58
i ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) (STUDI KASUS PADA LEMBAGA PAUD di KOTA KUPANG) HALAMAN JUDUL Oleh: MEYRLIN MULYA H. PANIE NIM : 232011263 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan-Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2018

ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

i

ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

(STUDI KASUS PADA LEMBAGA PAUD di KOTA KUPANG)

HALAMAN JUDUL

Oleh:

MEYRLIN MULYA H. PANIE

NIM : 232011263

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan-Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 2: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Page 3: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

Page 4: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Page 5: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

v

LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS

Page 6: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

vi

KATA PENGANTAR

Dengan adanya peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah diharapakan

setiap lembaga pendidikan dalam mengelola keuangannya dapat mengikuti aturan tersebut.

Standar keuangan lembaga PAUD diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 Tahun 2014 dan petunjuk teknis penyelenggaraan

PAUD oleh Direktorat Pembinaan PAUD Kementrian Pendidikan Nasional (kemdiknas,

2013) serta aturan-aturan pendukung lainnya yang dapat membantu atau menjadi acuan bagi

lembaga PAUD untuk menghasilkan pelaporan keuangan yang baik. Tugas akhir ini

bertujuan untuk mendeskripsikan profil pelaporan keuangan lembaga PAUD dan

kesesuaiannya dengan aturan yang berlaku.

Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan

untuk mencapai gelar sarjana ekonomi. Besar harapan agar penulisan tugas akhir ini dapat

bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya. Penulis

menyadari masih banyak keterbatasan dan kelemahan dalam tugas akhir ini, untuk itu kritik

dan saran yang membangun sangat dihargai dan diterima untuk penyempurnaan tugas akhir

ini.

Salatiga, Februari 2018

Penulis

Page 7: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan

(Yeremia 17:7). Ucapan syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus

Kristus, karena berkat dan karunia-Nya penulis dapat meyelesaikan tugas akhir ini. Dengan

rasa hormat, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada

semua pihak yang telah mendukung penyelesaian tugas akhir ini, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

1. Kedua Orang Tua dan Keluarga Besar. Terima kasih atas doa, kasih sayang,

pengorbanan, motivasi serta dukunganyang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Priyo Hari Adi, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,Ph.D selaku dosen pembimbing Tugas

Akhir yang telah memberikan bimbingan serta arahan dengan penuh kesabaran

kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Dr. Usil Sis Sucahyo, SE.,MBA. selaku wali studi yang telah memberikan

dorongan dan motivasi kepada penulis dalam perkuliahan sejak semester 1 hingga

sekarang.

4. Ibu Rooskities Andadari, SE.,MBA.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Ibu DR. Theresia Woro Damayanti, SE.,M.Si.,Akt.,CA. selaku Kepala Program Studi

Akuntansi

6. Seluruh dosen & pegawai Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana serta Civitas Akademika Universitas Kristen Satya Wacana yang telah

memberikan ilmu kepada penulis serta membantu penulis dari awal perkuliahan

sampai penulis menyelesaikan studi.

7. Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Kupang serta para Kepala Sekolah lembaga

PAUD yang telah bersedia membantu penulis dalam memberikan data dan informasi

yang dibutuhkan penulis guna menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Keluarga & sahabat di Salatiga: Om Antho, Risal, Ka Ella, Ka Dhyan, Novi Ibo, Ega,

Michi, Marce, Ida, Indah, Debry, Fanny dan Charly terima kasih untuk selalu

memberikan dukungan dan doa serta bantuan selama menuntut ilmu bersama di Kota

Salatiga. Tuhan berkati selalu.

Page 8: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

viii

9. Ka Ronald yang selalu meluangkan waktu, pikiran, motivasi dan semangat selama

proses penelitian sampai tugas akhir ini diselesaikan.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 Piter, Engrith, Bonang, Rini, Susan, Ria,

Inry, Ratrih dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Dan untuk seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.Semoga Tuhan selalu dan senantiasa

melimpahkan Anugerah dan Rahmat-Nya.

Salatiga, 9 Februari 2018

Penulis

Page 9: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

ix

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan profil pelaporan keuangan

lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan kesesuaiannya dengan aturan yang berlaku.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian (pendekatan) kualitatif. Hasil studi

menunjukkan bahwa: Pertama, pendirian 10 lembaga PAUD di Kota Kupang jika dilihat dari

profil pelaporan keuangan belum sepenuhnya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah; Kedua, banyak lembaga yang masih mengalami keterbatasan dana; Ketiga,

partisipasi pemerintah dalam bentuk bantuan dana belum dirasakan oleh lembaga PAUD

karena sebagian besar lembaga PAUD mendapatkan sumber pembiayaan utama dari orang

tua dalam bentuk SPP.

Kata kunci: PAUD, Profil Pelaporan Keuangan

Page 10: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

x

ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the financial reporting profile of institutions of

early childhood education (PAUD) and it is suitability with applicable rules. This research

uses the qualitative research method (approach). The result show that: First, the

establishment of 10 PAUD institutions in Kupang city when viewed from the financial

reporting profile has not fully followed the rules already determined by the government;

Second, many institutions are still experiencing limited funds; Third, government

participation in the form of aid funds has not been felt by PAUD institutions because most

institutions/ PAUD obtain the main source of funding from parents in the form SPP.

Keywords: Early Childhood of Education (PAUD), Financial Reporting Profile

Page 11: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .................................................................................. ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iv

LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS ............................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii

PENDAHULUAN................................................................................................................ 1

KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................... 3

Pengelolaan Keuangan Pendidikan .................................................................................... 3

Pelaporan Keuangan .......................................................................................................... 4

Standar Pengelolaan Keuangan Pendidikan Anak Usia Dini............................................... 5

Penelitian Terdahulu .......................................................................................................... 9

METODA PENELITIAN ................................................................................................. 10

Jenis Penelitian ................................................................................................................ 10

Lokasi Penelitian ............................................................................................................. 10

Jenis dan Sumber Data..................................................................................................... 10

Kriteria baik/tidaknya lembaga PAUD ............................................................................. 11

ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 11

Page 12: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

xii

Dokumentasi ................................................................................................................... 13

Pemanfaatan Biaya .......................................................................................................... 14

Laporan Pembiayaan ....................................................................................................... 17

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .............................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 22

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 24

Dokumen Keuangan ........................................................................................................ 24

Surat Penelitian ............................................................................................................... 42

Nama Lembaga PAUD .................................................................................................... 43

Panduan Wawancara........................................................................................................ 44

Page 13: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel.1 Hasil Wawancara .................................................................................................... 12

Page 14: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

1

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia telah diatur dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Penyelenggaraan pendidikan untuk

anak usia dini diselenggarakan dalam beberapa bentuk jalur pendidikan, seperti disebutkan

dalam Permendiknas nomor 58 Tahun 2009. Dewasa ini banyak anggota masyarakat yang

mendirikan berbagai lembaga pendidikan dan atau pengasuhan anak-anak usia dini. Hal ini

terjadi bukan saja di negara-negara yang sudah maju, melainkan juga di beberapa negara

adidaya termasuk Indonesia. Fokus perhatian pemerintah lebih tertuju pada jenjang

pendidikan dasar, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini. Gencarnya program pemerintah dalam

mensosialisasikan penyelenggaraan PAUD yang juga berkualitas bagi anak usia dini.

Kementrian pendidikan Republik Indonesia menyatakan bahwa kuantitas pendidik

PAUD jauh lebih sedikit dari jumlah tenaga pendidik pada jenjang lainnya yaitu terdapat

kurang lebih 250.000 pendidik PAUD yang tersebar di Indonesia dengan presentasi 15,7%

yang memiliki kualifikasi jurusan tidak relevan dengan PAUD (Novan dan Barnawi 2012).

Layanan PAUD sebagian besar ditangani oleh tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan

kualifikasi yang seharusnya, sehingga proses pembelajaran yang ditargetkan tidak sesuai

dengan harapan. Masyarakat menjadi kurang berminat dengan profesi sebagai pendidik

PAUD karena identik dengan pendapatan yang minim.

Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah pengelolaan keuangan,

demikian pula lembaga PAUD. Persoalan menyangkut pengelolaan keuangan PAUD pada

garis besarnya berkisar pada uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), transport

pendidik, kegiatan peningkatan mutu pendidik serta keuangan yang berhubungan langsung

dengan penyelenggaraan PAUD seperti perbaikan sarana prasarana dan lain sebagainya. Hal-

hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja pelayan PAUD. Sehingga, banyak lagi lembaga

PAUD tidak berfungsi sesuai dengan tujuan pendiriannya. Salah satu faktor yang

menyebabkan masalah di atas dapat terjadi karena penempatan sumber daya manusia (SDM)

yang tidak sesuai kualifikasi yang sudah ditetapkan dalam aturan yang ada serta kurang

pemahaman dalam mengelola keuangan lembaga itu sendiri.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan adanya kesesuaian antara pengelolaan

keuangan lembaga pendidikan dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dzulfikar (2015) menyebutkan bahwa perencanaan dan

Page 15: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

2

realisasi anggaran dalam pengelolaan keuangan sekolah di SMA Negeri Se-Kabupaten

Kendal telah dilaksanakan dengan adil dan mematuhi peraturan yang ada. Penelitian lainnya

yang dilakukan oleh Suharti (2013) menunjukkan sudah adanya kesesuaian antara proses

manajemen keuangan sekolah antara lembaga PAUD Terpadu Negeri Pembina dan lembaga

PAUD Rabbi Roddiyah Kabupaten Rejang Lebong dengan peraturan yang ada, tetapi belum

melihat pada analisis profil pelaporan keuangan padahal performa lembaga PAUD yang

pertama-tama akan dapat dilihat adalah dari profil pelaporan keuangannya karena profil

keuangan merupakan salah satu output dari pengelolaan keuangan lembaga PAUD secara

keseluruhan.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2013) menyebutkan bahwa

tidak lancarnya operasional pada lembaga PAUD disebabkan oleh beberapa faktor salah

satunya karena masalah keuangan dan keterbatasan dana yang dimiliki lembaga. Dana

pendidikan yang dimiliki lembaga pendidikan haruslah dapat dikelola sesuai dengan

kebutuhannya. Seringkali dana yang dimiliki lembaga pendidikan terbatas atau kurang,

sehingga lembaga pendidikan harus membuat daftar anggaran pengeluaran sesuai dengan

prioritas kebutuhannya. Undang-Undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional pasal 49 menyatakan bahwa alokasi dana pendidikan selain gaji dan

biaya pendidikan kedinasan minimal 20 persen dari anggaran pendapatan belanja negara

(APBN) dan 20 persen dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Kota Kupang memiliki jumlah lembaga PAUD yang cukup signifikan yakni 209

lembaga PAUD (sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang tahun 2017).

Dalam wawancara awal terkait pengelolaan keuangan lembaga PAUD di Kota Kupang

terdapat banyak lembaga PAUD yang belum mengikuti ketentuan yang ada, serta adapula

lembaga PAUD diantaranya sudah ditutup setelah beroperasi 3 tahun. Berdasarkan hasil

wawancara awal dengan salah seorang pengelola lembaga PAUD menyatakan bahwa

masalah atau hambatan yang paling sering dihadapi oleh lembaga PAUD ialah masalah

dalam pengelolaan keuangan.

Melihat kondisi lembaga PAUD yang ada maka dalam penelitian ini peneliti akan

memfokuskan pada permasalahan pengelolaan keuangan dengan melakukan analisis terhadap

profil pelaporan keuangan. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini ialah faktor-faktor

apa sajakah yang menentukan baik atau buruknya pelaporan keuangan jika dilihat dari profil

pelaporan keuangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil

pelaporan keuangan lembaga PAUD di Kota Kupang dan kesesuaiannya dengan Peraturan

Page 16: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

3

Pemerintah Nomor 137 pasal 37, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 58 tahun 2009, UU nomor 20 tahun 2003, dan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan

PAUD Direktorat Pembinaan PAUD kemdiknas (2013). Adapun manfaat dari penelitian ini

yang pertama secara teoritis untuk melengkapi literatur-literatur yang berkaitan dengan profil

pengelolaan keuangan khususnya lembaga PAUD. Kedua, secara praktis diharapkan dapat

membantu pemerintah dalam pengelolaan PAUD dan bagi PAUD yang diteliti dapat menjadi

masukkan terkait pengelolaan data-data keuangannya.

KAJIAN PUSTAKA

Pengelolaan Keuangan Pendidikan

Pengelolaan keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan

keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan

pelaporan (Depdiknas Ditjen Dikdasmen 2007). Dengan adanya pengelolaan keuangan yang

baik, maka diharapkan setiap informasi keuangan dapat diperoleh. Beberapa kegiatan

pengelolaan keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,

pemanfaatan dana pelaporan, pemeriksaan, dan pertanggungjawaban (Lipham 1985; Keith

1991).

Menurut Nurteti (2008), pengelolaan dana pendidikan di lembaga pendidikan

mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi

pengeluaran atau alokasi dana. Dimensi penerimaan, antara lain bersumber dari: penerimaan

umum pemerintah, penerimaan khusus pemerintah yang diperuntukkan bagi pendidikan,

iuran sekolah, dan sumbangan-sumbangan masyarakat, sedangkan dimensi pengeluaran

mencakup pengeluaran modal atau anggaran pembangunan. Melalui kegiatan pengelolaan

keuangan, kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan

pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan

program sekolah secara efektif dan efisien.

Tujuan pengelolaan keuangan adalah: 1) meningkatkan keefektifan dan efisiensi

penggunaan keuangan sekolah. 2) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan

sekolah. 3) meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Untuk mencapai tujuan

tersebut dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana,

menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban

keuangan, serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Page 17: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

4

Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan

penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat

(misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi

profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi

Berterima Umum). Laporan keuangan merupakan salah satu medium dalam penyampaian

informasi. Setiap kegiatan perlu diatur agar berjalan tertib, lancar, efektif, dan efisien.

Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik, termasuk

dalam hal keuangan. Penyajian informasi keuangan dalam kaitannya dengan pengelolaan

keuangan perlu memperhatikan sejumlah prinsip.

UU nomor 20 tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan keuangan

pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, efektif, transparansi, dan

akuntabilitas publik. Keadilan dalam pengelolaan keuangan sekolah dilakukan dengan

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada calon dan atau peserta didik dalam

mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah.

Transparan berarti ada keterbukaan. Transparan di bidang pengelolaan berarti adanya

keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang pengelolaan

keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam pengelolaan keuangan lembaga

pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan

pertanggungjawabannya yang jelas sehingga memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan

untuk mengetahuinya.

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas

performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi

tanggungjawabnya. Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang

sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yangtelah ditetapkan dan

peraturan yang berlaku serta pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab.

Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah.

Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatukegiatan. Efficiency”characterized by

quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara

masukan (input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud

meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.

Page 18: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

5

Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi karena sebenarnya

efektivitas tidak hanya sampai pencapaian tujuan, tetapi juga pada kesesuaian kualitas hasil

dengan visi lembaga. Pengelolaan keuangan dikatakan memenuhi prinsip keefektifan kalau

kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka

mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitas outcomes-nya sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Standar Pengelolaan Keuangan Pendidikan Anak Usia Dini

Standar keuangan lembaga PAUD diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun 2014 Pasal 37 yang terdiri dari: (1)

Komponen pembiayaan meliputi biaya operasional dan biaya personal. (2) Biaya operasional

digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat,

penyelenggaraan program pembelajaran, pengadaan dan pemeliharaan sarana-prasarana, serta

pengembangan SDM. (3) Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk

anak dalam mengikuti proses pembelajaran. (4) Biaya operasional dan personal dapat berasal

dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat, dan atau pihak

lain yang tidak mengikat. (5) Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan lembaga

PAUD disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.

Dengan adanya standar yang dikeluarkan oleh pemerintah maka sangat diharapkan

semua pihak yang terkait dapat mengelola keuangan pendidikan mengikuti standar yang ada.

Dengan demikian, pengelolaan keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas mengatur

keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, dan

pertanggung-jawaban keuangan sekolah. Dalam pengelolaan keuangan sekolah terdapat

rangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan program sekolah, perkiraan pemasukan dan

pengeluaran dalam pelaksanaan program, pengesahan, dan penggunaan anggaran sekolah.

Oleh karena itu, untuk mendukung proses pengelolaan keuangan yang baik

dibutuhkan sumber daya yang baik pula. Standar pendidik dan tenaga kependidikan dalam

peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 137 tahun 2014 Pasal 24 menyebutkan

bahwa: (1) Pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan

pembimbingan, pelatihan, pengasuhan dan perlindungan. (2) Pendidik anak usia dini terdiri

atas guru PAUD, guru pendamping, dan guru pendamping muda. (3) Tenaga kependidikan

anak usia dini merupakan tenaga yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

Page 19: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

6

pengembangan, pengawasan,dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada

satuandan atau program PAUD. (4) Tenaga Kependidikan terdiri atas Pengawas TK/RA/BA,

Penilik KB/TPA/SPS, Kepala PAUD (TK/RA//BA/KB/TPA/SPS), tenaga administrasi, dan

tenaga penunjang lainnya. (5) Pendidik dan Tenaga Kependidikan anak usia dini memiliki

kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, sehat jasmani, rohani/mental, dan

sosial.

Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu lembaga, baik dari pemerintah

maupun pihak lain. Dana yang disediakan oleh pemerintah untuk setiap lembaga, baik pusat

maupun daerah sebagaimana diamanatkan dalam UU tersebut guna penyelenggaraan PAUD

diusahakan agar dipenuhi sesuai dengan salah satu isi standar PAUD dalam peraturan menteri

pendidikan nasional Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2009, yaitu perihal standar

pembiayaan. Jenis pembiayaan yang dikemukakan dalam standar tersebut meliputi: 1) biaya

investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal

kerja tetap; 2) biaya operasional yang dipergunakan untuk gaji pendidik dan tenaga

kependidikan serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan

biaya operasional pendidikan tak langsung; dan 3) biaya personal, meliputi biaya pendidikan

yang dikeluarkan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaraan.

Lebih lanjut untuk mengetahui setiap informasi keuangan yang pada lembaga PAUD

terutama untuk mengetahui jenis pelaporan keuangan yang masuk kategori paling baik dan

paling buruk/ekstrem maka dibutuhkan standar untuk mengkaji informasi keuangan yang ada.

Berdasarkan petunjuk teknis penyelenggaraan PAUD oleh Direktorat Pembinaan PAUD

kemdiknas (2013) dengan berdasarkan pada prinsip pengelolaan sekolah dalam UU nomor 20

tahun 2003 pasal 48 menyebutkan bahwa suatu lembaga PAUD memiliki

administrasi/informasi keuangan PAUD sebagai berikut:

1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

Setiap sekolah wajib menyusun RAPBS sebagaimana diamanatkan didalam pasal 53

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan yaitu

Rencana kerja tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja

satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun. RAPBS adalah rencana biaya dan

pendanaan rinci untuk tahun pertama dan merupakan dokumen anggaran sekolah resmi

yang harus ditandatangani oleh komite sekolah dan kepala sekolah serta rumusan

pertanggung jawaban perumusan RAPBS, untuk menjadi anggaran pendapatan dan

belanja sekolah. RAPBS dibuat hanya untuk satu tahun anggaran dan terdiri dari 2 bagian

Page 20: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

7

yaitu Pendapatan dan Pengeluaran. RAPBS mencakup semua biaya dan pendapatan yang

ada pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Tahunan khususnya untuk tahun

anggaran mendatang. Pendapatan yang dicantumkan di RAPBS hanya mencakup dana

dalam bentuk uang baik yang akan diterima dan dikelola langsung oleh sekolah.

Pendidikan Anak Usia Dini sebagai institusi penyelenggara pendidikan dan

pembelajaran yang mendapatkan dukungan masyarakat, maka salah satu aspek penting

dalam RAPBS adalah keterbukaan. Setiap poin kegiatan merupakan program bersama

civitas di sekolah dan stakeholder sekolah maka mereka harus memahami dan

mengertiapa yang terjadi saat perencanaan dan penerapan RAPBS di sekolah. Pemasukan

dan pengeluaran keuangan PAUD di atur dalam RAPBS. Ada beberapa hal yang

berhubungan dengan penyusunan RAPBS yaitu penerimaan, penggunaan dan

pertanggungjawaban yang merupakan rencana perolehan pembiayaan pendidikan dari

berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja tahunan yang terdiri dari

sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai rincian rencana

pembiayaannya dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian, RAPBS berisi tentang

ragam sumber pendapatan dan jumlah nominalnya, baik rutin maupun pembangunan,

ragam pembelanjaan, dan jumlah nominalnya dalam satu tahun anggaran.

Dengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS maka pengelola dapat

mengkonsumsinya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan. Sumber dana

yang tersedia didalam RAPBS dimanfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan

pengelolaan operasional sekolah pada tahun yang berjalan. Dana yang tersedia di dalam

RAPBS sekaligus mencakup kegiatan untuk pengembangan sekolah dapat disediakan

secara khusus sebagai tambahan dari RAPBS yang telah di susun. Untuk mencapai suatu

tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu pelajaran maka diperlukan

tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa besarnya dana yang diperlukan oleh

sekolah agar tujuan itu dapatdicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah

melalui penyusunan RAPBS.

2. Buku Kas Umum

Kas berarti uang tunai (Anggawirya 2000). Istilah kas dalam akuntansi meliputi uang

tunai (uang kertas atau uang logam), simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan,

serta cek dan bilyet giro yang diterima dari pihak lain. Berbagai macam transaksi yang

terjadi merupakan penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam buku yang disebut buku

kas yang disertai dengan bukti-bukti lengkap. Buku kas umum digunakan untuk mencatat

Page 21: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

8

semua transaksi penerimaan dan pengeluaran baik kas secara tunai maupun giral, mutasi

kas dari bank ke tunai dan perbaikan/koneksi kesalahan pembukuan.

Format Buku Kas Umum dibuat sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal

Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan

Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian

Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui

bahwa bendaharawan selaku pemegang kas menyimpan uang selain dikas juga di bank

pemerintah. Selanjutnya, penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui kas secara

tunai maupun bank harus dibukukan dalam buku kas umum. Sehingga saldo pada buku

kas umum merupakan saldo uang yang terdiri dari saldo yang ada di kas (saldo kas) dan

saldo yang ada di bank.

3. Buku Kas Harian

Buku kas harian berisi semua transaksi penerimaan dan pengeluaran secara tunai atau

transaksi penjualan dan pembelian secara tunai. Semua transaksi kas ekternal maupun

internal dibukukan dalam buku ini. Bukti transaksi eksternal sama dengan bukti transaksi

yang dipergunakan dalam buku kas umum.

4. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu

organisasi, dimana selanjutnya itu akan menajdi suatu informasi yang menggambarkan

tentang kinerja organisasi tersebut (Fahmi 2011). Laporan keuangan merupakan hasil

tindakan pembuatan ringkasan data keuangan. Laporan keuangan ini disusun dan

ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau

mempunyai kepentingan dengan data keuangan tersebut (Jumingan 2006). Laporan

keuangan sendiri memiliki banyak sekali pengertiannya, laporan keuangan adalah laporan

yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu (Kasmir 2010).

Tujuan laporan keuangan untuk lembaga pemerintah atau lembaga non profit adalah

untuk memberikan informasi yang berguna untuk memonitor keefektifan manajemen

dalam mengelola sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi (Jones 1992).Oleh

karena itu, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk

memenuhi kebutuhan informasi kepada seluruh kelompok penguna (Kasijan 2009).

Page 22: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

9

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Suharti (2013) melihat secara umum mengenai

manajemen lembaga PAUD dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.Dalam

penelitian ini, ditemukan bahwa manajemen keuangan lembaga PAUD sudah mengikuti

ketentuan yang ada, namun dalam penelitian ini tidak menunjukkan seperti apa dan

bagaimana pelaporan keuangan dari kedua lembaga PAUD tersebut.

Penelitian lainnya oleh hasil studi kasus di Kabupaten Kulon Progo yang dilakukan

Tedjawati (2012) menunjukkan bahwa perkembangan jumlah lembaga PAUD di Kabupaten

Kulon Progo mengalami kemajuan yang pesat karena adanya dukungan Pemda (dinas

pendidikan) yang menangani dan menjamin keberlangsungan program PAUD dan Pemda

Kabupaten Kulon Progo telah berkontribusi dalam perencanaan dan pelaksancanaan PAUD

terutama penyediaan dana yang bersumber dari APBD serta adanya dukungan dari mitra

PAUD (Forum PAUD dan HIMPAUD) dan instansi lain. Hasil studi tersebut

mengindikasikan bahwa keberadaan lembaga PAUD memerlukan partisipasi dan kontribusi

(dana) dari seluruh komponen dan para pemangku kepentingan pendidikan (stake holders).

Selaras dengan itu, dalam penelitian Tedjawati (2013) menunjukkan bahwa

pendanaan pendidikan anak usia dini umumnya masih bersumber dari pemerintah pusat dan

daerah. Namun, hal itu dirasakan masih belum mencukupi untuk biaya operasional

pendidikan anak usia dini. Selama ini, pemerintah daerah masih mengutamakan program

wajib belajar pendidikan dasar. Berkaitan dengan peran pemerintah, penelitian UNICEF

(2009) menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia secara umum menghabiskan sekitar satu

persen anggaran pendidikan untuk PAUD antara tahun 2005-2009. Hal ini disebabkan

pembiayaan penyelenggaraan PAUD di Indonesia pada dasarnya dibiayai oleh pemerintah,

pemda, dan masyarakat. Dana yang bersumber dari masyarakat dan masih terbatas dan

tergantung pada kemampuan ekonomi masyarakat dan kesediaan masyarakat. Dana yang

bersumber dari lembaga penyelenggara masih belum memadai, hal ini sangat tergantung

kemampuan ekonomi orangtua peserta didik. Selain itu bantuan dari pemerintah dan

sumbangan masyarakat/instansi terkait berupa uang, insentif pendidik, dan alat permainan

edukatif, buku, obat-obatan, dan pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik.

Page 23: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

10

METODA PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun

pengertian dari metode deskriptif menurut Nazir (2005) adalah suatu metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Alasan memilih metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif karena penelitian ini berusaha mengungkap kesesuaian profil pelaporan

keuangan di PAUD dengan Peraturan Pemerintah Nomor 137 pasal 37, Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009, dan Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan PAUD Direktorat Pembinaan PAUD kemdiknas (2013) dan UU nomor 20

tahun 2003.

Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian iniadalah lembaga PAUD di Kota Kupang.Lembaga PAUD yang

diteliti adalah 10 lembaga PAUD yang direkomendasikan dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Kupang yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini.

Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari sumber-sumber yang berkepentingan

dengan obyek penelitian yaitu melalui wawancara terkait pelaporan keuangan yang

ada pada setiap lembaga PAUD dan kesesuaiannya dengan peraturan yang ada.

Wawancara merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden

(Subagyo 2011). Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interview

dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan.

Wawancara dilakukan secara mendalam dengan pihak terkait yakni kepala

sekolah, tenaga administrasi keuangan (bendahara) dan pihak terkait lainnya dengan

mempersiapkan garis besar pertanyaan tentang yang akan diajukan kepada informan

untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan mendalam tentang berbagai aspek

yang sesuai dengan penelitian ini. Dalam pengumpulan data dari wawancara ini, data

diperoleh dari keterangan lisan, berkomunikasi langsung atau dengan tatap muka dan

Page 24: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

11

mengajukan pertanyaan kepada responden yang terkait dengan permasalahan yang

akan diteliti.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui data-data keuangan atau.

Teknik pengumpulan data yang berasal dari catatan-catatan maupun arsip-arsip yang

berkaitan dengan pelaporan keuangan pada lembaga PAUD yang akan diteliti. Hal ini

dilakukan guna mendukung informasi yang akan diolah dalam penelitian.

Kriteria baik/tidaknya lembaga PAUD

Memenuhi indikator pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh pemerintah:

= 4

Kriteria:

Tidak baik, jika rata-rata ≤ 4

Menengah, jika rata-rata diantara 4-8

Baik, jika rata-rata ≥ 8

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Perkembangan lembaga PAUD di Kota Kupang tidak terlepas dari kerjasama berbagai

pihak antara lain pengelola lembaga, kepala sekolah, guru, orang tua murid, pemerintah dan

pihak lainnya. Secara umum jumlah lembaga PAUD mengalami peningkatan yang baik

namun hal tersebut tidak diikuti dengan peningkatan pelaporan keuangannya. Hal tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini dimana berdasarkan hasil wawancara dan observasi

terkait dokumen keuangan ditemukan adanya lembaga PAUD yang belum mengikuti standar

atau acuan yang ada dalam mengelola keuangan lembaga.

Page 25: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

12

Tabel 1 Hasil Wawancara

No Indikator Responden Wawancara1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Dokumentasi:

a. Laporan Keuangan

b. Buku Kas Umum

c. Buku Kas Harian

d. Bukti Pembayaran Pajak

e. Bukti Pertanggungjawaban

f. Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS)

2. Pemanfaatan Biaya:

a. Pengalokasian Biaya Investasi

b. Biaya Operasional Lembaga

c. Biaya Pembelajaran

3. Laporan Pembiayaan:

a. Laporan Keuangan

b. Penyusunan Laporan Keuangan

c. Pendistribusian Laporan

Keuangan

TOTAL 7 4 12 4 8 11 8 5 3 3

Berdasarkan hasil wawancara pada ke-10 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di

Kota Kupang dapat diketahui bahwa hanya 4 (empat) lembaga PAUD yang sudah baik dalam

pengelolaan keuangan.

1 Nama lembaga PAUD terdapat dalam lampiran

Page 26: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

13

Dokumentasi

Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan

penyampaian informasi keuangan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang

dilakukan terkait pelaporan keuangan yang terdapat pada 10 (sepuluh) lembaga PAUD,

ditemukan bahwa sebagian besar lembaga PAUD memiliki dokumen keuangan yang

bervariasi. Hanya 4 (empat) lembaga PAUD dari 10 (sepuluh) lembaga PAUD yang

digunakan dalam penelitian yang bisa dikategorikan baik jika dilihat dari segi kelengkapan

dokumen keuangan. Digolongkan dalam kategori baik karenadalam membuat dokumen

keuangan lembaga PAUD tersebut telah mengikuti aturan yang sudah ditetapkan yakni

Peraturan Pemerintah Nomor 137 pasal 37, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009, dan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD

Direktorat Pembinaan PAUD Kemdiknas (2013) dan telah memenuhi prinsip-prinsip

pengelolaan keuangan dalam UU nomor 20 tahun 2003 pasal 48, sedangkan 6 (delapan)

lembaga PAUD lainnya dikategorikan kurang baik karena belum mampu menyajikan

informasi-informasi keuangan dalam bentuk dokumen keuangan dengan baik sesuai

dengan aturan yang sudah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan salah

seorang kepala sekolah bahwa,

“Kami hanya membuat dokumen keuangan yang kami sesuaikan dengan kebutuhan di

sekolahini.Sejauh ini kami hanya membuat pembukuan sederhana yang berisi jumlah

uang yang masuk dan uang yang keluar atau yang kami sebut dengan Buku Kas

Umum.”

Hal ini terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor misalnya adanya ketidakpahaman

dalam membuat dokumen keuangan serta dokumen keuangan yang harus dimiliki tidak

sesuai dengan kebutuhan lembaga PAUD. Seperti pada lembaga PAUD 3 yaitu Tk St.

Maria Ratu Karmel yang memiliki dokumen keuangan berupa: Laporan Keuangan

Pogram, Buku Kas Umum, Buku Kas Harian, Bukti Pembayaran Pajak, Bukti

pertanggungjawaban serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Lembaga,

sedangkan lembaga PAUD 9 & 10 hanya memiliki dokumen keuangan berupa Buku Kas

Umum. Perbedaan ini terjadi karena pihak yang diberi wewenang untuk membuat

dokumen keuangan memiliki pemahaman yang berbeda dalam membuat dokumen

keuangan. Ada yang sudah sangat paham membuat dokumen keuangan dan adapula yang

Page 27: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

14

belum paham membuat dokumen keuangan karena kurangnya pengalaman dan latar

belakang pendidikan yang tidak sesuai.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2013) bahwa

kualfikasi tenaga pendidik yang tidak sesuai berdampak padakualitas pelayanan lembaga

PAUD. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 137 Tahun 2014 pasal 24 ayat 5 sudah

ditegaskan bahwa tenaga pendidik dan kependidikan harus memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi yang disyaratkan yaitu harus bisa mengaplikasikan teknologi informasi

dalam administrasi pendidikan dan mendokumentasikan data kelembagaan (keuangan)

menggunakan berbagai media.

Pemanfaatan Biaya

a. Biaya Investasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 58 Tahun 2009, yaitu perihal standar pembiayaan. Jenis pembiayaan yang

dikemukakan dalam standar tersebut meliputi biaya investasi yang dipergunakan

untuk pengadaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.

Hasil wawancara diketahui bahwa terdapat 6 (enam) lembaga PAUD yang tidak

secara khusus memiliki biaya investasi.

Tidak tersedianya biaya investasi dikarenakan oleh beberapa faktor,

diantaranya karena keterbatasan dana yang dimiliki sehingga sekolah lebih

memprioritaskan hal lain yang dirasa lebih penting sehingga kegiatan belajar

mengajar tetap berlangsung dan faktor terbatasnya jumlah murid sehingga sekolah

menganggap tidak perlu banyak membuat biaya-biaya lain yang tidak perlu. Hal ini

sesuai pernyataan seorang kepala sekolah,

“Untuk sementara sekolah kami belum secara khusus membuat biaya investasi.

Kalau mau dilihat dari kegunaan itu biaya investasi, yang pertama jumlah murid

kami tidak terlalu banyak sehingga tidak perlu adanya penambahan guru atau

pengembangan SDM, yang kedua gereja telah memberikan fasilitas gedung untuk

belajar dan untuk modal kerja tetap sejauh ini masih bersumber dari iuran murid

dan bantuan jemaat.”

Adanya keterbatasan dana atau kekurangan dana secara terus menerus yang

menyebabkan banyak pos-pos dana yang tidak terpenuhi.Terkait dengan pendanaan,

UU nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 46 menyatakan

bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat,

Page 28: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

15

pemerintah daerah, dan masyarakat. Pada pasal 47 sumber pendanaan pendidikan

ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, kecukupan, dan berkelanjutan. Untuk

itu dibutuhkan kreativitas dari para kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber

dana sehingga pos-pos dana yang seharusnya ada dapat terpenuhi dan sesuai dengan

ketentuan yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara terlihat bahwa ada lembaga PAUD yang belum

memiliki gedung sekolah sendiri serta ruang belajar yang layak.Pemerintah harus

lebih memperhatikan hal-hal seperti ini, gedung sekolah dan ruang belajar adalah

sarana untuk menunjang proses belajar dan mengajar yang menjadi kegiatan utama

dari sebuah lembaga pendidikan. Dalam Nurteti (2008) dinyatakan bahwa

keberhasilan pengelolaan atas dana pendidikan itu akan menimbulkan berbagai

manfaat diantaranya memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara

efisien artinya dengan dana tertentu diperoleh hasil yang maksimal atau dengan dana

minimal tercapai sebuah tujuan tertentu. Pada lembaga PAUD lainnya yang secara

pelaporan keuangannya dikategorikan baik, biaya investasi yang ada dialokasikan

untuk beberapa bagian penting guna menunjang keberlangsungan lembaga seperti

membangun gedung sekolah dan penambahan sarana prasarana belajar.

b. Biaya Operasional Lembaga

Sumber biaya operasional untuk setiap lembaga PAUD yang diteliti telah

sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 137 pasal 37 ayat 4 yaitu biaya

operasional dan personal lembaga dapat bersumber dari pemerintah, yayasan,

partisipasi masyarakat dan pihak lain yang tidak mengikat. Besarnya jumlah biaya

operasional untuk masing- masing lembaga PAUD berbeda antara satu dengan

lainnya. Jika dana tersebut bersumber dari pemerintah yaitu dalam bentuk bantuan

operasional pemerintah (BOP) biasanya disesuaikan dengan jumlah murid.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa besarnya BOP adalah Rp.

600.000/murid. Hal ini sesuai dengan pernyataan seorang kepala sekolah,

“sonde setiap tahun katong bisa terima dana bantuan operasional pemerintah

(BOP), karena untuk bisa dapat bantuan katong musti ajukan proposal. Besarnya

jumlah yang bisa diperoleh tergantung dari berapa jumlah murid, kalo ada 60 murid

berarti katong terima sekitar 36 juta (Rp 600.000 x 60).”[tidak setiap tahun kita dapat

memperoleh dana BOP, karena untuk dapat memperoleh dana tersebut kita perlu

membuat proposal dan megajukannya kepada pemerintah. Besarnya dana bantuan

Page 29: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

16

disesuaikan dengan jumlah murid. Setiap murid mendapatkan bantuan sebesar Rp

600.000, jika total murid 60 maka 60 x Rp 600.000 = 36.000.000.]

Beberapa sekolah tidak mendapatkan dana BOP karena ada faktor-faktor

teknis yang tidak dipatuhi. Biaya operasional PAUD, khsusunya bagi kalangan

masyarakat yang kurang mampu (prasejahtera) secara proporsional seyogyanya

ditanggung bersama (subsidi silang) oleh pemerintah kabupaten/kota, masyarakat, dan

keluarga sesuai tingkat kemamapuan masing-masing. Artinya, semakin status sosial

masyarakat mampu (segi ekonomi), maka peran pemerintah kabupaten/kota semakin

sedikit. Ada 3 (tiga) lembaga PAUD yang dikelola bersama gereja sehingga

pengurusan terkait keuangan sedikit berbeda dengan lembaga PAUD yang dikelola

sendiri.Semua biaya yang masuk dan keluar harus melalui prosedur karena keuangan

sekolah dan gereja menjadi 1 (satu) bagian. Hal ini sesuai dengan pernyataan seorang

kepala sekolah,

“katong disini kalo butuh uang sonde bisa langsung ambil sa kk, karena yang pegang

uang semua bendahara gereja, jadi untuk beli keperluan sekolah biasanya ibu pake

uang pribadi dulu baru nanti dia punya kwintansi atau bukti pembayaran kasi di

bendahara gereja tapi itu tidak langsung diganti, tunggu rapat gereja dulu.”[di

sekolah ini semua uang termasuk biaya operasional dipegang oleh bendahara gereja,

sehingga untuk membeli keperluan sekolah sering menggunakan dana pribadi yang

akan diganti oleh bendahara gereja setelah melakukan rapat bersama semua

pengurus gereja dengan menunjukkan bukti-bukti pembayaran.]

Masalah keterbatasan biaya operasional lembaga PAUD, hasil penelitian

Tejawati (2013) mengindikasikan bahwa walaupun pendanaan pendidikan PAUD

bersumber dari para pemangku kepentingan pendidikan (pemerintah daerah,

masyarakat, dan dunia usaha/dunia industri serta lembaga penyelenggara PAUD

sendiri), namun biaya operasional dirasakan belum mencukupi. Namun sebagian

besar lembaga PAUD yang diteliti memperoleh dana untuk biaya operasional yaitu

dari orang tua murid dalam bentuk sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Hal ini

sesuai dengan pernyataan seorang kepala sekolah,

“sebagian besar sumber pembiayaan operasional kami peroleh dari SPP tiap

bulan dari orang tua, karena tidak setiap tahun kami dapat memperoleh

bantuan dana dari pemerintah.”

Page 30: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

17

Semua sumbangan itu tergantung dari kemampuan masing-masing pemberi

dana (termasuk pemerintah) dan juga dana dari masyarakat sangat tergantung dari

kemampuan ekonomi masyarakat dan kesediaan itu sendiri bervariasi. Adapun

danadari penyelenggara PAUD itu sendiri masih belum memadai dan sangat

tergantung dari kemampuan ekonomi orangtua peserta didik. Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara bahwa biaya operasional yang ada bersumber dari dana

BOP dialokasikan untuk membayar honor pendidik, transport pendidik, konsumsi

anak didik pada hari tertentu dan pembayaran daya. Untuk sekolah yang sudah sangat

baik dalam pengelolaan keuangannya maka semua rincian biaya dapat dilihat dengan

jelas pada RAPBS/RAPBL sehingga semua biaya dapat dipertanggungjawabkan.

Walaupun sebagian besar biaya operasional sudah biayai oleh dana BOP maupun

SPP, pengembangan mutu pendidikan lembaga PAUD masih kurang maksimal.

c. Biaya Pembelajaran

Biaya pembelajaran pada lembaga PAUD ada yang bersumber dari dana BOP

dan ada yang bersumber dari peserta didik. Rata-rata biaya pembelajaran dialokasikan

untuk pengembangan internal lembaga PAUD seperti pengembangan kurikulum,

pengembangan bahan ajar, pengembangan media belajar, bahan praktek, alat peraga

dan alat tulis peserta didik. Sumber pendanaan yang diperoleh dari pemerintah dan

pihak lainnya diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan biaya

pembelajaran.Untuk itu dibutuhkan partisipasi dan kontribusi dari seluruh pihak agar

semua perencanaan terkait biaya pembelajaran dapat terpenuhi. Hal ini didukung oleh

penelitian Suharti (2013) yang menyebutkan perencanaan dan pelaksaanaan lembaga

PAUD dapat berlangsung dengan adanya kontribusi pemerintah dan pemangku

kepentingan lainnya dalam hal pendanaan.

Laporan Pembiayaan

a. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi

suatu organisasi, dimana selanjutnya itu akan menajdi suatu informasi yang

menggambarkan tentang kinerja organisasi tersebut (Fahmi 2011). Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi pada beberapa dokumen keuangan, isi dari laporan

Page 31: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

18

keuangan dari lembaga PAUD sangat bervariasi.Ada lembaga PAUD yang sudah

mencatat semua informasi keuangan disertai dengan bukti-bukti transaksi dan ada

juga lembaga yang mencatat dengan tidak disertai bukti-bukti transaksi. Faktor yang

menyebabkan perbedaan isi dari laporan keuangan karena tidak adanya format

laporan keuangan yang menjadi acuan dalam penyusunan laporan keuangan. Hal ini

menjadi kelemahan dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah, karena belum

mencakup kebutuhan masyarakat secara luas.

Administrasi umum yang harus dimiliki oleh lembaga PAUD diatur dalam

petunjuk teknis penyelenggaraan PAUD oleh Direktorat Pembinaan PAUD

kemdiknas (2015) dan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik

Indonesia nomor 137 tahun 2014 Pasal 37 tentang standar keuangan lembaga PAUD.

Untuk menghasilkan pelaporan keuangan yang baik dibutuhkan tenaga yang

kompeten dalam membuat laporan keuangan sehingga benar-benar memahami isi

dalam laporan tersebut.Masalah utama bagi lembaga PAUD yang belum secara

maksimal dalam membuat laporan keuangan ialah lembaga PAUD tidak

menempatkan tenaga yang kompeten untuk mengelola keuangan lembaga. Hal ini

berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan berdasarkan UU

nomor 20 tahun 2003 pasal 48. Ketika lembaga menempatkan tenaga yang kompeten

maka diharapkan tujuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga itu sendiri dapat

tercapai. Salah satunya adalah menghasilkan pelaporan keuangan yang baik.

Kekurangan tenaga PAUD perlu mendapat perhatian secara khusus bagi

Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat peduli pendidikan untuk

pemenuhan tenaga PAUD sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh

peraturan perundang-undangan yang berlaku (Kemendiknas 2013). Ditempatkannya

tenaga didik dan kependidikan yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang diatur dalam

peraturan pemerintah dalam hubungannya dengan pelaporan keuangan dapat

menurunkankualitas pelaporan keuangan suatu lembaga PAUD. Peraturan pemerintah

nomor 137 pasal 30 yaitu: (1) Kualifikasi akademik tenaga administrasi PAUD

memiliki ijazah minimum Sekolah Menegah Atas (SMA); (2) Kompetensi Tenaga

Administrasi satuan atau program PAUD memenuhi kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi manajerial.

Page 32: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

19

b. Penyusunan Laporan Keuangan

Jangka waktu penyusunan laporan keuangan dan jenis laporan keuangan

masing-masing lembaga berbeda. Ada yang membuat laporan keuangan harian,

mingguan, bulanan dan tahunan. Untuk sekolah yang dikelola bersama dengan gereja

maka laporan keuangan setiap harinya secara harus dilaporkan kepada bendahara

gereja. Untuk sekolah yang dikelola sendiri cenderung membuat laporan keuangan

bulanan.Bentuk fisik laporan keuangan sendiri tidak jauh berbeda dengan bentuk

Buku Kas umum yang hanya berisi catatan kas masuk dan keluar. Setiap sekolah yang

memperoleh dana BOP wajib membuat laporan penggunaan dana BOP. Laporan

penggunaan dana BOP dibuat setiap akhir tahun sebagai bentuk laporan

pertanggungjawaban kepada dinas.

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi

keuangan suatu perusahaan atau organisasi, dan lebih jauh informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan atau organisasi tersebut

(Fahmi 2013). Teknik penyusunan laporan keuangan yang berbeda disebabkan karena

acuan dan aturan yang dibuat oleh pemerintah tentang bagaimana mengelola

keuangan lembaga PAUD tidak disosialisasikan kepada para pengelola lembaga

sehingga masing-masing lembaga menyusun laporan keuangan berdasarkan

kebutuhan dari masing-masing lembaga.

Penyusunan laporan keuangan sebagian besar dilakukan langsung sendiri oleh

para kepala sekolah karena keterbatasan tenaga pendidik lainnya dalam mengelola

keuangan sekolah. Fakta ini menunjukkan bahwa lembaga PAUD belum mengikuti

standar kompetensi tenaga didik dan kependidikan terkait wewenang untuk mengelola

data keuangan. Bahkan ada kepala sekolah yang tidak memiliki latar belakang yang

kompeten sehingga mengharapkan bantuan pihak ketiga dalam melakukan

pengelolaan laporan keuangan.

c. Pendistribusian Laporan Keuangan

Laporan keuangan program didistribusikan sesuai dengan kebutuhan masing-

masing laporan. Untuk laporan penggunaan dana BOP didistribusikan kepada

pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang. Untuk

laporan yang lain biasanya hanya didistribusikan kepada ketua lembaga dan yayasan

jika dikelola bersama dengan gereja. Pendistribusian laporan keuangan merupakan

Page 33: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

20

bentuk pertanggungjawaban dari sekolah kepada pihak-pihak terkait atas penggunaan

dana dalam kurun waktu tertentu. Hal ini sesuai dengan prinsip akuntabilitas dalam

UU nomor 20 Tahun 2003 pasal 48 yang mengatur tentang pengelolaan keuangan

sekolah.

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Mengacu pada hasil kajian dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut. Pertama,

pendirian 10 lembaga PAUD di Kota Kupang jika dilihat dari profil pelaporan keuangan

belum sepenuhnya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut

dapat dilihat dari kelengkapan dokumentasi data keuangan yang ada dari tiap-tiap lembaga

PAUD masih jauh dari kata baik karena hanya 4 lembaga PAUD dari 10 lembaga yang

diteliti yang sudah menaati aturan yang ada. Sedangkan dari sisi pemanfaatan biaya, masih

banyak PAUD yang belum memanfaatkan dana sesuai dengan pos-pos dana yang ditetapkan

karena adanya keterbatasan dana yang dimiliki sehingga keberlangsungan lembaga tidak

memiliki perkembangan yang signifikan. Partisipasi pemerintah dalam bentuk bantuan dana

belum dirasakan oleh lembaga PAUD karena sebagian besar lembaga PAUD mendapatkan

sumber pembiayaan utama dari orang tua dalam bentuk SPP .

Keterbatasan dalam penelitian yang ini sebagai berikut. Pertama, pemilihan lembaga

PAUD sebagai lokasi penelitian terbatas oleh karena lembaga yang diteliti sudah ditetapkan

oleh pemerintah setempat. Kedua, pada saat proses wawancara dan observasi dokumen

keuangan dimana peneliti tidak dapat memperoleh informasi yang lebih rinci terkait dokumen

keuangan dan tidak diijinkan untuk melihat data keuangan dari beberapa lembaga PAUD

yang diteliti. Keterbatasan lainnya adalah waktu penelitian yang terlalu singkat sehingga

tidak semua informasi penting dapat diperoleh.

Atas dasar kesimpulan, maka disarankan sebagai berikut. Pertama, bagi pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah secara khusus mengadakan diklat/sosialisasi tentang

pengelolaan keuangan. Kedua, pemerintah harus lebih teliti dalam memberikan ijin bagi para

pengelola untuk mendirikan lembaga PAUD agar kualifikasi Kepala Lembaga, Tenaga didik

dan kependidikan, serta Tenaga Administrasi sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang

sudah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Ketiga, lembaga PAUD yang ada

mulai mencadangkan biaya investasi sekian % dari dana yang diperoleh serta diharapkan

Page 34: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

21

adanya keterlibatan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses pengelolaan

keuangan.

Page 35: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

22

DAFTAR PUSTAKA

Anggawirya.2000. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang.

Jakarta: PT Ercontara Rajawali.

Barnawi & Ardy. W. N. 2011. Format PAUD. Jakarta: Ar-Ruzzmedia. BK 2009.

Depdiknas. 2012.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini 2013. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan

PAUD. Jakarta: Kemdiknas.

Depdiknas. 2009. Peraturan MenteriPendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58

Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Kemdiknas.

Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 53 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta: Kemdiknas.

Irham, Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV Alfabeta.

Jones. 1992. The Development of conceptual Frameworks of Accounting For The Public

Sector. Jurnal Financial Accounting and Management. 8 (4): 249-264).

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke Satu. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasijan. 2009. Perbedaan Presepsi Antar Stakeholders Terhadap Dukungan Pejabat dalam

Penerapan SAP, Akuntabilitas Keuangan dan Transparansi pada Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris di Kabupaten Kulon Progo).

Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 36: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

23

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak

Usia Dini. Jakarta: Kemendikbud.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurteti, L. 2008. Analisis Kebijakan Pembiayaan Pendidikan di Indonesia. Surabaya.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementrian Keuangan. 2009. Peraturan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009 tentang Petunjuk

PelaksanaanPenatausahaandanPenyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja

Purnamasari, W. W. 2013. Studi Perbandingan Pengembangan Layanan PAUD di Kecamatan

Brebes dan di Kecamatan Bulukamba Kabupaten Brebes.Indonesian Journal of

Early Childhood Education StudiesVol 2 (1).

Suharti.2013. Manajemen pendidikan anak usia dini (paud) dalam rangka meningkatkan mutu

pembelajaran (studi perbandingan pada paud terpadu negeri pembina dan paud

rabbi roddiyah kabupaten Rejang Lebong.Tesis tidak diterbitkan.Bengkulu:

Universitas Bengkulu.

Tejawati, J. M. 2012. Penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini (paud) dalam

rangka otonomi daerah: studi kasus di kabupaten Kulon Progo. Jurnal Penelitian

Kebijakan PendidikanVol 5 (2): 233-237.

Tejawati, J. M. 2013. Pendanaan pendidikan anak usia dini. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan Vol 19 (3): 353-361.

UNICEF. 2009.Holistic ECD for All in Indonesia: Supporting Communities to Close the

Gap. (PAUD Holistik Untuk Semua. Mendukung Masyarakat Dalam

Menjembatani Kesenjangan). Indonesia.

Page 37: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

24

LAMPIRAN

Dokumen Keuangan

BUKU KAS UMUM

TANGGAL KETERANGAN Fol. DEBIT

(Rp)

KREDIT

(Rp)

SALDO

(Rp) TRANSAKSI Ke

SALDO AWAL

1,574,050

01 JUNI 2016

01 Juni

2016

Bayar 21 lembar

sertifikat anak TK

242,000

Bayar 15 Lembar

Fotocopi surat tugas

2,500

Bayar Jilid 1 buku

3,500

Bayar 1 lembar

fotocopi warna

5,000

03 Juni

2016

Bayar 1 rim kertas

duplicator

21,000

Bayar 1 buah lakban

12,500

09 Juni

2016 Terima 1 bulan SPP

50,000

10 Juni

2016 Terima 1 bulan SPP

50,000

11 Juni

2016 Bayar 1 pak map biasa

22,500

Bayar 220 lembar fc

raport anak TK

48,000

13 Juni

2106 Terima 1 bulan SPP

50,000

14 Juni

2016

Bayar biaya makan

anak TK

200,000

Page 38: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

25

Terima 1 bulan SPP 50,000

Bayar 1 dos tissue

paseo

15,000

15 Juni

2016

Bayar 1 bolpoint tanda

tangan

17,500

200,000 589,500 1,774,050

(589,500)

1,184,550

Page 39: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

26

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH TAHUN

AJARAN

2016/2017

NO RENCANA

PENDAPATAN/SUMBER

JUMLAH

DANA

(Rp)

NO RENCANA

PENGELUARAN

JUMLAH

DANA

(Rp)

1 Subsidi Dari Jemaat 34,600,000 1 1.1 Honor kepala

sekolah

@Rp 750000 x 12 = 9,000,000

1.2 Honor guru TK

@Rp 650000 x 12 = 15,600,000

1.3 Seragam sekolah

olahraga

(Rp 100000 x 50) 5,000,000

seragam yayasan (Rp

100000 x 50) 5,000,000

2 Biaya Pendaftaran (Orang

Tua Murid) 1,350,000 2

2.1 Administrasi

pendaftaran MB -

2.2 Buku

penghubung

@Rp10000 x 50 500,000

2.3 Buku catatan

anekdot

@Rp10000 x 50 500,000

2.4 Buku Induk 100,000

2.5 Biaya

penyusunan program

tahunan

250,000

2.6 Transport panitia

tahunan -

Page 40: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

27

3

Dana Operasional

Pendidikan (Orang tua

Murid)

2,380,000 3 3.1 Pembinaan

pendidikan/ATK dll 1,000,000

3.2

Pelatihan/supervisi

dan workshop

500,000

3.3 Insentif guru -

3.4 Transport lokal -

3.5 Biaya kegiatan

ekstrakurikuler 200,000

3.6 Biaya foto copy

dan pengadaan

laporan

@Rp15000 x 12= 180,000

3.7 Biaya

pemeliharaan

komputer

250,000

3.8 Biaya suguhan 250,000

4

Sumbangan Peningkatan

Mutu Pendidikan (Orang

Tua Murid)

3,780,000 4 4.1 Lomba kreatifitas

guru dan anak 500,000

4.2 Iuran MKTK, 60,000

IGTKI 120,000

KKKTK @Rp10000

x 12= 120,000

Gugus Guru

@Rp5000 x 3 x 12= 180,000

Yapenkris @Rp

2000 x 12 x 50= 1,200,000

4.3 Biaya

pelaksanaan

pembelajaran/

1,100,000

pendekatan saintifik

4.4 Tak terduga 500,000

Page 41: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

28

5 Dana Pembangunan - 5 5.1 pembayaran air -

5.2 pembayaran

listrik -

5.3 pembayaran

telpon/internet -

6 Sumbangan Gizi 9,000,000 6 6.1 biaya gizi anak

TK

@Rp15000 x 12 x

50= 9,000,000

TOTAL 51,110,000

51,110,000

Page 42: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

29

LAPORAN DANA BOP

NO TANGGAL URAIAN DEBIT

(Rp)

KREDIT

(Rp)

SALDO

(Rp)

SALDO

AWAL -

-

1

11 Agustus

2016 Terima dana BOP 2016

12,600,000

I. BUKU-BUKU

PENUNJANG PELAJARAN

Bayar pengadaan dan penjilian

perangkat pembelajaran

program semester 1 dan 2,

program mingguan, pedoman

kompetensi, SOP, Penilaian

Kurikulum 2103 PAUD

800,000

Bayar 25 buku rapor anak @

Rp 15,000

375,000

Bayar 1 buah buku induk

100,000

1) Bayar 18 buah buku judul

"ditempat Baik" @ 12,000

216,000

2) Bayar 25 buah buku judul

"Anak Yang Baik" @ Rp

12,000

300,000

3) Bayar 25 buah buku "Bisa

Menjaga Diri" @ Rp 12,000

300,000

4) Bayar 25 buah buku judul

"Kegiatanku" @ Rp 12,000

300,000

5) Bayar 25 buah buku judul

"Anak Terampil" @ Rp

12,000

300,000

6) Bayar 25 buah buku judul

300,000

Page 43: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

30

"Siap Berkarya" @ Rp 12,000

7) Bayar 25 Buah buku judul

"Sopan dan Peduli " @ Rp

12,000

300,000

8) Bayar 25 buah buku judul

"Menulis Lambang Bilangan"

@ Rp 12,000

300,000

9) Bayar 25 buah buku judul

"Membentuk Kata" @ Rp

12,000

300,000

10) Bayar 25 buah buku judul

"Pandai Berbahasa" @ Rp

12,000

300,000

11) Bayar 25 buah buku judul

"Menyusun Kalimat

Sederhana" @ Rp 12,000

300,000

Page 44: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

31

RINCIAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN DANA TAHUN AJARAN

2016/2017

NO RENCANA

PENDAPATAN/SUMBER

JUMLAH

DANA

(Rp)

RENCANA PENGELUARAN

JUMLAH

DANA

(Rp)

1 Subsidi Dari Jemaat 34,600,000 1.1 Honor kepala sekolah

@Rp 750000 x 12 = 9,000,000

1.2 Honor guru TK

@Rp 650000 x 12= 15,600,000

1.3 Seragam sekolah olahraga

(Rp 100000 x 50) 5,000,000

seragam yayasan (Rp 100000 x 50) 5,000,000

2 Biaya Pendaftaran (Orang

Tua Murid) 1,350,000 2.1 Administrasi pendaftaran MB -

2.2 Buku penghubung

@Rp10000 x 50 500,000

2.3 Buku catatan anekdot

@Rp10000 x 50 500,000

2.4 Buku Induk 100,000

2.5 Biaya penyusunan program tahunan 250,000

2.6 Transport panitia tahunan -

3

Dana operasional

pendidikan (orang tua

murid)

2,380,000 3.1 Pembinaan pendidikan/ATK dll 1,000,000

3.2 Pelatihan/supervisi dan workshop 500,000

3.3 Insentif guru -

3.4 Transport lokal -

Page 45: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

32

3.5 Biaya kegiatan ekstrakurikuler 200,000

3.6 Biaya foto copy dan pengadaan

laporan

@Rp15000 x 12= 180,000

3.7 Biaya pemeliharaan komputer 250,000

3.8 Biaya suguhan 250,000

4 Sumbangan peningkatan

mutu 3,780,000 4.1 Lomba kreatifitas guru dan anak 500,000

pendidikan (orang tua

murid)

4.2 Iuran MKTK, 60,000

IGTKI 120,000

KKKTK @Rp10000 x 12= 120,000

gugus guru @Rp5000 x 3 x 12= 180,000

yapenkris @Rp 2000 x 12 x 50= 1,200,000

4.3 Biaya pelaksanaan pembelajaran/ 1,100,000

pendekatan saintifik

4.4 Tak terduga 500,000

5 Dana pembangunan (orang

tua murid) - 5.1 pembayaran air -

5.2 pembayaran listrik -

5.3 pembayaran telpon/internet -

6 Sumbangan gizi (orang tua

murid) 9,000,000 6.1 15 kg kacang hijau @ Rp 20000 300,000

6.2 10 kg gula lempeng @ Rp 20000 200,000

6.3 15 kg gula pasir @ Rp 15000 225,000

6.4 15 rak telur ayam @ Rp 52000 780,000

6.5 20 kg beras @ Rp 10000 200,000

6.6 20 ekor ayam @ Rp 50000 1,000,000

Page 46: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

33

6.7 sayur @ Rp 50000 840,000

6.8 120 liter minyak tanah @ Rp 5000 600,000

6.9 10 dos mie sedap goreng @ Rp

120000 1,200,000

6.10 bumbu-bumbu @ Rp 1000000 1,000,000

6.11 10 kg daging sapi @ Rp 60000 600,000

6.12 tahu dan tempe @ Rp 45000 450,000

6.13 12 dos susu dancow @ Rp 90000 1,080,000

6.14 minyak bimoli 15 liter @ Rp 15000 225,000

6.15 kue-kue 200 buah @ Rp 1500 300,000

TOTAL 51,110,000

51,110,000

Page 47: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

34

LAPORAN PENGGUNAAN DANA BOP

PENERIMAAN PENGELUARAN

NO TANGGAL

URAIAN

JUMLAH

(Rp) NO TANGGAL

URAIAN

NO.

BKU &

KWTS

JUMLAH

(Rp) UANG MASUK

1

08 Desember

2016

Pemasukan

Dana BOP 20,400,000 1 17 Oktober 2016 A. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Buku-buku pembelajaran PAUD A.1.1

Anak baik 5 eks x Rp 11000

55,000

Anak terampil 5 eks x Rp 12500

62,500

Ciri-ciri benda 5 eks x Rp 12500

62,500

Membuat makanan 5 eks x Rp 12500

62,500

Menyusun kalimat sedrhana 5 eks x Rp 12500

62,500

Menulis lambang bilangan 5 eks x Rp 11500

57,500

Di tempat baru 5 eks x Rp 12500

62,500

Siap berkarya 5 eks x Rp 12500

62,500

Sopan dan peduli 5 eks x Rp 11000

55,000

Page 48: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

35

Bisa menjaga diri 5 eks x Rp 12000

60,000

Maze dan puzzle 5 eks x Rp 11000

55,000

Pencobaan sederhana 5 eks x Rp 12500

62,500

Pandai berbahasa 5 eks x Rp 12500

62,500

Membentuk kata 5 eks x Rp 12500

62,500

Kegiatanku 5 eks x Rp 11000

55,000

Perilaku baik 3 eks x Rp 11000

33,000

Hasil karyaku 3 eks x Rp 12500

37,500

Suka berteman 3 eks x Rp 12500

37,500

Kata ajaib 3 eks x Rp 11000

33,000

Gerak tubuh 3 eks x Rp 12000

36,000

Bermain maze 3 eks x Rp 11000

33,000

Benda berteknologi sederhana 3 eks x Rp 12500

37,500

Latihan berbahasa 3 eks x Rp 12500

37,500

Memasangkan huruf 3 eks x Rp 12500

37,500

Bisa memilih 3 eks x Rp 11000

33,000

Lincah dan sehat 3 eks x Rp 12500

37,500

Page 49: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

36

Mengelompokkan benda 3 eks x Rp 12500

37,500

Fungsi benda 3 eks x Rp 12500

37,500

Mengenal kalimat pendek 3eks X Rp 12500

37,500

Mengenal angka dan huruf 3 eks X Rp 11000

33,000

Total A.1

1,438,500

20 September

2016 2. Peralatan pembelajaran habis pakai

A.2.1

Kertas folio 70 gr 10 rim x Rp 40000

400,000

Buku Folio 200 kiky 2 pak x Rp 170000

3,400,000

Spidol 612 htm snowman kecil 2 pak x Rp 7500

15,000

Spidol 612 br snowman kecil 2 pak x Rp 7500

15,000

Bolpoint NX7 2 pak x Rp 27500

55,000

Spidol 612 warna 2 pak x Rp 12500

25,000

double tip 1 pcs x Rp 35000

35,000

Flackban bebning 48 mm 2 rol x Rp 18000

36,000

Flackban hitam 48 mm 2 rol x Rp 18000

36,000

22 September Buku folio 100 kiky 2 pak x Rp 150000 A.2.2 300,000

Page 50: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

37

2016

Gunting star 13 cm 4 lusin x Rp 75000

300,000

pensil 2B fabel castel 5 pak x Rp 35000

175,000

spidol hitam snowman besar 2 pak x Rp 72500

145,000

26 September

2016 Plastik laminating 2 rim x Rp 110000

A.2.3 220,000

Hecter kenko besar 1 buah x Rp 71000

71,000

Isi hecter besar 1 pak x Rp 45000

45,000

Buku tulis kiky isi 38 20 pak x Rp 25000

500,000

Kertas origami 2123 1 lusin x Rp 26000

26,000

04 Nopember

2016 Plastisin 2 pak x Rp 12500

A.2.4 25,000

Catrik hitam 810 1 buah x Rp 225500

225,000

Balok geometri 1 pcs x Rp 500000

500,000

Page 51: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

38

BUKU KAS UMUM

PENERIMAAN PENGELUARAN

NO

TANGGAL

URAIAN JUMLAH

(Rp) NO TANGGAL URAIAN

NO.

BKU

&

KWT

S

JUMLA

H

(Rp) UANG MASUK

1 08 Desember

2016

Pemasukan

dana BOP

20,400,00

0 1

20 September

2016 Kertas folio 70gr 10 rim x Rp 40000 A.2.2 400,000

Buku folio 100 kiky 2 pak x Rp

170000

340,000

Spidol 612 htm snowman kecil 2 pak

x Rp 7500

15,000

Spidol 612 br snowman kecil 2 pak x

Rp 7500

15,000

Bolpoint NX7 2 pak x Rp 27500

55,000

Spidol 612 warna 2 pak x Rp 27500

25,000

Double tip 1 pcs x Rp 35000

35,000

Flackban bening 48 mm 2 rol x Rp

18000

36,000

Page 52: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

39

Flackban hitam 48 mm 2 rol x Rp

18000

36,000

2

22 September

2016

Buku folio 100 kiky 2 pak x Rp

150000 A.2.2 300,000

Gunting star 13 cm 4lusin x Rp 75000

300,000

pensil 2B fabel castel 5 pak x Rp

35000

175,000

Spidol hitam snowman besar 2 pak x

Rp 72500

145,000

3

23 September

2016 Buku raport 42 x Rp 15000 B.1.1 630,000

4

24 September

2016

Penggunaan pulsa internet bulan

september 2016 C.3.1 250,000

5

26 September

2016 Plastik laminating 2 rim x Rp 110000 A.2.3 220,000

Hecter kenko besar 1 buah x Rp 71000

71,000

Isi hecter besar 1 pak x Rp 45000

45,000

Buku tulis kiky isi 38 20 pak x Rp

25000

500,000

Kertas origami 2123 1 lusin x Rp

26000

26,000

Page 53: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

40

6

27 September

2016

Penyediaan makanan tambahan bulan

september 2016 minggu I B.5.1 225,000

7

28 September

2016

Transport guru untuk kegiatan KKG

bulan september 2016 B.3.1 107,500

Transport guru untuk kegiatan KKG

bulan september 2016 B.3.2 107,500

8

29 September

2016 Kotak P3K

175,000

Minyak nona mas 2 pcs

44,000

Balsem Tjingjiau 369 2 pcs

32,000

Caplang minyak GPU 2 pcs

33,400

Minyak tawon FF 2 pcs

75,000

Stella all in one lemon 1 pcs

15,000

Pettol hand soap 2 pcs

70,000

Sunlight jeruk nipis 2 pcs

37,000

Domestos wipol classic 2 pcs

35,000

Soklin lantai rose 2 pcs

39,000

porstex biru 100 ml 1 pcs

22,500

Page 54: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

41

Vixal kuat harum 800 ml 1 pcs

29,100

9

30 September

2016 Tambahan transport pendidik (kepsek) B.4.1 225,000

Penyediaan makanan tambahan bulan

september 2016 minggu II B.5.2 225,000

Dokumentasi kegiatan anak didik

bulan september 2016 C.2.1 140,000

TOTAL

5,256,00

0

Page 55: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

42

Surat Penelitian

Page 56: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

43

Nama Lembaga PAUD

Page 57: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

44

Panduan Wawancara

Page 58: ANALISIS PROFIL PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA … · 2018. 8. 1. · mencakup 2 (dua) aspek, yakni: 1) dimensi penerimaan atau sumber dana; dan 2) dimensi pengeluaran atau alokasi dana

45