112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI PERIODE 2006-2009) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : ADI MOHAMAD IQBAL F0207027 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

  • Upload
    hadang

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH,

LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE TERHADAP DIVIDEND

YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI

PERIODE 2006-2009)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

ADI MOHAMAD IQBAL

F0207027

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 25 Juli 2011

Page 4: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan:

Untuk kedua orangtuaku, Ayah dan Ibuku yang Tercinta

Bapak MP Joko Widodo dan Ibu Suhantanti

Untuk adik-adikku, Dimas Andrianto dan Dian Zaki Yudhono

Terima kasih Atas dorongan semangat yang luar biasa

Dengan segala doa yang tidak pernah kering

Dan juga segenap upaya yang telah dicurahkan untukku

Sehingga dapat tercapai sedikit dari apa yang engkau harapkan selama ini

Page 5: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN MOTTO

"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan

kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah

gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu

hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." (QS. ALI

IMRAN:160)

Be as smart as you can, but remember that it is always better to be wise than to be

smart. Alan Alda

The intelligent man is one who has successfully fulfilled many accomplishments,

and is yet willing to learn more.

Ed Parker

When you fail you learn from the mistakes you made and it motivates you to work

even harder.

Natalie Gulbis

Page 6: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ” ANALISIS PENGARUH RETURN ON

ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE

TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG

LISTING DI BEI PERIODE 2006-2009)”. Skripsi ini dimaksudkan sebagai salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan

kepada

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dr. Hunik Sri Runing S, MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Reza Rahardian, SE, MSi selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Hartono, MS selaku pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktunya guna memberikan pengarahan, petunjuk, dan

Page 7: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

bimbingan yang berguna pada penulis hingga terselesaikannya penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bambang Sarosa, MSi selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan pengarahan, petunjuk, dan bimbingan yang dalam perkuliahan

selama di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

6. Ibu Emi Indrawati, SE di Pojok BEI FE UNS atas bantuan dan pendapat yang

telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu manajemen melalui

suatu kegiatan belajar mengajar dengan dasar pemikiran analitis dan

pengetahuan yang baik.

8. Para staf administrasi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu dan mempermudah

penulis dalam menyelesaikan studi di Program Sarjana Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

9. Bapak dan Ibu yang tercinta dan selalu memberikan dukungan moral maupun

finansial sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

baik dari dalam pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata maupun

pembahasan materi skripsi ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

Page 8: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini.

Surakarta, 18 Juli 2011

Adi Mohamad Iqbal

Page 9: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

ABSTRAK . ....................................................................................................... xiv

ABSTRACT ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah . ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8

Page 10: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Dividend ................................................................................. 13

2. Profitability ............................................................................ 32

3. Return On Asset (ROA) .......................................................... 34

4. Asset Growth ........................................................................... 35

5. Leverage Ratio ........................................................................ 36

6. Firm Size ................................................................................. 38

7. Market Value .......................................................................... 39

B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 39

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 42

D. Hipotesis ...................................................................................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ......................................................................... 54

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel .................. 54

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ............................. 56

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 57

E. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif .................................................................. 60

2. Pengujian Normalitas Data ..................................................... 60

3. Pengujian Asumsi Klasik ....................................................... 61

Page 11: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Pengujian Hipotesis ................................................................ 64

a. Uji Regresi Linear Berganda ............................................ 64

b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 65

c. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) ...... 66

d. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........... 67

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 68

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif .................................................................. 72

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 75

3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 81

a. Pengujian Koefisien Determinasi (Uji R2) ........................ 84

b. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) ...... 85

c. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........... 86

4. Pembahasan ........................................................................... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 93

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 94

C. Saran ............................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................ 46

Gambar IV.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 80

Page 13: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................... 40

Tabel III.1 Perhitungan Sampel Perusahaan ................................................... 56

Tabel III.2 Ketentuan Nilai Durbin-Watson ................................................... 63

Tabel IV.1 Daftar Sampel Perusahaan ............................................................ 69

Tabel IV.2 Pembagian Perusahaan Dalam Sub Kelompok Industri ............... 71

Tabel IV.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ......................... 72

Tabel IV.4 Output Uji Normalitas Sebelum Transformasi Data ..................... 76

Tabel IV.5 Output Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ........................ 77

Tabel IV.6 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 79

Tabel IV.7 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 81

Tabel IV.8 Output Pengujian regresi Berganda .............................................. 82

Tabel IV.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ..................................... 84

Tabel IV.10 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) ................... 85

Tabel IV.11 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........................ 86

Page 14: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI

PERIODE 2006-2009)

ADI MOHAMAD IQBAL F0207027

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Return on Asset

(ROA), Asset Growth, Leverage Ratio dan Market Value terhadap Dividend Yield (DY) pada perusahaan yang listing di BEI periode 2006 – 2009. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap Dividend Yield (DY).

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2006 – 2009) dan dari data laporan keuangan masing-masing perusahaan selama periode 2006 – 2009. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 65 perusahaan dari 421 perusahaan yang terdaftar di BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5 %. Selain itu, juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value secara parsial signifikan terhadap DY perusahaan di BEI periode 2006 – 2009 pada level of significance kurang dari 5%. Sedangkan secara bersama-sama return on asset (ROA), asset growth, leverage ratio dan market value terbukti signifikan berpengaruh terhadap DY perusahaan di BEI pada level kurang dari 5%. Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap DY sebesar 17,4% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square sebesar 17,4% sedangkan sisanya 82,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Kata Kunci: Return on Asset (ROA), Asset Growth, Leverage Ratio, Market Value, dan Dividend Yield (DY)

Page 15: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT

ANALYSIS OF INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO AND MARKET VALUE TOWARD DIVIDEND YIELD (STUDY OF COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE

FOR THE PERIOD 2006–2009)

ADI MOHAMAD IQBAL

F0207027

This study is performed to examine the effect of the variable Return on Assets (ROA), Asset Growth, Leverage Ratio and Market Value toward Dividend Yield (DY) in listed companies in the Indonesia Stock Exchange at the period 2006 to 2009. The focus of this study is to scale and analyze the influence of these variables toward Dividend Yield (DY). This study is expected useful in favour of concerned person, such as company management, academics, investors and for extend the theory of financial management.

Sampling technique used here is purposive sampling. Data obtained by the publication of the Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2006 - 2009) and data from financial reports of each company over period 2006 to 2009. Number of samples obtained by 65 companies from 421 companies listed in the Indonesia Stock Exchange. The analysis technique used here is multiple regression with the least squares difference and hypothesis test using the t-statistic to examine partial regression coefficients and f-statistics to examine the mean of mutual effect with the level of significance 5%. In addition, classical assumptions is also performed including normality test , multicollinearity test, heteroskedastisitas test and autocorrelation test.

From the analysis result, it indicate that the variable return on assets, asset growth, leverage ratio and market value partially significantly toward DY of the company in the Indonesia Stock Exchange the period 2006 - 2009 on the level of significance less than 5%. While simultaneously return on assets (ROA), asset growth, leverage ratio and market value proof significantly influent DY of company in Indonesia Stock Exchange in the level less than 5%. Predictable capability of these five variables toward DY is 17.4% as indicated by adjusted R square that is 17.4% while the rest 82.6% are affected by other factors is not not included into the research model.

Keywords: Return on Assets (ROA), Asset Growth, Leverage Ratio, Market Value, and Dividend Yield (DY)

Page 16: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada prinsipnya tujuan perusahaan adalah mencari laba, untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan bahkan berusaha mengembangkan

perusahaannya tersebut menjadi lebih besar. Berhasil atau tidaknya suatu

perusahaan di dalam menjalankan perannya dalam dunia usaha sangat tergantung

pada kemampuan manajemen. Manajemen yang baik akan berpedoman pada

penjabaran kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kebijakan

tersebut dijalankan dengan baik.

Manajemen keuangan dalam perusahaan merupakan salah satu fungsi

strategik yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan ini ditujukan

agar perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham. Pengelolaan kinerja diserahkan kepada manajer

keuangan sehingga manajer keuangan berusaha mengelola aset financial

perusahaan dengan menitikberatkan pada tiga keputusan, yaitu keputusan

finansial (financial decision), keputusan investasi (investment decision) dan

kebijakan dividen (dividend policy).

Dividen sendiri merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan kepada para pemegang saham atas dasar keuntungan yang dihasilkan

perusahaan, sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Pembagian

dividen ini akan berdampak pada fluktuasi harga saham di lantai bursa.

Page 17: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Pembagian dividen mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai performa

keuangan yang bagus. Jika setiap tahun selalu membagikan dividen, hal itu

menunjukkan bahwa arus kas perusahaan cukup stabil dan baik, tidak terganggu

dengan rencana ekspansi yang akan dilakukan perusahaan, selain itu juga

menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang tidak

perlu diragukan. Investor atau pemegang saham akan merasa aman dengan arus

kas perusahaan karena terbukti perusahaan dapat membagikan dividen. Agar

investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham

untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai

pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen.

Rencana besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tergantung

pada kebijakan dividen pada masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen ini

penting artinya bagi manajer keuangan karena harus mempertimbangkan beberapa

kepentingan baik yang menyangkut kepentingan perusahaan (dalam kaitannya

dengan keputusan investasi khususnya), pemegang saham, masyarakat maupun

pemerintah (Brigham, 2001).

Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, yang

kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai (cash

dividend) dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Dapat pula berupa

dividen saham (stock dividend) yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan

adanya pembagian dividen saham tersebut. Pola pembayaran dividen dalam

bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena

Page 18: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam

aktivitas investasinya ke dalam perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen

yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas

perusahaan sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus

dipertimbangkan manajemen perusahaan.

Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya

menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas

dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga

mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya ke dalam

perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan

pada berbagai pertimbangan, antara lain : perlunya menahan sebagian laba untuk

reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan,

likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan

dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan

kebijakan dividen.

Kebijakan dividen mempunyai dua implikasi yang pertama pada sisi

pemenuhan kebutuhan dana dan yang kedua pada sisi pendapatan para pemegang

saham. Kebijakan dividen ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan fungsi

pemenuhan kebutuhan dana, artinya apabila dividen tidak dibagikan dan

dipergunakan untuk investasi baru, maka hasil investasi tersebut harus lebih besar

daripada laba yang ditahan, apabila tingkat keuntungan dari investasi di bawah

dividen, maka lebih baik dividen tersebut dibagikan pada pemegang saham.

Page 19: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Kebijakan dividen dapat dianggap hal yang unik karena terdapat

perbedaan kepentingan terhadap penggunaan laba. Di satu sisi kebijakan dividen

sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividen

yaitu dengan pembagian dividen yang tinggi untuk mensejahterakan pemegang

saham. Di sisi lain kebijakan dividen juga tidak menghambat pertumbuhan

perusahaan karena hal ini berkaitan dengan besar laba ditahan yang akan

diivestasikan kembali. Pihak manajemen perusahaan harus dapat memutuskan

apakah harus membagi keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk

dividen atau menahannya, dan jika dibagikan sebagai dividen, berapa besar bagian

keuntungan yang akan dibagikan sebagai dividen.

Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang

saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari

informasi yang dikeluarkan perusahaan. Dengan cara meningkatkan kesejahteraan

pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi dalam jangka

panjang, perusahaan berusaha meningkatkan pembayaran dividen dari tahun ke

tahun. Peningkatan dividen diharapkan dapat mengurangi biaya keagenan hal ini

disebabkan dividen yang besar menyebabkan rasio laba ditahan akan kecil

sehingga perusahaan membutuhkan tambahan dana dari sumber eksternal, seperti

emisi saham baru. Penambahan dana menyebabkan kinerja manajer dimonitor

oleh bursa saham dan penyedia dana baru. Pengawasan kinerja menyebabkan

manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga

mengurangi biaya yang berkaitan dengan emisi saham baru (floating cost). Tetapi

dalam hal ini sering terjadi hambatan-hambatan yang menyebabkan pihak

Page 20: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

manajemen membatasi pembayaran dividen sebagai contohnya : terjadinya

penurunan profitabilitas, keharusan membayar bunga, atau terbukanya

kesempatan investasi yang profitable.

Terdapat banyak variasi variabel yang mungkin mempengaruhi dan

menjadi pertimbangan terhadap proporsi pembayaran dividen oleh perusahaan.

Posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang,

pertumbuhan perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan diungkap oleh Riyanto

(2001) sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Dalam

penelitian Gill et al. (2001) digunakan variabel profitability, cashflow, tax, sales

growth, market to book value,dan debt to equity ratio sebagai variabel yang

dianggap memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio. Chang dan Ree

(1990) menggunakan growth, earning variability, non debt taxshield, firm size

dan profitability yang dianggap memiliki pengaruh terhadap dividend payout

ratio.

Beberapa penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kebijakan dividen menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Amidu dan Abor (2006) menyatakan bahwa

terdapat pengaruh yang positif signifikan antara profitability dan dividend payout

ratio. Anil dan Kapoor (2008) dalam penelitiannya menunjukkan pengaruh positif

tidak signifikan antara profitability dengan dividend payout ratio. Tapi hal ini

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gill et al. (2010). Gill et al.

(2010) menyatakan bahwa profitability berpengaruh negatif terhadap dividend

Page 21: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

payout ratio. Sedangkan menurut Sudarsi (2002), Damayanti dan Achyani (2006)

tidak ada pengaruh antara profitability dan dividend payout ratio.

Oleh karena itu, Brealey dan Myers (2005) memasukkan dividen sebagai

salah satu masalah penting yang tidak terselesaikan di bidang manajemen

keuangan. Dan dalam sebuah survey, Allen dan Michaely (2003) menyimpulkan

bahwa lebih banyak penelitian empiris dan teoritis dividen diperlukan sebelum

konsensus mengenai masalah kebijakan dividen dapat tercapai.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti perdebatan

mengenai dividen terutama dalam pasar di negara berkembang. Dimana sebagian

besar peneliti hanya terfokus hampir secara eksklusif pada beberapa negara maju.

Dan baru-baru ini, para peneliti sudah mulai melihat perilaku dividen pada

perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar negara berkembang. Oleh karena

itu, dengan penelitian yang cukup rinci dan lengkap, maka gambaran dari

kebijakan dividen terutama di pasar negara berkembang nantinya tersedia. Tidak

diragukan lagi, kebijakan dividen di negara-negara berkembang ini seringkali

sangat berbeda dari kebijakan-kebijakan yang telah dijalankan di negara

berkembang satu dengan yang lain ataupun dengan kebijakan dividen di negara-

negara maju.

Berdasarkan dengan pemaparan latar belakang di atas, maka akan sangat

menarik ketika hubungan antara faktor-faktor yang menentukan kebijakan

pemberian dividen perusahaan dapat diketahui dan diteliti lebih lanjut secara

empiris. Untuk itu, penelitian ini ingin mengungkapkan apakah terdapat hubungan

yang signifikan antara kebijakan dividen perusahaan terhadap faktor-faktor yang

Page 22: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

memberikan pengaruh terhadap kebijakan dividen seperti return on asset, asset

growth, leverage ratio dan market value dari perusahaan. Jadi dalam penelitian

kali ini akan mengambil judul “ANALISIS PENGARUH RETURN ON

ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE

TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN

YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2009)”

B. PERUMUSAN MASALAH

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah disampaikan

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh antara Return on Asset (ROA) dengan Dividend

Yield (DY) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode

2006-2009 ?

b. Apakah terdapat pengaruh antara Asset Growth dengan Dividend Yield (DY)

pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 ?

c. Apakah terdapat pengaruh antara Leverage Ratio dengan Dividend Yield (DY)

pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009?

d. Apakah terdapat pengaruh antara Market Value dengan Dividend Yield (DY)

pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 ?

Page 23: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

C. PEMBATASAN MASALAH

Karena keterbatasan sarana dan prasarana serta agar penelitian mengenai

kebijakan dividen berfokus pada faktor-faktor yang akan diteliti maka penelitian

ini akan dibatasi obyeknya, yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan dividen

berturut-turut selama periode pengamatan yaitu tahun 2006 – 2009.

2. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan selama

periode 2006 – 2009 dimana perusahaan-perusahaan tersebut membagikan

dividen berturut-turut selama periode 2006 – 2009.

3. Data laporan keuangan perusahaan yang diteliti memiliki data yang lengkap

selama periode pengamatan untuk faktor-faktor yang diteliti, yaitu dividend yield,

return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value dari perusahaan.

D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Dividend Yield

(DY) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk menganalisis pengaruh Asset Growth terhadap Dividend Yield (DY)

pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

c. Untuk menganalisis pengaruh Leverage Ratio terhadap Dividend Yield (DY)

pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

Page 24: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

d. Untuk menganalisis pengaruh Market Value terhadap Dividend Yield (DY)

pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

pemahaman dan pengetahuan baik bagi pihak internal perusahaan maupun

eksternal perusahaan mengenai pengaruh dari faktor – faktor determinan yang

menentukan kebijakan dividen seperti return on asset, asset growth, leverage

ratio dan market value terhadap kebijakan dividen yang diambil perusahaan.

Dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi yang baik

bagi penelitian selanjutnya yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut dengan

topik yang sama.

2. Manfaat Praktis dan Manajerial

Bagi perusahaan (emiten di Bursa Efek Indonesia), hasil penelitian ini

diharapkan mampu memberikan masukan atau referensi bagi sebuah perusahaan

atau pihak internal perusahaan untuk memutuskan atau mengambil kebijakan

dividen yang terbaik bagi perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor

determinan yang ada seperti return on asset, asset growth, leverage ratio dan

market value perusahaan.

Bagi peneliti dan praktisi, hasil penelitian ini diharapkan mampu

memberikan gambaran maupun bukti empiris mengenai hubungan maupun

Page 25: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

pengaruh dari kebijakan dividen perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kebijakan dividen yaitu return on asset, asset growth, leverage

ratio dan market value baik di masa lampau ataupun di masa yang akan datang.

Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagai bahan acuan dan informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat

memperoleh hasil yang lebih baik dan lebih akurat sehingga lebih bermanfaat.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar, penelitian ini dijabarkan dalam lima bab dengan

sistematika sebagai berikut :

1. Bab 1 : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab 2 : Landasan Teori

Dalam bab ini dijelaskan mengenai tinjauan pustaka dan review penelitian

terdahulu yang relevan dan mendukung penelitian, dilanjutkan kerangka

pemikiran dan hipotesis penelitian.

3. Bab 3 : Metode Penelitian

Dalam bab ini dijelaskan ruang lingkup penelitian, populasi dan pemilihan

sampel, pengumpulan data dan pengukuran variabel, serta prosedur analisis yang

terdiri dari pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

Bab 4 : Analisis Data dan Pembahasan

Page 26: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum hasil penelitian yang

disertai dengan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan hasil penelitian,

keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Page 27: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran

dividen oleh perusahaan, berupa penentuan besar kecilnya pembayaran dividen

dan besarnya laba ditahan untuk kepentingan perusahaan (Sutrisno dalam Meythi,

2005). Kebijakan dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam

perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai

kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak

kedua perusahaan itu sendiri (manajemen).

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai

pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan

(retained earning) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen ini

akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba

perusahaan. Keputusan mengenai jumlah saham yang ditahan dan dividen yang

akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam operasinya akan

didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagian lagi akan ditahan untuk

diinvestasikan pada investasi yang menguntungkan. Terkait dengan keuntungan

tersebut, manajer keuangan harus dapat mengambil keputusan mengenai besarnya

keuntungan yang harus dibagikan kepada pemegang saham dan sebagian yang

harus ditahan sebagai laba ditahan untuk mendanai perkembangan atau

Page 28: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

pertumbuhan perusahaan. Keputusan tersebut akan mempunyai pengaruh yang

menentukan nilai perusahaan. Dan pada umumnya perusahaan membayarkan

dividen dalam bentuk tunai, dan karena kebijakan ini akan mempengaruhi

kebijakan pengeluaran perusahaan maka keputusan ini harus dilakukan dengan

hati-hati dan juga harus melibatkan para pemegang saham (melalui RUPS).

1. Dividend

a. Pengertian Dividen

Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih

perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan (retained earning) yang ditahan

sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen merupakan bagian keuntungan dari

laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Berdasarkan atas

hubungan dengan tahun buku, menurut Ang (1997) dividen dapat dibedakan

menjadi dua jenis :

1) Dividen Interim : merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara

satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu

dengan dividen final berikutnya. Dividen ini dapat dibayarkan beberapa kali

dalam setahun.

2) Dividen Final : merupakan dividen hasil pertimbangan setelah penutupan

buku dengan tahun buku sebelumnya yang dibayarkan pada tahun buku

berikutnya. Pada dividen ini juga memperhitungkan dan mempertimbangkan

hubungan antara dividen final dengan dividen interim yang telah dibayarkan

untuk tahun buku tersebut.

Page 29: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

Menurut Ang (1997), berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan,

dividen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1) Dividen tunai (cash dividend): merupakan dividen yang dibayarkan dalam

bentuk uang tunai. Nilai suatu dividen tunai tentunya sesuai dengan nilai tunai

yang diberikan. Tujuan diberikannya dividen tunai adalah untuk memacu

kinerja saham di bursa efek.

2) Dividen saham (stock dividend): merupakan dividen yang dibayarkan dalam

bentuk saham dengan proporsi tertentu. Tujuan pemberian dividen saham

adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di bursa efek. Di samping

itu pemberian dividen saham juga karena memperhatikan likuiditas keuangan

perusahaan.

b. Kebijakan Dividen

Perusahaan dan pemegang saham mempunyai kepentingan yang berbeda

dalam memperlakukan laba bersih setelah pajak (earning after tax). Perusahaan

yang diwakili oleh manajemen menginginkan laba tersebut ditahan untuk

diinvestasikan kembali sedangkan para pemegang saham lebih menginginkan laba

tersebut dibagikan dalam bentuk dividen. Dua kepentingan yang berbeda dalam

memperlakukan laba setelah pajak ini sering menimbulkan konflik antara

manajemen dengan pemegang saham sehingga perlu adanya suatu kebijakan yang

mengatur tentang pembagian dividen.

Ketika memutuskan berapa banyak uang kas yang harus dibagikan kepada

pemegang saham, manajer keuangan harus ingat bahwa tujuan perusahaan adalah

Page 30: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

memaksimalkan nilai pemegang saham. Sehingga, rasio pembayaran dividen

adalah target payout ratio yang didefinisikan sebagai persentase dari laba bersih

yang harus dibayarkan sebagai dividen tunai. Jika perusahaan menaikkan rasio

pembayaran maka akan mengakibatkan harga saham naik. Namun, jika dividen

tunai meningkat, makin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi, sehingga

tingkat pertumbuhan yang diharapkan rendah untuk masa yang akan datang dan

hal ini akan menekan harga saham. Jadi, setiap perubahan dalam kebijakan

pembagian akan mempunyai pengaruh yang saling bertentangan. Dengan

demikian, kebijakan dividen yang optimal (optimal dividen policy) perusahaan

adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan

pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimumkan harga saham.

c. Teori Kebijakan Dividen

Dalam memilih investasi, investor akan mempertimbangkan beberapa hal

diantaranya mengenai kebijakan dividen perusahaan. Menurut Brigham dan

Houston (2001) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor, yaitu:

1) Dividend Irrelevance Theory

Beberapa kalangan berpendapat bahwa dividen tidak berpengaruh

terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya. Jika

kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut

tidak relevan. Pendukung utama teori ketidakrelevanan dividen adalah Merton

Miller dan Franco Modligani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu

perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba

Page 31: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

dan risiko bisnisnya. Dengan perkataan lain, MM berpendapat bahwa nilai suatu

perusahaan bergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh

aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan

laba yang ditahan.

Dalam mengembangkan teori ketidakrelevanan, MM membuat sejumlah

asumsi khususnya tentang ketiadaan biaya pajak dan pialang. Jelas biaya pajak

dan pialang memang ada, jadi teori ketidakrelevanan dari MM mungkin tidak

benar. Akan tetapi, MM menyanggah (dengan benar) bahwa semua teori ekonomi

didasarkan pada asumsi-asumsi yang sifatnya menyederhanakan, dan keabsahan

suatu teori harus diuji secara empirik tidak berdasarkan dari realisme-realisme

asumsi-asumsi tersebut.

2) Dividend Discount Model

Kesimpulan utama dari teori ketidakrelevanan dividen MM adalah bahwa

kebijakan dividen tidak mempengaruhi tingkat pengembalian yang disyaratkan

atas ekuitas. Kesimpulan ini diperdebatkan, khususnya oleh Myron Gordon dan

John Litner yang akan berpendapat bahwa tingkat pengembalian akan turun

apabila rasio pembagian dividen dikurangi karena para investor kurang yakin

terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari

laba yang ditahan dibandingkan seandainya menerima dividen. Gordon dan Litner

berpendapat berkata bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai

pendapatan yang diharapkan dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan

dari keuntungan modal karena laba ditahan.

Page 32: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

3) Tax Preference Theory

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk berangggapan bahwa

investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang

tinggi: (1) Investor yang kaya (yang memiliki sebagian besar saham dan

menerima sebagian besar dividen yang dibayarkan) mungkin lebih suka

perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke perusahaan. Pertumbuhan

laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan

modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya lebih

tinggi. (2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual. Karena

adanya efek nilai waktu, satu dolar pajak yang dibayarkan di masa mendatang

mempunyai biaya efektif yang lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan

hari ini. (3) Jika selembar saham dimiliki oleh seorang sampai ia meninggal, sama

sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang-ahli waris yang menerima

saham itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar

kematian mereka, dengan demikian mereka terhindar dari pajak keuntungan

modal.

Berdasarkan ketiga konsep teori tersebut, perusahaan dapat melakukan

hal-hal sebagai berikut :

1) Jika manajemen percaya bahwa dividend irrelevance theory dari MM itu

benar maka perusahaan tidak perlu memperhatikan besarnya dividen yang

harus dibagikan.

2) Jika perusahaan menganut bird-in-the-hand theory maka perusahaan harus

membagi seluruh EAT (Earning After Tax) dalam bentuk dividen.

Page 33: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

3) Jika manajemen cenderung mempercayai tax preference theory maka

perusahaan harus menahan seluruh keuntungan atau dengan kata lain DPR =

0%.

Kebijakan dividen sangat erat kaitannnya dengan kebijakan

pendanaan.karena pada prinsipnya kebijakan dividen ini menyangkut tentang

keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada

pemegang saham bentuk dividen kas dan pembelian kembali saham atau laba

tersebut sebaiknya ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembelanjaan

investasi di masa datang. Apabila manajer keuangan memutuskan untuk

membagikan laba dalam bentuk dividen maka ketergantungan pada sumber

pembiayaan eksternal akan semakin besar (Sartono, 2001). Beberapa teori struktur

modal antara lain adalah sebagai berikut:

1) Trade Off Theory

Modligani-Miller memasukkan unsur pajak dalam pasar, sehingga struktur

modal menjadi relevan, karena bunga yang dibayarkan akibat menggunakan utang

dapat mengurangi penghasilan kena pajak. Akibatnya perusahaan akan

memaksimumkan jika menggunakan utang 100%. Penggunaan hutang 100% sulit

dijumpai dalam praktek dan hal ini ditentang oleh trade off theory. Kenyataannya,

semakin banyak hutang, semakin tinggi beban yang harus ditanggung perusahaan,

seperti : biaya kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga yang semakin besar,

dan sebagainya. Oleh karena itu, teori ini menyatakan bahwa struktur modal

optimal tercapai pada saat terjadi keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan

penggunaan utang. Pada saat hutang mencapai maksimum, hutang lebih murah

Page 34: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

dibandingkan saham, karena adanya tax shield. Semakin banyak hutang akan

semakin tinggi nilai perusahaan. Lalu, setelah mencapai titik maksimum, utang

menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan,

biaya kebangkrutan, serta biaya bunga yang menyebabkan nilai saham turun

(Brigham dkk, 1999 dalam Mutamimah 2002).

2) Pecking Order Theory

Donaldson (1961) melakukan studi mengenai bagaimana perusahaan

menetapkan struktur modal mereka. Perusahaan menetapkan urutan-urutan

pendanaan berdasarkan preferensi mereka. Selanjutnya Brealey dan Myers (1991)

dengan ringkas menjelaskan pecking order theory dengan 4 poin sebagai berikut

(dalam Mutamimah, 2002):

a) Perusahaan lebih menyukai internal financing.

b) Perusahaan menyesuaikan target dividend payout ratio terhadap peluang

investasi mereka, sementara mereka menghindari perubahan dividen secara

drastis.

c) Kebijakan dividen yang sticky ditambah fluktuasi probabilitas dan peluang

investasi yang tidak dapat diprediksi, berarti bahwa terkadang aliran kas

internal melebihi kebutuhan investasi.

d) Jika pendanaan eksternal diperlukan, pertama-tama perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman, yaitu dimulai dengan penerbitan

utang, convertible bond, alternatif yang paling akhir adalah saham.

Page 35: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

3) Agency Theory

Kebijakan dividen ditengarai dipengaruhi oleh adanya konflik keagenan.

Konflik ini terjadi karena di dalam perusahaan, perusahaan melakukan pemisahan

antara pihak pemilik dan pihak pengelola. Konflik antara manajer dan pemegang

saham terjadi karena perbedaan tujuan antara keduanya. Teori Keagenan Jensen

Meckling (1976) menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi

pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan.

Penyebab konflik antara manajer dan pemegang saham di antaranya menyangkut

pembuatan keputusan yang terkait dengan bagaimana aktivitas pencarian dana dan

pembuatan keputusan pendanaan yang diperoleh tersebut untuk diinvestasikan.

Konflik ini biasa disebut agency problem.

Agency problem seringkali terjadi bila proporsi kepemilikan manajer

kurang dari 100% sehingga ia cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan

dirinya, dan tidak mendasarkan pada usaha memaksimalkan nilai dalam

pengambilan keputusan pendanaan (Jensen dan Meckling, 1976). Kondisi ini

terjadi sebagai konsekuensi pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan.

Pemegang saham peduli pada risiko sistematis dari saham perusahaan. Namun

manajer lebih peduli pada risiko perusahaan secara keseluruhan. Agency problem

juga dapat timbul dari perusahaan yang menghasilkan free cash flow besar, yaitu

aliran kas perusahaan yang tidak dapat diinvestasikan karena tidak adanya

kesempatan investasi yang menguntungkan.

Masalah keagenan mengakibatkan adanya agency cost, yaitu mencakup

semua biaya yang dikeluarkan dalam mendesain, mengimplementasikan dan

Page 36: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

mengembangkan sistem kontrol yang memadai dalam organisasi untuk

mengontrol kerugian residual yang dihasilkan oleh kerumitan dalam pemecahan

masalah kontrol secara lengkap (Jensen dan Meckling, 1967).

Terdapat dua masalah yang mungkin dapat mempengaruhi pandangan

yang kita miliki terhadap kebijakan dividen (Brigham& Houston, 2001) :

1) Information Content Hypothesis atau Signaling.

Kenaikan dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham,

sementara pemotongan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham.

Hal ini menunjukkan bahwa investor secara keseluruhan lebih menyukai dividen

daripada keuntungan modal. Akan tetapi, MM berpendapat lain. Mereka

menurunkan dividen, sehingga mereka tidak akan menaikkan dividen kecuali

kalau mereka mengantisipasi laba yang lebih tinggi di masa mendatang.

Karenanya, MM berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang lebih tinggi

daripada yang diperkirakan merupakan “isyarat” bagi investor bahwa manajemen

perusahaan memperkirakan laba yang lebih tinggi di masa mendatang.

Sebaliknya, penurunan dividen atau kenaikan yang lebih kecil daripada

yang diperkirakan, merupakan suatu isyarat bahwa manajemen meramalkan laba

yang rendah di masa mendatang. Jadi, MM menegaskan bahwa reaksi investor

terhadap perubahan dalam kebijakan dividen tidak harus menunjukkan investor

lebih menyukai dividen daripada laba yang ditahan. Sebaliknya, mereka

menyatakan bahwa perubahan harga saham sesudah pembagian dividen hanya

menunjukkan ada kandungan informasi atau pensinyalan (information, or

signaling, content) yang penting dalam pengumuman dividen tersebut.

Page 37: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

2) Clientele Effect.

Kelompok atau pelanggan (Clientele) dari pemegang saham yang berbeda

akan mempunyai kebijakan dividen yang berbeda-beda. Manajemen harus

mempertimbangkan dengan matang perubahan kebijakan dividennya, karena

suatu perubahan dapat menyebabkan pemegang saham saat ini menjual saham

mereka dan mengakibatkan harga saham menjadi turun. Penurunan harga tersebut

bisa bersifat sementara, tetapi juga bisa bersifat permanen jika hanya sedikit

investor yang tertarik dengan dengan kebijakan dividen yang baru, harga saham

yang akan terus tertekan.

Namun, kebijakan baru itu mungkin akan memungkinkan lebih banyak

pelanggan daripada yang sebelumnya dimiliki perusahaan, sehingga harga saham

akan naik. MM dan yang lainnya telah menyatakan bahwa satu pelanggan sama

baiknya dengan yang lain sehingga adanya pengaruh pelanggan tidak harus

menyiratkan bahwa satu kebijakan dividen lebih baik dari kebijakan dividen

lainnya. Namun, MM mungkin saja salah, dan mereka ataupun orang lain tidak

dapat membuktikan bahwa adanya kelompok-kelompok investor secara

keseluruhan memungkinkan perusahaan mengabaikan efek pelanggan.

Husnan (2000) menyatakan bahwa kebijakan dividen merupakan masalah

yang mengundang perdebatan, karena terdapat lebih dari satu pendapat. Dengan

demikian, diharapkan semua dapat memahami mengapa perusahaan mengambil

kebijakan tertentu, dan tidak memahami secara salah perlu tidaknya laba dibagi-

bagi. Berbagai pendapat tentang dividen bisa dikelompokkan sebagai berikut,

yaitu:

Page 38: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

a) Pendapat yang menginginkan dividen dibagikan sebesar-besarnya.

b) Pendapat yang mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak relevan.

c) Pendapat yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya justru membagikan

dividen sekecil mungkin.

d. Pendekatan dalam Kebijakan Dividen

Kebijaksanaan perusahaan untuk membagi keuntungan kepada pemegang

saham membawa arti dalam dua hal (Gitosudarmo, 2002:227) yakni:

1) Dana yang dibagikan kepada para pemegang saham melalui pembayaran

dividen.

2) Dana yang digunakan untuk membelanjai kebutuhan perkembangan usaha

yang tercermin dalam rencana pada pos laba yang ditahan.

e. Kebijakan Dividen yang Optimal

Kebijakan dividen yang optimal didefinisikan oleh Brigham dan Houston

(2001:14) sebagai berikut:

1. Kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini

dan pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimumkan harga saham.

Perusahaan harus menentukan berapa banyak jumlah uang kas yang akan

dibagi kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa banyak yang akan

dialokasikan pada laba ditahan perusahaan.

2. Rasio pembayaran dividen harus didasarkan pada preferensi pemegang saham

atas dividen dengan keuntungan modal apakah pemegang saham lebih

Page 39: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

menyukai jika perusahaan membagikan laba sebagai dividen tunai atau lebih

menyukai jika perusahaan menggunakan kembali laba yang diperoleh untuk

kebutuhan operasional dan investasi perusahaan.

Rasio pembayaran dividen yang optimal dari suatu perusahaan merupakan

fungsi dari empat faktor yaitu:

1) Pilihan pemegang saham atas pembayaran dividen dengan lawan keuntungan

modal

2) Peluang investasi bagi perusahaan di kemudian hari

3) Struktur modal yang ditargetkan

4) Ketersediaan dan biaya dari penggunaan modal eksternal

f. Kebijakan Pembayaran Dividen

Menurut Gitosudarmo (2002:230) terdapat beberapa kebijaksanaan

pembayaran dividen, yakni:

1) Stable Dividend Policy

Kebijakan pembayaran dividen yang stabil menunjukkan bahwa besarnya

dividen yang dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap meskipun terjadi

perubahan pendapatan yang diperoleh perusahaan.

2) Fluctuating Dividend Policy

Kebijakan pembayaran dividen yang berfluktuasi merupakan kebijakan

pembayaran dividen yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan setiap akhir periode. Oleh karena itu, besarnya dividen yang

Page 40: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham selalu proporsional dengan

tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.

3) Kombinasi Stable Dividend Policy dan Fluctuating Dividend Policy

Pada kebijakan yang menggunakan kombinasi atau gabungan dari kedua

jenis pola pembayaran sebelumnya ini menentukan bahwa dividen yang

dibayarkan perusahaan sebagian ada yang bersifat stabil dan sebagian lagi bersifat

proporsional namun tidak sama seperti kebijakan pembayaran dividen yang

berfluktuasi.

Kebijakan yang lain mengenai pembayaran dividen yang dapat dipilih

sebagai berikut yaitu: (Ang, 1997)

1) Stable and Occasionally Increasing Dividend per Share

Kebijakan ini menetapkan dividen per saham yang stabil, selama tidak ada

peningkatan yang permanen dalam earning power dan kemampuan membayar

dividen. Manajemen akan menaikkan dividen, jika ada keyakinan bahwa tingkat

yang lebih tinggi tersebut dapat dipertahankan. Hal ini dilandasi adanya psikologi

pemegang saham, dimana bila dividen naik maka akan menaikkan juga harga

saham perusahaan dan sebaliknya.

2) Stable Dividend per Share

Dasar pemikirannya adalah bahwa pasar mungkin akan menilai suatu

saham lebih tinggi bila dividen yang diharapkan tetap stabil daripada bila dividen

berfluktuasi. Perusahaan yang memilih cara ini akan membayar dividen dalam

jumlah yang tetap (stable amount) dari tahun ke tahun.

Page 41: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

3) Stable Pay Out Ratio

Dalam pola pembayaran dividen ini, jumlah dividen dihitung berdasar

suatu persentase tetap (constant) dari laba (earnings). Bila laba berfluktuasi, maka

jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham pun akan ikut

berfluktuasi.

4) Regular Dividend plus Extras

Dalam cara ini, dividen reguler ditetapkan dalam jumlah yang diyakini

oleh manajemen mampu dipertahankan di masa mendatang tanpa menghiraukan

fluktuasi laba dan kebutuhan investasi modal. Bila tambahan kas tersedia,

perusahaan memberikan dividen ekstra (bonus) kepada pemegang saham. Pola ini

mengakui bahwa dividen mempunyai kandungan informasi, sehingga dengan

pemberian dividen ekstra dapat menarik minat pemodal yang pada akhirmya akan

dapat meningkatkan harga saham.

5) Fluctuating Dividends and Payout Ratio

Dalam pola pembayaran ini besarnya dividen dan payout ratio disesuaikan

dengan perubahan laba dan kebutuhan investasi modal perusahaan untuk setiap

periode. Oleh karena itu, besar dividen dan payout ratio yang dibayarkan oleh

perusahaan berfluktuasi mengikuti fluktuasi laba dan kebutuhan investasi dari

perusahaan.

g. Faktor-Faktor dalam Menentukan Kebijakan Dividen

Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan

kebijakan dividen antara lain (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:305):

Page 42: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

1) Tidak benar apabila perusahaan seharusnya membagikan dividen sebesar-

besarnya karena apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat

dipergunakan dengan menguntungkan maka sebaiknya perusahaan tidak

membagikan dividen terlalu besar.

2) Penentuan pembayaran dividen yang tidak terlalu besar dimaksudkan untuk

memudahkan perusahaan dalam meningkatkan pembayaran dividen jika laba

perusahaan meningkat sehingga perusahaan tidak perlu segera menurunkan

pembayaran dividen jika laba perusahaan menurun.

3) Apabila perusahaan menghadapi kesempatan investasi yang menguntungkan

maka sebaiknya perusahaan tidak membagikan dividen dalam jumlah yang

terlalu besar meskipun pembayaran dividen yang rendah mungkin akan diikuti

dengan penurunan harga saham. Apabila kondisi pasar modal efisien maka

harga saham akan menyesuaikan kembali dengan informasi akan adanya

investasi yang menguntungkan.

4) Jika tidak terdapat faktor pajak dan biaya transaksi (berkisar antara 0,4%),

maka menerima dividen akan lebih menguntungkan daripada memperoleh

capital gain. Oleh karena itu, sebagian pemegang saham mungkin akan lebih

menyukai perusahaan yang membagikan dividen secara teratur.

5) Pemegang saham juga membayar pajak penghasilan maka pemegang saham

yang berada dalam tax bracket yang tinggi (di Indonesia kondisi tax bracket

tertinggi adalah 35%) mungkin akan lebih menyukai jika perusahaan menahan

keuntungannya sebagai laba ditahan dan menikmati capital gains.

Page 43: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

Beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam menentukan

kebijakan dividen sehingga mempengaruhi pembagian dividen adalah:

1) Kas yang Tidak Mencukupi

Dana perusahaan yang likuid harus dikaitkan dengan utang-utang dan

persediaan, jika tidak maka perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas pada

saat perjanjian telah ditetapkan.

2) Hambatan Kontrak

Karena kesulitan likuiditas atau pembiayaan, kreditur mungkin

mensyaratkan pembatasan dividen sehubungan dengan perjanjian utang yang telah

dibuat. Dalam kondisi seperti ini perusahaan akan menyetujui kontrak pembatasan

dividen untuk menahan labanya agar dapat meningkatkan modalnya (Debt to

Equity Ratio) dan agar dapat meningkatkan likuiditas perusahaan dalam

pembayaran bunga yang telah ditetapkan.

3) Aspek Legal

Pembayaran dividen dapat dikaitkan dengan persyaratan tertentu, misalnya

batasan laba ditahan yang harus dipenuhi sebelum melakukan pembayaran

dividen agar perusahaan tidak menyesatkan investor karena informasi yang

dikandung oleh dividen akan memberikan tanda bagi para investor. Informasi

tersebut akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan transaksi jual beli

saham.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menentukan

keputusan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen dan tidak akan menahan

laba antara lain (Weston dan Copeland, 1997) :

Page 44: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

1) Undang- Undang

Mengenai peraturan laba bersih yang menyatakan bahwa dividen dapat

dibayar dari laba saat ini atau laba tahun lalu. Adanya larangan pengurangan

modal untuk membayar dividen, hal ini dimaksudkan untuk melindungi pemberi

kredit. Peraturan kepailitan yang menyatakan bahwa jika perusahaan membayar

dividen pada kondisi pailit artinya dana tersebut berasal dari pemberi kredit bukan

dari laba bersih.

2) Posisi Likuiditas

Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang

dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan tahun-tahun lalu biasanya

sudah diinvestasikan dalam bentuk pabrik dan peralatan, persediaan, dan aktiva

lainnya, dengan kata lain laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas. Jadi

meskipun suatu perusahaan mempunyai catatan mengenai laba, perusahaan

mungkin tidak dapat membayar dividen karena posisi likuiditasnya.

3) Kebutuhan Pelunasan Hutang

Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau

untuk mengganti jenis pembiayaan lain, perusahaan menghadapi dua pilihan.

Pilihan tersebut adalah perusahaan dapat membayar hutang itu pada saat jatuh

tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lain, atau perusahaan

dapat memutuskan untuk melunasi hutang tersebut. Jika keputusannya adalah

membayar hutang tersebut maka ini biasanya perlu penahanan laba.

Page 45: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

4) Pembatasan Dalam Perjanjian Hutang

Dividen pada masa yang akan datang hanya dapat dibayar dari laba yang

diperoleh sesudah perjanjian hutang (jadi dividen tidak dapat dibayar dari laba

tahun-tahun lalu). Dividen tidak dapat dibayarkan apabila modal kerja (aktiva

lancar dikurangi kewajiban lancar) di bawah suatu jumlah yang telah ditentukan.

Perjanjian hutang, khususnya hutang jangka panjang seringkali membatasi

kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

5) Tingkat Ekspansi Aktiva

Semakin cepat suatu perusahaan berkembang, semakin besar

kebutuhannya untuk membiayai ekspansi aktivanya. Jika kebutuhan dana di masa

depan semakin besar, maka perusahaan cenderung untuk menahan laba daripada

membayarnya.

6) Tingkat Laba

Tingkat hasil pengembalian yang diharapkan akan menentukan pilihan

relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen kepada para pemegang

saham atau menahan laba tersebut yang digunakan untuk keperluan perusahaan.

7) Stabilitas Laba

Suatu perusahaan yang memiliki laba stabil seringkali dapat

memperkirakan berapa besar laba di masa yang akan datang. Perusahaan seperti

ini biasanya cenderung membayar dividen dengan persentase yang lebih tinggi

daripada perusahaan yang labanya berfluktuasi. Perusahaan yang tidak stabil,

tidak yakin apakah laba yang diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang

dapat tercapai sehingga perusahaan tersebut akan lebih cenderung menahan

Page 46: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

sebagian besar laba saat ini. Dividen yang lebih rendah akan lebih mudah untuk

dibayarkan apabila laba menurun pada masa yang akan datang.

8) Akses ke Pasar Modal

Perusahaan yang besar dan telah berjalan baik serta mempunyai catatan

profitabilitas dan stabilitas, akan mempunyai akses yang mudah ke pasar modal.

Sedangkan perusahaan yang baru, kecil dan bersifat mencoba akan lebih banyak

mengandung resiko bagi penanam modal potensial. Kemampuan perusahaan

untuk menaikkan modalnya atau dana pinjaman dari pasar modal akan terbatas

dan perusahaan seperti ini harus menahan lebih banyak laba untuk membiayai

operasinya. Jadi, perusahaan yang sudah mapan cenderung untuk memberi tingkat

pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil atau perusahaan

yang baru.

9) Kendali Perusahaan

Pentingnya pembiayaan internal dalam usaha untuk mempertahankan

kendali perusahaan, akan memperkecil pembayaran dividen.

10) Posisi Pemegang Saham sebagai Pembayar Pajak

Posisi pemilik perusahaan sebagai pembayar pajak akan sangat

mempengaruhi keinginannya untuk memperoleh dividen.

11) Pajak Atas Laba yang Diakumulasikan Secara Salah

Untuk mencegah pemegang saham yang hanya menggunakan perusahaan

sebagai perusahaan penyimpan uang yang dapat digunakan untuk menghindari

tarif penghasilan pribadi yang tinggi, peraturan perpajakan perusahaan

Page 47: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

menentukan suatu pajak tambahan khusus terhadap penghasilan yang

diakumulasikan secara tidak benar.

Setyawan (1995) mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi

kebijakan pembagian dividen menjadi 2 faktor, yaitu :

a) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi

kebijakan pembagian dividen, misalnya: likuiditas perusahaan, tingkat laba, dan

kemampuan untuk meminjam dana.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan pengaruh yang berasal dari luar perusahaan,

misalnya: pajak atau capital gain, akses ke pasar modal dan peraturan yang

berlaku.

2. Profitability

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba, baik dari total aset perusahaan maupun dari total modal sendiri yang dimiliki

dalam satu periode tertentu. Investor di pasar modal sangat memperhatikan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan

profit. Profitabilitas dapat diukur beberapa hal yang berbeda, namun dalam

dimensi yang saling terkait. Semakin besar risiko investasi diharapkan

profitabilitas yang diperoleh semakin tinggi pula (Meyti, 2005).

Profitabilitas juga merupakan tingkat keuntungan bersih yang berhasil

diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Dividen adalah

Page 48: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya

dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan

yang layak dibagikan kepada para pemegang saham, adalah keuntungan setelah

perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak.

Karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka

keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibayarkan oleh

perusahaan. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar

porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan

yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen. Atribut profitabilitas ini dapat diwakili oleh tingkat

keuntungan setelah pajak dibagi dengan total aset (Chang dan Rhee,1990).

Litner (1956) dan Baker (1985) mengungkapkan bahwa profitabilitas

perusahaan sejak lama telah dijadikan indikator utama dari kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen. Indikasi dari pola pembayaran dividen

perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan tunai tahunan besar dividen tahun

sebelumnya. Sedangkan Pruitt dan Gitman (1991) dalam penelitian mereka

menunjukkan bahwa laba tunai tahunan dan laba tahun sebelumnya merupakan

faktor penting yang mempengaruhi pembayaran dividen.

Pengukuran untuk profitabilitas dapat menggunakan return on investment

(ROI) atau disebut juga return on asset (ROA) yang menggambarkan sejauh mana

kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba dan return

on equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang diperoleh pemegang saham.

Page 49: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

3. Return On Asset (ROA)

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa Return on Asset diukur dari laba

bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asset nya yang

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang

digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas

perusahaan.

Partington (1989) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor

terpenting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam menentukan kebijakan

dividen, demikian pula investasi yang diukur dari aktiva (bersih) operasi. Aktiva

(bersih) operasi merupakan aktiva operasional setelah dikurangi dengan

penyusutan (depresiasi) aktiva tetap yang diperhitungkan.

Return on asset (salah satu ukuran profitabilitas) merupakan ukuran

efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar return on asset

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat kembalian

investasi (return) semakin besar.

Nilai return on asset yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan

mampu menghasilkan keuntungan berbanding aset yang relatif tinggi. Investor

akan menyukai perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi, karena

perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi mampu menghasilkan tingkat

keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ROA rendah. Dengan

demikian, rasio return on asset menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari

operasi perusahaan dengan aktiva-aktiva yang digunakan karena secara absolut

Page 50: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

suatu perusahaan yang memperoleh laba yang meningkat belum tentu secara

relatif meningkat sebelum dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk

menghasilkan profit tersebut. Peningkatan laba secara absolut kemungkinan

diakibatkan oleh adanya investasi baru. Kenaikan dalam rasio return on asset ini

berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan yang selanjutnya akan

meningkatkan harga saham dan return saham perusahaan juga akan

mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham.

4. Asset Growth

Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang

dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil

operasional perusahaan akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap

perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap

perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih besar daripada modal sendiri.

Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan kedalam

perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Robert Ang,

1997).

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar

tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi perusahaan. Semakin besar

kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan

perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen.

Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang

Page 51: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

menentukan kebijakan dividen. Sebagai indikator dan atribut pertumbuhan,

digunakan tingkat pertumbuhan campuran yang diatur setiap tahun lewat total

aktiva (Chang dan Rhee, 1990).

Teori free cash flow hypothesis yang disampaikan oleh Jensen (1986)

menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih

tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian besar dana yang ada

digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif.

Manajer dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan

perusahaan lebih menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan

mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam asset growth secara keseluruhan

(Charitou dan Vafeas, 1998).

Menurut teori residual dividend, perusahaan akan membayar dividennya

jika hanya tidak memiliki kesempatan investasi yang menguntungkan, sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan

aset dan pembayaran dividen

5. Leverage Ratio

Leverage didefinisikan sebagai semua kewajiban keuangan perusahaan

kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana leverage ini merupakan sumber

dana perusahaan yang berasal dari kreditur.

Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk

dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Sumber

pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal financing) dan dari

Page 52: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

luar perusahaan (external financing). Modal internal perusahaan berasal dari laba

ditahan, sedangkan modal eksternal dapat bersumber dari modal sendiri dan atau

melalui leverage. Semakin tinggi rasio dari leverage ratio menunjukkan bahwa

leverage semakin tinggi sehingga biaya bunga akan meningkat yang akan

mengurangi laba perusahaan. Berkurangnya laba perusahaan akan mengurangi

minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Disamping itu, risiko

leverage perusahaan tidak terbayar juga akan meningkat. Bila bisnis perusahaan

tidak dalam kondisi bagus, pendapatan operasi menjadi rendah dan tidak cukup

menutup biaya bunga sehingga kekayaan pemilik berkurang. Pada kondisi

ekstrim, kerugian tersebut akan membahayakan perusahaan karena perusahaan

terancam kebangkrutan.

Leverage merupakan istilah yang digunakan perusahaan untuk mengukur

kemampuan perusahaan didalam memenuhi seluruh kewajiban finansial suatu

perusahaan. Faktor hutang mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam

pembayaran dividen pada shareholder. Rasio hutang perusahaan berupa leverage

ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang

digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini, menunjukkan

semakin besar kewajibannya dan begitu juga sebaliknya. Peningkatan hutang ini

akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang

saham, artinya tingginya kewajiban perusahaan akan semakin menurunkan

kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Rozeff (1982) menunjukkan

bahwa perusahaan dengan tingkat solvabilitas permodalan yang tinggi cenderung

Page 53: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

memiliki rasio pembayaran rendah untuk mengurangi biaya yang berkaitan

dengan transaksi pembiayaan eksternal.

6. Firm Size

Ukuran perusahaan merupakan suatu faktor yang penting bukan hanya

sebagai proksi pada biaya keagenan (dimana dapat diharapkan lebih tinggi pada

perusahaan dengan ukuran yang lebih besar) tetapi juga disebabkan biaya

transaksi yang berhubungan dengan penerbitan saham sehubungan dengan ukuran

perusahaan (Smith, 1977). Bagaimanapun Smith dan Watts (1992) menunjukkan

bahwa dasar teori pada pengaruh dari ukuran (size) terhadap kebijakan

pembayaran dividen sangat kuat. Perusahaan besar dengan akses pasar yang lebih

baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya,

sehingga antara ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan

yang positif (Cleary, 1999).

Suatu perusahaan besar yang mapan akan mudah untuk menuju ke pasar

modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal maka berarti

fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek lebih

besar, dan perusahaan besar dapat mengusahakan pembayaran dividen yang lebih

besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Chang dan Rhee, 1990; dan

Harjono, 2002).

Page 54: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

7. Market Value

Market value atau kapitalisasi pasar merupakan nilai total dari semua

saham dari perusahaan yang beredar di pasar modal. Dalam konteks pada pasar

modal, nilai pasar dari perusahaan akan selalu berbeda dengan nilai buku dari

perusahaan karena di dalam pasar modal nilai pasar dari perusahaan didapatkan

dari nilai buku perusahaan yang ditambah dengan nilai pertumbuhan potensial

perusahaan.

Market value ini merupakan sinonim dari market capitalization (market

caps). Dalam konteks pasar modal, market capitalization digunakan untuk

mengukur seberapa besar perusahaan dan membantu investor untuk

mendiversifikasi investasi pada beberapa perusahaan dengan beragam ukuran

maupun risiko perusahaan yang berbeda.

Beberapa investor banyak yang menggunakan analisis fundamental untuk

memilih saham mana yang akan dibeli dengan melihat dari market value

perusahaan dan mempertimbangkan apakah market value perusahaan tersebut itu

tinggi ataupun rendah jika dibandingkan dengan nilai buku perusahaan, nilai aset

bersih dan beberapa nilai lain dari perusahaan.

B. PENELITIAN TERDAHULU

Beberapa penelitian terdahulu mengenai kebijakan dividen yang diambil

perusahaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen,

meliputi :

Page 55: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

TABEL II.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Tahun Variabel Hasil Penelitian

Chang dan Rhee

1990 - Growth - Earning

Variability - Nondebt

Taxshields - Firm Size - Profitability

Variabel growth pada penelitian ini tidak signifikan tetapi tetap berpengaruh negatif pada dividend payout ratio. Sedangkan variabel earning variability, nondebt taxshields, dan firm size berpengaruh positif pada dividend payout ratio.

Jensen et al 1992 - Debt - Dividend - Kepemilikan

saham manajemen - Business Risk - Profitability - Growth - Divisions - Size - Fixed Asset

Bahwa kebijakan kepemilikan saham manajemen, debt, dan dividend yang dikaitkan dengan karakteristik-karakteristik perusahaan mempunyai hubungan yang interdependensi.

Nugrahaini 2002 - Kepemilikan saham manajemen

- Debt - Dividend - Business Risk - Profit - Growth - Size - Fixed Asset

Bahwa terdapat hubungan secara interdependensi antara kebijakan kepemilikan saham manajemen, debt dan dividend. Efek-efek dari karakteristik-karakteristik “riil” perusahaan menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel yang berhubungan secara signifikan.

Hatta 2002 Pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan, insider ownership, free cash flow dan ukuran perusahaan

Hanya pertumbuhan asset yang berpengaruh signifikan terhadap DPR pada perusahaan yang listed di BEI periode 1993-1999, sementara ketiga variabel lainnya yaitu pertumbuhan penjualan, insider ownership, free cash flow dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.

Page 56: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

Susanto 2002 - Current Ratio - DTA - ROE - ROI

Secara simultan, 23,4 % berpengaruh terhadap dividen secara parsial yaitu DTA (-) dan ROE (+) signifikan, sedangkan ROI (+) dan Current Ratio (-) tidak signifikan

Nugroho 2004 - ROA - Cash Ratio - DTA - Pertumbuhan Aset - Ukuran

Perusahaan

ROA, DTA, dan Pertumbuhan Aset berpengaruh signifikan terhadap DPR sementara variabel cash ratio dan ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Sutrisno 1999 - Cash Ratio - Growth Potential - Firm Size - Debt to Equity - Profitability

Variabel independen cash ratio dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap DPR. Hal ini disebabkan karena penentu kebijakan dividend secara teoritis sangat erat berhubungan dengan cash ratio perusahaan, jumlah kewajiban, dan besarnya laba ditahan.

Damayanti dan Achyani

2006 - Investasi - Likuiditas - Profitabilitas - Pertumbuhan

perusahaan - Ukuran

perusahaan

Dari variabel investasi, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan tidak ada satupun yang berpengaruh signifikan terhadap DPR.

Naceur et al.

2006 - Return on Asset - Market to Book

Value - Growth - Majority

Shareholder - Leverage - Market Value

Variabel independen Return on Asset, Growth, Majority Shareholder, Leverage, berpengaruh signifikan terhadap Dividend Yield. Sedangkan variabel Market to Book Value dan Market Value tidak berpengaruh signifikan.

Sumber : Berbagai Jurnal dan Tesis

Page 57: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan ulasan-ulasan mengenai kebijakan dividen seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka faktor-faktor yang dapat digunakan untuk

memprediksi dividend yield diantaranya adalah return on asset (ROA), asset

growth, leverage ratio, dan market value. Sehingga diketahui bahwa tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan dividen perusahaan yang

ditunjukkan dengan dividend yield dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Dimana faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan

baik secara positif maupun negatif.

ROA (salah satu ukuran profitabilitas) merupakan ukuran efisiensi

pengelolaan sumber dana yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang digunakan untuk kegiatan

operasional perusahaan. Robert Ang (1997) menyatakan bahwa return on asset

diukur dari nilai laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asset

yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan aset yang

digunakan untuk operasional perusahaan dalam rangka menghasilkan

profitabilitas perusahaan. Nilai ROA yang semakin tinggi akan mencerminkan

bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan berbanding total asset yang

semakin tinggi pula dan semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan

yang semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar.

Lalu, apabila tidak ada kesempatan investasi yang menguntungkan maka semakin

besar ROA semakin besar dividen yang dibayarkan dan jika perusahaan tersebut

memiliki kebijakan dividend payout ratio yang stabil maka perusahaan tersebut

Page 58: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

jika memperoleh keuntungan atau laba akan cenderung membayar dalam jumlah

yang lebih besar dari tingkat keuntungan yang didapatkan sebagai dividend.

Maka, semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Hal tersebut diperkuat teori

Information Content or Signaling Hypothesis, dimana Mondigliani-Miller

menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu sinyal kepada para investor

bahwa manajemen meramalkan suatu keuntungan yang baik di masa yang akan

datang. Selain itu, Solberg dan Zorn (1992) menemukan bahwa profitabilitas yang

ditunjukkan dengan ROA yang lebih tinggi maka diperkirakan membuat

perusahaan menghasilkan dividen yang lebih tinggi. Jadi, perusahaan yang

memiliki keuntungan atau laba yang tinggi melalui aset yang dimilikinya yang

tercermin dalam return on asset (ROA) akan menunjukkan pengaruh positif

terhadap kebijakan dividen yang tercermin dalam dividend yield (DY).

Asset Growth menunjukkan pertumbuhan aktiva yang digunakan untuk

aktivitas operasional perusahaan. Menurut Riyanto (1994), semakin cepat tingkat

pertumbuhan suatu perusahaan, semakin besar kebutuhan dana di waktu

mendatang untuk membiayai pertumbuhannya. Semakin besar pertumbuhan aset

diharapkan semakin besar hasil operasional perusahaan yang dihasilkan dari

penggunaan aset tersebut. Tetapi, teori free cash flow hypothesis menyebutkan

bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi memiliki

free cash flow yang rendah karena sebagian besar dana yang digunakan untuk

investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif. Dan, menurut teori

residual dividend, perusahaan akan membayar dividen jika hanya tidak memiliki

Page 59: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

kesempatan investasi yang menguntungkan. Adanya hubungan yang negatif

antara pertumbuhan aset dengan dividen tersebut sesuai dengan pendapat Myers

dan Majluf (1984) bahwa perusahaan yang memiliki pertumbuhan aset yang

tinggi akan membayar dividen yang rendah daripada perusahaan yang

pertumbuhannya asetnya rendah. Sehingga, pada perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang tinggi akan semakin besar tingkat kebutuhan dana yang

digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan dalam bentuk aset. Jadi, asset

growth akan berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen.

Leverage Ratio yang dalam penelitian ini adalah Debt to Total Asset

merupakan rasio antara total hutang (total debts) terhadap total aktiva (total

assets). Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk

membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan

aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio ini, menunjukkan semakin besar

tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan

semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh

perusahaan. Jika perusahaan memiliki nilai leverage ratio yang semakin tinggi,

maka harus diimbangi dengan profitabilitas yang semakin tinggi. Karena semakin

besar leverage ratio maka semakin besar biaya bunga yang dibayarkan

perusahaan. Jadi, jika perusahaan memiliki profitabilitas yang rendah, maka akan

berdampak pada laba yang dihasilkan yang semakin kecil, sehingga perusahaan

akan kesulitan untuk membayar biaya bunga sehingga pembayaran dividen akan

semakin kecil karena sebagian besar keuntungan perusahaan digunakan untuk

membayar biaya bunga. Penelitian dari Chang dan Rhee (1990) dan Sutrisno

Page 60: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

(1999) menunjukkan bahwa tingkat hutang yang lebih tinggi akan diikuti dengan

pembayaran dividen perusahaan yang lebih rendah, dengan demikian leverage

ratio mempunyai hubungan yang negatif dengan pembayaran dividen. Maka,

dengan semakin meningkatnya rasio leverage (beban hutang juga semakin besar)

maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan,

karena sebagian besar laba akan digunakan untuk membayar bunga pinjaman.

Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka laba bersih (earnings after tax)

semakin berkurang (karena sebagian digunakan untuk membayar bunga), maka

hak para pemegang saham (dividen) juga semakin berkurang (menurun). Sehingga

leverage ratio akan berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen.

Market Value merupakan nilai total dari semua saham dari perusahaan

yang beredar di pasar modal. Market Value digunakan untuk mengukur seberapa

besar perusahaan dan membantu investor untuk mendiversifikasi investasi pada

beberapa perusahaan dengan beragam ukuran perusahaan ataupun beragam risiko

yang berbeda. Suatu perusahaan yang memiliki nilai market value yang besar

akan mudah untuk memiliki akses pendanaan ke pasar modal. Perusahaan besar

dengan akses ke pasar modal yang lebih baik seharusnya membayar dividen yang

tinggi kepada pemegang sahamnya, sehingga antara ukuran perusahaan yang

diproksikan dengan market value dan pembayaran dividen memiliki hubungan

yang positif (Cleary, 1999). Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar

modal, maka berarti fleksibilitas perusahaan tersebut lebih besar dalam

mendapatkan pendanaan dari pasar modal yang dapat digunakan untuk ekspansi

perusahaan ataupun untuk investasi pada proyek yang memiliki NPV yang positif.

Page 61: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

Dan dari ekspansi maupun investasi yang dilakukan perusahaan diharapkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin besar. Sehingga,

perusahaan dengan market value yang besar dapat mengusahakan pembayaran

dividen yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan market value

kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa market value akan berpengaruh positif

terhadap pembayaran dividen.

Atas dasar analisis faktor-faktor tersebut maka pengaruh dari masing-

masing variabel tersebut terhadap dividend yield dapat digambarkan dalam

kerangka sebagai berikut :

Gambar II.1

Bagan Kerangka Pemikiran

H1 (+)

H2 (-)

H3 (-)

H4 (+)

H1 : Return on Asset (ROA) (X1)

H2 : Asset Growth (X2)

Dividend Yield (Y1)

H4 : Market Value (X4)

H3 : Leverage Ratio (X3)

Page 62: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

Menurut kerangka pemikiran tersebut, maka yang merupakan variabel

independen adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang

diwakili oleh return on asset (ROA), asset growth, leverage ratio, dan market

value. Sedangkan yang merupakan variabel dependen adalah kebijakan dividen

yang diwakili oleh dividend yield.

D. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka penelitian yang ada, maka hipotesis-hipotesis yang

dibentuk dalam penelitian ini sebagian besar bersumber pada beberapa penelitian

terdahulu, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji. Adapun

hipotesis yang muncul dalam penelitian ini, yaitu:

1. Return On Asset (ROA)

Kenaikan dividen pada perusahaan merupakan sinyal bagi para investor

bahwa manajemen perusahaan memperkirakan keuntungan yang tinggi di masa

mendatang (Brigham dan Houston, 2001). Sinyal ini menyimpulkan bahwa

dividen akan dibagi dengan memperhatikan tingkat keuntungan. Oleh karena itu,

apabila perusahaan hendak membagi dividen, salah satu hal yang harus

diperhatikan adalah kenaikan dan penurunan keuntungan perusahaan. Tingkat

laba menentukan pilihan relatif untuk membayar dividen kepada para pemegang

saham, sedangkan stabilitas laba akan berpengaruh terhadap perkiraan besar laba

dimasa mendatang. Dengan demikian, perusahaan dengan profitabilitas yang

tinggi akan mampu menghasilkan arus kas bebas dan karenanya memperbesar

peluang investasi yang baru dengan memanfaatkan arus kas bebas yang ada. Oleh

Page 63: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

karena itu, membayar dividen lebih tinggi nantinya tidak mengganggu keuangan

perusahaan.

Litner (1956) dan Baker (1958) mengungkapkan bahwa profitabilitas

perusahaan sejak lama telah dijadikan indikator utama dari kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen. Indikasi dari pola pembayaran dividen

perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan tunai tahunan dan besar dividen tahun

sebelumnya. Sedangkan Pruitt dan Gitman (1991) dalam penelitian mereka

menunjukkan bahwa laba tunai tahunan dan laba tahun sebelumnya merupakan

faktor penting yang mempengaruhi pembayaran dividen (dalam Gill et al. 2010).

Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah

keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu

bunga dan pajak. Oleh karena itu, dividen yang diambil dari keuntungan bersih

akan mempengaruhi dividend payout ratio perusahaan yang semakin besar

keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai

dividen. Dengan kata lain, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan

maka akan semakin besar kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar

dividen (Sudarsi, 2002).

Salah satu proksi pengukuran profitabilitas adalah return on asset. Return

on asset adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan

dalam menjalankan operasionalnya (Ang, 1997). Semakin besar return on asset

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat kembalian

investasi (return) yang semakin besar. Sehingga dengan menggunakan return on

Page 64: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

asset sebagai proksi dari profitabilitas diduga akan berkorelasi secara positif

dengan dividend yield (DY).

H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara Return on Asset (ROA) terhadap

Dividend Yield

2. Asset Growth

Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang

dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil

operasi perusahaan akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap

perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap

perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih besar daripada modal sendiri.

Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan ke dalam

perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Robert

Ang,1997).

Teori free cash flow hypothesis yang disampaikan oleh Jensen (1986)

menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih

tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian besar dana yang ada

digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif.

Jadi, manajer dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan

perusahaan lebih menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan

mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam pertumbuhan perusahaan secara

keseluruhan (Charitou dan Vafeas, 1998). Menurut teori residual dividend,

Page 65: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak memiliki kesempatan

investasi yang menguntungkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang negatif antara pertumbuhan aset dan pembayaran dividen.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan peluang

investasi yang besar dan dengan kebutuhan pembiayaan yang kuat akan lebih suka

mempertahankan daripada mendistribusikan pendapatan mereka. Perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan yang lebih besar yang membutuhkan pendanaan

untuk mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitasnya diharuskan untuk

membayar dividen yang rendah. Maka, asset growth perusahaan diharapkan

secara negatif berhubungan dengan dividend yield (DY).

H2 : Terdapat pengaruh yang negatif antara Asset Growth terhadap Dividend

Yield

3. Leverage Ratio

Sesuai dengan Pecking Order Theory bahwa perusahaan-perusahaan yang

lebih profitable akan menurunkan permintaannya akan debt, karena akan tersedia

lebih banyak dana-dana internal untuk mendanai investasi. Sehingga

ketergantungan pada kebutuhan dana eksternal akan kecil. Rasio hutang akan

berhubungan terbalik dengan profit. Oleh karena itu, rendahnya profit maka akan

mengurangi kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Dengan demikian,

hutang berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (Mutamimah, 2003).

Rasio dari leverage mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal

Page 66: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Apabila perusahaan menentukan

bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan

harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang

mana ini berarti hanya sebagian kecil saja yang pendapatan yang dapat dibayarkan

sebagai dividen (Riyanto 2001). Selain itu, peningkatan hutang ini akan

mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham,

artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan

kemampuan perusahaan membayar dividen (Sudarsi, 2002).

Terdapat dua argumen yang mendukung saran mengenai leverage

perusahaan. Pertama, dalam kerangka teori keagenan, utang dapat memainkan

peran disiplin; dengan meningkatkan tingkat utang; arus kas bebas akan berkurang

(Grossman dan Hart 1982; Jensen 1986; Stulz 1990). Kedua, perusahaan dengan

rasio utang tinggi harus membayar dividen yang lebih rendah karena mereka telah

melakukan komitmen sebelumnya bahwa penggunaan arus kas nantinya untuk

melakukan pembayaran hutang dan untuk menghindari pinjaman modal.

Oleh karena itu, semakin rendah leverage ratio maka akan semakin tinggi

kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Jika beban hutang

tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin

rendah. Sehingga leverage ratio perusahaan akan memiliki korelasi yang negatif

terhadap dividend yield (DY).

H3 : Terdapat pengaruh yang negatif antara Leverage Ratio terhadap Dividend

Yield

Page 67: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

4. Market Value

Literatur menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berbanding terbalik

dengan kemungkinan kebangkrutan (Ferri dan Jones 1979; Titman dan Wessels,

1988; Rajan dan Zingales 1995). Secara khusus, perusahaan besar memiliki akses

lebih mudah pada modal eksternal dari pasar atau dikatakan memiliki kesempatan

meminjam dari pasar modal. Selain itu, perusahaan besar cenderung lebih

terdiversifikasi dan arus kas mereka lebih teratur dan lebih stabil.

Bagaimanapun, (Smith dan Watts, 1992) menunjukkan bahwa dasar teori

pada pengaruh dari ukuran (size) perusahaan terhadap kebijakan pembayaran

dividen sangat kuat. Perusahaan besar dengan akses ke pasar modal yang lebih

baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya,

sehingga antara ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan

yang positif (Cleary, 1999).

Suatu perusahaan besar akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena

kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal maka berarti fleksibilitas dan

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek menjadi

lebih besar, dan perusahaan besar dapat mengusahakan pembayaran dividen yang

lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Chang dan Rhee, 1990 dan

Harjono, 2002)

Dengan demikian, perusahaan-perusahaan besar seharusnya lebih bersedia

untuk membayar dividen yang lebih tinggi. Dan sebagai pengganti pengukuran

untuk ukuran perusahaan, maka digunakan total nilai pasar perusahaan atau

Page 68: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

market value dan diharapkan akan berkorelasi positif dengan Dividend Yield

(DY).

H4 :Terdapat pengaruh yang positif antara Market Value dengan Dividend

Yield

Page 69: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh return

on asset, asset growth, leverage ratio dan market value terhadap dividend yield,

maka penelitian ini merupakan explanatory research yang menguji hipotesis

dengan aplikasi teori dalam memecahkan masalah yang diteliti dan mengadakan

interpretasi tentang hubungan tertentu, pengaruh, atau perbedaan antar kelompok

atau independensi dari dua atau lebih faktor dalam suatu objek yang diteliti.

Penelitian ini bersifat survey data sekunder perusahaan dan berupa kejadian

sesungguhnya yang terjadi sesuai fakta. Data perusahaan yang digunakan sebagai

sampel dalam penelitian ini dimuat dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan perusahaan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengetahui apakah variabel

independen berupa return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value

perusahaan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dari kebijakan dividen

yaitu dividend yield.

B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan dari orang, kejadian atau sesuatu yang

menjadi perhatian peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003). Populasi dalam

Page 70: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang go public dan terdaftar di BEI

(Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dari penelitian ini diambil dari perusahaan-perusahaan yang go

public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan dividen secara

berturut-turut selama periode tahun 2006 - 2009. Penelitian ini menggunakan

metode penggabungan atau pooling data mulai tahun 2006 – 2009. Pooling data

dilakukan dengan menjumlahkan perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian

selama 4 tahun pengamatan yaitu tahun 2006 – 2009.

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu

yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan antara lain :

1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

pengamatan yaitu tahun 2006 – 2009.

2. Perusahaan yang membagikan dividen berturut-turut selama periode 2006 –

2009.

3. Memiliki data yang lengkap selama periode pengamatan untuk faktor-faktor

yang diteliti, yaitu dividend yield, return on asset, asset growth, leverage ratio

dan market value dari perusahaan.

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian akan ditampilkan

secara ringkas dalam tabel berikut:

Page 71: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

Tabel III.1

Perhitungan Sampel Perusahaan

Keterangan Jumlah

Sampel

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode pengamatan.

Perusahaan yang tidak membagikan dividen.

Perusahaan yang membagikan dividen.

Perusahaan yang membagikan dividen secara berturut-

turut selama periode tahun 2006 - 2009

Perusahaan sampel

421

(301)

120

65

65

Sumber: Hasil Pengumpulan Data

C. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Menurut Indriantoro dan Supomo (1999), sumber data dibagi menjadi dua,

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data penelitian

yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data sekunder yang

meliputi laporan keuangan perusahaan dan kebijakan dividen yang memenuhi

Page 72: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

kriteria sampel penelitian yang diperoleh dari Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) tahun 2006 sampai tahun 2009 dan dari laporan keuangan dari

sejumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2009.

Dan sampel akhir dari Bursa Efek Indonesia yang terdiri 65 perusahaan yang

terdaftar Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

berasal dari data yang dipublikasikan oleh Divisi Riset dan Pengembangan Bursa

Efek Indonesia (BEI) yang berupa Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

serta laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan tahun 2006-2009 yang

diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Secondary Research yaitu penelitian secara tidak langsung dengan mengambil

data yang telah dikumpulkan atau disusun oleh orang atau lembaga lain yang

dapat memberi informasi yang cukup untuk digunakan dalam penelitian. Pada

penelitian ini data sekunder didapat dalam bentuk dokumentasi, yaitu data yang

diterbitkan oleh pihak – pihak berkompeten (BEI) dan juga perusahaan itu sendiri,

yaitu melalui data laporan keuangan perusahaan yang rutin diterbitkan setiap

tahunnya dalam bentuk cetakan maupun data download internet. Dan juga data

melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dividend yield, return on

asset, asset growth, leverage ratio dan total market value.

Page 73: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

1. Variabel Dependen

a. Dividend Yield (DY)

Definisi Operasional :

Yaitu rasio yang menunjukkan berapa banyak perusahaan dalam

membayarkan dividennya dari tahun ke tahun yang dibandingkan dengan nilai

saham perusahaan. Dan jika dihubungkan dengan capital gains, maka dividend

yield ini juga merupakan return on investment dari saham perusahaan. Dimana

rumusnya adalah :

2. Variabel Independen

a. Return On Asset (ROA)

Definisi Operasional:

Yaitu rasio antara keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah aset

keseluruhan yang juga berarti merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa

besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki. Dengan demikian, rasio

menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan

aktiva-aktiva yang digunakan karena secara absolut suatu perusahaan yang

memperoleh laba yang meningkat belum tentu secara relatif meningkat sebelum

dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut.

Dimana rumusnya adalah :

Page 74: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

b. Asset Growth (GROWTH)

Definisi Operasional:

Yaitu jumlah peningkatan dari variabel spesifik yang dalam penelitian ini

adalah total aset pada perusahaan yang dicapai pada level pencapaian maupun

jangka waktu (periode) tertentu. Dimana pada perusahaan, pertumbuhan asset

(asset growth) ini bisa ditandai dengan meningkatnya secara positif nilai dari total

aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dimana rumusnya adalah :

c. Leverage Ratio (LEV)

Definisi Operasional:

Yaitu semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang

belum terpenuhi, dimana leverage ini merupakan sumber dana perusahaan yang

berasal dari kreditur. Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan

tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh

perusahaan. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal

financing) dan dari luar perusahaan (external financing). Dimana rumusnya

adalah :

d. Market Value (MV)

Definisi Operasional:

Yaitu merupakan nilai dari nilai pasar dari modal perusahaan (berupa

modal eksternal) atau merupakan kapitalisasi dari modal perusahaan. Nilai pasar

Page 75: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

dari perusahaan ini didapat dari hasil mengkalikan nilai harga saham perusahaan

dengan jumlah saham yang beredar di pasar modal. Dimana rumusnya adalah :

E. METODE ANALISIS DATA

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena

atau karakteristik dari data melalui karakteristik distribusinya (Jogiyanto,

2005:163). Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan tentang ringkasan

data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, sum, range,

minimum dan maksimum.

2. Pengujian Normalitas Data

Uji normalitas dibutuhkan untuk menguji apakah data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008:28). Data yang baik adalah data

yang terdistribusi normal sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya

bias. Informasi terhadap variasi variabel dependen yang tidak dapat diterangkan

pada regresi akan termuat dalam residual. Oleh karena itu, untuk melakukan

pemeriksaan terhadap persamaan regresi apakah melanggar asumsi atau tidak

maka digunakan analisis residual (Nachrowi dan Usman, 2006:21)

Setelah mendapatkan nilai residual tersebut maka selanjutnya dilakukan

analisis uji normalitas melalui uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan

level of significant sebesar 0,05 atau sebesar 5%. Pengujian normalitas dilakukan

Page 76: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan tingkat signifikan yang

ditentukan sebesar 0,05. Bila p-value ≥ 0,05 maka data yang digunakan dalam

penelitian merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai p-

value ≤ 0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Priyatno, 2008:28).

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan linear yang

sempurna atau pasti diantara variabel independen yang menjelaskan model regresi

(Gujarati, 2009). Bila terjadi hubungan linier yang ”sempurna” pada beberapa

atau semua variabel independen maka terdapat korelasi yang sangat kuat diantara

variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antar variabel independen. Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat dari

beberapa hal (Gujarati, 2009):

1) Jika nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai

tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model yang digunakan

dalam model terbebas dari multikolinearitas.

2) Jika koefisien korelasi antara masing-masing variabel independen tidak lebih

dari 0,70, maka model penelitian terbebas dari multikolinearitas dan

sebaliknya.

3) Jika nilai koefisien determinan maupun R-Square diatas 0,60, tapi tidak ada

variabel dependen, maka dapat dikatakan bahwa model terkena

multikolinearitas.

Page 77: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

Dalam penelitian ini, untuk melihat pada model regresi ditemukan ada

atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan nilai VIF (Variance Influence Factor). Apabila nilai tolerance lebih

dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar anggota serangkaian

observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Pengujian ini perlu dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara unsur gangguan pada observasi

dengan unsur gangguan pada observasi lain (Gujarati, 2009). Autokorelasi sering

terjadi pada sampel dengan metode pengumpulan timeseries. Metode paling

terkenal untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi adalah menggunakan pengujian

Durbin-Watson. Penentuan nilai Durbin-Watson dibantu dengan tabel dl dan du.

Dalam menguji adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan

melalui pengujian terhadap nilai Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut

Page 78: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

Tabel III.2

Ketentuan Nilai Durbin-Watson

DW Kesimpulan

0 < d < dl Ada autokorelasi

dl < d < du Tanpa Kesimpulan

du < d < 4 Tidak Ada Autokorelasi

4 < d < (4-du) Tidak Ada Autokorelasi

(4-du) < d < (4-dl) Tidak Ada Autokorelasi

(4-dl) < d < 4 Ada Autokorelasi

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

Heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada scatterplot.

Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila pada scatterplot menunjukkan sebagai

berikut:

1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar 0

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah

Page 79: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

3) Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola berulang melebar, menyempit,

kemudian melebar kembali

4) Penyebaran tidak berpola

4. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen baik secara simultan maupun secara parsial mempengaruhi

variabel dependen yang mana dilakukan dengan uji statistik t (t-test) dan uji

statistik (F-test) dengan tingkat signifikansi (α) 5% atau α = 0,05.

Untuk menentukan variabel bebas yang paling menentukan dalam

mempengaruhi nilai variabel dependen dalam suatu model regresi linier, maka

digunakan koefisien beta yang dihasilkan dari analisis regresi menggunakan

program SPSS.

a. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan analisis untuk menguji

hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3,….,

Xn) terhadap variabel dependen (Y) (Priyatno, 2008:73). Uji regresi linear

berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dependen

dengan variabel independen. Regresi linear ini berguna untuk mengetahui

besarnya pengaruh dari kebijakan dividen yang ditunjukkan dengan dividend yield

terhadap return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value. Model

matematis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel dependen

terhadap variabel independen adalah sebagai berikut :

Page 80: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Dimana :

DY = Dividend Yield pada periode t

ROA = Return on Assets pada periode t

GROWTH = Nilai pertumbuhan dari total asset perusahaan pada

periode t

LEV = Leverage ratio atau rasio utang dari perusahaan pada

periode t

MV = Market Value atau nilai pasar dari kapitalisasi modal

perusahaan pada periode t

a-e = Koefisien regresi

= Mempresentasikan variabel lain yang mempengaruhi DY

tetapi tidak secara eksplisit terpilih dalam model penelitian

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yang

menunjukkan seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap perubahan

variabel dependen. Dalam model regresi linier berganda digunakan adjusted R

square karena disesuaikan dengan banyaknya variabel independen yang

digunakan dan sebagai indikator untuk mengetahui pengaruhnya di antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R square dikatakan baik

bila nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1

Page 81: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

(Nugroho, 2005:51). Bila nilai adjusted R square mendekati 1 maka sebagian

besar variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika

koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

c. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Simultan (Uji F)

Uji F adalah analisis untuk mengetahui bagaimana variabel independen

yang digunakan dalam model regresi secara keseluruhan atau bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

melakukan uji F adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, artinya variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%, maka:

jika probabilitas F < α, berarti H0 ditolak

jika probabilitas F > α, berarti H0 diterima

3) Membandingkan Fhitung dan Ftabel.

Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima atau Ha ditolak

Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau Ha diterima

Page 82: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

d. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Parsial (Uji t)

Pengujian parsial melalui uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil

pengujian ini dilihat pada tabel Coeffisienta dengan melihat nilai p-value dari

masing-masing variabel independen. Pengujian hipotesis uji t dilakukan dengan

menggunakan langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

H0 : bi = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%, maka :

jika probabilitas t < α, berarti Ho ditolak

jika probabilitas t > α, berarti Ho diterima

3) Membandingkan thitung dan ttabel

Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima atau Ha ditolak

Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima

Page 83: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset, asset

growth, leverage ratio dan market value terhadap dividend yield pada perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan

yaitu antara tahun 2006 – 2009.

Dalam bab ini, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil

pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai

berikut: deskripsi umum hasil penelitian, pengujian asumsi klasik, analisis data

yang berupa hasil analisis regresi, pengujian variabel independen secara parsial

dan simultan dengan model regresi, dan pembahasan tentang pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling, di mana menggunakan kriteria dalam pengambilan sampelnya, sehingga

dari 421 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006

sampai 2009, hanya 65 perusahaan dari berbagai sub kelompok industri yang

memenuhi semua syarat atau kriteria yang telah ditetapkan untuk dijadikan

sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut tersebar dari

Page 84: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

berbagai kelompok industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, mulai dari

kelompok industri Agriculture sampai Trade, Services and Investment.

Tabel IV.1

Daftar Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan Emiten Bidang Industri

1 Astra Argo Lestari Agriculture

2 Adira Dinamika Multi Finance Finance

3 AKR Corporindo Basic Industry and Chemicals

4 Aneka Tambang (Persero) Mining

5 Astra Internasional Miscellaneous Industry

6 Asuransi Ramayana Finance

7 Astra Otoparts Miscellaneous Industry

8 Sepatu Bata Miscellaneous Industry

9 Bank Central Asia Finance

10 Bank Bukopin Finance

11 Bank Negara Indonesia Finance

12 Bank Rakyat Indonesia Finance

13 Bank Danamon Indonesia Finance

14 BFI Finance Indonesia Finance

15 Bank Mandiri (Persero) Finance

16 Bank Bumi Artha Finance

17 Indo Kordsa Trade, Services and Investment

18 Bumi Resources Mining

19 Colorpak Indonesia Basic Industry and Chemicals

20 Delta Djakarta Consumer Goods industry

21 Enseval Putra Megatrading Trade, Services and Investment

22 Fast Food Indonesia Consumer Goods industry

23 Fortune Indonesia Trade, Services and Investment

24 Goodyear Indonesia Miscellaneous Industry

25 HM Sampoerna Consumer Goods Industry 26 Sumi Indo Kabel Miscellaneous Industry 27 Indofood Sukses Makmur Consumer Goods Industry 28 Indocement Tunggal Perkasa Basic Industry and Chemicals

29 Jaya Real Property Property, Real Estate, and Building Construction

30 Kalbe Farma Consumer Goods Industry

Page 85: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

31 Kresna Graha Sekurindo Finance 32 Lion Metal Works Basic Industry and Chemicals 33 Lionmesh Prima Basic Industry and Chemicals 34 Lautan Luas Consumer Goods Industry 35 Malindo Feed Mill Agriculture 36 Mandala Multi Finance Finance 37 Multi Indocitra Trade, Services and Investment 38 Multi Bintang Indonesia Consumer Goods Industry 39 Metrodata Electronics Miscellaneous Industry 40 Mustika Ratu Consumer Goods Industry 41 Maskapai Reasuransi Indonesia Finance 42 Panin Sekuritas Finance 43 Panca Global Securities Finance

44 Pembangunan Jaya Ancol Property, Real Estate, and Building Construction

45 Pudjiadi and Sons Estate Property, Real Estate, and Building Construction

46 Pool Advista Indonesia Finance 47 Ramayana Lestari Sentosa Trade, Services and Investment 48 Rig Tenders Infrastructure, Utilities and Transportation 49 Radiant Utama Interinsco Trade, Services and Investment 50 Sucaco Miscellaneous Industry 51 Surya Citra Media Trade, Services and Investment 52 SMART Consumer Goods Industry 53 Semen Gresik (Persero) Basic Industry and Chemicals

54 Summarecon Agung Property, Real Estate, and Building Construction

55 Selamat Sempurna Miscellaneous Industry 56 Tunas Baru Lampung Consumer Goods Industry 57 Tigaraksa Satria Trade, Services and Investment

58 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Infrastructure, Utilities and Transportation

59 Trimegah Securities Finance 60 Trias Sentosa Basic Industry and Chemicals 61 Tempo Scan Pacific Consumer Goods Industry 62 Tunas Ridean Miscellaneous Industry 63 Bakrie Sumatra Plantations Agriculture 64 United Tractors Miscellaneous Industry 65 Unilever Indonesia Consumer Goods Industry Sumber : ICMD 2006-2009

Page 86: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

Sampel penelitian di atas adalah perusahan-perusahaan yang

diklasifikasikan berdasarkan bidang industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2006-2009, dan perusahaan tersebut membagikan

dividen secara berturut-turut selama periode penelitian dan memenuhi semua

syarat sebagai sampel penelitian.

Tabel IV.2

Pembagian Perusahaan Dalam Sub Kelompok Industri

No Kelompok Industri Jumlah

Perusahaan Persentase 1 Agriculture 3 5% 2 Basic Industry and Chemicals 7 11% 3 Consumer Goods Industry 12 18% 4 Finance 17 26% 5 Infrastructure, Utilities and Transportation 2 3% 6 Mining 2 3% 7 Miscellaneous Industry 10 15%

8 Property, Real Estate, and Building Construction 4 6%

9 Trade, Services and Investment 8 12% Jumlah 65 100%

Sumber : ICMD 2006-2009

Dari tabel diatas juga menunjukkan bahwa sektor finance mendominasi

sampel dalam penelitian ini karena diwakili oleh jumlah perusahaan yang paling

banyak yaitu 17 perusahaan dan persentase 26%, sedangkan sub kelompok

industri yang menjadi sampel minoritas dalam penelitian ini adalah sektor

infrastructure, utilities and transportation dan mining yaitu masing-masing

sebanyak 2 perusahaan dengan persentase 3 %.

Page 87: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Untuk memberikan informasi tentang data variabel penelitian maka

digunakanlah tabel statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

maksimum dan minimum (Ghozali, 2006). Data deskriptif dari variabel dividend

yield, return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value setelah

dilakukan eliminasi terhadap data ekstrim dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DY 176 .080 25.000 4.72051 4.174600

ROA 176 .49 20.69 7.0735 4.73532

GRWTH 176 -28.090 75.720 15.68477 18.135465

LEV 176 9.40 94.80 52.3011 23.77714

MV 176 4.213 8.148 6.07005 .965117

Valid N (listwise) 176 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas, dapat diketahui statistik deskriptif

dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dividend Yield

Variabel DY memiliki nilai maximum sebesar 25% yang dimiliki oleh PT

Sumi Indo Kabel Tbk dan nilai minimum adalah 0,08% yang dimiliki oleh PT

SMART Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 4,72051 dan standar deviasi sebesar

Page 88: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

4,174600. Nilai standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan adanya variasi yang

kecil dari variabel DY, atau adanya kesenjangan yang rendah antara variabel DY

terendah dan tertinggi. Dengan melihat kecilnya nilai standar deviasi

dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data yang digunakan dalam variabel

DY memiliki sebaran yang kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

digunakan merupakan data yang baik.

2. Return on Asset

Variabel ROA memiliki nilai maximum sebesar 20,69% yang dimiliki

oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk dan nilai minimum adalah 0,49% yang

dimiliki oleh PT Malindo Feed Mill Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 7,0735 dan

standar deviasi sebesar 4,73532. Nilai standar deviasi yang lebih kecil

menunjukkan adanya variasi yang kecil dari variabel ROA, atau adanya

kesenjangan yang rendah antara variabel ROA terendah dan tertinggi. Dengan

melihat kecilnya nilai standar deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-

data yang digunakan dalam variabel ROA memiliki sebaran yang kecil, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik.

3. Asset Growth

Variabel GRWTH memiliki nilai maximum sebesar 75,72% yang dimiliki

oleh PT United Tractors Tbk dan nilai minimum adalah -28,09% yang dimiliki

oleh PT Panin Sekuritas Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 15,68477 dan standar

deviasi sebesar 18,135465. Nilai standar deviasi yang lebih besar menunjukkan

adanya variasi yang cukup besar dari variabel GRWTH, atau adanya kesenjangan

yang tinggi antara variabel GRWTH terendah dan tertinggi. Dengan melihat

Page 89: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

besarnya nilai standar deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data

yang digunakan dalam variabel GRWTH memiliki sebaran yang besar, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang kurang baik.

4. Leverage Ratio

Variabel LVRG memiliki nilai maximum sebesar 94,80% yang dimiliki

oleh PT Malindo Feed Mill Tbk dan nilai minimum adalah 9,40% yang dimiliki

oleh PT Mustika Ratu Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 52,3011 dan standar

deviasi sebesar 23,77714. Nilai standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan

adanya variasi yang cukup kecil dari variabel LVRG, atau adanya kesenjangan

yang rendah antara variabel LVRG terendah dan tertinggi. Dengan melihat

besarnya nilai standar deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data

yang digunakan dalam variabel LVRG memiliki sebaran yang kecil, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik.

5. Market Value

Variabel MV memiliki nilai maximum sebesar 8,148 yang dimiliki oleh

PT Astra International Tbk dan nilai minimum adalah 4,213 yang dimiliki oleh PT

Lionmesh Prima Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 6,07005 dan standar deviasi

sebesar 0,965117. Nilai standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan adanya

variasi yang cukup kecil dari variabel MV, atau adanya kesenjangan yang rendah

antara variabel MV terendah dan tertinggi. Dengan melihat besarnya nilai standar

deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data yang digunakan dalam

variabel MV memiliki sebaran yang kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa

data yang digunakan merupakan data yang baik.

Page 90: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

B. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Agar hasil perhitungan

pada model regresi linier berganda ini memberikan hasil Best Linier Unbiased

Estimator atau efisien jika memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut (Ghozali,

2006) :

1. Data yang mengikuti terdistribusi secara normal diukur dengan uji normalitas

(analisis grafik dan analisis statistik)

2. Tidak terdapat korelasi antara variabel independen (tidak terdapat

multikolinearitas yang tinggi) diuji dengan uji multikolinearitas dengan diukur

dari nilai tolerance dan variance inflation factor.

3. Tidak terdapat heterokedastisitas, diuji dengan uji heterokedastisitas dengan

melihat grafik scatterplot.

4. Bebas masalah autokorelasi, diuji dengan uji autokorelasi yang diukur dari

nilai Durbin-Watson.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data mempunyai tujuan untuk menguji variabel dependen

dan independen dalam persamaan regresi, apakah keduanya memiliki distribusi

normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah memiliki distribusi normal

atau mendekati normal, karena bagi suatu variabel yang mempunyai karakteristik

tidak normal maka akan dapat mengurangi ketepatan dalam pengujian hipotesis.

Ghozali (2006) menyatakan bahwa analisis statistik parametik bekerja dengan

asumsi bahwa semua variabel terdistribusi secara normal, apabila asumsi tersebut

dipenuhi maka nilai residual dari analisis juga berdistribusi normal.

Page 91: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

Pengalaman menunjukkan bahwa distribusi normal merupakan model

yang tepat untuk sampel random kontinyu di mana nilainya tergantung pada

sejumlah faktor, tiap faktor menghasilkan pengaruh positif atau negatif (Gujarati,

1995). Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data digunakan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan p-

value yang diperoleh dengan tingkatan signifikansi yang ditetapkan sebesar 5%.

Apabila p-value > nilai tabel signifikansi (Sig.), maka data memiliki distribusi

normal.

Dari pengujian terhadap normalitas data yang dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV.4

Output Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

Sebelum Transformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 176

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.75801460

Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .126

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z 1.665

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Page 92: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov pada table IV.4 menunjukkan

bahwa hasil uji Kolmogorov Smirnov dari nilai residualnya memiliki distribusi

data yang tidak normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05. Sehingga dari

variabel yang tidak terdistribusi normal tersebut perlu dilakukan tindakan

selanjutnya dengan melakukan transformasi melalui metode logaritma natural

untuk mengubah distribusi data variabel tersebut agar menjadi normal. Pengujian

normalitas data setelah dilakukan transformasi tersebut kemudian dilihat

berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov melalui nilai residualnya. Hasil

pengujian normalitas terhadap nilai residual disajikan dalam tabel IV.4 seperti

berikut:

Tabel IV.5

Output Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test

Setelah Transformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 176

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .83504751

Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .058

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z 1.246

Asymp. Sig. (2-tailed) .090

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Page 93: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

Tabel di atas menunjukkan bahwa proksi dari Unstandardized Residual

berdistribusi normal, karena memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yakni

sebesar 0,090.

b. Uji Multikoliniaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas adalah

situasi di mana terdapat korelasi antar variabel independen satu dengan lainnya

dalam suatu model regresi. Model regresi sebaiknya tidak terdapat korelasi antar

variabel independennya. Jika antar variabel independen terjadi korelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol

(Ghozali, 2006).

Multikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan Variance Inflation

Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance lebih dari

0,1 maka dapat dikatakan bahwa variabel yang digunakan dalam model terbebas

dari multikolinearitas. Menurut Gujarati, multikolinearitas terjadi ketika VIF > 10.

Akibat dari multikolinearitas adalah koefisien-koefisien regresi menjadi tak

terhingga. Jika terjadi multikolinearitas, maka variabel yang menyebabkan

terjadinya multikolinearitas harus dikeluarkan dari model.

Page 94: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

Tabel IV.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

ROA 0.497 2.013 Terbebas dari multikolinearitas

GRWTH 0.873 1.145 Terbebas dari multikolinearitas

LVRG 0.433 2.307 Terbebas dari multikolinearitas

MV 0.861 1.161 Terbebas dari multikolinearitas

Variabel Dependen : Ln DY

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Berdasarkan tabel IV.6, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel

independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan memiliki nilai VIF lebih

kecil dari 10,0. Hal tersebut menandakan bahwa tidak ditemukan gejala

multikolinearitas pada variabel yang deteliti

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi klasik terakhir adalah uji heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2006:125).

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik

scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

Page 95: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

nilai residualnya SRESID. Hasil uji heteroskedastisitas (gambar ) adalah sebagai

berikut:

Gambar IV.1

Hasil Uji Heterokedastisitas

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi dividend yield (DY) berdasarkan

masukan variabel independen return on asset (ROA), asset growth (GRWTH),

leverage ratio (LVRG) dan market value (MV).

Page 96: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

d. Uji Autokorelasi

Cara yang digunakan dalam uji autokorelasi pada penelitian ini adalah uji

Durbin-Watson. Hasil uji Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah :

Tabel IV.7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .439a .193 .174 .83103 2.004

a. Predictors: (Constant), GRWTH, MV, ROA, LEV

b. Dependent Variable: LnDY

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Dari hasil uji Durbin-Watson terlihat nilai yang didapat yaitu 2,004. Nilai

ini akan dibandingkan dengan nilai table Durbin-Watson dengan tingkat

signifikansi 5%., jumlah sampel (n) 44 dan jumlah variabel independen (k) 4.

Nilai yang diperoleh, yaitu dl (1,3263), du (1,720). Oleh karena nilai Durbin-

Watson (2,004) lebih besar dari dari batas atas du (1,720) dan kurang dari

4-1,720 sehingga 1,720 < 2,004 < 4-1,720 (du<d<4-du), dapat disimpulkan

bahwa variabel independen bebas dari autokorelasi (non-autokorelasi).

C. PENGUJIAN HIPOTESIS

Dalam melakukan analisis regresi berganda, suatu persamaan regresi harus

memiliki data yang terdistribusi normal tidak menunjukkan adanya

multikolinearitas, tidak terdapat gejala heterokedastisitas, dan tidak ada

Page 97: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

autokorelasi agar diperoleh persamaan regresi yang baik dan tidak bias. Dari

hasil uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heterokesastisitas, dan uji autokorelasi dapat disimpulkan bahwa model yang

digunakan memenuhi syarat untuk melakukan analisis regresi linier berganda.

Berikut ini merupakan hasil analisis regresi berganda yang dioleh dengan

menggunakan program SPSS for windows:

Tabel IV.8

Output Pengujian Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.716 .432 6.291 .000

ROA .066 .019 .343 3.523 .001

MV -.413 .070 -.436 -5.893 .000

LEV .012 .004 .321 3.077 .002

GRWTH -.009 .004 -.175 -2.387 .018

a. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan

dalam persamaan matematis sebagai berikut berikut :

Dimana :

DY = Dividend Yield

ROA = Return on Assets

Page 98: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

GRWTH = Nilai pertumbuhan dari total asset perusahaan

LEV = Leverage ratio atau rasio utang dari perusahaan

MV = Market Value atau nilai pasar dari kapitalisasi modal

perusahaan

Adapun persamaan matematis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 2,716 mempunyai arti bahwa jika nilai dari variabel

return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value adalah nol maka

Dividend Yield akan bernilai positif sebesar 2,716.

2. Nilai koefisien regresi b1

sebesar 0,066 mempunyai arti bahwa jika dengan

asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Return on

Asset naik sebesar satu persen maka variabel Y atau Dividend Yield akan

mengalami kenaikan sebesar 0,066 atau 6,6 persen.

3. Nilai koefisien regresi b2

sebesar -0,009 mempunyai arti bahwa jika dengan

asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Asset

Growth naik sebesar satu persen satu maka variabel Y atau Dividend Yield

mengalami penurunan sebesar 0,009 atau 0,9 persen.

4. Nilai koefisien regresi b3

sebesar 0,012 mempunyai arti bahwa jika dengan

asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Leverage

Ratio naik sebesar satu persen maka variabel Y atau Dividend Yield mengalami

kenaikan sebesar 0,012 atau 1,2 persen.

5. Nilai koefisien regresi b4

sebesar -0,413 mempunyai arti bahwa jika dengan

asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Market

Page 99: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

Value naik sebesar satu persen maka variabel Y atau Dividend Yield

mengalami penurunan sebesar 0,413 atau 41,3 persen.

a. Pengujian Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sampai seberapa besar proporsi

perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan dependen.

Hasil pengujian yang menunjukkan besarnya koefisien determinasi (R2) adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .439a .193 .174 .83103 2.004

a. Predictors: (Constant), ROA, GRWTH, LEV, MV

b. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,174. Hal ini berarti bahwa 17,4 % variasi dividend yield (DY) dapat

dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yang ada, yaitu return on

asset (ROA), asset growth (GWRTH), leverage ratio (LVRG) dan market value

(MV). Sedangkan sisanya (100 % - 17,4 %= 82,6 %) dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar model penelitian yang ada.

Page 100: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen/terikat. Berikut ini adalah hasil uji F pada penelitian:

Tabel IV.10

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 28.161 4 7.040 10.194 .000a

Residual 118.094 171 .691

Total 146.255 175

a. Predictors: (Constant), ROA, GRWTH, LEV, MV

b. Dependent Variable: LnDY

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan uji F yang ditunjukkan pada

tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 10.194 dengan probabilitas

signifikansi p-value < 0,05 yaitu sebesar 0,000a yang berarti signifikan. Sehingga,

berdasarkan hasil pengujian ini dapat diambil kesimpulan bahwa adanya pengaruh

signifikan secara simultan antara variabel return on asset, asset growth, leverage

ratio dan market value terhadap variabel dependen dividend yield.

Page 101: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

c. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2006). Hasil Uji Statistik t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.11

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.716 .432 6.291 .000

ROA .066 .019 .343 3.523 .001

MV -.413 .070 -.436 -5.893 .000

LEV .012 .004 .321 3.077 .002

GRWTH -.009 .004 -.175 -2.387 .018

a. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17

Berdasarkan tabel hasil uji t di atas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Variabel Return on Asset

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel return on asset

adalah sebesar 3,523 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,001, yang berarti

signifikan pada tingkat signifikansi 1%, maka H1 diterima. Berdasarkan hasil

pengujian ini dapat disimpulkan bahwa return on asset berpengaruh positif dan

signifikan terhadap dividend yield.

Page 102: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

b. Variabel Asset Growth

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel asset growth

adalah sebesar -2,387 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,018, yang berarti

signifikan pada tingkat signifikansi 5%, maka H2 diterima. Berdasarkan hasil

pengujian ini dapat disimpulkan bahwa asset growth berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap dividend yield.

c. Variabel Leverage Ratio

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel leverage ratio

adalah sebesar 3,077 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002, yang berarti

signifikan pada tingkat signifikansi 1%, tetapi karena terdapat perbedaan tanda

pada hasil pengujian dimana pada hipotesis bertanda negatif tetapi hasil penelitian

bertanda positif maka H3 ditolak. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat

disimpulkan bahwa leverage ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap

dividend yield.

d. Variabel Market Value

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel market value

adalah sebesar –5,893 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000, yang berarti

signifikan pada tingkat signifikansi 1%, tetapi karena terdapat perbedaan tanda

pada hasil pengujian dimana pada hipotesis bertanda positif tetapi hasil penelitian

bertanda negatif maka H4 diterima. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat

disimpulkan bahwa market value berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

dividend yield.

Page 103: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian, dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Penjelasan pengaruh parsial

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam

penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

a. Pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Yield

Hipotesis ke-1 bertujuan untuk menguji pengaruh return on asset terhadap

dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa return

on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu

nilai koefisien regresi 0,066 dengan nilai p-value 0,001 (<0,05) sehingga H1

diterima.

Hasil penelitian terhadap ROA yang berpengaruh positif terhadap DY ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002), Amidu dan Abor

(2006), Damayanti dan Achyani (2006), dan Anil dan Kapoor (2008). Dimana,

profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk

membagi dividen. Penelitian ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan

oleh Gill et al (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan yang

ditunjukkan dengan return on asset berpengaruh negatif terhadap kebijakan

dividennya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang relevansi kebijakan dividen

bahwa perusahaan akan cenderung membagi dividen dengan proporsi yang

meningkat bila perusahaan tersebut juga mengalami kenaikan profitabilitas.

Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan maka akan semakin besar

Page 104: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

civ

kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar dividen (Sudarsi, 2002).

Dengan demikian, semakin tinggi return on asset suatu perusahaan maka

kecenderungan perusahaan untuk membagikan dividen akan semakin besar.

Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

b. Pengaruh Asset Growth terhadap Dividend Yield

Hipotesis ke-2 bertujuan untuk menguji pengaruh asset growth terhadap

dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa asset

growth berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu

nilai koefisien regresi -0,009 dengan nilai p-value 0,018 (<0,05) sehingga H2

diterima.

Hasil penelitian terhadap GRWTH yang berpengaruh negatif terhadap DY

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee (1990) dan

Charitou dan Vafeas (1998) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif

antara asset growth terhadap kebijakan dividen.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang residual dividend,

perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak memiliki kesempatan

investasi yang menguntungkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang negatif antara pertumbuhan aset dan pembayaran dividen. Oleh

karena itu, dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan peluang investasi yang

besar dan dengan kebutuhan pembiayaan yang kuat akan lebih suka

mempertahankan dan menginvestasikannya pendapatan daripada

Page 105: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cv

mendistribusikan pendapatan ke pemegang saham. Sehingga perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang lebih besar yang membutuhkan pendanaan untuk

mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitasnya diharuskan untuk membayar

dividen yang rendah.

c. Pengaruh Leverage Ratio terhadap Dividend Yield

Hipotesis ke-3 bertujuan untuk menguji pengaruh leverage ratio terhadap

dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa leverage

ratio berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu nilai

koefisien regresi 0,012 dengan nilai p-value 0,02 (<0,05), tetapi karena terdapat

perbedaan tanda pada hasil pengujian dimana hipotesis bertanda negatif dan pada

hasil pengujian bertanda positif maka H3 ditolak.

Hasil penelitian terhadap LVRG yang berpengaruh positif terhadap DY ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998) yang menemukan

pengaruh positif perubahan leverage ratio terhadap kebijakan dividen. Hasil

penelitian ini tidak mendukung penelitian Jensen et al., (1992), Riyanto (2001),

Sudarsi, (2002), Nugrahaini (2002), Sunarto dan Kartika (2003), dan Mutamimah

(2003) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara leverage ratio

terhadap kebijakan dividen

Perubahan leverage ratio yang berupa debt to total asset (DTA)

menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pembayaran dividen. Hal ini

mengindikasikan bahwa dengan penggunaan hutang yang semakin besar maka

dapat menambah modal perusahaan, dimana dengan modal yang semakin besar

Page 106: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvi

maka akan membuat perusahaan lebih leluasa dalam menempatkan dananya ke

dalam proyek-proyek investasi yang menguntungkan yang memiliki nilai NPV

yang positif sehingga dengan modal yang semakin besar maka kemungkinan

untuk memperoleh keuntungan atau laba dari penanaman modal ke investasi yang

menguntungkan juga semakin besar. Maka, dengan perusahaan dapat

menghasilkan keuntungan atau laba yang semakin besar maka perusahaan

memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih besar pula. Jadi dapat

disimpulkan bahwa leverage ratio berpengaruh positif terhadap pembayaran

dividen.

d. Pengaruh Market Value terhadap Dividend Yield

Hipotesis ke-4 bertujuan untuk menguji pengaruh market value terhadap

dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa market

value berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu nilai

koefisien regresi -0,413 dengan nilai p-value 0,00 (<0,05), tetapi karena terdapat

perbedaan tanda pada hasil pengujian dimana hipotesis bertanda positif dan pada

hasil pengujian bertanda negatif maka H4 ditolak.

Hasil penelitian terhadap MV yang berpengaruh negatif terhadap DY ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998), Jensen et al.

(1992), Nugrahaini (2002), dan Hatta (2002) yang menunjukkan pengaruh yang

negatif antara market value terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee (1990) dan

Harjono (2002), yang dalam penelitiannya ditemukan adanya pengaruh positif

Page 107: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvii

antara ukuran perusahaan yang ditunjukkan dengan market value terhadap

kebijakan dividen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dasar teori pada pengaruh dari

ukuran (size) perusahaan terhadap kebijakan pembayaran dividen sangat kuat

(Smith dan Watts, 1992) terpatahkan. Perusahaan yang berukuran besar yang

dilihat dari nilai market value nya belum tentu membayarkan dividen yang

semakin besar. Jadi, nilai dari market value ini hanya menunjukkan seberapa

besar ukuran perusahaan di pasar modal jika dilihat dari nilai sahamnya dan

jumlah saham yang beredar. Maka, semakin besarnya market value sebuah

perusahaan belum tentu diimbangi dengan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan atau laba yang lebih besar pula. Dimana perusahaan

dengan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan atau laba yang lebih besar

nantinya dapat membayarkan dividen yang lebih besar pula. Jadi dapat

disimpulkan bahwa market value berpengaruh negatif terhadap pembayaran

dividen.

Page 108: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cviii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris

mengenai pengaruh return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value

terhadap dividend yield. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan dari

penelitian ini yaitu:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 17,4 % variabel kebijakan dividen

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang digunakan dalam

penelitian. Sedangkan sisanya sebesar 82,6 % dapat dijelaskan oleh variabel-

variabel lain di luar model penelitian.

2. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keempat variabel

independen yaitu return on asset, asset growth, leverage ratio dan market

value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.

3. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa return on asset

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002),

Amidu dan Abor (2006), Damayanti dan Achyani (2006), dan Anil dan

Kapoor (2008).

4. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa asset growth berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sesuai

Page 109: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cix

dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee (1990) dan Charitou

dan Vafeas (1998).

5. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa leverage ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998).

6. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa market value berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998), Jensen et al. (1992),

Nugrahaini (2002), dan Hatta (2002).

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel penelitian dari perusahaan-

perusahaan yang memberikan dividen secara berturut-turut selama periode

penelitian yang ditentukan.

2. Dalam penelitian ini, tahun pengamatan masih terbatas yaitu empat tahun

penelitian dari tahun 2006 sampai dengan 2009.

C. SARAN

Setelah mendapatkan hasil dan mempertimbangkan keterbatasan penelitian

yang ada, penulis memberikan saran sebagai berikut:

Page 110: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cx

1. Bagi Perusahaan

Dalam menentukan kebijakan dividen yang optimal, manajemen

perusahaan perlu memperhatikan besarnya return on asset dan leverage ratio

yang dimiliki oleh perusahaan karena peningkatan persentase return on asset dan

peningkatan besarnya leverage ratio perusahaan akan mampu menentukan

besarnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham sehingga

diharapkan kebijakan dividen yang diambil perusahaan dapat optimal.

2. Bagi Investor

Bagi investor yang memiliki tujuan investasi, keputusan untuk

menginvestasikan dana agar dapat memperoleh dividen perlu memperhatikan

besarnya persentase return on asset dan besarnya leverage ratio yang dimiliki

oleh perusahaan sehingga para investor berharap memperoleh keuntungan dari

investasinya ke perusahaan tersebut. Hal tersebut terjadi karena peningkatan

persentase return on asset dan peningkatan besarnya leverage ratio perusahaan

akan mampu menentukan perusahaan akan memberikan dividen atau tidak serta

menentukan perusahaan untuk meningkatkan atau menurunkan besarnya dividen

yang dibayarkan kepada investor.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan kriteria pemilihan sampel yang

berbeda dan memperpanjang tahun penelitian dari penelitian ini agar

penelitian selanjutnya dapat memberikan penjelasan yang lebih sempurna

mengenai kebijakan dividen perusahaan.

Page 111: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxi

b. Penelitian selanjutnya dapat memisahkan perusahaan sampel sesuai dengan

karakteristik industrinya, karena hasil penelitian yang didapat akan lebih

mendalam jika sampel yang digunakan dipisahkan berdasarkan karakteristik

industrinya.

c. Hendaknya untuk penelitian selanjutnya lebih mengembangkan lagi variabel-

variabel lain yang mempengaruhi kebijakan dividen karena berdasarkan hasil

analisis dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan yaitu return

on asset, asset growth, leverage ratio dan market value hanya mampu

menjelaskan variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen sebesar 17,4 %

sehingga menunjukkan bahwa masih banyak variabel-variabel lain yang dapat

mempengaruhi kebijakan dividen yang diambil perusahaan.

Page 112: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxii