21
Page 67 ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI D IV JASA KONSTRUKSI SEMESTER IV TAHUN 2015/2016 POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG SHANTY HALIM & BUSTAMIN A.R Email: [email protected] Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar Abstract The purpose of this research is to give a description about translating English sentence into Indonesian and arranging the phrase, clause or sentence structures by the students that may result a number of problems in their translations. The study is done by taking 20 students‟ translations of several sentences from one of the textbook of Civil Engineering in which the writers find that the students make many mistakes. These translations are analyzed and described by using a certain method of analysis. In this analysis the writers describe two linguistic aspects; lexical and grammatical aspects. The writers also describe the factors affected the students when making many errors in their translations. The study reveals that the students‟ way of translating the sentences result in a number of problems such as some mistakes/deviations in the selection of parable words in bahasa Indonesia, the arrangement of phrase and clause structure that affecting the translation of grammatical structure, the way of the students translate that is very literal, the lack of vocabulary, the lack translating experience and the lack translating theory and application. Keywords: clause, phrase, literal, translation PENDAHULUAN Penerjemahan merupakan proses pengalihan pesan penulisan bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Dua bahasa yang terlibat di dalamnya tentunya memiliki pola kalimat atau tata bahasa yang berbeda.Perbedaan tersebut tentunya tidak menjadikan penerjemahan sebagai pekerjaan yang mudah oleh seorang penerjemah.Seorang penerjemah seharusnya memiliki kualifikasi yang baik dalam memahami bahasa baik bahasa sumber maupun bahasa sasaran.Dalam menerjemahan sebuah teks tertulis terdapat faktor intralinguistik dan ekstralinguistik yang harus dipahami sebelum ide dari seorang penulis dialihkan ke dalam bahasa

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 67

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS BAHASA

INGGRIS-BAHASA INDONESIA

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI D IV JASA

KONSTRUKSI SEMESTER IV TAHUN 2015/2016 POLITEKNIK NEGERI UJUNG

PANDANG

SHANTY HALIM & BUSTAMIN A.R

Email: [email protected]

Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

Abstract

The purpose of this research is to give a description about translating English

sentence into Indonesian and arranging the phrase, clause or sentence structures by

the students that may result a number of problems in their translations. The study is

done by taking 20 students‟ translations of several sentences from one of the

textbook of Civil Engineering in which the writers find that the students make many

mistakes. These translations are analyzed and described by using a certain method of

analysis. In this analysis the writers describe two linguistic aspects; lexical and

grammatical aspects. The writers also describe the factors affected the students when

making many errors in their translations. The study reveals that the students‟ way of

translating the sentences result in a number of problems such as some

mistakes/deviations in the selection of parable words in bahasa Indonesia, the

arrangement of phrase and clause structure that affecting the translation of

grammatical structure, the way of the students translate that is very literal, the lack of

vocabulary, the lack translating experience and the lack translating theory and

application.

Keywords: clause, phrase, literal, translation

PENDAHULUAN

Penerjemahan merupakan proses pengalihan pesan penulisan bahasa sumber (Bsu) ke

dalam bahasa sasaran (Bsa). Dua bahasa yang terlibat di dalamnya tentunya memiliki pola

kalimat atau tata bahasa yang berbeda.Perbedaan tersebut tentunya tidak menjadikan

penerjemahan sebagai pekerjaan yang mudah oleh seorang penerjemah.Seorang penerjemah

seharusnya memiliki kualifikasi yang baik dalam memahami bahasa baik bahasa sumber maupun

bahasa sasaran.Dalam menerjemahan sebuah teks tertulis terdapat faktor intralinguistik dan

ekstralinguistik yang harus dipahami sebelum ide dari seorang penulis dialihkan ke dalam bahasa

Page 2: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 68

sasaran. Bahasa sebagai objek penerjemahan merupakan bagian dari budaya dan oleh karena itu

penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain tidak dapat dilakukan secara memadai, tanpa

memiliki pengetahuan yang baik mengenai budaya dan struktur kedua bahasa tersebut (Larson

dalam Asmarani 2014: 2).

Pada penerjemahan teks bahasa Inggris (Bsu) ke bahasa Indonesia (Bsa), seringkali

dijumpai kesalahan dalam hasil terjemahan mahasiswa khususnya mahasiswa Program Studi D4

Jasa Konstruksi. Kesalahan penerjemahan tersebut terutama terletak pada faktor gramatikal dan

pemilihan kata khususnya yang berkaitan dengan istilah-istilah pada bidang teknik sipil. Untuk

itulah kesalahan penerjemahan ini perlu dianalisa untuk mengetahui kekurangan-kekurangan

pengetahuan bahasa Inggris mahasiswa terutama dari segi gramatikal dan pemilihan kata.

Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan tersebut, mahasiswa akan dapat diberikan treatment

yang tepat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan penerjemahan yang mereka lakukan. Dengan

latar belakang inilah penulis ingin mengidentifikasi dan menganalisis lebih lanjut kesalahan-

kesalahan yang terjadi pada hasil terjemahan teks bahasa Inggris ke teks bahasa Indonesia yang

dilakukan mahasiswa Teknik Sipil Program Diploma IV Jasa Konstruksi Angkatan 2014 pada

semester Genap tahun 2015/2016 Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan penerjemahan.

Beberapa diantaranya adalah: Khodabandeh (2007) meneliti tentang “Analizing Students‟ Errors

in Translating Headlines from English into Persian”. Hasil penelitian memaparkan dua kesalahan

yang terjadi yaitu pada struktur gramatikal dan leksikal. Pada struktur gramatikal kesalahan

terjadi pada penggunaan kata depan, artikel dan auxiliary verb. Pada unsur leksikal terdapat

pemilihan padanan kata yang tidak sesuai pada teks bahasa sumber. Sudipa (2012) meneliti

tentang kemampuan menerjemahkan Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang dilakukan oleh

mahasiswa Quangxi, Cina pada program BIPAS (Bali International Program for Asian Studies)

pada Fakultas Sastra Universitas Udayana. Hasil penelitian tersebut ditemukan adanya pengaruh

struktur frasa bahasa Cina dan kurangnya pemahaman istilah baku pada bahasa sasaran. Perlu

diberi latihan lebih banyak tentang kosakata yang memiliki makna terkait pada konteks kalimat.

Page 3: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 69

PROSES PENERJEMAHAN

Menurut Sarki (2005: 12-13) proses penerjemahan terdiri atas tiga tahap, yang secara

sederhana disebut tahap pemahaman teks, tahap penerjemahan teks, dan tahap perbaikan hasil

terjemahan teks. Pada tahap pertama, penerjemah memahami isi teks secara keseluruhan, dimana

menekankan pada setiap bagian teks.Setiap kata dipelajari maknanya, sebab suatu kata dapat

memiliki berbagai makna tergantung pada tautannya dalam struktur kalimat atau paragraph

dalam teks tersebut.Setelah mempelajari teks dengan cermat dan memahami pesan yang ingin

disampaikan tahap berikutnya adalah pengalihbahasaan teks ke dalam bahasa sasaran, agar pesan

dapat disampaikan dengan baik.Tahap akhir adalah perbaikan hasil terjemahan yang disebut

“pelampasan” atau “penghalusan”. Hasil terjemahan ditinjau kembali dan dikaji dari sudut

pandang Bsa. Ungkapan-ungkapan dan pola kalimat Bsu harus diganti dengan pola kalimat Bsa

sehingga pembaca merasakan terjemahan itu sebagai bahasa asli, bukan sebagai terjemahan.

JENIS-JENIS PENERJEMAHAN

Menurut Catford dalam Masduki (2008:3), jenis-jenis penerjemahan sebagai berikut:

1. Terjemahan interlinier (interlinier translation) merupakan terjemahan kata demi kata,

berdasar bahas aslinya. Terjemahan ini berguna apabila seseorang inginmengetahui

bentuk dan susunan kata dalam bahasa aslinya baris demi baris, tanpa mempelajari lebih

dahulu bahasa sumber itu. Umumnya jenis terjemahan interlinier sulit sekali dimengerti

maknanya, karena kosa katanya dari bahasa sasaran tapi susunan kata dan kalimat

mengikuti bahasa sumbernya.

2. Terjemahan harafiah (literal translation) adalah terjemahan tradisional yang

mengalihbahasakan naskah dalam bahasa sumber tanpa mengindahkan kekhususan

bahasa sasaran, karena respek penerjemah yang berlebihan pada bahasa sumber, bentuk

bahasa aslinya sedapat mungkin dipertahankan walaupun sering terasa janggal maknanya

dalam bahasa sasaran.

3. Terjemahan dinamis/fungsional adalah pengalihbahasaan yang mempertahankan makna

yang terkandung dalam bahasa sumber sekaligus memperhatikan kekhususan bahasa

sasaran. Penerjemahan ini disebut juga penerjemahan idiomatic. Penerjemahan ini sangat

serius dalam memcari padana yang wajar dan terdekat dalam bahasa sasaran yang dapat

mengungkapkan arti dan fungsi yang dimaksud dalam teks bahasa aslinya. Penerjemahan

Page 4: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 70

idiomatic mutlak tidak kedengaran sebagai hasil terjemahan, tetapi ditulis seperti kata-

kata sendiri.

4. Saduran (adapted translation) merupakan hasil penerjemahan bebas yang mementingkan

pesan atau amanat, tetapi diungkapkan dalam kata-kata sendiri.

5. Terjemahan budaya adalah usaha menerjemahkan makna tetapi disesuaikan dengan

kebudayaan sasaran, kerap kali disertai informasi yang secara linguistis tidak implisit

dalam bahasa sumber. Jadi isi teks diungkapkan kembali menggunakan kata-kata sendiri

sesuai dengan konteks kebudayaan penerjemah serta pembaca yang menjadi sasaran

terjemahan ini.

PEMILIHAN KATA

Bila ingin menjadi seorang penerjemah yang baik, haruslah mempeunyai perbendaharaan

kosa kata yang cukup luas. Hal ini disebabkan karena dalam menerjemahkan seseorang dituntut

untuk dapat membuat kalimat yang baik, wajar, dapat diterima sehingga tidak kedengaran

janggal untuk dibaca. Oleh karena itu sebaiknya dalam menerjemahkan seorang penerjemah

harus menganalisis setiap kata bahasa sumber (Bsu) lalu dicari padanan katanya untuk dialihkan

ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Larson dalam Halim (2000:14) mengatakan bahwa kata dalam

satu bahasa tidak selalu mempunyai padanan dalam bahasa lain. Ada kata yang komponen

maknanya tumpang tindih. Misalnya The Contemporary English-Indonesian Dictionary

memberikan 85 makna untuk kata bahasa Inggris „run‟. Masih menurut Larson, makna dapat

dibagi ke dalam 2 jenis yaitu makna primer dan sekunder.Makna primer adalah makna yang

terkandung dalam sebuah kata jika digunakan tersendiri.Makna ini merupakan makna pertama

yang muncul dalam pikiran dan cenderung mempunyai referensi ke situasi fisik. Makna kedua

adalah makna sekunder yaitu makna tambahan suatu kata dalam konteks dengan kata lain.

Misalnya kalimat: the boys run (anak-anak berlari) dengan menggunakan kata “run” dalam

makna primernya. Dapat juga dikatakan: “the motor runs” (motor itu berjalan), the river runs

(sungai itu mengalir), “his nose runs” (dia pilek) dengan menggunakan kata “run” sebagai makna

sekundernya.

Page 5: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 71

ANALISIS GRAMATIKAL

Analisis gramatikal adalah analisis yang dilakukan terhadap struktur frase, klausa, dan

kalimat.Dalam analisis gramatikal, makna kata kemungkinan berbeda dari makna gramatikalnya

jika kata itu berdiri sendiri. Agar dapat menghasilkan bahasa sasaran yang wajar, seringkali

penerjemah mengubah struktur frase, klausa, dan kalimat. Perubahan ini disebabkan oleh

karakteristik dan aturan yang berbeda pada setiap bahasa sehingga penerjemah harus membuat

penyesuaian bentuk agar penyampaian makna bahasa sumber lebih mudah dipahami dalam

bahasa sasaran.Konstruksi gramatikal mengubah frase, klausa, dan kalimat dalam bahasa sasaran

sesuai dengan bahasa sumber tanpa mengubah atau menghilangkan ide makna yang terkandung

dalam bahasa sumber.Dalam hal ini terjemahan bahasa Indonesianya harus equivalen dengan

aslinya.Contohnya untuk frase “their own land” berarti “tanahnya sendiri”. Tetapi dalam konteks

“their own land” , kata “own” lebih baik diterjemahkan menjadi “kelahirannya” karena frase

tersebut mengandung makna “tanah kelahiran mereka”.

Selain itu menurut Newmark dalam Masduki (2008:10), kesulitan dalam memahami makna

gramatikal hanya disebabkan oleh factor linguistic saja. Misalnya dalam kalimat bahasa Inggris:

He’ll have been studying English for four months by the time he takes his examinations.

Kalimat tersebut terasa sulit untuk dicari padanan maknanya yang benar-benar sama dalam

Bsa (Bahasa Indonesia). Ketika kalimat tersebut dialihkan kedalam bahasa Indonesia menjadi

„Dia telah belajar bahasa Inggris selama empat bulan menjelang dia mengikuti ujian‟, maka

terjemahan tersebut sebenarnya maknanya tidak persis sama seperti yang ada dalam Bsu.

Kalimat dalam Bsu mengandung makna untuk menyampaikan suatu kegiatan yang di mulai pada

waktu lampau dan sampai saat ini kegiatan itu masih berlangsung. Berbeda dengan

terjemahannya dalam Bsa dimana makna terjemahan itu tidak menyampaikan makna seperti

yang ada dalam Bsu. Perbedaan makna dalam Bsu dan Bsa ini lebih disebabkan oleh system

kebahasaan yang berlaku dalam Bsu maupun Bsa.

Page 6: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 72

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif karena menjelaskan analisis dan hasilnya dengan katakatabukan angka.Dalam hal ini

fokus analisis kesalahan diberikan pada kesalahan menerjemahkan yang dibuat mahasiswa saat

menerjemahkan teks dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh mahasiswasemester IV yang mengikuti mata kuliah bahasa Inggris Teknik IIpada

program studi D4 Jasa Konstruksi Sipil yang sebanyak 2 kelas dengan jumlah mahasiswa 40

orang.Sampel penelitian ini diambil acak dari 2 kelas,sebagian dari mahasiswa kelas A dan B,

sehingga jumlah sampel adalah 20 orang. Pengambilansampel berdasarkan teknik random

sampling (sampel acak).

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks bahasa Inggris yang

akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh mahasiswa. Teks bahasa Inggris ini berjudul

Rigid Pavementyang terdiri atas 3 paragraph.Teks ini digunakan dengan pertimbangan memiliki

istilah-istilah bidang ketekniksipilan.

Peneliti mengumpulkan data hasil terjemahan selanjutnya dianalisis dengan metode

analisis deskriptif.Dalam analisis data dikemukakan hasil penelitian dan tabulasi berdasarkan

variable-variabel hasil kegiatan menerjemahkan.Tabel dibagi atas dua bagian, yaitu tabel 1

dan tabel 2.Tabel 1 merupakan data hasil terjemahan mahasiswa, sedangkan table 2

merupakan data jawaban angket. Data pada table 1 kemudian dianalisis per kalimat dengan

menampilkan kalimat Bsu dan Bsa, lalu dianalisis unsur leksikal, struktur gramatikal, baik

itu frase serta klausa dari kalimat-kalimat yang telah diterjemahkan dan disimpulkan untuk

melihat kesalahan-kesalahan pada penerjemahannya. Data pada table 2 juga akan dianalisis

untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan pada hasil

terjemahan mahasiswa.

HASIL PENELITIAN YANG DICAPAI

Artikel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari buku text The Structure of

Technical English pada halaman 25 dengan judul Rigid Pavement.Peneliti mengambil judul

tersebut karena sesuai dengan isi mata kuliah bahasa Inggris Teknik.Jumlah keseluruhan

responden sebagai sampel penelitian yang hasil terjemahannya dijadikan data adalah 20

responden, dengan demikian diperoleh 20 buah data hasil terjemahan.Dalam artikel tersebut

Page 7: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 73

terdapat 30 kalimat yang (kalimat 1 sampai kalimat 67) yang harus diterjemahkan oleh para

mahasiswa tetapi kenyataannyadalam satu jam (50 menit) para mahasiswa menerjemahkan

jumlah kalimat yang berbeda.Untuk memperoleh keseragaman, diambil batas sebanyak 3 kalimat

paling sedikit yang diterjemahkan oleh para responden.Selanjutnya dipresentasikan data untuk

setiap kalimat (kalimat 1 s/d kalimat 5) masing-masing dalam table 1 sampai table 5). Dalam

setiap table akan diberikan hasil terjemahan mahasiswa terhadap kalimat tersebut. Setelah itu

data mulai dianalisis berdasarkan klasifikasi dalam setiap table.

Kalimat 1: Rigid Pavement

Presentasi Data

Kalimat I diterjemahkan oleh semua mahasiswa yang berjumlah 20.Hasil terjemahan para

mahasiswa kemudian menjadi data primer dalam penelitian ini.Adapun ke 20 hasil terjemahan

tersebut ditampilkan dalam bentuk table dengan dua kolom; kolom sebelah kiri merupakan

kalimat dalam bahasa sumber (Bsu) dan kolom sebelah kanan merupakan hasil terjemahan

mahsiswa.

Hasil terjemahan kalimat (K1) adalah:

Tabel 1. Kalimat 1 dan Hasil Terjemahan Mahasiswa

Kalimat Bahasa Sumber (Bsu) Hasil Terjemahan (HT)

Responden

Rigid Pavement 1. Perkerasan Kuat

2. Perkerasan Kuat

3. Perkerasan Kaku

4. Perkerasan Kuat

5. Perkerasan Kuat

6. Perkerasan Kaku

7. Perkerasan Tegak

8. Perkerasan

9. Perkerasan Kaku

10. Perkerasan kaku

11. Perkerasan Kuat

12. Perkerasan Lentur

13. Perkerasan Tegak

14. Perkerasan

15. Perkerasan Tegak

16. Perkerasan Lentur

17. Perkerasan Kuat

18. Perkerasan Kaku

19. Perkerasan Kaku

20. Perkerasan Tegak

Page 8: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 74

Analisis Data

Kalimat “Rigid Pavement” merupakan judul dari artikel ini.Oleh karena itu, terjemahan

yang dihasilkan harus tepat, singkat, jelas dan padat serta mencerminkan seluruh isi artikel sesuai

dengan sifat kalimat ini sebagai judul.Namun demikian diperoleh 20 buah data hasil terjemahan,

beberapa mahasiswa telah dapat membuat padanan yang sesuai dan tepat dalam bahasa sasaran

(Bsa). Terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa utamanya dalam unsur

leksikal.Dalam penerjemahan kalimat 1 ini, kesalahan utama terjadi pada unsur leksikal pada

penerjemahan kata “Rigid”.

Berikut dipaparkan sejumlah terjemahan yang menyimpang untuk kata “rigid”.

1. Dalam penerjemahan kata “Rigid” ditemukan bahwa sebagian mahasiswa tidak dapat

menerjemahkan dengan tepat. Dari 20 orang, hanya 9 mahasiswa yang dapat menghasilkan

terjemahan yang tepat, sementara 11 orang lainnya menghasilkan terjemahan yang

menyimpang. Ke-11 mahasiswa tersebut menghasilkan 3 macam padanan kata “rigid” yang

menyimpang.

- Pada hasil terjemahan (HT) 1, 2, 4, 5, 11, 15, 16, 17, 20 mahasiswa menerjemahkan kata

“rigid” menjadi “kuat” dalam Bsa. Terjemahan ini dapat dikatakan tepat, namun

penerjemahan ini dianggap menyimpang karena kata “rigid” bukan padanan untuk kata

kuat.

- Pada HT 7, 12, 13 mahasiswa menerjemahkan kata “rigid” dengan padanan tegak dan

lentur. Terjemahan ini dianggap menyimpang karena tidak sesuai dengan padanan untuk

kata itu sendiri.

- Dalam HT 8 dan 14 kedua mahasiswa tidak menerjemahkan kata “Rigid”.

Kesalahan dalam penerjemahan unsur leksikal ini tentu saja berdampak pada penerjemahan

kalimat secara keseluruhan.Dari hasil 20 terjemahan tidak satupun mahasiswa menghasilkan

terjemahan kalimat 1 secara tepat.Seluruh mahasiswa menerjemahkan judul tersebut secara

harafiah yaitu perkerasan kaku, sedangkan terjemahan yang tepat adalah jalan beton sebab dalam

istilah teknik sipil penggunaan kata “rigid” umumnya digunakan untuk perencanaan pembuatan

jalan.“Rigid Pavements” dapat didefinisikan sebagai jalan beton, yang merupakan suatu susunan

konstruksi perkerasan (pavements) dimana pada lapisan atas digunakan pelat beton sebagai

Page 9: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 75

lapisan pondasinya.Oleh karena itu terjemahan yang tepat untuk frase “rigid pavements” adalah

jalan beton.

Tabel 2. Kalimat 2 : When a vehicle passes over a road, its weight its transmitted through the

wheels on to the pavement.

Presentasi Data

Page 10: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 76

Kalimat 2 juga diterjemahkan oleh semua mahsiswa dan merupakan 20 hasil terjemahan sebagai

data primer untuk dianalisis.Tabel 2 menampilkan kolom sebelah kiri yaitu kalimat dalam bahasa

sumber (Bsu) dan kolom sebelah kanan adalah hasil terjemahan para mahasiswa.

Kalimat Bahasa Sumber

(Bsu)

Hasil Terjemahan (HT) Mahasiswa

When a vehicle passes over a

road, its weight its transmitted

through the wheels on to the

pavement.

1. Ketika mobil melewati jalan, berat badan akan

menular melalui roda di trotoar di bawahnya.

2. Ketika kendaraan melewati jalan, bobotnya

disalurkan melalui roda ke trotoar dibawahnya.

3. Ketika kendaraan melewati jalan, semua

beratnya akan ditransfer ke dalam ban dan

diteruskan ke jalan.

4. Ketika kendaraan melintasi sebuah jalan,

beratnya dipancarkan melalui roda diatas trotoar

dibawahnya.

5. Ketika kendaraan melewati jalan, beban yang

akan ditransmisikan oleh roda ke area bawah

jalan.

6. Ketika kendaraan melewati jalan, beratnya

ditularkan ke roda lalu ke jalan.

7. Ketika kendaraan melewati jalan, berat badan

dipindahkan melalui rak ke trotoar dibawah ini

8. Ketika kendaraan melalui sebuah jalan, berat

kendaraan tersebut disalurkan melalui ban ke

jalanan.

9. Ketika kendaraan lewat di jalan, bebannya akan

tersalur melalui roda ke lapisan dibawahnya.

10. Ketika sebuah kendaraan melewati sebuah

jalan, maka beratnya akan ditransfer melalui

roda hingga ke lapisan bawah.

11. Ketika kendaraan melintasi sebuah jalan,

beratnya dipancarkan melalui roda diatas

trotoar dibawahnya.

12. Ketika kendaraan melewati jalan, berat

ditularkan melalui roda ke trotoar dibawahnya.

13. Ketika kendaraan melintasi jalanan, memiliki

beban yang memancarkandari roda kendaraan

terhadap jalan.

14. Ketika kendaraan lewati jalanan, berat

ditularkan melalui roda perkerasan

dibawahnya.

15. Kapan sebuah kendaraan melewati jalan yang

beratnya ditransmisikan roda dibawahnya ke

Page 11: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 77

trotoar.

16. Ketika kendaraan melewati jalan, beratnya

ditularkan melalui roda ke trotoar dibawahnya.

17. Pada saat kendaraan lewat ditrotoar, berat

kendaraan itu ditransfer ke bannya

18. Ketika kendaraan melewati jalan, ban

menanggung beratnya

19. Kapan sebuah kendaraan melewati jalan yang

beratnya ditransmisikan roda dibawahnya ke

trotoar.

20. Saat mobil lewat di jalan, ban yang

menampung berat mobil tersebut.

Analisis Data

Kalimat 2 merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas 2 buah klausa dalam struktur

gramatikal dalam bentuk kata kerja (verba) pasif.Klausa-klausa tersebut kemudian terbagi lagi

atas struktur gramatikal yang lebih kecil. Dalam penerjemahan kalimat 2 ini juga ditemukan

sejumlah kesalahan baik dalam unsur leksikal dan utamanya dalam struktur gramatikal sebagai

berikut:

1. Seperti halnya kalimat 1, para mahasiswa sekali lagi mengalami kesulitan

menerjemahkan kata “pavement”. Dari 20 mahasiswa sebanyak 9 orang menghasilkan

terjemahan yang menyimpang. Ke-9 mahasiswa ini menghasilkan 3 macam terjemahan

yang berbeda.

- Dalam hasil terjemahan (HT) 1, 2, 3,7, 11, 12, 16, para mahasiswa menerjemahkan

menjadi “trotoar” dalam Bsa. Penerjemahan ini menyimpang karena diterjemahkan

secara literal.

- Dalam HT 9 dan 10 kedua mahasiswa ini menerjemahkannya menjadi “lapisan” dan

“bawah” dalam Bsa. Penerjemahan ini kurang tepat karena “pavement” tidak

berpadanan dengan kata lapisan dan bawah.

2. Selanjutnya kesalahan penerjemahan juga terdapat pada kata “when”. Pada HT 15 dan 19

mahasiswa menerjemahkan menjadi “kapan”, seharusnya menjadi “ketika” atau “pada saat”

sebab kalimat tersebut bukan merupakan kalimat pertanyaan yang harus diterjemahkan

menjadi “kapan”

3. Kesalahan penerjemahan selanjutnya terjadi pada penerjemahan struktur gramatikal dalam

kalimat 2 ini dimulai dengan frase bentuk pasif “is transmitted”. Dalam penerjemahan frase

Page 12: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 78

ini, 9 mahasiswa menghasilkan terjemahan yng baik, sementara 11 mahasiswa lain kurang

tepat dan membuat 6 macam terjemahan sebagai berikut:

- Dalam HT 1,14, 16 mahasiswa menerjemahkan menjadi “akan menularkan”dalam

Bsa. Terjemahan ini kurang sesuai karena adanya penambahan kata “akan”.

Penggunaan padanan kata “menularkan” juga kurang tepat dengan Bsu “transmitted”.

- Dalam HT 3, 4,11, 18 dan 20 mahasiswa menerjemahkan dengan 4 terjemahan yang

berbeda yaitu “ditransmisikan, dipancarkan, menanggung dan menampung”.

Terjemahan ini kurang sesuai karena mahasiswa mengabaikan bentuk pasif untuk

terjemahan menanggung dan menampung serta tidak sesuai dengan padanan kata Bsu.

Untuk frase “is transmitted” ini diberikan padanan yang sesuai yaitu “disalurkan”.

Kesalahan-kesalahan penerjemahan terjadi karena mahasiswa kurang mengantisipasi

penggunaan bentuk pasif dan tidak menggunakan padanan yang tepat.

4. Klausa berikutnya adalah “through the wheels on to the pavement beneath it”. Dalam

penerjemahan klausa ini hanya 5 mahasiswa menerjemahkan dengan baik. Sementara 15

lainnya menghasilkan terjemahan yang kurang sesuai. Ketidaksesuaian cukup mencakup

anatara lain penerjemahan struktur frase dan klausa secara keseluruhan, pemilihan padanan

yang tepat untuk kata “pavement” dan “beneath”. Bahkan dalam HT 18, mahasiswa tidak

menerjemahkan klausa tersebut. Untuk klausa ini diasumsikan bahwa kesalahan terjadi

karena para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menerjemahkan unsur leksikal yang

berada dalam istilah teknik sipil sementara harus memperhatikan keterkaitannya antara satu

frase dan frase lainnya. Untuk klausa ini diberikan alternative terjemahan dalam Bsa yaitu

“ke roda ban melalui jalan yang berada dibawahnya”.

Tabel 3. Kalimat 3: The function of rigid pavement, as opposed to the flexible tarred pavement,

is to distribute the dynamic stresses, and any additional stresses which may be superimposed on

them through the sub-grade.

Presentasi Data

Kalimat 3 juga diterjemahkan oleh semua mahsiswa dan merupakan 20 hasil terjemahan

sebagai data primer untuk dianalisis.Tabel 3 menampilkan kolom sebelah kiri yaitu kalimat

dalam bahasa sumber (Bsu) dan kolom sebelah kanan adalah hasil terjemahan para mahasiswa.

Page 13: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 79

Kalimat Bahasa Sumber

(Bsu)

Hasil Terjemahan Mahasiswa

The function of rigid pavement,

as opposed to the flexible tarred

pavement, is to distribute the

dynamic stresses, and any

additional stresses which may

be superimposed on them

through the sub-grade.

1. Fungsi perkerasan kaku, berlawanan dengan

yang fleksibel di trotoar, baik mendistribusikan

tegangan dinamis, dan tambahan tekanan yang

dapat ditetapkan pada mereka melalui jumlah

terbanyak orang yang menekan terjadi di sudut

dan sisi-sisinya dari lempengan-lempengan

besi.

2. Fungsi dari perkerasan kaku yang bertentangan

dengan perkerasan flexible aspal adalah untuk

mendistribusikan tekanan dinamis dan setiap

tekanan tambahan yang dapat diterima oleh

trotoar melalui beberapa kelas.

3. Fungsi dari perkerasan jalan kaku yang

bertolak belakang dengan perkerasan jalan

fleksibel adalah untuk meneruskan tekanan

dinamis, dan tekanan yang lain yang

diteruskan ke tanah dasar.

4. Fungsi dari perkerasan kaku merupakan

keterbalikan dari perkerasan aspal lentur,

dimana menyalurkan tekanan dinamis, dan

tekanan tambahan apa saja yang mana………..

5. Fungsi dari perkerasan jalan, berbeda dengan

jalan aspal yang fleksibel (lentur) yaitu untuk

mendistribusikan tekanan dan di batu kondisi

dapat dibandingkan dengan kualitas.

6. Fungsi dari perkerasan kaku, sebagai lawan

dari perkerasan ter yang fleksibel,

mendistribusikan tekanan yang dinamis , dan

setiap tekanan tambahan yang mungkin akan

tumpah melalui tanah dasar.

7. Yang berfungsi dari perkerasan kaku yang

bertentangan dengan fleksibel kekerasan,

adalah untuk mendistribusikan tekanan

dinamis dan setiap tekanan tambahan yang

mungkin cukup ke dalam maka mereka

melalui sub-grade.

8. Fungsi dari perkerasan jalan tersebut sebagai

pertentangan lapisan jalan yang berisi tar

dengan mendistribusi tekanan dinamis dan

tekanan lainnya yang mungkin akan

ditumpahkan melalui tanah dasar.

Page 14: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 80

9. Fungsi dari perkerasan kaku, bertentangan

dengan aspal (perkerasan fleksibel) adalah

menyalurkan tekanan dinamis dan setiap

tekanan tambahan yang paling besar adalah

lapisan tanah dasar.

10. Fungsi dari perkerasan kaku ialah sebagai

lawan dari perkerasan lentur aspal, yang

mendistribusikan tekanan dinamis dan

tekanan tambahan yang mungkin melapisi

perkerasan lentur tersebut hingga ke lapisan

dasar.

11. Fungsi perkerasan kaku, yang bertentangan

dengan perkerasan beraspal yang fleksibel

adalah untuk mendistribusikan tekanan

dinamis, dan setiap tekanan tambahan yang

diberikan pada aspal melalui lapisan terdalam.

12. Fungsi dari jalan rigid adalah untuk menahan

dan memberikan fleksibilitas terhadap

permukaan asphalt jalan tersebut, untuk

mendistribusikan kuat tekan dan beban kuat

tekan tambahan lainnya.

13. Fungsi perkerasan kaku yang bertentangan

dengan perkerasan beraspal lunak, adalah

untuk mendistribusikan tekanan dinamis dan

setiap tekanan tambahan yang ditumpangkan

pada lapisan dasar.

14. Fungsi perkerasan jalan kaku yang

bertentangan dengan trotoar beraspal yang

fleksibel yang mendistribusikan tekan

dinamis dan setiap tekanan tambahan yang

dituangkan melalui sub grade.

15. Fungsi dari perkerasan kaku yang

bertentangan dengan perkerasan aspal

berfleksibel adalah untuk mendistribusikan

tekanan dinamis dan setiap tekanan tambahan

yang dapat ditumpahkan pada mereka melalui

sub kelas.

16. Perkerasan kaku berfungsi untuk

menyalurkan tekanan dinamis dan tekanan

tambahan yang diperoleh lewat sub grade.

17. Fungsi perkerasan jalan kaku yang

bertentangan dengan trotoar beraspal yang

fleksibel yang mendistribusikan tekan

dinamis dan setiap tekanan tambahan yang

dituangkan melalui sub grade.

18. Fungsi perkerasan kaku, yang bertentangan

Page 15: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 81

dengan perkerasan beraspal yang fleksibel

adalah untuk mendistribusikan tekanan

dinamis, dan setiap tekanan yang dimasukkan

pada aspal melalui lapisan terdalam.

19. Fungsi dari perkerasan jalan tersebut sebagai

pertentangan lapisan jalan yang berisi tar

dengan mendistribusi tekanan dinamis dan

tekanan lainnya yang dapat saja ditumpahkan

melalui tanah dasar.

20. Fungsi dari perkerasan jalan kaku yaitu

berlawanan dari perkerasan lentur aspal, yang

mendistribusikan tekanan dinamis dan

tekanan tambahan yang mungkin melapisi

perkerasan lentur tersebut hingga ke lapisan

dasar.

Analisis Data

Kalimat 3 juga merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas 3 buah klausa dalam struktur

gramatikal dalam bentuk kata kerja (verba).Klausa-klausa tersebut kemudian terbagi lagi atas

struktur gramatikal yang lebih kecil. Dalam penerjemahan kalimat 3 ini juga ditemukan sejumlah

kesalahan baik dalam unsur leksikal dan utamanya dalam struktur gramatikal sebagai berikut:

1. Klausa dimulai dengan “the function of the rigid pavement” , dalam penerjemahan klausa

ini diperoleh bahwa semua mahasiswa dapat menerjemahkan dengan tepat.

2. Selanjutnya penggunaan kata penghubung “as” (subordinate conjunction) dalam “as

opposed to the flexible tarred pavement” pada penerjemahan klausa ini ditemukan hampir

seluruh mahasiswa menerjemahkannya secara literal atau harafiah, dengan kata lain

klausa tersebut diterjemahkan per kata.

- Dalam HT 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8,10, 11, 12, 14, diperoleh terjemahan yang berbeda-beda

pada penggunaan frase “as opposed to” . Dari ke 11 hasil terjemahan 5 mahasiswa

menerjemahkannnya menjadi “bertentangan dengan” selain itu ada pula yang

menerjemahkan menjadi “bertolak belakang dan berlawanan” untuk frase tersebut.

Untuk frase ini diasumsikan bahwa mahasiswa harus memilih padanan yang tepat

untuk kata penghubung “as opposed to” dan memperhatikan padanan kata “to” dan

padanannya serta padanannya dalam Bsa. Untuk frase ini terjemahan yang dianggap

tepat adalah “lain halnya dengan” atau “sebaliknya”.

3. Klausa selanjutnya adalah “is to distribute the dynamic stresses, and any additional

stresses”. Pada penerjemahan ini ditemukan pula sejumlah kesalahan pada pemilihan

Page 16: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 82

padanan kata yang tepat. Sebagian mahasiswa menerjemahkan kata “distribute” menjadi

mendistribusikan dan meneruskan. Terjemahan ini kurang sesuai walaupun secara

harafiah kata “mendistribusikan” dapat saja digunakan, namun untuk menjada kesesuaian

serta kejelasan padanan yang lebih tepat dapat diganti dengan kata”menyalurkan”.

4. Selanjutnya bentuk “relative pronoun” atau kata ganti penghubung dalam “which may be

superimposed on them through the subgrade”. Pada klausa ini sebagian mahasiswa

melakukan kesalahan baik itu secara gramatikal dan leksikal. Ada pula mahasiswa yang

tidak menerjemahkan klausa tersebut.

- Dalam HT 1 terjemahan yang dihasilkan adalah yang menekan terjadi di sudut dan

sisi-sisinya dari lempengan-lempengan besi. Terjemahan ini menyimpang sebab tidak

adanya padanan yang tepat untuk penggunaan kata “subgrade”, “superimposed” yang

merupakan bentik pasif.

- Dalam HT 2, 4, 6, 7, 9, 10 para mahasiswa kurang memperhatikan penggunaan

relative pronouns atau kata ganti “which” yang mengacu pada subjek sebelumnya

yaitu penggunaan kata “stress” atau beban/tekanan, sehingga terjemahan yang

dihasilkan kurang sesuai dengan padanan kata secara keseluruhan.

- Dalam HT 13, 14, 15, 17, 18, 19, para mahasiswa mengabaikan terjemahan untuk

kata”superimposed”, beberapa diantaranya menghasilkan terjemahan seperti

menuangkan, menumpahkan, dituangkan, dimasukkan, dan dilapisi. Terjemahan ini

dianggap kurang tepat karena bukan padanan yang tepat.

Secara keseluruhan atau sebagai kesimpulan kesalahan dalam memilih unsur leksikal

yang tepat dapat berdampak pada pengubahan dan penerjemahan struktur gramatikal

sehingga menghasilkan terjemahan yang kurang sesuai. Oleh karena itu terjemahan yang

dianggap tepat untuk kalimat 3 adalah “lain halnya dengan fungsi perkerasan kaku

(beton), perkerasan lentur (aspal) dapat menyalurkan tekanan dinamis serta tekanan

tambahan lain yang dapat melapisi aspal tersebut hingga ke lapisan tanah dasar.

ANALISIS DATA HASIL ANGKET

Di samping memberikan tes terjemahan kepada mahasiswa, dibagikan pula angket yang

berisikan beberapa pertanyaanyang terkait dengan masalah penelitian. Angket yang telah

Page 17: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 83

dibagikan kepada 20 mahasiswa kemudian dianalisis, tujuan angket tersebut adalah untuk

memberikan gambaran umum tentang faktor-faktor yang menyebabkan mereka membuat

kesalahan-kesalahan dalam menerjemahkan teks bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Berikut

adalah table angket untuk mahasiswa.

Tabel Angket

No. Pertanyaan Jumlah

Mahasiswa

1 Anda tertarik dengan mata kuliah bahasa inggris

a. Sangat tertarik 12

b. Tertarik 8

c. Kurang tertarik 0

d. Tidak tertarik 0

2 Anda belajar bahasa Inggris

a. Sejak umur 3 tahun 0

b. Sejak Taman Kanak-Kanak 0

c. Sejak Sekolah Dasar 15

d. Sejak Sekolah Menengah Pertama 5

3 Anda paling banyak memperkaya kosa kata bahasa

Inggris melalui:

a. Film/Televisi 13

b. Diskusi 1

c. Membaca Surat Kabar/ Cerita dan

sebagainya 3

d. Melalui media sicial 3

4. Anda senang menonton tayangan film berbahasa

Inggris misalnya film di TV atau bioskop karena:

a. Untuk memperlancar bahasa Inggris 8

b. Film berbahasa Inggris bermutu tinggi 5

c. Ada teks terjemahan Indonesia 4

d. Untuk bersenang-senang 3

Page 18: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 84

5.

Masalah yang menurut anda paling sulit dalam

menerjemahkan teks bahasa Inggris, khususnya Istilah

teknik:

a. Menerjemahkan secara keseluruhan 3

b. Menyesuaikan tata bahasa Bsu ke dalam

Bsa 5

c. Menyusun kata menjadi kalimat 0

d. Memilih kata yang tepat 12

6. Hambatan membuat erjemahan

a. Malas menggunakan kamus 3

b. Konsentrasi sering terganggu hal-hal

lain/eksternal 2

c. Mencari kata yang sesuai memerlukan

waktu lama 0

d. Kata dalam kamus sering tidak sesuai

dengan yang dikehendaki 15

7. Anda tentu memanfaatkan kamus dalam penerjemahan

karena:

a. Terbatansnya kosa kata yang dikuasai 5

b. Kemampuan menerjemhkan masih belum

memadai 12

c. Kamus salah satunya alat bantu yang

digunakan 0

d. Kamus memiliki semua kata yang

diperlukan 3

8. Kesulitan yang dialami disebabkan oleh:

a. Kurangnya kosa kata istilh-istilah teknik

sipil 3

b. Kurangnya kemampuan menyusun struktur

gramatikal pada Bsa 3

c. Kurangnya latihan menerjemahkan 11

d. Kurangnya waktu yang disediakan dalam

menerjemahkan. 3

Page 19: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 85

Secara umum, para mahasiswa tertarik dalam belajar bahasa Inggris, hal ini terlihat dari

jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan no 1, 12 mahasiswa (60%) memilih jawaban A

(sangat tertarik).Di samping itu para mahasiswa sudah terasah dengan mata kuliah bahasa Inggris

yang telah mereka pelajari secara formal selama kurang lebih 10 tahun.Sebagian mereka belajar

bahasa Inggris sejak SD (jawaban C untuk pertanyaan no 2) yaitu 15 mahasiswa (75%). Selain

secara formal, para mahasiswa juga belajar bahasa Inggris diluar jalur formal, mereka

memperkaya pengetahuan bahasa Inggris terutama kosa katanya lewat berbagai media. Sebagian

besar adalah media film/televisi (jawabab A untuk pertanyaan no 3) yaitu 13 mahasiswa (65%).

Ada pula mahasiswa yang lebih cenderung ke media lainnya, terutama melalui media film,

sebagian besar mahasiswa menganggapnya berperan dalam memperlancar kemampuan

menggunakan bahasa Inggris (jawaban A untuk pertanyaan no 4) yaitu 8 mahasiswa (40 %).

Menyangkut keterampilan menerjemahkan, para mahasiswa menemukan kesulitan dalam

menerjemahkan teks bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.Di dalam hasil teks terjemahan,

diperoleh sebagian besar mahasiswa tidak dapat memilih padanan leksikal yang tepat.Ini sejalan

dengan keluhan sebagian besar mahasiswa yang memilih jawaban D (memilih kata yang tepat)

untuk pertanyaan no 5 yaitu 12 mahasiswa (60%).Kesulitan ini disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan mahasiswa mengenai makna kata.Sebagian besar mahasiswa memandang hal ini

sebagai hambatan dalam menerjemahkan.Ini terlihat dari jumlah responden yang memilih

jawaban D untuk pertanyaan 6 (kata dalam kamus sering tidak sesuai dengan yang dikehendaki)

yaitu 15 mahasiswa (75%).Ini juga menunjukkan bahwa kemampuan para mahasiswa masih

belum memadai dalam kegiatan menerjemahkan.Ini terlihat dari jawaban mahasiswa untuk

pertanyaan 7 yang sebagian besar memilih jawaban B (kemampuan menerjemahkan masih

belum memadai) yaitu 12 mahasiswa (60%). Disisi lain, para mahasiswa sebagian besar

menyalahkan system pengajaran keterampilan menerjemahkan yang diperoleh. Untuk itu

mahasiswa menyarankan diperbanyak latihan dalam menerjemahkan jawaban C untuk

pertanyaan no 8 yaitu 11 mahasiswa (55%).

Page 20: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 86

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil data penelitian kemampuan menerjemahkan teks Bahasa Inggris-Bahasa

Indonesia yang diperoleh dari Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil program studi D4 tahun

2015/2016 maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:secara keseluruhan penerjemahan konstituen-

konstituen dari unsur-unsur leksikal yang lebih kecil, frase dan klausa pada semua kalimat

(kalimat 1 s/d kalimat 5 ditemukan bahwa tidak satupun dari mahasiswa yang dapat

menerjemahkan kalimat-kalimat tersebut dengan tepat. Ini terbukti dengan adanya kesalahan-

kesalahan/penyimpangan-penyimpangan dalam pemilihan unsur padanan leksikal, penyusunan

struktur frase serta klausa yang kemudian berdampak pada kesalahan gramatikal.Para mahasiswa

seringkali menggunakan jenis penerjemahan harafiah (literal translation) yang mengakibatkan

hasil penerjemahan menjadi tidak wajar dan tidak jelas maknanya dalam konteks frase, klausa

serta kalimat.Untuk hasil analisis angket; para mahasiswa memiliki waktu yang cukup lama

mempelajari bahasa Inggris, melalui jalur formal maupun media belajar lainnya seperti media

elektronik dan internet.Di samping itu, para mahasiswa ternyata memiliki motivasi yang kuat

serta pandangan posistif terhadap penguasaan keterampilan menerjemahkan.Namun demikian,

semua hal tersebut belum dapat mendukung untuk menghasilkan terjemahan yang baik. Faktor-

faktor yang mempengaruhi antara lain yaitu kurangnya pengetahuan kosa kata khususnya

beberapa istilah bidang ketekniksipilan, kurangnya pendayagunaan sarana/prasarana

penerjemahan, kurangnya pengalaman dalam menerjemahkan suatu teks terjemahan.

SARAN

Melihat kemampuan para mahasiswa yang kurang memadai dalam menghasilkan

terjemahan, sebaiknya para mahasiswa meningkatkan kemampuan terhadap penguasaan Bsu atau

bahasa Inggris terutama pada penguasaan makna leksikal dan gramatikal.Proses penerjemahan

sebaiknya dilakukan secara teliti agar kesalahan-kesalahan dalam menerjemahkan dapat

dihindari.Pengajaran mengenai penggunaan istilah-istilah bidang ketekniksipilan dalam bahasa

Inggris perlu ditingkatkan pula agar mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu dan dapat

mengaplikasikannya pada saat menerjemahkan istilah-istilah tersebut.

Page 21: ANALISIS KESALAHAN DALAM PENERJEMAHAN TEKS …

Page 87

DAFTAR PUSTAKA

Arifatun Novia, (2012). Kesalahan Penerjemahan Teks Bahasa Indonesia ke Bahasa Arab

melalui Google Translate (Studi Analisis Sintaksis) Journal of Arabic Learning and

Teaching http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/laa diunduh tanggal 10 Februari 2016.

Asmarani Rahmanti dan Santoso Budi. (2014). Pemanfaatan Online Dictionary dalam

Menterjemahkan Teks Prosedur bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris.

Ebrahim Shekhzadehi and Majid Gheichi. (2011). An Account of Sources of Errors in Language

Learners‟ Interlanguage. IPEDR vol.26.159-162

Halim, Shanty. (2000). Penyimpangan-Penyimpangan dalam Penerjemahan Teks Inggris-

Indonesia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sastra Inggris Angk 1997). Skripsi Sarjana

Universitas Hasanuddin.

James, C. (2005). Contrastive analysis and the language learner. In David J.Allerton, Cornelia

Tschichold, and Judith Wieser (eds.), Linguistics,Language Teaching and Language

Learning, 1–20 Basel: Schwabe.

Larson, Mildred L. (1988). Meaning Based Translation: Penerjemahan Berdasar Makna.

Penerbit Arcan.

Machali, Rohayah. (2000). Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: Grasindo.

Nababan, M.Rudolf. (1999). Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta.Pustaka Pelajar

Newmark, Peter. (1988). Approaches to Translation. New York: Pergamon Press.

Newmark, Peter. (1988). A Textbook of Translation, New York/London: Prentice Hall.

Pym Anthony (1992), Translation Error Analysis and the Interface with Language Teaching.

Published in Teaching of Translation. Ed. Cay Dollerup and Ann Loddegard,

Amsterdam: John Benjamin 1992, 279-280.

Sakri, Adjat. (2005). Ikhwal Menerjemahkan. Bandung. ITB

Simatupang, Maurits D.S. (2000). Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Sudipa, I Nengah. (2012). Kemampuan Menerjemahkan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia

Mahasiswa Quangxi China, Journal on Education and Literature, diunduh tanggal 10

Februari 2016.