Upload
dangkien
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN
WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2004-2009)
Nama Mahasiswa : Siska Prahesty
Dosen Pembimbing : Dr. H. Sugeng Pamudji, MSi, Akt
ABSTRACT
The timeliness on organization’s financial reporting was an important thing,
because information within it was indispensable to all of its users for taking decision.
Aim of this research was to find any empirical evidences about variables that is
influencing timeliness of food and beverages institution financial reporting, which is
listed on Indonesia Stock Exchange.
This research used several variables that are predicted may influence
timeliness of financial reporting, that is : profitability, organization’s size and
outsider ownership. This research was performed in the food and beverages
institution, which is consistenly listed on Indonesia Stock Exchange during time
period 2004-2009 by using secondary data from Ruang BEI Universitas Diponegoro
(Diponegoro University’s BEI Room), www.bapepam.go.id, www.jsx.co.id, and
Indonesia Capital Market Directory (ICMD). By implementing the purposive
sampling method, furthermore it gained 18 samples, which then tested by logistic
regression on significance level 5 percent.
According to the empirical study, it’s showed that the timeliness organizations
are more in amount than the mistimed organization for reporting its own financial
statement to the public. Testing which is done by using regression logistic showed the
empirical evidences that ROA and organization’s age significantly were influence
upon timeliness on organization’s financial reporting, while outsider ownership
variables was not significant on timeliness of food and beverages institution financial
statement that is listed on BEI (Indonesia Stock Exchange).
Keywords: Timeliness, profitability, organization’s age, outsider ownership.
2
PENDAHULUAN
Pelaporan keuangan merupakan cara lain dari laporan keuangan untuk
menyampaikan informasi-informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai
sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai
kepentingan atas informasi tersebut. Unsur utama dalam pelaporan keuangan adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang
dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditur,
pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan bisnis. Bagi pihak
manajemen, laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
manajemen perusahaan dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan untuk
periode yang akan datang.
Informasi keuangan akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu
kepada pemakainya yang erat kaitannya dengan teori keagenan (agency theory).
Dimana di dalam teori keagenan ini dijelaskan bahwa pemilik membawahi agen
(karyawan) untuk melaksanakan kinerja yang lebih efisien. (Leslie dan Kren dalam
Hudayati, 2002). Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat
kemanfaatan laporan tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan menjadi
berkurang apabila laporan tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu.
Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang
diinginkan dan frekuensi pelaporan. Apabila informasi tidak disampaikan dengan
tepat waktu bisa menyebabkan nilai dari informasi tersebut berkurang dalam
pengambilan keputusan. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam
penyampaian pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur
dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kemudian
diperbaharui oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tahun 1996, dan
mulai berlaku tanggal 17 Januari 1996 serta keputusan ketua BAPEPAM
No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.
Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory).
3
Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008), penelitian
ini menggunakan kategori dummy untuk menunjukkan ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan food and beverages. Kategori dummy 1 untuk perusahaan yang
tepat waktu, sedangkan kategori dummy 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu.
Ketepatan waktu penyampaian pelaporan diukur berdasarkan pada peraturan yang
telah ditetapkan oleh BAPEPAM, yaitu Undang-Undang No.8 tahun 1995 dan
keputusan ketua BAPEPAM No. 36/PM/2003. Perusahaan dikategorikan tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangan jika kegiatan tersebut dilakukan mulai dari
berakhirnya tahun tutup buku sampai dengan tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
Sedangkan perusahaan yang masuk dalam kategori tidak tepat waktu adalah
perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan lebih dari tanggal 31 Maret tahun
berikutnya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Hilmi dan Ali (2008) yaitu pada penelitian ini variabel dependennya atau ketepatan
waktu pelaporannya didasarkan pada tanggal laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh bursa di media massa. Sedangkan pada penelitian Hilmi dan Ali (2008),
ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan diukur berdasarkan tanggal
penyampaian laporan keuangan tahunan auditan ke Bapepam.
Perbedaan lainnya terletak pada sampel penelitiannya. Pada penelitian Hilmi
dan Ali (2008) sampel penelitiannya adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEJ
periode tahun 2004,2005 dan 2006. Sedangkan penelitian ini membedakan jenis
perusahaan sampel agar lebih spesifik, untuk itu peneliti mengambil salah satu jenis
perusahaan yang belum pernah menjadi sampel penelitian sebelumnya yaitu
perusahaan food and beverages. Dimana masih banyak perusahaan food and
beverages yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya dibandingkan
dengan jenis perusahaan – perusahaan yang lainnya.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah
profitabilitas, umur perusahaan, dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
4
Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, maka
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, umur perusahaan,
dan struktur kepemilikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : (1) dapat
dimanfaatkan bagi praktisi manajemen perusahaan, analis keuangan, investor dan
kreditur; (2) dapat memberikan arah studi tentang konsep ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan; (3) memberikan informasi tentang aplikasi
ketepatan waktu pelaporan keuangan; (4) sebagai wacana bagi penelitian serupa di
masa yang akan datang.
5
TELAAH TEORI
Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan mendasarkan pada teori ekonomi. Leslie dan Kren (dalam
Hudayati, 2002) menyatakan teori agen, prisipal (pemilik atau top manajemen)
membawahi agen (karyawan atau manager yang lebih rendah) untuk melaksanakan
kinerja yang efisien. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu
orang atau lebih (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa
atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan
yang terbaik Dalam pelaksanaan teori agensi mengharuskan agen memberikan
informasi yang rinci dan relevan atas pendanaan biaya modal perusahaan. Informasi
keuangan akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada
pemakainya yang erat kaitannya dengan teori keagenan (agency theory). Nilai dari
ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan
tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan menjadi berkurang apabila
laporan tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu menujukan
rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi
pelaporan, apabila informasi tidak disampaikan dengan tepat waktu maka
menyebabkan nilai dari informasi tersebut berkurang dalam pengambilan keputusan.
Teori Kepatuhan (Compliance Theory)
Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang
psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses
sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang
individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten
dengan norma-norma internal mereka (Susilowati dalam Shaleh, 2004). Tuntutan
akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan
perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar
modal. Pada tahun 1996, Bapepam juga mengeluarkan Lampiran keputusan Ketua
Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan
6
publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit
independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120
hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian diperketat
dengan dikeluarkannya Kep-17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan
Bapepam Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai
dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada
Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal
laporan keuangan tahunan.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya terdiri atas laporan keuangan, tetapi semua
informasi yang berhubungan baik secara langsung ataupun tidak langsung
dengan sistem akuntansi. Pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC (Statement of
Financial Accounting Concepts) No.1 terdiri atas:
1. Laporan keuangan dasar (Basic Financial Statements) yang terdiri atas
laporan keuangan (Financial Statement) dan catatan atas laporan keuangan
(Notes of Financial Statements).
2. Informasi-informasi tambahan (Supplementary Informations).
3. Laporan-laporan lain selain laporan keuangan (Other means of Financial
reporting).
FASB dalam SFAC No.1 secara tegas menjelaskan bahwa tujuan
pelaporan keuangan adalah bukan sesuatu yang tidak terpengaruh
(immutable). Tujuan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh lingkungan
ekonomi, politik, dan sosial di mana pelaporan keuangan berasal. Adapun tujuan
pelaporan keuangan dalam SFAC No.1 adalah:
1. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, potensial
investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk melakukan investasi,
pemberian kredit, dan keputusan secara rasional.
7
2. Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor,
kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan
ketidakpastian prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari
penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman.
3. Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap
sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan
lingkungan serta klaim yang dapat berpengaruh terhadap sumber daya
tersebut.
Ketepatan waktu (timeliness)
Menurut IAI (2002) dalam Shaleh (2004), bahwa tujuan pelaporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai
apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau
kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketepatan waktu
menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dan
frekuensi informasi pelaporan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan dengan
tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam
memengaruhi kualitas keputusan.
Dyer dan Mc Hugh (1975) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk
melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1) preliminary lag: interval jumlah
hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary
oleh bursa (2) auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, (3) total lag: interval jumlah
hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan
dipublikasikan oleh bursa.
Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy (dalam Hilmi
dan Ali,2008), di mana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan
kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu.
8
Faktor-faktor Yang Memengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan
1. Profitabilitas
Profitability menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi
investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya.
Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi
perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat
efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso
dalam Nasruddin, 2004). Dalam penelitian ini menggunakan return on
asset (ROA), dengan rumus sebagai berikut:
%100x
TotalAsset
hPajakLabaSetelaROA
2. Umur Perusahaan
Umur perusahaan merupakan hal yang dipertimbangkan investor
dalam menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan
perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu
bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam
perekonomian Christy et.al (dalam Ardinansyah, 2004). Menurut
Owusu dan Ansah (dalam Na’im, 1999), ketika sebuah perusahaan
berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah
pertumbuhan, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat
diminimalisasikan. Akibatnya perusahaan mapan yang memiliki umur
lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan
menghasilkan informasi ketika diperlukan karena pengalaman belajar.
3. Struktur Kepemilikan
Menurut Respati (dalam Shaleh, 2004) bahwa struktur kepemilikan
sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek
9
kepemilikan yang perlu dipertimbangkan yaitu kepemilikan oleh pihak
luar dan kepemilikan oleh pihak dalam. Suharli dan Rachpriliani (2006)
mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan perusahaan dapat disebut
juga sebagai struktur kepemilikan saham, yaitu suatu perbandingan antara
jumlah saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan
(insider ownership’s) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar
(outsider ownership’s).
Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar
dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan
atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat.
Konsentrasi kepemilikan pihak luar dapat diukur dengan persentase
kepemilikan saham terbesar yang dimiliki outsider ownership.
Penelitian Terdahulu
1. Owusu dan Ansah (2000) menguji faktor-faktor yang memengaruhi
ketepatan waktu laporan keuangan di pasar modal yang berkembang di
Zimbabwe. Faktor-faktor yang dimasukkan adalah ukuran perusahaan,
profitability, umur perusahaan, waktu tunggu pelaporan audit, gearing, item
luar biasa, bulan dari akhir tahun finansial. Hasilnya hanya ukuran
perusahaan yang memengaruhi ketepatan waktu di mana perusahaan
mengeluarkan laporan akhir tahunan yang audit.
2. Bandi dan Hananto (2002) menguji penelitian mengenai ketepatan waktu
pelaporan (timeliness) dan hubungannya dengan reaksi pasar atas ketepatan
waktu untuk periode 1993-1998. Hasil penelitiannya menemukan bukti
empiris bahwa keterlambatan antara perusahaan besar dan kecil berbeda dari
temuan empiris lainya dalam penelitian ini yaitu ketepatan waktu pelaporan
antara pelaporan sebelum dan sesudah waktu yang diharapkan tidak
berpengaruh.
3. Annisa (2004) meneliti faktor-faktor seperti opini audit, kualitas auditor,
profitabilitas, dan leverage terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
10
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000. Hasil
penelitiannya menemukan hanya opini audit yang memengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
4. Shaleh (2004) melakukan penelitian tentang ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Faktor-faktor
yang diteliti adalah rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, item luar
biasa, dan struktur kepemilikan. Hasil penelitiannya ditemukan bahwa variabel
item luar biasa secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
5. Hilmi dan Ali (2008) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta untuk periode waktu 2004-2006. Hasilnya profitabilitas,
likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan
variabel leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini auditor tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan pada hubungan teoritis antara variabel profitabilitas, umur
perusahaan, dan struktur kepemilikan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan, maka kerangka pemikiran teoritis akan tampak sebagai berikut:
H1
H2
H3
Profitabilitas
(ROA)
Umur
Perusahaan
Struktur
Kepemilikan
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan
11
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan
selanjutnya. (Umar,1999). Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan
permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa
laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan
perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan
keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas perusahaan
rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan
cenderung tidak tepat waktu menyerahkan laporan keuangannya.
H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
2. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Ukuran (proksi) yang digunakan untuk variabel umur perusahaan ini
adalah tanggal listed-nya. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa
perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua melaporkan lebih cepat
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki umur yang lebih muda.
Mereka berargumen bahwa perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua
memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan
sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern
yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan
masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan
laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik
12
H2: Umur perusahaan (age) berpengaruh positif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
3. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Niehaus (dalam Shaleh, 2004) berpendapat bahwa dalam struktur
kepemilikan, pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang
besar untuk menekan manajemen dalam menyajikan informasi secara
tepat waktu, karena ketepatan waktu pelaporan keuangan akan
memengaruhi pengambilan keputusan ekonomi.
H3: Struktur Kepemilikan (outsider ownership) berpengaruh positif
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
13
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu (timeliness).
Ketepatan waktu (timeliness) didefinisikan sebagai suatu pemanfaatan
informasi oleh pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kemampuannya untuk mengambil keputusan. Ketepatan waktu pelaporan
pada penelitian ini diukur berdasarkan pada tanggal laporan keuangan
dipublikasikan oleh bursa di media massa. Ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan berdasarkan Undang-Undang No.8 tahun 1995 dan
KEP-No.36/PM/2003 yang menyatakan bahwa perusahaan wajib
menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit selambat-lambatnya 90
hari setelah tahun buku berakhir atau batas terakhir penyampaian laporan
tanggal 31 Maret tahun berikutnya, yang diukur menggunakan dummy
variable, di mana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan
kategori 1 untuk perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan ke publik.
2. Variebel bebas (independent variable)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah :
Profitabilitas (Profit)
Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA), ROA
adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan (Santoso 1995; 97). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
%100xTotalAsset
hPajakLabaSetelaROA
Umur Perusahaan (Age)
Idealnya umur perusahaan seharusnya diukur berdasarkan tanggal pada
saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan. Namun umur perusahaan
14
dalam penelitian ini menggunakan tanggal listed-nya perusahaan di pasar
modal (Owusu dan Ansah dalam Shaleh, 2004).
Struktur Kepemilikan (Own)
Konsentrasi kepemilikan pihak luar dalam penelitian ini diukur dengan
persentase kepemilikan saham terbesar yang dimilki outsider ownership
(Respati, dalam Shaleh, 2004).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages yang
terdaftar di BEI dengan mengacu pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di dalam
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2004-2009. Diketahui bahwa
populasi yang ada sebanyak 18 perusahaan food and beverages yang telah go public.
Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
purposive random sampling, yaitu metode pengumpulan sampel berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan adalah:
1. Perusahaan yang sudah listing di BEI selama enam tahun berturut-turut
yaitu tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009.
2. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya ke BAPEPAM
serta mempublikasikannya di dalam ICMD tahun 2004, 2005, 2006, 2007,
2008, dan 2009.
3. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data tentang laporan keuangan
yang berkaitan dengan pengukuran variabel lain yang digunakan dalam
penelitian ini.
Metode Analisis Data
Alat statistik yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam
penelitian ini. Indikator yang digunakan adalah rata-rata (mean) dan standar
deviasi (Mason et.al 1999).
15
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan secara multivariate dengan
menggunakan regresi logistik, hal itu dikarenakan penelitian ini menguji apakah
probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya
(Ghozali, 2001). Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-
variabel profitabilitas, umur perusahaan, dan struktur kepemilikan memengaruhi
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan food and beverages ke publik.
Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
ln (TL/1-TL) = a + b1ROA + b2UMUR + b3OUTSIDER + e
Keterangan:
ln (TL/1-TL) : Simbol yang menunjukkan probabilitas ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan tahunan
ROA : Return on Asset
UMUR : Tanggal listed perusahaan di pasar modal (BEJ).
OUTSIDER : Struktur kepemilikan saham perusahaan.
ε : Variabel gangguan.
Analisis pengujian dengan regresi logistik menurut Santoso (2001)
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menilai Kelayakan Model Regresi
Dengan memperhatikan output dari Hosmer and Lemeshow dengan hipotesis:
H0 : Tidak ada perbedaan nyata antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati.
HA : Ada perbedaan nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan
klasifikasi yang diamati.
Dengan memperhatikan nilai goodness of fit test yang diukur dengan nilai chi-
squre pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow
1. Jika probabilitas > 0,05 H0 diterima
2. Jika probabilitas < 0,05 H0 ditolak
16
2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Memeperhatikan angka -2 log likelihood (LL) pada awal (blok number = 0) dan
angka -2 log likelihood pada blok number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2 log
likehood (block number 0 – block number 1) menunjukkan model regresi yang
baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian ”Sum of
squared Error” pada model regresi, sehingga penurunan log likelihood
menunjukkan model regresi yang baik.
3. Menguji Koefisien Regresi
Pengujian koefisien regresi dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal
berikut ini:
1. Tingkat signifikan (α) yang digunakan sebesar 5 persen (0,05).
2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-
value (probabilitas value). Jika p-value (signifikan) > α, maka hipotesis
alternatif ditolak. Sebaliknya jika p-value < α, maka hipotesis alternatif
diterima.
17
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam pengambilan sampel,
dari 19 perusahaan food and beverages yang telah go public terdapat 18 perusahaan
food and beverages yang memenuhi kriteria. Sehingga sampel yang digunakan dalam
penelitian ini 18 perusahaan food and beverages yang memiliki laporan keuangan
lengkap yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu profitability, umur perusahaan
dan struktur kepemilikan dalam mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Dalam penelitian ini menggunakan pooling data sehingga data sampel yang
digunakan dalam penelitian dari tahun 2004 sampai tahun 2009 sebanyak 18 x 6 =
108 data sampel penelitian. Dari 108 data sampel diantaranya merupakan pelaporan
secara tepat waktu sebanyak 64 dan 44 data sampel penelitian yang melakukan
pelaporan tidak tepat waktu.
Tabel 1
Klasifikasi Data
Tahun
Kategori
Jumlah Perusahaan
Tepat Waktu
Perusahaan
Tidak Tepat Waktu
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
2004 7 38,9 11 60,1 18 100
2005 11 60,1 7 38,9 18 100
2006 9 50,0 9 50,0 18 100
2007 13 72,2 5 27,8 18 100
2008 12 66,7 6 33,3 18 100
2009 12 66,7 6 33,3 18 100
Jumlah 64 59,3 44 40,7 108 100
18
Hasil Statistik Diskriptif
Berikut ini diskripsi data yang terdiri dari mean, minimum dan maksimum
profitability, umur perusahaan, dan outsider ownership sebanyak 64 data pelaporan
secara tepat waktu dan 44 data sampel penelitian yang melakukan pelaporan tidak
tepat waktu.
Tabel 2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
108 ,00 1,00 ,5926 ,49364
108 -116,18 103,65 3,4789 23,22547
108 3,00 19,00 11,3796 4,00168
108 2,67 97,24 29,8221 25,96354
108
Ketepatan Waktu
ROA
Umur Perusahaan
Outsider Ownership
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sumber : data sekunder yang diolah, 2011
Untuk analisis statistik deskriptif seperti pada tabel 2 menunjukkan bahwa
variabel ROA memiliki angka minimum = -116,18 , maximum = 103,65 dan mean =
3,4789. Variabel Umur Perusahaan memiliki angka minimum = 3,00 , maximum =
19,00 dan mean = 1,3796. Dan variabel Outsider Ownership memiliki angka
minimum = 2,67 , maximum = 97,24 dan mean = 29,8221.
Hasil Analisis
Pengujian hipotesis menggunakan model regresi logistik untuk menguji
pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, umur perusahaan dan struktur
kepemilikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan food and
beverages ke publik. Pengujian hipotesis meliputi : (1) menilai kelayakan model
regresi, (2) menilai keseluruhan model dan (3) menguji koefisien regesi.
1. Menilai kelayakan model regresi (goddness of test)
Penilaian model fit pada intinya untuk menilai goodness of fit model terhadap
data. Untuk menguji hipotesis bahwa data empiris cocok atau tidak dengan model
19
maka digunakan uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hasil Outputnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Hosmer and Lemeshow Test
11,903 8 ,156
Step
1
Chi-square df Sig.
Sumber : data sekunder yang diolah, 2011
Dari tabel 3 diatas didapatkan nilai Chi-square pada uji Hosmer and
Lemeshow diperoleh angka probabilitas sebesar 0,156 dimana 0,156 > 0,05, maka
hipotesis nol diterima. Hal ini berarti model regresi yang dipergunakan dalam
penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena cocok dengan data
observasinya.
2. Menilai Keseluruhan Model (Overall model fit)
Log Likehood pada regresi mirip dengan pengertian sum of squared error
pada model regresi, sehingga penurunan log likehood menunjukkan model regresi
yang baik antara variabel bebas yaitu :
Tabel 4
Uji Overall Model Fit
Iteration Historya,b,c,d
135,006 -,770 ,019 ,095 ,000
134,388 -,873 ,027 ,104 ,000
134,366 -,891 ,029 ,104 ,000
134,366 -,892 ,029 ,104 ,000
Iteration
1
2
3
4
Step
1
-2 Log
likelihood Constant X1 X2 X3
Coefficients
Method: Entera.
Constant is included in the model.b.
Initial -2 Log Likelihood: 145,995c.
Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates
changed by less than ,001.
d.
20
Omnibus Tests of Model Coefficients
11,629 3 ,009
11,629 3 ,009
11,629 3 ,009
Step
Block
Model
Step 1
Chi-square df Sig.
Model Summary
134,366a ,102 ,138
Step
1
-2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke
R Square
Estimation terminated at iteration number 4 because
parameter estimates changed by less than ,001.
a.
Sumber : data sekunder yang diolah, 2011
Dari hasil pengujian diperoleh angka -2 log Likehood (LL) pada awal block
number 0 sebesar 145,995 ; sedangkan angka -2 log Likehood (LL) pada block
number 1 sebesar 135,006. Hasil tersebut dapat disimpulkan block 0 lebih besar
daripada block 1 sehingga model regresi layak digunakan.
Sedangkan pengujian secara keseluruhan (serentak) dengan menggunakan
Omnibus Test diperoleh nilai chi square sebesar 11,629 dengan signifikansi 0,009.
Dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 tersebut menunjukkan nilai yang lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti secara bersama-sama ketiga variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu dalam melakukan laporan keuangan.
Dari hasil uji overall model fit pada pengujian Cox and Snell R Square sebesar
0,102 dan Negelkerke R Square adalah 0,138 yang berarti variabilitas variabel
dependen(ketepatan waktu pelaporan) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel
independen(ROA,umur perusahaan dan outsider ownership) sebesar 13,8%.
Sedangkan sisanya sebesar 86,2% merupakan variabel yang tidak diteliti.
3. Menguji koefisien regresi
Regresi logistic digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya
variabel terikat (ketepatan waktu pelaporan keuangan) dapat diprediksi dengan
21
variabel bebasnya (ROA, umur perusahaan dan outsider ownership). Hasilnya tampak
pada tabel berikut ini.
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Logistic
Variables in the Equation
,029 ,015 3,867 1 ,049 1,029
,104 ,053 3,908 1 ,048 1,110
,000182 ,008 ,001 1 ,982 1,000
-,892 ,665 1,799 1 ,180 ,410
X1
X2
X3
Constant
Step
1a
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.a.
Sumber : data sekunder yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 5 di atas, maka model persamaan regresi logistik dalam
penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
ln (TL/1-TL) = -0,892 + 0,029ROA + 0,104UMUR + 0,000182OUTSIDER + e
Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar -0,892 yang dihasilkan negative, artinya jika ketepatan
waktu pelaporan keuangan tidak dipengaruhi oleh variabel ROA, Umur dan
Outsider maka akan menurunkan tingkat waktu pelaporan keuangan sebesar
0,892.
2. ROA sebesar 0,029 yang dihasilkan positif, artinya jika variabel ROA naik
satu satuan maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan
dengan syarat variabel lainnya konstan.
3. Umur sebesar 0,104 yang dihasilkan positif, artinya jika umur perusahaan
naik satu satuan maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan
keuangan dengan syarat variabel lainnya konstan.
4. Outsider sebesar 0,000182 yang dihasilkan positif, artinya jika outsider naik
satu satuan maka akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan
dengan syarat variabel lainnya konstan.
22
Dari hasil pengujian di atas maka diperoleh hasil pengujian hipotesis sebagai berikut:
H1 : Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan
Berdasarkan table 5 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel
ROA bernilai positif sebesar 0,029 dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,049 <
0,05 yang berarti bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini mengandung arti bahwa
H1 diterima, dengan demikian terbukti bahwa profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
H2 : Umur perusahaan (Age) berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi Umur
perusahaan bernilai positif sebesar 0,104 dengan nilai probabilitas (p) sebesar
0,048 < 0,05 yang berarti bahwa variabel Umur perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini
mengandung arti bahwa H2 diterima, dengan demikian terbukti bahwa umur
perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
H3 : Struktur kepemilikan(outsider ownership) berpengaruh positif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel Struktur
kepemilikan(outsider ownership) bernilai positif sebesar 0,000182 dengan
probabilitas (p) sebesar 0,982 > 0,05 yang berarti bahwa variable Struktur
kepemilikan(outsider ownership) tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini mengandung arti bahwa
H3 ditolak, dengan demikian terbukti bahwa Struktur kepemilikan(outsider
ownership) tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan.
23
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini ditemukan bukti empiris perusahaan food and beverages
yang terdaftar Bursa Efek Indonesia masih banyank yang tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya ke publik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaji secara statistik dengan logistic
regression menghasilkan beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berikut ini
akan dibahas beberapa temuan hasil penelitian :
1. Profitabilitas
Hipotesis pertama adalah bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan
ROA berpengaruh positif secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil pengujian hipotesis prtama menunjukkan tingkat probabilitas (p)
sebesar 0,049 < 0,05 yang menunjukkan bahwa hipotesa pertama diterima. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainun
(1999), Respati (2004), Ukago (2004),dan Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan
bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa jika suatu perusahaan
dengan profitabilitas tinggi yang mana merupakan suatu sinyal yang bagus, maka hal
ini menjadi berita baik dan perusahaan cenderung untuk menyampaikan laporan
keuangannya secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Umur perusahaan
Hipotesis kedua adalah bahwa umur perusahaan berpengaruh positif
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan tabel 5 bahwa nilai
probabilitas (p) pada variabel umur perusahaan (age) sebesar 0,048 < 0,05 yang
berarti bahwa variabel umur perusahaan (age) berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya umur
perusahaan berdampak pada ketepatan waktu pelaporan keuangan.
24
Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan Owusu dan
Ansah (2000) menemukan bukti empiris bahwa umur perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Keplan
dan Norton (1996) siklus hidup perusahaan secara eksplisit mempunyai tujuan jangka
panjang yaitu dapat menghasilkan keuntungan finansial dan meningkatkan kinerja
perusahaan. Untuk itu diperlukan capability sistem informasi yang dapat
menyediakan kebutuhan perusahaan yang tepat waktu dalam perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan suatu perusahaan.
3. Srtuktur Kepemilikan
Hipotesis ketiga adalah bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan tabel 5 bahwa nilai
probabilitas (p) pada variabel struktur kepemilikan(outsider ounership) sebesar
0,982 > 0,05 yang berarti bahwa variabel struktur kepemilikan(outsider ounership)
tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini
mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya tingkat struktur kepemilikan(outsider
ounership) tidak berdampak pada ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shaleh
(2004) dan Ukago (2004) yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan tidak
mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal
ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya struktur kepemilikan (outsider ownership)
tidak berdampak pada ketepatan waktu pelaporan keuangan
25
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan
Food dan Beverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2004-2009 adalah
profitabilitas dan umur perusahaan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Keterbatasan pada penelitian ini antara lain : (1) variabel independen penelitian
hanya dibatasi pada variabel profitabilitas, umur perusahaan dan struktur kepemilikan
saham (outsider ownership); (2) variabel dependen hanya dikategorikan atas tidak
tepat waktu (terlambat) dan tepat waktu; (3) sampel penelitian hanya sebatas
perusahaan food and beverages.
Dari kesimpulan dan keterbatasan di atas, maka saran yang dapat diajukan
pada penelitian ini antara lain : (1) dalam rangka mentaati peraturan BAPEPAM,
khususnya yang berkaitan dengan batas waktu pelaporan keuangan maka beberapa
variabel yang berpengaruh terhadap ketepatwaktuan tersebut harus mendapat prioritas
perhatian dari pihak manajemen (2) untuk penelitian selanjutnya untuk menggunakan
obyek penelitian yang lain selain perusahaan food and beverages. Dan mencari
variabel independen lain yang sesuai dan mempengaruhi secara signifikan dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, seperti opini audit, kualitas auditor,
ukuran perusahaan, insider ownership, kompleksitas operasi dan lain-lain.
26
DAFTAR PUSTAKA
Bandi, 2000. "Kepercayaan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan
Indonesia", Simposium Nasional Akuntansi III. Pp. 66-77.
Bandi, dan Hananto, S. T. 2002. "Ketetapan Waktu Atas Laporan Keuangan
Perusahaan Indonesia", Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Pp. 155-164.
Bapepem. 1996.Himpunan Petunjuk Pelaksanaan Undang-undang Pasar Modal,
CV. Novindo Pustaka Mandiri. Jakarta.
Carslaw, C.A.P.N., and Kaplan, S.E. 1991. “An Examination of Audit Delay: Further
Evidnece from New Zealand”. Accounting and Business Research. Vol.22
(82), (Winter): pp:21-32.
Chambers, Anne E., and Stephen H. Pehman. 1984. "The Timeliness of Reporting
the Stock Price Reaction to Earning Announcements". Journal of Accourd
Research. Pp. 204-220.
Davies, B dan Whittred, G.P. 1980. "The Association Between Selected
Corporate Attribututes and Timeliness in Corparate Reporting: Future
Analysis". xx Juni. Pp. 48-60.
Dyers, J. C, and A.J. Mc Hugh, 1975. “The Timeliness of the Australian Annual
Report”. Journal of Accounting Research. Autumn: 204-219.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2004.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2005.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2006.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2007.
27
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2008.
ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market
Directory 2009.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Givoly, D., and D. Palmon. 1982. "Timeliness of Annual Earning Announcement:
Some Empirical Evidence". The Accounting Review. 57 July, Pp. 486-508
Hendriksen, Eldon. S. dan Breda, M.F. Van 1992. Accounting Theory. Fifth
Edition USA: Richard D. Irwin Inc.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. "Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada
Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode
2004-2006". Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akunatnsi Indonesia.
Penerbit Salemba Empat.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1998. Metodologi Penelitian Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. BPFE
Yogyakarta.
International Accounting Standards Committee, 1995, International Accounting
Standard IAS-10 (Reformatted 1994), Pp. 181-188, London.
Jakarta Stock Exhange, 2007, website: http://www.jsx.co.id.
Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976. “Theory of Firm: Managerial Behaviour,
Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics.3.
Pp. 305-360.
Kuncoro, Mudrajat. 2001. metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Unit Penerbit dan percetakan
AMP YKPN. Yogyakarta.
28
Na’im, Ainun, 1999, “Nilai Informasi Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14. No. 2. Pp. 85.100.
Niehaus, Gregory R. 1989. “Ownership Structure and Inventory Methode Choice”.
The Accounting Review. April. Pp.269-283
Owusu, Stephen & Ansah. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in
Energing Capital Market: Empirical Evidence Fram The Zimbawe Stock
Exhange”. Journal Accounting and Business. Vol. 30. 30. Pp. 241.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2008.
www.bapepam.go.id
Rahmat, Saleh. 2004. "Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta". Simposium Nasional
Akuntansi VII, Denpasar, Desember 2004.
Respati, Novita Wening, Tyas. 2004. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Terhadap ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi
Empiris di Bursa Efek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang, (Tidak
dipublikasikan).
Santoso, Purbayu Budi dan Ashari, 2005, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel &
SPSS, Semarang, BP Undip
Schwartz, K. & B. Soo. 1996. “ Evidence of Regulatory Non Compliance with xx
Disclosure Rules on Auditor Changes”. The Accounting Riview (4). Xx
Pp. 555-572.
Syafrudin, M. 2004. “Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan
Keuangan pada Earning Response Coefficient: Stufi di Bursa Efek Jakarta”.
Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 754-776.
Whittered, G., P., 1980. “Audit Qualification and the Timeliness of Corporate Annual
Reports”. The Accounting Review, Vol.IV. No.4 (October).