123
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI EMPIRIS WPOP DI KPP PRATAMA MALANG SELATAN) Disusun oleh: M Faruq Fadlurrahman 135020300111058 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(STUDI EMPIRIS WPOP DI KPP PRATAMA MALANG SELATAN)

Disusun oleh:

M Faruq Fadlurrahman

135020300111058

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB
Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

RIWAYAT HIDUP

Nama : M Faruq Fadlurrahman

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 4 Januari 1996

Alamat Rumah : Perum Mabad II, No.8 RT1/RW11, Jakarta

Selatan.

Alamat E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal:

Sekolah Dasar (2001-2007) : SDIT Ummul Quro’

SLTP (2007-2010) : MTsN 4 Jakarta

SLTA (2011-2013) : SMAN 109 Jakarta

Perguruan Tinggi (2013-2017) : S1 Akuntansi FEB, Universitas Brawijaya

Pendidikan Non-Formal:

Kursus bahasa Inggris LIA (2008-2009)

Kursus bahasa Inggris English First (2014-2015)

Pengalaman Organisasi/Kepanitiaan:

Staff Magang Departemen Advokesma BEM FEB (2013)

Anggota AIESEC (2015)

Kordinator Matching AIESEC (2015)

Peserta Exchange program AIESEC ke Guangzhou, China (2015)

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

ridha-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI EMPIRIS WPOP DI KPP

PRATAMA MALANG SELATAN)”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang wajib ditempuh untuk memenuhi syarat

kelulusan dalam meraih gelar sarjana Ekonomi strata-1 di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya.

Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bimbingan, kritik, saran, dukungan serta doa-nya sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, yang selalu memberi nikmat sehat, nikmat iman, petunjuk dan juga

perlindungan-Nya sehingga penulis mendapat kelancaran dalam proses penyusunan

skripsi ini.

2. Kedua orang tua penulis serta keluarga penulis yang tak pernah lelah untuk

memberikan dukungan motivasi dan doa sehingga penulis juga tidak pernah lelah

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Zaki Baridwan, M.Si., Dr., Ak.selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga untuk senantiasa memberikan arahan, kritik, saran dan

ilmu kepada penulis sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

4. Bapak Nurkholis, PhD., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi yang selalu

memberikan wejangan agar mahasiswa menjadi orang yang bermanfaat dan beretika

mulia.

5. Ibu Devi Pusposari, SE., M.Si., Ak. selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan kritik, saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan lebih baik.

6. Ibu Ayu Fury Puspita, MSA., Ak., CA. selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan kritik, saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan lebih baik.

7. Teman-teman penulis di Kontrakan, Hendrokus, Willy, Albanus, Emratika,

Bondan, Afifah dan Hazmikim yang saling memberi motivasi dan doa dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca atau menggunakan skripsi ini

untuk penelitian selanjutnya.

Malang, 9 Agustus 2017

Penulis

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(STUDI EMPIRIS WPOP DI KPP PRATAMA MALANG SELATAN)

Oleh:

M Faruq Fadlurrahman

135020300111058

[email protected]

Dosen Pebimbing:

Dr. Drs. Zaki Baridwan, M.Si., Ak.

19660525199103002

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh modernisasi sistem administrasi

perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, keadilan pajak dan pengetahuan pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Objek penelitian ini adalah KPP Pratama

Malang Selatan di Kota Malang. Sebanyak 96 data berhasil dikumpulkan

menggunakan metode survei dengan teknik non probability sampling. Metode nalisis

data dilakukan dengan analisis partial least square dengan aplikasi SmartPLS. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa modernisasi sistem administrasi perpajakan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, keadilan pajak berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak dan pengetahuan pajak berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kata kunci: Modernisasi sistem administrasi perpajakan, kualitas pelayanan

fiskus, keadilan pajak, pengetahuan pajak, kepatuhan wajib pajak

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

ANALYSIS ON FACTORS THAT INFLUENCE INDIVIDUAL TAXPAYER

COMPLIANCE

(A CASE STUDY ON INDIVIDUAL TAXPAYERS IN KPP PRATAMA MALANG

SELATAN)

By:

M Faruq Fadlurrahman

135020300111058

[email protected]

Supervisor:

Dr. Drs. Zaki Baridwan, M.Si., Ak.

19660525199103002

Abstract

This study examines the influence of modernization in tax administration system, tax

authority’s service quality, tax fairness, and tax knowledge on taxpayer compliance.

Using the case of KPP Pratama Malang Selatan (Southern Malang Small Taxpayers

Office), the data of this study were collected from a survey on 96 taxpayers. The data

were analyzed using partial least square technique by means of SmartPLS. The result

shows that modernization in tax administration system positively influences taxpayer

compliance, that tax authority’s service quality positively influences taxpayer

compliance, that tax fairness positively influences taxpayer compliance, and that tax

knowledge positively influences taxpayer compliance.

Keywords: modernization in tax administration system, tax authority’s service

quality, tax fairness, tax knowledge, taxpayer compliance

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix

ABSTRAK .......................................................................................................... x

ABSTRACT ....................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

1.4 Kontribusi Penelitian ..................................................................................... 8

1.4.1 Kontribusi Teoritis .............................................................................. 8

1.4.2 Kontribusi Praktis ............................................................................... 9

1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11

2.1 Pengertian Pajak .......................................................................................... 11

2.2 Sistem Pemungutan Pajak ........................................................................... 12

2.3 Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan ................................... 13

2.4 Kepatuhan Wajib Pajak ............................................................................... 15

2.4.1 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan .................................. 17

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

2.4.2 Kualitas Pelayanan Fiskus ................................................................ 21

2.4.3 Keadilan Pajak .................................................................................. 23

2.4.4 Pengetahuan Pajak ............................................................................ 27

2.4.5 Theory of Planned Behaviour ........................................................... 30

2.5 Model Penelitian ......................................................................................... 36

2.6 Pengembangan Hipotesis ............................................................................ 39

2.6.1 Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi terhadap kepatuhan

wajib pajak ........................................................................................ 39

2.6.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib

pajak ................................................................................................. 41

2.6.3 Pengaruh Keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak ............... 42

2.6.4 Pengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak ......... 44

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 46

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 46

3.2 Populasi ....................................................................................................... 47

3.3 Sampel ......................................................................................................... 48

3.4 Sumber data ................................................................................................. 50

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 50

3.6 Variabel dan Indikator Penelitian................................................................ 52

3.6.1 Variabel bebas (Variabel Independen) .............................................. 52

3.6.2 Variabel terikat (Variabel Dependen) ............................................... 58

3.7 Metode Analisis Data .................................................................................. 64

3.7.1 Outer Model (Model Pengukuran) .................................................... 66

3.7.2 Inner Model (Model Struktural) ........................................................ 68

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

3.8 Persamaan Struktural .................................................................................. 69

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN ............................... 70

4.1 Hasil Pengumpulan Data ............................................................................. 70

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 75

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas (Pilot Test) ......................................... 75

4.2.2 Uji Validitas Real .............................................................................. 78

4.2.3 Uji Reliabilitas Real .......................................................................... 81

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Real Setelah Penghapusan.................. 82

4.3.1 Uji Validitas ...................................................................................... 83

4.3.1.1 Uji Validitas Konvergen ....................................................... 83

4.3.1.2 Uji Validitas Diskriminan ..................................................... 85

4.3.2 Uji Reliabilitas .................................................................................. 86

4.4 Pengujian Model Struktural ........................................................................ 88

4.5 Hasil Penelitian ........................................................................................... 91

4.5.1 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak ...................................................................................... 92

4.5.2 Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. .......... 94

4.5.3 Keadilan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. ........................... 96

4.5.4 Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak....................... 98

BAB V SIMPULAN ....................................................................................... 101

5.1 Simpulan ................................................................................................... 101

5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 103

5.3 Saran dan Rekomendasi Penelitian ........................................................... 104

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106

LAMPIRAN .................................................................................................... 110

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah WPOP terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan tahun

2014-2016 ........................................................................................... 7

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 34

Tabel 3.1 Gambaran Umum KPP Pratama Malang Selatan ............................. 47

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian........................................................ 61

Tabel 3.3 Parameter Uji Validitas dalam model pengukuran PLS ................... 67

Tabel 4.1 Pembagian Pengembalian Kuesioner ................................................ 70

Tabel 4.2 Ringkasan Data Responden .............................................................. 75

Tabel 4.3 Tabel Algoritma (Pilot Test) ............................................................. 76

Tabel 4.4 Tabel Outer Loading (Pilot Test) ...................................................... 77

Tabel 4.5 Tabel Algoritma Real ........................................................................ 78

Tabel 4.6 Outer Loading Real ........................................................................... 81

Tabel 4.7 Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability ......................... 82

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Konvergen .......................................................... 83

Tabel 4.9 Outer Loading ................................................................................... 85

Tabel 4.10 Cross Loading Setelah Penghapusan .............................................. 86

Tabel 4.11 Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability ....................... 87

Tabel 4.12 Koefisien Jalur Pengujian Model Sruktural .................................... 89

Tabel 4.13 Kesimpulan Uji Hipotesis ............................................................... 91

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Pembagian Pajak ................................................................ 12

Gambar 2.2 Model Penelitian ........................................................................... 39

Gambar 3.1 Model Struktural ........................................................................... 65

Gambar 4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 71

Gambar 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Usia .................................... 72

Gambar 4.3 Komposisi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................ 73

Gambar 4.4 Komposisi Berdasarkan Pekerjaan ................................................ 74

Gambar 4.5 Model Struktural ........................................................................... 88

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas

Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara

yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bagi Indonesia,

pajak masih menjadi tulang punggung untuk sumber utama penerimaan negara. Data

resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia menunjukkan bahwa realisasi

penerimaan negara pada tahun 2016 sebesar Rp 1.555.1 triliun yang mana sebesar Rp

1.285 triliun berasal dari pendapatan pajak. (http://www.djpbn.kemenkeu.go.id)

Menyadari pentingnya pajak sebagai sumber utama penerimaan negara,

Indonesia melakukan reformasi pajak yang bertujuan untuk mengoptimalkan

penerimaan pajak. Hingga saat ini Indonesia telah 5 (lima) kali melakukan reformasi

pajak (tax reform). Indonesia melakukan reformasi pajak untuk pertama kalinya yaitu

pada tahun 1983-1985, kedua dan ketiga terjadi pada tahun 1997, keempat di

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

2

tahun 2000 dan yang kelima terjadi pada tahun 2002-2009. Dengan adanya reformasi

pajak tersebut, kini Indonesia menganut sistem pemungutan self assessment, dimana

sebelumnya Indonesia masih menganut sistem official assessment. Selain itu dengan

adanya reformasi pajak juga berdampak pada adanya modernisasi sistem administrasi

perpajakan yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Dengan

begitu sistem perpajakan yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan

wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Karena kepatuhan

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat penerimaan pajak.

Kepatuhan pajak adalah keadaan dimana wajib pajak harus mematuhi peraturan

di bidang perpajakan dalam melaporkan hasil pendapatan yang dia dapatkan secara

jujur dan benar (Harinurdin, 2009). Kepatuhan wajib pajak ini mencakup kepatuhan

mencatat, melaporkan serta membayarkan pajak penghasilan sesuai undang-undang

yang berlaku.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat jumlah wajib pajak yang melaporkan

SPT tahun pajak penghasilan (PPh) hingga 30 April 2016 sebanyak 11,67 juta dari

target yang ditetapkan sebesar 14,6 juta. Angka itu meningkat 13 persen

dibandingkan dengan realisasi SPT periode yang sama tahun lalu 10,32 juta wajib

pajak. Dari 11,67 juta SPT yang terkumpul, wajib pajak orang pribadi (WPOP)

menjadi pelapor SPT terbanyak yakni 11,12 juta atau 95,28 persen. Tingkat

kepatuhan WPOP meningkat 13,77 persen jika dibandingkan dengan realisasi

pelaporan SPT tahun lalu 9,77 juta SPT. (www.cnnindonesia.com)

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

3

Di Indonesia ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib

pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menyadari hal itu pemerintah

telah melakukan banyak upaya demi meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Beberapa

upaya yang telah dilakukan pemerintah adalah seperti melakukan modernisasi di

dalam sistem administrasi perpajakan, peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan

oleh petugas pajak (fiskus), penerapan sistem pajak yang adil serta meningkatkan

pengetahuan dan wawasan wajib pajak tentang perpajakan. Diharapkan upaya

tersebut mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam meningkatkan tingkat

kepatuhan wajib pajak.

Dalam penelitian Aprilina (2013) menyatakan bahwa modernisasi sistem

administrasi perpajakan memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan wajib

pajak. Modernisasi sistem administrasi perpajakan ini dapat memudahkan wajib pajak

untuk melakukan prosedur melaporkan dan membayar pajaknya. Modernisasi sistem

administrasi perpajakan juga telah mengikuti perkembangan teknologi dengan

pelayanan yang berbasis e-system seperti e-filling, e-billing, dan e-registration.

Data resmi DJP menunjukkan bahwa dari jumlah 10.936.111 wajib pajak yang

telah menyampaikan SPT, sekitar 79,66% atau sekitar 8.711.645 wajib pajak

melaporkannya melalui e-filling. Dengan demikian data tersebut menunjukkan kini

sebagian besar wajib pajak lebih mengandalkan e-filling sebagai alat penyampaian

SPT-nya dan tidak melakukannya dengan cara yang manual lagi. Dengan adanya

modernisasi sistem administrasi perpajakan, wajib pajak bisa mendapatkan banyak

kemudahan dalam menggunakan pelayanan yang telah berbasis online ini. Dengan

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

4

demikian, modernisasi sistem administrasi perpajakan dapat memberi manfaat kepada

wajib pajak berupa penghitungan yang tepat dan penggunaan waktu yang lebih

singkat.

Keberhasilan dalam hal modernisasi sistem administrasi perpajakan tidak lepas

dari peran pelayanan yang diberikan pegawai pajak atau fiskus terhadap wajib pajak.

Fiskus sebagai garda terdepan yang langsung menghadapi wajib pajak saat

melaksanakan kewajiban perpajakannya harus menunjukan sikap yang baik, ramah

dan berintegritas. Syahril (2013) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kualitas

pelayanan fiskus memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Menurut Devano dan Rahayu (2006:112), kualitas pelayanan fiskus adalah

segala kegiatan pelayanan yang diberikan oleh fiskus kepada wajib pajak dalam

rangka pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai undang-undang, yang mana

bertujuan untuk menjaga kepuasan wajib pajak yang diharapkan dapat meningkatkan

kepatuhan wajib pajak. Pelayanan yang prima harus diberikan kepada wajib pajak

agar memberikan rasa nyaman dan memberikan pandangan yang baik dari wajib

pajak. Selain itu pelayanan yang baik juga bisa menjadi bentuk apresiasi negara

dalam berterimakasih kepada wajib pajak yang telah taat dalam membayar pajak.

Pegawai pajak yang ramah, jujur, kooperatif dan berintegritas bisa menjadi persepsi

yang baik bagi wajib pajak bahwa pemerintah memungut pajak dengan cara yang

sopan dan santun. Sehingga dari peningkatan pelayanan fiskus ini, diharapkan dapat

meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

5

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah penerapan

sistem perpajakan yang adil bagi seluruh wajib pajak. Pratama (2016) menyatakan

bahwa keadilan pajak memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan wajib

pajak. Disebutkan dalam penelitiannya hal tersebut dikarenakan wajib pajak akan

enggan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya apabila wajib pajak merasa

adanya ketidakadilan dalam perpajakan, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini sejalan

dengan apa yang dikemukakan Vogel, Spicer dan Becker dalam Richardson (2006)

pembayar pajak cenderung untuk menghindari pajak jika sistem pajak yang berjalan

dirasa tidak adil. Dengan demikian semakin tinggi keadilan pajak menurut persepsi

wajib pajak maka tingkat kepatuhannya juga akan semakin tinggi. Dengan demikian

penerapan sistem perpajakan yang adil menjadi salah satu upaya pemerintah dalam

rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya.

Selain tiga faktor yang telah disebutkan, satu faktor lain yang dapat

mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak adalah pengetahuan yang dimiliki

wajib pajak tentang perpajakan. Harlina (2016) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa pengetahuan pajak memiliki pengaruh dalam peningkatan kepatuhan wajib

pajak. (Prihartanto, 2014) berpendapat orang yang memiliki pengetahuan pajak tinggi

umumnya akan sadar dan patuh terhadap peraturan perpajakan karena bila ia tidak

mentaati peraturan pajak yang berlaku, ia tahu akan dikenakan denda atau sanksi. Di

zaman yang serba teknologi sekarang ini, wajib pajak dengan sangat mudah mencari

informasi mengenai pajak seperti melalui tv, radio, internet, dan lain-lain. Pemerintah

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

6

juga telah melakukan sosialisasi perpajakan melalui beberapa kegiatan penyuluhan

tentang pajak di lingkungan warga. Dengan begitu diharapkan tingkat pengetahuan

yang tinggi akan menumbuhkan kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban

perpajakannya, sehingga akan meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak dalam

melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Meskipun penelitian mengenai kepatuhan wajib pajak ini sudah banyak

dilakukan di Indonesia seperti beberapa penelitian yang telah dijelaskan secara

singkat di atas, peneliti tertatik untuk melakukan penelitian kembali dengan

mengkombinasikan beberapa variabel dari penelitian di atas. Selain itu perbedaan

tahun penelitian yang tentu didukung dengan perbedaan kondisi dahulu dan sekarang

menjadi salah satu faktor keinginan untuk melakukan melakukan penelitian ini.

Sasaran dalam penelitian ini difokuskan kepada WPOP yang terdaftar di KPP

Pratama Malang Selatan. Penelitian yang dilakukan kepada WPOP ini didasari karena

dinilai memiliki peran besar terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan alasan

peneliti melakukan penelitian di KPP Pratama Malang Selatan adalah KPP Pratama

Malang Selatan memiliki populasi WPOP terbesar di Kota Malang. Sehingga

diharapkan dari populasi yang makin besar, maka data yang didapatkan akan semakin

akurat. Selain itu KPP Pratama Malang Selatan juga mengalami peningkatan terhadap

jumlah WPOP terdaftar dari tahun ketahun. Hal tersebut membuat peneliti tertarik

dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak di KPP

Pratama Malang Selatan. Berikut data jumlah WPOP terdaftar di KPP Pratama

Malang Selatan yang akan ditampilkan pada tabel 1.1

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

7

Tabel 1.1

Jumlah WPOP terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan tahun 2014-2016

Tahun Jumlah WPOP Terdaftar

2014 90.950

2015 96.626

2016 102.363

Sumber: KPP Pratama Malang Selatan, 2017.

Dilandasi seluruh pemikiran di atas dan penelitian sebelumnya, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris WPOP

di KPP Pratama Malang Selatan)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian

sebagai berikut :

1. Apakah modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi?

2. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi?

3. Apakah keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi?

4. Apakah pengetahuan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi?

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

8

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka

penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi.

3. Untuk mengetahui pengaruh keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi.

4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak orang pribadi.

1.4 Kontribusi Penelitian

Adapun beberapa kontribusi yang diharapkan dapat diberikan dalam penelitian ini

adalah :

1.4.1 Kontribusi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan referensi ke

berbagai pihak terkait bidang perpajakan, terutama dalam hal penerapan modernisasi

sistem administrasi perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, keadilan pajak dan

pengetahuan tentang pajak beserta pengaruhnya terhadap kepatuhan WPOP di KPP

Pratama Malang Selatan dalam menghitung, melapor, menyetor dan membayar SPT

pajak di KPP Pratama Malang Selatan.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

9

1.4.2 Kontribusi Praktis

1. Bagi Pemerintah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi evaluasi dan

masukan di bidang perpajakan terkait modernisasi sistem administrasi

perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, keadilan pajak dan pengetahuan

pajak beserta pengaruhya terhadap kepatuhan wajib pajak sehingga akan

berdampak pada meningkatnya penerimaan negara yang diperoleh dari

pajak.

2. Bagi Akademisi atau Penulis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dibidang perpajakan terkait modernisasi sistem administrasi

perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, keadilan pajak dan pengetahuan

pajak beserta pengaruhya terhadap kepatuhan wajib pajak.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk lebih mudah dalam memahami penulisan skripsi, maka penelitian ini disusun

sesuai dengan sistematika sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak khususnya di KPP Pratama Malang Selatan,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

10

Bab 2 Landasan Teori

Bab ini berisi penjelasan teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini

terutama teori berkaitan dengan perpajakan. Dalam bab ini juga akan dibahas

mengenai variabel penelitian dan pengukurannya, model penelitian dan

pengembangan hipotesis serta gambar atau bagan model penelitian.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan data dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi populasi dan sampel penelitian, data penelitian dan sumbernya serta definisi

operasional dan pengukuran variabel metode analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab 4 Hasil Penelitian dan pembahasan

Bab ini berisikan latar belakang Institusional obyek penelitian yaitu KPP Pratama

Malang Selatan, penyajian hasil pengujian data serta hasil analisis penelitian yang

dilakukan.

Bab 5 Penutup

Bab ini membahas kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini serta memuat saran

yang diharapkan menjadi pertimbangan dan masukan untuk penelitian selanjutnya di

masa mendatang.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pajak

Salah satu sumber penerimaan suatu negara adalah berasal dari pajak. Di

Indonesia sendiri pajak merupakan sumber terbesar penerimaan negara. Pada

konteksnya pajak merupakan iuran yang diberikan rakyat kepada negaranya. Seperti

yang diungkapkan Soemitro dalam Resmi (2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada

kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak

mendapat jasa timbal balik, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum.

Pajak yang dipungut di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu pajak pusat

dan pajak daerah. Pajak pusat menurut pemungutnya adalah pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai Rumah Tangga Negara.

Contohnya adalah pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak

pertambahan nilai – barang mewah (PPn-BM) dan Bea Materai. Menurut objek pajak

yang dipungutnya, pajak pusat juga dibagi menjadi dua direktorat untuk melakukan

tugasnya yaitu Direktorat Jendral Pajak dan Direktorat Jendral Bea & Cukai.

Sedangkan pajak daerah menurut pemungutnya adalah pajak yang dipungut

oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Contohnya adalah Pajak Reklame, Pajak Restoran serta Pajak Hotel. Pajak daerah

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

12

membagi dua wilayah untuk memungut objek pajaknya yaitu Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten/ Kota.

Gambar 2.1

Bagan Pembagian Pajak

Sumber : Modul Pelatihan Pajak Terapan Brevet AB Terpadu yang diterbitkan

Ikatan Akuntan Indonesia. 2016

2.2 Sistem Pemungutan Pajak

Di Indonesia, pajak memiliki tiga sistem pemungutannya. Dengan adanya

ketiga sistem ini, wajib pajak memiliki pilihan untuk menentukan sistem pemungutan

yang diinginkannya. Tiga sistem pemungutan tersebut diantaranya sebagai berikut :

Pembagian pajak

Pajak Pusat

Direktorat Jendral Pajak

●PPh

●PPn

●PPN-BM

●PBB,

●Bea Perolehan Hak atas Tanah/ Bangunan

●Bea Materai

Direktorat Jenderal Bea & Cukai

Bea Masuk & Cukai

Pajak Daerah

Pemerintah Provinsi

●Pajak Kendaraan Bermotor

●Bea Balik Nama Kendaraan bermotor

●Pajak Bahan Bakar Kendaraan bermotor

Pemerintah Kabupaten

/ Kota

●Pajak Hotel

●Pajak Restoran ●Pajak Hiburan ●Pajak Reklame

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

13

a. Official Assessment System

Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan besarnya

pajak yang terutang. Ciri-ciri sistem ini yaitu memiliki wewenang untuk

menetapkan besarnya pajak terutang berada pada fiskus, wajib pajak bersifat

pasif dan utang pajak timbul setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak

oleh fiskus.

b. Self Assessment System

Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib

pajak untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak

yang harus dibayar. Sistem ini merupakan sistem yang baru ditetapkan oleh

pemerintah setelah reformasi pajak tahun 1983 dengan alasan untuk

meningkatkan kepatuhan wajib pajak di Indonesia.

c. Withholding System

Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak ketiga

untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib

pajak. Pihak ketiga disini adalah pihak selain pemerintah, contohnya adalah

perusahaan dimana wajib pajak bekerja.

2.3 Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

Sebagaimana telah dijelaskan didalam UU No.16 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 2

wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong

pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib pajak di

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

14

Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak

badan. Wajib pajak orang pribadi adalah setiap orang pribadi yang memiliki

penghasilan di atas pendapatan tidak kena pajak. Di Indonesia, setiap orang wajib

mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kecuali

ditentukan dalam undang-undang. Sedangkan wajib pajak badan adalah setiap

perusahaan yang didirikan di Indonesia dan sudah memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) serta mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam ketentuan

peraturan pajak yang berlaku di Indonesia.

Dengan demikian semua Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan

subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan

berdasarkan sistem self assessment, wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat

Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus untuk mendapatkan

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Fikriningrum (2012:12) syarat subjektif dalam negri adalah orang pribadi

yang bertempat tinggal di Indonesia dan berada di Indonesia lebih dari 183 hari

dalam jangka waktu 12 bulan. Sedangkan syarat objektif sebagaimana dijelaskan

dalam undang-undang adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau

memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan atau

pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan

perubahannya.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

15

2.4 Kepatuhan Wajib Pajak

Arti kata kepatuhan dalam bahasa Indonesia adalah tunduk atau mengikuti

aturan yang mengikat. Simon James et.al yang dikutip oleh Gunadi (2005:57)

kepatuhan pajak adalah kesediaan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya

sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi

seksama, peringatan ataupun ancaman, dalam penerapan sanksi baik hukum maupun

administrasi. Sedangkan menurut Nurmantu (2003:148) kepatuhan pajak adalah

suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan

melaksanakan hak perpajakannya. Dengan demikian kepatuhan wajib pajak ini

adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh wajib pajak itu sendiri dalam membayar

dan melaporkan pajaknya tanpa harus adanya hal-hal yang mendorong agar wajib

pajak mematuhi prosedur dan aturan perpajakan.

Norman D. Nowak juga mengemukakan pendapatnya tentang arti kepatuhan

yaitu “suatu iklim” kepatuhan dan kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakan

yang tercermin dalam situasi (Zain, 2004:31) sebagai berikut :

a. Wajib pajak paham dan berusaha untuk memenuhi semua ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

d. Membayar pajak terutang pada waktunya.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

16

Dengan mengikuti seluruh situasi yang tertera di atas, dapat dikatakan wajib

pajak sudah menjadi wajib pajak yang patuh dalam melaksanakan prosedur

pelaporan dan pembayaran perpajakan yang diatur dalam undang-undang perpajakan.

Menurut Nasucha yang dikutip dalam Rahayu (2010:139), kepatuhan wajib

pajak dapat diidentifikasi dari:

a. kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri

b. kepatuhan untuk menyetorkan kembali SPT

c. kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, dan

d. kepatuhan dalam pembayaran tunggakan

Dengan demikian dari beberapa uraian di atas dapat diartikan seorang wajib

pajak dikatakan patuh ketika wajib pajak telah menyelesaikan kewajiban

perpajakannya dari mulai mendaftarkan diri, melaporkan pendapatan penghasilan

hingga melakukan pembayaran pajak. Tidak hanya itu, wajib pajak dikatakan patuh

apabila melaporkan dan membayarkan pajaknya dengan benar sesuai dengan

undang-undang perpajakan yang berlaku. Beberapa prosedur yang harus diikuti oleh

wajib pajak agar dapat dikatakan patuh yaitu meliputi membuat nomor pokok wajib

pajak (NPWP), menghitung pajak yang terutang dengan benar, membuat surat

setoran pajak (SSP) dan membayar pajak terutang di Bank Persepsi (bank yang

ditunjuk) atau kantor pos dan kemudian melaporkan SPT.

Di zaman reformasi pajak sekarang ini yang mana Indonesia telah menganut

sistem pemungutan pajak self assessment, kepatuhan wajib pajak menjadi hal yang

sangat penting untuk mendukung kesuksesan dari sistem tersebut. Wajib pajak

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

17

diharapkan dengan diberinya keleluasaan dalam melaporkan dan membayar pajaknya

sendiri dapat diiringi dengan kepatuhan yang diterapkan oleh wajib pajak. Beberapa

faktor dalam penelitian ini yang mungkin mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

adalah sebagai berikut :

2.4.1 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

Modernisasi merupakan transformasi atau perubahan dari suatu yang

tradisional ke arah yang lebih modern dengan tujuan suatu efisiensi. Sistem

administrasi perpajakan merupakan salah satu dari tiga unsur sistem pajak. Sistem

perpajakan sendiri adalah suatu metode atau cara bagaimana mengelola utang pajak

yang terutang oleh Wajib Pajak yang dapat mengalir ke kas negara (Nurmantu,

2003). Sisterm perpajakan disuatu negara terdiri dari 3 (tiga) unsur didalamnya yaitu

tax policy, tax law, dan tax administration.

Sistem administrasi perpajakan menurut Lumbantoruan (1997) dalam Rahayu

(2010:93), administrasi perpajakan (tax administration) adalah prosedur pengenaan

dan pemungutan pajak. prosedur ini meliputi tahap-tahap antara lain pendaftaran

wajib pajak, penetapan wajib pajak, dan penagihan pajak. Sedangkan modernisasi

sistem administrasi perpajakan menurut Nasucha dalam Rahayu (2010:97) adalah

penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi, baik secara individu, kelompok,

maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis dan cepat.

Di Indonesia, administrasi perpajakan telah banyak mengalami perubahan.

Luasnya wilayah, banyaknya penduduk serta dinamisnya aktivitas ekonomi menjadi

tantangan sendiri untuk menegakkan perpajakan di Indonesia. Ketidaksesuaian rasio

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

18

antara puluhan ribu pegawai pajak dengan jutaan wajib pajak berakibat kurang

optimalnya implementasi perpajakan di Indonesia. Maka dari itu untuk mengatasi

masalah itu diperlukan solusi untuk menciptakan suatu sistem administrasi yang

cepat, sederhana, dan mudah agar pajak dapat secara optimal dipungut oleh negara.

Bagi wajib pajak sendiri, adanya modernisasi sistem perpajakan dapat

memudahkan wajib pajak mengelola pajaknya. Bila sebelumnya pengelolaan pajak

dilakukan secara manual yang membutuhkan banyak kertas dan waktu, kini dengan

menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi dapat mengurangi banyak

waktu proses kerja serta keras yang dibutuhkan. Beberapa modernisasi sistem

administrasi perpajakan yang telah dilakukan Direktorat Jendral Pajak dan yang

terlihat di berbagai kegiatan pelaksanaan kewajiban perpajakan yaitu e-Registrastion,

e-Billing, e-Banking, e-SPT, e-Filing, dsb.

Dengan berbagai fasilitas yang disediakan tersebut sangat memudahkan

Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Melalui e-Registration,

Wajib Pajak tidak perlu lagi datang ke kantor pajak (KPP) untuk mendaftarkan

NPWP dirinya karena Wajib Pajak dengan mudah dapat melakukannya di rumah

atau ditempat kerjanya dengan sistem online.

Kemudian melalui e-Banking, Wajib Pajak mendapatkan kemudahan dalam

membayar pajak diantaranya melalui program e-Billing dan ATM. Kedua program

tersebut menggantikan sistem pembayaran pajak manual yang sebelumnya harus

menggunakan surat setoran pajak (SSP).

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

19

SPT atau surat pemberitahuan dalam Pasal 1 ayat 11 Undang-Undang Nomor

16 tahun 2009 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” adalah surat

yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau

pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan

kewajiban sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan. Dengan mengikuti

perkembangan zaman dan bertujuan meningkatkan efisiensi, Direktorat Jendral Pajak

membuat e-SPT yaitu aplikasi (software) bagi wajib pajak untuk memudahkannya

dalam menyampaikan surat pemberitahuan pajaknya.

Kemudahan lain yang bisa diapat wajib pajak dari modernisasi sistem

administrasi perpajakan ini adalah e-Filing. Melalui e-Filing wajib pajak dapat

menyampaikan SPT-nya melalui penyedia jasa aplikasi atau Application Service

Provider (ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak. layanan ini bertujuan

untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara online dan real time kepada wajib

pajak.

Bagi negara, upaya tersebut diharapkan dapat memberikan suatu penerimaan

pajak yang optimal bagi negara. Sedangkan bagi wajib pajak, upaya modernisasi ini

diharapkan dapat menciptakan kegiatan yang efisien dalam melakukan kewajiban

perpajakan sehingga bisa membuat wajib pajak meningkatkan kepatuhannya.

Berdasar pada teori Caiden (1982 : 97-104) modernisasi sistem administrasi

perpajakan terdiri dari 4 (empat) dimensi, yaitu:

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

20

a. Modernisasi struktur organisasi

Struktur organisasi adalah unsur yang berkaitan dengan pola-pola kerja

yang sudah ditentukan dan hubungan antar kerja tersebut, pembagian

kegiatan kepada sub unit yang terpisah, penyaluran wewenang diantara

posisi administratif, dan jaringan komunikasi formal untuk menciptakan

kinerja yang efektif dalam kegiatan kinerja organisasi.

b. Modernisasi prosedur organisasi

Prosedur organisasi berkaitan dengan proses komunikasi, pengambilan

keputusan, pemilihan prestasi, sosialisasi dan karier. Prosedur organisasi

berisi aktivitas organisasi yang saling berkaitan secara teratur untuk

mencapai tujuan tertentu.

c. Modernisasi strategi organisasi

Strategi organisasi merupakan proses memilih rancangan dan tindakan

yang bertujuan memanfaatkan segala faktor, peluang dan sumber daya

yang ada dan diharapkan dapat mencapai tujuan organisasi. Strategi ini

berkembang dari waktu ke waktu menyesuaikan keadaan dan situasi yang

ada sebagai pola arus keputusan yang bermakna. Diperlukan metode yang

baik untuk mejamin bahwa strategi organisasi telah diimplementasikan

dengan baik.

d. Modernisasi budaya organisasi

Satu bagian penting yang mendasar modernisasi perpajakan adalah sikap

dan perilaku sumber daya manusia. Budaya organisasi menjelaskan

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

21

mengenai sistem penyebaran norma dan nilai-nilai yang berkembang

untuk mengarahkan perilaku anggota organisasi menjadi lebih baik dan

terarah.

2.4.2 Kualitas Pelayanan Fiskus

Kualitas merupakan standar penilaian yang diakui individu terhadap suatu

objek. Kualitas ini salah satu faktor penting yang menjadi standar atau pertimbangan

sesorang dalam memilih atau menggunakan suatu objek. Semakin bagus kualitas

akan membuat orang semakin tertarik memilih dan menggunakan objek tersebut dan

begitupula sebaliknya. Sedangkan pelayanan merupakan cara perlakuan seseorang

dalam hal membantu atau menyediakan sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Dalam

kasus yang akan diteliti ini adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh fiskus

kepada wajib pajak. Fiskus adalah pejabat yang memiliki wewnang dalam

melaksanakan perundang-undangan perpajakan atau biasa disebut dengan petugas

pajak. jadi, kualitas pelayanan fiskus adalah standar penilaian yang diakui wajib

pajak terhadap fiskus atas pelayanan yang diberikan dalam memenuhi atau

membantu segala yang kebutuhkan wajib pajak terkait masalah perpajakannya.

Syahril (2013) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kualitas pelayanan

fiskus ini berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kepatuhan wajib pajak.

Ilyas dan Burton (2010:248) berpendapat bahwa suksesnya penerimaan pajak antara

lain juga ditentukan melalui pelayanan yang diberikan oleh fiskus. Pelayanan fiskus

yang baik adalah hak seluruh wajib pajak yang harus diberikan secara maksimal dan

adil.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

22

Dalam rangka meningkatkan dan menjaga agar kualitas pelayanan fiskus

terhadap wajib pajak tetap prima, Direktorat Jenderal Pajak telah mengeluarkan

ketentuan di dalam peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-02/PJ/2017

tentang standar pelayanan di tempat pelayanan terpadu kantor pelayanan pajak.

Peraturan ini bertujuan untuk membuat standar dalam pelayanan pajak oleh petugas

pajak kepada wajib pajak. Dengan adanya standar pelayanan diharapkan pelayanan

yang diberikan petugas pajak akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi

wajib pajak dalam melakukan prosedur perpajakannya.

Selain standarisasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak, Fiskus juga

harus memiliki kemampuan dalam melayani wajib pajak. Berinteraksi dengan baik,

ramah, dan jelas adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh fiskus.

Diharapkan kualitas pelayanan fiskus yang telah dirasa baik oleh wajib pajak dapat

meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan prosedur perpajakannya

sesuai undang-undang.

Terdapat 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan yang dapat diterapkan didalam

perpajakan. Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) dalam Sabaruddin

(2015:12) kualitas pelayanan memiliki 5 (lima) dimensi. Diantaranya yaitu:

a. Bukti langsung (tangibles)

Bukti langsung (tangibles) adalah fasilitas fisik, perlengkapan, sarana

komunikasi dan lain-lain yang harus tersedia dan ada dalam proses jasa.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

23

b. Kehandalan (reliability)

Kehandalan (reliability) adalah suatu kemampuan dalam memberikan

pelayanan yang dijanjikan dan kemampuan dapat dipercaya. Utamanya

dalam memberikan pelayanan sesuai jadwal yang dijanjikan tanpa

melakukan kesalahan.

c. Daya tanggap (responsiveness)

Daya tanggap (responsiveness) adalah kemampuan dan keinginan seorang

karyawan dalam memberikan bantuan pelayanan yang dibutuhkan

konsumen.

d. Jaminan (assurance)

Jaminan (assurance) adalah kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki staff, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-

raguan.

e. Empati (empathy)

Empati adalah suatu sikap kontrak personil (karyawan) maupun

perusahaan untuk perhatian dan memahami kebutuhan maupun kesulitan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, serta kemudahan dalam

melakukan komunikasi.

2.4.3 Keadilan Pajak

Adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang (1) sama

berat, tidak berat sebelah, tidak memihak; (2) berpihak kepada yang benar,

berpegang pada kebenaran; (3) sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dengan

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

24

demikian keadilan pajak adalah sifat yang tidak sewenang-wenang atau

memberatkan salah satu pihak atas sistem perpajakan yang berlaku (Dharmawan,

2013).

Salah satu yang harus diperhatikan pemerintah dalam rangka pemungutan

pajak dari masyarakat adalah keadilan. Hal ini karena secara psikologis masyarakat

menganggap bahwa pajak merupakan suatu beban. Maka dari itu masyarakat

memerlukan suatu kepastian bahwa mereka mendapatkan perlakuan adil dalam

pengenaan dan pemungutan pajaknya oleh negara. Menurut Smith (1776) dalam Zain

(2004:25) bahwa prinsip yang paling utama dalam rangka pemungutan pajak adalah

keadilan dalam perpajakan yang dinyatakan dengan suatu pernyataan bahwa setiap

warga negara hendaklah berpartisipasi dalam pembiayaan pemerintah, sedapat

mungkin secara proporsional sesuai dengan kemampuan masing-masing, yaitu

dengan cara membandingkan penghasilan yang diperolehnya dengan perlindungan

yang dinikmatinya dari negara. Beberapa contoh keadilan yang diharapkan

masyarakat adalah pengenaan pajak yang menyeluruh dan merata serta disesuaikan

dengan kemampuan masing-masing. Dengan terciptanya keadilan pajak diharapkan

tidak menghambat sistem perpajakan yang telah ada di Indonesia. Prinsip keadilan

ini merupakan suatu kewajiban dalam penerapan sistem self assessment yang

diterapkan di Indonesia agar tidak timbul berbagai perlawanan pajak seperti tax

avoidance dan tax evasion.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

25

Smith (1776) dalam Zain (2004:24) melakukan 4 (empat) pendekatan terkait

keadilan pajak, diantaranya:

a. Equity, menyangkut keadilan pendistribusian pajak dari berbagai

kalangan.

b. Certainty, tidak adanya kesewenangan dan ketidakpastian berkenaan

dengan utang pajak.

c. Convienience, menyangkut cara pembayaran pajak.

d. Economy, biaya pemungutan yang kecil dibandingkan secara proporsional

dengan peningkatan penerimaan dan menghindarkan efek distorsi

perilaku wajib pajak.

Keadilan pajak menurut Siahaan (2010:112) dibagi kedalam tiga pendekatan

aliran pemikiran, yaitu:

1. Prinsip Manfaat (benefit principle)

Prinsip ini menyatakan bahwa sistem perpajakan dapat dikatakan adil apabila

kontribusi yang diberikan oleh setiap wajib pajak sesuai dengan manfaat yang

diperolehnya dari jasa-jasa pemerintah. Jasa pemerintah ini meliputi berbagai

sarana untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, keadilan pajak

dengan prinsip manfaat ini tidak hanya dilihat dari kebijakan perpajakan yang

dikenakan kepada wajib pajak, melainkan juga kebijakan pemerintah dalam

pengeluaran anggaran untuk masyarakat.

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

26

2. Prinsip Kemampuan Bayar

Pendekatan kemampuan bayar ini lebih menitik-beratkan kepada kebijakan

pajak itu sendiri. Prinsip ini menekan kan bahwa pajak yang dikenakan harus

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing wajib pajak. Pendekatan ini

dipandang jauh lebih baik dalam mengatasi masalah redistribusi pendapatan

dalam masyarakat.

3. Mengacu pada prinsip kemampuan bayar, dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat dua kelompok besar keadilan pajak, yaitu:

a. Keadilan Horizontal

Keadilan horizontal berarti bahwa orang dengan kemampuan yang sama

harus membayar jumlah pajak yang sama. Dengan demikian prinsip ini hanya

menerapkan prinsip dasar keadilan berdasarkan undang-undang. Misalnya,

wajib pajak yang memiliki penghasilan sama harus membayar pajak dengan

jumlah yang sama.

b. Keadilan Vertikal

Keadilan vertikal berarti bahwa orang dengan kemampuan lebih besar harus

membayar pajak lebih besar dan begitu juga sebaliknya. Dengan demikian

keadilan vertikal ini menekankan bahwa wajib pajak yang memiliki

pendapatan lebih besar harus membayar pajak lebih besar dibandingkan

dengan wajib pajak yang memiliki pendapatan lebih sedikit.

Sedangkan berdasarkan teori Gerbing (1988) dalam Azmi dan Perumal

(2008) menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) dimensi keadilan wajib pajak, yaitu:

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

27

a. Keadilan Umum

Dimensi ini berhubungan mengenai bagaimana persepsi wajib pajak

atas pajak yang berlaku secara umum dan juga persepsi keadilan

dalam pendistribusian pajak apakah sudah merata atau belum.

b. Timbal balik Pemerintah.

Dimensi ini berhubungan mengenai bagaimana manfaat yang diterima

dari pemerintah sebagai imbalan atas pajak yang dibayarkan.

c. Struktur Tarif Pajak.

Dimensi ini berhubungan struktur tarif pajak yang dikenakan kepada

wajib pajak. Persepsi mengenai struktur tarif pajak yang adil dilihat

dari kesesuaian dalam kemampuan bayar wajib pajak.

d. Ketentuan Khusus.

Dimensi ini berhubungan dengan ketentuan-ketentuan khusus seperti

pengurangan pajak dan ketentuan khusus pajak untuk orang kaya.

e. Kepentingan Pribadi.

Dimensi ini berhubungan dengan kepentingan pribadi berkaitan

dengan pajak yang dibayarkan lebih tinggi dibandingkan orang lain.

2.4.4 Pengetahuan Pajak

Menurut Notoadmodjo (2003:3) pengetahuan adalah hasil “Tahu” dan terjadi

setelah seseorang melakukan penginderaan mengenai suatu objek yang mana

penginderaan ini melalui panca indera yang dimiliki manusia yakni indera

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

28

penglihatan, penciuman, perasa, peraba, dan pendengaran. Yang mana sebagian

besar pengetahuan manusia didapatkan dari indera penglihatan dan pendengaran.

Dalam hidup bermasyarakat, pengetahuan adalah sesuatu yang sangat

penting. Agar terhindar dari kecurangan, tipuan, dan perlakuan ketidakadilan yang

tidak diketahui, maka pengetahuan merupakan sesuatu yang wajib dimiliki setiap

individu. Kini untuk mendapatkan pengetahuan dan menambah wawasan sangatlah

mudah, individu tidak hanya dapat mengandalkan buku tetapi juga dapat

mengandalkan tv, radio, koran, internet, dan lain-lain. Sebagai alat menambah

pengetahuan.

Didalam bidang perpajakan, minimnya pengetahuan pajak bisa menyebabkan

kecurangan seperti manipulasi pajak atau bahkan kerugian bagi wajib pajak tersebut

berupa tambahan setoran pajak. Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Hardiningsih dan

Yulianawati, 2011). Menurut Krause (2000) dalam Santoso (2008) menyatakan

bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat

pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan. Dengan demikian tingkat pengetahuan

seorang wajib pajak ini dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam

melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

29

Menurut Rahayu (2010:168) wajib pajak harus memiliki pengetahuan pajak terkait

hal-hal berikut:

1. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-undang nomor 16 Tahun 2009 mengatur tentang ketentuan

umum dan tata cara perpajakan yang berisi tentang hak dan kewajiban

wajib pajak, NPWP, SPT, prosedur pembayaran, pemungutan pajak dan

pelaporan pajak.

2. Sistem Perpajakan

Sistem self assessment, sebagai sistem pemungutan pajak yang dianut

negara Indonesia saat ini yaitu sistem yang memberikan kewenangan bagi

wajib pajak untuk menghitung dan menentukan kewajiban perpajakannya

sesuai undang-undang yang berlaku.

3. Fungsi perpajakan

Resmi (2011:3), mengemukakan 2 (dua) fungsi pajak yaitu fungsi sumber

keuangan negara (budgetair) dan fungsi pengatur (regularend).

a. Fungsi sebagai sumber keuangan negara (budgetair)

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk

membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.

b. Fungsi sebagai pengatur (regularend)

Pajak sebagai alat mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah

dalam bidang sosial, ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu

di luar bidang keuangan. Beberpa contoh penerapan pajak sebagai

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

30

pengatur yaitu pengenaan tarif pajak progresif atas penghasilan dan

juga pengenaan pajak yang tinggi terhadap barang-barang mewah

(PPnBM).

Sedangkan menurut Istanto (2010) terdapat 5 (lima) dimensi pengetahuan pajak,

yaitu:

a. Unsur Pajak.

Meliputi pengetahuan wajib pajak tentang definisi, subjek dan objek pajak

sebagai dasar pengetahuan nya tentang pajak.

b. Fungsi Pajak.

Meliputi pengetahuan tentang fungsi pajak disuatu negara.

c. Peran Pajak.

Meliputi pengetahuan tentang peran pajak disuatu negara..

d. Sistem Pajak yang Berlaku.

Meliputi sistem pajak yang diterapkan disuatu negara.

e. pengetahuan tentang pajak.

Meliputi pengetahuan terkait hak dan kewajiban wajib pajak.

2.4.5 Theory of Planned Behaviour

Ajzen (1991:179-211) mengembangkan teori yang bernama theory of

planned behaviour (TPB). Sebelumnya teori tersebut merupakan pengembangan dari

theory of reasoned action (TRA) yang dirancang untuk untuk berhubungan dengan

perilaku-perilaku individu. Ditambahka sebuah variabel kedalam TPB yang

sebelumnya tidak diterapkan didalam TRA yaitu kontrol keperilakuan yang

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

31

dipersepsikan (perceived behavioral control). TPB memperlihatkan bahwa individu

maupun kelompok tidak mengendalikan secara penuh semua perilaku, sehingga

konsep kontrol perilaku yang dipersepsikan ditambahkan untuk mengatasi perilaku-

perilaku ini. TPB tidak akan memiliki perbedaan dengan TRA apabila semua

perilaku dilakukan secara penuh dibawah kendali individu maupun kelompok.

Karena kontrol perilaku yang dipersepsikan akan mendekati maksimum.

Ajzen (2002:665-683) menyatakan bahwa kontrol perilaku yang

dipersepsikan merupakan kemudahan atau kesulitan yang dipersepsikan untuk

melakukan perilaku. Aturan umum dalam kontrol perilaku yang dipersepsikan adalah

semakin menarik sikap dan norma subyektif terhadap suatu perilaku, dan semakin

besar kontrol perilaku yang dipersepsikan, maka semakin kuat niat seseorang untuk

melakukan perilaku yang dipertimbangkan.

TPB tidak berhubungan secara langsung dengan jumlah atas kontrol perilaku

yang dimiliki seseorang. Teori ini lebih menekankan pada pengaruh-pengaruh yang

mungkin dari kontrol perilaku yang dipersepsikan dalam pencapaian tujuan atas

sebuah perilaku. Apabila niat menunjukkan keinginan seseorang untuk mencoba

melakukan perilaku tertentu, maka kontrol perilaku yang dipersepsikan lebih kepada

mempertimbangkan hal yang yang realistis.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

32

TPB menunjukkan bahwa tindakan individu maupun kelompok dikendalikan

oleh tiga jenis kepercayaan, diantaranya adalah:

1. Kepercayaan perilaku (behavioral beliefs)

Adalah kepercayaan mengenai kemungkinan akan terjadinya sebuah perilaku.

TRA meyebut kepercayaan ini sebagai sikap (attitude) terhadap perilaku.

2. Kepercayaan normatif (normative beliefs)

Adalah kepercayaan dimana harapan normatif muncul karena pengaruh orang

lain dan motivasi untuk menyetujui harapan tersebut. TRA menyebut

kepercayaan ini sebagai norma subyektif (Subjective norms) terhadap

perilaku.

3. Kepercayaan kontrol (control beliefs)

Adalah kepercayaan yang berkaitan tentang keberadaan faktor-faktor yang

akan memfasilitasi atau merintangi kinerja dari perilaku atas persepsi dari

faktor-faktor tersebut. Kepercayaan ini sebelumnya tidak ada didalam TRA

sehingga ditambahkan kedalam TPB yang disebut sebagai perceived

behavioral control.

Dengan demikian, kepercayaan perilaku (behavioral beliefs) dapat

menciptakan suatu sikap menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu perilaku,

kepercayaan normatif, tekanan sosial atau norma subyektif, dan kepercayaan kontrol

(control beliefs) akan menciptakan suatu kontrol perilaku yang dipersepsikan. Secara

keseluruhan, sikap (attitude) terhadap perilaku, norma subyektif (subjective norms),

dan kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioral control) akan

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

33

menciptakan niat perilaku (behavioral intention) yang kemudian akan berdampak

kepada perilaku (behavior).

Hubungan TPB dengan penelitian ini adalah TPB mempelajari faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi niat seseorang untuk berperilaku. Seperti dijelaskan

sebelumnya bahwa TPB memiliki 3 (tiga) kepercayaan yang dapat mengendalikan

niat individu maupun kelompok untuk berperilaku. Didalam penelitian ini, peneliti

menggolongkan modernisasi sistem administrasi perpajakan dan kualitas pelayanan

fiskus sebagai kepercayaan kontrol (control beliefs) yaitu kepercayaan yang berkaitan

dengan faktor luar individu maupun kelompok yang dapat menghambat atau

meyakinkan seseorang untuk berperilaku. Kemudian, peneliti menggolongkan

keadilan pajak sebagai kepercayaan normatif (normative beliefs) yaitu kepercayaan

yang berkaitan dengan faktor luar yang berkaitan dengan norma-norma kehidupan.

Terakhir, peneliti menggolongkan pengetahuan pajak sebagai kepercayaan perilaku

(behavioral beliefs) yaitu kepercayaan yang berkaitan tentang faktor dari dalam diri

individu maupun kelompok itu sendiri atau dalam kata lain adalah faktor dari sikap

individu maupun kelompok tersebut. Dari ketiga kepercayaan ini kemudian TPB akan

mempelajari mengenai masing-masing kepercayaan beserta pengaruh nya terhadap

niat seseorang untuk berperilaku patuh terhadap perpajakan.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

34

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel yang

Digunakan

Data Hasil Penelitian

1 Aprilina

(2013)

- Variabel bebas :

Modernisasi

Struktur

Organisasi

- Modernisasi

Prosedur

Organisasi

- Modernisasi

Strategi

Organisasi

- Modernisasi

budaya

organisasi

Variabel terikat :

Kepatuhan wajib

pajak

Data kuantitatif

yang diperoleh

dari kuesioner

yang disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Modernisasi struktur

organisasi,

modernisasi

prosedur organisasi,

modernisasi strategi

organisasi dan

modernisasi budaya

organisasi sama-

sama memiliki

pengaruh positif

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

2 Wirani

(2016)

Variabel bebas :

- Modernisasi

Struktur

Organisasi

- Modernisasi

Prosedur

Organisasi

- Modernisasi

Strategi

Organisasi

- Modernisasi

Budaya

Organisasi

Variabel terikat :

Kepatuhan wajib

pajak

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Modernisasi

Strutktur Organisasi,

Modernisasi

Prosedur Organisasi,

Modernisasi Budaya

Organisasi

memberikan

pengaruh signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

Sedangkan

modernisasi strategi

organisasi tidak

memberikan

pengaruh signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

3 Muturi &

Kiarie

(2015)

Variabel bebas :

- Online Tax

Registration

- Online Tax

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

Online Tax

Registration, Online

Tax Filling, dan

Online Tax

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

35

Filling

- Online Tax

Remittance

Variabel terikat :

Kepatuhan wajib

pajak (Tax

compliance)

kepada

responden

terpilih. Dan

data yang

diperoleh dari

laporan

pendapatan

Kenya Revenue

Authorithie

(KRA)

Remittance

memberikan

pengaruh signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

4 Syahril

(2013)

Variabel bebas :

- Pemahaman

wajib pajak

- Kualitas

pelayanan fiskus

Variabel bebas :

Kepatuhan wajib

pajak

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Pemahaman wajib

pajak dan kualitas

pelayanan fiskus

berpengaruh positif

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

5 Kamil

(2015)

Variabel bebas :

- Taxpayer

Awareness

- Knowledge

- Tax Penalties

- Tax Authorithies

Services

Variabel terikat :

Tax Compliance

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Taxpayer

Awareness,

Knowledge, Tax

Penalties dan Tax

Authorithies

Services

memberikan

pengaruh signifikan

terhadap tax

compliance

6 Mustapha

(2010)

Variabel bebas :

- Tax fairness

- Demographic

factors

Variabel terikat :

Tax compliance

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Tax fairness dan

demographic factors

memberikan

pengaruh signifikan

terhadap tax

compliance

7 Pratama

(2016)

Variabel bebas :

- Pengetahuan

pajak

- Sanksi pajak

- Keadilan pajak

Variabel terikat :

Kepatuhan wajib

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Pengetahuan pajak,

sanksi pajak dan

keadilan pajak

memberikan

pengaruh positif

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

36

pajak

8 Harlina

(2016)

Variabel bebas :

- Keadilan pajak

- Pengetahuan

pajak

Variabel terikat :

Kepatuhan wajib

pajak.

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Keadilan pajak tidak

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

kepatuhan wajib

pajak. Sedangkan

pengetahuan wajib

pajak memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

kepatuhan wajib

pajak.

9 Alviansyah

(2011)

Variabel bebas :

- Sanksi Pajak

- Pelayanan Pajak

- Tingkat

Pengetahuan

Pajak

Variabel terikat :

Kepatuhan wajib

pajak

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebarkan

kepada

responden

terpilih.

Sanksi pajak,

pelayanan pajak dan

tingkat pengetahuan

pajak memiliki

pengaruh secara

simultan dan parsial

terhadap kepatuhan

wajib pajak.

10 Oladipupo &

Obazee

(2016)

Variablel bebas :

- Tax Knowledge

- Tax Penalty

Variabel terikat :

Tax Compliance

Data yang

diperoleh dari

kuesioner yang

disebar .

Tax knowledge dan

tax penalty sama-

sama memiliki

pengaruh terhadap

tax compliance.

2.5 Model Penelitian

Model penelitian pada penelitian ini akan dilandasi dari -konsep yang dibuat oleh

penelitian terdahulu untuk masing-masing variabel penelitiannya dan kemudian akan

dikombinasikan di dalam model penelitian ini.

Pertama, modernisasi sistem administrasi perpajakan yang merujuk pada penelitian

Aprilina (2013). Pada variabel ini, peneliti menggunakan 4 (empat) dimensi

pengukuran berdasarkan teori Caiden (1982 : 97-104) yaitu :

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

37

1. Modernisasi struktur organisasi

2. Modernisasi prosedur organisasi

3. Modernisasi strategi organisasi

4. Modernisasi budaya organisasi

Dari dimensi pengukuran tersebut akan diteliti apakah keempat dimensi pengukur

tersebut dapat menjadikan modernisasi sistem administrasi perpajakan sebagai salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.

Kedua, kualitas pelayanan fiskus yang merujuk pada penelitian Syahril (2013). Pada

variabel ini, peneliti menggunakan 5 (lima) dimensi pengukuran berdasarkan teori

Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) dalam Sabaruddin (2015:12) yaitu :

1. Bukti langsung (tangibles)

2. Kehandalan (reliability)

3. Daya tanggap (responsiveness)

4. Jaminan (assurance)

5. Empati (empathy)

Dari dimensi pengukuran tersebut akan diteliti apakah kelima dimensi pengukur

tersebut dapat menjadikan kualitas pelayanan fiskus sebagai salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.

Ketiga, keadilan pajak yang merujuk pada penelitian Pratama (2016). Pada variabel

ini, peneliti menggunakan 5 (lima) dimensi pengukuran berdasarkan teori Gerbing

(1988) dalam Azmi dan Perumal (2008) yaitu :

1. Keadilan Umum

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

38

2. Timbal balik Pemerintah.

3. Struktur Tarif Pajak.

4. Ketentuan Khusus.

5. Kepentingan Pribadi.

Dari dimensi pengukuran tersebut akan diteliti apakah kelima dimensi pengukur

tersebut dapat menjadikan keadilan pajak sebagai salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.

Keempat, pengetahuan pajak yang merujuk pada penelitian Harlina (2016). Pada

variabel ini, peneliti menggunakan 5 (lima) dimensi pengukuran berdasarkan yang

dikemukakan Istanto (2010) yaitu :

Sedangkan menurut Istanto (2010) terdapat 5 (lima) dimensi pengetahuan pajak,

yaitu:

1. Unsur Pajak.

2. Fungsi Pajak.

3. Peran Pajak.

4. Sistem Pajak yang Berlaku.

5. pengetahuan tentang pajak.

Dari dimensi pengukuran tersebut akan diteliti apakah kelima dimensi pengukur

tersebut dapat menjadikan pengetahuan pajak sebagai salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

39

Gambar 2.2 : Model Penelitian

2.6 Pengembangan Hipotesis

2.6.1 Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Sistem administrasi perpajakan yang rumit dan masih tradisional sebelumnya

menjadi hambatan bagi negara dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam

melaksanakan prosedur perpajakannya. Hal ini dikarenakan secara psikologis

pembayaran pajak merupakan beban bagi wajib pajak tetapi disisi lain tidak ada

kemudahan dalam membayar pajak itu sendiri. Dengan sistem administrasi pajak

yang modern, cepat dan sederhana bagi wajib pajak akan mempengaruhi wajib pajak

untuk lebih taat dalam membayar pajak. Kemudahan dalam membayar pajak dan

singkatnya waktu yang dibutuhkan dalam membayar pajak akan membuat wajib

pajak merasa terbantu dalam menyelesaikan masalah perpajakannya.

Kepatuhan Wajib Pajak

(Y)

Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

(X1)

Pengetahuan Pajak

(X4)

Keadilan Pajak

(X3)

Kualitas Pelayanan Fiskus

(X2)

H1

H2

H3

H4

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

40

Beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengaruh modernisasi sistem

administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak juga pernah dilakukan oleh

Aprilina (2013) di Kota Malang dengan sampel mahasiswa dan alumni disebuah

Universitas dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Penelitian ini

menganalisis bagaimana pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak. Didalam penelitian ini dimasukan beberapa variabel

indikator yaitu modernisasi stuktur organisasi, modernisasi prosedur organisasi,

modernisasi strategi organisasi dan modernisasi budaya organisasi. Keseluruhan

variabel memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Penelitian Wirani (2016) yang juga menunjukan pengaruh dari modernisasi

sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan

menggunakan variabel yang sama seperti didalam penelitian Apriliani (2013)

menyatakan bahwa hanya variabel modernisasi strategi organisasi yang tidak

memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan modernisasi struktur

organisasi, modernisasi prosedur organisasi dan modernisasi budaya organisasi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Selanjutnya penelitian Muturi & Kiarie (2015) yang dilakukan di Kota Meru

County, Kenya dengan jumlah sampel 60 wajib pajak mengungkapkan modernisasi

administrasi pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan memang tidak

semua didalam variabel modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

41

pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Tetapi dapat diketahui bahwa

seluruh modernisasi dalam prosedur organisasi dapat mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak. Modernisasi prosedur organisasi ini meliputi perubahan sistem

perpajakan yang sekarang menggunakan sistem online. Semakin wajib pajak merasa

mudah dalam melakukan prosedur perpajakan, wajib pajak akan lebih mudah dalam

melakukan prosedur perpajakannya sesuai undang-undang.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H1 : Modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak.

2.6.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak.

Dalam melakukan prosedur perpajakannya, wajib pajak membutuhkan

pelayanan yang prima dari para petugas pajak. Sikap dan cara petugas pajak (fiskus)

berinteraksi akan mempengaruhi wajib pajak dalam melakukan prosedur

perpajakannya. Interaksi yang tidak baik akan berakibat wajib pajak tidak mengerti

apa yang harus dilakukan ketika melaksanakan prosedur perpajakan. Hal ini dapat

berakibat tidak dapat terpenuhinya kepatuhan dalam melaksanakan prosedur

perpajakan sesuai undang-undang. Sikap yang tidak ramah yang ditunjukan fiskus

juga dapat menyebabkan wajib pajak merasa enggan untuk mematuhi perpajakan

sesuai undang. Dengan demikian kualitas pelayanan fiskus dapat mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak.

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

42

Seperti penelitian yang dilakukan Syahril (2013) menyatakan bahwa

pelayanan fiskus memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Penelitian ini dilakukan di Kota Solok dengan wajib pajak yang terdaftar disebuah

KPP Pratama. Penelitian ini menganalisis pemberian bantuan dan rasa empati dari

fiskus kepada wajib pajak yang memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

itu sendiri.

Penelitian Alviansyah (2011) yang dilakukan di Kota Malang dengan

menggunakan 100 wajib pajak disebuah KPP Pratama sebagai sampel juga

mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan fiskus memiliki pengaruh signifikan

terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini juga menganalisis tentang pelayanan

dan fasilitas-fasilitas yang diberikan KPP pratama tersebut.

Pernyataan serupa juga ditunjukkan oleh Kamil (2016) yang menyatakan

bahwa kualitas pelayanan fiskus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menunujukan semakin baik kualitas pelayanan

yang diberikan oleh fiskus kepada wajib pajak, maka semakin tinggi tingkat

kepatuhan wajib pajak itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menguraikan hipotesis sebagai

berikut :

H2 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

2.6.3 Pengaruh Keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

Keadilan pajak merupakan salah satu hal penting yang dapat mempengaruhi

keberhasilan suatu penerimaan pajak. Pajak yang secara psikologis bagi wajib pajak

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

43

merupakan sebuah beban akan bertambah berat jika merasa adanya ketidak adilan

pajak yang dikenakannya. Karena itu, ketika keadilan pajak tidak dapat dirasakan

oleh wajib pajak, tentu wajib pajak akan semakin enggan dalam mematuhi undang-

undang pajak yang berlaku. Pemerintah juga perlu memberi rasa keadilan dalam

perpajakan yang diterapkan di Indonesia. Seperti tarif pengenaan pajak yang sesuai

kemampuan dan juga pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.

Mustapha (2010) dalam penelitiannya yang dilakukan di Kota Abuja, Nigeria

menyatakan bahwa keadilan pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak. indikator yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian

keadilan pajak yaitu Keadilan umum, Tarif pajak, manfaat yang diberikan

pemerintah, pengenaan pajak untuk orang kaya dan kepentingan pribadi.

Sebelumnya pernyataan yang sama juga dikemukakan Mukasa (2008) dalam

penelitiannya yang dilakukan di Kota Kampala, Uganda dengan jumlah sampel

sebanyak 330 responden. Mukasa (2008) menyatakan bahwa persepsi keadilan pajak

memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Wajib pajak lebih

mematuhi pajak ketika regulasi dan sistem perpajakan di negara tersebut di terapkan

dengan adil.

Kemudian penelitian terbaru yang dilakukan oleh Pratama (2016) juga

menyatakan bahwa keadilan pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan

wajib pajak. Hal ini dikarenakan wajib pajak enggan untuk untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya apabila wajib pajak merasa ada ketidakadilan dalam

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

44

perpajakan begitu sebaliknya. Dengan demikian semakin tinggi keadilan dalam

persepsi wajib pajak maka tingkat kepatuhan wajib pajak juga akan semakin tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menguraikan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Keadilan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

2.6.4 Pengaruh Pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pengetahuan terkait perpajakan adalah hal penting yang wajib pajak perlu

ketahui agar wajib pajak tahu apa saja hak dan kewajiban mereka selaku wajib pajak.

Krause (2000) dalam Santoso (2008) menyatakan bahwa tingkat kepatuhan wajib

pajak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pengetahuan wajib pajak tentang

perpajakan.

Penelitian Harlina (2016), menyatakan bahwa pengetahuan pajak memiliki

pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya semakin tinggi tingkat

pengetahuan pajak, maka tingkat kepatuhan wajib pajak akan semakin tinggi juga.

Penelitian ini menganalisis pengaruh indikator pengetahuan tentang unsur pajak,

fungsi pajak, peran pajak, sistem pajak dan pengetahuan tentang pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini dilakukan di Kota Mojokerto dengan

mengambil sampel wajib pajak terdaftar di sebuah KPP Pratama dengan jumlah 95

sampel.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Alviansyah (2011) yang

melakukan penelitian di Kota Malang dengan mengambil jumlah sampel 100

responden di sebuah KPP Pratama. Alviansyah (2011) menyatakan bahwa tingkat

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

45

pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini

menganalisis pengaruh dari pengetahuan pajak sebagai pembangunan nasional,

fungsi pajak, manfaat pajak dan pengetahuan tentang sanksi pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Penelitian mengenai tingkat pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak juga pernah dilakukan di luar negeri, seperti yang dilakukan Oladipupo dan

Obazee (2016) di Nigeria. Peneltian ini dilakukan di Kota benin dengan mengambil

400 pengusaha sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini, Oladipupo dan

Obazee (2016) menyatakan bahwa pengetahuan pajak memiliki pengaruh yang

positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan pajak memiliki potensi

untuk mendorong wajib pajak mematuhi kewajiban perpajakannya. Untuk

pengusaha, pengetahuan pajak ini memiliki banyak manfaat, salah satunya

penghitungan pajak yang bisa dilakukan oleh perusahaannya sendiri tanpa menyewa

jasa konsultan pajak yang tentu dapat menghemat biaya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menguraikan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

46

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan bertujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:11). Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:4-5)

Penelitian deskriptif digunakan untuk mengukur fenomena sosial tertentu dengan

cermat.

Penelitian ini menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data

penelitian dengan langsung turun ke lapangan (field search). Metode survei

merupakan metode untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik,

kecenderungan dalam melakukan tindakan, dan pendapat dari responden terpilih

yang representatif dalam sebuah populasi. Metode survei dilakukan dengan cara

mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok, biasanya dengan menguji hipotesis.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

47

1.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:119), populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dielajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal

minat yang ingin diteliti (Sekaran, 2006:121). Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut, maka populasi pada penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi

yang terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan. Jumlah wajib pajak orang pribadi

yang terdaftar di KPP Malang Selatan sampai periode 2016 adalah 102.363 WPOP.

Dipilihnya seluruh WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan didasarkan

karena jumlah WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan merupakan

yang terbesar di Kota Malang sehingga diharapkan data yang diperoleh lebih akurat

karena populasi yang digunakan luas. Berikut gambaran umum tentang KPP Pratama

Malang Selatan sebagai objek penelitian akan ditampilkan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Gambaran Umum KPP Pratama Malang Selatan

Nama KPP Pratama Malang Selatan

Tanggal/Tahun Berdiri 31 Mei 2007

Alamat Jalan Merdeka Utara No.3, Malang

Cakupan Wilayah Kerja 3 Kecamatan (Klojen, Sukun,

Kedungkandang)

Jumlah WP OP (2016) 102.363

Jumlah Pemungut 653

Sumber : KPP Pratama Malang Selatan, 2017.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

48

1.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012:120). Sampel harus mampu mewakili atau

representatif bagi populasi tersebut. Dengan demikian dari sekian ribu jumlah wajib

pajak orang pribadi terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan, tidak semua wajib

pajak tersebut akan menjadi obyek penelitian ini. Dalam mengambil sampel

penelitian ini, peneliti menggunakan Isaac dan Michael. Adapun rumus pengambilan

sampe tersebut adalah sebagai berikut:

( )

Keterangan :

S = Jumlah sampel

χ2 = Chi kuadrad yang harganya tergantung derajat kebebasan dan

tingkat kesalahan

N = Jumlah populasi

P = Peluang benar

Q = Peluang salah

d = Perbedaan antara sampel yang diharapkan terjadi

Dengan perhitungan sebagai berikut :

( )

( ) ( )

= 96

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

49

Berdsarkan perhitungan di atas maka sampel yang digunakan di dalam penelitian ini

adalah sebesar 96 responden.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan sampel yang ada. Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang ada di populasi tersebut. Sampel ini bertujuan

untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian karena keterbatasan-

keterbatasan seperti dana, tenaga dan waktu. Kesimpulan yang ditarik dari sampel

yang telah dipelajari dapat diberlakukan di populasi tersebut. Maka dari itu, sampel

yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili dan representatif (Sugiyono,

2012:120).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Nonprobability sampling. Teknik ini tidak memberi peluang atau kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik

penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Sampling purposive. Teknik ini

menentukan sampel melalui pertimbangan tertentu dengan kriteria-kriteria yang

dijadikan dasar untuk riset di dalam populasi, sedangkan orang-orang yang tidak

sesuai dengan kriteria tidak dijadikan sampel (Kriyantono, 2010:158).

Kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

1. Memiliki NPWP

2. Terdaftar sebagai wajib pajak orang pribadi

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

50

1.4 Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah data yang didapatkan langsung dari respondennya dengan cara mengisi

kuesioner. Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan

mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti dan bertujuan untuk

mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama

didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem yang

telah ada. Pendistribusian dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan cara

didistribusikan langsung kepada responden dalam hal ini Wajib pajak orang pribadi

yang terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan. Sedangkan untuk data jumlah WPOP

terdaftar juga didapatkan langsung dari KPP Pratama Malang Selatan dengan

melakukan beberapa prosedur perizinan yang ditetapkan oleh kantor wilayah DJP

Jawa Timur III.. Dari data jumlah WPOP terdaftar tersebut peneliti dapat

menggunakannya untuk menentukan sampel. Untuk data sekunder lain yang

digunakan dalam penelitian adalah meliputi jurnal-jurnal nasional maupun

internasional dan juga berita-berita yang berkaitan dengan pajak, yang mana data

tersebut digunakan untuk membantu merancang penelitian ini.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan didalam penelitian ini adalah

dengan metode penelitian lapangan (field research) atau survei yaitu dengan

melakukan peninjauan dan pengamatan langsung ke objek penelitian, dalam hal ini

KPP Malang Selatan dan menyebar kuesioner secara langsung kepada resonden yang

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

51

dijadikan sebagai sampel penelitian. Kuesioner yang digunakan merupakan kuisioner

yang sudah digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yakni Sebelum

menyebarkan kuisioner secara langsung kepada objek penelitian, peneliti telah

melakukan pilot test terlebih dahulu yaitu dengan menyebar kuesioner kepada non

responden untuk menguji seberapa jauh non responden telah memahami seluruh

daftar rangkaian pertanyaan yang ada didalam kuisioner. Pilot test dilakukan dengan

tujuan untuk menghindari adanya bias dalam dalam pengumpulan data dipenelitian

ini.

Sebagian besar penelitian kuantitatif umumnya memang menggunakan teknik

kuesioner dalam rangka pengumpulan data. Berikut beberapa hal yang harus

dilakukan sebelum menyusun kuisioner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan daftar pertanyaan yang sesuai dengan variabel penelitian

beserta dimensi pengukurannya.

2. Melakukan pilot test. Untuk menguji apakah kuesioner telah valid dan

dapat dipahami oleh responden.

3. Setelah kuesioner dinyatakan valid, maka dilakukan penyebaran kuisioner

kepada responden yang dijadikan sampel.

Alasan peneliti menggunakan teknik kuesioner ini adalah karena beberapa kelebihan

yang menjadi pertimbangan tersendiri bagi peneliti. Beberapa kelebihan dari teknik

kuisioner adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak.

2. Kuesioner secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

52

3. Hasil dari kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden,

maka hasilnya dapat lebih objektif.

Adapun kekurangan yang dimiliki oleh teknik kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner tidak dapat memberikan jaminan bahwa kuesioner yang diisi

oleh responden dilakukan dengan sepenuh hati.

2. Kuesioner bersifat tidak fleksibel. Dengan kata lain pertanyaan yang

harus dijawab terbatas yang tercantum pada kuesioner. Tidak dapat

dikembangkan lagi sesuai pada situasinya.

3.6 Variabel dan Indikator Penelitian

3.6.1 Variabel bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas atau independen (X) merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang akan menjadi sebab terjadinya perubahan pada variabel terikat (Y). Dalam

penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel independen (X), yaitu:

1. Modernisasi sistem administrasi perpajakan

Modernisasi sistem administrasi perpajakan adalah transformasi prosedur

adalah prosedur pengenaan dan pemungutan pajak. prosedur ini meliputi tahap-

tahap antara lain pendaftaran wajib pajak, penetapan wajib pajak, dan

penagihan pajak. Berdasar pada teori Caiden (1982 : 97-104), modernisasi

sistem administrasi perpajakan terdiri dari 4 (empat) dimensi, yakni struktur

organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi, budaya organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan kuesioner yang telah

dilakukan sebelumnya oleh Aprilina (2013), yakni sebagai berikut :

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

53

1. Modernisasi struktur organisasi : Perubahan fungsi kantor pelayanan

pajak untuk pelaporan PPh, PPN, PPn-BM dan pemeriksaan pajak

dalam 1 atap merupakan langkah yang efektif.

2. Modernisasi prosedur organisasi : Pendaftaran NPWP secara online

lebih memudahkan dari pada langsung datang ke KPP.

3. Modernisasi strategi prosedur : Penambahan loket pelayanan di

Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) untuk menampung wajib pajak.

4. Modernisasi budaya organisasi : Pada Tempat Pelayanan Terpadu

(TPT) di KPP anda terdaftar, mengutamakan pelayanan yang ramah

sehingga Anda merasa nyaman.

Variabel ini diukur dengan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang

didasarkan pada rangking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai

jenjang terendah atau sebaliknya. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136). Responden akan diminta untuk mengisi

kuesioner dan jawaban dari kuesioner tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert yang dibagi kedalam 7 kategori yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Agak Setuju (AS), Netral (N), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan diberi nilai sebagai berikut: Sangat Setuju (SS)

memiliki nilai 7, Setuju (S) memiliki nilai 6, Agak Setuju (AS) memiliki nilai

5. Netral (N) memiliki nilai 4, Agak Tidak Setuju (ATS) memiliki nilai 3,

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

54

Tidak Setuju (TS) memiliki nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki

nilai 1.

2. kualitas pelayanan fiskus

kualitas pelayanan fiskus adalah standar penilaian yang diakui wajib pajak

atas pelayanan yang diberikan oleh fiskus dalam pemenuhan kewjiban

perpajakan. Ilyas dan Burton (2010) berpendapat bahwa pelayanan adalah cara

terbaik untuk mengubah sikap masyarakat yang belum mengerti pentingnya

membayar pajak. Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) dalam

Sabaruddin (2015:12) kualitas pelayanan memiliki 5 (lima) dimensi yakni

bukti langsung (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap

(responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Berdasarkan

uraian di atas, peneliti menggunakan kuesioner yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya oleh Syahril (2013), yakni sebagai berikut:

1. bukti langsung (tangible) : Sarana dan fasilitas pelayanan di KPP

memadai dan baik.

2. Kehandalan (reliability) : Fiskus memberikan pelayanan yang sama

kepada wajib pajak.

3. Daya tanggap (responsiveness) : Fiskus cepat tanggap terhadap

pertanyaan dari wajib pajak.

4. Jaminan (assurance) : Fiskus menjamin kerahasiaan dari wajib pajak.

5. Empati (empathy) : Fiskus bersikap sabar dalam melayani wajib pajak.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

55

Variabel ini diukur dengan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang

didasarkan pada rangking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai

jenjang terendah atau sebaliknya. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136). Responden akan diminta untuk mengisi

kuesioner dan jawaban dari kuesioner tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert yang dibagi kedalam 7 kategori yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Agak Setuju (AS), Netral (N), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan diberi nilai sebagai berikut: Sangat Setuju (SS)

memiliki nilai 7, Setuju (S) memiliki nilai 6, Agak Setuju (AS) memiliki nilai

5. Netral (N) memiliki nilai 4, Agak Tidak Setuju (ATS) memiliki nilai 3,

Tidak Setuju (TS) memiliki nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki

nilai 1.

3. Keadilan pajak

Keadilan pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak atau masyarakat

merasa adil terkait dengan peraturan dan sistem perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan teori Gerbing (1988) dalam Azmi dan Perumal (2008)

menyatakan keadilan pajak terdiri 5 (lima) dimensi keadilan wajib pajak, yaitu

keadilan umum, timbal balik pemerintah, struktur tarif pajak, ketentuan khusus

dan kepentingan pribadi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

56

kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya Harlina (2016), yakni

sebagai berikut:

1. Keadilan umum : Untuk saya pribadi, saya percaya bahwa sistem

pajak penghasilan di Indonesia sudah diatur secara adil.

2. Timbal balik pemerintah : Saya merasa telah menerima nilai manfaat

atas pembayaran pajak saya secara adil, seperti: pembangunan jalan,

jembatan dan peningkatan fasilitas umum lainnya.

3. Struktuf tarif pajak : Pengenaan tarif pajak yang adil, berarti adanya

lapisan tarif bagi wajib pajak orang pribadi.

4. Ketentuan khusus : Adanya pengurangan pajak (PTKP) berdasarkan

peraturan yang berlaku menurut saya adil.

5. Kepentingan pribadi : Peraturan perundang-undangan yang berlaku

saat ini, mengharuskan saya untuk membayar pajak lebih besar dari

pajak yang seharusnya saya bayarkan.

Variabel ini diukur dengan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang

didasarkan pada rangking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai

jenjang terendah atau sebaliknya. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136). Responden akan diminta untuk mengisi

kuesioner dan jawaban dari kuesioner tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert yang dibagi kedalam 7 kategori yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Agak Setuju (AS), Netral (N), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

57

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan diberi nilai sebagai berikut: Sangat Setuju (SS)

memiliki nilai 7, Setuju (S) memiliki nilai 6, Agak Setuju (AS) memiliki nilai

5. Netral (N) memiliki nilai 4, Agak Tidak Setuju (ATS) memiliki nilai 3,

Tidak Setuju (TS) memiliki nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki

nilai 1.

4. Pengetahuan pajak

Pengetahuan pajak adalah pemahaman wajib pajak terkait dengan sistem

dan peraturan perpajakan yang telah ada. Wajib pajak perlu tahu mengenai tata

cara seluruh prosedur perpajakan sesuai peraturan yang berlaku. Istanto (2010)

menyatakan bahwa pengetahuan terdiri dari 5 (lima) dimensi, yakni unsur

pajak, fungsi pajak, peran pajak, sistem pajak yang berlaku dan pengetahuan

tentang pajak. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan kuesioner

yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya Harlina (2016), yakni sebagai

berikut:

1. Unsur pajak : Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi/badan dan bersifat memaksa, dan tidak mendapat

imbalan secara langsung.

2. Fungsi pajak : Pajak berfungsi sebagai sumber penerimaan negara

terbesar.

3. Peran pajak : Pajak yang dibayarkan oleh masyarakat digunakan untuk

membiayai pembangunan nasional.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

58

4. Sistem pajak yang berlaku : Wajib pajak diberi kepercayaan untuk

menghitung, mengisi, membayar dan melaporkan pajaknya sendiri.

5. Pengetahuan tentang pajak : Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban.

Variabel ini diukur dengan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang

didasarkan pada rangking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai

jenjang terendah atau sebaliknya. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136). Responden akan diminta untuk mengisi

kuesioner dan jawaban dari kuesioner tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert yang dibagi kedalam 7 kategori yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Agak Setuju (AS), Netral (N), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan diberi nilai sebagai berikut: Sangat Setuju (SS)

memiliki nilai 7, Setuju (S) memiliki nilai 6, Agak Setuju (AS) memiliki nilai

5. Netral (N) memiliki nilai 4, Agak Tidak Setuju (ATS) memiliki nilai 3,

Tidak Setuju (TS) memiliki nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki

nilai 1.

3.6.2 Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak

orang pribadi. Menurut Simon James et.al yang dikutip oleh Gunadi (2005),

kepatuhan pajak adalah kesediaan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya

sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

59

seksama, peringatan ataupun ancaman, dalam penerapan sanksi baik hukum maupun

administrasi. Dengan demikian, kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai

kondisi dimana wajib pajak memenuhi segala kewajiban perpajakan dan

melaksanakan segala hak perpajakannya. Menurut Nasucha yang dikutip dalam

Rahayu (2010:139), kepatuhan wajib pajak dapat diidentifikasi dari:

1. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri

2. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali SPT

3. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, dan

4. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan

Dari indikator tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertanyaan dalam

kuesioner, yang mana peneliti menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah

digunakan oleh peneliti sebelumnya (Harlina, 2016), yakni sebagai berikut:

1. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri : Saya mendaftarakan

NPWP atas kemauan sendiri.

2. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri : Setiap wajib pajak

harus mendaftarkan diri untuk NPWP.

3. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali SPT : Banyaknya tempat

pembayaran dapat mempermudah wajib pajak untuk membayar pajak

tepat waktu.

4. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang : Saya

mampu melakukan penghitungan pajak dengan benar.

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

60

5. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang :

Pemeriksaan pajak oleh petugas dapat mendorong wajib pajak untuk

berlaku jujur.

6. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan : Penerapan sanksi yang tegas

dapat mendorong wajib pajak untuk berlaku jujur.

Variabel ini diukur dengan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang

didasarkan pada rangking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai

jenjang terendah atau sebaliknya. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136). Responden akan diminta untuk mengisi

kuesioner dan jawaban dari kuesioner tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert yang dibagi kedalam 7 kategori yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Agak Setuju (AS), Netral (N), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan diberi nilai sebagai berikut: Sangat Setuju (SS)

memiliki nilai 7, Setuju (S) memiliki nilai 6, Agak Setuju (AS) memiliki nilai

5. Netral (N) memiliki nilai 4, Agak Tidak Setuju (ATS) memiliki nilai 3,

Tidak Setuju (TS) memiliki nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki

nilai 1.

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

61

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala No. Soal

Pada

Kuisioner

Modernisasi Sistem Administrasi

Perpajakan (X1)

( Sumber : Aprilina, 2013 )

Modernisasi Struktur

Organisasi

- Pembenahan Fungsi

Skala

Ordinal

1

Modernisasi

Prosedur Organisasi

- Perubahan metode pelayanan dan

pemeriksaan

Skala

Ordinal

2

Modernisasi Strategi

Organisasi

- Strategi Non Finansial

Skala

Ordinal

3

Modernisasi Budaya

Organisasi

- Iklim Organisasi

Skala

Ordinal

4

Kualitas Pelayanan Fiskus (X2)

( Sumber : Syahril, 2013 )

Bukti Langsung

(Tangible)

- Kondisi sarana dan fasilitas

Skala

Ordinal

1

Kehandalan

(Realibility)

- Pelayanan yang sama kepada wajib

pajak.

Skala

Ordinal

2

Daya Tanggap

(Responsiveness)

- Kecepatan respon terhadap

pertanyaan wajib pajak.

Skala

Ordinal

3

Jaminan (Assurance) - Jaminan kerahasiaan data wajib

pajak.

Skala

Ordinal

4

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

62

Empati (Empathy) - Kesabaran dalam melayani wajib

pajak.

Skala

Ordinal

5

Keadilan Pajak (X3)

( Sumber : Harlina, 2016 )

keadilan umum - Sistem pajak penghasilan di

Indonesia diatur secara adil.

Skala

Ordinal

1

timbal balik

pemerintah

- Nilai manfaat yang diterima dari

pemerintah sesuai dan adil dengan

pajak yang dibayarkan.

Skala

Ordinal

2

struktur tarif pajak - Tarif pajak proporsioanal adil

Skala

Ordinal

3

ketentuan khusus - Berdasarkan UU untuk pengurangan

pajak (PTKP) sudah adil.

Skala

Ordinal

4

kepentingan pribadi - Hukum pajak penghasilan

mengharuskan untuk membayar lebih

besar dibandingkan pembagian pajak

penghasilan yang sesuai atau adil.

Skala

Ordinal

5

Pengetahuan Pajak (X4)

( Sumber : Harlina, 2016 )

Definisi Pajak - Iuran wajib yang bersifat memaksa,

tanpa dapat imbalan langsung.

Skala

Ordinal

1

Fungsi Pajak - Sumber penerimaan terbesar negara

Skala

Ordinal

2

Peran Pajak - Pajak penunjang pembangunan

nasional

Skala

Ordinal

3

Sistem Pajak yang

Berlaku

- Self Assessment System Skala

Ordinal

4

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

63

Pengetahuan tentang

pajak

- Hak dan Kewajiban pajak Skala

Ordinal

5

Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

( Sumber : Harlina, 2016 )

Kepatuhan Wajib

Pajak dalam

mendaftarkan diri

- Kepatuhan wajib pajak mendaftarkan

diri atas kemauannya.

- Kepatuhan wajib pajak dalam

mendaftarkan diri.

Skala

Ordinal

1-2

Kepatuhan untuk

menyetorkan

kembali SPT

- Kepatuhan untuk membayar karena

tersedia banyak tempat pembayaran

3

Kepatuhan dalam

perhitungan dan

pembayaran pajak

terutang

- Saya mampu melakukan

penghitungan pajak dengan benar.

- Pemeriksaan pajak oleh petugas

dapat mendorong wajib pajak untuk

berlaku jujur.

4-5

Kepatuhan dalam

pembayaran

tunggakan

- Penerapan sanksi yang tegas dapat

mendorong wajib pajak untuk

berlaku jujur.

6

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

64

3.7 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakan alat analisis data

Partial Least Square (PLS) yang merupakan statistika multivariate indpenden berganda. PLS

adalah salah satu metode statistika SEM (Structural Equation Mode) berbasis varian yang

didesain untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data,

seperti ukuran sampel penelitian kecil, adanya data yang hilang dan multikoleniaritas.

Penelitian ini menggunakan First Order Construct (FOC) untuk pengujian model

pengukuran pada konstruk reflektif jenjangnya. First Order Construct (FOC) merupakan

hubungan teoritikal antara variabel laten dengan parameter yang diestimasi atau indikatornya.

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

65

Gambar 3.1

Model Struktural

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

66

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) model evaluasi, yaitu outer model dan inner model.

Outer model merupakan pengukaran untuk menilai validitas dan reliabilitas sedangkan inner

model merupakan model struktural untuk memprediksi hubungan antar konstruk.

3.7.1 Outer Model (Model Pengukuran)

a. Uji validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid,

begitupun hasilnya. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila kuesioner yang

digunakan mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Sugiyono, 2012:168). Uji validitas terdiri dari validitas konvergen dan validitas

diskriminan.

1) Validitas Konvergen

Validitas konvergen terjadi apabila skor yang diperoleh dua instrumen berbeda yang

mengukur konstruk sama mempunyai korelasi tinggi.

2) Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan terjadi apabila dua instrumen berbeda mengukur dua konstruk

yang tidak diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan skor yang memang tidak

berkorelasi.

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

67

Tabel 3.3

Parameter Uji Validitas dalam model pengukuran PLS

Uji

Validitas

Parameter Rule of Thumbs

Konvergen Faktor Loading Lebih dari 0,7

Average Variance Extracted (AVE) Lebih dari 0,5

Communality Lebih dari 0,5

Diskriminan Akar AVE dan Korelasi variabel

laten

Akar AVE > Korelasi

Variabel Laten

Cross Loading Lebih dari 0,7 dalam satu

variabel

b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas ini untuk menguji apakah setiap butir pertanyaan pada kuisioner tersebut

konsisten dan dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama (Sugiyono, 2012:168). Dalam uji realibilitas terdapat 2 (dua) metode yang

dapat digunakan :

1) Cronbach’s Alpha

Metode ini mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk, dengan rule of

thumbs > 0,6 untuk dapat disebut reliabel.

2) Composite Reliability

Mengukur dari nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk, yang dinilai lebih baik

dalam pengestimasian konsistensi internal suatu konstruk, dengan rule of thumbs >

0,7 untuk dapat dikatakan reliabel.

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

68

3.7.2 Inner Model (Model Struktural)

Model dalam PLS ini dievaluasi dengan menggunakan:

a. R2

Digunakan ketika mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap

variabel dependen, dikatakan semakin baik jika nilai R2 semakin tinggi. Tetapi R

2 bukan

parameter absolut dalam mengukur ketepatan model prediksi.

b. Nilai Koefisien path

Digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Untuk

pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen, jika nilai koefisien path

yang ditunjukkan oleh nilai statistik T (T-statistic) ≥ 1,96 untuk hipotesis dua ekor (two-

tailed) dan ≥ 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one-tailed), maka hipotesis alternatif dapat

dinyatakan didukung atau diterima.

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

69

3.8 Persamaan Struktural

Penelitian ini mempunyai persamaan struktural sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel dependen kepatuhan wajib pajak

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi dari variabel independen modernisasi sistem administrasi perpajakan

β2 = Koefisien regresi dari variabel independen kualitas pelayanan fiskus

β3 = Koefisien regresi dari variabel independen keadilan pajak

β4 = Koefisien regresi dari variabel independen pengetahuan pajak

X1 = Variabel independen modernisasi sistem administrasi perpajakan

X2 = Variabel independen kualitas pelayanan fiskus

X3 = Variabel independen keadilan pajak

X4 = Variabel independen pengetahuan pajak

e = Error

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

70

BAB IV

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

1.1 Hasil Pengumpulan Data

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan. Metode survei dipilih sebagai

metode yang tepat dalam penelitian ini. Metode survei dilakukan dengan cara

menyebar kuesioner kepada responden secara langsung atau dengan cara menemui

sampel secara satu per satu. Pengumpulan data dalam penelitian ini membutuhkan

waktu hampir 1 minggu.

Kuesioner yang disebar ke WPOP terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan

adalah sebanyak 96, jumlah ini sesuai dengan perhitungan sampel dari populasi yang

ada dengan menggunakan rumus Isaac dan Michael. Dari hasil penyebaran

kuesioner, peneliti mendapatkan kembali seluruh kuesioner yang disebar. Namun,

dari total seluruh kuesioner tersebut terdapat 2 (dua) kuesioner yang tidak dapat

diolah. Hal tersebut dikarenakan terdapat pertanyaan didalam kuesioner yang tidak

dapat dijawab oleh responden sehingga data kuesioner tidak dapat digunakan.

Tabel 4.1

Pembagian Pengembalian Kuesioner

Jumlah Sampel 96

Kuesioner yang disebar 96

Kuesioner yang tidak kembali 0

Kuesioner yang dapat diolah 94

Kuesioner yang tidak dapat diolah 2

Tingkat pengembalian yang dapat digunakan 98%

Sumber : Data primer diolah, 2017

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

71

Berikut deskripsi gambaran secara umum mengenai data responden yang

menjadi data pada penelitian ini, deskripsi digambarkan dalam bentuk diagram-

diagram dan disertai penjelasnnya. Gambar 4.1 menyajikan komposisi responden

berdasarkan jenis kelamin. Dari survei yang dilakukan, responden terbanyak dalam

penelitian ini adalah pria dengan jumlah 58 orang dan wanita dengan jumlah 36

orang.

Gambar 4.1

Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer diolah, 2017.

Jenis kelamin

Pria

Wanita

62% 38%

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

72

Gambar selanjutnya menunjukkan komposisi berdasarkan tingkatan usia dari

responden yang ditunjukkan melalui gambar 4.2. Dari hasil survei yang dilakukan,

peneliti mendapatkan beragam tingkatan usia dari responden. Tingkatan usia

responden terbanyak adalah pada tingkatan usia 31-40 tahun sebanyak 38 orang,

kemudian 20-30 tahun sebanyak 29 orang, 41-50 tahun sebanyak 18 orang dan yang

berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 9 orang.

Gambar 4.2

Komposisi Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data diolah, 2017.

Usia

20-30

31-40

41-50

>50

31%

40%

19%

10%

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

73

Gambar selanjutnya menunjukkan komposisi berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

yang telah diemban responden. Dari survei yang telah dilakukan, didapatkan hasil

bahwa responden dengan tingkat pendidikan S1 menjadi yang terbanyak, yaitu

sebanyak 54 orang, kemudian dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 19 orang,

D3 sebanyak 14 orang, dan responden dengan tingkat pendidikan diluar kategori

tersebut atau disebut lainnya sebanyak 7 orang.

Gambar 4.3

Komposisi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber : Data diolah, 2017.

Tingkat Pendidikan

SMA

D3

S1

Lainnya

15%

57%

8%

20%

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

74

Gambar selanjutnya menunjukkan komposisi berdasarkan pekerjaan yang dimiliki

oleh responden. Dari survei yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan hasil bahwa

responden yang bekerja di perusahaan swasta mendominasi sebagian sampel dalam

penelitian ini, yaitu sebanyak 51 orang. Kemudian responden yang bekerja sebagai

wiraswasta sebanyak 18 orang, responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 12

orang, dan responden yang bekerja diluar kategori tersebut atau disebut lainnya

sebanyak 13 orang.

Gambar 4.4

Komposisi Berdasarkan Pekerjaan

Sumber : Data diolah, 2017.

Berikut adalah ringkasan data responden dari berbagai karakteristik yang didapatkan

dari responden dalam pengisian kuesioner yang disebar. Ringkasan data responden

akan ditunjukkan pada tabel 4.2

Pekerjaan

PNS

Swasta

Wiraswasta

Lainnya54%

13% 14%

19%

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

75

Tabel 4.2

Ringkasan Data Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase

(%)

Jenis Kelamin Pria

Wanita

58

36

62

38

Total 94 100 %

Usia 20-30

31-40

41-50

>50

29

38

18

9

31

40

19

10

Total 94 100 %

Tingkat

Pendidikan

SMA

D3

S1

Lainnya

19

14

54

7

20

15

57

8

Total 94 100 %

Pekerjaan PNS

Swasta

Wiraswasta

Lainnya

12

51

18

13

13

54

19

14

Total 94 100 %

Sumber : data diolah, 2017.

1.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Uji Validias dan Reliabilitas (Pilot Test)

Hasil pengumpulan data yang didapatkan dari kuesioner harus diuji

keandalannya menggunakan uji validitas instrumen penelitian.parameter yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu faktor loading > 0,7, Average variance extracted

(AVE) > 0,5, Communality > 0,5, dalam Akar AVE > variabel laten, Cross loading >

0,7 dalam satu variabel, dan nilai redundancy mendekati 1.

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

76

Berikut adalah hasil uji validitas dari pilot test kepada 30 responden

mahasiswa/i Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pemilihan

mahasiswa/i Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis didasari karena

Mahasiswa/i punya pengetahuan yang cukup dibidang perpajakan terkait modernisasi

sistem administrasi perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, keadilan pajak dan

pengetahuan pajak. Tujuan dari dilakukannya pilot test kepada responden non sampel

ini adalah untuk menguji tingkat pemahaman responden dalam memahami

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan menghindari terjadinya bias dalam

pengumpulan data pada penelitian sebenarnya. Hasil uji validitas dapat dilihat ditabel

4.3 dan tabel 4.4

Tabel 4.3

Tabel Algoritma (Pilot Test)

AVE Composite

Reliability

R

Square

Cronbach’s

Alpha

Communality Redundancy

SAP 0.689288 0.898662 0.958199 0.689288

KPF 0.856533 0.967579 0.949727 0.856533

KPJ 0.832530 0.961295 0.954399 0.832530

PP 0.794193 0.950279 0.933720 0.794193

KWP 0.825232 0.965855 0.853962 0.957273 0.825232 -0,101628

Sumber : Data diolah

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas

Pelayanan Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP =

Kepatuhan Wajib Pajak.

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

77

Tabel 4.4

Tabel Outer Loading (Pilot Test)

SAP KPF KPJ PP KPW

SAP 1 0.851718

SAP 2 0.846301

SAP 3 0.798613

SAP 4 0.823236

KPF 1 0.901111

KPF 2 0.945010

KPF 3 0.926569

KPF 4 0.921469

KPF 5 0.932731

KPJ 1 0.900031

KPJ 2 0.890572

KPJ 3 0.953593

KPJ 4 0.930073

KPJ 5 0.886059

PP 1 0.720712

PP 2 0.960548

PP 3 0.948911

PP 4 0.893421

PP 5 0.911183

KWP 1 0.899670

KWP 2 0.962563

KWP 3 0.939215

KWP 4 0.886264

KWP 5 0.850981

KWP 6 0.907578

Sumber : Data diolah

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas

Pelayanan Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP =

Kepatuhan Wajib Pajak.

Berdasarkan tabel 4.3 (Tabel Algoritma Pilot Test) diketahui bahwa nilai AVE

dan Communality dari kelima konstruk SAP, KPF, KPJ, PP, KWP mempunyai nilai

> 0,5, dengan demikian uji validitas terpenuhi. Uji reliabilitas juga terpenuhi karena

nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai > 0,6 dan nilai Composite Reliability >

0,7. Berdasarkan tabel 4.4 (Tabel Outer Loading Pilot Test) semua konstruk sudah

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

78

memiliki nilai di atas 0,7. Dengan begitu nilai tersebut telah memenuhi indikator uji

parameter.

1.2.2 Uji Validitas Real

Selanjutnya adalah hasil uji validitas yang sesungguhnya yakni yang dilakukan

kepada 94 responden WPOP terdaftar di KPP Pratama Malang Selatan. Hasil

pengumpulan data yang didapatkan dari kuesioner harus diuji keandalannya

menggunakan uji validitas instrumen penelitian.parameter yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu faktor loading > 0,7, Average variance extracted (AVE) > 0,5,

Communality > 0,5, dalam Akar AVE > variabel laten, Cross loading > 0,7 dalam

satu variabel, dan nilai redundancy mendekati 1.

Tabel 4.5

Tabel Algoritma Real

AVE Composite

Realibility

R Square Cronbach’s

Alpha

Communality Redundancy

SAP 0,530814 0,811307 0,687055 0,530814

KPF 0,592059 0,878605 0,830047 0,592059

KPJ 0,573142 0,870080 0,815445 0,573142

PP 0,545031 0,854179 0,785046 0,545031

KWP 0,526681 0,868264 0,445182 0,817986 0,526681 0,040952

Sumber : Data diolah , 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Hasil pengujian validitas yang ditampilkan tabel algoritma pada tabel 4.5

menujukkan bahwa konstruk modernisasi sistem administrasi perpajakan yang

diukur dengan menggunakan indikator SAP1 – SAP4. Ada 2 (dua) indikator SAP1

dan SAP 3 yang belum memenuhi uji standar parimeter, dimana semua indikator

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

79

harus memiliki nilai faktor loading lebih dari 0,7. Sebenarnya tidak ada masalah

selama nilai AVE dan communality sudah lebih dari 0,5. Namun untuk memenuhi uji

parimeter yang ditentukan, maka untuk indikator SAP1 dan SAP 3 dihilangkan atau

dihapus.

Konstruk kedua yaitu kualitas pelayanan fiskus yang diukur dengan

menggunakan indikator KPF1 – KPF 5. Pada konstruk ini, seluruh indikator telah

memenuhi uji standar parimeter karena telah memiliki nilai faktor loading lebih dari

0,7 sehingga untuk konstruk ini aman dan tidak perlu ada yang dihilangkan atau

dihapuskan. Terlebih dengan nilai AVE dan communality pada konstruk ini sudah

lebih dari 0,5.

Konstruk ketiga yaitu kepatuhan wajib pajak yang diukur dengan

menggunakan indikator KPJ1 – KPJ5. Pada konstruk ini, semua indikator juga telah

memenuhi uji standar parimeter dengan memilikin nilai lebih dari 0,7 sehingga untuk

konstruk ini aman dan tidak perlu ada yang dihilangkan atau dihapuskan. Terlebih

dengan nilai AVE dan communality pada konstruk ini juga sudah lebih dari 0,5.

Konstruk keempat yaitu pengetahuan pajak yang diukur dengan indikator PP1

– PP5. Pada konstruk ini terdapat 3 (tiga) indikator yang memiliki nilai dibawah nilai

standar uji parameter karena memiliki nilai faktor loading dibawah 0,7. Sebenarnya

tidak ada masalah selama nilai AVE dan communality sudah lebih dari 0,5. Namun

untuk memenuhi uji parimeter yang ditentukan, maka untuk indikator PP2, PP3 dan

PP5 dihilangkan atau dihapus.

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

80

Konstruk yang terakhir yaitu kepatuhan wajib pajak yang diukur dengan

indikator KWP1 – KWP6. Pada konstruk ini terdapat 2 (dua) indikator yang memili

nilai dibawah 0,7 atau belum memenuhi uji standar parimeter sehingga perlu

dihilangkan atau dihapuskan. Sebenarnya tidak ada masalah selama nilai AVE dan

communality sudah lebih dari 0,5. Namun untuk memenuhi uji parimeter yang

ditentukan, maka untuk indikator KWP 4 dan KWP 5 dihilangkan atau dihapus.

Hasil pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai AVE dan communality sudah

aman dengan nilai lebih dari 0,5. Namun, masih terdepat beberapa indikator pada

masing-masing konstruk yang memiliki nilai faktor loading dibawah 0,7 yang mana

belum memenuhi uji standar parimeter. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka

seluruh indikator pada masing-masing konstruk yang memiliki nilai dibawah 0,7

akan dihilangkan atau dihapus supaya memenuhi uji standar parameter yang

ditentukan.

Indikator-indikator yang perlu dihapus adalah beberapa indikator dari konstruk

modernisasi sistem administrasi perpajakan, yaitu SAP1 dan SAP3. Kemudian

beberapa indikator dari pengetahuan pajak, yaitu PP2, PP3, dan PP5. Dan yang

terakhir adalah beberapa indikator dari konstruk kepatuhan wajib pajak, yaitu KWP 4

dan KWP5. Indikator-indikator tersebut perlu dihilangkan atau dihapus supaya

memenuhi nilai faktor loading lebih dari 0,7 dan juga untuk menaikkan nilai AVE

dan communality pada masing-masing konstruk jika indikator tersebut dihapus.

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

81

Tabel 4.6

Outer Loading Real

SAP KPF KPJ PP KWP

SAP 1 0,655584

SAP 2 0,860433

SAP 3 0,467629

SAP 4 0,856997

KPF 1 0,725800

KPF 2 0,822456

KPF 3 0,791409

KPF 4 0,782381

KPF 5 0,720157

KPJ 1 0,810065

KPJ 2 0,707807

KPJ 3 0,748656

KPJ 4 0,786422

KPJ 5 0,727715

PP 1 0,852765

PP 2 0,634481

PP 3 0,636279

PP 4 0,874940

PP 5 0,651928

KWP 1 0,746905

KWP 2 0,820686

KWP 3 0,732183

KWP 4 0,691092

KWP 5 0,560128

KWP 6 0,775404

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

1.2.3 Uji Reliabilitas Real

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menunjukkan apakah sebuah instrumen

pengukur terhadap hasil pengujian variabel itu konsisten dan dapat dipercaya.

Relibilitas dapat diukur dengan melihat nilai dari Cronbach’s Alpha dan Composite

Reliability. Untuk memenuhi standar uji reliabilitas, uji parameter masing-masing

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

82

memiliki nilai Cronbach’s Alpha harus > 0,6 sedangkan nilai Composite Reliability

harus > 0,7.

Tabel 4.7

Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability

Cronbach’s Alpha Composite Reliability

SAP 0,687055 0,811307

KPF 0,830047 0,878605

KPJ 0,815445 0,870080

PP 0,785046 0,854179

KWP 0,817986 0,868264

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa

seluruh uji parameter memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 dan Composite

Reliability > 0,7. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengukuran tersebut

reliabel.

1.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Real Setelah Penghapusan

Penghapusan indikator SAP1, SAP3, PP2, PP3, PP5, KWP4 dan KWP5

dilakukan setelah diketahui bahwa nilai indikator dari masing-masing konstruk

adalah dibawah parameter uji validitas yang mana mengharuskan nilai faktor

loading suatu indikator harus > 0,7. Penghapusan dilakukan agar uji validitas

memenuhi rule of thumbs dari uji parameter.

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

83

4.3.1 Uji Validitas

4.3.1.1 Uji Validitas Konvergen

Uji validitas konvergen dari suatu model didasarkan pada indikator-indikator

yang mengukur masing-masing konstruk tersebut. Dialam model penelitian ini

terdapat 5 konstruk dengan indikator-indikatornya.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Konvergen

AVE Composite

Realibility

R Square Cronbach’s

Alpha

Communality Redundancy

SAP 0,936049 0,966968 0,931729 0,936049

KPF 0,592711 0,878923 0,830047 0,592711

KPJ 0,574066 0,870416 0,815445 0,574066

PP 0,946187 0,972349 0,943173 0,946187

KWP 0,618100 0,866056 0,431936 0,794766 0,618100 0,048167

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Dari hasil yang ditampilkan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa konstruk

modernisasi sistem administrasi perpajakan yang diukur dengan menggunakan

indikator SAP2 dan SAP4. Kedua indikator pada konstruk ini memiliki nilai faktor

loading lebih dari 0,7, nilai AVE lebih dari 0,5 dan nilai communality lebih dari 0,5.

Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga dapat disimpulkan

konstruk tersebut dapat dikatakan valid.

Konstruk kedua yaitu kualitas pelayanan fiskus yang diukur dengan

menggunakan indikator KPF1 – KPF5. kelima indikator pada konstruk ini memiliki

nilai faktor loading lebih dari 0,7, nilai AVE lebih dari 0,5 dan nilai communality

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

84

lebih dari 0,5. Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga dapat

disimpulkan konstruk tersebut dapat dikatakan valid.

Konstruk ketiga yaitu keadilan pajak yang diukur dengan menggunakan

indikator KPJ1 – KPJ5. kelima indikator pada konstruk ini memiliki nilai faktor

loading lebih dari 0,7, nilai AVE lebih dari 0,5 dan nilai communality lebih dari 0,5.

Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga dapat disimpulkan

konstruk tersebut dapat dikatakan valid.

Konstruk keempat yaitu pengetahuan pajak yang diukur dengan menggunakan

indikator PP1 dan PP4. kedua indikator pada konstruk ini memiliki nilai faktor

loading lebih dari 0,7, nilai AVE lebih dari 0,5 dan nilai communality lebih dari 0,5.

Semua indikator sudah memenuhi uji parameter sehingga dapat disimpulkan

konstruk tersebut dapat dikatakan valid.

Konstruk terakhir yaitu kepatuhan wajib pajak yang diukur dengan

menggunakan indikator KWP1, KWP2, KWP3 dan KWP6. keempat indikator pada

konstruk ini memiliki nilai faktor loading lebih dari 0,7, nilai AVE lebih dari 0,5 dan

nilai communality lebih dari 0,5. Semua indikator sudah memenuhi uji parameter

sehingga dapat disimpulkan konstruk tersebut dapat dikatakan valid.

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

85

Tabel 4.9

Outer Loading

SAP KPF KPJ PP KWP

SAP 2 0,965719

SAP 4 0,969271

KPF 1 0,728210

KPF 2 0,817919

KPF 3 0,795814

KPF 4 0,779578

KPF 5 0,723334

KPJ 1 0,809752

KPJ 2 0,701339

KPJ 3 0,760942

KPJ 4 0,796505

KPJ 5 0,713654

PP 1 0,971135

PP 4 0,974305

KWP 1 0,784817

KWP 2 0,831515

KWP 3 0,763579

KWP 6 0,762884

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Berdasarkan uji parameter validitas bahwa nilai faktor loading > 0,7, nilai AVE

> 0,5, communality > 0,5, dan nilai cross loading > 0,7 dalam satu variabel. Dengan

demikian penelitian ini menunjukkan telah memenuhi kriteria uji validitas konvergen.

4.3.1.2 Uji Validitas Diskriminan

Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan pada nilai cross loading

pengukuran dengan konstruknya. Penilaian cross loading harus > 0,7 dalam satu

konstruk.

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

86

Tabel 4.10

Cross Loading Setelah Penghapusan

SAP KPF KPJ PP KWP

SAP 2 0,965719 0,354677 0,267677 0,278087 0,332462

SAP 4 0,969271 0,350028 0,267267 0,232887 0,350825

KPF 1 0,067622 0,728210 0,427875 0,280347 0,267069

KPF 2 0,361981 0,817919 0,489615 0,224892 0,329451

KPF 3 0,270938 0,795814 0,377401 0,199062 0,303942

KPF 4 0,356143 0,779578 0,424772 0,271335 0,433330

KPF 5 0,286648 0,723334 0,384073 0,170554 0,257998

KPJ 1 0,206664 0,516058 0,809752 0,361376 0,408700

KPJ 2 0,074105 0,423298 0,701339 0,314499 0,270433

KPJ 3 0,300514 0,415621 0,760942 0,270479 0,358939

KPJ 4 0,281158 0,314872 0,796505 0,337369 0,448501

KPJ 5 0,153842 0,420758 0,713654 0,412734 0,467166

PP 1 0,253967 0,268472 0,406216 0,971135 0,510279

PP 4 0,258416 0,316909 0,475149 0,974305 0,540416

KWP 1 0,200514 0,270458 0,443197 0,457631 0,784817

KWP 2 0,449759 0,437596 0,529521 0,390858 0,831515

KWP 3 0,287506 0,372008 0,317222 0,422410 0,763579

KWP 6 0,129834 0,243564 0,352533 0,441980 0,762884

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa

seluruh nilai dalam konstruknya melebihi 0,7. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini telah memenuhi kriteria validitas diskriminan.

1.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji untuk membuktikan konsistensi dari suatu

instrumen pengukuran terhadap suatu hasil pengujian variabel. Untuk melihat

reliabilitas suatu model penelitian dapat dilakukan dengan cara melihat nilai

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

87

Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability. Kriteria yang harus dipenuhi agar uji

parameter sebuah penelitian dikatakan reliabel harus memiliki nilai cronbach’s alpha

> 0,6 dan nilai composite reliability > 0,7. Cronbach’s Alpha mengukur nilai batas

bawah suatu konstruk sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya

reliabilitas suatu konstruk. Nilai dari cronbach’s alpha dan composite reliability

setelah penghapusan beberapa indikator sebelumnya akan ditampilkan pada tabel

4.11.

Tabel 4.11

Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability

Cronbach’s Alpha Composite Reliability

SAP 0,931729 0,966968

KPF 0,830047 0,878923

KPJ 0,815445 0,870416

PP 0,943173 0,972349

KWP 0,794766 0,866056

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha dan

composite reliability telah memenuhi kriteria reliabilitas. Yang mana semua konstruk

memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,6 dan nilai composite reliability > 0,7. Dengan

terpenuhinya standar uji parameter dalam uji reliabilitas ini maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini reliabel.

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

88

1.4 Pengujian Model Struktural

Pada model struktural ini akan menampilkan output dari beberapa pengujian di

atas yang akan ditampilkan pada gambar 4.5

Gambar 4.5

Model Struktural

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

89

PLS menggunakan model struktural untuk menunjukkan nilai koefisien path

atau t-values tiap path untuk uji signifikansi tiap konstruk terhadap konstruk

dependen. Dalam pengujian hipotesis, nilai koefisien path atau inner model

menunjukkan suatu tingkat signifikansi. Untuk pengujian one tailed atau satu ekor

seperti yang digunakan dalam penelitian ini, nilai koefisien ditunjukkan oleh nilai T-

statistic ≥ 1,64 maka hipotesis alternatif dinyatakan didukung, dan juga sebaliknya

apabila nila T-statistic menunjukkan < 1,64 maka hipotesis alternatif dinyatakan tidak

didukung.

Tabel 4.12

Koefisien Jalur Pengujian Model Sruktural

Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T-Statistic

(|O/STERR|)

SAP ->

KWP

0,143149 0,144413 0,049399 0,049399 2,897803

KPF ->

KWP

0,126482 0,126473 0,050569 0,050569 2,501143

KPJ ->

KWP

0,266252 0,268981 0,049853 0,049853 5,340793

PP -> KWP 0,343755 0,340034 0,053647 0,053647 6,407772

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

Tabel 4.12 menunjukkan hasil pengujian dari masing-masing hipotesis.

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu konstruk didukung

atau tidak didukung.

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

90

Hipotesis 1 : Modernisasi sistem administrasi perpajakan mempunyai pengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dari hasil penghitungan diketahui bahwa

konstruk SAP memiliki nilai original sample 0,143149 dan t-statistic 2,897903.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 didukung (t-statistic ≥ 1,64).

Hipotesis 2 : Kualitas Pelayanan Fiskus mempunyai pengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak. Dari hasil penghitungan diketahui bahwa konstruk KPF

memiliki nilai original sample 0,126482 dan t-statistic 2,501143. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 didukung (t-statistic ≥ 1,64).

Hipotesis 3 : Keadilan pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan

wajib pajak. Dari hasil penghitungan diketahui bahwa konstruk KPJ memiliki nilai

original sample 0,266252 dan t-statistic 5,340793. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis 3 didukung (t-statistic ≥ 1,64).

Hipotesis 4 : Pengetahuan pajak mempunyai pengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak. Dari hasil penghitungan diketahui bahwa konstruk PP

memiliki nilai original sample 0,343755 dan t-statistic 6,407772. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 didukung (t-statistic ≥ 1,64).

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

91

Tabel 4.13

Kesimpulan Uji Hipotesis

Hipotesis Variabel

Independen

Variabel

Dependen

T-Statistic Hasil

H1

(SAP)

Modernisasi sistem

administrasi

perpajakan

Kepatuhan

Wajib Pajak

2,897803 Didukung

H2

(KPF)

Kualitas Pelayanan

Fiskus

Kepatuhan

Wajib Pajak

2,501143 Didukung

H3

(KPJ)

Keadilan Pajak Kepatuhan

Wajib Pajak

5,340793 Didukung

H4

(PP)

Pengetahuan Pajak Kepatuhan

Wajib Pajak

6,407772 Didukung

Sumber : Data diolah, 2017.

SAP = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, KPF = Kualitas Pelayanan

Fiskus, KPJ = Keadilan Pajak, PP = Pengetahuan Pajak, KWP = Kepatuhan Wajib

Pajak.

1.5 Hasil Penelitian

Dari hasil uji hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel modernisasi

sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak,

variabel kualitas pelayanan fiskus tidak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak, variabel keadilan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak,

dan variabel pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

hasil pengujian hipotesis dari satu sampai empat akan diuraikan sebagai berikut :

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

92

4.5.1 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak. (H1)

Modernisasi sistem administrasi perpajakan merupakan suatu upaya

penyederhanaan dalam prosedur administrasi perpajakan yang bertujuan untuk suatu

efisiensi. Upaya ini dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan tingkat

kepatuhan wajib pajak yang nantinya bisa berdampak terhadap optimalisasi

pendapatan pajak bagi negara. Prosedur yang mudah dan sederhana bisa sangat

membantu wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kemudahan

dalam membayar pajak ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan wajib

pajak sehingga pendapatan pajak bagi negara dapat diraih optimal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi sistem administrasi

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. hasil penelitian ini

masih konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Aprilina (2013), Wirani

(2016) dan Muturi & Kiarie (2015).

Penelitian yang dilakukan Aprilina (2013) di Kota Malang meneliti mengenai

penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan dalam rangka upaya

meningkatkan kepatuhan wajib pajak. penelitian ini bertujuan menguji hubungan

antara modernisasi sistem adminstrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.

data penelitian yang digunakan didalam penelitian adalah data primer dengan

menyebar kuesioner langsung kepada responden yang dijadikan sebagai sampel

penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi sistem administrasi

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

93

Penelitian mengenai modernisasi sistem administrasi perpajakan juga dilakukan

oleh Wirani (2016) di Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan menguji hubungan

antara modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi sistem adminstrasi

perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Penelitian yang dilakukan Muturi & Kiarie (2015) di Kota Meru County, Kenya

meneliti mengenai penerapan administrasi perpajakan dengan sistem online yang

mana hal ini merupakan bentuk dari modernisasi sistem administrasi perpajakan.

penelitian yang menggunakan metode survei terhadap wajib pajak di kota meru ini

menunjukkan bahwa penerapan sistem pajak online ini memiliki pengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak di kota meru.

Berdasarkan penelitian di atas, hasil yang sama juga ditunjukkan pada

penelitianini yang dilakukan di KPP Malang Selatan. Penelitian ini menunjukkan

bahwa modernisasi kepatuhan wajib pajak memiliki pengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penerapan sistem administrasi yang modern di KPP Pratama

Malang Selatan telah mempengaruhi wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban

perpajakannya. Proses yang mudah, cepat dan tepat membuat wajib pajak merasa

tidak disulitkan dalam hal pembayaran pajak sehingga mendorong wajib pajak untuk

melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan perbaikan dan inovasi dibidang

sistem administrasi perpajakan melalui modernisasi sistem administrasi perpajakan

untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. indikator tertinggi dari konstruk ini

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

94

menghasilkan nilai 0,969271. Indikator tersebut mengenai modernisasi budaya

organisasi.

1.5.2 Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. (H2)

Kualitas pelayanan fiskus merupakan standar penilaian yang diakui wajib pajak

terhadap fiskus atas pelayanan yang diberikan dalam memenuhi atau membantu

segala yang kebutuhkan wajib pajak terkait masalah perpajakannya. Kualitas

pelayanan fiskus mempunyai 5 (lima) indikator pengukuran penelitian yaitu, bukti

langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati.

Fiskus atau petugas pajak merupakan garda terdepan dalam melayani langsung

wajib pajak yang ingin melaksanakan kewajiban perpajakannya. Maka dari itu,

kualitas pelayanan yang diberikan oleh fiskus harus prima agar membuat wajib pajak

merasa nyaman dan terbantu dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Pelayanan prima yang diberikan oleh fiskus juga bisa menjadi bentuk rasa

terimakasih kepada wajib pajak yang telah melaksanakan kewajib perpajakannya,

sehingga diharapkan kualitas pelayanan fiskus yang baik dapat mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian penelitian ini masih

konsisten dengan hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Syahril (2013),

Alviansyah (2011) dan Kamil (2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Syahril (2013) di Kabupaten Solok, Padang

meneliti tentang tingkat pemahaman wajib pajak tentang pajak dan juga kualitas

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

95

pelayanan yang diberikan oleh fiskus terhadap wajib pajak dan pengaruhnya terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara

variabel tingkat pemahaman dan kualitas pelayanan pajak terhadap variabel

kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan kepada wajib pajak orang pribadi

di Kabupaten Solok pada tahun 2012 ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Kualitas pelayanan fiskus menjadi satu

faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak di kota solok.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin bagus kualitas pelayanan fiskus yang diberikan,

maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak.

Alviansyah (2011) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh sanksi,

pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak. penelitian

yang dilakukan di Kota Malang ini menunjukkan bahwa variabel dari kualitas

pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Kegiatan yang

dilakukan petugas pajak dalam memberikan kemudahan dan fasilitas kepada wajib

pajak terbukti dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Pelayanan prima yang

diberikan oleh fiskus terbukti mempengaruhi kepuasan wajib pajak yang dapat

meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Penelitian terkait juga dilakukan oleh Kamil (2015) di Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi dan Bandung. Penelitian ini meneliti mengenai kesadaran wajib

pajak, pengetahuan, sanksi pajak dan pelayanan aparatur pajak terhadap kepatuhan

wajib pajak. Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel tersebut berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak termasuk juga variabel pelayanan fiskus. Hal

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

96

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan yang diberikan

fiskus maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan penelitian di atas, hasil yang sama juga ditunjukkan pada

penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Semakin prima pelayanan yang

diberikan fiskus kepada wajib pajak akan semakin meningkatkan tingkat kepatuhan

wajib pajak.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wajib pajak akan merasa puas atas

bantuan pelayanan fiskus dan merasa tidak ada paksaan dalam pembayaran pajak

ketika berhadapan dengan fiskus. Dengan begitu pelayanan fiskus yang baik akan

mendorong kerelaan wajib pajak dalam membayar pajaknya. Dalam konstruk ini

indikator tertinggi menghasilkan nilai 0,817919. Indikator tersebut mengenai

kehandalan dari pelayanan fiskus.

1.5.3 Keadilan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. (H3)

Keadilan pajak merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi

orang dalam membayar pajak. Dalam hal ini wajib pajak akan enggan untuk

membayar pajak apabila merasa adanya ketidakadilan dalam sistem perpajakan yang

dijalankan disuatu negara. Dengan adilnya sistem perpajakan yang diterapkan di

suatu negara, wajib pajak akan merasa pajak yang dibayarkannya dikelola dengan

baik dan benar oleh negara.

Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif keadilan pajak

terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian hasil penelitian ini masih

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

97

menunjukkan konsistensi terhadap hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan

oleh Mukasa (2008) dan Pratama (2016). Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Harlina (2016).

Mukasa (2008) pernah melakukan penelitian mengenai keadilan pajak dan

pengetahuan pajak. Penelitian yang dilakukan di Kota Kampala Sentral, Uganda ini

menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut masing-masing berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak. Semakin adil sistem pajak yang diterapkan, maka

semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menunjukkan

bahwa wajib pajak sangat dipengaruhi oleh layak tidaknya pelayanan publik yang

diberikan pemerintah atas pajak yang telah dibayarkan. Selain itu struktur tarif pajak

yang adil juga merupakan salah satu unsur yang dipertimbangkan wajib pajak dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan.

Mustapha (2010) dalam penelitiannya yang dilakukan di Kota Abuja, Nigeria

juga menyatakan bahwa keadilan pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan kepada 300 responden menyatakan

semakin tinggi persepsi keadilan pajak yang dirasakan oleh wajib pajak di Kota

Abuja, maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian, hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Mustapha (2010).

Penelitian mengenai keadilan pajak juga dilakukan oleh Pratama (2016) di Kota

Pasuruan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa keadilan pajak berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa

keadilan pajak memiliki kontribusi dalam peningkatan tingkat kepatuhan wajib pajak.

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

98

Hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Harlina (2016) yang dilakukan

di Kota Mojokerto. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keadilan pajak

tidak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Keadilan pajak tidak dapat

berkontribusi terhadap peningkatan tingkat kepatuhan wajib pajak. Hal ini disebabkan

wajib pajak masih merasa belum adilnya pajak yang diterapkan. Fungsi pajak sebagai

pembangunan nasional masih belum terasa di wilayah tersebut dengan kurangnya

fasilitas umum yang memadai.

Penelitian kali ini juga meneliti tentang keadilan pajak dan pengaruhnya

terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian dilakukan di KPP Malang Selatan dan

hasilnya menujukkan bahwa keadilan pajak mempunyai pengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menujukkan bahwa penerapan sistem

perpajakan yang adil dapat mempengaruhi persepi yang positif terkait perpajakan.

Manfaat yang dirasakan dari hasil pembayaran pajak akan mendorong wajib pajak

untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Karena, ketika wajib pajak merasakan

ada timbal balik yang nyata dan bermanfaat, maka wajib pajak akan memiliki

persepsi bahwa pajak yang dibayarkan tidak mahal sehingga mendorong kemauan

wajib pajak untuk membayar pajak. Indikator tertinggi dalam konstruk ini

menghasilkan nilai 0,809752. Indikator tersebut mengenai keadilan umum terhadap

sistem pajak yang diterapkan di Indonesia.

1.5.4 Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. (H4)

Pengetahunan pajak ini merupakan pemahaman yang dimiliki wajib pajak atas

segala aspek tentang perpajakan. Ada 5 (lima) dimensi dalam pengetahuan pajak

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

99

yang perlu diketahui oleh wajib pajak diantaranya unsur pajak, fungsi pajak, peran

pajak, sistem pajak dan ketentuan umum pajak. Pengetahuan pajak merupakan hal

penting untuk dimiliki setiap wajib pajak agar mengerti bahwa membayar pajak

adalah demi kepentingan negara. Dengan mengetahui dimensi-dimensi perpajakan

tersebut diharapkan wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai

undang-undang.

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan

wajib pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa

pengetahuan pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang pajak seorang wajib

pajak, maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini

masih konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Harlina (2016), Alviansyah

(2011) dan Oladipupo & Obazee (2016).

Penelitian yang dilakukan Harlina (2016) di Kota Mojokerto menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak. penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebar kuesioner

langsung terhadap responden yang dijadikan sampel penelitian. Pengetahuan pajak

akan menumbuhkan rasa kesadaran yang dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Alviansyah (2011) di Kota Malang.

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh sanksi, pengetahuan pajak dan kualitas

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

100

pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian menujukkan bahwa

variabel pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Wajib pajak merasa sadar akan membayar pajak ketika memahami pentingnya pajak.

Penelitian mengenai pengetahuan pajak juga dilakukan oleh Oladipupo &

Obazee (2016). Penelitian ini meneliti hubungan antara pengetahuan pajak dan sanksi

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan di Kota Benin,

Nigeria ini menunjukkan hasil bahwa pengetahuan pajak dan sanksi pajak memiliki

pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Variabel pengetahuan pajak di

penelitian ini lebih mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dibandingkan dengan

variabel sanksi pajak. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan

tentang pajak, maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak.

Berdasar penelitian di atas, hasil yang sama juga ditunjukkan penelitian ini

yang dilakukan di KPP Malang Selatan. Hasil penelitian munjukkan bahwa

pengetahuan wajib pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Semakin tinggi kualitas pengetahuan pajak, maka semakin tinggi tingkat kepatuhan

wajib pajak. Hal ini dikarenakan wajib pajak akan melaksanakan kewajiban

perpajakan ketika wajib pajak mengerti pentingnya membayar pajak. Dalam konstruk

ini indikator tertinggi menghasilkan nilai mencapai 0,974305. Indikator tersebut

mengenai sistem pajak yang berlaku.

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

101

BAB V

SIMPULAN

1.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis

pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan, kualitas pelayanan fiskus,

keadilan pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

di KPP Pratama Malang Selatan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 94

WPOP yang ada di KPP Pratama Malang Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menunjukkan bahwa KPP Malang

Selatan telah menerapkan sistem administrasi perpajakan yang modern

sehingga memudahkan WPOP untuk melaksanakan kewajiban perpajakan.

Dengan demikian, penerapan modernisasi sistem perpajakan yang baik akan

meningkatkan tingkat kepatuha wajib pajak.

2. Kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak. Penelitian ini menunjukkan bahwa fiskus di KPP Pratama Malang

Selatan telah bertugas dengan baik dalam pelayanan dan memberikan

kepuasan atas pelayanan yang diberikan kepada WPOP. Dengan demikian,

semakin bagus kualitas pelayanan fiskus yang diberikan, maka semakin

tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak.

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

102

3. Keadilan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah telah menerapkan sistem

perpajakan yang adil khususnya di Kota Malang. Fasilitas umum yang

memadai, jalanan yang halus diberbagai daerah di Kota Malang menjadi

bukti bahwa pemerintah telah mengelola dana perpajakan dengan tepat dan

adil yang kemudian manfaatnya dapat dirasakan masyarakat kota Malang.

Dengan demikian, semakin terbentuknya persepsi adil tentang perpajakan

oleh WPOP, maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak.

4. Pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di KPP Pratama Malang Selatan,

diketahui bahwa tingkat pengetahuan WPOP di KPP Pratama Malang selatan

lumayan tinggi, karena mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan S1

yaitu sebesar 57% dari total responden. Dan mayoritas responden mengisi

kuesioner tentang fungsi dan peran pajak dengan nilai antara 5 sampai

dengan 7 yang mana masuk ke dalam kategori setuju. Dengan demikian,

semakin tinggi pengetahuan pajak, maka akan semakin tinggi tingkat

kepatuhan wajib pajak.

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

103

1.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dalam menguji hipotesis, memiliki beberapa keterbatasan,

antara lain:

1. Beberapa responden tidak mau mengisi kuesioner yang hendak diberikan

dengan alasan terburu-buru dan tidak ada waktu. Dan jika responden mau

untuk mengisi kuesioner pun terkesan terburu-buru tanpa memperhatikan

setiap pernyataan kuesioner. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya 2 (dua)

kuesioner yang tidak dapat diolah datanya karena kuesioner yang diisi tidak

lengkap. Hal ini bisa diakibatkan karena responden memang tidak mengerti

dengan pernyataan yang diajukan atau karena responden tergesa-gesa dalam

mengisi kuesionernya sehingga ada beberapa pernyataan yang dilewatkan.

2. Data yang didapatkan bisa saja bias, karena adanya perbedaan tingkat

pendidikan, daya tangkap, dan persepsi dari responden pada setiap poin-poin

pernyataan yang ada dalam kuesioner.

3. Waktu yang sedikit bagi peneliti dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak

bisa menggunakan jumlah sampel yang lebih besar.

4. Peneliti tidak mencantumkan identitas responden yang lengkap di dalam

kuesioner. Setelah melihat hasil dari penelitian, peneliti merasa perlu untuk

mencantumkan identitas responden yang lebih lengkap seperti penghasilan

WPOP perbulan, pemotong pajak dan pemungut pajaknya. Tidak

lengkapnya identitas responden menyebabkan responden yang dijadikan

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

104

sampel belum sepenuhnya memenuhi kriteria yang ditentukan dalam

penelitian ini.

a. Saran dan Rekomendasi

Saran dan rekomendasi yang peneliti berikan diantaranya :

1. Pemerintah

Untuk pemerintah diharapkan agar selalu melakukan inovasi dalam sistem

administrasi perpajakan demi penyederhanaan prosedur dan memudahkan

wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakan. Kemudian

pemerintah diharapkan untuk memperhatikan pelayanan yang diberikan

kepada wajib pajak. Wajib pajak yang dalam kata lain adalah pembayar

pajak harus diperhatikan kenyamanan dan kepuasanya atas pelayanan yang

diberikan fiskus. Kemudian pemerintah harus menerapkan sistem

perpajakan yang adil serta memberikan timbal balik secara merata melalui

penyediaan fasilitas umum dan pembangunan-pembangunan diseluruh

wilayah. Terakhir pemerintah perlu untuk meningkatkan tingkat kepatuhan

wajib pajak agar wajib pajak merasa tau akan perlunya membayar pajak.

Pemerintah dapat melakukan penyuluhan tentang pajak diberbagai daerah

dan juga diberbagai media.

2. Penelitian selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya sebaikya menggunakan sampel lebih banyak

agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

105

b. Penelitian selanjutnya disarankan agar selalu mendampingi responden

dalam pengisian kuesioner agar kuesioner diisi dengan serius dan benar

oleh responden.

c. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah lebih banyak

variabel lagi agar hasil yang didapatkan lebih baik dan dapat memberi

kontribusi lebih kepada pengguna penelitian.

d. Peneliti selanjutnya disarankan agar mencantumkan identitas

responden yang lebih lengkap sesuai kriteria penelitian agar mendapatkan

responden sebagai sampel yang tepat.

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

106

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek., 1991. The Theory of Planned Behavior: Organizational Behavior and

Human Proceses. Academic Press. Vol. 50(2)

Ajzen, Icek. 2002. Perceived behavioral control, self-efficacy, locus of control, and

the theory of planned behavior. Journal of Applied Social Psychology, 32,

1-20

Alviansyah, Tri Palira. 2011. Pengaruh Sanksi, Pelayanan, Tingkat Pengetahuan

Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Masa Wajib

Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Malang Utara). Skripsi. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya. Malang

Anonim. 2016. Modul Pelatihan Pajak Terapan Brevet AB Terpadu. Jakarta: Ikatan

Akuntan Indonesia

Aprilina, R. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Modernisasi Administrasi

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada WPOP

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang). Skripsi.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya. Malang

Azmi. Anna A.& Perumal, Kamala A. 2008. Tax Fairness Dimensions In An Asian

Context: The Malaysian Perspective. International Review of Business

Research Papers. Vol.4 No.5, October-November 2008, p.119

Ilyas, Wirawan B & Burton, R. 2010. Hukum pajak. Jakarta: Salemba Empat

Caiden, Gerald E. 1982. Public Administration. California: Palisades

Devano, Sony, & Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan Konsep, Teori, dan Isu.

Jakarta: Kencana

Dharmawan, F. 2013. Pengaruh Keadilan Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Pribadi (Studi pada KPP Pratama Malang Selatan). Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Fikriningrum, Winda Kurnia. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban Membayar

Pajak. skripsi. Program Sarjana. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas

Diponegoro. Semarang

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

107

Gunadi. 2005. Indonesian Taxation. A Reference Guide. Jakarta: Multi Utama

Publishing

Richardson, Grant. 2006. The Impact of Tax Fairness Dimensions on Tax

Compliance Behavior in an Asian Jurisdiction: The Case of Hong

Kong. International Tax Journal

Hardiningsih, P dan Yulianawati, N. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kemauan membayar pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3.

No.1 : 126-142

Harinurdin, Erwin, 2009. Perilaku kepatuhan wajib pajak badan. Jurnal Ilmu

Adminitrasi dan Organisasi. Volume 16 No. 2, 96-10

Harlina, Y. 2016. Pengaruh Keadilan Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Mojokerto.

Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya.

Malang.

Istanto, F. 2010. Analisis Pengaruh Tentang Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak,

Ketegasan Sanksi Pajak, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Kamil, Nurlis Islamiah. 2015. The Effect of Taxpayer Awareness, Knowledge, Tax

Penalties and Tax Authorities Services on the Tax Complience: (Survey on

the Individual Taxpayer at Jabodetabek & Bandung). Research Journal of

Finance and Accounting. Vol. 6 (2)

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh praktis

riset media, public relation, advertising, komunikasi organisasi,

komunikasi pemasaran. Jakarta: Kencana

Mukasa, Joseph. 2011. Tax Knowledge, Perceived Tax Fairness and Tax Compliance

in Uganda (The case of small and medium income taxpayer in Kampala

Central Division). Disertation. Makerere University

Mustapha, Bojuwon. 2010. The Impact of Tax Fairness and Demographic Factors

on Tax Compliance in Nigeria. Thesis. College of Business. University

Utara Malaysia

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

108

Muturi, H, M. & Kiarie Nahashon. 2015. Effects of Online Tax System on Tax

Compliance Among Small Taxpayers in Meru County, Kenya. International

Journal of Economics. Vol. III, 12 December 2015

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar perpajakan. edisi 2, Jakarta: yayasan obor

Indonesia

Oladipupo, Adesina Olugoke & Obazee, Uyioghosa. 2016. Tax Knowledge,

Penalties and Tax Compliance in Small and Medium Scale Enterprises in

Nigeria. I business. Vol. 8 (1-9)

Pratama, Irfanato Gusti. 2016. Pengaruh Pengetahuan, Sanksi Perpajakan dan

Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

(Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP

Pratama Pasuruan). Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Brawijaya. Malang

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 02/PJ/2017 Tentang Peubahan Atas

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-27/PJ/2016 Tentang

Standar Pelayanan Di Tempat Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan Pajak

Prihartanto, C. D. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

Wajib Pajak Dalam Melakukan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (Studi Kasus Pada Wajib Pajak PBB P2

Kecamatan Pesantren Kota Kediri). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.

Volume 2 No 1, 5-7

Rahayu, S. K. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan teori dan kasus. Edisi 6, Jakarta: Salemba Empat

Sabaruddin, Abdul. 2015. Manajemen Kolaborasi dalam Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Santoso, Wahyu. 2008. Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak sebagai Dasar

Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian terhadap Wajib Pajak

Badan Di Indonesia). Jurnal Keuangan Publik. Oktober. Vol.5 No.1

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN …repository.ub.ac.id/2847/1/M Faruq Fadlurrahman.pdf · 2020. 4. 14. · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

109

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4, Buku 1, Jakarta:

Salemba Empat

Siahaan, Marihot. 2010. Hukum Pajak Elementer, Konsep Dasar Perpajakan

Indonesia. Yogyakarta, Graha Ilmu

Singarimbun, M. Dan Effendi, S. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta Barat:

LP3ES

Sugiyono. 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Syahril, F. 2013. Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak dan Kualitas

Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Orang

Pribadi (Studi Empiris pada KPP Pratama Kota Solok). Jurnal Akuntansi.

Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang

UU Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor

6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Wirani, S. 2016. Pengaruh Penerapan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Atas Wajib Pajak Orang

Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen). Jurnal

Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya. Malang

Zain, Mohammad. 2004. Manajemen Perpajakan. Edisi Kedua, Jakarta: Salemba

Empat

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160506213421-78-129002/realisasi-spt-

2016-meleset-dari-target-hanya-11-juta/

http://www.djpbn.kemenkeu.go.id