110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA K 7405034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH (BKD) KARANGANYAR

SKRIPSI

Oleh:

BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA

K 7405034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH (BKD) KARANGANYAR

Oleh:

BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA

K 7405034

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd.

NIP. 19530724 198010 2 001 NIP. 19751223 20070 1 002

Page 4: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 17 Desember 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Dra. C. Dyah S. I, M. Pd. ………………………..

Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd ………………………..

Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd ………………………..

Anggota II : Anton Subarno, S.Pd., M.Pd. ...………..…………….

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah., M. Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

BM Angga A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASIMANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIANDAERAH (BKD) KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (2) usaha yang

dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar, (3) keamanan informasi dalam Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode

yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang.

Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan

dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan

(purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data

digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model

analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penerapan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar didukung

oleh komponen-komponen pendukung sistem yang terdiri dari; sumber daya

manusia, software, hardware, database, dan jaringan, (2) Usaha yang dilakukan

untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di

BKD Karanganyar antara lain: (a) komponen sumber daya manusia: mengadakan

pelatihan dan workshop berkaitan dengan penerapan sistem informasi manajemen

berbasis komputer, menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM,

melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer; (b)

komponen software dengan perawatan software secara berkala; (c) komponen

hardware: upgrade komputer server untuk mempercepat pengolahan data

pegawai, perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung

SIMPEG agar pengolahan data berjalan lancar; (d) komponen database:

Page 6: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

menambah ruang untuk database dan meningkatkan hardware pendukung

database, mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun

database utama mengalami kerusakan; (e) komponen jaringan: tidak

menyambungkan jaringan ke internet, penambahan antena untuk jaringan

wireless. (3) Keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar meliputi: (a) Gangguan keamanan informasi

SIMPEG BKD Karanganyar antara lain : human error, kerusakan software,

kerusakan hardware, ancaman virus, (b) Usaha mengatasi gangguan keamanan

informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD

Karanganyar antara lain : memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan

SDM para pegawai di SIMPEG, memberikan arahan kepada pegawai untuk

meminimalisir kesalahan, perawatan berkala baik software maupun hardware

pendukung SIMPEG, antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah

masuknya ancaman virus, membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan

eksternal lain yang memungkinkan masuknya virus, tidak menghubungkan

jaringan database dengan jaringan internet.

Page 7: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

BM Angga A. ANALISIS OF OFFICER INFORMATION MANAGEMENTSYSTEM IN BKD KARANGANYAR 2010. Skripsi, Surakarta : FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, December2010

This research is aimed to : (1) the implementation of officer management

information system in BKD karanganyar (2) the effort which is done to

optimalized the implementation of officer management information system in

BKD karanganyar, (3) The Information security in the officer management

information system in BKD karanganyar.

The research uses qualitatif and descriptive with single straight strategy.

The data sources are informant, place and event, and document. Technique of data

sampling is purposive sampling and snowball sampling. Technique of data

collection are interview, direct observation and document. To measure the validity

of data, the research uses triangulasi data and method. The data analysis uses

interactive analysis model.

The result of the research are : (1) The implementation of officer

mangement information system in BKD karanganyar support by the back up

component system consist of ; human sources, software, hardware, database and

network,(2) the effort to optimize the implementation of the system are; (a).

Human sources component : training and workshop which have connection with

the management information systen based on computer,having financial

preparation to improving human sources, reqruitment of new officer that

competence in computer’s program; (b)routine software treatment ;(c) hardware

component: upgrade computer serves to proceed data, routine treatment to all the

hardware back up SIMPEG so that all run well ;(d) dtabase componen: adjust

space for database and improve hardware backup database, having backup

database so that the data officer will be save eventhough the main database

mallfunction;(e) network component : add wireless device to a network. (3)

information security in the officer management information system in BKD

karanganyar consist of: (a) security problems SIMPEG information BKD

karanganyar such as : human error, software mallfunction, hardware mallfunction,

Page 8: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

and malware, (b) troubleshoot common computer problem in the officer

management information in BKD Karanganyar such as : giving training and

workshopto improve the officer sources in SIMPEG, giving direction to to the

officer to less mistake, routine treatment of the software and hardware SIMPEG

back up, virus detector in every computer to prevent the malware, minimalize the

flasdisk user and other external devices that can invite viruses, unconnect the

database with network

Page 9: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua(Aristoteles)

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarinDan hari esok adalah harapan

(Peneliti)

Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya(Peneliti)

Page 10: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:#Ibu dan ayah tercinta

#Keluarga tersayang#Semua sahabat dan orang tercinta yang selalu

memberi dukungan dan motivasi#Temen temen PAP 2005

#Almamater

Page 11: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengalaman bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal di kemudian hari. Banyak

hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,

namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-

kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah

memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah

memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS

yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi.

5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah

membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.

8. Kepala Badan KESBANG POL dan LINMAS Karanganyar dan Kepala

BAPPEDA Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Drs. Sudirdjo, MM selaku Kepala BKD Karanganyar yang telah memberikan

ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan banyak membantu

penulis selama penelitian.

Page 12: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

10. Dra. Herningsih Pramanawati, Drs. Agam Bintoro, Drs. M Darin, MM,

Bapak Isnan Nur Aziz dan segenap pegawai BKD Karanganyar yang telah

membantu memberikan berbagai informasi kepada peneliti.

11. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan, doa, semangat

dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi,

Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda,

Nurul, Vina, Mita, Arif, Bayu, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji,

Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui

bersama dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.

13. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti,

sendiri, pembaca pada umumnya, dan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Desember 2010

Peneliti

Page 13: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………….…...... i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………….…........ iv

HALAMAN ABSTRAK......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI…………………………………………………..…… ..... xi

DAFTAR TABEL………………………………………………… ....... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………............ 1

B. Perumusan Masalah……………………….……….. 6

C. Tujuan Penelitian………………………….……..… 6

D. Manfaat Penelitian………………………….……… 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka…………………………………... 8

1. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen.… 8

2. Tinjauan tentang Kepegawaian …………...….…. 24

3. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian ……………………………………. 25

B. Tinjauan Penelitian yang Relevan ………………. 31

C. Kerangka Berpikir……………………………….. 34

Page 14: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………... 36

B. Bentuk dan Strategi Penelitian…………………..… 36

C. Sumber Data…………………………………..…… 38

D. Teknik Sampling……………………..…………….. 39

E. Teknik Pengumpulan Data………………..……….. 40

F. Validitas Data………………………………..…….. 41

G. Analisis Data……………………………………...... 43

H. Prosedur Penelitian……………………………...…. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ………………………… 46

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ………………... 55

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan

Kajian Teori …………………………………………. 77

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ……………………………………………… 87

B. Implikasi ………………………………………………. 89

C. Saran ………………………………………………….. 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis

Kelamin............................................................................................ 55

Page 16: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagian-Bagian Komponen dari Suatu Sistem yang Dapat

Mengendalikan Operasinya Sendiri. ........................................... 9

Gambar 2. Keterkaitan antara Kompoen dan Karakteristik Suatu Sistem. ... 12

Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem ....................................................... 12

Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. ....................................... 14

Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran. ...................................................... 35

Gambar 6. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif. ............. 44

Gambar 7. Skema Prosedur Penelitian.......................................................... 45

Gambar 8. Proses Pengelolaan SIMPEG. ..................................................... 59

Gambar 9. Halaman Login SIMPEG. ........................................................... 63

Gambar 10.Halaman Utama SIMPEG. .......................................................... 64

Gambar 11.Halaman Pencarian Data SIMPEG. ............................................ 65

Gambar 12.Halaman Biodata Pegawai. ......................................................... 65

Gambar 13.Halaman Ijin Belajar. .................................................................. 66

Gambar 14. Halaman DUK............................................................................ 66

Gambar 15.Halaman Cetak SIMPEG. ........................................................... 67

Page 17: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Fieldnote

Lampiran 4. Dokumentasi Tempat Penelitian

Lampiran 5. Surat Perijinan

Page 18: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan pembangunan nasional, dibutuhkan sumber daya

manusia bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang salah satunya adalah

bidang pemerintahan. Pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi dan

organisasi hanya berfungsi jika manusia yang menghimpun dirinya saling

berinteraksi dalam mewujudkan volume dan beban kerjanya. Demikian pula

dengan organisasi pemerintahan hanya dapat mewujudkan visinya apabila

didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional. Kedudukan dan

peranan pegawai negeri sipil sangat penting dan menentukan bagi negara karena

pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara sekaligus abdi

masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam

rangka mencapai tujuan nasional. Organisasi juga merupakan alat untuk mencapai

tujuan, oleh karena itu organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan

tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu. Karena tugas

pokok dapat berkembang dari waktu ke waktu, maka jumlah dan mutu PNS yang

diperlukan harus disesuaikan. Perkembangan tugas pokok dapat mengakibatkan

makin besarnya jumlah PNS yang diperlukan. Dengan makin besarnya jumlah

PNS, diperlukan manajemen kepegawaian yang teratur dan terencana karena

kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan

nasional terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara yang pada

intinya adalah kesempurnaan pegawai negeri.

Salah satu kebijakan penting yang dilakukan untuk menghadapi semakin

luasnya pekerjaan dan beban tugas administrasi negara di Indonesia adalah

pengembangan organisasi melalui komputerisasi di dalam organisasi pemerintah

daerah. Komputerisasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi administrasi

pemerintah daerah sekaligus menampung semakin banyaknya kebutuhan

pengolahan data untuk pelayanan public. Pada awalnya semua proses pengolahan

Page 19: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

data pada setiap instansi pemerintah daerah menggunakan sistem manual sehingga

hal ini berdampak pada kurang efektifnya kinerja atau kegiatan pada instansi

tersebut. Pemanfaatan komputerisasi dan teknologi informasi dalam berbagai

aspek pengelolaan informasi dalam setiap instansi akan menghasilkan efisiensi

yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan serta ketelitian

dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan

penggunaan perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung

(software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan

informasi.

Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan

penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Oleh karena itu

dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good

governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi atau yang populer disebut electronic Government (e-Government).

Penerapan teknologi informasi dalam pengolahan data pegawai saat ini

mutlak diupayakan semenjak keterdesakan akan kebutuhan informasi yang aktual

serta akurat dalam pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya pengelolaan

data pegawai tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian

melalui implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan salah

satu prioritas dalam tahapan pengembangan e-government.

Berbagai peraturan perundangan telah dikeluarkan oleh pemerintah,

khususnya mengenai otomasi atau pengolahan data dengan komputer. Salah

satunya delam rangka pelaksanaan Pasal 34 ayat (2) Undang-undang Nomor 43

Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian, perlu diselenggarakan dan dipelihara sistem

informasi yang dikembangkan dan dioperasikan melalui Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah

Daerah. Pengembangan sistem informasi yang dimaksud, sangat penting dan

menjadi kebutuhan sebagai instrument komunikasi data yang tepat dalam rangka

aktualisasi otonomi daerah. Oleh karena itu pengembangan informasi memerlukan

aplikasi yang dapat menyesuaikan antara arus informasi dengan sistem

Page 20: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pengolahan data yang diterapkan. Kemampuan komputer dalam pengambilan

keputusan terprogram tak diragukan lagi, oleh sebab itu pengolahan data

komputer merupakan perkakas penunjang yang andal. Selain itu dengan aplikasi

yang tepat, dapat memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi mengenai

kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan di bidang kepegawaian sehingga

dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Bertitik tolak pada hal di atas, Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu diatur

secara menyeluruh dengan menerapkan pengatuiran sistem informasi

kepegawaian yang standard dan seragam. Hal tersebut memerlukan dukungan

aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian yang memadai. Dengan

adanya aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian mampu menyediakan

data dan informasi yang mudah dan cepat yang berhubungan dengan kepegawaian

serta tercipta kesesuaian antara arus informasi dengan sistem pengolahan data

yang diterapkan.

Sehubungan dengan bergeraknya sebuah organisasi menuju ke arah

pelaksanaan suatu sistem informasi lengkap dan maju, maka diperlukan suatu

aplikasi yang dapat diterapkan pada sistem informasi manajemen kepegawaian.

Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang sesuai dengan

perkembangan dan kesiapan aplikasi sistem informasi kepegawaian yang

memerlukan pengembangan melalui alih teknologi. Hal tersebut perlu

dilaksanakan dengan alasan :

1. Untuk menjamin kelancaran proses administrasi diperlukan keseragamanaplikasi data yang memungkinkan pengendalian optimal atas aktivitas-aktivitas administrasi pemerintah daerah.

2. Pengolahan data yang jumlahnya besar secara manual tidak efisien lagisehingga perlu dimanfaatkan perkakas komputer yang akurasinya dapatdiandalkan dengan aplikasi yang sesuai.

3. Frekuensi perubahan data ketatausahaan semakin banyak. Untukmenyusun berkas induk yang bersih, lengkap dan up-to-date, aplikasiSIMPEG akan sangat membantu.

4. Terbentuknya database (himpunan data) kepegawaian yang dapatmenampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali danmendistribusikan data pegawai. Sehingga akan memudahkan pegawaidalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat demitercapainya tujuan organisasi.

(Kep. Mendagri No. 17/2000)

Page 21: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Sistem informasi manajemen kepegawaian sangat penting dalam

memberikan pelayanan kepada seluruh personalia yang ada karena pegawai

merupakan aset penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola

dengan baik. Pengelolaan pegawai yang baik dalam lingkup kecil akan

meningkatkan kinerja pegawai dalam lingkup yang lebih besar dan akan

membawa perbaikan kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Secara spesifik tujuan dari pengembangan sistem informasi manajemen

kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan,

dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan

dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.

Dengan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) diharapkan

kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat ditingkatkan. Kebanyakan sistem

pengolahan komputer pada mulanya mengikuti rancangan sistem pengolahan

manual dimana setiap penerapan diolah secara terpisah dengan memakai file

terpisah pula. Metode ini mempunyai efisiensi pengolahan dan pengendalian,

tetapi hal ini menjurus kepada duplikasi file dan mencerai beraikannya,

sebagian mempunyai data field yang sama tetapi dengan data yang sering

tidak serasi, juga dalam rancangan ini setiap penerapan terbatas oleh data yang

direncanakan. Untuk hal tersebut saja sebuah penerapan analitis yang

memakai data dari banyak penerapan memaksa dibuatnya sebuah file baru yang

berasal dari bagian-bagian file terpisah yang ada.

Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada

integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui database.

Database yaitu Sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk suatu bangun

data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk dimanipulasi oleh

komputer sedemikian rupa. Pada sebuah sistem pengolahan informasi,

database terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem.

Manajemen sebuah database adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yag

disebut sebagai sebuah “System Management Data Base”. Suatu penerapan yang

memakai sebuah item (butir) data akan mengambil item data yang sama,

yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu

Page 22: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

peremajaan tunggal dari sebuah item data membuatnya sesuai untuk semua

pemakaian.Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem

secara menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan

beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem

ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah

jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan

terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif. Rancangan pada

SIMPEG adalah berupa sistem pengolahan data dengan sebuah komputer

pusat besar yang disebut “server” dan menggunakan jaringan lokal LAN

(Local Area Network) yang dihubungkan dengan beberapa komputer.

Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar sebagai salah satu instansi dari

pemerintah daerah Karanganyar yang mengurusi pengelolaan kepegawaian di

daerah Karanganyar saat ini mulai membuka mata akan pentingnya penerapan

komputerisasi dan teknologi informasi dalam pengelolaan data pegawai dan mulai

mengimplementasikan sistem informasi manajemen kepegawaian untuk

meningkatkan kualitas pengelolaan kepegawaian. Sistem informasi manajemen

kepegawaian dalam BKD Karanganyar merupakan implementasi e-Government

dalam pelayanan bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. Sistem ini

selain menyajikan informasi yang terkait dengan kepegawaian, juga dikhususkan

untuk meningkatkan pelayanan di bidang mutasi kepegawaian. Sistem informasi

manajemen kepegawaian di BKD Karanganyar bertujuan untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada di instansi tersebut. Permasalahan yang ada diantaranya

adalah PNS yang status kepegawaiannya tidak jelas, hal ini menggambarkan

buruknya administrasi kepegawaian yang ada, PNS yang sudah pensiun,

meninggal atau berhenti data kepegawaiannya tidak diperbaharui. Data PNS tidak

up todate, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, dan data yang ada

saling berbeda, pemutakhiran data tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik di

instansi, maupun Pemerintah Daerah. Dengan diterapkannya SIMPEG diharapkan

semua permasalahan yang terjadi di BKD Karanganyar tersebut dapat diatasi.

Page 23: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti ingin

mengkaji lebih dalam mengenai "ANALISIS PENERAPAN SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN

KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR"

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD

Karanganyar?

2. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

3. Bagaimana keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab semua permasalahan

yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas. Adapun tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui optimalisasi penerapan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar .

2. Untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan

penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.

3. Untuk mengetahui keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting karena menghasilkan uraian yang akurat dan aktual

yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang ada dalam

penelitian ini, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis dan secara

praktis penelitian ini memberi manfaat sebagai berikut:

Page 24: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang kepegawaian dan sistem informasi

manajemen sehingga dapat menambah khasanah pustaka.

b. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan masalah

yang dibahas yaitu mengenai penerapan sistem informasi manajemen

kepegawaian.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di BKD Karanganyar dapat

digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang

manajemen kepegawaian yang didukung oleh teknologi informasi.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah

implementasi teknologi informasi dalam manajemen kepegawaian.

Page 25: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Konsep Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring

perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi

komputer saat ini telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer

harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan

keputusan manajemen.

Dalam hal ini, pemahaman tentang istilah Sistem Informasi Manajemen

akan diperoleh dengan cukup baik apabila seseorang mampu memahami tentang

sistem, informasi, dan manajemen.

1) Sistem

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 950),

“Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas”. Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan

Subando Agus M (2004: 8) mengatakan, “secara sederhana suatu sistem dapat

diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau

variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama lain dan terpadu”.

Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan Andreas S.

Adiwardana dijabarkan sebagai berikut:

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yangberoperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berartisebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara takteratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai salingmelengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran (Gordon

Page 26: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

B. Davis, 1997 : 68).

Sementara itu dalam bukunya, Edhy Sutanta ( 2003 : 4) mengatakan, “Secara

umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen

atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara

tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna

mencapai suatu tujuan”.

Menurut Raymond McLeod, Jr. yang diterjemahkan oleh Agus Widyantara,

sistem adalah : “A system is a group of elements that are integrated with the

common purpose achieving an objective.” (Sebuah sistem adalah sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan), (Raymond McLeod, Jr., 2001 : 9 )

Dalam buku Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Agus

Widyantara menjelaskan bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-

elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam gambar 1

sebagai berikut :

Gambar 1. Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat Mengendalikan

Operasinya Sendiri.(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)

Sumber daya masukan (input) diubah menjadi sumber daya keluaran

(output). Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke

Tujuan

Mekanismepengendalian

transformasiMasukan Keluaran

Page 27: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk

meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian

ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan

balik (feedback look) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan

menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian

membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan

sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang diperlukan.

Dalam bukunya Edhy Sutanto (2003 : 4 – 6) menyatakan :

Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut.a) Mempunyai komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagianpenyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupunabstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupaorang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

b) Mempunyai batas (boundary)Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistemyang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untukmenjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasanscope tinjauan terhadap sistem.

c) Mempunyai lingkungan (environment)Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.Limgkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankanuntuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistemyang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimalmungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segalasesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalamsistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkansetiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangkamenjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,penghubung antar muka berupa berbagai macam tampilan dialog layarmonitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudahmengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e) Mempunyai masukan (input).Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perludimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjutuntuk menhasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem InformasiManajemen, masukan disebut sebagai data.

f) Mempunyai pengolahan (processing)

Page 28: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utamamengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi parapemakainya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolah adalah berupaprogram aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus.Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan,dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

g) Mempunyai keluaran (output)Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macambentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. DalamSistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkanoleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagaibahan pengambilan keputusan.

h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja samadengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaranberbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai olehsistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuanmerupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangkawaktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiaptahapan tertentu.

i) Mempunyai kendali (control)Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuaidengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bias dilakukan jikaada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagiankendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapatberlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkansebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupavalidasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapatdirancang dan dikembangkan secara terprogram.

j) Mempunyai umpan balik (feed back)Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untukmengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem danmengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat

ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

Page 29: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Gambar 2. Keterkaitan Antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem. (Sumber:

Edhy Sutanto, 2003 : 7)

Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya

dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives,

dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi

memuat komponen input, process, dan output yang dikendalikan oleh bagian control

yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu

bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai process.

Model umum suatu sistem adalah terdiri atas masukan (input), pengolah

(process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah

ini.

Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem. (Sumber : Edhy Sutanto, 2003 : 7)

Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas bahwasanya

Input Process Output

Subsistem 1 Subsistem 2

Subsistem n Subsistem 3

interface

OutputInput

Control

Feedback

ProcessObjectives

Goal

Page 30: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen yang saling terintegrasi dan merupakan

satu kesatuan di dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2) Informasi

Berbicara tentang informasi tidak akan lepas dengan istilah data.

Hendaknya perlu dibedakan pengertian antara data dan informasi. Edhy Sutanta

(2003: 9) menyatakan, “Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan

tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam

sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah,

tindakan, atau hal”. Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F., “data terdiri atas fakta dan angka

yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang

masih belum diolah” (Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell, 2008 : 10).

Pengertian lain menyebutkan, “data dapat didefinisikan sebagai fakta tercatat

tentang sesuatu obyek” (Eko Nugroho, 2008: 13). Data dapat berupa catatan-catatan

dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan

menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data

belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah

catatan identitas pegawai, catatan identitas pasien rumah sakit, catatan transaksi

pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.

Perbedaan data dan informasi menurut Wahyudi Komorotomo dan

Subando Agus M, adalah :

Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dansemacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistempengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data ituberubah fungsi menjadi informasi. (W. Komorotomo dan S.A. Margono,2001 : 11)

Pengertian informasi menurut Gordon B Davis, ”Informasi adalah data

yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.” (Gordon B. Davis,

Page 31: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1997 : 28) . Sedangkan Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus Margono

menyatakan, ”Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga

bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang

akan menggunakannya untuk membuat keputusan.” (W. Komorotomo dan S.A.

Margono, 2001:11)

Eko Nugroho (2008: 15) menyebutkan, “ Informasi adalah suatu

pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan”. Jadi segala sesuatu yang

dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat

dikelompokkan sebagai informasi.

Hubungan antara data dan informasi dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. (Sumber : Gordon B. Davis, 1997

: 28)

Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk yang tidak berguna menjadi

informasi yang dibutuhkan bagi penerimanya. Tidak semua data merupakan

informasi. Ada data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak berguna, sebaliknya

informasi ada yang perlu dilengkapi dengan data.

Eko Nugroho (2008: 16) dalam bukunya menyebutkan :

Informasi yang baik harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:a) Akurat

Maksud akurat ialah informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bebas daribias. Bebas dari kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar-benarmenyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias berarti bahwainformasi tersebut teliti.

b) Tepat waktuJelas informasi harus diberikan pada waktu yang tepat. Informasi yang

Data Pengolah

Penyimpandata

Informasi

Page 32: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sudah kadaluwarsa hanya bernilai sampah, sekalipun informasinya samadan tidak berubah.

c) RelevanArtinya bahwa informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yangmembutuhkan informasi.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasiantara lain adalah :a) Kelengkapan (completeness) informasi.

“Are necessary message items present ?” Informasi yang komplet, berartiinformasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapanyang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagiantentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ataumenentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruhterhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatumasalah dengan baik.

b) Kebenaran (correctness) informasi.“Are message items correct ?” Informasi yang dihasilkan oleh prosespengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitunganyang ada dalam proses tersebut. Sebgai contoh, jika sebuah informasimenunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai,maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungantunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.

c) Keamanan (security) informasi.Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan “Didthe message reach all or only the intended systems users ?”. (TeguhWahyono, 2004, II, 2)

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu

ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga manusia dapat

membuat suatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.

Semakin besar bantuan informasi dalam mengurangi ketidakpastian maka semakin

tinggi pula nilai informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto :

Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakanoptimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimalmenggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan

Page 33: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dapat mengambil keputusan secara lebih baik.(Edhy Sutanto, 2003 : 13)

Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13-16) mengemukakan bahwa

nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :a) Kemudahan dalam memperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapatdiperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkanmenjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperolehdengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagianpengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhisegala kebutuhan informasi secara mudah.

b) Sifat luas dan kelengkapannyaInformasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyailingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidaklengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secarabaik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yangcukup lengkap dan terstruktur dengan baik.

c) Ketelitian (accuracy)Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyaiketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak bernilai jika tidakakhurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang valid, baiktipe, bentuk, maupun format datanya. Hal ini memerlukan adanyaproses validasi setiap data yang diinputkan kedalam basis data. Prosesvalidasi perlu dilakukan sejak pertama kali data di-input-kan, sehinggabasis data terhindar dari data yang tidak benar. Data yang salah akanmenghasilkan informasi hasil olahan yang salah pula. Dalam sisteminformasi, sampah data akan menghasilkan sampah pula (garbage ingarbage out).

d) Kecocokan dengan pengguna (relevance)Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengankebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidakbernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidakdapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e) Ketepatan waktuInformasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapatditerima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga danpenting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karenatidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. Informasitepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yangmampu mengolah data secara cepat. Penggunaan sistem komputer

Page 34: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangatberarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampumengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.

f) Kejelasan (clarity)Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam bentuktabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca dandipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis kebutuhanbentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga dapatdigunakan sebagai dasar perancangan output yang tepat. Penggunaansistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut, karenakemampuan teknologi komputer yang berkembang saat ini telahmemungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macambentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan grafis.

g) Fleksibilitas/keluwesannyaNilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saatpengambilan keputusan. Fleksibilitas informasi berhubungan denganbentuk dan format tampilan informasi. Perubahan bentuk dan formattampilan informasi dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkankomputer.

h) Dapat dibuktikanNilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapatdibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung padavaliditas data sumber yang diolah.

i) Tidak ada prasangkaNilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidakmenimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau prosedurpengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika tidak wajar.

j) Dapat diukurInformasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agardapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnyadimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas datasumber yang diragukan.

Sementara itu, Zulkifli Amsyah (2001: 316) dalam bukunya menyebutkan :

Nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristik, yaitu:a) Ketelitian (accuracy)

Ketelitian atau akurasi dapat didefinisikan sebagai perbandingan dariinformasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan

Page 35: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pada satu proses pengolahan data tertentu.b) Ketepatan waktu (timelines)

Informasi diharapkan dapat disediakan secepat waktu yang diperlukan.Kendatipun informasinya akurat tetapi bila informasi tersebut terlambatakan menyebabkan informasi menjadi tidak berguna.

c) Kelengkapan (complete)Agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,disamping informasi dibuat dengan teliti dan tepat waktu, informasi jugaharus lengkap. Sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilankeputusan secara cepat menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnyainformasi yang ada.

d) Keringkasan (conciseness)Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan,ringkas dan langsung mengenai sasaran yang diperlukan.

e) Kesesuaian (relevancy)Informasi hendaknya sesuai dengan keperluan pekerjaan atau keperluanmanajemen.

Berdasarkan paparan di atas, maka disimpulkan bahwa informasi

merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau

instruksi. semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah

pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang

akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

3) Manajemen

Dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengolahan data menjadi

informasi sesuai dengan keperluan manajemen merupakan suatu proses kegiatan

manajer baik manajer publik ataupun privat yang dimulai dari manajer lini atas,

tengah, dan bawah.

Pengertian manajemen menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus

Margono yaitu “Proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau

manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.” (W. Komorotomo

dan S.A. Margono, 2001 : 13). Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi

bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya

tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.

Mary Parker Follet dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003)

Page 36: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mendefinisikan, “Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai

tugas yang mungkin dilakukan. Masih dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003),

Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu "Manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-

usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya

organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan". Dari

definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses", bukan

"seni". Mengartikan manajemen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu

adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara

sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses

karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau keterampilan

khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam

pencapaian tujuan yang diinginkan.

Dalam bukunya, Edhy Sutanta (2003: 17) memaparkan, “Manajemen dapat

diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk

mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem

kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan”.

Eko Nugroho (2008: 57) dalam bukunya menyebutkan, “Manajemen adalah

suatu tim yang disusun dalam organisasi untuk menjadi pengendali organisasi untuk

mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi”.

Sementara itu, Zulkifli Amsyah mendefinisikan,

Manajemen adalah proses mengkoordinasikan, mengintegrasikan,menyederhanakan, dan mensinkronisasikan (coordination, integration,simplification, synchronization/KISS) sumber daya manusia, material, danmetode (men, materials, methods/3M) dengan mengaplikasikan fungsi-fungsimanajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan,dan lain-lain agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif (ZAmsyah, 2001: 59).

Page 37: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen

merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan

dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan

pengawasan (controlling).

4) Sistem Informasi Manajemen

Banyak pendapat para ahli mengenai definisi sistem informasi

manajemen, di bawah ini akan disajikan beberapa pendapat mengenai definisi

tersebut.

Menurut Lucas dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M.,

mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan prosedur

organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi

keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi,” (W. Komorotomo dan S.A.

Margono, 2001 : 14)

Edhy Sutanta (2003: 19) dalam bukunya menjelaskan,

Sistem Informasi Manajemen sebagai sekumpulan subsistem yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, salingberinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengancara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan(input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), danmenghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagipengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapatdirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang,mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, denganmemanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebutguna mencapai tujuan.

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh

Ali Akbar Y dan Afia R. F, Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai

“Suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para

pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”, (Raymond McLeod, Jr.& George P.

Schell, 2008 : 12).

Moekijat membuat kesimpulan mengenai definisi sistem informasi

Page 38: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

manajemen;

Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan datayang diperkembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabiladipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemensetiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifatekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuanorganisasi. (Moekijat, 1991 : 16).

Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan dari berbagai sistem

yang mampu menyelenggarakan suatu kebutuhan informasi yang handal kepada

pihak organisasi dalam rangka untuk pengambilan keputusan ataupun sebagai

landasan mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

b. Keamanan Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen

Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya

informasi mereka aman. Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan

kerahasiaan, ketersediaan serta integritas pada semua sumber daya informasi

organisasi.

1) Pengertian Keamanan Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F, “Istilah keamanan informasi

(information security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan

komputer dan nonkomputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan pihak-

pihak yang tidak berwenang”. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

keamanan informasi bukan hanya merujuk kepada keamanan data dan informasi

semata melainkan juga keamanan komponen fisik yang mendukung pengelolaan

informasi.

2) Tujuan Keamanan Informasi

Dari buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang

diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F disebutkan:

Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu:

Page 39: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

a) KerahasiaanPerusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya daripengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang.

b) KetersediaanTujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan datadan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untukmenggunakannya.

c) IntegritasSemua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistemfisik yang direpresentasikannya.

3) Manajemen Keamanan Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh

Ali Akbar Y dan Afia R. F, Manajemen Keamanan Informasi (information security

management) adalah aktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman

(Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).

Dalam buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan

oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F menjelaskan:

Pada bentuk yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atasempat tahap:- Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi

perusahaan;- Mengidentifikasi risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman

tersebut;- Menentukan kebijakan keamanan informasi;- Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.(Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).

4) Ancaman/Gangguan Terhadap Sistem Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh

Ali Akbar Y dan Afia R. F, “Ancaman keamanan informasi adalah orang, organisasi,

mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya

informasi perusahaan” (Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 272).

Gangguan-gangguan/ancaman terhadap sistem informasi dapat dilakukan secaratidak sengaja ataupun secara sengaja. Ketidaksengajaan dapat terjadi karena:a) kesalahan teknis (technical errors)

Page 40: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Masalah perangkat keras (hardware problems), kesalahan penulisan sintak(syntax error), kesalahan logika (logical error) perangkat lunaknya.

b) gangguan lingkunganGangguan lingkungan da[pat berupa gempa bumi, kegagalan arus listrikkarena petir, api, temperature tinggi, debu dan air, banjir, dan lain-lain.

c) kesalahan manusia (human errors)Menggunakan data yang salah, mengoperasikan program dan basis datayang salah, serta menghapus data tanpa sengaja.

Gangguan yang sengaja dilakukan oleh manusia terkadang didapati untuk suatutujuan tertentu seperti mencuri data, merusak data, dan lain-lain.(Eko Nugroho,2008: 209-210).

5) Metode Gangguan Sistem Informasi

Ada tiga cara untuk melakukan gangguan terhadap sistem informasi, yaitu:a) Pengubahan data

Cara ini dilakukan dengan mengubah data sebelum atau selama proses dansesudah proses dari sistem infomasi.

b) Penyelewengan programDengan cara ini program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatantertentu yang memiliki beberapa teknik, antara lain virus dan malware.

c) Penetrasi (Hacking atau Cracking)Termasuk dalam cara ini adalah piggybacking, yaitu menyadap jalurtelekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-samadengan pemakai sistem komputer yang resmi; masquerading adalahpenetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dariorang lain yang sah; dan eavesdropping adalah penyadapan informasi dijalur transmisi privat (Eko Nugroho, 2008: 210-211).

6) Menanggulangi ancaman/gangguan pada sistem informasi

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menanggulangiancaman/gangguan pada sistem informasi diantaranya:a) Membina internal userb) Memasang pengendalian-pengendalian di sistem informasic) Memeriksa efektivitas pengendalian-pengendalianm di sistem informasid) Merencanakan akibat gangguan (disaster recovery planning) (EkoNugroho, 2008: 211)

Berdasarkan paparan di atas, keamanan sistem informasi ditanggulangi

dengan cara membuat sistem dengan mengatur bagaimana jika terjadi force majure

(kebakaran, huru-hara, bencana alam), membuat standar sistem backup, membuat

Page 41: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

aturan dengan menerapkan kegiatan backup secara berkala atau menggunakan sistem

cadangan, membuat membuat aturan baku tentang akses computer dan jaringan

secara langsung misalnya kabel, server yang diletakkan di ruangan khusus, hub,

router, dan lain-lain. membuat aturan tentang akses kontrol ke ruang server, akses

masuk dengan menggunakan id otentikasi (misalnya barcode atau sidik jari) agar

tidak semua user dapat masuk ke parameter keamanan.

2. Tinjauan Tentang Kepegawaian

Istilah kepegawaian berasal dari kata pegawai yang artinya secara singkat

adalah orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji

dan tunjangan dari Pemerintah atau badan usaha swasta. Tanpa unsur manusia

sebagai pegawai maka tujuan organisasi / wadah yang telah ditentukan tidak akan

tercapai sebagaimana yang diharapkan. Dalam suatu organisasi, pegawai adalah alat

yang menggerakkan dan menggiatkan agar segala kegiatan organisasi dapat berjalan

menuju pada tujuannya. Manajemen kepegawaian atau manajemen personal

sebenarnya adalah merupakan alih bahasa dari kata “Personnal Management”.

Manajemen kpegawaian adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang

kepegawaian.

Paul Pigors dan Charles A. Myers dalam buku Musanef menyatakan bahwa:

”Personnel Administration is the art of equiring, developing, and maintaining a

compotent work force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency

and economy the function and objectives of the organization” (Administrasi personal

adalah suatu kecakapan atau suatu seni dari pada perolehan, pengembangan dan

pemeliharaan angkatan kerja yang kompeten sedemikian rupa untuk melaksanakan

fungsi-fungsi serta tujuan organisasi dengan seefisien dan seekonomis

mungkin).(Musanef, 1996: 5).

Masih dalam buku Musanef, The Liang Gie mengatakan bahwa: “Administrasi

kepegawaian adalah segenap aktivitas yang bersangkut-paut dengan masalah

penggunaan tenaga kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Masalah pokoknya

Page 42: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

terutama berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa dan

pemberhentian”.(Musanef, 1996: 5)

Manajemen kepegawaian lazim disebut Personnel Management atau tata

personel. Walaupun istilah-istilah tersebut nampaknya berbeda-beda namun

pengertiannya sama. Manajemen Kepegawaian bertugas untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang secara garis besarnya telah ditentukan oleh administrator

dengan menitikberatkan pada usaha :

1) Mendapatkan tenaga kerja yang cakap dan mampu bekerja menurut kebutuhan

organisasi

2) Menggerakkan mereka untuk tercapainya tujuan organisasi

3) Memelihara dan mengembangkan kecakapan serta kemampuan

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan dan pengontrolan “human and natural resources” untuk

mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu. Personnel (kepegawaian) adalah orang-

orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu baik lembaga-lembaga pemerintah

maupun dalam badan-badan usaha. Manajemen personalia adalah manajemen yang

menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal kepegawaian atau personalia dalam

suatu badan tertentu. Menurut A. W. Widjaja (1990: 13) “Personnel management

(manajemen personalia) adalah suatu cabang ilmu di manajemen yang khusus

menitikberatkan pada soal-soal kepegawaian”.

Sementara itu menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (2002: 5) dalam

bukunya mendefinisikan “Manajemen personalia adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan,

pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan

maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat”.

Berdasarkan paparan tentang kepegawaian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pegawai merupakan salah satu sumber daya utama dalam perusahaan, karena

pegawai merupakan faktor penentu pencapaian tujuan perusahaan melalui kinerja

pegawai.

Page 43: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang untuk mendukung

efisiensi dan efektifitas kinerja kepegawaian pemerintah daerah dengan mengacu

kepada Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

SIMPEG merupakan sistem informasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan

pengelolaan kepegawaian di Pemerintah Daerah yang efektif dan efisien. SIMPEG

dapat menghasilkan suatu platform data dan informasi yang memungkinkan

dihasilkannya output laporan yang berguna untuk kepentingan manajerial. Dengan

demikian, pengambil keputusan dapat mengolah informasi tersebut menjadi bahan

untuk pengambilan keputusan yang valid dan akurat.

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menyatakan :

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkatSIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolahmeliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkatpenyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasiyang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalamrangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. (Keputusan Mendagri No.17/2000 Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI danPemda).

Menurut buku panduan aplikasi simpeg (2009: 1) yang dikeluarkan Biro

Kepegawaian Depdagri, yang dimaksud Sistem informasi manajemen kepegawaian

adalah “suatu sistem informasi kepegawaian berbasis web guna mendukung

pendataan kepegawaian”. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dilaksanakan

dalam praktek menggunakan program dari komputer yang terpadu membentuk

jaringan prosedur pengolahan data guna mendukung manajemen kepegawaian dalam

pembinaan pegawai. Eko Nugroho (2008: 170) mengatakan bahwa :

Sistem informasi manajemen kepegawaian berguna untuk mengolah datakepegawaian, didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputipendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusiadan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap danakurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian.

Page 44: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan Sistem Aplikasi

multiuser, artinya aplikasi ini dapat digunakan secara bersamaan dengan banyak

pengguna (user). Untuk itu diperlukan jaringan komputer yang didukung oleh

perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) agar sistem dapat

berjalan sempurna. Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

dimaksudkan :

1) Untuk mendukung kelancaran TUPOKSI Biro Kepegawaian Propinsi danBagian Keepgawaian Kab/Kota dengan baik dan mantap sehinggamenghasilkan data dan informasi yang diperlukan.

2) Terciptanya sistem informasi yang terpadu, berdayaguna dan berhasilguna diPropinsi dan Kab/Kota.

3) Menentukan arah kebijaksanaan tentang mekanisme koordinasi, komunikasialiran data dan informasi melalui TI

(http://www.simpeg.blogspot.com)

b. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Tujuan SIMPEG di Lingkup Pemerintahan adalah :

1) Sistem informasi manajemen kepegawaian yang handal dan terintegrasi secara

nasional dapat menjawab berbagai informasi tentang PNS yang dibutuhkan oleh

para pengambil kebijakan untuk perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan

PNS.

2) Sistem informasi manajemen kepegawaian dapat menjamin penyelenggaraan

kebijakan di bidang manajemen kepegawaian baik secara organisasional, wilayah

maupun nasional dan pada gilirannya menjadi perekat bangsa dalam NKRI.

3) Mewujudkan data PNS yang akurat disetiap instansi baik di pusat maupun daerah

yang terintegrasi secara nasional dan untuk bahan dalam penyusunan standar

kompetensi dan klasifikasi jabatan.

4) Meningkatkan pelayanan dibidang kepegawaian secara transparan dan objektif

sehingga setiap PNS dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang

kepegawaian.

Page 45: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

5) Mewujudkan identitas tunggal (multi guna), kartu pegawai elektronik dalam

bentuk smart card yang mendukung peningkatan mutu, pelayanan kepegawaian

dan kesejahteraan PNS secara nasional.

c. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Manfaat SIMPEG antara lain:

Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai kepegawaian.

Membantu menganalisis personal yang pantas untuk duduk pada suatu posisi

tertentu di organisasi.

Pengelolaan data yang lebih mudah

Memberikan sistem kesejahteraan yang optimal sesuai prestasi yang dicapai

Keuntungan SIMPEG Online (Berbasis Intranet/ Internet):

Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama

Kesalahan / data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama

Dapat melakukan pertukaran data dan file

Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer

yang terhubung dalam jaringan computer

Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan

adanya program E-mail atau Chatting

Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau

LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses

dengan metode sharing connection.

d. Komponen Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Komponen-komponen SIMPEG menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri

No 17 Tahun 2000 meliputi:

1. Perangkat keras (hardware)2. Perangkat lunak (software)3. Sumber Daya Manusia4. Basis Data (Database)

Page 46: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

5. Jaringan komputer

Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras (hardware) dalam sistem informasi manajemen kepegawaian

meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan

keluaran (input/output device), memory, modem, pengolah (processing), dan

peripheral lain.

Perangkat lunak

Perangkat lunak (software) berupa program-program komputer yang meliputi

sistem operasi, bahasa pemrograman, dan program-program aplikasi.

Sumber daya manusia

SDM yang terlibat dalam suatu sistem informasi manajemen kepegawaian

meliputi operator, programmer, system analyst, serta individu lain yang terlibat

di dalamnya.

Basis data

Basis data (database) adalah sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk

suatu bangun data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk

dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa pada sebuah sistem pengolahan

informasi. Dalam Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI dan Pemda, “Database adalah himpunan

data seluruh Pegawai Negeri yang bermanfaat bagi perencanaan dan pelaksanaan

pendayagunaan aparatur negara di Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah

Daerah”.

Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah suatu jaringan yang menghubungkan antar komputer

agar dapat saling berkomunikasi/bertukar informasi.

e. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Konsep dasar sistem informasi manajemen kepegawaian sama dengan

Page 47: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

konsep sistem informasi manajemen pada umumnya, yaitu terdiri dari:

1) Masukan (input)Data-data yang perlu di-input dalam SIMPEG antara lain:a) Biodatab) Riwayat Pendidikan Formal dan Non Formalc) Pelatihan Kepegawaiand) Riwayat kepangkatan dan jabatane) Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3)f) Riwayat Keluargag) Riwayat Penghargaan / Tanda Jasah) Riwayat Pengalamani) Riwayat Organisasij) Riwayat Cutik) Riwayat Gaji

2) Proses (transformasi)Pengolahan data-data yang telah di-input sehingga menghasilkan informasisesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

3) Keluaran (output)Informasi yang dihasilkan dalam SIMPEG diantaranya:a) Daftar Urut Kepangkatanb) Daftar Susunan Kepangkatanc) Daftar Kekuatan Pegawaiand) Daftar Kenaikan Pangkat Strukturale) Daftar Kenaikan Gaji Berkalaf) Rencana Kenaikan Pangkatg) Pendidikan yang telah diikutih) Historis Kariri) Laporan Statistik Pegawaij) Surat Keputusan (Peranita Kartika Dewi, 2008)

f. Ruang Lingkup Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Ruang lingkup aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian meliputi

a) Aplikasi pengadaan PNSAdalah Modul program yang berisi pengolahan data mengenai pengadaanPNS meliputi modul pembuatan daftar usul, permintaan NIP sampaidengan modul pencetakan surat keputusan pengangkatan menjadi CPNS.

b) Aplikasi kenaikan pangkat PNSModul program aplikasi yang berisi pengolahan data mengenai proseskenaikan pangkat PNS mulai dari modul pembuatan usul, permintaanpersetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat ke BKN sampai denganpencetakan surat keputusan kenaikan pangkat.

Page 48: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

c) Aplikasi pensiun PNSModul program aplikasi yang berisi pengolahan data kepegawaian untukkeperluan pemberhentian dengan hak pensiun.

d) Aplikasi mutasi dan lain-lain.Modul program yang berisi pengolahan data kepegawaian untuk keperluanpemutakhiran data melalui perubahan data pegawai yang mengalamimutasi.

(Peraturan Kepala BKN no 20/2008 tentang Pedoman Pemanfaatan SistemAplikasi Pelayanan Kepegawaian)

g. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Dalam Peraturan Kepala BKN no 20/2008 disebutkan bahwa SIMPEG

memiliki karakteristik sebagai berikut:

SIMPEG memiliki karakteristik sebagai berikut:a) Sistem yang terkoneksi on-line antara BKN Pusat, regional dan instansi

dengan menggunakan jaringan komunikasi data.b) Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.c) Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai dengan

standar yang baku yang disusun BKN Pusat.d) Sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

instansi pengguna.(Peraturan Kepala BKN no 20/2008 tentang Pedoman Pemanfaatan SistemAplikasi Pelayanan Kepegawaian)

Sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan manajemen

kepegawaian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan dirancang

sedemikian rupa sehingga mampu menjadi komputerisasi dan modernisasi data

pegawai dalam mengelola dan mengorganisasikan data-data pegawai guna

optimalisasi manajemen administrasi secara professional.

B. Tinjauan Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai penerapan sistem informasi manajemen telah di awali

oleh beberapa penelitian terdahulu, antara lain :

1. Penelitian Dian Hartanti (2009) dengan judul “Analisis Sistem InformasiKepegawaian Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat Berbasis Web”, menghasilkantemuan bahwa pada awal mula sistem informasi kepegawaian Pemerintah

Page 49: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kotamadya Jakarta Barat adalah dengan cara manual. Pada tahun 2001

dikembangkanlah sebuah sistem informasi kepegawaian khusus digunakan di

lingkungan Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat, system aplikasi ini di buat

menggunakan bahasa pemrograman VB dan database SQL Server. Pada tahun

2006 dikembangkan dan dirancang lagi sebuah sistem informasi kepegawaian

berbasiskan web dengan pemrograman PHP dan SQL Server. Pegawai dapat

dengan mudah mendapatkan informasi seputar data pribadi mereka juga data

lainnya secara cepat, akurat dan terpercaya kebenarannya. hanya dengan

mengakses sistem itu melalui internet dari komputer mereka. Sistem informasi

kepegawaian ini juga sangat membantu Walikota untuk mendapatkan informasi

yang diperlukannya sebagai pertimbangan promosi jabatan atau kenaikan pangkat

seorang pegawai. Dengan adanya menu perekaman pegawai, seorang database

administrator dapat lebih mudah meng-input dan meng-update data baru pegawai.

Pada menu perekaman dilengkapi dengan user name dan password dan hanya

orang yang berkepentingan yang memiliki akses pada menu ini.

2. Penelitian Bayu Purwanto (2010) Penelitian berjudul “Penerapan Sistem

Informasi Penggajian di PERUM PERHUTANI KPH Surakarta”, penelitian ini

menghasilkan temuan bahwa: 1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta didukung oleh komponen-komponen pendukung sistem

yang terdiri dari; software, hardware, sumber daya manusia, jaringan, dan

sumber daya data. 2) Kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum

Perhutani KPH Surakarta yaitu : (a) Mempermudah pegawai di bagian penggajian

dalam proses pengolahan gaji, (b) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga

tidak ada keterlambatan dalam pemberian gaji kepada pegawai, (c) Kesalahan

yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki, (d) Dapat menghasilkan

informasi yang lebih berkualitas, (e) Mempermudah dalam penyampain gaji

kepada pegawai. 3) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani

KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a)

Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan hardware

lama, (b) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak

terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan lemahnya sistem

keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya

Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga

apabila terjadi kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum

Page 50: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Perhutani Unit I Semarang, (e) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input

data (Human Errors), (f) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi

mutasi jabatan, (g) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan

baik. (h) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN. 4) Upaya yang dilakukan

oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang

terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a) Menambah unit

komputer dan up-grade hardware-hardware lama, (b) Mendatangkan teknisi

apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh pegawai, (c) Untuk permasalahan yang

terjadi pada software penggajian Perum Perhutani KPH Surakarta mendatangkan

teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (d) Untuk meningkatkan keamanan

data dilakukan instalasi pada setiap unit komputer, (e) Pelatihan pegawai terkait

dengan bidang teknologi informasi dan aplikasi penggajian.

3. Penelitian Jaka Nugraha (2007), penelitian dengan judul “ImplementasiKebijakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam Menunjang

Pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa

Barat”. Penelitian ini menghasilkan temuan Implementasi Kebijakan SIMPEG

dalam menunjang pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat, secara keseluruhan berdasarkan dimensi komunikasi,

sumber daya, sikap pelaksana (disposisi), struktur birokrasi menunjukan belum

profesional dalam bidang IT, serta belum memadainya anggaran biaya dalam

melaksanakan Implementasi Kebijakan SIMPEG dalam menunjang pelayanan

kepegawaian. Peneliti memberikan saran mengenai Implementasi Kebijakan

SIMPEG dalam menunjang pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, supaya ditingkatkan lagi dalam pembinaan

SDM pelaksana kebijakan, serta terdapatnya anggaran secara khusus untuk

membiayai Implementasi Kebijakan SIMPEG.

4. Penelitian Romi Rahmadi (2008), Penelitian dengan judul “Analisis KebijakanPenerapan E-Government Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

(SIMPEG)” Penelitian ini menghasilkan temuan dalam penerapan e-Government

melalui SIMPEG di Provinsi Jawa Barat belum dilaksanakan secara optimal, hal

ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti belum memilikinya manajemen

update yang tepat, sehingga sering terjadi keterlambatan pendistribusian data

kepegawaian dari masing-masing instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diolah melalui SIMPEG.

Page 51: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Kemudian dalam ketesediaan aparatur belum memilikinya seorang analis sistem

yang mampu menyusun, dan merancang dan memecahkan masalah dalam

pengelolaan SIMPEG, sekaligus mempunyai pengetahuan mendalam di bidang

kepegawaian. Untuk menghadapi kendala tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa

Barat khususnya Biro Kepegawaian Sub Bagian Data dan Informasi Kepegawaian

memberikan ketegasan dengan membuat peraturan yang khusus dan secara teknis

mengatur dan mengelola SIMPEG, agar dalam pengelolaan data kepegawaian

melalui SIMPEG tersebut menghasilkan data yang valid dan berkualitas.

Dari beberapa hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa sistem

informasi manajemen kepegawaian memang telah diterapkan. Namun pelaksanaan

penerapan dilapangan ternyata masih belum dapat optimal, hal ini seperti yang

terdapat dalam hasil penelitian Jaka Nugraha dan Romo Rahmadi.

C. Kerangka Berpikir

Setiap organisasi tanpa terkecuali pasti mempunyai tujuan yang hendak

dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan dukungan dari berbagai faktor

antara lain manusia dan didukung oleh teknologi informasi yang semakin maju.

Dukungan tersebut juga sangat diperlukan dalam manajemen organisasi tersebut.

Tanpa dukungan teknologi informasi, maka pengelolaan dan pelayanan manajemen

akan berjalan lambat.

Manajemen kepegawaian di Pemerintah Kabupaten Karanganyar ditangani

oleh Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar. Dengan adanya dukungan teknologi

informasi yang memadai, maka pengelolaan dan pelayanan yang berkaitan dengan

kepegawaian di instansi tersebut dapat dilakukan dengan lebih optimal. Implementasi

dari teknologi informasi diwujudkan dengan diterapkannya Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dengan menggunakan program komputer yang

terpadu membentuk jaringan prosedur pengolahan data kepegawaian yang berguna

untuk mengumpulkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka

penyediaan informasi di bidang kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah

Karanganyar.

Page 52: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Sebelum diterapkan teknologi informasi dengan menggunakan komputer,

manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar dilaksanakan

dengan menggunakan metode manual yaitu dengan pencatatan-pencatatan dalam

berkas-berkas dan dokumen-dokumen sehingga membutuhkan alur yang cukup

banyak dan panjang. Disamping itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama

baik dalam input data dan pengelolaannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan sistem baru

untuk mempermudah manajemen kepegawaian dengan menggunakan aplikasi

komputer yang terjaring sehingga siapapun dan dimanapun seseorang dapat

mengakses informasi kepegawaian tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

sangat dipengaruhi oleh beberapa elemen diantaranya data input dan komponen

pendukung pengolahan data (database, SDM, perangkat keras, perangkat lunak dan

jaringan) agar dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Seiring

dengan penggunaan SIMPEG tentu tidak terlepas dari adanya faktor penghambat

yang terkait dengan komponen-komponen tersebut. Dari identifikasi faktor-faktor

penghambat tersebut akan memudahkan bagi pihak-pihak yang terkait untuk

mencari pemecahan masalah dalam penerapan SIMPEG sehingga penggunaannya

dapat sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Untuk memperjelas kerangka pemikiran, maka secara sistematis dapat

digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar 5. Skema kerangka pemikiran

Pengolahan SIMPEGInput

Data pegawaiDATABASE

OutputInformasikepangkatan,golongan, NIP

Pengambilankeputusan

pengguna

SDM Software Hardware Jaringan

Page 53: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek

untuk memperoleh data penelitian yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan

penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Karanganyar. Adapun yang menjadi alasan peneliti untuk

menetapkan tempat tersebut adalah:

a. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar telah mengaplikasikan

sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) dalam menunjang

pelaksanaan manajemen kepegawaian.

b. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki data yang

diperlukan oleh peneliti.

c. Pihak yang berwenang di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar

bersedia memberikan keterangan dan informasi yang diperlukan peneliti, hal

tersebut dibuktikan dengan diterimanya surat ijin masuk dari peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen

pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang.

Penelitian dilaksanakan selama enam bulan (November 2009 - Maret 2010) terhitung

sejak dikeluarkannya ijin penelitian dan tidak menutup kemungkinan perpanjangan

waktu penelitian menurut situasi dan kondisi yang ada.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu

penelitian, karena bentuk dari penelitian tersebut turut menunjang proses

Page 54: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan topik permasalahan

mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, maka penulis

menentukan bentuk penelitian yang paling sesuai dengan kondisi penelitian yaitu

penelitian yang berbentuk deskriptif kualitatif. Pemilihan data pada penelitian ini

didasarkan pada data yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Menurut Bodgan dan

Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006: 4), “Metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

2. Strategi Penelitian

H. B. Sutopo (2002: 112) mengemukakan bahwa : ”Dalam penelitian

kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Secara

lebih khusus baik studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda, masih

dibedakan adanya jenis penelitian terpancang ataupun holistik penuh”.

Berdasarkan pendapat tersebut dinyatakan bahwa, strategi penelitian dapat

dibedakan menjadi tiga antara lain :

1) Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik

dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus

utamanya sebelum memasuki lapangan.

2) Ganda terpancang yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya sasaran

lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta

menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki

lapangan.

3) Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak

menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Sesuai dengan judul penelitian dan jenis data yang dikumpulkan, maka

peneliti menggunakan metode deskriptif tunggal terpancang dimana peneliti hanya

Page 55: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

meneliti satu masalah saja yaitu tentang sejauh mana implementasi Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Karanganyar

dan terpancang pada tujuan penelitian dimana peneliti telah membatasi aspek-aspek

yang akan digunakan sebelum melakukan penelitian di lapangan.

C. Sumber Data

Menurut Lofland seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006:157)

mengemukakan bahwa “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata

dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kata-kata dan tindakan

dari orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama,

sedangkan dokumen dan yang lainnya merupakan data tambahan. Adapun sumber

data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan

Pengertian informan dalam penelitian kualitatif adalah orang yang dipandang

mengetahui permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk

memberikan informasi kepada peneliti. Adapun informan dalam penelitian ini

adalah:

a) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai

informan kunci.

b) Karyawan bagian pengelolaan atau operator SIMPEG BKD Karanganyar

2. Tempat dan Peristiwa

Kegiatan penelitian kualitatif tidak lepas dari wawancara dan observasi yang akan

melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa yang terjadi. Tempat dan peristiwa dapat

dijadikan sebagai sumber informasi karena dalam pengamatan harus ada

kesesuaian dengan konteks dan setiap situasi sosial selalu melibatkan pelaku,

tempat, dan aktifitas. Hal tersebut dilakukan agar penelitian dapat berhasil

sesuai dengan tujuan. Tempat yang menjadi lokasi dalam penelitian ini

adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar. Sedangkan

Page 56: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

peristiwa yang diteliti disini adalah kegiatan implementasi SIMPEG dalam

meningkatkan manajemen kepegawaian pada instansi tersebut.

3. Dokumen

Lexy J. Moleong (2006:216) menjelaskan bahwa “Dokumen ialah setiap bahan

tertulis maupun film”. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data adalah

dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu data

mengenai implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

Dokumen bisa diperoleh dari buku, artikel internet, hasil penelitian yang sejenis

sebelumnya serta dokumen lain yang menunjang dalam penelitian ini.

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti

hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan

tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan ini peneliti

menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Lexy J. Moleong (2006:224)

mengemukakan bahwa “Teknik purposive sampling ini terkandung maksud untuk

menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan

bangunannya/construction”.

Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (Snowball Sampling). Dalam

teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang

mengetahui permasalahan yang sedang diteliti, yaitu dengan cara menunjuk seorang

informan kemudian informan yang terpilih dapat menunjuk informan yang lebih tahu,

sehingga akan didapat data yang lebih lengkap.

Penarikan sampel bola salju ini mempunyai beberapa tahapan. Tahap

pertama, menentukan satu atau beberapa orang informan untuk diwawancarai.

Informan tersebut berperan sebagai titik awal penarikan sampel. Dalam penelitian ini

yang menjadi titik awal penarikan sampel adalah Kepala BKD Karanganyar, Tahap

kedua, dari informan yang pertama selanjutnya menunjuk informan yang dirasa lebih

mengetahui tentang permasalahan yang sedang diteliti. Kemudian peneliti

mewawancarai informan tersebut dan demikian selanjutnya sampai diperoleh data

Page 57: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yang mendalam dan data yang dikumpulkan benar-benar mendukung tercapainya

tujuan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan dan memperoleh data yang objektif dan valid sebagai bahan untuk

membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Data sangat penting

dalam suatu penelitian karena digunakan sebagai bukti atas kebenaran suatu peristiwa

atau pengetahuan. Oleh karena itu maka suatu penelitian sangat membutuhkan data-

data yang obyektif yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan

data yang tepat sebagai alat pengumpul dan pengambil data.

Sesuai dengan pendekatan kualitatif dan jenis sumber data, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi:

1. Wawancara

wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang utama

dalam kebanyakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (2006: 186),

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Untuk

memperoleh data utama dalam penelitian ini adalah melalui wawancara kepada

informan guna memperoleh data yang akurat dan relevan. Sebelum melakukan

kegiatan wawancara atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan perlu dibuat terlebih

dahulu draft atau kerangka pertanyaan yang sistematis yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Hal ini penting, agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tetap fokus

sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Observasi Langsung

Menurut Muhammad Idrus (2007: 129), ”Observasi atau pengamatan

merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.

Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non partisipatif”.

Dalam observasi langsung, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk

Page 58: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

menggali data-data yang ada di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan

mengadakan pengamatan langsung ke lokasi dan melakukan pencatatan secara

sistematis mengenai fenomena yang terjadi baik secara formal dan informal.

3. Dokumentasi

Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan

metode dokumentasi. Pengertian dokumen menurut Guba dan Lincoln seperti yang

dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006: 216) bahwa “Dokumen ialah setiap bahan

tertulis dan film”. Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk

memperoleh data yang berupa bahan tulis. Peneliti menggunakan teknik

dokumentasi karena dapat digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan permasalahan di lokasi penelitian. Data yang dimaksud adalah

dokumen dan arsip yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan

bahkan untuk meramalkan.

F. Validitas Data

Validitas data atau kesahihan data merupakan kebenaran data dari hasil

penelitian. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan maksud supaya hasil

penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena validitas data

menunjukan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam penelitian. Data yang

telah terkumpul, diolah dan diuji kebenarannya melalui teknik pemeriksaan

tertentu.

Validitas data akan menunjukkan bahwa yang diamati peneliti sesuai dengan

apa yang sesungguhnya ada pada lokasi penelitian dan penjelasan dari deskripsi

permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk menganalisa data

kualitatif digunakan suatu teknik yang disebut Triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong

(2006:330), “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu”.

Denzin seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2002: 178)

Page 59: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

“Membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori”.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan data/sumber (Triangulasi

Data)

Triangulasi data/sumber adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana

peneliti menggali data yang sama atau sejenis kepada informan yang berbeda.

2. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan metode (Triangulasi

Metode)

Triangulasi metodologi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana

peneliti menggali data yang sama atau sejenis dengan menggunakan metode yang

berbeda. Yaitu misalnya peneliti menggunakan metode wawancara, pengamatan/

observasi, kuesioner,analisis dokumen/ arsip dan lain-lain.

3. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan penyidik (Triangulasi

Penyelidik).

Triangulasi penyidik adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana peneliti

menggali data yang sama atau sejenis dengan cara membandingkannya dengan

hasil penelitian yang sejenis dari peneliti yang lain.

4. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan teori (Triangulasi Teori)

Triangulasi teori adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana peneliti

menggali data yang sama atau sejenis yang ditemukan di lapangan kemudian

dibandingkan dengan teori-teori yang ada, apakah sama dengan teori-teori yang

sudah ada. Apabila berbeda maka dimungkinkan peneliti dapat menemukan atau

menciptakan suatu teori baru.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data dan

triangulasi metode. Dimana triangulasi data merupakan teknik yang ditempuh dengan

cara membandingkan dan mengecek balik data yang telah diperoleh dari berbagai

sumber data yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode digunakan untuk

membandingkan data hasil wawancara, yaitu membandingkan apa yang ada dalam

Page 60: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dokumen dengan hasil observasi serta membandingkan hasil wawancara dengan isi

dokumen yang berkaitan.

G. Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan secara

bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan Huberman

dalam bukunya HB Sutopo (2002:91) menyatakan “Dalam proses analisis terdapat

tiga komponen utama yang benar-benar harus dipahami oleh setiap peneliti kualitatif.

Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi data, sajian data, penarikan simpulan

serta verifikasinya”.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan

proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang tersedia.

Menurut HB Sutopo (2002:92), “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis

yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang

tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian

dapat dilakukan”.

2. Sajian Data

Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi, deskripsi

dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada

rumusan masalah yang telah dirrumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian

data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan

menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek

penelitian.

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu

kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan masih bersifat sementara,

kemudian meningkat sampai pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu

Page 61: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses

analisa data.

Untuk lebih jelasnya proses analisis data dalam penelitian ini, dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Gambar 6. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Miles and Huberman dalam M. Idrus, 2007: 181)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam suatu

penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Dibuatnya prosedur

penelitian dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan teratur sehingga hasil

penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian yang dilakukan secara

garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan mulai berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun ke

lapangan mulai dari pengumpulan informasi sampai bahan teori yang mendukung

perumusan masalah pada penelitian ini, pengajuan judul, pembuatan proposal

penelitian dan mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yaitu:

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan untuk

melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benar-benar valid.

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

PenarikanKesimpulan/Verifikasi

Page 62: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3. Tahap Analisis Data Awal

Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan tersebut

sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang dianalisis

dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam pengumpulan data yang

merupakan data pendukung dalam mencapai tujuan penelitian.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data

yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup semua kegiatan

yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai, ditulis dan

dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bentuk laporan yang

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dibuat bagan prosedur penelitian

sebagai berikut:

Gambar 7. Skema Prosedur Penelitian

Penarikan Kesimpulan

Pembuatan dan PenggandaanLaporan

Analisis DataAkhir

Analisis Data Awal

PersiapanPenelitian

Pengumpulan data

PembuatanProposal

Penelitian danPerijinan

Page 63: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IVHASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar adalah lembaga

teknis daerah yang berperan sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah

Kabupaten Karanganyar di bidang kepegawaian. Keberadaannya dipimpin oleh

seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar dibentuk dengan

mendasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun

2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Karanganyar .

Untuk menjalankan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah

Karanganyar, dikeluarkan Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 80 Tahun 2009

tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Badan Kepegawaian

Kabupaten Karanganyar.

Tugas Pokok yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah

adalah:

a. Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang

kepegawaian;

b. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian

berbagai kegiatan dibidang kepegawaian.

Sedangkan fungsi yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian

Daerah adalah:

a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang kepegawaian;

Page 64: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang

kepegawaian yang meliputi pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat

dan pembinaan serta kesekretariatan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian yang meliputi,

pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan pembinaan serta

kesekretariatan;

d. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup Badan Kepegawaian

Daerah bila dipandang perlu ada.

2. Lokasi Kantor Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar berada di

Jalan Lawu Kompleks Perkantoran Cangakan Telp (0271) 495194 Karanganyar.

Lokasi kantor tersebut berbatasan dengan :

a. Sebelah barat berbatasan dengan kantor bupati Karanganyar

b. Sebelah utara berbatasan dengan kantor PDAM Karanganyar

c. Sebelah timur berbatasan dengan kantor Badan Statistik Karanganyar

d. Sebelah selatan berbatasan dengan lapangan voli.

3. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

a. Visi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa

depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar. Visi juga merupakan

pandangan ke depan untuk menentukan ke arah mana dan keadaan seperti

apa yang diharapkan terhadap Aparatur Kabupaten Karanganyar ini, agar

mampu bertindak sebagai pelayan masyarakat yang baik yang akhirnya

mampu membawa masyarakat pada kehidupan yang lebih baik.

Maka dengan mendasarkan pada isu-isu tentang aparatur yang

masih berkembang, dan potensi yang dimilki oleh Badan Kepegawaian

Daerah, disusunlah Visi Badan Kepegawaian Daerah tahun 2009 – 2013

adalah sebagai berikut :

Page 65: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

“TERWUJUDNYA APARATUR YANG BERKUALITAS“

b. Misi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian Visi yang telah ditetapkan,

Maka dengan mendasarkan pada pengertian tersebut, disusunlah Misi

Badan Kepegawaian Daerah tahun 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan SDM Aparatur yang Profesional;

2. Mantapnya Disiplin Aparatur;

3. Mewujudkan Kesejahteraan Aparatur.

4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah

Karanganyar

a. Kedudukan Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar adalah lembaga

teknis daerah yang berperan sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah

Kabupaten Karanganyar di bidang kepegawaian. Keberadaannya

dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah.

b. Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Tugas Pokok yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah

adalah:

1) Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah

dibidang kepegawaian;

2) Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian berbagai kegiatan dibidang kepegawaian.

c. Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Fungsi yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah

adalah:

1) Perumusan Kebijakan Teknis di bidang kepegawaian;

Page 66: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dibidang kepegawaian yang meliputi pengangkatan dan

pengembangan, mutasi, diklat dan pembinaan serta kesekretariatan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kepegawaian yang

meliputi, pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan

pembinaan serta kesekretariatan;

4) Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup Badan

Kepegawaian Daerah bila dipandang perlu ada.

5. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan hubungan antara

pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan kerja yang sesuai

pada bidangnya maka tujuan organisasi lebih mudah tercapai.

Struktur organisasi yang ada di BKD Karanganyar menggunakan

struktur organisasi bentuk garis. Adapun bagan dari struktur organisasi BKD

Karanganyar terlampir pada lampiran 3.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun

2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Karanganyar :

a. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar terdiri dari:

1) Kepala Badan Kepegawaian Daerah

2) Sekretariat, membawahkan :

a) Sub Bagian Perencanaan;

b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3) Bidang Pengangkatan dan Pengembangan, membawahkan:

a) Sub Bidang Pengangkatan dan Penempatan ;

b) Sub Bidang Pengembangan, Informasi dan Pelaporan.

4) Bidang Mutasi, membawahkan :

Page 67: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

a) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun;

b) Sub Bidang Kenaikan Pangkat.

5) Bidang Diklat, membawahkan:

a) Sub Bidang Diklat Struktural;

b) Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional.

6) Bidang Pembinaan, membawahkan:

a) Sub Bidang Penegakan Disiplin;

b) Sub Bidang Kesejahteraan.

7) Unit Pelaksana Teknis

8) Kelompok Jabatan Fungsional

b. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

c. Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

d. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

e. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang

bersangkutan.

Adapun tugas dan fungsi masing-masing kelompok jabatan struktural sebagai

berikut :

a. Kepala Badan Kepegawaian Daerah

Tugas pokok Kepala BKD Karanganyar adalah membantu Bupati dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang kepegawaian.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala BKD mempunyai

fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian.

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

kepegawaian yang meliputi pengangkatan dan pengembangan, mutasi,

diklat dan pembinaan serta kesekretarisan.

Page 68: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian meliputi

pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan pembinaan serta

kesekretarisan.

4) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Badan

Kepegawaian Daerah.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

b. Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala BKD dalam merumuskan

kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan

perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian dilingkungan BKD.

Sekretariat membawahi 3 sub bagian yaitu:

1) Sub Bagian Perencanaan

Sub bagian perencanaan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam

menyusun program kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program kegiatan BKD.

2) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam

melaksanakan urusan administrasi keuangan dan pelaporan

pertangungjawaban keuangan BKD.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas membantu

sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum,

rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan

kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian BKD.

c. Bidang Pengangkatan dan Pengembangan

Bidang pengangkatan dan pengembangan mempunyai tugas membantu

kepala BKD dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina

dan mengendalikan kegiatan di bidang pengangkatan dan pengembangan.

Bidang pengangkatan dan pengembangan terdiri dari :

Page 69: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1) Sub Bidang Pengangkatan dan Penempatan Pegawai

Sub Bidang Pengangkatan dan Penempatan Pegawai mempunyai tugas

membantu kepala bidang pengangkatan dan pengembangan dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang pengangkatan dan

penempatan.

2) Sub Bidang Pengembangan, Informasi & Pelaporan

Sub Bidang Pengembangan, Informasi & Pelaporan mempunyai tugas

membantu kepala bidang pengangkatan dan pengembangan dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang pengembangan,

informasi dan pelaporan.

d. Bidang Mutasi

Bidang Mutasi mempunyai tugas membantu kepala BKD dalam merumuskan

kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di

bidang mutasi.

Bidang Mutasi terdiri 2 sub bidang, yaitu :

1) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun

Sub Bidang Mutasi dan Pensiun mempunyai tugas membantu kepala

bidang mutasi dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan,dan pengendalian kegiatan sub bidang

mutasi dan pensiun

2) Sub Bidang Kenaikan Pangkat

Sub Bidang Kenaikan Pangkat mempunyai tugas membantu kepala

bidang mutasi dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang

kenaikan pangkat.

e. Bidang Diklat

Bidang diklat mempunyai tugas membantu kepala BKD dalam merumuskan

kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di

bidang diklat.

Page 70: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Bidang Diklat terdiri 2 sub bidang, yaitu :

1) Sub Bidang Diklat Struktural;

Sub Bidang Diklat Struktural mempunyai tugas membantu kepala

bidang diklat dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang

diklat struktural.

2) Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional

Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang Diklat dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang

diklat teknis dan fungsional.

f. Bidang Pembinaan

Bidang Pembinaanmempunyai tugas membantu Kepala BKD dalam

merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan

kegiatan di bidang pembinaan.

Bidang Pembinaan terdiri 2 sub bidang, yaitu :

1) Sub Bidang Penegakan Disiplin;

Sub Bidang Penegakan Disiplin mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Pembinaan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang

penegakan disiplin.

2) Sub Bidang Kesejahteraan

Sub Bidang Kesejahteraan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Pembinaan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang

kesejahteraan.

6. Sarana dan Prasarana

Untuk dapat memberikan pelayanan administrasi kepegawaian dengan

maksimal, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun sarana

Page 71: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

adalah sebagai berikut :

a. Prasarana gedung kantor, terdiri dari :

1) 6 ruang kerja

2) Aula

3) Ruang arsip / ruang file PNS

4) Mushola

5) Ruang SIMPEG

6) 2 ruang MCK

7) Garasi

b. Sarana transportasi :

1) 4 unit mobil dinas

2) 6 unit sepeda motor

c. Sarana mebelair :

1) 57 meja kerja

2) 10 meja rapat

3) 18 meja komputer

4) 47 kursi kerja

5) 60 kursi rapat

6) 3 meja/kursi tamu

7) 4 almari kayu

8) 4 almari besi

9) 7 filling cabinet

10) 5 almari arsip/rol apact

11) 17 rak besi

12) 4 sekat kayu

d. Sarana tulis :

1) 18 unit komputer

2) 14 printer

3) 8 laptop

4) 3 LCD proyektor

5) 1 scaner

6) 1 mesin ketik

e. Sarana komunikasi dan telekomunikasi :

1) 2 buah telepon

2) 1 buah faximile

3) 1 PABX

4) 1 wareles

5) 2 unit sound system

6) 9 buah OHP

f. Sarana dokumentasi :

1) 1 buah kamera digital

g. Sarana penunjang lain :

1) 2 buah AC

2) 9 kipas angin

3) 4 jam dinding

Page 72: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

7. Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar didalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya ditunjang oleh personil pegawai

sebanyak 61 orang yang terdiri dari :

a. Pegawai Negeri Sipil : 55 orang

b. Tenaga Honorer : 3 orang

c. Tenaga Harian Lepas : 1 orang

Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis

Kelamin:

No. Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 SD - - -

2 SLTP 1 - 1

3 SLTA 4 4 8

4 D3 1 - 1

5 S1 22 15 37

6 S2 3 5 8

7 S3 - - -

Jumlah 31 24 55

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang dikaji yaitu “Analisis penerapan

SIMPEG di BKD Karanganyar”, maka untuk memberikan gambaran mengenai

data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut, peneliti

menggunakan teknik bola salju untuk menentukan informan yang mengetahui

permasalahan secara mendalam yaitu merujuk pada informan pertama yaitu

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar Bapak Drs. Sudirdjo, MM yang

Page 73: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

peneliti anggap paling mengerti keadaan lingkungan disana, kemudian Kepala

BKD menunjuk 2 orang informan yaitu Bapak Drs. M Darin, MM selaku Kepala

Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian serta Bapak Drs. Agam Bintoro Kepala

Bidang Pengangkatan Dan Pengembangan. Untuk memperdalam analisis

mengenai SIMPEG, Bapak Agam Bintoro menunjuk Bapak Isnan Nur Aziz

selaku Staf Pada Sub Bidang Pengembangan, Informasi Dan Pelaporan sekaligus

pegawai yang bertanggung jawab mengurusi jalannya SIMPEG di BKD

Karanganyar. Agar data yang diperoleh lebih lengkap, perlu kiranya peneliti

memberi gambaran data yang relevan dengan perumusan masalah yaitu sebagai

berikut: (1) Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD

Karanganyar, (2) Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (3) Keamanan

informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD

Karanganyar. Gambaran data penelitian tersebut dapat dikemukakan sebagai

berikut:

1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan

Kepegawaian Daerah KaranganyarSistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di BKD

Karanganyar mulai diterapkan sejak tahun 2003. Dengan anggaran sepenuhnya

dari APBD Kabupaten Karanganyar, SIMPEG diwujudkan guna mempermudah

pengelolaan administrasi pegawai negeri sipil di Karanganyar yang

pengelolaannya dilakukan oleh BKD Karanganyar. Sebelum diterapkannya

SIMPEG, pengelolaan data kepegawaian di BKD Karanganyar dilakukan secara

manual, yaitu setiap file pegawai diketik dan dimasukkan ke dalam almari arsip.

Seperti dikatakan informan I dalam wawancara tanggal 30 Desember

2009,

“Sebelumnya, data para pegawai diketik secara manual satu per satu dandisimpan ke dalam almari arsip sesuai dengan metode penyimpanan tertentuuntuk memudahkan dalam pencarian. Meski demikian, hal tersebut cukupmenghambat mengingat lamanya waktu untuk entry data setiap pegawai,belum lagi dalam mencari dan menemukan data pegawai tersebut ketikasewaktu-waktu dibutuhkan”.

Page 74: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Demikian juga yang diungkapkan oleh informan III dalam wawancara

tanggal 6 Januari 2010 menyebutkan,

“Sebelum adanya SIMPEG, pengelolaan administrasi pegawai dilakukansecara manual, hampir sama seperti sekarang,setiap data di-input hanya sajadengan menggunakan mesin ketik. Kita pun dapat mencari data pegawaiseperti NIP dan lain-lain sama seperti pada SIMPEG, hanya saja waktu yangdibutuhkan untuk mencari dan menemukan kembali lebih lama karena tidakada dukungan komputer”.

Dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian, peranan SIMPEG sangat

besar sekali. Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara

tanggal 30 Desember 2009,”Dengan penerapan SIMPEG menggunakan fasilitas komputer jelas sangatmembantu sekali dalam proses pendataan kepegawaian, karena semua tidaklagi dikerjakan secara manual dengan mesin ketik, tetapi sudahterkomputerisasi. Dalam aplikasi SIMPEG ini juga terdapat menu-menuyang memungkinkan kita mengelola data dengan cepat. Kita dapat melihatsekaligus mencetak informasi yang kita perlukan saja guna keperluanlaporan dengan mudah dan cepat tanpa harus kesulitan mencarinya”.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal

30 Desember 2009,

”Pada saat pendataan pegawai, selain data diri pegawai, juga dicatatdata berbagai hal yang berhubungan dengan pegawai yang bersangkutandalam sebuah form. Kemudian form ini dipindah kedalam SIMPEG.Sebelum menggunakan SIMPEG form ini disimpan dan ditempatkan dirak kemudian apabila suatu ketika data pegawai dibutuhkan, petugasharus mencari form tersebut dari rak. Dengan SIMPEG hal tersebuttidak perlu dilakukan lagi, karena data pegawai sudah tersimpan dan dapatdibuka dan diakses dengan mudah dan cepat”.

Demikian juga diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 30 Desember

2009,

“Penerapan SIMPEG dengan komputerisasi sangat memudahkan staff dalammenyimpan dan menemukan kembali data-data pegawai. Bila sebelumnyakita harus mencari dalam almari arsip saat membutuhkan data tersebut, kinikita tinggal mengetikkan apa yang kita butuhkan ke dalam komputer, dansemua informasi kepegawaian yang kita butuhkan akan muncul. Hal inisangat memudahkan kita dalam menyimpan dan mengelola database.Dalam aplikasi SIMPEG ini sudah ada menu menu yang sangatmemudahkan para staff dalam entry data dan pengelolaan data/informasi.Data-data kepegawaian bisa kita cari sesuai kebutuhan dan seketika itu jugadapat dicetak sebagai bahan laporan”.

Page 75: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Pernyataan-pernyataan tersebut diperkuat informan IV pada wawancara tanggal

30 Desember 2009,”Penggunaan SIMPEG sangat memudahkan proses pendataan pegawai yangada. Apabila sebelumnya data setiap pegawai diketik dalam sebuah formregister banyak sekali dan menggunakan buku induk yang berisi datapegawai tersebut, setelah adanya SIMPEG semua form register sudahtercakup dalam komputer dan juga data pegawai sudah tersedia dikomputer”.

Dari data-data di lapangan tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa peranan

SIMPEG di BKD Karanganyar dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :

a. Mempermudah Proses Pencatatan dan Pendataan Pegawai

Dalam SIMPEG semua data kepegawaian dimasukkan ke dalam komputer

dan disimpan dalam satu database kepegawaian. Dengan adanya komputer

sebagai pendukung SIMPEG, pencatatan dan pendataan dapat dilakukan

dengan lebih mudah oleh para pegawai.

b. Mempermudah Penyimpanan dan Akses terhadap Database Pegawai

Di setiap instansi, data kepegawaian merupakan hal yang penting, karena

digunakan sebagai bahan analisis instansi terhadap para pegawainya. Oleh

karena itu pengelolaan data kepegawaian harus dilakukan dengan praktis

dan mudah diakses. Penerapan SIMPEG berbasis berbasis komputerisasi di

BKD Karanganyar sangat memudahkan para staff baik dalam menyimpan

maupun menemukan kembali data-data pegawai untuk pengolahan lebih

lanjut.

c. Mempermudah Pencarian dan Cetak Data sebagai Bahan Pelaporan

Sesuai dengan uraian tugas BKD Karanganyar Keputusan Bupati

Karanganyar Nomor : 3 Tahun 2009 yaitu Membuat laporan pelaksanaan

tugas sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan. Maka secara

berkala sesuai permintaan atasan maka Kepala BKD Karanganyar harus

membuat laporan.

Dalam aplikasi SIMPEG, sudah terdapat menu-menu yang sangat

memudahkan para staff untuk melihat sekaligus mencetak data sesuai dengan

kebutuhan sebagai bahan laporan.

Page 76: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Proses Pengelolaan Administrasi Kepegawaian dengan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Proses pengelolaan administrasi kepegawaian di Badan Kepegawaian

Daerah Karanganyar dapat digambarkan ke dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 8. Proses Pengelolaan SIMPEG

- Subsistem Pengumpulan data

Untuk mempermudah pengumpulan data sekaligus sosialisasi awal mula

penerapan SIMPEG di BKD Karanganyar, pihak BKD mengirimkan surat

pengantar ke instansi-instansi negeri di Kabupaten Karanganyar untuk

mendata setiap pegawai yang ada di instansi tersebut dengan mengisi

blanko yang telah dibuat pihak BKD. Blanko tersebut kemudian

dikembalikan ke BKD Karanganyar dalam waktu yang sudah ditentukan.

Disamping menggunakan blanko, pengumpulan data juga dilakukan

dengan menggunakan softfile dimana para pegawai diminta

mengumpulkan data diri dengan format yang sudah ditentukan pihak BKD

dan disimpan ke dalam CD ataupun flashdisk. Hal ini dilakukan untuk

mempercepat proses input data. Selama pengumpulan data, tidak ada

kendala dari masing-masing instansi mengingat jangka waktu

pengumpulan dan petunjuk pengisian yang memudahkan pegawai dalam

mengisi blanko.

- Subsistem Input data

Setelah data pegawai terkumpul, data tersebut di-input oleh sub bidang

pengembangan, informasi dan pelaporan. Sehingga terdapat 2 jenis data

yaitu data manual berupa form dan data yang telah di-input ke komputer

PengumpulanData

Input DataPengolahan

Data

OutputInformasi

Peremajaan Data

Datamanual

Dataelektronik

Penyimpanan

Page 77: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(data elektronik). Data-data yang di-input diantaranya adalah nama

lengkap, NIP, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status

perkawinan, alamat, instansi tempat bekerja, status kepegawaian, jenis

kepegawaian, tingkat pendidikan, pangkat/golongan, masa kerja, jabatan,

data keluarga dan lain-lain. Sementara, data berupa form disimpan ke

gudang dengan metode pemberian nomor untuk setiap bendel dimana tiap

bendel terdiri beberapa form pegawai sesuai unit kerjanya.

Karena banyaknya data pegawai yang di-input sementara jumlah petugas

SIMPEG terbatas, maka terjadi keterlambatan input dari waktu yang telah

ditetapkan. Kesalahan-kesalahan kecil karena human error seperti

kesalahan mengetik data dan memasukkan data juga sering terjadi

sehingga memperlambat proses input data. Untuk mengatasi hal tersebut,

beberapa petugas dan komputer dari bidang lain pun diperbantukan.

Beberapa waktu belakangan, data kepegawaian ini dapat dilihat di masing-

masing unit kerja, bahkan pegawai dapat mengganti beberapa data

tertentu. Hal ini lebih memudahkan dalam pengecekan dan peremajaan

data.

- Subsistem Pengolahan data

Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data kepegawaian adalah :

1) Coding data, merubah data menjadi kode-kode; misalnya jenis

kelamin laki-laki ditulis dengan angka 0 dan perempuan dengan 1.

2) Classifying data; mengklasifikasikan data dilakukan dengan:

a) mengelompokkan data ke dalam grup berdasarkan karakteristik

tertentu, misalnya mengelompokkan dalam usia, jenis kelamin

dan agama.

b) Mengurutkan data, misalnya mengurutkan NIP, nama sesuai

abjad atau instansi sesuai abjad.

c) Menggabungkan data ke dalam 1 form dengan kriteria tertentu

sesuai kebutuhan, misalnya untuk keperluan kenaikan pangkat,

data yang dibutuhkan adalah pangkat/gol. Terakhir, masa kerja,

pendidikan terakhir dan lain-lain.

Page 78: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

d) Menyesuaikan data sesuai dengan keperluan, misalnya, untuk

keperluan tunjangan, maka data yang ditampilkan hanya data-data

yang diperlukan untuk tunjangan.

3) Calculating, proses operasi aritmatik terhadap field data kepegawaian,

misalnya jumlah pegawai yang bekerja pada instansi tertentu, atau

jumlah pekerja di daerah tertentu.

4) Summarizing, proses akumulasi data, misalnya penambahan masa

kerja setiap bulannya.

5) Displaying result, menampilkan hasil informasi pegawai ke dalam

monitor ataupun hasil cetakan.

6) Reproducing, mencetak dan menggadakan hasil informasi

kepegawaian untuk para pemakai yang membutuhkan, misalnya

laporan bupati untuk pengambilan keputusan.

Kendala utama yang dihadapi dalam pengolahan data ini adalah kurangnya

petugas yang berperan sebagai spesialis informasi. Hanya ada seorang

petugas ahli yang merangkap peranannya sebagai analis sistem,

programmer sekaligus administrator database. Sementara petugas yang

lain hanya bertugas sebagai entry data. Hal ini cukup menghambat dalam

pengolahan data. Pihak BKD sendiri berencana akan melakukan

penambahan petugas yang ahli dalam bidang komputer sehingga nantinya

ada pembagian tugas dalam spesialis informasi.

- Subsistem Output informasi

Data kepegawaian yang telah diolah menghasilkan informasi kepegawaian

yang dapat digunakan diantaranya untuk pengambilan keputusan dalam

mutasi pegawai, pengangkatan pegawai baru, pemberhentian pegawai,

pensiun pegawai, tunjangan gaji maupun kenaikan jabatan. Informasi ini

dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan dan langsung dicetak sebagai

bahan laporan dan pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan

dalam SIMPEG ini telah memenuhi kebutuhan dan memudahkan dalam

pengambilan keputusan selanjutnya.

Page 79: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Penerapan Komponen Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Untuk melihat bagaimana penerapan sistem informasi manajemen

kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar, tidak akan lepas dari

kelima komponen yang sangat berperan dalam penerapan SIMPEG. Komponen-

komponen tersebut yaitu:

a. Sumber Daya Manusia

Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 6

Januari 2010,

“SIMPEG di BKD Karanganyar dikelola oleh Bidangpengangkatan dan pengembangan. Sampai sejauh ini petugas yangmengelola SIMPEG dirasa masih kurang. Hanya ada 1 orang yaitubapak Isnan yang mengurusi SIMPEG mulai dari analis sistem,administrator database, webmaster, spesialis jaringan, programmerhingga maintenance jaringan, hardware dan software. Sementarainput data dilakukan semua staff di bagian SIMPEG. Karena masihkurangnya pegawai yang berkompeten di bidang komputer untukmengurusi SIMPEG, kadang terjadi keterlambatan input dataterutama pada waktu CPNS. SDM yang dimiliki pegawai jugadirasa masih kurang mengingat keterbatasan dana untukpengembangan keahlian, sehingga terkadang ada kesalahan dalaminput data dan harus mengulang input kembali”.

Hal yang sama juga diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 6

Januari 2010

“BKD Karanganyar saat ini hanya mempunyai seorangprogrammer yaitu bapak Isnan yang merangkap sebagai operator.Disini terutama di bagian SIMPEG masih kekurangan tenaga yangberkompeten dalam komputer. Untuk input data dapat dilakukanoleh semua staff di bagian SIMPEG yang totalnya berjumlah 9orang, tetapi untuk pemeliharaan selanjutnya dan manipulasi datakembali diserahkan ke bapak Isnan. Untuk penambahan karyawanberkaitan dengan tenaga pranata komputer masih dimintakan(diusulkan). SDM pegawai sendiri sebenarnya masih kurangsehingga terkadang muncul hambatan-hambatan dalam penerapanSIMPEG berkaitan dengan SDM yang mengelola sepertiketerlambatan input maupun kesalahan dalam input data.Peningkatan SDM pegawai dilakukan melalui pelatihan-pelatihan,seminar dan workshop tetapi sejauh ini belum menjadi programtahunan tergantung dana dan kebutuhan”.

Setelah diamati, kekurangan petugas ini hanya terjadi pada kondisi-kondisi

tertentu seperti pada waktu CPNS kemarin dimana data para pelamar

Page 80: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

CPNS yang begitu besar membuat kewalahan para petugas input data.

Tetapi pada kondisi normal, petugas dirasa telah mencukupi dalam

mengelola SIMPEG. Hanya saja, memang perlu ada penambahan 1 – 2

petugas yang ahli dalam seluk beluk komputer untuk berbagi tanggung

jawab sebagai spesialis informasi di BKD Karanganyar karena saat ini

hanya ada seorang petugas yang merangkap mengelola semua tugas

spesialis informasi. Dari data dan pengamatan diatas dapat dikatakan

bahwa kekurangan pegawai terjadi pada spesialis informasi. Hanya ada

seorang pegawai yang merangkap mengelola semua tugas dalam spesialis

informasi. Sementara petugas lain yang mengurusi entry data kurang

mempunyai kemampuan dalam spesialis informasi sehingga terkadang

spesialis informasi kewalahan dalam melakukan tugasnya.

b. Sumber daya perangkat lunak (Software)

Dari data di lapangan, tampilan aplikasi SIMPEG di BKD Karanganyar

adalah sebagai berikut:

1) Tampilan halaman login

Gambar 9. Halaman Login SIMPEG

Tampilan halaman login sangat sederhana. Untuk pembatasan akses

SIMPEG, maka staff pengelola SIMPEG harus memasukkan nama dan

sandi sebelum menggunakan aplikasi SIMPEG

2) Tampilan Halaman Utama

Page 81: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 10. Halaman Utama SIMPEG

Gambar di atas adalah halaman tampilan utama aplikasi SIMPEG. Di

bagian atas terdapat beberapa menu untuk memudahkan pengelolaan data

kepegawaian diantaranya

Data Pegawai, menu untuk melihat masing-masing data pegawai secara

lengkap

Ijin belajar dan gelar, menu untuk mengetahui gelar dan ijin belajar dari

pegawai

DUK, menu untuk melihat daftar urut kepangkatan para pegawai

Nominatif, menu untuk melihat nominatif pegawai

Data pilah, menu untuk menyortir data/ informasi tertentu yang

diperlukan sebagai bahan laporan

Rekapitulasi, menu untuk merekapitulasi data pegawai

Admin, menu untuk mengijinkan administrator database melakukan

pengolahan data

3) Tampilan halaman pencarian data pegawai

Page 82: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar 11. Halaman Pencarian Data SIMPEG

Gambar di atas merupakan gambar tampilan pencarian data pegawai.

Terdapat beberapa pilihan menu untuk memudahkan pencarian seperti tipe

pencarian bisa dengan awalan nama pegawai maupun sisipan dari nama

pegawai. Petugas juga dapat mencarinya sesuai dengan NIP.

4) Tampilan halaman biodata pegawai

Gambar 12. Halaman Biodata Pegawai

Semua data dari pegawai di-input dan ditampilkan di halaman ini mulai

Page 83: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dari biodata pegawai, pangkat, gaji, jabatan, pendidikan, diklat, keluarga

hingga riwayat dan foto. Informasi tersebut juga dapat dengan mudah

dicetak sesuai dengan kebutuhan data yang diinginkan.

5) Tampilan halaman ijin belajar

Gambar 13. Halaman Ijin Belajar

Terdapat form yang diisikan petugas berkaitan dengan pengajuan ijin

belajar pegawai. Data dari kolom tersebut secara otomatis masuk ke

database dan meng-update informasi dari pegawai yang bersangkutan.

6) Tampilan halaman daftar urut kepangkatan

Gambar 14. Halaman DUK

Page 84: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar di atas merupakan tampilan halaman daftar urut kepangkatan.

Petugas dapat dengan cepat mencari pegawai pegawai dengan golongan

tertentu, jabatan tertentu dan unit kerja tertentu pula. Hasil informasinya

juga dapat langsung dicetak.

7) Tampilan halaman cetak

Gambar 15. Halaman Cetak SIMPEG

Gambar di atas merupakan tampilan halaman pencetakan. Informasi yang

dibutuhkan dalam laporan dapat langsung dicetak tanpa harus mengedit

tampilan maupun format pencetakan.

Seperti diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 6 Januari 2010,

“Software SIMPEG saat ini merupakan software buatan sendiriyang dirancang oleh Bapak Isnan. Sebelumnya, software SIMPEGmengadopsi dari provinsi tetapi karena kesulitan maintenance,akhirnya mengembangkan sendiri (memodifikasi aplikasi dariprovinsi) karena kami juga punya tenaga sendiri untuk analissistem dan programmer komputer.Sampai saat ini tidak adakekurangan dalam hal software karena aplikasi ini dirasa telahcukup memenuhi kebutuhan. Disamping itu, maintenance softwarejuga dilakukan setiap saat oleh bapak Isnan selaku pembuatnya”.

Hal tersebut juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan IV pada

wawancara tanggal 6 Januari 2010

“Aplikasi SIMPEG di BKD Karanganyar awalnya didapat daripemerintah provinsi dalam bentuk Webbase application. Karena

Page 85: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kesulitan maintenance, maka aplikasi tersebut dimodifikasi denganmenggunakan Delphi sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan diSIMPEG BKD Karanganyar”.

Dari wawancara dan data di atas disimpulkan bahwa operating system

untuk menunjang SIMPEG menggunakan Windows XP dengan didukung

aplikasi-aplikasi yang membantu dalam pengelolaan data pegawai. Semua

operating system di BKD Karanganyar menggunakan Windows XP untuk

memudahkan para petugas karena mereka sudah terbiasa

menggunakannya. Khusus untuk aplikasi SIMPEG sendiri dibuat sendiri

oleh programmer BKD.

Sementara untuk aplikasi SIMPEG-nya sendiri,cukup mudah digunakan

dan sangat membantu para petugas dalam pengelolaan data SIMPEG. Hal

ini dapat dilihat dari model aplikasi yang tidak jauh berbeda dengan

aplikasi umum yang biasa digunakan. Hal ini juga didukung dengan

bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehingga orang awam pun

dengan cepat dapat mempelajari.

c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)

Informan I pada wawancara tanggal 6 Januari 2010 menyebutkan,

“Peralatan komputer pendukung SIMPEG sudah cukup memenuhi.

Apabila nantinya ada kekurangan,akan dipenuhi secara bertahap sesuai

dengan kebutuhan”.

Sementara informan IV pada wawancara tanggal 6 Januari 2010

menyebutkan,

“Saat ini terdapat 5 komputer dan 1 laptop di bagian SIMPEG danbeberapa komputer yang tersebar di masing-masing bidang yangkesemuanya terintegrasi dalam 1 jaringan untuk mendukung entrydata pegawai. Disamping itu terdapat 1 buah komputer denganspesifikasi chipset dual core 2,2GHz dengan memory 4 GB yangdifungsikan sebagai server. Mengingat semakin besarnya data yangharus di-entry, maka secara bertahap akan dilakukan upgradeterutama untuk server dan penambahan jumlah komputer sehinggapengelolaan data dapat dilakukan dengan lebih cepat”.

Peneliti mengamati kondisi dan jumlah komputer yang digunakan dalam

Page 86: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

SIMPEG ini cukup memenuhi untuk mendukung input dan pengolahan

data. Spesifikasi komputer juga telah memenuhi kualifikasi. Hanya saja

komputer server masih harus di upgrade agar benar-benar mampu menjadi

sebuah server dan lebih cepat digunakan dalam pengelolaan SIMPEG.

Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa hardware yang menunjang

SIMPEG saat ini memang sudah cukup memenuhi. Tapi mengingat

semakin berat dan bertambahnya pekerjaan, dirasa perlu untuk meng-

upgrade komputer terutama komputer server agar pengelolaan data dapat

dilakukan lebih cepat.

d. Sumber Daya Basis Data (Database)

Database SIMPEG di BKD Karanganyar berada pada komputer server

yang ditempatkan di ruang SIMPEG. Seperti yang diungkapkan informan

III pada wawancara tanggal 6 Januari 2010:

“Ðata yang kita input ini langsung masuk ke database yang ada diserver. Dari database, kumpulan data-data ini diolah denganmenggunakan metode-metode tertentu agar lebih efisien sehinggadihasilkan informasi yang sewaktu-waktu siap saat dibutuhkan”.

Informan IV dalam wawancara tanggal 6 Januari 2010 mengatakan hal

senada,

“Di dalam database, data diproses sedemikian rupa dengan cara-cara tertentu sehingga tidak membutuhkan waktu lama dalammerubah data menjadi informasi siap pakai. Hal ini juga didukungpenggunaan aplikasi MS SQL Server 2008. Kita menerapkanstruktur database yang sangat mudah digunakan dimana antar tabledalam database sangat mudah digabungkan dan salingdihubungkan sehingga mempercepat dalam pengolahan data”.

Peneliti juga mengamati dukungan aplikasi terhadap pengelolaan database

cukup mudah digunakan sehingga mengoptimalkan pengelolaan data.

Dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti, diketahui bahwa BKD

Karanganyar telah menerapkan sistem manajemen basis data yang baik

dalam pengelolaan database. Sistem ini juga didukung aplikasi yang tepat

dan struktur basis data yang memang memudahkan pengguna dalam

mengelola data.

Page 87: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

e. Sumber Daya Jaringan

Informan III pada wawancara tanggal 6 Januari 2010 mengatakan,

“Jaringan komputer yang mendukung SIMPEG disini memangtidak dikoneksikan ke internet. Tujuan utama jaringan ini adalahsebagai media komunikasi data sehingga lebih memudahkanpegawai dalam bidang yang berbeda untuk saling bertukarinformasi. Jaringan komputer ini terdiri 1 server yang dihubungkanke semua komputer baik dengan menggunakan kabel maupun tanpakabel melalui hub”.

Hal yang sama diungkapkan informan IV pada wawancara tanggal 6

Januari 2010,

“Semua komputer di BKD ini terhubung ke server denganmenggunakan hub. Terdapat 2 transmisi yang kita gunakan yaitudengan kabel UTP dan dengan wireless. Dalam waktu dekat kitajuga akan menambah antenna luar untuk memperkuat jangkauanjaringan nirkabel”.

Pengamatan peneliti terhadap jaringan komputer yang digunakan memang

dalam kondisi sesuai dengan apa yang kedua informan sampaikan. Dari

hasil wawancara dan pengamatan peneliti tersebut disimpulkan bahwa

jaringan komputer di BKD Karanganyar hanya difungsikan sebagai media

komunikasi data internal. Jaringan komputer menerapkan topologi star

dengan 1 server dimana transmisi data menggunakan kabel dan nirkabel.

2. Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan sistem

informasi manajemen kepegawaian di BKD Karanganyar dapat dilihat dalam

setiap komponennya.

a. Sumber daya manusia

Pada wawancara tanggal 15 Januari 2010, informan I menjelaskan,

“Sampai saat ini memang kekurangan SIMPEG paling terlihat pada SDM-nya. Kita sering mengalami kewalahan apalagi saat input data CPNS.Meskipun petugas yang meng-input data sudah cukup, tapi hanya adaseorang yang bertindak sebagai administrator database sekaligusmaintenance semua hardware dan software komputer yang ada di BKDKaranganyar. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa upaya sudah kita

Page 88: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

lakukan diantaranya mengikutkan pelatihan, training dan khursus berkaitandengan penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer,meskipun hal ini juga terbentur biaya yang minim. Kita berencana untukmenyediakan anggaran khusus bagi pengembangan SDM. Untuk CPNStahun ini kita juga mengusulkan penambahan pegawai yang berkompeten dibidang komputer”.

Pernyataan tersebut diperkuat informan III pada wawancara tanggal 15 Januari

2010,

“SDM kita dalam pengelolaan informasi memang bisa dibilang masihkurang. Karena itu tahun ini kita mengajukan penambahan pegawai yangmempunyai basic komputer. Training dan pelatihan-pelatihan memangpernah kita lakukan tetapi karena terbentur dana, training tersebut kitabatasi untuk hal yang memang mendesak dilakukan”.

Dari uraian yang disampaikan kedua informan tersebut dapat disimpulakan, usaha

yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan SIMPEG dari segi sumber daya

manusia yaitu:

- Mengadakan pelatihan-pelatihan dan workshop berkaitan dengan penerapan

sistem informasi manajemen berbasis komputer

- Menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM

- Melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer

b. Perangkat lunak (Software)

Informan III dalam wawancara tanggal 15 Januari 2010 mengatakan, ”Untuk

mengoptimalkan software kita serahkan kepada Mas Isnan, yang jelas semua

sistem di komputer kita sudah dilakukan pencegahan dini terutama terhadap

ancaman virus. Untuk kerusakan sistem menjadi tanggung jawab mas Isnan”.

Informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari 2010 juga menyatakan hal

serupa,

“Software biasanya saya cek setiap saat. Bila ada sedikit gangguan, akansegera saya perbaiki sehingga tidak mempengaruhi pelaksanaan SIMPEG.Kalau untuk aplikasi SIMPEG sampai saat ini tidak ada kekurangan.Kalaupun suatu saat ada kekurangan kita tinggal menambahkan apa yangkurang tanpa perlu merubah aplikasi”.

Page 89: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari hasil wawancara, disimpulkan bahwa software yang digunakan untuk

mendukung SIMPEG di BKD Karanganyar telah mencukupi kebutuhan sehingga

hanya perlu maintenance terhadap software agar terbebas dari ancaman kerusakan

sistem. Hal ini juga didukung pengamatan dari peneliti dimana memang tidak ada

kekurangan maupun cacat dalam software. Disamping itu semua komputer juga

bersih dari virus dan dalam kondisi sangat baik digunakan dalam SIMPEG.

c. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam wawancara tanggal 15 Januari 2010, informan III mengatakan: “Kita

usahakan tahun ini bisa upgrade komputer lama kita untuk mengoptimalkan

pelaksanaan SIMPEG. Untuk perawatannya kita serahkan ke Mas Isnan”.

Informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari 2010 juga mengatakan:

“Kita sudah mengajukan permintaan upgrade terhadap beberapa komputerterutama juga komputer server agar dapat mengolah data dengan lebihcepat. Sementara untuk perawatan, saya lakukan pengecekan secara berkala.Server menjadi perhatian utama dalam hal perawatan”.

Peneliti mengamati kebutuhan komputer sebenarnya telah cukup memenuhi.

Hanya saja ketika masa CPNS memang dibutuhkan lebih banyak komputer untuk

mempercepat proses input data. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa usaha

yang dilakukan dari segi hardware adalah:

- Upgrade komputer terutama komputer server untuk mempercepat pengolahan

data pegawai

- Perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung SIMPEG

agar pengolahan data berjalan lancar.

d. Basis Data

Basis data dalam mendukung SIMPEG di BKD Karanganyar menurut

pengamatan peneliti sudah cukup optimal. Untuk memperkuat pernyataan

tersebut, peneliti melakukan wawancara terhadap informan III pada tanggal 15

Januari 2010 yang mengatakan, “Saya lihat untuk database hingga saat ini sudah

Page 90: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

cukup optimal. Jadi hanya perlu perawatan yang baik terhadap memori

penyimpanan saja”.

Sementara informan IV dalam wawancara tanggal 15 Januari 2010 mengatakan:

“Beberapa waktu ke depan kita akan melakukan upgrade baik hardiskmaupun pendukung database. Ditambah lagi dalam waktu dekat semuadatabase kepegawaian di Karanganyar akan dijadikan satu disini sehinggakita perlu mempersiapkan cukup ruang dan komputer server yang memadai.Untuk mengamankan database, saya selalu mengopy database ke hardiskeksternal dan ke laptop, sehingga bila terjadi sesuatu pada hardisk utamapenyimpan database, data para pegawai tetap aman karena kita punyabackup-nya”.

Dari wawancara tersebut, disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan untuk

mengoptimalkan SIMPEG dari segi database adalah dengan menambah ruang

untuk database dan meningkatkan hardware pendukung database. Disamping itu

juga selalu mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun

database utama mengalami kerusakan.

e. Jaringan Komputer

Sampai saat ini jaringan pendukung SIMPEG di BKD sudah cukup memenuhi

kebutuhan. Karena jaringan ini tidak dikoneksikan ke internet, maka perawatan

jaringan pun lebih mudah. Jaringan juga lebih aman dari gangguan luar sehingga

sistem dan database juga lebih aman. Hanya saja akan ada penambahan antena

untuk jaringan wireless karena semua jaringan komputer yang ada di pemerintah

kabupaten karanganyar akan terjaring menjadi satu jaringan dengan satu database

yang nantinya akan ditempatkan di BKD Karanganyar. Informasi ini diperkuat

dengan hasil wawancara dengan Informan III tanggal 15 Januari 2010 yang

menyebutkan, “Dalam waktu dekat jaringan komputer kita akan dijadikan satu

dengan semua jaringan instansi pemerintah daerah sehingga perlu banyak

persiapan untuk merealisasikan hal tersebut”.

Informan IV dalam wawancara tanggal 19 Januari 2010 menambahkan, “Kita

akan melakukan penambahan antena wireless untuk memperkuat jaringan

Page 91: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

nirkabel. Untuk optimalisasi yang sudah ada, hanya perlu perawatan dalam

penggunaan jaringan komputer”.

3. keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

di BKD Karanganyar

Keamanan informasi saat ini menjadi kebutuhan yang penting dalam

organisasi terutama yang menerapkan manajemen informasi berbasis komputer.

BKD Karanganyar yang telah menerapkan manajemen kepegawaian dengan

berbasis komputer telah menyadari bahwa keamanan informasi sangat dibutuhkan.

Keamanan tersebut diperlukan agar data dan informasi kepegawaian terhindar dari

ancaman dan gangguan serta terjamin kerahasiaannya sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan yang akurat. Keamanan informasi tidak

hanya terfokus pada perlindungan piranti keras dan data, melainkan juga

mencakup piranti lunak, fasilitas komputer, jaringan dan personil/SDM.

a. Tujuan Keamanan Informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar

Semua oganisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi

mereka aman. Keamanan informasi SIMPEG di BKD Karanganyar ditujukan

semata bukan hanya menjaga keamanan data kepegawaian, melainkan juga

menjamin kerahasiaan dan ketersediaan informasi guna menunjang pengambilan

keputusan kepegawaian yang akurat.

Seperti diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 15 Januari 2010,

“Tujuan utama perlunya keamanan data kepegawaian ini adalah untukmenjaga data dari kerusakan; baik disengaja seperti serangan hackermaupun tidak disengaja seperti ancaman virus, kerusakan software atauhardware dan human error sehingga informasi yang dihasilkan tetap akuratguna pengambilan keputusan. Disamping itu, keamanan data juga ditujukanuntuk menjaga kerahasiaan data agar informasi yang dihasilkan terjagasesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.”

Hal senada juga diungkapkan informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari

2010,

“Agar data yang masuk database terjaga dari kerusakan entah karena sistem

Page 92: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

maupun kesalahan fisik seperti human error dan kerusakan hardware, makadiperlukan metode (cara-cara) tertentu dalam menjaga keamanan data daninformasi ini. Keamanan informasi ini juga untuk menjamin kerahasiaandata-data kepegawaian yang ada di database. Karena itu akses terhadapdatabase dibatasi hanya pada beberapa pegawai tertentu saja.”

Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari keamanan

informasi SIMPEG di BKD Karnganyar adalah:

- Mencegah kerusakan data/informasi sehingga keakuratan data terjamin

- Menjamin kerahasiaan dan ketersediaan data pegawai

b. Gangguan yang mengancam keamanan informasi dalam Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Gangguan terhadap sistem informasi dapat dilakukan secara tidak sengaja ataupun

secara sengaja. Ketidaksengajaan dapat terjadi karena kesalahan teknis seperti

kesalahan perangkat keras dan perangkat lunaknya, gangguan lingkungan (gempa,

banjir, kegagalan arus listrik) maupun kesalahan/kelalaian manusia. Namun

terkadang juga didapati kesalahan yang sengaja dilakukan manusia untuk tujuan

tertentu seperti mencuri dan merusak data.

Menurut informan III pada wawancara tanggal 15 Januari 2010

“Masih terdapat beberapa kendala berkaitan dengan penerapan SIMPEG iniseperti masih minimnya pegawai yang cukup berkompeten dalam komputer,sehingga tidak jarang terjadi kesalahan-kesalahan kecil seperti salah dalammenggunakan data, kesalahan dalam pengoperasian program dan database,bahkan sampai keterlambatan entry data. Selain itu, kendala jugadisebabkan karena virus, kerusakan hardware maupun gangguan dari luarjaringan. Karena itu SIMPEG disni tidak dikoneksikan dengan internetuntuk mminimalisir gangguan dari luar jaringan.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara tanggal 19

Januari 2010

“Di dalam penerapannya, masih terdapat beberapa hal yang menghambatjalannya SIMPEG seperti masih terjadi human error, kerusakan sistem,kerusakan hardware, ancaman virus dan lain-lain. Tetapi semua itu sampaisaat ini dapat kita atasi. Bahkan untuk kerusakan sistem, hardware danancaman virus bisa dibilang belum pernah mengalami kerusakan yangberarti.”

Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa gangguan yang mengancam

Page 93: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD

Karanganyar hanya berupa gangguan yang tidak disengaja, yaitu:

- Human error ( salah dalam menggunakan data, kesalahan dalam

pengoperasian program dan database, serta keterlambatan entry data)

- Kerusakan software (sistem)

- Kerusakan hardware

- Ancaman virus

Sementara sampai saat ini belum ditemui gangguan yang disebabkan karena

kesengajaan manusia.

c. Usaha mengatasi gangguan dan menjaga keamanan informasi dalam Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Gangguan-gangguan dalam sistem informasi harus dapat dikelola dengan baik

agar tidak menjadi ancaman yang berarti bagi sumber daya informasi. Pengelolaan

gangguan yang dilakukan oleh BKD Karanganyar antara lain :

- Memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para pegawai

di SIMPEG

- Memberikan arahan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir

kesalahan

- Perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung SIMPEG

- Antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya

ancaman virus

- Membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain yang

memungkinkan masuknya virus

- Tidak menghubungkan jaringan database dengan jaringan internet.

Kesimpulan tersebut diambil dari hasil wawancara dari informan III dan IV.

Menurut informan III pada wawancara tanggal 15 Januari 2010

“Meskipun belum menjadi program tahunan, kita telah memberikanpelatihan-pelatihan dan arahan kepada para staff yang mengurusi SIMPEGsehingga diharapkan dapat bekerja dengan maksimal dalam mengelolaSIMPEG. Sementara untuk mencegah kerusakan sistem dan perangkatkomputer, Mas Isnan selaku staff yang bertanggung jawab terhadappelaksanaan SIMPEG melakukan perawatan secara berkala terhadap sistemdan perangkat komputer. Untuk mencegah masuknya virus dan ancaman

Page 94: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

lain dari luar, setiap komputer untuk input kita berikan antivirus. Kita jugamembatasi penggunaan flashdisk maupun alat pnyimpan lain yang masuk kekomputer. Selain itu kita juga tidak menyambungkan jaringan kita keinternet, disamping menjaga keamanan data juga untuk menghematpengeluaran mengingat besarnya biaya untuk koneksi internet.”

Hal senada diuraikan informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari 2010

“Sudah dilakukan pelatihan dan kursus berkaitan dengan komputer danpengelolaan administrasi terhadap para pegawai di SIMPEG ini gunameminimalisir kesalahan (human error). Untuk mencegah kerusakanhardware dan software, kebetulan saya sendiri yang melakukan perawatansetiap saat sehngga setiap ada sedikit kerusakan dapat segera diperbaiki.Sementara untuk ancaman virus sampai saat ini belum ada ancaman virusyng berarti hingga mengganggu pelaksanaan SIMPEG. Jaringn mmang kitasengaja tidak mengoneksikan jaringan kita ke internet demi keamanansistem dan informasi.”

Untuk memperkuat informasi tersebut, peneliti melakukan pengamatan dimana

setiap komputer terutama yang digunakan dalam SIMPEG memang dipasang

antivirus. Di samping itu, penggunaan flashdisk sangat diminimalisir. Kalaupun

harus menggunakan flashdisk, hanya terbatas pada komputer-komputer tertentu

saja.

C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan kajian Teori

Dari data kepegawaian BKD Karanganyar disimpan dan diolah untuk

dijadikan sebagai bahan analisis dan penentuan keputusan Kepala BKD untuk

perbaikan periode berikutnya. Hal ini sejalan dengan konsep SIMPEG yang

telah diterapkan dan arti makna dari sebuah sistem informasi yang

dikemukakan oleh Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M.

”Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akanmemberikan informasi bagi keputusan dan atau untuk mengendalikanorganisasi,” (Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M., 2001 : 14)

1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan

Kepegawaian Daerah Karanganyar

Penerapan sebuah sistem informasi sangat dipengaruhi oleh 5

komponen, demikian pula dalam penerapan SIMPEG sangat dipengaruhi ke-5

(lima) komponen tersebut, yaitu : 1) Sumber Daya Manusia, 2) Sumber

Page 95: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Daya Software, 3) Sumber Daya Hardware, 4) Sumber Daya basis data

(database), 5) Sumber Daya jaringan.

a. Sumber Daya Manusia

Karyawan / pegawai yang tanggung jawab utamanya adalah untuk

memberikan kontribusi atas tersedianya sumber daya informasi dalam perusahaan

/ organisasi disebut sebagai spesialis informasi (information specialist). Menurut

Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:95), “Spesialis informasi pada

awalnya meliputi analis sistem, programmer dan operator. Kemudian ditambah

lagi dengan administrator basis data, spesialis jaringan dan webmaster”.

Frieyadie (2007) dalam artikelnya menyebutkan:

Pada umumnya, Sumber Daya Manusia yang mengelola Sistem Informasi

Manajemen terdiri dari beberapa bagian yaitu:

1) Pimpinan Sistem Informasi Manajemen

Merupakan orang yang merencanakan, mengorganisasikan, menyusun

staff, mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan sistem

informasi manajemennya. Dalam hal ini, yang menjadi pimpinan SIMPEG

di BKD Karanganyar adalah Kepala Bidang Pengangkatan dan

Pengembangan.

2) Sistem Analis

Analis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan

menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu

pemecahan masalah. Analisis sistem bekerja sama dengan pemakai

mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang.

3) Programmer

Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem

untuk membuat kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah

data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.

4) Operator komputer

Operator komputer menangani peralatan komputer berskala besar seperti

komputer mainframe dan server.

Dalam BKD Karanganyar; Sistem analis, programmer dan operator

Page 96: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

komputer kesemuanya dikelola oleh satu orang staff khusus yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan SIMPEG di BKD Karanganyar.

5) Data entry

User yang bertugas memasukkan data ke dalam database melalui software

aplikasi yang disediakan. Semua staff dalam bidang pengangkatan dan

pengembangan berperan dalam entry data SIMPEG di BKD Karanganyar.

Bila dihubungkan dengan penelitian Bayu Purwanto (2010), sumber daya manusia

yang mengelola sistem informasi manajemen di BKD Karanganyar mempunyai

kelebihan yaitu adanya petugas data entry yang khusus bertugas melakukan input

data ke database.

b. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah sekumpulan instruksi yang diberikan untuk

mengendalikan perangkat komputer. Komputer tidak akan berguna tanpa

keberadaan perangkat lunak karena komputer bekerja atas dasar instruksi.

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:135), “terdapat dua

jenis dasar piranti lunak: piranti lunak sistem dan aplikasi. Piranti lunak sistem

dibutuhkan untuk menggunakan komputer, sedangkan piranti lunak aplikasi

memproses data pengguna”.

1) Piranti lunak sistem (operating system)

Sistem operasi yang digunakan untuk masing-masing komputer dan server

penunjang SIMPEG di BKD Karanganyar adalah Microsoft Windows XP.

Windows XP menjadi pilihan mengingat sistem operasi ini cukup lama

digunakan sehingga para petugas SIMPEG sudah cukup mengenal dan

terbiasa menggunakannya.

2) Piranti aplikasi

a) Program aplikasi serbaguna (aplikasi umum)

Aplikasi umum yang digunakan dalam SIMPEG BKD Karanganyar

adalah ACD SEE, OFFICE 2003, ANTI VIRUS, ADOBE READER

dan aplikasi standard windows XP

b) Program aplikasi spesifik

Page 97: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Aplikasi khusus SIMPEG BKD Karanganyar adalah aplikasi pengolah

SIMPEG yang dibuat sendiri oleh Programer BKD Karanganyar

dengan berbasis Delphi.

Program aplikasi tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Abdul Kadir

(2003:204).

Bila dihubungkan dengan karakteristik aplikasi yang dikemukakan

Raymond Mcleod, Jr.& George P. Schell (2007:139), aplikasi SIMPEG yang

digunakan BKD Karanganyar mempunyai kelebihan dalam penggunaan bahasa

dimana bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia sehingga lebih

cepat dipahami oleh petugas. Dalam aplikasi tersebut, pada bagian bawah terdapat

kotak dialog keterangan yang membantu pengguna melihat informasi data dan

jalan singkat dalam menyelesaikan tugas. Menu dan daftar perintah terdapat di

bagian atas seperti pada aplikasi yang umum digunakan, hanya saja perintah

tersebut tidak berupa icon melainkan tulisan sesuai dengan perintahnya. Formulir

isian terpola dengan baik memudahkan para pengguna dalam entry data.

Antarmuka aplikasi juga ditampilkan dalam bentuk grafis yang sangat mudah

dipelajari pengguna sehingga pengguna baru yang awam sekalipun dapat dengan

cepat belajar.

c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras komputer merupakan suatu alat yang dapat diprogram

untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi. Perangkat keras

pendukung sistem informasi bukan hanya berupa komputer melainkan juga semua

perangkat fisik yang menunjang pengelolaan data menjadi informasi hingga

informasi tersebut dapat digunakan sebagai laporan dan dasar pengambilan

keputusan. Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:120) menyebutkan,

“komponen utama perangkat keras yaitu prosesor, memori, ruang penyimpanan,

alat input, alat output dan alat input/output”.

SIMPEG di BKD Karanganyar didukung 18 unit komputer yang tersebar

di masing-masing ruang termasuk 5 komputer dan 1 server di ruang SIMPEG.

Kesemuanya mercakup dalam 1 jaringan LAN dan Wi-fi (nirkabel). Disamping

Page 98: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

itu terdapat 8 laptop dimana 1 laptop menjadi pengelola sistem jaringan. Alat

input pendukung SIMPEG adalah 1 buah scanner dan alat output berupa 14

printer yang tersebar di masing-masing ruang serta 3 buah LCD Proyektor.

d. Sumber Daya Basis Data (Database)

Di dalam suatu organisasi, sistem basis data merupakan bagian penting

pada sistem informasi, karena diperlukan untuk mengelola sumber informasi pada

organisasi tersebut. Semakin berkembangnya basis data suatu organisasi

memaksa organisasi tersebut harus menerapkan metode tertentu untuk dapat me-

manage basis data. Metode tersebut dinamakan Sistem manajemen basis data.

Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:157) menyebutkan, “sistem

manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang

digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari”.

Dalam buku yang sama, Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:163)

menjelaskan, “Ada tiga cara pengorganisasian data agar pemrosesan data menjadi

lebih efisien (struktur basis data) yaitu struktur basis data hierarkis, struktur basis

data jaringan dan struktur basis data relasional”.

BKD Karanganyar telah menerapkan sistem manajemen basis data dalam

pengelolaan data yang masuk ke database. Hal tersebut memang perlu dilakukan

mengingat besar dan beragamnya data yang masuk ke dalam data base sehingga

dengan sistem manajemen basis data diharapkan data dapat diorganisasikan

dengan baik dan data tertentu yang dibutuhkan sewaktu-waktu dapat disediakan

dengan cepat. Aplikasi database SIMPEG di BKD Karanganyar menggunakan

MS SQL Server 2008 Express Edition. Aplikasi ini telah cukup memenuhi

kebutuhan pengelolaan informasi kepegawaian.

Agar pemrosesan data lebih efisien, maka database SIMPEG BKD

Karanganyar menggunakan struktur basis data relasional. Selain lebih mudah

digunakan, hubungan antar tabel di dalam struktur ini juga bersifat implisit.

Ketika hanya dibutuhkan sebagian kecil dari data untuk dibuat laporan, maka

administrator dapat secara mudah membuka data-data yang memang dibutuhkan

tanpa harus melakukan navigasi ke perantara melalui record data yang lebih

Page 99: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

besar. Antar tabel dalam basis data SIMPEG ini dapat dengan mudah saling

dihubungkan bahkan digabungkan dalam I field meski berbeda kolom. Hal

tersebut sesuai dengan struktur basis data relasional yang dikemukakan McLeod,

Jr.& George P. Schell sehingga basis data SIMPEG ini digolongkan di dalamnya.

e. Sumber Daya Jaringan Komputer

Jaringan yang dimaksud adalah lebih ditekankan pada komunikasi data,

yaitu berkenaan dengan perpindahan data/informasi dalam bentuk digital dari

suatu piranti ke piranti yang lain. Konsep jaringan komputer dijelaskan Eko

Nugroho (2008: 34) dalam bukunya sebagai berikut:

Pada dasarnya ada tiga peralatan komunikasi data yaitu komputer, alat komunikasidan media komunikasi. Data dari komputer pengirim dikodekan oleh alatkomunikasi yang disebut encoder, diubah bentuknya sehingga dapatditransmisikan lewat media komunikasi. Sinyal yang tiba pada penerima harusdikodekan kembali ke bentuk semula dengan alat komunikasi yang berupadecoder. Barulah dengan demikian data dapat diterima oleh komputer penerima.

Dalam bukunya, Eko Nugroho (2008:41) menjelaskan, “terdapat beberapa cara

bagaimana suatu komputer terhubung ke jaringan (topologi jaringan) yaitu

topologi bus, topologi ring, topologi star dan topologi mesh”. Masih dalam buku

yang sama, Eko Nugroho (2008:42) juga menyebutkan, “secara garis besar, model

koneksi jaringan komputer yang berkembang saat ini ada dua macam, yaitu model

peer to peer dan model client-server”.

Jaringan komputer yang digunakan untuk mendukung SIMPEG

mempunyai fungsi utama sebagai media komunikasi data dan pertukaran

informasi. Komponen jaringan komputer di BKD Karanganyar terdiri dari :

- Komputer, semua komputer dan laptop di BKD Karanganyar tercakup dalam

1 jaringan komputer dengan sebuah komputer sebagai server.

- Terminal sebagai alat input/output di BKD Karanganyar berupa sebuah hub

atau switch yang menghubungkan server dengan komputer client baik dengan

kabel maupun nirkabel.

- Media transmisi, BKD Karanganyar menggunakan 2 media untuk transmisi

data, yaitu dengan UTP (jaringan LAN) dan nirkabel (wi-fi).

Page 100: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

- Prosesor komunikasi adalah piranti yang bertindak untuk melewatkan

data/informasi ke media transmisi atau penerima informasi dari media

transmisi. Prosesor komunikasi di BKD Karanganyar adalah modem yang

terdapat di masing-masing komputer.

Komponen tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Abdul Kadir (2003: 311).

Dalam hubungan antar komputer, BKD Karanganyar menggunakan

topologi star dengan hub sebagai perangkat tambahan yang menghubungkan

masing-masing komputer client ke server. Dengan demikian model koneksi

komputernya adalah model client-server. Komponen jaringan, penggunaan

topologi jaringan dan model hubungan antar komputer yang diterapkan dalam

SIMPEG di BKD Karanganyar ini sama dengan jaringan hasil penelitian Jaka

Nugraha (2007), tentang Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian dalam Menunjang Pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat.

2. Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Edhy Sutanta (2003:43) dalam bukunya menyebutkan, “Suatu SIM yang

baik harus mampu memberikan dukungan pada proses perencanaan, proses

pengendalian, dan proses pengambilan keputusan”. Diperlukan suatu sistem

informasi yang efisien agar SIM tersebut dikatakan baik. Eko Nugroho

(2008:240) menyebutkan, “Sistem informasi yang lebih efisien akan mendorong

terlaksananya pekerjaan dengan lebih cepat dan para pembuat keputusan dapat

melakukan fungsinya dengan baik”. Agar sistem informasi SIMPEG di BKD

Karanganyar lebih efisien dan dapat dikatakan baik, maka perlu usaha untuk

mengoptimalisasikan masing-masing komponen dalam SIMPEG. Usaha yang

dilakukan yaitu:

a. Dari Segi Sumber Daya Manusia

1) Mengadakan pelatihan-pelatihan dan workshop berkaitan dengan

penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer

Page 101: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2) Memberi arahan-arahan agar para pegawai lebih disiplin dalam

melakukan pekerjaannya

3) Menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM

4) Melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang computer

b. Dari Segi Perangkat Lunak (Software)

1) Perawatan berkala terhadap piranti lunak mencakup sistem operasi,

aplikasi umum dan aplikasi khusus SIMPEG

2) Memperbarui piranti lunak pendukung SIMPEG sesuai dengan kebutuhan

pelayanan

c. Dari Segi Piranti Keras (Hardware)

1) Upgrade komputer terutama komputer server untuk mempercepat

pengolahan data pegawai

2) Penambahan jumlah komputer agar input data dapat dilakukan lebih cepat

dan sesuai target.

3) Penambahan memory pada beberapa komputer untuk meningkatkan

kinerja

d. Dari Segi Basis Data

1) Memperbesar volume penyimpanan basis data mengingat data yang masuk

terus bertambah.

2) Perawatan memori penyimpanan basis data secara berkala

e. Dari Segi Jaringan

Penambahan antena wireless untuk memperkuat jaringan nirkabel sehingga

basis data dapat diakses instansi pemerintah daerah yang lain sebagai bahan

pengambilan keputusan.

Beberapa usaha tersebut diatas sejalan dengan hasil penelitian Dian Hartanti

(2009) tentang Analisis Sistem Informasi Kepegawaian Pemerintah Kotamadya

Jakarta Barat Berbasis Web. Sistem informasi kepegawaian ini juga sangat

membantu Walikota untuk mendapatkan informasi yang diperlukannya sebagai

pertimbangan promosi jabatan atau kenaikan pangkat seorang pegawai. Dengan

adanya menu perekaman pegawai, seorang database administrator dapat lebih

mudah menginput dan mengupdate data baru pegawai. Untuk mewujudkan hal-hal

Page 102: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

tersebut diatas, maka didukung dari hasil penelitian Jaka Nugraha (2007) yang

mengatakan bahwa perlunya ditingkatkan lagi dalam pembinaan SDM pelaksana

kebijakan, serta terdapatnya anggaran secara khusus untuk membiayai

Implementasi Kebijakan SIMPEG.

3. keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

di BKD Karanganyar

Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam

pengoperasian sistem informasi. Keamanan informasi ini dimaksudkan untuk

menjaga kerahasiaan informasi, menjaga ketersediaan informasi dan menjamin

integritas informasi bagi suatu instansi. Keamanan informasi pada dasarnya bukan

hanya merujuk pada serangan terhadap sistem, melainkan juga pengendalian

terhadap komponen-komponen sistem informasi sehingga tercipta kesesuaian

penggunaan sistem informasi dengan sasaran yang telah itetapkan sebelumnya.

BKD Karanganyar selaku instansi yang telah menerapkan SIMPEG dimana

informasi menjadi suatu sumber daya yang sangat penting, telah memperhatikan

aspek keamanan informasi. Meskipun masih terdapat sedikit gangguan dalam

komponen SIMPEG, hal ini tidak menjadi masalah yang berarti bagi pelaksanaan

SIMPEG.

a) Tujuan keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian di BKD Karanganyar

Secara teoritis, McLeod, Jr.& George P. Schell (2007: 270)

mengemukakan bahwa : “Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga

tujuan utama: kerahasiaan, ketersediaan dan integritas”.

Dari keterangan yang dikumpulkan peneliti, tujuan keamanan informasi SIMPEG

di BKD Karanganyar dapat disimpulkan menjadi 2 tujuan yaitu:

- Mencegah kerusakan data/informasi sehingga keakuratan data terjamin

- Menjamin kerahasiaan dan ketersediaan data pegawai

Tujuan keamanan informasi SIMPEG tersebut sejalan dengan teori yang ada.

Page 103: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b) Gangguan yang mengancam keamanan informasi dalam Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Bila dihubungkan dengan teori yang dikemukakan Eko Nugroho

(2008:209), gangguan dalam sistem informasi SIMPEG di BKD Karanganyar

hanya berupa gangguan yang tidak disengaja. Gangguan tersebut berupa

kesalahan teknis seperti kerusakan perangkat lunak, kerusakan perangkat keras

dan ancaman virus; serta kesalahan manusia (human errors) seperti kesalahan

dalam menggunakan data, kesalahan dalam pengoperasian program dan basis data

dan keterlambatan entry data.

c) Usaha mengatasi gangguan dan menjaga keamanan informasi dalam Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

Manajer sistem informasi selaku orang yang bertanggung jawab terhadap

jalannya sistem informasi harus dapat mengelola gangguan-gangguan terhadap

sistem informasinya. Usaha yang dilakukan BKD Karanganyar dalam mengelola

gangguan keamanan informasi antara lain:

- Memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para pegawai di

SIMPEG

- Memberikan arahan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir kesalahan

- Perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung SIMPEG

- Antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya ancaman

virus

- Membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain yang

memungkinkan masuknya virus

- Tidak menghubungkan jaringan basis data dengan jaringan internet.

Bila dihubungkan dengan cara mengelola gangguan terhadap sistem informasi, hal

ini seperti halnya dikemukakan oleh Romi Rahmadi (2008), bahwa peraturan yang

khusus dan secara teknis mengatur dan mengelola SIMPEG, akan memunculkan

pengelolaan data kepegawaian melalui SIMPEG tersebut menghasilkan data yang

valid dan berkualitas.

Page 104: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan,

dapat ditarik kesimpulan terhadap permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan

Kepegawaian Daerah Karanganyar

Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan

Kepegawaian Daerah Karanganyar didukung oleh komponen-komponen

pendukung sistem sebagai berikut :

a. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumber daya manusia di Badan Kepegawaian Daerah

Karanganyar khususnya untuk spesialis informasi yang menguasai bidang

komputer masih kurang hingga terjadi perangkapan tugas.

b. Sumber daya perangkat lunak (Software)

Sumber Daya Software yang digunakan dalam SIMPEG Badan

Kepegawaian Daerah Karanganyar pada awalnya disediakan pemerintah

provinsi. Agar lebih efisien, software tersebut dimodifikasi oleh staff

SIMPEG di BKD Karanganyar.

c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)

Hardware yang menunjang SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah

Karanganyar saat ini sudah cukup memadai. Kekurangan hardware

terdapat pada kinerja komputer server yang kurang mendukung

pengelolaan data dalam jumlah besar.

d. Sumber Daya Basis Data (Database)

Pengelolaan data SIMPEG BKD Karanganyar telah menerapkan sistem

manajemen basis data yang baik. Hal ini juga didukung aplikasi yang tepat

dan struktur basis data yang memang memudahkan pengguna dalam

mengelola data.

Page 105: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

e. Sumber Daya Jaringan

Jaringan komputer di BKD Karanganyar hanya difungsikan sebagai media

komunikasi data internal dan tidak dikoneksikan ke internet. Jaringan

komputer menerapkan topologi star dengan 1 server dimana transmisi data

menggunakan kabel dan nirkabel.

2. Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

a. Sumber Daya Manusia

1) Mengadakan pelatihan-pelatihan dan workshop berkaitan dengan

penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer

2) Menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM

3) Melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer

b. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software)

1) Perawatan software secara berkala

c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)

1) Upgrade komputer server untuk mempercepat pengolahan data pegawai

2) Perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung

SIMPEG agar pengolahan data berjalan lancar.

d. Sumber Daya Database

1) Menambah ruang untuk database dan meningkatkan hardware

pendukung database.

2) Mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun

database utama mengalami kerusakan.

e. Sumber Daya Jaringan

1) Tidak menyambungkan jaringan ke internet.

2) Penambahan antena untuk jaringan wireless.

3. Keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di

BKD Karanganyar

a. Gangguan yang mengancam keamanan informasi dalam Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

1) Human error (salah dalam menggunakan data, kesalahan dalam

Page 106: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

pengoperasian program dan database, serta keterlambatan entry data)

2) Kerusakan software

3) Kerusakan hardware

4) Ancaman virus

b. Usaha mengatasi gangguan keamanan informasi dalam Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

1) Memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para

pegawai di SIMPEG

2) Memberikan arahan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir

kesalahan

3) Perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung

SIMPEG

4) Antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya

ancaman virus

5) Membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain

yang memungkinkan masuknya virus

6) Tidak menghubungkan jaringan database dengan jaringan internet.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan diatas,

implikasi dari hasil penelitian antara lain sebagai berikut:

1. BKD Karanganyar belum sepenuhnya menerapkan SIMPEG secara

komputerize. Pengumpulan data kepegawaian masih menggunakan data

manual berupa form. Maka hasil penelitian ini dapat membawa pengaruh

positif bagi BKD Karanganyar untuk lebih mengoptimalkan penerapan

SIMPEG.

2. Adanya kekurangan yang dihadapi oleh pihak BKD Karanganyar dalam

menerapkan SIMPEG dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi BKD

untuk memperbaiki sistem informasi manajemen kepegawaian dengan

melihat masing-masing komponennya sehingga memberikan kemudahan baik

bagi petugas pengelola maupun bagi pegawai.

Page 107: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

3. Kurangnya kemampuan dan pengetahuan pegawai yang ada di BKD

Kabupaten Karanganyar dapat dijadikan masukan perlunya pendidikan dan

pelatihan secara berkala bagi pegawai agar meningkatkan kemampuan dan

pengetahuan pegawai mengenai fungsi penting SIMPEG.

4. Untuk mengikuti perkembangan teknologi, maka diperlukan dana yang tidak

sedikit sehingga hal ini Pemerintah Kabupaten Karanganyar perlu

memikirkan dana yang di alokasikan khusus untuk maintenance atau

pemeliharaan hardware dan software yang mendukung SIMPEG

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa

saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan dalam

penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian

Daerah Karanganyar. Adapun saran-saran yang disampaikan adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Kepala BKD Karanganyar

a. Dalam memberikan kursus dan pelatihan pegawai, seharusnya disesuaikan

dengan tugas yang diemban masing-masing pegawai.

b. Perlu adanya penambahan pegawai khusus yang memahami tentang

operasional SIMPEG sehingga dapat membantu kelancaran input data.

c. Menghimbau kepada para pegawai yang memahami operasional SIMPEG

agar membantu mensosialisasikan cara penggunaan SIMPEG sehingga

seluruh karyawan dapat memahaminya.

2. Bagi staff bagian SIMPEG BKD Karanganyar

a. Mengingat masih terbatasnya dana, seharusnya masing-masing staff tidak

hanya bergantung pada kursus yang disediakan dari BKD saja. Masing-

masing staff berusaha untuk mengembangkan kemampuan komputer

sesuai bidangnya bukan hanya dari kursus tetapi juga belajar dari orang

yang lebih menguasai.

Page 108: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

b. Perlunya kesadaran masing-masing staf agar mau mengembangkan dirinya

untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi melalui pendidikan,

pelatihan, maupun kursus-kursus yang diselenggarakan pihak manapun

sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan.

c. Lebih teliti dan berhati-hati dalam memasukkan data sehingga dapat

meminimalkan kesalahan input data. Hal ini juga akan mempercepat

proses pengelolaan data SIMPEG.

Page 109: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Biro Kepegawaian Depdagri. 2009. Buku Panduan Aplikasi SIMPEG.

Davis, Gordon, B. 1997. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Bagian 1Pengantar). Jakarta Pusat: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Dian Hartanti. 2009. Analisis Sistem Informasi Kepegawaian PemerintahKotamadya Jakarta Barat Berbasis Web. Skripsi. Tidak dipublikasikan

Heidjrachman & Husnan Suad. 2002. Manajemen Personalia Edisi 4.Yogyakarta:BPFE

Idrus, M. 2007. Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif danKuantitatif). Yogyakarta: UII Press.

Jaka Nugraha 2007, Implementasi Kebijakan Sistem Informasi ManajemenKepegawaian dalam Menunjang Pelayanan Kepegawaian pada DinasPengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat Skripsi. Tidakdipublikasikan

Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi ManajemenKepegawaian DEPDAGRI dan Pemda

Komorotomo, Wahyudi & Margono, S. A. 2004. Sistem Informasi ManajemenDalam Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: GadjahmadaUniversity Press.

McLeod. Jr, Raymond & Schell, George P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.Jakarta: Salemba Empat.

McLeod. Jr, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.

Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Musanef. 1996. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: PT GunungAgung.

Nia Kurniawati. 2007. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi ManajemenKepegawaian (SIMPEG) terhadap Kinerja Pegawai pada KantorKepegawaian Daerah Kota Cimahi Tahun 2007. Skripsi. Tidakdipublikasikan

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi

Peranita Kartika Dewi. 2008. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara

Page 110: analisis penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ritha F Dalimunthe. 2003. Sejarah Pekembangan Ilmu Manajemen. http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha4.pdf

Romi Rahmadi. 2008, Analisis Kebijakan Penerapan E-Government MelaluiSistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Skripsi. Tidakdipublikasikan

Setiawan Thea, 2006. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.http://simpeg.blogspot.com/

Sondang, Siagian P. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT BumiAksara.

Sutanta Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Gema Ilmu.

Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Teguh Wahyono, 2004. Computer Based Information System. Jakarta : PT Indeks

Widjaja, A. W. 1990. Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Rajawali.