180
ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV, DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC NETWORK) Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Oleh : Luthfi Alif NIM : 11150910000028 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47644...ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV, DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV,

    DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN

    UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC

    NETWORK)

    Skripsi

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Komputer

    Oleh :

    Luthfi Alif

    NIM : 11150910000028

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2019 M / 1440 H

  • i

    ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV,

    DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN

    UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC

    NETWORK)

    Skripsi

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Komputer

    Oleh :

    Luthfi Alif

    NIM : 11150910000028

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2019 M / 1440 H

  • ii

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN

  • iv

    HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

    memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

    cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta

    3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

    saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

    bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    Jakarta, Maret 2019

    Luthfi Alif

  • v

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

    SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang

    bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Luthfi Alif

    NIM : 11150910000028

    Program Studi : Teknik Informatika

    Fakultas : Sains dan Teknologi

    Jenis Karya : Skripsi

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

    kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

    Nonekslusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:

    ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV,

    DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN

    UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC

    NETWORK)

    beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

    Noneksklusif ini Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

    menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

    (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

    mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilih Hak Cipta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di: Jakarta

    Pada tanggal: April 2019

    Yang menyatakan

    (Luthfi Alif)

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas nikmat dan

    rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

    dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

    Komputer Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penyelesaian skripsi

    ini tidak lepas dari berbagai bantuan, dukungan, saran, dan kritik yang telah penulis

    dapatkan, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Kedua Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendo’akan, dan

    mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi.

    2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan

    Teknologi.

    3. Ibu Arini, ST. MT., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika,

    serta Bapak Feri Fahrianto M.Sc., selaku sekretaris Program Studi

    Teknik Informatika.

    4. Ibu Siti Ummi Masruroh, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

    Luh Kesuma Wardhani, M.T., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga

    skripsi ini bisa selesai dengan baik.

    5. Seluruh Dosen, Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi,

    khususnya Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan

    bantuan dan kerjasama dari awal perkuliahan.

    6. Mr. Knuld dari Google Group NS2 yang membantu ketika terjadi error

    pada pembuatan simulasi skripsi.

    7. Teman-teman dikontrakan Bu Ema dan teman seperjuangan

    seperskripsian: Bebek, Ucan, Afie, Yamin, Maji, Faisol, Jenal, Lord

    Azter, Yudha, Pahrijal dll.

    8. Kepada teman seperjuangan Teknik Informatika angkatan, yang sudah

    membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas

  • vii

    dukungannya. Semoga kita bisa lebih baik lagi dan sukses di masa yang

    akan datang.

    9. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih jauh

    dari sempurna. Apabila ada kebenaran dari penulisan ini maka kebenaran tersebut

    datangnya dari Allah, tetapi apabila ada kesalahan dalam penulisan ini maka

    kesalahan ini berasal dari penulis. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

    pengembangan ilmu. Penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

    kebaikan semua pihak yang telah membantu dan meridhai segala usaha kita.

    Jakarta, April 2019

    Luthfi Alif

    11150910000028

  • viii

    Penulis : Luthfi Alif (11150910000028)

    Program Studi : Teknik Informatika

    Judul : Analisis Kinerja Routing Protocol AOMDV, DSDV, dan

    ZRP dengan pengiriman paket data TCP dan UDP di Jaringan VANET (Vehicular

    Ad-Hoc Network)

    ABSTRAK

    Perkembangan dan pemanfaatan teknologi wireless kini semakin banyak.

    VANET (Vehicular Ad-Hoc Network) merupakan teknologi wireless yang dipasang

    pada kendaraan sehingga kendaraan dapat bekomunikasi dengan kendaraan lain

    (V2V) atau dengan infrastuktur (V2I). Permasalahaan topologi yang berubah-ubah

    disebabkan mobilitas dan kecepatan tinggi pada VANET dapat diatasi

    menggunakan routing protocol. Namun banyaknya jenis routing protocol jaringan

    wireless memerlukan sebuah pengujian kinerja sehingga didapatkan routing

    protocol dengan hasil terbaik untuk diimplementasikan. Pada penelitian ini

    dilakukan pengujian routing protocol AOMDV (Ad-Hoc on Demand Multipath

    Distance Vector), DSDV (Destination Sequenced Distance Vector), dan ZRP (Zone

    Routing Protocol) menggunakan skenario pengiriman paket TCP (Transmission

    Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Metode penelitian yang

    digunakan adalah metode simulasi dan program pendukung yang dibutuhkan

    adalah Openstreetmap, SUMO, NS2, NAM, dan AWK. Pengujian kinerja routing

    protocol tersebut menggunakan parameter pengujian QOS (Quality of Service)

    diantaranya packet delivery ratio, end to end delay, throughput, dan packet loss.

    Dari penelitian dengan menggunakan skenario 30, 60, 90, dan 120 kendaraan/node

    diketahui AOMDV merupakan routing protocol terbaik untuk diimplementasikan

    karena unggul pada parameter packet delivery ratio, throughput, dan packet loss

    pengiriman TCP maupun UDP. Sedangkan DSDV hanya unggul pada parameter

    end to end delay dan ZRP tidak unggul dimanapun.

    Kata Kunci : Wireless, VANET , TCP, UDP, AOMDV, DSDV, ZRP, QOS

    Jumlah Daftar Pustaka : 52 (7 Buku referensi + 35 Jurnal + 10 Website)

    Jumlah halaman : VI BAB + XVIII halaman + 160 halaman + 44 gambar + 41

    tabel + 28 grafik

  • ix

    Penulis : Luthfi Alif (11150910000028)

    Program Studi : Teknik Informatika

    Judul : Performance Analysis of AOMDV, DSDV, and ZRP

    Routing Protocol by sending TCP and UDP data packages on the VANET Network

    (Vehicular Ad-Hoc Network)

    ABSTRACT

    The development and utilization of wireless technology are now increasing.

    VANET (Vehicular Ad-Hoc Network) is a wireless technology installed on vehicles

    so that vehicles can communicate with other vehicles (V2V) or infrastructure (V2I).

    Changing topology problems due high mobility and speed on VANET can be solved

    using routing protocols. Many types of routing protocols require a performance

    test so that only routing protocol with the best result to be implemented. In this

    research, will be a performance test using routing protocols AOMDV (Ad-Hoc on

    Demand Multipath Distance Vector), DSDV (Destination Sequenced Distance

    Vector), and ZRP (Zone Routing Protocol) with TCP (Transmission Control

    Protocol) and UDP (User Datagram Protocol) delivery scenarios. The research

    method used the simulation method and the supporting programs needed are

    Openstreetmap, SUMO, NS2, NAM, and AWK. The routing protocol performance

    testing uses QOS (Quality of Service) parameters including packet delivery ratio,

    end to end delay, throughput, and packet loss. From the result of research using

    the 30, 60, 90, and 120 nodes conclude that AOMDV is the best routing protocol to

    implement becase superior on packet delivery ratio, throughput, and packet loss.

    Whereas DSDV only superior in end to end delay and ZRP is not superior

    anywhere.

    Keywords : Wireless, VANET , TCP, UDP, AOMDV, DSDV, ZRP, QOS

    Bibliography : 52 (7 Books + 35 Journals + 10 Websites)

    Number of pages : VI chapters + XVIII pages + 160 pages + 44 images + 41

    tables + 28 graphs

  • x

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

    HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................v

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

    ABSTRAK .......................................................................................................... viii

    ABSTRACT ........................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

    DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xix

    BAB I .......................................................................................................................1

    PENDAHULUAN ..................................................................................................1

    1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

    1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 7

    1.3.1 Metodologi .........................................................................................7

    1.3.2 Proses .................................................................................................7

    1.3.3 Tools ...................................................................................................8

    1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................... 9

    1.5 Manfaat Penulisan ................................................................................. 9

    1.6 Metode penelitian ................................................................................ 10

    1.6.1 Metode Pengumpulan Data ..............................................................10

    1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ........................................................10

    1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 11

    BAB II ...................................................................................................................12

    LANDASAN TEORI ...........................................................................................12

    2.1 Jaringan Komputer .............................................................................. 12

    2.2 Jaringan Wireless Ad-Hoc.................................................................... 12

    2.3 Perangkat Jaringan Wireless ................................................................ 13

  • xi

    2.3.1 Ethernet Card ...................................................................................13

    2.3.2 Router ...............................................................................................14

    2.3.3 RSU ..................................................................................................14

    2.3.4 On Board Unit (OBU) .....................................................................15

    2.4 Protokol ............................................................................................... 16

    2.5 Model OSI ........................................................................................... 17

    2.6 Model TCP/IP ...................................................................................... 19

    2.7 VANET (Vehicular Ad-Hoc Network) ............................................... 21

    2.7.1 Karakteristik VANET ......................................................................22

    2.7.2 Pengaplikasian VANET ...................................................................23

    2.8 Transmission Protocol ......................................................................... 26

    2.9 Protokol TCP (Transmission Control Protocol) ................................. 26

    2.9.1 Segmen TCP ....................................................................................28

    2.9.2 Header TCP .....................................................................................29

    2.9.3 Port pada TCP ..................................................................................31

    2.9.4 TCP Flag ..........................................................................................31

    2.9.5 TCP Three Way Handshake .............................................................32

    2.10 Protokol UDP (User Datagram Protocol) ........................................... 33

    2.10.1 Pesan pada UDP ...............................................................................34

    2.10.2 Header UDP .....................................................................................34

    2.10.3 Port pada UDP .................................................................................35

    2.11 IP (Internet Protocol) .......................................................................... 36

    2.12 Routing ................................................................................................. 36

    2.13 Routing Protocol .................................................................................. 37

    2.14 AOMDV .............................................................................................. 39

    2.15 DSDV .................................................................................................. 40

    2.16 ZRP ...................................................................................................... 41

    2.17 Quality of Service ................................................................................ 43

    2.18.1 Packet Delivery Ratio ......................................................................44

    2.18.2 End to End Delay .............................................................................44

    2.18.3 Packet Loss ......................................................................................45

  • xii

    2.18.4 Throughput .......................................................................................45

    2.19 Metode Simulasi .................................................................................. 46

    2.20 Program Pendukung ............................................................................ 47

    2.20.1 Vmware Workstation Pro ....................................................................47

    2.20.2 Open Street Map ..............................................................................48

    2.20.3 SUMO ..............................................................................................49

    2.20.4 NS2 ..................................................................................................49

    2.20.5 NAM ................................................................................................50

    BAB III ..................................................................................................................51

    METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................51

    3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 51

    3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 56

    3.2.1 Problem Formulation .......................................................................57

    3.2.2 Conceptual Model ............................................................................57

    3.2.3 Input and Output Data .....................................................................57

    3.2.4 Modelling .........................................................................................57

    3.2.5 Simulation ........................................................................................57

    3.2.6 Verification and Validation ..............................................................58

    3.2.7 Experimentation ...............................................................................58

    3.2.8 Output Analysis ................................................................................58

    3.3 Alasan Menggunakan Metode Simulasi .............................................. 58

    3.4 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................. 59

    3.5 Alur Penelitian ..................................................................................... 60

    BAB IV ..................................................................................................................61

    IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN......................................61

    4.1 Problem Formulation .......................................................................... 61

    4.2 Conceptual Model ................................................................................ 62

    4.2.1 Pembuatan Jalur VANET dengan Opens Street Map ......................62

    4.3 Input dan Output data .......................................................................... 63

    4.3.1 Input .................................................................................................63

    4.3.2 Output ..............................................................................................66

  • xiii

    4.4 Modelling ............................................................................................. 67

    4.4.1 Skenario Simulasi 1 .........................................................................67

    4.4.2 Skenario Simulasi 2 .........................................................................68

    4.4.3 Skenario Simulasi 3 .........................................................................69

    4.4.4 Skenario Simulasi 4 .........................................................................70

    4.4.5 Skenario Simulasi 5 .........................................................................71

    4.4.6 Skenario Simulasi 6 .........................................................................72

    4.5 Simulation ............................................................................................ 73

    4.5.1 Konversi file .osm menjadi file simulasi SUMO .............................73

    4.5.2 Konfigurasi file map.tcl ...................................................................77

    4.5.3 Skenario routing protocol ................................................................87

    4.5.4 Konfigurasi routing protocol ZRP ...................................................87

    4.5.5 Skenario Pengiriman Paket TCP dan UDP ......................................89

    4.5.6 Skenario Uji Coba Node Sender dan Receiver ................................90

    4.6 Verification and Validation ................................................................. 91

    4.7 Experimentation ................................................................................... 91

    4.8 Output Analysis .................................................................................... 91

    BAB V ...................................................................................................................92

    HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................92

    5.1 Verification dan Validation ................................................................. 92

    5.2 Experimentation ................................................................................... 94

    5.2.1 Pengujian Konfigurasi Simulasi ......................................................94

    5.2.2 Pengujian paket terkirim dengan sender dan receiver .....................95

    5.2.3 Pengujian kinerja pengiriman paket TCP dan UDP ........................98

    5.2.4 Pengujian kinerja Routing protocol ...............................................101

    5.3 Output Analysis .................................................................................. 101

    5.3.1 Skenario 1 ......................................................................................102

    5.3.2 Skenario 2 ......................................................................................106

    5.3.3 Skenario 3 ......................................................................................110

    5.3.4 Skenario 4 ......................................................................................114

    5.3.5 Skenario 5 ......................................................................................118

  • xiv

    5.3.6 Skenario 6 ......................................................................................122

    5.3.7 Evaluasi Kinerja Keseluruhan ........................................................126

    BAB VI ................................................................................................................135

    PENUTUP ...........................................................................................................135

    6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 135

    6.2 Saran .................................................................................................. 136

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................137

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................143

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan menurut jenisnya ............................2

    Gambar 1.2 Jumlah kecelakaan dan korban dari tahun 2012 hingga 2016..............3

    Gambar 2.1 Jaringan Wireless Ad-Hoc ..................................................................13

    Gambar 2.2 Ethernet Card .....................................................................................14

    Gambar 2.3 Router .................................................................................................14

    Gambar 2.4 Road Side Unit (RSU) ........................................................................15

    Gambar 2.5 On Board Unit ....................................................................................16

    Gambar 2.6 Model OSI layer .................................................................................17

    Gambar 2.7 Perbandingan Model Lapisan TCP/IP dengan Model Lapisan OSI ..19

    Gambar 2.8 Skema Jaringan Vehicular Ad-hoc Network (VANET) .....................21

    Gambar 2.9 bagian pada pesan/segmen TCP .........................................................28

    Gambar 2.10 Variasi Header TCP .........................................................................29

    Gambar 2.11 Gambar Proses Three Way Handshake pada TCP ...........................32

    Gambar 2.12 Skema Pesan pada UDP ...................................................................34

    Gambar 2.13 Header pada UDP ............................................................................34

    Gambar 2.14 Klasifikasi Routing Protocol di VANET .........................................37

    Gambar 2.15 Skema Routing Protocol AODV ......................................................39

    Gambar 2.16 Skema Routing Protocol AOMDV ..................................................40

    Gambar 2.17 Skema Routing Protocol DSDV ......................................................41

    Gambar 2.18 Skema Routing Protocol ZRP ..........................................................42

    Gambar 2.19 Program Vmware Workstation Pro ..................................................48

    Gambar 2.20 Program Open Street Map ................................................................48

    Gambar 2.21 Program SUMO (Simulation of Urban Mobility) ............................49

    Gambar 2.22 NAM ( Network Animator ) .............................................................50

    Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................59

    Gambar 3.2 Alur Penelitian ...................................................................................60

    Gambar 4.1 Peta jalan yang dijadikan skema simulasi ..........................................62

    Gambar 4.2 Map hasil konversi yang digunakan pada simulasi ............................76

    Gambar 4.3 Proses simulasi lalu lintas jalan raya dengan SUMO.........................76

    Gambar 4.4 Konfigurasi protocol ZRP .................................................................89

    file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243020file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243021file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243022file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243023file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243024file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243025file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243026file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243027file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243028file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243029file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243030file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243031file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243032file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243033file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243034file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243035file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243036file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243037file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243038file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243039file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243040file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243041file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243042file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243043file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243044file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243045file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243046file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243047file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243048file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243049

  • xvi

    Gambar 5.1 Verifikasi jumlah node 30 dan kecepatan rata-rata

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Tugas pada tiap lapisan OSI ..................................................................18

    Tabel 2.2 Tugas tiap Lapisan TCP/IP ....................................................................20

    Tabel 2.3 Port Pada TCP ......................................................................................31

    Tabel 2.4 Port pada UDP .......................................................................................35

    Tabel 2.5 Routing Table Node 4 ............................................................................41

    Tabel 2.6 Kategori Packet Delivery Ratio .............................................................44

    Tabel 2.7 Kategori End to End Delay ....................................................................45

    Tabel 2.8 Kategori Paket Loss ...............................................................................45

    Tabel 2.9 Kategori Throughput ..............................................................................46

    Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis............................................................................53

    Tabel 3.2 Perbandingan Penelitian Sejenis ............................................................55

    Tabel 4.1 Skenario perbedaan sender dan receiver ...............................................64

    Tabel 4.2 Asumsi Skenario Simulasi 1 ..................................................................67

    Tabel 4.3 Asumsi Skenario Simulasi 2 ..................................................................68

    Tabel 4.4 Asumsi Skenario Simulasi 3 ..................................................................69

    Tabel 4.5 Asumsi Skenario Simulasi 4 ..................................................................70

    Tabel 4.6 Asumsi Skenario Simulasi 5 ..................................................................71

    Tabel 4.7 Asumsi Skenario Simulasi 6 ..................................................................72

    Tabel 5.1 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data TCP).......................102

    Tabel 5.2 Hasil end to end delay (AOMDV paket data TCP) .............................103

    Tabel 5.3 Hasil throughput (AOMDV paket data TCP) ......................................104

    Tabel 5.4 Hasil packet loss (AOMDV paket data TCP) ......................................105

    Tabel 5.5 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data TCP) ...........................106

    Tabel 5.6 Hasil end to end delay (DSDV paket data TCP)..................................107

    Tabel 5.7 Hasil throughput (DSDV paket data TCP) ..........................................108

    Tabel 5.8 Hasil packet loss (DSDV paket data TCP) ..........................................109

    Tabel 5.9 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data TCP) ..............................110

    Tabel 5.10 Hasil end to end delay (ZRP paket data TCP) ...................................111

    Tabel 5.11 Hasil throughput (ZRP paket data TCP) ............................................112

    Tabel 5.12 Hasil packet loss (ZRP paket data TCP) ............................................113

  • xviii

    Tabel 5.13 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data UDP) ....................114

    Tabel 5.14 Hasil end to end delay (AOMDV paket data UDP) ..........................115

    Tabel 5.15 Hasil throughput (AOMDV paket data UDP) ...................................116

    Tabel 5.16 Hasil packet loss (AOMDV paket data UDP) ...................................117

    Tabel 5.17 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data UDP) .......................118

    Tabel 5.18 Hasil end to end delay (DSDV paket data UDP) ...............................119

    Tabel 5.19 Hasil throughput (DSDV paket data UDP) .......................................120

    Tabel 5.20 Hasil packet loss (DSDV paket data UDP)........................................121

    Tabel 5.21 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data UDP) ............................122

    Tabel 5.22 Hasil end to end delay (ZRP paket data UDP) ..................................123

    Tabel 5.23 Hasil throughput (ZRP paket data UDP) ...........................................124

    Tabel 5.24 Hasil packet loss (ZRP paket data UDP) ...........................................125

    Tabel 5.25 Hasil rata-rata packet delivery ratio TCP dan UDP...........................126

    Tabel 5.26 Hasil rata-rata end to end delay TCP dan UDP .................................128

    Tabel 5.27 Hasil rata-rata throughput TCP dan UDP ..........................................130

    Tabel 5.28 Hasil rata-rata packet loss TCP dan UDP ..........................................132

  • xix

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 5.1 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data TCP) .....................102

    Grafik 5.2 Hasil end to end delay (AOMDV paket data TCP) ............................103

    Grafik 5.3 Hasil throughput (AOMDV paket data TCP).....................................104

    Grafik 5.4 Hasil packet loss (AOMDV paket data TCP) .....................................105

    Grafik 5.5 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data TCP) .........................106

    Grafik 5.6 Hasil end to end delay (DSDV paket data TCP) ................................107

    Grafik 5.7 Hasil throughput (DSDV paket data TCP) .........................................108

    Grafik 5.8 Hasil packet loss (DSDV paket data TCP) .........................................109

    Grafik 5.9 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data TCP) .............................110

    Grafik 5.10 Hasil end to end delay (ZRP paket data TCP) .................................111

    Grafik 5.11 Hasil throughput (ZRP paket data TCP) ..........................................112

    Grafik 5.12 Hasil packet loss (ZRP paket data TCP) ..........................................113

    Grafik 5.13 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data UDP)...................114

    Grafik 5.14 Hasil end to end delay (AOMDV paket data UDP) .........................115

    Grafik 5.15 Hasil throughput (AOMDV paket data UDP) ..................................116

    Grafik 5.16 Hasil packet loss (AOMDV paket data UDP) ..................................117

    Grafik 5.17 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data UDP) .......................118

    Grafik 5.18 Hasil end to end delay (DSDV paket data UDP)..............................119

    Grafik 5.19 Hasil throughput (DSDV paket data UDP) ......................................120

    Grafik 5.20 Hasil packet loss (DSDV paket data UDP) ......................................121

    Grafik 5.21 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data UDP) ..........................122

    Grafik 5.22 Hasil end to end delay (ZRP paket data UDP) .................................123

    Grafik 5.23 Hasil throughput (ZRP paket data UDP) ..........................................124

    Grafik 5.24 Hasil packet loss (ZRP paket data UDP) ..........................................125

    Grafik 5.25 Hasil rata-rata packet delivery ratio TCP dan UDP .........................126

    Grafik 5.26 Hasil rata-rata end to end delay TCP dan UDP ................................128

    Grafik 5.27 Hasil rata-rata throughput TCP dan UDP.........................................131

    Grafik 5.28 Hasil rata-rata packet loss TCP dan UDP .........................................133

    file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913518file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913519file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913520file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913521file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913522file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913523file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913524file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913525file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913526file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913527file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913528file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913529file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913530file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913531file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913532file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913533file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913534file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913535file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913536file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913537file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913538file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913539file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913540file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913541file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913542file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913543file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913544file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913545

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jaringan komputer memiliki jenis yang bermacam-macam namun

    seiring perkembangannya jaringan komputer harus memiliki fungsi

    komunikasi aktif untuk dapat selalu berinteraksi tanpa terbatasi oleh jarak.

    Penerapan jaringan juga harus disesuaikan dengan kondisi teknis lokasi dan

    pengguna untuk peningkatan efisiensi jaringan tersebut. Penerapan jaringan

    dengan penggunaan media frekuensi radio jauh lebih fleksibel dari media

    kabel, karena keberadaan jangkauan kawasan dan pengguna yang lebih

    besar. Media frekuensi radio juga dapat digunakan dengan baik oleh

    pengguna yang semi-nomadic hingga mobile (Subchan, Ritzkal, &

    Goeritno, 2017).

    Jaringan dengan media frekuensi radio atau yang dikenal jaringan

    nirkabel (wireless) memiliki teknologi ad-hoc yaitu jaringan infrastruktur

    di mana node berkomunikasi dalam mode multihop menggunakan

    perangkat nirkabel. Keuntungan jaringan ad-hoc dibandingkan dengan

    jaringan seluler adalah waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dan lebih murah

    untuk diterapkan (Madani, Khattak, Jadoon, & Sarwar, 2018).

    Jaringan ad-hoc memiliki fitur unik tertentu seperti kemampuan

    pengaturan diri, toleransi kesalahan, dan mudah diterapkan tanpa

    infrastruktur yang ada dan dalam pengaplikasiannya disebut MANET

    (Mobile ad-hoc Network). MANET sendiri sudah mendapat banyak

    perhatian karena kemudahan penyebaran jaringan dan fleksibelitasnya.

    Setiap simpul MANET bertindak sebagai pemancar, penerima dan

    forwarder paket. Jaringan ini paling cocok pada jaringan yang tidak

    menyediakan infrastruktur seperti skenario bencana di mana infrastruktur

    hancur. Penggunaan MANET yang terkenal lainnya distributed

    collaborative computing, pencarian dan pelacakan hewan langka,

    pengoperasian dibawah laut, dll (Madani et al., 2018).

  • 2

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Pengembangan teknologi jaringan MANET (Mobile Ad-hoc

    Network) saat ini sudah merambah kebidang lalu lintas dan kendaraan

    dimana pada kendaraan dipasang perangkat wireless ad-hoc sehingga tiap

    kendaraan dapat memberi atau menerima informasi yang berkaitan dengan

    kondisi lalu lintas. Kendaraan yang dilengkapi perangkat wireless dan

    bergerak menempuh perjalanan dapat diasumsikan sebagai sebuah

    pergerakan node. Node yang bergerak ini, membentuk jaringan ad-hoc yang

    disebut VANET (Vehicular Ad hoc Networks) (Dimyati, Anggoro, &

    Wibisono, 2016).

    Di Indonesia teknologi VANET sendiri belum digunakan padahal

    urgensi akan teknologi tersebut sangat penting. Hal ini diperlihatkan dengan

    adanya perkembangan jumlah kendaraan transportasi dari tahun ke tahun

    menurut Badan Pusat Statistik yang dapat dilihat pada gambar 1.1.

    (Badan Pusat Statistik, 2016)

    Menurut (Badan Pusat Statistik, 2016) Pada periode 2012-2016,

    terdapat peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi yaitu

    8,19 persen per tahun. Peningkatan jumlah kendaraan terjadi pada semua

    jenis kendaraan setiap tahunnya. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor

    yang cukup tinggi terjadi pada mobil penumpang 8,73 persen per tahun

    Gambar 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan menurut jenisnya

  • 3

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    diikuti kemudian oleh sepeda motor, mobil barang dan bis masing-masing

    8,32 persen, 7,52 persen dan 2,26 persen per tahun.

    Penambahan kendaraan bermotor pada transpotasi darat setiap

    tahunnya memiliki dampak tersendiri bagi lalu lintas tersebut. Dampak yang

    terjadi pada umumnya adalah kemacetan yang semakin meluas, namun bila

    perkembangan jumlah kendaraan tidak diiringi dengan perkembangan

    teknologi keamanan dalam berkendara dapat menyebabkan dampak yang

    lebih buruk seperti menelan korban jiwa karena kecelakaan.

    (Badan Pusat Statistik, 2016)

    Gambar 1.2 di atas merupakan data (Badan Pusat Statistik, 2016)

    mengenai jumlah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kendaraan

    transportasi darat. Dilihat perkembangan selama tahun 2012-2016, jumlah

    kecelakan lalu lintas di Indonesia menunjukkan trend yang berfluktuasi,

    begitu pula dengan jumlah korban luka ringan dan luka berat serta keragian

    materi yang dialami.

    Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas POLRl)

    Gambar 1.2 Jumlah kecelakaan dan korban dari tahun 2012 hingga 2016

  • 4

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    mencatat jumlah kecelakaan sepanjang 2016 sebanyak 106.129 kejadian

    dengan korban meninggal 26.185 jiwa (orang). Jumlah tersebut naik 7,23

    persen dibandingkan pada tahun 2015 dengan 98.970 kejadian. Kecelakaan

    tersebut telah mengakibatkan 170.293 orang menjadi korban dengan

    komposisi korban luka ringan 71,38 persen, korban luka berat 13,25 persen,

    dan korban mati (meninggal) 15,37 persen (gambar 1.2), dengan nilai

    kerugian materi yang dialami pada tahun tersebut adalah 226.833 juta rupiah

    (Badan Pusat Statistik, 2016).

    Teknologi VANET yang digunakan pada lalu lintas transportasi

    kendaraan dapat mengatasi permasalahan kemacetan yang mana informasi

    yang diterima dari kendaran lain akan diolah sehingga dapat menunjang

    pengambilan keputusan dalam pengambilan jalur kendaraan (Muhammad,

    Virgono, & Saputra, 2017).

    Walaupun termasuk kedalam MANET, terdapat beberapa

    karakteristik perbedaan antara VANET dan MANET. Diantaranya mobilitas

    node pada Vanet sangat tinggi dibanding MANET dan bergerak lebih

    dinamis dibanding MANET yang cenderung diam(Adrian, Fahmizal, &

    Rosyid, 2018). Pada VANET juga tidak ditemui masalah dengan media

    penyimpanan dan suplai energi (Dimyati et al., 2016).

    VANET yang merupakan salah satu teknologi wireless ad-hoc

    seperti MANET, juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan

    yang paling rawan adalah sifat jaringan wireless yang sementara

    menyebabkan topologi jaringan menjadi berubah-ubah sehingga dampaknya

    jalur komunikasi terputus ketika paket belum sampai. Perubahan topologi

    dapat terjadi dikarenakan terdapat pergerakan dari mobile node dengan

    kecepatan tertentu. Untuk mengatasi masalah perubahan topologi tersebut

    maka dibutuhkan suatu protokol routing untuk menjaga jalur komunikasi

    pada jaringan (Muhammad Irfan Denatama, Doan Perdana, Muhammad

    Irfan Denatama, & Negara, 2016).

    VANET yang memiliki karakteristik khusus yaitu mobilitas node

    yang tinggi tentunya memerlukan implementasi jenis protokol routing yang

  • 5

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    dapat mengakomodasi pergerakan node tersebut (Lestari & Sari, 2018).

    Dalam pengiriman paket suatu jaringan terdapat dua protokol

    transmisi data yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User

    Datagram Protocol (UDP) yang berada pada layer Transport yang

    menghasilkan dua jenis paket data yang berbeda. TCP menyediakan layanan

    yang dapat diandalkan tanpa beban berlebih jaringan. Selain banyak layanan

    seperti kontrol aliran, manajemen kemacetan dan keandalan, TCP berusaha

    menyediakan baik pemanfaatan yang efisien dan pembagian sumber daya

    jaringan yang adil. UDP adalah protokol transmisi cepat yang digunakan

    oleh sebagian besar aplikasi real-time karena cocok untuk menunda aplikasi

    sensitif seperti transmisi video dan audio. UDP tidak menyediakan kontrol

    aliran atau pemulihan kesalahan dan tidak memerlukan manajemen koneksi

    (Wheeb, 2015).

    Beberapa penelitian yang berkaitan dengan Analisis performansi

    protokol pada jaringan VANET sebelumnya sudah pernah dilaksanakan.

    Penelitian yang paling mendekati dilakukan oleh (Draz, Ali, Yasin, & Shaf,

    2018) yang berjudul “Evaluation based analysis of packet delivery ratio for

    AODV and DSR under UDP and TCP environment”. Penelitian tersebut

    memiliki kekurangan yaitu protokol perutean yang digunakan hanya

    menggunakan jenis reaktif dan parameter yang digunakan hanya Packet

    Delivery Ratio. Penelitian selanjutnya oleh (Sitompul, Negara, & Sanjoyo,

    2018) mengenai “Analisis Performansi Protocol Routing AODV dan FSR

    pada VANET” juga masih memiliki kekurangan yaitu belum menggunakan

    skema pengiriman UDP dan belum menggunakan Protokol jenis Hybrid

    pada VANET. Kekurangan serupa juga terjadi pada penelitian (N. Saeed, R.

    U. Amin, A. S. Malik, M. K. Kasi, & B. Kasi, 2017) mengenai

    “Performance Evaluation of AODV, DSDV and DSR Routing protocol s in

    Unplanned Areas” dan penelitian oleh (Mahmoud & Hussein, 2016) yang

    berjudul “Performance Analysis of AODV , DSR and DSDV Routing

    protocol s in VANET”. Penelitian terkahir yang dilakukan oleh (Meraihi,

    Acheli, & Ramdane-Cherif, 2017) tentang “QoS performance evaluation of

  • 6

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    AODV and DSR routing protocol s in city VANET scenarios” memiliki

    kekurangan berupa skema pengiriman hanya TCP dan belum menggunakan

    protokol Hybrid.

    Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas,

    dilakukan penelitian yang bermaksud menguji kinerja protocol perutean

    berjenis terdiri Reaktif (AOMDV), Proaktif (DSDV) dan Hybrid (ZRP)

    yang berjudul “ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL

    AOMDV, DSDV, DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA

    TCP DAN UDP DI JARINGAN VEHICULAR AD-HOC NETWORK

    (VANET)”. Penelitian ini berupa simulasi perancangan jaringan VANET

    dengan skema jalan raya di DKI Jakarta menggunakan tools Open Street

    Map, lalu di konversi dalam bentuk simulasi lalu lintas dengan SUMO

    (Simulation of Urban Mobility) dan selanjutnya dikonversi untuk

    penambahan skema seperti protokol perutean dan protokol pengiriman

    dengan Network Simulator 2 (NS2) yang terinstall pada sistem operasi

    Linux.

    Parameter pengujian yang digunakan untuk menguji protokol

    perutean antara lain Packet Delivery Ratio, Throughput, Packet loss, dan

    End to End Delay yang didapatkan dengan menggunakan bahasa AWK dan

    Perl. Data yang didapatkan dibuat grafik dan dianalisis menggunakan MS.

    Excel.

  • 7

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang di atas, maka

    dapat dirumuskan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah

    bagaimana analisis kinerja routing protocol AOMDV, DSDV, dan ZRP

    dengan skema pengiriman paket data TCP dan UDP di Jaringan VANET ?

    1.3 Batasan Masalah

    Batasan masalah yang peneliti tentukan pada penelitian ini, yaitu:

    1.3.1 Metodologi

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah studi pustaka serta metode pengembangan sistem yang

    digunakan adalah metode Simulasi.

    1.3.2 Proses

    Batasan proses yang ditentukan pada penelitian ini, antara

    lain:

    1. Perancangan jaringan VANET dibuat dengan skema peta

    DKI Jakarta yaitu di daerah Rawa Barat, Kebayoran Baru

    Kota Jakarta Selatan.

    2. Perancangan jaringan VANET hanya sampai tahap simulasi

    jaringan sehingga tidak melakukan pengimplementasian

    mengunakan alat ataupun perangkat wireless.

    3. Protokol perutean yang digunakan terdiri dari reaktif

    (AOMDV), Proaktif (DSDV), dan Hybrid (ZRP) bukan jenis

    protokol lain yaitu protokol position based.

    4. Skema pengiriman paket data hanya menggunakan protokol

    TCP dan UDP.

    5. TCP dan UDP pada skenario merupakan objek penelitian

    yang berbeda sehingga hasil TCP dan UDP tidak

    dibandingkan.

    6. Pengambilan kecepatan 10 m/s atau 36 km/jam sebagai

    skenario pada penelitian ini berdasarkan peraturan Menteri

  • 8

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Perhubungan Republik Indonesia nomor 111 tahun 2015

    dimana batas kecepatan kendaraan di perkotaan paling tinggi

    yaitu 50 km/jam.

    7. Jenis kendaraan yang digunakan untuk simulasi pada

    penelitian ini hanya mobil.

    1.3.3 Tools

    Berikut ini adalah tools yang digunakan untuk melakukan

    penelitian, diantaranya:

    1. Sistem Operasi yang digunakan untuk melakukan penulisan

    adalah Windows 10 Pro (64-bit).

    2. Penulisan dilakukan dengan spesifikasi laptop Acer Aspire

    E5-475G processor Intel Core i5 7200U @ 2,5 GHz (4

    CPUs) dan RAM sebesar 8 GB.

    3. Simulasi dilakukan dengan menggunakan mesin virtual

    yaitu Vmware Workstatio pro versi 12.1.1 build-3770994.

    4. Sistem Operasi yang digunakan untuk melakukan simulasi

    adalah Linux Ubuntu 14.04 LTS (32 bit) dengan alokasi

    RAM sebesar 3 GB dan processor Intel Core i5 7200U 2,5

    GHz (1 CPU)

    5. Pengambilan data Map skema lalu lintas Jalan Raya

    menggunakan Open Street Map. Pembuatan simulasi lalu

    lintas menggunakan Simulation Urban Mobility (SUMO)

    versi1.1. Penambahan skema protokol perutean dan

    pengiriman menggunakan Network Simulator 2 (NS2). Hasil

    output berupa animasi oleh NAM. Pengambilan data

    simulasi menggunakan AWK Script dan Perl Script.

    Penampilan garfik data parameter menggunakan MS. Excel.

    6. Penelitian tidak membahas pembuatan aplikasi mengenai

    jaringan VANET dan protokolnya.

  • 9

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    1.4 Tujuan Penulisan

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

    mengetahui, membandingkan, dan menentukan jenis routing protocol terbaik

    untuk diterapkan pada jaringan VANET.

    1.5 Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut :

    1. Bagi Penulis

    1) Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat saat perkuliahan.

    2) Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan strata satu

    (S1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

    Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    3) Sebagai portofolio penulis yang akan dapat dipergunakan

    pada masa mendatang.

    4) Membandingkan teori yang telah didapat saat kuliah dengan

    masalah yang sebenarnya.

    5) Mengetahui dan memahami cara kerja jaringan wireless dan

    implementasinya.

    2. Bagi Universitas

    1) Mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam menguasai

    bidang jaringan Teknik Informatika.

    2) Menjadi sumbangan literatur karya ilmiah dalam disiplin

    ilmu teknologi khususnya bidang jaringan komputer.

    3) Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian sejenis

    berikutnya.

    3. Bagi Masyarakat

    1) Mengetahui evaluasi kinerja routing protocol yaitu Reaktif

    (AOMDV), Proaktif (DSDV) dan Hybrid (ZRP) pada

    pengiriman data TCP dan UDP di jaringan VANET.

  • 10

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    2) Sebagai referensi pada penelitian selanjutnya yang

    berhubungan dengan routing protocol AOMDV, DSDV,

    ZRP, TCP dan UCP, maupun VANET.

    1.6 Metode penelitian

    Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini dibagi

    menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan

    sistem . Berikut penjelasan kedua metode tersebut:

    1.6.1 Metode Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini digunakan studi pustaka sebagai metode

    pengumpulan data. Studi pustaka merupakan salah satu kegiatan

    penelitian yang berfungsi sebagai landasan teori bagi penyelesaian

    masalah dalam penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data

    dilakukan secara manual dengan mempelajari buku-buku serta

    jurnal terkait dengan informasi penelitian seperti VANET, routing

    protocol AOMDV, DSDV, ZRP, dll. Di dalam studi pustaka juga

    dilakukan peroses pencarian penelitian sejenis guna

    membandingkan sehingga tidak terjadinya kesamaan topik pada

    penelitian.

    1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

    Dalam perancangan sistem metode yang digunakan oleh

    peneliti adalah metode simulasi, Terdapat 8 tahapan pada metode

    tersebut, antara lain (Fahri, Fiade, & Suseno, 2017):

    1. Problem Formulation

    2. Conceptual Model

    3. Input Output Data

    4. Modelling

    5. Simulation

    6. Verification dan Validation

    7. Experimentation

    8. Output Analysis

  • 11

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    1.7 Sistematika Penulisan

    Sistematika yang dibuat pada tugas akhir ini akan dibagi dalam

    enam bagian, yaitu:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penulisan,

    perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat,

    metode dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran

    menyeluruh dari penulisan skripsi ini.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini membahas mengenai berbagai teori yang mendasari

    analisis permasalahan yang berhubungan dengan pembahasan.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini berisi pembahasan atau pemaparan metode yang penulis

    pakai dalam pencarian data maupun perancangan sistem yang

    dilakukan pada penelitian.

    BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI

    DAN PENGUJIAN SISTEM

    Bab ini membahas mengenai hasil dari analisa, perancangan,

    implementasi dan pengujian sistem selama penelitian ini

    berlangsung.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini membahas mengenai hasil dan pembahasan rancangan

    pembuatan aplikasi penjadwalan dengan menggunakan algoritma

    genetika dan rancangan tampilan aplikasinya.

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab ini kesimpulan dari hasil pembahasan seluruh bab serta

    saran-saran yang kiranya dapat diperhatikan serta

    dipertimbangkan untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Jaringan Komputer

    Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri atas

    komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk

    mencapai suatu tujuan yang sama (Madcoms, 2015).

    Sedangkan menurut (Kizza, 2015), Jaringan komputer adalah

    sistem terdistribusi yang terdiri dari gabungan komputer dan perangkat lain.

    Jaringan sendiri memiliki elemen jaringan yang memungkinkan untuk

    menghubungankan perangkat atau komputer untuk berkomunikasi melalui

    sebuah aturan atau protokol komunikasi. Elemen atau komponen jaringan

    terdiri dari perangkat keras seperti hub, router, bridges dan perangkat lunak

    yang bertugas untuk mengatur jalannya komunikasi pada jaringan.

    2.2 Jaringan Wireless Ad-Hoc

    Jaringan Ad-Hoc adalah sekelompok perangkat komunikasi atau

    node yang berkomunikasi satu sama lain tanpa memiliki topologi

    (infrastruktur) yang tetap dan belum ditentukan sebelumnya oleh jaringan.

    Oleh karena itu seseorang dapat mendefinisikan jaringan ad-hoc sebagai

    jaringan dinamis. Masing-masing node memiliki kapasitas untuk

    berkomunikasi langsung dengan node lain. Jaringan ad hoc dapat dibuat

    dengan menggunakan teknologi wireless seperti Bluetooth, Wi-Fi, dll yang

    disebut jaringan Wireless Ad-Hoc (Sharmila & Shanthi, 2016).

    Dalam situasi darurat, jenis jaringan ini sangat berguna untuk

    berkomunikasi secara langsung dengan pusat layanan informasi. Jaringan

    wireless ad-hoc memiliki beberapa klasifikasi yaitu Wireless Mesh Network

    (WMN), Wireless Sensor Network (WSN), Mobile Ad-Hoc Network

    (MANET), Vehicular Ad-Hoc Network (VANET), dll (Sharmila & Shanthi,

    2016).

  • 13

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    (Sharmila & Shanthi, 2016)

    2.3 Perangkat Jaringan Wireless

    Perangkat jaringan adalah alat-alat yang pada umumnya digunakan

    untuk membangun jaringan komputer (Madcoms, 2015). Perangkat tersebut

    antara lain:

    2.3.1 Ethernet Card

    Ethernet Card merupakan hardware jaringan yang dipasang

    pada sebuah PC yang berfungsi untuk dapat berkomunikasi dengan

    komputer lain melalui jaringan LAN (Local Area Network).

    Ethernet Card menggunakan kabel coaxial, twisted pair, dan dapat

    digunakan juga dalam wireless LAN (WLAN). Setiap Ethernet Card

    memiliki MAC Address (Medium Accsess Control) yang unik dan

    berbeda (Madcoms, 2015).

    Gambar 2.1 Jaringan Wireless Ad-Hoc

  • 14

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    (Madcoms, 2015)

    2.3.2 Router

    Router adalah sebuah perangkat keras jaringan komputer

    yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet

    menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai

    routing untuk menyambungkan jaringan LAN atau WAN ke

    jaringan internet atau menyambungkan dua atau lebih jaringan yang

    berbeda kelas. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat

    tujuan dari paket data yang melewatinya dan memutuskan rute yang

    akan dilewati paket data tersebut untuk sampai ke tujuan (Madcoms,

    2015).

    (www.pcmag.com)

    2.3.3 RSU

    Road Side Unit merupakan perangkat yang digunakan

    sebagai access point dan ditempatkan di sepanjang jalan seperti

    persimpangan yang padat dan tempat yang rawan akan kecelakaan.

    Gambar 2.2 Ethernet Card

    Gambar 2.3 Router

  • 15

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    RSU berfungsi sebagai sebuah node untuk memberikan informasi

    kepada kendaraan serta sebagai access untuk pertukaran data baik

    antar kendaraan maupun dengan infratruktur. RSU mempunyai

    prosedur dalam menyampaikan informasi nya antara lain:

    a. RSU mempunyai kewajiban untuk lebih memperluas

    jangkauan jaringan nya karena semakin jauh atau luas

    jangkauan nya maka semakin banyak pula kendaraan atau

    node yang bisa berkomunikasi.

    b. RSU diharuskan bisa memberikan informasi terkait dengan

    kemanan dan keselamatan dalam berkendara

    c. RSU diharuskan menyediakan koneksivitas internet ke On

    Board Unit (OBU) (Hadiwiriyanto, Trisnawan, & Amron,

    2018).

    (www.siemens.com)

    2.3.4 On Board Unit (OBU)

    OBU atau On Board Unit adalah sebuah perangkat yang

    dipasang pada kendaraan yang berguna untuk melakukan

    Gambar 2.4 Road Side Unit (RSU)

  • 16

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    komunikasi antar kendaraan (V2V) atau komunikasi dengan

    infrastuktur (V2I) seperti Road Side Unit (RSU). OBU digunakan

    untuk fitur jaringan dengan komunikasi yang kuat dan fleksibel

    sehingga OBU merupakan salah satu implementasi jaringan

    VANET yang menjadi sistem transportasi lebih cerdas / Intelligent

    Transport System (ITS). Salah satu implementasi menggunakan

    OBU adalah sistem pembayaran tol dengan Electronic Toll atau E-

    toll tanpa menempelkan kartu pada perangkat. OBU pada perangkat

    E-toll (Li, Feng, Wang, & Qian, 2015).

    (www.detik.com)

    2.4 Protokol

    Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi

    yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan data,

    informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi

    penerima agar komunikasi berlangsung dengan benar. (Syamsu, 2013).

    Sedangkan menurut (Madcoms, 2015) protokol adalah sekumpulan

    peraturan/konvensi/sinkronisasi yang digunakan oleh suatu komputer untuk

    bertukar data pada sebuah jaringan komputer, misalnya melakukan

    pengiriman e-mail, mentransfer file, mengakses halaman website pada

    internet, chitting antar komputer, dll.

    Gambar 2.5 On Board Unit

  • 17

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    2.5 Model OSI

    Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO)

    mengembangkan Open System Interconnection (OSI) model yang ditujukan

    untuk menyederhakan protokol komunikasi dalam jaringan komputer. OSI

    adalah model arsitektur terbuka yang berfungsi sebagai standar protokol

    komunikasi jaringan, meskipun bukan yang paling banyak digunakan

    sekarang. OSI sendiri terdiri dari dua buah protokol, satu di elemen sumber

    dan yang lainnya di elemen tujuan (Kizza, 2015).

    Pengembangan model OSI didasari oleh bentuk komunikasi melalui

    jaringan yang dapat dipecah menjadi tujuh lapisan, di mana setiap lapisan

    memiliki tugas yang berbeda-beda. Lapisan yang berbeda pada protokol

    memberikan layanan yang berbeda yang mana lapisan sebelumnya menjadi

    dasar untuk protokol lapisan berikutnya. Proses komunikasi terjadi bergerak

    dari lapisan protokol paling atas hingga ke bawah dan dikirim keluar melalui

    media jaringan untuk diterima sumber tujuan (Kizza, 2015).

    (Kizza, 2015)

    Tugas dari tiap lapisan OSI menurut (Bora, Bora, Singh, & Arsalan,

    2014) dapat dilihat pada tabel 2.1.

    Gambar 2.6 Model OSI layer

  • 18

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Tabel 2.1 Tugas pada tiap lapisan OSI

    Lapisan Fungsi

    7 (Application) Lapisan yang digunakan untuk berinteraksi dengan

    pengguna. Di sinilah data berubah menjadi situs web,

    program obrolan, dan sebagainya. Protokol yang

    berjalan pada lapisan ini cukup banyak, seperti DNS,

    FTP, HTTP, HTTPS, NFS, POP3, SMTP, dan SSH.

    6 (Presentation) Lapisan ini merepresentasikan data, eenskripsi, dan

    menerjemahkan bahasa pemrograman yang dapat

    dibaca manusia ke dalam instruksi kode mesin yang

    dapat digunakan oleh lapisan dibawahnya. yang

    diformat Protokol yang bekerja pada lapisan ini

    antara lain TELNET dan SNMP.

    5 (Session) Lapisan ini membentuk sebuah lingkungan yang

    terdiri dari dua pihak (pengirim dan penerima) dan

    mengontrol percakapan yang ada didalamnya.

    Percakapan sendiri terdiri dari banyaknya permintaan

    maupun respon. Protokol yang bekerja pada lapisan

    ini ; NETBIOS, ADSP, PAP, dll.

    4 (Transport) Lapisan ini terutama berkaitan dengan Reliabilitas

    (keamanan seperti enkripsi / dekripsi, firewall, dll.),

    Pemeliharaan alur paket dengan mengurangi kongesti

    dan melakukan pemeriksaan kesalahan memastikan

    kualitas layanan dengan mengirim ulang data ketika

    data telah rusak.

    Pada lapisan ini bekerja protokol TCP dan UDP.

    3 (Network) Lapisan ini menyediakan layanan pengalamatan pada

    paket yang diterima dan pada gilirannya membantu

    paket tersebut untuk dikirim sesuai dengan alamat

    tujuan. Protocol yang bekerja pada lapisan ini antara

    lain IP, ARP, RARP, dll.

    2 (Data Link) Menyediakan metode yang mana informasi dari

    jaringan dipecah menjadi frame dan dikirim melalui

    lapisan fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab

    untuk beberapa deteksi dan koreksi kesalahan.

  • 19

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Protokol yang digunakan pada lapisan ini antara lain

    PPP dan SLIP.

    1 (Physical) Mengubah sinyal menjadi bit, yang dapat digunakan

    oleh lapisan lain. Sinyal disesuaikan untuk

    memungkinkan beberapa pengguna menggunakan

    koneksi yang sama. Layer ini juga menentukan

    bagaimana jaringan terkoneksi yaitu kabel atau

    wireless.

    2.6 Model TCP/IP

    Model protokol TCP / IP adalah suatu model protokol yang secara

    luas digunakan pada berbagai sistem otoritatif karena kemampuan

    beradaptasi dan banyaknya kegunaan yang disediakan. Microsoft yang pada

    awalnya membangun pengaturan konvensi mereka sendiri namun sekarang

    kembali menggunakan model ini. Model protokol TCP/IP pada awalnya

    digunakan hanya untuk transportasi dan perkembangannya sekarang

    mendukung beberapa proses yang berbeda (Mundra & Taeib, 2015).

    (Mundra & Taeib, 2015)

    Dari gambar 2.7 diatas, terlihat model TCP/IP merupakan model

    yang menyederhanakan dua hingga tiga lapisan pada model lapisan OSI

    Gambar 2.7 Perbandingan Model Lapisan TCP/IP dengan Model Lapisan OSI

  • 20

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    menjadi satu lapisan khusus. Layer pada TCP/IP dan fungsinya menurut

    (Mundra & Taeib, 2015) dapat dilihat pada tabel 2.2.

    Tabel 2.2 Tugas tiap Lapisan TCP/IP

    Lapisan Fungsi

    1 (Application) Menyediakan akses aplikasi ke jaringan TCP/IP. Layer ini

    menangani high-level-protocol, masalah representasi data,

    proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan

    terjadinya komunikasi antar jaringan. Protokol yang

    bekerja pada lapisan ini adalah Telnet, DHCP, DNS,

    HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dan lain lain.

    2 (Host-to-host) Bertanggung jawab atas komunikasi antar dua buah

    node. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari

    sumber data menuju tujuan data dengan membuat logical

    connection diantara keduanya. Layer ini bertugas

    memecah data dan menyatukan kembali data yang

    diterima dari Application layer ke dalam aliran data yang

    sama antara sumber dan pengirim data. Ada dua cara

    pengiriman data, connection-oriented (menggunakan

    protocol TCP) atau connectionlessoriented (menggunakan

    protocol UDP). Protokol yang bekerja pada lapisan ini

    adalah TCP dan UDP.

    3 (Internetwoking) Bertanggung jawab dalam masalah routing dan

    addressing (pembuatan paket IP). Layer ini bertugas

    menentukan rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah

    paket data. Selain itu, layer ini juga bertugas melakukan

    paket switching untuk mendukung tugas utama tersebut.

    Protocol yang bekerja pada lapisan ini adalah IP, ICMP,

    ARP, RARP.

    4 (Network Interface) Lapisan antarmuka jaringan (juga dikenal oleh lapisan

    akses jaringan) bertugas meletakkan paket TCP / IP pada

    media sistem dan menerima paket TCP / IP dari media

    sistem.

  • 21

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    2.7 VANET (Vehicular Ad-Hoc Network)

    Vehicular Ad-Hoc Network (VANET) merupakan bagian atau

    pengembangan dari Mobile Ad-Hoc Network (MANET) yang menggunakan

    jaringan wireless berbasis Ad-Hoc dan diterapkan pada kendaraan bergerak

    (Sitompul et al., 2018). Sedangkan menurut (Budi, Siswa, & Abijono, 2016)

    VANET adalah teknologi jaringan yang menggunakan perpindahan

    kendaran sebagai node, untuk menciptakan berbagai jaringan yang bersifat

    mobile.

    (Ferronato & Trentin, 2017)

    Tujuan utama jaringan VANET adalah membantu kendaraan-

    kendaraan untuk dapat saling berkomunikasi dan memelihara jaringan

    komunikasi diantara mereka tanpa menggunakan central base station atau

    controller. VANET bertanggung jawab untuk komunikasi antar kendaraan

    bergerak pada suatu lingkungan tertentu. Kendaraan dapat berkomunikasi

    dengan kendaraan lain yang disebut dengan V2V (Vehicle to Vehicle)

    communication atau kendaraan juga dapat berkomunikasi dengan

    infrastruktur seperti RSU (Road Side Unit) yang disebut dengan V2I

    (Vehicle to Infrastructure) communication atau V2R (Vehicle to Roadside)

    communication (Sitompul et al., 2018).

    Sedangkan menurut (N. Saeed et al., 2017) VANET memiliki dua

    tujuan khusus yang pertama meningkatkan keamanaan dan keselamatan

    Gambar 2.8 Skema Jaringan Vehicular Ad-hoc Network (VANET)

  • 22

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    pengguna dari sisi jalan maupun kendaraan dengan teknologi smart vehicle

    dan yang kedua menyediakan konekstivitas kepada pengguna jalan menuju

    internet dan layanan VANET lainnya.

    2.7.1 Karakteristik VANET

    Jaringan VANET memiliki beberapa karakteristik khusus,

    menurut (N. Saeed et al., 2017) karakteristik tersebut antara lain :

    1. Topologi jaringan sangat dinamis: karena bersifat memiliki

    kecepatan tinggi yang tinggi, VANET topologinya sering

    berubah. Misalnya jika kecepatan dua kendaraan sekitar 60

    mph, hubungan antara keduanya hanya dapat bertahan

    kurang dari 10 detik.

    2. Sering Pemutusan: dengan kecepatan tinggi dan distribusi

    kendaraan yang tidak kontinu maka akan sering terjadi

    pemutusan koneksi, atau koneksi akan bertahan pada vehicle

    tersebut sampai ada kendaraan berikutnya.

    3. Pemodelan Mobilitas: Pemodelan mobilitas adalah salah

    satu hal membedakan antara VANET dengan MANET,

    selain kecepatan dan mobilitas VANET yang lebih tinggi,

    mobilitas pada VANET memiliki pola yang jelas yaitu

    mobilitas kendaraan yang dibatasi oleh geografi atau bentuk

    jalan yang sifatnya tetap.

    4. Daya Baterai: Daya baterai pada VANET cenderung lebih

    baik dari MANET karena ketersediaan daya/energi bersifat

    berkelanjutan dalam bentuk baterai kendaraan.

    5. Interaksi Dengan Sensor Onboard: Gerakan dan posisi

    kendaraan saat ini dapat dengan mudah diketahui seperti

    penggunan GPS.

    6. Kendala Pengaplikasian: Pengaplikasian VANET pada

    kendaraan pada umumnya sangat sulit, dibutuhkan analisis

    mendalam agar nilai Quality of Service terpenuhi sehingga

    pengiriman informasi tidak terlambat ataupun gagal.

  • 23

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    7. Attenuation : Seperti pada gelombang radio pada umumnya

    jaringan VANET juga dapat terkena dampak atenuasi seperti

    penundaan, pemantulan, kehilangan paket, dll.

    8. Jangkauan Transmisi : Jangkauan transmisi pada VANET

    yang menggunakan arsitektur gelombang radio masih sangat

    terbatas yaitu seluas 1 km namun teknologi tersebut masih

    dapat ditingkatkan.

    9. Dukungan Anonimitas : Proses interksi antar kendaraan

    dengan VANET tidak seperti jaringan wireless lain di mana

    VANET tidak perlu menggunakan otentikasi untuk

    mengirimkan maupun menerima data.

    2.7.2 Pengaplikasian VANET

    Komunikasi antar kendaraan (V2V) maupun komunikasi

    antara kendaraan dengan Infrastruktur (V2I) pada VANET memiliki

    tujuan yang bermacam-macam. Secara garis besar menurut (N.

    Saeed et al., 2017) terbagi menjadi tiga yaitu :

    1) Pengaplikasian berorientasi keselamatan

    Pengaplikasian ini ditujukan untuk pemantauan

    jalan, lalu lintas, dan pertukaran informasi yang terdiri

    dari:

    a. Real-time Traffic : Aplikasi ini ditujukan untuk

    memberikan informasi mengenai keadaan lalu

    lintas terkini yang dapat digunakan untuk

    menghindari kepadatan kendaraan dan

    kemacetan lalu lintas.

    b. Post-Crash Notification : Kendaraan yang

    berada disekitar area kecelakaan dapat

    membantu pihak patroli dengan mengirimkan

    informasi kepada kendaraan lain sebagai

    peringatan untuk tidak melewati daerah tersebut.

  • 24

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    c. Cooperativ Message Transfer : kendaraan yang

    digunakan dengan kecepatan rendah maupun

    berhenti dapat bekontribusi untuk mengirimkan

    informasi ke kendaraan lain, dapat pula

    digunakan untuk mengautomisasi penggunaan

    rem pada keadaan tertentu.

    d. Road Hazard Control Notification :

    Pengaplikasian ini dapat memberitahu informasi

    mengenai kondisi jalan apabila terjadi bencana

    secara tiba-tiba, contohnya longsor, gempa, dll.

    e. Cooperativ Collision Warning :

    Memperingatkan pengemudi yang berpotensi

    untuk mengalami kecelakaan bila melewati suatu

    jalan sehingga pengemudi dapat menggunakan

    jalan lain.

    f. Traffic Vigilance : Kamera pada Road Side

    Unit (RSU) dapat digunakan untuk memantau

    lalu lintas dan memeriksa apakah ada

    pelanggaran hukum yang terjadi pada daerah

    tersebut.

    2) Pengaplikasian berorientasi kenyamanan

    a. Route Diversions : Pengaplikasian ini sangat

    membantu untuk merencanakan rute lain bila

    terjadi kemacetan.

    b. Electronic Toll Collection : Aplikasi ini dapat

    membantu pengumpulan pembayaran tol secara

    elektronik dan mengidentifikasi kendaraan

    tersebut.

    c. Parking Availability : Informasi mengenai

    ketersediaan parkir dapat diterima pengemudi

    yang ingin memarkir kendaraan mereka di

  • 25

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    tempat tertentu. Pengaplikasian ini sangat

    meningkatkan kepuasan pengemudi dan

    mengurangi rasa stress ketika tidak adanya

    tempat parkir.

    d. Active Predicition : Pengemudi dapat

    mengetahui kondisi fisik jalan sehingga dapat

    menyesuaikan kecepatan sebelum memasuki

    Kawasan jalan tersebut.

    3) Pengaplikasian berorientasi komersil

    a. Remote Vehicle Personalization/ Diagnostic :

    dapat digunakan untuk mengunduh konfigurasi

    kendaraan dan membagikannya pada lingkup

    jaringan kendaraan.

    b. Internet Access : Internet dapat diakses oleh

    kendaraan melalui RSU. Pengemudi maupun

    penumpang dapat mengakses konten video-

    streaming pada saat bepergian.

    c. Digital Map Downloading : Peta digital sangat

    berguna seperti peta penunjuk jalan pada

    umumnya. Pengemudi dapat mengunduh peta

    tertentu dengan jaringan ini.

    d. Real Time Video Relay : Digunakan sebagai

    media hiburan, seperti menonton video maupun

    film secara langsung.

    e. Value-added Advertisement : Sebagai media

    untuk mengiklankan informasi sebuah produk.

    Contohnya ada produk makanan atau minuman

    disekitar jalan yang sedang dilalui.

    f. Environmental Benefits : Penggunaan untuk

    penelitian mengenai kendaraan berbasis ramah

  • 26

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    lingkungan sehingga mengurangi polusi

    kendaraan pada umumnya.

    g. Fuel Saving : Pengaplikasian VANET pada

    pembayaran tol yang mengakibatkan tidak perlu

    berhentinya kendaraan akan mengurangi

    penggunaan bahan bakar.

    h. Time Utilization : Dengan akses internet

    pengemudi maupun penumpang dapat tetap

    terhubung dengan pekerjaan maupun keluarga

    sehingga dapat memanfaatkan waktu mereka

    dalam kemacetan maupun dalam perjalanan.

    2.8 Transmission Protocol

    Transmission Protocol adalah Protokol yang berada pada lapisan

    transport yang digunakan untuk melakukan pekerjaan berupa pengiriman

    paket dari penerima ke tujuan. Adanya protokol disebabkan pengiriman

    paket tidak bisa dilakukan secara sembarang dan memiliki ketentuan

    tertentu. Seperti dalam suatu proses pengiriman paket yang dilakukan secara

    bersama-sama tanpa adanya protokol tidak mungkin dapat dilakukan karena

    dapat terjadi kesalahan dan tabrakan data. Penerima paket juga harus

    mengetahui paket apa yang dikirim kepadanya atau apakah paket tersebut

    benar dikirim ke padanya sehingga ia dapat memberi sebuah balasan.

    Pengiriman paket juga tidak bisa dilakukan secara besar karena akan

    mempengaruhi jaringan sehingga ada batasan ukuran paket yang dikirim

    dan proses segmentasi paket (Goralski, 2017).

    2.9 Protokol TCP (Transmission Control Protocol)

    Salah satu protokol transmisi atau transportasi standar yang

    digunakan pada layer IP adalah TCP (Transmission Control Protocol). TCP

    adalah suatu protokol yang berada pada lapisan transport (baik itu dalam

    tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi

  • 27

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    sambungan (connection oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP

    dispesifikasikan pada dokumen RFC 793. (Syamsu, 2013)

    TCP juga menurut (Dordal, 2015) memiliki karakteristik

    fungsionalitas yang jauh lebih baik untuk mengirim data ke soket yang

    terhubung. TCP sendiri memiliki beberapa karakteristik khusus

    yaitu(Syamsu, 2013):

    1. Connection-oriented

    Berorientasi sambungan (connection-oriented) yang mana

    sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang

    berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk

    membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan

    menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection

    termination).

    2. Reliable

    Paket Data yang dikirim oleh protokol TCP ke tujuan

    memiliki suatu urutan khusus yang dapat diterima penenerima

    sesuai urutannya.

    3. Full Duplex

    Koneksi yang terjadi antara dua host TCP terdiri dari dua

    buah jalur yaitu jalur keluar dan jalur masuk.

    4. Flow Control

    TCP menyediakan layanan flow control yang berguna untuk

    mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang

    akhirnya membuat padat jaringan internetwork. layanan flow control

    yang dimiliki oleh pihak pengirim secara terus menerus memantau

    dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu.

    5. Segmentation

    Data yang diterima dari lapisan sebelumnya oleh protokol

    TCP akan dipecah menjadi menjadi beberapa bagian atau segmen

    dengan ukuran byte.

  • 28

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    6. Pengiriman paket

    Mengirimkan paket secara “one-to-one” karena memang

    TCP harus membuat sebuah sirkuit logis/ sirkuit virtual antara dua

    buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi.

    7. Byte stream

    TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua

    buah jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream

    yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor

    acknowledgment dalam setiap header TCP juga didefinisikan dalam

    bentuk byte.

    2.9.1 Segmen TCP

    Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-

    datagram IP (datagram merupakan satuan protocol data unit pada

    lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah

    header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan

    menggunakan header IP dari protokol IP (Syamsu, 2013).

    Sebuah segmen dapat berukuran hingga 65495 byte: 2 16 -

    (ukuran header ip terkecil (20 byte) + ukuran header TCP terkecil

    (20 byte)). Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi dengan

    menggunakan header protokol network interface (lapisan pertama

    DARPA Refrence Model) menjadi frame lapisan Network

    Interface(Syamsu, 2013).

    (Syamsu, 2013)

    Didalam header IP dari sebuah segmen TCP, field source IP

    Address diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host

    Gambar 2.9 Bagian pada pesan/segmen TCP

  • 29

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Sementara itu,

    field destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast

    dari sebuah antarmuka host tertentu yang dituju. Hal ini

    dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi one to one

    (Syamsu, 2013).

    2.9.2 Header TCP

    Ukuran dari header TCP bervariasi dengan ukuran header

    TCP paling kecil tanpa tambahan opsi adalah 20 byte. Variasi header

    tersebut dapat dilihat pada gambar 2.10.

    (Dordal, 2015)

    Bagian bagian header TCP pada gambar diatas secara

    singkat dapat dijelaskan sebagai berikut (Syamsu, 2013):

    a. Source Port, mengindikasikan sumber protokol lapisan

    aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan.

    Gabungan antara field source IP Address dalam header IP