9
BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil studi dokumen dan wawancara dengan penanggung jawab program tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Propinsi Riau, dapat ditemukan beberapa masalah yang tidak sesuai dengan target dari standar propinsi maupun standar nasional. Identifikasi masalah tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Propinsi Riau dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Identifikasi masalah pada Seksi Pengembangan dan PendayagunaanTenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Propinsi Riau Tahun 2011 No Masalah Target Realisa si 1 Pencapaian Rasio Dokter terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 100% 39,5 % 2 Pencapaian Rasio Dokter Spesialis terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 100% 59,5 % 3 Pencapaian Rasio Bidan terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 100% 64,53 % 4 Pencapaian Rasio Ahli Gizi terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 100% 24 % 5 Pencapaian Rasio Tenaga Kesehatan masyarakat terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 100% 21,5 % 6 Pencapaian Rasio Tenaga Sanitasi terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 100% 8,75% (Sumber : Profil Kesehatan Propinsi Riau tahun 2011) 4.2. Penetapan Prioritas Masalah 31

analisis masalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAGUS

Citation preview

Page 1: analisis masalah

BAB IV

ANALISIS MASALAH

4.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil studi dokumen dan wawancara dengan

penanggung jawab program tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Propinsi

Riau, dapat ditemukan beberapa masalah yang tidak sesuai dengan target

dari standar propinsi maupun standar nasional. Identifikasi masalah tenaga

kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Propinsi Riau dapat dilihat pada

tabel 4.1

Tabel 4.1. Identifikasi masalah pada Seksi Pengembangan dan PendayagunaanTenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Propinsi Riau Tahun 2011

No Masalah Target Realisasi1 Pencapaian Rasio Dokter terhadap 100.000 penduduk tahun

2011100% 39,5 %

2 Pencapaian Rasio Dokter Spesialis terhadap 100.000 penduduk tahun 2011

100% 59,5 %

3 Pencapaian Rasio Bidan terhadap 100.000 penduduk tahun 2011

100% 64,53 %

4 Pencapaian Rasio Ahli Gizi terhadap 100.000 penduduk tahun 2011

100% 24 %

5 Pencapaian Rasio Tenaga Kesehatan masyarakat terhadap 100.000 penduduk tahun 2011

100% 21,5 %

6 Pencapaian Rasio Tenaga Sanitasi terhadap 100.000 penduduk tahun 2011

100% 8,75%

(Sumber : Profil Kesehatan Propinsi Riau tahun 2011)

4.2. Penetapan Prioritas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, untuk menentukan prioritas

masalah maka digunakan metode Multiple Criteria Utility Assesment

(MCUA) seperti terlihat pada tabel 4.1 :

31

Page 2: analisis masalah

Tabel 4.2. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan pada Seksi Pengembangan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Propinsi Riau Tahun 2011

No

Kriteria MasalahBobot* (B)

Rasio Dokter

Rasio Dokter Sp

Rasio Bidan

Rasio Ahli Gizi

Rasio Tenaga Kesmas

Rasio Tenaga Sanitasi

S**

BxS S BxS S

BxS S

BxS S

BxS S

BxS

1 Besarnya Masalah 5 3 15 2 10 2 10 3 15 1 5 1 5

2 Dampak Masalah 4 3 12 3 12 3 12 3 12 1 4 1 4

3 Jumlah 5 2 10 1 5 3 15 1 5 1 5 1 5

4 Pemanfaatan tenaga 5 3 15 2 10 2 10 1 5 1 5 1 5

52 37 47 37 24 24

I III II III V VKeterangan nilai :

*) Bobot kriteria masalah : besarnya masalah (5), dampak masalah (4), jumlah (5), pemanfaatan tenaga (5)

**) S (Skor) kriteria masalah : Besar masalah (nilai 1 Ringan, nilai 2 sedang, nilai 3 Berat), Dampak masalah (nilai 1 ringan, nilai 2 sedang, nilai 3 berat), Jumlah Tenaga (nilai 1 sedikit, nilai 2 sedang, nilai 3 banyak), pemanfaatan Tenaga (nilai 1 sedikit, nilai 2 sedang, nilai 3 banyak).

Setelah dilakukan pemberian pembobotan terhadap kriteria dengan

pemberian skor terhadap masalah-masalah yang ada, maka didapat

keputusan bahwa masalah yang menjadi prioritas utama dan mendapatkan

rangking paling tinggi adalah masalah rendahnya pencapaian cakupan rasio

dokter terhadap 100.000 penduduk di Propinsi Riau tahun 2011.

32

Page 3: analisis masalah

4.3. Penentuan Penyebab Masalah

Rendahnya pencapaian dokter per 100.000 penduduk di Propinsi

Riau Tahun 2011, secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Rasio dokter per Kabupaten/Kota di Propinsi Riau Tahun 2011

Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk

JumlahDokter

Rasio Dokter

Kebutuhan

Dokter

Kekuranganrasio

KekuranganDokter

Kuansing 302420 59 19.51 121 20.50 62Indragiri Hulu 376261 61 16.21 151 23.79 90Indragiri Hilir 685123 50 7.30 275 32.70 225Pelalawan 312475 71 22.72 125 17.28 54Siak 390031 71 18.20 157 21.80 86Kampar 712479 82 11.51 285 28.50 203Rokan Hulu 491592 64 13.02 197 26.98 133Bengkalis 515913 74 14.34 207 25.66 133Rokan Hilir 572730 78 13.62 230 26.38 152Pekanbaru 929434 263 28.30 372 11.70 109Dumai 262755 80 30.45 106 9.55 26Kep. Meranti 182508 25 13.70 73 26.30 48Propinsi Riau 5733721 978 17.06 2294 22.94 1316

(Sumber : data diolah dari profil Kesehatan Propinsi Riau 2011)Klasifikasi pewarnaan berdasarkan kekurangan rasio dokter terhadap 100.000 penduduk yaitu : (1) hijau : <10; kuning : 10 – 20; merah : > 20

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa rasio dokter per 100.000

penduduk tertinggi adalah Kota Dumai sebanyak 9,55 per 100.000 penduduk

sedangkan yang terendah ada di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 7,30 per

100.000 penduduk.

Pada tahun 2011, penerimaan tenaga dokter umum sebagai Pegawai

Negeri Sipil di Kabupaten/Kota di Propinsi Riau yang ditempatkan di

puskesmas dan rumah sakit. Berdasar hasil wawancara dan data yang

diperoleh didapatkan beberapa penyebab masalah. Penyebab masalah dapat

dilihat pada Gambar 4.1.

33

Page 4: analisis masalah

Tabel 4.4. Jumlah Penerimaan dokter dengan pertambahan penduduk

Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk 2010

Jumlah Penduduk 2011

Selisih jumlah penduduk

Jumlah dokteryang diterima

Kuansing 292116 302420 10304 13

Indragiri Hulu 363442 376261 12819 9

Indragiri Hilir 661779 68512323344

3

Pelalawan 301829 312475 10646 0

Siak 376742 390031 13289 0

Kampar 688204 712479 24275 4

Rokan Hulu 474843 491592 16749 3

Bengkalis 498336 515913 17577 9

Rokan Hilir 553216 572730 19514 3

Pekanbaru 897767 929434 31667 27

Dumai 253803 262755 8952 0

Kep. Meranti 176290 182508 6218 0

(Sumber : data olahan dari Profil Kesehatan Propinsi Riau tahun 2011)

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa pertambahan jumlah penduduk tidak

diimbangi dengan pertambahan jumlah dokter.

Kabupaten/Kota

Jumlah Puskesma

s

Puskesmas tidak ada

dokter

Komitmen

Pemda

Perencana terlatih di seksi Nakes

Sistem Informasi Tenaga

Kesehatan Terpadu

Tugas Belaja

r

InsentifDokter

Faktor geografis

Kuansing 21 2 Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada 3.000.000

Indragiri Hulu 17 - Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada

Indragiri Hilir 25 6 Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada 1.500.000

Pelalawan 12 - Belum ada

Tidak ada ada ada 2.000.000

Siak 14 - Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada 4.500.000

Kampar 28 3 Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada

Rokan Hulu 21 - Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada

Bengkalis 11 - Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada 5.000.000

Kepulauan

Rokan Hilir 16 2 Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada

Pekanbaru 20 - Belum ada

ada Belum ada

ada 2.700.000

Dumai 9 - Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada 2.500.000

kepulauan

Kep. Meranti 9 - Belum ada

Tidak ada Belum ada

ada 5.000.000

34

Page 5: analisis masalah

Berdasarkan hasil wawancara

“ Pada Tahun 2011 Perencanaan Tenaga kesehatan termasuk dokter di daerah diserahkan langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Sub Bagian Program dan Perencaanaan. Tenaga Kesehatan yang telah direncanakan akan dimajukan ke BKD setempat”Pendataan SDK menggunakan Aplikasi Komunikasi Data dari Kementerian Kesehatan, Pendataan ini hanya bersifat umum dan bercampur dengan pendataan – pendataan lainya misalnya kejadian KLB, sarana Pelayanan. Kesulitannya karena bersifat online terkadang sistem jaringan masih lambat dan hilang. Sistem informasi khusus tenaga kesehatan pernah disosialisasikan oleh Kemenkes,hanya tidak pernah ditindaklanjuti atau dimonitoring sehingga program tidak berjalan optimal” (Informan 1

35

Page 6: analisis masalah

Gambar 4.1. Penentuan penyebab masalah dengan Diagram Ischikawa

31

Belum Optimalnya Aplikasi Pemetaaan tenaga Kesehatan

Belum Optimalnya Sistem Informasi Tenaga Kesehatan Terpadu di daerah

Alat

Masih adanya intervensi

- Kurangnya Pelatihan bagi dokter sesuai dengan kebutuhan daerah

Pengumpulan data dan informasi tenaga dokter belum terkoordinir

Manajemen sistem perencaaan belum optimal

Metode

Budaya

Akses ke suatu wilayah yang sulit

Lingkungan

Minat dan motivasi dokter ke daerah masih rendah

Kapasitas perencana tenaga dokter masih rendah

Manusia

Belum adanya Pengalokasian anggaran untuk monitoring dan evaluasi

Pemberian Insentif daerah yang berbeda

Dana

Belum optimalnya komitmen pemerintah tentang pemerataan dokter di Propinsi Riau

Kebijakan

Rendahnya Pencapaian

rasio dokter/100.000 penduduk yaitu

39,50% di Propinsi Riau

Page 7: analisis masalah

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan penyebab masalah diatas, maka ada beberapa alternatif

pemecahan atau penyelesaian masalah adalah sebagai berikut :

a. Komitmen Pemerintah Daerah tentang pembangunan kesehatan

b. Peningkatan dan pemantapan perencanaan, pengadaan tenaga dokter,

pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan

c. Peningkatan sistem informasi tenaga kesehatan terpadu

d. Peningkatan kapasitas perencana tenaga dokter

e. Pendayagunaan dokter

f. Peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan kesehatan

43