14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Inspektorat Kabupaten/Kota Di Daerah Istimewa Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NASRULLAH ADI NUGROHO B 200 110 055 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

  • Upload
    hadung

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS

AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

(Survei Pada Inspektorat Kabupaten/Kota Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

NASRULLAH ADI NUGROHO

B 200 110 055

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS

AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

(Survei Pada Inspektorat Kabupaten/Kota Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

NASRULLAH ADI NUGROHO

(B200110055)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

[email protected]

ABSTRAKSI

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh independensi,

obyektifitas, pengalaman kerja, kompetensi, integritas, dan etika auditor

terhadap kualitas audit.Populasi dalam penelitian ini adalah auditor Inspektorat

se Daerah Istimewa Yogyakarta.Metode pengumpulan sampel dengan

menggunakan teknik purposive sampling.Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 60 responden.Dalam penelitian ini untuk menganalisis

data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa R2 diperoleh nilai 0,795 yang berarti

bahwa 79,5% kualitas audit dipengaruhi oleh independensi, obyektifitas,

pengalaman kerja, kompetensi, integritas, dan etika auditor. Sisanya sebanyak

20,5% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa

obyektifitas dan integritas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.Sedangkan

independensi, pengalaman kerja, kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh

terhadap kualitas hasil audit.

Kata kunci: independensi, obyektifitas, pengalaman kerja, kompetensi,

integritas, etika auditor dan kualitas audit.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

PENDAHULUAN

Menurut Boynton, dkk (2002: 103-104) independensi merupakan dasar

dari struktur filosofi profesi. Bagaimana kompetennya seorang CPA dalam

melaksanakan audit dan jasa asestasi lainnya, pendapatnya akan menjadi kurang

bernilai bagi mereka yang mengandalkan laporan auditor apabila CPA tersebut

tidak independen.

SA Seksi 220 menyebutkan: „‟Dalam semua hal yang berhubungan dengan

perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”.

Standar ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah

dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.

Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun,

sebab bagaimana pun sempurnanya keahlihan teknis yang ia miliki, ia akan

kehilangan sikap tidak memihak, yang justru sangat penting untuk

mempertahankan kebebasan pendapatnya (SPAP, 2011).

Menurut Boynton,dkk (2002: 103-104) objektivitas adalah suatu sikap

modal. Meskipun prinsip ini tidak dapat diukur secara tepat, namun wajib untuk

dipegang oleh semua anggota.Objektivitas berarti tidak memihak dan tidak berat

sebelah dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan. Kepatuhan pada

prinsip ini akan meningkat bila para anggota menjauhkan diri dari keadaan yang

dapat menimbulkan pertentangan kepentingan.

Dalam Abdul Halim (2008:49) audit harus dilaksanakan oleh seorang atau

lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

Melalui pendidikan, pelatihan dan pengalamannya dalam bidang auditing dan

akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang

akuntansi, memiliki kemampuan untuk menilai secara obyektif dan

mempergunakan pertimbangan tidak memihak terhadap informasi akuntansi yang

dihasilkan sistem akuntansi atau informasi lain yang berhasil diungkapkan melalui

audit yang dilakukannya.

Pemeliharan kompetensi profesional membutuhkan kesadaran dan

pemahaman yang berkelanjutan terhadap perkembangan teknis profesi dan

perkembangan bisnis yang relevan.Pengembangan dan pendidikan profesional

yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan dan memelihara

kemampuan praktisi agar dapat melaksanakan pekerjaannya secara kompeten

dalam lingkungan profesional (SPAP, 2011).

Menurut Boynton,dkk (2002: 102-103) integritas merupakan karakteristik

pribadi yang tidak dapat dihindari dalam diri seorang CPA. Elemen ini merupakan

tolak ukur dimana setiap anggota pada akhirnya harus mempertimbangkan semua

keputusan yang dibuat dalam penugasan.Integritas juga menunjukkan tingkat

kualitas yang menjadi dasar kepercayaan publik.Dalam memenuhi prinsip-prinsip

ini, para anggota harus bersikap jujur dan tulus.Dalam integritas masih

dimungkinkan terjadi kesalahan akibat kelalaian dan perbedaan pendapat, namun

integritas tidak dapat mentolerin tarjadinya distorsi fakta yang dilakukan dengan

sengaja atau upaya mengecilkan pertimbangan.

Menurut Arens, dkk (2008: 98) etika secara garis besar dapat didefinisikan

sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral. Setiap orang memliliki rangkaian

nilai seperti itu, meskipun memperhatikan atau tidak memperhatikannya. Menurut

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

Boynton,dkk (2002: 88) etika profesional harus lebih dari sekedar prinsip-prinsip

moral. Etika ini meliputi standar perilaku bagi seseorang profesional yang

dirancang untuk tujuan praktis dan idealistik.Sedangkan kode etik profesional

dapat dirancang sebagian untuk mendorong perilaku yang ideal, sehingga harus

bersifat realistis dan dapat ditegakkan.Agar dapat memiliki arti, maka keduanya

harus pada posisi di atas hukum, namun sedikit di bawah posisi ideal.

Menurut Arens, dkk (2008: 4) Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi

bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan

oleh orang yang kompeten dan independen.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Teori Atribusi

Menurut Fritz Heider sebagai pencetus teori atribusi, teori atribusi

merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori atribusi

menjelaskan mengenai proses bagaimana kita menentukan penyebab dan motif

tentang perilaku seseorang. Teori ini mengacu tentang bagaimana seseorang

menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri yang akan

ditentukan apakah dari internal misalnya sifat, karakter, sikap, dll ataupun

eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan

pengaruh terhadap perilaku individu (Queena, 2013).

Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit harus didukung dengan

sikap independen, dimana seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain,

dan tidak dikendalikan oleh pihak lain. Dalam hubungannya dengan auditor,

independensi berpengaruh penting sebagai dasar utama agar auditor dipercaya

oleh masyarakat umum. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang

dibangun adalah

H1 : Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Pengaruh Obyektivitas terhadap Kualitas Audit

Auditor harus menjunjung tinggi ketidakberpihakan profesional dalam

mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi auditi. Auditor

APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak

dipengaruhi oleh kepentingan senndiri atau orang lain dalam mengambil

keputusan (PER/04/M.PAN/03/2008). Berdasarkan penjelasan diatas, maka

hipotesis yang dibangun adalah

H2 : Obyektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit.

Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit

Pengalaman auditor akan menjadi bahan pertimbangan yang baik dalam

mengambil keputusan dalam tugasnya. Pengalaman akuntan publik akan terus

meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta

kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan

menambah dan memperluas pengetahuannya dibidang akuntansi dan auditing

(Hervita, 2012). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun

adalah

H3 : Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan audit yaitu pengetahuan

dan kemampuan. Auditor harus memiliki pengetahuan untuk memahami entitas

yang diaudit, kemudian auditor harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama

dalam tim serta kemampuan dalam menganalisa permasalahan. Maka semakin

tinggi kompetensi auditor akan semakin baik kualitas hasil pemeriksaannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah

H4 : Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit

Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit

PER/04/M.PAN/03/2008 integritas mewajibkan auditor harus memiliki

kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung

jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan

keputusan yang andal.Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja

dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan

prinsip. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas

hasil pemeriksaannya (Sukriah, 2009). Berdasarkan penjelasan diatas, maka

hipotesis yang dibangun adalah

H5 : Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit

Pengaruh Etika terhadap Kualitas Audit

Guna meningkatkan kinerja auditor, maka auditor dituntut untuk selalu

menjaga standar perilaku etis.Kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis

berhubungan dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap peran profesi akuntan,

khususnya atas kinerja akuntan publik.Masyarakat sebagai pengguna jasa profesi

membutuhkan akuntan profesional.Maka dari itu diperlukan etika auditor yang

sesuai dengan prinsip etika profesi dan kode etik untuk menunjang kinerja auditor.

Seorang auditor tidak memiliki etika yang baik, maka hal tersebut akan merusak

kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor. Berdasarkan penjelasan diatas,

maka hipotesis yang dibangun adalah

H6 : Etka berpengaruh terhadap kualitas audit

METODE PENELITIAN

Pemilihan sampel dan pengumpulan data

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor dan staf pemeriksa yang

bekerja pada Inspektorat tingkat kota/kabupaten atau Bawasda di Daerah Istimewa

Yogyakarta.Dalam melakukan pengambilan sampel, metode yang digunakan

dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling.Metode pengambilan data

yang digunakan adalah survey method. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer, yaitu data diperoleh melalui kuesioner yang langsung

disebarkan kepada auditor dan staf pemeriksa yang bekerja pada Inspektorat

tingkat kota/kabupaten atau Bawasda di Daerah Istimewa Yogyakarta.Setiap

jawaban dari pernyataan dalam kuisioner tersebut telah ditentukan skornya

berdasarkan skala Likert 5 poin.

Kualitas Hasil Audit (Variabel Dependen)

Kualitas hasil audit internal merupakan kualitas kinerja auditor dalam

menemukan dan melaporkan adanya pelanggaran pada sistem akuntansi

pemerintah yang didasarkan pada kepatuhan standar pemeriksaan audit yang telah

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

ditetapkan (De Angelo, 1981). Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item

kuesioner yang telah disusun Sukriah, dkk (2009).Pertanyaan terdiri dari 10 item

yang terdiri dari beberapa indikator.Setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan

menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan

Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3

menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan

Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas hasil audit

dalam penelitian ini adalah:

1. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit

2. Kualitas hasil laporan pemeriksaan

Independensi (Variabel Independen)

Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi. Variabel ini diukur

dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah digunakan oleh Trisnaningsih

dalam Sukriah, dkk (2009) dengan modifikasi. Pertanyaan terdiri dari 9 item

yang terdiri dari beberapa indikator.Setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan

menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan

Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3

menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan

Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur independensi

dalam penelitian ini adalah:

1. Independensi penyusunan anggaran

2. Independensi pelaksanaan

3. Independensi pelaporan

Obyektivitas (Variabel Independen)

Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atau jasa yang

diberikan anggota.Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner

yang merupakan replikasi dari Sukriah (2009).Pertanyaan terdiri dari 8 item yang

terdiri dari beberapa indikator.Setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan

menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan

Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3

menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan

Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur obyektivitas dalam

penelitian ini adalah:

1. Bebas dari benturan kepentingan

2. Pengungkapan kondisi sesuai fakta

Pengalaman Kerja (Variabel Independen)

Pengalaman kerja merupakan kualifikasi auditor dimana pengalaman

cukup kemungkinan kesalahan dalam audit pekerjaannya kecilVariabel ini diukur

dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun Sukriah, dkk (2009).

Pertanyaan terdiri dari 8 item yang terdiri dari beberapa indikator.Setiap item

diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval sebagai skala

pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan

Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju

(S). dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk

mengukur pengalaman kerja dalam penelitian ini adalah:

1. Lamanya bekerja sebagai auditor

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

2. Banyaknya tugas pemeriksaan

Kompetensi(Variabel Independen)

Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk

melaksanakan audit dengan benar, yang diukur dengan indikator mutu personal,

pengetahuan umum dan keahlian khusus. Variabel ini diukur dengan

menggunakan 5 item kuesioner yang merupakan replikasi dari Sukriah (2009).

Pertanyaan terdiri dari 10 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item

diberi skor 1 sampai 5. Dengan menggunakan skala interval sebagai skala

pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan

Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju

(S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk

mengukur Kompetensi adalah:

1. Mutu personal

2. Pengetahuan umum

3. Keahlian khusus

Integritas (Variabel Independen)

Integritas merupakan sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab

auditor dalam melaksanakan audit. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5

item kuesioner yang merupakan replikasi dari Sukriah (2009). Pertanyaan terdiri

dari 14 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai

5. Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1

menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS),

skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5

menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur

akuntabilitas dalam penelititan ini adalah :

1. Kejujuran auditor

2. Keberanian auditor

3. Sikap bijaksana auditor

4. Tanggung jawab auditor

Etika (Variabel Independen)

Etika merupakan aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku

manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut

oleh sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau profesi. Variabel

ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang merupakan replikasi dari

Widyanto (2012).Pertanyaan terdiri dari 10 item yang terdiri dari beberapa

indikator.Setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval

sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2

menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4

menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator

yang digunakan untuk mengukur kompetensi dalam penelitian ini adalah:

1. Prinsip moral

2. Lingkungan auditor

3. Organisasional

4. SPAP

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis

regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara

satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel

dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau

independen.Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

KLA=a+b1IND+b2OA+b3PKA + b4 KA + b5 ITA + b6 EA+e

Keterangan:

KLA = Kualitas hasil audit

a = Konstanta

b1,...b6= Koefisien Regresi

IND = Independensi Auditor

OBY = Obyektivitas Auditor

PNG = Pengalaman Kerja Auditor

KOM = Kompetensi Auditor

INT = Integritas Auditor

EA = Etika Auditor

e = Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Sampel Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Inspektorat

tingkatkota/kabupaten Subosukowonosraten. Secara terperinci dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Item No Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Independensi 60 28,00 45,00 35,4667 3,98925

Obyektivitas 60 30,00 40,00 34,8667 3,09437

Pengalaman Kerja 60 28,00 40,00 33,0167 2,63928

Kompetensi 60 38,00 50,00 41,8667 3,39724

Integritas 60 54,00 70,00 59,6167 4,89930

Etika Auditor 60 34,00 50,00 40,3167 4,15583

Kualitas Audit 60 37,00 50,00 42,6333 3,60774

Dari hasil penelitian ini diperoleh data dengan cara deskriptif sebagai berikut :

1. Variabel independen dengan nilai maksimum sebesar 45,00, nilai

minimum sebesar 27,00 serta mean sebesar 35,4667.

2. Variabel obyektivitas dengan nilai maksimum sebesar 40,00, nilai

minimum sebesar 30,00 serta mean sebesar 34,8667.

3. Variabel pengalaman kerja dengan nilai maksimum sebesar 40,00, nilai

minimum sebesar 28,00 serta mean sebesar 33,0167.

4. Variabel kompetensi dengan nilai maksimum sebesar 50,00, nilai

minimum sebesar 38,00 serta mean sebesar 41,8667.

5. Variabel integritas dengan nilai maksimum sebesar 70,00, nilai minimum

sebesar 54,00 serta mean sebesar 59,6167.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

6. Variabel etika auditor dengan nilai maksimum sebesar 50,00, nilai

minimum sebesar 34,00 serta mean sebesar 40,3167.

7. Variabel kualitas audit dengan nilai maksimum sebesar 50,00, nilai

minimum sebesar 37,00 serta mean sebesar 42,6333.

Pembahasan Hasil Penelitian

Variabel β t Sig (p-value)

Constant 2,400 0,784 0,436

Independensi 0,011 0,136 0,893

Obyektivitas 0,546 4,349 0,000

Pengalaman Kerja 0,031 0,220 0,826

Kompetensi -0,168 -1,521 0,135

Integritas 0,363 4,479 0,000

Etika Auditor 0,135 1,388 0,171

Uji F 37,818

Adjusted R2

0,795

1. Konstanta sebesar 2,400 dengan parameter positif menunjukkan bahwa

independensi, obyektivitas, pengalaman kerja, kompetensi, integritas dan

etika auditor akan meningkatkan kualitas audit.

2. Koefisien regresi independensi menunjukkan koefisien yang positif

sebesar 0,011 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi

independensi, maka semakin tinggi kualitas audit.

3. Koefisien regresi obyektivitas menunjukkan koefisien yang positif

sebesar 0,546 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi

obyektivitas, maka semakin tinggi kualitas audit.

4. Koefisien regresi pengalaman kerja menunjukkan koefisien yang positif

sebesar 0,031 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi

pengalamn kerja, maka semakin tinggi kualitas audit.

5. Koefisien regresi kompetensi menunjukkan koefisien yang negatif

sebesar -0,168 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi

kompetensi, maka semakin rendah kualitas audit.

6. Koefisien regresi integritas menunjukkan koefisien yang positif sebesar

0,363 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi integritas,

maka semakin tinggi kualitas audit.

7. Koefisien regresi etika auditor menunjukkan koefisien yang positif

sebesar 0,135 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi

etika auditor, maka semakin tinggi kualitas audit.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh independensi, pengalaman,

due professional care, akuntabilitas, dan kompetensi terhadap kualitas hasil audit

dapat ditarik kesimpulkan:

1. H1 ditolak, dengan demikian independensi tidak berpengaruh terhadap

kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

nilai thitung < ttabel (0,136 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar

0,893 > 0,05.

2. H2 diterima, dengan demikian obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas

audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai

thitung > ttabel (4,349 > 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 <

0,05.

3. H3 ditolak, dengan demikian pengalaman kerja tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang

memperoleh nilai thitung < ttabel (0,220 < 2,000) dengan nilai

signifikasi sebesar 0,826 > 0,05.

4. H4 ditolak, dengan demikian kompetensi tidak berpengaruh terhadap

kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh

nilai thitung < ttabel (-1,521 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar

0,135 > 0,05.

5. H5 diterima, dengan demikian integritas berpengaruh terhadap kualitas

audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai

thitung > ttabel (4,479 > 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 <

0,05.

6. H6 ditolak, dengan demikian etika auditor tidak berpengaruh terhadap

kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh

nilai thitung < ttabel (0,150 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar

0,171 > 0,05.

Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini tentunya terdapat keterbatasan yang

dialami oleh, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang

ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain :

1. Dalam penelitian ini kemungkinan timbulnya bias terhadap respon dari

responden, karena adanya ketidakseriusan responden dalam menjawab

semua pernyataan yang ada dalam kuesioner serta kesalahan interprestasi

oleh responden mengenai maksud pernyataan yang sesungguhnya,

sehingga menyebabkan variabel tidak terukur secara sempurna.

2. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi variasi

dalam variabel kualitas hasil audit yang belum tergali pada penelitian ini

seperti akuntabilitas, resiko audit, gender, skeptisisme.

Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam

penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak jumlah sampel penelitian dan melakukan wawacara

kepada responden.

2. Bagi penelitian mendatang hendaknya dapat menambahkan variabel lain

yang dapat diprediksi mempengaruhi kualitas hasil audit seperti

akuntabilitas, resiko audit, gender, skeptisisme. Atau bisa juga

menambahkan variabel intervening maupun moderating.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Afridian Wirahadi dkk. 2011. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi

Pemeriksaan Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dalam Pengawasan

Keuangan Daerah : Studi Pada Inspektorat Kabupaten Pasaman”. Jurnal

Akuntansi dan Manajemen. ISSN 1858-3687.

Arens, Alvin A., dkk. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan

Terintegrasi. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Ariani, Komang Gunayanti dan I Dewa Nyoman Badera. 2015. “Pengaruh

Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan, Dan Kompetensi Pada Kinerja

Auditor Inspektorat Kota Denpasar”. Jurnal Akuntansi. ISSN 2302-8578.

Arianti,Komang Pariardi dkk. 2014. “Pengaruh Intregitas, Obyektivitas, dan

Akuntanbilitas terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah” (Studi Pada

Inspektorat Kabupaten Buleleng). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan

GaneshaJurusan Akuntansi S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014).

Ashari, Ruslan. 2011. “Pengaruh Keahlian, Independensi Dan Etika Terhadap

Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara”. Skripsi.

Universitas Hasanuddin.

Ayuningtyas, Harvita Yulian dan Sugeng Pamudji. 2012. “Pengaruh Pengalaman

Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap

Kualitas Hasil Audit” (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat

Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Diponegoro Journal Of Accounting,

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., Kell, Walter G. 2002. Modern

Auditing. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2008. “Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”. Edisi 4.

Yogyakarta: YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:

Salemba Empat.

Kadhafi, Muhammad dkk. 2014. “Pengaruh Independensi, Etika Dan Standar

Audit Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Aceh”. Jurnal Akuntansi. ISSN

2302-0164.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

Kharismatuti, Norma dan P Basuki Hadiprajitno. 2012. “Pengaruh kompetensi

Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai

Variabel Moderasi”. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1,

Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-10.

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah”.

Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010.

Parasayu, Anissa. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

Hasil Internal” (Studi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Kota Surakarta

Dan Kabupaten Boyolali). Skripsi. Universitas Diponegoro.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis

Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kabupaten/Kota.

Permenpan Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 Tentang Kode Etik Aparat Pengawas

Intern Pemerintah.

Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang Standar Audit Aparat

Pengawas Intern Pemerintah.

Queena, Precilia Prima dan Abdul Rohman. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa

Tengah”. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 2, Tahun

2012, Halaman 1-12.

Samsi, Nur dkk. 2013. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan

Kompetensi Terhadap Kualitas Audit : Etika Auditor sebagai Variabel

Pemoderasi”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1 Nomor 2, Maret

2013.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Sukriah, Ika dkk. 2009. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,

Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan”.

Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang 2009.

Tarigan, Malem Ukur dan Prisma Bangun Susanti. 2013. “Pengaruh Kompetensi,

Etika Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi,

Volume 13, Nomor 1, Tahun 2013: 803-832.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/35731/26/NASKAH PUBLIKASI.pdf · akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki

Widyanto Aris. 2012. “Pengaruh Independensi, Due Professional Care, dan

Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Profesi Sebagai

Variabel Moderating”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wiratama, William Jefferson dan Ketut Budiartha. 2015. “Pengaruh Independensi,

Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap

Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi. ISSN 2302-8578.