari Tari Sufi Pondok Rumi

Page 118: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 6

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 4

Tanggal Wawancara : 30 Desember 2017

Tempat : Tigaraksa

Identitas Informan 4

1. Nama : Asep Suherlan

2. Umur : 18 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Status : Anggota Penari

5. Pekerjaan : Siswa SMK Peka Kesatuan

Hasil Wawancara

1. Mulai kapan kamu menggeluti dunia tari sufi?

Jawab: Saya mengikuti kurang lebih 7 tahun.

2. Apa yang membuat kamu tertarik untuk melakukan tari sufi

atau pun menjadi grup rebana tersebut?

Jawab: Tarian ini unik, berbeda dari yang lain, memiliki daya

spritual yang begitu kuat terhadap Allah SWT.

3. Kamu seorang penari Tari Sufi, tapi masyarakat banyak yang

kurang tau tari sufi itu apa, menurut kamu apa itu tari sufi?

Dan bagaimana perkembangan tari sufi yang ada dikalangan

masyarakat?

Page 119: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Jawab: Kita biasa tampil di berbagai mal - mal besar. Banyak

orang pergi ke mal. Ketika kita perfomance banyak orang

berjalan lalu berhenti saat melihat kita menari. Seperti kita

tampil di Grand Indonesia, dari lantai dasar sampai atas full

orang melihat ini.

4. Bagaimana bias melakukan tari semacam itu dengan berputar

dan tidak mengalami pusing?

Jawab: Berdzikir, Bersholawat, memohon izin dan dukungan

kepada Allah, Nabi SAW, para masyaikh.

5. Apa yang kamu rasakan ketika sudah bias menari dengan

sempurna?

Jawab: Sudah tidak jatuh lagi akibat kepusingan menari.

Semakin dapat menghayati.

6. Bagaimana caranya kamu supaya dapat menghayati gerak,

Simponi dan lagu dalam tari sufi?

Jawab: Saya berusaha untuk tidak mengingat apapun kecuali

mengingat Allah, Nabi SAW, dan para Masyaikh.

7. Memangnya apa makna dan fungsi yang kamu dapatkan dari

tari sufi?

Jawab: Untuk menyebarkan islam yang lembut kepada semua

orang, belajar adab.

8. Lalu bagaimana dengan kostumnya, apakah kostum dalam tari

sufi bernilai dakwah?

Page 120: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Jawab: iya, topi panjang melambangkan batu nisan. Jubah

hitam melambangkan alam kubur. Tenur putih melambangkan

kain kafan. Itu semua melambangkan kematian. Kematian itu

pasti dan kita harus mempersiapkan akhirat kita.

9. Untuk iringan lagu, biasanya lagu apa yang dipilih untuk tari

sufi?

Jawab: Sholawat, lagu lagu islami.

10. Pada acara apa aja tari sufi dipentaskan?

Jawab: Wedding, Syuting, Halal Bihalal, Buka puasa bersama

dan lain lain.

11. Setelah pertunjukkan dipentaskan kemana saja, berarti tari

sufi sudah semakin dikenal dong ya?

Jawab: saya sangat senang, karena orang banyak menjadi tau

tentang tarian ini.

12. Jelaskan pesan dakwah dari kostum, gerak, Simponi dan

lagu dalam tari sufi?

Jawab: gerakan tangan kanan ke atad artinya memohon

ampunan Allah atau memohon hidayah dan tangan kiri ke

bawah artinya kita sebarkan kepada umat manusia.

Tigaraksa, 30 Desember 2017

Asep Suherlan

Anggota Penari Tari Sufi Pondok Rumi

Page 121: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 7

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 6

Tanggal Wawancara : 30 Desember 2017

Tempat : Tigaraksa

Identitas Informan 6

1. Nama : Teddy Saputra

2. Umur : 18 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Status : Penari

5. Pekerjaan : Siswa SMK YPK Kesatuan

Hasil Wawancara

1. Mulai kapan kamu menggeluti dunia tari sufi?

Jawab: mulai umur 12 thn saat smp sekitar tahun 2012.

2. Apa yang membuat kamu tertarik untuk melakukan tari sufi

atau pun menjadi grup rebana tersebut?

Jawab: tariannya unik, awal mulanya dari youtube, dan saya

ikut gabung di majelis dzikir pondok rumi ini.

3. Kamu seorang penari Tari Sufi, tapi masyarakat banyak

yang kurang tau tari sufi itu apa, menurut kamu apa itu tari

sufi? Dan bagaimana perkembangan tari sufi yang ada di

kalangan masyarakat?

Page 122: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Jawab: tari sufi bermakna ktika berputar seperti putaran

tawaf dan kita seperti mendapatkan cahaya ilahi, pandangan

masyarakat sudah cukup bagus karena mereka berpikir

tarian ini berbeda dengan tarian lain, dan juga banyak

kemajuan ke beberapa negara dan beberapa kota di

Indonesia.

4. Bagaimana bisa di lakukan tari semacam itu dengan berputar

tidak mengalami pusing?

Jawab: sebelumnya awal mula menari merasa pusing, dan

akhirnya setelah berlatih minimal 7x jadi terbiasa. Dan

ketika menari itu dengan berdzikir membaca allah allah

sampai lagu habis.

5. Apa yang kamu rasakan ketika sudah bisa menari dengan

sempurna?

Jawab: ketenangan dan kenyamanan karena mendekatkan

diri kepada pencipta.

6. Bagaimana caranya kamu supaya dapat menghayati gerak,

simponi dan lagu dalam tari sufi?

Jawab: awal mula memahami gerakan, dan mulai mencoba,

akhirnya menjadi bisa. Menari dengan berdzikir. Dari segi

gerak tari sufi ciri utamanya yaitu berputar, putaran tawaf

melawan aruh jarum jam, putaranny ke kiri. Dan makna

dibalik gerak merupakan tangan diatas meminta hidayah

Page 123: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

kepada allah, dan tangan kiri menyebarkam hidayah

tersebut.

7. Memangnya apa makna dan fungsi yang kamu dapatkan dari

tari sufi?

Jawab: untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

8. Lalu bagaimana dengan kostumnya, apakah kostum dalam

tari sufi bernilai dakwah? Jika iya, berikan alasannya!

Jawab: Iya bernilai, warna dasarnya yaitu putih

melambangkan kain kafan, sikke melambangkan batu nisan,

dan jubah hitam melambangkan alam kubur yg gelap.

9. Untuk iringan lagu, biasanya lagu apa yang dipilih untuk tari

sufi?

Jawab: Sholawatan atau bisa juga lagu-lagu band islami

saat ada pementasan.

10. Pada acara apa aja tari sufi dipentaskan?

Jawab: Pernikahan, Buka Bersama, Reuni, Hotel, Tv

11. Setelah pertunjukkan dipentaskan kemana saja, berarti tari

sufi sudah semakin dikenal dong ya? Jelaskan

Tanggapanmu!

Jawab: Iya. Latar belakang tari sufi ini dari turki,

penciptanya adalah Maulana Jalaluddin Rumi yang masih

keturunan Muhammad Saw. Semakin banyak juga

Page 124: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

masyarakat yang tertarik untuk dating dan ikut kegiatan

majelis dzikir tari sufi di masjid sini. Saya senang

mengenalkan tarian ini kepada masyarakat.

12. Jelaskan pesan dakwah dari kostum, gerak, simponi dan lagu

dalam tari sufi?

Jawab: pesan dakwahnya sangat bagus karena di majelis

dzikir ini kita bisa mendekatkn diri kepada ilahi. Dan banyak

perubahan kebaikan yang saya alami setelah mengikuti

majelis disini.

Tigaraksa, 30 Desember 2017

Teddy Saputra

Anggota Penari Tari Sufi Pondok Rumi

Page 125: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 8

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 6

Tanggal Wawancara : 22 Februari 2018

Tempat : Masjid Raya Pondok Indah

Identitas Informan 6

1. Nama : Muhammad Rezi

2. Umur : 17 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Jabatan : Anggota Penari

5. Pekerjaan : Siswa SMK Triguna

Hasil Wawancara

1. Mulai kapan anda menggeluti dunia tari sufi?

Jawab: Tahun 2008.

2. Apa yang membuat anda tertarik untuk melakukan tari sufi

atau pun menjadi grup rebana tersebut?

Jawab: Karena tarian ini unik dan tidak bisa semua orang

bisa melakukannya. Makannya saya mencoba tarian sufi ini.

Sekisar 4 bulan untuk belajar tarian sufi. Tarian ini juga

mengajarkan ego/sifat manusia dari yang buruk menjadi

baik.

3. Anda seorang penari Tari Sufi, tapi masyarakat banyak yang

kurang tau tari sufi itu apa, menurut anda apa itu tari sufi?

Page 126: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Dan bagaimana perkembangan tari sufi yang ada di kalangan

masyarakat?

Jawab: Tari sufi itu nama aslinya adalah tari sema rumi

yang dalam bahasa Inggrisnya "derwish yang berputar"

sema berasal dari kata "ya-sami" allah yang maha

mendengarkan. Jadi tarian ini diiringi oleh lagu shalawat,

dan saat menari kita mendengarkan shalawat. Maulana

jalaludin rumi pada tahun 1207 beliau ketika ditinggalkan

oleh gurunya yang dicintai Maulana syams tabdiz beliau

seperti memendam kerinduan yg amat sangat, kemudian

beliau wujudkan dalam berputar. Jadi, tari sema rumi ini

sebuah bentuk tafakur atau dalam bahasa modernnya

meditasi sufi. Perkembangan tari sufi ini dalam kalangan

masyarakat sudah banyak di kenal. Dan grup kita juga udah

menunjukan tari sufi ini di beberapa daerah, bahkan guru

kita juga menampilkan tarian sufi di luar negeri seperti turki,

konya, jepang.

4. Bagaimana bisa di lakukan tari semacam itu dengan berputar

tidak mengalami pusing?

Jawab: Karena di saat sebelum menari kita zikiran. Dan

pada saat berputar juga berzikir dengan menyebut "allah"

sampai lagu/shalawat tersebut selesai.

5. Apa yang kamu rasakan ketika sudah bisa menari dengan

sempurna?

Page 127: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

Jawab: Tidak ada rasa apa-apa. Mungkin kalo yg pertama

menari sufi ini akan terasa pusing hingga mual.

6. Bagaimana caranya anda supaya dapat menghayati gerak,

simponi dan lagu dalam tari sufi?

Jawab: Pada saat berputar, saya pejamkan mata saya dan

mendengarkan lagu supaya kita menghayati putaran dari

tari sufi tersebut, maka itu akan terasa di putaran cinta.

7. Memangnya apa makna dan fungsi yang anda dapatkan dari

tari sufi?

Jawab: Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena tarian

ini penuh dengan cinta. Siapa yang melihat tarian ini akan

jatuh cinta pada tarian ini. Ketika jatuh cinta baru kita patuh

sama yang kita cintai.

8. Lalu bagaimana dengan kostumnya, apakah kostum dalam

tarisufi bernilai dakwah? Jika iya, berikan alasannya!

Jawab: Topi/sike melambangkan batu nisan. Baju putih

melambangkan kain kafan. Sabuk melambangkan

memisahkan antara nafsu dan hati. Tali melambangkan

pengikat antara nafsu dan hati.

9. Untuk iringan lagu, biasanya lagu apa yang dipilih untuk tari

sufi?

Jawab: Lagu shalawat.

Page 128: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

10. Pada acara apa aja tari sufi dipentaskan?

Jawab: Buka Bersama, Halal bi Halal, Nikahan, Haulnya

guru-guru kita, Acara santunan yatim piatu, Zikir mingguan

di masjid raya pondok indah.

11. Setelah pertunjukkan dipentaskan kemana saja, berarti tari

sufi sudah semakin dikenal dong ya? Jelaskan tanggapanmu!

Jawab: Iya sudah. Karena saya sudah menyebarkan tarian

cinta dan membuat orang yang melihat menjadi jatuh cinta

dan membuat orang mendapatkan hidayah ilahiyah.

12. Jelaskan pesan dakwah dari kostum, gerak, simponi dan lagu

dalam tari sufi?

Jawab: Matilah sebelum mati. Maksudnya jangan turutin

kemauan egomu, sesungguhnya ego itu yang membuat kita

jauh dari Allah, maka berputarlah, karena berputar kita

menyebarkan cahaya cinta ilahiyah. Karena cinta kita bisa

dekat dengan Allah. Putaran tari sufi ini ke kiri dengan

maksud seperti orang tawaf, karena putaran surgawi itu ke

arah kiri. Dan lagu shalawat adalah supaya kita lebih dekat

lagi dengan Allah SWT.

Jakarta, 22 Februari 2018

Muhammad Rezi

Anggota Penari Tari Sufi Pondok Rumi

Page 129: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 9

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 7

Tanggal Wawancara : 18 Januari 2018

Tempat : Masjid Raya Pondok Indah

Identitas Informan 7

1. Nama : Nadia Adisti A.

2. Umur : 24 Tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Status : Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

5. Pekerjaan : Pegawai Swasta

Hasil Wawancara

1. Apakah yang mendorong atau memotivasi kakak dalam

menonton tari sufi?

Jawab: karena selain untuk ibadah juga, gaya berdzikirnya

tidak bosan, ada suara gendang, hadroh, tarian, membuat

ibadah menjadi lebih rileks. Dan tetap mendekatkan diri

kepada Allah.

2. Apa makna tari sufi menurut kakak?

Jawab: tari sufi itu seperti tarian cinta jadi melalui tari ini,

mereka yang menari sambil berdzikir, dan kita yang

menonton juga ikut mebacakan sholawat-sholawat nabi.

Page 130: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

3. Bagaimana kesan kakak menyaksikan Tari Sufi?

Jawab: Dengan waktu seminggu sekali berkumpul di majelis

ini bareng anak-anak yang kurang mampu, sama halnya

berkesempatan untuk sedekah, dapat juga lebih deket sama

orang-orang yang beragama, jadi lebih bahagia bisa tetap

deket sama Allah.

4. Menurut kakak, apakah ada pesan dakwah dalam

keseluruhan pertunjukkan tari sufi?

Jawab: Tari sufi menyebarkan islamnya dengan cara halus

yaitu dengan tariannya itu sendiri, Tangan kanan menerima

hidayah dari Allah dan tangan kiri menyebarkan hidayah

tersebut kepada masyarakat. Dakwah dengan cara yang

halus, dan menurut pandangan orang lain tentang islam itu

bukan agama yg kaku, menari dengan berdzikir dapat tetap

mendekatkan diri kepada Allah, bahkan lebih dekat.

5. Apa harapan kakak kedepannya untuk Tari Sufi ini?

Jawab: Semoga partisipasi jamaah yang ikut hadir menonton

dan berdzikir di majelis dzikir ini akan terus bertambah

karena lebih banyak akan lebih rame dan bersamaan

bersholawat.

Jakarta, 18 Januari 2018

Nadia Adisti A.

Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

Page 131: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 10

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 8

Tanggal Wawancara : 25 Januari 2018

Tempat : Masjid Raya Pondok Indah

Identitas Informan 8

1. Nama : Rita Subekti

2. Umur : 32 Tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Status : Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

5. Pekerjaan : Karyawati Swasta

Hasil Wawancara

1. Apakah yang mendorong atau memotivasi adik dalam

menonton tari sufi?

Jawab: Saya tertarik dengan penampilan Tari Sufi Whirling

Dervishes.

2. Apa tari sufi menurut adik?

Jawab:Menurut saya sangat menghibur apalagi dengan

nuansa islami.

3. Bagaimana kesan adik menyaksikan Tari Sufi?

Jawab: Saya sangat senang dapat berkumpul di majelis

pengajian disini.

Page 132: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

4. Menurut adik, apakah ada pesan dakwah dalam keseluruhan

pertunjukkan tari sufi?

Jawab: Ada, dengan adanya pengajian ini juga sudah

termasuk dakwah.

5. Apa harapan adik kedepannya untuk Tari Sufi ini?

Jawab: Semoga semakin lebih baik kedepannya.

Jakarta, 25 Januari 2018

Rita Subekti

Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

Page 133: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 11

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 9

Tanggal Wawancara : 15 Maret 2018

Tempat : Masjid Raya Pondok Indah

Identitas Informan 9

1. Nama : Rosanah

2. Umur : 52 Tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Jabatan : Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

5. Pekerjaan : Buruh

Hasil Wawancara

1. Apakah yang mendorong atau memotivasi ibu dalam

menonton tari sufi?

Jawab: Saya tertarik dengan lantunan sholawat-sholawat nabi

sehingga saya dapat menghadiri pengajian ini, insya allah di

setiap malam jumat.

2. Apa tari sufi menurut ibu?

Jawab: Tarian dengan berdzikir dapat mengena di hati,

mendekatkan diri kepada Allah.

3. Bagaimana kesan ibu menyaksikan Tari Sufi?

Jawab: Saya sangat senang dapat berkumpul di pengajian ini,

ikut baca yasin, berdzikir, membaca sholawat.

Page 134: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

4. Menurut ibu, apakah ada pesan dakwah dalam keseluruhan

pertunjukkan tari sufi?

Jawab: Ada, karena tari sufi ini juga kan berdizkir hanya saja

dengan menari untuk menarik masyarakat ikut berdzikir,

terutama untuk anak-anak berdzikir dari kecil.

5. Apa harapan ibu kedepannya untuk Tari Sufi ini?

Jawab: Semoga tari sufi di Indonesia dapat mendunia dan

dikenal banyak masyarakat lainnya.

Jakarta, 15 Maret 2018

Rosanah

Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

Page 135: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 12

Transkrip Hasil Wawancara

Informan 10

Tanggal Wawancara : 05 April 2018

Tempat : Masjid Raya Pondok Indah

Identitas Informan 10

1. Nama : Afan Prasetyo Wibowo

2. Umur : 41 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Jabatan : Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

5. Pekerjaan : Engineering PT. Jaya Kontruksi MP, Tbk

Hasil Wawancara

1. Apakah yang mendorong atau memotivasi bapak dalam

menonton tari sufi?

Jawab: Saya sudah 3 tahun ikut majelis ini. Saya tertarik

karena dengan tuntunan Syeikh Memed, guru saya dan syeik

arif juga.

2. Apa tari sufi menurut bapak?

Jawab: Tarian yang dapat belajar lebih mendekatkan diri

kepada Allah.

3. Bagaimana kesan bapak menyaksikan Tari Sufi?

Jawab: Terus belajar dan latihan untuk istiqomah.

Page 136: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

4. Menurut bapak, apakah ada pesan dakwah dalam keseluruhan

pertunjukkan tari sufi?

Jawab: Hikmah bagi rahmatnya Allah, dan juga mendapatkan

rahmat dari Allah.

5. Apa harapan bapak kedepannya untuk Tari Sufi ini?

Jawab: Semoga tetap terus berkembang majelis dzikir ini ke

depannya.

Jakarta, 05 April 2018

Afan Prasetyo Wibowo

Jamaah Tari Sufi Pondok Rumi

Page 137: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 13

Dokumentasi Wawancara dengan Narasumber Tari Sufi

Pondok Rumi

Gambar 1

Penulis bersama Syekh Arief

(Pemimpin Majelis Dzikir)

Gambar 2

Penulis bersama

Saudara Yuzi Nur

(Anggota dan Penari

Majelis Dzikir)

Gambar 3

Penulis bersama Saudari Nadia

(Jamaah Wanita Majelis Dzikir)

Gambar 4

Penulis bersama

Bapak Affan

(Jamaah Laki-laki

Majelis Dzikir)

Page 138: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 14

Dokumentasi Suasana Kegiatan Tari Sufi Pondok Rumi

Page 139: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 15

Lokasi, Laman Website, dan Laman Youtube Tari Sufi

Pondok Rumi

Page 140: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam
Page 141: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 16

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : Putri Ayu Silmi Afifah

NIM : 1112051000094

Jurusan/Fakultas : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Asal Kampus :UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bahwa yang bersangkutan telah melakukan penelitian guna

penyusunan skripsi mulai bulan Agustus 2017 – Oktober 2018

dengan judul “Analisis Semiotik Pesan Dakwah Islam Dalam

Tari Sufi Pondok Rumi”

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 07 Oktober 2018

Arief Hamdani

Pemimpin Tari Sufi Pondok Rumi

Page 142: ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH ISLAM DALAM TARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 3. Vokal Panjang . Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam

LAMPIRAN 17

Dokumentasi Sidang Munaqosyah (08 Januari 2019)