30
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014 FEBRIAN BEZARO HIA 120462201023 Pembimbing I: PRIMA APRILYANI RAMBE, SE.,M.SC NIDN. 1021047901 Pembimbing II: JACK FEBRIAND ADEL, SE.AK., M.SI.,CA NIDN. 1006027702 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai analisis faktor- faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Faktor- faktor yang digunakan antara lain return on assets, net profit margin, debt on assets, media exposure, dan umur perusahaan. Pengukuran tanggung jawab sosial perusahaan didasarkan pada kategori corporate social reporting untuk menghitung Corporate Social Responsibility Index (CSRI) yang dilihat dari laporan tahunan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2014. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Total sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 perusahaan. Analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi berganda. Hasil dari metode regresi berganda dengan uji t faktor umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Sementara itu, return on assets, net profit margin, debt on assets, media exposure tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Namun hasil dari regresi berganda secara simultan menunjukkan bahwa return on assets, net profit margin, debt on assets, media exposure, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR di Indonesia Besarnya R 2 pada penelitian ini sebesar 0,116. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu return on assets, net profit margin, debt on assets, media exposure, dan umur perusahaan terhadap variabel dependen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

  • Upload
    buidiep

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2012-2014

FEBRIAN BEZARO HIA

120462201023

Pembimbing I: PRIMA APRILYANI RAMBE, SE.,M.SC

NIDN. 1021047901

Pembimbing II: JACK FEBRIAND ADEL, SE.AK., M.SI.,CA

NIDN. 1006027702

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Faktor-

faktor yang digunakan antara lain return on assets, net profit margin, debt on assets, media

exposure, dan umur perusahaan. Pengukuran tanggung jawab sosial perusahaan didasarkan

pada kategori corporate social reporting untuk menghitung Corporate Social Responsibility

Index (CSRI) yang dilihat dari laporan tahunan perusahaan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI pada tahun 2012-2014. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode purposive sampling. Total sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54

perusahaan. Analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan

metode regresi berganda.

Hasil dari metode regresi berganda dengan uji t faktor umur perusahaan berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Sementara itu, return on assets, net profit margin,

debt on assets, media exposure tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR di Indonesia.

Namun hasil dari regresi berganda secara simultan menunjukkan bahwa return on assets, net

profit margin, debt on assets, media exposure, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR di Indonesia Besarnya R2 pada penelitian ini sebesar 0,116. Hal ini

menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu return on assets, net profit

margin, debt on assets, media exposure, dan umur perusahaan terhadap variabel dependen

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

pengungkapan CSR yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 11,6%

sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.

Kata kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), return on assets, net profit margin,

debt on assets, media exposure, dan umur perusahaan.

Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, baik besar atau kecil perusahaan hakikatnya menjalankan roda

usahanya untuk mendapatkan suatu laba yang maksimal dan untuk kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. Dalam upaya untuk memperoleh laba yang maksimal dan

mempertahankan going concern perusahaan, setiap manajemen harus mampu menciptakan

tindakan-tindakan yang direncanakan secara matang, serta dapat diimplementasikan secara

nyata dalam kegiatan operasional perusahaan agar mampu bertahan dan bersaing dengan

perusahaan lainnya. Tindakan-tindakan tersebut adalah memanfaatkan segala sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan tersebut secara efektif dan efisien. Namun dalam menjaga

eksistensinya, perusahaan tidak hanya mengandalkan sumber daya yang ada, namun juga

tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya.

Dalam hubungannya terhadap lingkungan, pada dasarnya terdapat hubungan timbal

balik antara perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan dari perusahaan tersebut.

Perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang saling memberi dan membutuhkan satu

sama lain. Keduanya harus bergerak secara dinamis dan bersinergi sehingga tercipta kondisi

sinergis dimana keberadaan masyarakat berguna bagi keberlangsungan hidup perusahaan

serta keberadaan perusahaan membawa perubahan bagi masyarakat dan peningkatan taraf

hidup masyarakat.

Masalah lingkungan sosial merupakan masalah yang sangat sensitif bagi masyarakat.

Bagi masyarakat, perusahaan merupakan salah satu faktor pemicu adanya kerusakan yang

dialami oleh lingkungan. Jika masyarakat menganggap perusahaan tidak memperhatikan

aspek sosial dan lingkungannya, serta tidak merasakan kontribusi secara langsung bahkan

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

mereka merasakan dampak negatif dari beroperasinya sebuah perusahaan, maka kondisi itu

akan menimbulkan rasa tidak percaya masyarakat terhadap sebuah perusahaan. Perusahaan

diharapkan dapat memiliki kepekaan terhadap masyarakat dan lingkungan dengan

berkontribusi dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini yang merupakan isu

utama dari perlunya perusahaan untuk melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility

(CSR).

Tanggung jawab sosial adalah sebuah rasa tanggung jawab perusahaan terhadap

kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan

operasionalnya. Menurut Darwin (dalam Anggraini, 2006 : 5) Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu

organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial

ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab

organisasi di bidang hukum. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan

sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya yang dilaksanakan secara

terintegerasi dengan kegiatan operasionalnya namun dilaksanakan secara sukarela. Penelitian

ini merupakan replikasi dari penelitian Dewi dan Keni (2013) yang berjudul “Pengaruh Umur

Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial Peusahaan”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu terletak pada waktu dan sampel yang diteliti, selain itu penelitian ini menambah satu

variabel dari varibel sebelumnya yaitu variabel media exposure dan mengganti variabel

leverage (debt to equities ratio) menjadi debt to assets ratio.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena perusahaan manufaktur dalam menjalankan kegiatan

usahanya kemungkinan untuk merusak dan mencemari lingkungan lebih besar daripada

perusahaan non-manufaktur. Dalam hal ini perusahaan manufaktur diduga lebih besar

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

melakukan pengungkapan tangggung jawab sosial daripada perusahaan manufaktur, hal

tersebut sesuai dengan UU RI No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang pengungkapan tanggung

jawab sosial dan lingkungan untuk perseroan terbatas.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Teori Stakeholder

Teori stakeholder menurut Ghozali & Chariri (dalam Karina, 2013 : 12) mengatakan

bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun

harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya.

Teori Stakeholder Freeman (dalam Tamba, 2011 : 16) mendefinisikan stakeholder

seperti sebuah kelompok atau individual yang dapat memberi dampak atau terkena dampak

oleh hasil tujuan perusahaan.

Stakeholder theory menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak untuk

memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang mampu

mempengaruhi pengambilan keputusan (Sindhudiptha & Yasa, 2013 : 394).

Teori Legitimasi

Legitimasi masyarakat menurut Nor Hadi (dalam Sari, 2012 : 127) merupakan faktor

strategis bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat

dijadikan sebagai wahana untuk mengonstruksi strategi perusahaan, terutama terkait dengan

upaya memposisikan diri di tengah lingkungan masyarakat yang semakin maju.

Legitimasi merupakan keadaan psikologis keberpihakan orang dan kelompok orang

yang sangat peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya baik fisik maupun non fisik (Sari,

2012 : 127).

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

O’Donovan (dalam Nurkhin, 2009 : 12) menyatakan bahwa;

“Legitimacy theory as the idea that in order for an organization to continue

operating successfully, it must act in a manner that society deems socially

acceptable.”

Legitimasi perusahaan dapat ditingkatkan melalui Corporate Social Responsibility

(CSR), karena praktik–praktik CSR dan CSR Disclosure yang dilakukan perusahaan dapat

dipandang sebagai suatu usaha untuk memenuhi harapan–harapan masyarakat terhadap

perusahaan. Untuk itu, CSR Disclosure diperlukan dalam laporan tahunan untuk

mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari masyarakat (Oktavarina, 2013 : 12), karena

dengan melakukan kegiatan CSR

Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Berikut adalah definisi tanggungjawab sosial perusahaan menurut beberapa ahli.

Menurut World Business Council for Sustainable Development menurut Gary K. Y. Chan &

George T. L. Shenoy (dalam Sofia & Keni, 2013 : 4)

“Corporate social responsibility is the continuing commitment by business to behave

ethically and contribute to economic development while improving the quality of life

of the workforce and their families as well as of the local community and society at

large.”

Menurut Lisna Untari:

“Corporate social responsibility dalam bahasa Indonesia dikenal dengan

tanggungjawab sosial perusahaan. Pada intinya, diartikan sebagai upaya perusahaan untuk

meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan dalam kegiatan usaha dan

juga pada cara perusahaan berinteraksi dengan stakeholders yang dilakukan secara sukarela.

Selain itu, corporate social responsibility diartikan pula sebagai komitmen bisnis untuk

berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan

perusahaan, keluarga karyawan dan masyarakat setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan

kualitas kehidupan.” (Untari, 2010: 3)

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Return On Assets

Profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Menurut Heinze (1976); Gray, et al. (1995b);

dalam Sembiring (2005) profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi

bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan CSR kepada pemegang saham.

Menurut Nistantya (2010 : 17) return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan

manajemen perusahaan dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki

untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan seberapa besar efektivitas perusahaan

dalam menggunakan asetnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efektif penggunaan

aktiva tersebut.

Net Profit Margin

Menurut Heinze (1976) dalam Anggraini (2006: 10) profitabilitas merupakan

faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan

pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Menurut Yuliana et al. (2008: 252)

tingkat profitabilitas yang tinggi mendorong manajer untuk memberikan informasi yang lebih

terperinci termasuk kebebasan dan keleluasaan untuk menunjukkan dan

mempertanggungjawabkan seluruh program sosialnya. Hal ini disebabkan manajer ingin

meyakinkan investor akan profitabilitas perusahaan.

Menurut Darwis (dalam Sofia & Keni, 2013 : 4) sesuai teori legitimasi ketika

perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi perusahaan menganggap tidak perlu

melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan.

Sebaliknya pada saat tingkat profitabilitas perusahaan rendah, perusahaan berharap pemakai

laporan keuangan akan membaca good news kinerja perusahaan misalnya lingkup sosial

perusahaan dan dengan demikian investor akan tetap berinvestasi di perusahaan.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Debt to Assets Ratio

Debt to assets ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan

tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat debt

to assets ratio tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya.

Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat debt to assets ratio lebih rendah lebih banyak

membiayai asetnya dengan modal sendiri. Tingkat debt to assets ratio perusahaan, dengan demikian

menggambarkan risiko keuangan perusahaan. Menurut Jensen & Meckling (dalam Anggraini, 2006 :

8) perusahaan dengan debt to assets ratio yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak

informasi, karena biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi.

Media Exposure

Menurut Ati (dalam Dermawan & Deitiana, 2014 : 161) pengungkapan media

(media exposure) adalah perusahaan harus memberikan informasi tentang tanggungjawab

sosialnya dan pesan lain yang terkait kepada karyawan, pelanggan, dan pemangku

kepentingan lain, dan secara umum, kepada seluruh masyarakat dengan berbagai alat

komunikasi.

Jika perusahaan ingin mendapat kepercayaan dan legitimasi melalui kegiatan

CSR, maka perusahaan harus mempunyai kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pemangku

kepentingan dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya secara efektif. Fungsi

komunikasi menjadi sangat pokok dalam manajemen CSR. Pengkomunikasian CSR melalui

media akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Pada pelaksanaannya, hal

inilah yang menjadi bagian pada proses membangun institusi, membentuk norma yang

diterima dan legitimasi praktek CSR. Penelitian teori legitimasi secara luas menguji peran

yang dimainkan oleh berita media pada peningkatan tekanan yang diakibatkan oleh tuntutan

publik terhadap perusahaan (Nur & Priantinah, 2012).

Umur Perusahaan

Menurut Sudaryono (2007: 110) umur perusahaan merupakan lamanya

perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Umur perusahaan menunjukkan bahwa

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

H1

H2

H3

H4

H5

perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing. Menurut Untari (2010: 6-7) umur perusahaan

juga merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mengungkapkan

tanggungjawab sosialnya. Umur perusahaan dapat menunjukkan kemampuan dalam

mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kehidupan perusahaan serta

menunjukkan kemampuan perusahaan mengambil kesempatan dalam lingkungannya untuk

mengembangkan usaha. Di samping itu umur perusahaan menunjukkan kemampuan dalam

keunggulan berkompetensi. Dengan demikian semakin lama perusahaan berdiri, perusahaan

tersebut semakin dapat menunjukkan eksistensi dalam lingkungannya dan semakin bisa

meningkatkan kepercayaan investor. Menurut Marpaung (2009) dalam Untari (2010: 7)

perusahaan yang berumur lebih tua mungkin lebih mengerti informasi-informasi apa saja

yang sebaiknya diungkapkan dalam laporan tahunan sehingga perusahaan hanya akan

mengungkapkan informasi-informasi yang akan memberikan pengaruh yang positif terhadap

perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Return on Assets

(X1)

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

(Y)

Variabel

Independen Variabel Dependen

Net Profit Margin

(X2)

Media Exposure

(X4)

Debt to Assets Ratio

(X3)

Umur Perusahaan

(X5)

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

H6

Hubungan Return on Assets Terhadap Pengungkapan CSR

Menurut Hendra (dalam Sari, 2012 : 129) rasio profitabilitas mengukur kemampuan

para eksekutif perusahaan dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba

perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan maupun modal

sendiri (shareholders equity). Hubungan kinerja keuangan dengan tanggung jawab sosial

perusahaan menurut Belkaoui dan Karpik manajemen sama dengan kemampuan yang diminta

untuk membuat suatu perusahaan memperoleh laba. Selain itu tingkat profitabilitas dapat

menunjukkan seberapa baik pengelolaan manajemen perusahaan, oleh sebab itu semakin

tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka cenderung semakin luas Corporate Social

Responsibility Disclosure. Dikaitkan dengan teori agensi, perolehan laba yang semakin besar

akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Menurut

Dermawan dan Deitiana (2014 : 160) perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat,

juga akan mendapatkan tekanan yang lebih dari pihak eksternal perusahaan untuk lebih

mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya secara luas. Suatu perusahaan yang memiliki

profit lebih besar harus lebih aktif melakukan CSR.

Hubungan Net Profit Margin Terhadap Pengungkapan CSR

Menurut Anggraini (dalam Santioso dan Devona, 2012 : 602) profitabilitas

merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk

mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Menurut Yuliana et al.

(2008: 252) tingkat profitabilitas yang tinggi mendorong manajer untuk memberikan

informasi yang lebih terperinci termasuk kebebasan dan keleluasaan untuk menunjukkan dan

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

mempertanggungjawabkan seluruh program sosialnya. Hal ini disebabkan manajer ingin

meyakinkan investor akan profitabilitas perusahaan.

Menurut Darwis (dalam Sofia & Keni, 2013 : 4) sesuai teori legitimasi ketika

perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi perusahaan menganggap tidak perlu

melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan.

Sebaliknya pada saat tingkat profitabilitas perusahaan rendah, perusahaan berharap pemakai

laporan keuangan akan membaca good news kinerja perusahaan misalnya lingkup sosial

perusahaan dan dengan demikian investor akan tetap berinvestasi di perusahaan.

Hubungan Debt to Assets Terhadap Pengungkapan CSR

Menurut Untari (2010 : 6) perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih banyak

dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Oleh

karena itu, perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk

memenuhi kebutuhan informasi krediturnya. Semakin tinggi tingkat leverage (rasio

hutang/aset) semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga

perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi, supaya laba yang

dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya – biaya (termasuk biaya untuk

mengungkapkan pertanggungjawaban sosial). Keputusan untuk mengungkapkan informasi

sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan.

Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi

terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu perusahaan dengan

debt to assets ratio yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih

luas daripada perusahaan dengan rasio debt to assets ratio yang rendah (Purnasiwi, 2011 :

40).

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Hubungan Media Exposure Terhadap Pengungkapan CSR

Menurut Ati (dalam Dermawan dan Deitiana, 2014 : 161) pengungkapan media

adalah perusahaan harus memberikan informasi tentang tanggungjawab sosialnya dan pesan

lain yang terkait kepada para karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lain, dan

secara umum, kepada seluruh masyarakat dengan berbagai alat komunikasi.

Menurut Nur & Priantinah (2012 : 26) Jika perusahaan ingin mendapat kepercayaan

dan legitimasi melalui kegiatan CSR, maka perusahaan harus mempunyai kapasitas untuk

memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan berkomunikasi dengan pemangku

kepentingannya secara efektif. Fungsi komunikasi menjadi sangat pokok dalam manajemen

CSR. Pengkomunikasian CSR melalui media akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata

masyarakat. Pada pelaksanaannya, hal inilah yang menjadi bagian pada proses membangun

institusi, membentuk norma yang diterima dan legitimasi praktek CSR. Penelitian teori

legitimasi secara luas menguji peran yang dimainkan oleh berita media pada peningkatan

tekanan yang diakibatkan oleh tuntutan publik terhadap perusahaan.

Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan CSR

Menurut Untari (2010 : 6) umur perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi

kinerja perusahaan dalam pengungkapan tanggungjawab sosialnya. Umur perusahaan dapat

menunjukkan kemampuan dalam mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam

kehidupan perusahaan serta menunjukkan kemampuan perusahaan mengambil kesempatan

dalam lingkungannya untuk mengembangkan usaha. Disamping itu umur perusahaan

menunjukkan kemampuan dalam keunggulan berkompetensi. Dengan demikian semakin

lama perusahaan berdiri, perusahaan tersebut semakin dapat menunjukkan eksistensi dalam

lingkungannya dan semakin bisa meningkatkan kepercayaan investor. Menurut Marpaung

(dalam Untari, 2010: 7) perusahaan yang berumur lebih tua mungkin lebih mengerti

informasi-informasi apa saja yang sebaiknya diungkapkan dalam laporan tahunan sehingga

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

perusahaan hanya akan mengungkapkan informasi-informasi yang akan memberikan

pengaruh yang positif terhadap perusahaan.

Hubungan Umur Perusahaan, Return on Assets, Net Profit Margin, Media Exposure, dan

Debt to Assets Secara Simultan Terhadap Pengungkapan CSR

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dermawan & Deitiana (2014), Dewi &

Keni (2013), Nur & Priantinah (2012), Santioso & Devona (2012), Sari (2012), Purnasiwi

(2011), Pian KS (2010), Untari (2010), Yuliana et.al (2008) terhadap variabel umur

perusahaan, return on assets, net profit margin, media exposure, dan debt to assets terhadap

pengungkapan corporate social responsibility, maka peneliti berhipotesis umur perusahaan,

return on assets, net profit margin, media exposure, dan debt to assets berpengaruh secara

simultan pengungkapan corporate social responsibility.

Hipotesis

Berdasarkan pengembangan hipotesis tersebut maka dalam penelitian ini hipotesis

atau dugaan sementara peneliti adalah :

H1 : Return on Asset berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

H2 : Net Profit Margin berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

H3 : Debt to Assets berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

H4 : Media Exposure berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

H5 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

H6 : Return on assets, net profit margin, debt to assets, media exposure, dan umur

perusahaan berpengaruh secara simultan pengungkapan corporate social responsibility.

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Dependen

Menurut Sembiring (2005: 383) pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan

diukur berdasarkan 78 item pengungkapan dengan melihat data yang berasal dari laporan

tahunan. Data tersebut berupa jumlah kalimat pengungkapan tanggungjawab sosial

perusahaan yang bersangkutan. Menurut Untari (2010: 4) pengungkapan tanggungjawab

sosial perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

CSRDIj = ∑ Xij

NjX 100 %

Keterangan:

CSRDIj : Corporate social responsibility disclosure index (pengungkapan tanggungjawab

sosial perusahaan) j

Nj : Jumlah item untuk perusahaan j, Nj ≤ 78

Variabel Independen

Return on Assets

Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan

dengan return on assets (ROA). Dari semua rasio fundamental yang dilihat oleh investor,

salah satu rasio yang terpenting adalah ROA. Sesuai Nur & Priantinah (2012 : 27) untuk

memperoleh nilai ROA, dihitung dengan rumus:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑥 100%

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Net Profit Margin

Sesuai Dewi & Keni (2013 : 8) net profit margin dalam penelitian ini dihitung

dengan rumus :

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥

𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠X 100 %

Debt to Assets

Menurut Kasmir (dalam Yuliani, 2014 : 7), debt to assets merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan utang. Artinya

besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika

dibandingkan dengan modal sendiri. Dalam penelitian ini debt to assets dihitung dengan

rumus :

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑋 100 %

Media Exposure

Mengukur media exposure melalui website dengan variabel dummy, yaitu dengan

memberikan nilai 1 untuk perusahaan yang mengungkapkan kegiatan CSR di media website

dan 0 untuk perusahaan yang tidak mengungkapkan kegiatan CSR di media website Kristi

(2013).

Umur Perusahaan

Menurut Sudaryono (2007: 110) umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sesuai Untari (2010: 8) umur perusahaan dirumuskan

sebagai berikut:

UM = tahun ke n - tahun first issue di Bursa Efek Indonesia.

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Kriteria pemilihan

sampel adalah sebagai berikut:

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014.

b. Perusahaan mempublikasikan laporan tahunan perusahaan pada tahun 2012-2014

dan perusahaan tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR yang

diungkapkan di dalam laporan tahunan perusahaan (annual report).

c. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang berakhir per tanggal 31

Desember selama tahun 2012-2014 secara berturut-turut.

d. Perusahaan memperoleh laba selama tahun 2012-2014 secara berturut-turut.

e. Perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah selama tahun

2012-2014.

Pengujian Hipotesis

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah model

regresi berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir

nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit dapat diukur

dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F, dan nilai statistik t. Persamaan regresi

berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

CSRDI = a + b1 ROA + b2 NPM + b3 DAR + b4 ME + b5 UM + e.

Keterangan persamaan regresi berganda:

CSRDI = Corporate Social Responsibility Disclosure

a = Intercept

b1, b2,..., b5 = Koefisien regresi

UM = Umur perusahaan

ROA = return on assets

NPM = net profit margin

ME = media exposure

DAR = debt to assets ratio

e = Error

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013 : 19) statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, maksimum,

dan minimum dari sampel. Statistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan sampel

penelitian. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan IBM Statistics SPSS 22 dari

variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Uji Deskriptif Setelah Uji Outlier

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSR 139 ,03846 ,19231 ,1050546 ,03729420

ROA 139 ,00061 ,32115 ,0875525 ,06173739

NPM 139 ,00058 ,26816 ,0790976 ,05779338

DAR 139 ,07347 ,83872 ,4023854 ,18302187

ME 139 ,0 1,0 ,777 ,4178

UP 139 3,0 33,0 20,180 5,4056

Valid N

(listwise) 139

Hasil analisis deskriptif setelah uji outlier diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel

yang diteliti adalah 139.

Dari hasil analisis deskriptif pada variabel pengungkapan CSR ini diketahui bahwa

nilai minimunnya adalah 0,03846 sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan paling

sedikit hanya mengungkapkan sekitar 3% dari 78 item pengungkapan CSR. Nilai

maksimumnya adalah 0,19231 sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan paling banyak

hanya mengungkapkan sekitar 19% dari 78 item pengungkapan CSR. Nilai rata-ratanya

adalah 0,1050546 sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan hanya mengungkapkan

sekitar 10,5% dari 78 item pengungkapan CSR. Nilai standar deviasinya adalah 0,03729420

sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sebaran datanya sebesar 0,03729420.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Dari hasil analisis deskriptif pada variabel return on assets ini diketahui nilai

minimumnya adalah 0,00061 sehingga dapat disimpulkan tingkat minimun dari return on

assets yang diteliti adalah 0,061%. Nilai maksimum adalah 0,32115 sehingga dapat

disimpulkan tingkat maksimum dari return on assets yang diteliti adalah 32,1%. Nilai rata-

ratanya adalah 0,0875525 sehingga dapat disimpulkan rata-rata tingkat return on assets yang

diteliti adalah 8,7%. Nilai standar deviasinya adalah 0,06173739 sehingga dapat disimpulkan

bahwa sebaran datanya adalah sebesar 0,06173739.

Dari hasil analisis deskriptif pada variabel net profit margin ini diketahui nilai

minimumnya adalah 0,00058 sehingga dapat disimpulkan tingkat minimum dari net profit

margin yang diteliti adalah 0,058%. Nilai maksimun adalah 0,26816 sehingga dapat

disimpulkan tingkat maksimum dari net profit margin yang diteliti adalah 26,8%. Nilai rata-

ratanya adalah 0,0790976 sehingga dapat disimpulkan rata-rata tingkat net profit margin yang

diteliti adalah 7,9%. Nilai standar deviasinya adalah 0,05779338 sehingga dapat disimpulkan

bahwa sebaran datanya adalah sebesar 0,05779338.

Dari hasil analisis deskriptif pada variabel debt to assets ini diketahui nilai

minimumnya adalah 0,07347sehingga dapat disimpulkan tingkat minimum dari debt to assets

yang diteliti adalah 7,3%. Nilai maksimun adalah 0,83872 sehingga dapat disimpulkan

tingkat maksimum dari debt to assets yang diteliti adalah 83,8%. Nilai rata-ratanya adalah

0,4023854sehingga dapat disimpulkan rata-rata tingkat debt to assets yang diteliti adalah

40,2%. Nilai standar deviasinya adalah 0,18302187 sehingga dapat disimpulkan bahwa

sebaran datanya adalah sebesar 0,18302187.

Dari hasil analisis deskriptif pada variabel media exposure ini diketahui nilai

minimumnya adalah 0,0. Nilai maksimumnya adalah 1,0. Nilai rata-ratanya adalah 0,777.

Nilai standar deviasinya adalah 0,4178.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Dari hasil analisis deskriptif pada variabel umur perusahaan ini diketahui bahwa

nilai minimumnya adalah 3 sehingga dapat disimpulkan umur perusahaan minimum yang

diteliti adalah 3 tahun. Nilai maksimumnya adalah 33 sehingga dapat disimpulkan bahwa

umur perusahaan maksimum yang diteliti adalah 33 tahun. Nilai rata-ratanya adalah 20,180

sehingga dapat disimpulkan umur perusahaan yang diteliti memiliki rata-rata sekitar 20

tahun. Nilai standar deviasinya adalah 5,4056 sehingga dapat disimpulkan nilai sebaran

datanya sebesar 5,4056.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal berdasarkan pendapat Ghozali (2013 :

160). Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi normalitas data, peneliti menggunakan uji statistic

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov,

kriteria data dikatakan berdistribusi normal jika Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05.

Jika Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 5%, maka data

variabel terdistribusi secara tidak normal berdasarkan pendapat Ghozali ( dalam Fahriza,

2014:41 ). Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (KS) adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Uji Normalitas Dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 139

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.

Deviation ,03442963

Most Extreme

Differences

Absolute ,066

Positive ,066

Negative -,030

Test Statistic ,066

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS),

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari pada 0,05 yaitu 0,200 maka, dapat disimpulkan

bahwa data terdistribusi normal.

Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

berdasarkan pendapat Ghozali (2013 : 110). Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi. Pendeteksian gejala ini dilakukan dengan menggunakan Run Test

berdasarkan pendapat Ghozali (2013 : 120). Run Test digunakan untuk melihat apakah data

residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka

data residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar nilai residual. Namun, jika Asymp.

Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data residual bebas dari autokorelasi. Hasil pengujian dengan Run

Test adalah sebagai berikut :

Hasil Uji Autokorelasi Dengan Run Test Setelah Uji Outlier

Unstandardized Residual

Test Valuea -,00265

Cases < Test Value 69

Cases >= Test

Value 70

Total Cases 139

Number of Runs 81

Z 1,788

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,074

a. Median

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa sampel bebas autokorelasi karena

nilai Asymp.Sig.(2-tailed) lebih besar dari dari 0,05 yaitu 0,074.

Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model analisis regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen berdasarkan pendapat Ghozali (2013 :

105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam regresi dapat dilihat dari tolerance

value dan nilai variance inflation factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas

adalah yang mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau VIF di bawah 10 berdasarkan

pendapat Ghozali (2013 : 105 ). Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau VIF di atas 10,

maka terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai berikut :

Hasil Uji Multikonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,137 ,017 8,187 ,000

ROA -,016 ,088 -,026 -,182 ,856 ,302 3,316

NPM ,185 ,099 ,287 1,876 ,063 ,274 3,648

DAR -,014 ,020 -,066 -,690 ,492 ,694 1,441

ME -,010 ,008 -,109 -1,295 ,198 ,904 1,106

UP -,002 ,001 -,233 -2,775 ,006 ,913 1,096

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan hasil multikonieritas diatas diketahui bahwa masing-masing variabel

memiliki nilai Tolerance diatas 0,1 dan memiliki nilai VIF kurang dari 10 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013: 139) pengujian uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji glejser. Jika Asymp. Sig. (2-tailed) lebih

besar dari tingkat signifikansi penelitian 5%, maka model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji glejser adalah

sebagai berikut :

Hasil Uji Heterokedastisitas Dengan Menggunakan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,023 ,009 2,427 ,017

ROA ,043 ,049 ,136 ,874 ,384

NPM ,006 ,055 ,019 ,116 ,908

DAR ,003 ,011 ,028 ,273 ,785

ME -,003 ,004 -,058 -,644 ,521

UP 9,821E-5 ,000 ,027 ,303 ,763

a. Dependent Variable: Abs_Res

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji glejser diatas

diketahui bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) variabel-veriabel independen diatas memiliki nilai

yang diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi heterokedatisitas.

Uji Signifikansi Parsial (Uji Signifikansi t)

Menurut Ghozali (2013 : 98) uji signifikansi t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara invidual dalam menerangkan variasi

variabel independen. Hasil uji signifikansi parsial (uji signifikansi t) adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,137 ,017 8,187 ,000

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

ROA -,016 ,088 -,026 -,182 ,856

NPM ,185 ,099 ,287 1,876 ,063

DAR -,014 ,020 -,066 -,690 ,492

ME -,010 ,008 -,109 -1,295 ,198

UP -,002 ,001 -,233 -2,775 ,006

a. Dependent Variable: CSR

a. Variabel return on assets memiliki nilai t hitung sebesar -0,182 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,97529 dan dengan tingkat signifikansi 0,856 lebih besar dari taraf

signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa return on assets tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan

demikian, hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa return on assets

berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility tidak dapat

diterima.

b. Variabel net profit margin memiliki nilai t hitung sebesar 1,876 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,97529 dengan tingkat signifikansi 0,063 lebih besar dari taraf

signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa net profit margin tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan

demikian, hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa net profit margin

berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility tidak dapat

diterima.

c. Variabel debt on assets memiliki nilai t hitung sebesar -0,690 lebih kecil dari t tabel

yaitu 1,97529 dengan tingkat signifikansi 0,492 lebih besar dari taraf signifikansi

yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa debt on assets tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan corporate social responsibility. Dengan demikian, hipotesis ketiga

(H3) yang menyatakan bahwa debt on assets berpengaruh terhadap pengungkapan

corporate social responsibility tidak dapat diterima.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

d. Variabel media exposure memiliki nilai t hitung sebesar -1,295 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,97529 dengan tingkat signifikansi 0,198 lebih besar dari taraf

signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa media exposure tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan

demikian, hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa media exposure

berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility tidak dapat

diterima.

e. Variabel umur perusahaan memiliki nilai t hitung sebesar -2,775 lebih besar dari t

tabel yaitu 1,97529 dengan tingkat signifikansi 0,006 lebih besar dari taraf

signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh

terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan demikian, hipotesis

kelima (H5) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap

pengungkapan corporate social responsibility diterima.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2013 : 98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil uji signifikansi simultan (uji

statistik F) adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,028 5 ,006 4,610 ,001b

Residual ,164 133 ,001

Total ,192 138

a. Dependent Variable: CSR

b. Predictors: (Constant), UP, DAR, ME, ROA, NPM

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji statistik f) diatas, nilai f hitung yaitu

4,610 lebih besar dari f tabel yaitu 2,27 dengan nilai signifikan < 0,05 yaitu 0,001. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa kelima variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen, sehingga dengan demikian bahwa hipotesis 6 (H6)

diterima.

Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2013 : 97) koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil pengujian

koefisien determinasi (adjusted R2) adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,384a ,148 ,116 ,03507083

a. Predictors: (Constant), UP, DAR, ME, ROA, NPM

Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (adjusted R2), besarnya nilai adjusted R

square adalah 0,116, hal ini berarti 11,6% variabel dependen yaitu pengungkapan corporate

social responsibility dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen yaitu return on assets,

net profit margin, debt to assets, media exposure, dan umur perusahaan. Sedangkan sisanya

(100% - 11,6% = 88,4%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab IV dapat

diterik kesimpulan sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

1. Return on assets tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responsibility.

2. Net profit margin tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responsibility.

3. Debt to assets tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responsibility.

4. Media exposure tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responsibility.

5. Umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responsibility.

6. Variabel return on assets, net profit margin, debt to assets, media exposure,

dan umur perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan

corporate social responsibility

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi manajemen diharapkan lebih lengkap dalam mengungkapkan kegiatan –

kegiatan yang berhubungan dengan corporate social responsibility dalam

laporan tahunannya.

2. Bagi pemerintah dan IAI diharapkan mampu merumuskan suatu kebijakan

yang jelas mengenai standar mengenai seberapa banyak corporate social

responsibility yang harus diungkap mengingat rendahnya tingkat

pengungkapan corporate social responsibility.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode pengamatan yang

lebih lama sehingga akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk

memperoleh kondisi yang sebenarnya serta menambah jumlah sampel.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau menggunakan

variabel lain untuk menemukan suatu model standar pendugaan pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhipradana, F., & Daljono. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Dan

Coporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report. Journal Of

Accounting , 1-12.

Adnantara, K. F. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Dan Corporate Social

Responsibility Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Buletin Studi Ekonomi , Vol. 18, 107-

113.

Agoes, S., & Ardana, I. C. (2011). Etika Bisnis Dan Profesi - Edisi Revisi : Tantangan

Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.

Anggraini, F. R. (2006). Pengungkapan Informasi Sosial Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Keuangan

Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perusahaan Yang Terdaftar Bursa Efek

Jakarta). SNA IX (Hal. 1-21). Padang: Univ. Sanata Dharma Yogya.

Ardimas, W., & Wardoyo. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Go Public Yang Terdaftar Di

BEI. Jurnal Manajemen Dan Bisnis , 57 - 66.

Astuti, I. F. (2004). Analisis Autokorelasi Dan Penerapannya. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Cahya, B. A. (2010). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) (Studi Pada Bank Di

Indonesia Periode Tahun 2007-2008). Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Christian. (2014). Pengaruh Umur, Ukuran, Leverage, Net Profit Margin, Dan Earning Per

Share Perusahaan Terhadap Pengungkapan Kegiatan Tanggungjawab Sosial

Perusahaan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Dermawan, D., & Deitiana, T. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Corporate Social

Responsibility. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi , Vol.16, 158-165.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Dewi, S. P., & Keni. (2013). Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan

Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi

, Vol.15, 1-12.

Ekowati, L., Prasetyono, & Wulandari, A. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,

Growth, Dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial

Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun

2010-2012). SNA XVII (Hal. 1-24). Mataram: Universitas Mataram.

Fahmi, F. N. (2015). Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas, Media Exposure

Dan Umur Perusahaan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi

Empiris Pada Perusahaan High Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2013). Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Fahriza, R. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Sustainability

Report (Studi Pada Perusahaan High Profile Di BEI Tahun 2009 – 2013). Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harmoni, A. (2010). Pemanfaatan Laman Resmi Sebagai Media Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan/CSR Pada Perusahaan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi

Bisnis , Vol.15, 9-17.

Hartini, W. (2012). Pengaruh Financial Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Dengan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi.

Management Analysis Journal , Vol.1, 1-7.

Haryudanto, D. (2011). Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Tingkat Corporate Social

Responsibility Dan Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Hermawati, R. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Laporan Tahunan Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakultas Ekonomi.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Indrawati, N. (2009). Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Annual

Report Serta Pengaruh Political Visibility Dan Economic Performance. Pekbis

Jurnal , Vol.1, 1-11.

Karina, L. A. (2013). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011). Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Maulana, M. R. (2009). Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) Pt Rekayasa Industri

Dalam Upaya Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Munawaroh, A. (2014). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate

Social Responsibilty Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi

, 1-17.

Mustafa, C. C. (2014). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi , 1-16.

Nistantya, D. S. (2010). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas

Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Listing Di BEI Tahun

2007 Sampai Dengan Tahun 2009). Fakultas Ekonomi. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Nur, M., & Priantinah, D. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pengungkapancorporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi Empiris Pada

Perusahaan Berkategori High Profile Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia).

Jurnal Nominal , Vol 1, 22-34.

Nurkhin, A. (2009). Corporate Governance Dan Profitabilitas; Pengaruhnya Terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia). Semarang: Universitas

Diponegoro.

Oktafia, Y. (2013). Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi.

Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika , Vol.2, 676-704.

Oktavarina. M, A. D. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pelaporan CSR

Serta Efeknya Pada Kinerja Perusahaan Di Masa Depan. Fakultas Ekonomika

Dan Bisnis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Permana, D. M. (2013). Kemampuan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam Memoderasi Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Kompas 100. Denpasar:

Universitas Udayana.

Pian Ks, A. M. (2010). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Regulasi Pemerintah

Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Laporan

Tahunan Di Indonesia. Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Purnasiwi, J. (2011). Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap

Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Puspitaningtyas, A. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun

2008-2009. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Putra, I. G., & Wirakusuma, M. G. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Pada Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Pemoderasi.

E-Jurnal Akuntansi , Vol.13, 461-475.

Ramadhan, A. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Dan Likuiditas Terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR) Melalui Laba Sebagai Variabel Intervening

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Fakultas Syariah Dan Hukum.

Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Retno M, R. D., & Priantinah, D. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance Dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-

2010). Jurnal Nominal , Vol.1, 84-103.

Rohmah, D. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Di Dalam Laporan Sustainability (Studi Empiris Pada Perusahaan

Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013). Jurnal Bisnis Dan

Manajemen , 243-262.

Santioso, L., & Devona, N. C. (2012). Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,

Dewan Komisaris, Leverage, Dan Profitabilitas, Terhadap Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun

2008-2010. Jurnal Akuntansi , 12, 595-616.

Sari, R. A. (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social

Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Nominal , Vol.1, 124-140.

Sayekti, Y., & Wondabio, L. S. (2007). Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning

Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Jakarta). SNA X (Hal. 1-35). Makassar: Universitas Hasanuddin.

Sembiring, E. R. (2005). Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta. SNA

VIII (Hal. 379-395). Solo: Universitas Katolik St. Thomas.

Sembiring, E. R. (2003). Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan Pada

Hutang, Dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. SNA VI (Hal.

249-259). Surabaya: Universitas Katolik St. Thomas.

Sindhudiptha, I. N., & Yasa, G. W. (2013). Pengaruh Corporate Social Responsibility Pada

Kinerja Keuangan Perusahaan Dan Implikasinya Terhadap Nilai Perusahaan. E-

Jurnal Akuntansi , Vol.4, 388-405.

Sudaryono, B. (2007). Kajian Atas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan

Lingkungan (Environmental Disclosure) Pada Perusahaan Publik Di Bej Pada

Tahun 2004-2005. Media Riset Akuntansi, Auditing Dan Informasi , Vol.7, 107-

139.

Suharto, E. (2010). CSR & Comdev Investasi Kreatif Perusahaan Di Era Globalisasi.

Bandung: Alfabeta.

Susanti, S., & Riharjo, I. B. (2013). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Cosmetics And Household.

Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi , Vol.1, 152-167.

Tamba, E. G. (2011). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufacturing

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · sedangkan sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Kata kunci : Corporate Social Responsibility

Secondary Sectors Yang Listing Di BEI Tahun 2009). Fakultas Ekonomi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Untari, L. (2010). Effect On Company Characteristics Corporate Social Responsibility

Disclosures In Corporate Annual Report Of Consumption Listed In Indonesia

Stock Exchange. Jurnal Online , 1-17.

Wijaya, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi , Vol 1, 26-30.

William. (2012). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsinbility Berdasarkan

Pedoman Global Reporting Initiative Terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas

Ekonomi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Windari, R. A. (2012). Pengaturan Kewajiban CSR Pada Perusahaan Perseroan Terbatas

Serta Bentuk-Bentuk Kegiatannya Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007. Program Studi Ilmu Hukum. Denpasar: Universitas Udayana.

Wirartha, I. M. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi.

Yuliana, R., Purnomosidhi, B., & Sukoharsono, E. G. (2008). Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility(CSR) Dan

Dampaknya Terhadap Reaksi Investor. Jumal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia

, Vol.5, 245-276.

Yuliani, N. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan

Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2013. Tanjungpinang:

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).