Upload
phamdang
View
225
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Ijen View dan Resort
Bondowoso
Analysis of Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, and Motivation on Employee
Performance Ijen View Hotel and Resort Bondowoso
Bangkit Kukuh Harseno, S.E.
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Ijen View dan Resort Bondowoso”. Penelitian ini adalah bertujuan
mengetahui dan menganalisis kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan motivasi berpengaruh
secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso, dengan jumlah
responden sebanyak 62 orang. Variabel yang digunakan yaitu sebanyak 4 variabel. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual dan motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan Hotel
Ijen View & Resort Bondowoso dengan arah positif. Hal ini mendukung adanya temuan bahwa dengan
adanya kecerdasan emosional yang baik, kecerdasan spiritual yang baik, dan motivasi kerja yang baik
maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan.
Kata kunci : Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Motivasi dan Kinerja Karyawan
ABSTRACT This study, entitled "Analysis of Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, and Motivation on
Employee Performance Ijen View Hotel and Resort Bondowoso". This study was aimed to know and
analyze emotional intelligence, motivation spiritualdan intelligence and simultaneous partial effect on
employee performance Ijen View Hotel & ResortBondowoso. The population in this study were all
employees of Ijen View Hotel & Resort Bondowoso, the number of respondents as many as 62 people.
Variables used as many as 4 variables. The analytical tool used is multiple linear regression analysis.
The results showed that emotional intelligence, intelligence spiritualdan partial effect of motivation on
employee performance Ijen View Hotel & ResortBondowoso the positive direction. This supports the
finding that the presence of a good emotional intelligence, spiritual intelligence is good, and good
motivation to work will further improve the performance of employees
Keywords: Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Employee Motivation and general
performanceABSTRACT
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam menjalankan suatu bisnis membutuhkan berbagai sumber
daya, seperti modal, material dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumber daya
manusia, yaitu para karyawan. Sumber daya manusialah yang paling penting dan
sangat menentukan, karena tanpa sumber daya manusia yang bagus maka perusahaan
itu tidak akan berjalan dengan baik pula. Karyawan merupakan sumber daya yang
penting bagi perusahaan, karena memiliki akal, bakat, tenaga, keinginan,
pengetahuan, perasaan, dan kreatifitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
mencapai visi dan misi perusahaan (Mangkunegara, 2008:75).
Sebagian besar SDM di negara berkembang termasuk Indonesia masih
memiliki kecerdasan emosional yang kurang baik. Hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab lemahnya kualitas SDM di Indonesia (Mangkunegara, 2010:76). Padahal
hasil penelitian Goleman (2003:33) menunjukkan bahwa kemampuan terbesar yang
mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam bekerja adalah empati, disiplin diri dan
inisiatif yang dikenal dengan nama kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional
sebagai kapasitas dalam mengenali perasaaan-perasaan diri sendiri dan orang lain,
dalam memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi-emosi dengan baik dalam diri
kita sendiri maupun dalam hubungan-hubungan kita. koordinasi suasana hati adalah
inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seorang pandai menyesuaikan diri
dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan
memiliki tingkat emosional yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri
dalam pergaulan sosial serta lingkungannya (Goleman, 2003:33).
Selain adanya kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Menurut Zohar (2002:37) mendefinisikan kecerdasan
spiritual (SQ) sebagai rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang dibarengi
dengan pemahaman dan cinta, kecerdasan yang menempatkan perilaku hidup kita
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bernilai dan bermakna.
Bondowoso merupakan salah satu kota kecil di daerah Jawa Timur. Kota
Bondowoso berbatasan langsung dengan kota lainnya, di sebelah utara berbatasan
dengan daerah Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan kota Banyuwangi,
sebelah selatan berbatasan dengan kota Jember, dan sebelah barat berbatasan dengan
kota Probolinggo. Terlihat bahwa kota Bondowoso tidak menjadi jalur utama
provinsi. Hal ini menyebabkan bahwa kota ini tidak berkembang dengan pesat
dibandingkan dengan kota lainnya yang berbatasan langsung dengan kota
Bondowoso. Tetapi walaupun letak kotanya terjepit, kota ini memiliki sektor
pariwisata yang mulai banyak mengalami perkembangan dikarenakan keadaan alam
kota Bondowoso ikut memberikan potensi yang besar sebagai salah satu
penyumbang kunjungan pariwisata Jawa Timur (Santoso, 2011).
Salah satu pariwisata yang terdapat di Kota Bondowoso adalah Kawah Ijen
yang merupakan tujuan utama kebanyakan dari wisatawan yang datang ke kota
Bondowoso. Adanya sektor pariwisata ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat
menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berdampak pada meningkatnya
pendapatan daerah. Selain itu juga bisnis di kota Bondowoso juga semakin
berkembang terbukti dengan banyaknya orang dari luar kota datang singgah untuk
kepentingan bisnisnya dan banyak instansi yang melakukan perjalanan bisnis di
Bondowoso. Dari fenomena ini, muncul banyak bisnis disini salah satunya yaitu
salah satu industri dalam bidang jasa penginapan hotel. Hotel menjadi tujuan
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
wisatawan dalam berwisata maupun persinggahan bagi bisnis karena hotel
memberikan pelayanan penginapan dan kebutuhan makanan (Santoso, 2011).
Hotel ijen View & Resort Bondowoso merupakan hotel bintang (***) yang
dibangun diwilyah strategis yang terletak di jalan KIS. Mangunsarkoro no.888. Hotel
Ijen View & Resort dilengkapi dengan fasilitas utama dan fasilitas penunjang. Untuk
fasilitas utama seperti 56 kamar dengan berbagai macam tipe diantaranya tipe
Demitory, Superior, Delux, dan Suite Room. Disamping itu juga ada fasilitas
penunjang yang diberikan oleh Hotel Ijen View & Resort antara lain: swimming
pool, javanoa restaurant, internasional bar, argopuro ballroom, art shop, la boutique,
lobby lounge, drug store, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Hotel Ijen View & Resort selalu memberikan pelayanan yang maksimal
terhadap tamu yang datang. Walaupun sudah memberikan pelayanan yang maksimal
tetap saja ada komplain dari pengunjung. Tentu saja dengan adanya komplain akan
membantu pihak hotel untuk memperbaiki lagi kualitasnya agar lebih baik dilain sisi
adanya komplain dari pengunjung dikawatirkan akan mengakibatkan mutu kualitas
hotel menjadi buruk dimasyarakat dan dapat menurunkan jumlah tingkat hunian.
Apalagi Hotel Ijen View & Resort merupakan satu-satunya hotel berbintang (***)
yang memiliki fasilitas bertaraf kelas bintang (***) yang lebih unggul dari pada
hotel-hotel kelas melati yang ada di Bondowoso.
2. Landasan Teoritis
2.1 Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman (2003) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
kapasitas dalam mengenali perasaaan-perasaan diri sendiri dan orang lain, dalam
memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi-emosi dengan baik dalam diri kita
sendiri maupun dalam hubungan-hubungan kita. Goleman (2003) juga menjelaskan
bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila
seorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat
berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosional yang baik dan akan lebih
mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Goleman
dalam Fabiola (2005) juga menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah
kemampuan lebih yang dimiliki seorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam
menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta
mengatur jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seorang dapat menempatkan
emosinya pada porsi yang tepat, memiliki kepuasan dan mengatur suasana hati.
2.2 Kecerdasan Spiritual
Menurut Zohar dan Marshal (2002:37) mendefinisikan kecerdasan spiritual
(SQ) sebagai rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang dibarengi dengan
pemahaman dan cinta, kecerdasan yang menempatkan perilaku hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bernilai dan bermakna. Eckersley dalam
Fabiola (2005) mendefinisikan kecerdasan spiritual (SQ) sebagai perasaan instuisi
yang dalam terhadap keterhubungan dengan dunia luas di dalam hidup manusia
Kecerdasan spiritual (SQ) dapat memfasilitasi dialog antara pikiran dan emosi, antara
jiwa dan tubuh. Kecerdasan spiritual juga dapat membantu seseorang untuk dapat
melakukan transedensi diri.
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
2.3 Motivasi
Menurut Abraham Maslow (dalam Hasibuan, 2004:54), dikenal dengan “Teori
Hierarki Kebutuhan”. Setiap organisasi selalu berupaya untuk berhasil dalam
mencapai tujuan. Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertengahan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam
diri. Menurut teori ini kebutuhan dan kepuasan pekerja identik dengan kebutuhan
biologis dan psikologis, yaitu berupa materiil dan nonmateriil. Dasar teori ini bahwa
manusia merupakan mahluk yang keinginannya tak terbatas dan tanpa henti, alat
motivasi adalah kepuasan yang belum terpenuhi serta kebutuhannya berjenjang.
Menurut A.H Maslow (dalam Hasibuan, 2004:54), pada umumnya ada lima jenjang
atau hirarki kebutuhan manusia.
2.4 Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2002:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pendapat tersebut
didukung dengan pernyataan Cormick & Tiffin (dalam Sutrisno, 2010:172)
mengemukakan kinerja adalah kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan dalm
menjalankan tugas.kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh
seorang karyawan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Kinerja yang baik
adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah
ditetapkan, akan tetapi didalam kinerja tersebut harus memiliki beberapa kriteria agar
meningkatkan produktifitas sehingga apa yang diharapkan bisa berjalan sesuai apa
yang di inginkan.
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian sebagai berikut :
Gambar 1 Kerangka Konseptual
Kecerdasan Emosional
(X1)
Kecerdasan Spiritual
(X2)
Motivasi (X3)
Kinerja Karyawan
(Y)
H1
H2
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut,
adapun definisi operasional dari masing-masing variabel ini adalah sebagai berikut
a. Variabel Bebas (X)
1) Kecerdasan emosional (X1), yaitu kemampuan untuk menggunakan emosi
secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan
dengan orang lain secara positif.
Indikator (Goleman, 2000:64) :
a) Kesadaran Diri (Self Awarness)
b) Pengaturan Diri (Self Management)
c) Motivasi Diri (Self Motivation)
d) Empati (Emphaty)
e) Keterampilan Sosial (Relationship Management)
2) Kecerdasan spiritual (X2), yaitu kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran
yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola
pemikiran integralistik serta berprinsip pada kebaikan.
Indikator (Idrus, 2002:78) :
a) Mutlak jujur
b) Keterbukaan
c) Pengetahuan diri
d) Fokus pada kontribusi
e) Spiritual non dogmatis
3) Motivasi (X3), yaitu keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut bertindak, biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk
mencapai tujuan.
Indikator (Hasibuan, 2004:54) ;
a) Kebutuhan fisiologis;
b) Kebutuhan akan rasa aman;
c) Kebutuhan sosial;
d) Kebutuhan penghargaan;
e) Kebutuhan aktualisasi diri
b. Variabel Terikat (Y)
1) Kinerja karyawan adalah kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan
dalam menjalankan tugas, dan merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh
seorang karyawan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Indikator (Mitchell dalam Sedarmayanti, 2001:51) ;
a) Quality of Work (Berkualitas dari Pekerjaan)
b) Promptness (Ketepatan waktu)
c) Initiative (Inisiatif)
d) Capability (Kemampuan)
e) Communication (Komunikasi)
5. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan generalisasi tertentu yang
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,
populasi itu sendiri dapat dipahami sebagai sejumlah subjek atau objek yang menurut
peneliti berkaitan dengan materi penelitian, mempunyai karakteristik tertentu yang
menurut peneliti bisa menjadi sumber informasi. Dari pengertian diatas, populasi
dalam penelitian ini adalah semua karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso
yang berjumlah 62 karyawan, maka populasi dalam penelitian ini bertindak pula
sebagai sampel atau penelitian ini mengunakan metode penelitian populasi (sensus).
6. Teknik Analisis Data
Analisis Regresi Linear Berganda merupakan salah satu analisis yang
bertujuan untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam
analisis regresi variabel yang mempengaruhi disebut independent variable (variabel
bebas) dan variabel yang mempengaruhi disebut dependent variable (variabel
terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat salah satu variabel bebas dan
satu variabel terikat, maka disebut sebagai regresi sederhana, sedangkan jika
variabelnya bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi
berganda (Prayitno, 2010:124). Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual, dan motivasi terhdap kinerja karyawan Hotel Ijen View &
Resort Bondowoso, digunakan analisis regresi linier berganda (Prayitno, 2010:124) ;
Y= a +b1X1+b2X2+b3X3 + e
Keterangan :
Karakteristik pada masing-masing variabel
a = konstanta atau besarnya koefisien masing-masing variabel sama dengan nol
b1 = besarnya pengaruh kecerdasan emosional
b2 = besarnya pengaruh kecerdasan spiritual
b3 = besarnya pengaruh motivasi
X1 = variabel kecerdasan emosional
X2 = variabel kecerdasan spiritual
X3 = variabel motivasi
Y = kinerja karyawan
e = faktor gangguan
7. Hasil Penelitian
7.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda berkaitan dengan studi ketergantungan suatu
variabel dependen pada satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil analisis regresi linear berganda antara variabel independen yaitu
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan motivasi, serta variabel dependen
yaitu kinerja karyawan. Berikut pada Tabel 1. disajikan hasil analisis regresi linear
berganda ;
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda
Variabel
Independent
Unstandardized t ttabel Sig. a Keterangan
Coefficients B
(Constant) 0,054 - - -
Kecerdasan
emosional (X1) 0,353 3,040 > 1,671 0,004 < 0,05 Signifikan
Kecerdasan spiritual
(X2) 0,371 2,323 > 1,671 0,024 < 0,05 Signifikan
Motivasi (X3) 0,333 3,229 > 1,671 0,002 < 0,05 Signifikan
Adjusted R Square = 0,532 F. Hitung = 24,146
Sig. F = 0,000
Sumber : Data diolah 2014
Berdasarkan koefisien regresi, maka persamaan regresi yang dapat dibentuk
adalah ;
Y = 0,054 + 0,353X1 + 0,371X2 + 0,333X3
7.2 Uji Hipotesis
a. Uji t
Hasil analisis regresi berganda adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, dan motivasi terhadap variabel dependen yaitu
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (untuk
menguji pengaruh secara parsial) diperoleh hasil yang dapat dinyatakan sebagai
berikut ;
1) Variabel kecerdasan emosional (X1) memiliki nilai t 3,040 > 1,671 dan
signifikasi 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
secara parsial variabel kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso. thitung positif, maka
jika ada peningkatan pada variabel kecerdasan emosional maka akan
meningkatkan kinerja karyawan;
2) Variabel kecerdasan spiritual (X2) memiliki nilai t 2,323 > 1,671 dan
signifikasi 0,024 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
secara parsial variabel kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso. thitung positif, maka
jika ada peningkatan pada variabel kecerdasan spiritual maka akan
meningkatkan kinerja karyawan;
3) Variabel motivasi (X3) memiliki nilai t 3,229 > 1,671 dan signifikan 0,002 <
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial variabel
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Hotel Ijen View
& Resort Bondowoso. thitung positif, maka jika ada peningkatan pada variabel
motivasi maka akan meningkatkan kinerja karyawan;
b. Uji F
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (dalam hal ini untuk menguji
pengaruh secara simultan) diperoleh hasil, yaitu bahwa Fhitung > Ftabel (24,146 >
2,76) dan signifikasi (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
variabel kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan motivasi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Hotel Ijen View &
Resort Bondowoso.
c. Koefisien Determinasi Berganda
Hasil analisis menujukkan bahwa besarnya persentase sumbangan pengaruh
variabel kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan motivasi terhadap
kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso, dapat dilihat dari nilai
Adjusted R Square (R2) menunjukkan sebesar 0,532 atau 53,2% dan sisanya
47,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini, seperti kompensasi dan kompetensi.
7.3 Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Hasil pengujian disajikan pada Gambar 1, sebagai berikut ;
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas
Gambar 1, menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, karena data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi rnemenuhi asumsi
normalitas
2) Multikolinieritas
Tabel 2 Uji Multikolinearitas
Test of Multikolinierity VIF Cutt off Keterangan
Kecerdasan emosional
(X1) 1,474 ˂ 10 Tidak terjadi mulitikolinieritas
Kecerdasan spiritual
(X2) 1,801 ˂ 10 Tidak terjadi mulitikolinieritas
Motivasi (X3) 1,379 ˂ 10 Tidak terjadi mulitikolinieritas
Sumber : Data diolah 2014
Tabel 2, menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
independen karena menunjukkan nilai VIF kurang dari 10.
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
3) Heteroskedastisitas
Hasil pengujian disajikan pada Gambar 2, sebagai berikut ;
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2, menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas, karena
tebaran data tidak membentuk garis tertentu atau tidak terdapat pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y.
8. Pembahasan
Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjukkan
bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan motivasi, berpengaruh secara
parsial dan dan simultan terhadap kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort
Bondowoso.
8.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel
kecerdasan emosional sebesar 0,353 atau 3,53% dengan arah positif. Kecerdasan
emosional sebagai emampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam
mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif
adalah baik, dengan artian lain bahwa adanya adanya kesadaran diri atau sifat
seorang karyawan didalam menerima kritik dengan pikiran terbuka, adanya
kemampuan karyawan dalam mengetahui dan mengkontrol emosi dirinya, dan
adanya sikap introspeksi diri sendiri terhadap kekurangan diri telah memberikan
adanya komitmen terhadap karyawan bahwa karyawan memiliki tanggung jawab
terhadap pekerjaannya; adanya sikap didalam mengkontrol diri atau sikap didalam
mengendalikan emosi diri dalam keadaan atau kondisi yang ada, dan adanya sikap
tanggung jawab didalam diri seorang karyawan dalam menyelesaikan tugasnya telah
memberikan adanya kemandirian kepada seorang karyawan didalam melaksanakan
tugas dan tanggung didalam berkerja; adanya motivasi diri atau dorongan didalam
diri untuk selalu memiliki sikap maju dalam berkerja, adanya sikap optimis atau
tidak mudah menyerah untuk mencapai tujuan atau cita-cita telah memberikan
peningkatan pada pencapaian kinerja atau tujuan yang telah ditetapkan organisasi.
Hasil penelitian ini mendukung temuan yang dilakukan oleh Lisda (2009) yang
meneliti “Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kemampuan Emosional, dan
Kemampuan Spiritual Terhadap Kinerja pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta”,
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
Suraiya (2010) yang meneliti “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Karyawan Operasional pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember”.
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan di bidang emosi yaitu kesanggupan
menghadapi frustasi, kemampuan mengendalikan emosi, semangat optimisme, dan
kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain atau empati, yang efektif dan
akan dapat mencapai tujuan dalam membangun hubungan yang produktif dan meraih
keberhasilan kerja
Kecerdasan emosional (EQ) memiliki peranan yang penting didalam
lingkungan kerja, karena terdapat berbagai masalah yang harus dihadapi oleh
karyawan, misalnya tuntutan tugas, suasana kerja yang tidak nyaman, dan masalah
hubungan dengan orang lain. Masalah-masalah yang ada didalam dunia kerja tidak
hanya dapat diselesaikan dengan kemampuan intelektual, tetapi dalam
menyelesaikan masalah tersebut juga dibutuhkan kemampuan emosi atau kecerdasan
emosi didalam penyelesaiannya. Selain itu apabila perusahaan atau organisasi
bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, tentu yang dibutuhkan adalah adanya
kinerja yang profesional oleh karyawannya karena kinerja pelayanan yang dilakukan
oleh karyawan berhubungan atau kontak langsung dengan para pelanggannya,
sehingga kecerdasan emosional merupakan hal sangat penting untuk diperhatikan.
8.2 Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel
kecerdasan spiritual sebesar 0,371 atau 37,1% dengan arah positif. Kecerdasan
spiritual sebagai kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku
dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju
manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran integralistik serta berprinsip
positif adalah baik, dengan artian lain bahwa adanya adanya kejujuran atau sifat jujur
didalam berkerja, dan adanya keberanian untuk berpendirian dalam kebenaran atau
kejujuran telah memberikan atau membentuk adanya nilai atau moral yang bernilai
bagi perusahaan yang berhubungan dengan perilaku seorang karyawan yang terarah
sehingga akan menciptakan adanya keterbukaan yang dapat memberikan terhadap
peningkatan efektifitas kerja karyawannya; adanya keterbukaan atau sikap terbuka
dari karyawan dalam menerima kritik didalam berkerja, dan adanya sikap
keterbukaan karyawan terhadap sesama karyawan mengenai permasalahan kerja
telah memberikan adanya kontribusi terhadap penyelesaian permasalahan kerja
sehingga memberikan peningkatan terhadap hasil kerja yang berkualitas; adanya
pengetahuan diri atau kemampuan pengetahuan dari seorang karyawan, dan adanya
sikap usaha dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan dalam diri seorang
karyawan telah memberikan adanya pemahaman bahwa tanggung jawab didalam
pekerjaan harus dapat dicapai dengan mensukseskan adannya program kerja yang
harus dilakukan secara tepat waktu dan efektif
Hasil penelitian ini mendukung temuan yang dilakukan oleh Lisda (2009) yang
meneliti “Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kemampuan Emosional, dan
Kemampuan Spiritual Terhadap Kinerja pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta”,
Suraiya (2010) yang meneliti “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Karyawan Operasional pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember”.
Kecerdasan spiritual merupakan rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang
dibarengi dengan pemahaman dan cinta, kecerdasan yang menempatkan perilaku
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bernilai dan bermakna.
Menurut Eckersley (2005:53), kecerdasan spiritual (SQ) memiliki nilai yang
penting karena dapat memberikan rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan
yang kaku yang dibarengi dengan kemampuan dan cinta serta kemampuan setara
untuk melihat kapan cinta dan pemahaman sampai dengan batasnya. Seseorang
menggunakan SQ untuk bergulat dengan hal baik dan hal yang jahat, serta untuk
membayangkan kemungkinan yang belum terwujud untuk bermimpi, bercita-cita dan
mengangkat diri dari kerendahan. Para karyawan mendapatkan nilai-nilai hidup
bukan hanya dirumah saja, tetapi mereka juga mencari setiap makna hidup yang
berasal dari lingkungan kerja mereka. Mereka yang dapat memberi makna pada
hidup mereka dan membawa spritualitas kedalam lingkungan kerja mereka akan
membuat mereka menjadi orang yang lebih baik, sehingga kinerja yang dihasilkan
juga lebih baik dibanding mereka yang bekerja tanpa memiliki kecerdasan spiritual
8.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja karyawan
Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel
motivasi sebesar 0,333 atau 33,3% dengan arah positif. Motivasi sebagai keinginan
dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak, biasanya orang
bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan adalah baik, dengan artian lain
bahwa adanya adanya besarnya gaji yang diperoleh dan dirasa telah mencukupi
kebutuhan keluarga karyawan, adanya keamanan dan rasa aman didalam bekerja
pada instansi, adanya komunikasi yang baik diantara pegawai atasan maupun
bawahan yang berjalan dengan lancar, adanya pemberian penghargaan terhadap
pegawai yang berprestasi, dan adanya kebebasan untuk berkreasi, berperilaku, dan
bersikap untuk menunjukkan eksistensi karyawan didalam perusahaan, telah
menciptakan adanya semangat atau gairah didalam berkerja sehingga dengan adanya
kesesuaian gaji dan perilaku yang ada didalam perusahaan dan ditawarkan
perusahaan kepada karyawannya akan menjadikan karyawan merasa sesuai dan puas
yang akan mendorong efektifitas dan efisiensinya didalam berkerja.
Hasil penelitian ini mendukung temuan yang dilakukan oleh Suryana (2010)
yang meneliti “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Perusahaan Tambang PT Inco Sorowako”, Zein (2014) yang meneliti “Analisis
Pengaruh Motivasi Kerja dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Layanan dan
Kinerja Pegawai Dinas Pertanahan Kabupaten Jember”. Motivasi sebagai daya
penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai
tujuan. Untuk itu pemberian motivasi terhadap karyawan sangat penting dengan
tujauan untuk menggiatkan karyawan agar lebih bersemangat dan dapat mencapai
hasil sesuai dengan tujuan perusahaan.
Menurut Maslow (dalam Hasibuan, 2004:54), kebutuhan-kebutuhan manusia
tersebut muncul dalam hirarki yang berbeda. Teori Maslow secara mutlak
menunjukkan perwujudan diri sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang
bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya
dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang
berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek
yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus
selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran organisasi
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
9. Kesimpulan dan Saran
9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut ;
a. Kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan motivasi berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso dengan
arah positif. Hal ini mendukung adanya temuan bahwa dengan adanya
kecerdasan emosional yang baik, kecerdasan spiritual yang baik, dan motivasi
kerja yang baik maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan;
b. Kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan motivasi berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan Hotel Ijen View & Resort Bondowoso
dengan arah positif. Hal ini mendukung adanya temuan bahwa dengan adanya
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan motivasi kerja maka akan
semakin meningkatkan kinerja karyawan.
9.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan ;
a. Pihak manajemen Hotel Ijen View & Resort Bondowoso diharapkan dapat lebih
mengembangkan, dan memberikan pengetahuan tentang adanya kecerdasan
emosional yang dimiliki oleh karyawannya, sehingga dengan adanya hal
tersebut, maka diharapkan tetap dapat memberikan adanya peningkatan terhadap
tanggungjawab dan kewajiban kerja yang telah diberikan oleh perusahaan;
b. Pihak manajemen Hotel Ijen View & Resort Bondowoso diharapkan lebih
mengembangkan dan memberikan pengetahuan tentang adanya kecerdasan
spiritual yang dimiliki oleh karyawannya, sehingga dengan adanya hal tersebut,
maka diharapkan tetap dapat memberikan adanya peningkatan kinerja karyawan
pada Hotel Ijen View & Resort Bondowoso.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ;
a. Dr. Toni Herlambang, MM., selaku Dosen Pembimbing I dan Trias Setyowati,
S.H. S.E. MM., selaku Dosen Pembimbing II;
b. Pihak Manajemen Hotel Ijen View & Resort Bondowoso, yang telah
memberikan kesempatan untuk memberikan jawabannya didalam penelitian.
Daftar Pustaka
Agustian, Ary Ginanjar. 2006. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual. Jakarta : Arga
Ahmad Purba .1999. Emotional Intelligence. Jakarta : Dian Raya
Alih bahasa : Bayu Brawira. Jakarta : Salemba Empat
Bernardin, H, J dan Russel, J,E,A. 2005. Human Resource Management: An
Experential Approach 2/e. Singapore: Me Graw Hill.
Dessler, G, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta PT : Prenhallindo
Goleman, D. 2000. Kecerdasan Emosi : Mengapa Emotional Intelligence Lebih Tinggi
Daripada IQ,. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Bangkit, et al., Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual .....
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014
-----------. 2003. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Hasibuan, Malayu. 2001. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Latan, Hengky. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta
Lisda. 2009. Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kemampuan Emosional, dan
Kemampuan Spiritual Terhadap Kinerja pada Kantor Akuntan Publik di
Jakarta. Jurnal Akuntansi.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Penerbit Pt Remaja Rosdakarya.
-----------. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Penerbit Refika Aditama.
-----------. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Penerbit Refika Aditama.
Mathis, R,L, dan Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 dan 2,
Muhammad Idrus, 2002, Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Yogyakarta, Psikologi
Phronesis, Jurnal Ilmiah dan Terapan, Vo.4, No.8, Desember 2002.
Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Data Statistik Dengan SPSS. MediaKom,
Yogyakarta
R. A. Fabiola Meirnayati Tri Handini. 2005. Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Hotel Horison Semarang. Skripsi Fakultas Manajemen Ekonomi
Universitas Dipenogoro.
Suryana. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Perusahaan Tambang PT Inco Sorowako. Journal Ekonomi dan Akuntasi
Zohar, D, Marshall, 2002. SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir
Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Alih Bahasa: R. Astuti.
Bandung : Mizam Media Utama