168
ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH HUWAIZA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD PERIODE 2012-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E. Sy) Oleh: DETI RAHMANI NIM. 1112046100001 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

HUWAIZA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

PERIODE 2012-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E. Sy)

Oleh:

DETI RAHMANI

NIM. 1112046100001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH
Page 3: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH
Page 4: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH
Page 5: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

v

ABSTRAK

DETI RAHMANI, NIM: 1112046100001, Analisis Kinerja Koperasi

Serba Usaha (KSU) Syariah Huwaiza dengan Konsep Balanced Scorecard

Periode 2012-2015”. Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kinerja KSU Syariah Huwaiza

dengan pendekatan balanced scorecard dan menganalisis perspektif BSC

manakah yang lebih mempengaruhi kinerja KSU Syariah Huwaiza dari masing-

masing perspektif BSC dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP). Pada penelitian ini penulis memilih objek penelitian di KSU

Syariah Huwaiza Jalan Raya ParungBingung No. 2 RT 02 RW 13 Kelurahan

Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok.

Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder, baik berupa kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh

melalui hasil pengamatan, kuesioner, wawancara langsung dengan kepala KSU

Syariah Huwaiza. Responden yang dipilih berasal dari internal dan eksternal KSU

Syariah Huwaiza. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, skripsi, data

KSU Syariah Huwaiza, dan data publikasi lainnya. Pengolahan data dalam

penenlitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk data kualitatif.

Sedangkan data kuantitatif menggunakan pendekatan rataan rasio, tabulasi silang,

Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan program expert choice 9.0,

Microsoft Excel serta SPSS 23.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kinerja KSU Syariah

Huwaiza tahun 2012-2015 dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard

secara keseluruhan KSU Syariah Huwaiza digolongkan pada kondisi koperasi

“cukup sehat” dengan kategori B dengan skor 39,26%. Hasil analisis perspektif

Balanced Scorecard dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) dengan bantuan program expert choice 9.0 menghasilkan bobot pada

masing-masing perspektif Balanced Scorecard (BSC) diantaranya: perspektif

keuangan 36,1%, perspektif pelanggan sebesar 31,6%, perspektif proses bisnis

internal sebesar 22,4%, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar

9,7%. Dengan demikian perspektif yang dianggap berpengaruh terhadap kinerja

KSU Syariah Huwaiza yaitu perspektif yang memiliki bobot tertinggi yaitu

perspektif keuangan dengan bobot tertinggi dengan bobot 36,1%. Sementara

faktor yang paling berpengaruh dari perspektif keuangan yaitu rasio modal

sendiri.

Kata Kunci : Koperasi, Kinerja, Balanced Scorecard, Analytical Hierarchy

Process.

Pembimbing : M. Mujiburrahman, M.A

DaftarPustaka : Tahun 2000 s.d.Tahun 2016

Page 6: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena hanya dengan pertolongan-Nya skripsi

ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabatnya, dan kaum muslimin yang mau

mengikuti jejak langkahnya.

Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai

pihak yang senantiasa membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Adapun

ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. sebagai Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Dr. Abdurrauf, M.A. sebagai ketua

Program Studi Muamalat dan Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak M. Mujiburrahman, M.A. sebagai Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan arahan dan bimbingannya bagi penulis.

4. Bapak Dr. Muhammad Maksum, M.A. sebagai Pembimbing Akademik

yang senantiasa membimbing penulis selama menuntut ilmu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Segenap Pimpinan dan Staff Perpustakan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

vii

7. Segenap Pimpinan dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanan dan bantuannya dalam

mengumpulkan berbagai literatur yang dibutuhkan dalam penelitian.

8. Kepala KSU Syariah Huwaiza, Ibu Namah Purnama, Amd. yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan kegiatan penelitian di KSU Syariah

Huwaiza.

9. Kedua orang tua, Bapak Na‟im (Alm.) dan Ibu Mintarsih, serta kakakku

Lisydah Naim, S.Pd dan adikku Delistia Afifi yang selalu memberikan

dorongan, semangat, dan do‟a yang tiada henti.

10. Keluarga besar Bapak Naib dan Bapak Muhammad yang telah memberikan

berbagai bantuan dan do‟a yang tiada henti.

11. Eka Selsabila Firdausi dan Nur Azilah teman seperjuanganku di Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat yang selalu

memberikan semangat serta dukungannya baik moral ataupun materil.

12. Siti Wasilah, Sri Wahyuni, Eva Hardini Fauziah, Siti Aisyah, Friska Tyas,

Siti Mulkhiah, Ifa Afifah, Rahmi Rahmawati, Zuhroh An-Nada, dan Mentari

Ika Putri yang tanpa bosan selalu membantu dan mengingatkan agar tidak

putus asa.

13. Muhammad Ainun Zia dan Fashan Abdillah teman seperjuangan dalam

menanti waktu bimbingan.

14. Teman-teman Perbankan Syariah 2012 khususnya Perbankan Syariah A

yang telah mengisi hari-hari selama mengikuti perkuliahan di kampus

tercinta.

Page 8: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

viii

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak

dapat disebutkan namanya satu persatu.

Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada mereka. Skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan. Besar harapan semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

Oleh karena itu, diharapkan masukan yang membangun demi perbaikan di masa

yang akan datang.

Jakarta, Oktober 2016

Penulis

Page 9: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASYAH .................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 10

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 10

F. Review Studi Terdahulu ................................................................... 11

G. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 23

H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 24

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 26

A. Koperasi ........................................................................................... 26

B. Kinerja ............................................................................................. 29

1. Pengertian Kinerja .................................................................... 29

2. Pengukuran Kinerja Tradisional ............................................... 31

3. Penilaian Kinerja dengan Balanced Scorecard ........................ 33

4. Keunggulan dan Kelemahan Balanced Scorecard ................... 35

5. Perspektif Balanced Scorecard ................................................. 37

C. AHP (Analytical Hierarchy Process) .............................................. 42

1. Pengertian AHP (Analytical Hierarchy Process) ..................... 42

2. Kelebihan dan Kelemahan Metode AHP .................................. 45

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 47

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 47

B. Sumber Data .................................................................................... 48

1. Data primer ............................................................................... 48

2. Data sekunder ........................................................................... 48

C. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 49

1. Objek Penelitian ........................................................................ 49

2. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................... 49

Page 10: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

x

3. Populasi ..................................................................................... 49

4. Sampel ...................................................................................... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 51

1. Kajian Kepustakaan .................................................................. 51

2. Studi Lapang ............................................................................. 51

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 52

1. Kinerja pada Perspektif Keuangan ........................................... 53

2. Kinerja pada Perspektif Pelanggan ........................................... 54

3. Kinerja pada Proses Bisnis Internal .......................................... 55

4. Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ......... 56

D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 57

1. Pengujian Kualitas Data ........................................................... 57

2. Analisis Balanced Scorecard .................................................... 60

3. Analisis Perspektif Balanced Scorecard dengan

Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) ............... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 68

A. Sejarah Berdirinya KSU Syariah Huwaiza ...................................... 68

B. Visi Misi KSU Syariah Huwaiza ..................................................... 69

C. Susunan Kepengurusan KSU Syariah Huwaiza .............................. 70

D. Bidang Usaha KSU Syariah Huwaiza ............................................. 77

E. Hasil Analisis Data dan Pembahasan ............................................... 80

1. Pengujian Kualitas Data ........................................................... 80

2. Analisis Perspektif Balanced Scorecard .................................. 82

3. Hasil Analisis Pengukuran Kinerja KSU Syariah Huwaiza

dengan Konsep BSC dengan Metode AHP ............................107

BAB V PENUTUP ..............................................................................................115

A. Kesimpulan ....................................................................................115

B. Saran ..............................................................................................119

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................120

LAMPIRAN ........................................................................................................124

Page 11: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

xi

DAFTAR TABEL

Pertumbuhan Aset, Mitra, dan Laba KSU Syariah Huwaiza Tahun 2012-2015 .. 6

Review Studi Terdahulu......................................................................................... 12

Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 23

Skala Likert ........................................................................................................... 60

Kriteria Penilaian Rasio Modal Sendiri ................................................................ 61

Kriteria Penilaian Rasio Efisiensi ......................................................................... 61

Kriteria Penilaian Rasio Likuiditas ....................................................................... 62

Kriteria Penilaian Rasio Rentabilitas Aset ............................................................ 62

Kriteria Penilaian Rasio Rentabilitas Modal ......................................................... 63

Kriteria Penilaaian Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ........................... 63

Kriteria Skor AETR .............................................................................................. 64

Nilai Rata-rata Konsisten ...................................................................................... 67

Uji Validitas Kuesioner Pelanggan ....................................................................... 81

Analisis Rasio Modal Sendiri ............................................................................... 83

Analisis Rasio Efisiensi ........................................................................................ 84

Analisis Rasio Likuiditas ...................................................................................... 85

Analisis Rasio Rentabilitas Aset ........................................................................... 86

Analisis Rasio Rentabilitas Modal ........................................................................ 87

Analisis Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ............................................ 89

Penguasaan Pangsa Pasar ...................................................................................... 90

Kepuasan Pelanggan terhadap Peubah Biaya ....................................................... 91

Kepuasan Pelanggan terhadap Peubah Bukti Langsung ....................................... 92

Kepuasan Pelanggan terhadap Peubah Keandalan ................................................ 93

Kepuasan Pelanggan terhadap Peubah Tanggap ................................................... 94

Kepuasan Pelanggan terhadap Peubah Jaminan ................................................... 95

Page 12: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

xii

Kepuasan Pelanggan terhadap Peubah Empati ..................................................... 96

Skor Kepuasan Pelanggan ..................................................................................... 97

Profitabilitas Anggota KSU Syariah Huwaiza ...................................................... 98

Rasio NGR ............................................................................................................ 99

Rasio AETR ........................................................................................................100

Produktivitas Karyawan ......................................................................................101

Kepuasan Karyawan terhadap Peubah Kemampuan Karyawan .........................102

Kepuasan Karyawan terhadap Peubah Gaji dan Fasilitas ...................................103

Kepuasan Karyawan terhadap Peubah Kebijakan...............................................104

Kepuasan Karyawan terhadap Peubah Hubungan dengan Pimpinan Kerja

dan Rekan Kerja ..................................................................................................105

Skor Kepuasan Karyawan ...................................................................................106

Hasil Analisis Perspektif BSC dengan Menggunakan Metode AHP ..................108

Pengukuran Kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan Pendekatan BSC ...............111

Kriteria Total Skor Kinerja .................................................................................112

Page 13: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

xiii

DAFTAR GRAFIK

Perkembangan Koperasi di Indonesia Tahun 2012-2015 ..................................... 2

Page 14: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

xiv

DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi KSU Syariah Huwaiza .......................................................... 71

Page 15: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia bisnis saat ini berkembang begitu pesat, perusahaan-

perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategis agar mampu

bersaing pada kondisi apapun. Selain tuntutan akan kemampuan bersaing,

perusahaan juga dituntut untuk memiliki keunggulan yang dapat membedakan

perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Kemajuan teknologi

informasi menjadi sarana persaingan yang sangat kompetitif bagi perusahaan.

Keuntungan kompetitif sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dalam

persaingan bisnis dalam jangka panjang.

Perkembangan dunia bisnis jasa keuangan berbasis syariah seperti badan

usaha berbentuk Koperasi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang

sangat pesat dan semakin kompetitif yang menyebabkan perubahan besar dalam

persaingan, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia dan penanganan

transaksi antara perusahaan dan konsumen, serta perusahaan dengan perusahaan

lain. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki keunggulan yang mampu

memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, maupun menghasilkan produk-

produk yang bermutu, dan juga cost effective.1

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM sejak tahun 2012-

2015 jumlah koperasi di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat

1 Mulyadi, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Ed. Ke-3 (Jakarta:

Salemba Empat, 2001), h. 157.

Page 16: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

2

pesat, seperti terlihat pada Grafik 1.1.1 Keadaan ini memaksa para manajemen

Koperasi Syariah dituntut untuk berupaya menyiapkan, menyempurnakan,

mencari strategi-strategi baru untuk meningkatkan kinerja agar dapat beroperasi

dengan baik, efisien, serta dapat bertahan dan berkambang dalam persaingan

bisnis di lembaga keuangan. Manajemen harus mengkaji ulang prinsip-prinsip

yang selama ini digunakan agar dapat bertahan dan bertumbuh dalam persaingan

yang semakin kompetitif untuk menghasilkan produk dan jasa bagi masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan sistem pengukuran kinerja untuk melihat sebuah

Koperasi tersebut sudah berjalan dengan benar dalam upaya mencapai tujuan yang

telah ditentukan dan hasil kinerja sesuai dengan yang telah diharapkan dalam

kurun waktu tertentu.

Grafik 1.1

Perkembangan Koperasi di Indonesia dari Tahun 2012-2015

Pengukuran kinerja merupakan pengukuran yang dilakukan untuk

mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang

1 Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, “Data Koperasi di

Indonesia”, data diakses pada tanggal 2 Januari 2016 dari http://www.depkop.go.id/berita-

informasi/data-informasi/data-koperasi/

0

100000

200000

300000

139.321 143.117 147.249212.315

2012 2013 2014 2015

Page 17: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

3

telah ditentukan atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai dengan jadwal waktu

waktu yang telah ditentukan atau apakah kinerja telah tercapai sesuai dengan yang

diharapkan.2 Adapun tujuan pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi

personal mencapai sasaran organisasi atau mematuhi standar perilaku yang telah

ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan

oleh organisasi.

Pengukuran kinerja yang sangat mudah dan umum dilakukan yaitu

pengukuran kinerja pada pendekatan tradisional yaitu pengukuran kinerja yang

bersumber dari informasi keuangan perusahaan saja. Perusahaan yang

memfokuskan pada sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja,

kurang mampu mengukur harta-harta tak tampak dan harta-harta intelektual

perusahaan. Selain itu, pengukuran dengan pendekatan tradisional kurang mampu

menggambarkan kinerja masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan sektor

eksternal, serta tidak mampu menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik.3

Pengukuran kinerja tradisional merupakan pengukuran yang dilakukan

dengan mengukur kinerja perusahaan melalui perspektif finansial (keuangan) saja.

Terdapat kelemahan pada pengukuran kinerja tradisional yaitu hanya mampu

menggambarkan kondisi perusahaan masa lalu bisnis dan tidak mampu

sepenuhnya menuntun perusahaan menjadi lebih baik. Kelemahan-kelemahan

yang terdapat dalam pengukuran kinerja tradisional menyebabkan perlunya

pengukuran kinerja yang tidak hanya mengukur kinerja dari perspektif keuangan

2 Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 319.

3 Robert, S. Kaplan dan David P. Norton, Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi, Penerjemah Pasla Yosi Peter R. (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 75.

Page 18: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

4

saja, akan tetapi pengukuran kinerja mampu menggambarkan kondisi perusahaan

secara lengkap. Hal inilah yang menjadi awal terciptanya konsep balanced

scorecard.4

Istilah balanced scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced (berimbang)

dan scorecard (kartu skor). Kata balanced (berimbang) dapat diartikan dengan

kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi yaitu sisi keuangan dan non

keuangan, mencakup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian

internal dan eksternal, sedangkan pengertian kartu skor (scorecard) adalah suatu

kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi

sekarang maupun untuk perencanaan di masa yang akan datang. Pengertian

sederhana dari balanced scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk

mengukur kinerja dari keuangan tetapi menggabungkan ukuran-ukuran keuangan

dan non keuangan untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa

yang akan datang sehingga Koperasi dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.5

Pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep balanced scorecard mampu

memotivasi para karyawan, mampu melihat pengembangan Sumber Daya

Manusia, sistem dan prosedur dalam perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Koperasi Syariah merupakan salah satu bentuk badan usaha pelayanan

penyedia jasa yang bergerak di Lembaga Keuangan agar mampu bersaing dan

bertahan di dunia bisnis yang semakin kompetitif diperlukan strategi yang baik

4 Luh Putu L.S.S, Analisis Koperasi Berbasis Balanced Scorecard Pada Koperasi XYZ, (E-

Jurnal Akuntansi: Universitas Udayana 8.2, 2014). 5 Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang

Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko, edisi ke-7 (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2015), h. 3.

Page 19: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

5

yaitu dengan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan berusaha untuk

menciptakan loyalitas pelanggan dengan memberikan pelayanan yang

memfokuskan pada kualitas layanan yang memuaskan pelanggan. Oleh karena itu,

Koperasi Syariah perlu melakukan pengukuran kinerja yang tidak hanya diukur

dari pengukuran tradisional (perspektif keuangan), tetapi perlu diukur dengan

perspektif lainnya seperti perspektif nasabah, perspektif proses bisnis, dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Koperasi Syariah untuk melakukan

mengevaluasi kinerja tahun lalu dan selanjutnya dapat dilakukan perbaikan di

tahun yang akan datang.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah adalah koperasi yang kegiataan

usahanya bergerak di berbagai bidang seperti koperasi yang melakukan

pembiayaan, investasi, dan simpanan. Koperasi Syariah dalam melaksanakan

kegiatannya diatur dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi Jasa Keuangan

Syariah dan UKM No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 bahwa praktik usaha koperasi

yang dikelola secara syariah telah tumbuh dan berkembang di masyarakat serta

mengambil bagian penting dalam memberdayakan ekonomi khususnya usaha

kecil dan mikro.6

Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah Huwaiza merupakan koperasi terbaik

di Kota Depok Jawa Barat dari Tahun 2010-2016. Koperasi Serba Usaha (KSU)

Syariah Huwaiza adalah sebuah koperasi yang melayani pembelian, penjualan,

produksi, pengadaan konsumsi, serta melayani jasa yang dibutuhkan oleh para

anggotanya seperti jasa simpan pinjam, asuransi dan sebagainya dengan

6 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan

UKM di Indonesia (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009), h. 251-253.

Page 20: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

6

mengangkat prinsip-prinsip syariah sebagai landasan operasi. Koperasi Serba

Usaha (KSU) Syariah Huwaiza didirikan oleh sekelompok pengajian ibu-ibu yang

beranggotakan 12 orang. Awal mula terbentuk kegiatan Koperasi pada 19 Januari

2002 dengan modal awal yang terkumpul hanya sebesar Rp. 244.200.- modal ini

digunakan sebagai pembiayaan awal kepada anggota. Seiring berjalannya waktu,

anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah Huwaiza terus mengalami

peningkatan dan modal yang masih murni berasal dari simpanan anggota pun

bertambah tiap tahunnya, serta pembiayaan kepada anggota pun mengalami

peningkatan, hingga tahun 2014 KSU Syariah Huwaiza beranggotakan 2.500

anggota, sementara pada tahun 2015 mengalami penurunan terhadap jumlah asset,

jumlah mitra, dan jumlah laba bersih KSU Syariah Huwaiza mencapai. Di mana

dari tahun 2014-2015 KSU Syariah Huwaiza mengalami penurunan mitra

sebanyak tujuh mitra dan berpengaruh terhadap jumlah laba bersih yang turun

mencapai Rp. 14.080.657.7 Berikut tabel pertumbuhan asset, mitra dan laba KSU

Syariah Huwaiza:

Tabel 1.1

Pertumbuhan Aset, Mitra, dan Laba KSU Syariah Huwaiza 2012-2015

Tahun

Jumlah Aset

(Rupiah)

Jumlah Mitra

(Orang)

Jumlah Laba Bersih

(Rupiah)

2012 3.597.549.407,22 1.570 46.893.608,57

2013 4.458.624.453,38 1.851 43.041.731,31

7 Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah Huwaiza, “Sejarah KSU Syariah Huwaiza”, diakses

pada tanggal 19 Desember 2015 dari http://koperasihuwaiza.blogspot.co.id/p/profil.html/

Page 21: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

7

2014 4.691.375.840,78 2.500 46.374.002,48

2015 4.630.762.210.94 2.493 32.293.345.46

Sumber: Laporan RAT Koperasi Syariah Huwaiza

Pada tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah asset KSU Syariah Huwaiza

pada tahun 2012 sebesar Rp. 3.597.549.407,22 mengalami peningkatan pada

tahun 2013 yaitu naik menjadi Rp. 4.458.624.453,38. Begitu juga jumlah mitra

KSU Syariah Huwaiza yang tiap tahun mengalami peningkatan. Namun demikian,

keadaan tersebut tidak sejalan dengan pertumbuhan laba KSU Syariah Huwaiza

pada tahun 2013 mengalami penurunan kemudian pada tahun 2015 KSU Syariah

Huwaiza kembali mengalami penurunan terhadap jumlah asset, jumlah mitra, dan

jumlah laba bersih turun mencapai Rp. 18.080.657.8 Selain itu, persaingan usaha

di sekitar KSU Syariah Huwaiza mulai bermunculan bank-bank konvensional,

bank-bank syariah yang mengembangkan program keuangan mikro dan masih

adanya bank-bank keliling yang berada di sekitar wilayah KSU Syariah Huwaiza.

Melihat keadaan tersebut, pengukuran kinerja secara komperhensif dengan konsep

balanced scorecard diperlukan untuk menganalisis keberhasilan Koperasi yang

telah dicapai dan mengevaluasi kinerja tahun lalu sehingga dapat memaksimalkan

kinerja Koperasi di tahun yang akan datang agar tetap bertahan di dunia bisnis

yang semakin kompetitif perkembangannya. Strategi Koperasi yang telah

didapatkan dari empat perspektif balanced scorecard diantaranya pespektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspekti proses bisnis internal serta perspektif

8 Tabel Perkembangan Asset, Mitra, Laba KSU Syariah Huwaiza pada Tahun 2012-2015

laporan RAT.

Page 22: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

8

pembelajaran dan pertumbuhan bisnis dapat difokuskan dengan menentukan

prioritas melalui metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).

Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang

diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1971-1975 di Wharton School.

Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu bentuk model

pengambil keputusan dengan multiple kriteria dengan memberi nilai subjektif

pentingnya setiap variabel, menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas

paling tinggi.9 Salah satu kehandalan AHP adalah dapat melakukan analisis secara

simultan dan terintegrasi antara parameter-parameter yang kualitatif (seperti

menentukan suatu produk dengan harga tertentu) atau bahkan yang kuantitatif

(seperti mencantumkan suatu produk dengan harga tertentu).10

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini menggunakan dua metode

di mana peneliti melakukan analisis penilaian kinerja dengan menggunakan

konsep balanced scorecard untuk menilai kinerja Koperasi Serba Usaha (KSU)

Syariah Huwaiza, kemudian peneliti melakukan pembobotan terhadap masing-

masing perspektif balanced scorecard tersebut dengan pendekatan AHP sehingga

dapat diketahui dari masing-masing perspektif tersebut, perspektif mana yang

dianggap memiliki peranan penting terhadap kinerja Koperasi Serba Usaha (KSU)

Syariah Huwaiza.

9 Bambang Wisanggeni, “Analytical Hierarchy Process”, diakses pada tanggal 5 Desember

2015 dari https://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/analitycal-hierarchy-process-

ahp/ 10

Muhammad Bahanan, Analisis Kinerja BMT-UGT Sidogiri dengan Menggunakan

Pendekatan Balanced scorecard dan Analytical Hierarch Process (Tesis: Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Jember, 2015).

Page 23: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

9

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis hendak

mengangkat judul penelitian “Analisis Kinerja Koperasi Serba Usaha (KSU)

Syariah Huwaiza dengan Konsep Balanced Scorecard Periode 2012-2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian

ini adalah:

1. Peningkatan asset KSU Syariah Huwaiza sangat signifikan dimulai

dari modal awal sebesar Rp. 244.200.- pada tahun 2015 mencapai Rp.

4.630.762.210.94.

2. Pertumbuhan laba KSU Huwaiza Syariah tidak stabil pada tahun

2012-2015.

3. Pertumbuhan mitra mengalami peningkatan dari tahun 2010-2014 dan

pada tahun 2015 pertumbuhan mitra mengalami penurunan.

4. Pada tahun 2014-2015 jumlah mitra KSU Syariah Huwaiza

mengalami penurunan sebanyak 7 mitra sehingga berpengaruh pada

jumlah laba bersih yang mengalami penurunan sebesar Rp.

14.080,567.

5. Pengukuran kinerja yang diterapkan KSU Syariah Huwaiza masih

mengunakan pengukuran tradisonal yaitu hanya mengukur kinerja

KSU Syariah Huwaiza dengan melihat perspektif keuangannya saja.

6. Persaingan bisnis di Lembaga Keuangan semakin kuat.

Page 24: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

10

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian lebih terarah dan

jelas, maka penelitian ini dilakukan di Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah

Huwaiza yang beralamat di Jalan Raya Parung Bingung No. 2 RT 02 RW 13

Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok.

Penelitian difokuskan pada kinerja KSU Syariah Huwaiza pada tahun 2012-2015

berdasarkan konsep balanced scorecard dan dianalisis menggunakan metode

Analiytical Hierarchy Process (AHP).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah kinerja KSU Syariah Huwaiza Tahun 2012-2015

dianalisis menggunakan konsep balanced scorecard?

2. Menganalisis perspektif manakah yang lebih memiliki berpengaruh

terhadap kinerja KSU Syariah Huwaiza yang diukur dengan

menggunakan konsep balanced scorecard dan metode Analiytical

Hierarchy Process (AHP)?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah maka dapat

dirumuskan bahwa tujuan penulisan ini adalah:

Page 25: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

11

a. Menganalisis kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan konsep

balanced scorecard.

b. Menganalisis perspektif manakah yang lebih berpengaruh

terhadap kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan menggunakan

metode Analiytical Hierarchy Process (AHP).

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Bagi KSU Syariah Huwaiza, hasil penelitian ini diharapkan

KSU Syariah Huwaiza dapat mengetahui arah kebijakan strategi

yang dapat diimplementasikan, menentukan sasaran yang ingin

dicapai, ukuran yang jelas untuk menilai kinerja, serta

mengetahui sejauh mana kinerja yang telah dicapai KSU

Syariah Huwaiza.

b. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

konstribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang

berkaitan dengan menajemen keuangan syariah serta dapat

digunakan sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang.

F. Review Studi Terdahulu

Beberapa penelitian tentang balanced scorecard telah dilakukan pada

beberapa perusahaan untuk mengukur kinerja. Penelitian tersebut memaparkan

bahwa pengukuran kinerja menggunakan balanced scorecard memiliki hasil yang

lebih akurat karena tidak hanya mengukur kinerja melalui perspektif keuangan

Page 26: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

12

saja, tetapi juga mengukur perspektif dari non keuangan juga. Berikut beberapa

penelitian terdahulu mengenai balanced scorecard:

Tabel 1.2

Ringkasan Studi Terdahulu

1. Jurnal, Nadia Hanif, dkk., Balanced Scorecard as a Spontaneous

Performance Measurement Tool: A Case of Insurance Companies in

Pakistan, International Journal of Innovative and Applied Finance: 2013.

Model

Analisis

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Model analisis

yang digunakan

pada penelitian

ini mengguna-

kan SPSS.

Variabel

penelitian

terdiri dari

perspektif

keuangan,

pelanggan,

internal

bisnis, serta

pertumbuh-

an dan

perkembang

an

perusahaan.

Selama ini

perusahaan

asuransi hanya

menilai kinerja

perusahaan

melihat dari

keuangannya

saja. Setelah

diadakan

penelitian,

perspektif

pelanggan

yang paling

penting dalam

Konsep yang

diguanakan

perspektif

balanced

scorecard

mengguna-

kan teori

David P.

Norton dan

Kaplan.

- Mengguna-

kan konsep

teori dari

Thomas L.

Saaty

tentang

expert

choice.

- Model

analisis

yang

digunakan

expert

choice.

Page 27: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

13

menilai kinerja

perusahaan

asuransi.

- Peneliti

selanjutnya

fokus

penelitian

pada

koperasi

syariah

Huwaiza.

2. Jurnal, Esther W. Kairu, dkk.,Effects of balanced scorecard on performance

of firms in the service sector, European Journal of Business and

Management: Vol.5, No.9, 2013.

Model

Analisis

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Model analisis

menggunakan

SWOT.

Variabel

penelitian

terdiri dari

perspektif

keuangan,

pelanggan,

internal

bisnis, serta

pertumbuh-

Sebagian besar

manager

perusahaan yang

dijadikan

responden setuju

bahwa

perbaikan dalam

satu perspektif

pengukuran

Konsep

yang

diguanakan

perspektif

balanced

scorecard

mengguna-

kan teori

David P.

- Mengguna-

kan konsep

teori dari

Thomas L.

Saaty

tentang

expert

choice.

- Model

Page 28: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

14

an dan per-

kembangan

perusahaan.

BSC sebagai

tolak ukur yang

sangat penting

untuk perbaikan

suatu

keberhasilan

perusahaan

dengan

mengembang-

kan

keterampilan

karyawan,

meningkatkan

kepuasan

pelanggan dan

meningkatkan

pangsa pasar

yang dapat

meningkatkan

profitabilitas

perusahaan.

Norton dan

Kaplan.

analisis

yang

digunakan

expert

choice.

- Peneliti

selanjutnya

fokus

penelitian

pada

koperasi

syariah

Huwaiza.

Page 29: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

15

3. Retno Amalia Rahayu dan Lintang Venusia, Analisis Perbandingan

Perencanaan Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard pada

Badan Usaha Berbentuk Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah

(Studi Kasus pada PrimKopKar PT. Wonosari Jaya dan Koperasi Syariah

An-nissa), Jurnal Akuntansi UNESA: vol. 1, No. 2, 2013.

Model

Analisis

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Metode Analisis

menggunakan

triangulasi.

Variabel

penelitian

terdiri dari

perspektif

keuangan,

pelanggan,

internal

bisnis, serta

pertumbuh-

an dan per-

kembangan

perusahaan.

Hasil dari

penelitian ini

bahwa

Primkopkar

PT.Wonosari

Jaya lebih baik

dari koperasi

syariah An-

Nisa dalam

segi kemampu-

an koperasi

untuk memper-

tahankan

anggotanya,

kemampuan

koperasi

Konsep yang

digunakan

perspektif

balanced

scorecard

mengguna-

kan teori

David P.

Norton dan

Kaplan.

- Mengguna-

kan konsep

teori dari

Thomas L.

Saaty

tentang

expert

choice.

- Model

analisis

yang

digunakan

expert

choice.

- Peneliti

selanjutnya

Page 30: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

16

meningkatkan

jumlah

anggotanya,

peningkatan

SHU.

Sedangkan

dari penerima-

an komplain

dan dari ke-

uangan

menunjukkan

rasio

rentabilitas

kedua koperasi

ini dianggap

masih sangat

buruk.

fokus

penelitian

pada

koperasi

syariah

Huwaiza.

Page 31: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

17

4. Yuli Hernanto, Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced

Scorecard pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, Skripsi Institut

Pertanian Bogor (IPB): 2009.

Model

Analisis

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Model analisis

menggunakan

pendekatan

rataan, rasio,

angka indeks,

tabulasi silang

dan paired

comparison,

serta dibantu

program

Microsoft Excel

dan SPSS 15.0.

Variabel

penelitian

terdiri dari

perspektif

keuangan,

pelanggan,

internal

bisnis, serta

pertumbuh-

an dan

perkembang

-an bank.

Hasil

penelitian dari

perspektif

keuangan dan

perspektif

pelangan BSM

Cabang Bogor

berada pada

kategori

excellent,

pencapaian

target pada

perspektif

proses bisnis

internal

kategori sangat

baik, serta

perspektif

Konsep yang

diguanakan

perspektif

balanced

scorecard

mengguna-

kan teori

David P.

Norton dan

Kaplan.

- Mengguna-

kan konsep

teori dari

Thomas L.

Saaty

tentangexp

ert choice.

- Model

analisis

yang

digunakan

expert

choice.

- Peneliti

selanjutnya

fokus

penelitian

pada

Page 32: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

18

pembelajaran

dan

pertumbuhan

kategori baik.

Pada tahun

2008

menunjukkan

bahwa kinerja

BSM Cabang

Bogor

termasuk

kategori baik.

koperasi

syariah

Huwaiza.

5. Yuanisa Dhira Kemalasari, Evaluasi Terhadap Kinerja Unit Usaha Syariah

pada Bank Konvensional dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi

Kasus pada Bank Jateng), Skripsi Universitas Diponegoro: 2010.

Model

Analisis

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Menggunakan

analisis

komparasi

dimana peneliti

mengevaluasi

Variabel

penelitian

terdiri dari

perspektif

keuangan,

Hasil

pengukuran

kinerja

dengan

balance

Konsep yang

diguanakan

perspektif

balanced

scorecard

- Mengguna-

kan konsep

teori dari

Thomas L.

Saaty

Page 33: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

19

kinerja

perusahaan antar

periode

sehingga dapat

mengetahui

perspektif UUS

Bank Jateng.

pelanggan,

internal

bisnis, serta

pertumbuhan

dan

perkembang-

an bank.

scorecard

pada Bank

Jateng

perspektif

keuangan

terlihat dari

aspek

profitabilitas

mengalami

peningkatan.

Perspektif

pelanggan,

selama

kinerja 2

tahun

menunjukkan

kinerja yang

baik.

Perspektif

bisnis

internal Bank

Jateng telah

berhasil

mengguna-

kan teori

David P.

Norton dan

Kaplan.

tentang

expert

choice.

- Model

analisis

yang

digunakan

expert

choice.

- Peneliti

selanjutnya

fokus

penelitian

pada

koperasi

syariah

Huwaiza.

Page 34: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

20

melakukan

efisiensi

biaya.

Perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan,

menunjukkan

tingkat

kepuasan

karyawan

yang

memuaskan.

Dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

menggunak-

an balance

scorecard,

kinerja UUS

Bank Jateng

prospektif

Page 35: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

21

bagi Bank

Jateng namun

belum

memiliki

kelayakan

untuk

menjadi

Badan Umum

Syariah

(BUS).

6. Syifau Rohmah, Kinerja BMT Al-Fath IKMI Berdasarkan Konsep Balanced

Scorecard dan Paired Comparison (Studi Kasus pada BMT Al-Fath IKMI

Kantor Pusat Ciputat), Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014.

Model Analisis Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Metode

penelitian yang

digunakan

adalah metode

kuantitatif

deskriptif

dengan konsep

Variabel

penelitian

terdiri dari

perspektif

keuangan,

pelanggan,

internal

Perspektif

keuangan

BMT Al-

Fath IKMI

belum

optimal. Pada

perspektif

Konsep yang

diguanakan

perspektif

balanced

scorecard

mengguna-

kan teori

- Mengguna-

kan konsep

teori dari

Thomas L.

Saaty

tentang

expert

Page 36: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

22

Balanced

Scorecard dan

paired

comparison.

bisnis, serta

pertumbuhan

dan

perkembang-

an bank.

pelanggan

sudah baik.

Pada

perspektif

proses

internal

bisnis dan

perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan

dikatakan

cukup baik.

David P.

Norton dan

Kaplan.

choice.

- Model

analisis

yang

digunakan

expert

choice.

Peneliti

selanjutnya

fokus

penelitian

pada

koperasi

syariah

Huwaiza.

Page 37: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

23

G. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menjelaskan mengenai pengukuran kinerja suatu perusahaan

secara keseluruhan yang menggunakan konsep balanced scorecard dengan

mengukur keempat perspektif. Dimana setiap perspektif saling terkait satu sama

lainnya dan saling memiliki hubungan sebab akibat.

Tabel 1.4

Kerangka Pemikiran

KSU Syariah Huwaiza

Perspektif

Keuangan

1. Rasio Modal

Sendiri

2. Rasio Efisiensi

3. Rasio likuiditas

4. Rasio

Rentabilitas aset

5. Rasio

rentabilitas

modal sendiri

6. Kemandirian

operasional

pelayanan

7. S

8.

Perspektif

Konsumen

1. Pangsa pasar

2. Kepuasan

pelanggan

3. Profitabilitas

pelanggan

Perspektif

Internal

Bisnis

1. NGR

2. AETR

Perspektif

Pembelajaran

dan

Pertumbuhan

1. Produktifitas

karyawan

2. Kepuasan

karyawan

Analisa dengan AHP

Hasil Penelitian

Rekomendasi KSU Syariah Huwaiza

Page 38: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

24

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka disusun sistematika

penulisan yang terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

review studi terdahulu, kerangka pemikiran, dan setematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tinjauan pustaka mengenai teori dasar pembahasan koperasi,

kinerja, pengukuran kinerja secara tradisional, pengukurann kinerja dengan

menggunakan konsep balanced scorecard, metode Analytical Hierarchy

Process (AHP).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran tentang alat analisis yang akan digunakan dalam

penelitian kinerja KSU Syariah Huwaiza diantaranya jenis penelitian,

sumber data, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,

operasional variabel penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil analisis Kinerja KSU Syariah Huwaiza

diantaranya sejarah berdirinya KSU Syariah Huwaiza, visi misi KSU

Page 39: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

25

Syariah Huwaiza, susunan kepengurusan KSU Syariah Huwaiza, bidang

usaha KSU Syariah Huwaiza serta hasil analisis data dan pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran dari penulis

mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Page 40: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

26

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Koperasi

Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar yang

menyangga perekonomian. Ketiga pilar itu diantaranya Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), termasuk UMKM dan

Koperasi.12

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pengkoperasian koperasi

merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan koperasi

koperasi syariah memiliki pengertian yang sama yaitu kegiatan usahanya bergerak

di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah)

atau lebih dikenal dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.13

Oleh karena itu,

secara garis besar koperasi syari‟ah memiliki aturan yang sama dengan koperasi

konvensional, namun yang membedakannya adalah produk-produk yang ada di

koperasi konvensional, diganti dan disesuaikan nama dan sistemnya dengan

tuntunan dan ajaran agama Islam. Sebagai contoh produk jual beli dalam koperasi

konvensional, diganti namanya dengan istilah murabahah, produk simpan pinjam

12

Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, cet. 1 (Bogor: PT Ghalia Indonesia, 2009),

h.164. 13

Sukrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 122.

Page 41: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

dalam koperasi konvensional, diganti namanya dengan mudharabah. Tidak hanya

perubahan nama, sistem operasional yang digunakan juga berubah, dari sistem

konvesional ke sistem syariah yang sesuai dengan aturan Islam.

Koperasi syariah lahir di Indonesia dengan dilandasi oleh keputusan Menteri

Koperasi dan UKM Republik Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang

dalam pelaksanan kegiatan usahanya bekerja berdasarkan syariat-syariat Islam.

Sama halnya dengan koperasi konvensional, koperasi syariah juga melayani

kepentingan anggotanya seperti kegiatan simpan pinjam. Memperhatikan akan

peranannya, koperasi mempunyai posisi strategis sebagai lembaga perekonomian

yang berfungsi sebagai lembaga yang meringankan beban permasalah ekonomi

masyarakat kecil. Hal ini sesuai dengan fungsi koperasi sebagai: 14

1. Fungsi Ekonomi, dalam bentuk kegiatan-kegiatan usaha ekonomi

yang dilakukan koperasi untuk meringakan beban hidup sehari-hari

para anggotanya.

2. Fungsi Sosial, dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan

secara gotong royong dalam bentuk sumbangan berupa uang yang

berasal dari laba koperasi.

Koperasi syariah sebagai lembaga keuangan harus menjaga kredibilitas atau

kepercayaan dari anggota pada khususnya atau masyarakat luas pada umumnya.

Namun demikian untuk melaksanakan perannya sebagai lembaga keuangan

koperasi syariah masih dihadapkan pada berbagai kendala. Dalam rangka

14

Sukrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, h.123.

Page 42: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

28

mewujudkan hal tersebut, maka sejak tahun 2007 pemerintah telah menerbitkan

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.

35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah

(UJKS).

Kemudian pada tanggal 25 September 2015, pemerintah menerbitkan

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

Nomor 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan

Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi. Peraturan Menteri ini merubah

status KJKS kepada KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah)

dengan menghapus Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah RI Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Peraturan Menteri

Negera Koperasi dan UKM RI Nomor: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang

Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah

(KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Meski merubah ketentuan

sebelumnya akan tetapi dalam ketentuan Peraturan Menteri Nomor 16

/Per/M.KUKM/IX/2015 tersebut tetap mengatur ketentuan tentang Standar

Operasional Manajemen (SOM) yang megatur mengenai SOM kelembagaan,

usaha, keuangan dan pengamanan aset dan piutang bagi koperasi syariah.15

15

Artikel, Diakses pada: 21 Juli 2016 dari http://dpn-apsi.or.id/menyoal-regulasi-koperasi-

syariah-dari-kjks-ke-kspps/

Page 43: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

29

B. Kinerja

1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Kinerja berasal dari kata job performance atau prestasi sesungguhnya

yang telah dicapai oleh seorang karyawaan. Menurut Oxford Dicitionary

kinerja merupakan suatu tindakan proses atau cara bertindak atau

melakukan fungsi organisasi.16

Sedangkan menurut beberapa ahli pengertian

kinerja diantaranya: 17

a. Menurut Whitmore, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu

prestasi, atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui

keterampilan yang nyata.

b. Menurut King, kinerja adalah aktivitas seseorang dalam

melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya

c. Sedangkan menurut Suprihanto, kinerja adalah prestasi kerja

yaitu hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar,

target atau kriteria yang telah ditentukan lebih dahulu dan

disepakati bersama.

Berdasarkan pengertian kinerja dari berbagai pendapat, maka

pengertian kinerja dapat disimpulkan yaitu sebagai hasil kerja seseorang

atau kelompok tertentu setelah memenuhi jumlah persyaratan selama

periode tertentu yang dibandingkan dengan berbagai kemungkinan dalam

16

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.

96. 17

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatennggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya (Jakarta:

Bumi Aksara, 2012), h. 59-62.

Page 44: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

30

upaya mencapai tujuan perusahaan bersangkutan secara legal yang tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika bisnis.

Pengukuran kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada

pihak manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang

selama ini telah melakukan pekerjaannya. Sedangkan menurut John H.

Jackson pengukuran kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik

karyawan mengerjakan pekerjaannya ketika dibandingkan dengan satu

standar dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut. Penilaian

kinerja yang dilakukan tersebut nantinya dapat dilakukan sebagai perbaikan

yang berkelanjutan.18

Pengukuran kinerja memiliki tujuan yaitu untuk

mengetahui selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang

telah ditentukan, mengetahui kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu

yang ditentukan, dan mengetahui hasil kinerja yang telah tercapai sesuai

dengan yang diharapkan atau belum.19

Ada banyak manfaat dengan diadakannya pengukuran kinerja.

pengukuran kinerja dimanfaatkan oleh manajemen sebagai berikut:

a. Mengelola operasi perusahaan secara efektif dan efisien melalui

motivasi karyawan secara maksimum.

b. Membantu pengambil keputusan yang bersangkutan dengan

karyawan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan

18

Irham Fahmi, Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 237. 19

Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 319.

Page 45: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

31

karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi

program pelatihan karyawan.

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerja mereka.

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Manfaat yang diperoleh dari penilaian kinerja ini terutama menjadi

pedoman dalam melakukan tindakan evaluasi bagi pembentuk organisasi

sesuai dengan pengharapan dari berbagai pihak, yaitu bagi pihak manajemen

serta komisaris perusahaan.

2. Pengukuran Kinerja dengan Pengukuran Tradisional

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk melakukan

pengukuran kinerja suatu perusahaan. Dalam pengukuran tradisional yang

biasa digunakan adalah ukuran keuangan karena ukuran keuangan mudah

dilakukan. Sehingga banyak kesalahan berpikir di dalam pengukuran secara

tradisional. Penilaian dengan pengukuran kinerja tradisional berdasarkan

kinerja keuangan atau yang biasa disebut pengukuran kinerja perusahaan

melalui perhitungan rasio-rasio keuangan menurut Home dan Wachowicz,

yaitu:20

a. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek.

b. Rasio utang merupakan rasio yang menunjukkan batasan di -

20

V, Home dan James C., dkk, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (Jakarta: Salemba

Empat, 1997), h. 133.

Page 46: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

32

mana perusahaan didanai oleh utangnya.

c. Rasio kecakupan merupakan rasio yang menghubungkan biaya

keuangan perusahaan dengan kemampuan untuk membayar

biaya tersebut.

d. Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur keefektifan

perusahaan dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya.

e. Rasio laba merupakan rasio yang menghubungkan laba dengan

penjulan dan investasi.

Menurut Anthony dan Govindarajan, jika hanya mengandalkan aspek

finansial saja tidak cukup, bahkan bisa jadi tidak berguna karena beberapa

alasan berikut:21

a. Hal ini mendorong kegiatan jangka pendek yang tidak termasuk

kepentingan jangka panjang perusahaan.

b. Manajer unit bisnis mungkin tidak melakukan tindakan yang

berguna untuk jangka pendek.

c. Menggunakan profit jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan

yang dapat menggangu komunikasi antara manajer unit bisnis

dan

manajer senior.

d. Pengendalian finansial yang ketat bisa memotivasi manajer

untuk memanipulasi data.

Kelemahan penilaian kinerja tradisional adalah:22

21

R. N. Anthony dan V. Govindarajan, Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta: Salemba

Empat, 2003), h. 84.

Page 47: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

33

a. Tidak mampu mengukur harta-harta yang tidak tampak

(intangiable assets) dan harta-harta intelektual (SDM)

perusahaan.

b. Pengukuran kinerja yang hanya memperhatikan aspek keuangan

tidak hanya mampu bercerita mengenai masa lalu perusahaan

dan tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan kearah

lebih baik.

3. Penilaian Kinerja dengan Balanced Scorecard

Balanced Scorecard pada dasarnya merupakan pengembangan dari

cara pengukuran keberhasilan perusahaan dengan mengintegrasikan

pengukuran beberapa teknik pengukuran atau penilaian kinerja yang

terpisah-pisah. Pengukuran tersebut selama ini merupakan kegiatan

manajemen akuntansi berupa penilaian kinerja keuangan dengan melakukan

analisis trend pengeluaran operasional dan analisis trend pengeluaran

investasi, arus kas, pengukuran Return On Equity (ROE), dan lain-lain.

Sedangkan dari sisi lain manajemen SDM juga melakukan kegiatan evaluasi

kinerja karyawan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh

seorang karyawan untuk suatu jangka waku tertentu.23

Balanced Scorecard terus mengalami perkembangan dan

penyempurnaan. Pertama kali Balanced Scorecard telah diciptakan dan

dipopulerkan oleh Robert S. Kaplan, seorang guru besar dari Harvard

22

Robert, S. Kaplan dan David P. Norton, Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi, Penerjemah: Pasla Yosi Peter R.), h. 75. 23

Hadari Nabawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan

Industri (Paper: Gajah Mada Universty Press, 2006), h. 212-213.

Page 48: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

34

Businnes Shool dan David P. Norton dari kantor akuntan public KPMG

(Amerika Serikat). Permulaannya balanced scorecard merupakan alat

manajemen kontemporer yang didesain untuk melakukan evaluasi kinerja,

kemudian disempurnakan menjadi metode yang dapat dipakai sebagai alat

untuk merumuskan strategi dan melakukan perubahan. Terakhir, balanced

scorecard semakin popular karena telah diintegrasikan dengan berbagai

metode strategi bisnis yang terbukti dapat meningkatkan kinerja

perusahaan.24

Konsep Balanced scorecard terdiri dari dua kata yaiu scorecard

(kartu) balanced (berimbang). Balanced scorecard merupakan sistem

pendekaan untuk mengukur kinerja yang dilakukan oleh perusahaan melalui

kerangka kerja pengukuran yang didasarkan atas empat perspetif yaitu

keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan proses pembelajaran dan

pertumbuhan.25

Sedangkan menurut Mulyadi konsep balanced scorecard

yaitu kartu skor yang digunakan untu mencatat skor hasil kinerja seseorang.

Kartu skor dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak

diwujudkan oleh personel di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang

hendak diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil

kinerja yang sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk

melakukan evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. Kata

berimbang dimaksudkan untuk menyatakan bahwa kinerja personel diukur

24

Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang

Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko, h.1. 25

Sedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), h. 170.

Page 49: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

35

secara berimbang dari dua aspek keuangan dan non keuangan, jangka

pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal.26

Jadi, balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategi

yang menjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan

operasional dan tolak ukur. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk

setiap 4 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

persepktif proses bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Adapun tujuan dari balanced scorecard yaitu mengadakan

pengukuran untuk semua kegiatan yang bersifat kritis, menyediakan sistem

manajemen strategi yang dapat memantau implemenatasi perencanaan

strategi, dan memfasilitasi komunikasi kepada semua stakeholder

khususnya kepada karyawan. 27

4. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Balanced Scorecard

Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem kelemahan

sistem pengukuran kinerja tradisional yang hanya berfokus pada perspektif

keuangan dan cenderung mengabaikan perspektif non keuangan.

Penggunaan sistem pengukuran kinerja menggunakan konsep

balanced scorecard memberikan beberapa keuntungan dibanding dengan

pengukuran kinerja dengan sistem tradisional yang hanya berfokus pada

sasaran-sasaran yang lebih mengutamakan perspektif keuangannya saja,

sedangkan balanced scorecard mencakup perspektif yang cukup luas yaitu

perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan

26

Boy Isma Putra, Analisis Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard (BSC)

di CV MCH Sidoarjo (Skripsi: Teknik Industri Unmuh Sidoarjo, 2005). 27

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, h. 163-164.

Page 50: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

36

pertumbuhan bisnis. Adapun beberapa keunggulan pengukuran kinerja

menggunakan konsep balanced scorecard sebagai berikut:28

a. Dapat menjelaskan dan menyempurnakan strategi perusahaan.

b. BSC dapat menghubungkan tujuan strategi jangka pendek sesuai

dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

c. BSC mampu mnegembangkan kemampuan kepemimpinan pada

tingkat bisnis unit.

Schneiderman (1998) dalam Wayan (2013) memaparkan faktor-faktor

yang menyebabkan balanced scorecard gagal. Faktor-faktor tersebut

sebagai berikut:

a. Kurang didefinisikan dengan tepat faktor independen dengan

tepat

faktor independen pada balanced scorecard khususnya pada

perspektif non keuangan, padahal faktor non keuangan sebagai

indikator utama yang memberikan kepuasan bagi stakeholder di

masa yang akan datang.

b. Metrik didefinisikan secara minim (poor). Umumnya metrik

keuangan lebih mudah didefinisikan karena berhubungan

dengan angka secara kuantitatif. Sedangkan untuk non keuangan

tidak ada standar yang pasti. Pendefinisian metrik dalam bentuk

kongkretnya adalah penentuan ukuran dari masing-masing objek

dalam perspektif BSC.

28

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, h. 171.

Page 51: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

37

c. Terjadi negosiasi dalam penentuan improvemet goal dan tidak

berdasarkan stakeholder requirement, fundamental process

limits dan improvement process capabilities. Istilah negosiasi

dalam prakteknya diistilahkan dengan penghijauan skor, artinya

supaya kelihatan performanya bagus, bisa jadi target yang

diturunkan atau timeframenya disesuaikan.

5. Perspektif Balanced Scorecard

Robert S. Kaplan dan David P. Norton menggunakan empat standar

perspektif balanced scorecard dari hasil pengembangan perusahaan, yang

terdiri dari: perspektif financial (perspektif keuangan), perspektif customer

(perspektif pelanggan), perspektif internal business process (perspektif

proses bisnis internal), dan perspektif Learning and Growth (perspektif

proses pembelajaran dan pertumbuhan).29

Keempat perspektif ini harus

dipandang sebagai suatu model template yang bersifat fleksibel, baik jumlah

maupun namanya yang disesuaikan dengan karakteristik suatu perusahaan.

a. Perspektif Financial (Keuangan)

Pengukuran perspektif keuangan dalam penelitian ini diukur

melalui rasio-rasio keuangan yang telah ditetapkan oleh

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

adalah sebagai berikut:

29

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, h. 91.

Page 52: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

38

1.) Rasio modal sendiri terhadap total asset, yaitu untuk

mengukur kemampuan koperasi dalam menghimpun

modal sendiri dibandingkan total asset yang dimiliki.

2.) Rasio efisiensi yaitu menunjukan kemampuan koperasi

dalam memberikan pelayanan yang efisien kepada

anggotanya dari penggunaan asset yang dimiliki. Rasio

efisiensi merupakan perbandingan antara biaya

operasional terhadap pendapatan operasional.

3.) Rasio likuiditas yaitu perbandingan aktiva lancar koperasi

(kas+ bank) dan pasiva lancar (kewajiban jangka pendek).

4.) Rasio rentabilitas asset yaitu menunjukan kemampuan

koperasi menghasilkan laba terhadap total assetnya.

5.) Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu menunjukkan

kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba terhadap

total modal sendiri yang dimiliki.

b. Perspektif Customer (Pelanggan)

Adalah perspektif yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

karena pelangganlah pemakai produk/jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan. Dengan kata lain, perusahan harus memerhatikan

apa yang diinginkan pelanggan. Perspektif customer dalam

konsep balanced scorecard mengidentifikasi bagaimana

kondisi pelanggan mereka dan segmen pasar yang telah dipilih

oleh koperasi/perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor

Page 53: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

39

mereka. Dalam perspektif ini, pengukuran dilakukan dengan

beberapa aspek utama yaitu: 30

1.) Pengukuran pangsa pasar, adalah pengukuran terhadap

besarnya pangsa pasar perusahaan mencerminkan

proporsi bisnis dalam satu area bisnis tertentu yang

diungkapkan dalam bentuk uang, jumlah pelanggan, dan

unit volume produk pembiayaan yang digunakan.

2.) Customer retention, adalah pengukuran dapat dilakukan

dengan mengetahui besarnya persentase pertumbuhan

bisinis dengan jumlah pelanggan yang saat ini dimiliki

oleh perusahaan/koperasi.

3.) Akuisis pelanggan, pengukuran ini dapat dilakukan

melalui persentase jumlah penambahan pelanggan baru

yang perbandingan total penjualan dengan jumlah

pelanggan baru yang ada.

4.) Kepuasan pelanggan, pengukuran terhadap tingkat

kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan cara berikut:

melalu survei dan wawancara.

c. Perspekif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran ter-

hadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik

manajer maupun karyawaan untuk menciptakan suatu produk

30

Robert, S. Kaplan dan David P. Norton, Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi, Penerjemah: Pasla Yosi Peter R., h. 138.

Page 54: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

40

yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer dan

juga para pemegang saham. Perspektif proses bisnis internal ada

tiga tahap yang harus dilakukan yaitu:31

1.) Tahap Inovasi

Proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses, di

mana efisiensi dan efektivitas serta ketetapan waktu dari

proses ini akan mendorong terjainya efisiensi biaya pada

proses penciptaan nilai tambah bagi customer.

2.) Tahap Operasi

Tahap ini mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan melalui dari penerimaan order dari customer,

pembuatan produk/jasa sampai dengan pengiriman produk

atau jasa tersebut kepada pelanggan. Pada tahap ini

pengukuran kinerja dilakukan dengan tiga cara yaitu

kualitas, biaya dan waktu.

3.) Tahap Purna Jual

Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk memberikan

manfaat tambahan terhadap para pelanggan yang telah

menggunakan produk atau jasa yang telah diberikan

perusahaan kepada customer. Hal ini dilakukan agar para

customer mempunyai loyalitas terhadap perusahaan.

31

Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang

Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko, h. 102.

Page 55: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

41

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Koperasi

Perspektif ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan

sumberdaya internal perusahaan. Perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan sangat penting bagi suatu perusahaan untuk terus

memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan

karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan

karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk

berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas.

Terdapat tiga dimensi yang harus diperhatikan di dalam

perspektif ini yaitu:

1.) Kemampuan Karyawan

Pengukuran dilakukan dengan tiga hal yaitu pengukuran

terhadap kepuasan karyawan, pengukuran terhadap

perputaran karyawan dalam perusahaan, dan pengukuran

terhadap produktivitas karyawan.

2.) Kemampuan Sistem Informasi

Pengukuran perusahan dapat dilakukan dengan mengukur

presentase ketersediaan informasi yang diperlukan oleh

karyawan mengenai pelanggannya, persentase ketersedian

informasi mengenai biaya produksi dan lain-lain.

3.) Motivasi, pemberian wewenang dan pembatasan

wewenang karyawan.

Page 56: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

42

Pengukuran dapat dilakukan melalui beberapa dimensi,

yaitu:

a.) Pengukuran terhadap saran yang diberikan kepada

perusahaan dan diimplementasikan.

b.) Pengukuran atau perbaikan dan peningkatan kinerja

karyawan.

c.) Pengukuran terhadap keterbatasan individu dalam

perusahaan.

Keempat perspektif Balanced Scorecard menjadi satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan. Keempat perspektif tersebut merupakan indikator

pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan

sebab akibat.

C. AHP (Analytical Hierarchy Process)

1. Pengertian AHP (Analytical Hierarchy Process)

AHP dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School

of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan

judgement dalam memiliki alternatif yang paling disukai. AHP (Analytical

Hierarchy Process) adalah salah satu bentuk metode pengambilan

keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari

metode sebelumnya. Peralatan utama dari metode ini adalah sebuah hirarki

fungsional. Dengan adanya hiraki, masalah kompleks atau tidak terstruktur

dipecah dalam sub-sub masalah kemudian disusun menjadi sebuah bentuk

Page 57: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

43

hirarki. AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah

multikriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen

dalam hirarki. AHP sering digunakan sebagai metode pemecah masalah

dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:32

a. Struktur yang hirarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang

dipilih sampai pada sub kriteria yang paling dalam.

b. Memperhitungkan validitas sampai dengan batastoleransi

inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh

pengambil keputusan.

c. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas

pengambilan keputusan.

AHP (Analytical Hierarchy Process) didasarkan atas 3 prinsip dasar

yaitu:33

a. Dekomposisi

Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi

menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari

yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling

sederhana struktur akan terdiri dari tujuan, kriteria dan level

alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih

jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih

banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki

32

Risky Dinal Ardianto, dkk, Penerapan Fuzzy Analytical Hierarchy Process pada Sistem

Penilaian Pegawai di Rumah Sakit Onkologi Surabaya, (Paper: Sistem Informasi ITS). 33

Syaifullah, “Pengenalan Analytical Hiererchy Process”, artikel diakses pada 15 Maret

2015 dari http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-

process.pdf

Page 58: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

44

merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level

berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, dimana

elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki

kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan

yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus

dibuatkan level yang baru.

b. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments)

Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan

dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala

kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala

penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam

bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan

prioritas.

c. Sintesa Prioritas

Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal

dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan

menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi

kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas

global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas

lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.

Page 59: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

45

2. Kelebihan dan Kelemahan Metode AHP

AHP memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dalam sistem

analisisnya. Berikut kelebihan AHP: 34

a. Kesatuan (Unity), AHP membuat permasalahan yang luas dan

tidak terstruktur menjadi sutau model yang fleksibel dan mudah

dipahami.

b. Kompleksitas (complexity), dapat memecahkan permaslahan

yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian

secara deduktif.

c. Saling ketergantungan (inter dependence), AHP dapat

digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan

tidak memerlukan hubugan linier.

d. Struktur hirarki (hierarchy structuring), dapat mewakili

pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen

sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level

yang berisis elemen yang serupa.

e. Pengukuran (measurement), AHP menyediakan skala

pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

f. Konsisten (consistency), AHP mempertimbangkan konsisten

logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan

prioritas.

34

Heru, “Analytic Hierarchy Process”, artikel diakses pada 26 Mei 2016 dari

https://heru.wordpress.com/2006/09/21/analytic-hierarhy-process-ahp/

Page 60: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

46

g. Sintesis (synthesis), AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan

mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

h. Trade off, AHP mempertimbangkan prioritas relaif faktor-faktor

pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik

berdasarkan tujuannya,

i. Penilaian dan konsensus (judgment and consensus), AHP tidak

mengharuskan adanya suatu konsesnsus tapi menggabungkan

hasil penilaian yang berbeda.

j. Pengulangan proses (process Repetition), AHP mampu

membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan

mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui

proses pengulangan.

Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:

a. Ketergantungan model AHP pada input utamanya

Input utama berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini

melibatkan subjektifitas sang ahli. Selain itu, model menjadi

tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

b. Tidak ada pengujian statistik pada AHP

Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian

secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari

kebenaran model yang terbentuk.

Page 61: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Setiap karya ilmiah yang dibuat harus disesuaikan dengan metode

penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara

terencana dan sistematis, yaitu sejak dari tahap persiapan, selama di lapangan

sampai pengolahan data, seperti pengelompokan data, tabulasi, dan analisis data

serta penyelesaian laporan penelitian.35

Jenis penelitian berdasarkan metode dapat

diklasifikasikan menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian

korelasional, penelitian kausal komparatif, dan penelitian ekserimental.36

Dalam

skripsi ini penulis menggunakan penelitian deskriptif, di mana dalam penelitian

ini penulis menganalisis kinerja KSU Syariah Huwaiza pada tahun 2012-2015

dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. Selain itu, peneliti

menggunakan metode analisis AHP yang bertujuan untuk mengukur tingkat

kepentingan dari masing-masing perspektif. Penelitian ini akan diketehui

penilaian kinerja dari koperasi tersebut. Sehingga diharapkan dapat dijadikan

sebagai alat evaluasi dan dasar pengambilan keputusan dalam KSU Syariah

Huwaiza

35

Muhamad, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008), h. 7. 36

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Ed.3 (Jakarta: Erlangga,

2009), h. 10.

Page 62: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

48

B. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan

keadaan sebenarnya dari objek penelitian. Studi ini bertujuan untuk memperoleh

data-data perusahaan khususnya hal-hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja

yang menggunakan konsep Balanced Scorecard. Sumber data yang digunakan

dalam penelitian mencakup data primer dan data sekunder, baik berupa kualitatif

maupun kuantitatif. Data tersebut adalah sebagai berikut: 37

1. Data primer

Data primer diperoleh melalui observasi lapang, wawancara, dan

kuesioner. Observasi lapang dilakukan untuk mendapatkan data dan

informasi secara langsung melalui penyebaran kuesioner dan wawancara

kepada karyawan dan nasabah KSU Syariah Huwaiza.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui sebuah perantara. Data sekunder

tersebut diperoleh dari studi literatur melalui, laporan keuangan KSU

Syariah Huwaiza, studi kepustakaan, skripsi, jurnal, internet, dan artikel.

Penelitian ini menggunakan periode penelitian mulai tahun 2012-2015

dikarenakan data yang tersedia dianggap cukup mampu mewakili penelitian

ini.

37

Sudjarwo dan Basrowi, Manajemen Penelitian Sosial, cet. 1 (Bandung: CV. Mandar

Maju. 2009), h. 140.

Page 63: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

49

C. Teknik Pengambilan Sampel

1. Objek Penelitian

Objek pada penelitian yaitu kinerja Koperasi Serba Usaha (KSU)

Syariah Huwaiza pada tahun 2012-2015. Dalam hal ini peneliti

menggunakan data laporan keuangan KSU Syariah Huwaiza, para pelanggan

dan karyawan KSU Syariah Huwaiza.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 5 Juni- 16 Agustus 2016 di

KSU Syariah Huwaiza yang beralamatkan di Jalan Raya Parung Bingung

No. 2 RT 02 RW 13 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran

Mas Kota Depok.

3. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.38

Perspektif

pelanggan dalam balanced scorecard yaitu mitra pembiayaan KSU Syariah

Huwaiza yang berjumlah 1.570 mitra. Sedangkan populasi pada perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan KSU Syariah Huwaiza dalam balanced

scorecard yaitu seluruh karyawan KSU Syariah Huwaiza.

4. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih dengan teknik tertentu

untuk mewakili populasi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah dengan teknik pemilihan sampel probabilitas yaitu dengan

38

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta: Kencana, 2013), h.

256.

Page 64: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

50

pemilihan sampel acak sederhana (simple random sampling). Sampel yang

digunakan pada perspektif pelanggan adalah dengan menggunakan teknik

pengambilan sampel menurut Slovin dengan toleransi kesalahan 10% rumus

pengambilan sampel menurut Slovin adalah sebagai berikut:39

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan

sampel yang diinginkan. Presentase diambil 10%.

Sampel kepuasan pelanggan (Mitra KSU Syariah Huwaiza)

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

𝑛 =1.570

1 + 1.570(0.12)

= 94,01 mitra 94 mitra

Jadi, sampel kepuasan pelanggan yang digunakan pada penelitian ini

sejumlah 94 mitra KSU Syariah Huwaiza. Sementara sampel kepuasan dan

motivasi karyawan sejumlah karyawan KSU Syariah Huwaiza sebanyak 7

karyawan. Karena jumlah karyawan yang terbilang sedikit maka semua

karyawan KSU Syariah Huwaiza dijadikan sampel dalam penelitian ini.

39

Kuncoro, Mudrajat, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, ed. ke-3, (Jakarta:

Erlangga,2009), h. 175.

Page 65: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

51

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data

skripsi ini, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Kajian kepustakaan

Kajian pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang

komperhensif tentang konsep-konsep yang akan dikaji. Bahan yang

digunakan untuk kajian kepustakaan ini yaitu bersumber dari buku-buku

yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, jurnal, skripsi, tesis,

internet, dan data pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang

penulis angkat yaitu yang berkaitan dengan Koperasi Serba Usaha, analisis

kinerja melalui pendekatan balanced scorecard.

2. Studi lapang

Studi lapang dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan

dengan kinerja Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah Huwaiza. Untuk

memperoleh data yang berada di lapang, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

Pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data dengan cara dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti laporan keuangan perusahaan serta

dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan

kepentingan penelitian.

Page 66: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

52

b. Teknik wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara kepada pihak-

pihak terkait dalam koperasi yaitu kepala KSU Syariah

Huwaiza. Kepala KSU Syariah Huwaiza dianggap memiliki

peranan penting dalam pengambil keputusan dan mengetahui

kondisi Koperasi secara menyeluruh.

c. Teknik kuesioner

Teknik kuesioner dilakukan dengan memberi kuesioner kepada

pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal diberikan

kepada karyawan KSU Syariah Huwaiza sebagai acuan dalam

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Sedangkan pihak

eksternal koperasi adalah nasabah atau pelanggan KSU Syariah

Huwaiza sebagai acuan dalam perspektif pelanggan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini mengukur kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan

menggunakan pendekatan balanced scorecard yang terdiri dari empat perspektif

yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis, dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan KSU Syariah Huwaiza. Selain itu,

peneliti mengukur tingkat prioritas dari masing-masing perspektif balanced

scorecard dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

yang digunakan KSU Syariah Huwaiza dalam menentukan strategi kinerja

perusahaan.

Page 67: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

53

1. Kinerja pada Perspektif Keuangan

Penilaian kinerja pada perspektif ini menggunakan rasio-rasio

keuangan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

adalah sebagai berikut:

1.) Rasio modal sendiri terhadap total aset, yaitu untuk mengukur

kemampuan koperasi dalam menghimpun modal sendiri

dibandingkan total aset yang dimiliki.

2.) Rasio efisiensi yaitu menunjukan kemampuan koperasi dalam

memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya dari

penggunaan aset yang dimiliki. Rasio efisiensi merupakan

perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan

operasional.

3.) Rasio likuiditas yaitu perbandingan aktiva lancar koperasi (kas+

bank) dan pasiva lancar (kewajiban jangka pendek).

4.) Rasio rentabilitas aset yaitu menunjukan kemampuan koperasi

menghasilkan laba terhadap total asetnya.

5.) Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu menunjukkan kemampuan

koperasi dalam menghasilkan laba terhadap total modal sendiri

yang dimiliki.

6.) Rasio kemandirian operasional pelayanan, rasio ini menunjukan

kemampuan koperasi dalam mengelola kegiatan usahanya di-

Page 68: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

54

bandingkan dengan biaya operasional,

2. Kinerja pada Perspektif Pelanggan

Penilaian kinerja pada perspektif pelanggan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:40

1.) Pengukuran pangsa pasar, adalah pengukuran terhadap besarnya

pangsa pasar perusahaan mencerminkan proporsi bisnis dalam

satu area bisnis tertentu yang diungkapkan dalam bentuk uang,

jumlah pelanggan, dan unit volume produk pembiayaan yang

digunakan.

2.) Customer retention, adalah pengukuran dapat dilakukan dengan

mengetahui besarnya presentase pertumbuhan bisnis dengan

jumlah pelanggan yang saat ini dimiliki oleh

perusahaan/koperasi.

3.) Akuisis pelanggan, pengukuran ini dapat dilakukan melalui

presentase jumlah penambahan pelanggan baru yang

perbandingan total penjualan dengan jumlah pelanggan baru

yang ada.

4.) Kepuasan pelanggan, pengukuran terhadap tingkat kepuasan

pelanggan dapat dilakukan dengan cara berikut: melalu survei

dan wawancara.

Kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan

pelanggan berisi hal-hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja perspektif

40

Robert, S. Kaplan dan David P. Norton, Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi, Penerjemah Pasla Yosi Peter R.), h. 138.

Page 69: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

55

pelangganyang meliputi peubah biaya, bukti langsung (tangible), keandalan

(reliabilty), tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan emapti

(empathy).

3. Kinerja pada Proses Bisnis Internal

Penilaian kinerja dari perspektif proses bisnis internal dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:41

a. Tahap Inovasi

Proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses, dimana

efisiensi dan efektivitas serta ketetapan waktu dari proses ini

akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses

penciptaan nilai tambah bagi customer.

b. Tahap Operasi

Tahap ini mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan melalui dari penerimaan order dari customer,

pembuatan produk/ jasa sampai dengan pengiriman produk atau

jasa tersebut kepada pelanggan. Pada tahap ini pengukuran

kinerja dilakukan dengan tiga cara yaitu kulaitas, biaya dan

waktu.

c. Tahap Purna Jual

Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk memberikan manfaat

tambahan terhadap para pelanggan yang telah menggunakan

produk/jasa yang telah diberikan perusahaan kepada customer.

41

Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang

Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko, h. 102.

Page 70: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

56

Hal ini dilakukan agar para customer/pelanggan mempunyai

loyalitas terhadap perusahaan.

4. Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Penilaian kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Kemampuan Karyawan

Pengukuran dilakukan dengan tiga hal yaitu pengukuran

terhadap kepuasan karyawan, pengukuran terhadap perputaran

karyawan dalam perusahaan, dan pengukuran terhadap

produktivitas karyawan.

b. Kemampuan Sistem Informasi

Pengukuran perusahan dapat dilakukan dengan mengukur

presentase ketersediaan informasi yang diperlukan oleh

karyawan mengenai pelanggannya, persentase ketersedian

informasi mengenai biaya produksi dan lain-lain.

c. Motivasi, pemberian wewenang dan pembatasan wewenang

karyawan.

Dalam keusioner kepuasan karyawan berisi tentang penilaian kinerja

diukur melalui instrument yang meliputi: kemampuan karyawan, kepuasan

karyawan, komunikasi, dan motivasi karyawan.

Page 71: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

57

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan uji validitas, uji rentabilitas, analisa BSC dan AHP berikut ini:

1. Pengujian Kualitas Data

Pengujian kualitas data digunakan untuk pengujian pada perspektif

pelanggan. Instrumen pengujian kualitas data yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri atas dua jenis pengujian. Berikut dua jenis pengujian

kualitas data tersebut: 42

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan

terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran dianggap

reliable atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan

jawaban yang sama. Dalam hal penelitian, jika suatu

pengukuran konsisten dari satu waktu ke waktu lainnya, maka

pengukuran itu dapat diandalkan dan dapat dipercaya dalam

derajat tertentu. Pengukuran yang tidak memiliki reliabilitas

tidak dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara variabel. Reliabilitas bukanlah suatu konsep

yang berdimensi tunggal (unidimensional concept), suatu

reliabilitas memiliki tiga komponen di dalamnya yaitu stabilitas,

konsisten internal, dan ekuivalensi. Untuk menguji tingkat

42

Morrissan, Metodolodi Penelitian Survei (Jakarta: Kencana, 2012), h. 99-101.

Page 72: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

58

reliabilitas keseluruhan instrumen penelitian digunakan metode

alpha (∝) Cronbach dengan rumus:

∝= 2 1 −𝑆12 − 𝑆22

𝑆𝑥2

Dimana: ∝ : tingkat reliabilitas yang dicari

𝑆12 : varian dari skor belahan pertama/ganjil

𝑆22 : varian dari skor belahan kedua/genap

𝑆𝑥2 : varian dari skor keseluruhan

Dengan ketentuan jika ∝ > r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti reliabel

∝ < r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti tidak reliabel

b. Uji Validitas

Uji validitas mengacu pada seberapa jauh suatu ukuran empiris

cukup menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah

diteliti. Dengan kata lain, suatu instrumen skala pengukuran

yang valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan

mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran

tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak

mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitian dapat

digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment sebagai

berikut:

n𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 (𝑌)

(𝑛X 2− (X )2− (𝑛 Y 2− (Y )2

Dimana: n𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : Koefisien validasi item yang dicari

Page 73: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

59

X : skor responden untuk setiap item

Y : total skor setiap responden dari seluruh

item

𝑋 : Jumlah skor dalam distribusi X

𝑌 : jumlah skor dalam distribusi Y

𝑛 : jumlah responden

Rumus-rumus validitas dan reliabilitas di atas diaplikasikan

melalui penggunaan software SPSS versi 2.3 terhadap seluruh

kuesioner pada perspektif pelanggan.

c. Uji Analisis Data

Pengujian data dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata

tingkat kepuasan nasabah dan karyawan yang dapat diukur

dengan menggunakan uji analisis faktor. Analisis faktor

merupakan salah satu metode reduksi data yang bertujuan

menyederhanakan sekumpulan data yang saling berkorelasi

menjadi kelompok-kelompok variabel lebih kecil agar dapat

dianalisis dengan mudah dibaca dan diinterprestasikan.43

Jawaban pendapat kuesioner pelanggan dan karyawan dinilai

berdasarkan skala likert berikut:

43

Fuad, Mas‟ud, Survei Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi) (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Ponegoro, 2004), h. 128.

Page 74: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

60

Tabel 2.1: Skala Likert Perbandingan Kepentingan

Skala Faktor

1 Sangat Tidak Sesuai

2 Tidak Sesuai

3 Sesuai

4 Sangat Sesuai

2. Analisis Balanced Scorecard

a. Kinerja pada Perspektif Keuangan

Penilaian kinerja pada perspektif keuangan menggunakan rasio-

rasio keuangan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri

Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

adalah sebagai berikut:

1.) Rasio Permodalan

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 x 100%

Page 75: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

61

Tabel 3.1: Kriteria Penilaian Rasio Modal Sendiri

Koperasi Syariah

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008

2.) Rasio Efisiensi

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

=𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 x 100%

Tabel 3.2: Kriteria Penilaian Rasio Efisiensi

Koperasi Syariah

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008

Persentase Rasio (%) Kriteria

0-4 Tidak Sehat

5-9 Kurang Sehat

10-14 Cukup Sehat

15-19 Sehat

20 Sangat Sehat

Persentase Rasio (%) Kriteria

>100 Tidak Efisien

85 – 100 Kurang Efisien

69 – 84 Cukup Efisien

0 – 68 Efisien

Page 76: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

62

3.) Rasio Likuiditas

𝐿𝑖𝑘𝑢𝑖𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝐾𝑎𝑠 + 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 x 100%

Tabel 3.3: Kriteria Penilaian Rasio Likuiditas

Koperasi Syariah

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008

4.) Rasio Rentabilitas Aset

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

=𝑆𝐻𝑈 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑁𝑖𝑠𝑏𝑎𝑕,𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠′𝑒𝑡 x 100%

Tabel 3.4: Kriteria Penilaian Rasio Rentabilitas Asset

Koperasi Syariah

Persentase Rasio (%) Kriteria

< 14 dan > 56 Tidak Likuid

(14 – 20) dan (46 – 56) Kurang Likuid

(21 – 25) dan (35 – 45) Cukup Likuid

(26 -34) Likuid

Persentase Rasio (%) Kriteria

< 5 Rendah

5 – 7,4 Kurang

7,5 – 10 Cukup

>10 Tinggi

Page 77: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

63

5.) 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 =

𝑆𝐻𝑈 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑁𝑖𝑠𝑏𝑎 𝑕 ,𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 x 100%

Tabel 3.5: Kriteria Penilaian Rasio Rentabilitas

Modal Sendiri Koperasi Syariah

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008

6.) Kemandirian Operasional Pelayanan

𝐾𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

=𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎𝑕𝑎

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛x 100%

Tabel 3.6: Kriteria Penilaian Rasio Kemandirian

operasional pelayanan Koperasi Syariah

Persentase Rasio (%) Kriteria

< 5 Rendah

5 – 7,4 Kurang

7,5 – 10 Cukup

>10 Tinggi

Persentase Rasio (%) Kriteria

< 100 Rendah

100-125 Kurang

126-150 Cukup

>150 Tinggi

Page 78: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

64

b. Kinerja pada Perspektif Pelanggan

Penilaian kinerja dari perspektif pelanggan dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1.) 𝐾𝑒𝑝𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 x 100%

2.) 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 =

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑕 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎 𝑕 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑕x 100%

c. Kinerja pada Perspektif Bisnis Internal

Penilaian kinerja perspektif proses bisnis internal dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1.) NGR= 𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎x100%

2.) 𝐴𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝐴𝐸𝑇𝑅) =

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 x 100%

Tabel 3.7

Kriteria Skor AETR KSU Syariah Huwaiza

Persentase Rasio (%) Skor Nilai

>12% 0

10%-12% 80

8,5%-10% 100

<8,5% 90

Page 79: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

65

d. Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuham

Penilaian kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1.) Produktifitas Karyawan=𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑕 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎 𝑕 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 x 100%

2.) Kepuasan

Karyawan=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 x 100%\

3. Analisis Perspektif Balanced Scorecard dengan Menggunakan

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu

alternatif. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah alat

analisis pengambil keputusan hierarki yang didesain dan dilakukan secara

rasional dengan membuat penyeleksian terbaik terhadap beberapa alternatif

yang dievaluasi dengan multikriteria. Langkah-langkah dalam penerapan

metode AHP sebagai berikut: 44

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang

diinginkan.

b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum,

dilanjut dengan sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif–

alternatif pada tingkatan paling bawah.

c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambar-

44

Boy Isma Putra ST, MM., Analisis Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanceed

Scorecard di CV MCH Sidoarjo (Paper: Teknik Industri Unmuh Sidoarjo, 2005), h. 3-7.

Page 80: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

66

kan pengaruh setiap elemen terhadp masing-masing tujuan atau

kriteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan

berdasarkan penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai

tingkat kepentingan suatu elemen dengan elemen lainnya.

d. Menghitung dan menguji konsistensi, jika tidak konsisten maka

pengambilan data diulang kembali.

e. Menghitung bobot dari setiap matriks perbandingan berpasang-

an. Langkah ini untuk mensintesiskan judgment dalam

penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki sampai

pencapaian tujuan.

f. Memeriksa konsistensi hirarki, jika nilai consistency Ratio (CR)

lebih dari 10% maka penilaian data harus diperbaiki. Rasio

konsistensi (CR) merupakan batasan ketidakkonsistenan yang

ditetapkan Saaty dengan rumus consistency index (CI)

dibandingkan dengan Random Consistency (RC) hasilnya

menunjukkan bahwa semakin besar ukuran matrik semakin

tinggi tingkat inkonsisten yang dihasilkan seperti disajikan pada

tabel 3.8.

Tabel 3.8: Nilai Rata-rata Konsistensi

Ukuran Matriks Random consistency

1 0,00

2 0,00

3 0,58

Page 81: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

67

4 0,90

5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1,41

9 1,45

10 1,49

Model matrik perbandingan AHP dapat diterima jika nilai rasio

konsistensi < 0,1. Batasan diterima atau tidaknya konsistensi

suatu matrik menurut beberapa eksperimen dan pengalaman

adalah memiliki tingkat inkonsistensi sebesar 10% kebawah

karena tingkat inkonsistensi tersebut masih dapat diterima. Jika

terjadi inkonsistensi yang terlalu besar maka diperlukan

pengukuran ulang.

Page 82: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya KSU Syariah Huwaiza

KSU Syariah Huwaiza terbentuk dari sebuah kelompok pengajian ibu-ibu

yang berjumlah 12 orang pada tanggal 19 Januari 2002. Pada awal berdirinya

KSU Syariah Huwaiza memiliki modal hanya sebesar Rp. 244.200,- modal ini

digunakan sebagai pembiayaan awal kepada anggota. Pada tanggal 27 April 2005

KSU Syariah Huwaiza resmi berbadan hukum aset yang dimiliki KSU Syariah

Huwaiza sebesar Rp. 10.000.000. Seiring berjalannya waktu, anggota koperasi

terus mengalami peningkatan dan modal yang masih murni berasal dari simpanan

anggota pun bertambah, begitu juga pembiayaan kepada anggota bertambah.

Pada tanggal 22 April 2005 badan hukum KSU Syariah Huwaiza

dikeluarkan dengan No. akta pendirian 75/BH/KUKM/1.2/IV/2005 dan No. akta

perubahan anggaran dasar 518/94/BH/XIII.25/KPTS/KUKM/1.2/IV/II/2008. KSU

Syariah Huwaiza mendapatkan penghargaan koperasi terbaik se-Kota Depok pada

tahun 2010. Hal ini dilihat dari pengelolaan koperasi masyarakat, sehat,

transparan, dan dana yang dinamis. Kemudian pada tahun 2016 KSU Syariah

Huwaiza kembali meraih penghargaan koperasi terbaik se-Kota Depok di mana

KSU Syariah Huwaiza termasuk koperasi yang aktif dalam arti tidak tertutup

dengan menjaga hubungan dengan lembaga lain atau koperasi lain, hubungan

dengan dinas, dan hubungan dengan masyarakat, mempunyai gedung sendiri, dan

Page 83: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

69

merupakan koperasi masyarakat yang berkembang. KSU Syariah Huwaiza mulai

mandiri dengan tidak menggunakan pembiayaan dari lembaga lain sejak tahun

2013 dan hanya menggalang dana simpanan para anggotanya.

KSU Syariah Huwaiza memegang peranan penting dalam program

pemberdayaan ekonomi mikro syariah di wilayah Kecamatan Limo dan

Kecamatan Pancoran Mas. Program yang dijalankan KSU Syariah Huwaiza lebih

menekankan pada pola pendekatan berbasis masyarakat (community based)

dengan mengintegrasikan dua aspek yaitu: bina umat/sosial dan bina ekonomi.

Bina umat/sosial lebih mencakup pada kegiatan peningkatan kualitas manusia dan

karakter yang ber-akhlakul karimah. Sedangkan bina ekonomi lebih menekankan

pada pengembangan ekonomi masyarakat.

B. Visi Misi KSU Syariah Huwaiza

Visi KSU Syariah Huwaiza yaitu “Menjadikan lembaga keuangan yang

kuat, luas jaringan pelayanannya, serta konsisten pada nilai dan kaidah syariah

dalam upaya mensejahterakan masyarakat”.

Misi KSU Syariah Huwaiza anatara lain:

1. Memperkuat kelembagaan dari sisi SDM, keuangan, anggota,

teknologi informasi serta dukungan pemerintah dan masyarakat.

2. Mengembangkan seluas-luasnya jaringan pelayanan kepada anggota

dan masyarakat dengan produk yang beragam.

3. Menerapkan prinsip dan kaidah syariah dalam setiap transaksi dan

aktivitas kelembagaan.

Page 84: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

70

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan

ekonomi mikro.

C. Susunan Kepengurusan KSU Syariah Huwaiza

Gambar 1.1

Struktur Organisasi KSU Syariah Huwaiza

RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS

Syariah : Ustd. Anwar Nasihin, Lc.

Manajemen:

1. Muhammad Sholeh, S.Pd.

2. Zikri Dwi Darmawan, S. KM.

PENGURUS

Ketua: Namah Purnama, Amd.

Sekertaris: Komariah, S.Pd

Bendahara: Erni Nurmayanti

MANAJER

Hairudin, S.Pd.I

KABAG OPERASIONAL

Nur Apriani, S.Pd

TELLER

Minarti, S.E.I

CUSTOMER

SERVICE

Ayu Octaviani

STAFF MARKETING

& PEMBIAYAAN

1. Martono

2. Idrus Firdaus

3. Bibing Andrian

Page 85: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

71

Berikut fungsi dan tugas kepengurusan KSU Syariah Huwaiza:

1. Rapat anggota

Adalah rapat tahunan yang diikuti oleh para pendiri dan anggota

penuh KSU Syariah Huwaiza. Rapat anggota berfungsi untuk:

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang

sifatnya umum dalam rangka pengembangan KSU Syariah

Huwaiza sesuai dengan AD dan ART.

b. Mengangkat dan memberhentikan pengurus KSU Syariah

Huwaiza.

c. Menerima atau menolak laporan perkembangan KSU Syariah

Huwaiza dari prngurus.

d. Ketentuan yang belum ditetapkan dalam rapat anggota akan

diatur dalam ketentuan tambahan.

2. Pengawas

Pengawas adalah bagian yang melakukan pengawasan operasional

kerja, manajemen dan aplikasi akad yang berhubungan dengan KSU Syariah

Huwaiza. Pengawas terbagi menjadi dua yaitu:

a. Pengawas syariah, bertugas sebagai berikut:

1.) Memastikan produk dan jasa KSU Syariah Huwaiza sesuai

dengan syariah.

2.) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai

dengan syariah.

Page 86: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

72

3.) Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat

mencerahkan dan membangun kesadaran bersama

sehingga anggota siap dan konsisten bermuamalah secara

Islam melalui KSU Syariah Huwaiza.

b. Pengawas manajemen, bertugas sebagai berikut:

1.) Mengawasi penerapan konsep manajemen dalam seluruh

kegiatan operasional KSU Syariah Huwaiza.

2.) Memberikan rekomendasi pelaksanaan sistem yang lebih

efektif dan edukatif.

3.) Melaksanakan evalusi sistem operasional kerja KSU

Syariah Huwaiza.

3. Pengurus

Secara umum fungsi dan tugas pengurus adalah sebagai berikut:

a. Menyusun kebijakan umum KSU Syariah Huwaiza yang telah

dirumuskan dalam rapat anggota.

b. Melakukan pengawasan operasional KSU Syariah Huwaiza

dalam bentuk persetujuan pembiayaan untuk jumlah tertentu,

pengawasan tugas manager dan memberikan rekomendasi

produk-produk yang akan ditawarkan kepada anggota KSU

Syariah Huwaiza.

c. Melaporkan perkembangan KSU Syariah Huwaiza kepada para

anggota dalam rapat anggota.

Page 87: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

73

Kepengurusan KSU Syariah Huwaiza terdiri dari ketua, sekertaris, dan

bendahara. Sedangkan fungsi dan tugasnya masing-masing adalah sebagai

berikut:

a. Ketua, adapun tugasnya sebagai berikut:

1.) Memimpin rapat anggota dan rapat pengurus

2.) Memimpin rapat bulanan pengurus dengan manajemen,

menilai kinerja bulanan dan kesehatan KSU Syariah

Huwaiza.

3.) Ikut menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat

lain yang berkaitan dengan penyelenggaran keuangan

KSU Syariah Huwaiza.

4.) Menjalankan tugas-tugas yang daiamanahkan oleh

anggota KSU Syariah Huwaiza sebagaimana dalam

AD/ART KSU Syariah Huwaiza, khususnya untuk

mengenai pencapaian tujuan KSU Syariah Huwaiza.

b. Sekretaris, adapun tugasnya adalah sebagai berikut:

1.) Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota

sebelum rapat diadakan sesuai dengan ketentuan

AD/ART.

2.) Memberikan catatan-catatan keuangan KSU Syariah

Huwaiza hasil laporan dari pengelol.

Page 88: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

74

3.) Memverifikasi dan memberikan saran pada ketua tentang

berbagai situasi dan perkembangan KSU Syariah

Huwaiza.

c. Bendahara, adapun tugasnya sebagai berikut:

1.) Bertanggung jawab mengarahkan, memonitor dan meng-

evaluasi pengelolaan dana oleh pengelola.

4. Pengelola

Pengelola adalah pelaksanaan operasional harian KSU Syariah

Huwaiza. Pengelola terdiri dari manager, kabag operasional, account

officer, teller, dan customer service.

a. Manager, bertugas:

1.) Membina dan menjaga hubungan baik dengan lembaga

lain baik instansi pemerrintah maupun swasta.

2.) Memberikan arahan dan bimbingan terhadap staf

dibawahnya berkaitan dengan masalah-masalah yang

terjadi di lapangan.

3.) Menjaga agar KSU Syariah Huwaiza dapat mencapai

target yang telah ditetapkan serta mampu memberikan

tingkat pelayanan yang tinggi dengan tetap menjaga segala

risiko.

4.) Mengembangkan kemampuan diri maupun staf di

bawahnya melalui program pelatiha dan pengembangan

terencana.

Page 89: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

75

b. Kabag operasional, berfungsi memimpin kegiatan koperasi pad

bagian tata usaha sesuai dengan garis kebijakna yang digariskan

oleh manajemen koperasi. Tugasnya sebagai berikut:

1.) Menyusun rencana anggaran bulanan, triwulan dan

tahunan KSU Syariah Huwaiza.

2.) Membuat laporan rencana anggaran.

3.) Membuat laporan keuangan harian, bulanan, triwulan, dan

tahunan.

4.) Mengatur cash flow.

5.) Mengadministrasika jaminan.

6.) Menghitung bagi hasil seluruh simpanan anggota.

c. Teller, fungsi teller yaitu memberikan pelayanan terbaik kepad

nasabah baik penabung ataupun peminjam. Tugasnya sebagai

berikut:

1.) Memberikan pelayanan kepada nasbah baik penarikan

maupun penyetoran (simpanan maupun pembiayaan).

2.) Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari.

3.) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai baik

pembiayaan ataupun simpanan yang telah disetujui oleh

manajer.

4.) Membuat laporan transaksi harian.

5.) Mengirim dan menyerahkan laporan transaksi ke bagian

administrasi dan keuangan.

Page 90: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

76

6.) Mencatat data pembiayaan yang disetujui maupun yang

tidak disetujui.

d. Customer services,tugasnya sebagai berikut:

1.) Menyambut kedatangan calon nasabah yang akan

mengajukan permohonan pembiayan.

2.) Memeriksa kelengkapan persyaratan pembiayaan dan

tabungan.

3.) Menerima dan menyetujui permohonan pembiayaan yang

selanjutnya dievaluasi dan diputuskan oleh manajer.

e. Marketing, fungsi marketing yaitu mempromosikan dan

menawarkan produk-produk pembiayaan KSU Syariah Huwaiza

baik di KSU maupun terjun langsung ke lapangan. Adapun

tugas marketing sebagai berikut:

1.) Membuat atau mengevaluasi produk-produk KSU Syariah

Huwaiza agar sesuai dengan kebutuhan pasar.

2.) Menyusun strategi sosialisasi, promosi untuk meningkatka

penjualan produk.

3.) Melakukan survei terhadap calon penerima pembiayaan.

4.) Menagih angsuranyang terlambat membayar.

f. Pembiayaan, fungsi staff pembiayaan yaitu untuk tercapainya

produk-produk KSU Syariah Huwaiza baik funding maupun

landing sesuai target yang telah ditentukan. Staf pembiayaan

bertugas sebagai berikut:

Page 91: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

77

1.) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan manajer.

2.) Melakukan proses pembiayaan sesuai Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang berlaku.

3.) Melakukan survei terhadap calon penerima pembiayaan

baik menyangkut kelayakan usaha, jaminan dan lain-lain.

D. Bidang Usaha KSU Syariah Huwaiza

Jenis usaha yang dijalankan KSU Syariah Huwaiza yaitu jasa keuangan

syariah dengan melayani simpanan dan pembiayaan dengan memiliki beberapa

produk diantaranya:

1. Produk Simpanan

a. Simpanan wadiah

Keuntungan dari simpanan ini adalah penyimpanan

mendapatkan bonus yang besaran dan waktunya disesuaikan dengan

kebijakan koperasi.

1) Simpanan sukarela

2) Simpanan Idul Fitri

3) Simpanan aqiqah/ qurban

4) Simpanan pendidikan

5) Simpanan walimah

6) Simpanan haji dan umrah

b. Simpanan deposito mudharabah

Page 92: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

78

Simpanan deposito mudharabah adalah simpanan berjangka

yang lebih menguntungkan dengan nisbah (bagi hasil) dengan

ketentuan nisbah sebagai berikut:

75% untuk KSU Syariah Huwaiza dan 25% untuk

penyimpanan dalam tempo 3 bulan.

70% untuk KSU Syariah Huwaiza dan 30% untuk

penyimpanan dalam tempo 6 bulan.

65% untuk KSU Syariah Huwaiza dan 35% untuk

penyimpanan dalam tempo 6 bulan.

Simpanan minimal untuk produk simpanan deposito

mudharabah adalah Rp. 1.000.000,-.

c. Investasi syariah dekat dan mudah

Investasi syariah dekat dan mudah merupakan simpanan

berjangka yang lebih menguntungkan dan lebih berkah dengan bagi

hasil yang cukup besar. Hanya dengan minimal menyimpan sebesar

Rp. 50.000.000 dengan jangka waktu minimal 12 bulan, maka dapat

merasakan bagi hasil kurang lebih Rp. 400.000 samapai dengan Rp.

500.000 tiap bulannya.

Keuntungan dari semua produk simpanan diantaranya:

Simpanan dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

Tersedia pelayanan jemput simpanan.

Dana yang dikelola diperuntukkan untuk usaha produktif

yang halal di masyarakat sekitar.

Page 93: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

79

Simpanan tidak dikenakan potongan.

2. Produk Pembiayaan

KSU Syariah Huwaiza dalam pelaksanaan pembiayaan, akad

pembiayaan yang dijalankan KSU Syariah Huwaiza antara lain:

a. Mudharabah adalah akad antara dua pihak dimana anggota

sebagai mudharib (pengelola usaha) dan KSU Syariah Huwaiza

sebagai shohibul maal (penyedia modal). Atas kerjasama ini

berlaku sistem bagi hasil dengan nisbah yang telah disepakati.

b. Murabahah adalah pembiayaan melalui sistem pengadaan

barang dan di dalamnya terdapat kesepakatan besarnya

pemberian mark up dan pelunasannya dapat diangsur ataupun

jatuh tempo sesuai kesepakatan (akad).

c. Qardul hasan adalah pembiayaan dengan tujuan kebijakan yang

diperuntukkan bagi anggota dengan pertimbangan sosial dan

tidak diambil keuntungan dari padanya. Anggota hanya

diwajibkan mengembalikan pokok pinjaman saja.

d. Ijarah adalah pembiayaan dengan sistem sewa. Atas kerjasama

ini berlaku sistem penentuan fee dengan ketentuan yang telah

disepakati.

KSU Syariah Huwaiza melayani berbagai kebutuhan anggota dan

masyarakat, meliputi:

a. Pembiayaan modal kerja/ usaha, seperti: usaha dagang,

pertanian, peternakan, percetakkan dan lain sebagainya.

Page 94: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

80

b. Pembiayaan konsumtif, seperti: pembelian laptop, computer,

televisi, handphone, kebutuhan pernikahan, pendidikan,

pembalian sepeda, pembalian sepeda motor dan lain sebagainya.

c. Sewa ruko/ kios dan rumah/kantor.

E. Hasil Analisis Data dan Pembahasan

1. Pengujian Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan

terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran dianggap reliable

atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang

sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengacu pada metode alpha

(∝) cronbach dengan ketentuan jika ∝ > r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti reliabel,

sedangkan jika ∝ < r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti tidak reliabel. Berikut tabel 5.1 hasil

analisis kuesioner dengan SPSS 23.0:

Dari hasil output di atas, didapat nilai Alpha sebesar 0,951,

kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari

pada signifikasi 0,05 dengan uji dua sisi dan derajat bebas (df= n-2) =

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.951 30

Page 95: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

81

92, maka didapat r tabel sebesar 0,2028. Nilai Alpha Cronbach 0,951

lebih besar dari pada nilai rTabel 0,2028, sehingga dengan demikian

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau

konsisten.

b. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau keabsahan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian

dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

mampu memperoleh data yang tepat bagi peubah yang diteliti. Uji

validitas digunakan untuk menentukan suatu besaran yang

menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu peubah dengan peubah

lain. Untuk mengukur korelasi antar pertanyaa dengan skor total

digunakan rumus korelasi product moment pearson dengan ketentuan

jika r hitung > dari r tabel pada tingkat signifikansi (∝) 0,005 maka

pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau

terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak

digunakan. Berikut tabel hasil analisis kuesioner dengan SPSS 23.0:

Tabel 4.1: Uji Validitas Kuesioner Pelanggan

No. r Hitung r Table Keterangan

1. 0,547 0,202 Valid

2. 0.530 0,202 Valid

3. 0,565 0,202 Valid

4. 0,621 0,202 Valid

Page 96: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

82

5. 0,697 0,202 Valid

6. 0,326 0,202 Valid

7. 0,364 0,202 Valid

Sumber: Data yang diolah dengan SPSS 23.0

Dengan demikian diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih

besar dari nilai r tabel yang artinya semua pernyataan angket tersebut

dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai alat pengukur data dalam

penelitian ini.

2. Analisis Perspektif Balanced Scorecard

a. Hasil Penelitian Kinerja pada Perspektif Keuangan

Penilaian kinerja pada perspektif keuangan dalam penelitian ini

diukur melalui rasio-rasio yang telah ditetapkan oleh Peraturan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No.

20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang meliputi aspek permodalan,

rasio efisiensi, rasio likuiditas, rasio rentabilitas asset, rasio

rentabilitas modal sendiri, dan rasio kemandirian operasional.

1.) Rasio Modal Sendiri

Rasio modal sendiri digunakan untuk mengukur

kemampuan Koperasi dalam menghimpun modal sendiri

dibandingkan modal yang dimiliki.

Page 97: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

83

Hasil Rekapitulasi analisis rasio modal sendiri terhadap

total modal pada tahun 2012-2015 dapat dilihat pada tabel 4.2

sebagai berikut:

Tabel 4.2: Analisis Rasio Modal Sendiri terhadap Total

Modal

Tahun Modal

Sendiri

Total

Modal

Rasio

(%)

2012 Rp. 287.953.571,66 Rp. 3.597.549.407,22 8,00%

2013 Rp. 324.733.708,77 Rp. 4.458.624.453,38 7,28%

2014 Rp. 305.235.852,94 Rp. 4.691.375.840,78 6,51%

2015 Rp. 329.567.373,40 Rp. 4.630.762.210,94 7,12%

Rataan Rasio 7,23%

Sumber: Data yang diolah

Tabel 4.2 memperlihatkan data analisis mengenai

perhitungan rasio modal sendiri terhadap total modal dari empat

periode yang peneliti teliti tahun 2012-2015. Dapat dilihat

bahwa rekapitulasi rasio ini mengalami fluktuasi kenaikan dan

penurunan dengan masing-masing diperoleh rasio sebesar

8,00%, mengalami penurunan 7,28%, 6,51%, dan kemudian

naik menjadi 7,12%. Kinerja keuangan yang dapat dicapai

berdasarkan analisis menurut Peraturan Menteri Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 dapat

dilihat bahwa pada tahun 2012-2015 KSU Syariah Huwaiza

Page 98: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

84

menunjukan kemampuan koperasi dalam menghimpun modal

berada dalam kondisi kurang sehat yaitu berada pada kisaran 5-

9%. Dimana pada tahun 2015 KSU Syariah Huwaiza sudah

tidak menggunakan dana atau pembiayaan dari bank-bank dan

lembaga lain. Namun pada tahun 2015 KSU Syariah Huwaiza

rasionya kembali mengalami kenaikan dengan aset yang dimiliki

dan simpanan anggota.

2.) Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi digunakan untuk menunjukan kemampuan

koperasi dalam memberikan pelayanan yang efisien kepada

anggotanya dari penggunaan aset yang dimiliki. Rasio efisiensi

merupakan perbandingan antara biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Hasil Rekapitulasi analisis rasio

efisiensi pada tahun 2012-2015 dapat dilihat pada tabel 4.3

sebagai berikut:

Tabel 4.3: Analisis Rasio Efisiensi

Tahun Biaya Operasional

Pelayanan

Partisipasi

Bruto

Rasio

(%)

2012 Rp. 442.387.824,37 Rp. 489.281.432,94 90,42%

2013 Rp. 609.705.302,29 Rp. 652.747.033,60 93,41%

2014 Rp. 899.899.011,69 Rp. 946.273.014,17 95,10%

2015 Rp. 910.546.040,60 Rp. 942.839.386,06 96,57%

Rataan Rasio 93,88%

Page 99: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

85

Tabel 4.3 memperlihatkan data analisis mengenai

perhitungan rasio efisiensi selama empat periode yang peneliti

teliti pada tahun 2012-2015. Rasio efisiensi KSU Syariah

Huwaiza secara berturut-turut adalah 90,42%, 93,41%, 95,10%,

dan 96,57% dimana hal ini menunjukan kemampuan koperasi

dalam menghemat biaya pelayanan terhadap partisipasi bruto

pada tahun 2012-2015 kurang efisien karena berada pada

kisaran 85-100%.

3.) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas yaitu perbandingan aktiva lancar koperasi

dan pasiva lancar koperasi. Hasil rekapitulasi analisis rasio

efisiensi pada tahun 2012-2015 dapat dilihat pada tabel 4.4

sebagai berikut:

Tabel 4.4: Analisis Rasio Likuiditas

Tahun Kas + Bank Kewajiban

Lancar

Rasio

(%)

2012 Rp. 993.430.839,22 Rp. 3.309.595.836,00 30,02%

2013 Rp. 1.263.039.305,38 Rp. 4.133.890.745,00 30,55%

2014 Rp. 1.041.276.920,88 Rp. 4.386.139.987,84 23,74%

2015 Rp. 1.235.684.357,97 Rp. 4.301.194.837,54 28,73%

Rataan Rasio 28,26%

Tabel 4.4 dapat dilihat hasil analisis dari rekapitulasi rasio

mengalami fluktuasi tiap tahunnya, hal ini terlihat dari rasio

Page 100: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

86

yang diperoleh 30,02%, 30,55%, 23,74%, dan 28,73%. Rasio ini

menunjukkan kemampuan koperasi dalam memenuhi hutang

atau kewajiban lancarnya. Tingkat likuiditas yang dicapai

koperasi pada tahun 2012-2014 menunjukan kriteria cukup

likuid karena berada pada kisaran (21%-25%) dan (35%-45%).

Sedangkan pada tahun 2015 KSU Syariah Huwaiza berada pada

kategori likuid, dimana pada tahun 2015 tingkat likuiditasnya

berada dikisaran (26% - 34%).

4.) Rasio Rentabilitas Aset

Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi

menghasilkan laba terhadap total asetnya. Hasil rekapitulasi

analisis rasio rentabilitas aset pada tahun 2012-2015 dapat

dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5: Analisis Rasio Rentabilitas Aset

Tahun SHU sebelum

Nisbah, Zakat,

dan Pajak

Total Aset Rasio

(%)

2012 Rp. 13.957.442,88 Rp. 3.597.549.407,22 0,39%

2013 Rp. 12.416.693,00 Rp. 4.458.624.453,38 0,28%

2014 Rp. 14.561.601,00 Rp. 4.691.375.840,78 0,31%

2015 Rp. 12.917.338,00 Rp. 4.630.762.210,94 0,28%

Rataan Rasio 0,32%

Sumber: Data yang diolah

Page 101: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

87

Tabel 4.5 memperlihatkan data analisis mengenai perhitu-

ngan rasio rentabilitas asset dari tahun 2012-2015. Dapat dilihat

dari hasil rekapitulasi rasio koperasi mengalami fluktuasi

menaik dan menurun yaitu 0,39%, 0,28%, 0,31%, dan 0,28%.

Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam

menghasilkan laba terhadap total modal sendiri. Pada tahun

2012-2015 kinerja keuangan yang dicapai oleh KSU Syariah

Huwaiza menunjukkan kriteria rendah karena rekapitulasi rasio

rentabilitas asset berada dikisaran < 5%.

5.) Rasio Rentabilitas Modal sendiri

Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu rasio yang

menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba

terhadap total modal sendiri yang dimiliki. Hasil rekapitulasi

analisis rasio rentabilitas modal sendiri pada tahun 2012-2015

dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6: Analisis Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Tahun SHU sebelum

Nisbah, Zakat,

dan Pajak

Total Modal

Sendiri

Rasio

(%)

2012 Rp. 13.957.442,88 Rp. 287.953.571,66 4,85%

2013 Rp. 12.416.693,00 Rp. 324.733.708,77 3,82%

2014 Rp. 14.561.601,00 Rp. 305.235.852,94 4,77%

2015 Rp. 12.917.338,00 Rp. 329.567.373,40 3,92%

Page 102: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

88

Rataan Rasio 4.34%

Sumber: Data yang diolah

Tabel 4.6 memperlihatkan data analisis mengenai

perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri dari tahun 2012-

2015 berdasarkan hasil rekapitulasi pada tahun 2012-2015

diperoleh rasio 4,85%, 3,82%, 4,77%, dan 3,92%. Rasio ini

menunjukan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba

terhadap total modal sendiri. KSU Syariah Huwaiza pada tahun

2012-2015 dapat dikatakan memiliki kemampuan menghasilkan

laba yang rendah kerena berada dikisaran < 5%.

6.) Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio ini menunjukan kemampuan koperasi dalam

mengelola kegiatan usahanya dibandingkan dengan biaya

operasional. Hasil rekapitulasi analisis rasio kemandirian

operasional pelayanan pada tahun 2012-2015 dapat dilihat pada

tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7: Analisis Rasio Kemandirian Operasional

Pelayanan

Tahun Pendapatan

Usaha

Biaya Operasional

Pelayanan

Rasio

(%)

2012 Rp. 489.281.432,94 Rp. 442.387.824,37 111%

2013 Rp. 652.747.033,60 Rp. 609.705.302,29 107%

2014 Rp. 946.273.014,17 Rp. 899.899.011,69 105%

Page 103: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

89

2015 Rp. 942.839.386,06 Rp. 910.546.040,60 104%

Rataan Rasio 106,7%

Sumber: Data yang diolah

Tabel 4.7 memperlihatkan hasil analisis rasio kemandirian

operasional pelayanan pada tahun 2012-2015 secara berturut-

turut rasionya adalah 111%, 107%, 105%, dan 104%. Rasio ini

menunjukkan kemampuan koperasi dalam mengelola kegiatan

usahanya dibandingkan dengan biaya operasional pada tahun

2012-2015 dikategorikan kurang karena berkisar diantara 100-

125%.

b. Kinerja pada Perspektif Pelanggan

Penilaian kinerja pada perspektif pelanggan dapat dilakukan

dengan cara pengukuran pangsa pasar yang dapat dikuasai oleh KSU

Syariah Huwaiza. Pertambahan pangsa pasar dapat diukur dengan

pertumbuhan jumlah anggota, pengukuran kepuasan pelanggan

terhadap kinerja pelayanan KSU Syariah Huwaiza, pengukuran

profitabilitas anggota yang digunakan untuk mengukur seberapa besar

keuntungan yang dicapai KSU Syariah Huwaiza dari pendapatan jasa

yang ditawarkan kepada anggota.

1.) Pangsa Pasar KSU Syariah Huwaiza

Pengukuran pangsa pasar digunakan untuk mengetahui

sejauh mana KSU Syariah Huwiza mampu meningkatkan

pangsa pasar yang mampu dikuasai selama suatu periode

Page 104: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

90

tertentu. Peningkatan pangsa pasar dapat diketahui dengan

mengukur pertumbuhan jumlah anggota KSU Syariah Huwaiza

dalam suatu periode. Berikut hasil analisis pangsa pasar KSU

Syariah Huwaiza:

Tabel 4.8: Penguasaan Pangsa Pasar

Tahun Jumlah Anggota Pangsa Pasar

2012 1.570

15,18%

25,96%

-0,28%

2013 1.851

2014 2.500

2015 2.493

Rata-rata 13,62%

Sumber: Data sekunder KSU Syariah Huwaiza 2012-2015

Tabel 4.8 menunjukkan perubahan jumlah anggota KSU

Syariah Huwaiza. Jumlah anggota KSU Syariah Huwaiza terus

mengalami peningkatan pada tahun 2012-2014 yaitu meningkat

sebesar 25,96% pada tahun 2014. Namun pada tahun 2015 KSU

Syariah Huwaiza mengalami penurunan sebesar 0,28%. Oleh

karena itu, KSU Syariah Huwaiza harus meningkatkan pangsa

pasar dalam satu periode yaitu dengan meningkatkan jumlah

anggota.

2.) Kepuasan pelanggan

Pengukuran terhadap kepuasan pelanggan digunakan

Page 105: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

91

mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan KSU Syariah

Huwaiza kepada anggotanya. Kepuasan anggota KSU Syariah

Huwaiza dapat ditunjukkan oleh hasil survei melalui beberapa

variabel dari daftar pertanyaan yang diajukan kepada nasabah,

yaitu:

a.) Peubah biaya (Cost)

Biaya merupakan kemampuan perusahaan yang

diberikan kepada nasabah sesuai dengan manfaat yang

diterima. Indikator dalam peubah ini yaitu biaya

administrasi yang digunakan, presentase bagi hasil yang

ditawarkan dan setoran awal nasabah. Rataan skor

kepuasan nasabah terhadap peubah biaya adalah 3,12.

Nilai ini menunjukkan responden merasa sesuai terhadap

biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diterima

pelanggan KSU Syariah Huwaiza. Hasil perhitungan lebih

rinci dapat dilihat pada Tabel 4.9:

Tabel 4.9: Kepuasan Pelanggan

Terhadap Peubah Biaya

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 5 71 18 3,14

2. 0 3 71 20 3,18

3. 0 5 67 22 3,18

Page 106: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

92

b.) Peubah Bukti Langsung (Tangible)

Indikator yang digunakan pada peubah ini

diantaranya kelengkapan fasilitas kantor, penampilan

karyawan yang rapi dan menarik serta kondisi ruangan

yang bersih, aman, dan nyaman. Rataan skor kepuasan

nasabah terhadap peubah bukti langsung adalah 3,29. Nilai

ini menunjukkan responden merasa sesuai terhadap

keandalan KSU Syariah Huwaiza. Hasil perhitungan

secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10:

Tabel 4.10: Kepuasan Pelanggan Terhadap

Peubah Bukti Langsung

4. 0 3 73 18 3,16

5. 0 3 45 46 3,46

6. 0 22 60 12 2,89

7. 0 22 68 4 2,84

Total Rataan Skor 3,12

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 2 68 24 3,17

2. 0 2 56 36 3,36

3. 0 0 61 33 3,35

Total Rataan Skor 3,29

Page 107: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

93

c.) Peubah Keandalan (Reliability)

Keandalan merupakan kemampuan perusahaan

dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan.

Indikator dalam peubah ini adalah kinerja dan pelayanan.

Skor rataan pada peubah keandalan adalah 3,21.

Responden merasa sesuai terhadap keandalaan yang

diberikan KSU Syariah kepada pelanggannya. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.11:

Tabel 4.11: Kepuasan Pelanggan

Terhadap Peubah Keandalan

d.) Peubah Tanggap (Responsiveness)

Tanggap merupakan kemampuan perusahaan dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat.

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 0 62 32 3,34

2. 0 10 62 22 2,49

3. 0 0 66 28 3,30

4. 0 2 54 38 3,36

5. 0 0 54 40 3,43

6. 0 1 55 38 3,36

Total Rataan Skor 3,21

Page 108: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

94

Indikator dalam peubah ini adalah kecepatan dan

ketepatan transaksi serta tanggap terhadap keluhan

nasabah. Rataan skor peubah tanggap adalah 3,15. Nilai

ini menunjukkan responden merasa sesuai dengan

keandalan KSU Syariah Huwaiza. hasil lebih rinci dapat

dilihat pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12: Kepuasan Pelanggan Terhadap

Peubah Tanggap

e.) Peubah Jaminan (Assurance)

Jaminan merupakan kemampuan, kesopanan

karyawan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki

karyawan. Indikator peubah ini yaitu pengetahuan,

kesopanan, keterampilan, dan kemampuan komunikasi

yang baik. Rataan skor pada peubah jaminan adalah 3,27.

Nilai ini menunjukkan responden merasa sesuai dengan

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 5 69 20 3,16

2. 0 7 70 17 3,11

3. 0 6 67 21 3,16

4. 0 6 65 23 3,18

Total Rataan Skor 3,15

Page 109: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

95

kemampuan dan keandalan KSU Syariah Huwaiza. Hasil

perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13:

Tabel 4.13: Kepuasan Pelanggan Terhadap

Peubah Jaminan

f.) Peubah Empati (Empathy)

Empati merupakan pemahaman yang dimiliki

karyawan terhadap kebutuhan pelanggan dan perhatian

yang diberikan karyawan terhadap pelanggan.indikator

dalam peubah ini diantaranya perhatian dan kesungguhan

karyawan dalam menghadapi pelanggan. Rataan skor pada

peubah empati adalah 3,26, nilai ini menunjukkan

pelanggan merasa sesuai dengan keandalan yang diberikan

KSU Syariah Huwaiza kepada para pelangganya. Hasil

perhitungan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14:

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 5 71 18 3,14

2. 0 3 68 23 3,21

3. 0 0 58 36 3,38

4. 0 0 67 27 3,29

5. 0 1 61 32 3,33

Total Rataan Skor 3,27

Page 110: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

96

Tabel 4.14: Kepuasan Pelanggan Terhadap

Peubah Empati

Hasil survei kepuasan pelanggan secara keseluruhan

melalui enam peubah dapat dilihat pada tabel 4.14.

Berdasarkan penilaian kepuasan pelanggan menunjukkan

bahwa secara keseluruhan responden pelanggan merasa

sesuai dan puas dengan pelayanan dan kinerja yang

diberikan KSU Syariah Huwaiza. Rataan skor yang

diperoleh dari keseluruhan peubah adalah 3,26. Target

yang ditetapkan dalam kepuasan nasabah adalah 5,00.

Meskipun KSU Syariah Huwaiza belum mencapai target

yang telah ditetapkan, nilai yang diperoleh melalui survei

kepuasan pelanggan sudah dianggap baik dan pelanggan

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 3 76 15 3,16

2. 0 0 62 32 3,34

3. 0 0 61 33 3,35

4. 0 2 73 19 3,18

5. 0 0 70 24 3,26

Total Rataan Skor 3,26

Page 111: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

97

merasa puas dan sesuai dengan pelayanan dan keandalan

kinerja KSU Syariah Huwaiza.

Peubah bukti langsung memiliki skor tertinggi

diantara peubah yang lain yaitu dengan skor 3,29.

Sedangkan skor yang terendah adalah peubah biaya yaitu

dengan skor 3,12. KSU Syariah Huwaiza harus

meminimalisir biaya yang dikenakan atas jasa yang

diberikan KSU Syariah Huwaiza.

Tabel 4.15: Skor Kepuasan Pelanggan

No. Indikator Rataan Skor

1. Biaya 3,12

2. Bukti Langsung 3,29

3. Keandalan 3,21

4. Tanggap 3,15

5. Jaminan 3,27

6. Empati 3,26

Rataan Skor 3,22

3.) Profitabilitas Pelanggan

Profitabilitas pelanggan digunakan untuk mengetahui

seberapa besar keuntungan yang dihasilkan KSU Syariah

Huwaiza terhadap jasa yang diberikan kepada anggotanya.

Semakin tinggi nilai profitabilitas anggota maka semakin besar

Page 112: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

98

keuntungan yang mampu dihasilkan koperasi dari anggota.

Berikut hasil perhitungan profitabilitas anggota KSU Syariah

Huwaiza:

Tabel 4.16: Profitabilitas Anggota KSU Syariah Huwaiza

2012-2015

Tahun Laba Bersih

Setelah Pajak

Penjulan

Bersih

Rasio

(%)

2012 Rp. 46.893.608,57 Rp. 489.281.432,94 9,58%

2013 Rp. 43.041.731,31 Rp. 652.747.033,60 6,59%

2014 Rp. 46.374.002,48 Rp. 946.273.014,17 4.90%

2015 Rp. 32.293.345,46 Rp. 942.839.386,06 3,43%

Rataan Rasio 6,12%

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.16 menunjukkan hasil perhitungan profitabilitas

anggota dapat dilihat bahwa keuntungan yang dihasilkan oleh

KSU Syariah Huwaiza mengalami fluktuasi menaik dan

menurun tiap tahunnya selama tahun 2012-2015 yaitu 9,58%,

6,59%, 4,90%, dan 3,43%.

c. Kinerja pada Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif bisnis internal ini, perusahaan mendesain dan

mengembangkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan kemudian

memasarkan dan melakukan pelayanan purna jual. Pengukuran

dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut:

Page 113: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

99

1.) Rasio NGR (Network Growth Ratio)

Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan koperasi dalam

mengembanagkan produk dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan. Tingkat NGR dapat diukur dengan

membandingkan delta unti kerja pada periode tertentu dan

total unit kerja. Hasil perhitungan NGR dapat di lihat pada

tabel 4.17:

Tabel 4.17: Rasio NGR

Tahun 2012 2013 2014 2015

Delta Unit Kerja 2 4 6 7

Total Unit Kerja 32 32 32 32

NGR 6,25% 12,5% 18,75% 21,87%

Rataan Ratio 14,84%

Sumber: Data sekunder KSU Syariah Huwaiza

Berdasarkan tabel 4.17, hasil pengukuran ratio NGR tahun

2012-2015 berturut-turut adalah 6,25%, 12,5%, 18,75%, dan

21,87%. Terjadi peningkatan rasio tiap tahunnya, hal ini

menunjukkan bahwa KSU Syariah Huwaiza dapat

mengembangkan delta unit kerja untuk memenuhi kebutuhan

para pelanggan.

2.) Rasio AETR yaitu rasio untuk mengukur biaya

administrasi yang dikeluarkan suatu perusahaan yang

diukur dengan membandingkan dengan total pendapatan

Page 114: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

100

dalam suatu periode. Berikut hasil perhitungan AETR

KSU Syraiah Huwaiza.

Tabel 4.18: Rasio AETR

Tahun Biaya

Administrasi

Total Pendapatan Rasio (%)

2012 Rp. 59.120.923,02 Rp. 489.281.432,94 12.08%

2013 Rp. 71.531.191,50 Rp. 652.747.033,60 10.96%

2014 Rp. 119.193.253,63 Rp. 946.273.014,17 12.60%

2015 Rp. 118.391.379,68 Rp. 942.839.386,06 12.56%

Rataan Rasio 12,05%

Sumber: Data yang diolah

Tabel 4.18 menunjukkan tingkat efisiensi dan efektifitas

operasional pelayanan KSU Syariah Huwaiza. Semakin kecil AETR

maka dapat dikatakan semakin efisien dan efektif kinerja suatu

perusahaan. Pada tahun 2014-2015 menunjukkan hasil bahwa tingkat

efisiensi dan efektivitas operasional pelayanan KSU Syariah Huwaiza

semakin menurun di lihat dari rasio AETR 12,60% pada tahun 2014

menjadi 12,56% pada tahun 2015.

d. Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan meliputi kemampuan karyawan, kepuasan karyawan

serta motivasi karyawan.

Page 115: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

101

1.) Produktivitas Karyawan

Produktifitas karyawan adalah kemampuan karyawan

dalam menghasilkan produk. Produktifitas karyawan ada

kaitanya dengan output (hasil kerja) dengan biaya yang

dikeluarkan perusahaan, perbandingan antar biaya yang dipakai

dengan jumlah karyawan. Tingkat produktivitas karyawan KSU

Syariah Huwaiza memberikan konstribusi keuntungan. Tingkat

produktivitas karyawan terus mengalami penurunan. Hasil

perhitungan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19: Produktifitas Karyawan

Tahun Laba Bersih

Setelah Pajak

Jumlah

karyawan

Produktivitas

Karyawan

2012 Rp. 46.893.608,57 6 Rp. 7.815.601,43

2013 Rp. 43.041.731,31 7 Rp. 6.148.818,76

2014 Rp. 46.374.002,48 8 Rp. 5.796.750,31

2015 Rp. 32.293.345,46 7 Rp. 4.613.335,07

Rataan Rasio Rp. 6.093.626,39

2.) Kepuasan karyawan

Indeks kepuasan karyawan dapat diperoleh dari hasil

kuesioner terhadap responden karyawan. Keberhasilan

pencapaian peningkatan kepuasan kerja karyawan dipengaruhi

oleh beberapa peubah yaitu:

Page 116: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

102

a.) Peubah Kemampuan Karyawan

Kemampuan karyawan berguna bagi perusahaan

untuk mengukur prestasi karyawan. Hasil perhitungan

kepuasan karyawan merasa cukup sesuai dengan rataan

3,02. Hasil perhitungan secara lebih rinci dapat dilihat

pada tabel 4.20:

Tabel 4.20: Kepuasan Karyawan Terhadap

Peubah Kemampuan Karyawan

b.) Peubah Gaji dan Fasilitas

Karyawan kurang sesuai dengan gaji dan fasilitas

yang diberikan perusahaan. Indikator kepuasan karyawan

terhadap peubah gaji dan fasilitas meliputi kepuasan

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 0 7 0 3,00

2. 0 3 4 0 2.57

3. 0 1 6 0 3,14

4. 0 1 6 0 3,14

5. 0 1 6 0 3,14

6. 0 0 7 0 3,00

7. 0 1 6 0 3,14

Total Rataan Skor 3,02

Page 117: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

103

terhadap gaji, bonus dan tunjangan, serta fasilitas kantor.

Hasil perhitungan secara lebih rinci dapat dilihat pada

tabel 4.21.

Tabel 4.21: Kepuasan Karyawan Terhadap

Peubah Gaji dan Fasilitas

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 0 6 1 3,14

2. 0 0 6 1 3,14

3. 0 0 6 1 3,14

4. 0 0 6 1 3,14

5. 0 0 6 1 3,14

6. 0 0 6 1 3,14

7. 0 4 3 0 2,43

8. 0 1 6 0 2,86

9. 0 2 5 0 2,71

10. 0 2 5 0 2,71

11. 0 0 7 0 3,00

12. 0 1 6 0 2,86

Total Rataan Skor 2,95

Page 118: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

104

c.) Peubah Kebijakan

Indikator dalam kepuasan karyawan terhadap

peubah kebijakan yang meliputi kepuasan terhadap

peraturan dan pengembangan karir yang ada di Koperasi.

Hasil perhitungan kepuasan karyawan terhadap peubah

kebijakan bahwa karyawan merasa sesuai dengan

kebijakan KSU Syariah Huwaiza dengan rataan skor 3,83.

Hasil perhitungan kepuasan karyawan terhadap peubah

kebijakan dapat dilihat pada tabel 4.22:

Tabel 4.22: Kepuasan Karyawan Terhadap

Peubah Kebijakan

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1. 0 0 0 7 4,00

2. 0 0 0 7 4,00

3. 0 3 0 4 3,14

4. 0 0 0 7 4,00

5. 0 0 0 7 4,00

Total Rataan Skor 3,83

Page 119: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

105

d.) Peubah Hubungan dengan Pimpinan Kerja dan

Rekan Kerja

Indikator dalam kepuasan karyawan terhadap

hubungan dengan pimpinan dan rekan kerja meliputi

hubungan dengan pimpinan dan hubungan dengan sesama

rekan kerja dengan total skor 3,00. Tabel 4.23

menunjukkan hasil perhitungan kepuasan karyawan

terhadap peubah hubungan dengan pimpinan dan rekan

kerja.

Tabel 4.23: Kepuasan Karyawan Terhadap Peubah

Hubungan dengan Pimpinan Kerja dan Rekan Kerja

Hasil survei kepuasan karyawan secara keseluruhan

melalui lima peubah dapat dilihat pada tabel 4.24. Berdasarkan

penilaian kepuasan karyawan menunjukkan bahwa secara

Pernyataan Skor Nilai Rataan

Skor 1 2 3 4

1 0 0 7 0 3,00

2 0 0 7 0 3,00

3 0 0 7 0 3,00

4 0 0 7 0 3,00

5 0 0 7 0 3,00

Total Rataan Skor 3,00

Page 120: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

106

keseluruhan kepuasan karyawan sudah sesuai/terpenuhi. KSU

Syariah Huwaiza telah menetapkan target dengan skor 5,00

untuk kepuasan karyawan. Hal ini berarti KSU Syariah Huwaiza

mengharapkan semua karyawan dapat merasa sangat sesuai

dengan keseluruhan aspek yang terkait dengan kepuasan

karyawan. Namun realisasi yang tercapai dalam kepuasan

karyawan hanya 3,22. Oleh karena itu, KSU Syariah Huwaiza

masih harus berusaha agar target pencapaian untuk kepuasan

karyawan dapat tercapai.

Tabel 4.24: Skor Kepuasan Karyawan

No. Indikator Rataan

Skor

1. Kemampuan karyawan 3,02

2. Gaji dan fasilitas 2,95

3. Kebijakan 3,83

4. Hubungan dengan pimpinan kerja dan

rekan kerja

3,00

Rataan Skor 3,22

Setelah perhitungan pencapaian target setiap sasaran strategik

pada masing-masing perspektif BSC, maka dilakukan perhitungan

skor total dari keempat perspektif tersebut. Hasil perhitungan dari

keempat perspektif BSC lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.26.

Page 121: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

107

3. Hasil Analisis Pengukuran Kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan

Pendekatan BSC dengan Metode AHP

Sebelum melakukan pengukuran dengan konsep BSC, terlebih dahulu

dilakukan pembobotan untuk masing-masing perspektif dan sasaran

strategis dan ukuran hasil. Pembobotan didasarkan pada tingkat kepentingan

atau pengaruhnya terhadap KSU Syariah Huwaiza. Semakin penting suatu

perspektif, sasaran strategis dan ukuran hasil maka bobot yang diberikan

semakin besar. Besarnya nilai pembobotan akan menentukan skor kinerja

Koperasi. Pembobotan ini dilakukan dengan menggunakan AHP dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang

diinginkan.

b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum,

dilanjut dengan sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif–

alternatif pada tingkatan paling bawah.

c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang

menggambarkan pengaruh setiap elemen terhadap masing-

masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya.

Perbandingan dilakukan berdasarkan penilaian dari pengambil

keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen

dengan elemen lainnya.

d. Menghitung dan menguji konsistensi, jika tidak konsisten maka

pengambilan data diulang kembali.

Page 122: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

108

e. Menghitung bobot dari setiap matriks perbandingan

berpasangan. Langkah ini untuk mensintesiskan judgment dalam

penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki sampai

pencapaian tujuan.

f. Memeriksa konsistensi hirarki, jika nilai consistency Ratio (CR)

lebih dari 10% maka penilaian data harus diperbaiki. Rasio

konsistensi (CR) merupakan batasan ketidak konsistenan yang

ditetapkan Saaty dengan rumus consistency index (CI)

dibandingkan dengan Random Consistency (RC) hasilnya

menunjukkan bahwa semakin besar ukuran matrik semakin

tinggi tingkat inkonsisten yang dihasilkan.

Hasil pengolahan dengan bantuan perangkat expert choice untuk

menentukan bobot pada masing-masing perspektif BSC dapat dilihat

pada tabel 4.25 di bawah ini:

Sasaran Strategik Bobot

Perspektif Keuangan (36,1%)

1. Rasio Modal sendiri

2. Rasio Efisiensi

3. Rasio Likuiditas

4. Rasio Rentabilitas Aset

5. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

6. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

36,1%

27,1%

16,9%

15,1%

10,4%

5,7%

Perspektif Pelanggan (31,8%)

Page 123: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

109

1. Pangsa Pasar

2. Kepuasan Nasabah

3. Profitabilitas Nasabah

31,8%

18,2%

7%

Perspektif Proses Bisnis Internal (22,4%)

1. Rasio NGR

2. Rasio AETR

22,4%

3,2%

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (9,7%)

1. Produktivitas Karyawan

2. Kepuasan Karyawan

9,7%

1,9%

Hasil analisis data dari masing-masing perspektif balanced

scorecard diantaranya perspektif keuangan 36,1%, perspektif

pelanggan 31,8%, perspektif proses bisnis internal 22,4% serta

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 9,7%. Hasil pembobotan

dengan menggunakan bantuan program expert choice 9.0 bahwa

perspektif yang berpengaruh dan harus diprioritaskan adalah

persepktif keuangan karena perspektif keuangan yang memberikan

konstribusi terbesar dalam pembobotan yaitu sebesar 36,1%. Hasil

analisis ini bahwa KSU Syariah Huwaiza harus lebih memprioritaskan

perspektif keuangan dengan lebih memperhatikan sasaran-sasaran

strategik yang digunakan terkait dengan meningkatkan modal sendiri,

pengembangan usaha, meminimalisir pembelian aset terhadap

pendapatan yang dihasilkan, hal tersebut untuk menaggung risiko

Page 124: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

110

kerugian yang dapat diantisipasi dengan modal yang tersedia di KSU

Syariah Huwiaza.

Setelah mendapat pembobotan untuk masing-masing perspektif,

selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja KSU Syairah Huwaiza

dengan konsep BSC, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Page 125: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

111

Tabel 4.26: Pengukuran Kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan Pendekatan BSC pada Tahun 2012-2015

Sasaran Strategik Target Realisasi

Pencapaian

Target Bobot Skor

Perspektif Keuangan (36,1%)

1. Modal sendiri (36,1%) 15% 7,34% 48,9% 0,13% 0,06%

2. Efisiensi (27,1%) 83% 93,88% 113,1% 9,78% 11,06%

3. Likuiditas (16,9%) 28% 28,26% 101% 6,10% 6,16%

4. Rentabilitas asset (15,1%) 7,5% 0,32% 4,3% 5,45% 0,23%

5. Rentabilitas modal sendiri (10,4%) 8% 4,34% 54,2% 3,75% 2,03%

6. Kemandirian operasional (5,7%) 135% 106,7% 79% 2,06% 1,63%

Perspektif Pelanggan (31,8%)

1. Pangsa pasar (31,8%) 20% 13,62% 68,1% 10,11% 6,88%

2. Kepuasan nasabah (18,2%) 5% 3,22% 64,4% 5,79% 3,73%

3. Profitabilitas nasabah (7%) 9% 6,12% 68% 2,23% 1,52%

Perspektif Proses Bisnis Internal (22,4%)

1. Rasio NGR (22,4%)

2. Rasio AETR (3,2%)

15%

20%

14,84%

12,05%

99%

60,2%

5,02%

0,72%

4,97%

0,43%

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(9,7%)

1. Produktivitas Karyawan (9,7%) Rp. 12.822.455,24 Rp. 6.093.626,39 47% 0,94% 0,44%

2. Kepuasan Karyawan (1,9%) 5% 3,31% 66,2% 0,18% 0,12%

TOTAL SKOR 39,26%

Page 126: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

112

Setelah diketahui total skor kinerjanya, maka dapat ditentukan kriteria untuk total

skor kinerja. Ketentuan untuk kriteria total skor kinerja dapat dilihat pada tabel 4.27

berikut ini:

Tabel 4.27: Kriteria Total Skor Kinerja

Kinerja Kriteria Total Score

Sangat Sehat

AAA ≥ 95%

AA 80 < TS < 95

A 65 < TS < 80

Cukup Sehat

BBB 50 < TS < 65

BB 40 < TS < 50

B 30 < TS < 40

Kurang Sehat

CCC 20 < TS < 65

CC 10 < TS < 20

C TS < 10

Berdasarkan kriteria nilai akhir skor kinerja dengan menggunakan konsep

balanced scorecard, penilaian kinerja KSU Syariah Huwaiza pada tahun 2012-

2015 digolongkan pada kondisi koperasi “cukup sehat”, dengan kategori B dengan

skor 39,26%. Hasil analisis dari keempat perspektif memiliki hubungan sebab

akibat dan saling keterkaitan satu perspektif dengan perspektif lainnya. Menurut

Kaplan dan Norton kerangka hubungan keempat perspektif balanced scorecard

dimulai dari kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kemudian

dilanjutkan dengan perspektif proses bisnis internal dan perspektif pelanggan.

Page 127: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

113

Ketiga perspektif tersebut saling keterkaitan dengan perspektif keuangan yang

merupakan tujuan akhir perusahaan.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada kinerja KSU Syariah

Huwaiza pada tahun 2012-2015 menghasilkan tingkat kepuasan karyawan sebesar

3,31%. Hal ini menunjukkan KSU Syariah Huwaiza harus meningkatkan

kepuasan karyawan dengan membina hubungan antar karyawan dan memberikan

kompensasi sesuai dengan kinerja karyawan. Hal tersebut juga berdampak pada

konstribusi karyawan terhadap laba bersih KSU Syariah Huwaiza.

Perspektif proses bisnis internal KSU Syariah Huwaiza menghasilkan rasio

NGR yaitu untuk mengukur kemampuan koperasi dalam mengembangkan produk

untuk memenuhi kebutuhan nasabah selama tahun 2012-2015 terus mengalami

peningkatan. Begitu juga dengan rasio AETR KSU Syariah Huwaiza sejak tahun

2012-2015 semakin efisien dan efektif karena rasio AETR dari tahun 2014-2015

mengalami penurunan.

Pencapaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta

perspektif proses bisnis internal berpengaruh terhadap perspektif pelanggan yaitu

pangsa pasar mencapai 13,62%, profitabilitas pelanggan 6,12% dan pada tingkat

kepuasan pelanggan dengan nilai rata-rata 3,22%. Secara keseluruhan perspektif

pelanggan KSU Syariah Huwaiza dalam kondisi yang cukup baik karena dari

rasio-rasio perspektif pelanggan belum mencapai target yang tellah ditentukan

oleh Kepala KSU Syariah Huwaiza. Hal ini menyebabkan KSU Syariah Huwaiza

harus mengingkatkan pelayanan, inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan agar dapat meningkatkan jumlah anggota KSU Syariah Huwaiza.

Page 128: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

114

Dengan memperhatikan strategi ini, diharapkan KSU Syariah Huwaiza dapat

mencapai target yang telah ditetapkan.

Penilaian kinerja dari ketiga perspektif tersebut berpengaruh terhadap

perspektif keuangan. Hasil penilaian dengan menggunakan konsep balanced

scorecard secara keseluruhan dari perspektif keuangan dari tahun 2012-2015 dari

keenam rasio diantaranya rasio modal sendiri, rasio efisiensi, rasio likuiditas, rasio

rentabilitas aset, rasio rentabilitas modal, dan rasio kemandirian operasional

pelayanan, rasio yang menunjukkan hasil yang baik yaitu pada rasio likuiditas

saja. Sedangkan kelima rasio lainnya masih dalam keadaan yang kurang baik.

Perspektif keuangan secara keseluruhan dalam keadaan yang kurang baik oleh

karena itu, KSU Syariah Huwaiza harus mengambil langkah-langkah strategi

dengan meminimalisir dan menghemat pembelian aset KSU Syariah Huwaiza

agar keuntungan yang didapatkan oleh KSU Syariah Huwaiza dapat dirasakan

oleh para anggota dan pihak KSU Syariah Huwaiza.

KSU Syariah Huwaiza pada saat ini berada dalam tahap bertumbuh

(growth) menuju ketahap bertahan (sustain). Peningkatan pertumbuhan usaha

yang dilakukan KSU Syariah Huwaiza sejak berdiri hingga saat ini telah mencapai

puncak pertumbuhan bisnisnya. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian KSU

Syariah Huwaiza yang mencatatkan sebagai koperasi terbaikm di Depok Jawa

Barat selama dua periode.

Page 129: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja KSU Syariah Huwaiza

dengan pendekatan balanced scorecard dan menganalisis perspektif BSC

manakah yang lebih mempengaruhi kinerja KSU Syariah Huwaiza dari masing-

masing perspektif BSC dengan menggunakan metode Analiytical Hierarchy

Process (AHP). Berdasarkan hasil analisis data yang mengacu pada masalahdan

tujuan penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Analisis kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan pendekatan balanced

scorecard

Hasil pengukuran kinerja KSU Syariah Huwaiza dengan

menggunakan konsep balanced scorecard pada tahun 2012-2015

digolongkan pada kondisi koperasi “cukup sehat” dengan kategori B dengan

skor 39,26%.

a. Perspektif keuangan

Berdasarkan hasil analisis perspektif keuangan KSU Syariah

Huwaiza tahun 2012-2015. Kinerja keuangan yang dapat dicapai oleh

KSU Syariah Huwaiza dari keenam rasio menurut Peraturan Menteri

Koperasi dan Usaha Kecil Menengan No. 20/Per/M.UKM/XI/2008

yaitu sebagai berikut: rasio modal sendiri menunjukkan hasil bahwa

Page 130: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

116

kemampuan KSU Syariah dalam menghimpun modal berada dalam

kondisi kurang sehat. Hasil rasio efisiensi menunjukkan hasil bahwa

KSU Syariah Huwaiza kurang efisien, hal ini menunjukan

kemampuan koperasi kurang mampu dalam menghemat biaya

pelayanan terhadap partisipasi bruto. Sementara dari rasio likuiditas

KSU Syariah menunjukkan kemampuan koperasi dalam mengelola

dana berada pada kategori likuid. Rasio rentabilitas aset menunjukkan

kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba terhadap total modal

sendiri kinerja keuangan yang dicapai oleh KSU Syariah Huwaiza

menunjukkan kriteria rendah karena rekapitulasi rasio rentabilitas

asset, rentabilitas modal sendiri, dan kemandirian operasional berada

dikisaran < 5%. Jadi secara umum hasil analisis kinerja keuangan dari

enam rasio menunjukkan bahwa KSU Syariah Huwaiza selama tahun

2012-2015 dalam keadaan kurang baik. Hanya rasio likuiditas yang

menunjukkan berada kondisi yang baik yaitu likud. KSU Syariah

Huwaiza harus mengambil langkah-langkah strategi dengan

meminimalisir dan menghemat pembelian aset KSU Syariah Huwaiza

agar keuntungan yang didapatkan oleh KSU Syariah Huwaiza dapat

dirasakan oleh para anggota dan pihak KSU Syariah Huwaiza.

b. Perspektif pelanggan

Penilaian kinerja pada perspektif pelanggan dapat dilakukan

dengan cara pengukuran pangsa pasar yang dapat dikuasai oleh KSU

Syariah Huwaiza dan pengukuran profitabilitas anggota yang

Page 131: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

117

digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dicapai

KSU Syariah Huwaiza dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada

anggota. Berdasarkan hasil analisis perspektif pelanggan menunjukan

hasil bahwa selama tahun 2012-2015 KSU Syariah Huwaiza cukup

menguasi pangsa pasar, hal ini terlihat dari pertumbuhan anggota yang

tiap tahunnya mengalami kenaikan. Hasil kepuasan anggota KSU

Syariah Huwaiza menunjukkan bahwa anggota koperasi merasa sesuai

dan puas dengan kinerja pelayanan KSU Syariah Huwaiza. Sementara

rasio profitabilitas anggota KSU Syariah Huwaiza menunjukkan

penurunan persentase tiap tahunnya. Hal ini menyebabkan KSU

Syariah Huwaiza harus mengingkatkan pelayanan, inovasi produk

yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan agar dapat meningkatkan

jumlah anggota KSU Syariah Huwaiza. Dengan memperhatikan

strategi ini, diharapkan KSU Syariah Huwaiza dapat mencapai target

yang telah ditetapkan.

c. Perspektif proses bisnis internal

Hasil analisis dari perspektif proses bisnis internal dengan

menggunakan rasio AETR yaitu rasio untuk mengukur biaya

administrasi yang dikeluarkan suatu perusahaan yang diukur dengan

membandingkan dengan total pendapatan dalam suatu periode kurang

efisien dan efektif terhadap biaya operasional pelayanan.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Hasil analisis pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Page 132: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

118

menunjukkan bahwa KSU Syariah Huwaiza mengalami penurunan

pada produktivitas karyawan. Sedangkan dalam kepuasan karyawan,

karyawan sudah merasa cukup sesuai dengan kebijakan yang

diberikan KSU Syariah Huwaiza terhadap karyawannya.

2. Analisis perspektif BSC dengan menggunakan metode Analiytical

Hierarchy Process (AHP)

Hasil analisis perspektif BSC dengan menggunakan metode

Analiytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan perangkat expert

choice 9.0 menghasilkan bobot pada masing-masing perspektif BSC

diantaranya: perspektif keuangan 43,7%, perspektif pelanggan sebesar

40,2%, perspektif proses bisnis internal sebesar 8,7%, serta perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 7,4%. Dengan demikian, perspektif

yang dianggap berpengaruh dan yang harus dipriotitaskan terhadap kinerja

KSU Syariah Huwaiza yaitu perspektif keuangan dengan bobot tertinggi

43,7%. Sementara faktor yang paling berpengaruh pada perspektif keuangan

yaitu rasio modal sendiri. Oleh karena itu, KSU Syariah Huwaiza

diharapkan dapat mengambil langkah strategik agar keberhasilan kinerja

KSU Syariah Huwaiza dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama selama

satu periode KSU Syariah Huwaiza harus meminimalisisr pembeliaan aset,

harus memaksimalkan aset yang lebih produktif, dan pengeluaran lainnya

agar aset yang dimiliki KSU Syariah Huwaiza dapat menguntungkan

anggota KSU Syariah Huwaiza. Anggota KSU Syariah Huwaiza merasakan

Page 133: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

119

keuntungannya, maka jumlah anggota pun dapat bertambah sehingga dapat

menghasilkan laba dan jumlah aset yang lebih besar.

B. Saran

1. KSU Syariah Huwaiza diharapkan mampu meningkatkan kinerja KSU

Syariah Huwaiza dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan. Dilihat dari perspektif keuangan koperasi harus lebih

efisien dalam mengelola dana agar dapat meningkatkan pendapatan

usaha dan melakukan penghematan biaya. Semakin efisien sebuah

koperasi dalam mengelola sumber daya maka koperasi dapat

menghasilkan laba maksimum. Sedangkan untuk rasio rentabilitas KSU

syariah Huwaiza harus meningkatkan pendapatannya terhadap total aset,

total modal sendiri dan niiaya operasional. Perspektif pelanggan dan

perspektif proses bisnis internal koperasi diharakan dapat meningkatkan

anggota koperasi secara signifikan dan menghasilkan produk-produk

baru yang benar-bennar dibutuhkan para anggotanya. Semakin banyak

anggota koperasi dan inovasi produk maka koperasi dapat menghasilkan

laba secara maksimum.

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel yang akan diteliti dengan

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) agar

keberhasilan kinerja dapat terlihat dengan jelas.

Page 134: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

120

DAFTAR PUSTAKA

Adhitya, Wayan N. “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep

Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Wijaya Karya)”. Skripsi S1, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM

dan UKM di Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009.

Anthony, R. N. dan V. Govindarajan, Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:

Salemba Empat, 2003.

Ardianto, Risky Dinal dkk. “Penerapan Fuzzy Analytical Hierarchy Process pada

Sistem Penilaian Pegawai di Rumah Sakit Onkologi Surabaya”. Paper:

Sistem Informasi ITS.

Artikel Diakses pada: 21 Juli 2016 dari http://dpn-apsi.or.id/menyoal-regulasi-

koperasi-syariah-dari-kjks-ke-kspps/

Bahanan, Muhammad. “Analisis Kinerja BMT-UGT Sidogiri dengan

Menggunakan Pendekatan Balanced scorecard dan Analytical Hierarchy

Process”. Tesis: Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember,

2015.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Kencana,

2013.

Fahmi, Irham. Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi,.Bandung: Alfabeta, 2012.

Hanif, Nadia, dkk. “Balanced Scorecard as a Spontaneous Performance

Measurement Tool: A Case of Insurance Companies in Pakistan”.

International Journal of Innovative and Applied Finance: 2013.

Page 135: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

121

Hernanto, Yuli. “Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard

pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor”. Skripsi Institut Pertanian

Bogor (IPB), 2009.

Heru, “Analytic Hierarchy Process”. Modul diakses pada 26 Mei 2016 dari

https://heru.wordpress.com/2006/09/21/analytic-hierarhy-process-ahp/

Kairu, Esther W., dkk. “Effects of Balanced Scorecard on Performance of Firms

in the Service Sector”. European Journal of Business and Management:

Vol.5, No.9, 2013.

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. Balanced Scorecard, Menerapkan

Strategi Menjadi Aksi. Penerjemah: Pasla Yosi Peter R. Jakarta:

Erlangga, 2000.

KSU Syariah Huwaiza. “Sejarah KSU Syariah Huwaiza”. Blog diakses pada

tanggal 19 Desember 2015 dari

http://koperasihuwaiza.blogspot.co.id/p/profil.html/

Kemalasari, Yuanisa Dhira. “Evaluasi Terhadap Kinerja Unit Usaha Syariah pada

Bank Konvensional dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus

pada Bank Jateng)”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Diponegoro: 2010.

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. “Data

Koperasi di Indonesia”. Data diakses pada tanggal 2 Januari 2016 dari

http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-koperasi/

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Ed. Ke-3, Jakarta:

Erlangga, 2009.

Lubis, Sukrawardi K. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Mas‟ud, Fuad. Survei Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi).

Semarang: Badan Penerbit Universitas Ponegoro, 2004.

Page 136: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

122

Moeheriono. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers,

2012.

Morrissan. Metodolodi Penelitian Survei. Jakarta: Kencana, 2012.

Muhamad. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008.

Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Ed. Ke-3.

Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Nabawi, Hadari. “Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan

dan Industri”. Paper: Gajah Mada Universty Press, 2006.

Putra, Boy Isma. “Analisis Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced

Scorecard (BSC) di CV MCH Sidoarjo”. Skripsi S1 Teknik Industri,

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2005.

Putu , Luh L.S.S. “Analisis Koperasi Berbasis Balanced Scorecard Pada Koperasi

XYZ”. E-Jurnal Akuntansi: Universitas Udayana 8.2, 2014.

Rahayu, Retno Amalia dan Lintang Venusia. “Analisis Perbandingan Perencanaan

Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard pada Badan Usaha

Berbentuk Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah (Studi Kasus

pada PrimKopKar PT. Wonosari Jaya dan Koperasi Syariah An-nissa)”.

Jurnal Akuntansi UNESA: vol. 1, No. 2, 2013.

Rangkuti, Freddy. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi

Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Ed. ke-7

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015.

Rohmah, Syifau. “Kinerja BMT Al-Fath IKMI Berdasarkan Konsep Balanced

Scorecard dan Paired Comparison (Studi Kasus pada BMT Al-Fath IKMI

Kantor Pusat Ciputat)”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014.

Page 137: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

123

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Sudjarwo dan Basrowi. Manajemen Penelitian Sosial. Cet. Ke-1. Bandung: CV.

Mandar Maju. 2009.

Syaifullah, “Pengenalan Analytical Hierarchy Process, diakses pada 15 Maret

2015 dari http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-

analytical-hierarchy-process.pdf.

Tambunan, Tulus T.H. UMKM di Indonesia. Cet. 1. Bogor: PT Ghalia Indonesia,

2009.

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatennggo. Teori Kinerja dan Pengukurannya.

Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

Wisanggeni, Banbang. “Analytical Hierarchy Process”. Artikel diakses pada

tanggal 5 Desember 2015 dari

https://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/analitycal-

hierarchy-process-ahp/

Page 138: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

124

Lampiran 1: Laporan Keuangan KSU Syariah Huwaiza Tahun 2012-2015

Page 139: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

125

Page 140: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

126

Page 141: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

127

Lampiran 2: Kuesioner Perspektif Pelanggan dan Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan KSU Syariah Huwaiza Tahun 2012-2015

KUESIONER PENELITIAN PERSPEKTIF PELANGGAN

Juni 2016

Kepada Yth.

Nasabah KSU Syariah Huwaiza

di Tempat

Assalamu„alaikum Wr. Wb.

Saya mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syraif Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian guna

menyelesaikan skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan di

jenjang pendidikan Strata Satu (S1).

Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu agar

berkenan meluangkan waktu untuk ,mengisi kuesioner secara lengkap sesuai

dengan pernyataan-pernyataan yang tertera berikut ini. Jawaban dari kuesioner ini

semata-mata ditujukan untuk kepentingan penelitian.

Atas kerjasama dan partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Peneliti

DATA IDENTITAS DIRI

Nama :……………………..… No. HP :……………………………..

Lama Bekerja :……………………..… Jabatan :…………………………......

Page 142: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

128

Usia :……………...…Tahun Jenis Kelamin : L/P

Status Matrial : Menikah/Belum Menikah Pendidikan Terakhir:…………………

PETUNJUK PENGISIAN

Mohon untuk mengisi kuesioner berikut dengan memberikan tanda lingkar

(O) pada alternatif jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu.

No. Pertanyaan Jawaban

Biaya (Cost)

1. Biaya administrasi yang dikenakan atas

jasa yang diberikan Koperasi tidak

memberatkan nasabah

STS

TS

S

SS

2. Besarnya biaya administrasi yang

dikenakan Koperasi sesuai dengan

manfaat yang saya terima

STS

TS

S

SS

3. Persentase bagi hasil yang ditawarkan

Koperasi atas jasa yang diberikan adalah

wajar

STS

TS

S

SS

4. Koperasi melakukan pengelolaan dan

pengendalian likuiditas tanpa

mengorbankan rentabilitas

STS

TS

S

SS

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Page 143: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

129

5. Setoran awal untuk menjadi nasabah

Koperasi relatif murah dan terjangkau

untuk semua kalangan

STS

TS

S

SS

6. Besarnya biaya administrasi yang

dikenakan bersaing dengan koperasi lain/

bank

STS

TS

S

SS

7. Persentase bagi hasil yang ditawarkan

bersaing dengan Koperasi lain/bank

STS

TS

S

SS

Bukti Langsung (Tangiable)

8. Fasilitas dalam gedung yang diberikan

Koperasi memuaskan (jalur antrian,

parkiran, dan lain-lain)

STS

TS

S

SS

9. Karyawan berpenampilan rapi dan

menarik

STS

TS

S

SS

10. Kondisi dalam ruangan bersih, nyaman

dan tenang

STS

TS

S

SS

Keandalan (Reability)

11. Karyawan melakukan pencatatan

transaksi secara teliti dan akurat sehingga

terhindar dari kesalahan perhitungan

STS

TS

S

SS

12. Koperasi selalu menepati janji terhadap

sesuatu yang dijanjikan, baik janji

pembiayaan, janji dalam promosi dan

STS

TS

S

SS

Page 144: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

130

lain-lain

13. Karyawan bersedia menerima kritik dan

saran dari nasabah

STS

TS

S

SS

14. Prosuder pelayanan yang ada di Koperasi

sangat mudah

STS

TS

S

SS

15. Pelayanan dimulai secepatnya ketika jam

kantor sudah dibuka

STS

TS

S

SS

16. Pelayanan dimulai tepat waktu

(secepatnya ketika jam kantor sudah

dibuka

STS

TS

S

SS

Tanggap (Responsive)

17. Karyawan memberikan pelayanan dengan

cepat tanpa membuat nasabah menunggu

lama

STS

TS

S

SS

18. Karyawan akan mengkonfirmasi tepat

waktu setelah pelayanan dilakukan

STS

TS

S

SS

19. Karyawan dapat menyelesaikan komplain

dari nasabah dengan cepat dan tepat

STS

TS

S

SS

20. Karyawan bersikap sigap dan siap dalam

memenuhi permintaan nasabah

STS

TS

S

SS

Jaminan (Assurance)

21. Karyawan mempunyai pengetahuan dan

kemampuan yang memadai terkait

STS

TS

S

SS

Page 145: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

131

dengan spesialisasi kerja yang dilakukan

22. Karyawan memberikan informasi secara

jelas dan dapat dipercaya

STS

TS

S

SS

23. Karyawan mampu berkomunikasi dengan

baik kepada nasabah

STS

TS

S

SS

24. Perasaan aman bagi nasabah untuk

menggunakan jasa dan transaksi melalui

Koperasi

STS

TS

S

SS

25. Koperasi memiliki reputasi yang baik di

mata nasabah

STS

TS

S

SS

Empati (Empathy)

26. Karyawan menanggapi kebutuhan

nasabah dengan optimal dan sungguh-

sungguh

STS

TS

S

SS

27. Karyawan memberikan pelayanan secara

ramah, sopan, dan bersahabat

STS

TS

S

SS

28. Karyawan memberikan pelayanan yang

sama tanpa membedakan status sosial

STS

TS

S

SS

29. Karyawan memberikan perhatian dan

berusaha memahami kebutuhan nasabah

STS

TS

S

SS

30. Karyawan bersedia membantu ketika

nasabah mengalami kesulitan

STS

TS

S

SS

Page 146: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

132

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN

PEMBELAJARAN

Juni 2016

Kepada Yth.

Karyawan KSU Syariah Huwaiza

di Tempat

Assalamu„alaikum Wr. Wb.

Saya mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syraif Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian guna

menyelesaikan skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan di

jenjang pendidikan Strata Satu (S1).

Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu agar

berkenan meluangkan waktu untuk ,mengisi kuesioner secara lengkap sesuai

dengan pernyataan-pernyataan yang tertera berikut ini. Jawaban dari kuesioner ini

semata-mata ditujukan untuk kepentingan penelitian.

Atas kerjasama dan partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Peneliti

DATA IDENTITAS DIRI

Nama :…………………….. No. HP :……………………

Lama Bekerja :…………………….. Jabatan :……………………

Page 147: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

133

Usia :……………Tahun Jenis Kelamin : L/P

Status Matrial : Menikah/Belum Menikah Pendidikan Terakhir :.…………

PETUNJUK PENGISIAN

Mohon untuk mengisi kuesioner berikut dengan memberikan tanda lingkar

(O) pada alternatif jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu.

No. Pertanyaan Jawaban

Kemampuan Karyawan

1. Karyawan direktur melalui mekanisme

seleksi yang objektif dan terbuka sesuai

dengan sistem dan prosedur yang berlaku

STS

TS

S

SS

2. Koperasi melakukan rekrutmen karyawan

sesuai dengan kualifikasi yang

dibutuhkan

STS

TS

S

SS

3. Karyawan diberikan pelatihan prakerja STS TS S SS

4. Karyawan mendapatkan pelatihan dalam

semua produk dan jasa yang diberikan

oleh koperasi

STS

TS

S

SS

5. Karyawan diberikan pelatihan/

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Page 148: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

134

pendidikan guna meningkatkan

pengetahuan oprasional seperti pelatihan

teknologi, service excellent, manajemem,

dan peningkatan skill

STS

TS

S

SS

6. Semua karyawan koperasi mampu

menguasai teknologi komputer

STS

TS

S

SS

7. Karyawan diberikan kesempatan untuk

melanjutkan pendidikan

STS

TS

S

SS

Gaji dan Fasilitas

8. Karyawan diberikan kompensasi/ gaji

yang layak sesuai dengan kualifikasi

pekerjaan

STS

TS

S

SS

9. Koperasi memberikan gaji kepada

karyawan dengan tepat waktu

STS

TS

S

SS

10. Karyawan diberikan uang dinas yang

layak dalam rangka menjalankan

tugasnya dari perusahaan

STS

TS

S

SS

11. Karyawan mendapatkan uang lembur

yang layak dalam pekerjaan tambahannya

STS

TS

S

SS

12. Jumlah jam kerja setiap harinya sesuai

dengan peraturan yang telah disepakati

STS

TS

S

SS

13. Koperasi memberikan ijin/ cuti karyawan

sesuai ketentuan

STS

TS

S

SS

Page 149: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

135

14. Karyawan diberikan penghargaan atas

prestasi yang telah dicapainya berupa

promosi jabatan

STS

TS

S

SS

15. Karyawan diberikan intensif/ bonus pada

setiap prestasi kerja yang dicapainya

STS

TS

S

SS

16. Pemberian tugas/ wewenang yang

diberikan kepada karyawan sesuai

dengan job description

STS

TS

S

SS

17. Penempatan karyawan sesuai dengan

kualifikasinya

STS

TS

S

SS

18. Karyawan mendapatkan asuransi jiwa

dan keselamatan

STS

TS

S

SS

19. Karyawan mendapatkan tunjangan hari

tua

STS

TS

S

SS

Kebijakan

20. Karyawan dilibatkan dalam proses

pengambilan keputusan manajemen

STS

TS

S

SS

21. Karyawan diberikan kesempatan untuk

mengungkapkan saran, pendapat, dan

masalah dalam pekerjaan

STS

TS

S

SS

22. Adanya media komunikasi yang

menjembatani antara karyawan dengan

manajemen seperti kotak saran atau

STS

TS

S

SS

Page 150: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

136

papan informasi

23. Koperasi menindaklanjuti setiap saran

yang dianggap mempu meningkatkan

visibilitas dan kredibilitas proses

STS

TS

S

SS

24. Informasi yang berhubungan dengan

pekerjaan diberikan dengan jelas

STS

TS

S

SS

Hubungan dengan Pimpinan Kerja dan Rekan Kerja

25. Karyawan mendapatkan dorongan

spiritual dari atasan maupun rekan

bekerja

STS

TS

S

SS

26. Adanya keyakinan bahwa pekerjaan

karyawan memberikan kepastian karir

STS

TS

S

SS

27. Adanya kesempatan menjadi orang yang

unggul di lingkungan kerja

STS

TS

S

SS

28. Terciptanya lingkungan koperasi yang

kondusif

STS

TS

S

SS

29. Terwujudnya kerjasama yang baik antar

karyawan dengan atasan dan karyawan

dengan karyawan

STS

TS

S

SS

Page 151: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

137

Lampiran 3: Responden Kepuasan Pelanggan

R (n)

Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3

3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3

4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4

5 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4

6 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

7 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

9 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 152: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

138

12 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3

14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3

15 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4

16 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

17 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3

18 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

19 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

22 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

23 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

24 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

25 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4

Page 153: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

139

26 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3

27 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3

28 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3

29 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

36 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 154: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

140

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

41 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

42 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

45 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

48 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

50 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

51 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4

52 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4

53 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

Page 155: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

141

54 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

55 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

56 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

59 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

60 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4

63 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

64 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

65 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

66 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

67 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 156: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

142

68 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4

69 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

70 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

71 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

72 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

73 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

74 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

77 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

78 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

79 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

80 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

81 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 157: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

143

82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

86 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

87 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

88 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3

89 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

90 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

91 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3

92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

93 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

94 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 158: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

144

Lampiran 4: Responden Karyawan Kepuasan Karyawan

R (n)

Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3

7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

Page 159: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

145

Page 160: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

146

Lampiran 6: Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Pertanyaan Kuesioner

Kepuasan Nasabah

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.951 30

Hasil uji reliabilitas didapat nilai Alpha sebesar 0,951, kemudian nilai ini

dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikasi 0,05 dengan uji

dua sisi dan derajat bebas (df= n-2) = 92, maka didapat r tabel sebesar 0,2028.

Nilai Alpha Cronbach 0,951 lebih besar dari pada nilai rTabel 0,2028, sehingga

dengan demikian kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel

dengan kata lain hasil angket dapat dipercaya.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 94.00 86.602 .511 .950

VAR00002 93.95 87.040 .495 .950

VAR00003 93.96 86.149 .527 .950

Page 161: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

147

VAR00004 93.98 86.258 .591 .950

VAR00005 93.68 84.198 .665 .949

VAR00006 94.24 88.015 .269 .953

VAR00007 94.31 87.893 .313 .952

VAR00008 93.90 86.066 .578 .950

VAR00009 93.77 85.149 .609 .949

VAR00010 93.74 85.719 .595 .949

VAR00011 93.80 84.787 .724 .948

VAR00012 94.01 88.376 .248 .953

VAR00013 93.83 84.551 .773 .948

VAR00014 93.74 84.450 .677 .949

VAR00015 93.70 84.190 .757 .948

VAR00016 93.74 83.848 .773 .948

VAR00017 93.98 85.311 .638 .949

VAR00018 94.02 85.311 .652 .949

VAR00019 93.98 85.548 .584 .950

VAR00020 93.95 84.761 .643 .949

VAR00021 94.00 86.301 .545 .950

VAR00022 93.91 84.896 .690 .949

VAR00023 93.76 84.574 .729 .948

VAR00024 93.84 84.996 .727 .948

Page 162: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

148

VAR00025 93.80 84.228 .753 .948

VAR00026 94.01 85.968 .669 .949

VAR00027 93.79 84.320 .774 .948

VAR00028 93.79 85.180 .673 .949

VAR00029 93.96 85.375 .715 .949

VAR00030 93.87 85.618 .675 .949

Page 163: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

149

Uji Validitas

Total

VAR00001 Person Correlation .547''

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00002 Person Correlation .530"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00003 Person Correlation .565"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00004 Person Correlation .621"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00005 Person Correlation .697"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00006 Person Correlation .326"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00007 Person Correlation .364"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

Page 164: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

150

VAR00008 Person Correlation .610"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00009 Person Correlation .643"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00010 Person Correlation .627"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00011 Person Correlation .748"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00012 Person Correlation .303"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00013 Person Correlation .792"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00014 Person Correlation .707"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00015 Person Correlation .779"

Sig. (2-tailed) .000

Page 165: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

151

N 94

VAR00016 Person Correlation .668"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00017 Person Correlation .681"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00018 Person Correlation .619"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00019 Person Correlation .675"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00020 Person Correlation 0.58

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00021 Person Correlation .717"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00022 Person Correlation .753"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00023 Person Correlation .749"

Page 166: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

152

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00024 Person Correlation .775"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00025 Person Correlation .693"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00026 Person Correlation .793"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00027 Person Correlation .700"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00028 Person Correlation .737"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00029 Person Correlation .700"

Sig. (2-tailed) .000

N 94

VAR00030 Person Correlation 1

Sig. (2-tailed) .000

N 94

Page 167: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

153

Page 168: ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) SYARIAH

154