114
ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI DINAR (Studi Kasus Tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari‟ah Oleh : FENTY FUMIATY NIM 082311048 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH

TERHADAP INVESTASI DINAR

(Studi Kasus Tabungan M-Dinar

di BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1)

Dalam Ilmu Syari‟ah

Oleh :

FENTY FUMIATY

NIM 082311048

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARI'AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

ii

Drs. H. Nur Khoirin, M.Ag.

Jl. Tugu Lapangan Tambakaji, Ngaliyan Semarang

H. Tolkah, MA

Karonsih Baru Raya No. 87 RT 3/XII, Ngaliyan Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks. Kpd Yth.

Hal : Naskah Skripsi Dekan Fakultas Syariah

A.n. Sdri. Fenty Fumiaty IAIN Walisongo Semarang

Di Semarang

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini saya

kirim naskah skripsi saudari :

Nama : Fenty Fumiaty

NIM : 082311048

Judul Skripsi : ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH

TERHADAP INVESTASI DINAR (Studi Kasus

Tabungan M-Dinar di BMT Artha Kencana Mulia

Semarang)

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera

dimunaqosahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 16 Juni 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Nur Khoirin, M.Ag H. Tolkah, MA

NIP. 19630801 199203 1 001 NIP. 19690507 199603 1 005

Page 3: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

iii

Page 4: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,

Penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi

materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi

satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang

dijadikan bahan rujukan.

Semarang,16 Juni 2012

Deklarator

FENTY FUMIATY

NIM : 082311048

Page 5: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

v

ABSTRAK

Mudharabah merupakan wahana utama bagi perbankan syariah (termasuk

BMT) untuk memobilisasi dana masyarakat yang terserak dalam jumlah besar dan

untuk menyediakan berbagai fasilitas, antara lain fasilitas pembiayaan bagi para

pengusaha. Mudharabah dalam perspektif fiqh merupakan salah satu dari bentuk

kerjasama yang bersifat amanah, tolong menolong dan saling membantu antar

sesama manusia. Hal ini dikarenakan mudharabah merupakan akad dimana

pemilik modal (shahibul maal) yang tidak pakar dalam memutarkan uang bekerja

sama dengan seseorang yang terampil dalam mengelola dan memproduktifkan

modal itu (mudharib). Mudharabah merupakan skim fiqh yang paling popular

diterapkan perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah (LKS) seperti

Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) “Artha Kencana Mulia” Semarang,

merupakan salah satu lembaga keuangan syari‟ah yang menyediakan produk

penghimpunan dana berupa investasi mudharabah. Menyediakan wadah investasi

di bidang keuangan syariah melalui produk Dinar. BMT “Artha Kencana Mulia”

menghadirkan kembali Dinar dan Dirham sebagai solusi dan timbangan yang adil

di tengah-tengah masyarakat.

BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang, sebagai lembaga keuangan

syariah tidak menutup kemungkinan terdapat ketidaksesuaian dalam melakukan

kegiatan investasi menggunakan prinsip mudharabah. Sehingga perlu diteliti

bagaimana pelaksanaan investasi mudharabah di BMT “Artha Kencana Mulia”?

Dan bagaimana tinjaun hukum Islam terhadap pelaksanaan investasi mudharabah

menggunakan dinar di BMT ini?

Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Adapun

teknik pengumpulan data meliputi interview, dokumentasi, sedangkan teknik

analisisnya deskriptif analitis. Deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan

obyek penelitian apa adanya secara proporsional. Sedangkan maksud analitis

adalah berfikir tajam dan mendalam dengan berusaha menemukan kelemahan atau

kekurangannya.

Hasil penelitian ini adalah bahwa dalam operasionalnya, BMT “Artha

Kencana Mulia” Semarang menghimpun dana untuk diinvestasikan dalam bentuk

dinar (dirham) dengan sistem bagi hasil mudharabah. Keuntungan akan diberikan

kepada nasabah (penabung atau shahibul maal) setiap bulannya ke rekening

masing-masing. Nisbah yang ditentukan diawal perjanjian adalah 50:50, dengan

keuntungan yang didapat dari usaha pengadaan dinar itu sendiri. Dimana hal ini

dirasa belumlah sesuai dengan ketentuan dan aturan hukum Islam, dimana BMT

tidak diperkenankan menjanjikan pemberian keuntungan tetap perbulan dalam

jumlah tertentu dengan sistem persentase sebagaimana lazim berlaku dalam

tatanan perbankan konvensional.

Page 6: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

vi

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(QS. Ar Ra‟d : 11)

Page 7: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

vii

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan untuk :

Mama dan Papa yang kusayangi di dunia ini

Do‟a, kasih sayang, tuntunan, dukungan baik moril maupun materiil

Dengan tulus ikhlas selalu menemani di setiap langkah putrimu.

Alm. Om Amir dan Bibi Wahyuni

Nasehat dan bimbingan kalian menuntun arah perjalanan hidupku

Mengajarkan hidup yang sebenarnya

Maafkan atas segala kesalahan keponakanmu ini

Om Aziz dan Bule Mu‟alifah

Terimakasih atas nasehat dan kebaikannya selama ini

Teh Fany, Aa Fathur, Mba Iffah, Mas Teguh, Mas Sugi, Mba Zulia

Yang selalu memberikan doa dan semangat

Syifa Chairunnisa Ramadhani

Keponakan pertama yang lucu, memberikan senyum untuk penulis

Di akhir-akhir perjuangan menyusun skripsi

Abah Imam Taufik dan Ummi Arikha

Terimakasih atas bimbingannya selama penulis tinggal di asrama Darul Falah B.9,

mohon maaf atas segala khilaf

Saudari-saudariku di Asrama Darul Falah B.9

Yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Kuroh, Ika Nur Handayani, Lady Nahdhiatul Ummah

Sahabat-sahabatku sepanjang hidup penulis

Terima kasih atas kesabaran menghadapi penulis, memberikan arti sahabat yang

sebenarnya, canda, tawa, duka, luka kita telah lalui bersama

Last but Not Least

Dan untuk “Noor” (cahaya) yang selama ini telah memberikan „warna di atas

kanvas putih‟ dalam kehidupan penulis

Terima kasih atas segala yang telah diberikan

telah mengajarkan penulis untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa

dan lebih baik lagi (semoga)

Dedikasiku untuk kalian semua……..

Page 8: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. penulis panjatkan atas

segala limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ANALISIS PELAKSANAAN AKAD

MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI DINAR (STUDI KASUS

TABUNGAN M-DINAR DI BMT “ARTHA KENCANA MULIA”

SEMARANG).

Shalawat dan Salam Allah SWT semoga selalu terlimpahkan dan

senantiasa penulis sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikutnya yang telah membawa dan

mengembangkan Islam hingga seperti sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini bukanlah

sematahasil dari “jerih payah” penulis secara pribadi. Akan tetapi semua itu

terwujud berkat adanya usaha dan bantuan baik berupa moral maupun spiritual

dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis tidak akan lupa untuk menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya terutama kepada :

1. Bapak DR. H. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak Drs. H. Nur Khoirin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

ix

3. Bapak H. Tolkah., MA. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya di sela-sela

kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Dosen Wali yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

arahan dan memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Muamalah, dosen-dosen dan

karyawan Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo atas segala didikan, bantuan

dan kerjasamanya.

6. Bapak / Ibu pegawai Perpustakaan Institut IAIN Walisongo Semarang, yang

telah memberikan izin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis beserta segenap keluarga, atas segala do‟a,

perhatian, dukungan, kelembutan dan curahan kasih sayang yang tidak

dapat penulis ungkapkan dalam untaian kata-kata.

8. Om Amir (alm) dan Bibi Yuni sekeluarga yang telah mendidik dan

mengajarkan penulis tentang makna hidup yang sebenarnya. Terimakasih

atas do‟a dan semuanya.

9. Segenap Staf dan Karyawan di BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang,

terima kasih yang telah dengan ramah dan sabar membantu penulis dalam

melakukan penelitian skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

x

10. Sahabat-sahabatku (Kuroh, Ika Nur Handayani, Lady Nahdhiatul Ummah)

bersama-sama menghadapi segala macam cobaan. Tawa, canda, luka, sedih

telah kita lalui semuanya.

11. Teman-teman IAIN Walisongo angkatan 2008, khususnya jurusan

Muamalah B 08 (Ana Mar‟atun, Masulah, Nurjannah, Heru, Endro dll)

12. Teman-teman baruku KKN angkatan 58, posko 48 Ketitang (Mae, Ayik,

Ayu, Nurul, Sulis, Afif, Maksun, Ipul, Hasan, Anam, Fikri, Amin), sungguh

45 hari yang tidak akan terlupakan.

Harapan dan do‟a penulis semoga semua amal kebaikan dan jasa-jasa

dari semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini

diterima Allah SWT. serta mendapatkan balasan yang lebih baik dan berlipat

ganda.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

yang disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis

mengharap saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi

ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Semarang, 16 Juni 2012

Penulis,

Fenty Fumiaty NIM: 082311048

Page 11: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

HALAMAN DEKLARASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

HALAMAN ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v

HALAMAN MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

HALAMAN KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii

HALAMAN DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………xiv

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Permasalahan …………………………………….1

B. Perumusan Masalah ………………………………………………9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………10

D. Tinjauan Pustaka …………………………………………………10

E. Metode Penelitian ………………………………………………..13

F. Sistematika Penulisan ……………………………………………17

BAB II : Akad Mudharabah dalam Fiqh Islam & Teori tentang Dinar

A. Pengertian Mudharabah dan Landasan

1. Pengertian Mudharabah……………………………………...20

2. Landasan Syariah Mudharabah ………………………………24

Page 12: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

xii

B. Rukun dan Syarat Mudharabah

1. Rukun Mudharabah………………………………………….29

2. Syarat Mudharabah………………………………....………30

C. Jenis-jenis Mudharabah

1. Mudharabah Muthlaqoh……………………………………36

2. Mudharabah Muqayyadah…..………………………….… 37

D. Pendapat Ulama Tentang Mudharabah……………………..........38

E. Investasi dalam Islam

1. Pengertian Investasi…………………………………………44

2. Dasar Hukum Berinvestasi…………………………………47

3. Investasi Dinar Emas……………………………………….49

BAB III : Pelaksanaan Akad Mudharabah di BMT “Artha Kencana Mulia”

A. Gambaran Umum BMT ”Artha Kencana Mulia”

1. Sejarah Berdirinya BMT ”Artha Kencana Mulia”…………...59

2. Visi dan Misi BMT ”Artha Kencana Mulia”..………………61

3. Lokasi BMT ”Artha Kencana Mulia”..…………………….61

4. Komitmen Pelayanan……………………………………….62

5. Struktur Organisasi BMT ”Artha Kencana Mulia”………… 62

6. Produk dan Jasa BMT ”Artha Kencana Mulia”……………..63

B. Aplikasi Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar

di BMT ”Artha Kencana Mulia”……………………………....65

1. Tata Cara Akad Mudharabah dalam Tabungan M-Dinar…70

Page 13: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

xiii

2. Pendapat Nasabah Terhadap Investasi Mudharabah dalam

Tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”……..75

3. Perhitungan Profit Sharing (Bagi Hasil) dalam Investasi

Tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”……..77

BAB IV : Analisis Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi di

BMT “Artha Kencana Mulia”

A. Analisis Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar dalam

Bentuk Tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana

Mulia”……………………………………………………………..81

B. Tinjauan Hukum Islam Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap

Investasi Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”………………..88

BAB V : Penutup

A. Kesimpulan………………………………………………………93

B. Saran-saran……………………………………………………….94

C. Penutup…………………………………………………………...95

DAFTAR KEPUSTAKAAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam……………………………55

3.1 Bagan Struktur Organisasi BMT “Artha Kencana Mulia”………………62

3.2 Skema Kerjasama Pihak yang Menjalankan M-Dinar…………………..66

Page 15: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejauh ini masih terdapat anggapan bahwa Islam menghambat

kemajuan, seolah-olah Islam hanya berkaitan dengan masalah ritual bukan

suatu sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Manusia adalah

khalifah di bumi, Islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya

merupakan amanah Allah SWT kepada sang khalifah untuk dipergunakan

sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama.1 Dengan kata lain, dalam Islam

tidak ada pemisah antara amal dunia dan amal akhirat, sebab sekecil apapun

aktivitas manusia di dunia harus didasarkan pada ketetapan Allah SWT, agar

kelak selamat di akhirat.2

Sebagai sistem kehidupan, Islam memberikan warna dalam setiap

dimensi kehidupan manusia, tak terkecuali dunia ekonomi. Bersamaan

dengan fenomena semakin bergairahnya masyarakat kembali ke ajaran

agama, banyak bermunculan lembaga-lembaga ekonomi yang berusaha untuk

menerapkan prinsip syari‟at Islam, dapat dicontohkan dengan ketentuan-

1 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,

2001), hlm. 3 2 Rachmat Syafi‟i, Fiqih Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), hlm. 15. Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah sebagai berikut :

Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), Karena di sisi

Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An-

Nisa: 134)

Page 16: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

2

ketentuan dasar ekonomi seperti larangan riba, adanya prinsip bagi hasil,

pengenaan zakat, dan lain-lain.3

Walaupun terdapat persamaan dengan sistem ekonomi yang lain,

namun dalam sistem ekonomi Islam terdapat perbedaan pandangan dengan

sistem ekonomi yang lain dan ini terlihat dalam idealitas transaksi

pemesanan, bagi hasil, asuransi, jaminan, deposito, pinjaman, jual beli valas,

jual beli saham, dan premi dalam transaksi perbankan. Aktivitas-aktivitas itu

dapat bernilai ibadah manakala yang melingkupi sesuai dengan aturan yang

telah ditetapkan oleh Islam.4 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang

berbunyi :

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah

banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu‟ah: 10)5

Dari ayat di atas dapat kita tafsirkan secara jelas, bahwasanya Allah

telah memerintahkan kita untuk mencari karunia-Nya, rezeki yang telah Allah

persiapkan untuk semua makhluk yang ada di muka bumi. Salah satu upaya

agar kita beruntung seperti yang tersirat di dalam ayat tersebut adalah dengan

melakukan perencanaan finansial untuk menunjang kehidupan kita di masa

depan, apalagi di zaman modern seperti sekarang. Tujuan jangka panjangnya

3 Muhammad Syafi‟i Antonio, op.cit., hlm. 4

4 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar dan Tujuan,

(Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004), hlm. xxi 5 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2008), hlm. 554

Page 17: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

3

adalah untuk menjamin keberlangsungan hidup kita ketika memasuki masa

“pensiun”. Selain itu, bagaimana agar harta kita bermanfaat dunia dan akhirat.

Dalam pengelolaan finansial, hal yang lazim menjadi fokus perhatian

masyarakat adalah bagaimana berinvestasi. Dalam hal ini, banyak pilihan

yang bisa kita ambil. Namun, dalam ekonomi konvensional, ladang investasi

yang tersedia pada umumnya belum tentu sesuai kaidah syariah. Sebagai

Muslim, kita tidak boleh terjebak untuk ikut dalam ladang investasi ribawi.

Istilah investasi6 berasal dari bahasa Latin, yaitu investire (memakai),

sedangkan dalam bahasa Inggris, disebut dengan investment.7 Hakikat

investasi adalah penanaman modal untuk proses produksi. Karena Islam

adalah agama yang mudah, tentunya batasan syar‟i tidak menjadikan kita

kesulitan dalam mengelola finansial. Oleh karena itu, upaya untuk memutar

modal dalam investasi, sehingga mendatangkan return merupakan aktivitas

yang sangat dianjurkan. Oleh sebab itu, ajaran tentang mekanisme investasi

bagi hasil harus dikembangkan, sehubungan dengan masalah kapital dan

keahlian.8 Bila dalam ekonomi konvensional alat investasi – lebih khusunya

uang atau saham – memiliki fluktuasi nilai yang ditentukan oleh pasar, dalam

Islam dikenal alat investasi yang bernama dinar.

6 Aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai

untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkan

aliran produk baru di masa yang akan datang. 7 Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press,

2008), hlm. 31 8 Muhamad, Dasar-dasar Keuangan Islam, (Yogyakarta: EKONISIA, 2004), Cet. I, hlm.

75

Page 18: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

4

Investasi (saving) emas menjadi pilihan yang menjanjikan.9 Hal ini

dikarenakan emas adalah salah satu alternatif investasi yang sangat

menguntungkan. Nilai investasinya yang tidak tergerus inflasi, tren harga

yang terus meningkat, ditambah lagi transaksi jual belinya fleksibel dan pasar

terbuka, membuat komoditas itu menjadi pilihan alternatif investasi. Hal itu

pula yang mendorong lembaga jasa keuangan ikut menawarkan produk gadai

emas, murabahah emas, dan mudharabah atau qiradh emas.

Akan tetapi, memperlakukan emas (dan pasangannya, perak) sebagai

investasi dalam arti ditabung untuk sekadar menjaga nilai justru sangat

merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dalam pandangan Islam, emas

beserta pasanganya perak, adalah uang, alat tukar yang harus beredar. Emas

dan perak, dalam bentuk mata uang Dinar emas (4.25 gr) dan Dirham perak

(2.975 gr) harus ditransaksikan dalam perdagangan sehari-hari. Ia harus

berpindah tangan, dipertukarkan dengan komoditas dan jasa, dan tidak

ditimbun dalam brankas, hanya untuk suatu saat ditukarkan kembali menjadi

rupiah. Dalam surat at-Taubah ayat 34-35 Allah SWT menegaskan :

Artinya : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak (baik sebagai

komoditi maupun mata uang) dan tidak menyalurkannya di jalan

Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan

9 Moh. Ismail Yusanto, dkk, Dinar Emas: Solusi Krisis Moneter, (Jakarta: PIRAC, 2001),

hlm. 117

Page 19: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

5

mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak

itu dalam neraka jahanam, lalu dibakarnya dahi mereka,

lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka,

“inilah harta benda kalian yang kalian simpan untuk diri kalian

sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kalian

simpan itu.” (QS. At-Taubah: 34-35)10

Memperlakukan Dinar dan Dirham sebagai “alat investasi” pasif

seperti ini melawan perintah Allah Ta‟ala, sebab didalam Al Qur‟an telah

jelas disebutkan bahwasanya :

Artinya : “Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja

di antara kamu” (QS. Al- Hasyr: 7)11

Agar dinar bisa beredar dan kita sebagai seorang Muslim dapat berinvestasi

secara benar dan tepat sesuai syar‟i maka ada beberapa prasarana yang harus

ada dan saat ini telah dirintis. Salah satunya melalui lembaga keuangan non

bank atau lembaga pembiayaan (multifinance) dan Baitul Maal wa Tamwil

(BMT).

BMT sebagai salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah memiliki

karakteristik sebagai lembaga keuangan yang memadukan antara fungsi

Baitul Maal (sosial / tabarru) dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan

dana umat Islam seperti zakat, infaq, maupun shadaqah. Selain itu BMT juga

berfungsi sebagai usaha komersil (tamwil) yakni mencari keuntungan dengan

menghimpun dan mengelola dana masyarakat dalam bentuk jasa simpanan

dan pembiayaan berdasarkan konsep syariah. Tidak hanya itu, BMT dapat

10

Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 192 11

Ibid, hlm. 546

Page 20: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

6

melakukan fungsi terpisah yakni berorientasi mencari keuntungan atau

lembaga sosial semata.12

BMT menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dari hanya satu

BMT pada tahun 1992, kini telah mencapai jumlah 1.975 BMT yang tersebar

di 26 Propinsi di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1997 hingga sekarang ini,

bahkan ketika krisis ekonomi dan moneter melanda Indonesia, BMT yang

operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip syari‟ah telah mampu bertahan

dan berkembang dengan baik.13

Hal ini dibuktikan dengan eksisnya produk-

produk muamalah dan bertambahnya nasabah di BMT, terutama di BMT

“Artha Kencana Mulia” (AKM) Semarang. Sebagai lembaga keuangan

syari‟ah produk-produk yang ditawarkan BMT AKM pada masyarakat

berdasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum Islam salah satunya adalah

produk pembiayaan investasi mudharabah yang menggunakan prinsip bagi

hasil.

Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah mudharabah yang

mempunyai tujuan yang sama antara pemilik dana (shahibul maal) dan

pengelola dana (mudharib).14

Melalui mudharabah kedua belah pihak yang

bermitra tidak akan mendapatkan bunga, tetapi mendapatkan bagi hasil atau

profit dan loss sharing dari proyek ekonomi yang disepakati bersama.15

Menurut fuqaha mudharabah adalah suatu perjanjian dimana seseorang

12

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press,

2004), hlm. 126 13

Zaenul Arifin, Memahami Bank Syari‟ah: Linglung, Peluang, Tantangan dan Prospek,

(Jakarta: Pustaka Ilmu,1999), hlm. 133 14

Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 83 15

Muhamad, op.cit., hlm. 80

Page 21: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

7

memberikan hartanya kepada orang lain berdasarkan prinsip dagang dimana

keuntungan yang diperoleh akan dibagi berdasarkan proporsi yang telah

disetujui, seperti ½ dari keuntungan atau ¼ dan sebagainya.16

Pembagian

keuntungan akan terjadi bila ada keuntungan dalam kerja sama tersebut dan

dia (pemilik dana) tidak akan memperoleh pengembalian apapun bila terjadi

kerugian dalam usahanya.17

Secara keseluruhan landasan syariah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan suatu usaha. Sebagaimana frman

Allah :

Artinya : “Dan yang lainnya, bepergian di muka bumi mencari karunia

Allah” (QS. Al-Muzammil: 20)18

BMT ”Artha Kencana Mulia” Semarang merupakan salah satu lembaga

keuangan syariah yang menyediakan produk penghimpunan dana berupa

tabungan M-Dinar berbasis investasi mudharabah. Dalam produk ini,

penentuan besarnya prosentase bagi hasil tidak didasarkan pada unsur

immaterialnya tetapi cenderung pada unsur materialnya. Disamping itu segala

resiko yang timbul akan ditanggung bersama, sehingga tidak terjadi

ketidakadilan dan eksploitasi dari pihak satu ke pihak lain.

Secara konsep BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang ini

menghendaki adanya bebas bunga sehingga tercipta keadilan, ta‟awun dan

16

Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan dalam Islam, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2004), Cet. III, hlm. 65 17

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, diterjemahkan oleh Soeroya Nastangin dari

“Economic Dectrines of Islam”, Jilid I, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995), hlm. 302 18

Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 575

Page 22: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

8

kebersamaan yang pada akhirnya dapat membantu mengentaskan kemiskinan

dan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Akan tetapi jika kita

perhatikan, praktek perhitungan bagi hasil (profit sharing) dalam investasi

tabungan M-Dinar ini masih menjadi pertanyaan yang membingungkan umat

Islam, karena investasi Islam merupakan investasi yang sarat dengan risiko,

seperti model mudharabah. Para fuqaha sepakat, bahwa transaksi

mudharabah tidak boleh dibarengi dengan syarat yang menambah

ketidakjelasan keuntungan atau penipuan (gharar).19

BMT “Artha Kencana Mulia”, yang berkantor di Jalan Durian Raya,

Banyumanik – Semarang ini merupakan lembaga keuangan syariah yang

diamanatkan oleh ICMI Jawa Tengah agar mendirikan lembaga keuangan

yang dikelola secara syariah. Lembaga keuangan syariah pimpinan Bapak

Adityawarman memiliki badan hukum No. 14290/BH/XVI/2001. Dari segi

pelayanan BMT ini cukup baik, terbukti dengan sistem transaksi yang dapat

diakses secara online. Sehingga semua transaksi bisa dilakukan kapan saja

dan dimana saja. Selain itu, BMT “Artha Kencana Mulia” juga melakukan

kerja sama dengan Gerai Dinar, Logam Mulia, PT Antam Tbk, Peruri, dan

KAN (Komite Akreditasi Nasional).

Dalam peristiwa tersebut tentu sangat menarik untuk dikaji ulang,

mengingat hal tersebut merupakan suatu fenomena yang dapat dikatakan baru

dalam dunia ekonomi syariah. Hal ini seperti yang telah tersirat dalam hadits

yang disampaikan oleh Nabi SAW bahwa ‟Perumpamaan seorang mukmin

19

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid: Analisa Fiqih Para Mujtahid, diterjemahkan oleh Imam

Ghazali dan Achmad Zaidun dari “Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid”, Jilid III,

(Jakarta: Pustaka Amani, 2007), Cet. 3, hlm. 105

Page 23: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

9

adalah seperti seorang pedagang yang keuntungannya tidak diserahkan

kepadanya sehingga modalnya diserahkan. Demikian pula orang mukmin

yang tidak diserahkan (dikerjakan) kepadanya sunnahnya sehingga

diserahkan (dikerjakan) kewajibannya‟.20

Sehubungan dengan adanya praktek investasi dinar yang terjadi di

BMT ”Artha Kencana Mulia” Semarang tersebut, Penulis tertarik untuk

membahasnya mengenai bagaimana kajian hukum Islam berkenaan dengan

praktek investasi dinar tersebut. Untuk membahas permasalahan tersebut

Penulis mengambil sebuah judul yaitu : ”Analisis Pelaksanaan Akad

Mudharabah Terhadap Investasi Dinar” (Studi Kasus Tabungan M-

Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang).

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang permasalahan di atas, maka pokok yang

menjadi kajian skripsi ini yaitu :

1. Bagaimana pelaksanaan akad mudharabah pada investasi tabungan M-

Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai akad mudharabah pada

praktek investasi tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”

Semarang?

20

Hadits ini dikemukakan oleh Imam Al-Kasani dalam Badai‟ Ash-Shanai‟; lihat: Wahbah

Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 4, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-„Ilmiyah, t.t), hlm. 868

Page 24: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

10

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian adalah :

1. Mengetahui pelaksanaan akad mudharabah terhadap investasi dinar di

BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang dari sisi tinjauan hukum Islam.

2. Mengetahui konsistensi BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang dalam

penggunaan akad mudharabah terhadap investasi dinar.

Manfaat Penelitian adalah :

1. Membantu memberikan tambahan dan masukan bagi BMT “Artha

Kencana Mulia” Semarang agar dapat terus berkembang lebih baik sesuai

dengan ketentuan akhlak dan prinsip syariah.

2. Memberi manfaat bagi penulis secara teori dan aplikasi terhadap

perkembangan ilmu di lapangan.

3. Sebagai sumber masukan yang positif serta menambah khasanah bacaan

ilmiah untuk penelitian lebih lanjut.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam hal penelitian lapangan ini, penulis bukanlah yang pertama

membahas mengenai akad mudharabah dan dinar. Beberapa karya ilmiah

yang lain maupun beberapa buku-buku yang terkait dengan permasalahan

peneliti, diantaranya yaitu :

1. Penelitian skripsi oleh Arnik Romi Sholekhah dalam skripsinya yang

berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Aplikasi Investasi Dinar

dengan Akad Qirad di Gerai Dinar Surabaya”. Mekanisme transaksi

Page 25: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

11

investasi yang ada di Gerai Dinar Surabaya ini sama halnya dengan

investasi yang lainnya hanya saja perantara bendanya berbeda, di Gerai

Dinar Surabaya menggunakan dinar sedang investasi lain pada umumnya

menggunakan surat berharga. Dalam investasi dinar, investor diharuskan

untuk menyerahkan minimal 20 keping dinar. Kemudian dinar tersebut

dikelola oleh Gerai Dinar dan investor akan mendapatkan bagi hasilnya

setelah jatuh tempo yaitu dalam jangka satu tahun. Akad yang digunakan

adalah akad qirad namun dalam akad tersebut tidak ditentukan besarnya

bagi hasil untuk investor.

2. Karya ilmiah berupa skripsi yang ditulis oleh Mudrikah (2102185) yang

merupakan mahasiswa S1 IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Syari‟ah.

Dalam karyanya yang berjudul ”Persepsi Ulama Karanggede Tentang

Praktek Penukaran Emas Di Toko Emas Pasar Karanggede Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali”. Dalam penelitian tersebut bermaksud

untuk membahas bagaimana praktek penukaran emas dengan emas,

dimana pembeli yang ingin menukarkan emas yang lama dengan emas

yang baru dengan tanpa menjualnya terlebih dahulu, bahkan banyak

terjadi penambahan timbangan. Padahal dalam hadits Nabi telah

dijelaskan bahwa menjual emas dengan emas itu tidak boleh, kecuali

harus sama kualitas dan kuantitasnya atau harus seimbang dan tunai.

3. Penelitian Agus Muthoin (2101051) Fakultas Syariah IAIN Walisongo

Semarang mengenai “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem

Penghitungan Profit Sharing Dalam Investasi Syari‟ah (Studi Lapangan

Page 26: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

12

di Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Sumber Usaha Karangduren Kec.

Tengaran Kab. Semarang)”. Penelitian ini menjelaskan bahwasanya

BMT Sumber Usaha Karangduren Kec. Tengaran Kab. Semarang

menghimpun dana untuk diinvestasikan kepada pihak ketiga dengan

sistem bagi hasil mudharabah, dengan menggunakan metode revenue

sharing dalam penghitungannya yakni pendapatan bank (laba kotor),

bukan profit yang diterima bank atau pendapatan bank setelah dikurangi

biaya-biaya operasional bank (laba bersih). Disisi lain, dalam

pengambilan nisbah bagi hasil, pihak BMT menentukan besarnya

prosentase nisbah tanpa ada akad tawar-menawar dengan pihak investor

di awal transaksi dan bersifat tidak tetap dalam 1 tahun.

4. Karya ilmiah yang disusun oleh Widiyanto (2101200) Fakultas Syariah

IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Praktek Bagi Hasil Dalam

Investasi Mudharabah (Studi Kasus di BMT Tumang Boyolali)”

didapatkan dengan sistem jatuh tempo, yaitu pengembalian modal

mudharabah beserta bagi hasilnya di laksanakan satu kali sesuai dengan

kesepakatan/waktu yang telah ditentukan, keuntungan yang dibagi

hasilkan pun adalah keuntungan riil sehingga pembiayaan dengan sistem

ini sah dan sesuai dengan prinsip-prinsip akad mudharabah.

5. Diantara sekian buku yang membahas tentang investasi dinar adalah

antara lain, Dinar The Real Money karya Muhaimin Iqbal, yang

memaparkan tentang konsep dinar yang menjadi solusi bagi umat Islam

untuk perencanaan finansial untuk rentang waktu yang panjang. Lebih

Page 27: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

13

dari itu, perencanaan tersebut dalam bentuk Dinar, yaitu uang emas Islam

yang sudah terbukti lebih dari 1.400 tahun berhasil mempertahankan

daya belinya. Karena harta bagi seorang Muslim hanyalah sebagai alat

untuk menunjang tujuan hidupnya yang lebih utama, yaitu mencari ridha

Allah semata, maka dalam mencari dan mengelola kekayaan finansial

tersebut tidak dibolehkan keluar dari aturan yang syar‟i.21

Penulis tertantang untuk meneliti lebih detail berkaitan dengan syarat

dan rukun akad mudharabah dalam investasi dinar tersebut. Terlebih hal ini

merupakan suatu fenomena yang bisa dibilang baru dalam perkembangan

ekonomi Islam, serta seberapa jauh investasi dinar itu bermanfaat bagi

masyarakat khususnya kaum muslimin.

E. Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami

objek menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Untuk

mendapatkan kajian yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka

dalam menelaah data dan mengumpulkan serta menjelaskan objek

pembahasan dalam skripsi ini, penulis menempuh metode sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian

lapangan (field research), yaitu peneliti terlibat secara langsung di dalam

penelitiannya, peneliti berpartisipasi selama beberapa lama dalam

21

Muhaimin Iqbal, Dinar Solution: Dinar Sebagai Solusi, (Jakarta: Gema Insani, 2008),

hlm. 107

Page 28: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

14

kehidupan sehari-hari kelompok sosial yang diteliti22 atau kegiatan

penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu baik di

lembaga-lembaga, organisasi masyarakat (sosial) maupun lembaga

pemerintah.23

Dengan begitu, data dapat diartikan sebagai fakta atau informasi

yang diperoleh dari aktor (subjek penelitian, informasi, pelaku), aktivitas,

dan tempat yang menjadi subjek penelitiannya yang dilakukan dikancah

atau medan terjadinya gejala dalam hal ini di BMT “Artha Kencana

Mulia” Semarang dengan menggunakan metode kualitatif.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh.24

Dalam penelitian field research

sumber data dibedakan antara data primer dan data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data.25

Dalam hal ini, sumber data primer

Penulis ialah data langsung yang berasal dari hasil wawancara

mendalam (indepth interview). Data jenis ini akan diperlakukan

sebagai sumber primer yang mendasari hasil penelitian ini. Objek

penelitian ini adalah 3 kelompok; 1). Pegawai BMT ”Artha Kencana

22

Dolet Unaradjan, Pengantar Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Grasindo, 2000),

hlm. 194 23

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo, Cet. Ke-11,

1998), hlm. 22 24

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002), hlm. 107 25

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 62

Page 29: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

15

Mulia”, 2) pihak eksekutif BMT ”Artha Kencana Mulia”, dan 3)

beberapa nasabah atau investor yang menggunakan tabungan M-

Dinar.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen.26

Data yang diperoleh Penulis akan diolah

sebagai pendukung atas penelitian dari sumber-sumber yang dapat

dipercaya dan dipertanggung jawabkan secara ilmiah, meliputi data

yang bersumber dari al-Qur‟an, hadist, buku-buku, artikel, jurnal

ilmiah yang berkenaan dengan pembahasan penelitian ini dan

penelusuran melalui internet. Pada dasarnya data sekunder sebagai

sumber yang mampu memberikan informasi tambahan yang dapat

memperkuat data pokok.27

Dengan dua macam sumber tersebut, proses dan hasil penelitian

ini diharapkan dapat mengungkap dan menjelaskan pelaksanaan akad

mudharabah terhadap investasi dinar di BMT tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sebagai suatu metode yang independen

terhadap metode analisis data atau bahkan menjadi alat utama metode

26

Ibid. 27

Sumadi Suryabrata, op.cit, hlm. 8

Page 30: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

16

dan teknik analisis data.28

Untuk mendukung penulisan skripsi ini, ada

beberapa teknik pengumpulan data yang Penulis gunakan, yakni :

a. Wawancara Mendalam (indepth interview)

Wawancara atau interview adalah percakapan dengan maksud

tertentu.29

Wawancara tidak terstruktur30

atau wawancara mendalam

(indepth interview) dilakukan untuk memperoleh informasi

mendalam mengenai pemahaman dan wawasan serta respon pihak

BMT maupun para nasabah. Wawancara ini akan dilakukan secara

terarah dan intensif. Meskipun teknik wawancara digulirkan seperti

”bola salju”, namun substansi permasalahan tetap mengacu pada

pedoman yang telah dirancang.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.31

Penelitian ini akan

diperkaya dengan dokumen yang menginformasikan latar belakang

atau proses pelaksanaan akad mudharabah di BMT “Artha Kencana

Mulia”. Dokumen atau risalah yang berkembang sebelum dan

selama adanya akad mudharabah terhadap investasi dinar ini penting

28

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana 2010), hlm. 107 29

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002), hlm. 186 30

Wawancara tak tersruktur ini bersifat luwes, susunan pertanyaan dapat dirubah dan

berkembang pada saat wawancara, disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan keadaan yang

diperlukan. Lihat dalam buku Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 88 31

Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 188

Page 31: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

17

untuk bisa mengungkap berbagai informasi yang tidak bisa di

tangkap oleh media massa maupun wawancara mendalam.

4. Analisis Data

Dalam analisis data Penulis menggunakan analisis deskriptif,

yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian

(seorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.32

Penggunaan metode deskriptif analisis berguna ketika peneliti

menggambarkan (mendeskripsikan) data, sekaligus menerangkannya

(mengeksplanasikannya) ke dalam pemikiran-pemikiran yang rasional.

Sehingga tercapailah sebuah analisis data yang memiliki nilai empiris.

Oleh karena itu metode ini sering disebut dengan metode analisis

deskriptif (deskriptif analisis).33

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-

masing mempunyai titik berat yang berbeda, namun dalam satu kesatuan yang

saling mendukung dan saling melengkapi. Adapun garis besar sistematika

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

32

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2001), hlm. 63 33

Tim Penulis Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Syari‟ah IAIN Walisongo, Semarang: 2000, hlm. 17

Page 32: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

18

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II : AKAD MUDHARABAH DALAM FIQH ISLAM & TEORI

TENTANG DINAR

Bab ini berisi pembahasan pandangan Islam mengenai pengertian

dan landasan syariah mudharabah, rukun dan syarat mudharabah,

jenis-jenis mudharabah, penerapan dan skema mudharabah, serta

mengenai investasi dinar emas.

BAB III : PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI BMT

“ARTHA KENCANA MULIA”

Bab ini membahas mengenai sejarah, tujuan, visi dan misi,

struktur organisasi, produk dan jasa BMT “Artha Kencana

Mulia”, dan aplikasi investasi dinar di BMT “Artha Kencana

Mulia”.

BAB IV : ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

PELAKSANAAN INVESTASI DINAR DI BMT ”ARTHA

KENCANA MULIA”

Pembahasan mengenai kajian pandangan hukum Islam sendiri

berkenaan dengan pelaksanaan investasi dinar di BMT ”Artha

Kencana Mulia”

Page 33: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

19

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan

dalam bab IV dan saran-saran yang direkomendasikan oleh

penulis kepada instansi yang terkait serta penutup.

Page 34: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

20

BAB II

AKAD MUDHARABAH DALAM FIQH ISLAM

& TEORI TENTANG DINAR

A. Pengertian Mudharabah Dan Landasan Syariah Mudharabah

1. Pengertian Mudharabah

Mudharabah34

adalah akad35

yang telah dikenal oleh umat

muslim sejak zaman Nabi, bahkan telah dipraktikkan oleh bangsa Arab

sebelum turunnya Islam.36

Ketika Nabi Muhammad SAW berprofesi

sebagai pedagang, ia melakukan akad mudharabah dengan Khadijah.

Dengan demikian, ditinjau dari segi hukum Islam, maka praktik

mudharabah ini dibolehkan, baik menurut Al-Qur‟an, sunnah, maupun

ijma‟.37

34

Mudharabah (sleeping partnership) disebut juga qiradh atau muqaradah atau

muamalah.. Menurut para ulama fiqh perbedaan itu terletak dalam hal kebiasaan penyebutan dari

tiap-tiap daerah Islam. Penduduk Irak menyebutnya dengan mudharabah atau kadang kala juga

muamalah,, sedangkan masyarakat Islam Madinah atau penduduk Hijaz lainnya menyebutnya

dengan muqaradhah atau qirad. Lihat: „Alaudin Al Kasani, Bada‟I‟ al-Shana‟I fi Tartibi al-

Syara‟I, Juz IV, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1996), hlm. 129. Tetapi nama mudharabah tersebut lebih

luas, mudharabah dipakai oleh Imam Hanafi sedangkan Qiradh dipakai oleh Imam Syafi‟i. Lihat:

Mustofa Ahmad Al-Zarqa, Al-Madkhal Al-Fiqhi Al-„Am, Juz I, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1986), hlm.

552 35

Akad adalah perikatan, perjanjian dan pemufakatan yaitu pertalian ijab dan qabul yang

sesuai dengan kehendak syari‟at yang berpengaruh pada obyek perikatan. (lihat dalam bukunya:

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Ed. 1, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), Cet. I, hlm. 101). Menurut Mustafa Az-Zarqa‟ akad merupakan ikatan secara

hukum yang dilakukan oleh dua atau beberapa pihak yang sama-sama berkeinginan untuk

mengikatkan diri. (lihat di halaman berikutnya, 102). 36

Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: IIIT

Indonesia, 2003), hlm. 180 37

M. Anwar Ibrahim, Konsep Profit and Loss Sharing System Menurut Empat Mazhab.

Makalah tidak diterbitkan, hlm. 1-2. Menurut Al-Qur‟an, lihat misalnya dalam QS (73:20).

Menurut Sunnah, diantaranya hadis Ibnu Abbas ra bahwa Nabi mengakui syarat-syarat

mudharabah yang ditetapkan Al-„Abbas bin Abdul Muthalib kepada mudharib. Menurut Ijma,

karena sistem ini sudah dikenal sejak zaman nabi dan zaman sesudahnya. Para sahabat banyak

yang mempraktikkannya dan tidak ada yang mengingkarinya.

Page 35: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

21

Secara etimologis, mudharabah berasal dari kata al-dharb (الضزب)

yang berarti bepergian atau berjalan. Selain al-dharb disebut juga qiradh

) berarti al-qath‟u (القزض) dari al-qardhu (القزاض) عالقط ) (potongan).38

Makna keduanya memiliki relevansi satu sama lain, yaitu : Pertama

karena yang melakukan usaha yadhrib fil ardhi (berjalan dimuka bumi)

dengan berpergian untuk berdagang, maka ia berhak mendapat

keuntungan karena usaha dan kerjanya. Kedua karena masing-masing

orang yang berserikat yadhribu bisahmin (mengambil bagian dalam

keuntungan).39

Secara terminologi, pada dasarnya terdapat kesepakatan ulama

dalam substansi pengertian mudharabah. Hanya saja terdapat beberapa

variasi bahasa yang mereka gunakan dalam mengungkapkan definisi

tersebut. Berikut pengertian mudharabah menurut para ulama fiqh :

Menurut ulama Hanafiyah mendefinisikan “mudharabah adalah

suatu perjanjian untuk berkongsi di dalam keuntungan dengan modal

dari salah satu pihak dan kerja (usaha) dari pihak lain”.40

Sementara madzhab Maliki menamai “mudharabah sebagai

Penyerahan uang di muka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang

ditentukan kepada seorang yang akan menjalankan usaha dengan uang

itu dengan imbalan sebagian dari keuntungannya”.41

Madzhab Syafi‟I mendefinisikan “mudharabah bahwa pemilik

modal menyerahkan sejumlah uang kepada pengusaha untuk dijalankan

38

Hendi Suhendi, Fiqh Mualamah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 135 39

Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil Dan Profit Margin Pada Bank Syari‟ah,

(Yogyakarta: UII Press, 2004), Cet ke-2, hlm.36 40

Ibnu Abidin, Radd al-Muchtar ala al-Durr al-Mukhtar, Juz IV, (Beirut: Dar Ihya al-

Turats, 1987), hlm. 483 41

Ad-Dasuqi, Hasyiyat al-Dasuqi ala al-Syarhi al-Kabir, Juz III, (Beirut: Dar al-Fikr,

1989), hlm. 63

Page 36: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

22

dalam suatu usaha dagang dengan keuntungan menjadi milik bersama

antara keduanya”.42

Sedangkan menurut ulama Hanbali mendefinisikan “mudharabah

dengan pengertian penyerahan suatu barang atau sejenisnya dalam

jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang mengusahakannya

dengan mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya”.43

Selain definisi dari empat madzab tersebut ada beberapa definisi

dari ulama lain, yakni salah satunya Imam Saraksi, salah seorang pakar

perundangan Islam yang dikenal dalam kitab “Al-Mabsut” telah

memberikan definisi mudharabah dan keterangan sebagai berikut :

Perikatan mudharabah adalah diambil dari pada perkataan

“usaha (darb) di atas bumi. Dinamakan demikian karena mudharib

(pengguna modal orang lain) berhak untuk bekerja sama bagi hasil atas

jerih payah dan usahanya. Selain mendapat keuntungan ia juga berhak

untuk mempergunakan modal dan menentukan tujuannya sendiri. Orang-

orang Madinah memanggil kontrak jenis ini sebagai „mudharabah‟

dimana perkataan ini diambil dari perkataan „qard‟ berarti

„menyerahkan‟. Dalam hal ini pemilik modal akan menyerahkan atas

modalnya kepada amil (pengguna modal)”.44

Sayyid Sabiq berpendapat, mudharabah ialah akad antara dua

belah pihak untuk salah satu pihak mengeluarkan sejumlah uang untuk

diperdagangkan dengan syarat keuntungan dibagi dua sesuai dengan

perjanjian.45

Definisi mudharabah dalam ensiklopedi Islam :

“Mudharabah adalah usaha bersama dimana satu pihak

menyediakan modal sedangkan pihak lainnya sebagai pihak yang

42

Al Nawawi, Raudhat al-Thalibin, vol.IV, (Beirut: Dar al Fikr, tt.), hlm. 289 43

Al Bahuti, Kasysyaf al-Qina, vol.II, hlm. 509 44

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari‟ah, (Jakarta: PT.

Grasindo, 2005), hlm. 33 45

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, diterjemahkan oleh Nor Hasanuddin dari “Fiqhus Sunnah”,

Jilid 4, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), Cet. I, hlm. 217

Page 37: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

23

mengerjakannya atau sebagai pekerja. Dan keduanya menerima

sejumlah hasil dari kerja sama tersebut”.46

Menurut fatwa DSN-MUI yang ditandatangani oleh K.H. Ali

Yafie (Ketua) dan Nazri Adlani (Sekretaris) pada tanggal 1 April 2000

(26 Dzulhijjah 1420 H)47

tentang bagi hasil dengan cara mudharabah

adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak; pihak pertama

(malik, shahib al-mal, LKS) menyediakan seluruh modal; sedangkan

pihak kedua („amil, mudharib, nasabah) bertindak selaku pengelola, dan

keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak.48

Jadi, dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

mudharabah adalah suatu akad (kontrak) yang memuat penyerahan

modal khusus atau semaknanya dalam jumlah jenis dan karakternya

(sifatnya) dari seorang pemilik modal (shahibul maal) kepada pengelola

(mudharib)49

untuk dipergunakan sebagai usaha dengan ketentuan jika

usaha tersebut mendatangkan hasil maka hasil (laba) tersebut dibagi

berdua berdasarkan kesepakatan sebelumnya, sementara jika usaha

tersebut tidak mendatangkan hasil atau bangkrut maka kerugian materi

sepenuhnya ditanggung oleh pemilik modal dengan syarat dan rukun-

rukun tertentu. Jika kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

46

Cyrill Glasse, Ensiklopedi Islam (ringkas), diterjemahkan oleh Ghufron A. Mas‟adi dari

“The Concise Encyclopaedia of Islam”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 276 47

Jaih Mubarok, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syari‟ah di Indonesia, (Bandung: Pustaka

Bani Quraisy, 2004), hlm. 73 48

Fatwa DSN-MUI Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah 49

Dalam beberapa literatur fiqh, dan perekonomian Islam istilah mudharib dapat

diinisialkan kepada pemilik modal. Jika menggunakan istilah ini, maka pengelola usahanya disebut

dharib. Sementara dalam tulisan ini penyebutan dipastikan dengan istilah shahibul maal sebagai

penyedia modal dan mudharib sebagai pengelola usaha.

Page 38: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

24

kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas

kerugian tersebut.50

Mudharabah dengan kata lain merupakan perjanjian yang diatur

paling sedikit dua pihak, dapat dilakukan atas nama perseorangan atau

lembaga, antara perseorangan atau seseorang dengan lembaga atau

sebaliknya lembaga dan seseorang pihak yang memiliki modal disebut

shahibul maal51

sedang orang atau lembaga yang menerimanya dan

menjalankan aktivitas usaha disebut pengusaha atau mudharib.

Islam menghalalkan praktik bagi hasil serta mengharamkan riba,

keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun

keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.

2. Landasan Syariah Mudharabah

Para ulama mazhab sepakat bahwa mudharabah hukumnya

dibolehkan berdasarkan al-Qur‟an, sunnah, ijma‟ dan qiyas.52

Hal ini

dikarenakan akad mudharabah bertujuan untuk saling membantu antara

pemilik modal dengan seseorang yang pakar dalam memutarkan uang.

Banyak orang yang memiliki modal akan tetapi tidak pandai untuk

mengelola dan memproduktifkan uangnya, begitu pun sebaliknya

sementara banyak pula yang memiliki keahlian di bidang perdagangan

tetapi tidak memiliki modal. Atas dasar saling menolong dalam

pengelolaan modal itu, Islam memberikan kesempatan untuk saling

50

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari‟ah, Diskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: EKONESIA, 2004), hlm. 69 51

Atau disebut juga rabb al-maal 52

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: AMZAH, 2010), Cet. I, hlm. 367

Page 39: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

25

bekerjasama antara pemilik modal dengan seseorang yang terampil

dalam mengelola dan memproduktifkan modal itu.53

Dengan demikian,

akad mudharabah tercakup oleh dalil-dalil umum yang menghalalkan

seseorang atau suatu lembaga untuk berniaga dan mencari keuntungan

yang halal, serta dalil-dalil yang menghalalkan segala hal yang

bermanfaat atau yang manfaatnya lebih besar dibanding madharat-nya.

Secara umum landasan dasar syari‟ah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha, hal ini tampak dalam

ayat-ayat dan hadist-hadist berikut ini54

:

a. Al-Qur‟an

1) Dalam surat Al-Muzzamil ayat 20

… …

Artinya : “Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari

sebagian karunia Allah”. (QS. Al-Muzzamil: 20)55

Dasar dilakukannya akad mudharabah dalam ayat ini adalah

kata „yadhribun‟ yang sama dengan akar kata mudharabah yang

memiliki makna melakukan suatu perjalanan usaha.56

53

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), Cet. II, hlm. 176 54

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syari‟ah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia

Institute, 1999), hlm. 135 55

Departemen Agama RI, loc.cit. 56

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

Cet. I, hlm. 225

Page 40: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

26

2) Dalam surat Al- Jumu‟ah ayat 10

Artinya : “Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah

kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

(QS. Al-Jumu‟ah: 10)57

3) Dalam surat Al-Baqarah ayat198

Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki

hasil perniagaan) dari Tuhanmu”. (QS. Al-Baqarah:

198)58

Dalam surat Al-Jumuah ayat 10 dan surat Al-Baqarah ayat

198 di jelaskan bahwa mudharib sebagai enterpreneur adalah

sebagian dari orang-orang yang melakukan perjalanan (dharb)

untuk mencari karunia Allah SWT.59

b. Al-Hadits

Rasulullah pernah melakukan akad mudharabah dengan Siti

Khadijah (sebelum menikah dengannya) yang hartanya

diperdagangkan di negeri Syam, atau yang seumpamanya, dan para

57

Departemen Agama RI, loc.cit. 58

Ibid, hlm. 31 59

Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait Bamui & Takaful Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 33

Page 41: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

27

sahabat Nabi telah sepakat menetapkan cara perdagangan seperti

ini.60

Diriwayatkan tatkala datang seorang laki-laki dengan

membawa tiga anak perempuan seperti seorang tahanan, Rasulullah

berkata,

“Wahai hamba-hamba Allah, lakukanlah mudharabah

dengan laki-laki tersebut, pinjami dia”.61

Hadits yang diriwayatkan oleh Shuhaib :

ين سلم قب ل: حال ث ف و صل ا هلل ػل اهلل ػنو أ ن النج ت س ض ػن صي

ت ش للج خلظ الجش ثب لشؼ ا لمقب س ضخ غ إ ل أ جل غ ا لجش كخ: الج ال للج

Artinya : “Dari Shuhaib r.a. sesungguhnya nabi saw. bersabda: Ada

tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan: (1)

jual beli tempo, (2) muqaradhah (berbagi laba) (3)

mencampurkan antara gandum dengan tepung untuk

kebutuhan rumah tangga bukan untuk dijualbelikan” (

HR. Ibnu Majah)62

c. Ijma‟

Mudharabah telah ada sejak masa Jahiliah dan pada masa

Islam tetap dibenarkan sebagai praktek. Ibnu Hajar berkata, “Yang

kita pastikan adalah bahwa mudharabah telah ada pada masa Nabi

60

Imam Taqiyuddin Abubakar Bin Muhammad Alhusaini (ed.), Kifayatul Akhyar

(Kelengkapan Orang Shaleh), diterjemahkan oleh Syarifuddin Anwar dan Misbah Musthafa dari

Kifayatul Akhyar Fii Halli Ghayatil Ikhtishar, (Surabaya: CV. Bina Iman, 2007), Cet. VII, hlm.

678 61

As-Sarakhi, al-Mabsut, vol.11, hlm. 151 dan vol. 22, hlm. 99. Saya kutip dari M.

Nejatullah Siddiqi, Partnership and Profit Sharing in Islamic Law, Internasional Institute of

Islamic Economics, The Islamic Foundation, Leicerter, Islamabad, 1988, hlm. 4 62

Muhammad bin Isma‟il Al-Kahlani, Subus As-Salam, Juz 3, (Mesir: Maktabah wa

Mathba‟ah Mushthafa Al-Babiy Al-Halabi , 1960), Cet. IV, hlm. 76

Page 42: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

28

saw. Beliau mengetahui dan mengakuinya. Seandainya tidak

demikian, niscaya ia sama sekali tidak boleh.”63

Para sahabat banyak melakukan akad mudharabah dengan

cara memberikan harta anak yatim sebagai modal kepada pihak lain,

dan tidak ada riwayat yang menyatakan bahwa para sahabat yang

lain mengingkarinya. Oleh karena itu, hal ini dapat dijadikan sebagai

ijma‟.64

d. Qiyas

Adapun qiyas mudharabah disamakan dengan musyaqah.65

Selain di antara manusia, ada yang miskin dan ada yang kaya. Di sisi

lain, tidak sedikit orang miskin yang mau bekerja, tetapi tidak

memiliki modal. Dengan demikian, adanya mudharabah ditujukan

antara lain untuk memenuhi kebutuhan kedua golongan diatas, yakni

untuk kemaslahatan. 66

Selanjutnya dalam kaidah ushul fiqh :

ل ػل تحش ميب األ صل ف المؼب ملخ ا إل ثب حخ إ ال أ ن ذ ل دل

Artinya : “Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh

dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”67

63

Sayyid Sabiq, op.cit., 64

Al-Fikri, Al-Mu‟amalat Al-Maddiyah wa Al-Adabiyah, (Mesir: Mathba‟ah Mushthafa Al-

Babiy Al-Halaby, 1357 H), Cet. I, hlm. 180 65

Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Untuk Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta:

Diterbitkan kerjasama antara DSN MUI dengan Bank Indonesia, 2001), hlm. 42. Lihat juga

Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press), hlm. 16.

Musyaqah adalah suatu akad penyerahan pepohonan kepada orang yang merawatnya dengan

kesepakatan bahwa buahnya dibagi antara keduanaya, dimana sipenggarap hanya bertanggung

jawab atas penyiraman dan pemeliharaan (Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori

Ke Praktek, op.cit, hlm. 100) 66

Rachmat Syafi‟i, op.cit., hlm. 226 67

Dewan Syariah Nasional (DSN) selalu menggunakan kaidah ini dalam keputusan-

keputusannya (Himpunan Fatwa DSN Edisi Kedua Tahun 2003). Lihat: A. Djazuli, Kaidah-kaidah

Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis,

(Jakarta: Prenada Media Group, 2006), Cet. I, hlm. 130

Page 43: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

29

B. Rukun dan Syarat Mudharabah

1. Rukun Mudharabah

Dalam transaksi menggunakan akad mudharabah masing-masing

pihak mempunyai beberapa ketetentuan-ketentuan yang harus dipenuhi

dalam rangka mengikat jalinan kerjasama tersebut dalam kerangka

hukum. Menurut Hanafiah rukun mudharabah adalah ijab dan qabul

dengan lafal yang menyatakan maksud akad tersebut. Lafal untuk ijab

adalah lafal mudharabah, muqaradhah, dan muamalah atau lafal lain

yang memiliki arti demikian. Sebagai contoh, pemilik modal

mengatakan: “Ambilah modal ini dengan mudharabah, dengan

ketentuan-ketentuan yang diperoleh dibagi di antara kita berdua dengan

nisbah setengah, seperempat, atau sepertiga.”68

Adapun lafal untuk

qabul yang digunakan adalah: saya ambil (أ خذ ت), atau saya terima (قبلت),

atau saya setuju (رضيت) dan semacamnya.69

Rukun mudharabah menurut pandangan jumhur ulama ada tiga,

yaitu „aqid (pemilk modal) dan pengelola („amil/mudharib), ma‟qud

alaih (modal, pekerjaan dan keuntungan), dan yang terakhir shighat (ijab

dan qabul).70

Rukun mudharabah akan sempurna jika memenuhi rukun-

rukun sebagai berikut :71

a. Pemodal (shahibul maal),

b. Pengelola (mudharib),

68

„Alaudin Al-Kasani, op.cit, Juz. 6, hlm. 121 69

Ibid. 70

Ahmad Wardi Muslich, op.cit, hlm. 371 71

Adiwarman Azwar Karim, op.cit., hlm. 97

Page 44: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

30

c. Ada usaha yang dibagihasilkan,

d. Nisbah keuntungan,

e. Ada ijab dan qabul

2. Syarat-syarat Mudharabah

Syarat adalah hal yang sangat berpengaruh atas keberadaan

sesuatu tapi bukan merupakan bagian atau unsur pembentuk dari sesuatu

tersebut.72

Syarat-syarat sah mudharabah berhubungan dengan rukun-

rukun mudharabah itu sendiri. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai

berikut :

a. Syarat yang berkaitan dengan „aqid

Dalam akad mudharabah harus ada minimal dua pelaku,

pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal)

sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha

(mudharib). Keduanya sama dengan muwakkil dan wakil, sehingga

keduanya sah untuk melakukan tasharruf.73

Diantara syarat

keduanya ialah :

1) Pemilik modal dan pengelola ialah seorang yang merdeka dan

bukan budak karena seorang budak tidak dibenarkan untuk

bertransaksi kecuali dengan seizin tuannya.

Sesuai dengan sabda Nabi shallallahu „alaihi wa sallam,

بدا له ما ل فما له لبا ئعه إال أن يثتز طه المبتا ع مه با ع ع

72

Gemala Dewi, et al, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006), Cet. II, hlm. 119-120 73

Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fannani, Terjemahan Fathul Mu‟in,

diterjemahkan oleh Moch. Anwar, dkk, dari “Fathul Mu‟in”, Jilid 1, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1994), Cet. I, hlm. 917

Page 45: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

31

Artinya : “Barang siapa menjual seorang budak yang memiliki

harta, maka harta budak itu adalah milik penjualnya,

kecuali bila pembelinya mensyaratkan agar harta

tersebut menjadi miliknya.” (HR. al-Bukhary dan

Muslim)74

2) Keduanya cakap bertindak hukum secara syar‟i, telah baligh,

sehat akalnya dan rasyid (mampu membelanjakan hartanya dengan

baik dalam hal-hal yang berguna). Hal ini sesuai perintah Allah

Ta‟ala :

Artinya : “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang

belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam

kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok

kehidupan”. (QS. An-Nissa: 5)75

3) Memiliki wilayah al-tawkil wa al-wikalah (memiliki

kewenangan mewakilkan/memberikan kuasa dan menerima pemberi

kuasa), karena penyerahan modal oleh pihak pemberi modal kepada

pihak pengelola modal merupakan suatu bentuk pemberian kuasa

untuk mengelola modal tersebut.76

4) Tidak disyaratkan aqidain harus muslim, sehingga mudharabah

bisa dilakukan antara muslim dan dzimmi atau (musta‟man) yang ada

di negeri Islam.77

74

Muhammad Arifin Badri, “Rukun-Rukun Akad Mudharabah”, dalam

www.PengusahaMuslim.com, diakses 03 Maret 2012. 75

Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 77 76

Muhammad, Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis Syari‟ah, op.cit., hlm. 56 77

Wahbah Zuhaili, op.cit., hlm. 842

Page 46: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

32

b. Syarat yang berkaitan dengan modal (maal)

Modal adalah sejumlah uang78

pemilik dana yang diberikan

(diserahkan) kepada mudharib untuk diinvestasikan (dikelola) dalam

kegiatan usaha mudharabah. Adapun syarat-syarat modal adalah :

1) Modal harus dalam bentuk tunai tidak dalam bentuk piutang,

tetapi tidak berarti harus ada di majelis akad.

2) Jumlah modal harus diketahui secara pasti, hal ini bertujuan agar

modal yang dikelola dapat dipisahkan dari keuntungan yang akan

dibagi untuk kedua belah pihak.

3) Modal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak pengelola

(mudharib) secara langsung (tidak berangsur-angsur).

c. Syarat yang berkaitan dengan sighat (ijab dan qabul)

Sighat (ucapan) adalah penawaran dan penerimaan harus

diucapkan oleh kedua belah pihak guna menunjukkan kemauan

mereka untuk menyempurnakan kontrak. Sighat tersebut harus

sesuai dengan hal-hal berikut :

1) Harus jelas menunjukkan maksud untuk melakukan akad

mudharabah, baik secara eksplisit maupun implisit.

78

Jumhur Ulama sepakat bahwasanya modal mudharaah harus berupa uang, seperti dinar,

dirham (mata uang), rupiah, dolar dan sebagainya. Alasan Jumhur Ulama adalah apabila modal

mudharabah berupa barang maka aka nada unsure penipuan (gharar), karena dengan demikian

keuntungan menjadi tidak jelas ketika akan dibagi, dan hal ini akan menimbulkan perselisihan di

antara pemilik modal dan pengelola. Malik berkata: “Pinjaman Qiradh (mudharabah) hanya baik

dalam wujud mata uang (emas dan perak), sedangkan barang-barang lain tidak pernah

diperbolehkan”. Lihat, Imam Malik Ibn Annas, Al-Muwatta‟ Imam Malik Ibn Anas, diterjemahkan

oleh Dwi Surya Atmaja dari “Al-Muwatta‟ of Imam Malik Ibn Anas The First”, (Jakarta: PT

RajaGrafindo, 1999), Cet. I, hlm. 383

Page 47: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

33

2) Ijab dan qabul harus sesuai maksud pihak pertama cocok

dengan keinginan pihak kedua, karena sighat dianggap tidak sah jika

salah satu pihak menolak syarat-syarat yang diajukan dalam

penawaran.

3) Kontrak boleh dilakukan secara lisan atau verbal, bisa juga

secara tertulis dan ditandatangani.

Singkat kata, tidak ada kata-kata khusus yang harus

diucapkan oleh masing-masing pihak agar mudaharabah dapat

terjalin antara mereka. Hal ini dikarenakan akad mudharabah

bukanlah amalan ibadah, layaknya shalat, haji, dan lain-lain. Akan

tetapi, mudharabah adalah salah satu wujud interaksi sesama umat

manusia, sehingga dapat dijalin dengan ungkapan apa saja, yang

menunjukkan akan maksud dan kesepakatan kedua belah pihak, baik

disampaikan secara lisan atau tulisan. Penjelasan ini didukung oleh

kaidah dalam ilmu fiqih yang berbunyi :

ا لؼب د ح محكمخ

Artinya : “Adat-istiadat itu memiliki kekuatan hukum”.79

Yang dimaksud dengan adat-istiadat di sini ialah adat-istiadat

yang telah berlaku dan dijalankan oleh setiap orang dan tidak

menyelisihi syariat.

79

A. Djazuli, op.cit., hlm. 33

Page 48: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

34

d. Syarat yang berkaitan dengan keuntungan

Shahibul maal memberikan modalnya kepada mudharib dan

sebagai imbalannya ia memperoleh bagian tertentu dari keuntungan

yang diperoleh, akan tetapi jika mengalami kerugian beban

keseluruhan ditanggung oleh shahibul maal, dan mudharib tidak

menerima apa-apa atas jasa yang telah ia kerjakan karena ia juga

kehilangan keuntungan yang merupakan upahnya apabila terjadi

kerugian dalam bisnis.80

Nisbah (keuntungan) adalah jumlah yang didapat sebagai

kelebihan modal, keuntungan merupakan tujuan akhir dari akad

mudharabah. Keuntungan (nisbah) memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Keuntungan tidak boleh dihitung berdasarkan persentase dari

jumlah modal yang diinvestasikan, melainkan hanya keuntungannya

saja setelah dipotong besarnya modal.

2) Proporsi keuntungan masing-masing pihak harus diketahui pada

awal kontrak. Misalnya, 60% dari keuntungan untuk pemodal dan

40% untuk pengelola.

3) Kalau jangka waktu mudharabah relatif lama tiga tahun ke atas

maka nisbah keuntungan dapat disepakati untuk ditinjau dari waktu

ke waktu.

80

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, op.cit., hlm. 380-381. Beliau juga menegaskan

bahwa mudharabah tidak dapat dilakukan tanpa membagi hasil keuntungan, karena

apabila seluruh keuntungan ditetapkan untuk pemilik barang, maka kontrak itu di sebut Bazat:

Atau tidak seluruhnya ditetapkan untuk pengelola, hal ini dianggap suatu pinjaman.

Page 49: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

35

4) Kedua belah pihak juga harus menyepakati biaya-biaya apa saja

yang ditanggung pemodal dan biaya-biaya saja yang ditanggung

pengelola. Kesepakatan ini penting karena biaya akan

mempengaruhi nilai keuntungan.81

e. Syarat yang berkaitan dengan usaha (al-„aml)

Usaha atau pekerjaan diharapkan dapat mewakili atau

menggambarkan adanya kontribusi mudharib dalam usahanya untuk

mengembangkan modal kepada penyedia dana. Syarat-syarat yang

harus diterapkan adalah sebagai berikut :

1) Penyedia dana tidak boleh membatasi kegiatan mudharib,

seperti melarang mudharib untuk tidak sukses dalam pencarian laba.

2) Bentuk usaha/pekerjaan merupakan hak khusus mudharib, tidak

ada intervensi manajemen dari pemilik dana, meskipun demikian

madzhab Hanbali membolehkan adanya peran serta/partisipasi dari

pemilik dana dalam pekerjaan/usaha tersebut.

3) Mudharib harus mematuhi syarat-syarat yang diajukan oleh

pemilik dana, asalkan syarat-syarat tersebut tidak bertentangan

dengan kontrak mudharabah itu. Hal ini sesuai dengan :

م ثن حزا م ل اهلل ص - ػن حك أ نو كب ن ختش ط ػل الش -صب حت س س

ف كجذ جل, ا را ا ػغب ه مب ال مقب س ضخ, ضش ة لو ثو, ا ن ال تجؼل مب ل

ال تحم ئب س عجخ, ل. فب ن فؼلت ش ال تنز ل ثو ثغن مس لو ف ثحش,

من ر لك فقذ ضمنت مب ل

Artinya : “Dan dari Hakim bin Hizam, sahabat Rasullah saw.

“Sesungguhnya ia pernah memberi isyarat kepada

81

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 335

Page 50: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

36

seseorang, (yaitu) apabila ia memberi kepadanya harta

pinjaman, maka ia menetapkan (syarat-syaratnya) :

Hendaklah engkau jangan jadikan hartaku ini (untuk

membeli) binatang, jangan engkau membawanya di laut,

dan jangan engkau membawanya di tempat yang berair.

Kemudian jika engkau lakukan salah satu dari padanya,

maka berarti engkau bertanggung jawab atas hartaku

itu.”(HR. Daraquthni)82

C. Jenis-jenis Mudharabah

Pada prinsipnya mudharabah sifatnya mutlak. Artinya shahibul maal

tidak menetapkan syarat-syarat tertentu kepada mudharib. Hal ini disebabkan

karena ciri khas mudharabah zaman dulu, yakni berdasarkan hubungan

langsung dan personal yang melibatkan kepercayaan atau amanah yang

tinggi.83

Prinsip bagi hasil dengan akad mudharabah ini dibedakan menjadi

dua jenis, yakni yang bersifat tidak terbatas (muthlaqah, unrestricted) dan

bersifat terbatas (muqayyadah, restricted)84

:

1. Mudharabah muthlaqah

Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah adalah

bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya

sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan

daerah bisnis.85

82

A. Qadir Hassan, dkk, Terjemahan Nailul Authar; Himpunan Hadits-hadits Hukum,

(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987), hlm. 1833 83

Ahmad Sumiyanto, Problem dan Solusi Transaksi Mudharabah di Lembaga Keuangan

Syari‟ah Mikro Baitul Maal wat Tamwil, (Yogyakarta: Megistra Insania Press, 2005), hlm. 5 84

Muhammad Syafi‟i Antonio, op.cit, hlm. 138 85

Ibid, hlm. 137

Page 51: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

37

Investasi tidak terikat ini pada usaha perbankan atau lembaga

keuangan syari‟ah lainnya (non bank) diaplikasikan pada tabungan dan

deposito.86

2. Mudharabah muqayyadah

Mudharabah muqayyadah adalah suatu akad mudharabah dimana

pemilik modal memberikan ketentuan atau batasan-batasan yang

berkaitan dengan tempat kegiatan usaha, jenis usaha, barang yang

menjadi objek usaha, waktu, dan dari siapa barang tersebut dibeli.87

Adanya pembatasan ini sering kali mencerminkan kecenderungan umum

shahibul maal dalam memasuki dunia usaha.88

Adapun jenis mudharabah muqayyadah terbagi menjadi dua,

yaitu:

a. Mudharabah muqayyadah on balance sheet (investasi terikat)

Mudharabah muqayyadah on balance sheet (investasi terikat)

yaitu pemilik dana (shahibul maal) membatasi atau memberi syarat

kepada mudharib dalam penglolaan dana seperti misalnya hanya

melakukan mudharabah bidang tertentu, cara, waktu dan tempat

tertentu saja.89

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus dimana

pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus

86

Gemala Dewi, op.cit., hlm. 84 87

Ahmad Wardi Muslich, op.cit., hlm. 372 88

Kamil Musa, Ahkam Al-Muamalah, (Beirut: Muasisah Ar-Risalah, 1994), Cet. II, hlm.

345 89

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004), Cet II, hlm. 36

Page 52: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

38

dipatuhi oleh bank. Misalnya, disyaratkan digunakan untuk bisnis

tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.

b. Mudharabah muqayyadah of balance sheet

Mudharabah muqayyadah of balance sheet ini merupakan

jenis mudharabah dimana penyaluran dana mudharabah langsung

kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai

perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana

dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-

syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari

kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksanaan usahanya.90

D. Pendapat Ulama tentang Mudharabah

Tidak ada perselisihan lagi di kalangan muslimin tentang kebolehan

akad mudharabah. Hal ini dikarenakan mudharabah telah ada sejak zaman

jahiliyah, kemudian diakui oleh Islam. Definisi di atas selain menjelaskan

wujud mudharabah yang utuh, juga tersirat dimensi filosofis yang

melandasinya, yaitu adanya penyatuan antara modal (capital) dan usaha (skill

dan entrepreneurship) yang dapat membuat pemodal (shahibul maal) dan

pengusahanya (mudharib) berada dalam kemitraan usaha yang lebih fair dan

terbuka.91

Kegiatan ekonomi ini juga lebih mengarah kepada aspek solidaritas

yang tinggi dari pemilik modal untuk dapat membantu para tenaga terampil

90

Heri Sudarsono, op.cit., hlm. 60 91

Muhammad, op.cit., hlm. 54

Page 53: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

39

kurang modal, karena dalam kehidupan keadaan seperti ini memang tidak

bisa dihindarkan.

1. Hukum mudharabah

Dilihat dari segi hukumnya terdapat dua macam hukum

mudharabah, yaitu:

a. Mudharabah fasid

Apabila dalam melaksanakan mudharabah ada syarat-syarat

yang tidak terpenuhi, maka mudharabah tersebut dapat digolongkan

menjadi mudharabah yang fasid atau rusak.

Fuqaha sepakat bahwa hukum mudharabah yang rusak

adalah dibatalkannya mudharabah itu dan dikembalikannya harta

modal kepada pemiliknya selama harta itu belum habis diputar.92

b. Mudharabah shahih

Apabila dalam melaksanakan akad mudharabah semua syarat

dan rukun telah terpenuhi maka disebut mudharabah shahih.

Mudharabah yang sah meliputi:

1) Tentang kekuasaan mudharib

Para fuqaha telah sepakat bahwa sesungguhnya yang diberi

modal adalah mudharib sebagai wakil (pemegang amanah) bagi si

pemilik modal ketika terjadi transaksi, karena semua yang ia lakukan

telah mendapat izin dari pemilik modal dan itulah sebenarnya makna

dari kata wakil.

92

Ibn Rusd, Bidayatul Mujtahid, II, Darul Qutub Islamiyah, hlm. 245

Page 54: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

40

Jika mudharabah itu dibatalkan karena beberapa sebab yang

berlaku maka mudharabah itu dikategorikan sebagai ijarah dan si

pelaksana sebagai penjual jasa.93

2) Tentang berbagai usaha yang dilakukan mudharib dalam

mudharabah

Tindakan hukum mudharib hukumnya berbeda-beda tergantung

kepada jenis mudharabah-nya. Jika mudharabah mutlak adalah akad

penyerahan modal oleh shahibul maal kepada mudharib tanpa

menentukan jenis usaha, tempat, waktu sifat dan orang yang menjadi

mitra usahanya. Sedangkan mudharabah muqayyadah adalah akad

mudharabah di mana pemilik modal menentukan jenis usaha, waktu,

dan lain sebagainya.

3) Sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh mudharib

Dalam mudharabah ada beberapa ketentuan yang tidak boleh

dilakukan oleh mudharib kecuali ada nash yang membolehkannya,

misalnya:

a) Mudharib tidak boleh berhutang untuk untuk menambah modal.

b) Mudharib tidak boleh membeli barang dengan cara hutang

sekalipun shahibul maal mengizinkannya.

c) Mudharib tidak boleh membeli barang melebihi modal

mudharabah baik dibayar secara langsung atau tidak, karena

93

Wiroso, Op. cit., hlm. 238

Page 55: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

41

adanya larangan mengambil untung dari sesuatu yang tidak

dimiliki.

d) Mudharib juga tidak boleh memberikan harta pada orang lain

untuk mudharabah atau berserikat dengannya, atau

mencampurkan dengan hartanya sendiri atau dengan harta orang

lain kecuali, jika pemilik modal mengatakan “kerjakanlah

menurut pendapatmu” atau ia memberi izin pada

pengelolaannya.94

4) Mudharib mengulang mudharabahnya

Pertama, madzhab Hanafi berpendapat tidak boleh bagi

mudharib mengulang mudharabah harta itu dengan orang lain,

kecuali diizinkan oleh pemilik harta.95

Kedua, madzhab Malikiyah berkata bahwa pengelola (amil)

adalah penjamin (dhamin) jika ia pinjamkan harta tanpa izin

pemiliknya, artinya pelimpahannya pada yang lain untuk dikelola

dan untung saat itu adalah milik pengelola kedua dan pemilik harta,

tidak ada laba bagi pengelola pertama karena keuntungan pinjaman

adalah bonus, tidaklah ia berhak kecuali dengan pengelolaan yang

sempurna.

2. Hal-hal yang membatalkan mudharabah

Akad mudharabah akan menjadi batal atau berakhir jika terjadi

hal-hal sebagai berikut:

94

Ibid, hlm. 243 95

Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Hukum-Hukum Fiqh Islam Tinjauan Antar Madzhab,

(Semarang: Pustaka Rizqi Putra, 2001), Cet. II, hlm. 424

Page 56: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

42

a. Pembatalan dan larangan mengunakan modal (pencopotan modal)

Mudharabah menjadi batal dengan pembatalan, larangan

menggunakan modal atau pencopotan jika terdapat syarat

pembatalan atau larangan yaitu mudharib mengetahui pembatalan

dan larangan tersebut modalnya berbentuk tunai atau tidak tunai

waktu terjadinya pembatalan dan larangan tersebut.

Sedangkan, jika mudharib mengetahui pencopotan dan modal

tadi dalam bentuk barang dagangan maka ia boleh menjualnya agar

menjadi uang tunai dan ada laba. Shahibul maal tidak boleh

melarangnya, karena itu bentuk dari pembatalan haknya ini

disepakati oleh para ulama dari empat madzhab.96

b. Meninggalnya salah seorang dari keduanya

Jika shahibul maal atau mudharib meninggal maka batal

mudharabah itu menurut jumhur, karena mudharabah mencakup

wakalah. Wakalah batal dengan meninggalnya orang yang

mewakilkan atau wakilnya. Mudharabah itu batal, baik pekerja

mengetahui kematian pemilik modal atau tidak, karena kematian

adalah hukum yang menggugurkan itu tidak tergantung kepada

pengetahuan sebagaimana dalam wakalah.

Malikiyah berpendapat bahwa tidak batal mudharabah

dengan meninggalnya salah seorang dari keduanya dan ahli waris

96

Wiroso, op.cit., hlm. 260

Page 57: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

43

pemilih harta melanjutkan mudharabah tersebut jika mereka orang-

orang yang dipercaya.97

c. Salah seorang dari mereka berdua jadi gila

Mudharabah batal karena gila membatalkan kemampuan

untuk melakukan muamalat dan setiap yang membatalkan wakalah

juga membatalkan mudharabah, seperti pingsan dan larangan

terhadap pemilik modal. Adapun larangan terhadap pekerja karena

bodoh maka ia tidak dicopot menurut Hanafiyah, karena ia seperti

anak-anak yang mumayyiz dan mumayyiz boleh menerima wakalah

dari orang lain. Demikian juga dengan orang yang bodoh.98

d. Pemilik modal jadi murtad

Jika shahibul maal dibunuh karena murtad atau ikut perang

dan hakim menguatkan keikutsertaannya itu, maka mudharabah

batal di hari murtadnya itu menurut Abu Hanifah, karena ikut ke

medan perang sama dengan mati, dan mati menyebabkan hilangnya

kemampuan pemilik modal.

Kalau pekerja murtad maka mudharabah tetap berlangsung,

karena adanya kemampuan pemilik modal walaupun pekerja telah

membeli dan menjual serta mendapatkan laba, kemudian ia dibunuh

karena murtad atau meninggal atau ikut ke medan perang maka

seluruh yang telah ia lakukan hukumnya boleh dan laba dibagi untuk

keduanya, sebagaimana yang disepakati karena pekerjaan orang

97

Ibnu Rusyd, Op. cit., hlm. 240 98

Wiroso, Op.cit, hlm. 266

Page 58: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

44

yang murtad sah karena ia adalah manusia yang bisa membedakan

(mumayyiz) tanpa ada kekurangan padanya.

e. Hancurnya harta mudharabah di tangan pekerja

Mudharib lalai dalam memelihara harta, atau melakukan

sesuatu yang bertentangan dengan tujuan diadakannya akad. Dalam

kondisi yang semacam ini maka akad mudharabah batal.

Demikian juga mudharabah batal jika pekerja

menghancurkan modal atau menginfakkannya atau diserahkan

kepada orang lain lalu dihancurkannya sehingga perkerja tidak

berhak membeli sesuatu modal untuk mudharabah99

E. Investasi Dalam Islam

1. Pengertian Investasi

Investasi berasal dari bahasa Inggris “invest” yang berarti

menanam, menginvestasikan (uang, modal).100

Penanaman uang atau

modal ini bisa berupa dengan pembelian gedung-gedung, permesinan,

bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya,

dalam suatu proses produksi dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan, dan dapat pula berarti “Pertambahan persediaan benda-

benda yang ada”.101

Di dalamnya tercakup pula persediaan bahan-bahan

dasar dan benda-benda konsumsi.

99

Ibid, hlm. 261 100

John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia,

1987), Cet. ke-XV, hlm. 330 101

Winardi, Ilmu Ekonomi, (Bandung: CV. Tarsito, 1976), hlm. 54

Page 59: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

45

Selain itu dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia dinyatakan

bahwa investasi adalah setiap bentuk modal yang ditanamkan untuk

memperoleh hasil atau keuntungan setelah jangka waktu tertentu.

Besarnya investasi biasanya dinilai dengan uang.102

Sedangkan dalam istilah manajemen, investasi diartikan sebagai

pemupukan dan pendayagunaan dana dan sumber hari ini demi

keuntungan hari esok. Lebih jelas dalam bukunya Drs. Salim Basalamah,

M.S. dkk, James C. Van Horne mengemukakan bahwa investasi adalah

kegiatan yang dilangsungkan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada

waktu sekarang ini dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang

diharapkan di masa mendatang. Sedang Fietz Berald mengatakan bahwa

investasi adalah aktifitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-

sumber untuk dipakai mengadakan barang modal pada saat sekarang ini

dan dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di

masa yang akan datang.103

Dalam Islam, pengertian investasi adalah kegiatan usaha yang

mengandung resiko karena berhadapan dengan unsur ketidakpastian.

Dengan demikian, perolehan kembalinya (return) tidak pasti dan tidak

tetap. Hal ini berbeda dengan membungakan uang yang kurang

mengandung resiko karena perolehan kembaliannya berupa bunga yang

102

Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid. 7, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1989), hlm.

213 103

Salim Baslamah, M.S. dkk, Penilaian Kelayakan Rencana Penanaman Modal (Sebuah

studi proyek bermotif laba), (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994), hlm. 8

Page 60: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

46

relatif pasti dan tetap.104

Pada dasarnya investasi dalam perspektif syariah

adalah bentuk aktif dari ekonomi syariah. Dalam Islam setiap harta ada

zakatnya. Jika harta tersebut didiamkan, maka lambat laun akan termakan

oleh zakatnya. Salah satu hikmah dari zakat ini adalah mendorong setiap

Muslim untuk menginvestasikan hartanya agar bertambah.

Oleh karena itu Islam mendorong masyarakat ke arah usaha nyata

dan produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan

investasi dan melarang membungakan uang. Sesuai dengan definisi di

atas, menyimpan uang di bank Islam termasuk kategori kegiatan investasi

karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu ke waktu tidak pasti

dan tidak tetap. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada

hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai

mudharib atau pengelola dana.

Investasi yang aman secara duniawi belum tentu aman dari sisi

akhiratnya. Maksudnya investasi yang sangat menguntungkan sekalipun

dan tidak melanggar hukum positif yang berlaku belum tentu aman kalau

dilihat dari sisi syari‟ah Islam. Investasi hanya dapat dilakukan pada

instrumen keuangan yang sesuai dengan syari‟ah Islam dan tidak

mengandung riba. Di sisi lain investasi juga hanya dapat dilakukan pada

efek-efek yang diterbitkan oleh pihak yang jenis kegiatan usahanya tidak

bertentangan dengan syari‟ah Islam.105

104

Muhammad Syafi‟i Antonio, Op cit, hlm. 59 105

Adiwarman A Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, penyunting, Irwan

Kelana & Dadi M. Hasan Basri, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), Cet. ke-1, hlm. 140

Page 61: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

47

2. Dasar Hukum Berinvestasi

Beberapa landasan syari‟ah baik dalam al-Qur‟an, Hadits Nabi,

maupun kaidah fiqh yang mendasari dalam bentuk investasi harus

dilakukan berdasarkan syari‟ah. Dalam firman Allah SWT surat An-Nisa

ayat 29 yang berbunyi:

. . . .

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang dilakukan dengan suka sama suka

diantara kamu…” (QS. An-Nisa: 29)106

Dan surat at-Taubah ayat 34:

Artinya: “dan ada di antara mereka yang mengubur emas dan perak dan

menggunakannya tidak di jalan Allah; beritahukan mereka akan

mendapat siksa yang pedih” (Q.S. at-Taubah: 34)107

Dari ayat kedua diatas jelas sekali bahwa dianjurkan pada setiap

mahluk di bumi ini semata-mata rahmat dari Allah, tapi Allah melarang

untuk memakan harta sesama dengan jalan yang batil. Semua

pengeluaran yang dilakukan dengan tujuan pameran atau kemegahan

yang dipamerkan dan dapat mencerminkan kesombongan mempunyai

pengaruh pelebaran dari pada penyempitan. Kesenjangan sosial antara

106

Departemen Agama RI, hlm. 83 107

Ibid, hlm. 192

Page 62: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

48

yang kaya dan yang miskin telah disalahkan oleh Islam. Nabi

mengajarkan kepada kaum Muslim untuk rendah hati dan mendesak

mereka untuk menerapkan pola hidup yang tidak mencerminkan

kesombongan. Sebagaimana beliau berkata:108

“Aku tidak kuatir kamu akan menderita karena miskin.

Bagaimanapun, aku merasa yakin bahwa dunia akan berkembang sendiri

untukmu seperti yang telah dilakukannya sebelum kamu, dan bahwa

kamu akan saling memandang demi kepentingannya seperti yang terjadi

sebelum kamu, demikian rupa sehingga hal ini akan menghancurkan

kamu seperti yang terjadi sebelum kamu”.

Ajaran Islam sangat mendorong kegiatan menabung dan investasi

karena Nabi tidak setuju membiarkan sumber daya secara tidak

produktif. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

ػن أ ث سلمخ ػن أ قب ل ا لش ثغ ثن نب ف غ أ ث ت ثخ : حذ حنب مؼب خ ػن ح

ل اهلل صل اهلل ػلو سلم : من كب اهلل ػنو قب ل : قب ل س س ث ىش ش ح س ض

منحيب أ خب ه, فإ ن أ ث فلمسك أ س ضو نت لو أس ض فلز س ػيب أ ل

109مسلم( )ساه

Artinya:“Rabi‟ bin Nafi‟ Abu Taubah berkata: Mu‟awiyah

mengkhabarkan dari Yahya dari Abi Salamah dari Abu

Hurairah ra, berkata: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa

mempunyai tanah, maka hendaklah tanahnya itu ditanaminya

atau hendaklah diberikan saudaranya. Jika dia tidak mau

berbuat demikian, maka hendaklah dia memelihara tanahnya

itu”. (H.R Muslim)

Ini karena pengembangan tanah dan investasi yang produktif

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Islam untuk hal-hal

108

M. Umer Chapra, Al qur‟an Menuju Sistem Moneter yang Adil, (Seri Tafsir Al Qur‟an

Bil Ilmi No. 06), (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), hlm. 57 109

Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz III, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.t), hlm. 102

Page 63: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

49

yang penting maupun kenikmatan dan tentunya melakukan hal ini sesuai

dengan sistem Islam.110

3. Investasi Dinar Emas

Banyak alat instrumen investasi yang sering digunakan oleh

masyarakat untuk berinvestasi. Misalnya tanah, emas, rumah, asuransi

unit-link, deposito, saham, obligasi (syariah dan konvensional),

reksadana, dan lain sebagainya. Namun belum banyak yang mengetahui

bahwa dinar (koin dinar emas) merupakan salah satu instrumen investasi.

a. Mengenal dinar (dirham) Islam

Di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan

dinar dan dirham telah digunakan sejak awal Islam baik untuk

kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai

berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924.111

Pada

zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi

bersamaan dengan pencetakan uang dirham pertama di

Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak

dibakukan yaitu berat 7 dinar sama dengan 10 dirham.112

Berat 1

dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan

berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua

ujungnya.113

110

M. Umer Chapra, op.cit, hlm. 61 111

M.Iqbal, Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar&Dirham, (Depok: Spiritual

Learning Centre & Dinar Club, 2007), hlm. 18 112

Ibid 113

Zallum, Abdul Qadim, Ahmad S., dkk, Sistem Keuangan di Negara Khalifah, (Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah, 2006), hlm. 110

Page 64: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

50

Timbangan berat uang 1 dinar Islam yang diterbitkan pada

masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini

sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan

mata uang Yunani yang disebut Drachma. Selama tujuh abad dari

abad ke-13 sampai awal abad ke-20, dinar dan dirham adalah mata

uang yang paling luas digunakan. Penggunaan dinar dirham meliputi

seluruh wilayah kekuasaan Utsmaniyah yang meliputi tiga benua

yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan

sebagian Asia.

Atas dasar rumusan hubungan berat antara dinar dan dirham

dan hasil penimbangan dinar ini, maka dapat pula dihitung berat 1

dirham adalah 7/10 × 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram.114

Selain emas dan perak, baik di negeri Islam maupun non Islam juga

dikenal uang logam yang dibuat dari tembaga atau perunggu. Dalam

fiqh Islam, uang emas dan perak dikenal sebagai alat tukar yang

hakiki (thaman haqiqi dan thaman khalqi) sedangkan uang dari

temabaga atau perunggu dikenal sebagai fulus dan menjadi alat tukar

berdasar kesepakatan atau thaman istilahi. Dari sisi sifatnya yang

114

Mengenai kemurnian emas yang dipakai di dinar dan perak yang dipakai di dirham

belum ditemukan referansi yang kuat. Meskipun demikian ada referensi yang menunujukkan

bahwa emas yang dipakai untuk dinar adalah memiliki kemurnian 22 karat. Hal ini masuk akal

karena pemurnian emas yang dilakukan dengan teknologi zaman itu kemungkinan besar memang

hanya mendekati 22 karat atau mendekati kemurnian 91.7%; alas an kedua adalah apabila

pemurnian mencapai 24 karat atau 99.999+% uang dinar akan terlalu lembek sehingga mudah

berubah bentuk. Mengenai perak ada disebutkan perak murni, namun inipun tidak murni 100%

karena dengan teknologi yang ada saat inipun tingkat kemurnian perak hanya mencapai 99.999+%.

Wallahu A‟lam.

Page 65: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

51

tidak memiliki nilai intrinsik sebesar nilai tukarnya, fulus ini lebih

dekat kepada sifat uang kertas yang kita kenal sekarang.115

Di Indonesia di masa ini, dinar dan dirham hanya diproduksi

oleh Logam Mulia, PT. Aneka Tambang TBK. Saat ini logam mulia-

lah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu

memproduksikan dinar dirham dengan kadar dan berat sesuai dengan

standar dinar dan dirham di masa awal-awal Islam.116

Standar kadar

dan berat inipun tidak hanya disertifikasi secara nasional oleh

Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga

sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu

London Bullion Market Association (LBMA).117

b. Bukti stabilitas daya beli dinar (emas) dan dirham (perak)

Beberapa bukti sejarah yang bisa diandalkan karena

diungkapkan dalam al-Qur‟an dan hadits, untuk menguatkan teori

bahwa harga emas (dinar) dan perak (dirham) adalah tetap,

sedangkan mata uang lain yang tidak memiliki nilai intrinsik terus

mengalami penurunan daya beli (terjadi inflansi).

Dalam al-Qur‟an yang agung, Allah SWT berfirman:

115

Waqar Masood Khan, Transition to Riba Free Economy, (New Delhi: Adam Publisher,

2004), hlm. 225 116

Muhaimin Iqbal, Dinar the Real….,hlm. 32 117

Ibid

Page 66: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

52

Artinya: “Dan Demikianlah kami bangunkan mereka agar mereka

saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah

seorang di antara mereka, „sudah berapa lamakah kamu

berada (disini?)‟. Mereka menjawab, „Kita berada (disini)

sehari atau setengah hari‟. Berkata (yang lain lagi),

„Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu

berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara

kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu

ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih

baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu,

dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah

sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun”. (QS.

Al Kahfi: 19)118

Dari ayat tersebut diungkapkan bahwa mereka meminta salah

satu rekannya untuk membeli makanan di Kota dengan uang

peraknya. Jika diasumsikan, para pemuda tersebut membawa 2-3

keping uang perak saja, maka ini dikonversikan ke nilai Rupiah

sekarang akan berkisar Rp 90.000. Dengan perak yang sama

sekarang (1 dirham sekarang sekitar Rp 30.000) kita dapat membeli

makanan untuk beberapa orang. Jadi setelah lebih kurang 18 abad

(sejak zaman Ashabul Kahfi) daya beli uang perak relatif sama.119

Mengenai daya beli uang emas dinar dapat dilihat dari hadits:

أن النج ح الجبسق شبح ػن ػش أػغبه دنبسا شتش ثو أضحخ أ

ن فجب ع إحذاىمب ثذنب دفب شتش شبت نبسفذ ػب لو ثبلجش كخ ف س فأ تبه ثشبح

اه الخمسخ إ اشتش تشاثب لش ثح فو. س ؼو فكبن ل . ث قذأخشجو لب النسب ئ

لم سق لفظ ضمن حذج والجخبس “Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan

kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia

118

Departemen Agama, op.cit, hlm. 295 119

Muhaimin Iqbal, op.ct, hlm. 33-34

Page 67: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

53

berkata „Saya mendengar penduduk bercerita tentang Urwah,

bahwa Nabi saw memberikan uang satu dinar kepadanya agar

dibelikan seekor kambing untuk beliau. Lalu dengan uang tersebut

ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan

harga satu dinar. Ia pulang membawa satu dinar dan satu ekor

kambing. Nabi saw mendoakannya dengan keberkatan dalam jual

belinya. Seandainya „Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung. ”

(HR Bukhari)120

Dari hadits tersebut bisa diketahui bahwa harga pasaran

kambing pada zaman Rasulullah saw adalah satu dinar. Jika kita

anggap harga kambing yang sedang adalah satu dinar, yang kecil

setengah dinar dan yang besar dua dinar pada zaman Rasulullah saw

maka sekarang pun dengan setengah sampai dua dinar (saat ini dinar

Rp 2.203.213,-) kita bisa membeli seekor kambing di manapun di

seluruh dunia.121

c. Aplikasi investasi berbasis dinar

Uang memiliki tiga fungsi yaitu fungsi alat tukar (medium of

exchange), fungsi satuan pembukuan (unit of account), dan fungsi

penyimpan nilai (store of value).122

Di Indonesia saat ini uang yang

diakui sebagai alat tukar hanya uang rupiah, maka dinar belum

menjadi alat tukar yang sah dalam bermuamalah. Meskipun

demikian, dua fungsi uang yang lain dapat diperankan oleh dinar

dengan jauh lebih baik dibandingkan mata uang rupiah.123

Dinar apabila digunakan sebagai alat ukur dan alat untuk

menyimpan atau mempertahankan kekayaan umat Islam sudah

120

Ibid 121

Ibid 122

Muhaimin Iqbal, Dinar Solution…..,hlm. 107 123

Ibid

Page 68: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

54

memberi manfaat yang besar karena kekayaan umat ini tidak bisa

dipermainkan oleh para spekulan pasar uang, manfaat dinar tidak

berhenti disini.124

Dinar hanyalah salah satu dari roda-roda ekonomi Islam yang

akan memakmurkan umat ini dan mengunggulkannya diatas umat

yang lain sebagaimana janji Allah SWT dalam al-Qur‟an:

Artinya: “Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula)

bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika

kamu orang beriman” (Q.S Ali Imron: 139)125

Roda-roda ekonomi Islam yang harus ikut berputar bersama

dengan kembalinya dinar dan (dirham) adalah sistem pembiayaan

yang bebas riba, pengelolaan pasar Islam dengan aturan syariah

Islam dan memasyarakatnya zakat, infaq, sedekah dan wakaf seluas-

luasnya.

Ilustrasi berikut menggambarkan sistem ekonomi Islam yang

digerakkan oleh roda-rodanya.126

124

Muhaimin Iqbal, op.cit, hlm. 137 125

Departemen Agama RI, hlm. 67 126

Muhaimin Iqbal, op.cit, hlm. 138

Page 69: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

55

Gambar 2.1: Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam

Satu dinar didefinisikan sebagai satu koin emas dengan berat

4,25 gram dan kadar 22 karat.127

Dinar menjadi salah satu alat

investasi yang patut diperhitungkan, mengingat nilainya yang terus

terapresiasi terhadap dollar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Jika diperbandingkan, maka investasi dalam dinar merupakan

yang paling menguntungkan dan mendapat nilai tambah secara

syari‟ah. Misalnya saja perbandingan antara asuransi, deposito, dan

dinar, diinvestasikan Rp. 500.000/ bulan, untuk masing-masing

instrumen investasi tersebut, selama 20 tahun. Maka analisisnya

sebagai berikut:128

127

Ibid, hlm. 162 128

Muhaimin Iqbal, “Bagaimana Langkah Memulai Investasi di Dinar Emas Dirham Perak”,

dalam http://dinaremasku.com, diakses pada tanggal 10 April 2012

Uang yang adil:

Dinar & Dirham

Harta yang berputar:

ZIS, & Wakaf

Pasar yang Syar'i

Akses bebas pelaku Pasar yang adil, jujur, hati-hati

& competent

Pembiayaan Bebas Riba:

Qirad/Mudharabah

Page 70: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

56

Asuransi Dengan hasil investasi 12% per tahun, maka setelah 20

tahun kita menaruh uang di asuransi tersebut, uang kita

menjadi Rp 162 juta. Pada asuransi ini, uang kita ada yang

“disedot” untuk biaya akuisisi, atau biaya administrasi

yang lumayan besar dari premi yang kita bayarkan setiap

bulannya. Namun, kelebihannya ada nilai proteksi yang

diberikan dari asuransi ini

Deposito Dengan hasil investasi 8% per tahun, maka setelah 20

tahun, uang kita akan menjadi Rp 224 juta. Lebih besar

dari asuransi, karena di deposito tidak ada biaya akuisisi

seperti di asuransi. Namun, deposito tidak memiliki nilai

proteksi.

Dinar Dengan rata-rata apresiasi nilai emas per tahun dari

statistik 40 tahun Kitco, yaitu 31% per tahun. Maka setelah

20 tahun, uang kita menjadi Rp 4,1 Milyar. Sangat jauh

berbeda dengan dua instrumen sebelumnya.

Keunggulan investasi emas (dinar) ini yaitu memiliki nilai

nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang

melekat atau bawaan pada benda itu (innate).129

Ketiga keunggulan

nilai ini tdak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat

berharga dan uang kertas. Default value (nilai asal) dari investasi

emas tinggi, kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan

kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan kembali ke

nilai yang sesungguhnya yang memang tinggi.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam berinvestasi dinar,

yaitu sebagai berikut:130

Kelebihan dinar meliputi:

a. Memiliki sifat unit account; mudah dijumlahkan dan dibagi

129

Ibid. 130

Ibid

Page 71: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

57

b. Sangat liquid untuk diperjual-belikan karena kemudahan dibagi

dan dijumlahkan

c. Memiliki nilai da‟wah tinggi karena sosialisasi dinar akan

mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri

d. Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas

internasional; hanya dengan dikurangkan biaya administrasi dan

penjualan sekitar 4% dari harga pasar

e. Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada

kendala model dan ukuran

Sedangkan kelemahan dinar yaitu:

a. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN

10% (Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 83/Kmk.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara

pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus

dibayar „toko emas‟ penjual Dinar adalah 2%)

b. Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3% – 5 %

dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan

Sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang seluruh peradaban

manusia di muka bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas

berlaku secara universal dan tidak mengenal istilah kadaluwarsa.

Dinar dan dirham sudah ada sejak sebelum Islam lahir, karena dinar

(Dinarium) sudah dipakai di Romawi sebelumnya dan dirham sudah

dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum

Page 72: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

58

Islam namun setelah turunnya Islam tidak dilarang atau bahkan juga

digunakan oleh Rasulullah SAW, maka hal itu menjadi ketetapan

(taqrir) Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran

Islam itu sendiri, dinar dan dirham masuk kategori ini.

Page 73: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

59

BAB III

PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI

BMT “ARTHA KENCANA MULIA”

A. GAMBARAN UMUM BMT “Artha Kencana Mulia”

1. Sejarah Berdirinya BMT “Artha Kencana Mulia”

Di Indonesia sendiri setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia

(BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip

syariah. Operasinalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyakat kecil

dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga

keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk

mengatasi hambatan operasioanal daerah. Disamping itu di tengah-

tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba berkecukupan muncul

kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan akidah ini

bukan hanya dipengaruhi oleh aspek syiar Islam tetapi juga dipengaruhi

oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu peran BMT agar

mampu lebih aktif dalam memperbaiki kondisi tersebut.

Di bawah naungan organisasi yang sangat terpecaya ICMI (Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia) Orwil Jateng BMT “Artha Kencana

Mulia” lahir, yang digagas oleh Bapak Ade Adityawarman beserta rekan-

rekannya.131

Berlangsung di kampus UNISSULA pada hari Sabtu tanggal

25 Juni 2011, sekaligus pula diadakan acara diskusi yang bertajuk

131

Hasil wawancara dengan Bapak M.Hasyim pada tanggal 07 Juni 2012

Page 74: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

60

“Membangun Kemakmuran Indonesia dengan Ekonomi Islam: Dinar dan

Dirham sebagai Solusi”, bersamaan dengan Musywil ke-5 yang secara

aklamasi memilih Dr. Ir .Didik Eko Budi Santoso MT sebagai ketua

ICMI Jateng periode 2011-2016.132

Beberapa tamu undangan antara lain

Ir. H. Muhaimin Iqbal (anggota DSN dan Founder Gerai Dinar), para

praktisi, akademisi ekonomi Islam, anggota Parpol, dan dari pemerintah

provinsi Jateng. Acara diskusi resmi di buka pada pukul 09.00 WIB oleh

salah satu Presidium Nasional ICMI yaitu Dr. Hj. Muh. Ibrahim.133

BMT “Artha Kencana Mulia” menyediakan wadah investasi di

bidang keuangan syariah melalui produk dinar. Menghadirkan kembali

dinar dan dirham sebagai solusi dan timbangan yang adil di tengah-

tengah masyarakat.134

Hadir di tengah-tengah pemukiman masyarakat

yang padat di area yang nyaman. Sejak 11 November 2011, BMT “Artha

Kencana Mulia” telah resmi dan mendapatkan pengakuan dari Dinas

Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah untuk menjadi Badan Usaha

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Artha Kencana Mulia, dengan nomor

badan usaha : 14290/BH/XIV/2011.135

BMT ini hanyalah satu dari sekian

banyak BMT bentukan ICMI yang tersebar di berbagai penjuru tanah air.

Untuk lebih mesukseskan BMT ini maka di lakukan penandatanganan

132

Data diambil dari Dokumen BMT “Artha Kencana Mulia” 133

Kseisundip, “FoSSEI Jateng Goes To ICMI Jateng „Diskusi Pakar Bersama Ir. H.

Muhaimin Iqbal”, dalam http://kseirsundip.wordpress.com/2011/07/20/35/ , diakses tanggal 20

Mei 2012 134

Khoirul Anwar, “Cendekiawan Muslim Jawa Tengah, Mandiri Melalui ICMI Business

Centre” dalam http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/05/12/cendikiawan-muslim-jawa-

tengah-mandiri-melalui-icmi-business-centre/, diakses pada tanggal 12 April 2012 135

Data diambil dari Dokumen BMT “Artha Kencana Mulia”

Page 75: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

61

“Dukung Gerakan Dinar Dirham” oleh seluruh pengurus ICMI yang

hadir pada acara ini.136

Dengan memegang komitmen menjunjung nilai-

nilai keadilan, BMT “Artha Kencana Mulia” hadir membangun

kemakmuran Indonesia dengan Ekonomi Islam yang bebas ribawi.

Bersama dinar dan dirham diyakini mampu memberikan solusi untuk

melindungi harta umat.

2. Visi dan Misi BMT “Artha Kencana Mulia”

Suatu organisasi atau perusahaan mana pun pasti memiliki visi

dan misi, sehingga dengan visi dan misi yang dimiliki tersebut, arah dan

perkembangan dapat terarah. Begitu pula dengan BMT “Artha Kencana

Mulia”, mempunyai arah dan perkembangannya sendiri.

a. Visi

Mencerahkan dunia melalui sistem Ekonomi Islam

b. Misi

Meningkatkan kesadaran masyarakat

Mengembangkan Institusi Islam yang nyata

Menciptakan praktik-praktik bisnis Islam yang modern.

Memperkuat melindungi menumbuhkan kesejahteraan

masyarakat sebagai perwujudan Rahmatan Lil Alamin.

3. Lokasi BMT “Artha Kencana Mulia”

BMT “Artha Kencana Mulia” terletak di Jalan Durian Selatan I

No. 12, Srondol Wetan, Semarang. Lokasi ini dipilih karena:

136

Khoirul Anwar, op.cit.

Page 76: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

62

a. Dekat dengan tempat nasabah, sehingga mempermudah nasabah

untuk menabung dan mengambil uang.

b. Letaknya yang sangat strategis, sehingga mempermudah bagi para

nasabah untuk menjangkaunya.

c. Jalannya ramai dan banyak perumahan mewah sehingga lebih

berpotensi untuk mendapatkan calon nasabah atau investor.

4. Komitmen Pelayanan

Dalam rangka mendukung pelayanan prima, cepat tepat dan

amanah sesuai dengan prinsip syariah. BMT “Artha Kencana Mulia”

memiliki sarana perkantoran yang nyaman untuk nasabah.

5. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan maka diperlukan struktur organisasi yang baik dan jelas,

sehingga dapat diketahui tugas masing-masing dan kesimpangsiuran

dalam menjalani tugas dapat dihindari.

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi

RAPAT ANGGOTA

PENGURUS PENGAWAS

UNIT JASA UNIT SIMPAN

PINJAM

UNIT

PERDAGANGAN

ANGGOTA

Page 77: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

63

Sumber: Dokumen BMT “Artha Kencana Mulia”.137

Sedangkan nama dan tugas masing-masing bagian adalah sebagai

berikut:138

I. PENGURUS

1. Ketua : DR. Suharnomo M.Si

2. Sekretaris : Budi Setiyono, Ph.D

3. Bendahara : Adityawarman M. Acc. Ak.

II. PENGELOLA

1. Manager : Sofyan Eko Putra, SE.

2. Accounting : Khoirul Anwar

3. Teller : Masykur Hasyim

4. Customer Service : Ulin Ni‟mah

III. BADAN PEMERIKSA (PENGAWAS)

1. Ketua : Fuad Mas‟ud. SE.,MIR

2. Anggota : DR. Sudarno, SE., MSi

Dr. Ing Asnawi, ST

IV. DEWAN PENANGGUNG JAWAB

Ketua ICMI Jateng : Dr. Ir. H. Didik Eko Budi Santoso, ST. MT.

6. Produk dan Jasa BMT “Artha Kencana Mulia”

a. Tabungan M-Dinar

Tabungan untuk perorangan, perusahaan atau lembaga

berbasis Dinar guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

137

Data diambil dari dokumen BMT “Artha KencanaMulia” Semarang 138

Data diperoleh dari dokumen BMT “Artha Kencana Mulia”

Page 78: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

64

Tabungan M-Dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang sama

dengan tabungan di bank syariah, dilakukan dengan akad

mudharabah, jadi akan ada bagi hasil dari tabungan tersebut yang

akan masuk secara otomatis setiap awal bulan.

b. DinarKu

Produk kepemilikan dinar melalui pembelian emas secara

tunai dan atau penjualan dinar, dengan akad sharf. Dinar sebagai

alternatif yang aman untuk menjaga fortofolio asset kekayaan.139

Selain itu merupakan „jembatan‟ untuk mewujudkan ibadah haji,

mempersiapkan pendidikan untuk anak, memiliki tempat tinggal dan

kendaraan.140

c. Tabungan M-Dinar untuk Pensiun

Tabungan M-Dinar Pensiun adalah tabungan pensiun untuk

perorangan, perusahaan atau lembaga yang berbasis dinar. Program

ini ditawarkan secara otomatis atau sukarela kepada karyawan.

Secara otomatis berarti perusahaan mendaftarkan karyawan sebagai

nasabah Tabungan M-Dinar, secara sukarela berarti bahwa karyawan

secara tidak dipaksa ikut dalam program Tabungan M-Dinar Pensiun

yang ditawarkan oleh BMT “Artha Kencana Mulia”, dengan cara

pemotongan gaji untuk melakukan setoran. Teknis Pelaksanaan ini

dapat di diskusikan untuk disetujui bersama agar pelaksanaan

program ini dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang maksimal.

139

Data diperoleh dari brosur produk DinarKu oleh BMT “Artha Kencana Mulia” 140

Ibid

Page 79: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

65

B. Aplikasi Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar Di

BMT “Artha Kencana Mulia”

Dari tahun ke tahun BMT “Artha Kencana Mulia” menunjukkan kerja

yang sangat baik. Terbukti dengan meningkatnya volume usaha dan semakin

meningkatnya aset, dan di sisi lain, keberadaannya semakin dipercaya

masyarakat.141

Sebagai lembaga keuangan syariah BMT “Artha Kencana

Mulia” tidak hanya menampung dana dari masyarakat, tetapi juga

menyalurkan dana ke masyarakat. Penyaluran dana ini biasanya dilakukan

oleh BMT “Artha Kencana Mulia” dalam bentuk pembiayaan-pembiayaan

terhadap usaha yang dijalankan oleh masyarakat.

Berdasarkan penelitian penulis bahwa dalam produk penghimpunan

dana investasi, BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang membuka layanan

kepada masyarakat dalam produk, yaitu Tabungan M-Dinar (Online

Transactions Record), yang berdasarkan prinsip mudharabah (bagi hasil).

Teknologi M-Dinar merupakan infrastruktur produk Gerai Dinar yang baru

hasil kolaborasi dengan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin,142

sehingga terjalin

kerjasama diantara keduanya.

141

Hasil wawancara dengan Bapak Masykur Hasyim, selaku Bagian Teller di BMT “Artha

Kencana Mulia” pada tanggal 11 Juni 2012 142

Hasil wawancara dengan NN, customer service BMT Darul Muttaqien, Kelapa Dua,

Cimanggis-Depok, Jawa Barat pada tanggal 11 Juni 2012

Page 80: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

66

Gambar 3.2:143

Skema kerjasama pihak yang menjalankan M-Dinar

Dalam tabungan M-Dinar ini BMT “Artha Kencana Mulia” bertindak

sebagai pengelola dana (mudharib), sedangkan nasabah sebagai penyandang

dana (shahibul maal) dengan sistem bagi hasil sesuai dengan nisbah yang

telah disepakati oleh pihak BMT “Artha Kencana Mulia” dengan nasabah.

Simpanan atau tabungan merupakan akad mudharabah muthlaqah

yang berarti pihak mudharib (BMT) diberi kuasa penuh untuk menjalankan

usahanya tanpa batasan dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis usaha

dan nasabah atau pelanggannya. Simpanan adalah perjanjian kerjasama antara

pemilik modal (penabung atau shahibul maal) dengan pengusaha (BMT atau

mudharib) atas dasar bagi hasil.

BMT “Artha Kencana Mulia” sangat berhati-hati dalam menyalurkan

dana tersebut ke dalam bentuk pembiayaan, terlebih-lebih dalam pembiayaan

investasi mudharabah, karena dalam pembiayaan investasi mudharabah

memiliki resiko yang sangat tinggi sehingga menuntut kepercayaan dan

kejujuran (amanah) yang tinggi dari nasabah. Oleh karena itu BMT “Artha

143

Dokumen BMT Daarul Muttaqin

Page 81: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

67

Kencana Mulia” sangat selektif dan berhati-hati dalam melakukan

pembiayaan ini.144

Tujuan tabungan M-Dinar adalah memungkinkan kita semua

pengguna dinar untuk mencicil dinar dalam bentuk tabungan, tidak harus

dalam kelipatan 1 dinar serta memeratakan dinar untuk seluruh golongan

masyarakat yang tertarik memiliki dinar dengan cara yang bertahap.145

Tabungan M-Dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang sama dengan

tabungan di bank syariah. Bedanya dengan tabungan bank, tabungan M-Dinar

ini dalam satuan dinar, termasuk bagi hasilnya juga dalam satuan dinar.

Penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menandatangani BMT atau

menggunakan aplikasi online yang sebelumnya dikonfirmasikan terlebih

dahulu dengan pihak BMT.

Bukti kepemilikan Tabungan M-Dinar adalah berupa nomor rekening

M-Dinar dan juga akan dapat buku tabungan M-Dinar, serta histori transaksi

ataupun saldo tabungan dapat dipantau di situs http://m-dinar.com, sama

seperti internet banking pada bank.146

Terkait mengenai legalitas produk-produk Dinar berbasis teknologi

seperti M-Dinar, maka ada dua aspek legalitas yang bisa dijelaskan, yakni

sebagai berikut:147

Legalitas dari aspek hukum positif negara (Indonesia dan

144

Hasil wawancara dengan Bapak Adityawarman, selaku Bendahara di BMT “Artha

Kencana Mulia”, Semarang pada tanggal 20 Maret 2012 145

Hasil wawancara dengan NN, customer service BMT Darul Muttaqien, Kelapa Dua,

Cimanggis-Depok, Jawa Barat pada tanggal 11 Juni 2012 146

Ibid 147

Raja Dinar, “Aspek Syar‟I M-Dinar” dalam http://aspek-syari-m-dinar-.php.htm/,

diakses pada tanggal 11 Mei 2012

Page 82: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

68

juga negara-negara lain dimana M-Dinar digunakan) dan aspek legalitas dari

segi Syariah.

Dari sisi hukum positif negara, harus diakui bahwa kecepatan

perkembangan teknologi mendahului kecepatan perkembangan hukum positif

buatan manusia. Sangat bisa jadi memang belum ada hukum yang pas yang

mengatur transaksi pembayaran global yang menggunakan system e-payment,

paypal, e-gold, e-dinar, Goldmoney, dan lain sebagainya. Sedangkan dasar

BMT “Artha Kencana Mulia” untuk melakukan usaha adalah menggunakan

Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi.148

Sejak 11 November 2011, BMT “Artha Kencana Mulia” telah resmi dan

mendapatkan pengakuan dari Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa

Tengah untuk menjadi Badan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah “Artha

Kencana Mulia”, dengan nomor badan usaha: 14290/BH/XIV/2011.149

Berbeda dengan sistem hukum buatan manusia yang selalu terlambat

mengantisisipasi perkembangan zaman; hukum Allah sebaliknya sangat

antisipatif dan selalu fit untuk perkembangan teknologi yang secanggih

apapun. Inilah makna Islam sebagai agama akhir zaman itu; kembali ke Islam

tidak identik dengan kembali ke sistem yang kuno.

148

Hasil wawancara dengan Bapak Adityawarman, selaku Bendahara di BMT “Artha

Kencana Mulia”, Semarang pada tanggal 20 Maret 2012 149

Data diperoleh dari dokumen BMT “Artha Kencana Mulia”

Page 83: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

69

Contoh hadits berikut :150

الفضخ ػجب دح ػن ثب ثن الصب مت قب ل : قب ل س س ل اهلل الز ىت ثب لز ىت

الملح ثب لملح مخال ثم التمش ثب لتمش الشؼش ثب لشؼش الجش ثب لجش ا ء خل لفضخ س

ذ ا ء ذا ث ف شئتم إرا كب ن ثس ؼا ك اه فإرا اختلفت ىزه األ صنب ف فج ذ. )س ذا ث

مسلم(Artinya: “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya

Rasullah bersabda: “(Diperbolehkan menjual) emas

dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan

gandum, sya‟ir dengan sya‟ir, kurma dengan kurma, dan

garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan

sejenis serta secara tunai – dari tangan ke tangan. Jika

jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan

secara tunai – dari tangan ke tangan.” (HR. Muslim)

Dr. Wahbah Al-Zuhayli, dalam mengartikan jual beli „tunai dari

tangan ke tangan dalam satu majlis bay‟ (satu pertemuan atau sesi

perdagangan), beliau menyatakan bahwa majlis bay‟ tidak berarti harus satu

rauangan atau tempat fisik dimana penjual dan pembeli bertemu secara fisik.

Mereka (penjual dan pembeli) bisa saja terpisah secara fisik – asal keduanya

bisa saling berkomunikasi – maka mereka masih dapat dikatakan dalam satu

majlis bay‟.151

Situasi berikut menjadi sepenuhnya sesuai syariah dengan

penafsiran yang tepat, yaitu:

a. Jual beli gandum dalam gudang yang sangat besar sekalipun, dapat cukup

dilakukan serah terimanya dengan penyerahan akses terhadap

pemanfaatan gandum tersebut ke pembeli. Akses ini bisa berupa kunci

gudang, bisa user id dan password untuk pemindahan barang dan lain

sebagainya.

150

Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, diterjemahkan oleh Harun Zen & Zaenal

Mutaqin dari “Bulughul Maram min Adillatil Ahkam”, (Bandung: Jabal, 2011) hlm. 207 151

Wahbah Al-Zuhayli, Al-Fiqh Al-Islmai wa Adillatuh, dalam bahasa Inggris: “Financial

Transactions In Islamic Jurisprudence”, (Damaskus: Dar Al-Fikr, 2003), hlm. 180

Page 84: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

70

b. Perpindahan uang dari account to account, dari satu mata uang ke mata

uang lainnya lewat transfer M-banking, internet banking menjadi punya

dasar yang syar‟i.

c. Perpindahan account M-Dinar dari Gerai Dinar ke account pelanggan M-

Dinar juga memiliki dasar yang sama. Begitu pelanggan M-Dinar

menerima user id dan password atau bertambah saldo-nya di M-Dinar

Accountnya, pembeli tersebut memiliki akses penuh dan dapat

memanfaatkan Dinar yang ada di accountnya; artinya Dinar sudah dapat

diartikan di delivered.152

Dalam merespon perkembangan perdagangan Islami dan juga modern,

para ulama sebaiknya lebih akurat hingga bisa merumuskan penafsiran yang

applicable sampai sekarang sehingga tidak ketinggalan teknologi dan tidak

pula meninggalkan hukum syariah.

1. Tata cara akad mudharabah dalam tabungan M-Dinar

Adapun ketentuan teknis menabung yang berlaku dalam produk

M-Dinar adalah sebagai berikut :153

a. Tabungan dengan prinsip mudharabah

b. Tidak diperkenankan joint account

c. Setoran dan penarikan akan dikonversikan ke dalam satuan Dinar

d. Satu orang hanya memiliki 1 (satu) rekening di KJKS “Artha

Kencana Mulia”, kecuali bagi orang tua yang membuka rekening

untuk anak yang masih dibawah perwalian

152

Raja Dinar, op.cit. 153

Data diperoleh dari brosur Tabungan M-Dinar

Page 85: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

71

e. Penabung di bawah perwalian, harus menggunakan nama orang tua

atau wali siswa

f. Mengisi aplikasi Tabungan M-Dinar

g. Setoran awal rekening min. Rp. 50.000,-

h. Setoran selanjutnya min. Rp. 50.000,-

i. Biaya pembukaan rekening baru Rp. 25.000,-

j. Membawa asli dan fotokopi KTP/SIM/Paspor

k. Transaksi penarikan tunai min. Rp. 100.000,- kecuali jika nasabah

ingin meutup rekening

l. Penarikan dengan nominal 1 (satu) Dinar dan kelipatannya dapat

dilakukan dalam bentuk koin fisik Dinar

m. Penarikan dengan nominal selain 1 (satu) Dinar, diberikan dalam

bentuk Rupiah, setara Kurs Beli saat transaksi dilakukan.

Cara membuka atau mengisi tabungan rekening M-Dinar yaitu

dengan langkah-langkah sebagai berikut :154

a. Buka halaman web berikut https://m-dinar.com/

b. Di main menu sebelah kiri klik Registration

c. Isi Registration Form

d. Tunggu dan buka email baru dari M-Dinar, klik link untuk aktifasi

account

e. Login dengan user dan password yang telah diisi di langkah 3

f. Klik Mobile Payment pada Main Menu

154

Muhaimin Iqbal, “Bagaimana Langkah Memulai Investasi di Dinar Emas Dirham

Perak”, dalam http://dinaremasku.com, diakses pada tanggal 10 April 2012

Page 86: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

72

g. Lengkapi informasi tipe identitas, nomor identitas, alamat, nomor

handphone, no telp rumah dan jenis kelamin

h. Transfer ke rekening dinaremasku.com (dapat menghubungi pihak

BMT untuk nomor rekening) minimal 1/4 dinar (misalnya Rp

450.000 untuk harga saat ini)

i. Konfirmasi transfer dan informasikan user M-Dinar, no hp, dan no

KTP Anda melalui sms ke nomor handphone pihak BMT

j. Rekening M-Dinar dapat segera digunakan melalui https://m-

dinar.com

Keunggulan Tabungan M-Dinar untuk para nasabahnya adalah

sebagai berikut:155

a. Bebas dari inflasi, karena nilai dinar emas akan selalu lebih tinggi

dari inflasi uang

b. Hemat biaya penyimpanan fisik dinar, karena dengan menabung

dinar emas di M-dinar maka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya

untuk sewa save deposit box di bank, atau biaya proteksi lainnya.

c. Dapat menyimpan saldo dinar mulai dari nilai Rupiah minimum

tanpa harus menunggu uang Rupiah kita terkumpul senilai 1 dinar

d. Dapat dicairkan ke bentuk Rupiah maupun fisik dinar emas

kapanpun diinginkan

e. Mendapatkan nisbah (bagi hasil) 50:50 dalam satuan dinar yang

dibukukan di rekening tabungan M-Dinar

155

Ibid

Page 87: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

73

f. Cek saldo rekening online : https://m-dinar.com/indo/

g. Bebas biaya administrasi bulanan

h. Bebas biaya penarikan tunai

i. Fasilitas antar jemput setoran tabungan lembaga/perusahaan.

Kemudian kedua belah pihak, BMT “Artha Kencana Mulia” dan

calon nasabah atau investor menyepakati hal-hal sebagai berikut:156

a. Pihak Pertama menempatkan dinarnya pada Pihak Kedua dalam

akad mudharabah, Pihak Pertama bertindak sebagai shahibul maal

menyerahkan sepenuhnya pengelolaan Dinar kepada Pihak Kedua

sebagai mudharib.

b. Kedua belah pihak bersepakat dalam Nisbah bagi hasil 50% untuk

Pihak Pertama dan 50% untuk Pihak Kedua.

c. Akad mudharabah ini menggunakan satuan pencatatan atau unit of

account dinar emas standar 4.25 gram, 22 karat.

d. Penyerahan dinar dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua atau

sebaliknya dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama menggunakan

koin dinar emas standar 4.25 gram, 22 karat atau emas lantakan

Logam Mulia dengan berat yang sama (4.25 gram) dan dengan kadar

yang minimal sama (22 karat).

e. Bila Pihak yang berkewajiban menyerahkan koin dinar emas standar

atau emas lantakan Logam Mulia tidak dapat memenuhi

kewajibannya, maka Pihak tersebut dapat menggantinya dengan

156

Data diperoleh dari formulir Aplikasi Simpanan Dinar

Page 88: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

74

menggunakan uang kertas rupiah atau uang kertas lainnya pada nilai

tukar HARGA JUAL yang berlaku pada saat transaksi.

f. Bila Pihak yang seharusnya menerima koin emas dinar atau emas

lantakan Logam Mulia menghendaki haknya diberikan tidak dalam

bentuk koin dinar emas standar atau emas lantakan Logam Mulia,

maka Pihak yang berkewajiban menyerahkan koin emas dinar atau

emas lantakan Logam Mulia tersebut dapat menggantinya dengan

uang kertas rupiah atau uang kertas lainnya pada nilai HARGA

BELI yang berlaku pada saat transaksi.

Para nasabah tabungan M-Dinar dapat menukarkan dinar-nya ke

rupiah, ataupun sebaliknya kapan saja dan dimana saja, baik via internet

maupun langsung ke BMT “Artha Kencana Mulia”.157

Hal ini jelas

diperlukan, karena uang kertas (rupiah) merupakan alat tukar dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap nasabah tabungan M-Dinar memiliki 2

account sekaligus, yakni dinar dan rupiah.

Contoh aplikasi menabung menggunakan tabungan M-Dinar di

BMT “Artha Kencana Mulia”:158

Bulan Januari menabung Rp. 750.000,- (Misalkan harga dinar saat itu di

pasaran adalah Rp. 1.500.000,-), maka saldo M-Dinarnya adalah 0,5

dinar.

Bulan Februari menabung lagi Rp. 400.000,- (Harga dinar Rp.1.600.000),

tabungan M-Dinar bertambah 0,25 dinar.

157

Hasil wawancara dengan Bapak Adityawarman, selaku Bendahara di BMT “Artha

Kencana Mulia”, Semarang pada tanggal 20 Maret 2012 158

Ibid

Page 89: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

75

Bulan Maret menabung kembali Rp. 560.000,- (Harga dinar Rp.

1.600.000,-), tabungan M-Dinar bertambah 0,35 dinar. Jadi totalnya

menjadi 1,1 dinar.

Januari : Rp. 750.000/1.500.000 = 0,5 dinar

Februari : Rp. 400.000/1.600.000 = 0,25 dinar

Maret : Rp. 560.000/1.600.000 = 0,35 dinar

Total : 0,5 + 0,25 + 0,35 = 1,1 dinar (fisik dinar dapat diambil

atau dikirim).

2. Pendapat Nasabah Terhadap Investasi Mudharabah dalam

Tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”

Dari hasil penelitian penulis, jumlah nasabah atau investor yang

berhasil dihimpun oleh BMT mengalami peningkatan dari tahun-tahun

sebelumnya. Meningkatnya jumlah nasabah atau investor ini

menunjukkan minat dan kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi

terhadap BMT mengenai aplikasi investasi dinar dalam bentuk tabungan

ini.

Berikut ini penulis akan memaparkan hasil wawancara dengan

beberapa nasabah BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang. Penulis tidak

memilih nasabah tersebut dengan kriteria nasabah yang paling banyak

menginvestasikan uangnya, melainkan secara acak.159

Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui pendorong masyarakat atau nasabah memilih

untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk M-Dinar:

159

Hal ini dikarenakan Pihak BMT “Artha Kencana Mulia” wajib melindungi keamanan

dan kerahasiaan para nasabahnya. Maka dengan demikian Penulis mewawancarai Nasabah yang

bersedia saja memberikan informasinya.

Page 90: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

76

a. Ibu Ulin

Saya mengenal Dinar itu pada saat mondok beberapa tahun lalu, dan

mulai tertarik untuk berinvestasi menggunakan produk M-Dinar ini

pada bulan Maret 2012, karena merupakan produk baru. Tujuan

berinvestasi ini adalah untuk jangka panjang. Kenaikan harga emas

juga „menggiurkan‟, sehingga tertarik juga. Akan tetapi karena baru

berinvestasi belum banyak yang dapat saya rasakan. Tapi saya sudah

merasa „comfort‟ berinvestasi menggunakan produk M-Dinar.

Walauupun saya tidak tahu dari mana asal-muasal sistem bagi hasil

dari produk ini.160

b. Bapak Khoirul Anwar

Menurut saya, investasi yang aman dan menguntungkan ialah tanah dan

juga emas. Saya memilih M-Dinar dikarenakan ada bagi hasilnya. Dana

yang kita simpan pun, tidak akan berkurang seperti menabung uang di

Bank Konvensional. Tidak mendapatkan bagi hasil, terkena potongan pula.

Jadi lebih baik saya menabung dinar saja, dengan demikian saya

mempunyai kesempatan memiliki emas dengan cara sedikit demi sedikit.

Menurut saya juga aman dan harga emas akan naik, sehingga akan sangat

menguntungkan. Tidak akan ada ruginya deh.161

c. Ibu Ida

Sebagai seorang TKI, saya merasa harus „pintar-pintar‟ mengelola uang

yang saya dapatkan dengan kerja keras. Pada saat di Taiwan saya

160

Hasil wawancara penulis dengan Ibu Ulin, salah satu nasabah investor di BMT “Artha

Kencana Mulia” Semarang, pada tanggal 08 Juni 2012 161

Hasil wawancara penulis dengan Bapak Khoirul Anwar, salah satu nasabah investor di

BMT “Artha Kencana Mulia ”, Semarang, pada tanggal 08 Juni 2012

Page 91: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

77

„berkenalan‟ dengan dinar melalui salah seorang agen Gerai Dinar.

Berawal dari rasa penasaran, saya kemudian membeli koin Dinar. Sampai

akhirnya saya tertarik berinvestasi dinar, karena perlindungan terhadap

„hasil kerja‟ saya selama ini menjadi TKI. Apalagi harga-harga kebutuhan

semakin naik, dengan harga emas juga yang naik, maka saya tidak

khawatir lagi. Kapan pun saya butuh, bisa dijual kapan saja koin dinar yang

saya miliki. Dari tahun 2010 sampai sekarang saya telah memiliki 17 koin

dinar.162

d. Bapak Masykur Hasyim

Kesan pertama yaitu aneh. Setelah mengetahui dengan pasti dan

jelas, mengenai tabungan M-Dinar. maka jika dihitung-hitung akan

sangat menguntungkan, karena melihat harga emas yang akan naik.

Tujuannya untuk jangka panjang, seperti biaya sekolah anak sampai

perguruan tinggi nanti. Pernah merugi sih, dikarenakan selalu ditarik

dananya. Padahal investasi seperti ini cocoknya adalah untuk jangka

panjang. Aplikasi ini saya rasa sudah cukup sesuai dengan ketentuan

syariat.163

3. Perhitungan Profit Sharing (Bagi Hasil) dalam Investasi Tabungan

M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”

Bagi hasil (profit sharing) sering disebut orang sebagai pengganti

nama “bunga”. Secara syari‟ah, prinsip yang berlaku adalah berdasarkan

kaidah mudharabah. Dinamakan lembaga keuangan bagi hasil oleh

162

Hasil wawancara penulis dengan Ibu Ida, salah satu nasabah investor di BMT “Artha

Kencana Mulia” Semarang, pada tanggal 08 Juni 2012 163

Hasil wawancara penulis dengan Bapak Masykur Hasyim, salah satu nasabah investor di

BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang, pada tanggal 08 Juni 2012

Page 92: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

78

karena sesungguhnya lembaga ini memperoleh keuntungan dari apa

yang dihasilkan dari upayanya mengelola dana nasabah.

Bagi hasil dalam akad investasi mudharabah pada BMT “Artha

Kencana Mulia” ditentukan atas dasar kesepakatan mudharib dengan

shabibul maal yakni antara pihak BMT “Artha Kencana Mulia” dengan

nasabah atau investor. Besar kecilnya bagi hasil ini ditetapkan dengan

jalan Nisbah (perbandingan) atau dengan cara prosentase, yakni 50:50.

Contoh aplikasi bagi hasil tabungan M-Dinar dan perhitungannya

ini dapat dilihat pada illustrasi berikut :164

a. Misalnya saldo tabungan M-Dinar sebanyak 2 dinar, maka

didaftarkan kepada pihak BMT bahwa Dinar yang tersedia untuk

diperdagangkan.

b. Setiap saat 2 dinar berhasil dijual (dibayar dengan rupiah) oleh pihak

BMT ke masyarakat, segera hasil penjualan dinar tersebut dibelikan

dinar kembali ke Logam Mulia oleh pihak BMT. (Agar modal

senantiasa terjaga dalam nilai Dinar)

c. Karena besarnya volume pembelian dinar ke Logam Mulia, maka,

maka 2 dinar milik nasabah ikut menikmati selisih harga pembelian

dinar ke Logam Mulia.

d. Setelah Logam Mulia selesai memproduksi dan menyerahkan ke

BMT, pihak BMT mengambil sebagian kelebihan-nya untuk alokasi

pajak netto (selisih antara pajak keluaran dan pajak masukan), biaya

164

Hasil wawancara dengan NN, customer service BMT Darul Muttaqien, Kelapa Dua,

Cimanggis-Depok, Jawa Barat pada tanggal 11 Juni 2012

Page 93: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

79

operasi dan biaya penganguktan atau asuransi yang jumlahnya

kurang lebih 3%.

e. Asumsikan saja misalnya hasil penjualan dinar nasabah setelah

dibelikan kembali, sekarang menjadi 3 Dinar.

f. Dari 1 Dinar tambahan tersebut, harus dikeluarkan cadangan pajak

netto 2% x 2Dinar =0.04 Dinar; biaya-baya operasi, lay anan dan

lain sebagainya 1% x 2 Dinar = 0.02 Dinar. Keuntungan bersih 0.04

Dinar.

g. Bagi hasil 50%:50%, maka Nasabah mendapatkan 0.02 Dinar dan

BMT juga mendapatkan 0.02 Dinar.

h. Asumsinya pihak BMT dapat menjual kembali 2 minggu setelah

dinar Nasabah diterima kembali dari Logam Mulia yang juga

memakan waktu kurang lebih 2 minggu untuk membuatnya; maka

secara teoritis modal Nasabah akan berputar kurang lebih sekali

dalam satu bulan.

i. Apabila pihak BMT sukses menjual 1 kali dalam satu bulan, maka

dalam 12 bulan Modal Nasabah telah menjadi 2 Dinar + 0.02* 12 =

2.24

j. Atau bila diambil amannya kami hanya berhasil menjual atau

memutar sekali dalam 2 bulan, maka maka Dinar Nasabah menjadi 2

Dinar + 0.02*6 = 2.12

Page 94: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

80

k. Modal dan bagi hasil-nya diserahkan kembali ke pemilik modal; atau

apabila disepakati kedua belah pihak dapat diputar kembali untuk

putaran perdagangan berikutnya.

Page 95: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

81

BAB IV

ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP

INVESTASI DINAR DI BMT “ARTHA KENCANA MULIA”

A. Analisis Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar dalam Bentuk

Tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”

Dikeluarkannya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

Perbankan dan dikeluarkannya Fatwa Bunga Bank Haram dari MUI Tahun

2003 menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Seiring

dengan hal ini, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) khususnya Baitul Mal Wa

Tamwil (BMT) juga semakin menunjukkan eksistensinya dengan melakukan

penghimpunan dana dengan prinsip wadiah dan mudharabah dan penyaluran

dana dengan prinsip bagi hasil, jual beli dan ijarah kepada masyarakat.

Penghimpunan dana dengan menggunakan akad mudharabah merupakan

wahana utama bagi perbankan syariah (termasuk BMT) untuk memobilisasi

dana masyarakat yang terserak dalam jumlah besar dan untuk menyediakan

berbagai fasilitas, antara lain fasilitas pembiayaan bagi para pengusaha.165

Mudharabah merupakan salah satu konsep Islam dalam melakukan

suatu perkongsian. Dalam melakukan kerjasama atau berkongsi, para pihak

harus tunduk pada kaidah dan hukum umum yang berlaku dalam muamalah

islamiyah. Secara teknis, mudharabah terjadi apabila pihak pertama

165

Nabil A. Saleh, Unlawfu Gain and Legitimate Profit In Islamic Law : Riba Gharar and Islamic

Banking, (Cambridge: Cambridge University Press, 1986), hlm. 104

Page 96: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

82

mempercayakan modalnya kepada pihak kedua untuk dimanfaatkan sebagai

bekal mengelola suatu jenis usaha yang dihalalkan agama.166

Sebagai lembaga keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip

syari‟ah dengan menggunakan sistem bagi hasil dalam operasionalnya, BMT

“Artha Kencana Mulia” Semarang senantiasa mengajak dan menciptakan

masyarakat untuk melakukan kerja sama ekonomi yang berdasarkan prinsip

syari‟ah dan menjauhi riba. Dengan prinsip ini BMT “Artha Kencana Mulia”

berusaha mengajak pemilik dana yakni partisipan pasif dan para pengusaha

partisipan aktif melaksanakan pilar syari‟ah kerjasama ekonomi

(mudharabah) menjauhi riba, dana berzakat, infak, sedekah serta pilar lainnya

yang memperkokoh terwujudnya ekonomi Islam. Sebab ekonomi Islam

mempunyai kelebihan yaitu memberikan kode etik dalam pelaksanaan

ekonomi yang menggabungkan nilai material dan spiritual untuk jalan sistem

ekonominya.167

Pemenuhan materi dalam Islam bukanlah tujuan akhir dari

kehidupan tetapi merupakan suatu pelengkap kehidupan, sarana untuk

mencapai tujuan yang lebih tinggi, penunjang bagi misi yang diemban

sebagai khalifah di bumi.

Dasar perjanjian mudharabah adalah kepercayaan murni, sehingga

dalam pengelolaan dana oleh mudharib (BMT), shahibul maal (penabung

atau pemilik dana) tidak diperkenankan melakukan intervensi dalam bentuk

apapun selain hak melakukan pengawasan (controlling) untuk menghindari

166

Makhalul Ilmi SM., Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah: Beberapa

Permasalahan dan Alternatif Solusi, (Yogyakarta: UII Press, 2002), hlm. 32 167

M. Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima

Yasa, 1997), hlm. 167

Page 97: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

83

pemanfaatan dana di luar rencana yang disepakati, serta sebagai antisipasi

terjadinya kecerobohan dan atau kecurangan yang dapat dilakukan mudharib.

Keduanya juga berada dalam kemitraan usaha yang lebih fair dan terbuka,

dimana dalam kerja sama ini akan tampak jelas sifat dan semangat

kebersamaan serta keadilan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, kaum muslimin sepakat bahwa

mudharabah merupakan salah satu bentuk kerja sama dalam lapangan

muamalah yang dibolehkan. Hal ini sesuai dengan hukum fiqh yang telah

disepakati oleh para mujtahid, yaitu :

“Qiradh atau mudharabah yaitu seseorang yang memberikan modal kepada

seseorang untuk perniagaan dan laba dinikmati bersama, dibolehkan.”168

Islam mensyariatkan dan membolehkan mudharabah untuk memberi

keringanan kepada manusia, karena manusia membutuhkan akad

mudharabah tersebut. Seseorang terkadang mempunyai harta banyak tapi

tidak berkemampuan memproduktifkannya. Dan terkadang adapula orang

yang tidak memiliki harta tapi ia mempunyai kemampuan

memproduktifkanya, karena itu syariat membolehkan muamalah ini supaya

kedua belah pihak dapat mengambil manfaatnya.

Tujuan diadakan analisis terhadap praktek penghimpunan dana

mudharabah adalah untuk mengetahui apakah akad dan praktek

penghimpunan dana mudharabah yang dilakukan BMT “Artha Kencana

Mulia” Semarang, telah sesuai dengan ketentuan mudharabah dalam hukum

168

Hasbi Ash-Shiddieqy, Hukum-Hukum Fiqh Islam: Tinjauan antar Madzab, (Semarang: Pustaka

Rizki Putra, 2001), Cet. 2, hlm. 421

Page 98: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

84

Islam yang dijabarkan oleh para Ulama salaf maupun khalaf. BMT “Artha

Kencana Mulia” Semarang, sebagai Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

dalam lingkup mikro, dimana dalam segala bentuk operasionalnya didasarkan

pada hukum Islam tentunya dituntut mampu untuk memberi suri tauladan

pada lembaga keuangan yang lain serta kepada masyarakat pada umumnya.

1. Analisa terhadap tata cara investasi dinar dalam tabungan M-Dinar pada

BMT “Artha Kencana Mulia”

Berkaitan dengan prosedur akad mudharabah pada BMT “Artha

Kencana Mulia” tidak berbeda jauh dengan lembaga keuangan lainnya.

Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:169

a. Pembukaan Rekening Baru

Sebagai tahap awal, calon investor (penabung atau shahibul

maal) mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan slip, KTP dan

setoran awal (uang rupiah langsung diubah menjadi dinar, dengan

melihat kurs jual pada saat transaksi), kemudian pengisian data di

M-Dinar (buat e-mail, isi data diri, aktifkan akun, hapus e-mail),

penyerahan buku tabungan M-Dinar (menunggu setelah hari

berikutnya, karena tidak dapat dicetak pada hari itu juga dan

dikenakan biaya buku tabungan Rp. 25.000,-)

b. Setoran M-Dinar

Selanjutnya pada saat nasabah ingin mengisi tabungan M-

Dinarnya, terlebih dahulu mengisi slip setoran, kemudian

169

Data diperoleh dari dokumen BMT “Artha Kencana Mulia”

Page 99: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

85

menyerahkan slip setoran dan dana, dan menerima slip setoran

(diberitahukan data transaksi dan saldo terakhir).

c. Penarikan M-Dinar

Dalam hal penarikan dana dalam tabungan M-Dinar, nasabah

mengisi slip penarikan, lalu menyerahkan slip penarikan (oleh teller

diberitahukan kurs beli pada saat transaksi), dan yang terakhir

menerima slip penarikan dan dana penarikan (baik berupa dinar

maupun rupiah).

Diberlakukanya pentahapan-pentahapan dalam pembiayaan

mudharabah ini dimaksudkan untuk menghindari adanya transaksi

gharar atau ketidakjelasan kedua belah pihak dan berdampak pada

ketidakadilan.170

Akan tetapi, jika dilihat dari bentuk modal yang

dijalankan untuk usaha, dinar dikategorikan sebagai „barang‟ atau

komiditi tertentu, karena di Indonesia dinar tidak diakui sebagai mata

uang. Dalam masalah ini para Jumhur Ulama berpendapat bahwa tidak

boleh modal mudharabah berbentuk barang, melainkan harus berbentuk

uang tunai, karena barang (dinar) mengalami fluktuasi nilai yang

berubah-ubah sehingga tidak dapat dipastikan taksiran harganya,

sehingga mengakibatkan kepada gharar.171

Sesuai dengan asas-asas

muamalah bahwa pada setiap bentuk muamalah tidak boleh ada gharar

170

Heri Sudarsono, op.cit, hlm. 1 171

Al Kasani, Al Bada‟, hlm. 112, Asy Syairazi, Al Muhazhzhdab,hlm. 388

Page 100: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

86

karena mengakibatkan hilangnya unsur kerelaan salah satu pihak dalam

melakukan transaksi atau perelaan.172

Sesungguhnya mudharabah itu pada prinsipnya adalah akad ja‟iz

(boleh dan tidak mengikat) dan bukan akad lazim (wajib, harus dan

mengikat) menurut semua fuqaha mazhab. Dengan demikian shahibul

maal boleh menarik kembali modalnya sewaktu-waktu, seperti yang

terjadi dalam tabungan M-Dinar menggunakan prinsip mudharabah, dan

mudharib mendapatkan kompensasi dengan standar konvensional (Ujrah

mitsl) atau sesuai kesepakatan di antara mereka.

2. Analisa terhadap Praktek bagi hasil investasi dinar dalam tabungan M-

Dinar pada BMT “Artha Kencana Mulia”

Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan

dasar bagi operasional bank Islam maupun lembaga keuangan Islam

lainnya secara keseluruhan. Berdasarkan prinsip ini lembaga keuangan

syari‟ah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun

dengan nasabah atau pengusaha yang meminjam dana. Keuntungan yang

dibagihasilkan harus dibagi secara adil dan proporsional antara shahibul

maal dengan mudharib.

Dalam perhitungan bagi hasil pada pembiayaan investasi dinar

dalam bentuk tabungan di BMT “Artha Kencana Mulia”, tentu tidak

terlepas dari hasil usaha yang dilakukan. Sebab keuntungan merupakan

tujuan akhir dari akad mudharabah. Keuntungan yang diperoleh

172

Huhaya S. Praja, Filsafat Hukum Islam, (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas LPPM , 1995),

hlm. 114

Page 101: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

87

berdasarkan usaha pengadaan dinar itu sendiri mengakibatkan

keuntungan tersebut telah diproyeksikan pada awal transaksi dengan

jumlah nominal yang pasti. Sebab disini posisi dinar bukan sebagai

modal perdagangan suatu komoditi melainkan dinar sebagai komoditi

yang diperdagangkan.

Menurut hemat penulis, keuntungan yang ditentukan pada awal

transaksi dengan jumlah nominal tertentu tersebut lebih tepat jika

diterapkan pada akad pembiayaan yang berprinsip jual-beli seperti Bai

Bithaman Ajil (BBA). Jika penentuan perhitungan seperti itu masih

termasuk akad yang rusak.

3. Analisa terhadap pendapat nasabah terhadap investasi dinar dalam bentuk

tabungan M-Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”

Dari beberapa nasabah yang berhasil ditemui dan diwawancarai

oleh penulis, rata-rata dari mereka mengungkapkan atau menyampaikan

hal yang sama tentang tabungan M-Dinar menggunakan akad

mudharabah yang dijalankan oleh BMT “Artha Kencana Mulia”.

Bahwasanya prosedur yang harus ditempuh dalam investasi tersebut

tidaklah rumit (bisa dijangkau oleh mereka), nisbahnya pun cukup

menggiurkan.

Secara sighat yang dilakukan antara nasabah (penabung atau

shahibul maal) dengan BMT (mudharib) sudah sesuai dengan maksud

kedua belah pihak melakukan akad mudharabah. Akan tetapi, rata-rata

para nasabah kurang begitu paham mengenai bentuk usaha yang

Page 102: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

88

menghasilkan keuntungan yang nantinya akan dibagi hasilkan. Tabungan

M-Dinar merupakan bentuk investasi jangka panjang yang

menguntungkan untuk mereka, sebab setiap bulan, walau sedikit mereka

selalu mendapatkan nisbah bagi hasil.

Ketidaktahuan nasabah (penabung atau shahibul maal) akan

usaha yang dilakukan menyebabkan akad mudharabah itu sendiri

menjadi kabur atau tidak jelas. Meskipun akad mudharabah yang

ditawarkan oleh BMT “Artha Kencana Mulia” merupakan sebuah kerja

sama yang didasarkan pada keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan

dengan sistem bagi keuntungan atau bagi hasil, namun jika tidak

didukung oleh manajemen yang transparan dan moral yang baik

(amanah) dari mudharib-nya, yang terlibat dalam kontrak mudharabah

ini maka akan banyak timbul permasalah dan perselisihan diantara

mereka.

B. Tinjauan Hukum Islam Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap

Investasi Dinar di BMT “Artha Kencana Mulia”

Sebagaimana diketahui, bahwa pada dasarnya mudharabah

merupakan akad kerjasama kemitraan berdasarkan berbagi untung dan rugi

(profit and loss sharing principle), yang dilakukan oleh pihak yang memiliki

dan menyediakan modal, disebut shahibul maal sedangkan pihak yang lain

memiliki keahlian (skill) dan bertanggung jawab atas pengelolaan dana atau

manajemen usaha, disebut mudharib. Keuntungan (profit) yang didapatkan

Page 103: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

89

kemudian hari porsinya harus ditentukan sejak awal akad mudharabah dibuat.

Sebaliknya, apabila usaha yang dijalankan mengalami kerugian, maka beban

kerugian dipikul bersama, dimana shahibul maal kehilangan sebagian atau

seluruh modalnya, sedangkan mudharib kehilangan kesempatan untuk

memperoleh hasil usaha dari jerih payahnya.

Mudharabah sebagaimana yang diterapkan dalam LKS, pada

prinsipnya didasarkan pada 2 (dua) elemen pokok, yaitu ada usaha yang

dijalankan dan ada keuntungan yang dibagi-hasilkan. Ciri dasar kontrak

pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut :173

a. Modal yang dipergunakan untuk usaha haruslah tunai. Tidak boleh dalam

bentuk hutang piutang.

b. Jumlah modal harus diketahui dengan jelas, agar modal yang dikelola

dapat dipisahkan dengan keuntungan yang didapat.

c. Pembagian keuntungan antara shahibul maal dengan mudharib harus

jelas prosentasenya.

Praktek pelaksanaan investasi dinar dalam bentuk tabungan dengan

mudharabah di BMT seperti hasil wawancara yang dilakukan penulis, bahwa

pembiayaan mudharabah yang dilakukan di BMT ”Artha Kencana Mulia”

adalah untuk mengembalikan kemakmuran Islam dengan dinar (dirham).

Sehingga investasi dinar dalam bentuk tabungan M-Dinar ini yang pertama

ialah memasyarakatkan atau mengenalkan kembali konsep dinar (dirham)

sesuai dengan ajaran Islam. Dengan keberadaan tabungan M-Dinar ini,

173

Sayyid Sabiq, op.cit.,

Page 104: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

90

diharapkan terjadinya pemerataan sesama muslim yang ingin memiliki dinar

dan memproduktifkan harta kekayaannya.174

Jadi setelah akad dilakukan, nasabah yang memiliki rekening

tabungan M-Dinar akan mendapatkan bagi hasil, berupa dinar (maupun

rupiah). Tidak diharuskan langsung memiliki satu dinar, minimal 0,25 dinar

sudah mendapatkan bagi hasil. Usaha yang dilakukan adalah pengadaan dinar

kembali oleh pihak BMT, karena animo dinar di masyarakat sangat tinggi.

Nasabah atau penabung bertindak sebagai pemilik modal, sedangkan BMT

bertindak sebagai pengelola usaha.

Dari gambaran praktek pembiayaan mudharabah di BMT “Artha

Kencana Mulia”, Semarang pemberian keuntungan dan perhitungan porsi

bagi hasilnya, tidak diperkenankan „menjanjikan‟ pemberian keuntungan

tetap perbulan dalam jumlah tertentu dengan sistem prosentase sebagaimana

lazim yang dilakukan oleh perbankan konvensional. Hal demikian tidak lain

karena Al-qur‟an yang menjadi sumber rujukan pertama dalam penetapan

hukum-hukum syariah menjelaskan dengan tegas bahwa tidak ada seorang

manusia pun di muka bumi yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang

akan diusahakannya esok hari. Atas dasar itu, penentuan di muka

„keuntungan pasti‟ dalam bentuk dan cara-cara seperti apapun, sebelum usaha

nasabah dijalankan, merupakan bagian dari perbuatan mendahului kehendak

Tuhan, dan ini bertentangan dengan ajaran agama.

174

Hasil wawancara dengan Bapak Adityawarman, selaku Bendahara di BMT “Artha

Kencana Mulia”, Semarang pada tanggal 20 Maret 2012

Page 105: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

91

Kerja sama para pihak dengan sistem bagi hasil ini harus dijalankan

secara transparan dan adil175

Karena untuk mengetahui tingkat bagi hasil pada

periode tertentu itu tidak dapat dijalankan kecuali harus ada laporan keuangan

atau pengakuan yang terpercaya. Hasil penelusuran penulis terhadap para

nasabah di BMT “Artha Kencana Mulia”, rata-rata mereka tidak mengetahui

dari mana keuntungan yang masuk ke rekening mereka setiap bulannya.

Walau pun keuntungan yang diperoleh sedikit, karena hal tersebut juga

tergantung dengan besarnya modal. Pada tahap perjanjian kerja sama ini

harus disetujui oleh para pihak, maka semua aspek yang berkaitan dengan

usaha harus disepakati dalam kontrak, agar antar pihak dapat saling

mengingatkan. Kalau diamati dan diperhatikan, sistem mudharabah yang

dipraktekkan dalam Islam didasarkan pada keadilan, keuntungan yang

dibagikan kepada pemilik modal adalah keuntungan riil, bukan harga dari

fasilitas modal itu sendiri, yang lazim disebut sebagai bunga (interest).

Bahkan sekiranya usaha mudharabah mengalami kerugian, pihak shahibul

maal menanggung seluruh kerugian tersebut sebatas saham yang

diinvestasikannya.

Situasi dan kondisi masyarakat saat ini telah berubah dalam hal

komitmen terhadap nilai-nilai akhlak yang luhur, seperti kepercayaan (trust)

dan kejujuran. Berkaitan dengan hal ini, Abdul Mun'im Abu Zaid dalam

karyanya “al-Dhaman fi al-Fiqh al-Islamy” juga menyatakan bahwa faktor

terbesar yang menjadi hambatan perkembangan Perbankan Syariah atau

175

Muhammad Ridwan, op.cit., hlm. 120

Page 106: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

92

BMT, khususnya dalam bidang investasi adalah rendahnya moralitas para

penerima dana pembiayaan dalam hal kejujuran (al- shidq) dan memegang

amanah (al-amanah).

Page 107: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan dan upaya yang panjang, maka

sampai pada bab terakhir yang merupakan sari pati dari pembahasan

penelitian ini. Pada bab ini akan penulis ketengahkan beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Investasi dinar dalam bentuk tabungan M-Dinar dalam transaksi

Mudharabah di BMT “Artha Kencana Mulia” merupakan bentuk akad

mudharabah muhlaqah dimana penabung memberikan kuasa penuh

kepada mudharib (BMT) untuk mengelola dana yang dititipkan.

2. Praktik pembiayaan mudharabah yang dilakukan BMT “Artha Kencana

Mulia”, Semarang belumlah sempurna dengan aturan hukum Islam

(fiqh), hal ini dikarenakan antara lain,, dalam proses penentuan bagi

hasil, pihak BMT tidak diperkenankan menjanjikan pemberian

keuntungan tetap perbulan dalam jumlah tertentu dengan sistem

persentase sebagaimana lazim berlaku dalam tatanan perbankan

konvensional, atau dalam jumlah tertentu atas dasar kalkulasi angka-

angka, baik dinar maupun rupiah. Hal ini dikarenakan usaha yang

nantinya dibagihasilkan keuntungannya, dimana dinar yang fungsinya

sebagai modal perdagangan suatu komoditi, dalam prakteknya dinar

sebagai komoditi yang diperdagangkan. Penentuan di muka „keuntungan

Page 108: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

94

pasti‟ bentuk dan cara-cara seperti apa pun, sebelum usaha nasabah

dijalankan, merupakan bagian dari perbuatan mendahului kehendak

Tuhan, dan ini bertentangan dengan ajaran agama.

B. Saran-saran

1. BMT “Artha Kencana Mulia” Semarang, merupakan Lembaga Keuangan

Syariah Mikro yang dalam pengelolaan menggunakan aturan-aturan yang

bersumber dari Hukum Islam (fiqh), untuk itu sudah seyogyanya dalam

praktek kesehariaannya benar-benar memperhatikan aspek hukum

Islamnya, agar benar-benar menjadi lembaga keuangan Islam yang tetap

berpedoman pada nilai-nilai yang bersumber pada Al-Qur‟an dan Hadist.

2. Hendaknya perlu dilakukan kajian khusus untuk mendalami penggunaan

dinar sebagai investasi, terlebih dalam produk tabungan M-Dinar, agar

syarat dan rukunnya dapat terpenuhi dan terakomodir aspek hukum

Islamnya. Sehingga dapat mencerminkan nilai syariah dalam Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) atau BMT ”Artha Kencana Mulia” Semarang.

Oleh karena hadirnya LKS ditengah-tengah kita diharapkan mampu

memecahkan segala problem ekonomi umat dengan payung Syariah.

3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yang benar-bena

rmenguasai ekonomi dari aspek Hukum Islam, karena merupakan sebuah

keniscayaan hal ini sangat penting demi terjaganya aspek

kesyariahannya.

Page 109: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

95

C. Penutup

Syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Tentunya penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

saran dan kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan. Mudah-

mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis, demikian

juga bagi pembaca. Semoga Allah senantiasa mendengar doa penulis.

Wallahu a‟lam bi al-shawab

Page 110: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Husain at-Tariqi, Abdullah, Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar dan Tujuan,

Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.

Al-Fannani, Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemahan Fathul Mu’in,

diterjemahkan oleh Moch. Anwar, dkk, dari “Fathul Mu‟in”, Jilid I,

Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1994.

Alhusaini, Imam Taqiyuddin Abubakar Bin Muhammad (ed.), Kifayatul Akhyar

(Kelengkapan Orang Shaleh), diterjemahkan oleh Syarifuddin Anwar

dan Misbah Musthafa dari Kifayatul Akhyar Fii Halli Ghayatil Ikhtishar,

Surabaya: CV. Bina Iman, 2007, Cet. 7.

Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Bulughul Maram, diterjemahkan oleh Harun Zen &

Zaenal Mutaqin dari “Bulughul Maram min Adillatil Ahkam”, Bandung:

Jabal, 2011.

Antonio, M. Syafi‟i, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,

2001.

________________, Bank Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta: Tazkia

Institute, 1999.

Arifin, Zaenul, Memahami Bank Syari’ah: Linglung, Peluang, Tantangan dan

Prospek, Jakarta: Pustaka Ilmu, 1999.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2002.

Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Hukum-Hukum Fiqh Islam Tinjauan Antar

Madzhab, Semarang: Pustaka Rizqi Putra, 2001, Cet. 2.

Badri, Muhammad Arifin, “Rukun-Rukun Akad Mudharabah”, dalam

www.PengusahaMuslim.com, diakses 03 Maret 2012.

Baslamah, Salim dkk, Penilaian Kelayakan Rencana Penanaman Modal (Sebuah

studi proyek bermotif laba), Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

1994.

Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana 2010.

Chapra, M. Umer, Al qur’an Menuju Sistem Moneter yang Adil, (Seri Tafsir Al

Qur’an Bil Ilmi No. 06), Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.

Page 111: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2008.

Dewi, Gemala, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah

di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005.

____________, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006.

Djazuli, A. Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis, Jakarta: Prenada Media

Group, 2006.

Djuwaini, Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2008.

Echols, John M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta:

Gramedia, 1987, Cet. ke-XV

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003, Cet. 1.

Hassan, A. Qadir dkk, Terjemahan Nailul Authar; Himpunan Hadits-hadits

Hukum, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987.

Hasil wawancara dengan Bapak Adityawarman, selaku Bendahara di BMT “Artha

Kencana Mulia”, Semarang pada tanggal 20 Maret 2012.

Hasil wawancara dengan Bapak Masykur Hasyim, selaku Bagian Teller di BMT

“Artha Kencana Mulia” pada tanggal 11 Juni 2012.

Hasil wawancara dengan NN, customer service BMT Darul Muttaqien, Kelapa

Dua, Cimanggis-Depok, Jawa Barat pada tanggal 11 Juni 2012.

Hasil wawancara penulis dengan Ibu Ulin, salah satu nasabah investor di BMT

“Artha Kencana Mulia” Semarang, pada tanggal 08 Juni 2012.

Hasil wawancara penulis dengan Bapak Khoirul Anwar, salah satu nasabah

investor di BMT “Artha Kencana Mulia ”, Semarang, pada tanggal 08 Juni

2012.

Hasil wawancara penulis dengan Ibu Ida, salah satu nasabah investor di BMT

“Artha Kencana Mulia” Semarang, pada tanggal 08 Juni 2012.

Page 112: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

HS, Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: Rajawali

Press, 2008.

Ibn Annas, Imam Malik, Al-Muwatta’ Imam Malik Ibn Anas, diterjemahkan oleh

Dwi Surya Atmaja dari “Al-Muwatta‟ of Imam Malik Ibn Anas The

First”, Jakarta: PT RajaGrafindo, 1999, Cet. 1.

Ilmi, Makhalul, Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah: Beberapa

Permasalahan dan Alternatif Solusi, Yogyakarta: UII Press, 2002.

Iqbal, Muhaimin, Dinar Solution: Dinar Sebagai Solusi, Jakarta: Gema Insani,

2008.

_____________, Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar&Dirham,

Depok: Spiritual Learning Centre & Dinar Club, 2007.

_____________, “Bagaimana Langkah Memulai Investasi di Dinar Emas Dirham

Perak”, dalam http://dinaremasku.com, diakses pada tanggal 10 April

2012

Karim, Adiwarman Azwar, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:

IIIT Indonesia, 2003.

_______________________, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer,

penyunting, Irwan Kelana & Dadi M. Hasan Basri, Jakarta: Gema Insani

Press, 2001.

Khoirul Anwar, “Cendekiawan Muslim Jawa Tengah, Mandiri Melalui ICMI

Business Centre” dalam

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/05/12/cendikiawan-muslim-

jawa-tengah-mandiri-melalui-icmi-business-centre/, diakses pada

tanggal 12 April 2012.

Kseisundip, “FoSSEI Jateng Goes To ICMI Jateng „Diskusi Pakar Bersama Ir. H.

Muhaimin Iqbal”, dalam http://kseirsundip.wordpress.com/2011/07/20/35/ ,

diakses tanggal 20 Mei 2012.

Manan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana

Bhakti Prima Yasa, 1997.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002.

Mubarok, Jaih, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syari’ah di Indonesia, Bandung:

Pustaka Bani Quraisy, 2004.

Page 113: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

Muhamad, Dasar-dasar Keuangan Islam, Yogyakarta: EKONISIA, 2004.

________, Teknik Perhitungan Bagi Hasil Dan Profit Margin Pada Bank

Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2004, Cet ke-2.

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Muslehuddin, Muhammad, Sistem Perbankan dalam Islam, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004.

Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta: AMZAH, 2010, Cet. 1.

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2001.

Praja, Huhaya S., Filsafat Hukum Islam, Bandung: Pusat Penerbitan Universitas

LPPM , 1995.

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, diterjemahkan oleh Soeroya Nastangin

dari “Economic Dectrines of Islam”, Jilid I, Yogyakarta: PT Dana Bhakti

Wakaf, 1995.

Raja Dinar, “Aspek Syar‟I M-Dinar” dalam http://aspek-syari-m-dinar-.php.htm/,

diakses pada tanggal 11 Mei 2012.

Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, Yogyakarta: UII

Press, 2004.

Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid: Analisa Fiqih Para Mujtahid, diterjemahkan

oleh Imam Ghazali dan Achmad Zaidun dari “Bidayatul Mujtahid wa

Nihayatul Muqtashid”, Jilid III, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, Cet. 3.

Tim Penulis Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo, Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo, Semarang: 2000.

Unaradjan, Dolet, Pengantar Metode Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Grasindo,

2000.

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah, diterjemahkan oleh Nor Hasanuddin dari “Fiqhus

Sunnah”, Jilid IV, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006, Cet. 1.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Diskripsi dan Ilustrasi,

Yogyakarta: EKONESIA, 2004.

Page 114: ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH TERHADAP INVESTASI ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat

Suhendi,Hendi, Fiqh Mualamah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan

Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani, 2004.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait Bamui &

Takaful

Di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Sumiyanto, Ahmad, Problem dan Solusi Transaksi Mudharabah di Lembaga

Keuangan Syari’ah Mikro Baitul Maal wat Tamwil, Yogyakarta:

Megistra Insania Press, 2005.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1998, Cet.

Ke-11.

Syafi‟i, Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah, Jakarta:

PT. Grasindo, 2005.

Yusanto, Moh. Ismail, dkk, Dinar Emas: Solusi Krisis Moneter, Jakarta: PIRAC,

2001.