28
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif mupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Fungsi manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Kegiatan-kegiatan yang harus diambil oleh manajer keuangan dapat dikelompokkan kedalam dua kegiatan utama yaitu kegiatan menggunakan dana (kegiatan keuangan yang aktif) dan kegiatan mencari dana (kegiatan keuangan yang pasif).

file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

  • Upload
    docong

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah manajemen dana, baik yang berkaitan

dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif

mupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau

pembelanjaan secara efisien.

Fungsi manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan,

analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Kegiatan-kegiatan yang harus

diambil oleh manajer keuangan dapat dikelompokkan kedalam dua kegiatan

utama yaitu kegiatan menggunakan dana (kegiatan keuangan yang aktif) dan

kegiatan mencari dana (kegiatan keuangan yang pasif).

Untuk menjalankan atau melaksanakan kegiatan manajemen

keuangan, perlu difahami teori keuangan. Teori keuangan menjalankan

mengapa suatu fenomena di bidang keuangan terjadi dan mengapa keputusan

keuangan tertentu perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan

tertentu.

Page 2: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

9

Keputusan-keputusan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu keputusan

yang diambil oleh individu dan keputusan yang diambil oleh perusahaan

a. Keputusan yang diambil oleh individu, menyangkut :

1) Berapa jumlah dana yang dikonsumsikan untuk setiap periode

(keputusan konsumsi).

2) Berapa kelebihan penghasilan akan diinvestasikan (keputusan

investasi)

3) Bagaimanakah para individu itu akan mendanai konsumsi dan

investasi mereka.

b. Keputusan yang diambil oleh perusahaan, menyangkut :

1) Bagaimanakah perusahaan dibiayai (keputusan pendanaan / raising of

fund)

2) Bagaimanakah alokasi dana itu akan dilakukan atau diputuskan

(keputusan investasi / allocation of fund)

3) Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau

pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

keputusan, dimana lingkup keuangan itu sendiri sangat luas dan dinamis.

Manajemen keuangan membicarakan pengelolaan keuangan, yang pada

dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu, perusahaan maupun pemerintah.

Untuk mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer

keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar

adalah keputusan yang akan mencapai tujuan tersebut. Secara normatif, tujuan

Page 3: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

10

keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila

perusahaan tersebut dijual.

Manfaat manajemen keuangan adalah untuk memahami tentang apa

yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis

dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi.

2. Teori Keagenan

Teori keagenan menjadi perbincangan sejak terpisahnya kepemilikan

perusahaan dan pengelolaaan perusahaan pada perusahaan-perusahaan besar.

Secara spesifik teori keagenan menekankan pada penjelasan hubungan

keagenan. Menurut Brigham dan Houston (2001:22) hubungan keagenan

muncul ketika satu orang individu atau lebih yang disebut pemilik (principal)

mempekerjakan individu lain atau organisasi yang disebut agen untuk

melaksanakan pekerjaaan dan kemudian mendelegasikan otorisasi

pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Manajer sebagai agent dan

pemegang saham sebagai principal.

Menurut Elqorni (2009:1) teori agensi mengasumsikan bahwa semua

individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai

principal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah

atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para manajer sebagai

agent diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan

syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.

Page 4: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

11

Pemegang saham dan manajer masing-masing berkepentingan untuk

mamaksimalkan tujuannya. Masing-masing pihak memiliki risiko terkait

dengan fungsinya, Manajer memiliki kehilangan insentif bahkan tidak

ditunjuk lagi sebagai manajer jika gagal menjalankan fungsinya, sementara

pemegang saham memiliki resiko kehilangan return bahkan dana yang

diinvestasikannya. Kondisi ini merupakan konsekuensi adanya pemisahan

fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan.

Manajer harus mengambil keputusan bisnis terbaik untuk

meningkatkan kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil

manajer adalah mamaksimalkan sumber daya (utilitas) perusahaan. Namun

demikian pemegang saham tidak dapat mengawasi semua keputusan dan

aktivitas yang dilakukan oleh manajer. Suatu ancaman bagi pemegang saham

jika manajer akan bertindak untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk

kepentingan pemegang saham. Inilah yang menjadi masalah dasar dalam teori

keagenan yaitu adanya konflik kepentingan yang dinamakan agency problem

(masalah keagenan).

Menurut Brigham dan Houston (2001:22) masalah keagenan bisa

terjadi pada beberapa pihak, yaitu antara pihak pemegang saham dengan

manajer dan antara manajer dengan pemberi kredit.

Konflik antara pemegang saham dengan manajer dapat diminimumkan

dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-

kepentingan yang terkait tersebut, namun dengan munculnya mekanisme

Page 5: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

12

pengawasan akan menimbulkan biaya yang disebut sebagai agency cost

(biaya agensi).

Agency cost terdiri dari pengeluaran-pengeluaran, seperti :

a. Monitoring Expenditure

Monitoring expenditure adalah pengeluaran yang dilakukan

oleh pemegang saham untuk membatasi perilaku menyimpang

manajemen melalui pemberian insentif yang tepat.

b. Bonding Expenditure

Bonding expenditure merupakan biaya perjanjian antara

perusahaan dengan bonding company yang ditimbulkan untuk

melindungi perusahaan dari kesewenangan potensial dari manajer

yang mungkin terjadi. Biasanya pemilik perusahaan akan

membayar pihak ketiga untuk mengeluarkan fidelity bond, yaitu

kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga dimana pihak

ketiga (bonding company) setuju untuk membayar perusahaan jika

manajer tidak berbuat jujur. Cara bekerjanya mirip asuransi

kerugian.

c. Residual Loss

Residual loss merupakan sejumlah uang yang setara dengan

bekurangnya kemakmuran yang seharusnya diterima pemilik

akibat pebuatan menyimpang yang dilakukan manajemen.

Agency cost dapat dikurangi dengan berbagai alternatif. Dalam

penelitian ini hanya difokuskan pada tiga alternatif. Pertama, meningkatkan

Page 6: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

13

kepemilikan manajerial. Nurhayati (2008:152) menyatakan bahwa

meningkatkannya kepemilikan manajerial dalam perusahaan akan memaksa

para manajer untuk menanggung risiko sebagai konsekuensi apabila mereka

melakukan kesalahan dalam keputusan, sehingga akan membuat mereka

semakin berhati-hati dalam menentukan hutang.

Kedua, adanya kepemilikan investor institusional yang berfungsi

sebagai agen monitor. Widjaja dan Kasenda (2008:140) menyatakan bahwa

keberadaan pemegang saham institusional dapat mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, selain itu juga

dapat memengaruhi keputusan pencarian dana apakah melalui hutang atau

modal.

Ketiga, menigkatkan pendanaan dengan hutang. Widjaja dan Kasenda

(2008:140) menyatakan bahwa peningkatan hutang akan meminimalkan

konflik antara pemegang saham dan manajemen. Hutang juga akan

mengurangi arus kas yang berlebih di dalam perusahaan sehingga dapat

mengurangi kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajemen.

3. Kepemilikan Manajerial (Managerial Ownership)

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:3) kepemilikan manajerial

adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata

lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam

laporan keuangan, keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya persentase

kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Sedangkan Wahidahwati

Page 7: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

14

(2002:4) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial adalah pemegang saham

dari pihak manajemen (direktur dan komisaris) yang secara aktif ikut dalam

pengambilan keputusan perusahaan.

Kepemilikan manajerial menunjukkan adanya peran ganda seorang

manajer, yakni manajer bertindak juga sebagai pemegang saham. Sebagai

seorang manajer sekaligus pemegang saham, ia tidak ingin perusahaan

mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Kesulitan

keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai manajer

atau sebagai pemegang saham. Sebagai manajer akan kehilangan insentif

bahkan tidak ditunjuk lagi sebagai manajer dan sebagai pemegang saham akan

kehilangan return bahkan dana yang diinvestasikannya.

Kepemilikan ini akan mensejajarkan kepentingan manjemen dengan

pemegang saham. Dengan demilkian maka kepemilikan saham oleh

manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja

perusahaan dan manajer akan menggunakan hutang secara optimal sehingga

akan meminimumkan biaya keagenan.

Untuk mensejajarkan antara kepentingan manajer dengan pemilik

perusahaan, terdapat mekanisme khusus yang dapat digunakan untuk

memotivasi manajer agar bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang

saham. Salah satunya adalah meningkatkan kepemilikan saham terhadap

manajer. Langkah ini ditunjukan untuk menarik dan mempertahankan manajer

yang cakap dan juga untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati

kepentingan pemegang saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham.

Page 8: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

15

Adanya kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan ada suatu

pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh manjemen

perusahaan. Termasuk didalamnya adalah kebijakan menggunakan hutang.

Hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko kebangkrutan perusahaan,

karena perusahan akan mengalami financial distress. Menurut Sjahrial

(2006:146) financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami

kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Selain itu proporsi hutang yang

besar akan menempatkan manajer di bawah pengawasan debtholders dan

manajer cenderung tidak menyukai pengawasan oleh debtholders tersebut.

Karena itulah maka manajer akan berusaha menekan jumlah hutang serendah

mungkin.

Kondisi perusahaan dengan kepemilikan manajerial tentu berbeda

dengan perusahaan tanpa kepemilikan manajerial. Christiawan dan Tarigan

(2007:2) menyatakan bahwa dalam perusahaan dengan kepemilikan

manajerial, manajer yang sekaligus pemegang saham tentunya akan

menselaraskan kepentingannya sebagai manajer dengan kepentingannya

sebagai pemegang saham, sehingga akan lebih berhati-hati dalam melakukan

keputusan pendanaan. Sementara dalam perusahaan tanpa kepemilikan

manajerial, manajer yang bukan pemegang saham kemungkinan akan

mementingkan kepentingan sendiri.

Page 9: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

16

Kepemilikan manajerial dapat dirumuskan sebagai berikut :

MOWN =

4. Kepemilikan Institutional (Institutional Ownership)

Kepemilikan institutional adalah persentase kepemilikan saham luar

(non manajemen) atas saham perusahaan seperti bank, asuransi, atau institusi

lain. Menurut Wahidahwati (2002:6) kepemilikan institusional yaitu proporsi

saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun yang diukur dengan

persentase (%).

Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang

memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang

besar (lebih dari 5%) mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor

manajemen lebih besar. Semakin besar kepemilikan institusional maka

pemanfaatan aktiva perusahaan semakin efisien sehingga mencegahan

pemborosan yang dilakukan manajemen.

Keberadaan kepemilikan perusahaan oleh institusi akan mendorong

pengawasan yang lebih efektif, karena institusi merupakan profesional yang

memiliki kemampuan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Widjaja dan

Kasenda (2008:142) menyatakan bahwa tingkat kepemilikan yang tinggi oleh

institusi dalam suatu perusahaan akan menimbulkan usaha pengawasan yang

lebih besar oleh investor institusional sehingga akan mengontrol manajer

Jumlah saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris

Jumlah saham yang beredar

Page 10: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

17

untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak sejalan dengan kepentingan

pemegang saham yang pada akhirnya akan mengurangi agency cost.

Menurut Widjaja dan Kasenda (2008:142) kontrol yang efektif dari

investor institusional telah mengambil alih peranan hutang sebagai alat

kontrol manajemen, sehingga menyebabkan penggunaan hutang menurun.

Kepemilikan institusional dapat dirumuskan sebagai berikut :

INST =

5. Kebijakan Hutang

Salah satu penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham

adalah keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli pada resiko

sistematik dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada

portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Namun manajer sebaliknya

peduli pada resiko perusahaan secara keseluruhan. Keputusan pendanaan

menyangkut tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan

dipergunakan oleh perusahaan. Secara umum sumber pendanaan dapat

diperoleh dari modal internal atau modal eksternal. Modal internal berasal dari

laba ditahan dan sedangkan modal eksternal berasal dari modal sendiri atau

dari hutang.

Jumlah saham yang dimiliki oleh institusional

Jumlah saham yang beredar

Page 11: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

18

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lain

yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditur.

Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua,

yaitu :

a. Hutang Jangka Pendek atau Hutang Lancar

Hutang jangka pendek atau hutang lancar adalah hutang

perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam

jangka pendek (umumnya satu tahun sejak tanggal neraca) dengan

menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Hutang lancar

tersebut meliputi :

1) Hutang dagang, yaitu hutang yang timbul karena adanya pembelian

barang dagang secara kredit.

2) Hutang wesel, yaitu hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk

melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa

yang akan dating.

3) Hutang pajak, yaitu hutang pajank yang belum disetorkan ke kas

Negara.

4) Biaya yang masih harus dibayar, yaitu biaya-biaya yang sudah terjadi

tetapi belum dilakukan pembayarannya.

5) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, yaitu sebagian atau

seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka

pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.

Page 12: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

19

b. Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang waktu

pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu

tahun sejak tanggal neraca). Hutang jangka panjang tersebut meliputi :

1) Hutang obligasi.

2) Hutang hipotik, yaitu hutang yang dijamin dengan aktiva tetap

tertentu.

3) Pinjaman jangka panjang yang lain.

Penggunaan hutang bagi perusahaan mengandung 3 dimensi :

a. Pemberian kredit akan menitikberatkan atas besarnya jaminan atas kredit

yang diberikan.

b. Dengan menggunakan hutang, apabila perusahaan mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik

perusahaan keuntungannya akan meningkat.

c. Dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan tidak

kehilangan pengendalian perusahaan.

Penggunaan hutang yang berbeban bunga mempunyai keuntungan dan

kelemahan bagi perusahaan, yaitu :

a. Keuntungan penggunaan hutang adalah:

1) Biaya bunga mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga biaya

hutang efektif menjadi lebih rendah.

Page 13: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

20

2) Kreditur hanya mendapat biaya bunga yang relatif bersifat tetap,

sehingga kelebihan keuntungan merupakan klaim bagi pemilik

perusahaan.

3) Bondholder tidak memiliki hak suara sehingga pemilik dapat

mengendalikan perusahaan dengan dana yang lebih kecil.

b. Penggunaan hutang memiliki kelemahan karena:

1) Hutang yang semakin tinggi meningkatkan resiko, sehingga suku

bunganya akan semakin tinggi pula.

2) Bila dalam perusahaan tidak dalam kondisi yang bagus, pendapatan

operasi akan menjadi rendah dan tidak cukup untuk menutup biaya

bunga sehingga kekayaan pemilik berkurang. Pada kondisi eksterim,

kerugian tersebut dapat membahayakan perusahaan karena dapat

terancam kebangkrutan.

Dalam hubungan antara pemilik saham dengan manajer, untuk

memenuhi kebutuhan pendanaan pemegang saham lebih menginginkan

pendanaan perusahaan dengan hutang. Karena dengan penggunaan hutang,

hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang. Tetapi manajer tidak

menyukai pendanaan tersebut, dengan alasan bahwa hutang mengandung

resiko yang tinggi.

Perhitungan besarnya kebijakan hutang yang dilakukan perusahaan

dapat dilakukan dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Marlina

dan Danica (2009:1) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

merupakan rasio hutang terhadap modal sendiri. Rasio ini mengukur seberapa

Page 14: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

21

besar perusahaan dibiayai oleh hutang dibanding dengan modal sendiri,

dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik

bagi perusahaan. Sehingga kebijakan hutang dapat dirumuskan sebagai

berikut :

DER =

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang mengenai faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang

perusahaan yang telah banyak dilakukan dimana hal tersebut dikaitkan dengan

kemampuan pihak manajemen dan para investor perusahaan dalam mengambil

keputusan yang tepat. Penelitian ini tidak akan menghasilkan jawaban yang

maksimal dari yang sebenarnya tanpa ada teori-teori penemuan-penemuan

sebelumnya yang mendukung. Diantara hasil penelitian yang mendukung tersebut

adalah sebagai berikut:

Wahidahwati (2002) menguji hipotesis mengenai pengaruh kepemilikan

saham oleh pihak manajemen dan institusional ownership terhadap penggunaan

hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Menurut

Wahidahwati, kehadiran kepemilikan institusional pada industri manufaktur

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Adanya

monitoting yang efektif oleh pemilik institusional menyebabkan penggunanan

Total Hutang

Total Modal Sendiri

Page 15: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

22

hutang menurun, karena peranan hutang sebagai salah satu alat monitoring sudah

diambil oleh pihak institusional.

Widjaja dan Kasenda (2008) menguji hipotesis mengenai pengaruh

kepemilikan institusional, aktiva berwujud, ukuran perusahaan, dan profitabilitas

terhadap struktur modal pada perusahaan dalam industri barang konsumsi di BEI.

Menurut Widjaja dan Kasenda, keberadaan pemilik institusional dapat memantau

lebih ketat kebijakan pendanaan manajemen, sehingga manajemen tidak dapat

menggunakan hutang dalam jumlah yang besar hanya untuk kepentingan

manajemen sendiri.

Nurhayati (2008) menguji hipotesis mengenai pengaruh struktur

kepemilikan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang dan

dividen dalam penciptaaan nilai perusahaan pada perusahaan di sektor non jasa

yang terdaftar di BEJ. Menurut Nurhayati, kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan

hutang, para manajer cenderung menggunakan hutang untuk kepentingan

oportunistik, selain itu tidak adanya usaha monitoring yang efektif dari pemilik

institusional dalam mengendalikan perilaku oportunistik yang dilakukan para

manajer, pemilik institusional cenderung sejalan dengan kebijakan yang

dilakukan oleh manajemen.

Tarjo (2005) menguji hipotesis mengenai analisa free cash flow dan

kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEJ. Menurut Tarjo, adanya kepemilikan manajerial mampu

mewarnai dalam pengambilan keputusan manajemen mengenai kebijakan hutang.

Page 16: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

23

Kepemilikan manajerial mampu digunakan untuk mengendalikan kos keagenan

penggunaan hutang pada kelompok perusahaan kecil, sedangkan pada kelompok

perusahaan besar kepemilikan manajerial tidak mampu digunakan untuk

mengendalikan kos keagenan penggunaan hutang.

Aryasari (2005) menguji hipotesis mengenai pengaruh struktur

kepemilikan saham terhadap kebijakan hutang perusahaan pada perusahaan yang

go public yang terdaftar di BEJ. Menurut Aryasari, antara kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional dengan kebijakan hutang tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan dan mempunyai hubungan yang negatif. Meningkatnya

kepemilikan manajerial dapat mensejajarkan kepentingan manajemen dengan

pemegang saham dan mengurangi peranan hutang sebagai alat salah satu alat

untuk mengurangi konflik keagenan.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran membantu menjelaskan hubungan antara variabel

independen terhadap variabel dependen, yaitu kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang.

Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen

dengan pemegang saham. Dengan demikian maka kepemilikan saham oleh

manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja

perusahaan dan manajer akan menggunakan hutang secara optimal sehingga akan

meminimumkan biaya keagenan. Adanya kepemilikan saham oleh pihak

manajemen akan ada suatu pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang

Page 17: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

Kepemilikan Manajerial ( X1 )

Kepemilikan Institusional ( X2 )

Kebijakan Hutang ( Y )

24

diambil oleh manajemen perusahaan termasuk didalamnya adalah kebijakan

menggunakan hutang. Pihak pemilik saham cenderung berkeinginan untuk

mengurangi penggunaan hutang, karena dengan banyaknya hutang akan

meningkatkan resiko perusahaan.

Kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat

menghalangi perilaku oportunistik manajer yang kaitannya dengan penggunaan

hutang terhadap kinerja manajerial.

Dilihat dari variabel-variabel (baik variabel independen maupun variabel

dependen) yang akan digunakan dalam penelitian ini, secara ringkas digambarkan

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Variabel independen Variabel dependen

Gambar 1. Kerangka pemikiran

Page 18: file · Web viewManajemen keuangan adalah manajemen dana, ... Bagaimanakah kebijakan manajemen terhadap pemegang saham atau pemilik dana perusahaan (keputusan dividen)

25

D. Hipotesis

Atas dasar uraian dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh

Wahidahwati, Nurhayati, Aryasari, Tarjo, Widjaja dan Kasenda, serta Aryasari,

maka hipotesis yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut :

1. Diduga kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap

kebijakan hutang.

2. Diduga kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap

kebijakan hutang.

3. Diduga kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara bersama-

sama berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang.