ANALISIS GELOMBANG.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    1/17

    ANALISIS GELOMBANG

    1. Proses Hindcasting

    Gelombang yang terjadi di lautan disebabkan oleh beberapa hal, salah satu penyebab

    dominan terjadinya gelombang adalah adanya hembusan angin.Semakin kuat hembusan

    angin, gelombang yang dibangkitkan akan semakin besar. Pengukuran gelombang langsung

    dilapangan butuh waktu lama dan biaya sangat mahal, sehingga dilakukan proses peramalan

    data gelombang berdasarkan data angin atauhindcasting.

    Data angin berikut informasi mengenai arahnya diperlukan sebagai data masukan

    dalam peramalan gelombang. Arah angin dinyatakan dalam bentuk delapan penjuru arah

    angin (Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut).

    Gelombang laut yang diramal adalah gelombang yang berada dalam pada suatu

    perairan yang dibangkitkan oleh angin,merambat kearah pantai dan pecah seiring dengan

    mendangkalnya kedalaman perairan didekat pantai.Gelombang yang terbentuk memiliki

    energi.Untuk melakukan perencanaan kekuatan suatu bangunan pantai diperlukan suatu

    gelombang perencanaan, dimana bangunan direncanakan untuk dapat memikul gaya

    gelombang tersebut. Gelombang yang diramalkan merupakan besar gelombang dalam kurun

    waktu periode tertentu.

    Hasil peramalan gelombang berupa tinggi dan periode gelombang signifikan untuk

    setiap arah angin yang menyebabkan terbentuknya gelombang. Untuk mendapatkan

    gelombang rencana, dilakukan proses peramalan gelombang berdasarkan data angin jangka

    panjang. Tahapan proses hindcasting secara umum digambarkan dalam diagram alir pada

    Gambar 1.

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    2/17

    Gambar 1 Diagram alir proseshindcasting.

    a. Fetch Efektif

    Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki arah dan kecepatan

    angin yang relatif konstan. Penghitungan panjang fetch efektif dilakukan dengan

    menggunakan bantuan peta topografi/batimetri lokasi yang ditinjau dengan skala yang cukup

    besar, hal ini dimaksudkan agar dapat terlihat pulau-pulau atau daratan yang mempengaruhi

    pembentukan gelombang di lokasi tersebut. Area dalam radius perairan yang melingkupi

    suatu titik dimana dalam area tersebut angin bertiup dengan kecepatan konstan dari arah

    manapun menuju titik tertentu disebutfetch efektif.

    Dasar Perhitungan Fetch Efektif

    Penentuan titikfetch diambil pada posisi laut dalam dari lokasi perairan yang ditinjau. Hal ini

    karena gelombang laut yang dibangkitkan oleh angin terbentuk di laut dalam, kemudian

    merambat ke arah pantai dan mengalami gelombang pecah (breaking) seiring denganterjadinya pendangkalan (shoaling) di perairan dekat pantai. Panjang fetch efektif dihitung

    untuk 8 arah mata angin utama.Prosedur penentuan panjang fetch efektif adalah sebagai

    berikut :

    1. Menentukan titik dan lokasi yang hendak ditinjau.

    2. Dengan menggunakan peta perairan lokasi studi dengan titik pusat di titik lokasi yang

    ditinjau. Buat garis 8 (delapan) arah utama angin, yaitu : Utara, Timur Laut, Timur,

    Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut.

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    3/17

    3. Tarik garis fetch dengan penyimpagan sebesar 50

    dan -50

    dari suatu arah utama sampai

    pada batas area arah mata angin yang lain. Pengambilan nilai 50

    ini dilakukan mengingat

    adanya keadaan bahwa angin bertiup dalam arah yang bervariasi, maka panjang fetch

    diukur dari titik pengamatan dengan interval 50

    tiap garis. Tiap arah utama memiliki 9

    garisfetch.

    4. Hitung panjang fetch tersebut sampai menyentuh daratan terdekat, kemudian kalikan

    dengan skala peta.

    5. Hitung panjangfetch efektif dengan menggunakan persamaan berikut :

    F = F cos

    cos

    Keterangan :

    Fi = Panjangfetch ke-i

    = Sudut pengukuranfetch ke i

    i = Nomor pengukuranfetch

    k = Jumlah pengukuranfetch

    Jumlah pengukuran i untuk tiap arah mata angin tersebut meliputi pengukuran-pengukuran

    dalam wilayah pengaruhfetch yaitu 22,50

    searah jarum jam dan 22,50

    berlawanan arah jarum

    jam.

    Panjang atau pendeknya fetch sangat menentukan karakteristik geombang hasil dari

    peramalan gelombang. Kondisi pertama, jika fetch sangat panjang kondisi ini disebut time

    limited. Kondisi kedua, jikafetch terbatas kondisi ini disebutfetch limited. Pada kondisifetch

    limited kita harus memeriksa apakah durasi bertiupnya angin cukup atau tidak untuk

    membangkitkan gelombang, sebelum kita mencari tinggi gelombang dan perioda gelombang

    rencana.

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    4/17

    Perhitungan Fetch Efektif

    Daerah pembentukan gelombang di lokasi Buleleng yang ditinjau dapat dilihat pada Gambar

    3. Fetch digambarkan untuk 8 arah utama mata angin, yaitu : Utara, Timur Laut, Timur,

    Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut.

    Gambar 3 Penggambaranfetch Efektif Lokasi Buleleng

    Gambar 3 Penggambaranfetch Efektif Lokasi Buleleng

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    5/17

    Tabel 1. Fetch Efektif Arah Utara, Timur Laut, timur, Tenggara

    Arah Utama Sudut (o)

    Panjang

    Fetch (m)

    Panjang

    Fetch

    Efektif (m)

    Utara

    0 0 200000 0

    200000

    5 5 200000 5

    10 10 200000 10

    15 15 200000 15

    20 20 200000 20

    355 355 200000 5

    350 350 200000 10

    345 345 200000 15

    340 340 200000 20

    Timur Laut 25 25 200000 20

    200000

    30 30 200000 1535 35 200000 10

    40 40 200000 5

    45 45 200000 0

    50 50 200000 5

    55 55 200000 10

    60 60 200000 15

    65 65 200000 20

    Timur 70 70 200000 20

    157961

    75 75 200000 15

    80 80 200000 10

    85 85 200000 5

    90 90 200000 0

    95 95 200000 5

    100 100 76093.2677 10

    105 105 71894.2626 15

    110 110 69052.348 20

    Tenggara 115 115 54673.1915 20

    144885

    120 120 60523.9076 15

    125 125 60620.0261 10

    130 130 69279.8133 5

    135 135 767141.135 0

    140 140 81884.4133 5

    145 145 83768.6405 10150 150 78859.1107 15

    155 155 26788.6378 20

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    6/17

    Tabel 2. Fetch Efektif Arah Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut

    Arah Utama Sudut (o)

    Panjang

    Fetch (m)

    Panjang

    Fetch

    Efektif (m)

    Selatan

    160 160 23867.7608 20

    15946

    165 165 22338.2699 15

    170 170 18406.9149 10

    175 175 16559.8969 5

    180 180 14315.3354 0

    185 185 13193.9741 5

    190 190 12403.6416 10

    195 195 11471.1353 15

    200 200 11184.9033 20

    Barat Daya 205 205 11122.7712 20

    11677

    210 210 11091.5036 15215 215 11076.6005 10

    220 220 11342.7587 5

    225 225 11565.0593 0

    230 230 11817.1942 5

    235 235 11731.5235 10

    240 240 12529.9466 15

    245 245 12856.0229 20

    Barat 250 250 13857.105 20

    63250

    255 255 14482.1784 15

    260 260 16298.1152 10

    265 265 19435.5441 5

    270 270 23953.8494 0

    275 275 30320.7787 5

    280 280 44359.397 10

    285 285 130764.2651 15

    290 290 285552.6304 20

    Barat Laut 335 295 247504.223 20

    179474

    330 300 21781.3077 15

    325 305 200000 10

    320 310 200000 5

    315 315 147429.6622 0

    310 320 200000 5

    305 325 200000 10300 330 200000 15

    295 335 200000 20

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    7/17

    Berdasarkan data-data yang yang ada maka dilakukan peramalan gelombang untuk

    mendapat tinggi dan periode gelombang tiap jam yang bagan alirnya dapat dilihat pada

    Gambar 4. Presentase arah dan tinggi gelombang hasil hindcasting disajikan pada Tabel 4.

    Tinggi gelombang terbesar pada masing-masing arah disajikan pada Tabel 5 Grafik distribusi

    arah dan tinggi gelombang (waverose) disajikan pada Gambar 5.

    Gambar 3 Bagan Alir prosedur peramalalan gelombang

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    8/17

    Tabel 4 Presentase Jam Kejadian Gelombang Lokasi Buleleng Keseluruhan Tahun 2004-

    2014

    ArahTinggi Gelombang (m)

    3.75 Total

    Utara 1.65 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 1.67

    Timur Laut 1.98 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 1.99

    Timur 7.51 0.50 0.01 0.00 0.00 0.00 8.02

    Tenggara 36.64 1.18 0.04 0.00 0.00 0.00 37.86

    Selatan 30.42 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 30.45

    Barat Daya 7.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7.06

    Barat 5.97 0.99 0.06 0.00 0.00 0.00 7.02

    Barat Laut 4.23 0.83 0.37 0.31 0.11 0.08 5.93

    Total 100

    Tabel 5 Tinggi Gelombang Terbesar pada Masing-Masing Arah

    Tahun

    Tinggi Gelombang

    (m)

    UtaraTimur

    Laut

    Timur Tenggara SelatanBarat

    Daya

    BaratBarat

    Laut2004 1.31 0.98 1.72 1.84 0.67 0.55 0.88 0.41

    2005 0.73 0.55 1.43 1.58 0.79 0.39 0.93 2.15

    2006 0.65 0.14 0.94 1.28 0.79 0.40 1.29 2.46

    2007 0.38 0.76 1.67 1.05 0.77 0.54 1.63 4.31

    2008 0.28 0.55 0.90 1.45 0.83 0.32 1.58 2.67

    2009 0.43 0.35 1.02 1.29 0.76 0.40 1.29 3.17

    2010 0.35 0.53 0.16 0.22 0.14 0.34 1.45 2.67

    2011 0.00 0.00 0.18 0.18 0.00 0.00 0.00 0.00

    2012 0.21 0.32 1.49 0.77 0.78 0.54 1.51 4.51

    2013 0.42 0.69 1.28 1.00 0.81 0.51 1.75 2.57

    2014 0.13 0.34 1.53 0.74 0.56 0.32 1.67 2.50

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    9/17

    Gambar 4 Waverose Total Buleleng

    Distribusi arah gelombang terbesar bulanan yang terjadi berdasarkan perhitungan data

    angin tahun 2004-2014 adalah sebagai berikut:

    Januari : Barat

    Februari : Barat

    Maret : Tenggara

    April : Tenggara

    Mei : Tenggara

    Juni : Tenggara

    Juli : Tenggara

    Agustus : Tenggara

    September : Selatan

    Oktober : Selatan

    November : Tenggara

    Desember : Tenggara

    Setiap arah menimbulkan gelombang karena letak fetch terletak di laut dalam sesuai

    koordinat pengukuran data angin.

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    10/17

    Gambar 5 Grafik Hubungan Tinggi Gelombang Signifikan dengan Periode

    Gelombang Signifikan

    Dari grafik di atas dapat diketahui hubungan antara tinggi gelombang signifikan (Hs)

    dengan periode gelombang (Ts) yang terjadi di Pantai Tulamben berdasarkan data angin dari

    stasiun cuaca Buleleng dengan mendekati persamaan y = 4,816 x0,4803

    2. Peramalan Data Gelombang Periode Ulang

    Dari hasil hindcasting gelombang selama 10 tahun (2004 2014) diperoleh tinggi

    gelombang dan periode ggelombang signifikan. Namun dalam hal ini, hasil hindcasting

    gelombang pada tahun 2010 dan 2011 tidak digunakan untuk analisis karena data anginnya

    kurang baik yang bertiup hampir 1 tahun lamanya. Pada tabel 6 disajikan tinggi gelombang

    maksimum tiap tahun.

    Tabel 6. Rekapitulasi Gelombang Signifikan per Tahun

    Tahun Hs (meter) Ts (detik)

    2004 1.84 6.45

    2005 2.15 6.95

    2006 2.46 7.42

    2007 4.31 9.7

    2008 2.67 7.71

    2009 3.17 8.38

    y = 4.816x0.4803

    R = 0.9851

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    0 1 2 3 4 5

    PeriodeGelombangSignifikan(s)

    Gelombang Signifikan (m)

    Grafik Hubungan Hs dan Ts

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    11/17

    2012 4.51 9.93

    2013 2.57 7.58

    2014 2.5 7.48

    Pengolahan nilai tinggi gelombang rencana dilakukan dengan menggunakan beberapa

    distribusi yang pergitungannya dilakukan dengan bantuan software SMADA 2.0. sehingga

    diperoleh gelombang rencana tahunan yang disajikan pada Tabel 8 dan nilai errornya pada

    tabel 7. Gelombang ekstrim untuk setiap arah disajikan pada Tabel 9.

    Tabel 7. Nilai Error Perhitungan Gelombang Rencana Tahunan pada Berbagai Distribusi

    Jenis Distribusi Nilai Error

    Normal 0,109

    Lognormal 2 Parameter 0,091

    Lognormal 3 Parameter 0,093

    Pearson Type III 0,109

    Log Pearson Type III 0,069

    Gumbel 0,088

    Gelombang rencana yang digunakan adalah hasil perhitungan gelombang rencana

    tahunan dengan nilai error terkecil yaitu 0,069 dengan distribusi Log Pearson Type III

    Tabel 8. Gelombang Rencana dengan Periode Ulang

    Periode Ulang Tinggi Gelombang Ekstrim

    (m)

    Periode Gelombang

    Ekstrim (s)

    2 2.65 7.69

    3 3.07 8.25

    5 3.6 8.91

    10 4.37 9.78

    25 5.53 10.95

    50 6.55 11.88

    100 7.71 12.85

    200 9.03 13.86

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    12/17

    Tabel 9. Gelombang Ekstrim pada Tiap Arah

    Periode

    Ulang

    Tinggi Gelombang ekstrim Tiap Arah (m)

    Utara Timur

    Laut

    Timur Tenggara Selatan Barat

    Daya

    Barat Barat

    Laut2 0.41 0.52 1.35 1.2 0.79 0.44 1.45 2.75

    3 0.57 0.66 1.5 1.39 0.81 0.49 1.6 3.27

    5 0.79 0.79 1.65 1.58 0.81 0.53 1.71 3.77

    10 1.11 0.91 1.79 1.81 0.81 0.59 1.8 4.3

    25 1.59 1.02 1.94 2.06 0.82 0.65 1.87 4.87

    50 2.02 1.08 2.03 2.23 0.82 0.68 1.9 5.24

    100 2.49 1.12 2.1 2.39 0.82 0.72 1.92 5.57

    200 3.02 1.15 2.16 2.54 0.83 0.75 1.93 5.87

    3. Pengolahan Data Pasang Surut

    Data pasang surut yang digunakan berasal dari pencatatan elevasi selama 27 hari pada bulan

    Agustus-September 2013 di Tulamben. Pengambilan sampel elevasi muka air setiap 10

    menit, dilakukan proses perhitungan menggunakan bantuan program ERGTide, ERGRam,

    serta ERGElv dengan proses perhitungan yang telah dijabarkan sebelumnya. data yang

    dipergunakan dalam proses perhitungan akan di masukan pada lampiran . Grafik data pasang

    surut tiap jam disajikan pada Gambar 6. Data konstituen pasang surut beserta amplitudo dan

    beda fasanya hasil dari run program disajikan pada Tabel 8.

    Gambar 6. Data Pasang Surut Tulamben

    20

    20.5

    21

    21.5

    22

    22.5

    ElevasiMukaAir(m)

    Waktu (jam)

    Data Pasang Surut

    Elevasi Muka Air

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    13/17

    Tabel 8. Kosntituen, Amplitudo, Beda Fasa Tulamben

    Konstituen Amplitudo (m) Beda Fasa

    M2 30,33 160,22

    S2 18,35 -76,52

    N2 5,95 168,2

    K2 2,74 -5,14

    K1 34,19 216,48

    O1 19,23 232,51

    P1 13,56 133,89

    M4 1,47 157,12

    MS4 1,96 267,18

    SO 2171,66 -

    Dari gambar dapat dilakukan perhitungan penentuan jenis pasang surut dengan

    menggunakan bilangan formzal sehingga didapat jenis pasang surut campuran cenderung

    semi diurnal (dalam 1 hari terjadi 2 pasang dan 2 surut dengan H & T berbeda). Dibawah ini

    dijabarkan proses perhitungannya.

    Berikutnya dilakukan peramalan perubahan elevasi muka air pasang surut dengan

    periode ulang 18,6 tahun (jangka waktu 20 tahun adalah periode ulang pasang surut) yang

    merupakan satu periode ulang pasang surut dan dilakukan penentuan elevasi muka air acuan

    yang akan digunakan pada proses perencanaan struktur dermaga. Elevasi muka air untuk

    keperluan penentuan elevasi dermaga maupun kriteria desain dermaga. peramalan dilakukan

    dengan bantuan program ERGELV. Pada Tabel 9 berikut disajikan elevasi muka air acuan

    yang digunakan. Data kalibrasi hasil peramalan dengan data sebenarnya disajikan pada

    Gambar 7.

    1,135,1833,3023,1919,34

    2211 =

    +

    +=

    +

    +=

    SMOKF

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    14/17

    Gambar 7. Kalibrasi Data Hasil Peramalan dengan Data Sebenarnya

    20.8

    21.1

    21.4

    21.7

    22

    22.3

    22.6

    ElevasiMukaAir(m)

    Waktu (jam)

    Kalibrasi Data

    Elevasi Muka Air

    Hasil Peramalan

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    15/17

    LAMPIRAN WAVEROSE BULANAN

    JANUARI 2004-2014 FEBRUARI 2004-2014

    MARET 2004-2014 APRIL 2004-2014

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    16/17

    MEI 2004-2014 JUNI 2004-2014

    JULI 2004-2014 AGUSTUS 2004-2014

  • 8/9/2019 ANALISIS GELOMBANG.pdf

    17/17

    SEPTEMBER 2004-2014 OKTOBER 2004-2014

    NOVEMBER 2004-2014 DESEMBER 2004-2014