28
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 Erwin Nur Hidayat Marsono,SE.,M.Adv., Acc., Akt ABSTRACT This study aims to know and to analize the influence between the firm size, asset structure, profitability, and sales growth to capital structure of manufacture companies which listed in Indonesian Stock Exchange in 2008-2010 period. This study also reviews the variables that are used because there are differences in the results of previous researches. This research uses quantitative approach. It uses secondary data from ICMD (Indonesian Capital Market Directory) and has registered in Indonesian Stock Exchange with period three years from 2008 to 2010. The method of the research is purposive sampling which define as a sample of taking method which take an object by certain criterias. The amount of samples which require to the criteria are 18 sectors from manufacture company in Indonesian Stock Exchange. This result of research shows that parcially the influencial variabel to capital structure are firm size and profitability where as the variable of asset

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2008-2010

Erwin Nur Hidayat

Marsono,SE.,M.Adv., Acc., Akt

ABSTRACT

This study aims to know and to analize the influence between the firm size,

asset structure, profitability, and sales growth to capital structure of manufacture

companies which listed in Indonesian Stock Exchange in 2008-2010 period. This

study also reviews the variables that are used because there are differences in the

results of previous researches.

This research uses quantitative approach. It uses secondary data from

ICMD (Indonesian Capital Market Directory) and has registered in Indonesian

Stock Exchange with period three years from 2008 to 2010. The method of the

research is purposive sampling which define as a sample of taking method which

take an object by certain criterias. The amount of samples which require to the

criteria are 18 sectors from manufacture company in Indonesian Stock Exchange.

This result of research shows that parcially the influencial variabel to

capital structure are firm size and profitability where as the variable of asset

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

structure and sales growth are not influential to capital structure. Simultatily, the

firm size, asset structure, profitability and sales growth are influencial to capital

structure. The influence is 0,116 or 11,6%. The other 88.4% influenced by

another factors outside the research.

Keywords: Capital Structure, Firm Size, asset structure, profitability, and sales

growth.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

PENDAHULUAN

Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

fungsi keuangan. Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi

perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Dalam mengelola fungsi

keuangan salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar

perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk

kegiatan operasinya dan mengembangkan usahanya. Pendanaan ini bisa

bersumber dari dana sendiri, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang

jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

Kebutuhan akan modal sangat penting dalam membangun dan menjamin

kelangsungan perusahaan selain faktor pendukung lainnya. Modal dibutuhkan

setiap perusahaan, apalagi jika perusahaan tersebut akan melakukan ekspansi.

Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan berapa besarnya modal yang

dibutuhkan untuk memenuhi atau membiayai usahanya. Kebutuhan akan modal

tersebut dapat dipenuhi dari berbagai sumber dan mempunyai jenis yang berbeda-

beda. Modal terdiri atas ekuitas (modal sendiri) dan hutang (debt), perbandingan

hutang dan modal sendiri dalam struktur finansial perusahaan disebut struktur

modal (Suad Husnan, 2004).

Dalam menilai apakah struktur modal perusahaan telah memadai, terlebih

dahulu dilihat dari komposisi sumber daya yang diperoleh perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu ditemukan adanya research gap dari

keempat variabel independen yang digunakan untuk mempengaruhi struktur

modal. Keempat variabel independen yang bisa mempengaruhi tersebut menurut

Arli (2010) adalah ukuran perusahaan, resiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan

profitabilitas. Berbeda halnya penelitian yang di lakukan oleh Trisna (2010),

variabel independen yang digunakan dalam mempengaruhi struktur modal dari

suatu perusahaan adalah ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, struktur

aktiva dan profitabilitas.

Berdasarkan perbedaan variabel penelitian tersebut, maka perlu diuji

pengaruh lebih lanjut dari keempat variabel independen yang digunakan dalam

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

penelitian yaitu ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva dan

profitabilitas. Penelitian lebih lanjut ini dimaksudkan untuk menguji kembali

validitas variabel independen yang mempengaruhi struktur modal dari tahun ke

tahun.

Struktur modal bagi perusahaan sendiri dibutuhkan agar kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien dalam

rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan rumusan

masalah diatas, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menjelaskan faktor faktor

yang mempengaruhi struktur modal yang ada pada perusahaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2008-2010?

2. Bagaimana pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010?

3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010?

4. Bagaimana pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2008-2010?

TELAAH TEORI

The Modigliani-Miller Model

Teori mengenai struktur modal modern bermula pada 1958, ketika dua

professor yaitu Franco Modigliani dan Merton Miller mengatakan bahwa dengan

menggunakan hutang (bahkan dengan menggunakan hutang yang lebih banyak),

perusahaan bisa meningkatkan nilainya kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau

tujuan pembelanjaan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan

maka perusahaan perlu menggunkan hutang.

Asumsi MM mencakup hal-hal (Brigham dan Houston, 2001:623) :

1) Tidak ada biaya broker (perantaraan)

2) Tidak ada pajak perorangan

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

3) Para investor dapat meminjam dengan suku bunga yang sama dengan

perusahaan

4) Investor dan manjemen mempunyai informasi yang sama mengenai

peluang investasi perusahaan di masa mendatang.

5) Semua hutang perusahaan tidak mengandung resiko, berapapun jumlah

hutang yang digunakan.

6) EBIT tidak dipengaruhi oleh jumlah hutang.

Penggunaan asumsi-asumsi tersebut membuat teori ini dianggap tidak relevan

karena asumsi-asumsi tersebut hampir tidak mungkin dapat dipenuhi. Meskipun

demikian, penelitian ini menimbulkan minat peneliti peneliti lain juga termasuk

oleh Franco Modigliani dan Milton Miller sendiri. Perbaikan asumsi tersebut

dapat diringkas sebagai berikut :

a) Adanya efek dari pajak

b) Adanya efek dari biaya kebangkrutan (bankruptcy cost)

c) Trade off Theory, yang intinya perusahaan membandingkan manfaat

penggunaan hutang dengan tingkat bunga lebih tinggi dan biaya

kebangkrutan.

d) Signalling Theory, yaitu pengaruh yang disebabkan akibat adanya

informasi asimetri (informasi yang hanya diketahui oleh manajemen).

Model MM sebelumnya menganggap bahwa informasi yang dimiliki

investor sama dengan yang dimiliki manajemen.

Pecking Order Theory

Penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun 1984.

Teori ini disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan

akan menentukan hieraki sumber dana yang paling disukai. Secara ringkas teori

tersebut menyatakan bahwa (Brealey and Myers, 1995 dalam Suad Husnan,

2004);

1. Perusahaan lebih menyukai internal financing (pendanaan dari hasil

operasi perusahaan).

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

2. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan

kesempatan investasi yang dihadapi, dan berupaya untuk tidak melakukan

perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.

3. Pembayaran dividen yang cendrung konstan dan fluktuasi laba yang

diperoleh mengakibatkan dana internal kadang kadang berlebih ataupun

kurang untuk investasi.

4. Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan

sekuritas akan dimulai dari penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang

dapat dikonversian menjadi model sendiri, baru akhirnya menerbitkan

saham baru.

Sesuai dengan teori ini, tidak ada target rasio hutang, karena ada dua jenis

modal sendiri yang preferensinya berbeda. Yaitu laba ditahan (dipilih lebih

dahulu) dan penerbitan saham baru (dipilih paling akhir). Rasio hutang setiap

perusahaan akan dipengaruhi oleh kebutuhan dana untuk investasi. Urutan

penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada pecking order theory

adalah internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri).

(Saidi, 2004).

Agency Theory

Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling

pada tahun 1976. Menurut (Saidi,2004) dalam Arli (2010) manajemen merupakan

agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pedagang saham

berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan

wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik,

manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan

dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan

keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen.

Teori keagenan (agency theory) membahas tentang adanya hubungan

keagenan antara prinsipal dan agen. Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak di

mana satu atau lebih prinsipal menyewa orang lain (agen) untuk melakukan

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

beberapa jasa untuk kepentingan mereka yaitu dengan mendelegasikan beberapa

wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Yang disebut dengan principal

adalah pihak yang memberikan mandat kepada agen, dalam hal ini yaitu

pemegang saham. Sedangkan yang disebut agen adalah pihak yang mengerjakan

mandat dari prinsipal, yaitu manajemen yang mengelola perusahaan. Tujuan

utama teori keagenan (agency theory) adalah untuk menjelaskan bagaimana

pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak yang

tujuannya untuk meminimalisir cost sebagai dampak adanya informasi yang tidak

asimetris dan kondisi ketidakpastian.

Menurut Wahidahwati (2002) dalam Trisna (2010), ada beberapa alternatif untuk

mengurangi agency cost yaitu :

1. Dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen

dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang

diambil dan juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi

dari pengambilan keputusan yang salah.

2. Meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak tersedia

cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan

dari luar untuk membiayai investasinya.

3. Meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang akan

menurunkan besarnya excess cash flow yang ada di dalam perusahaan

sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh

manajemen.

4. Institutional investor sebagai monitoring agents. Distribusi saham antara

pemegang saham dari luar yaitu institusional investor dan shareholders

dispersion dapat mengurangi agency cost. Hal ini karena kepemilikan

mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk

mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen.

Ukuran perusahaan ( firm size)

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki

oleh perusahaan (Saidi, 2004). Dalam melakukan penelitian ini, pengukuran

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Saidi (2004), dan Arli

(2010), dimana ukuran perusahaaan di-proxy dengan nilai logaritma natural dari

total asset (natural logarithm of asset).

Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki sumber permodalan yang

lebih terdiversifikasi sehingga semakin kecil kemungkinan untuk bangkrut dan

lebih mampu memenuhi kewajibannya, sehingga perusahaan besar cenderung

mempunyai hutang yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Rajan dan

Zingales, 1995 dalam Laksmi Indri Hapsari, 2010). Logaritma dari total assets

dijadikan indikator dari ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran

perusahaan maka asset tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar.

Besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur

modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan

akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut

akan lebih berani mengeluarkan saham baru dan cenderung untuk menggunakan

jumlah pinjaman juga semakin besar, menurut penelitian yang dilakukan para ahli

yang menyatakan bahwa ukuran perusahan mempunyai pengaruh yang positif,

yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur

modal adalah yang dilakukan penelitian Saidi (2004).

Struktur Aktiva

Aset atau aktiva adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan.

Aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva

lain-lain. Penggolongan ini yang kemudian disebut struktur aktiva. Perusahaan

yang memiliki aktiva dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang yang lebih

besar karena memiliki aktiva sebagai penjaminnya (Weston dan Copeland, 2000).

Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat

menggunakan hutang dalam jumlah besar hal ini karena dari skalanya perusahaan

besar akan lebih mudah akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan

kecil, besarnya aset tetap dapat digunakan sebagai jaminan perusahaan (Sartono,

2001). Sedangkan menurut balancing theory, perusahaan yang memiliki struktur

aktiva yang besar cenderung risiko kebangkrutan (pailit) yang relatif lebih rendah

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

dibandingkan perusahaan yang memiliki struktur aktiva yang lebih rendah. Aset

menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan.

Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan

perusahaan.

Profitabilitas (Profitability)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba

(Gosh et al) dalam Saidi (2004). Profitabilitas itu sendiri merupakan kemampuan

yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun

yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba

rugi akhir tahun. Sedangkan rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen

berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.

Perusahaan yang sangat menguntungkan pada dasarnya tidak

membutuhkan biaya pembiayaan dengan hutang. Laba ditahan perusahaan yang

tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan.

Brigham dan Houston (2007) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil.

Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai

sebagian besar kebutuhan dana dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Pertumbuhan Penjualan

Perusahaan dengan pertumbuhan yang stabil dapat lebih aman, dapat lebih

banyak pinjaman, dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan

dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perusahaan umum, karena

permintaan produk atau jasanya stabil secara histories mampu menggunakan lebih

leverage keuangan daripada perusahaan industri.

Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan

modal eksternal lebih jauh lagi, biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa

lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat hutang atau obligasi yang lebih

banyak mengandalkan hutang. Tetapi pada saat yang sama, perusahaan yang

tumbuh lebih pesat sering menghadapi ketidakpastian yang lebih besar, yang

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

cenderung mengurangi keinginannya untuk menggunakan hutang (Brigham dan

Houston, 2007). Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba

yang tinggi kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana eksternal

yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tingkat

pertumbuhan penjualannya rendah (Mayangsari dalam Trisna, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan Mayangsari dalam Trisna

(2010) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan

signifikan dengan hutang. Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan

dan laba yang tinggi kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana

eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang

tingkat penjualannya rendah. Akan tetapi, pertumbuhan penjualan yang tinggi

selalu diikuti dengan peningkatan dana yang digunakan untuk pembiayaan

ekspansi. Hal ini perusahaan cenderung mengurangi keinginan perusahaan untuk

membagi laba pada para pemegang saham. Berdasarkan uraian di atas

pertumbuhan penjualan diprediksikan mempunyai pengaruh positif terhadap

struktur modal perusahaan.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (DER)

Semakin besar ukuran perusahaan suatu perusahaan, maka kecenderungan

untuk menggunakan dana eksternal juga akan semakin besar (Saumitra, 2002).

Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan

salah satu alternatif pemenuhan dananya adalah dengan menggunakan dana

eksternal.

Menurut Bambang Riyanto (2001) suatu perusahaan besar yang sahamnya

tersebar luas menyebabkan setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai

pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya pengendalian dari pihak

yang lebih dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya

perusahaan kecil dimana sahamnya tersebar hanya di lingkungan kecil maka

penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh besar terhadap

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

kemungkinan hilangnya kontrol dari pihak pemegang saham pengendali terhadap

perusahaan yang bersangkutan.

Oleh karena itu, perusahaan besar akan lebih berani untuk mengeluarkan

atau menerbitkan saham baru dalam pemenuhan kebutuhan dananya jika

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Berdasarkan uraian diatas, dapat

disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal.

H 1 : Semakin besar ukuran perusahaan (Size) maka semakin besar

juga kebutuhan akan struktur modal (Debt to Equity Ratio)

Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Menurut Trisna, (2010) Aktiva yang dimaksud adalah aktiva yang

berhubungan dengan struktur modal perusahaan, terutama aktiva tetap.

Perbandingan jumlah aktiva tetap yang besar dari total aktiva berarti bahwa aktiva

tak berwujud yang dimiliki perusahaan lebih sedikit. Total aktiva adalah hasil dari

pertambahan antara aktiva tetap dengan aktiva tak berwujudnya. Semakin besar

perusahaan memiliki aktiva tetap dibandingkan aktiva tak berwujudnya,

melambangkan bahwa perusahaan memiliki nilai jaminan untuk memperoleh

pinjaman yang lebih besar. Aktiva tetap dapat dijadikan jaminan dalam pelunasan

hutang perusahaan. Aktiva tetap dan total aktiva menggunakan satuan dalam

jutaan rupiah.

Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin

menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya

kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka aset atau aktiva

adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Aktiva dapat digolongkan

menjadi aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lain-lain. Penggolongan ini

yang kemudian disebut struktur aktiva. Perusahaan yang memiliki aktiva dalam

jumlah besar dapat menggunakan hutang yang lebih besar karena memiliki aktiva

sebagai penjaminnya (Weston dan Copeland, 2000)

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

H 2 : Semakin besar struktur aktiva dapat digunakan untuk

memperoleh struktur modal yang besar (Debt to Equity

Ratio)

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Brigham dan Houston (2007) mengatakan bahwa perusahaan dengan

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif

kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan dana dengan dana yang dihasilkan secara

internal. Pecking order theory menyebukan bahwa perusahaan menyukai internal

financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan).

Implikasi dari Pecking Order Theory menyebutkan bahwa perusahaan yang

profitable menggunakan hutang dalam jumlah kecil, hal ini bukan karena

perusahaan tersebut punya target debt ratio rendah dalam hal ini tidak ada target

DER, tapi karena mereka perlu external financing yang relatif sedikit. Pecking

Order Theory menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan

pembiayaan yang pertama yaitu laba ditahan, lalu hutang dan yang terakhir

penjualan saham baru. Dengan demikian profitabilitas diprediksikan berpengaruh

secara negatif terhadap penentuan struktur modal perusahaan.

H 3 : Semakin besar profitabilitas maka semakin kecil juga

kebutuhan akan struktur modal (Debt to Equity Ratio)

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal

Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan

modal eksternal lebih jauh lagi, biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa

lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat hutang atau obligasi yang lebih

banyak mengandalkan hutang. Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan

penjualan dan laba yang tinggi kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber

dana eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan

yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah (Mayangsari dalam Trisna, 2010).

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Dalam menghadapi pertumbuhan perusahaan ini, teori agensi

mengasumsikan bahwa manusia yang memiliki sifat mementingkan dirinya

sendiri (self interest) dan memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality)

menyebabkan manajer mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan

yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain. Perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan tinggi, kemungkinan akan kekurangan pendapatan untuk mendanai

pertumbuhan tinggi tersebut secara internal. Sedangkan untuk menerbitkan saham

baru memerlukan biaya yang tinggi, maka perusahaan lebih menyukai hutang

sebagai sumber pembiayaan.

H 4 : Semakin besar pertumbuhan penjualan (Growth of sales)

maka semakin besar juga kebutuhan akan struktur modal

(Debt to Equity Ratio)

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu struktur modal.

Sedangkan variabel independen terdiri dari ukuran perusahaan, struktur aktiva,

profitabilitas, pertumbuhan penjualan.

Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan besarnya asset yang dimiliki perusahaan.

Dalam penelitian ini pengukuran perusahaan mengacu pada penelitian

sebelumnya (Saidi, 2004) yang dikutip Arli (2010) dimana ukuran perusahaan

diproxy dengan nilai logaritma dari total asset. Logaritma dari total assets

dijadikan indikator dari ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran

perusahaan maka asset tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar.

Logaritma merupakan eksponen pangkat yang diperlukan untuk

memangkatkan bilangan dasar supaya beroleh bilangan tertentu (jika bilangan

dasarnya 10, maka log 100 = 2, artinya 10 pangkat 2 = 100); kebalikan dr

hitungan pangkat. Ukuran perusahaan jika dirumuskan menggunakan logaritma

yaitu:

Ukuran Perusahaan = Log Total asset

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Struktur Aktiva

Trisna (2011) menggunakan rasio persediaan terhadap total asset sebagai

proksi untuk mengukur struktur aktiva. Proksi pengukuran aktiva adalah hasil

bagi persediaan dengan total aktiva. Aktiva yang dimaksud adalah aktiva yang

berhubungan dengan struktur modal perusahaan, terutama aktiva tetap. Skala yang

digunakan adalah rasio yang diubah menjadi desimal, dan dirumuskan :

Struktur aktiva =

Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan

dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset

dan modal saham tertentu. Mengacu pada Saidi (2004) yang menggunakan Net

Profit Margin. Skala varibel yang digunakan adalah variabel rasio yang merupakan

variabel perbandingan yaitu:

Profitabilitas (NPM) =

Keterangan:

Net Profit adalah selisih antara jumlah keseluruhan pendapatan dan jumlah

keseluruhan biaya dalam jangka waktu tertentu.

Net Sales adalah jumlah total semua penjualan setelah dikurangi potongan

penjualan dan retur penjualan.

Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan adalah perubahan penjualan perusahaan yang

diukur berdasarkan perbandingan antara total penjualan periode sekarang (sales t)

minus periode sebelumnya (sales t-1) terhadap total penjualan periode sebelumnya

(sales t-1). Dalam penelitian ini pengukuran perusahaan mengacu pada penelitian

sebelumnya (Trisna, 2010)

Tingkat pertumbuhan asset dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pertumbuhan = –

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat

dalam periode 2008-2010 yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling.

Metode purposive sampling adalah salah satu teknik dalam pengambilan

sampel non random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua

anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan

sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu dimana syarat yang dibuat

sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel dengan tujuan untuk

mendapatkan sampel yang representative (Laksmi, 2010).

Dalam penelitian ini sampel yang diambil dari populasi dilakukan dengan

purposive sampling didasarkan pada beberapa kriteria yaitu:

1) Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten selama 3 tahun berturut-

turut selama periode penelitian hingga akhir tahun 2010.

2) Saham emiten aktif diperdagangkan selama periode pengamatan yaitu

tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.

3) Mempublikasikan laporan keuangan periodik selama periode pengamatan

dari tahun 2008 hingga tahun 2010 dengan lengkap.

4) Perusahaan memiliki laba bersih positif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Normalitas umumnya dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berkut :

1. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Analisis ini menggunakan analisis regresi linier dengan syarat model regresi yang

baik adalah distribusi data masing-masing variabel yang normal atau mendekati

normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan Uji Kolmogorov – Smirnov yang

dilakukan terhadap nilai residual. Hasil pengujian terhadap data diperoleh sebagai

berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di bawah ini besarnya nilai K-S adalah 0,637 dengan

probabilitas signifikansi 0,812 (lebih besar dari 0,05). Hal ini berarti bahwa

variabel residual telah berdistribusi normal.

Tabel 4.4 Hasil Uji K-S

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SQSM

N 147

Normal Parametersa,b

Mean 1,0410

Std. Deviation ,35126

Most Extreme Differences

Absolute ,053

Positive ,053

Negative -,034

Kolmogorov-Smirnov Z ,637

Asymp. Sig. (2-tailed) ,812

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Penelitian ini memiliki 4 hipotesis yang diajukan untuk meneliti struktur

modal yang dihasilkan oleh perusahaan sampel. Hasil-hasil hipotesis tersebut

dijelaskan sebagai berikut :

Uji secara Simutan (Uji F)

Dari hasil pengujian simultan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2,529 4 ,632 5,799 ,000b

Residual 15,484 142 ,109

Total 18,014 146

a. Dependent Variable: SQSM

b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan penjualan, Size, Struktur Aktiva, Profitabilitas

Data tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki

nilai F hitung sebesar 5,799 dan dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena

memiliki signifikansi lebih kecil dari α (0,05) yaitu sebesar 0,000 menunjukkan

bahwa struktur modal dapat dijelaskan oleh size, struktur aktiva, pertumbuhan

penjualan dan profitabilitas. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa secara umum struktur modal dapat dijelaskan dengan kondisi ukuran

perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.

Uji Secara Parsial (Uji-t)

Dari hasil pengujian analisis regresi sebagaimana pada lampiran diketahui

nilai t hitung sebagai berikut :

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,210 ,426 ,493 ,623

Size ,070 ,035 ,161 1,997 ,048 ,936 1,069

Struktur Aktiva ,201 ,148 ,108 1,355 ,177 ,954 1,048

Profitabilitas -1,501 ,321 -,382 -4,682 ,000 ,909 1,100

Pertumbuhan

penjualan ,041 ,045 ,072 ,910 ,364 ,966 1,035

a. Dependent Variable: SQSM

Dari tabel diatas maka uji signifikansi masing-masing variabel diuraikan sebagai

berikut :

1. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Seperti terlihat pada Tabel 4.9 di atas, maka hasil perhitungan dari variabel

SIZE memiliki t hitung sebesar 1,977 dan nilai signifikansi sebesar 0,048.

Ketentuan pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada

besarnya nilai signifikansi. Jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0,05 (≤

0,05) maka hipotesis kerja diterima dan sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,048 < 0,05; maka disimpulkan bahwa hipotesis kerja

(H1) yang berbunyi “ Semakin besar ukuran perusahaan (Size) maka semakin besar

juga kebutuhan akan struktur modal (Debt to Equity Ratio) pada perusahaan

manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010”, diterima.

2. Struktur Aktiva

Variabel struktur aktiva memiliki t hitung sebesar 1,355 dan nilai

signifikansi sebesar 0,177 pada tingkat signifikansi 0,05. Karena 0,177 > 0,05

maka Hipotesis kerja (H2) yang berbunyi “Semakin besar struktur aktiva dapat

digunakan untuk memperoleh struktur modal yang besar (Debt to Equity Ratio) pada

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-

2010”, ditolak.

3. Profitabilitas (NPM)

Variabel NPM memiliki t hitung sebesar --4,682 nilai signifikansi sebesar

0,000 pada tingkat signifikansi 0,05. Karena 0,000 < 0,05 maka Hipotesis kerja

(H4) yang berbunyi “Semakin besar profitabilitas maka semakin kecil juga

kebutuhan akan struktur modal (Debt to Equity Ratio) pada perusahaan manufaktur

go pablic di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007” diterima.

4. Pertumbuhan Penjualan (GROW)

Variabel GROW memiliki t hitung sebesar 0,910 nilai signifikansi sebesar

0,364 pada tingkat signifikansi 0,05. Karena 0,364 > 0,05 maka Hipotesis kerja

(H3) yang berbunyi “ Semakin besar pertumbuhan penjualan (Growth of sales) maka

semakin besar juga kebutuhan akan struktur modal (Debt to Equity Ratio) pada

perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010”,

ditolak.

Pembahasan Hasil

Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) Terhadap Struktur Modal

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran

perusahaan (Size) maka semakin besar juga kebutuhan akan struktur modal.

Justifikasinya karena perusahan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses

untuk mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk

mendapat pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan

ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan

dalam industri, sebaliknya perusahaan dengan skala kecil akan lebih menghadapi

ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan

yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat

leverage akan lebih besar dari pada perusahaan yang berukuran kecil.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Hasil penelitian ini juga mendukung teori agensi yang menyatakan

terdapat asumsi sifat manusia yang menekankan bahwa manusia memiliki

keterbatasan rasional (bounded rationality) bahwa para manajer mempunyai

kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan

biaya pihak lain, maka semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai tingkat

pertumbuhan yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani

mengeluarkan saham baru dan cenderung untuk menggunakan jumlah pinjaman

juga semakin besar, menurut penelitian yang dilakukan para ahli yang menyatakan

bahwa ukuran perusahan mempunyai pengaruh yang positif, yang berarti kenaikan

ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur modal.

Banyak penelitian yang sudah dilakukan mengenai hubungan ukuran

perusahaan dengan struktur modal. Dalam penelitian ini mengamati adanya

research gap dari hasil penelitian yang sudah dilakukan tersebut. Menurut Arli

(2010), Saidi (2004) dan Titik Indrawati dan Suhendro (2006) ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap struktur modal. Tetapi Nugroho (2009) dan Laili

(2001) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap struktur modal. Berbeda dengan Laksmi (2010) yang menemukan

tidak adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saidi

(2004) dan Titik Indrawati dan Suhendro (2006) yang menyatakan SIZE

berpengaruh positif dan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Laili (2001) dan Nugroho (2009) yang

menyatakan bahwa firm size berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Dan

tidak sejalan juga dengan Laksmi (2010) yang menyatakan tidak terdapat

pengaruh ukuran perusahan terhadap struktur modal.

Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar struktur aktiva suatu

perusahaan belum tentu digunakan untuk memperoleh struktur modal yang besar

(Debt to Equity Ratio). Aset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

operasional perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil

operasional yang dihasilkan perusahaan.

Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin

menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya

kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi hutang

diharapkan semakin lebih besar daripada modal sendiri. Akan tetapi hasil

penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki asset yang besar

tidak menggunakan asset yang besar tersebut sebagai jaminan dalam memperoleh

hutang. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan tidak menggunakan

besarnya asset yang dimiliki sebagai jaminan untuk memperoleh dana dari

kreditor untuk ditanamkan ke dalam perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas (NPM) Terhadap Struktur Modal

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar profitabilitas

maka semakin kecil juga kebutuhan akan struktur modal. Justifikasinya karena

perusahaan akan lebih menggunakan dana internal perusahaan yang diperoleh dari

profit yang didapat sebagai pembiayaan daripada menggunakan dana dari luar.

Tingkat pengembalian NPM (net profit margin) yang tinggi atas investasi

menggunakan hutang akan yang relatif lebih kecil. Tingkat pengembalian yang

tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan

dengan dana yang dihasilkan secara internal. Dalam hal ini manajer akan lebih

senang menggunakan pembiayaan dari pertama, laba ditahan, kemudian hutang,

dan terakhir penjualan saham baru. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa variabel profitabilitas behubungan signifikan negatif terhadap struktur

modal.

Hal ini mendukung pecking order theory sebagai dasar teori struktur

modal dalam melihat profitabilitas sebagai variabel independen. Pecking order

theory menyebukan bahwa perusahaan menyukai internal financing (pendanaan

dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan). Lebih lanjut Brigham dan

Houston (2007) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian

yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian

besar kebutuhan dana dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Arli (2010),

Laili (2001), dan Titik Indrawati dan Suhendro (2006) yang menyatakan

profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Sedangkan Saidi (2004), Rachmawardani (2007), dan Nugroho (2009) yang

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Dua

hal tersebut berbeda dengan hasil yang ditemukan oleh Nuril Hidayati (2010)

yaitu tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (GROWTH) Terhadap Struktur Modal

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar pertumbuhan

penjualan (Growth of sales) maka tidak menyebabkan semakin besar juga kebutuhan

akan struktur modal (Debt to Equity Ratio). Perusahaan dengan pertumbuhan yang

stabil dapat lebih aman, tidak memerlukan lebih banyak pinjaman, dan

menanggung beban tetap dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya

tidak stabil. Perusahaan umum, karena permintaan produk atau jasanya stabil

secara historis tidak perlu menggunakan lebih leverage keuangan daripada

perusahaan industri yang permintaan produk atau jasanya kurang stabil. Hal ini

menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan tinggi

tidak menggunakan hutang dalam jumlah yang besar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Sih

Rahayu (2005) yang menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan variabel

growth terhadap struktur modal. Menurut pecking order theory pertumbuhan

penjualan yang terjadi dijadikan sebagai tambahan modal perusahaan untuk

pembiayaan. Jadi manajer menggunakan dana internal perusahaan terlebih dahulu

yang berasal dari pertumbuhan penjualan yang tinggi tersebut.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan yang terakhir interpretasi

hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa:

a. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa semakin

besar ukuran perusahaan (Size) maka berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari

penghitungan tingkat signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,048

yang berarti bahwa lebih kecil dari 0,05. Jadi hipotesis yang

menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan (Size) maka

semakin besar juga kebutuhan akan struktur modal, terbukti.

b. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel

struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi struktur

aktiva yaitu sebesar 0,177 yang berarti lebih besar dari 0,05. Jadi

hipotesis yang menyatakan bahwa semakin besar struktur aktiva

dapat digunakan untuk memperoleh struktur modal yang besar, tidak

terbukti.

c. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel

profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur

modal. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi profitabilitas

yaitu sebesar 0,000 yang berarti bahwa lebih kecil dari 0,05. Jadi

hipotesis yang menyatakan bahwa semakin besar profitabilitas maka

semakin kecil juga kebutuhan akan struktur modal adalah terbukti.

d. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel

pertumbuhan penjualan (growth of sales) tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari

tingkat signifikansi pertumbuhan penjualan sebesar 0,364 yang

berarti bahwa lebih besar dari 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

bahwa semakin besar pertumbuhan penjualan (Growth of sales) maka

semakin besar juga kebutuhan akan struktur adalah tidak terbukti.

2. Dari hasil analisis data secara simultan variabel ukuran perusahaan,

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas dalam penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu struktur modal. Hal

ini didasarkan pada nilai Fhitung sebesar 5,799 dengan tingkat

signifikansi 0,000 yang berarti memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Keterbatasan

Setelah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, dalam

penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :

1. Kendala Data

Peneliti mengalami kendala pada proses pencarian data penelitian. Hal ini

dikarenakan belum dapat diunduhnya file laporan keuangan tahun 2011

perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian. Maka peneliti hanya

menggunakan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) terbaru yaitu

tahun 2010 sebagai acuan.

2. Keterbatasan Waku

Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu 3 tahun yaitu dari tahun 2008

sampai dengan tahun 2010, sehingga data yang diambil ada kemungkinan

kurang mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka panjang.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan, manajer sebaiknya lebih memperhatikan

ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan dalam pengambilan

keputusan mengenai struktur modalnya, karena hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas merupakan

faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Dengan memperhatikan variabel-variabel tersebut, perusahaan dapat

memutuskan besarnya struktur modal yang sesuai sehingga dihasilkan

kebijakan struktur modal yang optimal bagi perusahaan.

2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 2008-2010,

sehingga untuk tahun-tahun yang lain atau tahun-tahun selanjutnya hasil

penelitian ini masih perlu diuji validitasnya.

3. Bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah variabel

lain sebagai variabel independen yaitu meneliti variabel-variabel lain

selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang mungkin

berpengaruh terhadap struktur modal.

4. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa membandingkan struktur modal antara

perusahaan manufaktur dan non manufaktur, sehingga dapat diketahui

lebih lanjut apakah terdapat perbedaan dan hasilnya dapat lebih obyektif.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

DAFTAR PUSTAKA

Apollo Daito, 2004, “Pecking Order or Trade-off Hypothesis: Evidence on The

Capital Structure (A Study on Mining Companies in Indonesia)”,

BALANCE, 1(2) : 71-82.

Badhuri, Saumitra N. 2002. “Determinants of Corporate Borrowing: Some

Evidence from the Indian Corporate Structure”, Journal of Economics

and Finance, Summer, 26, 2,p.200.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi

Delapan. Jakarta

Brigham, Eugene F; Houston, Joel F. 2007. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Penerjemah Ali Akbar Yuilianto. Edisi15, jilid 2. Salemba

Empat.

Chariri, A dan I. Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Dewani, Trisna Hayuning. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

Struktur Modal (Studi Perbandingan Pada Perusahaan Aneka Industri

dan Consumer Goods Periode 2007-2009).

Dyah Sih Rahayu. 2005. Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial dan

Institusional pada Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan

Auditing, Vol.1,No.2,Mei 2005 : 181-197

Fadhli, Arli Warzuqni.2010.Faktor-faktor yang Mempengaruhi struktur Modal

Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI tahun 2005-2007.

Ghosh, Arvin; Cai dan Li (2000), The Determinants of Cpital Structure,

American Business Review, June 2000 p:129-132.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Edisi 4. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 19. Edisi 5. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

Hansen, D. R. dan M. M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba

Empat.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Hapsari, Laksmi Indri.2010.Analisis Faktor-faktor Yang mempengaruhi Struktur

Modal Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2006-2008 (Studi kasus pada Sektor Automotive and Alllied

Product).

Hartono, 2003, “Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Trade Off Theory dan

Pecking Order Theory (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di

BEJ)”, Perspektif, Vol.8,No.2, Desember 2003: 249-257.

Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Buku 1. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.

Kartini; Arianto, Tulus. 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan

Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan

Manufaktur. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.12,No.1, Januari:

11-21.

Laili Hidayati, et al. 2001. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur

Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Indonesia”, Jurnal

Bisnis Strategi. Vol.7,Th.V,Juli 2001: 30-48.

Laili Hidayati; Imam Ghozali; dan Dwisetio Poerwono, 2001, “Analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi struktur keuangan perusahaan manufaktur yang

go public di Indonesia”, JURNAL BISNIS STRATEGI, vol 7/tahun V.

Manson, Robert D dan Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistika untuk Bisnis

& Ekonomi. Edisi Kesembilan jilid 1. Erlangga; Jakarta.

Manson, Robert D dan Douglas A. Lind. 2000. Teknik Statistika untuk Bisnis

& Ekonomi. Edisi Kesembilan jilid II. Erlangga; Jakarta.

Myers, S. 1984. “The Capital Structure Puzle”. Jurnal Keuangan. Vol.39,July

1984.

Nugroho, M. Taufan. 2009. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek

Indonesia(periode2005-2007)”.Avalaible:

http://etd.eprints.ums.ac.id/5861/

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR …eprints.undip.ac.id/35546/1/Jurnal_Erwin_Nur.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

Ozkan Aydin (2001), “Determinants of Capital Structure and Adjusment To Long

Run Target : Evidence from UK Company Panel Data.” Journal Business

Finance & Accounting March : 175-198.

Rachmawardani, Yulinda, 2007,” Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko

Bisnis, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur

Modal (Studi Empiris Pada Sektor Keuangan dan Perbankan di BEJ Tahun

2000-2005). Avalaible: http://eprints.undip.ac.id/15345/.

R. Agus Sartono dan Ragil Sriharto. 2001. Faktor-faktor Penentu Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Sinergi. Vol.2,Hal: 175-188.

Rajan, Raghuram G dan Zingales, 1995. “What Do We Know About Capital

Structure? Some Evidence From International Data”. The Journal of

Finance, vol. 1 no. 5 : 1421-1459.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4

Cetakan Ketujuh. BPFE UGM. Yogyakarta.

Saidi. 2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan

Manufaktur Go Public di BEJ 1997-2002”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi

vol. 11 no.1, hal. 44-58.

Sekaran, U. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Suad Husnan; Pujiastuti, Enny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, jilid

4. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, JR. 2007. Prinsip-prinsip

Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Weston, dan Eugene F.Brigham. 1997. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jilid 2. Erlangga. Jakarta.