Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI))
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun oleh
ALFIN ARDIANSYAH
NIM: 63020150057
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
i
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI))
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun oleh
ALFIN ARDIANSYAH
NIM: 63020150057
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO dan PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari
suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada
Allah lah hendaknya kamu berharap.
(Q.S Al-Insyirah :6-8)
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Ku persembahkan karya sederhanaku ini untuk
Kedua orang tuaku bapak Suhirlan dan ibu Tukiyem yang selalu ikhlas dan tetap
tersenyum di dhadapanku meski dalam keseharianmu tak pernah luput dari tamparan sinar
matahari.
Untuk kakakku Lia Riska Oktavia yang jauh disana, semoga Allah selau melindungimu
dan keluarga kecilmu.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai utusan dan penyampai rasalah-Nya. Berkat atas rahmat
dan karunia Allah SWT penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini bukanlah hasil usaha dari penulis semata, namun semua
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada.
1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Qi Mangku Bahjatullah, Lc.,M.SI. selaku ketua Program Studi Ekonomi
Syariah yang telah memberi arahan.
4. Taufikur Rahman, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
5. Bapak/Ibu Dosen dan karyawan di lingkungan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga yang telah memberikan ilmunya dengan tulus dan
ikhlas.
x
6. Bapak dan Ibu (Bapak Suhirlan dan Ibu Tukiyem) serta kakakku (Lia
Riska Oktavia) yang dengan sepenuh hati memberikan dukungan dan doa
dalam perkuliahan ini. Semoga Allah memeberikan keberkahan kepada
mereka Aamiin.
7. Sahabat-sahabatku M.F.D. Prastiwi, dan para penghuni kontrakan yang
selalu memberikan semangat, motivasi, berbagi tawa dan selalu membantu
dalam segala kesusahan. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
Aamiin.
8. Teman-teman pengururs HMJ Ekonomi Syariah tahun 2017 dan DEMA
FEBI 2018 yang telah memberi banyak pengalaman berharga.
9. Teman-teman kontrakan JNCK dan keluarga besar Ekonomi Syariah 2015
yang telah memberikan motivasi serta dukungan yang tidak akan pernah
terlupakan.
10. Teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga
yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin
Ya Robbal Alamin.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.
Salatiga, 12 Agustus 2019
Penulis
xi
ABSTRAK
Ardiansyah, Alfin. 2019. Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dosen
Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan yang di mediasi oleh pada
perusahaan yang terdaftar di indeks saham syariah indonesia (ISSI) periode tahun
2016-2018.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data
sekunder dengan sampel 34 perusahaan yang selalu terdaftar di indeks saham
LQ45 dalam kurun waktu tahun 2016-2017. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan mengakses laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan alat bantu EViews 9 version. Analisis ini meliputi uji stasioner, uji
asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas), uji
statistik (uji t, uji F dan uji R2) dan path analysis. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan
variabel struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal (DER)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PER), ukuran
peruahaan (Ln) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
(PER), profitabilitas (ROE) berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhanadap nilai perusahaan (PER), struktur modal berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROE), ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROE), profitabilitas (ROE) tidak
mampu memediasi pegaruh strutur modal (DER) dan ukuran perusahan (Ln)
terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci : struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, nilai
perusahaan
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ........ ............................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................................................. v
DECLARATION ................................................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO dan PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ..............................................................................................................xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN.......... .............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
A. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
C. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9
D. Sistematika Penulisan .............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI............ .................................................................... 12
A. Telaah Pustaka ......................................................................................... 12
B. Kerangka Teori ........................................................................................ 20
1. Nilai Perusahaan .................................................................................. 21
xiii
2. Struktur Modal ..................................................................................... 28
3. Ukuran perusahaan .............................................................................. 34
4. Profitabilitas ......................................................................................... 38
C. Kerangka Penelitian................................................................................. 41
D. Hipotesis .................................................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 50
A. Jenis penelitian ........................................................................................ 50
B. Lokasi dan waktu penelitian .................................................................... 50
C. Populasi dan sampel ................................................................................ 51
D. Teknik pengumpulan data ....................................................................... 52
E. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................ 52
F. Instrumen Penelitian ................................................................................ 54
G. Uji Instrument Penelitian ......................................................................... 55
1. Uji Stasioner ........................................................................................ 55
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 55
3. Uji Statistik .......................................................................................... 57
4. Analisis Jalur (Path Analysis) .............................................................. 59
H. Alat Analisis ............................................................................................ 61
BAB IV ANALISIS DATA........ ........................................................................... 62
A. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................... 62
B. Analisis Deskriptif ................................................................................... 62
C. Anilisis Data ............................................................................................ 66
1. Uji Stasioner ........................................................................................ 66
2. Uji Regresi ........................................................................................... 67
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 72
xiv
4. Uji Statistik .......................................................................................... 76
5. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................. 79
6. Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan ................................... 86
BAB V PENUTUP .......... ...................................................................................... 94
A. Kesimpulan .............................................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 96
LAMPIRAN ......................................................................................................... 103
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 962
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Di ISSI Tahun
2016-2018............................................................................................ 63
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Struktur Modal Yang Terdaftar Di ISSI Tahun 2016-
2018 ..................................................................................................... 64
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan Yang Terdaftar Di ISSI Tahun
2016-2018............................................................................................ 65
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Profitabilitas Perusahaan Yang Terdaftar Di ISSI
Tahun 2016-2018 ................................................................................ 65
Tabel 4.5 Hasil Uji Stasioner ................................................................................. 66
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Common Effect ......................................................... 67
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Fixed Effect ............................................................... 68
Tabel 4.8 Hasil Uji Chow Test ............................................................................... 69
Tabel 4.9 Hasil Uji Random Effect ........................................................................ 70
Tabel 4.10 Hasil Uji Hausman Test ....................................................................... 71
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 74
Tabel 4.12 Hasil Uji Hetroskedastisitas ................................................................. 75
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik ................................................................................. 76
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Pertama .......................................................... 80
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linier Ke-Dua ............................................................. 81
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Saham Syariah Dalam Daftar Efek Syariah (DES) Per
Agustus 2018 ......................................................................................... 2
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 41
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas........................................................................... 73
Gambar 4.2 Sobel Test ........................................................................................... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin banyaknya perusahaan dalam dunia industri telah
membuat persaingan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut
untuk senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki
keunggulan. Suatu perusahaan umumnya tidak hanya berorientasi pada
pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai
perusahaan dan kemakmuran pemiliknya. Untuk itu, perusahaan memiliki
rencana strategis yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Di era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini untuk
mencapai tujuannya, perusahaan dituntut harus meningkatkan daya saing,
baik di pasar domestik maupun di pasar internasional, terutama perusahaan
yang telah go public. Pasar modal dapat dimanfaatkan perusahaan yang
telah go public untuk mendapatkan tambahan modal atau sebagai alternatif
pembiayaan. Dengan adanya pasar modal, perusahaan dapat merefleksikan
diri tentang kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaannya
(Suranto, 2017).
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia,
Indonesia adalah negara yang memiliki pangsa pasar modal syariah
2
terbesar di dunia. Di sisi lain, rasio nilai kapitalisasi pasar terhadap GDP
(Gross Domestic Products) Indonesia masih di bawah 50%. Kondisi
tersebut menunjukkan bahwa potensi pengembangan pasar modal syariah
di Indonesia masih sangat besar. Para pelaku di pasar modal telah
menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup
baik bagi mereka. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan ekonomi
syariah semakin meningkat tidak terkecuali dalam dunia pasar modal atau
saham. Menurut data dari OJK jumlah saham syariah dalam Daftar Efek
Efek terus mengalami peningkatan (www.ojk.go.id).
Gambar 1.1
Jumlah Saham Syariah Dalam Daftar Efek Syariah (DES) Per
Agustus 2018
Sumber: www.ojk.go.id
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada
tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat
3
di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah
Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di
BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh
OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke
dalam ISSI. Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam
setahun, setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES.
Oleh sebab itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang
keluar atau masuk menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI
mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata
tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007
sebagai tahun dasar perhitungan ISSI (www.idx.co.id).
Meskipun fatwa sifatnya tidak mengikat, tetapi pada prakteknya
fatwa DSN-MUI adalah salah satu rujukan dalam mengembangkan pasar
modal syariah Indonesia. Sampai dengan saat ini, terdapat 17 fatwa DSN-
MUI yang berhubungan dengan pasar modal syariah. Tiga (3) fatwa DSN-
MUI yang menjadi dasar pengembangan pasar modal syariah adalah:
1. Fatwa DSN-MUI No: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa dana Syariah
2. Fatwa DSN-MUI No: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
3. Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan
Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas
di Pasar Reguler Bursa Efek (www.idx.co.id).
4
Tujuan perusahaan didirikan salah satunya ialah untuk memperoleh
keuntungan. Perusahaan yang memiliki orientasi untuk memperoleh
keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatannya untuk
meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai maksimum (Rahmawati,
2015). Menurut Salvatore (2005) tujuan utama perusahaan yang telah go
public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang
saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat
penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat
mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan (Pratiwi dkk, 2016).
Menurut Pratiwi, dkk (2016) nilai perusahaan merupakan nilai
pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dua hal
tersebut akan menetukan harga saham sebuah perusahaan. Dengan
demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang
perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan, karena mempengaruhi
harga saham sebuah perusahaan. Nilai perusahaan adalah nilai wajar
perusahaan yang menggambarkan presepsi investor terhadap emiten
tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang
selalu dikaitkan dengan harga saham (Languju dkk, 2016). Jika harga
saham meningkat, maka nilai perusahaan pun juga ikut bertambah,
sehingga berdampak pada peningkatan nilai pemegang saham yang
dibuktikan melalui tingginya return bagi pemegang saham. Keadaan inilah
yang akan mencerminkan kemakmuran para pemegang saham perusahaan
(Setiadewi dan Purbawangsa, 2015).
5
Salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kinerja perusahaan adalah mengukur kemampuan
struktur modal dan size (ukuran perusahaan) dalam mempengaruhi tingkat
profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dapat
meningkatkan kemakmuran dari pemilik perusahaan. Struktur modal
berkaitan dengan jumlah utang dan modal sendiri yang digunakan untuk
membiayai aktiva perusahaan (Yando, 2016). Dengan mengoptimalkan
struktur modal akan menciptakan kondisi keuangan yang kuat dan stabil.
Struktur modal dapat diukur dengan debt to equity ratio (DER), yaitu
adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total
ekuitas perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Yando (2018)
didapatkan hasil bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penilitian yang dilakukan Dewi
dan Wirajawa (2013) disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh
negatif dan signifikan pada nilai perusahaan.
Languju, dkk dalam Riyanto (2001) mengemukakan bahwa ukuran
perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
ditunjukkan pada total aktiva, jumlah penjualan rata-rata penjualan.
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar perusahaan dilihat dari
total aset yang dimiliki. Ukuran perusahaan dianggap mempengaruhi nilai
perusahaan karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
mudah perusahaan memperoleh sumber pendanaan yang dapat
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan (Indriyani, 2017).
6
Dalam penelitian yang dilakukan Rahayu dan sari (2018)
didapatkan hasil bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penilitian yang
dilakukan Indiyani (2017), dalam penelitian tersebut ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya
(Herawati, 2017). Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang
tinggi akan diminati sahamnya oleh investor, sehingga, dengan demikian
profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Rahayu dan Sari,
2018). Dalam penelitian yang dilakukan Ismail (2015) profitabilitas yang
diukur dengan variabel Return on Equity (ROE) secara parsial memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan profitabilitas
sebagai variable intervening. Variabel intervening merupakan variabel
penyela/antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen,
sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2012). Profitabilitas
dijadikan sebagai variabel intervening karena profitabilitas bukan
merupakan tujuan perusahaan, tujun perusahaan adalah kemakmuran
pemegang saham, dimana bagaimana perusahaan tersebut mampu
7
berkembang dengan memberikan suatu value bagi perusahaan dalam
memberikan kemakmuran bagi pemegang saham (Andrian, 2012).
Selain itu adanya perbedaan dalam penellitian terdahulu juga
merupakan pertimbangan penulis dalam menggunakan profitabilitas
sebagai variabel intervening. Dalam penelitian yang dilakukan Adrian
(2012) didapatkan hasil bahwa profitabilitas dapat memediasi pengaruh
struktur modal terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ardiana dan Chabachib (2018) dimana profitabilitas tidak
mampu memediasi struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai perusahaan yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dilihat dari faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu struktur modal, ukuran perusahaan
dan profitabilitas. Dengan adanya perbedaan hasil penelitian-penelitian
yang sudah dilakukan, menjadikan pentingnya dilakukan penelitian ulang
sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai
bagaimana pengaruh struktur, modal size (ukuran perusahaan) dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Untuk itu, peneliti akan
melakukan penelitian dengan menjadikan perusahaan yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebagai populasi penelitian.
Berdasarkan latar belakang dan research gap di atas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
8
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI))”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang akan diuji adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)?
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)?
4. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas ?
5. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas ?
6. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang
dimediasi oleh profitabilitas?
7. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang
dimediasi oleh profitabilitas ?
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah disampaikan penelitian ini
bertujuan sebagai berikut:
9
1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh struktur modal terhadap
nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI).
2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI).
3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap
nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI).
4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas.
5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas.
6. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh struktur modal terhadap
nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) yang dimediasi oleh profitabilitas.
7. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) yang dimediasi oleh profitabilitas.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
10
Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan informasi dan
sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahan
melalui variabel profitabilitas.
2. Bagi Pembaca
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan serta wawasan yang lebih luas dan mendalam tentang
pengelolaan suatu perusahaan.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
bentuk pengambilan keputusan untuk memaksimalkan laba dan
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
D. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan ini menguraikan tentang, sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, bab ini ini diawali dengan uraian latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan
sistematika penulisan.
Bab II landasan teori, bab ini membahas mengenai telaah pustaka
yang memaparkan penelitian terdahulu. Bab ini juga membahas kerangka
teori yang digunakan sebagai penguat dalam penelitian. Selanjutnya
menyajikan kerangka berfikir dan hipotesis penelitian sebagai jawaban
sementara atas penelitian.
11
Bab III metode penelitian, bab ini menguraikan metode penelitian
yang meliputi jenis penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kuantitatif,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrument
penelitian, uji instrument penelitian dan alat analisis.
Bab IV analisis data, bab ini berisi tentang diskripsi objek
penelitian yang menggambarkan secara singkat objek yang digunakan
sebagai penelitian, deskripsi data penelitian, uji validitas dan reliabilitas.
Bab V penutup, menjelaskan secara singkat tentang hasil
penelitian, sedangkan saran menjelaskan himbauan terhadap pembaca
mauupun instansi yang terkait. Dilengkapi dengan daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian-penelitian yang meneliti tentang Pengaruh Struktur
Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan
Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)) yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis Variabel Hasil Perbedaan
Penelitian
Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
1 Agus Defri
Yando (2018)
Variabel
Independen :
- Struktur Modal
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Variabel
Moderating :
-Pertumbuhan
perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
Struktur
Modal
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambah size
(ukuran
perusahaan) sebagai
variabel independen
dan menggunakan
profitabilitas
13
- Profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
2 Ni Putu Yuni
Pratiwi dkk
(2016)
Variabel
Independen :
- Struktur Modal
- Ukuran
Perusahaan
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
struktur
modal
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Nilai
Perusahaan
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
profitabilitas
sebagai variabel
intervening
3 Vintia Ayu
Hayuningthias
Maramis
Suranto dkk
(2017)
Variabel
independen :
- Struktur Modal
- Kinerja
Keuangan
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
struktur
modal
berpengaruh
positif tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel kinerja
keuangan, tetapi
menambahkan
variabel size
(ukuran
perusahaan) sebagai
variabel independen
dan profitabilitas
14
sebagai variabel
intevening.
4 Amalia Dewi
Rahmawati
dkk (2015)
Variabel
Dependen :
- Ukuran
Perusahaan
- Struktur Modal
- Profitabilitas
- Keputusan
Investasi
Variabel
Independen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
struktur
modal
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel keputusan
investasi, tetapi
menggunakan
variabel
Profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
5. Julia Putri
(2016)
Variabel
Independen :
- Struktur Modal
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
struktur
modal
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
variabel size
(ukuran
perusahaan) sebagai
variabel independen
dan profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
6 Fery
Anggriawan
dkk (2017)
Variabel
Independen :
- Struktur Modal
Hasil
penelitian
menunjukkan
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
15
Variabel
Dependen :
-Nilai Perusahaan
bahwa
variabel
struktur
modal
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
variabel size
(ukuran
perusahaan) sebagai
variabel independen
dan profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
Size ( Uuran Perusahaan) Terhadap Nilai Perusahaan
1 Octavia
Languju dkk
(2016)
Variabel
Independen :
- Return On
Equity
- Ukuran
Perusahaan
- Price Earning
Ratio
- Struktur modal
Variabel
Dependen :
- Nilai perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif
namun tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidsk
mrnggunsksn
variabel Return On
Equity, dan Price
Earning Ratio akan
tetapi
menambahkan
variabel struktur
modal sebagai
variabel independen
dan profitabilitas
sebagai variabel
intervenimg.
2 Lidya Nafitri
Ayu Herawati
Variabel
Independen :
Hasil
penelitian
Dalam penelitian
ini untuk
16
dan Riski
Aprillia Nita
(2017)
- Ukuran
Perusahaan
- Leverage
- Pertumbuhan
Penjualan
- Profitabilitas
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
menunjukkan
bahwa
variabel
ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif
namun tidak
signifikan
terhdap nilai
perusahaan.
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel leverage
dan pertumbuhan
penjualan, akan
tetapi menggunakan
struktur modal
sebagai variabel
independen dan
profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
3 Eka Indriyani
(2017)
Variabel
Independen :
- Ukuran
Perusahaan
- Profitabilitas
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
pengaruh
ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif
namun tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
variabel struktur
modal sebagai
variabel independen
dan profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
4 Bhekti Fitri
Prasetyorini
(2013)
Variabel
Independen :
- Ukuran
Perusahaan
- Leverage
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
17
- Price Earning
Ratio
- Profitabilitas
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif
terhadap nilai
perusahaan.
perusahaan tidak
menggunakan
variabel leverage
dan price earning
ratio tetapi
menambahkan
struktur modal
sebagai variabel
independen dan
profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
5 Made
Sumartini dkk
(2016)
Variabel
Independen :
- Ukuran
Perusahaan
- Struktur Modal
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
variabel
profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
6 Maryati
Rahayu dan
Bida Sari
(2018)
Variabel
Independen :
- Leverage
- Profitabilitas
- Kualitas Laba
Variabel
Dependen :
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
ukuran
perusahaan
berpengaruh
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel leverage
18
- Nilai Perusahaan
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
dan kualitas laba,
tetapi
menambahkan
variabel struktur
modal sebagai
variabel independen
dan profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
7 Nanang Ari
Utomo (2015)
Variabel
Independen :
- Profitabilitas
- Size (ukuran
Perusahaan)
- Leverage
-Corporate social
rensponsibility
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
variabel
ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel leverege
dan corporate
social
rensposibility,
tetapi
menambahkan
struktur modal
sebagai variabel
independen dan
profitabilitas
sebagai variabel
intervening.
Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening
1 Jun Andrian
(2012)
Variabel
Independen :
- Struktur Modal
- Pertumbuhan
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
19
Perusahaan
- Capital
Expenditure
- Insentif Manajer
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Variabel
Intervening :
- Profitabilitas
profitabilitas
mampu
memediasi
pengaruh
struktur
modal
terhadap nilai
perusahaan.
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel
Pertumbuhan
Perusahaan, Capital
Expenditure,
Insentif Manajer
tetapi
menambahkan
struktur modal
sebagai variabel
independen.
2 Rahman
Rusdi Hamidy
dkk (2015)
Variabel
Independen :
-Struktur Modal
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Variabel
Intervening :
- Profitabilitas
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
profitabilitas
mampu
memediasi
pengaruh
struktur
modal
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
variabel size
(ukuran
perusahaan) sebagai
variabel
independen.
3 Makkulau dkk
(2018)
Variabel
Independen :
- Struktur modal
Variabel
Dependen :
- Nilai perusahaan
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
profitabilitas
(return on
equity)
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan
menambahkan
20
Variabel
Intervening :
-Profitabilitas
mampu
memediasi
hubungan
antara
struktur
modal
dengan nilai
perusahaan
variabel size
(ukuran
perusahaan) sebagai
variabel
independen.
Ayu
Octaviany
dkk (2019)
Variabel
Independen :
- Ukuran
perusahaan
- Leverage
Variabel
Dependen :
- Nilai Perusahaan
Variabel
Intervening :
-Profitabilitas
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
profitabilitas
mampu
memediasi
pengaruh
ukuran
perusahaan
dan leverage
terhadap nilai
perusahaan.
Dalam penelitian
ini untuk
mengetahui faktor
yang
mempengaruhi nilai
perusahaan tidak
menggunakan
variabel leverage
dan menambahkan
variabel struktur
modal sebagai
variabel
independen.
B. Kerangka Teori
Signaling Theory (Teori Sinyal) mengemukakan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
pengguna laporan keuangan, berupa informasi mengenai kondisi
perusahaan kepada pemilik ataupun pihak yang berkepentingan. Sinyal
yang diberikan dapat juga dilakukan melalui pengungkapan informasi
akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan
21
oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan
dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Informasi
tersebut dijadikan sebagai sinyal yang diumumkan pihak manajemen
kepada publik bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik dimasa
depan (Ranitasari, 2017).
Signaling Theory (Teori Sinyal) merupakan teori yang menyatakan
adanya dorongan yang dimiliki oleh para manajer perusahaan yang
memiliki informasi yang baik mengenai perusahaan, sehingga para
manajer akan terdorong untuk dapat menyampaikan informasi mengenai
perusahaan tersebut kepada para calon investor, yang bertujuan agar
perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Ranitasari, 2017).
1. Nilai Perusahaan
a. Pengertian nilai perusahaan
Yang dimaksud nilai perusahaan adalah nilai pasar dari
hutang dan ekuitas perusahaan (Keown dkk, 2010). Menurut Ismail
(2015) nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai cerminan nilai
aset yang dimiliki perusahaan ketika akan dijual. Nilai perusahaan
itu merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya
22
pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek
perusahaan (Yando, 2018).
Prasetyowati dalam Utomo (2016) menyebutkan bahwa
dalam teori stakeholder perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholder. Dengan demikian, keberadaan suatu
perusahaan sangat di pengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh
stakeholder kepada perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan yang telah go public, nilai prusahaan dapat
mengambarkan keadaan perusahaan, hal ini menjadikan nilai
perusahaan menjadi sangat penting. Calon investor akan
memandang baik perusahaan dengan baiknya nilai perusahan
tersebut, karena nilai perusahaan yang tinggi mencerminkan
kinerja perusahaan yang baik. Selain itu prospek serta harapan
akan kemampuan dalam meningkatkan kekayaan perusahaan di
masa mendatang dapat digambarkan melalui nilai perusahaan
(Wahyudi dkk, 2016).
Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan
saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan
nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham
menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan
nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai
sebenarnya dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami
23
ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan
keputusan investasi saham karena dapat membantu investor untuk
mengetahui saham yang mana yang bertumbuh dan murah.
(Pratiwi dkk 2016).
Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga saham di
pasar yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap
kinerja perusahaan secara riil. Dikatakan secara riil karena
terbentuknya harga di pasar merupakan bertemunya titik-titik
kestabilan kekuatan permintaan dan penawaran harga yang secara
riil terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar modal anatara
para penjual (emiten) dan para investor atau sering disebut juga
ekuilibrium pasar (Harmono, 2009). Peluang-peluang investasi
sangat mempengaruhi nilai perusahaan yang dibentuk melalui
indikator nilai pasar saham. Adanya peluang investasi dapat
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan,
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Hermuningsih,
2012).
Dalam kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan
seringkali terjadi konflik antara manajer dan pemilik perusahaan.
Teori keagenan (agency theory) menunjukan bahwa kondisi
informasi yang tidak lengkap dan penuh ketidakpastian akan
memunculkan masalah keagenan. Para pemegang saham atau
pemilik perusahaan tidak mendapatkan informasi lengkap tentang
24
laporan perusahaan. Dari permasalahan tersebut membutuhkan
adanya penengah guna menyelesaikan masalah keagenan. Dalam
hal ini yang dapat menjadi penengah dan mengatasi masalah
adalah auditor independen yang menegakan format pelaporan
keuangan standar berbasis nilai akuntansi (Harmono, 2009).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan
Menurut Rinnaya dkk (2016), terdapat banyak faktor yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan, baik faktor internal maupun
faktor eksternal.
1) Faktor internal bersifat controllable artinya dapat dikendalikan
oleh perusahaan
a) Kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan memperlihatkan kemampuan
perusahaan untuk memberikan keuntungan dari aset,
ekuitas, maupun hutang. Kinerja perusahaan merupakan
prestasi kerja perusahaan (Fachrudin, 2011).
b) Keputusan keuangan
Keputusan pendanaan adalah pemilihan struktur
keuangan, yang menyangkut bauran pendanaan yang
berasal dari modal sendiri dan utang yang akan digunakan
oleh perusahaan. Pemilihan struktur keuangan ini pada
akhirnya menyangkut penentuan banyaknya utang
25
(leverage keuangan) yang akan digunakan oleh perusahaan
untuk mendanai aktivanya (Hasnawati dan Sawir, 2015).
c) Struktur modal
Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan
hutang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio leverage
(pengungkit) perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah
unsur dari struktur modal perusahaan. Struktur modal
merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja
perusahaan (Hermuningsih, 2012).
d) Biaya ekuitas
Biaya ekuitas (cost of equity) dapat didefinisikan
sebagai rate of return minimum yang disyaratkan oleh
pengguna modal sendiri atas suatu investasi agar harga
saham tidak berubah. Biaya ekuitas merupakan tingkat
pengembalian yang harus dicapai oleh perusahaan untuk
memenuhi tingkat pengembalian harapan (expected return)
para pemegang saham ( Nurjanati dan Rodoni, 2015).
2) Faktor eksternal
a) Tingkat suku bunga
Aryaningsih dalam Rompas (2018) menjelaskan
bahwa suku bunga merupakan sejumlah rupiah yang
dibayar akibat telah mempergunakan dana sebagai balas
jasa. Kenaikan suku bunga mengakibatkan penurunan
26
permintaan agregat/pengeluaran investasi. Sebaliknya,
peningkatan suku bunga akan mengakibatkan peningkatan
permintaan agregat.
b) Fluktuasi nilai valas
Pada SFAS No. 52 dijelaskan bahwa tujuan dasar
pertukaran mata uang asing adalah untuk memberikan
informasi yang secara umum sesuai dengan pengaruh
ekonomi yang diharapkan dari suatu perubahan nilai dalam
arus kas dan ekuitas perusahaan. Berdasarkan pernyataan
ini berarti pertukaran mata uang asing berpengaruh pada
nilai perusahaan yang bisa diukur melalui arus kas dan
return saham perusahaan (Suciwati dan Machfoedz, 2002).
c) Keadaan pasar modal
Kondisi suatu pasar modal yang sedang
menguntungkan atau tidak merupakan hal yang penting
untuk diketahui oleh investor dalam melakukan analisis
ekonomi dan pasar modal. Kondisi pasar modal menjadi
acuan bagi investor dalam melakukan keputusan investasi.
Kondisi pasar modal salah satunya dapat dilihat melalui
pertumbuhan indeks harga saham (Hendra dan
Purbawangsa, 2017).
27
c. Rasio nilai perusahaan
Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk
mengetahui nilai dari perusahaan yang tercermin dari harga saham
perusahaaan.
1) Pendekatan PER
PER adalah nilai harga per lembar saham, indikator ini
secara praktis telah dipublikasikan dalam laporan keuangan
laba rugi bagian akhir dan menjadi bentuk standar pelaporan
keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia. PER disebut
juga sebagai pendekatan earning multiplier, yang menunjukan
rasio harga pasar saham terhadap earning (Harmono, 2009).
𝐏𝟎 = 𝐏𝟎/(𝐄𝟏
𝐣)
PER = Market Price/Earning Per Share
Keterangan :
P0 = harga pasar suatu sekuritas
E1 = laba (earning)
j = jumlah lembar saham beredar
EPS = laba / jumlah saham beredar (Harmono,
2009).
2) Price Book Value (PBV)
Dalam Nilai Perusahaan menggunakan pengukuran
Price Book Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang
28
diberikan pasar keuangan pada manajemen dan organisasi
perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.
Dalam rasio ini bisa digunakan rumus sebagai berikut :
𝐏𝐁𝐕 =𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
2. Struktur Modal
a. Pengertian struktur modal
Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang
jangka panjang daengan modal sendiri. Orang yang pertama kali
memperkenalkan teori struktur modal adalah Franco Modigliani
dan Merton Miller (biasa disingkat MM) pada tahun 1985.
Modigliani dan Miller memperkenalkan teori struktur modal dalam
hubungannya dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dimasa yang akan datang (future earning). Mereka mengemukakan
bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa
yang akan datang tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal
(asumsi tidak ada pajak) akan tetapi dipengaruhi oleh besarnya
deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham. (Yudiana,
2012).
Selanjutnya pada tahun 1963 Modigliani - Miller
mempublikasikan teori struktur modal kedua yang memperhatikan
pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan yang tercermin pada
harga saham akan dipengaruhi oleh struktur modal. Sehingga
menurut teori ini semakin besar hutang yang digunakan maka
29
semakin tinggi nilai perusahaan yang tercermin dengan semakin
tinggi harga sahamnya. Argumentasinya adalah bunga hutang yang
dibayarkan dapat mengurangi pajak sehingga penghematan pajak
ini menguntungkan pemegang saham, sehingga akan meningkatkan
harga sahamnya (Yudiana, 2012).
Dalam trade-off theory telah mempertimbangkan berbagai
faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax
dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur
modal tertentu. Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur
modal perusahaan merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak
dengan menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul
sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. (Hermuningsih, 2012).
Sejalan dengan teori balancing yang menjelaskan bahwa sejauh
manfaat masih lebih besar dari hutang, maka hutang akan
ditambah. Tetapi apabila pengorbanan hutang sudah lebih besar,
maka hutang tidak boleh lagi ditambah karena akan menyebabkan
kesulitan keuangan (Wahyuni, 2012).
Menurut Riyanto (1990) struktur modal dapat diartikan
sebagai perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal merupakan
masalah yang penting bagi perusahaan kerena baik buruknya
struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai
30
perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan
mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu
besar dalam menggunakan hutang, maka beban tetap yang harus
ditanggung perusahaan semakin besar pula (Kesuma, 2009).
Perbandingan antara jumlah modal dari dalam perusahaan
dengan modal pinjaman mencerminkan komposisi sumber modal.
Komposisi pembelanjaan yang tepat akan membentuk struktur
modal yang optimal (Putri, 2016). Menurut Rodoni dan Ali dalam
Lestari (2017) tujuan dari manajemen struktur modal adalah
menggabungkan sumber-sumber dana yang digunakan perusahaan
untuk membiayai operasi. Tujuan ini dilihat sebagai pencapaian
gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat
memaksimalkan harga saham.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
Menurut Brigham dan Houston (2013) perusahaan pada
umumnya akan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini ketika
melakukan keputusan struktur modal :
1) Stabilitas penjualan
Suatu perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat
secara aman mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar
dan mengeluarkan beban yang lebih tinggi.
31
2) Struktur aset
Jika hal yang lain dianggap sama, maka perusahaan
yang asetnya memadai untuk dijadikan jaminan pinjaman
cenderung akan cukup banyak menggunakan utang. Aset
umum dapat menjadikan jaminan yang baik, sementara tidak
untuk aset dengan tujuan khusus.
3) Leverage operasi
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih rendah
akan lebih mampu menerapkan leverage keuangan karena
perusahaan tersebut memiliki risiko usaha yang lebih rendah.
4) Tingkat pertumbuhan
Jika hal yang lain dianggap sama, maka perusahaan
yang memiliki pertumbuhan yang lebih cepat harus lebih
mengendalikan diri pada modal eksternal. Selain itu biaya
emisi yang berkaitan dengan penjualan saham biasa akan
melebihi biaya emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual
utang mendorong perusahaan yang mengalami pertumbuhan
pesat untuk lebih mengendalikan diri pada utang.
5) Profitabilitas
Seringkali diamati bahwa perusahaan dengan tingkat
pengembalian investasi yang sngat tinggi ternyata
32
menggunakan utang dalam jumlah yang sedikit. Tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan pendanaan
perusahaan sebagian besar berasal dari internal.
6) Pajak
Bunga merupakan suatu beban pengurang pajak, jadi
makin tinggi tarif pajak perusahaan, maka makin besar
keunggulan dari utang.
7) Kendali
Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi
kendali perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal.
Pertimbangan kendali dapat mengarah pada pertimbangan
penggunakan utang maupun ekuitas karena jenis modal yang
memberikan perlindungan terbaik kepada manajemen
beravariasi.
8) Sikap manajemen
Manajemen dapat melaksanakan pertimbangannya
sendiri tentang struktur modal yang tepat. Manajemen yang
konservatif menggunakan utang yang lebih sedikit, sedangkan
manajemen yang agresif menggunakan lebih banyak utang
dalam usaha mereka mendapatkan laba.
33
9) Sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat
Sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat
seringkali mempengaruhi keputusan struktur modal.
Perusahaan seringkali mmembahas struktur modal dan
memperhatikan saran dari pemberi pinjaman dan lembaga
pemeringkat.
10) Kondisi pasar
Saat terjadi kebijakan uang ketat, perusahaan
berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa pergi
ke pasar saham atau pasar utang jangka pendek. Namun saat
kondisi melonggar, perusahaan menjual obligas jangka
panjang untuk mengembalikan struktur modalnya kembali
pada sasaran.
11) Kondisi internal perusahaan
Internernal perusahaaan juga dapat mempengaruhi
keputusan struktur modal melalui kebijakan yang diambil oleh
manajen perusahaan.
12) Fleksibilitas keuangan
Keputusan struktur modal dapat juga dipengaruhi oleh
kecukupan kapasitas pinjaman cadangan, dimana hal itu dapat
dilakukan dengan penganggaran modal dan operasi yang baik.
34
c. Rasio struktur modal
1) Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan hubungan
antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh
para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh
pemilik perusahaan (Alima, 2015).
𝐃𝐄𝐑 =𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐡𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
2) Total debt to equity ratio ( rasio total hutang terhadap modal
sendiri)
Total debt to equity ratio merupakan perbandingan
anatara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal
sendiri (equitas) (Yudiana, 2012).
Total debt to equity ratio = (total hutang / modal
sendiri)
3. Ukuran perusahaan
a. Pengertian ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya aktiva
yang dimiliki suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat
dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menyediakan
jumlah dan berbagai kapasitas produksi atau jasa (Rahmawati dkk,
2015). Menurut Herawati (2017) ukuran perusahaan didefinisikan
besar kecil suatu perusahaan dengan berbagai cara, seperti: ukuran
pendapatan, jumlah karyawan, total aktiva, nilai pasar saham, dan
35
total modal. Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar
kecilnya perusahaan. Semakin tinggi total aset yang menunjukkan
harta yang dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa besar pula
harta yang dimiliki perusahaan (Meidiyustiani, 2016).
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2008, menjelaskan 4
jenis ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari jumlah penjualan
dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Keempat jenis
ukuran tersebut antara lain:
a. Perusahaan dengan usaha ukuran mikro, yaitu memiliki
kekayaan bersih Rp 50.000.000,- (tidak termasuk tanah dan
bangunan) dan memiliki jumlah penjualan Rp
300.000.000,-.
b. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil, yaitu memiliki
kekayaan bersih Rp 50.000.000,- sampai Rp 500.000.000,-
(tidak termasuk tanah dan bangunan) serta memiliki
jumlah penjualan Rp.300.000.000,- sampai dengan Rp
2.500.000.000,-.
c. Perusahaan dengan usaha ukuran menengah, yaitu
memiliki kekayaan bersih Rp 500.000.000,- sampai Rp
10.000.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan)
serta memiliki jumlah penjualan Rp.2.500.000.000,-
sampai dengan Rp 50.000.000.000,-.
36
d. Perusahaan dengan usaha ukuran besar, yaitu memiliki
kekayaan bersih Rp 10.000.000.000,- (tidak termasuk
tanah dan bangunan) serta memiliki jumlah penjualan Rp
50.000.000.000,- (ww.bi.go.id).
Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses
yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai
sumber. Dengan ukuran perusahaan yang besar memiliki
probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau
bertahan dalam industri sehingga untuk memperoleh pinjaman dari
krediturpun akan lebih mudah. Pada sisi lain, perusahaan dengan
skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian,
karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan
yang mendadak (Hermuningsih, 2012).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran perusahaan
Menurut Herawati (2017) ukuran perusahaan dapat
dipengaruhi oleh :
1) Ukuran pendapatan
Perusahaan yang menghasilkan laba lebih besar
cenderung mempunyai laba ditahan lebih besar sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan perluasan
usaha atau penciptaan produk baru dari sumber pendanaan
internal (Indriyani, 2017).
37
2) Jumlah karyawan
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga
Kerja dalam pasal 1 bahwa tenaga kerja adalah tiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di
luar hubungan keja guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuh ikebutuhan masyarakat
(https://jdih.kemenkeu.go.id).
3) Total aktiva
Dalam PSAK No 16 Revisi Tahun 2011 disebutkan
bahwa aset merupakan semua kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang atau perusahaan baik berwujud maupun tak
berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan
manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.
4) Nilai pasar saham
Menurut Pratiwi dkk (2016) Nilai pasar merupakan
pembukuan nilai saham di pasar saham. Nilai pasar
didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang yang dapat
diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau lia-bilitas pada
tanggal penilaian, antara pem-beli yang berminat membeli
dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu tran-saksi
bebas ikatan (Khoirudin dan kusuma, 2016).
38
5) Total modal
Menurut Kasmir dalam Prayogo dan Maqsudi (2016)
modal kerja diidentifikasikan sebagai modal yang digunakan
untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, teru-
tama yang memiliki jangka waktu pendek.
c. Rasio ukuran perusahaan
Dalam penelitian Meidiyustiani (2016) dalam menentukan
ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset perusahaan, dengan
rumus sebagai berikut:
Ukuran perusahaan (size) = Ln(total assets)
4. Profitabilitas
a. Pengertian profitabilitas
Meurut Hermuningsih (2012) profitabilitas adalah rasio dari
efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang
dihasilkan dari penjualan dan investasi. Perusahaan-perusahaan
dengan profit yang tinggi cenderung menggunakan lebih banyak
pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak. Profitabilias
perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam
memenuhi harapan para pemilik dan merupakan elemen dalam
penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek
perusahaan di masa yang akan datang (Alamsyah, 2017).
Menurut Sartono dalam Alima (2015) profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
39
dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. tingkat
profitabilitas memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan
beroperasi sehingga mampu memberikan keuntungan. Untuk dapat
melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam
keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya
keuntungan (profit), maka akan sangat sulit bagi perusahaan untuk
menarik modal dari luar. Hal ini membuat tingkat profitabilitas
menjadi sangat penting bagi perusahaan (Rahayu dan Sari, 2015).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
Mnururt Lestari (2017) Faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas adalah :
1) Rasio Likuiditas
Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek
dengan sumber daya jangka pendek (lancar) yang tersedia
untuk memenuhi kewajiban tersebut.
2) Rasio Aktivitas
Disebut juga sebagai rasio efisiensi atau perputaran
mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai
aktivanya. semakin
c. Rasio profitabilitas
Menurut Alima (2015) beberapa rasio yang digunakan
untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut:
40
1. Gross Profit Margin
Untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari
setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat
dipengaruhi oleh harga pokok penjualan.
2. Net Profit Margin
Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya
laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan
yang dilakukan. Dengan kata lain rasio ini mengukur laba
bersih setelah pajak terhadap penjualan.
3. Return On Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
4. Return On Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia
bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui
besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk
setiap rupiah modal dari pemilik.
41
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel
Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang
dimediasi oleh variabel Profitabilitas. Berikut ini adalah gambar dari
kerangka penelitian:
Gambar 2.1
Kerangka penelitian
Maka peenelitian diatas dapat dibuat persamaan matematis
sebagai berikut:
a. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z
b. Z = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y = variabel nilai perusahaan
A = konstanta
b1-3 = koefisien regresi
Struktur Modal
(X1)
Ukuran
Perusahaan (X2)
profitabilitas
(Z)
Nilai
Perusahaan
(Y)
P1
P2
P3
P4
P5
42
X1 = struktur modal
X2 = ukuran perusahaan
Z = profitabilitas
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang
bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan
kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar
atau terbukti dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil
penelitian lapangan (Supardi, 2005). Hipotesis yang dibentuk dalam
penelitian ini didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya, sehingga
diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji. Adapun hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Struktur modal merupakan peimbangan antara hutang jangka
panjang daengan modal sendiri. Dalam teori struktur modal kedua
dipublikasikan Modigliani - Miller pada tahun 1963, pajak menjadi
faktor yang diperhatikan. Argumentasinya adalah bunga hutang yang
dibayarkan dapat mengurangi pajak sehingga penghematan pajak ini
menguntungkan pemegang saham, sehingga akan meningkatkan harga
sahamnya (Yudiana, 2012). Bertambahnya proporsi hutang akan
menaikan biaya keagenan sehingga dapat menurunkan nilai
perusahaan (Rahmawati dkk, 2015). Menurut Kashmir dalam Putri
(2016) semakin tinggi rasio struktur modal menunjukkan kinerja yang
43
buruk bagi perusahaan. Maka perusahaan harus berusaha agar struktur
modal bernilai rendah atau berada dibawah standar industri yaitu 90%.
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yaitu Rahmawati, dkk (2015) dan Putri (2016) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut,
maka hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
H1 = Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Menurut Herawati (2017) ukuran perusahaan didefinisikan
sebagai besar kecil suatu perusahaan dengan berbagai cara, seperti:
ukuran pendapatan, jumlah karyawan, total aktiva, nilai pasar saham,
dan total modal. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi
nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan
maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber
pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran
perusahaan merupakan cerminan dari asset yang dimiliki suatu
perusahaan. Perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumber untuk
meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses yang lebih baik
terhadap sumber-sumber pendanaan (Octaviany dkk, 2019).
44
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yaitu Prasetyorini (2013) dan Sumartini dkk (2016) hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Menurut Harahap dalam Makkulau (2018), profitabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,
kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Profitabilias perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan
dalam memenuhi harapan para pemilik dan merupakan elemen dalam
penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di
masa yang akan datang (Alamsyah, 2017).
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yaitu Ismail (2013) dan Nurminda dkk (2017), hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut,
45
maka hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H3 = Profitablitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.
4. Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.
Struktur modal adalah perimbangan seluruh sumber
pembiayaan jangka panjang yang digunakan untuk seluruh kegiatan
perusahaan. Penggunaan hutang dalam sumber pendanaan diharapkan
mampu menekan biaya modal yang pada akhirnya meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan (Alima, 2015). Sesuai dengan teori
Brigham dan Houston (2001), semakin tinggi nilai struktur modal
menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar,
hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan, karena
tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi. Apabila
rasio utang meninggi, maka tingkat beban bunga juga akan meningkat,
hal ini akan mengurangi keuntungan yang diperoleh perusahaan
(Marusnya dan Mangantar, 2016).
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh struktur modal
terhadap profitabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yaitu Alima (2015) dan Lestari (2017), hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel struktur modal berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis ke-empat
(H4) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
46
H4 = Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
5. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.
Ukuran perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai
aktivitas operasional perusahaan. Perusahaan yang lebih besar akan
semakin mudah untuk mendapatkan dana eksternal berupa hutang
dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu kegiatan
operasional perusahaan (Putra dan Bajra, 2015). Semakin besar firm
size maka semakin besar jumlah kekayaan perusahaan yang dapat
digunakan untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Apabila
kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lebih baik maka
produk yang dihasilkan akan lebih banyak sehingga mampu
menghasilkan penjualan tinggi dan profitabilitas yang lebih tinggi pula
(Nursatyani, 2014).
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yaitu Purba dan Yadnya (2015) dan Ardiansyah (2017), hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian
tersebut, maka hipotesis kelima (H5) yang diajukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
47
H5 = Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
6. Pengaruh strukur modal terhadap nilai perusahaan yang
dimediasi oleh profitabilitas.
Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai cerminan nilai
aset yang dimiliki perusahaan ketika akan dijual (Ismail 2015).
Menurut Brigham dan Daves (2010) dalam Makkulau (2018)
memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan,
karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan hal
penting yang harus dicapai oleh manajemen perusahaan.
Teori balancing mengemukakan penyeimbangan komposisi
hutang dan modal sendiri dalam struktur modal, dimana perusahaan
harus menyeimbangkan penggunaan hutang jangka panjang dan
hutang jangka pendek dengan modal sendiri sehingga dapat
menghasilkan profit yang di inginkan perusahaan (Wahyuni, 2012).
Berdasarkan trade-off theory, profitabilitas dipengaruhi struktur
modal, dimana kenaikkan utang dapat mengurangi beban pajak dan
biaya agensi sehingga pendapatan bersih menjadi lebih tinggi
(Hamidy dkk, 2015).
Penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh struktur
modal terhadap nilai perusahaan yang dimediasi profitabiltas yaitu
Makkulau (2018), penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa
48
profitabilitas mampu memediasi pengaruh struktur modal terhadap
nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis ke-
enam (H6) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H6 = Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan yang
dimediasi oleh profitabilitas.
7. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan yang
dimediasi oleh profitabilitas.
Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya
perusahaan. Semakin tinggi total aset yang menunjukkan harta yang
dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa besar pula harta yang
dimiliki perusahaan (Meidiyustiani, 2016). Dengan total aset yang
besar, perusahaan memiliki sumber daya yang besar juga dalam
kegiatan oprasionalnya sehingga perusahaan dianggap memiliki
stabilitas kinerja baik dan dipercaya mampu menghasilkan profit yang
lebih tinggi. Sejalan dengan teori critical resources yang menyatakan
bahwa semakin besar skala suatu perusahaan maka profitabilitas yang
dihasilkan juga semakin tinggi.
Penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dimediasi profitabiltas
yaitu Ardiana dan Chabachib (2018). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa profitabilitas mampu memediasi pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
49
hipotesis ketujuh (H7) yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H7 = Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
yang dimediasi oleh profitabilitas
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015) metode kuantitatif
disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis sehingga
metode ini disebut sebagai metode ilmiah/scientific. Analisis data bersifat
kuantitatif/statistik yang berupa angka-angka dengan tujuan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti berusaha
untuk menemukan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari
variabel bebas yaitu pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini mengambil objek penelitian pada perusahaan yang
secara tetap terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dalam
kurun waktu tahun 2016 - 2018 dengan indeks saham LQ45. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Mei tahun 2019.
51
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) dengan indeks saham LQ45. Jumlah perusahaan yang terdaftar
dalam indeks saham LQ45 yaitu 45 perusahaan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Berdasarkan sifat datanya,
maka dalam penelitian ini menggunakan purposive sampel. Menururt
Sugiyono (2014) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data struktur modal, ukuran perusahaan,
perofitabilitas, dan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2016 - 2018.
Pertimbangan yang digunakan dalam penentuan sampel adalah:
a. Perusahaan yang secara rutin terdaftar di indeks LQ45 selama
periode tahun 2016-2018.
b. Perusahaan yang secara rutin melaporkan laporan keuangan di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2016-2018.
52
Setelah diseleksi terdapat 34 perusahaan yang secara rutin terdaftar di
indeks LQ45 dari kurun waktu 2016-2018 yang kemudian dijadikan
sampel dalam penelitian ini.
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan kesimpulan (Bawono, 2006). Seperti penelitian yang
dilakukan Utomo (2016), metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini dengan cara studi dokumentasi yaitu teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian
namun melalui dokumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data
panel. Peneliti mendapatkan data dari laporan tahunan perusahaan terkait
yang telah di publikasikan oleh BEI di laman website www.idx.co.id.
E. Definisi Konsep dan Operasional
1) Struktur Modal
Struktur modal merupakan kombinasi hutang dengan modal
sendiri. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan yang
digunakan untuk menentukan berapa banyak utang yang akan
digunakan oleh perusahaan untuk mendanai aktivanya (Pratiwi dkk,
2016). Pada penelitian ini peneliti menggunakan ukuran Debt to
Equity Ratio dalam menghitung struktur modal. Peneliti dalam
menentukan Debt to Equity Ratio mengacu pada penelitian yang
dilakukan Yando (2018) deengan menggunakan rumus :
53
𝐃𝐄𝐑 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐡𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐞𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬
2) Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diartikan besar kecil suatu
perusahaan dengan berbagai cara, seperti: ukuran pendapatan, jumlah
karyawan, total aktiva, nilai pasar saham, dan total modal (Herawati
2017). Pengkuran perusahaan dengan asset perusahaan menunjukkan
seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan
aset yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada
semaksimal mungkin untuk menghasilkan keuntungan usaha
(Meidiyustiani, 2016). Peneliti menghitung ukuran perusahaan yang
mengacu pada penelitian yang dilakukan Rahmawati dkk (2016)
dengan nilai logaritma natural dari total aset (natural logaritm of
asset).
Ukuran perusahaan (size) = Ln(total assets)
3) Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya (Herawati, 2017). Profitabilias perusahaan merupakan
indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi harapan para
pemilik dan merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan
yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang
(Alamsyah, 2017). Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk
54
menetahui profitabilitas adalah Return On Equity (ROE). Peneliti
menghitung Return On Equity (ROE) mengacu pada penelitian yang
dilakukan Astuti dkk (2015) dengan rumus sebagai berikut:
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝐑𝐎𝐄) =𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
4) Nilai perusahaan
Menurut Languju dkk (2016) nilai perusahaan adalah nilai
wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap
emiten tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan persepsi
investor yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan
(Value) mencerminkan nilai saat ini dari pendapatan yang diinginkan
dimasa mendatang dan indikator bagi pasar dalam menilai perusahaan
secara keseluruhan (Utomo, 2016). Dalam penelitian ini untuk
menentukan nilai perusahaan peneliti menggunakan rasio Price to
Earning Ratio (PER) yang mengacu pada penelitian yang dilakukan
Rahmawati dkk (2015) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐏𝐄𝐑 =𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2015) instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati
yang secara spesifik. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah
laporan tahunan perusahaan.
55
G. Uji Instrument Penelitian
1. Uji Stasioner
Dalam penelitian ini perlu dilakukan uji stasioner karena data
yang digunakan adalah data sekunder. Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah data memiliki unit root atau tidak, serta untuk
mengetahui derajat stasioneritas data. Uji stasioneritas data dilakukan
untuk melihat apakah data terintegrasi pada ordo yang sama atau
tidak. Pengujian stasioneritas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) dan Phillips-
Perron (PP). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara
t-statistic dan critical value (1%, 5%, 10%) yang dihasilkan, apabila t-
Statistic lebih besar daripada critical value maka H ditolak, yang
berarti data adalah stasioner (Oktavia dan Amri, 2017).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal (Sutopo
dan Slamet, 2017).
Menurut Ghazali (2013) menyatakan uji normalitas
dengan analisis statistik dapat dilakukan menggunakan uji
Kolmogorof-Smirnov, dengan mempertimbangkan nilai Sig.
dengan α = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
56
1) Sig. ≥ α = 0,05, maka dapat dikatakan data yang digunakan
berdistribusi secara normal.
2) Sig. ≤ α = 0,05, maka dapat dikatakan data yang digunakan
berdistribusi secara tidak normal.
Menurut Ghozali dan Ratmono (2013) untuk mengetahui
data berdistribusi normal dapat juga dilakukan dengan analisis
grafik. Jika nilai probabilitas > α = 0,05 maka dapat dikatakan
data yang digunakan berdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi dimana terdapat hubungan
linier sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel
bebas dari model regresi berganda (Bawono dan Shina, 2018).
Pengujian multikolinieritas dalam regresi dapat diuji dengan
menggunakan matriks korelasi dengan melihat korelasi antara
variabel independen. Jika tingkat kolinearitas < 0,90 maka tidak
terjadi multikolinieritas (Ghozali dan Ratmono, 2013).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas (Ghozali,
2005). Dengan menggunakan uji white ini, kita bisa mengetahui
57
data tersebut bebas dari heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
besarnya signifikansi variabel independen. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Kriteria :
1) Jika hasil uji r > 0.05 tidak ada terjadi heteroskedastisitas
2) Jika uji r < 0.05 berarti terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Statistik
d. Uji t (Uji Individual)
Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi
5%. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial
variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien
regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
58
e. Uji F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
signifikansi 5%. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis
sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan
variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien
regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
f. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)
Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi berkisar antara 0 hingga 1. Nilai koefisien
determinasi (R2) yang rendah bermakna kemapuan variabel bebas
dalam menjelaskan variabel terikat terbatas, namun ketika nilai
koefisien determinasi mendekati 1 bermakna variabel bebas
59
memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013).
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan
metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur
adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013).
Adapun persamaan regresi menghitung pengaruh struktur
modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan
provitabilitas sebagai variabel intervening melalui analisis jalur
dirumuskan sebagai berikut:
Z = 𝛼 + 𝑝3𝑋1 + 𝑝4𝑋2 + 𝑒1 (1)
Y = 𝛼 + 𝑝1𝑋1 + 𝑝2𝑋2 + 𝑝5𝑍 + 𝑒2 (2)
Keterangan :
a. X1 = Struktur Modal
b. X2 = Ukuran Perusahaan
c. Z = Profitabilitas
d. Y = Nilai Perusahaan
e. Besarnya 𝑒1 = √(1 − 𝑅2)
f. Besarnya 𝑒2 = √(1 − 𝑅2)
60
Persamaan (1) digunakan untuk menghitung pengaruh struktur
modal dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Persamaan (2)
digunakan untuk menghitung pengaruh struktur modal dan ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan. Dalam persamaan (2) variabel
struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas berperan sebagai
variabel independen, sedangkan nilai perusahaan berperan sebagai
variabel dependen.
Setelah dilakukan analisis regresi melalui dua persamaan
diatas dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh struktur modal
dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening dengan menggunakan p1, p2, p3, p4 dan
p5. Berikut rumus perhitungan analisis jalur (path analysis):
Pengaruh langsung X1 ke Z : p1
Pengaruh tidak langsung X1 ke Z ke Y : p3 x p5
Total pengaruh (korelasi X1 ke Y) : p1 + (p3xp5)
Pengaruh langsung X2 ke Y : p2
Pengaruh tidak langsung X2 ke Z ke Y : p4 x p5
Total pengaruh (korelasi X2 ke Y) : p2 + (p4xp5)
Untuk mengetahui signifikansi variabel intervening dalam
penelitian ini, yang dirumuskan dengan perkalian (p3 x p5) dan (p4 x
p5) diuji dengan sobel test untuk mencari standar error dari masing-
masing koefisien indirect effect (Sp3p5) dan (Sp4p5) yang dirumuskan
sebagai berikut:
61
𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝32 + 𝑝32𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝42 + 𝑝42𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
Berdasarkan hasil Sp3p5 dan Sp4p5 tersebut selanjutnya
dapat dihitung t statistik pengaruh variabel intervening dengan
rumus :
𝑡 =𝑝3𝑝5
𝑆𝑝3𝑝5
𝑡 =𝑝4𝑝5
𝑆𝑝4𝑝5
Nilai t hitung diatas dapat digunakan untuk menguji
hipotesis yang menyatakan ada tidaknya pengaruh variabel
intervening dalam penelitian. Dengan demikian, apabila t hitung
lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima dengan kata lain
ada pengaruh mediasi dalam penelitian. Sebaliknya, apabila t
hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak dengan kata
lain tidak ada pengaruh mediasi dalam penelitian (Ghozali, 2013).
H. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka kemudian diproses dan diolah menggunakan software
EViews 9 Version. Analisis ini memberikan gambaran tentang suatu data
yang selanjutnya akan diinterpretasikan dalam pembahasan.
62
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada
tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat
di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah
Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di
BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh
OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke
dalam ISSI. Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam
setahun, setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES.
Oleh sebab itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang
keluar atau masuk menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI
mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata
tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007
sebagai tahun dasar perhitungan ISSI (www.idx.co.id).
B. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2013). Berikut
adalah hasil uji statistik deskriptif pada penelitian ini:
63
1. Nilai Perusahaan (PER) yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesi (ISSI)
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah indeks komposit
saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja
pasar saham syariah Indonesia. penelitian ini menggunakan sampel nilai
perusahaan yang didiambil dari data laporan tahunan perusahaan dari
tahun 2016-2018.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan yang
terdaftar di ISSI tahun 2016-2018
Nilai Perusahaan
Mean 20.15376
Median 17.28000
Maximum 65.79000
Minimum 2.180000
Observation 102
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari nilai
perusahaan yang terdaftar di ISSI tahun 2016-2018 sebesar 20.15376 dan
nilai median 17.28000. Nilai tertinggi yaitu 65.79000 dan nilai terendah
2.180000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran penelitian.
2. Struktur Modal (DER) Perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah Indonesi (ISSI)
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah indeks komposit
saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja
64
pasar saham syariah Indonesia. penelitian ini menggunakan sampel
struktur modal perusahaan yang didiambil dari data laporan tahunan
perusahaan dari tahun 2016-2018.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Struktur Modal Perusahaan yang
terdaftar di ISSI tahun 2016-2018
Nilai Perusahaan
Mean 32.41186
Median 23.60000
Maximum 91.90000
Minimum 0.030000
Observation 102
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata struktur modal
perusahaan yang terdaftar di ISSI tahun 2016-2018 sebesar 32.41186 dan
nilai median 23.60000. Nilai tertinggi yaitu 91.90000 dan nilai terendah
0.030000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran penelitian.
3. Ukuran Perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI)
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah indeks komposit
saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja
pasar saham syariah Indone sia. penelitian ini menggunakan sampel total
aset perusahaan yang didiambil dari data laporan tahunan perusahaan dari
tahun 2016-2018.
65
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan yang
terdaftar di ISSI tahun 2016-2018
Nilai Perusahaan
Mean 4901.686
Median 3016.000
Maximum 68941.00
Minimum 708.0000
Observation 102
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari nilai
perusahaan yang terdaftar di ISSI tahun 2016-2018 sebesar . 4901.686 dan
nilai median 3016.000. Nilai tertinggi yaitu 68941.00 dan nilai terendah
708.0000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran penelitian.
4. Profitabilitas (ROE) yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesi
(ISSI)
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan yang
terdaftar di ISSI tahun 2016-2018
Nilai Perusahaan
Mean 15.82069
Median 14.75000
Maximum 81.90000
Minimum 0.100000
Observation 102
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
66
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari nilai
perusahaan yang terdaftar di ISSI tahun 2016-2018 sebesar 15.82069 dan
nilai median 14.75000. Nilai tertinggi yaitu 81.90000 dan nilai terendah
0.100000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran penelitian.
C. Anilisis Data
1. Uji Stasioner
Uji stasioneritas yang dilakukan adalah uji Unit Root dengan
menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji
stasioneritas untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada
tabel 4.5, sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Stasioner
No Variabel Probability Unit
Root Test
Keterangan
1 Nilai Peusahaan 0.0000 Data stasioner pada
level
2 Struktur Modal 0.0000 Data stasioner pada
level
3 Total Aset 0.0000 Data stasioner pada
level
4 Profitabilitas 0.0000 Data stasioner pada
level
Berdasarkan tabel 4.5 data yang diolah menunjukan output dengan
nilai probability < 0,05. Dengan demikian uji stasioneritas untuk masing-
masing variabel dalam penelitian ini memenuhi ketentuan uji
67
stasioneritas dan layak untyuk dilanjutkan dengan pengujian data
lanjutannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran penelitian.
2. Uji Regresi
Uji regresi dapat dilakukan jika data yang diteliti bersifat stasioner.
Setelah data memenuhi uji stasioneritas, maka harus dilakukan pemilihan
model regresi yang tepat dengan cara spesifikasi model regresi. Berikut
ini merupakan hasil spesifikasi model uji regresi:
a. Uji regresi Menggunakan Commont Effect
Regresi commont effect mengasumsikan bahwa data
gabungan yang ada menunjukan kondisi sesungguhnya dan hasil
analisis dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu
(Setyaningrum, 2017). Hasil uji regresi commont effect dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi commont Effect
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:08
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 22.71230 2.527767 8.985122 0.0000
DER 0.085907 0.109421 0.785104 0.4343
ASET -0.000164 0.000141 -1.159195 0.2492
PROFIT -0.096099 0.044184 -2.174958 0.0320 R-squared 0.075052 Mean dependent var 20.15376
Adjusted R-squared 0.046737 S.D. dependent var 12.50913
S.E. of regression 12.21331 Akaike info criterion 7.881355
Sum squared resid 14618.16 Schwarz criterion 7.984295
68
Log likelihood -397.9491 Hannan-Quinn criter. 7.923039
F-statistic 2.650628 Durbin-Watson stat 1.091687
Prob(F-statistic) 0.053007
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.6 bentuk dari regresi commont effect
yaitu sebagai berikut:
Nilai perusahaan = 22.71230 + 0.085907 Struktur Modal -
0.000164 Total Aset - 0.096099 Profitabilitas.
b. Uji Regresi Menggunakan Fixed Effect
Regresi Fixed effect mengasumsikan bahwa data gabungan
yang ada memiliki konstanta dan koefisien regresi yang tetap untuk
berbagai periode waktu. Hasil uji regresinya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Fixed effect
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:09
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 19.44200 7.582344 2.564114 0.0127
DER -0.292350 0.158672 -1.842479 0.0700
ASET -0.000246 0.000415 -0.592023 0.5559
PROFIT 0.201800 0.216098 0.933833 0.3538 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.640768 Mean dependent var 20.15376
Adjusted R-squared 0.441808 S.D. dependent var 12.50913
S.E. of regression 9.345847 Akaike info criterion 7.582646
69
Sum squared resid 5677.415 Schwarz criterion 8.534842
Log likelihood -349.7149 Hannan-Quinn criter. 7.968222
F-statistic 3.220595 Durbin-Watson stat 2.512517
Prob(F-statistic) 0.000020
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan tabel diatas, bentuk persamaan regresi dengan fixed
effect yaitu sebagai berikut :
Nilai perusahaan = 19.44200 - 0.292350 Struktur Modal -
0.000246 Total Aset + 0.201800 Profitabilitas.
Setelah diketahui persamaan regresinya, langkah selajutnya
adalah melakukan uji chow-test dengan likeli hood untuk mengetahui
apakah uji regresi ini cocok untuk digunakan pada penelitian ini atau
tidak. Adapun hasil uji chow-test dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji Chow-test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: REGRESI
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.101861 (33,65) 0.0000
Cross-section Chi-square 96.468375 33 0.0000
sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas nilai cross-section chi-square sebesar
96.468375 dengan probability 0.0000 < 0,05 sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa regresi yang digunakan adalah fixed-effect.
70
Tabel 4.9
Hasil Uji Random Effect
Dependent Variable: PER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/05/19 Time: 23:09
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 24.44946 3.078823 7.941171 0.0000
DER -0.055465 0.116886 -0.474521 0.6362
ASET -0.000183 0.000177 -1.028534 0.3062
PROFIT -0.077854 0.057750 -1.348107 0.1807
sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, bentuk persamaan regresi dengan
random effect adalah:
Nilai nilai perusahaan = 24.44946 - 0.055465 Struktur Modal -
0.000183 Total Aset -0.077854 Profitabilitas.
Setelah diketahui persamaan regresinya, selanjutnya dilakukan uji
hausman-test untuk mengetahui kesesuaian uji regresi dengan model
digunakan pada penelitian ini atau tidak. Adapun hasil uij hausman-test
dapat dilihat dari tabel berikut:
71
Tabel 4.10
Uji Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: REGRESI
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 6.921529 3 0.0744
sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel diatas Cross-section random sebesar
6.921529, dengan propability 0.0744 > 0,05 sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa regresi yang digunakan adalah fixed-effect.
Model regresi fixed-effect yang diperoleh dari hasil pengujian
estimasi model dapat ditulis sebagai berikut :
Nilai perusahaan = 19.44200 - 0.292350 Struktur Modal -
0.000246 Total Aset + 0.201800 Profitabilitas.
Persamaan model regresi fixed effect diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Konstanta diperoleh sebesar 19.44200 yang berarti jika variabel
independen sama dengan (0), maka nilai perusahaan sebesar
19.44200 dengan asumsi cateris paribus.
b. Koefisien regresi variabel struktur modal diperoleh sebesar -
0.292350 bernilai negatif dengan nilai probabilitas sebesar 0.0700.
72
Artinya jika variabel struktur modal mengalami peningkatan 1
satuan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar
0.292350 dengan asumsi cateris paribus.
c. Koefisien regresi variabel ukuran perusahaan diperoleh sebesar -
0.000246 bernilai negatif dengan nilai probabilitas sebesar 0.5559.
Artinya jika variabel ukuran perusahaan mengalami peningkatan 1
satuan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sbesar
0.000246 namun hasil uji tersebut tidak signifikan, dengan asumsi
cateris paribus.
d. Koefisien regresi variabel profitabilitas diperoleh sebesar 0.201800
bernilai positif dengan nilai probabilitas sebesar 0.3538. Artinya jika
variabel profitabilitas mengalami peningkatan 1 satuan, maka nilai
perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0.201800 namun
hasil tersebut tidak signifikan, dengan asumsi cateris paribus.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal (Sutopo dan
Slamet, 2017). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
73
0
4
8
12
16
20
-1.4 -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Series: Standardized Residuals
Sample 2016 2018
Observations 102
Mean -6.53e-18
Median 0.008479
Maximum 0.742967
Minimum -1.339330
Std. Dev. 0.362485
Skewness -0.598767
Kurtosis 4.652874
Jarque-Bera 17.70584
Probability 0.000143
sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Dari gambar 4.1 diperoleh nilai probability sebesar 0.000143,
nilai tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
Asumsi distribusi normal residual ini terutama untuk ukuran sampel
kecil, oleh karena itu kita perlu mengabaikannya untuk ukuran
sampel besar. Pengujian asumsi klasik sebaiknya lebih ditekankan
pada pada uji heteroskedastisitas dan auto korelasi yang dapat
mennyebabkan pengambilan kesimpulan menjadi tidak valid
(Ghozali dan Ratmono, 2013).
Menurut Gujarati dalam kasmiarno (2017) data panel dapat
meminimalkan bias yang kemungkinan besar muncul dalam hasil
analisis, memberi lebih banyak informasi, variasi, dan degree of
freedom. Panel data memungkinkan mempelajari lebih kompleks
mengenai prilaku yang ada dalam model sehingga pengujian data
74
panel tidak memerlukan uji asumsi klasik. Merujuk pada penelitian
yang dilakukan Octaviani (2018) dan Salebu (2018) sehingga dalam
penelitian ini uji normalitas tidak terlalu ditekankan.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi dimana terdapat hubungan
linier sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel
bebas dari model regresi berganda (Bawono dan Shina, 2018).
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinieritas
LOGDER LOGASET LOGPROFIT
LOGDER 1.000000 0.040124 0.062231
LOGASET 0.040124 1.000000 -0.011360
LOGPROFIT 0.062231 -0.011360 1.000000
Sumber: data yang diolah,2019
Berdasarkan pada hasil output matriks korelasi diatas
korelasi antara variabel DER dan Total Aset sebesar 0.040124,
korelasi antara DER dan ROE sebesar -0.062231, dan korelasi
antara Total Aset dan ROE sebesar -0.011360. tidak terdapat
korelasi antar variabel independen diatas 0,90. Jadi dapat
disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen.
75
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas (Ghozali,
2005).
Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: LOGPER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:47
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102
White period standard errors & covariance (d.f. corrected)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5.022271 2.149976 2.335966 0.0226
LOGDER -0.029847 0.058967 -0.506171 0.6144
LOGASET -0.254458 0.274500 -0.926987 0.3574
LOGPROFIT 0.113757 0.077852 1.461189 0.1488
Sumber : data sekunder yang diolah,2019
Dari tabel 4.13 dapat diperoleh hasil bahwa:
a) Nilai probabilitas variabel Stuktur modal sebesar 0.6144 >
0,05. Hal ini berarti tidak terdapat indikasi
heteroskedastisitas.
76
b) Nilai probabilitas variabel total aset sebesar 0.3574 > 0,05.
Hal ini berarti tidak terdapat indikasi heteroskedastisitas.
c) Nilai probabilitas variabel profitabilitas sebesar 0.1488 >
0,05. Hal ini berarti tidak terdapat indikasi
heteroskedastisitas.
4. Uji Statistik
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik
Dependent Variable: LOGPER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:56
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.787916 1.671008 2.865286 0.0056
LOGDER -0.281847 0.106020 -2.658442 0.0099
LOGASET -0.193960 0.211946 -0.915135 0.3635
LOGPROFIT 0.115822 0.084160 1.376218 0.1735 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.639244 Mean dependent var 2.831007
Adjusted R-squared 0.439441 S.D. dependent var 0.603509
S.E. of regression 0.451850 Akaike info criterion 1.523973
Sum squared resid 13.27096 Schwarz criterion 2.476169
Log likelihood -40.72262 Hannan-Quinn criter. 1.909550
F-statistic 3.199367 Durbin-Watson stat 2.600570
Prob(F-statistic) 0.000022
Sumber: Data yang diolah
a. Uji t (Uji Individual)
Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
77
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Adapun penjelasan mengenai output uji statistic yang
disajikan pada tabel 4.13 adalah sebagai berikut:
1. Konstanta diperoleh sebesar 4.787916 yang berarti jika
variabel independen sama dengan (0), maka nilai
perusahaan sebesar 4.787916 dengan asumsi cateris
paribus.
2. Variabel struktur modal menunjukkan pada koefisien alpha
5% dengan nilai Coefficient sebesar -0.281847 dan nilai
probabilitas 0.0099 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa
variabel struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada alpha 5%. Hasil tersebut
menunjukan apabila variabel struktur modal mengalami
peningkatan 1 satuan, maka nilai perusahaan akan
mengalami penurunan sebesar 0.281847.
2. Variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan pada koefisien
alpha 5% dengan nilai Coefficient sebesar -0.193960 dan
nilai probabilitas 0.3635 > 0,05. Maka dapat diartikan
bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
tersebut menunjukan apabila variabel ukuran perusahaan
mengalami peningkata 1 satuan, maka nilai perusahaan
78
akan mengalami penurunan sebesar 0.193960, akan tetapi
hasil tersebut tidak signifikan.
3. Variabel profitabilitas menunjukkan pada koefisien alpha
5% dengan nilai Coefficient sebesar 0.115822 dan nilai
probabilitas 0.1735 > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa
variabel profitabilitas berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut
menunjukan apabila variabel profitailitas mengalami
peningkata 1 satuan, maka nilai perusahaan akan
mengalami peningkatan sebesar 0.115822, akan tetapi hasil
tersebut tidak signifikan.
3. Uji F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Adapun penjelasan mengenai hasil uji f yang
telah disajikan pada tabel 4.13 bahwa hasil uji f pada penelitian
ini memiliki nilai koefisien sebesar 3.199367 dengan prob (f-
statistik) sebesar 0,000022 < 0,05. Hasil ini artinya bahwa secara
simultan variabel independen mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
79
4. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)
Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2013). Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.13
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi
antara variabel independen dan dependen pada Adjusted R-
squared adalah 0.639244. Ini berarti bahwa variabel independen
dapat mempengaruhi sebesar 63,9244% terhadap variabel
dependen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan kedalam model penelitian ini.
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
a. Regresi Linier Berganda Antara Profitabilitas (ROE), Struktur
Modal (DER) Dan Total Aset.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda antara variabel
struktur modal dan total aset terhadap profitabilitas dalam proses
perhitungannya dapat diperoleh dan disajikan dalam tabel 4.14
sebagai berikut:
80
Tabel 4.14
Analisis Regresi Linier Berganda Pertama
Dependent Variable: LOGPROFIT
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:52
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3.031913 2.415342 -1.255273 0.2138
LOGDER 0.087236 0.154691 0.563936 0.5747
LOGASET 0.671919 0.298754 2.249071 0.0279
Sumber: Data yang diolah,2019
Hasil persamaan regresi pada tabel 4.14 dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Konstanta diperoleh sebesar -3.031913 yang berarti jika
variabel independen sama dengan (0), maka nilai perusahaan
sebesar -3.031913 dengan asumsi cateris paribus.
2. Koifisien regresi variabel struktur modal diperoleh dengan
nilai Coefficient sebesar 0.087236 dengan probabilitas sebasar
0.5747 > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel struktur
modal berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Hal ini menunjukan bahwa jika struktur modal
modal semakin besar, maka profitabilitas tidak akan
mengalami peningkatan atau penurunan.
3. Koifisien regresi variabel ukuran perusahaan diperoleh dengan
nilai Coefficient sebesar 0.671919 dengan probabilitas sebesar
81
0.0279 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Hal ini menunjukan bahwa jika ukuran
perusahaan semakin besar maka akan diikuti dengan
peningkatan profitabilitas. Sementara untuk nilai e1 dapat
dicari dengan rumus e1= √(1-0,922838) = 0,277780
b. Regresi Linier Berganda Antara Nilai Perusahaan, Struktur
Modal (DER) Dan Total Aset, Profitabilitas (ROE).
Tabel 4.15
Analisis Regresi Linier Berganda Ke-Dua
Dependent Variable: LOGPER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:56
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.787916 1.671008 2.865286 0.0056
LOGDER -0.281847 0.106020 -2.658442 0.0099
LOGASET -0.193960 0.211946 -0.915135 0.3635
LOGPROFIT 0.115822 0.084160 1.376218 0.1735 Sumber: Data yang diolah,2019
Hasil persamaan regresi pada tabel 4.15 dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Konstanta diperoleh sebesar 4.787916 yang berarti jika
variabel independen sama dengan (0), maka nilai perusahaan
sebesar 4.787916 dengan asumsi cateris paribus.
82
2) Koifisien regresi variabel struktur modal diperoleh dengan
nilai Coefficient sebesar -0.281847 bernilai negatif dengan
probabilitas sebesar 0.0099. Hasil tersebut menunjukan apabila
variabel struktur modal mengalami peningkatan 1 satuan, maka
nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0.281847.
3) Koifisien regresi variabel ukuran perusahaan diperoleh dengan
nilai Coefficient sebesar -0.193960 bernilai negtif dengan
probabilitas sebesar 0.3635. Maka dapat diartikan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut
menunjukan apabila variabel ukuran perusahaan mengalami
peningkata 1 satuan, maka nilai perusahaan akan mengalami
penurunan sebesar 0.193960, akan tetapi hasil tersebut tidak
signifikan.
4) Koifisien regresi variabel profitabilitas diperoleh dengan nilai
Coefficient sebesar 0.115822 bernilai positif dengan
probabilitas sebesar 0.1735. Hasil tersebut menunjukan apabila
variabel profitailitas mengalami peningkata 1 satuan, maka
nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar
0.115822, akan tetapi hasil tersebut tidak signifikan.
5) Sementara untuk nilai e2 dapat dicari dengan rumus e2= √(1-
0,639244) = 0,600629
83
c. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh
total
Analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan
tidak langsung Pengaruh langsung yaitu pengaruh dari satu
variabel independen terhadap variabel dependen, tanpa melalui
variabel dependen lainnya. Berdasarkan diagram jalur dapat
ditunjukkan bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung
tersebut. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan
analisis secara menyeluruh sebagai berikut :
Gambar 4.2
Tabel Sobel Test
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variable
independen dapat berpengaruh langsung ke variabel dependen dan
dapat juga berpengaruh tidak langsung melalui variable
intervening.
Struktur
modal (X1)
Ukuran
Perusahaan
(X2)
Profitabilitas
(Z)
Nilai
perusahaan
(Y)
P1= -0,281847
P2= -0,193960
P3= 0,087236
P4= 0,671919
P5= 0,115822
e1= 0,277780
e2= 0,600629
84
a. Pengaruh langsung dan tidak langsung
1) Pengaruh langsung struktur modal terhadap nilai
perusahaan (P1) sebesar -0.281847, sedangkan pengaruh
tidak langsung struktur modal terhadap nilai perusahaan
melalui profitabilitas = (P3 x P5) = (0,087236) x (0,115822)
= 0,010103
Total pengaruh langsung dan tidak langsung struktur modal
terhadap nilai perusahaan = P1 + (P3 x P5) =
(-0,281847) + (0,010103) = -0,271744
2) Pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan (P2) sebesar -0.193960, sedangkan pengaruh
tidak langsung ukuran peruahaan terhadap nilai perusahaan
melalui profitabilitas = (P4 x P5) = (0,671919) x (0,671919)
= 0,451475.
Total pengaruh langsung dan tidak langsung ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan = P2 + (P4 x P5)
= -0,193960 + 0,451475
= 0,257515.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi maka menggunakan
sobel test yaitu, sebagai berikut:
1. 𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝32 + 𝑝32𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
= √(0,115822)2(0,154691)2 + (0,087236)2(0,084160)2
+ (0,154691)2(0,084160)2
85
= √(0,000320) + (0,000053) + (0,000169)
= √0,000542
= 0,023280
2. 𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝42 + 𝑝42𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
= √(0,0115822)2(0,298754)2 + (0,671919)2(0,084160)2
+ (0,298754)2(0,084160)2
= √( 0,001197) + (0,003197) + (0,000632)
= √0,005026 = 0,070894
Berdasarkan hasil (Sp3p5) dan (Sp4p5) ini selanjutnya akan dihitung
nilai t statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
𝑡1 =𝑝3𝑝5
𝑆𝑝3𝑝5=
0,087236 𝑥 0,013414
0,023280= 0,050265
𝑡2 =𝑝4𝑝5
𝑆𝑝4𝑝5=
0,451475 𝑥 0,013414
0,070894= 0,085424
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan:
1) Peran profitabilitas memediasi antara struktur modal terhadap
nilai perusahaan, maka dapat dihitung dari nilai t hitung
0,050265 lebih kecil dari t tabel (N 102) dengan signifikansi
5% yaitu sebesar 1,65993 maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi tidak signifikan. Hal ini berarti profitabilitas
tidak dapat menjadi mediator antara struktur modal terhadap
nilai perusahaan. Hasil ini menunjukan bahwa struktur modal
86
berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan tidak melalui
profitabilitas.
2) Peran profitabilitas memediasi antara ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan, maka dapat dihitung dari nilai t
hitung 0,085424 lebih kecil dari t tabel (N 102) dengan
signifikansi 5% yaitu sebesar 1,65993 maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi tidak signifikan. Hal ini berarti
profitabilitas tidak dapat menjadi mediator antara ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan. . Hasil ini menunjukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap nilai
perusahaan tidak melalui profitabilitas.
6. Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan
1. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan.
Dari hasil uji ttest menggunakan eviews 9 yang dapat dilihat
pada tabel 4.13 menunjukan bahwa variabel struktur modal
menunjukkan nilai Coefficient sebesar -0.281847 pada koefisien
alpha 5% dengan nilai probabilitas 0.0099 < 0,05. Maka dapat
diartikan bahwa secara statistik variabel struktur modal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sehingga secara empiris dapat disimpulkan bahwa, hipotesis (H1)
yang menyatakan struktur modal berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan diterima. Berdasarkan Agency
Cost / Tax Shield Trade-Off Model (trade off theory), penggunaan
87
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan namun hanya sampai
pada batas tertentu. Jika melebihi batas tersebut, penggunaan
hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan (Rahmawati dkk,
2015).
. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Ismail (2015) yang menunjukan struktur modal berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil
penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Suranto, dkk (2017) yang menunjukkan bahwa variabel struktur
modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Dari hasil uji ttest menggunakan eviews 9 yang dapat dilihat
pada tabel 4.13 menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan
menunjukkan nilai Coefficient sebesar -0,193960 pada koefisien
alpha 5% dengan nilai probabilitas 0.3635 > 0,05. Maka dapat
diartikan bahwa secara statistik variabel ukuran perusahaan
berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sehingga secara empiris dapat disimpulkan bahwa,
hipotesis (H2) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.
Ukuran perusahaan bukan merupakan pertimbangan bagi
para investor dalam berinvestasi. Semakin besar perusahaan maka
88
semakin besar pula dana yang dibutuhkan untuk kegiatan
operasional perusahaan. Salah satu sumber dana perusahaan
diperoleh dari hutang yang berasal dari pihak eksternal. Hal
tersebut menyebabkan tingginya risiko dalam perusahaan tersebut
sehingga memperbesar potensi terjadinya kebangkrutan sehingga
menimbulkan kekhawatiran bagi para investor (Rahmawati dkk,
2015)
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Languju dkk (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian
ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sumartini dkk
(2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Dari hasil uji ttest menggunakan eviews 9 yang dapat dilihat
pada tabel 4.13 menunjukan bahwa variabel profitabilitas
menunjukkan nilai Coefficient sebesar 0.115822 pada koefisien
alpha 5% dengan nilai probabilitas 0.1735 > 0,05. Maka dapat
diartikan bahwa secara statistik variabel profitabilitas berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga
secara empiris dapat disimpulkan bahwa, hipotesis (H3) yang
89
menyatakan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan ditolak.
Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham mengindikasikan bahwa tingkat
pengembalian investasi yang akan diterima pemegang saham
rendah, sehingga pemegang saham tidak tertarik untuk membeli
saham dan menyebabkan harga saham cenderung turun (Pratiwi
dan Topowijono, 2018). Tingkat pengembalian yang rendah
terhadap pemegang saham bisa diakibatkan oleh penggunaan
hutang dalam proses produksi, sehingga beban yang harus dibayar
perusahaan juga meningkat yang mengakibatkan pengembalian
terhadap pemegang saham rendah.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Dewanto, dkk (2017) hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh hamidy, dkk (2015)
hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas.
Dari hasil uji menggunakan eviews 9 yang dapat dilihat
pada tabel 4.14 menunjukan bahwa variabel struktur modal
menunjukkan nilai Coefficient sebesar 0,087236 dengan alpha 5%
90
dan nilai probabilitas 0.5747 > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa
secara statistik variabel struktur modal berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sehingga secara empiris
dapat disimpulkan bahwa, hipotesis (H4) yang menyatakan
struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas ditolak.
Ketika perusahaan memiliki hutang yang tinggi maka
semakin tinggi pula jumlah kewajiban yang harus dibayar.
Penggunaan hutang akan meningkatkan beban perusahaan, namun
hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan laba yang
diperoleh perusahaan karena perusahaan dapat mengelola
penggunaan hutang dengan baik (Ardiana dan Chabachib, 2018).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Wahyuni (2012) yang menyatakan bahwa struktur modal
berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Sedangkan hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Astuti (2015) yang menunjukan bahwa DER berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas.
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas.
Dari hasil uji menggunakan eviews9 yang dapat dilihat
pada tabel 4.14 menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan
menunjukkan nilai Coefficient sebesar 0,671919 dengan alpha 5%
dan nilai probabilitas 0,0279 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa
91
secara statistik variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas. Sehingga secara empiris
dapat disimpulkan bahwa, hipotesis (H5) yang menyatakan ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas diterima.
Semakin besar firm size maka semakin besar jumlah
kekayaan perusahaan yang dapat digunakan untuk menunjang
kegiatan operasionalnya. Apabila kegiatan operasional
perusahaan berjalan dengan lebih baik maka produk yang
dihasilkan akan lebih banyak sehingga mampu menghasilkan
penjualan tinggi dan profitabilitas yang lebih tinggi pula
(Nursatyani, 2014).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Meidiyustiani (2016) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Sedangkan hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Nurdiana (2018) yang menyatakan bahwa ukuran
Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
6. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Yang
Dimediasi Oleh Profitabilitas.
Berdasarkan uji sobel test yang telah dilakukan peran
profitabilitas memediasi antara struktur modal terhadap nilai
perusahaan, maka dapat dihitung dari nilai t hitung 0,050265 lebih
92
kecil dari t tabel dengan signifikansi 5% yaitu sebesar 1,65993
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,050265 tidak
signifikan, yang berarti profitabilitas tidak dapat memediasi antara
struktur modal terhadap nilai perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis (H6) yang menyatakan pengaruh
struktur modal terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh
profitabilitas ditolak.
Penelitian ini mendukung penelitian yang diklakukan
Ardiana dan Chabachib (2018) yang menunjukan bahwa
profitabilitas tidak mampu memediasi pegaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hamidy, Rahman
Rusdi (2015) yang menunjukan bahwa profitabilitas dapat
memediasi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Ini
menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh langsung terhadap
nilai perusahaan, tidak melalui profitabilitas.
7. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Yang Dimediasi Oleh Profitabilitas.
Berdasarkan uji sobel test yang telah dilakukan peran peran
profitabilitas memediasi antara ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan, maka dapat dihitung dari nilai t hitung 0,085424 lebih
kecil dari t tabel dengan signifikansi 5% yaitu sebesar 1,65993
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,085424 tidak
93
signifikan, yang berarti profitabilitas tidak dapat memediasi antara
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis (H7) yang menyatakan pengaruh
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh
profitabilitas ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Kamaliah dan Restu (2016) yang menunjukan Profitabilitas
tidak dapat memediasi pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap
nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Ardiana dan Chabachib (2018)
yang menunjukan bahwa profitabilitas dapat memediasi pengaruh
ykuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap nilai
perusahaan, tidak melalui profitabilitas.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh
struktur modsl dan ukursn perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui
profitabilitas sebagai variabel intervening, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berkut:
1. Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) tahun
2016-2018.
2. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia)
tahun 2016-2018.
3. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) tahun 2016-2018.
4. Struktur modal berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah
Indonesia) tahun 2016-2018.
95
5. ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah
Indonesia) tahun 2016-2018.
6. Profitabilitas tidak dapat memediasi antara struktur modal terhadap nilai
perusahaan yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) tahun
2016-2018.
7. Profitabilitas tidak dapat memediasi antara ukuran perusahaan terhadap
nilai perusahaan yang terdaftar di ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia)
tahun 2016-2018.
B. Saran
1. Penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain
seperti ROA, PBV, ROI yang masih berhubungan dengan variabel di
penelitian ini.
2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel yang data nya kurang
lengkap. Untuk itu untuk penelitian yang selanjutnya agar
mengembangkan lagi penelitian ini dengan menggunakan variabel yang
data nya lebih lengkap dan sesuai serta mudah diperoleh.
3. Bagi akademisi penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan
dokumentasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
4. Pagi praktisi penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum
mengeluarkan kebijakan, terutama bagi perusahaan yang telah go public.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, S. (2017). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan,
Relevansi Nilai Informasiakuntansi, Keputusan Investasi, Kebijakan
Dividen Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks Kompas 100 Periode 2010-2013). Competitive, Vol. 1 No. 1.
Alima, Sutria . (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Industri Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jom FISIP Volume 2 No.2.
Andrian, J. (2012). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Capital
Expenditure, Dan Insentif Manajer Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis
Strategi< Vol. 21, No. 2.
Anggriawan, Fery. (2017). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang
Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 50 No. 4.
Aniela Nurminda, D. I. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Barang Dan Konsumsi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015). E-Proceeding Of
Management : Vol.4, No.1 .
Ardiana, Erna dan Mochammad Chabachib. (2018). Analisis Pengaruh
Strukturmodal, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi
Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di BEI Pada
Tahun 2012-2016). DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING
Volume 7, Nomor 2.
Ardiansyah, Edo Fani.(2017). Pengaruh Laverage, Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di BEI . eprints.perbanas.ac.id. Diunduh pada 25 Juli
2019.
Astuti, Kurniasih Dwi. (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Perusahaan Go Publik Yang Menjadi 100 Perusahaan
Terbaik Versi Majalah Fortune Indonesia Periode Tahun 2010-2012).
Jurnal Akuntansi. Vol 2 No. 1.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Bawono, Anton dan Arya Fendha Ibnu Shina. (2018). Ekonometrika Terapan
Untuk Ekonomi dan Bisnis Islam Aplikasi dengan Eviews. Salatiga:
LP2M IAIN Salatiga.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan (Essentials Of Financial Management). Jakarta: Salemba
Empat.
______. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Essentials Of Financial
Management). Jakarta: Salemba Empat.
Dewanto, Alfret Kristanto, dkk (2017). Pengaruh Rasio Leverage Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Industri Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu
Manajemen Universitas Tadulako Vol. 3, No. 1
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. (2016). Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2.
Fachrudin, Khaira Amalia. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 13, No. 1, Mei 2011: 37-46.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analsisi Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
______. (2013). Aplikasi Analsisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ghazali, Imam dan Dwi Ratmono.(2013). Aplikasi Analsisi Multivariate dan
Ekonometrika, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Eviews 8.
Semarang: Badan Peneribit Universitas Diponegoro.
______. (2018). Aplikasi Analsisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Hamidy, Rahman Rusdi dkk. (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.10.
Handara, I Made Panji D.P.P dan Ida Bagus A.P. (2017). Pengaruh Rasio
Keuangan, Kondisi Pasar Modal, Dan Perubahan Nilai Tukar
Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 2.
Harmono. (2009). Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scored. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hasnawati, Sri dan Agnes Sawir. (2015). Keputusan Keuangan, Ukuran
Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik di
Indonesia. Jmk, Vol. 17, No. 1.
Herawati, Nurul dan Bandi Bandi. (2017). Dua Puluh Tahun Riset Perpajakan
dalam Akutansi Suatu Studi Bibliografi. Jurnak Akutansi dan
Keuangan, Volume 19 No.2.
Hermuningsih ,Sri. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Sruktur Modal Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2.
Indriyani, E. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi, Volume 10
Ismail, I. (2015). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2013). Jurnal
Akuntanika, No. 1 , Vol. 2.
Kamaliah, Adi Chandra dan Restu Agusti. (2016). Analisis Pengukuran Kinerja
Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi pada PT XL
Axiata Tbk-Jakarta). Jurnal Ekonomi Volume. 24 No.3.
Kasmiarno, Kurnia Sari. (2017). Analisis Pengaruh Indikator Ekonomi Dan
Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2008-2014). Jurnal Ekonomi
Syariah Teori dan Terapan Vol. 4
Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. (2017). Jakarta: Kencana.
Kesuma, A. (2009). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Yang
Go Public DI Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, Vol. 11.
Keown, Arthur J. dkk. (2010). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan.
Jakarta: PT. Indeks
______. (2011). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT.
Indeks
Khoirudin, Rifki dan Desta Rizky Kusuma. (2016). Kewajaran Nilai Pasar Saham
Perusahaan Pasca Right Issue. JIEP-Vol. 16, No 1.
Languju, Octavia M. M. (2016). Pengaruh Return On Equity, Ukuran Perusahaan,
Price Earning Ratio Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Property And Real Estate Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume 16 No. 02 .
Lestari, Nola Veronica (2017). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jom Fisip Vol. 4 No. 2 .
Makkulau, Andi Runis dkk. (2018). Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening pada
Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Sigma: Journal of Economic and Business Vol. 1.
Marusya, Pontororing dan Mariam Magantar. (2016) Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Tobacco Manufacturers
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2008-2015.
Jurnal Berkala Ilmiah EfisiensiVolume 16 No. 03.
Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Meidiyustiani,Rinny.(2016). Pengaruh Modal Kerja, Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Penjualan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode Tahun 2010 – 2014.
Jurnal Akuntansi dan KeuanganVol. 5 No. 2.
Ni Putu Yuni Pratiwi, F. Y. (2016). Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. E-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Mnajemen, Volume 4.
Nurdiana,Diah. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap
Profitabilitas. MENARA Ilmu Vol. XII. No.6.
Nurjanati, Ratri dan Ahmad Rodoni. (2015). Pengaruh Asimetri Informasi Dan
Tingkat Disclosure Terhadap Biaya Ekuitas Dengan Kepemilikan
Manajerial Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia). E S E N S I Jurnal
Bisnis dan ManajemenVol. 5, No. 2, Oktober 2015.
Nursatyani, Anisa (2014). Analisis Pengaruh Current Ratio, Firm Size, Dan
Assets Tangibility Terhadap Return On Asset Dengan Debt To Total
Asset Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Sektor
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011). Jurnal
Bisnis STRATEGIVol. 23 No. 2.
Oktavia,Niki Ermija dan Amri. (2017). Analisis Kausalitas Antara Inflasi Dan
Konsumsi Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2 No.1.
Octaviany, Ayu dkk. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap
Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan Volume 3 No.
1.
Prasetyorini, Bhekti Fitri. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Imu Manajemen | Volume 1 Nomor 1.
Pratiwi, Kurniawati dan Topowijono. (2018). PENGARUH STRUKTUR
MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2015). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)|Vol. 56 No.1
Prayogo, Tony Setyo dan Achmad Maqsudi. (2016). Analisis Sumber Dan
Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada
Pt.Timah (Persero) Tbk (Pengamatan Di Bei Periode Tahun 2009-
2012). Jurnal Ekonomi Akuntansi, Hal 109 - 118volume 1, Nomor 1.
Purb, Ida Bagus Gede Indra Wedhana dan Putu Yadnya. (2015). Pengaruh Ukuran
Perusahaan Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4,
No. 8.
Putra, A.A. Wela Yulia dan Ida Bagus Badjra. (2015). Pengaruh Leverage,
Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 7.
Putri, Julia. (2016). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Go Publik (Studi Kasus Sektor Makanan Dan
Minuman). JOM FISIP Vol. 3 No. 2.
Rahayu, Maryati dan Bida Sari. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan. IKRAITH-HUMANIORA, Vol. 2, No. 2,
Rahmawati,Amalia Dewi dkk. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Keputusan Investasi Terhadap
Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Sektor Properti, Real Estate,
Dan Building Construction Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2010-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 23
No. 2.
Ranitasari, Resa Rusar.(2017). Pengaruh DPK, LDR, CAR , NPL dab NIM
terhadap Penyaluran Kredit pada Perusahaan Perbankan Swasta
Devisa Nasional yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2011-
2015. eprints.perbanas.ac.id. diunduh pada 22 Juli 2019.
Rinnaya, Ista Yansi. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Keputusan
Pendanaan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Emperis pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
2010-2014). Journal Of Accounting, Volume 2 No.2.
Riyanto, Bambang. (1990). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
______. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE
Fakultas Ekonomi UGM.
Rompas, Wensy F. I. (2018). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Nilai
Tukar Terhadap Permintaan Kredit Pada Perbankan Di Kota Manado.
Jurnal Berkala Ilmiah EfisiensiVolume 18 No. 02.
Salebu, Jefry Batara. (2018). Pengaruh Pma Dan Pdb Terhadap Penerimaan Pajak
Indonesia: Analisis Data Panel 2005-2015. SIMPOSIUM NASIONAL
KEUANGAN NEGARA.
Sari, Dewi Intan dan Rahayu Sari. (2015). Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,
Profitabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan
Opini Audit Modifikasi Going Concern (Studi Pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014). e-Pro0cending
of Management Volume 2 No.2.
Senata, M. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Yang
Tercatat Pada Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil Volume 6 Nomor 01.
Setiadewi, Kadek A.Y dan Ida Bgs. A.P. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan
Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal
Manajemen vol.4 No.2.
Setyaningrum, Wahyu.(2017). Pengaruh Struktur Modal terhadap Earning PER
Share (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Kontruksi Bangunan
yang Tedaftar di BEI tahun 2013-2015). Yogyakarta: Perpustakaan
UGM.
Suciwati, Desak Putu dan Mas’ud Machfoedz. (2002). Pengaruh Risiko Nilai
Tukar Rupiah Terhadap Return Saham : Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bej. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia Vol. 17, No. 4, 2002, 347 - 360.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D . Bandung:
CV.Alvabeta.
Sumartini, Made dkk. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahan Sektor Transportasi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. e-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Volume 4.
Supardi. (2005). Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta : UII Press.
Sutopo, Yeridan Achmad Slamet. (2017). Statistika Inferensial. Yogyakarta:
DANI.
Suranto, Vintia Ayu Hayuningthias Maramis dkk. (2017). Analisis Pengaruh
Struktur Modal Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA
Vol.5 No.2.
Utomo, N. A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Indeks Lq45 Di Bursa Efek Indonesia. Dinamika
Akuntansi, Keuangan Dan Perbanka, Vol. 5 No.1.
______. (2015). Antesenden Corporate Social Responsibility dan Dampaknya
Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Dinamika Manajemen.
Wahyudi,Henri Dwi. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Kebijakan Deviden, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Penggunaan Indeks Lq-45 Periode 2010 -2014).
BENEFIT Jurnal Manajemen dan BisnisVolume 1, Nomor 2.
Wahyuni, Nanik. (2012). Analaisis Rasio Untuk Mengukur Kinerja Pengelolaan
Keuangan Daerah Kota Malang. El Muhasaba: Jurnal Akutansi
Volume 1 No.1.
Wahyuni, Sri (2012). Efek Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Management Analysis Journal 1.
Yando, A. D. (2018). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Sebagai Variabel
Moderating (Studi Empiris Perusahaan Properti Dan Real Estate Di
BII 2011-2015. JIM UPB Volume 6 No.1 .
Yudiana, Fetria Eka. (2012). Konsep Dasar Manajemen Keuangan. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/saham-
syariah/Pages/Statistik-Saham-Syariah---Agustus-2018.aspx
https://www.idx.co.id/idx-syariah/indeks-saham-syariah/
ww.bi.go.id
https://jdih.kemenkeu.go.id
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini
No Kode Tahun DER ASET (USD) ROE PER
1 ADHI
2016 0,8 1415172 6,5 23,6
2017 1,4 1995282 9,6 13
2018 1,4 2120986 12,3 8,8
2 ADRO
2016 0,1 6476326 9 12,02
2017 4,1 6766014 13,1 45,92
2018 0,1 7110725 11 14,58
3 AKRA
2016 0,9 11148380 14,8 25,6
2017 0,9 11847324 15,9 21,4
2018 1 14042817 19,6 11,5
4 ANTM
2016 62,8 2111376 0,3 33,14
2017 44,2 2113681 0,7 11
2018 68,7 2345520 4,9 21,02
5 ASII
2016 4,4 18440493 13 22,12
2017 1,7 2113681 15 17,27
2018 7,5 24275423 16 11,56
6 BBCA
2016 50,8 47657676 20,5 15,54
2017 47,9 52839437 19,2 23.174
2018 25,8 58083658 17 24,78
7 BBNI
2016 57,6 42467042 15,5 9,06
2017 60,4 49952817 15,6 13,56
2018 62,8 56941690 16,1 10,93
8 BBRI
2016 85,3 7076070 23 2,18
2017 85 7939775 20 15,36
2018 85,7 9133085 20,4 17,23
9 BBTN
2016 85,3 15082287 18,3 7,04
2017 91,9 18406005 18,1 5,2
2018 91,5 21580014 14,9 9,58
10 BMRI
2016 79,3 7314831 11,1 39,12
2017 78,9 7920429 5,6 18,09
2018 78,3 8466564 5,5 13,58
11 BSDE
2016 30,2 2696634 8,3 18,81
2017 19,2 3235999 17,7 6,65
2018 11,1 3669119 5,6 18,62
12 GGRM
2016 59,1 4433214 16,9 13,41
2017 36,8 4701404 18,4 20,79
2018 34,7 4866001 17,3 20,65
13 HMSP
2016 19,6 2993521 37,3 34,82
2017 20,9 3038099 29,4 43,39
2018 24,1 3281831 29,1 31,98
14 ICBP
2016 36 2035348 20,8 27,75
2017 36 22267254 18,3 27,3
2018 34 24202254 21,7 26,66
15 INCO
2016 4 2209820 0,1 10,48
2017 4 2169175 1 14,15
2018 5 2217962 3 3,67
16 INDF
2016 47 5786938 12,1 16,79
2017 47 62254155 11,1 16,12
2018 48 67984366 10,2 15,72
17 INTP
2016 15 2123280 15,5 14,65
2017 18 2032676 7,3 43,44
2018 20 1956972 4,8 59,27
18 JSMR
2016 66,3 3767606 11,5 15,59
2017 76,8 5576972 11,9 21,12
2018 75,4 5804155 10,9 14,12
19 KLBF
2016 2,2 1072254 17,3 28,9
2017 2,7 1170158 17,3 32,96
2018 2,3 1277902 16 28,99
20 LPKR
2016 0,6 3211527 5 18,58
2017 0,5 3998028 3 18,09
2018 0,7 3507465 4 8,93
21 LPPF
2016 60 3421761 10,9 21,85
2017 60 38221127 81,9 15,29
2018 60 3546761 60,4 14,84
22 MNCN
2016 33 1002808 14,4 17,8
2017 35 1060373 14,8 22
2018 35 1002808 14,4 20,2
23 PGAS
2016 42,4 6786025 10,6 15,89
2017 34,3 8125552 9,5 16,15
2018 44,1 7995184 9,5 11,26
24 PTBA
2016 16 1308224 19 65,79
2017 17,2 15484142 32,4 5.788
2018 12,2 17023192 30,8 9,01
25 PTPP
2016 19,0 2198287 13 18,49
2017 19,3 2942449 14,7 11,28
2018 222 3700644 14,5 7,46
26 SCMA
2016 23,1 33947958 40,7 27,28
2017 18,2 3792824 28,9 27,23
2018 16,8 4322697 28,9 18,41
27 SMGR
2016 21,5 3114570 15,6 12,04
2017 20,4 3455539 5,6 36,26
2018 19,2 3602527 9,8 22,16
28 SRIL
2016 65 940500 17,9 5,1
2017 62,9 1184500 15,3 7,49
2018 62,1 1373880 16,3 5,96
29 SSMS
2016 33,2 5044366 17 22,54
2017 45,7 6883028 19 16,52
2018 53,7 7955000 3 13,81
30 TLKM
2016 0,3 12648662 27,6 20,29
2017 0,3 13977746 29,2 19,86
2018 0,38 14520845 23 20,6
31 UNTR
2016 0,03 4506425 12,2 25,36
2017 10 5793105 16,4 17,83
2018 0,1 8188804 23,1 9,17
32 UNVR
2016 15,7 1179296 13,4 46,3
2017 26,5 1331408 14,2 60,89
2018 15,7 1374859 14,2 38,02
33 WIKA
2016 0,5 2189897 10,7 14,55
2017 0,6 3217167 10,5 12,34
2018 0,7 4171127 14,1 8,03
34 WSKT
2016 73 43257169 7,62 17,29
2017 77 68940676 9,29 7,78
2018 70 4171127 14,1 8,03
Lampiran 2: Uji Regresi Linier Berganda
Secara langsung
Dependent Variable: LOGPER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:56
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.787916 1.671008 2.865286 0.0056
LOGDER -0.281847 0.106020 -2.658442 0.0099
LOGASET -0.193960 0.211946 -0.915135 0.3635
LOGPROFIT 0.115822 0.084160 1.376218 0.1735 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.639244 Mean dependent var 2.831007
Adjusted R-squared 0.439441 S.D. dependent var 0.603509
S.E. of regression 0.451850 Akaike info criterion 1.523973
Sum squared resid 13.27096 Schwarz criterion 2.476169
Log likelihood -40.72262 Hannan-Quinn criter. 1.909550
F-statistic 3.199367 Durbin-Watson stat 2.600570
Prob(F-statistic) 0.000022
Tidak Langsung
Dependent Variable: LOGPROFIT
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:52
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3.031913 2.415342 -1.255273 0.2138
LOGDER 0.087236 0.154691 0.563936 0.5747
LOGASET 0.671919 0.298754 2.249071 0.0279 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.922838 Mean dependent var 2.556961
Adjusted R-squared 0.881919 S.D. dependent var 1.923219
S.E. of regression 0.660873 Akaike info criterion 2.280054
Sum squared resid 28.82571 Schwarz criterion 3.206515
Log likelihood -80.28277 Hannan-Quinn criter. 2.655210
F-statistic 22.55279 Durbin-Watson stat 4.103190
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 2: Uji stasioner tingkat level
Root test
Null Hypothesis: PER has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.09372 0.0000
Test critical values: 1% level -3.496346
5% level -2.890327
10% level -2.582196 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(PER)
Method: Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:38
Sample (adjusted): 2 102
Included observations: 101 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER(-1) -1.014361 0.100494 -10.09372 0.0000
C 310.4672 238.8592 1.299792 0.1967 R-squared 0.507176 Mean dependent var -0.154158
Adjusted R-squared 0.502198 S.D. dependent var 3373.959
S.E. of regression 2380.499 Akaike info criterion 18.40761
Sum squared resid 5.61E+08 Schwarz criterion 18.45940
Log likelihood -927.5844 Hannan-Quinn criter. 18.42858
F-statistic 101.8832 Durbin-Watson stat 2.000439
Prob(F-statistic) 0.000000
Null Hypothesis: DER has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.352307 0.0000
Test critical values: 1% level -3.496346
5% level -2.890327
10% level -2.582196 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DER)
Method: Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:38
Sample (adjusted): 2 102
Included observations: 101 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DER(-1) -0.579552 0.091235 -6.352307 0.0000
C 20.60689 4.379363 4.705453 0.0000 R-squared 0.289568 Mean dependent var 0.685149
Adjusted R-squared 0.282392 S.D. dependent var 36.26354
S.E. of regression 30.71949 Akaike info criterion 9.707275
Sum squared resid 93425.00 Schwarz criterion 9.759059
Log likelihood -488.2174 Hannan-Quinn criter. 9.728239
F-statistic 40.35181 Durbin-Watson stat 2.067114
Prob(F-statistic) 0.000000
Null Hypothesis: ASET has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.348436 0.0000
Test critical values: 1% level -3.497029
5% level -2.890623
10% level -2.582353 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(ASET)
Method: Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:41
Sample (adjusted): 3 102
Included observations: 100 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASET(-1) -0.692591 0.109096 -6.348436 0.0000
D(ASET(-1)) 0.985758 0.167961 5.868955 0.0000
C 3193.857 677.9892 4.710778 0.0000 R-squared 0.300426 Mean dependent var 397.1600
Adjusted R-squared 0.286001 S.D. dependent var 5925.998
S.E. of regression 5007.376 Akaike info criterion 19.90475
Sum squared resid 2.43E+09 Schwarz criterion 19.98291
Log likelihood -992.2376 Hannan-Quinn criter. 19.93638
F-statistic 20.82787 Durbin-Watson stat 1.858776
Prob(F-statistic) 0.000000
Null Hypothesis: PROFIT has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.547992 0.0000
Test critical values: 1% level -3.497029
5% level -2.890623
10% level -2.582353 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(PROFIT)
Method: Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:44
Sample (adjusted): 3 102
Included observations: 100 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PROFIT(-1) -0.661925 0.101088 -6.547992 0.0000
D(PROFIT(-1)) 0.246414 0.098204 2.509196 0.0138
C 10.58332 1.878039 5.635305 0.0000 R-squared 0.311351 Mean dependent var 0.045000
Adjusted R-squared 0.297152 S.D. dependent var 11.55242
S.E. of regression 9.685088 Akaike info criterion 7.408593
Sum squared resid 9098.691 Schwarz criterion 7.486748
Log likelihood -367.4296 Hannan-Quinn criter. 7.440223
F-statistic 21.92778 Durbin-Watson stat 2.002580
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 2: Uji Regresi
Common efect
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:08
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 22.71230 2.527767 8.985122 0.0000
DER 0.085907 0.109421 0.785104 0.4343
ASET -0.000164 0.000141 -1.159195 0.2492
PROFIT -0.096099 0.044184 -2.174958 0.0320 R-squared 0.075052 Mean dependent var 20.15376
Adjusted R-squared 0.046737 S.D. dependent var 12.50913
S.E. of regression 12.21331 Akaike info criterion 7.881355
Sum squared resid 14618.16 Schwarz criterion 7.984295
Log likelihood -397.9491 Hannan-Quinn criter. 7.923039
F-statistic 2.650628 Durbin-Watson stat 1.091687
Prob(F-statistic) 0.053007
Fix Efect
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:09
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 19.44200 7.582344 2.564114 0.0127
DER -0.292350 0.158672 -1.842479 0.0700
ASET -0.000246 0.000415 -0.592023 0.5559
PROFIT 0.201800 0.216098 0.933833 0.3538 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.640768 Mean dependent var 20.15376
Adjusted R-squared 0.441808 S.D. dependent var 12.50913
S.E. of regression 9.345847 Akaike info criterion 7.582646
Sum squared resid 5677.415 Schwarz criterion 8.534842
Log likelihood -349.7149 Hannan-Quinn criter. 7.968222
F-statistic 3.220595 Durbin-Watson stat 2.512517
Prob(F-statistic) 0.000020
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: REGRESI
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.101861 (33,65) 0.0000
Cross-section Chi-square 96.468375 33 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:09
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 22.71230 2.527767 8.985122 0.0000
DER 0.085907 0.109421 0.785104 0.4343
ASET -0.000164 0.000141 -1.159195 0.2492
PROFIT -0.096099 0.044184 -2.174958 0.0320 R-squared 0.075052 Mean dependent var 20.15376
Adjusted R-squared 0.046737 S.D. dependent var 12.50913
S.E. of regression 12.21331 Akaike info criterion 7.881355
Sum squared resid 14618.16 Schwarz criterion 7.984295
Log likelihood -397.9491 Hannan-Quinn criter. 7.923039
F-statistic 2.650628 Durbin-Watson stat 1.091687
Prob(F-statistic) 0.053007
Random Effect
Dependent Variable: PER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/05/19 Time: 23:09
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 24.44946 3.078823 7.941171 0.0000
DER -0.055465 0.116886 -0.474521 0.6362
ASET -0.000183 0.000177 -1.028534 0.3062
PROFIT -0.077854 0.057750 -1.348107 0.1807 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 7.777695 0.4092
Idiosyncratic random 9.345847 0.5908 Weighted Statistics R-squared 0.035973 Mean dependent var 11.48794
Adjusted R-squared 0.006462 S.D. dependent var 9.561948
S.E. of regression 9.531003 Sum squared resid 8902.321
F-statistic 1.218977 Durbin-Watson stat 1.717740
Prob(F-statistic) 0.306956 Unweighted Statistics R-squared 0.058297 Mean dependent var 20.15376
Sum squared resid 14882.96 Durbin-Watson stat 1.027475
Uji Housman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: REGRESI
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 6.921529 3 0.0744
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. DER -0.292350 -0.055465 0.011515 0.0273
ASET -0.000246 -0.000183 0.000000 0.8665
PROFIT 0.201800 -0.077854 0.043363 0.1793
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 23:10
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 19.44200 7.582344 2.564114 0.0127
DER -0.292350 0.158672 -1.842479 0.0700
ASET -0.000246 0.000415 -0.592023 0.5559
PROFIT 0.201800 0.216098 0.933833 0.3538 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.640768 Mean dependent var 20.15376
Adjusted R-squared 0.441808 S.D. dependent var 12.50913
S.E. of regression 9.345847 Akaike info criterion 7.582646
Sum squared resid 5677.415 Schwarz criterion 8.534842
Log likelihood -349.7149 Hannan-Quinn criter. 7.968222
F-statistic 3.220595 Durbin-Watson stat 2.512517
Prob(F-statistic) 0.000020
Lampiran 3: Uji Asumsi Klasik
Normalitas
0
4
8
12
16
20
-1.4 -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Series: Standardized Residuals
Sample 2016 2018
Observations 102
Mean -6.53e-18
Median 0.008479
Maximum 0.742967
Minimum -1.339330
Std. Dev. 0.362485
Skewness -0.598767
Kurtosis 4.652874
Jarque-Bera 17.70584
Probability 0.000143
Multikolinieritas
LOGDER LOGASET LOGPROFIT
LOGDER 1.000000 0.040124 0.062231
LOGASET 0.040124 1.000000 -0.011360
LOGPROFIT 0.062231 -0.011360 1.000000
Heterokedastisitas
Dependent Variable: LOGPER
Method: Panel Least Squares
Date: 08/05/19 Time: 22:47
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 34
Total panel (balanced) observations: 102
White period standard errors & covariance (d.f. corrected)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5.022271 2.149976 2.335966 0.0226
LOGDER -0.029847 0.058967 -0.506171 0.6144
LOGASET -0.254458 0.274500 -0.926987 0.3574
LOGPROFIT 0.113757 0.077852 1.461189 0.1488 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.609678 Mean dependent var 2.831007
Adjusted R-squared 0.393500 S.D. dependent var 0.603509
S.E. of regression 0.470002 Akaike info criterion 1.602743
Sum squared resid 14.35860 Schwarz criterion 2.554939
Log likelihood -44.73991 Hannan-Quinn criter. 1.988320
F-statistic 2.820255 Durbin-Watson stat 2.479283
Prob(F-statistic) 0.000136
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Alfin Ardiansyah
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 04 Juni 1997
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
E-mail : [email protected]
Alamat : Dsn.Rekesan Rt 07/01 Ds. Repaking Kec. Wonosegoro Kab.
Boyolali, Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan : 1. TK Pertiwi I Ds. Repaking 2002 – 2003
2. SD N 1 Repaking 2003 – 2009
3. SMP N 2 Kedung Jati 2009 – 2012
4. SMK N 1 Bancak 2012 - 2015
Salatiga,
Penulis,
Alfin Ardiansyah