Analisis Jurnal KK3A Kel.10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ygyggyygyg

Citation preview

i

ANALISIS JURNAL

DIAGNOSTIC APPROACH AND MANAGEMENT OF ACUTE ABDOMINAL PAINoleh:

Kelompok 10PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

ANALISIS JURNAL DIAGNOSTIC APPROACH AND MANAGEMENT OF ACUTE ABDOMINAL PAINdisusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Klinik IIIA dengan dosen Ns.Siswoyo, M.Kep.oleh:Indra KurniawanNIM 132310101021

Nurwahidah

NIM 132310101026PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan analisis jurnal yang berjudul Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain tepat pada waktunya. Analisis jurnal ini disusun untuk melengkapi serta memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik IIIA yang telah diberikan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah. Penyusunan analisis jurnal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan analisis jurnal ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa analisis jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan analisis jurnal selanjutnya.

Akhir kata semoga analisis jurnal ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jember, Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 11.2 Tujuan 21.3 Manfaat 2BAB 2. PEMBAHASAN 32.1 Judul Jurnal 32.2 Penulis/ Peneliti 32.3 Nama Jurnal . 32.4 Analisis Isi Jurnal 32.5 Implikasi Keperawatan 6BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN JURNAL

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri perut adalah nyeri yang dirasakan di antara dada dan region inguinalis. Nyeri perut bukanlah suatu diagnosis, tapi merupakan gejala dari suatu penyakit. Nyeri akut abdomen didefinisikan sebagai serangan nyeri perut berat dan persisten, yang terjadi tiba-tiba serta membutuhkan tindakan bedah untuk mengatasi penyebabnya. Appley mendefinisikan sakit perut berulang sebagai serangan sakit perut yang berlangsung minimal 3 kali selama paling sedikit 3 bulan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir dan mengganggu aktivitas sehari-hari (Markum, 1999).

Dari hasil penelitian 7% kasus yang disebabkan oleh kelainan organik yang akan menimbulkan sakit perut (Apley, 1959), hal ini meningkat terhadap berbagai kondisi seperti konstipasi, abdominal, gastritis, ulkus peptikum dihubungkan denganHelycobacter pyloridan irritable bowel syndrome. Penyebab intra-abdominal dapat diklasifikasikan lagi menurut penyebab dari dalam saluran cerna, ginjal, dan lain-lain. Penyebab sakit perut berulang yang terbesar adalah faktor psikofisiologi (Boediarso, 2009). Kelainan organik sebagai diagnosis banding penyebab sakit perut berulang telah banyak dilaporkan, tetapi hanya ditemukan pada 5-15,6% kasus. Pada garis besarnya kelainan organik sebagai penyebab sakit perut berulang dapat dibagi menurut penyebab intra-abdominal dan extra-abdominal. Penyebab intra-abdominal dapat diklasifikasikan lagi menurut penyebab dari dalam saluran cerna, ginjal, dan lain-lain. Dapat pula dilihat kelainan organik sebagai penyebab sakit perut. Penyebab sakit perut berulang yang terbesar adalah faktor psikofisiologi.

1.2 Tujuan

Tujuan dari analisis jurnal ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan Klinik IIIA. Dan selain itu bertujuan agar mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan mampu mengetahui dan memahami tentang konsep teori penanganan pada pasien dengan keluhan nyeri akut sehingga berguna dalam membuat ataupun memberi asuhan keperawatan.1.3 Manfaat

Memberikan konsep dasar tentang nyeri akut pada abdomen dan cara penanganannya. Mahasiswa mengetahui bagaimana etiologi, cara melakukan pemeriksaan fisik pada abdomen dan cara mengobati pada pasien yang mengalami nyeri abdomen. Sehingga menambah pengetahuan pada mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan dalam memberi asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri abdomen akut.BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Judul Jurnal

Diagnostic Approach And Management Of Acute Abdominal Pain2.2 Penulis/ Peneliti

Murdani Abdullah, M. Adi Firmansyah2.3 Nama Jurnal

Vol 44 Number 4 October 2012 Diagnostic approach and management of acute abdominal pain2.4 Analisis Isi JurnalAkut abdomen merupakan istilah yang digunakan untuk gejala gejala dan tanda tanda dari nyeri abdomen dan nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada penderita dengan keadaan intra-abdominal akut yang berbahaya (B.T, Cooper, 1999). Akut abdomen adalah suatu kelainan non- traumatik yang timbul mendadak dengan gejala utama di daerah abdomen. Nyeri abdomen merupakan salah satu masalah yang sering ditemui.Semua pasien dengan nyeri abdomen harus menjalani evaluasi untuk menegakkan diagnosis sehingga pengobatan tepat waktu dan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Kasus nyeri abdomen tercatat 5% sampai 10% dari semua kunjungan gawat darurat atau 5 sampai 10 juta pasien di AS (Graff LG, Robinson D, 2001). Studi lain menunjukkan bahwa 25% dari pasien yang datang ke gawat darurat mengeluh nyeri perut (Cordell WH et all, 2002). Diagnosis bervariasi sesuai untuk kelompok usia, yaitu anak dan geriatri. Sebagai contoh nyeri perut pada anak-anak lebih sering disebabkan oleh apendisitis, sedangkan penyakit empedu, usus diverticulitis, dan infark usus lebih umum terjadi pada bayi (Graff LG, Robinson D, 2001).Kegawatan abdomen yang datang ke RS berupa kegawatan bedah atau non-bedah. Seiring semakin canggihnya pemeriksaan, baik pemeriksaan radiologi dan endoskopi, tata laksana pasien dengan akut abdomen juga semakin luas selain terapi farmakologi dan terapi bedah. Endoskopi teraupetik, terapi radiologi dan terapi melalui laparoskopi merupakan modalitas yang biasa dilakukan.Secara umum, nyeri abdomen dikategorikan berdasarkan onsetnya, akut atau kronik. Onset mendadak yang bertahan selama kurang dari 24 jam dianggap sebagai nyeri abdomen akut. Disini pasien mengeluh merasakannyeri yang sangat hebat timbul di daerah abdomen. Nyeri abdomen itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu nyeri visceral dan parietal. Nyeri visceral diinterpretasikan sebagai nyeri tumpul, hipertonik otot, sensasi terbakar, dan tidak terlokalisasi dengan baik. Sedangkan nyeri parietal terasa tajam, mendadak, terlokalisasi dengan baik dan seringkali bertambah buruk dengan adanya gerakan dan getaran. Istilah nyeri alih (reffered pain) digambarkan sebagai nyeri yang terasa jauh dari organ terlibat. Nyeri timbul ketika ada penyatuan neuron afferent visceral dengan neuron afferent parietal dari regio anatomi yang berbeda pada second-order neurons di medulla spinalis dan pada segmen spinal yang sama.

Inflamasi diafragma yang disebabkan oleh ruptur limpa atau subphrenic hematoma dapat dirasakan sebagai nyeri bahu (Kehr sign). Dan ada beberapa bagian tempat nyeri alih (referred pain) yang sering dilaporkan. Nyeri abdomen akut dapat disebabkan oleh berbagai etiologi seperti appendisitis, kolik bilier, kolisistitis, divertikulitis, obstruksi usus, perforasi viskus, pankreatitis, peritonitis, salpingitis, adenitis mesenterika dan kolik renal. Sebuah studi yang dilakukan oleh Irvin menemukan bahwa penyebab paling umum dari sakit perut akut di Departemen Darurat adalah nyeri non-spesifik perut (35%), radang usus buntu (17%), obstruksi usus (15%), urologi menyebabkan (6%), gangguan empedu (5%), penyakit divertikular (4%), dan pankreatitis (2%). Terkadang etiologi nyeri abdomen dapat diprediksi berdasarkan lokasi dan tipe nyeri. Perlu diperhatikan pula bila terdapat keluhan lain seperti mual, muntah, anoreksia, kembung, tinja cair dan konstipasi.

Untuk pemeriksaan fisik dimulai dengan menilai keadaan umum pasien dan status Airway, Breathing, Circulation. Observasi kemampuan komunikasi pasien, pola nafas, posisi di tempat tidur, dan ekspresi wajah, serta dilakukan auskultasi bising usus. Beberapa tanda karakteristik yang sering digunakan untuk membantu memperkirakan penyebab nyeri abdomen, antara lain Murphys sign, ketegangan otot saat palpasi di McBurneys point, Corvoiser sign, Cullens sign, dan Chest board phenomenon. Pada pasien nyeri abdomen akut sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah lengkap, elektrolit serum, ureum, kreatinin, glukosa darah dan urinalisis. Tes kehamilan sebaiknya dilakukan pada semua wanita usia reproduktif dengan nyeri abdomen. Tes fungsi hepar dan amilase serum. Radiografi polos abdomen tiga posisi untuk menentukan adanya tanda perforasi, ileus, dan obstruksi usus. Tes rutin lain yaitu USG abdomen.

Beberapa penelitian melaporkan penatalaksanaan dini dengan pemberian analgesik dapat menghilangkan nyeri dan tidak mengaburkan diagnosis. Analgesik yang sering digunakan yaitu opioid. Antibiotik yang tepat sebaiknya diberikan sesuai dengan indikasi, seperti peritonitis. Antibiotik spektrum luas dapat diberikan ketika menetapkan diagnosis kerja nyeri abdomen tanpa menunggu hasil tes kultur.Keputusan untuk melakukan tindak bedah pada akut abdomen sangat bergantung pada diagnosis. Jika sulit ditentukan apakah diperlukan operasi atau tidak, sebaiknya pasien dipantau dengan seksama dan berulang-ulang diperiksa kembali. Sementara itu, saluran cerna diistirahatkan dengan memuaskan pasien, dekompresi lambung dengan pemasangan pipa lambung, dan pemberian infus. Hampir semua kelainan akut abdomen memerlukan pembedahan untuk mengatasi penyebabnya. Beberapa keadaan seperti kolesistitis akut, pankreatitis akut, atau radang panggul pada tahap tertentu dapat ditanggulangi tanpa pembedahan. Sedangkan algororitma dari evaluasi pendekatan pada pasien dengan nyeri abdomen ABC, CT, FAST, RLQ, RUQ, USG adalah sebagai berikut:

2.5 Implikasi Keperawatan

Sehubungan dengan hal tersebut diatas alasan penulis mengambil kasus akut abdomen dan komplikasi akut abdomen adalah untuk meningkatkan peran dan fungsi perawat dalam hal memperbaiki derajat kesehatan khususnya mengatasi masalah penyakit akut abdomen dan komplikasinya yang ditimbulkan terutama dalam hal pelaksanaan asuhan keperawatan meliputi aspek promotif, preventif, rehabilitatif untuk mencegah, mengurangi angka kejadian atau komplikasi serta mempercepat proses pemulihan. Sekaligus perawat membantu pasien dengan melakukan implementasi manajemen nyeri seperti guided imagery. BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akut abdomen merupakan istilah yang digunakan untuk gejala gejala dan tanda tanda dari nyeri abdomen dan nyeri tekan yang tidak spesifik. Nyeri abdomen merupakan salah satu masalah yang sering ditemui. Semua pasien dengan nyeri abdomen harus menjalani evaluasi untuk menegakkan diagnosis sehingga pengobatan tepat waktu dan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Kegawatan abdomen yang datang ke RS berupa kegawatan bedah atau non-bedah. Secara umum, nyeri abdomen dikategorikan berdasarkan onsetnya, akut atau kronik. Nyeri abdomen itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu nyeri visceral dan parietal. Nyeri abdomen akut dapat disebabkan oleh berbagai etiologi seperti appendisitis, kolik bilier, kolisistitis, divertikulitis, obstruksi usus, perforasi viskus, pankreatitis, peritonitis, salpingitis, adenitis mesenterika dan kolik renal. Manajemen abdomen akut disesuaikan dengan etiologi dari nyeri abdomen tersebut. Sedangkan algororitma dari evaluasi pendekatan pada pasien dengan nyeri abdomen ABC, CT, FAST, RLQ, RUQ, USG.3.2 SaranDiharapkan bagi pelayanan kesehatan khususnya perawat bisa memahami tentang konsep pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri abdomen akut, sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perawat bisa memberikan asuhan keperawatan yang optimal sesuai tanda dan gelaja yang dialami pasien.DAFTAR PUSTAKA

Boediarso A. Sakit perut. Dalam: Juff rie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS, penyunting. Buku Ajar Gastroenterologi-hepatologi. Jilid I. Jakarta: IDAI; 2010.h.14965.Cooper , B.T . Et.Al. 1999. Manual Gastroenterologi. Jakarta : BinaRupa Aksara.Cordell Wh, Keene Kk, Giles Bk, Et Al. 2002. The High Prevalence Of Pain In Emergency Medical Care. Am J Emerg Med; 20:165-169.Graff Lg, Robinson D. 2001. Abdominal Pain And Emergency Department Evaluation. Emerg Med Clin North Am; 19:123-136.Markum AH. Sakit perut. Dalam: Saluran cerna. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 1999.h.4937.