177
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Daerah Brigitta Swaselia Kasita NIM: 121224091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

  • Upload
    others

  • View
    71

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN

GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU

KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015

SKRIPSI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Daerah

Brigitta Swaselia Kasita

NIM: 121224091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSIPADA KARANGAN

GURU―GURU SD KABUPATEN BIIAHAKAM ULU

KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015

01ell:

Dosen Pembimbing tr

Tangga1 9 Desember 2016

il

Dr.Y Karmin,L〔 .Pd.

TDr.B.WidharyantOフ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSIPADA KARANGAN

GURU―GURU SD KABUPATEN MAHAKAレ IULU

KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Brigitta S waselia Kasita

NIM: 121224091

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

P ada tanggal 9 I anuari 2Al7

D an diny atakan telah memenuhi sy arat

Susunan Fanitia Penguji

Ta

Ketua

Sekretaris

Anggota I

Anggota2

Anggota 3

:Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

: Dr. Y. Karmin, M Pd.

: Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hurn.

lakultas Keguruan dan Ilmu Pendididkan

itas Sanata Dharma

Rohandi,Ph.D.

:Dr.

Dr

9 Janua五 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya perembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, terima kasih atas rahmat dan berkat-NYA

yang melimpah.

2. Kedua orangtua terkasih, Titus Priyo Hajatmo, S.K.M., M.Kes dan Maria

Magdalena Namarawati, terima kasih atas segala bimbingan, dukungan, dan

motivasi yang tak henti-hentinya selalu diberikan kepada saya.

3. Kedua saudara tersayang, Skolastika Meta wedika S.Psi dan Angelina Chintya

Katrianandi, terima kasih atas dukungan dan keceriaan kalian yang selalu

membangkitkan semangat.

4. Kekasih tercinta, Septian Purnomo Aji, terima kasih atas dukungan, semangat

dan perhatiannya.

5. Teman–teman kelompok skripsi payung, Maria Magdalena Damar Isti

Nugraheni, Netty Putri Perdani, Francisca Dewi Wulandari, Herningdyah

Cahyaningratri, terima kasih atas perjuangan dan kebersamaan yang telah kita

lalui bersama.

6. Teman–teman terkasih Hendra Sigalingging, Yuhacim Titto, Agatha Regina,

Yohanes Krista, Rosendi, terima kasih atas dukungan dan semangatnya kalian

yang tah henti-hentinya selalu diberikan kepada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

v

MOTO

1. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan

memberi kelegaan kepadamu ( Matius, 11:28)

2. Aku tidak memiliki kekuatan apapun. Namun, Aku akan melakukan semua

yang terbaik dengan caraku sendiri (Swordart)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuatkarya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah dsebutkan dalam

kutipan dan daftarpustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Desember 2016

Swaselia Kasita

VI

Pcnulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

LEⅣIBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEPIIS

Yang bertanda tangan di bawallini,saya mallasiswa Universitas Sanata Dharma:

Narna :Brgitta Swaselia Kasita

Nomor NIIahasiswa :121224091

Demi pengembangan ihnu pengetahuan,saya memberikan kepada perpustakaan

Universmas sanata Dhanna karya ilmiah saya yang beゴ udul ANALISIS

PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU¨ GURU SD KABUPATEN

MAHAKAⅣ :ULU KALIDIANTAN TIPIUR PADA TAⅡ UN 2015. Dcngan

dclnikian, saya membcnkan keada pcrpustakaan universitas Sanata Dharlna hak

untuk mcnylmpan, mengalihkan dalam bentulc mcdia lain, mengclolahnya dalam

bclltuk pangkalan data,mendistribusikan sccara terbatas,dall mcmpubllikasikamya di

lntcmct atau mcdia lain unmk kepentingan akadcmis tanpa pcrlu mcllllnta ttin da五

saya lnaupun■oyalti kcpada saya scl〔 Ina lncncantlllmcan nalna saya scbagai penulis.

Dcmikian pemyataan ini yang saya buat dcngan scbcnamya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal:9 Descmbcr 2016

Saya yang inenyatakan

Brigitta Swaselia Kasita

V‖

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

viii

ABSTRAK

Swaselia Kasita, Brigitta. 2016. Penggunaan Diksi pada Karangan Guru-Guru SD Mahakam Ulu Kalimantan Timur pada Tahun 2015. SKRIPSI. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji penggunaan diksi dalam karangan guru-guru SD Mahakam Ulu, Kalimantan Timur pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) jenis diksi yang digunakan pada karangan dan (2) penggunaan diksi pada karangan dilihat dari segi ketepatan diksi dan kecermatan diksi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung diksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah 20 karangan karya guru-guru SD Mahakam Ulu, Kalimantan Timur pada tahun 2015. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis satu per satu. Tahap analisis data berupa identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi.

Hasil penelitian ini, yaitu: (1) jenis diksi yang digunakan pada karangan guru-guru SD Mahakam Ulu, Kalimantan Timur pada tahun 2015, meliputi abstrak, konkret, umum, khusus, populer, kajian, nonbaku, dan kata serapan. (2) penggunaan diksi pada karangan yang kurang tepat, meliputi penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan diksi pada karangan yang kurangcermat meliputi pemakaian kata tidak ekonomis dan pemakaian kata yang mubazir.

Kata Kunci: Penggunaan Diksi, Karangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

ix

ABSTRACT

Swaselia Kasita, Brigitta. 2016. The Use of Diction in Essays Written by Elementary School Teachers in Mahakam Ulu, East Kalimantan, in 2015. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University.

This research examined the use of diction in essays written by elementary school teachers in Mahakam Ulu, East Kalimantan, in 2015. The aims of this research were to describe: (1) the type of diction used in the essays and (2) the accuracy and precision of the diction used in the essays.

This research was a qualitative descriptive research. The data of this research were in the form of sentences containing diction. The data sources in this study were 20 essays written by elementary school teachers in Mahakam Ulu, East Kalimantan, in 2015. The technique of data collection used the documentation study. The gathered data were analyzed one by one. Identification, classification, and interpretation were the stages of data analysis.

The results of this research were: (1) The type of diction used in the essayswritten by elementary school teachers in Mahakam Ulu, East Kalimantan, in 2015, included abstract, concreate, common, special, academic, popular, slang, and borrowing words. (2) Inappropriate use of diction covers the denotation connotation usage and synonym. Inaccurate use of diction covers the use of uneconomical structure and redundant words.

Keywors: The Use of Diction, Essays

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang

senantiasa mencurahkan rahmat dan berkat-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam segala

proses kelancaran dan keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada.

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan berkat,

rahmat dan kekuatan kepada penulis.

2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang telah

bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing, memberikan

masukan, dan memberikan kritikan yang membangun dalam proses penyusunan

skripsi ini.

5. Dr. Y. Karmin, M.Pd. Selaku dosen kedua yang telah bersedia meluangkan

waktu dan pikirannya untuk membimbing, memberikan masukan, dan

memberikan kritikan yang membangun dalam proses penyusunan skripsi ini

6. Drs. Petrus Hariyanto, M.Pd., selaku triangulator yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya untuk menvalidasi hasil analisis data dalam

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

7. Septina Krismawati, S.S, M.A., selaku triangulator yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya untuk menvalidasi hasil analisis data dalam

penelitian ini.

Segenap dosen Prodi PBSI, dosen MKU, dan dosen MKK yang telah mendidik

dan membimbing penulis selama mengikuti kuliah.

Robertus Marsidiq, selaku staf sekretariat Prodi PBSI yang selama ini telah

banyak membantu dan memberi kemudahan dalam administrasi yang diperlukan.

Kedua orang tua terkasih, Titus Priyo Harjatmo, S.K.M., M.KES dan Maria

Magdalena Namarawati, terima kasih atas segala bimbingan, dukungan, dan

motivasi yang tak henti-hentinya selalu diberikan kepada saya.

Yogyakarta, 9 Desember 2016

itta Swaselia Kasita

00

9.

10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv

MOTO .............................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................vii

ABSTRAK ....................................................................................................................viii

ABSTRACT ..................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................................... x

DARTAR ISI .................................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 5

1.5 Batasan Istilah ............................................................................................................ 6

1.6 Sistematika Penyajian ................................................................................................ 8

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN ................................................................................. 9

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................................. 9

2.2 Landasan Teori.......................................................................................................... 12

2.2.1 Pilihan Kata atau Diksi ................................................................................ 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

xiii

2.2.2 Syarat Ketepatan Pilihan Kata ..................................................................... 19

2.2.3 Kecermatan Pilihan Kata ............................................................................. 25

2.3 Karangan ................................................................................................................... 27

2.4 Karangan Narasi........................................................................................................ 28

2.5 Karangan Eksposisi................................................................................................... 30

2.6 Karangan Argumentasi.............................................................................................. 32

2.7 Karangan Deskripsi................................................................................................... 33

2.8 Karangan Persuasi..................................................................................................... 35

2.9 Kerangka Berpikir..................................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 39

3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................... 39

3.2 Data dan Sumber Data .............................................................................................. 40

3.3 Objek Penelitian ........................................................................................................ 42

3.4 Instrumen Penelitian.................................................................................................. 42

3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................ 43

3.6 Teknik Analisis Data................................................................................................. 44

3.7 Triangulasi................................................................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................. 48

4.1 Deskripsi Data.......................................................................................................... 48

4.1.1 Jenis Diksi .................................................................................................... 53

4.1.2 Penggunaan Diksi ........................................................................................ 55

4.2 Analisis Data ............................................................................................................. 57

4.2.1 Hasil Analisis Jenis Diksi ............................................................................ 58

4.2.1.1 Hasil Analisis Kata Abstrak dan Kata Konkret ........................................... 58

4.2.1.2 Hasil Analisis Kata Umum dan Kata Khusus .............................................. 59

4.2.1.3 Hasil Analisis Kata Populer dan Kata Kajian .............................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

xiv

4.1.1.1 Hasil Analisis Kata Baku dan Kata Non Baku ............................................ 61

4.1.1.2 Hasil Analisis Kata Asli dan Kata Serapan.................................................. 62

4.1.2 Hasil Analisis Ketepatan Pilihan Kata ......................................................... 62

4.1.2.1 Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi .................................................... 63

4.1.2.2 Penggunaan Kata Sinonim........................................................................... 64

4.1.2.3 Penggunaan Kata Ciptaan Sendiri ............................................................... 65

4.1.2.4 Penggunaan Kata Indria ............................................................................... 66

4.1.3 Hasil Analisis Kecermatan Diksi ................................................................. 66

4.1.3.1 Pemakaian Struktur yang Tidak Ekonomis.................................................. 67

4.1.3.2 Pemakaian Unsur yang Mubazir .................................................................. 68

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................... 69

4.2.1 Jenis Diksi pada Karangan Guru-Guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,

Kalimantan Timur ........................................................................................ 69

4.2.2 Penggunaan Diksi pada Karangan Guru-Guru SD Kabupaten

Mahakam Ulu, Kalimantan Timur Dilihat dari Segi Ketepatan

Pemilihan Kata dan Kecermatan Pemilihan Kata ................................... 72

BAB V PENUTUP......................................................................................................... 77

5.1 Simpulan Hasil Penelitian ......................................................................................... 77

5.2 Implikasi.................................................................................................................... 78

5.3 Saran.......................................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 81

LAMPIRAN................................................................................................................... 83

BIODATA PENULIS ................................................................................................. 160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Contoh Kata Abstrak dan Kata Konkret ...................................................... 15

Tabel 2 Contoh Kata Umum dan Kata Khusus......................................................... 15

Tabel 3 Contoh Kata Populer dan Kata Kajian ........................................................ 16

Tabel 4 Contoh Kata Baku dan Kata Nonbaku........................................................ 18

Tabel 5 Nama Guru dan Judul Karangan.................................................................. 41

Tabel 6 Data Jenis Diksi ........................................................................................... 50

Tabel 7 Jumlah Data Jenis Diksi............................................................................... 51

Tabel 8 Data Penggunaan Diksi............................................................................... .52

Tabel 9 Jumlah Data Penggunaan Diksi ................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Karangan Guru ........................................................................................ 83

Lampiran II Hasil Triangulasi Penggunaan diksi Segi Ketepan dan Kecermatan....107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia karena

dengan pendidikan manusia bisa belajar mengenai ilmu pengetahuan. Ilmu

pengetahuan yang kita peroleh dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan

mengubah pola pikir manusia. Dalam hal ini, guru dan siswa berperan sebagai

penggerak yang terlihat di dalam proses pendidikan.

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya

suatu negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan sangat penting,

sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur. Namun,

realitanya pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan, karena mutu pendidikan di

Indonesia belum merata di seluruh provinsi. Ironisnya banyak sekali masalah yang

dialami Indonesia yang terkait dengan mutu pendidikan, khususnya di daerah-daerah

terpencil di wilayah Indonesia seperti provinsi Kalimantan Timur tepatnya Kabupaten

Mahakam Ulu.

Berbagai masalah yang dialami di Kabupaten Mahakam Ulu adalah kurangnya

tenaga guru dan kualitas guru masih rendah. Di sana masih sangat minim tenaga

pendidik, khususnya guru-guru eksak. Selama ini, untuk mengantisipasi hal tersebut,

Dinas Pendidikan Kabupaten Mahulu mengirim guru-guru SD dan SMP untuk dilatih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

2

mengajar mata pelajaran matematika atas kerja sama dengan Universitas

Mulawarman FKIP Matematika. Selain itu, guru jenjang SD banyak lulusan dari

SMA dan SMA paket C, dan adanya sarana prasarana yang tidak layak bagi guru-

guru, terutama guru-guru SMP. Permasalahan selanjutnya mengingat jarak antar

kampung di Kabupaten Mahulu terpencar-pencar dan jauh maka daerah-daerah

tertentu membutuhkan pembangunan asrama bagi pelajar. Ada juga Beasiswa Kaltim

Cemerlang, banyak siswa yang tidak mampu dan data banyak yang tercecer,

sedangkan beasiswa yang mengelola adalah sekolah. ( Dikutip dari situs resmi

mahakamulu.co.id 21 April 2016, 12.00 WIB).

Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru yang ada di

Kabupaten Mahakam Ulu harus ditingkatkan lagi kemampuannya dalam mengajar,

dan yang paling penting adalah keterampilan guru dalam menulis juga dilatih dan

dikembangkan. Ada empat keterampilan bahasa yang harus diperhatikan. Keempat

keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Setiap keterampilan mempunyai hubungan yang sangat erat ( Tarigan, 1986)

Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa perlu mendapat perhatian

yang serius dalam dunia pendidikan. Kemampuan menulis guru juga harus

dikembangkan karena kemampuan menulis sangat diperlukan oleh guru dalam

pendidikan. Menulis adalah kemampuan dalam menuangkan dan mengembangkan

ide dalam bentuk tulisan. Ide atau gagasan dikembangkan dalam bentuk rangkaian

kalimat. Dalam menulis yang baik, diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan

yang berkesinambungan dan mempunyai urutan logis. Hal ini dapat diwujudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

3

dalam penggunaan kosakata dan tata bahasa, sehingga dapat menggambarkan atau

menyajikan informasi yang diekspresikan secara jelas.

Dalam menulis karangan, penulis menuangkan ide pokok pikirannya. Selain itu,

penulis harus menggunakan pilihan kata yang tepat dan harus menguasai kosakata.

Ketepatan pemilihan kata pada karangan juga sangat penting untuk menghasilkan

tulisan yang mudah dipahami supaya pembaca mengerti apa yang penulis sampaikan

dalam tulisannya. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk menindaklanjuti

penelitian ini. Penelitian ini mengenai analisis pilihan kata atau diksi.

Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-

nuansa makna sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh kelompok

masyarakat pendengar. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh

penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sementara

itu yang dimaksud dengan perbendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah

keseluruhan kata yang dimiliki oleh bahasa itu. Sebagaimana yang diutarakan oleh

Keraf (1981: 19), seseorang yang luas kosa katanya dan mengetahui secara tepat

batasan-batasan pengertian, akan mengungkapkan pula secara tepat apa yang

dimaksudnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berjumpa dengan orang-orang yang

sulit mengungkapkan maksudnya dan sangat minim variasi bahasanya. Namun,

kadangkala juga berjumpa dengan orang-orang yang boros menggunakan

perbendaharaan katanya, dan tidak ada isi yang tersirat di baliknya. Mereka yang

terlibat dalam suatu jaringan komunikasi masyarakat memerlukan persyaratan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

4

tertentu. Persyaratan itu antara lain mereka harus menguasai sejumlah besar kosakata

yang dimiliki masyarakat bahasanya dan mampu pula menggerakkan kemampuannya

itu menjadi jaringan kalimat yang jelas dan efektif, untuk menyampaikan rangkaian

pikiran dan perasaan kepada anggota masyarakat lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah sebagai berikut.

a. Apa sajakah jenis diksi yang digunakan pada karangan guru- guru SD Kabupaten

Mahakam Ulu, Kalimantan Timur?

b. Bagaimanakah penggunaan pilihan kata atau diksi pada karangan guru-guru SD

Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur dilihat dari segi ketepatan

pemakaian kata, dan kecermatan pemilihan kata?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian

secara umum ini adalah mendeskripsikan tentang penggunaan pilihan kata atau diksi

pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, tahun

2015. Sementara itu, secara khusus tujuan penelitian ini dirinci sebagai berikut.

a. Untuk mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan pada karangan guru-guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

5

b. Untuk mendeskripsikan penggunaan pilihan kata atau diksi pada karangan guru-

guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur dilihat dari segi ketepatan

pemakaian kata, dan kecermatan pemilihan kata.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi secara

teoretis dan praktis, yaitu bagi para guru, mahasiswa bahasa dan satra Indonesia dan

bagi penelitian lain. Berikut disajikan manfaat dalam penelitian ini.

a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

rangka mendukung teori yang berkaitan dengan penggunaaan pilihan kata atau

diksi pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur.

b. Bagi mahasiswa, penelitian ini merupakan penelitian yang dikhususkan

mempelajari pilihan kata atau diksi. Dari penelitian ini diharapkan dapat

digunakan oleh mahasiswa sebagai wahana penerapan ilmu yang diperoleh

selama kuliah dan dapat memperbanyak ilmu pengetahuan yang didapat

sehingga dapat menjadi bekal di masa depan.

c. Bagi penelitian lain, diharapkan penelitian ini menambah wawasan

pengetahuan untuk dapat meneliti lebih jauh mengenai pilihan kata atau diksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

6

1.5 Batasan Istilah

Pembahasan dalam penelitian ini tentu saja hanya mencakup beberapa hal. Oleh

karena itu, penulis mencantumkan batasan istilah yang digunakan agar pembahasan

yang ada di dalamnya tidak melebar terlalu jauh dan dapat dimengerti pembacanya.

a. Karangan

Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang

dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 2002: 3).

b. Pilihan kata atau diksi

Keraf (1996: 24) menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, yaitu

sebagai berikut.

a) Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai

untuk menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-

kata yang tepat.

b) Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-

nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan

menemukan bentuk yang sesuai atau cocok dengan situasi dan nilai rasa yang

dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

c) Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah

besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa. Dari beberapa pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan dan pemakaian kata

oleh pengarang dengan mempertimbangkan aspek makna kata yaitu makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

7

denotatif dan makna konotatif sebab sebuah kata dapat menimbulkan berbagai

pengertian.

c. Ketepatan Pilihan Kata

Ketepatan pilihan kata adalah kemampuan sebuah kata untuk

menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar,

seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Maka,

setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-

katanya untuk mencapai maksud tersebut Keraf (1986: 88)

d. Pemakaian Kata yang Tidak Ekonomis

Pemakaian kata yang tidak ekonomis adalah pemakaian kata yang

berpanjang-panjang atau berbelit-belit, yang sebenarnya bisa dituturkan dengan

tuturan yang singkat, jelas, dan padat Luimintatang. (1988 : 76 – 81).

e. Pemakaian Kata yang Mubazir

Pemakaian kata yang mubazir adalah pemakaian kata-kata yang diulang-

ulang, kata tugas yang tidak diperlukan, pemakaian dua buah unsur yang

berfungsi sebagai predikat kalimat, atau pemakaian kata bantu bilangan jamak

yang diikuti oleh kata ulang pula. Contohnya para guru-guru, sedikit kurang-

kurangnya, Para penonton-penonton Luimintatang (1988 :76-81)

f. Ragam bahasa tulis baku menekankan penggunaan ragam bahasa baku, ejaan

(EYD) yang baku, kosa kata yang baku, bentuk kata berimbuhan, dan kalimat

yang lengkap secara gramatikal (Widjono Hs 2008: 23-25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

8

1.6 Sistematika Penyajian

Penyajian penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi pendahuluan. Bab ini

menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan istilah dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori. Bab

ini menguraikan penelitian yang relevan dan kajian teori. Bab III berisi metodologi

penelitian. Bab ini menguraikan jenis penelitian, data dan sumber data penelitian,

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV

berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menguraikan deskripsi data, hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V berisi bagian penutup. Pada bagian

ini akan dipaparkan kesimpulan, implikasi dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

9

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

1.5 Penelitian Terdahulu

Peneliti menemukan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

ini, yaitu (a) Penelitian Gamala Ulfa (2012/2013), (b) Penelitian Miftahudin (2012),

dan (c) Maria Yulia Dwiarani (2011/2012). Penelitian Gamala Ulfa berjudul Analisis

Kesalahan Penggunaan Diksi pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah

Menegah Pertama Negeri 10 Tanjung Pinang Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian

tersebut menganalisis kesalahan penggunaan diksi pada karangan deskripsi siswa

kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjung Pinang tahun ajaran

2012/2013.

Untuk mengetahui hasil kesalahan penggunaan diksi pada karangan deskripsi

siswa, dilakukan tes saat penelitian yaitu dengan memberikan tugas siswa untuk

menulis karangan deskripsi, kemudian dianalisis utuk mengetahui kesalahan

penggunaan diksi pada karangan deskripsi siswa. Kesalahan penggunaan diksi yang

terdapat pada karangan siswa, seperti ketidaktepatan dalam pemilihan kata,

ketidakbakuan kata, ketidaksesuaian atau kecocokan kata dalam kalimat,

ketidaklangsungan atau tidak ekonomis kata yang dipilih dalam kalimat sehingga

kalimat menjadi tidak efektif.

Penelitian yang dilakukan oleh Miftahudin berjudul Kesalahan Pemilihan Kata

Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Surakarta. Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

10

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud kesalahan pemilihan kata,

dan faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya kesalahan pemilihan kata

pada karangan deskripsi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

Hasil penelitian ini adalah (1) wujud kesalahan pemilihan kata pada karangan

deskripsi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Berdasarkan 25 data,

dapat diklasifikasikan menjadi tujuh jenis kesalahan yaitu, pengunaan kata depan,

kata tidak hemat, awalan, akhiran, kata ulang, konjungsi dan kata dasar. (2) Faktor-

faktor yang melatarbelakangi terjadinya kesalahan pemilihan kata pada karangan

deskripsi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Berdasarkan hasil

analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan dalam

pemilihan kata pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, yaitu

berikut. (1) kemampuan menyusun kata menjadi kalimat efektif (2) kemampuan

penggunaan awalan (3) kemampuan penggunaan konjungsi dan (4) kemampuan

penggunaan kata ulang.

Penelitian yang dilakukan Maria Yulia Dwiarani berjudul Kesalahan Diksi pada

Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun

Ajaran 2011/2012. Penelitian ini mengkaji kesalahan diksi pada paragraf deskripsi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan pilihan diksi yang

mencakup (1) kesalahan ketepatan pilihan diksi (2) dan kesalahan kesesuaian pilihan

diksi. Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas X semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 yang

berjumlah 33 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

11

menulis. Hasil penelitian ini adalah (1) kesalahan ketepatan penggunaan pilihan diksi

pada paragraf deskripsi adalah kesalahan penggunaan kata denotasi dan konotasi,

kesalahan penggunaan kata sinonim dan antonim, kesalahan penggunaan frasa asing

dan kesalahan penggunaan frasa umum. (2) Kesalahan kesesuaian penggunaan diksi

pada paragraf deskripsi terutama ditemukan penggunaan kata baku dan tidak baku

yang dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek ortografi, aspek jati diri kata, dan aspek

ragam bahasa.

Berdasarkan tiga penelitian terdahulu, peneliti menemukan persamaan dan

perbedaan. Persamaan yang peneliti temukan adalah kesamaan objek penelitian yaitu

kedua penelitian ini meneliti mengenai kesalahan pemilihan atau diksi pada karangan

siswa kelas VIII, selain itu subjek dari kedua penelitian ini sama yaitu siswa kelas

VIII. Perbedaan yang peneliti temukan dari ketiga penelitian ini adalah penelitian

yang diteliti oleh Gamala Ulfa bertujuan untuk untuk menggambarkan kesalahan

penggunaan diksi pada karangan deskripsi siswa. Selain itu hasil dari penelitian yang

diteliti oleh Gamala Ulfa adalah kesalahan diksi yang diperoleh dari karangan para

siswa. Pada penelitian kedua yang diteliti oleh Miftahudin bertujuan untuk

mendeskripsikan wujud kesalahan pemilihan kata, dan faktor-faktor yang melatar

belakangi terjadinya kesalahan pemilihan kata pada karangan deskripsi siswa. Selain

itu hasil dari penelitian ini adalah diklasifikasikan menjadi tujuh jenis kesalahan

yaitu, pengunaan kata depan, kata tidak hemat, awalan, akhiran, kata ulang,

konjungsi dan, kata dasar serta faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya

kesalahan pemilihan kata pada karangan deskripsi siswa. Perbedaan penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

12

dengan penelitian lainnya adalah penggunaan subjek penelitian siswa SMA kelas x,

sedangkan penelitian yang pertama dan kedua menggunakan subjek penelitian SMP

Bila dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

ini, peneliti menemukan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Gamala

Ulfa (2012/2013), Miftahudin (2012), dan Maria Yulia Dwiariani ( 2011/2012).

Ketiga penelitian ini tidak menyinggung penggunaan diksi yang dilihat dari aspek

kecermatan diksi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menganalisis mengenai

ketepatan diksi tetapi peneliti menganalisis mengenai kecermatan diksi, yaitu

pemakaian struktur yang tidak ekonomis dan pemakaian unsur yang mubazir. Selain

itu, peneliti tidak menganalisis faktor yang menyebabkan kesalahan pemilihan kata

seperti penelitian yang dilakukan oleh (Miftahudin 2012). Oleh karena itu, penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dapat dikatakan melengkapi penelitian terdahulu

2.2 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori yang dianggap relevan dan dapat mendukung

temuan sehingga dapat memperkuat penelitian yang dilakukan dan mendukung

keakuratan data. Teori yang dimaksud mengenai pilihan kata atau diksi, syarat

ketepatan diksi dan kecermatan diksi

2.2.1 Pilihan Kata atau Diksi

Kosakata yang terbatas dapat membuat seseorang mengalami kesulitan dalam

mengungkapkan isi dan maksud kepada pembaca. Namun jika seseorang terlalu

berlebihan dalam menggunakan kosakata, dapat mempersulit dipahaminya dan

dimengertinya maksud yang hendak disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

13

terjadinya hal yang demikian, seseorang harus mengetahui dan memahami bagaimana

pemakaian kata dalam komunikasi. Diksi atau pilihan kata selalu mengandung

ketepatan makna dan kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada pembaca.

Pendapat lain dikemukakan oleh Keraf (1996: 24) yang menurunkan tiga kesimpulan

utama mengenai diksi, antara lain sebagai berikut.

a. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata yang dipakai untuk

menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang

tepat.

b. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-

nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan

bentuk yang sesuai atau cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki

kelompok masyarakat pendengar.

c. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah

besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa.

Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa pilihan kata atau diksi

adalah kemampuan sesorang membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai

dengan gagasan yang ingin disampaikannya mewakili pikiran serta perasaan yang

ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa

diksi adalah pemilihan dan pemakaian kata oleh pengarang dengan

mempertimbangkan aspek makna kata yaitu makna denotatif dan makna konotatif

sebab sebuah kata dapat menimbulkan berbagai pengertian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

14

Proses pemilihan kata tidak dilakukan dengan cara yang sembarangan. Namun,

perlu memperhatikan ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Hal tersebut didukung

oleh pernyataan Keraf (1986 : 24) bahwa pilihan kata tidak hanya mempersoalkan

ketepatan pemakaian kata, tetapi juga mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu

dapat juga diterima atau tidak merusak suasana yang ada. Soedjito (1988) dalam

bukunya yang berjudul Kosakata Bahasa Indonesia membagi pilihan kata menjadi

tiga bagian, yaitu penggolongan kata, makna kata, dan perubahan makna. Berikut

penjelasan mengenai tiga bagian tersebut.

a. Penggolongan Kata

Menurut Soedjito (1988: 39-47), dalam kaitannya dengan pilihan kata atau

diksi, kosakata bahasa Indonesia dapat digolongkan menjadi sepuluh jenis

penggolongan kata, yaitu (1) kata abstrak, (2) kata konkret, (3) kata umum (4) kata

khusus, (5) kata populer (6) kata kajian, (7) kata baku (8) kata nonbaku, (9) kata asli,

dan (10) kata serapan. Berikut penjelasan mengenai sepuluh jenis penggolongan kata.

1) Kata Abstrak dan Kata Konkret

Kata abstrak ialah kata yang mempunyai rujukan berupa konsep atau

pengertian, sedangkan kata konkret ialah kata yang mempunyai rujukan berupa objek

yang dapat dicerap oleh pancaindra (dilihat, diraba, dirasakan atau dicium) (Soedjito

,1988:39). Contoh kata abstrak dan kata konkret dapat dicermati dalam Tabel 1

berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

15

Tabel 1 Kata Abstrak dan Kata Konkret

Kata Abstrak Kata KonkretKemajuan Membangun jembatan,

mendirikan rumah, membuat jalan.

Kemakmuran Sandang, pangan, rumahKerajinan Bekerja, belajar, membacaDemokrasi Musyawarah, berunding

2) Kata Umum dan Kata Khusus

Kata umum ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak

hal, sedangkan kata khusus ialah kata yang sempit atau terbatas ruang lingkupnya

(Soedjito, 1988 :41). Contoh kata umum dan kata khusus dapat dicermati dalam

Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Kata Umum dan Kata Khusus

3) Kata Populer dan Kata Kajian

Kata populer ialah kata yang dikenal dan dipakai oleh semua lapisan

masyarakat dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan kata kajian ialah kata yang

dikenal dan dipakai oleh para ilmuan atau kaum terpelajar dalam karya ilmiah

(Soedjito, 1988:43). Contoh kata populer dan kata kajian dapat dicermati dalam

Tabel 3 berikut ini.

Kata Umum Kata KhususJatuh Roboh, rebah, longsor, runtuhMelihat Menonton, menatap, menengokBesar Raya, agung, makro, akbarMemotong Menebang, membelah, memenggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

16

Tabel 3 Kata Populer dan Kata Kajian

Kata Populer Kata KajianKeahlian ProfesiSementara TentatifHarapan ProspekKecerdasan IntelegensiRancangan DesainContoh Sampel

4) Kata Baku dan Kata Nonbaku

Kata baku ialah kata yang mengikuti kaidah atau ragam bahasa yang telah

ditentukan atau dilazimkan, sedangkan kata nonbaku ialah kata yang tidak mengikuti

kaidah atau ragam bahasa yang telah ditentukan atau dilazimkan (Soedjito, 1988:44).

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis kata baku menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Widjono (2008: 23-32). Widjono (2008) dalam bukunya yang

berjudul Bahasa Idonesia Mata kuliah pengembangan Kepribadian di Perguruan

Tinggi mendefinisikan ragam bahasa tulis baku sebagai penggunaan ragam bahasa

baku, ejaan (EYD) yang baku, kosa kata yang baku, bentuk kata berimbuhan, dan

kalimat yang lengkap.

Ragam bahasa lisan terdiri dari (a) ragam bahasa lisan baku yang sejalan

dengan bahasa tulis baku dan (b) ragam bahasa tidak baku ( bahasa pergaulan).

Ragam bahasa lisan ditandai dengan penggunaan lafal atau pengucapan intonasi, kosa

kata, penggunaan tata bahasa dalam pembentukan kata, dan penyusunan kalimat.

(Widjono Hs 2008: 23-32). Contoh ragam bahasa lisan tidak baku adalah “ Di sini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

17

akan membicarakan pertumbuhan ekonomi 2004.” Contoh bahasa tulis baku “

Dalam seminar ini kita akan mengkaji pertumbuhan ekonomi 2004”.

Ragam bahasa dipengaruhi pula oleh sikap penutur terhadap kawan bicara (jika

lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika dituliskan). Sikap itu antara lain

resmi, akrab, dingin, dan santai. Pada dasarnya setiap penutur bahasa mempunyai

kemampuan menggunakan menggunakan bermacam-macam ragam bahasa itu.

Namun, keterampilan menggunakan bermacam ragam bahasa itu bukan merupakan

warisan, melainkan dapat diperoleh melalui proses belajar, baik melalui pelatihan

maupun pengalaman.

Keterbatasan penguasaan ragam atau gaya menimbulkan kesan bahwa penutur

itu kurang luas pergaulannya. Misalnya, anak kecil yang hanya memiliki satu macam

gaya, yaitu yang dilakukan di lingkungan keluarganya, akan menggunakan gaya itu

dalam segala situasi. Begitu juga, orang yang hanya menggunakan satu macam gaya,

misalnya dalam perintah, untuk berbagai situasi akan menimbulkan kesan bahwa

orang itu tidak mau akrab dengan kawan bicara. Jika terdapat jarak antara penutur

dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau

yang dikenal dengan ragam bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan

bicara, akan makin resmi dan berarti makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang

digunakan. Sebaliknya makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula

tingkat kebakuan bahasa yang digunakan (Sugono 2009: 14-15). Contoh kata

nonbaku dapat dicermati dalam Tabel 4 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

18

Tabel 4 Kata Nonbaku

Kata Nonbaku

Kemis

TauladanTradisionilKaedah

KemarenSyahMusawarahKwitansi

5) Kata Asli dan Kata Serapan

Kata asli ialah kata yang berasal dari bahasa kita sendiri, sedangkan kata

serapan ialah kata yang berasal (diserap) dari bahasa daerah atau asing. Kata serapan

tersebut misalnya strategi, sosial, moral, rujukan, sarana, wacana, dan luwes

(Soedjito, 1988:47).

b. Makna kata

Makna kata ialah hubungan antara bentuk dan barang (hal) yang diacunya

(Soedjito, 1988:51). Ada bermacam-macam makna kata di antaranya (1) makna

leksikal dan makna gramatikal, (2) makna denotatif dan makna konotatif, (3) makna

lugas dan makna kiasan, (4) makna kontekstual.

c. Perubahan makna

sebab-sebab perubahan makna menurut Soedjito (1988:64), yaitu (1) peristiwa

ketatabahasaan, (2) perubahan waktu, (3) perbedaan tempat, (4) perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

19

lingkungan, dan (5) perbedaan konotasi. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan

membahas tentang penggolongan kata dalam kaitannya dengan pilihan kata.

2.2.2 Syarat Ketepatan Pilihan Kata

Ketepatan dalam pemilihan kata adalah kemampuan sebuah kata untuk

menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti

yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Maka dari itu, setiap

penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya

untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham.

Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas komunikasi menuntut pesyaratan yang

harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai

dengan tuntutan komunikasi. Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata yang

dikemukakan Putrayasa (2007: 10) sebagai berikut.

a. Pemakaian kata bersinonim dan berhomofon. Kata-kata yang bersinonim ada

yang dapat saling menggantikan, tetapi ada pula yang tidak. Oleh karena itu, kita

harus memilihnya secara tepat dan saksama. Misalnya, kata asas bersinonim

dengan kata dasar, pokok, dan prinsip. Dalam penggunaan kalimat, keempat kata

tersebut tidaklah semuanya bisa saling menggantikan satu sama lain.

b. Pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi. Sebuah kata yang hanya

mengacu pada makna konseptual atau makna dasar berfungsi denotatif. Kata lain

kecuali denotasi juga merupakan gambaran tambahan yang mengacu pada nilai

dan rasa berfungsi konotatif. Makna konotasi dibedakan atas dua bagian, yakni

konotasi positif dan konotasi negatif. Makna konotasi positif adalah makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

20

tambahan dari makna kata sebenarnya yang bernilai rasa tinggi, baik, sopan,

santun, sakral, dan sejenisnya. Sementara itu, makna konotasi negatif adalah

makna tambahan dari makna kata sebenarnya yang bernilai rasa rendah, kotor,

porno, jelek, jorok, dan sejenisnya.

c. Pemakaian kata umum dan kata khusus. Perbedaan ruang lingkup acuan makna

suatu kata terhadap kata lain menyebabkan lahirnya istilah kata umum dan kata

khusus. Makin luas ruang lingkup acuan makna sebuah kata, makin umum

sifatnya. Makin sempit ruang lingkup acuan maknanya, makin khusus sifatnya.

Dengan kata lain, kata umum memberikan gambaran yang kurang jelas,

sedangkan kata khusus memberikan gambaran yang jelas dan tepat. Oleh Karena

itu, untuk mengefektifkan penutur lebih tepat dipakai kata khusus daripada kata–

kata umum.

d. Pemakaian kata-kata atau istilah asing. Pusat pembinaan dan pengembangan

bahasa menggunakan beberapa pertimbangan untuk menerima atau menolak

unsur pungutan.

e. Pemakaian kata abstrak dan konkret. Kata abstrak adalah kata yang mempunyai

referen berupa konsep, sedangkan kata konkret adalah kata yang mempunyai

referen berupa objek yang dapat diamati.

f. Pemakaian kata populer dan kata kajian. Kata-kata seperti besar, kecil, pindah,

batu, waktu, isi, harga, dan lain-lain lebih dikenal oleh masyarakat daripada kata-

kata seperti andal, acak, transfer, minor, bantuan, momentum, faktor, volume,

dan canggih. Kelompok kata pertama termasuk kata-kata populer. Kata-kata ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

21

dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di

kalangan semua lapisan masyarakat. Sebagian besar kosa kata dalam semua

bahasa berupa kata-kata populer.

g. Pemakaian jargon, kata percakapan, dan slang. Dalam tulisan formal untuk

khayalak yang lebih luas, lebih baik dihindari kata-kata yang termasuk “jargon”.

Istilah “jargon” mempunyai beberapa pengertian di antaranya kata-kata teknis

yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok

tertentu. Kata-kata ini kerap kali merupakan kata sandi/kode rahasia untuk

kalangan tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia).

h. Bahasa prokem. Bahasa prokem adalah bahasa sandi yang digemari dan dipakai

di kalangan remaja tertentu. Bahasa prokem ini konon berasal dari kalangan

preman. Bahasa prokem ini digunakan sebagai sarana komunikasi di antara

remaja sekelompoknya selama kurun waktu tertentu. Sarana komunikasi

diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal–hal yang dianggap

tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa

yang sedang dibicarakannya. Bahasa prokem itu tumbuh dan berkembang sesuai

dengan latar belakang sosial budaya pemakaiannya. Hal itu merupakan perilaku

kebahasaan dan bersifat universal.

Ketepatan pilihan kata adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan

gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan

atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Maka dari itu, setiap penulis atau

pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya untuk mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

22

maksud tersebut. Kata yang dipakai sudah tepat akan tampak dari reaksi selanjutnya,

baik berupa aksi verbal maupun berupa aksi non-verbal dari pembaca atau pendengar.

Ketepatan tidak akan menimbulkan kesalahpahaman keraf (1986: 88). Agar dapat

mencapai ketepatan pilihan kata, Keraf (1987: 88) memaparkan sepuluh syarat

ketepatan pilihan kata.

(1) Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi

Denotasi merupakan kata yang bermakna lugas atau makna yang sebenarnya,

sedangkan kata konotasi merupakan kata yang bermakna kias atau makna yang tidak

sebenarnya. Berikut ini adalah contoh penggunaan kata denotasi dan konotasi.

(a) Andi membeli meja hijau untuk pamannya. (denotatif)(b) Susi dibawa ke meja hijau karena menjadi tersangka korupsi (konotatif)

Kata yang cetak miring dalam kalimat yang pertama mempunyai arti yang

sebenarnya, yaitu meja yang berwarna hijau, sedangkan pada kalimat kedua

mempunyai arti pengadilan

(2) Penggunaan sinonim

Sinonim merupakan persamaan kata. Penggunaan kata sinonim perlu

diperhatikan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berkelainan. Kata yang

memiliki persamaan makna belum tentu disama-artikan oleh pihak yang berbeda.

Berikut ini adalah penggunaan sinonim.

(a) Dery memberi ibunya obat umum(b) Dery memberi ibunya obat generik.

Pada contoh kata umum dalam kalimat pertama dan kata generik dalam kalimat

kedua bersinonim. Penggunaan sinonim dalam kalimat pertama tidak tepat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

23

karena kata umum tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Penggunaan

sinonim yang tepat terdapat pada kalimat kedua.

(3) Penggunaan Kata yang Mirip Ejaannya

Apabila penulis tidak dapat membedakan kata-kata yang mirip dengan

ejaannya, akan timbul kesalahpahaman yang tidak diinginkan. Alangkah baiknya

jika mengacu pada kamus, karena kata yang tertulis pada kamus merupakan kata

yang sesuai dengan ejaaan. Misalnya, kata bahwa – bawa – bawah.

(4) Penggunaan Kata-Kata Ciptaan Sendiri

Berkembangnya suatu bahasa akan menimbulkan munculnya beberapa

kosakata yang baru. Namun, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Kosa kata

baru tersebut dapat dipakai apabila sudah mendapat persetujuan dari masyarakat

dan dipakai oleh masyarakat tersebut.

(5) Penggunaan Akhiran Asing

Penggunaan akhiran asing harus memperhatikan makna dan kata yang

digunakan. Terkadang seseorang sulit membedakannya. Berikut ini adalah

contoh penggunaan akhiran asing.

(a) koordinasi bukan koordinir(b) legalisasi bukan legasir

(6) Penggunaan Kata Idiomatis

Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis

(Keraf, 1986:89). Berikut contoh penggunaan kata idiomatis.

(a) ingat akan bukan ingat terhadap(b) berharap akan bukan mengharap akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

24

(c) berbahaya bukan membahayakan bagi sesuatu

(7) Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus

Kata umum adalah jenis kata yang ruang lingkupnya lebih luas, sedangkan

kata khusus adalah jenis kata yang acuannya lebih kepada hal-hal yang khusus

dan konkret. Berikut ini contoh penggunaan kata umum dan kata khusus.

(a) Tanti senang memakai baju merah.(b) Anton suka memelihara binatang.(c) Pak Anas ingin sekali bertemu dengan ibunya.

Pada contoh, kata merah, binatang, dan bertemu pada kalimat di atas merupakan

kata umum. Apabila menggunakan kata khusus, kedua kalimat di atas berubah

menjadi berikut.

(a) Tanti senang memakai baju merah menyala.(b) Anton suka memelihara pitbul.(c) Pak Anas ingin sekali berjumpa dengan ibunya.

(8) Penggunaan Kata Indria

Dalam memilih kata-kata yang tepat, perlu memperhatikan penggunaan

istilah-istilah yang menyatakan pengalaman-pengalaman yang dicerap oleh

pancaindra (Keraf, 1986: 94). Kata-kata yang sering dipakai untuk menyatakan

pencerapan itu adalah.

Peraba : dingin, panas, lembab, basah, kering, kasar, halus, rata,

licin, dan lain-lain

Perasa : pedas, pahit, asam, asin, pedis, manis, dan lain-lain

Penciuman : asam, tajam, pedis, pesing, lapuk, apak, basi, dan lain-lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

25

Pendengaran : dengung, deru, ringkik, desing, lengking, dll

Penglihatan : pijar, kabur, teja, mengkilap, belang, menyala, kilat,dll

(9) Perubahan Makna

Makna kata tidak selalu bersifat statis (Keraf, 1986:95). Dalam memilih kata,

perlu sekali mengetahui terjadinya perubahan makna. Maka dari itu, perlu

memperluas referensi mengenai kosa kata dan makna yang sedang berkembang

sesuai dengan kaidah bahasa yang ditentukan. Macam-macam perubahan makna

yang penting adalah perluasan arti, penyempitan arti, ameliorasi, peyorasi,

metafora, dan metonimi.

(10) Kelangsungan Pilihan Kata

Kelangsungan pilihan kata perlu diperhatikan agar suatu informasi dapat

disampaikan secara tepat dan tidak menimbulkan ketidakpahaman. Selain itu,

kelangsungan pilihan kata yang sesuai juga sangat dibutuhkan. Suatu proses

komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar apabila memperhatikan sesuatu

yang tepat dan sesuai.

2.2.3 Kecermatan Pilihan Kata

Data pemakaian bahasa Indonesia ragam lisan fungsional memperlihatkan

adanya pemakaian struktur yang tidak ekonomis. Adapun syarat-syarat kecermatan

pilihan kata yang dikemukakan oleh Luimintatang (1988 : 76 – 81) sebagai berikut.

1. Pemakaian Kata yang Tidak Ekonomis

Pemakaian kata yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian kata yang

berpanjang-panjang atau berbelit-belit, yang sebenarnya bisa dituturkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

26

tuturan yang singkat, jelas, dan padat. Berikut ini adalah kasus pemakaian beserta

alternatif perbaikannya.

(1) Kita contohkan saja, saya terus terang, saya rekan saya Menteri Penerangan Malaysia dan Singapura itu bertanya kepada saya kok Indonesia berani mengizinkan antena parabola dengan alasan masyarakat Indonesia sudah mampu memilih dan memilah informasi dari luar dan dengan tegas saya jawab karena konsep daripada ketahanan dikaitkan dengan pengembangan pelaksanaan pengalaman pancasila.(Pol/P2/NP/RCTI/5/94).

(2) Mengapa berakhirnya suatu kelompok masyarakat itu mempunyai sejarah-sejarah yang sama, mempunyai perasaan- perasaan yang sama, mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan mereka. (Pol/P2/NP/RCTI/95). Kedua turunan di atas tampak tidak ekonomis. Kedua tuturan itu sebenarnya dapat disederhanakan menjadi kalimat yang lebih baik dan benar, misalnya seperti berikut.

(3) Kita contohkan saja tentang pernyataan rekan saya. Menteri penerangan Malaysia dan Singapura, atas izin pemasangan antena parabola untuk masyarakat Indonesia, yang saya anggap sudah mampu memilih dan memilah informasi dari luar karena mereka telah memiliki konsep praktis tentang ketahanan. (Pol/P2/NP/RCTI/5/94).

(4) berakhirnya suatu kelompok masyarakat itu mempunyai sejarah, mempunyai perasaan, dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan mereka.(Pol/P2/NP/RCTI/5/95)

Kedua tuturan diatas di atas hanyalah sekadar contoh tentang adanya pemakaian

struktur tuturan yang tidak ekonomis. Data sejenis ini cukup tinggi frekuensinya,

terutama disebabkan oleh faktor situasi interaksi, khususnya pada topik pembicaraan

yang tidak resmi, hubungan sosial antarpartisipan ( si pewancara dan lawan bicara)

agak dekat/ intim, atau tercipta situasi hubungan sosial yang intim, termasuk di

dalamnya dominasi latar interaksi verbal seperti di luar studio.

2. Pemakaian Kata yang Mubazir

Data bahasa Indonesia ragam lisan fungsional juga memperlihatkan pemakaian

struktur tuturan yang mengandung kemubaziran. Kemubaziran ini ditandai oleh

pemakaian kata-kata yang diulang-ulang, kata tugas yang tidak diperlukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

27

pemakaian dua buah unsur yang berfungsi sebagai predikat kalimat, atau pemakaian

kata bantu bilangan jamak yang diikuti oleh kata ulang pula. Berikut ini adalah

contohnya.

(5) Tentunya masih ada sedikit kurang-kurangnya, seperti umpamanya, pengaruh narkotika,.., Aids, dan sebagainya serta dampak-dampaknya (Pol/P/NP/RC/5-94)

(6) Itu salah satu kewajiban saya dalam rangka upaya-upaya bagaimana cara-caranya meningkatkan baik peran siswa maupun para guru-guru juga, ya, para karyawan. (Kpd/P1/TR/TV/5-94)

(7) Saya kira sudah sependapat dengan kawan-kawan dari Departemen koperasi wiraswasta agar supaya bentuknya perum. Jadi,kita mencari dana, seperti misalnya melalui membuat pagelaran dan kerajinan tangan, dan sebagainya (Ksn/w/NP/RC/6-94).

Ketiga tuturan di atas sebenarnya dapat disunting dengan lebih baik lagi, sehingga

menjadi sebuah tuturan yang baku dan baik. Kemubaziran pemakaian kata pewatas

seperti umpamanya yang diikuti oleh kata dan sebagainya. Tuturan tersebut dapat

disunting salah satu kata pewatasnya: pilih seperti atau pilih umpamanya.

3. Pemakaian kata yang berbunga-bunga

Data penelitian juga memperlihatkan bahwa di dalam bahasa Indonesia ragam

lisan fungsional tidak sedikit yang menampilkan tuturan yang sangat panjang,

berbunga-bunga pula sehingga penalaran menjadi terabaikan. Gejala seperti ini

cenderung ditemukan pada interaksi verbal ketika berbicara.

2.3 Karangan

Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis

yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca (Gie, 2002: 3). Ide atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

28

gagasan merupakan hal utama yang dibutuhkan penulis untuk kemudian dituangkan

dalam sebuah karangan. Karangan itu sendiri ada lima jenis yaitu karangan narasi,

deskripsi, persuasi, argumentasi, dan eksposisi. Masing-masing dari karangan

tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan mempunyai fungsi yang

berbeda-beda juga.

Gie (2002) memaparkan bahwa setiap butir ide perlu dilekatkan pada suatu

kata, kata-kata dirangkai menjadi ungkapan atau frasa, beberapa frasa digabung

menjadi anak kalimat, sejumlah anak kalimat membangun sebuah kalimat,

serangkaian kalimat membentuk alinea, alinea-alinea akhirnya mewujudkan sebuah

karangan. Itu merupakan alur ketika seseorang berusaha untuk menuangkan idenya

menjadi sebuah karangan yang utuh. Pada awalnya bermula dari ide yang kemudian

terbentuk menjadi sebuah karangan. Seperti yang telah dipaparkan pada paragraf

sebelumnya bahwa karangan dibagi menjadi lima jenis yaitu karangan narasi,

deskripsi, persuasi, argumentasi, dan eksposisi. Berikut ini akan dijabarkan kelima

jenis karangan berdasarkan karakteristik dan fungsinya.

2.4 Karangan Narasi

Menurut Keraf (1983: 135-136), narasi merupakan suatu bentuk wacana yang

berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa, sehingga tampak seolah-olah

pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Unsur yang paling penting

pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan. Di samping itu, harus ada

unsur lain yang perlu diperhitungkan, yaitu unsur waktu. Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

29

pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu perbuatan atau tindakan yang

terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Berdasarkan uraian tersebut, Keraf membatasi

pengertian narasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-

tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam

suatu kesatuan waktu.

Karangan narasi biasanya menjelaskan mengenai suatu kisah atau peristiwa

baik yang benar-benar terjadi maupun yang hanya rekayasa semata. Banyak orang

yang masih sukar membedakan mengenai karangan yang bersifat narasi atau

deskripsi. Beberapa orang mengatakan bahwa kedua karangan tersebut memiliki

perbedaan yang sangat tipis. Namun, pada dasarnya karangan narasi dan karangan

deskripsi sangatlah berbeda. Karangan narasi sifatnya menggambarkan sesuatu,

dalam hal ini penulis berusaha supaya pembaca bisa membayangkan apa yang

digambarkan melalui kata-kata yang dirangkai dalam suatu karangan. Sementara itu

karangan narasi sifatnya menjelaskan atau mengisahkan sesuatu. Penulis tidak

berusaha supaya pembaca mampu berandai-andai untuk menggambarkan suatu hal.

Namun, penulis berusaha supaya pembaca mampu memahami maksud penulis,

sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan oleh

penulis. Selain itu (Rani, 2006: 45) berpendapat bahwa wacana narasi merupakan

suatu jenis wacana yang berisi cerita. Dalam narasi terdapat unsur-unsur cerita yang

penting misalnya unsur waktu, pelaku, dan peristiwa. Dalam wacana narasi harus ada

unsur waktu, bahwa unsur pergeseran waktu itu sangat penting. Unsur pelaku atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

30

tokoh merupakan pokok yang dibicarakan, sedang unsur peristiwa adalah hal-hal

yang dialami oleh sang pelaku.

Wacana narasi pada umumnya ditujukan untuk menggerakkan aspek emosi.

Dengan narasi, penerima dapat membentuk citra atau imajinasi. Aspek intelektual

tidak banyak digunakan dalam memahami wacana narasi. Dari pendapat mengenai

wacana narasi, dapat disimpulkan bahwa di dalam karangan narasi mengandung

unsur-unsur cerita. Unsur cerita yang dimaksud adalah waktu, pelaku dan peristiwa.

Narasi merupakan salah satu bentuk wacana yang berisi cerita. Narasi pada umumnya

ditujukan untuk menggerakan aspek emosi. Dengan narasi, penerima (pembaca) dapat

membentuk citra imajinasi (Rani, dkk, 2006: 45).

Dalam narasi terdapat unsur-unsur cerita yang penting seperti unsur waktu,

pelaku, dan peristiwa (Rani, dkk, 2006 : 45). Perhatikan contoh berikut.

(8)bulan Januari 1946, ada sebuah kapal penumpang bertolak dari kotaSurabaya menuju Jakarta. Di antaranya ada sejumlah penumpang yang merupakan sukarelawan perang berasal dari Jakarta. Mereka dikirim satuannya untuk mempertahankan kota Surabaya. Tidak jauh dari mulut Selat Madura kapal tersebut meledak dan tenggelam beserta seluruh isinya (Keraf dalam Argumentasi dan Narasi, 2007).

2.5 Karangan Eksposisi

Menurut Keraf (1982: 3 ) eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika

yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat

memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.

Tujuan yang paling menonjol pada sebuah tulisan ekspositoris adalah memperluas

pandangan dan pengetahuan seseorang. Eksposisi merupakan bentuk retorika yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

31

sering dipergunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah populer dan uraian-

uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang lain.

Makalah-makalah ilmiah populer dalam harian-harian, mingguan, dan majalah-

majalah bulanan biasanya disajikan dalam bentuk eksposisi.

Ciri-ciri dari eksposisi adalah berusaha untuk menjelaskan atau menerangkan

suatu pokok persoalan. Penulis menyerahkan keputusannya kepada pembaca

maksudnya adalah pembaca yang menolak tak menjadi soal; penulis sudah merasa

puas bahwa apa yang dipikirkan sudah tersalurkan. Sekurang-kurangnya orang lain

sudah hal itu. Ciri yang ketiga adalah fakta-fakta yang dipakai hanya sebagai alat

konkritisasi, yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkret.

Dapat disimpulkan bahwa eksposisi adalah sebuah bentuk tulisan yang berisi

tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai suatu informasi kepada

pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk memberikan informasi yang sejelas-

jelasnya kepada pembaca. Bila dibandingkan dengan bentuk karangan lainnya, seperti

argumentasi, deskripsi dan narasi, pada dasarnya semua bentuk karangan itu akhirnya

memperluas pengetahuan seseorang. Namun, tujuan yang paling menonjol pada

karangan eksposisi adalah memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca,

sedangkan karangan lainnya menonjolkan aspek yang lain. Contoh kalimat eksposisi

dapat dilihat pada kalimat di bawah ini.

(9) Para penjual makanan mengeluhkan kenaikan harga BBM. Pasalnya,naiknya harga BBM membuat bahan-bahan baku naik. Alhasil, para penjual harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

32

menyiasati hal ini dengan memperkecil porsi atau menaikkan harga makanan yang mereka jual. (Keraf dalam Argumentasi dan Narasi, 2007).

2.6 Karangan Argumentasi

Menurut Keraf (2007: 3-4), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang

berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya

dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau

pembicara. Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta

sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu

hal tertentu itu benar atau tidak.

Dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif adalah berpikir kritis dan logis.

Untuk itu penulis harus bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada.

Dalam argumentasi di samping memerlukan kejelasan, memerlukan juga keyakinan

dengan pengantaraan fakta-fakta itu. Oleh sebab itu, penulis harus meneliti apakah

semua fakta yang dipergunakan itu benar dan harus meneliti pula bagaimana

relevansi kualitasnya dengan maksudnya.

Penulis dapat merangkaikan suatu penuturan yang logis menuju kepada suatu

kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan fakta yang benar. Dalam

menulis karangan argumentasi, harus berisi bukti-bukti untuk memperkuat pendirian

atau pendapatnya. Karangan argumentasi gaya penulisannya harus meyakinkan.

Penulis argumentasi tidak boleh sesaat pun menimbulkan kesan keragu-raguan

mengenai persoalan yang dikemukakan itu. Dalam karangan argumentasi, penulis

menggunakan fakta-fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat pendapatnya apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

33

suatu hal itu benar atau tidak. Fakta-fakta tersebut dapat menjadi dasar penulis untuk

berpikir kritis dan logis, karena dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif yakni

berpikir kritis dan logis. Perhatikan contoh berikut.

(10)Saat ini sampah berserakan di mana-mana. Hal ini dapat kita lihat di sekeliling kita. Sampah-sampah tersebut biasanya berasal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan malas membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang berkumpul itu menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga dapat membuat polusi udara. Selain itu, tumpukan sampah tersebut menjadi sarang berkembangbiaknya berbahaya. Sumber penyakit itu akan terbawa dengan udara sehingga akan terhirup oleh kita. Akibatnya, kita akan menjadi sakit dan tentunya juga akan menular kepada orang lain yang ada di sekitar kita. (Keraf dalam Argumentasi dan Narasi, 2007).

2.7 Karangan Deskripsi

Menurut Keraf (1982: 93), deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk

tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-

perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari bahasa

Latin yaitu describere yang berarti menulis tentang atau membeberkan suatu hal.

Sebaliknya, kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari

kata peri-memerikan yang berarti ‘melukiskan sesuatu hal’.

Dalam deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil

pengamatan dan perasaannya kepada para pembaca; ia menyampaikan sifat dan

semua perincian wujud yang dapat ditemukan pada objek tersebut. Sasaran yang

ingin dicapai oleh seseorang penulis deskripsi adalah menciptakan atau

memungkinkan terciptanya daya khayal (imajinasi) pada para pembaca, seolah-seolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

34

mereka melihat sendiri objek tadi secara keseluruhan sebagai yang dialami secara

fisik oleh penulisnya.

Jadi, berdasarkan tujuannya sekurang-kurangnya harus dibedakan dua macam

deskripsi, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi teknis atau ekspositoris. Deskripsi

sugestif menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca, pengalaman karena

perkenalan langsung dengan objeknya. Pengalaman atas obyek itu harus menciptakan

sebuah kesan atau interpretasi. Sasaran deskripsi sugestif adalah dengan pengantaraan

tenaga rangkaian kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan ciri, sifat,

watak dari objek tersebut, sehingga dapat diciptakan sugesti tertentu pada pembaca.

Kesimpulannya deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan suatu penghayatan

terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca.

Di pihak lain deskripsi ekspositoris atau teknis hanya bertujuan untuk

memberikan identifikasi atau informasi mengenai objeknya, sehingga pembaca dapat

mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tadi. Ia tidak berusaha

untuk menciptakan kesan atau imaginasi pada diri pembaca. Dalam deskripsi penulis

memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan dan perasaannya

pada pembaca. Ia menyampaikan sifat dan semua perincian wujud yang dapat

ditemukan pada objek tersebut. Perhatikan contoh kalimat deskripsi berikut.

(11) Pemandangan pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihatperbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan toko kelontong. Bagi para wisatawan yang ingin mengabadikan momen bersama keluarga, pantai Pangandaran sangat tepat sebagai tempat tujuan wisata air. (Keraf dalam Argumentasi dan Narasi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

35

2.8 Karangan Persuasi

Menurut Keraf (1982: 118), persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan

untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara

pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Karena tujuan terakhir adalah agar

pembaca atau pendengar melakukan sesuatu, persuasi dapat dimasukkan pula dalam

cara-cara untuk mengambil keputusan. Mereka yang menerima persuasi harus

mendapat keyakinan, bahwa keputusan yang diambilnya merupakan keputusan yang

benar dan bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan.

Persuasi tidak mengambil bentuk paksaan atau kekerasan terhadap orang yang

menerima persuasi. Oleh sebab itu, ia memerlukan juga upaya-upaya tertentu untuk

merangsang orang mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya. Upaya yang

biasa digunakan adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti

yang dilakukan dalam argumentasi. Semua bentuk argumentasi biasanya

menggunakan pendekatan emotif, yaitu berusaha membangkitkan emosi para

pembaca. Contoh kalimat argumentatif dapat dilihat pada kalimat (12) ini.

(12) Tubuh kita sangat membutuhkan berbagai macam vitamin dan mineral yang berguna bagi kebutuhan hidup kita. Vitamin dan mineral tersebut banyak terdapat pada makanan-makanan yang bergizi, seperti buah, daging, susu, sayuran dan kacang-kacangan. Jika kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi, maka kita menjadi sehat dan tidak mudah sakit. Sebaliknya, jika kita kekurangan vitamin dan mineral maka tubuh kita akan mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, agar tubuh selalu sehat, makanlah makanan-makanan yang bergizi. Selain itu, janganlah lupa untuk mengimbanginya dengan olahraga secara teratur. (Keraf dalam Argumentasi dan Narasi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

36

2.9 Kerangka Berpikir

Berdasarkan rincian teori di atas, peneliti menyusun kerangka berpikir supaya

memudahkan peneliti sendiri dalam proses menganalisis pilihan kata pada karangan.

Terdapat dua rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu jenis diksi dan penggunaan

diksi. Jenis diksi menggunakan teori penggolongan kata menurut Soedjito (1988: 39-

47), Dalam kaitannya dengan pilihan kata atau diksi, kosakata bahasa Indonesia dapat

digolongkan menjadi sepuluh jenis penggolongan kata, yaitu (1) kata abstrak, (2) kata

konkret, (3) kata umum, (4) kata khusus, (5) kata populer (6) kata kajian, (7) kata

baku (8) kata nonbaku, (9) kata asli, dan (10) kata serapan. Berikut penjelasan

mengenai sepuluh jenis penggolongan kata.

Rumusan masalah kedua adalah penggunaan diksi. Penggunaan diksi

menggunakan teori ketepatan pilihan kata menurut (Keraf, 1987), dan kecermatan

kata menurut Lumintaitang (1988) kelangsungan pilihan kata. Dalam kaitannya

dengan kecermatan diksi Luimintatang (1988 : 76 – 81). Dalam kaitannya dengan

ketepatan pilihan kata, Gorys Keraf (1987 : 88) memaparkan syarat ketepatan pilihan

kata, yaitu (1) membedakan secara cermat denotasi dan konotasi, (2) membedakan

dengan cermat kata–kata yang hampir bersinonim, (3) membedakan kata-kata yang

mirip dalam ejaannya, (4) Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri. (5) Waspadalah

terhadap penggunaan akhiran asing, (6) kata kerja yang menggunakan kata depan

harus digunakan kata idiomatik, (7) penulis atau pembaca harus membedakan kata

umum dan kata khusus, (8) menggunakan kata-kata indria, (9) memperhatikan

perubahan makna, dan (10) memperhatikan kelangsungan pilihan kata. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

37

kaitannya dengan kecermatan diksi Luimintatang (1988 : 76 – 81) memaparkan syarat

kecermatan pilihan kata, yaitu (1)pemakaian struktur yang tidak ekonomis, (2)

pemakian unsur yang mubazir, (3) emakian kata berbunga–bunga. Untuk

memperjelas kerangka berpikir tersebut, maka peneliti menggambarkan bagan

kerangka berpikir sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

38

Kerangka Berpikir

Karangan Karya Gru SD se- Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur

DIKSI

Jenis Diksi Penggunaan

Diksi

Teori penggolongan kata (Soedjito,1988)

Teori ketepatan dan

kecermatan diksi (Keraf,

1987),

Lumintaitang (1988)

Analisis Data

Hasil Analisis

Mendeskripsikan hasil analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

39

BAB III

METOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti mengemukakan: (1) jenis penelitian, (2) data dan

sumber data, (3) objek penelitian, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan

data, (6) teknik analisis data, dan (7) triangulasi Data. Berikut disajikan pemaparan

mengenai hal berikut.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskripsi kualitatif. Penelitian

deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang datanya berbentuk kata-kata atau

gambar dan tidak menekankan pada angka (Moleong, 2006: 11). Kriteria data dalam

penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang

sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekadar terlihat, terucap,

tetapi data yang mengandung makna di balik yang terlihat dan terucap tersebut. Kerja

peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena tetapi juga

menerangkan hubungan, membuat prediksi dan mendapatkan makna serta implikasi

dari suatu masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 1983). Selain itu, penelitian

deskripsi merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah

maupun fenomena rekayasa manusia (Sukmadinata, 2011). Adapun penelitian

kualitatif menurut Moleong (2007) merupakan penelitian yang bermaksud memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

40

fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain – lain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa pada suatu konteks dasar khusus yang alamiah yang

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian ini dikatakan penelitian kualitatif karena berkaitan dengan

fenomena kebahasaan dan data diperoleh dari karya guru SD Kabupaten Mahakam

Ulu, Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengolah dan menganalisis

data yang berisi deskripsi jenis-jenis pilihan kata dan penggunaan diksi yang terdapat

dalam 20 karangan yang disusun oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,

Kalimantan Timur. Data yang terkumpul yaitu berupa kata-kata yang disajikan dalam

paragraf dalam karangan tersebut.

3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang mengandung diksi.

Menurut Arikunto (2006: 129), sumber data adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan guru-guru SD

Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Karangan yang berjumlah 20 diperoleh

dari pelatihan dan magang guru-guru SD Mahakam Ulu pada 30 Juli sampai dengan

28 September 2015. Pelatihan dan magang dilaksanakan di Hotel Museum Batik

yang bertempat di Jalan Dr. Sutomo 13 A Yogyakarta. Berikut akan dipaparkan

nama dan judul karangan guru-guru SD Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

41

Tabel 5 Nama Guru dan Judul Karangan

No Nama JudulJenis

KaranganAsal Sekolah

1 Antonius Anyeq Lingkungan Eksposisi SDN 002 Ujoh Bilang2 Antonius Bunsu Lingkungan Narasi SDN 004 Noha Silat,

Kec. Long Apari3 Albertus Hajang Lingkungan Persuasi SDN 008 Mandak

Besar4 Donatus Dia Jagalah

KebersihanEksposisi SDN 001 Lahan

5 Eka Saptha Bahaya Banjir Narasi SDN 001 Ujoh Bilang6 Havui Larah,

S.PdBuanglah Sampah Pada Tempatnya

Persuasi SDN 005 Long Lunuk

7 Jumsaber Oang Lingkungan Narasi SDN 003 Long Penareh

8 Laan Lenjau Lingkungan Narasi SDN 004 Datah Bilang

9 Leris Uluk, S.Pd, SD

Lingkungan Narasi SDN 004 Datah Bilang

10 Marta Hibau Lingkungan Rumahku

Eksposisi SDN 003 Long Bangun

11 Martha Tukau Luhau

Lingkungan Narasi SDN 008 Mahakam Teboq Ilir

12 Monika H. Lingkungan Narasi SDN 008 Mamahak Besar

13 Muhamad Nasir Lingkungan Eksposisi SDN 002 Muara Hatah

14 Natalia Hong Lingkungan Narasi SDN 002 Datah Bilang

15 P. Jaang Ajat Lingkungan Eksposisi SDN 002 Long Pahangai

16 Teofilius Ledok (Tidak ada judul) Persuasi SDN 001 Tiong Bu’u17 Theresia Hipui Lingkungan Narasi SDN 007 Mahakam

Teboq18 Theresia Novi

Partiwi B.Lingkungan Narasi SDN 001 Long

Hubung19 Luhung Huvat Menciptakan

Lingkungan SehatEksposisi SDN 003 Long Tuyoq

20 Ester Ms Libe Akibat Banjir Narasi SDN 011 Long Hurai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

42

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini ada dua, yakni (1) apa saja jenis diksi yang digunakan

dalam karangan dan (2) bagaimana penggunaan pilihan kata atau diksi dalam

karangan yang dilihat dari segi ketepatan diksi dan kecermatan diksi. Kedua objek

tersebut terdapat pada 20 karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,

Kalimantan Timur.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2002: 123). Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri.

Menurut Moleong (1988) dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan

bantuan orang lain merupakan alat pengumpulan data utama. Hanya “manusia

sebagai alat” sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya,

dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan yang ada

di lapangan.

Dalam hal ini peneliti terlibat dalam proses pembuatan instrumen soal beserta

gambar berseri, dan proses pengumpulan data. Dalam prosesnya, kedudukan peneliti

dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpul data, menganalisis, penafsir data, dan pada akhirnya dia sebagai pelopor

hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

43

menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Namun instrumen penelitian di

sini dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes pada penelitian

kualitatif (Moleong, 1988). Dalam hal ini, baik atau tidaknya hasil penelitian yang

dilakukan sangat dipengaruhi oleh proses awal ketika mencari data, lalu melakukan

analisis, hingga akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara studi dokumentasi.

Menurut Sugiyono (2009: 329), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Penelitian ini menggunakan studi dokumentasi karena karangan guru-guru

SD Mahakam Ulu termasuk dalam dokumen yang berbentuk tulisan. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Langkah-

langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Peneliti mengumpulkan karangan para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,

Kalimantan Timur.

b. Peneliti membaca karangan para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan

Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

44

3. 6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis kualitatif.

Teknik ini digunakan untuk menganalisis penggunaan pilihan kata atau diksi pada

karangan dilihat dari segi jenis diksi, ketepatan pilihan kata, dan kecermatan pilihan

kata. Analisis data menurut Moleong (1989:112) adalah proses mengorganisasikan

dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga

dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data. Dalam menganalisis data, peneliti menempuh beberapa langkah sebagai

berikut.

a. Peneliti mengumpulkan karangan para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,

Kalimantan Timur.

b. Peneliti membaca karangan para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan

Timur

c. Peneliti mengidentifikasikan penggunaan kata yang terdapat pada data yang

menjadi objek penelitian. Identifikasi ditujukan pada penggunaan diksi yang

digolongkan dalam penggolongan kata, dan penggunaan diksi yang dilihat dari

segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan

kode-kode yang dibuat peneliti. Berikut kode-kode tersebut.

(1) Penggolongan Kata (menurut Soedjito, 1988)

I. Kata Abstrak =KAB

II. Kata Konkret =KK0

III. Kata Umum =KU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

45

IV. Kata Khusus =KKh

V. Kata Populer =KP

VI. Kata Kajian =Kka

VII. Kata Baku =KB

VIII. Kata Nonbaku =KNB

IX. Kata Asli =Kas

X. Kata Serapan =KS

(2) Ketepatan Pilihan Kata (menurut Keraf, 1986)

I. Penggunaan Kata Denotasi dan konotasi =PKDK

II. Penggunaan Kata Sinonim =PKS

III. Penggunaan Kata Ciptaan Sendiri =PKCS

IV. Penggunaan Kata Indria =PKID

(3) Kecermatan Pilihan Kata (Lumintaitang (1988)

1. Pemakaian Struktur yang Tidak Ekonomis = PSTK

2. Pemakaian Unsur yang Mubazir = PUM

d. Peneliti membuat tabel analisis yang digunakan untuk melakukan koding atau

pengkategorikan. Kemudian, peneliti mengelompokkan sepuluh jenis diksi

yaitu yang termasuk kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

46

populer, kata kajian, kata baku, kata nonbaku, kata asli, kata serapan. Setelah

itu, data dimasukkan ke dalam tabel yang telah dibuat.

e. Peneliti menemukan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan

meliputi penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim,

penggunaan kata ciptaan sendiri, dan penggunaan kata indria. Kecermatan

diksi pada karangan meliputi pemakaian struktur yang tidak ekonomis, dan

pemakian unsur yang mubazir. Setelah itu, data dimasukkan ke dalam tabel

yang telah dibuat.

f. Peneliti melakukan triangulasi data, data hasil penelitian akan dikonsultasikan

kepada ahli untuk mendapatkan data penelitian yang valid dan sahih.

g. Setelah mendapat data yang valid, peneliti menyajikan data dalam bentuk

deskripsi kata-kata sesuai dengan rumusan masalah.

3.7 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moelong, 2006: 330). Setelah peneliti

menyelesaikan analisis data, peneliti harus melakukan triangulasi. Jadi, peneliti

melakukan pengecekan keabsahan data kepada ahli. Peneliti melakukan

triangulasi kepada dua orang triangulator, yaitu Septina Krismawati, S.S., M.A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

47

dan Drs Petrus Hariyanto, M,Pd. Setelah peneliti memperoleh data yang valid,

peneliti dapat segera menyajikan data dalam bentuk deskripsi kata-kata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu deskripsi data, analisis data, dan

pembahasan. Bagian pertama mendeskripsikan data penelitian. Bagian kedua

menjelaskan hasil temuan analisis data dari dua rumusan masalah, yaitu (1) jenis

diksi yang digunakan oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan

Timur dan (2) penggunaan diksi dilihat dari segi ketepan diksi dan kecermatan diksi

yang digunakan oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Bagian ketiga pembahasan hasil-hasil temuan dari analisis data.

4.1 Deskripsi Data

Sumber data penelitian ini adalah 20 karangan karya guru-guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015. Data penelitian ini berupa kalimat

yang mengandung diksi. Objek penelitian ini adalah diksi atau pilihan kata yang

terdapat di dalam kalimat, yaitu (1) kata abstrak dan kata konkret, (2) kata umum dan

kata khusus, (3) kata populer dan kata kajian, (4) kata baku dan kata nonbaku (5) kata

asli dan kata serapan. Selain itu, peneliti juga menganalisis penggunaan diksi atau

pilihan kata yang digunakan pada kalimat dilihat dari segi ketepatan, yaitu (1)

penggunaan kata denotasi dan konotasi, (2) penggunaan kata sinonim, (3)

penggunaan kata ciptaan sendiri, (4) penggunaan kata indria (5) dan kecermatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

49

diksi. Dari segi kecermatan, yaitu (1) pemakaian struktur yang tidak ekonomis, dan

(2) pemakaian unsur yang mubazir.

Peneliti menemukan sebanyak 29 kata abstrak, 29 kata konkret, 32 kata

umum, 16 kata khusus, 9 kata populer, 15 kata kajian, 19 kata nonbaku, 6 kata

serapan, sedangkan kata baku dan kata asing tidak ditemukan. Selain itu peneliti

menemukan 7 kata penggunaan denotasi dan konotasi, 12 kata penggunaan sinonim,

12 kata penggunaan indria, 1 kata penggunaan ciptaan sendiri, 58 kata penggunaan

struktur yang tidak ekonomis, 5 kata penggunaan unsur yang mubazir. Data

berjumlah 147 kalimat yang berasal dari 20 karangan para guru SD Kabupaten

Mahakam Ulu, Kalimantan Timur tahun 2015.

Peneliti merinci hasil yang ditemukan di dalam Tabel 6 mengenai data jenis

diksi, Tabel 7 jumlah data jenis diksi, Tabel 8 data penggunaan diksi, dan Tabel 9

jumlah data penggunaan diksi. Berikut merupakan hasil Tabel data jenis diksi dan

data penggunaan diksi yang ditemukan pada tiap karangan. Dalam Tabel,

dicantumkan kode karangan dan jumlah jenis kata yang ditemukan pada setiap

karangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

50

Tabel 6

Data Jenis Diksi

DataJenis Diksi

Kab KKo KU KKh KP Kka KB KNB KAs KS1 2 2 2 1 1 1 - - - -2 1 - 2 1 - 2 - 3 - 13 1 3 2 1 - - - - - -4 4 1 1 1 - - - 1 - -5 1 1 1 1 - 1 - - - -6 2 2 1 - - - - 1 - -7 3 2 1 2 - 1 - - - -8 - 2 2 1 1 - - 2 - -9 1 - 2 1 - 1 - - - -10 1 1 1 - - 1 - 2 - 111 3 2 1 1 1 1 - 1 - -12 1 2 2 1 1 1 - - - -13 1 - 2 1 1 1 - 2 - 114 2 2 2 - - - - - - 115 1 1 1 1 1 - - 2 - -16 1 3 1 - 1 - - 1 - -17 1 1 - 2 - 1 - 2 - -18 2 - 1 - 1 - - 1 - -19 1 4 2 - - 3 - 1 - 220 - - 5 1 1 1 - - - -

Keterangan Tabel

Kab: Kata Abstrak KB: Kata Baku

Kko: Kata Konkret KNB: Kata NonBaku

Ku: Kata Umum KAs: Kata Asing

Kkh: Kata Khusus Ks: Kata Serapan

KP: Kata Populer

Kka: Kata Kajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

51

Tabel 7

Jumlah Data Jenis Diksi

JumlahData

Jenis DiksiKab Kko Ku Kkh Kp Kka Kb Knb Kas Ks

20 29 29 32 16 9 15 0 19 0 6

Berikut merupakan tabel data karangan dan penggunaan diksi pada karangan

guru–guru karya guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur, dilihat dari segi

ketepatan dan kecermatan diksi. Dalam tabel dicantumkan kode karangan dan jumlah

penggunaan diksi yang dilihat dari ketepatan dan kecermatan diksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

52

Tabel 8

Data Penggunaan Diksi

DataKetepatan Diksi Kecermatan Diksi

PKDK PKS PKID PKCS PSTK PUM1 1 1 2 - 3 -2 1 1 - - 4 -3 - - - - 4 -4 1 - 1 1 4 -5 1 - - - 3 -6 - 1 1 - 2 -7 - - 1 - 7 -8 - 1 2 - 1 19 - - - - 2 -10 1 1 - 3 -11 2 - - - 2 112 - 2 1 - 2 -13 - 1 - - 2 -14 - - 2 - 1 315 1 - - - 1 -16 - 1 - - 1 -17 - 1 - - 8 -18 - 1 - - 3 -19 - 1 - - 3 -20 - - 1 - 2 -

Keterangan Tabel

PKDK: Penggunaan kata denotasi dan konotasi

PKS: Penggunaan kata sinonim

PKCS : Penggunaan kata indria

PSTK: Pemakaian struktur tidak ekonomis

PUM: Pemakaian unsur yang mubazir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

53

Tabel 9

Jumlah Data Penggunaan Diksi

Data Ketepatan Diksi Kecermatan DiksiPKDK PKS PKID PKCS PSTK PUM

20 7 12 12 1 58 5

4.1.1 Jenis Diksi

Berikut merupakan contoh jenis diksi yang dikaji dalam penelitian ini.

a) Kata abstrak

(1) Selain menjaga kebersihan tubuh , menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting untuk dilakukan . (4/ K4)

Kalimat (1) memiliki kata abstrak yang berupa kebersihan dan lingkungan.

Peneliti menemukan 29 kata abstrak dari 20 karangan guru-guru Mahakam Ulu yang

tergolong dalam kata abstrak.

b) Kata Konkret

(2) Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare dan demam berdarah. ( 5/ K5)

Kalimat (2) memiliki kata konkret yang berupa kata lemas, menemukan 29

kata konkret dari 20 karangan guru-guru Mahakam Ulu yang tergolong dalam kata

konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

54

c) Kata Umum

(3) Semua warga kampung sangat aktif dalam menjaga kebersihan kampung dan kelestariannya hutannya, yang sangat hijau rimbun, dan teduh. Tempat segala hewan – hewan berteduh. (11/ K11)

Kalimat (3) memiliki kata umum yang berupa kata hewan, peneliti

menemukan 32 kata umum dari 20 karangan guru-guru Mahakam Ulu yang tergolong

dalam kata konkret.

d) Kata Khusus

(4) Setelah beberapa saat beristirahat diteras rumahnya tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, yang disertai angin kencang. (12/ K12)

Kalimat (4) memiliki kata khusus yang berupa kata hujan, peneliti

menemukan 16 kata khusus dari 20 karangan guru–guru Mahakam Ulu yang

tergolong kata khusus. (12/ K12).

e) Kata Populer

(5) Terjadi banjir yang melanda dimana-mana daerah Indonesia yang korban harta benda bahkan nyawa, wabah penyakit menyerang warga. (15/ K.15)

Kalimat (5) memiliki kata populer yang berupa kata warga, peneliti

menemukan 9 kata populer dari 20 karangan guru-guru Mahakam Ulu yang tergolong

kata populer.

f) Kata Kajian

(6) Tempat minuman, makanan bahkan sandang dan pangan juga berkontruksiuntuk menambah lengkapnya pembuangan sampah sembarangan. (19/ K19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

55

Kalimat (6) memiliki kata kajian yang berupa kata berkontruksi peneliti

menemukan 9 kata populer dari 20 karangan guru–guru Mahakam Ulu yang

tergolong kata populer.

g) Kata Nonbaku

(7) Musibah yang tidak disangkah–sangkah seperti ini, kalau dilihat sepelehtetapi kadang membawa kerugian yang sangat besar. (8/K.8)

Kalimat (7) memiliki kata nonbaku yang berupa kata disangkah–sangkah, dan

sepeleh. Peneliti menemukan 19 kata non baku dari 20 karangan guru–guru

Mahakam Ulu yang tergolong kata non baku

h) Kata Serapan

(8) Semua warga kampung sangat aktif dalam menjaga kebersihan kampung dan kelestariannya hutannya, yang sangat hijau rimbun, dan teduh. Tempat segala hewan–hewan berteduh. ( 11/ K.11)

Kalimat (8) memiliki kata serapan yang berupa kata aktif. Peneliti

menemukan 6 kata serapan dari 20 karangan guru–guru Mahakam Ulu yang

tergolong kata serapan.

4.1.2 Penggunaan diksi

Berikut merupakan contoh penggunaan diksi yang dilihat dari unsur ketepatan

diksi dan kecermatan diksi.

a) Penggunaan Kata denotasi dan konotasi

(9) Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. (5/ K.5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

56

Kalimat 9) memiliki kata denotasi dan konotasi yang berupa kata lumpuh

total. Peneliti menemukan 7 kata denotasi dan konotasi dari 20 karangan guru-

guru Mahakam Ulu yang tergolong kata denotasi dan konotasi.

b) Penggunaan kata sinonim

(10)Membuang sampah di sembarangan tempat akan berakibat tidak baik bagi kesehatan tubuh dan lingkungan,.. (6/ K.6)

Kalimat (10) memiliki penggunaan kata sinonim yang berupa kata tidak baik.

Peneliti menemukan 12 penggunaan kata sinonim dari 20 karangan guru–guru

Mahakam Ulu yang tergolong kata sinonim.

c) Penggunaan Kata Indria

(11)Kelestarian hutannya yang sangat hijau, rimbun dan teduh tempat segala hewan – hewan beteduh. (11 / K.11)

Kalimat (11) memiliki penggunaan kata indria yang berupa kata hijau.

Peneliti menemukan 12 penggunaan kata indria dari 20 karangan guru–guru

Mahakam Ulu yang tergolong kata indria.

d) Penggunaan kata ciptaan sendiri

(12) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan dimana – mana. (4/ K.4)

Kalimat (12) memiliki penggunaan kata ciptaan sendiri yang berupa kata tak.

Peneliti menemukan 1 penggunaan kata ciptaan sendiri dari 20 karangan guru-guru

Mahakam Ulu yang tergolong kata ciptaan sendiri.

e) Penggunaan struktur yang tidak ekonomis

(13),... tapi Anto ternyata membuang sampah itu di tempat yang bukan tempat pembuangan sampah. (17/ K.17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

57

Kalimat (13) memiliki penggunaan struktur yang tidak ekonomis yang

berupa kalimat di tempat yang bukan tempat pembuangan sampah. Peneliti

menemukan 58 penggunaan struktur yang tidak ekonomis dari 20 karangan guru-

guru Mahakam Ulu yang tergolong penggunaan struktur yang tidak ekonomis.

f) Penggunaan Unsur yang Mubazir

(14),.. menebang pohon dan membunuh binatang–binatang demi kepentingan pribadi–pribadi dan kantong–kantong mereka sendiri (14/ K.14)

Kalimat (14) memiliki penggunaan unsur yang mubazir yang berupa kata

binatang, pribadi, kantong. Peneliti menemukan 5 penggunaan unsur yang

mubazir dari 20 karangan guru-guru Mahakam Ulu yang tergolong penggunaan

unsur yang mubazir.

4.2 Analisis Data

Penelitian ini bertujuan (a) mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan dan

(b) mendeskripsikan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi dan

kecermatan diksi. Proses analisis data dimulai dengan mengidentifikasi seluruh data

yang tersedia dari dari sumber berupa karangan karya guru-guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015. Langkah berikutnya adalah membuat

tabel analisis unttuk pengkategorian. Kategori-kategori tersebut dibuat untuk

melakukan koding. Koding adalah proses untuk membuat kategorisasi data kualitatif

dan juga menguraikan implikasi dan rincian dari kategori–kategorinya (Moleong,

2008: 27).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

58

Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan

data. Data yang diperoleh kemudian ditulis dengan kode-kode yang ditentukan.

Selanjutnya, dilakukan interpretasi berupa uraian mengenai hasil analisis data.

Peneliti hanya menyajikan beberapa data yang mewakili keseluruhan data. Data lain

yang tidak dicantumkan oleh penulis dalam analisis data dapat dilihat dalam

lampiran.

4.2.1 Hasil Analisis Jenis Diksi

Hasil analisis jenis diksi dalam karangan guru–guru SD Kabupaten Mahakam,

Kalimantan Timur pada tahun 2015, dapat dilihat dalam tabel yang telah

dimunculkan pada bagian deskripsi data. Dalam kolom yang disajikan, dituliskan

jumlah kalimat tiap karangan dan banyaknya temuan tentang diksi dalam setiap

karangan. Diksi yang dimaksud meliputi (1) kata abstrak dan kata konkret, (2) kata

umum dan kata khusus, (3) kata populer dan kata kajian, (4) kata baku dan kata

nonbaku, dan (5) kata asli dan kata serapan. Secara khusus, analisis mengenai diksi

dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015 akan dibahas dalam uraian di bawah ini.

4.2.1.1 Hasil Analisis Kata Abstrak dan Kata Konkret

Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata abstrak dan kata

konkret dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada

tahun 2015.

(15) Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. (3/K.3)

(16) Baim memiliki kebiasaan buruk yang dilakukannya. (5/K.5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

59

(17) Bencana banjir yang melanda diperkampungan bahkan di perkotaan yang struktur daratan lenda. (13/K.13)

Kata lingkungan dalam kalimat (15), kata kebiasaan dalam kalimat (16),

kata struktur dalam kalimat (17) merupakan kata abstrak karena rujukannya berupa

konsep atau pengertian (Soedjito, 1988). Kata konkretnya masing-masing adalah

tempat tinggal, membuang sampah sembarangan, dan susunan.

(18) Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarang penyakit untuk tumbuh dan berkembang. (4/K.4)

(19) Kesadaran akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat bebas dari sampah, masyarakat harus disiplin dalam menangani sampah agar tidak menjadi sumber penyakit. (6/K.6)

(20) Tiba – tiba tubuh Lukman menjadi dingin dan lemas. (12/K.12)

Kata bersih dalam kalimat (18), kata bersih dan kata sehat dalam kalimat (19), kata

dingin dan lemas dalam kalimat (20) merupakan kata konkret karena rujukannya

berupa objek yang dapat dicerap oleh pancaindra (Soedjito, 1988). Kata abstraknya

adalah kebersihan, kesehatan, dan sakit.

4.2.1.2 Hasil Analisis Kata Umum dan Kata Khusus

Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata umum dan kata khusus

dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015.

(21) Air yang tergenang kenapa dapat menimbulkan penyakit, air yang terlalu lama tergenang dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak. (1/K1)

(22) Sungai pun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana mestinya. (10/K10)

(23) Tempat minuman, makanan bahkan sandang dan pangan juga berkontruksi untuk menambah lengkapnya pembuangan sampah. (19/K.19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

60

Kata penyakit dalam kalimat (21), kata musim dalam kalimat (22), kata

minuman dan makanan dalam kalimat (23) merupakan kata umum, karena kata – kata

ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal (Soedjito,

1988). Kata khususnya adalah demam berdarah, hujan, air putih dan nasi.

(24) ,...dari menumpuknya sampah di sungai dan parit–parit itu juga mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya jentik – jentik nyamuk, dari situ pula kita dapat terserang penyakit DBD dan lain – lain . (2/K2)

(25) Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan banjir. (7/K7)

(26) Terjadi banjir yang melanda dimana–mana daerah Indonesia yang korban harta benda bahkan nyawa, wabah penyakit menyerang warga. (15/K15)

Kata nyamuk dalam kalimat (24), kata hujan dan banjir dalam kalimat (25),

kata banjir dalam kalimat (26) merupakan kata khusus, karena kata-kata tersebut

terbatas ruang lingkupnya (Soedjito 1988). Kata umumnya adalah serangga, musim,

dan bencana alam.

4.2.1.3 Hasil Analisis Kata Populer dan Kata Kajian

Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata populer dan kata kajian

dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015.

(27) Jadi semoga kita tidak kena musibah banjir, diharapkan pada semua warga sadar akan akibat atau dampak membuang sampah sembarangan. (8/K8)

(28) Jika kita tidak pernah ingin sadar, tentang apa itu kebersihan lingkungan, kita akan mengalami berbagai musibah, contohnya kita membuang sampah dikali akan mengakibatkan penyubatan pada lorong–lorong. (16/K16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

61

Kata warga dalam kalimat (27), kata contoh dalam kalimat (28) merupakan

contoh kata populer, karena kata tersebut merupakan kata yang dikenal dan dipakai

oleh semua lapisan masyarakat dalam komunikasi sehari–hari (Seodjto 1988). Kata

kajiannya adalah penduduk, dan sampel.

(29) Cuaca yang kotor itu mengakibatkan banyak penduduk yang ssakit.(17/K17)

(30) Maka dengan menghargai maka antara manusia dengan lingkungannya juga saling berkontribusi positif. (19/ K19)

(31) Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus maka seluruh komponen hidup yang ada di dalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar. (7/K7)

Kata penduduk dalam kalimat (29), kata berkontribusi dalam kalimat (30),

kata masyarakat dalam kalimat (31) merupakan contoh kata kajian, karena kata yang

dikenal dan dipakai oleh para ilmuan/ kaum terpelajar dalam karya ilmiah (soedjito,

1988). Kata populernya adalah warga, bekerja sama, kumpulan atau kesatuan.

4.2.1.4 Hasil Analisis Kata Baku dan Kata NonBaku

Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata nonbaku dalam

karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015.

(32) Akibat ketidaksadaran dari masyrakat yang membuang sampah di sembarang tempat, seperti di selokan, parit dan sungai. Dari kesemuanya itu tampa kita sadari akan berakibat negatif bagi kita dan juga masyrakat. (2/K2)

(33) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan diman – mana. (4/K4)

(34) Membuang sampah disembarang tempat akan berakibat tidak baik bagikesihat tubuh dan lingkungan. (6/K6)

Kata masyrakat dan kata tampa dalam kalimat (32), kata tak dalam kalimat

(33), kata kesihat dalam kalimat (34) merupakan contoh kata nonbaku, karena kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

62

tersebut tidak mengikuti kaidah atau ragam bahasa yang telah

ditentukan/dilazimkan.(Soedjito, 1988). Kata bakunya adalah masyarakat, tanpa,

tidak, dan kesehatan.

4.2.1.5 Hasil Analisis Kata Asli dan Kata Serapan

Setelah melakukan analisis terhadap masing-masing kalimat, peneliti tidak

menemukan adanya penggunaan kata asli, peneliti menemukan penggunaan kata

serapan. Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata serapan dalam

karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015.

(35) Mengangkat sampah dari sungai dan pemerintah memberi dan mengajak masyarakat mengolah limbah sampah menjadi kreasi yang dapat dimanfaatkan (13/K13)

(36) Namun, kini hutan telah kehilangan kelestariannya, mereka telah hancur bahkan hilang dengan beralih fungsi menjadi perkebunan (14/K14)

(37) Sampah harus dipilah – pilah yaitu sampah organik dan non organik.

Kata kreasi dalam kalimat (35), kata fungsi dalam kalimat (36), kata organik

dalam kalimat (37) merupakan contoh serapan, karena kata-kata tersebut diserap

bahasa daerah/bahasa asing (Soedjito, 1988). Kata kreasi, kata fungsi, dan kata

organik merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris yaitu creation, function, dan

organic.

4.2.2 Hasil Analisis Ketepatan Pilihan Kata

Berdasarkan hasil analisis terhadap penggunaan diksi atau pilihan kata yang

terdapat dalam tiap kalimat, ditemukan beberapa penggunaan diksi yang dilihat dari

segi ketepatan diksi atau pilihan kata. Dari sepuluh aspek ketepatan pilihan kata,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

63

hanya ditemukan penggunaan diksi atau pilihan kata yang penggunaannya meliputi 4

aspek ketepatan yaitu penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata

sinonim, penggunaan kata ciptaan sendiri, penggunaan kata indria. Berikut penjelasan

mengenai penggunaan diksi dalam karangan karya guru-guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 yang dilihat dari segi ketepatan

pilihan kata.

4.2.2.1 Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi

Dalam bagian ini, peneliti memfokuskan pada penggunaan kata konotasi. Dari

20 karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada

tahun 2015, terdapat 13 karangan yang menggunakan kata konotasi. Berikut

merupakan contoh penggunaan kata konotasi dalam karangan karya guru-guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015

(38) Seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. (5/K5)

(39) Maka semoga ke depan kita akan semakin sadar dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempatnya apalagi sungai. (2/K2)

(40) Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarang bagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang. (4/K4)

Frasa lumpuh total pada kalimat (38) bermakna konotasi. Hal ini karena arti

sebenarnya dari lumpuh total adalah keadaan di mana kaki seseorang tidak bisa

berfungsi sehingga tidak bisa jalan. Maksud dari penulis menuliskan lumpuh total

adalah akibat kegiatan lainnya yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Kata ke depan

pada kalimat (39) juga bermakna konotasi. Agar menimbulkan fakta yang, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

64

sebaiknya ditambah kata lima tahun ke depan. Demikian juga dengan kalimat (40).

Kata sarang pada kalimat (40) merupakan makna konotasi. Hal ini karena kata

tersebut artinya tempat tinggal hewan (burung). Maksud penulis adalah kata sarang

itu berarti tempat tinggal bagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang.

4.2.2.2 Penggunaan Kata Sinonim

Penggunaan kata sinonim dalam karangan karya guru-guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 ditemukan 14 buah karangan. Hal

tersebut berarti bahwa tidak semua karangan menggunakan kata sinonim dalam

kalimat. Berikut merupakan contoh penggunaan kata sinonim dalam karangan karya

guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015.

(41) Sampah harus dipilah–pilah yaitu sampah organik dan non organik. (10/ K10)

(42) Akibat ketidaksadaran dari masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat,... (2/K2)

(43) ,...mengajak masyarakat untuk mengolah limbah sampah menjadi kreasi yang dapat dimanfaatkan. (13/K13)

Kata dipilah – pilah dalam kalimat (41), kata ketidaksadaran dalam kalimat

(42), dan kata mengajak dalam kalimat (43) merupakan kata-kata yang memiliki

sinonim. Penggunaan kata sinonim perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan

interpretasi yang berkelainan. Kata yang memiliki persamaan makna belum tentu

disama-artikan oleh pihak yang berbeda (Keraf 1987: 88). Kata dipilah–pilah dalam

kalimat (41) tidak tepat penggunaannya. Kata yang bersinonim dengan kata yang

dipilah – pilah adalah kata dikelompokkan. Hal ini, karena kata dikelompokkan lebih

tepat digunakan pada kalimat (41). Kata ketidaksadaran dalam kalimat (42) tidak

tepat penggunaannya. Kata yang bersinonim dengan kata ketidaksadaran adalah kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

65

kelalaian. Hal ini karena kata kelalaian lebih tepat digunakan pada kalimat (42).

Demikian juga kata mengajak dalam kalimat (43) tidak tepat penggunaannya. Kata

yang bersinonim dengan kata mengajak adalah kata mengimbau. Kata mengimbau

lebih tepat digunakan pada kalimat (43). Pembenarannya kalimat (41) Sampah harus

dikelompokkan yaitu sampah organik dan non organik. Pembenaran kalimat (42)

adalah Akibat kelalaian dari masyarakat yang membuang sampah di sembarang

tempat,... Pembenaran kalimat (43) adalah ,...mengimbau masyarakat untuk

mengolah limbah sampah menjadi kreasi yang dapat dimanfaatkan.

4.2.2.3 Penggunaan Kata Ciptaan Sendiri

Penggunaan kata ciptaan sendiri dalam karangan karya guru-guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 ditemukan hanya 1 buah

karangan yaitu terdapat di karangan 4. Hal tersebut berarti bahwa tidak semua

karangan menggunakan kata ciptaan sendiri. Berikut merupakan contoh penggunaan

kata ciptaan sendiri dalam karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam,

Kalimantan Timur pada tahun 2015.

(44) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan dimana–mana. (4/K4)

Kata tak pada kalimat (44) merupakan kata ciptaan sendiri, karena kata tak

digunakan masyarakat kalimantan yang artinya tidak. Penggunaan kata ciptaan

sendiri dapat dipakai apabila sudah mendapat persetujuan dari masyarakat dan

dipakai oleh masyarakat tersebut (Keraf 1987: 88).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

66

4.2.2.4 Penggunaan Kata Indria

Penggunaan kata indria dalam karangan karya guru-guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 ditemukan 7 karangan yaitu terdapat

di karangan 1, 4, 5, 7, 10, 12, 20. Hal tersebut berarti bahwa tidak semua karangan

menggunakan kata indria. Berikut merupakan contoh penggunaan kata indria dalam

karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015.

(45) Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor.

Kata kotor pada kalimat (45) merupakan kata indria. Hal ini karena kata

tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan.

Keraf (1987: 88).

4.2.3 Hasil Analisis Kecermatan Diksi

Berdasarkan hasil analisis mengenai penggunaan diksi atau pilihan kata yang

digunakan dalam karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan

Timur pada tahun 2015. Dari tiga aspek kecermatan pilihan kata, yaitu pemakaian

struktur yang tidak ekonomis, pemakaian unsur yang mubazir, dan pemakaian kata

yang berbunga-bunga. Peneliti menganalisis dua aspek yaitu pemakaian struktur

yang tidak ekonomis, dan pemakaian unsur yang mubazir. Hal ini karena pemakaian

kata yang mubazir definisinya sama dengan aspek pemakaian unsur yang tidak

ekonomis. Jadi, peneliti menganalisis dua aspek saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

67

4.2.3.1 Pemakaian Struktur yang Tidak Ekonomis

Pemakaian struktur yang tidak ekonomis dalam karangan karya guru-guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 ditemukan di setiap

karangan terdapat pemakaian struktur yang tidak ekonomis. Hal tersebut berarti

bahwa semua karangan masih memakai struktur yang tidak ekonimis dalam kalimat.

Berikut merupakan contoh penggunaan kata sinonim dalam karangan karya guru-guru

SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015.

(46) Dimana – mana kita sering melihat tulisan, baik di pinggir jalan maupun

di sekolah,.. (8/K8)

(47) Kurang lebih dua puluh tahun yang lalu di pedalaman Kalimantan

Timur,..(11/K11)

(48) ,.. Tapi Anto ternyata membuang sampah itu di tempat yang bukan

tempat pembuangan sampah (17/K17)

Kata dimana – mana pada kalimat (46), frasa kurang lebih pada kalimat (47),

kalimat di tempat yang bukan tempat pembuangan sampah pada kalimat (48)

merupakan pemakaian struktur yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak

ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang terlalu panjang atau berbelit-belit

(Lumintaintang 1998 :76). Pembenarannya adalah, kata dimana-mana pada kalimat

(46) seharusnya dihilangkan karena memakai struktur yang tidak ekonomis,

seharusnya menjadi kita sering melihat tulisan, baik dipinggir jalan maupun sekolah.

Kata kurang lebih pada kalimat (47) seharusnya dihilangkan karena memakai struktur

yang tidak ekonomis, seharusnya menjadi dua puluh tahun yang lalu di pedalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

68

Kalimantan Timur. Demikian juga pada klausa di tempat yang bukan tempat

pembuangan sampah pada kalimat (48) seharusnya dihilangkan karena memakai

struktur yang tidak ekonomis, seharusnya kalimat tersebut diganti dengan kata

sembarangan, menjadi Tapi Anto ternyata membuang sampah itu.

4.2.3.2 Pemakaian Unsur yang Mubazir

Penggunaan unsur yang mubazir dalam karangan karya guru-guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 ditemukan tiga buah

karangan. Hal tersebut berarti bahwa tidak semua karangan menggunakan unsur yang

mubazir. Berikut merupakan contoh penggunaan unsur yang mubazir dalam karangan

karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015.

(49) Musibah yang tidak disangkah–sangkah seperti ini. (8/K8)

(50),..menebang pohon dan membunuh binatang–binatang demi kepentingan

pribadi – pribadi dan kantong – kantong mereka sendiri (14/K14)

Kata disangkah–sangkah pada kalimat (49) kata binatang, kata pribadi, kata

kantong pada kalimat (50) merupakan penggunaan unsur yang mubazir, karena

kemubaziran itu ditandai oleh pemakaian kata yang diulang-ulang (Lumintaintang

1998 :76). Kata disangkah–sangka tidak perlu diulang, penulisan yang benar adalah

disangka. Kata binatang, kata pribadi, dan kata kantong seharusnya dihilangkan agar

tidak mengandung unsur yang mubazir. Pembenarannya pada kalimat (49) adalah

Musibah yang tidak disangka seperti ini. Pembenaran pada kalimat (50) adalah

,..menebang pohon dan membunuh binatang demi kepentingan pribadi dan kantong

mereka sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

69

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Jenis Diksi dalam Karangan Guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,

Kalimantan Timur.

Penelitian yang berjudul Analisis Penggunaan Diksi dalam Karangan Karya

Guru–Guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada Tahun 2015 bertujuan

untuk mengetahui jenis diksi yang digunakan dalam karangan karya guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur. Menurut Soedjito (1988), dalam kaitannya

dengan pilihan kata atau diksi, kosakata dalam bahasa Indonesia dapat digolongkan

menjadi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata populer, kata

kajian, kata baku, kata nonbaku, kata asli, dan kata serapan. Peneliti menganalisis

kalimat yang mengandung jenis diksi dari masing-masing karangan.

Dari karangan para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, peneliti menemukan

delapan jenis diksi, yaitu meliputi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata

khusus, kata populer, kata kajian, kata nonbaku, dan kata serapan. Penelitian ini

relevan dengan teori yang dikemukakan oleh Soedjito (1998), hanya saja peneliti

tidak menemukan kata baku dan kata asli. Terdapat dua jenis diksi yang berjumlah

sama, yaitu kata abstrak dan kata konkret. Peneliti menemukan 29 kata abstrak, 29

kata konkret, 32 kata umum, 16 kata khusus yang terdapat 9 kata populer, 15 kata

kajian, 19 kata nonbaku, 6 kata serapan. Dari 20 karangan para guru SD Kabupaten

Mahakam Ulu yang telah dianalisis, kata abstrak yang banyak digunakan oleh para

guru yaitu kata kebiasaan, kata lingkungan, dan kata kebersihan, sedangkan kata

konkret yang banyak digunakan oleh para guru yaitu kata kotor, kata bersih, kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

70

indah, dan kata sehat. Kata umum yang banyak digunakan oleh para guru yaitu kata

penyakit, dan kata musim. Kata khusus yang banyak digunakan oleh para guru yaitu

kata nyamuk, kata banjir, dan kata Hujan. Kata populer yang banyak digunakan oleh

para guru yaitu kata warga. Kata kajian yang banyak digunakan oleh para guru, yaitu

kata berdomisili.

Penggunaan kata non baku yang banyak ditemukan masih banyak yang salah

dalam penulisan yang digunakan oleh para guru, berarti dapat disimpulkan para guru

kurang teliti dalam menuliskan kata, karena kurang satu huruf saja dikategorikan

menjadi kata non baku. Peneliti menemukan kata kesehatan ditulis kesihat, kata

masyarakat ditulis msyarakat, dan kata tanpa ditulis tampa. Kata serapan yang

banyak digunakan oleh para guru yaitu kata organik

Berkaitan dengan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, ada

tiga jenis penelitian yang relevan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Gamala Ulfa

(2012/2013), Miftahudin (2012), Maria Yulia Dwiarani. (2011/2012). Posisi

penelitian dalam penelitian ini yaitu melengkapi penelitian terdahulu. Alasannya,

ketiga penelitian tersebut sama-sama menganalisis mengenai diksi dan pilihan kata.

Selain itu, ketiga penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sama, yaitu

metode deskripsi kualitatif. Perbedaannya terletak pada rumusan masalah yang

diangkat oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggambarkan penggunaan jenis

diksi dan menggambarkan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi

dan kecermatan diksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

71

Gamala Ulfa (2012/2013) menggambarkan kesalahan penggunaan diksi,

Miftahudin (2012) mendeskripsikan wujud kesalahan serta faktor apa saja yang

melatarbelakangi terjadinya kesalahan pemilihan kata, dan Maria Yulia Dwiarani.

(2011/2012) menggambarkan kesalahan penggunaan diksi. Sementara itu, dalam

penelitian ini, peneliti menganalisis mengenai jenis diksi yang digunakan dalam

karangan dan penggunaan pilihan kata dilihat dari segi ketepatan dan kecermatan

pemilihan kata. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Miftahudin

(2012) yang menganalisis mengenai faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi

terjadinya kesalahan pemilihan kata.

Pada penelitian yang dilakukan Gamala Ulfa ( 2012/2013), ditemukan

Kesalahan penggunaan diksi yang terdapat pada karangan siswa seperti,

ketidaktepatan dalam pemilihan kata, ketidakbakuan kata, ketidaksesuaian atau

ketidacocokan kata dalam kalimat, ketidaklangsungan atau tidak ekonomis kata yang

dipilih dalam kalimat sehingga kalimat menjadi tidak efektif. Sementara itu,

berdasarkan 25 data, Miftahudin (2012) mengklasifikasikan tujuh jenis kesalahan

yaitu (1) kesalahan pemilihan kata depan, (2) kesalahan penggunaan kata tidak hemat,

(3) kesalahan penggunaan awalan, (4) kesalahan penggunaan akhiran , (5) kesalahan

kata ulang, (6) kesalahan konjungsi, dan (7) kesalahan kata dasar, serta ditemukan

factor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya kesalahan pemilihan kata pada

karangan .

Berdasarkan hasil analisis dapat diidentifikasi beberapa faktor yang

menyebabkan kesalahan dalam pemilihan kata pada siswa, yaitu (1) kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

72

menyusun kata menjadi kalimat efektif, (2) kemampuan penggunaan awalan, (3)

kemampuan penggunaan konjungsi, (4) kemampuan penggunaan kata ulang. Maria

Yulia Dwiarani (2011/2012) menemukan (1) kesalahan ketepatan penggunaan pilihan

diksi pada paragraf deskripsi adalah kesalahan penggunaan kata denotasi dan

konotasi, kesalahan penggunaan kata sinonim dan antonim, kesalahan penggunaan

frasa asing dan kesalahan penggunaan frasa umum (2) kesalahan kesesuaian

penggunaan diksi pada paragraf deskripsi terutama ditemukan penggunaan kata baku

dan tidak baku yang dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek ortografi, aspek jati diri

kata, dan aspek ragam bahasa.

4.3.2 Penggunaan Diksi dalam Krangan Guru SD Kabupaten Mahakam,

Kalimantan Timur Dilihat dari Segi Ketepatan Pemakaian Kata, dan

Kecermatan Pemilihan Kata

Penelitian yang berjudul Analisis Penggunaan Diksi dalam Karangan Karya

Guru–Guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur, pada Tahun 2015,

bertujuan untuk mengetahui penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi

dan kecermatan diksi dalam karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam,

Kalimantan Timur. Keraf (1986: 88) memaparkan sepuluh syarat ketepatan pilihan

kata. sepuluh syarat ketepatan diksi tersebut mencakup (1) membedakan secara

cermat denotasi dan konotasi, (2) membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir

bersinonim, (3) membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya, (4) hindarilah

kata-kata ciptaan sendiri (5) waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, (6) kata

kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan kata idiomatik, (7) penulis atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

73

pembaca harus membedakan kata umum dan kata khusus, (8) menggunakan kata-kata

indria, (9) memperhatikan perubahan makna, dan (10) memperhatikan kelangsungan

pilihan kata. Penelitian ini relevan dengan teori yang dikemukankan oleh Keraf

(1986), hanya saja peneliti hanya menemukan penggunaan diksi yang dilihat dari

empat aspek ketepatan pilihan kata, yaitu (1) penggunaan kata denotasi dan (2)

konotasi penggunaan kata sinonim, (3) penggunaan kata ciptaan sendiri, dan (4)

penggunaan kata indria. Sedangkan, Penggunaan kata umum dan kata khusus sudah

dianalis pada rumusan masalah pertama mengenai jenis diksi menurut teori

penggolongan kata (Soedjito 1998).

Pada aspek konotasi dan denotasi, penggunaan diksi yang digunakan pada

karangan cenderung menggunakan kata konotasi, Sehingga makna yang ditimbulkan

kurang jelas. Agar makna yang ditimbulkan lebih jelas kata yang digunakan

seharusnya kata denotasi. Penggunaan kata denotasi dan konotasi berjumlah tujuh

kata, yang terdapat pada karangan 1, 2, 4, 5, 11, dan 15. Jumlah katanya masing-

masing satu kata kecuali pada karangan 11 berjumlah 2 kata. Selain itu, hanya

terdapat satu karangan yang menggunakan makna konotasi, yaitu pada karangan

nomer 1. Berhubungan dengan penggunaan kata sinonim diksi yang digunakan

sebanyak 12 kata, yang terdapat pada karangan 1, 2, 6, 8, 10, 12,, 13, 16, 17, 18, dan

19. Jumlah katanya masing – masing satu kata kecuali pada karangan 12 berjumlah 2

kata. Para guru cenderung salah dalam menggunakan kata sinonim dalam karangan,

misalnya kata ketidaksadaran pada karangan nomer 2, seharusnya kata tersebut tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

74

tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata ketidaksadaran adalah kata

kelalaian.

Berhubungan dengan penggunaan kata ciptaan sendiri, peneliti hanya

menemukan satu kata yang menggunakan kata ciptaan sendiri yaitu pada karangan

nomer 4 yaitu kata tak. Kata tak biasanya digunakan oleh masyarakat Kalimantan

yang artinya tidak, tetapi kata tak pada rumusan masalah pertama masuk ke dalam

sepuluh jenis penggolongan kata, yaitu kata nonbaku menurut Soedjito (1998). Hal

tersebut menandakan bahwa tidak semua karangan menggunakan kata ciptaan sendiri.

Berhubungan dengan penggunaan kata Indria terdapat 12 kata yang menggunakan

kata indria. Jumlahnya sama dengan penggunaan kata sinonim yaitu berjumlah 12

kata.

Lumintaitang (1988) memaparkan tiga syarat kecermatan pilihan kata atau

diksi. 3 syarat kecermatan pilihan kata atau diksi mencakup (1) pemakaian struktur

yang tidak ekonomis. (2) pemakaian unsur yang mubazir. (3) dan pemakaian kata

yang berbunga – bunga. Jika dibandingkan dengan teori mengenai 3 syarat

kecermatan diksi, peneliti hanya menganalisis dua aspek yaitu pemakaian struktur

yang tidak ekonomis, dan pemakaian unsur yang mubazir, karena pemakaian kata

yang berbunga - bunga penjelasannya sama dengan aspek pemakaian unsur yang

tidak ekonomis. Jadi peneliti menganalisis dua aspek saja.

Pada aspek pemakaian struktur yang tidak ekonomis peneliti menemukan

sebanyak 58 kata yang didapat dari 20 data karangan. Bila dibandingkan dengan 10

jenis diksi dan 4 aspek ketepatan diksi, jumlah pada pemakaian struktur yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

75

ekonomis paling banyak ditemukan, yaitu berjumlah 58. Hal tersebut menandakan

bahwa para guru masih menggunakan kata-kata yang tidak ekonomis dan membuat

kalimat menjadi tidak efektif, yang paling banyak ditemukan menggunakan struktur

yang tidak ekonomis adalah karangan 17 yang berjumlah 8. Pada aspek pemakaian

unsur yang mubazir peneliti menemukan sebanyak 5 kata dari 20 karangan, yang

terdapat pada karangan nomer 8 yang berjumlah 1 kata, karangan nomer 11 yang

berjumlah 1 kata, karangan nomer 14 yang berjumlah 3 kata. Adanya perbedaan dari

aspek pemakaian struktur yang tidak ekonomis, yaitu tidak semua karangan

ditemukan aspek pemakaian unsur yang mubazir. Dapat disimpulkan bahwa guru-

guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 mampu menulis

karangan tetapi masih kurang tepat dalam segi ketepatan diksi dalam penggunaan

kata sinonim, kurang cermat dalam hal pemilihan kata sehingga banyak yang

menggunakan struktur yang tidak ekonomis dan pemakain unsur yang mubazir, serta

kurang paham mengenai penggunaan kata yang sesuai.

Bila dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

ini, peneliti menemukan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Gamala

Ulfa (2012/2013), Miftahudin (2012), dan Maria Yulia Dwiariani ( 2011/2012).

Ketiga penelitian ini tidak menyinggung penggunaan diksi yang dilihat dari aspek

kecermatan diksi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menganalisis mengenai

ketepatan diksi tetapi peneliti menganalisis mengenai kecermatan diksi yaitu

pemakaian struktur yang tidak ekonomis dan pemakaian unsur yang mubazir. Selain

itu, peneliti tidak menganalisis mengenai faktor yang menyebabkan kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

76

pemilihan kata seperti penelitian yang dilakukan oleh (Miftahudin 2012). Oleh karena

itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dikatakan melengkapi penelitian

terdahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

77

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut. Pertama jenis diksi yang ditemukan adalah kata abstrak, kata konkret, kata

umum, kata khusus, kata populer, kata kajian, kata nonbaku, dan kata serapan.

Peneliti tidak menemukan kata baku dan kata asli dalam karangan tersebut. Diksi

yang yang ditemukan dalam karangan bervariasi jumlahnya, tetapi ada 2 jenis diksi

yang berjumlah sama, yaitu kata abstrak dan kata konkret. Peneliti menemukan 29

kata abstrak, 29 kata konkret, 32 kata umum, 16 kata khusus, 9 kata populer, 15 kata

kajian, 19 kata nonbaku, dan 6 kata serapan dari 20 karangan. Dari jumlah jenis kata

yang ditemukan kata yang paling banyak ditemukan adalah kata umum, yaitu 32 kata,

sedangkan kata serapan jumlahnya paling sedikit yaitu 6 kata.

Kedua Penggunaan diksi dalam karangan guru–guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 dilihat dari segi ketepatan diksi

ditemukan 7 kata penggunaan denotasi dan konotasi, 12 kata penggunaan kata

sinonim, 12 kata penggunaan indria, dan 1 kata penggunaan kata ciptaan sendiri. Bila

dilihat dari jumlah penggunaan diksi yang peneliti temukan, dapat disimpulkan

bahwa ada jumlah yang sama yaitu penggunaan kata indria dan penggunaan kata

sinonim yang berjumlah 12 kata. Selain itu hanya ada 1 kata penggunaan ciptaan

sendiri yang peneliti temukan yaitu kata tak. Kata tak di dalam aspek penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

78

diksi yang dilihat dari aspek ketepatan pilihan kata, termasuk ke dalam aspek

penggunaan ciptaan sendiri, berbeda dengan penggunaan jenisi diksi kata tak

termasuk dalam kata non baku.

Selain itu peneliti menemukan penggunaan diksi dalam karangan guru–guru

SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 2015 yang dilihat dari segi

kecermatan diksi dapat disimpulkan sebanyak 58 kata pemakaian struktur yang tidak

ekonomis, dan 5 kata pemakaian unsur yang mubazir. Dari jumlah kata yang

ditemukan, dapat disimpulkan bahwa masih banyak guru– guru SD Kabupaten

Mahakam, Kalimantan Timur yang menggunakan kata yang tidak ekonomis, yang

ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang–panjang atau berbelit-belit.

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, dapat diketahui bahwa diksi yang digunakan

dalam karangan guru – guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun

2015 ini bervariasi jumlahnya. Meskipun bervariasi, tetapi dari 10 jenis

penggolongan kata ditemukan 8 jenis penggolongan kata, karena 2 jenis diksi yaitu

jenis kata baku dan jenis kata asli tidak ditemukan di dalam karangan tersebut. Selain

itu, diksi yang digunakan dalam tiap kalimat cenderung sama antar karangan yang

satu dengan karangan yang lain, karena tema karangan tersebut adalah lingkungan.

Demikian juga penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi dan

kecermatan diksi. Dilihat dari segi ketepatan, diksi yang digunakan hanya meliputi 4

aspek ketepatan diksi. Peneliti menemukan beberapa kata yang tidak tepat pada

penggunaan kata sinonim, karena ada beberapa kata yang tidak seharusnya digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

79

pada kalimat tersebut. Dilihat dari segi kecermatan, diksi yang digunakan meliputi 2

aspek kecermatan diksi, karena aspek yang ketiga yaitu pemakaian kata yang

berbunga - bunga definisnya sama dengan aspek pemakaian kata yang tidak

ekonomis.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran bahwa guru–guru SD

Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur, Pada Tahun 2015 mampu menulis

karangan tetapi masih kurang tepat dalam segi ketepatan diksi dalam penggunaan

kata sinonim, kurang cermat dalam hal pemilihan kata sehingga banyak yang

menggunakan struktur yang tidak ekonomi dan pemakain unsur yang mubazir, serta

kurang paham mengenai penggunaan kata yang sesuai. Oleh karena itu, diharapkan

pemerintah dapat memperhatikan kemampuan guru–guru tersebut dengan melakukan

pembinaan bagi guru–guru SD Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur berkaitan

dengan keterampilan menulis, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi

yang tepat dan sesuai dalam karangan.

5.4 Saran

Sehubungan dengan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka

peneliti menyampaikan saran–saran berikut ini.

1) Bagi Guru–Guru SD Mahakam Ulu

Diharapkan guru–guru SD lebih menyadari bahwa keterampilan menulis

sangat penting dalam ranah pendidikan. Dengan begitu guru–guru lebih gigih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

80

dalam mengembangankan keterampilan menulis dalam menggunakan diksi

yang tepat dan cermat serta sesuai dalam karangan.

2) Pembelajaran menulis dan pengembangan ilmu Sintakis

Diharapkan memberikan pembinaan dan pelatihan mengenai keterampilan

menulis bagi para guru–guru dan pengembangan ilmu sintaksis, khususnya

keterampilan menulis dalam menggunakan diksi yang tepat dan cermat serta

sesuai dalam karangan.

3) Bagi peneliti lain

Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, agar dalam penelitian

lebih menggali informasi dari berbagai sumber mengenai teori pilihan kata

atau diksi sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Hs, Widjono.2008. Bahasa Indonesia Mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta. Grasindo.

http://disdik.kaltimprov.go.id/read/news/2014/817/permasalahan-bidang-pendidikan-di-kab.-mahulu.html.(mahakam ulu.co.id Diakses pada tanggal 21 April 2016, pukul 12.00 WIB

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=arnXVqbKNojguQS10qOIAQ#q=pentingnya+pendidikan. Diakses pada tanggal 21 April 2016, pukul 12.00 WIB

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah.

____________.1986. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan 1. Jakarta: PT. Gramedia

_____________2007. Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Luimintatang. 1988. Bahasa Indonesia Ragam Lisan Fungsional Bentuk Dan Pilihan Kata. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Miftahudin. Kesalahan Pemilihan Kata Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya CV.

Nasir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah

Putrayasa, Ida Bagus Putrayasa. 2010. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: PT Refika Aditama.

Rani, Abdul, dkk. 2006. Analisis Wacana Sebuah kajian bahasa dalam pemakaian.Malang: Bayumedia Publishing.

Soedjito. 1998. Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

82

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta PT Gramedia Pusraka Utama

Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa

Ulfa, Gamala. Analisis Kesalahan Penggunaan Diksi Pada karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjung Pinang Tahun Ajaran 2012/2013. Tanjung Pinag. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Yulia Dwirani, Maria. Kesalahan Diksi Dalam Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

82

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

107

ANALISIS DATA DAN TRIANGULASI DIKSI PADA KARANGAN GURU – GURU SEKOLAH DASAR KABUPATEN MAHAKAM ULU, KALIMANTAN TIMUR, PADA TAHUN 2015

NO Kode Sampel Kalimat Golongan KataKeterangan

PendapatTriangulator 1

Triangulator 2

Alasan

S TS S TSA. 1 / K.1 Kebiasaan buruk

dengan membuang sampah sembarangan sudah tak asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungankotor sudah menjadi ciri khas warga kota.

Terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekatwarna air adanya pencemaran limbah

KAB : Kebiasaan, lingkungan KKO : kotorKP : warga

KKo : hitam pekat

-Kata “kebiasaan” merupakan kata abstrak. Kata konkretnya membuang sampah sembarangan.-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah. -kata kotor merupakan kata konkret. Kataabstraknya adalah lingkungan yang kotor-Kata warga merupakan kata populer. Kata kajiannya masyarakat

-Kata hitam pekat merupakan kata konkret. Kata abstraknya warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

108

Air yang tergenang kenapa dapat menimbulkan penyakit, air yang terlalu lama tergenang dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biakdengan cepat.

Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga berantakan sekali.

KU: Penyakit, berkembang biakKKH: Serangga nyamuk

KKa: pemukiman

-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya diare, demam berdarah-Kata berkembang biak merupakan kata umum. Kata khususnya melahirkan, bertelur.-Kata serangga nyamuk merupakan kata khusus. Kata umumnya hewan.

-Kata pemukiman merupakan kata kajian. Kata populernya tempat tinggal.

B. 2 / K. 2 Dari menumpuknya sampah di sungai dan parit – parit itu juga mengakibatkan tumbuh dan berkembang jentik –jentik nyamuk dari situ pula kita dapat terserah penyakit DBD dan lain – lain.

KAB: BerkembangKKh: nyamukKU :Penyakit

-Kata berkembang merupakan kata abstrak. Kata konkretnya maju.-Kata nyamuk merupakan kata khusus. Kata umumnya serangga.-Kata banjir merupakan -Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya DBD, diare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

109

Ketiga datang musim penghujan maka meluaplah sampah – sampah yang bertumpuk di sungai di selokan dan di parit – parit.

Karena sampah sudah memenuhi sungai parit dan yang merasakan dampak itu semua adalah kita semua terutama masyarakatyang berdomisili / bertempat tinggal di sungai.

Akibat ketidaksadaran dari masyrakat yang membuang sampah di sembarang tempat, seperti diselokan, parit dan sungai, dari kesemuanya itu, tampa kita sadari

KU : musimKNB :ketiga

Kka: masyarakat, berdomisili

KNB :masyrakat, tampaKS :negatif

-Kata musim merupakan kata umum. Kata khususnya hujan, panas.-Kata ketiga merupakan kata non baku. Kata bakunya ketika

-kata masyarakat merupakan kata kajian. Kata populernya warga.-Kata berdomisili merupakan kata kajian. Kata populernya bertempat tinggal.

Kata masyrakat merupakan kata non baku. Kata bakunya masyarakat.-Kata tampa merupakan kata non baku. Kata bakunya tanpa.-Kata negatif merupakan kata serapan. Kata aslinya negative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

110

bahwa itu semua akan berakibat negatif bagi kita dan juga masyrakat

C 3/ K.3 Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indahdan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan

Demikian juga apabila sampah dibuang kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan tiba saluran – saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir

Membuang sampah sembarangan juga

KAB: LingkunganKko : bersih, indah, sehat

KKh: banjirKU : musim

KU: penyakit

-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah-Kata bersih merupakan kata konkret. Kata abstraknya kebersihan.-Kata indah merupakan kata konkret. Kata abstraknya keindahan.-kata sehat merupakan kata konkret. Kata abstraknya kesehatan

-Kata banjir merupakan kata khusus. Kata umumnya bencana alam.-Kata musim merupakan kata umum. Katan khusunya hujan, panas.

-kata penyakit merupakan kata umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

111

akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, demam berdarah, tipus, dan lain – lain.

Kata khusunya diare, demam berdarah, tipus.

D. 4 / K. 4 Selain menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting untuk dilakukan.

Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarang penyakit untuk tumbuh dan berkembang

Menguras bak mandi dan menutup semua

KAB: Kebersihan, lingkungan

KAB: rumah,berkembangKKO: bersihKU: penyakit

KKh: nyamuk

-Kata kebersihan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya bersih, -Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah

-Kata rumah merupakan kata abstrak. Kata konkretnya kemakmuran.-Kata berkembang merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tumbuh dengan pesat.-Kata bersih merupakan kata konkret. Kata abstraknya kebersihan.-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya DBD, diare

-Kata nyamuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

112

sumber air sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak di sana.

Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan dimana-mana.

KNB: tak

merupakan kata khusus.Kata umumnya serangga.

-Kata tak merupakan kata non baku. Kata bakunya tidak.

E 5/ K.5 Baim memiliki kebiasaan buruk yang dilakukannya.

Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare dan demam berdarah

Suatu hari terjadi musim hujan yang berkepanjangan.

Belum lagi penyakit yang dideritanya akibat pasca banjir.

KAB: kebiasaan

Kko: lemasKU :penyakit

KKh: hujan

Kka: pasca

-Kata kebiasaan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya membuang sampah sembarangan

-Kata lemas merupakan kata konkret. Kata abstraknya sakit-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya diare, DBD

-Kata hujan merupakan kata khusus. Kata umumnya musim.

-Kata pasca merupakan kata kajian. Kata populernya setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

113

F 6 / K. 6 Membuang sampah di sembarang tempat akan berakibat tidak baik bagi kesihat tubuh dan lingkungan.

Kesadaran akan pentingnya lingkungan bersihdan sehat bebas dari sampah, masyarakat harus disipilin dalam menangani sampah agar tidak menjadi sumber penyakit.

Mencerminkan kebersihan adalah sebagian dari iman

KAb: lingkunganKNb:kesihat

Kko:bersih, sehatKU:penyakit

KAb: kebersihan

-Kata lingkungan merupakan kata konkret. Kata abstraknya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah-Kata kesihat merupakan kata non baku. Kata bakunya kesehatan.

-Kata bersih merupakan kata konkret. Kata abstraknya kebersihan.-Kata sehat merupakan kata konkret. Kata abstraknya kesehatan.-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khusunya diare, DBD

-Kata kebersihan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya bersih, tertata rapi.

G 7 / K. 7 Dalam masyarakat kita sering dihadapkan pada suatu permasalahan

Kab: alam, lingkungan -Kata alam merupakan kata abstrak. Kata konkretnya bumi beserta isinya (tanah,makhluk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

114

alam yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir.

Rumah terendam air banjir , lingkungan menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatanmanusia.

Jika hal tersebut dibiarkan terus –menerus maka seluruh komponenhidup yang ada di dalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar

KKh: hujan, banjir

Kko:kotorKab: Kesehatan

Kka: komponenKko: mati

hidup).-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah.

-Kata hujan merupakan kata khusus. Kata umumnya musim.-Kata banjir merupakan kata khusus. Kata umumnya bencana alam.

-Kata kotor merupakan kata konkret. Kata abstraknya berserakan, tercemar-Kata kesehatan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya sehat

-Kata komponen merupakan kata kajian. Kata populernya kumpulan,kesatuan.-Kata mati konkret,. Kata abstraknya kematian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

115

Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat.

Kka: siklus -Kata siklus merupakan kata kajian. Kata populernya proses, pergantian

H 8 / K.8 Kalau dilihatsepeleh tetapi kadang membawa kerugian yang sangat besar,seperti barang –barang yang tidak sempat diselamatkan,tentu membuat kita merasa resah dan kecewa.

Jadi semoga kita tidak kena musibah banjir, diharapkan pada semua wargasadar akan akibat atau dampak

KU: membawa, besarKko: resah, kecewa

KKh:banjirKP:warga

-Kata membawa merupakan kata umum. Kata khususnya menjinjing, mengempit.-Kata besar merupakan kata umum. Kata khusunya raya, agung, makro-Kata resah merupakan kata konkret. Kata abstraknya kondisi psikis-Kata kecewa merupakan kata konkret. Kata abstraknya kondisi psikis.

-Kata banjir merupakan kata khusus. Kata umumnya bencana alam.-Kata warga merupakan kata populer. Kata kajiannya masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

116

membuang sampah sembarangan

Musibah yang tidak disangkah – sangkahseperti ini, kalau dilihat sepeleh tetapi kadang membawa kerugian yang sangat besar.

KNb:disangkah –sangkah, sepeleh

-Kata disangkah –sangkah merupakan kata non baku. Kata bakunya diduga -Kata sepeleh merupakan kata non baku. Kata bakunya mudah.

I 9 / K.9 Dari penumpukan sampah di sungai dan diparit – parit itu juga mengakibatkan tumbuh dan berkembang jentik –jentik nyamuk dan akibat nyamuk tersebut, bisa terserang penyakit demam berdarah masyarakat yang ada di sekitar atau yang berdomisili

Kab: berkembang,KU:tumbuh,penyakitKKh:nyamukKka: berdomisili

-Kata berkembang merupakan kata abstrak. Kata konkretnya maju,-Kata tumbuh merupakan kata umum. Kata khususnya tinggi, panjang-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya DBD, diare.-Kata nyamuk merupakan kata khusus. Kata umumnya serangga-Kata berdomisili merupakan kata kajian. Kata populernya sekitar, bertempat tinggal.

J 10/ K/10 Lingkungan tempat tinggal kita merupakan hal yang tidak terlepas dari masyarakat banyak

Kab: lingkunganKka: khalayak

-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

117

atau khalayak ramai.

Supaya tercapainya lingkungan rumah yang sehat perlu ditamankan rasa cinta lingkungan kepada anak sejak masih balita dan selanjutnya masa anak – anak.

Sampah harus dipilah – pilah yaitu sampah organik dan organik

Sungai pun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana mestinya

KNb:ditamankanKko: sehat

Ks:organik

KU: musimKnb:semana

-kata khalayak merupakan kata kajian. Kata populernya masyarakat,

-Kata ditamankan merupakan kata non baku. Kata bakunya ditanamkan.-Kata sehat merupakan kata konkret. Kata abstraknya kesehatan.

-Kata organik merupakan kata serapan. Kata aslinya organic

-Kata musim merupakan kata umum. Kata khususnya hujan, panas-Kata semana merupakan kata non baku. Kata bakunya sebagaimana

K 11 / K.11 Kurang lebih dua puluh tahun yang lalu di pedalaman Kalimantan Timur

Knb: pedalamanKab: aman Kko: indah

-Kata pedalaman merupakan kata non baku Kata bakunya pelosok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

118

tepatnya di sebuah Desa kecil yang tertetak di pinggir perairan sungai Mahakam yaitu kampung Mahakam Tebaq yang sangat –sangat nyaman,aman, dan indah

Kehidupan masyarakat sangatlah mudah baik dalam hal bercocok tanam

Usaha – usaha lainnya karena lingkungan hidup seperti air dan hutan disekitar kampung sangatlah teduh dan nyaman

Semua warga kampung sangat aktif dalam menjaga kebersihan kampung dan kelestariannya hutannya., yang

Kka:masyarakatKP:bercocok tanam

Kab:lingkunganKko:teduh

KP:kampungKS:aktifKab: kebersihanKkh:hijauKU:hewan

-Kata aman merupakan kata abstrak. Kata konkretnya keamanan-Kata indah merupakan kata konkret. Kata abstraknya keindahan.

-Kata masyarakat merupakan kata kajian. Kata populernya warga.-Kata bercocok tanam merupakan kata populer. Kata kajiannya bertani.

-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah. -Kata teduh merupakan kata konkret. Kata abstraknya cuaca

-Kata kampung merupakan kata populer. Kata kajiannya desa.-Kata aktif merupakan kata serapan. Kata aslinya active.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

119

sangat hijau rimbun, dan teduh. Tempat segala hewan –hewan berteduh

-Kata kebersihan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya bersih, -Kata hijau merupakan kata khusus.Kata umumnya warna.-Kata hewan merupakan kata umum. Kata khususnya sapi,kambing

L 12/ K.12 Langkahnya terhenti oleh suatu pemandangan yang tidak mengenakanLukman ingin sekali menegur Pak Hadi, namun Pak Hadi berlalu begitu cepat.

Setelah beberapa saat beristirahat diteras rumahnya tiba – tiba hujanpun turun dengan derasnya, yang disertai angin kencang.

Tiba – tiba tubuh Lukman menjadi

Kab:pemandanganKU:menegur,cepat

KKh: hujan

Kko: dingin, lemas

-Kata pemandangan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya pantai, gunung-Kata menegur merupakan kata umum.Kata khususnya memperingatkan.-Kata cepat merupakan kata umum. Kata khususnya deras, kencang,laju.

-Kata hujan merupakan kata khusus. Kata umumnya musim

-Kata dingin merupakan kata konkret. Kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

120

dingin dan lemas.

Lukman sangat sedih dengan musibah yang menimpanya dan warga yang ada di desanya

Kka:wargaKp:desa

khususnya sakit-Kata lemas merupakan kata konkret. Kata abstraknya sakit.

-Kata warga merupakan kata kajian. Kata populernya masyarakat.-Kata desa merupakan kata populer. Kata kajiannya kampung.

M 13 / K.13 Bencana banjir yang yang melanda diperkampungan bahkan di perkotaan yang struktur daratan lenda.

Banyaknya sampah yang tertampung hingga musim hujan air sulit mengalir dengan sempurna.

Air dalam parit pun meluas hingga hingga terjadi

KKh: banjirKab: strukturKNb: lenda KP:perkampungan

KU:musim

Kka:wargaKNb:resikoKU:penyakit

-Kata banjir merupakan kata khusus. Kata umumnya bencana.-Kata struktur merupakan kata abstrak. Kata konkretnya susunan-Kata lenda merupakan kata non baku. Kata bakunya rendah.-Kata perkampungan merupakan kata populer. Kata kajiannya desa

-Kata musim merupakan kata umum. Kata khususnya hujan.

-Kata warga merupakan kata abstrak. Kata konkretnya masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

121

bencana banjir yang banyak membuat warga harus menanggung resikoyaitu rumah tergenang,penyakit diare pun bermunculan.

Mengangkat sampah dari sungai dan pemerintah memberi dan mengajak masyarakat mengolah limbah sampah menjadi kreasi yang dapat dimanfaatkan.

KS:kreasi

-Kata resiko merupakan kata non baku. Kata bakunya risiko.-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khsusunya diare, DBD.

-Kata kreasi merupakan kata serapan. Kata aslinya creation

N 14 / K.14 Dahulu hutan kami sangat lestari dan indah. Disanalah terdapat ribuan jenis tumbuhan dan binatang yang sering hidup berdampingan.

Kab: hutan.Kko:lestari,indah.KU:tumbuhan, binatang.

-Kata hutan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya pohon, tanah. -Kata lestari merupakan kata abstrak. Kata konkretnya terpelihara, dirawatindah merupakan kata konkret. Kata abstraknyakeindahankata tumbuhan merupakan kata umum. Kata khususnya anggrek,tulip-Kata binatang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

122

Namun, kini hutan telah kehilangan kelestariannya, mereka telah hancur bahkan hilang dengan beralih fungsi menjadi perkebunan dan pemukiman penduduk.

KS:fungsiKab:perkebunan

merupakan kata umum. Kata khususnya sapi, kambing.

-Kata fungsi merupakan kata serapan. Kata aslinya function.-Kata perkebunan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya kebun, ladang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

123

O

P

15/ K.15

16/ K.16

Terjadi banjir yang melanda dimana –mana daerah Indonesia yang korban harta benda bahkan nyawa, wabah penyakitmenyerang warga.

Memahami tentang lingkungandilaksanakan oleh sebagian orang, mudahan manusia sadar akan lingkungan yang sering mengencammanusia akibat perbuatan manusia sendiri.

Kita diajak untuk bersama – sama menjaga kebersihan

KKh:banjirKko: hartaKU:PenyakitKP: warga

Kab: lingkunganKNb:mudahan, mengencam

Kab:kebersihanKko:bersih, enak, sehat

-Kata banjir merupakan kata khusus. Kata umumnya bencana alam.-Kata harta merupakan kata konkret. Kata abstraknya kaya.-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya diare,DBD.-Kata warga merupakan kata populer. Kata kajiannya masyarakat.

-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah. -Kata mudahan merupakan kata non baku. Kata bakunya semoga.-Kata mengencam merupakan kata non baku. Kata bakunya mengancam.

-Kata kebersihan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya bersih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

124

Q 17/ K.17

bersama, agar lingkungan kita selau bersih dan enak dipandang, dan sehat untuk kehidupan kita.

Jika kita tidak pernah ingin sadar, tentang apa itu kebersihan lingkungan kita akan mengalami berbagai musibah, contohnya kita membuang sampah dikali akan mengakibatkan penyubatan pada lorong – lorong.

Berbagai macam jenis penyakit seperti diare, gatal – gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya.

Suatu sore Anto disuruh ibunya membuang sampah

KP:contohKNb:penyubatan

KU:penyakit

KNb:disuruh,pembungan

-Kata enak merupakan kata konkret. Kata khusunya makanan.-Kata sehat merupakan kata konkret. Kata abstraknya kesehatan.

-Kata contoh merupakan kata populer. Kata kajiannya sampel.-Kata penyubatan merupakan kata non baku. Kata bakunya penyumbatan.

-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya diare, DBD.

-Kata disuruh merupakan kata non baku. Kata bakunya diperintahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

125

R 18 / K.18

di tempat pembungan sampah.

Akibat dari membuang sampah tidak pada tempatnya lingkungan akan menjadi kotor, akibat dari itu terjadilah hujan, hujan itu mengakibatkan banjir.

Cuaca yang kotor itu mengakibatkan banyak penduduk yang sakit.

Andi melihat ada sungai, Andi berhenti sejenak lalu berfikir “dari pada saya jauh – jauh membuang sampah,

Kab:lingkunganKko:kotorKKh:hujan, banjir

Kka:penduduk

KU:melihatKNb: berfikir

-Kata pembungan merupakan kata non baku. Kata bakunya pembuangan.

-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah. -Kata kotor merupakan kata konkret. Kata abstraknya linkungan yang kotor-Kata hujan merupakan kata khusus. Kata umumnya musim.-Kata banjir merupakan kata khusus.Kata umumnya bencana alam.

-Kata penduduk merupakan kata kajian. Kata populernya warga.

-Kata melihat merupakan kata umum. Kata khususnya menonton, menatap,memandang-Kata berfikir merupakan kata non baku. Kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

126

S 19/ K.19

lebih baik buang disini saja’’.

Karena sudah menjadi kebiasaanwarga disana tidak mempunyai rasa prihatin terhadap lingkungan akhirnya berdampak buruk bagi semua warga.

Akibat yang sangat fatal banyak warga yang diserang penyakit.

Lingkungan sehat, bersih dan asoiadalah idaman setiap manusia.

Kab:kebiasaanKab:lingkunganKP:warga

KU:penyakit

Kab: lingkunganKko:bersih, sehat.KNb: asoi

bakunya berpikir.

-Kata kebiasaan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya membuang sampah, terlambat.-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah. -Kata warga merupakan kata populer. Kata kajiannya masyarakat.

-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya diare,DBD.

-Kata lingkungan merupakan kata abstrak. Kata abstraknya tempat tinggal, depan rumah, halaman sekolah. -Kata bersih merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

127

Pada zaman modern dan teknologi secanggih ini, ternyata “sampah” menjadi momok bagi kita.

Tempat minuman, makanan bahkan sandang dan panganjuga berkontruksiuntuk menambah lengkapnya pembuangan sampah sembarangan.

Kka:modernKS:teknologi

KU:minuman,makananKko:sandang, panganKka:berkontruksi

kata konkret. Kata abstraknya kebersihan.-Kata sehat merupakan kata konkret. Kata abstraknya kesehatan.-Kata asoi merupakan kata non baku. Kata bakunya asik.

-Kata modern mupakan kata kajian. Kata populernya terkini-Kata teknologi merupakan kata serapan. Kata aslinya tecnology.

-Kata minuman merupakan kata umum. Kata khusunya air putih,teh.-Kata makanan merupakan kata umum. Kata khususnya nasi, mie-Kata sandang dan pangan merupakan kata konkret. Kata abstraknyakemakmuran.-Kata berkontruksi merupakan kata kajian. Kata populernya bentuk, bagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

128

Maka dengan menghargai maka antara manusia dengan lingkungannya juga saling berkontribusi positif.

Kka:berkontribusiKS:positif

-Kata berkontribusi merupakan kata kajian. Kata populernya berkerja sama.-Kata positif merupakan kata serapan. Kata aslinya positive.

T 20 / K.20 Hari jumat yang lalu, ketika saya pulang dari sekolah dan melewati jembatan

Kka:desaKU:melihat

-kata desa merupakan kata kajiannya. Kata populernya kampung.-Kata melihat merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

129

kecil yang membatasi desaku dengan desa tetangga, tiba – tiba langkah kakiku terhenti karena melihat deni.

Musim kemarau telah berlalu dan mulai musim hujan pun menghadang di hadapan mata.

Terlihat jelas sungai Belawan mulai tinggi menggenangi halaman rumah para warga dan tampaklah sampah –sampah yang mengapung dipermukaan air

Deni terserang penyakit muntaber yang memang sangat cepat berkembang biak di tempat yang lembab.

KU:musimKKh:hujan

KP:warga

KU:penyakit,cepat,berkembang biak

kata umum. Kata khususnya menonton, menatap,menegok.-Kata melihat merupakan kata umum. Kata khususnya menonton, menatap, melihat

-Kata musim merupakan kata umum. Kata khususnya hujan, panas.

-Kata warga merupakan kata populer. Kata kajiannya masyarakat

-Kata penyakit merupakan kata umum. Kata khususnya DBD, diare-Kata cepat merupakan kata umum. Kata khususnya deras, kencang, laju.-Kata berkembang biak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

130

merupakan kata umum. Kata khususnya melahirkan, bertelur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

131

ANALISIS DATA DAN TRIANGULASI PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU – GURU SEKOLAH DASAR

KABUPATEN MAHAKAM ULU, KALIMANTAN TIMUR, PADA TAHUN 2015

DILIHAT DARI SEGI KETEPATAN DIKSI

KodeKarangan

KodeAnalisis

Sampel Kalimat Penjelasan Perbaikan PendapatTriangulator 1

Triangulator 2

Alasan

S TS S TSK.1 PKDK

PKS

Terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencemaran limbah.

Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dahsyatberkembangnya sumber penyakit pun terdapat pada penumpukan

Frasa hitam pekat merupakan frasa denotasi. Karena warna hitam pekat merupakan makna sebenarnya yaitu warna apada air karena pencemaran limbah berwarna hitam pekat.

kata dahsyat dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata dahsyat adalah kata luar biasa. Karena kata luar biasa lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dahsyat luar biasa berkembangnya sumber penyakit pun terdapat pada penumpukan sampah, limbah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

132

PKIDsampah, limbah pabrik ada pada air yang tergenang.

Terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencemaran limbah.

Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor

Kata hitam pekat merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan.

Kata kotor merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan.

pabrik ada pada air yang tergenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

133

K.2 PKDK

PKS

Maka semoga kedepan kita akan semakin sadar dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempatnya apalagi sungai

Akibat ketidaksadaran dari masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat,...

Kata ke depan merupakan kata konotasi. Agar menimbulkan fakta yang jelas maka sebaiknya ditambah kata 5 tahun kedepan.

Kata ketidaksadarandalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata ketidaksadaran adalah kata kelalaian.Karena kata kelalaian tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Maka semoga 5 tahun lagi kita akan semakin sadar dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempatnya apalagi sungai

Akibat kelalaiandari masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat,...

K4 PKDK Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat

Kata sarang merupakan makna konotasi. Karena sarang itu sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

134

PKCS

PKID

lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarangbagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang

Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan dimana - mana

Membersihkan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih,....

artinya tempat tinggal hewan (burung). Yang dimaksud penulis sarang itu adalah tempat tinggal bagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang.

Kata tak merupakan penggunaan kata ciptaan sendiri. Karena kata tak digunakan orang –orang kalimantan yang artinya tidak. penggunaan kata ciptaan sendiri dapat dipakai apabila sudah mendapat persetujuan dari masyarakat dan dipakai oleh masyarakat tersebut.

Kata bersih merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

135

dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan.

K.5

K.6

PKDK

PKS

PKID

Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total.

Membuang sampah di sembarangan tempat akan berakibat tidak baikbagi kesehatan tubuh dan lingkungan,..

Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari

Frasa lumpuh total merupakan makna konotasi. Karena arti sebenarnya dari lumpuh total adalah keadaan dimana kaki seseorang tidak bisa berfungsi sehingga tidak bisa jalan. Maksud dari penulis menuliskan lumpuh total adalah akibat banjir kegiatan lainnya tidak bisa berfungsi sama sekali

Kata tidak baikdalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata tidak baik adalah buruk. Karena kata buruk lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Membuang sampah di sembarangan tempat akan berakibat burukbagi kesehatan tubuh dan lingkungan,..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

136

berbagai macam penyakit,...

Kata bersih merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan.

K.7PKID Lingkungan

menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Kata kotor merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

137

K.8 PKS

PKID

Musibah yang tidak disangka – sangkaseperti ini,...

Karena akibat genangan air dapat membuat lingkungan menjadi kotor, sehingga membuat rasa udara tidak sedapdan segar.

Kata disangka –sangka dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata disangka sangka adalah kata diduga . Karena kata diduga lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Kata kotor dan kata sedap merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan dan perasa.

Musibah yang tidak diduga –duga seperti ini,...

K.10 PKS Sampah harus dipilah – pilah yaitu sampah organik dan non organik.

Kata dipilah pilah dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata dipilah pilah adalah kata dikelompokan.

Sampah harus dikelompokkan yaitu sampah organik dan non organik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

138

PKIDDigunakan untuk tanaman sekitar rumah supaya lingkungan rumah tetap hijau.

Karena kata dikelompokan lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Kata hijau merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan

K.11 PKID Sekarang kisah desaku yang nyaman, aman dan indah itu telah menjadi dongeng sebelum tidur oleh ayahku tercinta.

Kelestarian hutannya yang sangat hijau, rimbun dan teduh tempat segala hewan- hewan berteduh

Kata indah merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan

Kata hijau merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan

K12 PKI Kala itu disuatu Frasa belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

139

PKS

desa, mentari belum bangun dari peraduannya, ayam – ayam jago pun belum melakukan tugasnya.

Kala itu disuatu desa, mentari,...

Pada saat Lukman melangkahkan kakinya menuju ke sungai, langkahnya terhenti oleh suatu pemandangan yang

bangun merupakan frasa idiomatik. Karena frasa belum bangun tersebut adalah ungkapan atau majas Maksud dari penulis menuliskan tersebut adalah mentari yang belum terbit. Kata terbit diibaratkan seperti kata belum bagun.Frasa belum melakukan tugasnya merupakan kata idiomatik . Karena frasa belum melakukan tugasnya tersebut merujuk pada manusia. Artinya adalah ayam jago belum berkokok.

Kata mentari merupakan sinonim dari kata matahari.

Pada saat Lukman melangkahkan kakinya menuju ke sungai, langkahnya terhenti oleh suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

140

PKIDtidak mengenakkan

Tiba – tiba tubuh Lukman menjadi sangat dingin dan lemas,..

Kata mengenakkan dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata mengenakan adalah kata nyaman Karena kata lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Kata dingin merupakan kata indria. Karena kata tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu peraba

pemandangan yang tidaknyaman.

K.13 PKS ,..Mengajakmasyarakat untuk mengolah limbah sampah menjadi kreasi yang dapat dimanfaatkan.

Kata mengajak dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata mengajak adalah kata menghimbau Karena kata menghimbau lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Mengimbau masyarakat untuk mengolah limbah sampah menjadi kreasi yang dapat dimanfaatkan.

K.14 PKI Disanalah terdapat Frasa hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

141

ribuan jenis tumbuhan dan binatang yang saling hidup berdampingan

Kini hutan bahkanseakan marah kepada manusia.

berdampingan merupakan frasa idiomatik Karena frasa tersebut merupakan ungkapan atau majas. kata hidup berdampingan dipakai oleh dua orang manusia layaknya suami dan istri. Maksud penulis ribuan jenis tumbuhan dan binatang hidup saling bergantung dengan yang lain.

Frasa seakan marah merupakan frasa idiomatik. Karena frasa tersebut merupakan ungkapan atau majas. kata seakan marah merupakan kata sifat dasar yang dimiliki manusia. Maksud penulis adalah hutan sekarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

142

PKID

Dahulu hutan kami sangat lestari dan indah.

sudah kering bahkan tidak berfungsi lagi bahkan sering terjadinya bencana. Hal tersebut diibaratkan marah.

Kata indah merupakan kata indria. Karena kata indah tersebut merupakan pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu penglihatan

K.15 PKDK Lingkungan merupakan istanapertama tempat manusia menaruh kehidupannya.

Kata istana merupakan makna konotasi. Kata istana adalah tempat tinggal bagi raja dan ratu, istana biasanya besar, dan indah Maksud penulis memakai kata istana adalah lingkungan merupakan tempat tinggal manusia.

K.16 PKS ,.. serta sampah yang dapat didaur

Kata penghasilan hidup dalam kalimat

,.. serta sampah yang dapat didaur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

143

ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan penghasilan hidup.

tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata penghasilan hidup adalah kata mata pencaharian Karena kata mata pencaharian lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan mata pencaharian,.

K.17 PKS Suatu sore Anto disuruh ibunya membuang sampah di tempat pembuangan sampah.

Kata disuruh dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata disuruh adalah kata diperintahkan Karena kata diperintahkan lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Suatu sore Anto diperintahkan ibunya membuang sampah di tempat pembuangan sampah.

K.18 PKS Rumah dan segalanya terlelapoleh banjir.

Kata terlelap dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata terlelap adalah kata tergenang Karena kata lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Rumah dan segalanya tergenang oleh banjir.

K.19 PKI ,..Bersahabat dengan lingkungan,

Kata bersahabat merupakan frasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

144

PKS

dengan bersahabat maka kita pun saling menghargai

Lingkungan sehat, bersih dan asoiadalah idaman setiap manusia.

idiomatik. Karena kata tersebut merupakan ungkapan atau majas. Kata tersebut dipakai pada dua orang manusia yang menjalin relasi yang dekat. Maksud penulis adalah kita harus menjalin relasi yang dekat dengan lingkungan, agarlingkungan dan manusia bisa hidup berdampingan.Kata asoi dalam kalimat tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata asoi adalah kata asik Karena kata asik lebih tepat digunakan pada kalimat tersebut.

Lingkungan sehat, bersih dan asik adalah idaman setiap manusia.

K.20 PKID Deni terserang penyakit muntaber yang memang sangat cepat berkembang biak di

Kata lembab merupakan kata indria. Karena kata lembab tersebut merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

145

tempat yang lembab.

pengalaman yang dicerap oleh pancaindra, yaitu peraba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

146

ANALISIS DATA DAN TRIANGULASI PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU – GURU SEKOLAH DASAR

KABUPATEN MAHAKAM ULU, KALIMANTAN TIMUR, PADA TAHUN 2015

DILIHAT DARI SEGI KECERMATAN DIKSI

Kode Kode analisis

Sampel Kalimat Penjelas perbaikan Pendapat

Triangulator 1

Triangulator 2

ALASAN

S TS S TS

K.1 PSTK Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan sudah tak akan asing lagi,..

Bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota.

Kata akan sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata bahkan sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan sudah tak asing lagi,..

seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

147

K.2 PSTK

Bukan dengan membiarkannya dengan bermain di lingkungan yang penuh dengan kotoran.

Akibat ketidaksadaran darimasyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, seperti diselokan, parit dan sungai, dari kesemuanya itu tanpa kita sadari bahwa itu semuaakan berakibat negatif bagi kita dan juga masyarakat

Kata dengan sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Frasa dari kesemuanya itu, kata bahwa, kata itu semua dan kata juga sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Bukan membiarkannya dengan bermain di lingkungan yang penuh dengan kotoran.

Akibat ketidaksadaran dari masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, seperti diselokan, parit dan sungai, tanpa kita sadari akan berakibat negatif bagi kita dan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

148

K.3 PSTK Demikian jugaapabila sampah dibuang kedalam parit akan menyebabkan banjir.

Membuang sampah sembarangan juga akan menimbulkan berbagai macampenyakit,...

Kata demikian juga sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata juga, dan kata macam akan sebaiknyadihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

apabila sampah dibuang kedalam parit akan menyebabkan banjir.

Membuang sampah sembarangan menimbulkan berbagai penyakit,...

K.4 PSTK Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukankarena dengan kebersihanlah yangakan menjaga kita

Frasa untuk dilakukan, frasa yang datang, dan kata yang sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis.

Kebersihan sangatlah penting .karena dengan kebersihanlah akan menjaga kita dari ancaman –ancaman penyakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

149

dari ancaman –ancaman penyakit yang datang.

Selain menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga sangatpenting untuk dilakukan.

Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata juga sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Selain menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga penting untuk dilakukan.

K.5 PSTK Ketika membuang sampah, Baim hanyamembuang sampah di selokan depan rumahnya.

Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk yang

Kata hanya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.Frasa diantaranya adalah dihilangkan, karena adanya

Ketika membuang sampah, Baim membuang sampah di selokan depan rumahnya.

Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk yang menimpanya, seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

150

menimpanya, diantaranya adalahseluruh harta bendanya rusak akibat banjir,...

pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

harta bendanya rusak akibat banjir,...

K.6 PSTK Membuang sampah di sembarangan tempat akanberakibat tidak baik bagi kesehatan tubuh dan lingkungan.

Sampah sebaiknya dibuang di tempat pembuangan sampah agar tidak menimbulkan banyak masalah pada lingkungan.

Kata akan sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata banyak sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Membuang sampah di sembarangan tempat berakibat tidak baik bagi kesehatan tubuh dan lingkungan.

Sampah sebaiknya dibuang di tempat pembuangan sampah agar tidak menimbulkan masalah pada lingkungan.

K.7 PSTK Permasalahan – Kata permasalahan, Permasalahan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

151

permasalahantersebut timbul karena ulah manusia yang tidak mampu berterima kasih atas nikmat yang telah alam ini berikan

Setelah dinikmati maka pada akhirnya manusia tidak pernah mempertimbangkan dampaknya kedepan, bahkan manusia tidak pernah sadar bahwa hal yang dilakukan berdampak sangatfatal bagi kehidupan.

telah sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata bahkan, kata pernah, kata hal, kata sangat.dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

timbul karena ulah manusia yang tidak mampu berterima kasih atas nikmat yang alam ini berikan

Setelah dinikmati maka pada akhirnya manusia tidak pernah mempertimbangkan dampaknya kedepan, manusia tidak sadar bahwa yang dilakukan berdampak fatal bagi kehidupan.

K.8 PSTK Dimana – mana kita sering melihat tulisan, baik dipinggir jalan maupun disekolah,...

Kata dimana – mana sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh

kita sering melihat tulisan, baik dipinggir jalan maupun disekolah,...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

152

PUM Musibah yang tidak disangkah – sangkahseperti ini,...

pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata disangkah –sangkah mengandung pemakaian unsur yangmubazir. Kemubaziran itu ditandai oleh pemakaian kata yang diulang – ulang. Sebaiknya kata disangkah – sangkah tidak perlu diulang –ulang.

Musibah yang tidak disangkah seperti ini,...

K.9 PSTK Di Indonesia masih banyak masyarakat kurang memperhatikan tempat membuang sampah sehingga adasungai yang tercemar oleh sampah.

Kata ada, dan kata yang sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Di Indonesia masih banyak masyarakat kurang memperhatikan tempat membuang sampah sehingga sungai tercemar oleh sampah.

K.10 PSTK Lingkungan tempat tinggal kita merupakan hal yang tidak terlepas dari

Kata banyak, dan kata dimana sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata

Lingkungan tempat tinggal kita merupakan hal yang tidak terlepas dari masyarakat atau khalayak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

153

masyarakat banyakatau khalayak ramai, dimana kesadaran masing – masing anggota rumah berbeda antara yang satu dengan yang lain.

Termasuk yang paling mudah kita ajari kepada anak bagaimana supaya rumah tetap bersih.

yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata supaya sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

ramai, kesadaran masing –masing anggota rumah berbeda antara yang satu dengan yang lain.

Termasuk yang paling mudah kita ajari kepada anak bagaimana rumah tetap bersih.

K.11 PSTK Kurang lebih duapuluh tahun yang lalu di pedalaman Kalimantan Timur,...

Frasa kurang lebih sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

dua puluh tahun yang lalu di pedalaman Kalimantan Timur,...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

154

PUM

Ayah selalu menceritakan kepada anak – anaknya dan cucu – cucunya, bahwa dulu kehidupan masyarakat sangatlah mudah,...

,....yaitu kampung Mahakam Tebaq yang sangat – sangatnyaman, aman, dan indah

Kata bahwa sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata sangat – sangat mengandung pemakaian unsur yangmubazir. Kemubaziran itu ditandai oleh pemakaian kata yang diulang – ulang.Seharusnya kata sangat tidak perlu diulang –ulang.

Ayah selalu menceritakan kepada anak – anaknya dan cucu – cucunya, dulu kehidupan masyarakat sangatlah mudah,...

,....yaitu kampung Mahakam Tebaq yang sangat nyaman, aman, dan indah

K.12 PSTK Pada saat Lukman melangkahkan kakinya menuju ke sungai, langkahnya terhenti oleh suatupemandangan yang tidak mengenakkan.

Kata ke, dan kata suatu sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur

Pada saat Lukman melangkahkan kakinya menuju sungai, langkahnya terhenti oleh pemandangan yang tidak mengenakkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

155

yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

K.13 PSTK Di Indonesia sering kita mendengar dari televisi, koran, dan radio.

Banjir terjadi diakibatkan oleh sampah – sampah warga yang tertampung di sungai atau pun di kali –kali.

Kata ke, dan kata suatu sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Partikel pun sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

sering kita mendengar dari televisi, koran, dan radio.

Banjir terjadi diakibatkan oleh sampah – sampah warga yang tertampung di sungai atau di kali – kali.

K.14 PSTK Akibat dari itu, saat ini hutan telah kehilangan fungsinya,...

Frasa saat ini sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis.

Akibat dari itu, hutan telah kehilangan fungsinya,...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

156

PUM ,..menebang pohon dan membunuh binatang – binatangdemi kepentingan pribadi – pribadi dan kantong – kantongmereka sendiri

Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata binatang, kata pribadi, kata binatang sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

,..menebang pohon dan membunuh binatang demi kepentingan pribadi –dan kantong mereka sendiri

K.15 PSTK Namun banyak manusia yang belum menyadari tentang lingkungannya,sehingga perbuatanmanusia sering merusak lingkungan.

Kata perbuatan sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Namun banyak manusia yang belum menyadari tentang lingkungannya,sehingga manusia sering merusak lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

157

K.16 PSTK Karena kita diajak untuk bersama –sama menjaga kebersihan bersama dan agar lingkungan kita selalu bersih dan enak dipandang,..

Kata dan sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit– belit.

Karena kita diajak untuk bersama – sama menjaga kebersihan bersama agar lingkungan kita selalu bersih dan enak dipandang,..

K.17 PSTK ,...tapi Anto ternyata membuang sampah itu di tempat yang bukan tempat pembuangan sampah

Cuaca yang kotor itu mengakibatkan banyak penduduk

Mulai dari kata di tempat yang bukan tempat pembuangan sampah sebaiknya dihilangkan. Sebaiknya diganti dengan kata sembarangan karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata banyak sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata

,...tapi Anto ternyata membuang sampah itu sembarangan.

Cuaca yang kotor itu mengakibatkan penduduk yang sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

158

yang sakit. yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

K.18 PSTK Andi pun bergegas mengambil sampah itu.

Akibat yang sangatfatal banyak warga yang diserang penyakit.

Partikel pun sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Kata sangat dan yang setelah kata “warga” sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Andi bergegas mengambil sampah itu.

Akibat yang fatal banyak warga diserang penyakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

159

Yogyakarta, 24 Januari 2017

Triangulator I Triangulator II

Drs Petrus Hariyanto, M,Pd Septina Krismawati, S.S., M.A

K.19 PSTK Kebersihan lingkungan ataulingkungan sehat adalah idaman setiap manusia.

Frasa kebersihan lingkungan, dan kata atau sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

lingkungan sehat adalah idaman setiap manusia

K.20 PSTK Terlihat jelas sungai Belawan mulai tinggi menggenangi halaman rumah parawarga

Kata tinggi dan kata para sebaiknya dihilangkan, karena adanya pemakaian kata yang tidak ekonomis. Pemakaian struktur yang tidak ekonomis ditandai oleh pemakaian struktur yang berpanjang –panjang atau berbebelit – belit.

Terlihat jelas sungai Belawan mulai menggenangi halaman rumah warga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN ...ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN GURU-GURU SD KABUPATEN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi

160

BIODATA

Brigitta Swaselia Kasita yang akrab dipanggil Sita adalah

anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Jakarta pada

tanggal 9 November 1993. Putri kedua dari pasangan Titus

Priyo Harjatmo dan Maria Magdalena Namarawati ini

mengawali pendidikan formalnya pada tahun 1999 – 2000 di

TK Tarakanita Barito. Pada tahun 2000 – 2006, ia melanjutkan pendidikan di SD

Tarakanita Gading Serpong, kemudian lulus sekolah menengah pertama di SMP

Tarakanita Gading Serpong pada tahun 2009. Pada tahun 2009 – 2012, ia

melanjutkan sekolahnya ke SMA Tarakanita Gading Serpong.

Setelah tamat SMA, ia melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak tahun 2012 hingga

tahun 2016, ia terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata

Dharma diselesaikan dengan menulis skripsi berjudul Analisis Penggunaan Diksi

Pada Karangan Guru-Guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur,

Pada Tahun 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI