39
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG LISTING DI BEI Di susun oleh : Erwin badilahh (09876521) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2013

ANALISIS FAKTOR analisis saham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis saham

Citation preview

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG LISTING DI BEI

Di susun oleh :Erwin badilahh (09876521)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTujuan utama dari investor dalam berinvestasi adalah untuk memperoleh imbalan (return) atas investasinya, berupa deviden dan capital gain, yaitu selisih antara harga pasar saham dengan harga nominalnya. Selanjutnya tujuan perusahaan menerima investasi tersebut adalah untuk memperoleh hasil yang diharapkan (expected return), walaupun ada kemungkinan dihadapinya resiko. Dengan demikian dalam menghimpun dana dari masyarakat atau dana dari para pemegang saham, perusahaan berkewajiban untuk menjaga dan memelihara kondisi keuangan perusahaan dengan baik serta memperhatikan dan menjaga likuiditas, laverage, prospek perusahaan, profitabilitas dan kinerja (performance) perusahaan ( Mulyamah, 2000 ). Di pasar modal, fluktuasi harga saham yang terjadi sangat berperan bagi seorang investor untuk menentukan pilihan investasi yang akan dimasukan ke dalam portofolio, karena penanaman modal dalam bentuk saham merupakan suatu jenis investasi yang mengandung resiko relatif tinggi, maka diperlukan analisis yang akurat untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya fluktuasi harga saham yang akan dibeli.Bagi perusahaan yang go publik harga saham yang diperjualbelikan dibursa merupakan indikator nilai perusahaan. Sehingga apabila harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Apabila nilai perusahaan meningkat maka kemakmuran pemegang saham juga akan meningkat. Karena dengan harga saham yang meningkat tersebut maka pemegang saham akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi ( Husnan & Pudjiastuty, 1996 ). Harga saham yang diperjual belikan di bursa sangat berkaitan dengan prestasi yang dicapai oleh perusahaan. Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan selama periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik (Purnomo, 1998). Sedangkan bagi investor, pengambilan keputusan investasi memerlukan pertimbangan dan analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan (Hin, 2008:1). Calon investor harus mengetahui keadaan dan prospek perusahaan yang menjual surat berharganya. Hal ini dapat diperoleh dengan melakukan analisis fundamental. Analisis fundamental adalah metode analisis berdasarkan kinerja keuangan perusahaan (Tryfino, 2009:8). Kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan.Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi saham. Tetapi pada garis besarnya cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga dimasa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang, sedangkan analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasaran. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktivitas. Dengan analisis tersebut para analis mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. Dari sudut pandang investor, salah satu indikator untuk menilai prospek perusahaan adalah dengan melihat pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauhmana investasi yang akan dilakukan investor mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor (Tandelilin, 2001:240). Untuk itu, digunakan dua rasio profitabilitas utama, yaitu: return on equity (ROE) dan return on assets (ROA). Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisis, dimana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu: Pertumbuhan pendapatan (revenue growth) Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS) Rasio pertumbuhan EPS Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio) Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio) Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value) Rasio hutang perseroan ( debt ratio) Margin pendapatan bersih (net profit margin)

Dalam analisis fundamental, investor dapat melakukan analasis berdasarkan kemampuan perusahaan terutama menyangkut faktor-faktor yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan, seperti kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaan dimasa mendatang,laporan keungan dan sebagainya.Berdasarkan uraian di atas dan mengacu kepada analisis fundamental sebagai salah satu alat untuk menilai suatu saham, maka penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari faktor-faktor fundamental terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan batubara di bursa efek indonesiaPentingnya analisis faktor fundamental dalam pengaruh harga saham ialah analisis berdasarkan faktor-faktor fundamental yang akan mempengaruhi nilai nominal saham suatu perusahaan dengan mencoba melihat kondisi perekonomian, industri, prospek saham tersebut.Dalam melakukan analisis fundamental ada dua metode yang digunakan untuk menyaring saham-saham yang layak mendapat perhatian. Pertama, top-down (dari atas ke bawah), melihat faktor makro ekonomi terlebih dahulu untuk . Kedua, bottom-up (dari bawah ke atas) yang merupakan kebalikan dari metode top-down. Dalam metode ini, investor sudah yakin memilih saham incaran (informasi yang dapat membuat harga saham naik).Dalam berinvestasi, investor harus selektif dalam memilih tempat investasi. Salah satu alternatif tempat investasi yang perlu dipertimbangkan adalah dalam sektor pertambangan, alasannya investasi di sektor ini tetap memberikan peluang untuk mendapat keuntungan maksimal, karena sektor pertambangan memegang kendali dalam sektor perekonomian, seperti bahan bakar minyak yang merupakan kebutuhan pokok. Dengan naiknya harga minyak mentah dunia, batubara sekarang menjadi sumber energi utama dunia. Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan batubara dan meningkatkan pendapatan perusahaan.Sejumlah perusahaan pertambangan di Indonesia juga mengalami peningkatan pendapatan. Tak terkecuali pendapatan perusahaan tambang batubara seperti PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang beroperasi di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Semester I (Januari-Juni) 2012 mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan Semester I tahun 2012 tercatat Rp5,79 triliun atau meningkat dari periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp5,11 trliun. Kenaikan serupa juga dialami oleh beberapa perusahaan tambang batubara lainnya dalam kondisi perekonomian global yang sekarang ini kurang kondusif (www.kompas.co.id).Walaupun harga produk pertambangan terus meningkat, tetapi investasi di sektor pertambangan ini berjalan lambat. Terdapat tujuh masalah yang diindikasikan menghambat industri pertambangan, yaitu kepastian sistem kontrak karya, perbaikan sistem perpajakan dan royalti, penyelesaian konflik kepentingan tambang dengan peraturan kehutanan, penambangan tanpa izin, tumpang tindih peraturan pusat dan daerah, keadilan dalam divestasi kepemilikan asing, serta beda penafsiran atas peraturan (www.kompas.co.id). Oleh karena itu, timbul pertanyaan apakah sektor pertambangan ini masih layak digunakan untuk investasi walaupun laba yang dihasilkan tinggi karena harga komoditasnya terus meningkat. Laporan keuangan sangat berguna bagi investor untuk menentukan keputusan investasi yang terbaik dan menguntungkan. Berdasarkan analisa terhadap informasi laporan keuangan, investor bisa mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan alas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan. Selain itu, dari laporan keuangan dapat dilakukan analisis fundamental. Dari analisis fundamental tersebut dapat dilihat earning yang dihasilkan perusahaan dan ini sangat mempengaruhi investor. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Dari uraian tersebut, peneliti memilih judul: Analisis Faktor-Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Pertambangan Batubara yang Listing di BEI.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas,maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Bagaimana pengaruh dari faktor-faktor fundamental (ROA, ROE, EPS, PER, dan DPR) baik secara bersama-sama maupun secara individual terhadap harga saham, terhadap harga saham ?2. Variabel dari faktor fundamental (ROA, ROE, EPS, PER, dan DPR) manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham?

C. Tujuan PenelitianTujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor fundamental (ROA, ROE, EPS, PER, dan DPR) baik secara bersama-sama maupun secara individual terhadap harga saham.2. Untuk mengetahui variabel manakah dari faktor fundamental (ROA, ROE, EPS, PER, dan DPR) yang paling mempengaruhi harga saham.

D. Manfaat PenelitianDengan dilaksanakannya penelitian ini,diharapakan dapat memberikan manfaat yang luas antara lain :1. Sebagai bahan masukan bagi para pelaku pasar modal dalam melakukan analisis investasi pada saham perusahaan pertambangan batubara di bursa efek Indonesia,sehingga mampu menentukan pilihan yang tepat untuk dimasukan kedalam alternatif portofolio 2. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan memperkaya khasanah penelitian ilmiah di Indonesia pada umumnya dan Universitas Muhammadiyah Malang3. Sebagai tambahan wawasan bagi peneliti,terutama dalam perdagangan saham di bursa efek Indonesia4. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama penelitian selanjutnya

E. Tinjauan Penelitian TerdahuluSebelumnya penelitian ini telah dilakukan oleh Munifatur Rosyidah (2005). Penelitiannya berjudul Analisis Pengaruh Variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Pada Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Listing Di BEJ Tahun 2000-2004). Masalah yang diteliti adalah adakah pengaruh variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) balk secara serentak maupun secara parsial terhadap harga saham, dan juga variabel mana yang berpengaruh paling dominan terhadap harga saham. Dan hasilnya adalah bahwa secara serentak variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial diperolah hash l bahwa variabel Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, dan juga variabel Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham.

Ratna febriasari (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang go publik di bursa efek Indonesia Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia hanya Return On Equity (ROE). Disimpulkan pula bahwa ROE berpengaruh paling dominan terhadap harga saham, hal ini menunjukkan bahwa ROE menggambarkan efisiensi pengelolaan dana yang telah ditanam para pemegang saham.

Penelitian Dhita Ayudia Wulandari (2009) dengan judul Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham khususnya saham industri pertambangan dan pertanian. Industri pertambangan dan pertanian (agro bisnis) merupakan industri yang menjadi pilihan para calon investor, dikarenakan Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam. Metode pengambilan sample dilakukan dengan purposive sampling method. Dari seluruh perusahaan pada industri pertambangan hanya terdapat 10 perusahaan yang sesuai, sedangkan dari industri pertanian ada 8 perusahaan yang sesuai. Hasil Penelitian pada industri pertambangan menunjukkan seluruh variabel independent berpengaruh signifikan terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan. Sedangkan pada industri pertanian hanya variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, serta Beta yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial.Suyati dan Paulus Wardoyo (2010) melakukan penelitian tentang analsis faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham perusahaan real estate dan properti ( studi kasus di bursa efek indonesia periode 2006-2009 ) dari tiga variabel yaitu ROE, Debt to Equity Ratio dan Net profit Margin hanya Return on equity yang berpengaruh kepada harga saham sedangkan dua variabel lain tidak berpengaruhHubungan dengan peneliti,bahwa beberapa varibel faktor fundamental ROA, ROE, Book Value, Devident payout ratio dan Debt equity ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham

F. LITERATUR REVIEW / TINJAUAN PUSAKA1. Pengertian Pasar ModalPasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin,2001), sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek,oleh karena itu bursa efek merupakan arti pasar modal secara fisik. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian,karena dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien.Di dalamm mekanisme pasar modal terbagi atas dua yaitu : pasar perdana ( Primary Market )Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan pasar sekunder ( Secondary Market )Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.

2. Pengertian dan Jenis-jenis sahamSaham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan surat saham dimana porsinya sesuai dengan besarnya kepemilikan.Dengan memiliki saham suatu perusahaan ,maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan,setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan (Tandelilin,2001). Saham dapat dibedakan menjadi saham prefern dan saham biasa,saham prefern merupakan saham yang mempunyai kombinasi karakteristik obligasi maupun saham biasa.Pemegang saham prefern akan mendapatkan hak atas pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang obligasi dan hutang.Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa saham prefern tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan,seperti layaknya saham biasa. Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan,oleh karena itu,pemegang saham biasa mempunyai hak suara dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam RUPS. Investor yang membeli saham tidak memperoleh pendapatan tetap,sehingga lebih beresiko dibandingkan obligasi atau saham prefern. Namun demikian investor dapat memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk memperoleh keuntungan yang biasa disebut dengan capitalgain.Harga saham yang terjadi di pasar akan sangat berarti bagi perusahaan karena harga tersebut akan menentukan besarnya nilai perusahaan. Dipasar modal Indonesia,semua saham yang beredar merupakan saham atas nama,sehingga jika satu dan lain hal menyangkut pengakuan kepemilikan saham secara sah maka diperlukan proses registrasi atas saham

3. Penilaian Harga Saham Penilaian harga saham dilakukan untuk menentukan saham-saham manakah yang paling menguntungkan bagi investor.Dalam membeli atau menjual saham,investor akan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar saham bersangkutan.Jika harga pasar suatu saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya berarti saham tersebut tergolong mahal sehingga menguntungkan untuk dijual dan sebaliknya. Dalam penilaian harga saham terdapat dua metode analisis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal berupaya untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mempergunakan data-data historis. Dengan kata lain,keputusan analisis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh data-data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data masa lalu tersebut akan mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga saham di masa datang Analsis Fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuntungan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang menerbitkan saham tersebut. Analisa fundamental berlandaskan kepercayaan bahwa nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan saham tersebut ( Murtanto dan Harkivent ,2000 ). Jika prospek suatu perusahaan publik adalah sangat kuat dan baik maka harga saham perusahaan tersebut akan merefleksikan kekuatan tersebut dengan adanya peningkatan harga.Hal ini sejalan dengan pernyataan payamta bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan

4. Faktor yang mempengaruhi harga sahama. Aspek Fundamental Menurut wahyuni aspek fundamental secara umum dapat diartikan sebagai faktor internal perusahaan yang digambarkan dalam laporan keuanganSelanjutnya Abarbanell dab bushee menggunakan enam variabel dalam informasi keuangan untuk menguji perubahan yang terjadi pada harga saham yaitu:1) Persediaan yaitu aset yang dimiliki perusahaan untuk dijual kepada pembeli,bagi yang perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur persediaanya terdiri dari tiga macam yaitu bahan baku,barang dalam proses,barang siap dijual2) Piutang dagang yaitu aset yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari adanya transaksi penjualan yang memperbolehkan pembeli untuk tidak membayar secara tunai3) Pengeluaran modal yaitu pengeluaran untuk aset tetap4) Laba kotor yaitu ukuran mengenai laba suatu perusahaan yang sifatnya umum dan merupakan selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan 5) Beban penjualan dan administrasi disebut juga biaya operasional yaitu semua biaya yang terkait dengan penjualan barang dan biayauntuk menjalankan kegiatan perushaan6) Tingkat pajak efektif merupakan realisasi pajak yang dibayarkan oleh perusahaan Prinsip-prinsip analisis fundamental:1. Reaksi berantai, semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar pula pengaruhnya terhadap nilai indek saham.2. Jarak informasi, semakin dekat informasi dengan suatu indek saham, semakin besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) disbanding informasi dari luar negeri.3. Sumber berita, semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai indek saham.4. Jenis berita, berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap indek saham suatu Negara disbanding berita lainnya, seperti politik, social atau budaya

b.Aspek TeknikalAnalisis teknikal adalah merupakan suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume Pada awalnya analisis teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisis teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif, Indeks pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu menganalisis pola grafik.Analisis teknikal dikenal secara luas di antara para pedagang saham (atau dikenal dengan sebutan "trader") dan para profesional dibidang keuangan, namun dalam dunia akademis dianggap sebagai pseudosains or "voodoo finance;" it receives little or no direct support from academic sources and is considered akin to "astrology."Akademisi seperti Eugene Fama mengatakan bahwa pembuktian analisis teknikal ini sangat tipis dan inkonsisten yang merupakan " bentuk kekurangan " dari tehnik yang diterima secara umum yaitu Hipotesa pasar efisien Ekonom bernama Burton Malkiel berargumen bahwa "Analisis teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia akademis" dan selanjutnya ia mengatakan pula bahwa " dalam bentuknya yang merupakan hipotesa efisien pasar yang lemah maka engka tidak akan dapat memprediksi harga saham kedepannya berdasarkan harga yang lampauDalam pasar valuta asing, analisis teknis ini lebih banyak digunakan para praktisi dibandingkan penggunaan analisis fundamental Beberapa studi internal mengindikasikan bahwa aturan perdagangan tehnikal ini dapat menghasilkan imbal hasil yang konsisten pada periode hingga tahun 1987, kebanyakan penelitian akademis menitik beratkan pada sifat alamiah dari posisi anomali dari pasar mata uang Terdapat spekulasi bahwa anomali ini terjadi sebagai akibat dari adanya intervensi bank sentral.Rumus EPSRumus : Laba Bersih/ Jumlah lembaran Saham UmumRumus PERRumus : Harga pasar saham per lembar saham/ Earnings Per ShareRumus BVSRumus : Total Ekuitas/ Jumlah SahamRumus ROARumus : (Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Assets) x 100%Rumus ROERumus : ( Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Ekuitas ) x 100%Rumus ROIRumus : ( Laba Usaha Setelah Pajak / Total Rata rata Aktiva ) x 100%Rumus PBVRumus : Harga Saham/ BVSRumus DERRumus : Total Hutang/ Total Ekuitas

G. X1 = Debt Equity ratioKERANGKA PEMIKIRAN

X2 = Book Value

Y = HARGA SAHAMX3 = ROA

X4 = ROE

X5 = net profit margin

X6 = Devident payout ratio

Keterangan :X1 = independent variableY = Dependent Variable X2 = independent variableX3 = independent variableX4 = independent variableX5 = independent variableX6 = independent variable

H. PENGEMBANGAN HIPOTESIS Analisis Faktor Fundamental dan Resiko sistematik terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta,penelitan yang dilakukan oleh Anastasia,N,Yanny,W.G dan Imelda, W, pada tahun 2003 menghasilkan Faktor fundamental ( ROA,ROE,Book Value,Devident payout ratio dan Debt equity Ratio ) dan resiko sistematik mempuntai pengaruh yang signifikan terhadap harga sahamH1: ROA,ROE,Book Value,Devident payout ratio dan Debt equity Ratio dan resikosistematik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham Analisis Pengaruh Beberapa variabel Fundamental terhadap harga saham dan laba per saham ( studi kasus pada industri properti yang go public di bursa efek jakarta ) penelitian yang dilakukan oleh moeljadi pada tahun 2004 menghasilkan variabel persediaan,piutang,pengeluaran modal,laba kotor, beban penjualan dan adminstrasi,tingkat pajak efektif,kualitas laba,berpengaruh terhadap harga saham dan laba per sahamH2 : variabel persediaan,piutang,pengeluaran modal,laba kotor, beban penjualan danadminstrasi,tingkat pajak efektif,kualitas laba berpengaruh terhadap hargasaham dan laba per lembar saham Analsis Faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham perusahaan real estate dan properti ( studi kasus di bursa efek indonesia periode 2006-2009 ) penelitian yang dilakukan oleh Suyati dan Wardoyo,Paulus menghasilkan tiga variabel yaitu ROE,debt to equity ratio dan net profit margin hanya Return on equity yang berpengaruh kepada harga saham sedangkan dua variabel lain tidak berpengaruhH3 : variabel Return on equity berpengaruh terhadap harga saham

I. METODE PENELITIAN

Identifikasi jenis penelitian :jenis penelitian asosiatif karena penelitian ini bertujuan menganalisa hubunganvariabel satu dengan variabel yang lainPenelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel dari faktor fundamental terhadap harga saham, dari beberapa faktor tersebut mempengaruhi terhadap harga saham

Populasi dan SampelPopulasi yang diambil sebagai obyek penelitian adalah 21 perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan 2009-2012Teknik sampel adalah purposive sampling karena populasi yang dijadikan sampling karena populasi memenuhi kriteria tertentu sesuai yang dikehendaki,dengan kriteria : Perusahaan bergerak di bidang pertambangan batubara Perusahaan yang selalu terdaftar di BEI selama periode pengamatan (2009-2012)Memiliki data yang lengkap sesusai dengan variabel penelitian

Identifikasi dan Pengukuran variabel penelitian : Pertumbuhan pendapatan (revenue growth) Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS) Rasio pertumbuhan EPSEPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredarRasio adalah digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)P/E Ratio = Harga saham / EPSBiasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis. Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar sahamRasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan dimana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut. Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut Rasio hutang perseroan ( debt ratio)Debt Ratio = Total Utang / Total AsetRasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Misalnya, rasio hutang 30% artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan. Margin pendapatan bersih (net profit margin)Margin pendapatan bersih= Pendapatan bersih / Total penjualanNet profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan. Jenis data dan Sumber data

Jenis data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan dan data di bursa efek Indonesia tahun 2009-2012, jenis data yang diperlukan merupakan laporan keuangan perusahaanSumber data yang diperlukan dalam penelitian ini data internal karena membutuhkan laporan keuangan perusahaan tersebut,sumber data ini sumber data internal karena mengambil dari perusahaan tersebut,tidak eksternal dari luar perusahaan

Teknik pengumpulan dataTeknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi merupakan data sekunder, karena tidak secara langsung melainkan hanya mengambil dari pihak perusahaan

Teknik Analisis data Mengidentifikasi catatan-catatan atau dokumen yang diperoleh dari perusahaan seperti laporan keuangan Melakukan identifikasi variabel Return On Equity, Net Profit Margin Debt to Equity ratio Analisis Regresi Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnin Ratio (PER), Book Value Per Share (BVS), Return on Asset (ROA), Return On Total Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV), Debt To Equitty Ratio(DER), dan resiko sistematis (BETA) terhadap harga saham pada perusahaan industri pertambangan digunakan analisis regresi berganda.Adapun model yang akan di uji dalam penelitian ini adalah :Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + ePenjelasan :Y = Harga Saham X6 = ROIa = Konstanta X7 = PBVX1= EPS X8 = DERX2= PER X9 = Resiko SistematisX3 = BVS e = Tingkat KesalahanX4 = ROA b1 b9 = Koefisien KorelasiX5 = ROE

Menginterpretasi dan menyimpulkan hasil analisis.

DAFTARPUSTAKA

Vibby Santo. 2006. When to BUY and SELL. JakartaSyamsir, Hendra. 2004. Solusi Investasi di Bursa Saham Indonesia.PT Elex Media Komputido. Jakarta.Wira. Desmond. 2011. Analisis Fundamental saham. Exceed. Jakarta.Murhadi . Werner R. 2010 . Analisis Saham : Pendekatan Fundamental. Indeks . Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Analisis Fundamental. Wikipedia Ensiklopedia Bebas.