Upload
nguyendan
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PROGRAM DAKWAH YAYASAN MASJID AGUNG AL JIHAD CIPUTAT
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Serjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh :
FERY YANWAR 107053002657
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 (S.1) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2011
Fery Yanwar
i
ABSTRAK
Fery Yanwar
Analisis Program Dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Islam merupakan agama dakwah, karena Islam merupakan agama yang
menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan mensyiarkan ajaran Islam kepada
seluruh umat manusia. Usaha menyebarluaskan di tengah-tengah kehidupan
manusia merupakan usaha dakwah. tanpa dakwah terputuslah generasi manusia
yang mengamalkan Islam dan selanjutnya Islam akan lenyap dari permukaan
bumi. Dalam berdakwah bisa dilakukan di mana saja terutama di tempat ibadah
yaitu Masjid. Masjid juga berfungsi sebagai tempat memberikan motivasi dalam
semua kegiatan masyarakat baik menyangkut kegiatan formal atau informal
maupun untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat memiliki program-program dakwah baik
mingguan, bulanan, dan tahunan yang mana semua kegiatan itu bertujuan untuk
dapat memberikan pemahaman tentang ilmu agama agar masyarakat dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Perumusam masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana program
dakwah yang dijalankan oleh Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat dan apa
saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program dakwah
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat.
Judul yang diangkat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana program dakwah yang dilakukan oleh pengurus Yayasan Masjid
Agung Al Jihad baik dari subyek dakwah, materi dakwah, metode dakwah, dan
media dakwahnya.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian
kepustakaan; yaitu teknik pengumpulan data melalui sumber tertulis. Penelitian
lapangan; yaitu teknik pengumpulan data dengan metode observasi (pengamatan
langsung), wawancara dengan pimpinan dan staf bagian pendayagunaan yang
bertanggung jawab atas program dakwah sehingga mendapatkan data–data yang
akurat yang dibutuhkan dalam proses penelitian.
Melalui wawancara dan observasi diketahui bahwa Program Yayasan Masjid Al-
Jihad Ciputat tidak menekankan kepada satu orang saja, namun inti atau materi dari
program-program yang dilaksanakan semua itu telah disepakati oleh pengurus dan
sebagian jamaah. Dalam setiap program dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, seperti saat pengajian mingguan, bulanan dan
tahunan. Dari hasil analisis SWOT terhadap program dakwah Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat seperti pengajian mingguan dan Peringatan Hari Besar
Islam (PHBI), diketahui bahwa kekuatan dan peluang yang dimiliki program
dakwah ini lebih besar daripada kelemahan dan juga ancaman. Hal ini
dikarenakan pengurus mengantisipasi masa depan dengan melakukan pengkajian
bedasarkan pengalaman masa lampau
.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Alhamdulilah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta
Alam yang telah memberikan segala nikmat yang tak terhingga kepada hambanya
sampai detik ini, dan shalawat serta salam semoga selalu senantiasa terlimpahkan
kepada baginda Muhammad SAW sehingga penulis dapat melewati perjalanan
akademis dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Program
Dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat”.
Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini atas
usaha dan upaya yang telah penulis lakukan serta bantuan yang sangat berharga
dari beberapa pihak. Di tengah kesibukannya, mereka menyempatkan waktu luang
untuk berbagai informasi dan motivasi agar penulis mampu mewujudkan skripsi
ini. Maka dengan niat suci dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada orang-orang atas segala bantuannya terutama kepada :
1. Teristimewa orang tua penulis, ayahanda tercinta H. Acip Sucipto dan ibunda
tersayang Hj. Chusnul Chotimah yang telah mengantarkan penulis hingga
seperti sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabaran, keikhlasan dan
perjuangan hidup demi kelangsungan pendidikan putra-putranya, serta kakak
dan adikku tercinta terima kasih untuk semuanya.
2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA
selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, MA
selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, Drs. Study Rizal LK, MA
selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
iii
3. Drs. Sugiharto, MA selaku Pembimbing skripsi yang dengan sabar dan
meluangkan waktunya untuk membimbing hingga terselesaikan skripsi ini.
4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah.
5. H. Mulkannasir BA, S.Pd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
6. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan dedikasinya, pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada
penulis selama perkuliahan.
7. Ketua sidang beserta anggota sidang yang telah memberikan bimbingan dan
masukan saya sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
8. Keluarga besar Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat yang telah
mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian, khususnya untuk Bpk. H.
Achmad Fuady selaku ketua yayasan, Drs. H. Anwar Ruhaeni SH. MM
selaku ketua Bid. Usaha, Ahmad Masy’ari, SH.I selaku sekretaris Bid. DKM
dan Yadi Supriyadi, A. Md, dan para pengurus Yayasan Masjid Agung Al
Jihad Ciputat.
9. Seluruh Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah untuk
referensi buku-bukunya.
10. Teman-teman seperjuangan MD A dan B angkatan 2007 Terima kasih buat
dukungan kalian.
11. Para sahabat penulis Ipang, Dessy Prihatin, Rendy (acong), Khoiruddin
(buluk), Angel Anjani, Shi-nta Kirrey Legiyanti dan teman-teman kosan
Hendri, Bisri, Abi, Woro, Adung, Apip, Bukhori, Agus, Zeta,dll. Dan adik-
adik angkat Sofi Sofiah, Mimin, Princes Amor (Ikok Chikok), Wina Fauziah
iv
Nurahman. Terima kasih telah banyak membantu penulis, semoga amal
kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
12. Para sahabat di dunia maya, Romanisti-[INDO] Troopres (Aan, Musashi,
Kamal, Desta, Purna, Charlie (Neng Rena), Teguh (Tante Aryanti), Om Fery,
Moel, dll). Seluruh keluarga besar Romanisti Indonesia, yang telah
memberikan inspirasi kepada penulis, semoga mendapatkan balasan dan
pahala yang lebih dari semua ini.
13. Teman-teman yang tidak disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima
kasih.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis berserah diri, dan mudah-
mudahan skripsi ini bermanfaat. Penulis menyadari meskipun telah
semaksimal mungkin berusaha dalam pembuatan skrispsi ini, tentu masih
banyak kekurangan. Kritik selalu penulis harapkan dalam penyempurnaan
penulisan skripsi ini.
Jakarta, Desember 2011
Penulis
Fery Yanwar
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFRTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 8
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 9
1. Metode Penelitian............................................................... 9
2. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 10
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 10
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 12
5. Analisis Data ...................................................................... 12
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 13
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Program
1. Pengertian Program ............................................................ 15
2. Macam-macam Program .................................................... 15
3. Sistem dan Proses Penerapan Program .............................. 17
4. Tujuan Program .................................................................. 18
5. Evaluasi Program ............................................................... 19
B. Analisis SWOT ....................................................................... 19
1. Strength .............................................................................. 20
2. Weakness............................................................................ 20
3. Opportunity ........................................................................ 21
4. Threat ................................................................................. 21
vi
BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG YAYASAN MASJID
AGUNG AL JIHAD CIPUTAT
A. Sejarah Berdirinya Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat .. 25
B. Letak Geografis Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat ...... 26
C. Visi dan Misi Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat .......... 27
D. Program Kerja Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat ........ 28
E. Struktur Pengurus Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat .... 32
BAB IV : ANALISIS PENELITIAN
A. Realisasi Program
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat ............................... 40
B. Analisis Program Dakwah
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat .................................... 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 59
B. Saran-saran ............................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama dakwah, karena Islam merupakan agama yang
menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan mensyiarkan ajaran Islam
kepada seluruh umat manusia. Usaha menyebarluaskan di tengah-tengah
kehidupan manusia merupakan usaha dakwah.
Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana agar
manusia selalu berada pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah
untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.1 Mengingat Islam
adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyeru dan
mengajak seluruh umat manusia untuk memeluk agama Islam.
Kewajiban dakwah, yaitu menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh
umat manusia merupakan watak agama Islam yang tidak berhenti dari tugas
melaksanakan kewajibannya, agama yang dipeluk penduduk Negara-negara
diseluruh dunia adalah merupakan hasil kerja dari dakwah Islam pada masa-
masa lampau sampai sekarang. Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang
memerintahkan agar umat Islam senantiasa mengerakkan dan menggiatkan
usaha dakwah, sehingga ajaran Islam dapat senantiasa tegak dan dianut oleh
manusia.2
1. Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 1997), Cet. Ke-1, h. 25. 2. Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet.
Ke-3, h. 12.
2
Ajaran agama Islam adalah ajaran mulia yang dibawa oleh para Nabi
untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini, agar mereka memperoleh
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dengan berbekal Iman
dan Takwa, yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Islam adalah ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk
mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan
ajaran Islam hanya merupakan ide dan angan-angan saja jika ajaran yang baik
itu tidak disampaikan kepada manusia. Lebih-lebih ajaran itu tidak diamalkan
dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, dakwah merupakan suatu aktivitas
yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah, Islam
dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke
generasi berikutnya. Sebaliknya, tanpa dakwah terputuslah generasi manusia
yang mengamalkan Islam dan selanjutnya Islam akan lenyap dari permukaan
bumi. Bahwa dalam berdakwah bisa dilakukan di mana saja terutama di
tempat ibadah yaitu Masjid. Di Masjid inilah kegiatan dakwah banyak
dilakukan dan dikembangkan terus menerus agar bisa bertambah keimanan
dan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT.
Masjid merupakan sarana dakwah karena Masjid tidak hanya
digunakan dan dimanfaatkan sebagai sarana ibadah semata, tetapi harus
digunakan atau dimanfaatkan sebagai tempat atau sarana untuk melakukan
muamalah.3
Masjid memiliki kedudukan yang sangat penting bagi umat muslim,
penting dalam upaya membentuk pribadi dan masyarakat yang islami. Untuk
3. Zubaidi natsir, Fungsi Masjid Ideal Di Zaman Modern Dipertanyakan. (Suara Masjid,
161. Februari 1989) Hal 50
3
merasakan urgensi itulah, Masjid harus difungsikan dengan sebaik-baiknya
dalam arti harus dioptimalkan dalam memfungsikannya. Namun perlu diingat
bahwa, Masjid yang fungsinya dapat dioptimalkan secara baik adalah Masjid
yang didirikan di atas dasar taqwa.
Sebagaimana Allah berfirman dalam (Q.S Attaubah 108) yg berbunyi:
Artinya: “Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (Q.S Attaubah 108)
Secara teoritis konseptual, Masjid adalah pusat kebudayaan umat
Islam. Di tempat suci inilah syiar keislaman yang meliputi aspek duniawi dan
ukhrawi, material spiritual dimulai, karena setelah Nabi Muhammad SAW
Hijrah ke Madinah, beliau berusaha bersama Muhajirin lainnya dengan
masyarakat setempat (kaum Anshor) membangun Masjid supaya orang Islam
berkumpul untuk melaksanakan shalat lima waktu.4 Selain berfungsi sebagai
tempat ibadah ritual, Masjid menurut Ulama terkemuka, Syaikh Yusuf
Qardhawi,5 Masjid juga berfungsi sebagai tempat sosial kemayarakatan seperti
bersilaturrahmi untuk memperkuat ikatan persaudaraan tempat menimba ilmu,
tempat pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah, tempat menyelesaikan
sengketa, lembaga solideritas dan bantuan kemanusiaan, tempat pembinaan
4. Didin Hafidhudin, Dakwah Aktual ( Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h.29
5. Ahmad Yani, Panduan Mengelola Masjid (Jakarta: Pustaka Intermasa, 2007), Cet.Ke-
1, h.7
4
dan pengembangan kader-kader pemimpin umat, tempat membina keutuhan
jamaah, dan tempat bergotong royong di dalam mewujudkan kesejahteraan
bersama. Masjid juga berfungsi sebagai tempat memberikan motivasi dalam
semua kegiatan masyarakat baik menyangkut kegiatan formal atau informal
maupun untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat atau umat dalam
mencapai tujuan pembangunan Indonesia, yaitu masyarakat adil, makmur, dan
sejahtera lahir dan batin.6 Akan tetapi, fungsi strategis diatas, belakangan ini
ternyata sudah banyak mengalami pergeseran.
Di berbagai Negara, apalagi yang mayoritas penduduknya muslim,
jumlah Masjid mengalami pertambahan yang amat pesat. Pertambahan jumlah
Masjid merupakan suatu yang harus kita syukuri, apalagi ini bertanda bahwa
eksistensi Islam dan umatnya, khususnya Negeri kita masih kuat. Namun
sebagai muslim yang baik kita tidak boleh puas hanya karena Masjid dan
Musholla yang kian bertambah banyak, hal ini karena apabila kita lihat dari
sisi lain yakni menilai sejauh mana fungsi Masjid yang telah terwujud
sekarang ini, yang seharusnya kita merasa prihatin melihat kenyataan sebagian
besar dari Masjid-masjid kita yang belum berfungsi sebagaimana mestinya.
Fungsi paling utama Masjid adalah sebagai tempat melaksanakan
ibadah shalat berjama’ah. Kalau diperhatikan, shalat berjama’ah merupakan
salah satu ajaran Islam yang pokok (sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin
bukan fuqaha yang bermakna perbuatan yang selalu dikerjakan beliau). Ajaran
Rasulullah SAW tentang shalat berjama’ah merupakan perintah yang benar-
benar ditekankan kepada kaum muslimin. Pada zaman Rasulullah SAW, selain
6. Supardi dan Teuku Amiruddin, Manajemen Masjid dalam Pengembangan
masyarakat, (Yogyakarta: UII Press, 2001), cet. 1, h.138
5
dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beri'tikaf, Masjid bisa dipergunakan
untuk kepentingan sosial, misalnya sebagai tempat belajar dan mengajarkan
kebajikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit dan lain sebagainya. Ruang
lingkupnya berada di masyarakat sekitar yang ingin melakukan ibadah,
menuntut ilmu, beramal, dan lain sebagainya.
Banyak Masjid yang didirikan oleh umat Islam, seperti Masjid di
tempat umum, Masjid sekolah, Masjid kantor, Masjid kampus maupun yang
lainnya. Setiap Masjid tersebut mempunyai ruang lingkup masing-masing
sesuai dengan tempat masjid itu berada. Masjid didirikan untuk memenuhi
hajat/kebutuhan umat, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri
kepada sang Pencipta, tunduk dan patuh mengabdi kepada Allah SWT. Masjid
menjadi tambatan hati, pelabuhan pengembaraan hidup dan energi kehidupan
umat manusia.
Masjid bukan hanya sekedar tempat sujud dan sarana penyucian tetapi
Masjid berarti juga tempat melaksanakan segala aktivitas manusia yang
mencerminkan kepatuhan kepada Allah SWT. Masjid tempat berkumpulnya
orang-orang untuk menjalankan ibadah energi spirititual yang menjadi modal
membangun perubahan. Manusia yang datang ke Masjid dengan niat yang
ikhlas pastilah menginginkan spiritualitas dirinya menuju cita-cita menjadi
shaleh. Keluaran dari proses ini jelas akan menghasilkan keshalehan sosial
yang mampu mendobrak kebekuan umat.
Dengan demikian kemakmuran Masjid secara hakiki adalah
penghambaan kepada Allah SWT sesuai dengan urusan dan kedudukan yang
layak di Masjid-masjid tersebut. Banyaknya orang yang mengingat Allah dan
6
mengingatkan orang lain kepada Allah SWT. Terpeliharanya Masjid dari
semua perkara dan perkataan yang sia-sia dan khurafat7
Dalam perjalanan sejarah dunia Islam Masjid yang eksis di tengah-
tengah umat pada kurun waktu berabad-abad yang silam di Timur Tengah,
Asia Tengah, Asia Selatan sampai Asia Tenggara telah mempotensikan
Masjid sebagai tempat pendidikan. Pada masa itu banyak mu’min yang
menuntut ilmu di Masjid-masjid terpenting di Saudi Arab (Mekah dan
Madinah), Kairo, Baghdad ((Irak), Cordova (Spanyol), dan lain-lain. Dan
setelah itu mereka kembali ke tanah air masing-masing sebagai agen
perubahan, reformis Islam dan pejuang kemerdekaan bagi bangsanya.8
Seiring perjalanan waktu, maka kemajuan dan kesejahteraan umat
islam seharusnya tetap berbasis di Masjid. Jama’ah Masjid adalah sumber
daya umat yang secara terus-menerus harus ditingkatkan kualitasnya, baik
kualitas keimanan, keislaman, akhlak/moral, tutur kata, kecerdasan maupun
tingkat kesejahteraan sebagai khairul ummah (umat terbaik) yang seharusnya
menjadi uswatun hasanah di tengah-tengah masyarakat heterogen.
Dakwah juga sering disalahartikan hanya sebatas sebagai ceramah
dalam arti sempit. Kesalahan ini seringkali diungkapkan, tapi dalam praktek
dan pelaksanaannya tetap saja terjadi penciutan terhadap makna dakwah.
Sehingga orientasi dakwah sering hanya pada hal-hal yang bersifat rohani saja.
Dan pendekatannya sering diwarnai dengan pendekatan konvensional.
Menurut Sutarmadi, saat ini diperkirakan umat muslim Indonesia memiliki
7. Moh. E. Ayub, Muhsin MK, H. Ramlan Marjoned. Manajemen Masjid. Cet Ke 9.
2007 8. Ahmad Jauhari, Kumpulan Naskah Khutbah Membentuk Generasi Qur’ani, (Jakarta:
BMI Departemen Agama RI, 2007) h. 28-30.
7
700 ribu Masjid dan Mushalla yang memerlukan pengelola yang terampil dan
profesional.9
Masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah juga sering dianggap
sebagai masyarakat yang seteril dan vacum. Padahal gerakan dakwah sekarang
ini dihadapkan pada sebuah setting masyarakat yang beragam dengan corak
dan keadaan, masyarakat yang serba nilai dalam tata kehidupannya,
masyarakat yang berubah dengan cepat dan masyarakat yang terbuka. Akan
tetapi, untuk memakmurkan Masjid melalui optimalisasi peran dan fungsinya
tersebut tidaklah mudah, diperlukan kemampuan manajerial (idarah) dan
kesiapan waktu dari para pengelola Masjid. Tentunya harus ada pembenahan
internal dari jamaah Masjid itu sendiri. Setidaknya, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, antara lain, mmengaktifkan kepengurusan Masjid,
mengaktifkan kegiatan Masjid, menigkatkan kepedulian terhadap jamaah,
meningkatkan kualitas manajemen (idarah) Masjid dan pemeliharaan fisik
(Ri’ayah) Masjid.10
Oleh karenanya dakwah dipandang penting sebagai suatu
kegiatan untuk meningkatkan syiar Islam dan kehidupan beragama dalam
masyarakat kegiatan-kegiatan dakwah melalui Masjid sebenarnya tercakup
pula kegiatan-kegiatan dalam rangka pembinaan umat.11
Faktor inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengetahui
program-program dakwah yang dilaksanakan oleh pengurus Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat, yang kemudian penulis masukkan dalam sebuah
9 . Ahmad Sutarmadi, Visi, Misi, dan Langkah Strategis Pengurus Dewan Indonesia dan
Pengelola Masjid (Jakarta: Logos, 2002), h.33 10
. Yani, Panduan Mengelola Masjid, h. 12 11
. Rukamana, Masjid dan Dakwah, h. 57
8
judul skripsi: “Analisis Program Dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat agar penelitian atau analisis ini lebih
terarah dan tidak meluas kepermasalahan yang lain, maka penulis
membatasi masalah yang akan dibahas mengenai analisis program dakwah
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat yaitu pada pengajian mingguan
dan juga Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana realisasi program yang dijalankan Yayasan Masjid Agung
Al Jihad Ciputat?
2. Bagaimana analisis SWOT terhadap program dakwah Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan melihat pembatasan dan perumusan masalah yang telah
dikemukakan oleh penulis, maka penulis memiliki tujuan penelitian
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui program-program Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat.
9
b. Untuk mengetahui Sternght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan),
Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman) program dakwah Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat.
2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, maka penulis berharap hasil penelitian ini
bermanfaat bagi
a. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan
khususnya menyangkut program-program dakwah Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat dalam meningkatkan aktivitas keagamaan
jama’ah.
b. Memberikan pemahaman bagi pihak akademisi khususnya Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan dapat dijadikan sumbangan
kepustakaan.
c. Untuk pengurus Masjid Agung Al Jihad Ciputat dapat dijadikan
sumbangan kepustakaan dan rujukan bagi para pengurus Masjid
Agung Al Jihad Ciputat, guna meningkatkan kinerja pengurus Masjid
Agung Al Jihad Ciputat dalam meningkatkan aktivitas jama’ah.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif
ini, perlu kiranya di kemukan teori menurut Bogdan dan Taylor
10
mendefinisikan, metodologi kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-
orang perilaku yang dapat diamati.12
Dengan memilih metode kualitatif
ini, penulis mengharapkan dapat memperoleh data yang lengkap dan
akurat. Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode
deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau
prediksi.13
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek yang akan diteliti adalah Pengurus Yayasan Masjid Agung
Al Jihad Ciputat atau sekelompok orang yang berkaitan dengan
penyusunan program dakwah Masjid Agung Al jihad. Dan objeknya
adalah Implementasi Program dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat dalam meningkatkan aktivitas keagamaan jama’ah.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yakni teknik penulis melakukan wawancara atau komukasi langsung
antara pengumpul data dengan responden atau informan dengan
melakukan interview kepada pihak-pihak yang dianggap memberikan
informasi mengenai pembahasan untuk kepentingan penelitian.14
Dan
wawancara ini dilakukan berkali-kali hingga penulis mendapatkan data
12
. Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
2000), cet. Ke 11, hal. 3 13
. Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis Statistik.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, hal. 24 14
. Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1994) hal.
136.
11
yang akurat. Dalam melakukan wawancara ini penulis mewawancarai
Ketua Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat, Ket. Bid. Usaha,
sekretasi Bid. DKM, serta pengurus lainnya yang bersangkutan dengan
program dakwah.
b. Observasi
Menurut E. C Wragg dalam bukunya An Introduction Classroom
Observation yang dikutip oleh Nurul Hidayati Observasi adalah
Pengamatan secara sistematis dan analisis yang memegang peranan
penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan
antara satu dengan peristiwa yang lain dapat menjadi jelas.15
Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan dengan mengandalkan
pengamamatan langsung dengan objek penelitian. Penulis melakukan
observasi langsung ke Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat, yaitu
mengamati kegiatan-kegiatan dakwah yang ada di Masjid tersebut
guna mendapatkan data yang akurat.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data atau
informasi yang diperoleh dari dokumentasi yang ada pada Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat yang berkaitan dengan masalah
program dakwah.
Adapun teknik penulisan yang digunakan berpedoman pada buku
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
15
. Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 8.
12
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di masjid Agung Al Jihad Ciputat yang
beralamat di Jl. H. Usman no.1 Ciputat Tangerang Selatan yang
berlangsung selama kurang lebih 2 bulan mulai dari 21 April 2011 sampai
dengan 28 November 2011 .
5. Analisis Data
Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan sepenuhnya
dianalisis menggunakan analisis SWOT, analisis data dilakukan setiap saat
pengumpulan data di lapangan secara berkesinambungan agar tercapai
proses kesimpulan tertentu terhadap informasi yang terdapat pada lembaga
tersebut, dengan mempertimbangkan pernyataan-pernyataan yang sangat
memungkinkan dianggap mendasar dan universal.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum masuk lebih jauh mengenai pembahasan penelitian ini, ada
beberapa penelitian terdahulu yang mengangkat pembahasan yang hampir
sama dengan yang dituliskan oleh penulis, namun tentunya ada sudut
perbedaan dalam hal pembahasan maupun obyek kajian dalam penelitian ini,
adapun penelitian tersebut diantaranya adalah:
1. Siti Sholihah, dengan judul Peran Masjid Raya Cinere Dalam
Meningkatkan Solideritas Masyarakat Cinere Limo Depok. Skripsi ini
membahas tentang bagaimana Peran Masjid Raya Cinere untuk
meningkatkan solideritas masyarakat Cinere Limo Depok, berbeda dengan
skripsi yang akan penulis teliti yang lebih memfokuskan tentang
13
bagaimana analisis program dakwah masjid Agung Al Jihad Ciputat dalam
menigkatkan aktivitas jama’ah.
2. Khoirul Efendi, dengan judul Manajemen Masjid Raya Baitussalam
Komplek Billy Moon Jakarta Timur. Skripsi ini membahas tentang
penerapan fungsi manajemen Masjid Raya Baitussalam Komplek Billy
Moon Jakarta Timur, berbeda dengan skripsi yang akan penulis teliti yang
lebih mefokuskan tentang analisis program dakwah Masjid Agung Al
Jihad Ciputat dalam meningkatkan aktivitas jama’ah.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan
sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis membahas secara garis besar mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka,
teknis penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Teoritis
Pada bab ini membahas pengertian Program, macam-macam
Program, sistem dan penerapan Program, tujuan program dan
evaluasi program, serta analisis SWOT
BAB III : Gambaran Umum Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Dalam bab ini penulis menerangkan sejarah dan profil Masjid
Agung Al Jihad Ciputat, visi misi dan tujuan Masjid Agung Al
14
Jihad Ciputat, struktur organisasi Masjid Agung Al Jihad Ciputat,
letak geografis Masjid Agung Al Jihad Ciputat, program-program
kerja Masjid Agung Al Jihad Ciputat.
BAB IV : Analisis Penelitian
Dalam bab ini penulis menerangkan, realisiasi program Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat serta analisis SWOT program
dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
BAB V : Penutup
Yang berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Program
1. Pengertian Program
Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan
Negara. Jadi seseorang, sekelompok organisasi, lembaga bahkan Negara
mempunyai suatu program.
Secara etimologi, dalam kamus besar Besar Indonesia terbitan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998), program adaah acara
(seperti sebuah siaran, pengelolaan dan sebagainya).16
Sedangkan menurut
As Homby, program merupakan sebuah rancangan acara yang akan
disiarkan di televisi.17
Suharsimi Arikunto mengemukakan program sebagai berikut:18
“Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai suatu kegiatan tertentu”
Kegiatan yang sudah dilaksanakan bukan lagi suatu program,
kegiatan yang tidak direncanakan walaupun terjadi bukan merupakan
suatu program.
2. Macam-Macam Program
Macam atau jenis program dapat bermacam-macam wujud, jika
ditinjau dari berbagai aspek. Program ditinjau dari:
16
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), cet. Ke-1, h.
702 17
As Homby, AP Cowie, oxford advanced leaner’s oxford university press, h.21 18
. Suhasimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan (Yogyakarta: Bina Aksara, 1988),
h. 1
16
a. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan (kegiatan komersial).
Jika program tersebut mencari keuntungan, maka ukurannya adalah
seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan dan
jika program tersebut bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah
seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.
b. Jenis, ada program pendidikan, program koperasi, program
kemasyarakatan dan sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari
isi program bersangkutan.
c. Jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang.
d. Keluasaan, ada program sempit, ada program luas. Program sempit
hanya menyangkut program yang terbatas sedangkan program luas
menyangkut banyak variabel.
e. Pelaksanaannya, ada program kecil dan ada program besar. Program
kecil hanya dilaksanakan beberapa orang, sedangkan program besar
dilaksanakan oleh orang banyak.
f. Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.
Program penting yang dampaknya menyangkut orang banyak,
menyangkut orang-orang vital sedangkan program kurang penting
adalah sebaliknya.19
Yayasan Masjid Agung Al-jihad Ciputat adalah lembaga yang
concern terhadap upaya peningkatan aktivitas keagamaan terhadap
jama’ahnya, sehingga penting bagi Yayasan Masjid Agung Al-jihad
Ciputat untuk merumuskan sebuah program yang dapat menyempurnakan
19
. Ibid, h. 2-3
17
akhlak mereka dalam menghadapi kehidupan ini dan kemudian mengatur
dan mengelola program tersebut hingga mencapai tujuannya.
3. Sistem dan Proses Penerapan Program
Dalam menentukan sasaran program yang dicapai dapat berjalan
secara maksimal, diperlukan sebuah sistem, sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Sistem banyak digunakan orang untuk menggambarkan totalitas
yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan
bergerak menuju ke suatu tujuan tertentu. Adapun dalam sistem tersebut
terdiri dari sub-sub sistem yang berdiri sendiri serta saling berkaitan.
Dalam pengertiannya, sistem merupakan suatu kesatuan dari
beberapa subsistem atau elemen untuk mencapai tujuan. Dalam pengertian
lainnya komponen-komponen atau subsistem yang saling berinteraksi,
dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri
(independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk
satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai
secara keseluruhan.
Keterkaitannya dalam pelaksanaannya program sangat berpengaruh
pada pentingnya kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun
berbagai program kegiatan dalam bentuk informasi yang diperoleh, dengan
cara menyimpan, memelihara dan menggunakan informasi tersebut.
Dalam mengimplementasikan sebuah kegiatan atau program,
diperlukan metode sebagai alat penunjang jalannya sebuah kegiatan atau
program diantaranya dikemukakan oleh Schendel dan Hofer, sebagai
berikut: Pertama, struktur, termasuk didalamnya metode spesialisasi,
metode depatementalisasi, koordinasi, delegasi wewenang dan organisasi
informal. Kedua, proses, meliput sistem alokasi sumber daya, sistem
18
informasi , sistem evaluasi dan pengukuran, sistem imbalan, prosedur
pelaksanaan dan sistem promosi. Ketiga, berkenaan perilaku antar pribadi
dalam organisasi, gaya kepemimpinan, dan penggunaan kekuasaan. Proses
pelaksanaan program tertuang dalam pelaksanaan satuan kegiatan
diantaranya kegiatan layanan dan kegiatan pendukung merupakan ujung
tombak kegiatan secara keseluruhan. Proses yang perlu ditempuh adalah:
a. Tahap perencanaan, program suatu layanan dan kegiatan pendukung
direncanakan secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi,
metode, waktu, tempat dan rencana penilaian.
b. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau
pendukung) dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya.
c. Tahap penilaian, hasil kegiatan diukur dengan hasil evaluasi.
d. Tahap analisis hasil, hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui aspek-
aspek yang perlu, mendapat perhatian lebih lanjut.
e. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan sebelumnya. Melalui layanan dan atau
kegiatan pendukung relevan.20
4. Tujuan Program
Tujuan adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam
proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut:21
“Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus
dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu
program tidak mempunyai tujuan atau tujuan yang tidak
20
. Hallen A, Bimbingan dan Konseling hal.8 21
. Ibid, h. 35
19
bermanfaat maka program tersebut tidak perlu
dilaksanakan. Tujuan menentukan apa yang akan diraih.”
Tujuan program dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus (obyektives). Tujuan umum biasanya menunjukkan out put
dari program jangka panjang sedangkan tujuan khusus, out putnya jangka
pendek.22
5. Evaluasi Program
Untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil yang telah dicapai
oleh program, maka haruslah melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi
merupakan kegiatan mengukur dan menilai hasil keberhasilan dari suatu
program atau kegiatan.23
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting, karena dengan evaluasi kita dapat
mengukur dan menilai sesuatu sehingga kita mengetahui nilai dari sesuatu
tersebut. Evaluasi merupakan proses memahami, member arti,
mendapatkan, mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-
pihak pengambil keputusan.
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), dan ancaman (threats). Analisis ini merupakan analisis dari
kekuatan-kekuatan dan kelemahan kelemahan dari suatu perusahaan atau
organisasi serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternalnya, organisasi
22
. Ibid, h. 35 23
. Wayan Nurkacana, Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1976), h. 85
20
atau perusahaan harus membuat analisis SWOT dengan menekankan kepada
kekuatannya untuk menutupi atau mengalahkan kelemahannya, juga
menggunakan peluang-peluang yang terlihat dari analisis tersebut untuk
menutupi segala ancaman yang ada dilingkungan eksternalnya. Berikut
penjelasannya:
1. Strength (Kekuatan)
Merupakan keunggulan sumber daya relatif terhadap pesaing dan
kebutuhan dari pasar yang dilayani atau yang akan dilayani suatu
perusahaan.24
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat perlu melihat
terlebih dahulu kekuatan yang dimiliki, sekalipun kekuatan ini tidak
sepenuhnya merupakan keunggulan dalam bersaing. Yang terpenting bagi
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat adalah memiliki kekuatan yang
lebih besar untuk menarik perhatian jamaah dan masyarakat terhadap
kegiatan yang akan diadakan.
2. Weakness (Kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya
atau kapabilitas relative suatu perusahaan dibandingkan pesaingnya, yang
menghambat kinerja efektif perusahaan tersebut.25
Selain memiliki
kekuatan yang dimiliki, organisasi juga meneliti mengenai apa saja yang
menjadi kelemahan-kelemahan di dalam tubuh organisasi itu sendiri. Hal
ini dimaksudkan agar organisasi tersebut dalam mengatasi atau
mengantisipasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan setiap kegiatannya.
24
John A. Pearce II, Richard B. Robinson, Jr, Manajemen Strategis, Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian, (Jakarta, Salemba empat, 2007) Jilid 1, hal 201 25
Ibid. 202
21
3. Opportunity (Peluang)
Situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Peluang promosi program Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat adalah tempat yang menarik untuk melakukan promosi kegiatan
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat, dimana Yayasan Masjid aka
mencoba menarik perhatian jamaah dan masyarakat di dalam
berpartisipasi di dalam kegiatan yang diadakan Yayasan Masjid Agung Al
Jihad Ciputat. Dengan begitu banyaknya untuk menarik perhatian jamaah
dan masyarakat maka peluang untuk dapat berkembang pada Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat semakin besar.
4. Threat (Ancaman)
Situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Di dalam mengembangkan kekuatan Yayasan Masjid Agung
Al Jihad Ciputat ke arah yang lebih baik lagi untuk meraih setiap
kesempatan yang ada, Yayasan Masjid menghadapi berbagai ancaman
yang tentunya akan mengganggu setiap elemen yang berada di dalam
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat. Dengan meneliti dan mengetahui
ancaman apa saja yang terdapat di luar maka diharapkan itu semua dapat
diatasi dengan sebaik-baiknya dan selanjutnya akan diantisipasi sedini
mungkin jika benar-benar terjadi.
Dalam hal ini, kerangka berpikir yang logis dan seragam harus
mencakup semua aspek dalam kehidupan organisasi/perusahaan karena
dengan demikian upaya mencari, menentukan jumlah dan menganalisis
berbagai alternatif untuk tiba pada pilihan yang dipandang paling tepat
akan menjadi lebih lancar. Maksud utama penerapan ini ialah untuk
mengidentifikasi dan mengenali satu dari empat pola yang bersifat khas
22
dalam keselarasan situasi internal dan eksternal yang tergambar pada
diagram analisis SWOT berikut ini :
III. Mendukung Strategi Turnaround I. Mendukung Strategi Agresif
IV. Mendukung Strategi Difensif II.Mendukung
Strategi Diversifikasi
Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan/organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
( Growth oriented strategy).
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan/organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/jasa).
Kuadran III : Perusahaan/organisasi menghadapi peluang yang sangat
besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
BERBAGAI PELUANG
LINGKUNGAN
KELEMAHAN INTERNAL
YANG KRITIKAL
KEKUATAN INTERNAL
SUBTANSIAL
BERBAGAI ANCAMAN
DARI LINGKUNGAN
23
internal. Fokus perusahaan/organisasi ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang yang lebih
baik.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strength) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunity) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weakness) yang mencegah keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunity) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strength) mampu menghadapi ancaman (threat) yang ada, dan terakhir
adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu
membuat ancaman (threat) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.26
Analisis SWOT merupakan kerangka pilihan bagi banyak manajer
selama periode waktu yang panjang karena kesederhanaannya dan
kemampuannya untuk menggambarkan esensi dan formulasi strategi yang
baik, menyesuaikan peluang dan ancaman suatu perusahaan/organisasi
dengan kekuatan dan kelemahannya. Tetapi analisis SWOT merupakan
pendekatan konseptual yang sangat luas, sehingga rentan terhadap
beberapa kelemahan utama
26
. id.wikipedia.org/wiki/analisis_swot (data ini di akses pada hari Kamis tanggal 15
Maret 2012)
24
1. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan
menganggap remeh ancaman eksternal. Para pembuat strategi di setiap
organisasi/perusahaan harus tetap waspada terhadap strategi yang
didasarkan pada apa yang dapat dilakukan dengan baik oleh
organisasi/perusahaan saat ini (kekuatannya) tanpa mempertimbangkan
dampak lingkungan eksternal terhadap kekuatan tersebut.
2. Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi
yang berubah.
3. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan pada satu kekuatan atau
elemen strategi.
4. Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif.
Secara ringkas, analisis SWOT merupakan suatu pendekatan
tradisional yang sudah lama digunakan oleh para pembuat strategi untuk
melakukan analisis internal. Analisis ini menawarkan usaha umum untuk
menilai kapabilitas internal dengan mempertimbangkan faktor eksternal,
terutama peluang dan ancaman utama. Analisis ini memiliki keterbatasan
yang harus dipertimbangkan jika akan digunakan sebagai landasan bagi
proses pengambilan keputusan strategis organisasi/perusahaan.
25
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG
YAYASAN MASJID AGUNG AL JIHAD CIPUTAT
A. Sejarah Berdirinya Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Masjid Agung Al Jihad yang berlokasi di Jl. Usman no 1 Kec. Ciputat
Kabupaten Tangerang. Masjid ini sudah ada sejak zaman penjajahan hindia
Belanda berupa bangunan kecil (Mushala), kemudian diperluas pada tahun
1940.
Selanjutnya bangunan Masjid itu dibongkar pada tahun 1972 dan
langsung dibangun secara permanent, dengan para tokoh/ulama yang terlibat,
yaitu Bpk. H. Asman Ambo, Bpk. H. Asep Syarifuddin, Bpk H. Tarmidzi
(saat itu selaku kepala PU Kab. Tangerang), Bpk H. Nur Abdullah, Bpk H.
Kamsari, Bpk H. Nawar Ilta (saat itu selaku Camat Kec. Ciputat) dan Bpk
HM Boni. Didampingi pula oleh para tokoh masyarakat yang lainnya seperti,
Bpk Drs. H. Zarkasih Noor, Bpk H. A. Karim, Bpk H.M Darwie, Bpk H. A
Munir BA, Bpk H. Wowo Ibrahim, dan Bpk H. Achfar.
Pada tahun 1975 Masjid Agung Al Jihad Alhamdulillah telah selesai
dibangun dengan megah dan menjadi salah satu kebanggaan, bukan hanya
kebanggaan masyarakat Ciputat, tetapi merupakan kebanggaan masyarakat
Jawa Barat karena setiap adzan maghrib senantiasa muncul gambarnya di
televisi (TVRI).
26
Pada tanggal 30 Oktober 1975 bertepatan dengan 25 Syawal H, Masjid
Agung diresmikan oleh Bupati Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang yaitu
Bpk Kol. H.E Muchdi.
Mengingat perkembangan masyarakat Ciputat yang sangat pesat dan hal
itu dirasakan terutama pada saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul
Adha, dimana jama’ahnya sudah tidak tertampug lagi memenuhi seluruh
ruangan Masjid, aula, halaman, bahkan sampai ke jalan raya dan gang-gang
belakang Masjid, maka mulai tahun 2000, para pengurus dengan izin dan
restu dari para sesepuh yang masih ada, berinisiatif untuk merenovasi ulang
dengan menambahkan bangunan menjadi 2 lantai. Para pengurus yang
berinisiatif untuk pengembangan Masjid Agung Al Jihad tersebut antara lain:
Bpk Drs. H. Witarya Permana, Bpk Drs. H. Anwar Ruhaeni, SH. MM, Bpk
Ust H. Achmad Fuadi, Bpk Drs. H. Maman Sumantri, Bpk Ir. HM. Ramzy
Nasroen, dan lain-lain yang Alhamdulillah saat ini sedang dalam tahap
penyelesaian.27
B. Letak Geografis Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Letak Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat berada di tengah-tengah
pusat keramaian Kota Ciputat, yang berada di jalan H. Usman no. 1 Ciputat.
Letak Masjid ini sangat strategis, sebelah barat berdekatan dengan kantor
Koramil dan Puskesmas Ciputat, dan sebelah utara berhadapan dengan pasar
Ciputat dan Plaza Ciputat. Masjid Agung Al Jihad Ciputat di dalamnya
terdapat ruang kantor sebagai tempat mengatur dan mengurusi administrasi
masjid, kantor ini mempunyai perlengkapan seperangkat komputer, lemari,
27
. Dokumentasi Yayasan Masjid Agung Al Jihad tahun 2010.
27
arsip, telepon dan meja rapat. Masjid Agung Al Jihad Ciputat menyediakan
tempat wudhu yang terpisah antara pria dan wanita, serta ada petugas
kebersihan kamar mandi, sebelum masuk tempat wudhu sediakan tempat
untuk penitipan sepatu
Masjid ini mempunyai parkir mobil dan juga parkir motor yang cukup
luas, parkiran ini juga digunakan bila daya tampung jama’ah tidak memadai di
dalam masjid, maka parkiran itu bisa dijadikan tempat shalat idul fitri dan idul
adha.
C. Visi dan Misi Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Visi adalah suatu angan-angan ataupun impian terhadap sesuatu yang
sangat indah dan mempesona sehingga diperlukan usaha keras untuk
mewujudkannya. Visi juga bisa diartikan sebagai suatu gambaran ideal yang
ingin dicapai oleh sebuah organisasi yang akan datang.
Misi, untuk mencapai visi tersebut maka diperlukannya misi. Dan misi
itu sendiri adalah suatu pernyataan tentang aktivitas dari perusahaan atau
organisasi.28
Visi :
Terciptanya Masjid Agung Al Jihad yang aman, nyaman dan mandiri
dalam rangka beribadah dan kemaslahatan umat.
Misi: Bidang Keagamaan
a. Melaksanakan syiar keagamaan.
b. Membangun dan mengembangkan sarana ibadah dan sarana
pendidikan.
28
Ahmad Sutardi, Visi Misi dan Langkah-langkah Strategis Pengurus Dewan Masjid
Indonesia dan pengelola masjid, (Jakarta: Logos, 2002), h. 2
28
c. Melaksanakan study banding.
d. Meningkatkan pemahaman keagamaan.
e. Menyelenggarakan pusat pelatihan dan bimbingan manasik haji
dan umrah.
f. Membangun dan menyelenggarakan pondok pesantren dan
madrasah.
g. Melaksanakan seminar.
h. Melaksanakan pelatihan kader Muballigh dan Khotib.
Bidang Sosial, Pendidikan, dan Kesehatan
a. Membangun panti asuhan yatim/piatu.
b. Melaksanakan santunan kepada yatim/piatu dan kaum dhuafa.
c. Mendirikan dan mengelola gedung-gedung pendidikan mulai
Taman Kanak-kanak-Perguruan tinggi.
d. Melaksanakan pelatihan-pelatihan dan kursus ketrampilan (BLK).
e. Mendirikan dan mengelola klinik/rumah sakit.
f. Melaksanakan pendidikan bidang kesehatan seperti Akademi
kebidanan dan Akademi keperawatan.29
D. Program-program kerja Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Masjid Agung Al Jihad Ciputat memiliki program yang sesuai dengan
bidang-bidangnya pada periode 2010-2015, sebagai berikut:
1. Bidang DKM
A. Program Kerja Yang Telah Dilaksanakan
29
. Dokumentasi Yayasan Masjid Agung Al Jihad tahun 2010.
29
1. Penyusunan Jadwal Imam Rawatib
Imam Rawatib tersebut adalah:
a. Hamzah, SQ
b. Aziz Muslim, S.Pdi
c. Ust. H. Ahcmad Fuadi
d. Ahmad Masy’ari
2. Penyusunan Jadwal Petugas Jum’at (Imam, Khatib, Muadzdzin,
Dan Protokol
3. Penyusunan Jadwal Muadzdzin Shalat Rawatib
Muadzdzin tersebut adalah:
a. Eko Bilal (Dzuhur & Ashar)
b. Eno Suparno (Maghrib & Subuh)
c. Abd. Somad (Isya)
4. Yasinan dan Pembacaan Maulid
Kegiatan ini dilaksanakan setiap Kamis Malam yang dipimpin oleh
Ust. Aziz Muslim, S. Pdi
5. Pengajian Ba’da Maghrib
Pengajian ini dilaksanakan pada
a. Sabtu malam yang diisi oleh Ust Ir. Syukrianto
b. Senin malam yang diisi oleh Ust. Drs. Habiburrahman, M. Ag
6. Pembetukan Ta’mir Ramadhan yang pelaksaan kegiatan Ramadhan
meliputi :
a. Penyusunan petugas Amaliyah Ramadhan (Imam, penceramah,
bilal, pembacaan do’a, petugas UPZ, petugas perbukaan, dll)
30
b. Shalat Tarawih
c. Perbukaan puasa untuk Musafir
d. Pengumpulan dan penyaluran Zakat Mal, Zakat Fitrah, Infaq
dan Shodaqoh
e. Qiyamullail
f. Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
g. Peringatan Nizul Al Qur’an
7. Pembentukan Panitia Qurban
a. Pelaksanaan Shalat Idul Qurban
b. Penerimaan dan penyaluran Hewan Qurban
1. 32 ekor hewan kambing
2. 5 ekor sapi
3. 1 ekor kerbau
8. Pemberian santunan kepada anak yatim dan dhu’afa
a. 50 yatim piatu
b. 10 orang dhu’afa
9. Peringatan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
a. Peringatan Tahun Baru Islam (Penceramah : Habib Mundzir Al
Munawa)
b. Peringatan Maulid Nabi SAW (Penceramah : KH. Zaenuddin,
MZ)
B. Program Kerja Yang Belum Dilaksanakan
1. Pembentukan Remaja Masjid
31
2. Bidang Pembangunan
a. Jangka Pendek
Menyelesaikan pembangunan/renovasi Masjid
b. Jangka panjang
Pembangunan SD, SMP
3. Bidang Usaha
a. Jangka Pendek
1. Pengelolaan Mobil Ambulance
2. Mengelola Klinik : 4 Dokter Umum, 2 Dokter Gigi
3. Mengelola lahan parkir
b. Jangka Panjang
1. Mengelola Koperasi
2. Mendirikan Rumah Sakit
3. Mengelola SD, SMP
c. Merencanakan pengelolaan ruang serba guna
1. Acara seminar
2. Resepsi pernikahan
3. Halal bihalal
4. Bidang Pendidikan
a. Penyelenggaraan pengajian
b. Penyelenggaraan TK Islam
c. Penyelenggaraan TPA
32
E. Struktur Kepengurusan Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Dari segi bahasa, struktur dapat berarti cara bagaimana sesuatu disusun
atau dibangun. Sedangkan organisasi dapat berarti kumpulan orang-orang
atau kelompok kerja sama antar orang-orang yang diadakan untuk mencapai
tujuan bersama atau susunan dan aturan dari berbagai organ dan sebagainya
sehingga merupakan kesatuan yang teratur.30
Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai
melalui tindakan individu secara terpisah.31
Biasanya daftar tugas yang akan dilaksanakan ini dianalisa dan dibagi-
bagi dalam berbagai pusat kegiatan atau bagian atau departemen. Bagian ini
bisa dibagi berdasarkan region, rayon, atau daerah, bisa berdasarkan fungsi
dan sebagainya. Cara kerja dan kerjasama antara bagian yang sudah dibagi itu
disebut Struktur Organisasi.32
Jadi, Struktur Organisasi Masjid adalah susunan unit-unit kerja yang
menunjukkan hubungan antar unit, adanya pembagian kerja sekaligus
keterpaduan fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
dan adanya wewenang, garis pemberian tugas dan laporan.33
30
. Andrini T. Nirmala dan Aditya A. Pratama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
(Surabaya: Prima Medika, 2003), h. 288 dan 435. 31
. Dydiet Hardjito, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2001), h. 5. 32
. Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Masjid, (Yogyakarta: Darma Bhakti Prima Yasa,
1993), h. 35. 33
. Moh. E. Ayyub et al, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), Cet. Ke-
1, h. 44.
33
Dalam struktur organisasi, masing-masing memiliki tugas pokok, fungsi
dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya, seperti yang ada di Yayasan
Masjid Agung Al-Jihad Ciputat berikut ini:
1. Pembina
a. Tugas pokok
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap semua
kegiatan, pengelolaan sarana dan prasarana masjid.
b. Fungsi dan tanggung jawab
Memberikan pembinaan, nasehat, teguran, saran dan bimbingan
kepada pengurus baik diminta ataupun tidak dalam merealisasikan
tujuan kemakmuran masjid.
2. Ketua umun
a. Tugas pokok
Menjalankan roda organisasi sesuai amanah musyawarah
paripurna.
b. Fungsi dan tanggung jawab
1. Mengkoordinasi dan memantau tugas-tugas ketua bidang, ketua
bidang peribadatan, ketua bidang pembangunan, ketua bidang
pendidikan, dan ketua bidang usaha.
2. Bersama dengan sekretaris menentukan kebijakan organisasi
dan menjalankan fungsi administrasi umum.
3. Bersama dengang bendahara mengupayakan ketersediaan dana
guna menunjang program kerja.
34
4. Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh program kerja yang
telah ditetapkan.
3. Sekretaris
a. Tugas pokok
Bersama ketua melaksanakan kebijakan umum dan bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan administrasi bagi kelancaran
pelaksanaan program.
b. Fungsi dan tanggung jawab
1. Memantau pelaksanaan kebijakan umum yang telah digariskan.
2. Membuat sistem prosedur dan mengontrol tertib administrasi
surat-menyurat.
3. Menyiapkan bahan-bahan rapat semua pengurus.
4. Bertanggung jawab terhadap administrasi surat-menyurat dan
membuat laporan untuk di evaluasi.
4. Wakil sekretaris
Fungsi dan tanggung jawab
1. Membantu sekretaris dalam bidang administrasi.
2. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas surat-menyurat dalam
administrasi.
3. Bertanggung jawab terhadap persediaan alat tulis kantor (ATK)
dan kelengkapan materi ke-tatausahaan lainnya.
5. Bendahara
a. Tugas pokok
Bersama ketua umum mengatur dan mengendalikan keuangan.
35
b. Fungsi dan tanggung jawab
1. Merencanakan anggaran rutin dan insidentil.
2. Menggali dan mencari sumber dana bersama pengurus lain
untuk menunjang program kerja.
3. Mengendalikan mobilitas penggunaan dana secara efektif dan
efesien.
4. Membuat laporan untuk di evaluasi dalam rapat.
6. Wakil bendahara
a. Tugas pokok
1. Membantu bendahara dalam bidang pencatatan keuangan,
terutama bagian rutin dan melaporkan hasil-hasilnya kepada
bendahara serta mewakili bendahara apabila yang besangkuta
berhalangan.
2. Membantu bendahara dalam pencatatan keuangan yang bersifat
insidentil dan melaporkan hasil-hasilnya kepada bendahara.
b. Fungsi dan tanggung jawab
1. Menyimpan arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah
keuangan (kwitansi, tanda terima dan bon-bon pengeluaran,
dll).
2. Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang bersifat insidentil.
3. Melaporkan penerimaan dan pengeluaran keuangan kegiatan
insidentil kepada bendahara.
7. Bidang DKM
a. Tugas pokok
36
Merencanakan dan mengatur program dakwah dan materi serta
tema-tema khutbah.
b. Fungsi dan tanggung jawab
1. Bertanggung jawab terhadap program-program dakwah.
2. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan dakwah dan
peringatan hari-hari besar Islam.
3. Membuat laporan untuk di evaluasi dalam rapat pengurus.
a. Sie. Peribadatan
Seksi peribadatan dalam hal ini mempersiapkan dan
mengatur jadwal imam dan muadzin baik shalat rawatib
maupun untuk shalat jum’at.
b. Sie. Dakwah
Seksi dakwah mempersiapkan dan mengatur kegiatan dakwah
seperti khutbah jum’at, dan tabligh akbar, mengatur jadwal
khutbah jum’at, dan juga penceramah untuk mengisi tabligh
akbar
c. Sie. Sosial
Seksi sosial tugas utamannya adalah memberikan bantuan
kepada yatim piatu dan kaum dhuafa, serta bantuan untuk
korban bencana alam.
d. Sie. Baziz
Seksi Baziz tugas utamanya adalah menerima dan
menyalurkan zakat, infaq, dan shadaqoh untuk disalurkan
kepada yang berhak menerimanya.
37
e. Sie. Remaja
Seksi remaja tugas utamanya adalah mengatur kegiatan
remaja, seperti pengajian dan kegiatan-kegiatan lainnya.
8. Bidang Pembangunan
a. Tugas pokok
Merenovasi Masjid Agung Al Jihad.
b. Fungsi dan tanggung jawab
Memperindah bangunan masjid serta mengorganisir pembangunan
Masjid yang sedang berlangsung.
1. Sie. Perawatan
Seksi perawatan tugas utamanya adalah merawat semua
inventaris Masjid seperti membersihkan karpet, lantai Masjid,
dan juga mengecat ulang tembok Masjid agar terlihat indah.
2. Seksi Usaha Dana
Seksi usaha dana tugas utamanya adalah mencari dana untuk
pembangunan Masjid, dalam hal ini pengurus menyebarkan
proposal dan juga menerima sumbangan dari donator.
3. Seksi Logistik
Seksi logistik tugas utamanya adalah mempersiapkan bahan
bangunan dan peralatan lainnya untuk pembangunan Masjid.
4. Seksi Pelaksana
Seksi pelaksana dalam hal ini tugasnya adalah mempersiapkan
pekerja untuk pelaksanaan pembangunan.
38
9. Bidang Pendidikan
a. Tugas pokok
Mencerdaskan jamaah dan para siswa TK-TPA yang berkaitan
tentang agama.
b. Fungsi dan tanggung jawab
Belajar-mengajar dan menjalankan visi/misi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1. Seksi Pendidikan Formal
Seksi pendidikan formal dalam hal ini bertugas dalam
menjalankan pendidikan formal seperti TK Al Jihad.
2. Seksi Pendidikan Non Formal
Seksi pendidikan non formal tugas utamanya mengatur dan
melaksanakan pendidikan non formal seperti TPA.
10. Bidang Usaha
a. Tugas pokok
Mencari dana untuk pemasukan kas Masjid melalui mobil
ambulance, klinik, uang parkir.
b. Fungsi dan tanggung jawab
Melayani setiap kebutuhan para jamaah, memberikan pelayanan
semaksimal mungkin kepada jamaah dengan mengharap ridha
Allah.
39
1. Seksi BMT
Seksi BMT tugas utamanya mengelola dana masyarakat untuk
memberikan modal usaha kepada masyarakat yang ingin
berwirausaha.
2. Seksi Haji & Umroh
Seksi Haji & umrah tugas utamanya memberikan pelayanan
bimbingan manasik haji kepada jamaah agar jamaah mengerti
tata cara pelaksanaan ibadah haji yang baik dan benar.
3. Seksi Retribusi
Seksi retribusi tugas utamanya adalah mengelola lahan parkir
untuk kepentingan jamaah.
4. Seksi Koperasi
Seksi koperasi tugas utamanya membantu masyarakat dalam
hal keuangan dengan sistem simpan pinjam.
40
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Realisasi Program Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Kegiatan merupakan salah satu program semua Masjid, dan kegiatan
atau program tersebut memiliki dua macam yakni kegiatan jangka panjang
dan kegiatan jangka pendek, kegiatan tersebut dilaksanakan agar Masjid
terasa atau terlihat ma’mur. Maka disinilah berperannya pengurus Masjid dan
jama’ah (masyarakat), saling bahu membahu mengisi kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat sekitar. Dan Masjid dalam fungsi
dan perannya harus mampu dapat melayani keperluan jama’ah atau umat dari
berbagai aspeknya.34
Kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Masjid Agung
Al-Jihad Ciputat merupakan salah satu sosialisasi kemasyarakatan, dan
kegiatan tersebut adalah :
1. Bidang Keagamaan
Pertama, pelaksanaan tabligh akbar dalam Peringatan Hari Besar
Islam (PHBI), diantaranya adalah peringatan maulid nabi, isra mi’raj, nisfu
sya’ban, nuzulul qur’an, idul fitri, idul adha, dan tahun baru Islam 1
muharram. Dalam setiap kegiatan dakwahnya, pengurus sangat
memperhatikan pengisi ceramahnya, baik itu pengajian rutin setiap
minggunya, ataupun acara PHBI, serta khatib jum’at agar didatangkan
kyai atau ulama yang mempunyai gaya berdakwah yang mudah dimengerti
34
. Syamsudin M, Ta’mir Masjid: Jurnal Manajemen Kemasjidan (Jakarta: Dewan
Masjid Indonesia, 2006), h. 51-52.
41
dan juga komukatif agar jama’ah tidak merasa cepat jenuh dalam
mengikuti setiap kegiatan Masjid.
Kedua, Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat juga mengadakan
pengajian umum yang dilaksanakan setiap hari sabtu malam minggu ba’da
maghrib yang bertemakan Siyasah Islamiah yang dibawakan oleh Ust Ir.
Syukrianto, dan pada hari senin malam selasa ba’da maghrib yang Tauhid
yang dibawakan oleh Ust. Drs. Habiburrahman, M. Ag, dan pada hari
kamis ba’da maghrib pengajian yasinan dan pembacaan maulid yang
dipimpin oleh Ust. Aziz Muslim, S. Pdi. Setiap pengajian mingguan ini
pengurus memberikan kesempatan waktu tanya jawab kepada jamaah agar
jamaah dapat lebih mengerti lagi materi yang disampaikan oleh subyek
dakwah (da’i). Adapula pengajian yang khusus untuk ibu-ibu yaitu BKMT
(Badan Kontak Majlis Ta’lim) Se-Ciputat yang dilaksanakan tiap sebulan
sekali yaitu setiap tanggal 24, pengajian ini di ketuai oleh ibu Hj. Endah.
dan juga pengajian Darma wanita setiap sebulan yaitu tanggal 20, yang
diketuai oleh Dra. Kokom Komariah, pengajian ini berbeda dengan
pengajian BKMT, karena Dharma wanita pengajian dikhususkan untuk
ibu-ibu pegawai negeri Ciputat. Semua kegiatan pengajian ini
dilaksanakan di dalam Masjid yang biasa untuk digunakan untuk shalat,
dikarenakan belum adanya tempat khusus seperti aula Masjid karena
masih dalam tahap renovasi.
Ketiga, pembentukan ta’mir ramadhan dan menentukan kegiatan
ramadhan, baik dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, penyusunan
petugas amaliyah ramadhan seperti imam, penceramah untuk kultum
42
setelah shalat tarawih, bilal, serta pengurus menentukan amil zakat,
menyiapkan perbukaan puasa untuk para musafir, pengumpulan dan
penyaluran Zakat Mal, Zakat Fitrah, Infaq dan Shodaqoh, peringatan
nuzulul qur’an pada malam 17 ramadhan, melaksanakan Qiyamullail,
tadarusan ba’da shalat tarawih, Bazar Ramadhan bekerjasama dengan
perusahaan-perusahaan, serta pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang
dilaksanakan di dalam Masjid dan halaman parkir masjid bahkan sampai
ke jalan raya dikarenakan kondisi Masjid yang masih dalam tahap
renovasi.
Setiap bulan ramadhan Yayasan Masjid Agung Al Jihad
menyelenggarakan shalat tarawih berjamaah dengan 20 rakaat plus 3
rakaat witir, jamaah yang hadir sangat banyak sampai ruangan Masjid
tidak tertampung lagi sehingga jamaah sampai ke halaman Masjid.
Pengurus juga mengadakan tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan ba’da
shalat tarawih, biasanya yang mengikuti bapak-bapak dan para remaja.
Keempat, pembentukan panitia Qurban, dalam hal ini pembentukan
panitia qurban mencakup panitia pelaksanaan shalat idul adha dan panitia
penyembelihan hewan qurban. Panitia pelaksanaan shalat idul adha
bertugas mempersiapkan imam dan khatib, pengurus Masjid sangat
selektif dalam memilih khatib dan imam disetiap kegiatan dakwahnya.
Yang tentunya mempunyai kemampuan dan kualitas keilmuan yang tidak
diragukan lagi oleh kebanyakan orang, seperti dari kalangan kyai, para
habib, dan juga ulama yang terkenal, dengan harapan dapat menarik
antusias para jama’ah.
43
Panitia penyembelihan hewan qurban, panitia ini bertugas dalam
pelaksanaannya hingga penyaluran hewan qurban secara adil dan merata,
pada tahun 2011 panitia menerima hewan qurban dengan 5 sapi, 1 kerbau,
serta 32 kambing. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban ini dilakukan
di halaman Masjid, panitia penyembelihan qurban memiliki tiga kriteria
yang berhak menerima hewan qurban, kriteria tersebut adalah:
a. Disalurkan kepada mustahik
b. Orang-orang yang datang ke Masjid
c. Warga sekitar Masjid35
Kelima, pelaksanaan shalat lima waktu secara berjamaah dan terpadu
dengan menentukan atau menetapkan imam, dan muadzin, sebagaimana
halnya dengan membaca Al-qur’an, mengumandangkan adzan juga harus
dibaca sesuai dengan tajwid dan makhraj yang benar. Maka seorang
muadzin yang mengumandangkan adzan harus terdengar syahdu agar
dengan sendirinya menjadi magnet yang dapat menarik para umat muslim
untuk shalat berjamah di Masjid. Begitupula dengan imam Masjid,
pengurus telah menetapkan imam untuk shalat lima waktu yang mana
kriteria imam ini harus fasih dalam membaca Al-qur’an. Pelaksanaan
shalat rawatib berjama’ah rutin dilaksanakan, untuk waktu shalat maghrib
jamaah yang mengikuti shalat maghrib sekitar 6 shaf untuk laki-laki atau
sekitar 256 orang dan 2 shaf untuk perempuan atau sekitar 40 orang.
Untuk pelaksanaan shalat dzuhur dan isya sekitar 4 shaf atau ± 168 orang,
35
. H. Achmad Fuady, Ketua Yayasan Masjid Agung Al Jihad, Wawancara Pribadi,
(Ciputat: 15 Oktober 2011)
44
pelaksanaan shalat ashar sekitar 3 shaf atau ± 126 orang, dan pelaksanaan
shalat subuh sekitar 2 shaf atau ± 84 orang
Keenam, pelaksanaan shalat jum’at dengan menentukan khatib dan
imam, dalam hal ini pengurus memilih imam yang harus memenuhi
standar minimal seorang imam dan juga khatib, agar shalat dan khutbah
jum’at yang disampaikan dapat berlangsung menarik dan jama’ah pun
antusias mengikutinya. Pengurus pun mempersiapkan imam dan khatib
cadangan, apabila imam dan khatib yang utama berhalangan hadir maka
imam dan khatib cadangan yang akan menggantikannya, imam cadangan
ini diambil dari imam rawatib sehari-hari, dan khatib diambil dari
pengurus Masjid. Palakasanaan shalat jum’at ini jama’ah yang hadir
jumlahnya sangat banyak ± 2188 orang dan tidak terbatas pada masyarakat
lingkungan Masjid saja sehingga ruangan Masjid tidak dapat menampung
jamaah yang hadir, dikarenakan kondisi Masjid yang masih dalam tahap
renovasi. Berbeda dengan Masjid lainnya sebelum masuk shalat jum’at
pengurus Masjid tidak membacakan laporan keuangan Masjid kepada
jamaah tentang pemasukan dan pengeluaran saldo kas Masjid begitu juga
dengan petugas iman, khatib dan muadzin.
2. Bidang Pendidikan
Mengelola lembaga pendidikan umum seperti TK Islam Al Jihad yang
sudah berdiri sejak 17 tahun yang lalu, kegiatan ini bertujuan guna
membangun kematangan pertumbuhan bagi putra putri generasi bangsa
dan mengembangkan kecerdasan (intelligence) pada diri anak serta
membekali pendidikan agama pada anak sejak dini. Dalam hal ini Yayasan
45
Masjid Agung Al Jihad bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemkot
Tangerang untuk lebih meyesuaikan kurikulum DIKNAS yaitu KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan penggabungan kurikulum
yang dibuat oleh TK Islam Al Jihad. Sistem pembelajaran yang dilakukan
TK Islam Al Jihad adalah classical learning yaiut sistem pembelajaran
yang diberikan kepada seluruh anak dalam bentuk klasikal secara merata,
group learning yaitu sistem pembelajaran yang diberikan kepada anak
secara berkelompok pada saat pembelajaran tertentu, outdoor learning
yaitu system pembelajaran yang diberikan kepada anak untuk
bereksplorasi dalam kegiatan pembelajaran di luar ruangan (kelas),
sehingga dapat berinteraksi terhadap lingkungan (mandiri,kreatif),
individual learning yaitu sistem pembelajaran dengan pendekatan individu
ke anak, membuat anak terpantau tingkat perkembangannya.
Yayasan Masjid Agung Al Jihad tidak hanya mengelola pendidikan
formal, tetapi juga pendidikan non formal seperti TPA. Pengajian TPA
dilaksanakan setiap hari pukul 08.00-09.00 WIB dan setiap pukul 15.00-
16.00 WIB, jumlah murid yang mengikuti kegiatan ini sekitar 53 murid,
dan 4 orang pengajar yang diambil dari guru TK Islam Al Jihad.36
3. Bidang Usaha
Mengelola klinik Al-Jihad, Program yang berbentuk sosial ini
bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam hal
pelanyanan kesehatan. Seperti yang telah kita ketahui, baik di media massa
atau elektronik, masyarakat miskin sangat sulit untuk mendapatkan
36
. H. Achmad Fuady, Ketua Yayasan Masjid Agung Al Jihad, Wawancara Pribadi,
(Ciputat: 15 Oktober 2011)
46
pelayanan kesehatan yang baik, dikarenakan tidak adanya biaya.37
Pengurus Yayasan berinisiatif untuk mendirikan klinik yang dikhususkan
untuk masyarkat umum, terutuma masyarakat yang kurang mampu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Dalam mengelola klinik ini
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat memiliki 4 Dokter umum, 1
Dokter gigi, 1 bidan dan 1 perawat.
Pengelolaan mobil Ambulance, Yayasan Masjid Agung Al Jihad
memiliki 1 unit mobil ambulance yang bertujuan untuk membantu
masyarakat umum yang kurang mampu, dalam hal ini Yayasan Masjid
Agung Al Jihad tidak memasang tarif yang melebihi standar pada
umumnya.
Pengelolaan lahan parkir, Yayasan Masjid Agung AL Jihad Ciputat
mempunyai halaman yang cukup luas, pengurus berinisiatif menggunakan
lahan tersebut untuk parkir motor dan juga mobil, adapula untuk parkir
inap yaitu warga sekitar yang tidak mempunyai lahan parkir di rumah
untuk kendaraan pribadinya maka pengurus menyediakan parkir inap yang
dikenakan biaya Rp. 150.000 per bulan. Untuk biaya parkir motor,
pengurus menetapkan tarif Rp. 2000 dan untuk mobil pengurus
menetapkan Rp. 3000. Semua dana parkir yang terkumpul akan digunakan
untuk membantu pembangunan Masjid.
4. Bidang pembangunan
Pembangunan dalam sebuah Masjid sangat berperan penting agar
kegiatan dakwah yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, tidak
37
. Drs. H. Anwar Ruhaeni SH. MM., Ketua Bid. Usaha Yayasan Masjid Agung Al Jihad,
Wawancara Pribadi, (Ciputat: 1 Oktober 2011)
47
hanya untuk renovasi Masiid tapi juga perawatan Masjid. Dalam hal
perawatan, Masjid Agung Al Jihad merawat intventaris Masjid supaya
jamaah nyaman saat berada di dalam Masjid, perawatan itu meliputi
perawatan karpet Masjid yang dibersihkan setiap sebulan sekali yang
dilakukan oleh petugas kebersihan Masjid, perawatan pengeras suara
Masjid agar jamaah dapat mendengar penceramah dengan baik, perawatan
tempat wudhu dan wc Masjid yang dilakukan tiap pagi dan sore hari
supaya jamaah yang datang untuk berwudhu merasa nyaman, dan
perawatan keindahan Masjid dengan melakukan pengecatan ulang yang
dilakukan setiap setahun sekali. Namun pada saat ini, semua pengurus
lebih fokus terhadap penyelesaian renovasi Masjid yaitu menambah
ruangan Masjid menjadi dua lantai yang digunakan untuk tempat ibadah
dan lantai pertama digunakan untuk gedung serbaguna sepert acara resepsi
pernikahan, acara seminar dan hala bihalal.
Program dakwah yang baik merupakan salah satu kunci dalam
keberhasilan mencapai para jamaah atau mengajak jamaah agar selalu
senantiasa mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNya. Implementasi
program dakwah dalam mengajak umat agar dapat meningkatkan aktivitas
jama’ah dalam beribadah.
Potensi umat Islam begitu sangat besar, namun semua itu terpecah
belah dan terabaikan. Apabila disadari kekuatan umat Islam melalui program-
program yang diadakan setiap Masjid, hal tersebut sudah termasuk
memakmurkan Masjid dan akan memperoleh hal yang positif bagi semua
umat Islam dan mengurangi pecah belahnya perbedaan yang telah terjadi.
48
Penerapan program-program Yayasan Masjid Agung Al-Jihad Ciputat
merupakan langkah awal dalam menentukan makmur atau tidaknya Masjid
tersebut. Dalam hal ini Yayasan Masjid Agung Al-Jihad Ciputat, dalam
mengimplementasikan semua programnya salah satuya dengan sistem atau
strategi jemput bola.38
Yang mana para pengurus atau panitia pelaksaan
program tersebut menghampiri para jama’ah dengan langsung dan
memberikan selembaran berita acara, atau pun dengan mengumumkan
program yang akan dilaksanakan di mading yang sudah tertera di Masjid
tersebut sehingga para jamaah akan melihat dan mengetahui kapan program
tersebut dilaksanakan. Semua ini diselenggarakan demi berjalannya program
yang telah dibentuk dengan kesepakatan oleh seluruh pengurus dan
masyarakat, diantaranya adalah yasinan dan pembacaan maulid, dan
pengajian-pengajian ba’da maghrib.
Implementasi program Yayasan Masjid Al-Jihad Ciputat tidak
menekankan kepada satu orang saja, namun inti atau materi dari program-
program yang dilaksanakan semua itu telah disepakati oleh pengurus dan
sebagian jamaah, agar para jamaah lebih tertarik dan antusias lagi dalam
mengikuti program yang akan dilaksanakan.39
Sebelum dilaksanakan program biasanya pengurus menentukan
program apa saja untuk 5 tahun ke depan, hal ini dilakukan agar program yang
38
. Ahmad Masy’ari, SH.I, Sekretaris Bid. DKM, Wawancara Pribadi, (Ciputat, 30
September 2011) 39
. Ibid
49
akan dijalankan dapat berjalan dengan baik dan sampai kepada tujuannya, cara
menentukan program Yayasan Masjid Al-Jihad adalah sebagai berikut:40
a. Rapat pengurus
Rapat pengurus diadakan guna menjalankan program-program yang akan
dijalankan dan merencanakan semua program dakwah.
b. Analisa program
Hal ini amat penting dilakukan oleh setiap panitia atau pengurus Masjid,
dikarenakan bagus tidaknya suatu program atau baik tidaknya suatu
program dakwah yang akan dilaksanakan maka harus ada analisa program
agar apa yang telah dilaksanakan tidak cuma-cuma dan dapat
membuahkan hasil yang baik bagi Masjid dan para jamaah yang
mengikutinya.
c. Penyampaian program
Penyampaian program, hal ini dilakukan guna memberi tahu kepada
jamaah Masjid Al-Jihad atas program yang akan dilaksanakan, disamping
itu penyampaian program juga dilakukan guna keterbukaannya antara
pengurus dan para jamaah masjid al-jihad sehingga tidak ada kerahasian
antara kedua belah pihak.
d. Evaluasi dan Persiapan pelaksanaan program
Evaluasi dan Persiapan pelaksanaan program, hal ini dilakukan evaluasi
guna mempersiapkan pelaksanaan yang akan dijalankan seperti halnya
mengecek persiapan dan setelah berlangsungnya kegiatan, baik itu dari
alat-alat maupun persiapan perorangnya dan pelaksanaan, sehingga semua
40
. H. Achmad Fuady, Ketua Yayasan Masjid Agung Al Jihad, Wawancara Pribadi,
(Ciputat: 15 Oktober 2011)
50
apa yang dilakukan dapat tercapai hingga tujuan dan untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang ada, supaya kegiatan yang akan datang tidak
terjadi kesalahan yang sama.
Dalam setiap program dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, seperti saat pengajian mingguan,
bulanan dan tahunan. Karena pengurus selalu berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik kepada para jamaahnya baik dari materi dakwah, dan
media dakwahnya. Supaya dalam mengikuti setiap kegiatan jamaah merasa
nyaman dan aktif saat mengikuti program-program dakwahnya. Tidak hanya
memberikan pelayanan yang baik, dalam setiap program dakwah pengurus
dianjurkan untuk mengikuti setiap kegiatan dakwah Yayasan Masjid Agung
Al Jihad Ciputat, supaya masyarakat semakin antusias terhadap kegiatan
tersebut.
B. Analisis SWOT Program Dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat
Analisis SWOT adalah instrumen perencanaan program yang klasik.
Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan
kesempatan eksternal dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana
untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah program.
Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa
saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Analisa SWOT sendiri merupakan
singkatan dari strenght, weakness, opportunity, dan threat.
Dalam sebuah program dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
terdapat kegiatan pengajian mingguan yang rutin dilaksanakan setiap hari
51
sabtu ba’da maghrib yang bertemakan Siyasah Islamiah yang dibawakan oleh
Ust Ir. Syukrianto, dan pada hari senin ba’da maghrib yang bertemakan tauhid
dengan Ust. Drs. Habiburrahman, M. Ag. Sebelum menetapkan program
dakwah yang akan dilaksanakan Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat,
para pengurus Yayasan Masjid harus menganalisa kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang akan dihadapi yang tergambar dalam analisis
SWOT sebagai berikut.
1. Pengajian Mingguan
a. Strength (Kekuatan)
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat perlu melihat terlebih
dahulu kekuatan yang dimiliki, sekalipun kekuatan ini tidak
sepenuhnya merupakan keunggulan dalam bersaing, yang terpenting
bagi Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat adalah memiliki
kekuatan yang lebih besar untuk menarik perhatian jamaah dan
masyarakat terhadap kegiatan yang akan diadakan.
Adapun kekuatan yang dimiliki Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat dalam program dakwah pengajian mingguan adalah sebagai
berikut:
1. Penceramah
Pengurus Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat sangat
memperhatikan pengisi acara setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan, baik pengajian mingguan, atau acara PHBI, serta
khatib jum’at agar didatangkan kyai atau ulama yang mempunyai
gaya berdakwah yang mudah dimengerti dan juga komunikatif agar
52
jamaah tidak merasa cepat jenuh dalam mengikuti setiap kegiatan
Masjid.
Biasanya pengurus mendatangkan penceramah dari dosen
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam setiap
kegiatan dakwahnya seperti pengajian mingguan dan juga khatib
untuk shalat jum’at.
2. Fasilitas
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat menyediakan
berbagai fasilitas yang cukup memadai dalam menunjang segala
kegiatan yang akan dilaksanakannya. Fasilitas tersebut diantaranya
halaman yang cukup representative, dan fasilitas sound yang
memadai. Dengan adanya berbagai fasilitas tersebut diharapkan
jamaah dan masyarakat yang mengikuti setiap kegiatan Yayasan
Masjid dapat merasa nyaman sehingga dapat lebih khusyuk lagi di
dalam beribadahnya tersebut.
3. Metode
Di dalam kegiatan pengajian mingguan, pengurus
memberikan waktu kepada jamaah atau masyarakat untuk memberi
kesempatan bertanya kepada penceramah, hal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih mendalam lagi kepada jamaah
tentang apa yang disampaikan oleh penceramahnya. Metode ini
sangat efektif supaya jamaah tidak hanya datang dan duduk diam
mendengarkan penceramah, dengan adanya metode ini jamaah bisa
lebih aktif dalam mengikuti pengajian.
53
b. Weakness (Kelemahan)
Weakness (kelemahan) yaitu keterbatasan yang dimiliki yayasan
dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki maka
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat dapat mengadakan
perubahan atau perbaikan kea rah yang lebih baik lagi, kelemahan
yang dimiliki yaitu sebagai berikut:
1. Pengurus
Dalam setiap kegiatan dakwah, Yayasan Masjid Agung Al
Jihad Ciputat mengharuskan pengurusnya mengikuti setiap
kegiatan dakwah terutama pengajian mingguan, hal ini bertujuan
untuk memberikan contoh kepada jamaah, dan jamaah lebih
antusias lagi dalam kegiatan pengajian, namun pada kenyataannya
pada pengajian mingguan hanya beberapa pengurus saja yang
mengikuti kegiatan pengajian ini, dikarenakan banyak pengurus
yang memiliki kesibukan diluar Masjid.
2. Jadwal kegiatan
Program Dakwah Yayasan Masjid Agung Ciputat, sudah
memiliki jadwal pengajian rutin seperti pengajian mingguan yang
dilaksanakan setiap sabtu ba’da maghrib, senin ba’da maghrib dan
kamis ba’da maghrib. Jadwal kegiatan ini sudah tersusun rapi,
namun kadang kala pengajian ini tidak terlaksana dikarenakan
penceramah memiliki kesibukan lainnya sehingga penceramah
tidak bisa mengisi pengajian ini.
54
c. Opportunity (Peluang)
Situasi yang menguntungkan dalam lingkup Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki
untuk menarik kesempatan terbuka bagi keberlanjutan atau kemajua
Yayasan. Berikut adalah peluang yang dimiliki Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat:
1. Letak Masjid yang strategis
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat merupakan salah
satu Masjid terbesar di Ciputat, Jamaahnya pun cukup banyak
dikarenakan letak Masjid ini sangat strategis yang berada di pusat
Kota Ciputat, dan menjadi tempat singgah masyarakat yang sedang
dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah di Masjid Agung Al
Jihad Ciputat serta mengikuti kegiatan pengajian mingguan ini.
2. Pusat kegiatan dakwah se Ciputat
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat menjadi pusat
kegiatan dakwah se Ciputat dikarenakan tempat Masjid yang cukup
luas untuk menampung jamaah yang banyak, terbukti dengan
adanya pengajian BKMT (Badan Kontak Majlis Ta’lim) Se Ciputat
dan juga pengajian khusus ibu-ibu pegawai negeri Ciputat.
d. Threat (Ancaman)
Situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat yang dapat mengganggu berjalannya
kegiatan pengajian ini. Ancaman yang dihadapi Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat saat ini belum ada ancaman yang signifikan
55
membahayakan khususnya pada pengjajian mingguan ini, karena
banyaknya dukungan dari masyarakat atau jamaah sehingga ancaman
yang akan datang dapat teratasi.
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat merupakan salah satu
Masjid terbesar di Ciputat dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi
masyarakat Ciputat, di dalamnya terdapat program-program yang
bertujuan untuk melaksanakan syiar keagamaaan seperti program
dakwah, program sosial, dan juga program pendidikan. Dan salah satu
program dakwah yang ada di Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
selain pengajian mingguan adalah PHBI (Pelaksanaan Hari Besar
Islam). Berikut ini kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
program dakwah PHBI yang ada di Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat:
2. PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
a. Strength (Kekuatan)
1. Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat dan
pemerintah setempat. Yayasan Masjid Agung Ciputat
melakukan kerjasama terhadap pihak-pihak terkait, lembaga
masyarakat dan juga pihak keamanan agar kegiatan yang
dilakukan dapat berjalan dengan aman, dan tertib.
2. Jamaah yang banyak. Yayasan Masjid Agung Ciputat
melaksanakan peringatan Maulid Nabi SAW dan Juga
Menyambut Tahun Baru Islam yang mendatangkan dai
kondang yang sudah tidak asing lagi di masyarakat, hal ini
56
akan memberikan daya tarik kepada masyarakat/jamaah untuk
antusias dalam mengikuti pengajian ini.
3. Penceramah. Dalam setiap melaksanakan pengajian terutama
pada saat PHBI, pengurus sangat memperhatikan dan memilih
penceramah yang mempunyai gaya berdakwah yang mudah
dimengerti oleh jamaah dan juga komunikatif, agar jamaah
tidak merasa cepat jenuh dalam mengikuti pengajian ini. Setiap
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Yayasan Masjid Agung
Al Jihad Ciputat berusaha mendatangkan ulama-ulama yang
sudah terkenal seperti Alm. KH Zaenuddin MZ, Habib
Mundzir Al Munawa dll.
4. Remaja yang aktif, setiap pelaksanaan PHBI remaja sangat
antusias membantu para pengurus dalam melaksanakan PHBI
agar berjalan dengan lancar, berbeda dengan pengajian
mingguan hanya sedikit remaja yang mengikutinya.
b. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang dihadapi Yayasan Masjid Agung Al Jihad
Ciputat saat ini belum ada kelemahan yang signifikan, yang dapat
mempengaruhi dalam pelaksanaan pengajian PHBI ini, karena
banyaknya dukungan dari masyarakat atau jamaah dan juga
antusias remaja sekitar Masjid yang membantu pengurus sehingga
kelemahan yang ada pada peringatan PHBI tahun lalu tidak
terulang di tahun ini.
57
Dalam pelaksanaan program PHBI banyak dukungan dari
pihak luar seperti lembaga keamanan, serta ormas-ormas Islam
sehingga dalam pelaksanaan ketertiban dapat terjamin
c. Opportunity (Peluang)
Mencerminkan peluang yang dimililki suatu lembaga
seperti Masjid, dalam kasus penyelenggaraan program PHBI
maka peluang yang dimiliki adalah lokasi yang sangat strategis
yang berada di pusat keramaian Ciputat, hal ini dapat menarik
perhatian jamaah/masyarakat untuk mengikuti pengajian PHBI.
Faktor peluang menjadi hal yang penting dalam suatu
lembaga, hal ini juga dikarenakan dengan usaha ini yakni
menarik jamaah Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat, yang
memiliki faktor amat besar karena lokasi Masjid yang sangat
strategis serta jamaah yang membutuhkan ilmu pengetahuan
tentang agama, inilah yang menjadi faktor peluang Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat.
d. Threat (Ancaman)
Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu
perusahaan/organisasi, dalam kasus penyelenggaraan PHBI
memiliki ancaman karena cuaca yang tidak menentu, karena ini
merupakan gejala alam yang tidak bisa diprediksikan oleh
siapapun. Faktor cuaca yang tidak menentu ini dapat
mempengaruhi berapa banyak jamaah/masyarakat yang hadir, serta
58
keterlambatan waktu yang tidak sesuai dengan jadwal, hal ini dapat
menyebabkan terhambatnya penyelenggaraan PHBI.
Dari hasil analisis SWOT terhadap program dakwah Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat seperti pengajian mingguan dan Peringatan
Hari Besar Islam (PHBI), diketahui bahwa kekuatan dan peluang yang
dimiliki program dakwah ini lebih besar daripada kelemahan dan juga
ancaman. Hal ini dikarenakan pengurus mengantisipasi masa depan
dengan melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau,
ditopang sumber daya dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan
diproyeksikan kemasa depan, sehingga kelemahan dan ancaman yang ada
di tahun ini tidak mempengaruhi berjalannya kegiatan pengajian yang akan
dating.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab penutup ini penulis menyimpulkan mengenai gambaran
tentang jawaban masalah yang diteliti sebagai tujuan penelitian yang terkait
dengan skripsi yang diajukan yaitu, “Analisis Program Dakwah Yayasan
Masjid Agung Al Jihad Ciputat”. Kesimpulan ini berdasarkan pembahasan
yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, kesimpulan tersebut ialah
sebagai berikut:
1. Program Yayasan Masjid Al-Jihad Ciputat tidak menekankan kepada satu
orang saja, namun inti atau materi dari program-program yang
dilaksanakan semua itu telah disepakati oleh pengurus dan sebagian
jamaah. Dalam setiap program dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, seperti saat pengajian mingguan,
bulanan dan tahunan. Karena pengurus selalu memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para jamaahnya baik dari subyek dakwah, materi dakwah,
metode dakwah dan media dakwahnya. Supaya dalam mengikuti setiap
kegiatan jamaah merasa nyaman dan aktif saat mengikuti program-
program dakwahnya.
2. Program dakwah Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat seperti
pengajian mingguan dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di lihat
dengan menggunakan analisis SWOT memiliki kekuatan dan juga peluang
yang besar dibandingkan dengan kelemahan dan ancaman. Dikarenakan
pada tahun lalu pengurus sudah mengantisipasi kelemahan dan juga
60
ancaman yang akan terjadi di pengajian selanjutnya. Berikut hasil analisis
SWOT dari program dakwah dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI):
a. Kekuatan, dimana kekuatan menjadi faktor yang sangat penting bagi
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat, diantaranya :
1. Penceramah
2. Fasilitas
3. Metode
4. Kerjasama dengan lembaga-lembaga dan pemerintah setempat
5. Remaja yang aktif
b. Kelemahan, Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat memiliki
kelemahan pada program dakwah ini yaitu pengurus yang memiliki
kesibukan di luar Masjid sehingga sebagian pengurus tidak bisa
mengikuti pada pengajian mingguan, serta jadwal kegiatan yang
kadang tidak berjalan dikarenakan hal yang tidak diduga seperti
penceramah yang absen hadir.
c. Peluang, faktor peluang sangat penting dikarenakan dapat bisa
berkembang lagi program dakwah yang ada di Yayasan Masjid
Agung Al Jihad Ciputat. Letak Masjid yang sangat strategis
merupakan peluang yang sangat sempurna untuk menarik para
jamaah/masyarakat mengikuti kegiatan dakwah yang
diselenggarakan Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat, serta pusat
bagi kegiatan dakwah se Ciputat yang bisa menambah antusias
jamaah/masyarakat turut serta dalam mengikuti kegiatan ini.
61
d. Ancaman merupakan kendala yang dihadapi senuah organisasi yang
dapat membuat setiap kegiatan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, selain karena faktor cuaca yang tidak menentu sampai
saat ini Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat belum ada ancaman
yang signifikan, karena banyaknya dukungan dari
jamaah/masyarakat dan juga antusias remaja yang turut berperan
membantu dalam kegiatan dakwah Masjid terutama pada saat
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
B. Saran
Pada tahap akhir ini penulis dalam proses penelitian dan penyusunan
skipsi ingin memberikan saran dan masukan positif agar pengurus Yayasan
yang menjalankan program-program dakwahnya dapat berjalan dengan baik.
1. Pengurus lebih kreatif dalam merumuskan materi program-program
dakwahnya agar jamaah lebih tertarik dalam mengikutinya.
2. Pengurus lebih meningkatkan kuantitas program dakwahnya agar
jamaah termotivasi untuk mengikutinya.
3. Pengurus harus lebih peka terhadap problematika masyarakat sekitar
Masjid.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abda, Slamet Muhaimin, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994)
Abdul, Rafi’udin dan Maman Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung:
CV Pustaka Setia, 1997)
Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Memakmurkan Masjid,Langkah Maju Kebangkitan
Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Sofwa, 2005),
Ayub, Moh. E, Muhsin MK, H. Ramlan Marjoned. Manajemen Masjid. Jauhari,
Ahmad Jauhari Kumpulan Naskah Khutbah Membentuk Generasi Qur’ani,
(Jakarta: BMI Departemen Agama RI, 2007)
Al-Qhardhawi, Yusuf, Tuntunan Membangun Masjid, (Jakarta: Gema Insani
Press, 1999)
Andrini T. Nirmala dan Aditya A. Pratama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
(Surabaya: Prima Medika, 2003)
Arikunto, Suhasimi, Penilaian Program Pendidikan (Yogyakarta: Bina Aksara,
1988)
Arifin, M, Psiklogi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta : Bulan Bintang,
1983)
Badruttamam, Nurul, Dakwah Kolaborasi Tarmizi Taher, (Jakarta Penerbit
Grafindo Khazanah Ilmu, 2005)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah Transliterasi Latin,
(Jakarta: PT Pena Pundi Aksara, 2008)
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007)
Dewan redaksi, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT Lehtiar Baru Van Hoeve, 1993)
Fauzi, Nurullah, Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah, (Gresik: Putera Pelajar,
1999)
Ghazali, M. Bahri, Dakwah komunikasi, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997)
Hadi, Sutrisno. Metode Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1994)
63
Hafidhudin, Didin, Dakwah Aktual ( Jakarta: Gema Insani Press, 1998)
Harahap, Sofyan Syafri, Manajemen Masjid, (Yogyakarta: Darma Bhakti Prima
Yasa, 1993)
Hardjito, Dydiet, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2001)
Hariwijaya, M, Cara Mudah Menyusun Proposal, (Yogyakarta: Pararaion, 2009)
Hasjimi, Achmad, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang,
1974)
Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006)
Muhammad Idris Abdul Ra’uf Al-Marbawi, Kamus Arab Melayu, (Melayu: T.Pn,
1350)
Mujied, M. Abdul, et.al, Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994)
Mleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2000)
Natsir Zubaidi, Fungsi Masjid Ideal Di Zaman Modern Dipertanyakan. Suara
Masjid, 161. Februari 1989)
Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis
Statistik. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)
Romli, Asep Syamsul M, Jurnalistik Dakwah , (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003)
Rosyad Shaleh, Abdul, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993)
Rukamana, Nana, Masjid dan Dakwah (Jakarta: Al- Mawardi Prima, 2002)
Sabiq, Syaid, Fiqhus Sunnah, (Beirut: Dar-Alfik, 1981), Jilid 1
Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Masjid, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2005)
Shihab. M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 2004)
Songge, M. HR, Pesan Risalah Masyarakat Madani, (Jakarta: PT. Media Citra,
2001)
64
Soedirman, Problematika Dakwah di Indonesia, (Jakarta : Forum Dakwah, 1972)
Sutardi, Ahmad, Visi Misi dan Langkah-langkah Strategis Pengurus Dewan
Masjid Indonesia dan pengelola masjid, (Jakarta: Logos, 2002)
Sutarmadi. Ahmad, Visi, Misi, dan Langkah Strategis Pengurus Dewan Indonesia
dan Pengelola Masjid (Jakarta: Logos, 2002)
Supardi dan Teuku Amiruddin, Manajemen Masjid dalam Pengembangan
Masyarakat, (Yogyakarta: UII Press, 2001)
Syamsudin M, Ta’mir Masjid: Jurnal Manajemen Kemasjidan (Jakarta: Dewan
Masjid Indonesia, 2006)
Yani Ahmad, Panduan Mengelola Masjid (Jakarta: Pustaka Intermasa, 2007)
Yani, Menuju Masjid Ideal.
Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Al-Qur’an, 1983)
Nama : Ahmad Masy’ari
Jabatan : Sekretaris DKM
Waktu wawancara : 30 September 2011 pukul 19.30 WIB
Lokasi wawancara : Masjid Agung Al jihad Ciputat
1. Kapan Masjid Agung Al-Jihad berdiri dan siapa pendirinya?
Jawab:
saya lupa nanti ada distu di bawah, peletakan batu pertama diresmikan, klo
pendirinya masyarakat sini,, di profil Masjid juga ada, nanti minta saja di kantor.
2. Bagaimana Visi dan Misi Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat?
Jawab:
Kalau visinya Masjid ini Terciptanya Masjid Agung Aljihad yang aman,
nyaman dan mandiri dalam rangka beribadah dan kemaslahatan umat.
Misinya banyak sesuai dengan bidang-bidangnya seprti bidang keagamaan
melaksanakan pelatihan kader muballigh dan khotib, itu salah satunya, selainnya
bisa di lihat di dokumen masjid.
3. Apa latar belakang berdirinya program kegiatan ta’lim di Masjid Agung Al-Jihad
Ciputat?
Jawab:
Jadi dulu itu Masjid Al Jihad Ciputat punya program tafsir, fiqh, ceramah biasa,
terus ada lagi remaja masjidnya, pengajian biasa, tapi kan dsini jamaah itu kan
kebanyakan jamaah yang sekarang mukim disini, orang yang lewat sama
masyarakat yang berdagang di pasar, jadi jamaah disini ngga terlalu ramai dan
melihat kenyataan seperti itu, pengurus memangkas jadwal pengajiannya menjadi
3x seminggu malam jum’at yasinan dan pembacaan maulid, senini malam tafsir,
kalau yang sabtu malam lebih ke siyasah islamiah,, jamaahnya pun ngga terlalu
banyak cuma sekedar mampir untuk shalat, selesai shalat kan langsung pulang.
4. Bagaimana cara menentukan program?
Jawab:
Yayasan ini kan punya beberapa bidang seperti pendidikan, DKM, usaha,
pembangunan, tiap bidang ini mempunyai program masing-masing. rapat
menentukan perencanaan kerja masing-masing untuk 5 tahun ke depan, program
ini nanti diplenokan bareng-bareng,, intinya dengan musyawarah dan masukan-
masukan dari masyarakat.
5. Bagaimana antusias warga terhadap program ini?
Jawab:
Nah itu tadi kan, untuk msyarakat yang bermukim di sekitar masjid itu untuk
pengajian kurang antusias, mungkin karena kesibukan masing-masing yang hadir
di pengajiannya cuma orang-orang itu saja, kalau remaja kurang antusias, kecuali
pada moment-moment tertentu seperti maulid nabi para pemuda mau untuk di
kerahkan,, klo pengajian biasa susah.
6. Bagaimana peran dari program kegiatan ta’lim di Masjid Agung Al-Jihad
Ciputat?
Jawab:
Rata-rata lingkungan masyarakat tentang pengetahuan agama bisa dikatakan
awam tentang bidang agama, jadi mereka sangat terbantu dengan adanya ta’lim-
ta’lim seperti itu, walapun audiencenya sedikit tapi audience ini bsa dikatakatn
militan atau sangat rajin.
7. Bagaimana mekanisme dalam implementasi program kegiatan ta’lim ini?
Jawab:
Sebenernya materi itu diberikan kebebasan para ceramaah dan pada akhirnya
disetujui oleh para audience, pengurus tidak intervensi materi-materi yang akan
disampaikan oleh penceramah.
8. Siapa yang terlia saja yang terlibat dalam program tersebut ?
Jawab:
Kalau pengurus di anjurkan ikut, tapi memang ini kan butuh kesadaran saja,
kalau jamaah kesadaran tidak ada paksaan, tapi masyarakat sudah menyadari
adanya pengajian tiap mlm minggu dan malam senin.
9. Bagaimana proses sosialisasi dari program tersebut ?
Jawab:
Istilahnya pengurus menggunakan strategi jemput bola, jadi gini maksudnya, kita
(pengurus) dalam proses mensosialisasikan program yang ada, pengurus
membertahukan kepada masyarakat baik itu langsung atau juga memberikan
selembaran dan mengumumkannya di mading masjid. Agar para jamaah tahu
kalaudi masjid ini ada kegiatan pengajiannya.
10. Bagaimana prosedur yang harus ditempuh oleh jamaah yang mengikuti program
tersebut?
Jawab:
Prosedur khusus tidak ada, Kalau mau hadir, ya hadir saja
11. Apa saja indikator keberhasilan program ?
Jawab:
Hanya ini saja, masing-masing jamaah hanya memahi materi itu saja, kami tidak
pernah melalukan semacam uji coba mengenai indikasi keberhasilannya, tapi
mungkin bisa dibilang menambah wawasan terhadap jamaah,, dan dapat
memotivasi jamaah untuk rajin beraktivitas lagi.
12. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan program ?
Jawab:
Itu pengajiannya biasanya dilaksanakan ba’da maghrib sampai menjelang waktu
isya.
13. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam program kegiatan ta’lim?
Jawab:
Kalau pendukung kan pengurus berkeinginan keras memberikan pelayanan yang
baik kepada jamaahnya, mempunyai fasilitas yang layak, ustadz-ustadznya
antusias memberikan materi kepada masyarakatnya
Penghambat’e, walaupun ustadz-ustadznya sangat antusias dalam memberikan
materi tapi masyarakatnya kurang antusias terhadap pengajian ini.
Nama : Bpk Drs. H. Anwar Ruhaeni SH. MM.
Jabatan : Ketua Bidang Usaha
Waktu wawancara : 1 Oktober 2011 pukul 12.48 WIB
Lokasi wawancara : Masjid Agung Al Jihad Ciputat
1. Apa latar belakang berdirinya program kegiatan ta’lim di Masjid Agung
Al-Jihad Ciputat?
Jawab
Dalam rangka merealisasikan program DKM, kan itu termasuk ta’mir
masjid,, mengadakan pengajian, peringatan PHBI, maulid nabi,
2. Bagaimana cara menentukan program?
Jawab
Cara menentukan program disesuaikan dengan kondisi masyarakat serta
masukan-masukan dari masyarakat terutama sesepuh masjid agung ciputat,
disamping itu juga kami menyusun program-program untuk 5 tahun ke
depan, sesuai dengan masa bhakti kepengurusan sekarang, dan disesuaikan
dengan moment2 tertentu, seperti moment isra mi’raj, dan maulid, nuzulul
qur’an.
3. Bagaimana antusias warga terhadap program ini?
Jawab
Pengajian buat tabligh akbar antusias jamaahnya cukup tinggi, tapi kalau
yang pengajian tiap minggu cuma jamaah yang selasai shalat berjamaah
maghrib saja.
4. Bagaimana peran dari program kegiatan ta’lim di Masjid Agung Al-Jihad
Ciputat?
jawab
Sangat berperan,, karena dengan adanya program ini masyarakat bisa
menambah wawasannya,, karena pada umumnya masyarakat awam
dengan pengetahuan agama
5. Bagaimana mekanisme dalam implementasi program kegiatan ta’lim ini?
Jawab
Intinya kita dari pengurus harian mengadakan rapat sehingga terjadi
adanya kekompakan terhadap pengurus untuk di sosialisasikan kepada
masyarakat, terutama kekompakkan pengurus dulu, dan pengurus
diwajibkan hadir di program ini.
6. Siapa saja yang terlibat dalam program tersebut ?
Jawab
Pengurus masjid dengan masyarakat
7. Bagaimana proses sosialisasi dari program tersebut ?
Jawab
Secara langsung terhadap masyarakat sekitar pasar, terutama masyarakat
Rt 1 Rw 2, dan juga menginformasikan lewat pengeras suara masjid atau
juga menempelkan di madding agar masyarakat mengetahui program-
program dakwah masjid.
8. Bagaimana prosedur yang harus ditempuh oleh jamaah yang mengikuti
program tersebut?
jawab
ngga harus ada prosedur yangg harus di tempuh oleh jamaah,, bagi yang
mau ikut pengajian saja, silahkan ikut, tidak memaksakan.
9. Apa saja indikator keberhasilan program ?
Jawab
menambah wawasan, bisa juga masyarakat menjadi aktif lagi ke
masjidnya
Ya secara bertahap ada ke arah sana, Cuma menyadarkan manusia itu kan
ngga langsung, jadi bertahap.
10. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan program ?
Jawab
Ya sesuai situasi dengan kondisinya,, kalau program yang mingguan
waktunya dari ba’da magrib sampai dengan isya, kalau semacam tabligh
akbar ya disesuaikan saja itu mah.
11. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam program kegiatan
ta’lim?
Jawab
Pendukung ya secara otomatis dukungan dari masyarakat sekitar, fasilitas
yang sangat memadai
penghambatnya ngga ada.
Nama : Bpk H. Achmad Fuady
Jabatan : Ketua Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Waktu wawancara : 15 Oktober 2011 pukul 12.48 WIB
Lokasi wawancara : Masjid Agung Al Jihad Ciputat
1. Bagaimana cara menentukan program?
Jawab
Cara menentukan program biasanya pengurus baru mengadakan rapat
terdahulu untuk menentukan kegiatan/program apa aja nih yang mau
diadakan untuk 5 tahun ke depan, terus kalau sudah menentukan kami
pengurus menganalisisa program apakah baik untuk dilaksanakan atau
tidak, setelah menganalisa kemudian menyampaikan program tersebut
kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dan mengikuti program
tersebut, terus terakhir evaluasi dan persiapan program, evaluasi ini
dilakukan oleh pengurus sebelum dan sesudah pelaksanaan, itu saja
mungkin cara masjid ini menentukan program-program yang akan
dilaksanakan.
2. Apa saja kegiatan ta’lim di Yayasan Masjid Agung Al Jihad ciputat
Jawab
Emm selain ada pengajian mingguan disini juga ada pengajian bulanan
seperti pengajian BKMT Se-Ciputat, kalau pengajian ini khusus buat ibu-
ibu majlis ta’lim se ciputat yang diketuai oleh bu endah, ada juga
pengajian darma wanita pengajian ini khusus untuk ibu-ibu pegawai negeri
ciputat saja. Kalau pengajian tahunannya pengajian tabligh akbar yang
dilaksanakan setiap 2x dalam setahun yaitu pas maulid nabi saw dan
menjelang saat puasa.
3. Apa ada kegiatan rutin untuk remaja Masjid?
Jawab
Ada, biasanya para remaja mengadakan pengajian itu dari rumah ke rumah
2 minggu sekali setiap malam senin.
4. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada saat bulan ramadhan?
Jawab
Selain kegiatan tarawih ada juga tadarusan yang dilakukan sesudah shalat
terawih, terus ada peringatan nuzulul qur’an, buka puasa bersama serta
bazaar, bazaar ini bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan,
5. Apa ada kegiatan sosial di Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Jawab
Ada, kegiatan sosial di Masjid ini setiap 2 tahun sekali mengadakan
khitanan masaal, tapi dikarenakan susahnya mencari peserta
khitan,kegiatan ini sudah tidak berjalan lagi. Ada juga pengumpulan
bantuan uuntuk korban bencana alam
6. Selain ada program kegiatan ta’lim, apakah ada kegiatan pengajian anak-
anak (TPA)?
Jawab
Ada, kalau pengajian TPA ini dilaksanakan setiap hari 2x dalam sehari
pagi dan sore, kalau pagi dari jam 08.00-09.00 WIB kalau sore dari jam
15.00-17.00 WIB, pengajian TPA ini dibawah naungan TK Islam dan
Bidang DKM, pengajarnya diambil dari guru TK Islam Al Jihad.
Nama : Bpk Wahyu
Jabatan : Jama’ah
Waktu wawancara : 15 Oktober 2011 pukul 19.30 WIB
Lokasi wawancara : Masjid Agung Al Jihad
1. Bagaimana menurut anda, apakah perlu sebuah masjid memiliki program dakwah
untuk meningkatkan aktivitas keagamaan?
Jawab:
Perlu, agar menambah wawasan dan pengetahuan jamaah dan juga untuk
meningkatkan motivasi jamaah supaya termotivasi untuk menigkatkan aktivitas
keagamaannya
2. Mungkinkah dengan program dakwah yang ada dapat meningkatkan aktivitas
keagamaan terhadap jamaah
Jawab:
Mungkin itu sangat mungkin karena jamaah setelah mendengarkan ceramah suka
termotivasi untuk rajin lagi beribadah.
3. Apakah anda terkesan dengan program yang ada?
Jawab:
Terkesan tapi menurut saya masih kurang karena programnya kurang padat.
4. Sudahkan program itu berjalan dengan baik?
Jawab:
Sudah, karena program ini sudah berjalan kurang lebih 4 tahun, jadi berjalan
dengan baik.
5. Program apa saja yang harus dibuat oleh masjid dalam meningkatkan aktivitas
keagamaan jamaah?
Jawab:
Program dakwah, seperti pengajian mingguan maupun bulanan, terutama
pengajian remaja masjid, dan anak-anak TPA, karena remaja atau anak-anak TPA
kan penerus masjid ini nanti.
6. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari program yang ada?
Jawab:
Kekurangannya kurang rutin, karena terlalu sedikit programnya
Kelebihannya bisa menambah wawasan msyarakat yang awam terhadap agama
7. Apakah anda sudah merasakan hasil dari program-program tersebut??
Jawab:
Sudah, terutama menambah wawasan tentang keagamaan
8. Masukan apa saja yang ada dalam benak anda tentang program dakwah di Masjid
ini?
Jawab:
Meningkatkan program masjid, menambah ustadz-ustadz, kalau bisa programnya
jangan cuma semingg 3x, kalau bisa tiap hari.
Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Mobil Ambulance Yayasan Masjid Agung Al Jihad Ciputat
Ruang Klinik Gigi
Khitanan Massal
Halaman Parkir Mobil
Halaman Parkir Motor
Siswa-siswa TK Islam Al Jihad
DEWAN PENGAWAS
1. Drs. H. Noor Ali
2. Drs. H.M. Natsir Suryawinata 3. H. Komar Jaya 4. Drs. H. Endang Syaifuddin
KETUA
H. Achmad Fuady
WAKIL KETUA
Drs. H. Maman Sumantri
BENDAHARA
H. Atep Kholis
WAKIL BENDAHARA
Drs. Masuki Mastari
DEWAN PEMBINA
1. Drs. H. Witarya Permana 7. Drs. H. Djayadi Adnan 2. H. M. Amin Djambek 8. H. Abdul Karim Amri 3. KH. Ahmad Mujitaba Sudirja 9. H. Wowo Ibrahim 4. KH. Abdul Munir., BA 10. Drs. H. Nawar Ilta 5. H. Abdul Choir 11. Drs. H. Deden Supriadi 6. Drs. H. Zarkasih Noor
SEKRETARIS
Saniya Wiryaradja, SH
WAKIL SEKRETARIS
Zulkifli
BIDANG DKM
Endi Supriadi. S Pd
SIE PERIBADATAN
DR. H. Dimyati Sajari, MA
Aziz Muslim, S. Pd
SIE DAKWAH
Drs. H. Hasan Basri
Nur Kosim, S. Pd.i
SIE SOSIAL
Bachruddin & Sohril
SIE BAZIZ
Eton Sunarya & Ahmad
Nur’ain
SIE REMAJA
Amalan Sholehan & Riki
Saputra
SIE PERAWATAN
H. Tamin Effendi
SIE USAHA DANA
Ahmad Adrian
SIE LOGISTIK
Ali Bono
SIE PELAKSANA
Sriwidodo
SIE PEND FORMAL
Tatang Gunawan, S. Pd. MM
Dra. Hj. Rounas
SIE PEND NON FORMAL
Drs. MK Sudrajat, MA
Dra. Hj Banta Achmad
SIE BMT
Drs. H. Masuki Mastari
Udin Bandong
SIE HAJI & UMRAH
R. H. Zubaidi Firdaus
Drs. Ujang Muhidi
SIE RETRIBUSI
H. Muhdar
Heri Pairan
SIE KOPERASI
H. Mamat Hidayat, SH
Bethong
STRUKTUR ORGANISASI PENGURUS YAYASAN MASJID AGUNG AL JIHAD
CIPUTAT TANGERANG SELATAN
MASA BHAKTI 2010-2015
BIDANG PEMBANGUNAN
Ir. H. Ramzi Nasroen
BIDANG PENDIDIKAN
Drs. Abdul Rojak, M. Pd
BIDANG USAHA
Drs. H. Anwar Ruhaeni, SH. MM