59
ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE HARVESTER MEREK MAXXI TIPE NDR-85 TURBO MATIC DI KECAMATAN SRAGI LAMPUNG SELATAN (Skripsi) Oleh IRVAN KURNIAWAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE HARVESTER

MEREK MAXXI TIPE NDR-85 TURBO MATIC DI KECAMATAN SRAGI

LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

IRVAN KURNIAWAN

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ABSTRACT

ECONOMIC ANALYSIS OF RICE COMBINE HARVESTER MAXXI

BRAND TYPE NDR-85 TURBO MATIC IN SRAGI DISTRICT, SOUTH

LAMPUNG

By

Irvan Kurniawan

The rice harvesting process in Sragi District has switched from manual harvesting

to using a modern rice harvester, the combine harvester, because this region has a

wide flat rice fields area. This harvester machine is an opportunity to develop

business, especially in the agricultural sector by providing harvesting services, but

the determination of the rental price is only based on the feasibility estimates only,

without the basis of proper economic analysis and study, especially in terms of

financial feasibility. The purpose of this research is to determine the financial

feasibility of applying rice harvester machines, combine harvester MAXXI brand

type NDR-85 Turbo Matic in Sragi District, South Lampung.

This research was conducted in May - September 2018 in Sragi Subdistrict, South

Lampung using survey methods obtained from interviews with respondents using

questionnaire forms. The sampling technique of respondents used in this research

is snowball sampling technique. The parameters observed were net present value

(NPV), benefit-cost ratio (B / C Ratio), internal rate of return (IRR) and payback

Page 3: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

period (PP).

The results showed that the rental business of the rice harvester machine combine

harvester MAXXI brand type Turbo Matic NDR-85 in Sragi District, South

Lampung financially indicated by the NPV value of Rp. 416.461.105,45 which

means that NPV is greater than 0 (zero); B/C ratio of 1,27, which means that the

B/C ratio is more than 1 (one); IRR of 47,06% which means greater than the

interest rate of 9,75%; and Payback Period is 1,82 which means it is smaller than

the economic life of the engine, which is 5 years.

Kata Kunci : BEP, Combine harvester, Feasibility analysis, Fix cost,

Variable cost

Irvan Kurniawan

Page 4: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ABSTRAK

ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE HARVESTER

MEREK MAXXI TIPE NDR-85 TURBO MATIC DI KECAMATAN SRAGI

LAMPUNG SELATAN

Oleh

Irvan Kurniawan

Proses panen padi di Kecamatan Sragi sudah beralih dari pemanen manual ke

penggunaan mesin pemanen padi modern combine harvester, karena wilayah ini

memiliki wilayah lahan sawah datar yang luas. Mesin pemanen ini menjadi

peluang untuk mengembangkan usaha khususnya pada sektor pertanian dengan

menyediakan jasa pemanenan, namun penentuan harga sewa hanya didasarkan

pada perkiraan kelayakan saja, tanpa dasar analisa dan kajian ekonomi yang tepat

terutama dalam hal kelayakan finansialnya. Tujuan dari penelitian ini untuk

melihat kelayakan finansial penerapan mesin pemanen padi combine harvester

merek MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan.

Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan Mei – September 2018 di Kecamatan

Sragi, Lampung Selatan dengan menggunakan metode survei yang didapat dari

wawancara terhadap responden menggunakan borang kuesioner. Teknik

pengambilan sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Page 5: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

snowball sampling. Parameter yang diamati adalah net present value (NPV),

benefit-cost ratio (B/C Ratio), internal rate of return (IRR) dan payback periode

(PP).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha persewaan mesin pemanen padi

combine harvester merek MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic di Kecamatan Sragi,

Lampung Selatan layak secara finansial ditunjukkan dengan nilai NPV yaitu

sebesar Rp. 416.461.105,45 yang berarti NPV lebih besar dari 0 (nol); B/C Ratio

sebesar 1,27 yang berarti B/C Ratio lebih dari 1 (satu); IRR sebesar 47,06% yang

berarti lebih besar dari suku bunga 9,75 %; dan Payback Period sebesar 1,82

yang berarti lebih kecil dari umur ekonomis mesin yaitu 5 tahun.

Kata Kunci : Analisis kelayakan, BEP, Biaya tetap, Biaya tidak tetap,

Combine harvester

Irvan Kurniawan

Page 6: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE HARVESTER

MEREK MAXXI TIPE NDR-85 TURBO MATIC DI KECAMATAN SRAGI

LAMPUNG SELATAN

Oleh

IRVAN KURNIAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada

Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 7: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe
Page 8: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe
Page 9: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe
Page 10: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggi

Besar, Kabupaten Lampung Tengah pada 24 Februari 1996,

sebagai anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak

Suiswanto dan Ibu Yudiah Prastiani. Penulis menyelesaikan

pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Dharma Wanita 1

pada tahun 2001-2002, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Tanjung Anom pada tahun

2002-2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Way Pengubuan pada

tahun 2008-2011, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Terbanggi

Besar pada tahun 2011-2014.

Tahun 2014, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Program Studi Teknik

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk

Lokal (UML). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Organisasi Persatuan

Mahasiswa Teknik Pertanian (PERMATEP) sebagai anggota Bidang Penelitian

dan Pengembangan (LitBang) Periode 2015-2016 dan Periode 2016-2017.

Pada bidang Akademik penulis pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah

Gambar Teknik pada tahun 2017. Pada tahun 2017 penulis melaksanakan kegiatan

Praktik Umum (PU) di Pusat Penelitian Teh Dan Kina (PPTK) Gambung,

Bandung, Jawa Barat dengan judul “Proses Pengolahan dan Kesetimbangan

Page 11: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

Massa Teh Hitam dalam Skala Mini Processing di Pusat Penelitian Teh dan Kina

(PPTK) Gambung Bandung – Jawa Barat” dan pada tahun 2018 melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik periode I tahun 2018 di Desa Toto Mulyo

Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Penulis berhasil

mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P.) S1 Teknik Pertanian dengan

menghasilkan skripsi yang berjudul “Analisis Ekonomi Mesin Pemanen Padi

Combine Harvester Merek Maxxi Tipe NDR-85 Turbo Matic di Kecamatan Sragi

Lampung Selatan”.

Page 12: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

Karya ini kupersembahkan untuk

Bapak dan Ibuku Tercinta (Suiswanto dan Yudiah Prastiani)

Sebuah karya kecil yang belum sebanding dengan kasih sayang,

pengorbanan dan jeri payahmu sepanjang hidupku selama ini

Kakak – Adikku Tersayang (Muhammad Ardiyanto dan Lutfi Indah Sari)

Terimakasih karena kalian selalu mendukung dan memberi semangat

kepadaku

Sahabat dan teman - teman Seperjuangan

Serta

Almamaterku Tercinta

Tempatku menuntut ilmu selama ini

Teknik Pertanian 2014

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

Page 13: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

i

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di yaumil akhir kelak.

Skripsi dengan judul “Analisis Ekonomi Mesin Pemanen Padi Combine

Harvester Merek MAXXI Tipe NDR-85 Turbo Matic di Kecamatan Sragi

Lampung Selatan” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Teknologi Pertanian Universitas Lampung. Atas bimbingan, dukungan

moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P., selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian

Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Ir. Sandi Asmara, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk meluangkan waktu,

memberikan bimbingan, ilmu, pengalaman, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini;

Page 14: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ii

4. Ibu Winda Rahmawati, S.TP., M.Si., M.Sc., selaku pembimbing 2 yang telah

memberikan pengarahan, ilmu, bimbingan, saran, serta motivasi selama

penyusunan skripsi ini;

5. Ibu Dr. Siti Suharyatun, S.TP., M.Si., selaku pembahas yang telah

memberikan saran dan masukan dalam perbaikan penyusunan skripsi ini;

6. Seluruh Dosen dan karyawan Jurusan Teknik Pertanian yang telah membantu

dan memberikan ilmunya selama ini;

7. Untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Suiswanto dan Ibu Yudiah Prastiani

yang yang telah memberi kasih sayang yang tiada tara, dorongan semangat,

nasihat, doa, dukungan, dan bantuan berupa moril maupun materil;

8. Kakakku Muhammad Ardiyanto dan Adikku Lutfi Indah Sari yang telah

memberikan doa, dukungan dan memberikan keceriaan selama ini;

9. Retno Ayu Kusuma Wardani yang selalu menemani, mendampingi dan

memberikan bantuan serta semangat selama penyelesaian skripsi ini;

10. Partner penelitian Lamsel Squad Allan Septiawan, Danang Rezki Nugraha,

dan Keyan Putra Aji Boma Pratama Ramadhan yang telah memberikan ilmu

maupun bantuan dalam melakukan penelitian ini;

11. Teman-temanku pejuang S.T.P., Aldi Riski Wibowo, Andri Anggawa, Suseno

Ali Akbar, Rendi Rismawan dan Muhammad Nartanugraha yang telah

memberikan semangat maupun bantuan dalam melakukan penelitian ini;

12. Teman-teman seperjuangan Rakha Adipa, Nur Aziz Sigit P, Nicolas Butar-

butar, Muhammad Teguh Angga S., Siti Anisa, Ferdi Indra Sasongko, Andiko

Ardiyanto, Yesi Erika, Dian Nova Ayu Pulung, Rizki Eprimal yang telah

memberikan keceriaan selama ini;

Page 15: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

iii

13. Keluarga Besar Teknik Pertanian Angkatan 2014;

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis menyelesaikan skripsi.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan

kebaikan dari Allah SWT. Aamiin. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan akan tetapi ada sedikit harapan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Bandar Lampung,

Penulis,

Irvan Kurniawan

Page 16: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

iv

DAFTAR ISI

Halaman

SANWACANA ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

1.3. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4

2.1. Padi .............................................................................................................. 4

2.2. Combine Harvester ...................................................................................... 7 2.2.1. Spesifikasi Combine Harvester ........................................................ 8

2.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Combine Harvester ............................. 10

2.3. Analisis Biaya ............................................................................................ 11 2.3.1. Analisis Biaya Operasional Alat dan Mesin Pertanian .................. 12

2.3.1.1. Biaya Tetap (Fixed Cost) ................................................. 12

2.3.1.2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) ................................. 15 2.3.1.3. Biaya Total ...................................................................... 18 2.3.1.4. Biaya Pokok..................................................................... 19

2.3.2. Analisis Titik Impas (break even point) ......................................... 19 2.3.3. Arus kas .......................................................................................... 20

2.3.4. Analisis Kelayakan ......................................................................... 20 2.3.4.1 Net present value (NPV) .................................................. 20

2.3.4.2. Benefit / Cost Ratio (B/C Ratio) ...................................... 22 2.3.4.3. Internal Rate Of Return (IRR) ......................................... 23

Page 17: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

v

2.3.4.4. Payback Period (PP) ........................................................ 24

2.4. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 24

2.5. Kondisi Umum Lokasi Penelitian ............................................................ 30

III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 32

3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................... 32

3.3. Metode Penelitian ...................................................................................... 33

3.4. Pengumpulan Data .................................................................................... 34

3.5. Analisis Data ............................................................................................. 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 36

4.1. Biaya Usaha Persewaan Mesin Pemanen Padi Combine Harvester merek MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic ........................................................... 36

4.1.1. Biaya Investasi Mesin .................................................................... 36

4.1.2. Biaya Operasional Mesin ............................................................... 37

4.1.2.1. Biaya Tetap ...................................................................... 38 4.1.2.2. Biaya Tidak Tetap ........................................................... 40 4.1.2.3. Biaya Total ...................................................................... 44

4.1.2.4. Biaya Pokok..................................................................... 45

4.2. Pendapatan Usaha Persewaan Combine Harvester Merek MAXXI tipe

NDR-85 Turbo Matic ................................................................................ 45

4.3. Analisis Titik Impas (Break Even Point) ................................................. 46

4.4. Analisis Kelayakan ................................................................................... 46 4.4.1. Net Present Value (NPV) ............................................................... 48 4.4.2. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) ....................................................... 48 4.4.3. Internal Rate of Return (IRR) ........................................................ 49

4.4.4. Payback Period (PP) ...................................................................... 49

V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 53

5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 53

5.2. Saran ......................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55

Page 18: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Teks

1. Data yang diperlukan ....................................................................................... 34

2. Data dan asumsi yang digunakan untuk analisis biaya operasional penggunaan

mesin combine harvester merek maxxi tipe ndr-85 turbo matic .................... 38

3. Analisis penyusutan mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ndr-85 turbo matic ............................................................................................ 39

4. Analisis biaya tetap mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

ndr-85 turbo matic ............................................................................................ 40

5. Analisis biaya tidak tetap mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi

tipe ndr-85 turbo matic ..................................................................................... 40

6. Analisis biaya total mesin pemanen pemanen padi combine harvester merek

maxxi tipe ndr-85 turbo matic ......................................................................... 45

7. Arus kas pada persewaan mesin pemanen pemanen padi combine harvester

merek maxxi tipe ndr-85 turbo matic .............................................................. 47

8. Analisis kelayakan persewaan pemanen pemanen padi combine harvester

merek maxxi tipe ndr-85 turbo matic .............................................................. 48

Lampiran

9. Arus kas pada persewaan mesin pemanen pemanen padi combine harvester

merek maxxi tipe ndr-85 turbo matic .............................................................. 69

10. Arus kas untuk mencari nilai irr combine harvester merek maxxi tipe ndr-85

turbo matic ..................................................................................................... 70

11. Analisis penyusutan mesin combine harvester tipe maxxi ndr-85 dengan

metode garis lurus .......................................................................................... 71

Page 19: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Teks

1. Combine harvester tipe head feed ....................................................................... 9

2. Mesin combine harvester mini (www.e-katalog.lkpp.go.id) .............................. 9

3. Mesin combine harvester besar (www.e-katalog.lkpp.go.id) .......................... 10

Lampiran

4. Combine harvester merek MAXXI tipe NDR-85 turbo matic ........................... 77

5. Pengukuran luas lahan pemanenan ................................................................... 77

6. Proses pemanenan padi ..................................................................................... 78

7. Wawancara dengan pemilik dan operator combine harvester .......................... 78

Page 20: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejarah dunia pertanian mengalami peningkatan yang sangat berarti dari pertanian

tradisional menuju pertanian modern yang diiringi pekembangan teknologi yang

digunakan dalam kegiatan pertanian. Penerapan teknologi pertanian baik dalam

kegiatan panen maupun pasca panen, menjadi penentu dalam mencapai

kecukupan pangan baik kuantitas maupun kualitas produksi. Teknologi pertanian

telah berperan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usahatani

komoditas pangan khususnya dalam kegiatan panen padi.

Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan terbesar di Indonesia

karena sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsinya. Menurut Badan

Pusat Statistik (BPS) (2015), Provinsi Lampung berada diurutan ketujuh

terbanyak nasional dengan produksi sebanyak 3,64 juta ton lebih atau sekitar 4,85

persen produksi nasional. Berdasarkan hal tersebut Provinsi Lampung menjadi

salah satu sentra produksi padi nasional sekaligus sebagai penunjang kebutuhan

beras nasional.

Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten yang ada di

Provinsi Lampung dengan luas lahan dan jumlah produksi tanaman padi terbesar

Page 21: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

2

ketiga di Lampung. Kabupaten Lampung Selatan menjadi lumbung padi bagi

pemenuhan kebutuhan pangan beras di Provinsi Lampung maupun Indonesia.

Menurut BPS Lampung Selatan (2017), Kecamatan Sragi merupakan wilayah di

Kabupaten Lampung Selatan yang mempunyai lahan sawah dengan jumlah total

luas panen 5.723 hektar dengan jumlah produksi padi sawah 32.008 ton.

Keadaan ini sangat potensial dalam upaya pengembangan produksi padi di

Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.

Pada saat ini proses panen padi di Kecamatan Sragi sudah beralih menggunakan

mesin pemanen padi modern combine harvester, karena wilayah ini memiliki

wilayah lahan sawah datar yang luas. Selain meningkatkan efisiensi panen

dengan pengurangan waktu panen bila dibandingkan tenaga manusia dan

penggunaan alat panen tradisional juga mengurangi tingkat kehilangan hasil

(losses). Disamping itu alat panen padi ini juga bisa menjadi peluang untuk

mengembangkan usaha khususnya pada sektor pertanian dengan menyediakan

jasa pemanenan. Salah satu mesin combine harvester yang dipergunakan di

masyarakat Kecamatan Sragi adalah merek MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic.

Penggunaan combine harvester umumnya digunakan sebagai mesin yang

disewakan untuk kegiatan panen padi di wilayah Kecamatan Sragi. Permasalahan

yang timbul dalam penggunaan combine harvester dirasakan oleh pengelola jasa

combine harvester maupun petani padi sebagai perental. Bagi pengelola jasa

persewaan combine harvester masalah penentuan harga sewa hanya didasarkan

pada perkiraan kelayakan saja, tanpa dasar analisa yang baik. Biaya operasional

yang sudah dikeluarkan sering tidak dikalkulasikan dengan baik oleh pengelola

Page 22: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

3

jasa combine harvester, dan petani tidak memahami tentang ketentuan harga sewa

yang diterapkan. Terjadinya kerusakan lahan setelah dioperasikannya combine

harvester dengan terbentuknya guludan tanah akibat amblasnya roda combine

harvester kedalam tanah, mengakibatkan sulitnya petani saat mengolah tanah,

sehingga petani harus mengeluarkan biaya lagi untuk hal itu dengan menyewa

traktor untuk mengolah tanah.

Oleh karena itu berdasarkan kondisi diatas penerapan mesin pemanen combine

harvester untuk kegiatan pemanenan padi perlu dilakukan kajian ekonomi dalam

penerapannya terutama dalam hal kelayakan finansialnya. Hal ini yang

melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat kelayakan finansial

penerapan mesin pemanen padi combine harvester merek MAXXI tipe NDR-85

Turbo Matic di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan.

1.3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu untuk menyediakan

informasi tentang analisis biaya penggunaan combine harvester bagi pemilik

maupun petani pengguna combine harvester, khususnya merek MAXXI tipe

NDR-85 Turbo Matic

Page 23: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Padi

Tanaman padi merupakan tanaman budidaya yang sangat penting bagi umat

manusia. Tanaman padi menjadi sumber bahan pangan utama hampir dari

setengah penduduk dunia, tak terkecuali Indonesia. Hampir seluruh penduduk

Indonesia memenuhi kebutuhan bahan pangannya dari tanaman padi. Dengan

demikian, tanaman padi merupakan tanaman yang mempunyai nilai spiritual,

budaya, ekonomi, dan politik yang penting bagi bangsa indonesia karena

memengaruhi hajat hidup orang banyak (Utama, 2015). Keberadaan komoditi

tersebut sebagai makanan pokok bagi hampir seluruh bangsa Indonesia harus tetap

terjaga sepanjang tahun. Pada tahun 2015 angka produksi padi sebanyak 75,40

juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 4,55 juta

ton (6,42 persen) dibandingkan tahun 2014 (BPS, 2015). Rata-rata konsumsi

beras masyarakat Indonesia mencapai 139,5 kg per kapita per tahun yang apabila

dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa maka

didapatkan hasil kebutuhan beras nasional sebesar 34 juta ton per tahun.

Padi (Orizae sativa L.) merupakan tanaman yang membutuhkan air yang cukup

dalam hidupnya. Tanaman ini tergolong semi-aquatis yang cocok ditanam di

Page 24: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

5

air cukup untuk pertumbuhannya. Tanaman padi dapat tumbuh baik pada

lingkungan yang memiliki rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm per bulan.

Suhu yang dikehendaki oleh tanaman padi adalah 22-27oC. Derajat keasaman

(pH) tanah yang dibutuhkan tanaman padi adalah berkisar antara 4 – 7 (Wardani,

2016). Pengembangbiakan tanaman padi dapat dilakukan secara langsung, baik

dengan benih maupun benih yang disemai menjadi bibit (Prasetiyo, 2002). Umur

tanaman padi umumnya berkisar antara 97 – 125 hari per musim tanam. Padi

dapat ditanam sepanjang tahun, namun pada dasarnya petani menanam padi

berdasarkan ketersediaan air, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga periode

tanam yaitu : 1. Musim tanam utama, pada bulan November, Desember, Januari,

Februari dan Maret; 2. Musim tanam gadu, pada bulan April, Mei, Juni, Juli; 3.

Musim tanam kemarau, pada bulan Agustus, September, dan Oktober (Sumarno,

2006).

Padi adalah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup

bagi tubuh manusia. Di dalam padi terkandung bahan-bahan yang mudah diubah

menjadi energi, oleh karena itu padi disebut juga sebagai makanan energi. Padi

sebagai makanan pokok dapat memenuhi 56 – 80% kebutuhan kalori penduduk di

Indonesia (Syahri dan Somantri, 2016).

Menurut Andoko (2002) dan Adiratma (2004), beras atau gabah memiliki

beberapa arti yang penting bagi negara Indonesia antara lain :

1. Sebagai makanan pokok penduduk karena mempunyai nilai gizi yang relatif

lebih baik

2. Sebagai suatu komoditi yang dapat dijadikan standar harga atau nilai

Page 25: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

6

kebutuhan lainnya

3. Dapat merupakan ukuran prestise individu, keluarga, budaya seseorang atau

bangsa

4. Bagi suatu pemerintah merupakan ukuran kekuatannya sebagai alat tawar

menawar politik untuk mempertahankan kekuasaannya

5. Mempunyai nilai Pertahanan dan Keamanan (HANKAM)

Menurut Mangunwidjaja dan Sailah (2005), pertanian sebagai suatu subsistem

dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan bahan nabati dan hewani

dengan penggunaan sumber daya alam secara maksimal dalam rangka untuk

mencapai kesejahteraan hidup manusia dan kelestarian daya dukung lingkungan.

Objek formal dari ilmu pertanian budidaya reproduksi dalam fokus pengolahan

tanah, budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari budidaya atau panen,

peningkatan mutu hasil panen, penanganan (pasca panen), dan pemasaran hasil.

Proses budidaya tanaman padi meliputi: 1) Pengolahan tanah, lahan becocok

tanam diolah untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tumbuh yang

baik sehingga tanaman padi dapat menghasilkan padi yang berkualitas baik.

Tahapan pengolahan tanah terdiri dari pembajakan, garu, dan perataan. Lapisan

olah memiliki kedalaman antara 15 – 20 cm (Purwono dan Purnamawati, 2007).

Pengolahan tanah dapat dilakukan menggunakan alat-alat seperti bajak singkal

(moldboard plow), bajak piring (standard dan vertikal discplow), subsoiler, garu

piring, dan rotary tiller. 2) Budidaya yaitu meliputi proses persiapan benih yang

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembudiyaan tanaman, proses

persemaian, dan proses penanaman dengan pencabutan bibit dipersemaian. Bibit

Page 26: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

7

yang siap ditanam adalah bibit yang sudah berumur 21-25 hari setelah sebar dan

berdaun 5-7 helai (Herawati, 2012). 3) Pemungutan hasil dari budidaya atau

panen, dilakukan pada fase masak kuning yaitu pada waktu optimum dimana saat

butir padi 95% telah menguning atau sekitar 33-36 hari setelah berbunga dan

bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau (Maslaita dkk, 2017).

Panen padi dimulai dengan menentukan waktu panen yang optimum, sehingga

didapatkan mutu gabah yang baik, nilai jual yang tinggi dan memuaskan

konsumen. Proses pemanenan dapat dilakukan dengan 2 macam yaitu secara

manual yang menggunakan ani-ani dan mekanis dengan menggunakan mesin

pemotong padi tipe gunting (reaper), mesin pemotong padi binder, dan mesin

panen padi combine harvester (Iswari, 2012).

2.2. Combine Harvester

Menurut Iswari (2012), combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat

memotong bulir tanaman padi yang berdiri, merontokkan dan membersihkan

gabah sambil berjalan di lapangan. Dengan demikian waktu pemanen lebih

singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak

membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan

tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga

terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini ( Barokah, 2001).

Page 27: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

8

2.2.1. Spesifikasi Combine Harvester

Menurut Chiaranaikul (2009), terdapat dua macam tipe combine harvester yaitu

straight-through feed combine harvester dan head feed combine yaitu sebagai

berikut :

1. Straight-through feed combine harvester

Straight-through feed combine harvester dapat diklasifikasikan menjadi self-

propelled type dan mount type tergantung pada daya yang dipasok. Untuk panen,

self-propelled dan mount type banyak digunakan. Self-propelled type digerakkan

oleh mesin dan dioperasikan oleh satu orang, sedangkan mount type

memanfaatkan kekuatan traktor sebagai penggeraknya. Self-propelled type

memiliki keuntungan sebagai berikut: (1) fleksibilitas yang lebih besar dan

kemampuan manuver yang lebih baik; (2) visibilitas dan kontrol yang lebih baik

oleh operator; (3) kecepatan mengangkut tinggi dan efisiensi yang lebih tinggi

dalam operasi. Ini adalah jenis yang paling banyak digunakan di dunia.

2. Head feed combine

Tipe head-feed dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian

malai dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan

dapat ditampung pada karung atau tangki penampungan sementara (hopper). Tipe

standard dikembangkan di Amerika dan Eropa, yang dipergunakan juga untuk

memanen gandum. Padi yang dipotong termasuk jeraminya, semua dimasukan

kebagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan

jeraminya ditebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine

Page 28: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

9

ini dioperasikan dengan cara dikendarai (Koga, 1988 dalam Hindiani, 2013).

Head feed combine dapat dilihat seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Combine harvester tipe head feed

Berdasarkan keadaan di lapangan, mesin combine harvester yang banyak

digunakan adalah jenis head feed, dimana dibedakan berdasarkan combine

harvester mini dan combine harvester besar. Perbedaan yang lebih lanjut

dijelaskan sebagai berikut:

a. Combine Harvester Mini

Gambar 2. Mesin combine harvester mini (www.e-katalog.lkpp.go.id)

Page 29: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

10

Dimensi (mm) P 3650 ; L 1650 ; T 1820

Berat (kg) 827 Lebar pemotongan aktual (mm) 1212

Kekuatan mesin (HP) 11 Kecepatan kerja (km/jam) 2,2

Kapasitas kerja (ha/jam) ± 0,1-0,2

Bahan bakar Solar Kapasitas tanki BBM (liter) 11

b. Combine Harvester Besar

Gambar 3. Mesin combine harvester besar (www.e-katalog.lkpp.go.id)

Dimensi (mm) P 5130 ; L 2880 ; T 2600

Berat (kg) 2870 Lebar pemotongan aktual (mm) 1960

Kekuatan mesin (HP) 88 Kecepatan kerja (km/jam) 3,91

Kapasitas kerja (ha/jam) ± 0,3-0,5

Bahan bakar Solar Kapasitas tanki BBM (liter) 70

2.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Combine Harvester

Menurut Murti (2017), keuntungan penggunaan combine harvester adalah

mengurangi biaya pemanenan dan perontokan, kebutuhan tenaga berkurang, dan

lebih cepat dalam pemanenan jika dibandingkan dengan panen secara manual.

Page 30: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

11

Dalam segi operasional pemanfaatannya, pemilik mesin combine harvester

memiliki manfaat ganda dari mesin yang dimilikinya. Selain memperoleh

keuntungan dari pemanfaatan mesin dalam pemanenan, sebagian besar pemilik

mesin menyewakan mesin untuk petani lain yang memerlukan mesin dalam

memanen padi. Sedangkan kelemahan dari combine harvester adalah sulit bekerja

pada lahan dengan kedalaman lumpur 20 cm atau lebih, kurang berfungsi efektif

pada lahan dengan kemiringan tinggi, dan juga membutuhkan investasi yang

relatif besar dengan harga mesin ±200-400 juta rupiah untuk pembelian satu

mesin combine harvester (Iswari, 2012).

2.3. Analisis Biaya

Analisis biaya adalah suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan

biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan

akan mempengaruhi laba perusahaan. Analisis ini merupakan instrumen yang

lazim dipakai untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen

untuk pengambilan keputusan, misal dalam menetapkan harga jual produk dan

proses informasi biaya yang akan direncanakan.

Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah

banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi yang jumlah totalnya

tetap pada volume kegiatan tertentu. Komponen biaya tetap meliputi biaya

penyusutan, biaya bunga modal, dan biaya garasi. Biaya jenis ini selamanya sama

atau tidak berubah dalam hubungannya dengan jumlah satuan yang diproduksi.

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada saat alat/mesin beroperasi

yang besarnya tergantung dari jumlah jam kerjanya. Komponen biaya tidak tetap

Page 31: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

12

meliputi biaya bahan bakar, biaya pelumas, biaya perbaikan dan pemeliharaan,

dan biaya operator (Iqbal, 2012).

2.3.1. Analisis Biaya Operasional Alat dan Mesin Pertanian

Perhitungan biaya untuk mesin dan alat di bidang pertanian dan bidang industri

dikenal 2 komponen biaya, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap

(variable cost).

2.3.1.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Menurut Yeni dan Dewi (2014), biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak

tergantung dari sistem pemakaian alat mesin tersebut. Biaya tetap per jam tidak

berubah dengan perubahan jam kerja tiap tahun dari pemakaian alat dan mesin

tersebut. Dengan begitu biaya ini tetap dihitung sebagai pengeluaran walaupun

alat dan mesin tersebut tidak dipergunakan. Unsur–unsur biaya tetap terdiri dari:

1. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan terdiri dari desain dan perkiraan umur pemakaian pada mesin

atau alat. Penyusutan didefinisikan sebagai penurunan dari nilai modal suatu

mesin atau alat akibat berkurangnya umur pemakaian (waktu). Biaya penyusutan

merupakan biaya yang terbesar tiap jamnya dan juga merupakan ukuran nilai

suatu mesin atau alat selama waktu berjalan berdasarkan perkembangan teknologi,

umur ekonomis, dan umur pelayanan (Aprilliana, 2018).

Beberapa metode diperhitungkan biaya penyusutan :

a. Metode garis lurus (stright line method)

Page 32: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

13

b. Metode penjumlahan angka tahun (sum of the year digits method)

c. Metode keseimbangan menurun berganda (double declining balance method)

d. Metode Sinking Fund.

Perhitungan biaya penyusutan pada penelitian ini menggunakan metode garis

lurus, karena metode garis lurus merupakan metode yang umum digunakan dan

mudah. Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun

nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan hasil/output yang diproduksi

(Setiawan, 2001).

Menurut Baridwan (2008) Metode garis lurus adalah metode depresiasi yang

paling sederhana dan banyak digunakan. Dengan menggunakan cara ini, beban

depresiasi tiap periode jumlahnya sama, kecuali jika terdapat penyusutan-

penyesuaian. Depresiasi dihitung tiap tahun dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Yeni dan Dewi, 2014).

HP = Crf x (P – S) ……………………………………………….…… (1)

Crf =

………....…………………………………….…… (2)

Keterangan :

HP = biaya penyusustan (Rp/tahun)

P = harga Pembelian (Rp)

S = nilai residu (nilai sisa dipakai 10% dari harga pembelian)

n = taksiran umur ekonomis (tahun)

i = interst rate / tingkat Bunga pinjaman bank ( %/tahun )

Crf = faktor konversi pengembalian modal (capital recovery factor)

Page 33: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

14

2. Biaya Bunga Modal

Bunga modal bagi suatu alat mesin pertanian merupakan biaya yang masuk akal

karena uang yang dibelanjakan guna membeli sebuah mesin tak dapat lagi

digunakan untuk usaha produktif lainnya. Suku bunga yang dipergunakan

hendaklah mencerminkan suku bunga yang berlaku saat itu. Menurut Zainuddin

dkk (2016), persamaan yang digunakan dalam perhitungan biaya ini adalah :

Ai =

………....…………………………………….…… (3)

Keterangan :

Ai = annual interest / bunga modal (Rp/tahun)

P = harga pembelian (Rp)

i = interst rate / tingkat bunga pinjaman bank ( %/tahun )

n = taksiran umur ekonomis (tahun)

3. Biaya Gudang

Biaya gudang dihitung sebagai akibat adanya gudang/garasi pada alat/mesin.

Dengan adanya gudang maka akan mengakibatkan perbaikan yang mudah dan

aman, pemeliharaan yang teratur dan baik serta dapat mengurangi kerusakan

mesin/alat yang dapat mencegah berkurangnya umur ekonomis mesin. Menurut

Pramudya (2001), besarnya biaya gudang diperkirakan sebesar 1% dari harga

awal per tahun.

BG = 1% x P ………....…………………………………….…… (4)

Keterangan :

Page 34: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

15

BG = biaya gudang (Rp/tahun)

P = harga pembelian (Rp)

2.3.1.2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya operasional yang dikeluarkan untuk

berbagai keperluan yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi alat mesin.

Biaya operasional ini baru ada bila alat mesin dioperasionalkan dan besarnya pun

berbeda– beda tergantung jam operasional, jenis pekerjaan serta usia penggunaan

alat mesin tersebut, yang terdiri dari biaya bahan bakar, biaya pelumas, biaya

perbaikan dan pemeliharaan, biaya operator dan biaya ban (Yeni dan Dewi, 2014).

1. Biaya bahan bakar

Biaya bahan bakar adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar

(solar atau bensin) yang dibutuhkan sebagai sumber penggerak motor bakar pada

kondisi kerja per jam. Harga yang digunakan disesuaikan dengan harga di daerah

setempat. Menurut Yeni dan Dewi (2014), persamaan yang digunakan untuk

mengetahui besarnya biaya bahan bakar adalah sebagai berikut :

Bbb = vp x hbb x K ...………....…………………………………….…… (5)

Keterangan :

Bbb = biaya bahan bakar (Rp/jam)

vp = konsumsi bahan bakar (liter/ha)

hbb = harga bahan bakar (Rp/liter)

K = kapasitas kerja (ha/jam)

Page 35: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

16

2. Biaya pelumas

Pelumasan dilakukan untuk memberikan kondisi kerja yang lebih baik lagi bagi

alsintan. Minyak pelumas untuk combine harvester meliputi oli mesin, oli gardan,

dan oli hidrolik. Biaya pelumasan ditentukan berdasarkan banyaknya penggantian

oli pada suatu mesin pada setiap periode tertentu dan harga satuan oli yang

digunakan. Menurut Zainuddin dkk (2016), persamaan yang digunakan adalah :

BP = Ktp/ jam x hp .......……....…………………………………….…… (6)

Keterangan :

BP = biaya pelumas (Rp/jam)

Ktp = kapasitas tangki pelumas (liter)

jam = umur penggantian oli (jam)

hp = harga pelumas (Rp/liter)

3. Biaya perbaikan dan pemeliharaan

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam rupiah per tahun. Besarnya biaya ini

tergantung pada tingkat pemakaian serta kerusakan yang terjadi atau dengan kata

lain besarnya biaya pemeliharaan bervariasi setiap bulannya. Menurut Pramudya

(2001), besarnya biaya perbaikan dan pemeliharaan untuk mesin-mesin pengolah

hasil pertanian beserta mesin penggeraknya diperkirakan sebesar 5% dari harga

pembelian per tahunnya.

Bpp = P x 5% …...……....…………………………………….…… (7)

Keterangan :

Page 36: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

17

Bpp = biaya perbaikan dan pemeliharaan (Rp/tahun)

P = harga Pembelian (Rp)

4. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang digunakan untuk mengupah seseorang

dalam suatu pekerjaan. Tenaga kerja yang dipekerjakan disini terdiri dari operator

dan helper. Dasar penentuan biaya tenaga kerja tergantung pada kondisi setempat,

biasanya dinyatakan dalam Rp/hari, Rp/ha atau Rp/jam. Tenaga kerja yang digaji

bulanan dapat dikonversikan dalam upah Rp/jam dengan menghitung jumlah jam

kerjanya selama setahun. Menurut Yeni dan Dewi (2014), persamaan yang

digunakan adalah :

Btk =

..………....…………………………………….…… (8)

Keterangan :

Btk = biaya tenaga kerja (Rp/jam)

Wt = jam kerja (jam/hari)

Uop = upah kerja orang per hari (Rp/hari)

Jo = jumlah tenaga kerja (orang)

5. Biaya ban

Biaya ban merupakan besarnya pengeluaran yang dikeluarkan untuk membeli ban

selama setahun. Harga yang digunakan berdasarkan harga di daerah setempat.

Menurut Assa dkk (2014), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 37: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

18

an n ban

ban .………....…………………………………….…… (9)

Keterangan :

Bban = Biaya ban (Rp/jam)

n = jumlah ban (ban)

H ban = harga ban (Rp/ban)

UP Ban = umur pakai ban (jam)

6. Biaya lain-lain

Yang dimaksud dengan biaya lain-lain adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk

membeli konsumsi dan mengganti suatu bagian atau suku cadang yang

memerlukan suatu penggantian relatif sering karena pemakaian.

2.3.1.3. Biaya Total

Biaya total pada pengoperasiaan alat yaitu keselurahan aspek penggabungan

biaya, baik biaya tetap maupun biaya tidak tetap, biaya ini merupakan

penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap yang dihitung dalam satuan

(Rp/jam), biaya total mesin pertanian dapat dihitung dengan menggunakan rumus

(Iqbal, 2012).

B = BT + BTT ….……....…………………………………….…… (10)

Keterangan :

B = biaya total (Rp/tahun)

BT = biaya tetap (Rp/tahun)

BTT = biaya tidak tetap (Rp/tahun)

Page 38: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

19

2.3.1.4. Biaya Pokok

Biaya pokok adalah total biaya yang dikeluarkan dalam pengoperasian alat mesin

pertanian per hektar lahan yang dikerjakan. Biaya pokok dapat dihitung setelah

seluruh komponen biaya tetap dan tak tetap diketahui. Menurut Butar dkk (2015),

rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya biaya pokok adalah sebagai

berikut :

*

t + ……....…………………………………….…… (11)

Keterangan :

BP = biaya pokok (Rp/ha)

BT = fix cost / biaya tetap (Rp/tahun)

BTT = variabel cost / biaya tidak tetap (Rp/jam)

Wt = jam kerja per tahun (jam/tahun)

K = kapasitas kerja (jam/ha)

2.3.2. Analisis Titik Impas (break even point)

Menurut Pujawan (2004), Break even point adalah suatu titik jumlah produksi

atau penjualan yang harus dilakukan agar biaya yang dikeluarkan dapat tertutupi

kembali atau nilai dimana profit yang diterima adalah nol. Analisis titik impas

digunakan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapakah suatu mesin yang

digunakan dapat menghasilkan keuntungan. Selain itu, analisa ini juga dapat

dimanfaatkan untuk mengetahui kaitan antara volume produksi, harga jual, biaya

produksi serta keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh pada suatu tingkatan

produksi tertentu.

Page 39: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

20

Pada penentuan atau analisa titik impas alat mesin panen Combine, dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan (Kusuma dan mayasati, 2014).

BEP =

(

)

.………....…………………………………….…… (12)

Keterangan :

BEP = titik impas (Ha/tahun)

BT = biaya tetap (Rp/tahun)

REV = harga sewa (Rp/ha)

K = kapasitas kerja (ha/tahun)

BTT = biaya tidak tetap (Rp/tahun)

2.3.3. Arus kas

Dalam perhitungan analisis kelayakan secara ekonomi, pada tahap awal perlu

melalui langkah perhitungan yang sama, yaitu penyusunan arus kas pada setiap

tahun selama umur proyek, baik untuk arus biaya maupun manfaat. Dari arus kas

ini kemudian dapat dihitung nilai sekarang (present value).

2.3.4. Analisis Kelayakan

Kelayakan penggunaan alat dapat ditentukan dengan metode NPV (Net Present

Value), Benefit Cost ratio dan IRR (Internal Rate of Return).

2.3.4.1 Net present value (NPV)

Menurut Pramudya (2001), Net Present Value (NPV) adalah jumlah selisih antara

nilai terkini dari pemasukan (Benefit) dan nilai terkini dari pengeluaran (Cost).

Page 40: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

21

Analisis NPV digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan mesin pemanen

padi tersebut layak atau tidak. Menurut Murti dkk (2017), NPV dihitung

berdasarkan selisih antara benefit dengan biaya (cost) ditambah dengan investasi,

yang dihitung melalui rumus :

…………....………………………………….…… (13

Keterangan :

NPV = net present value

Bt = benefit (penerimaan) bersih tahun t

Ct = cost (biaya) pada tahun t

i = tingkat suku bunga (%)

n = Umur ekonomis mesin combine harvester (tahun)

t = tahun (1, 2, 3 dst)

Kriteria pengambilan keputusan:

1) Jika NPV > 0, maka usaha persewaan mesin combine harvester layak

diusahakan

2) Jika NPV = 0, maka usaha persewaan mesin combine harvester dalam

keadaan titik impas (BEP)

3) Jika NPV < 0, maka usaha persewaan mesin combine harvester tidak layak

untuk diusahakan

Page 41: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

22

2.3.4.2. Benefit / Cost Ratio (B/C Ratio)

Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) adalah perbandingan antara nilai terkini dari

pemasukan (Benefit) dan nilai terkini dari pengeluaran (Cost) yang digunakan

untuk mengetahui apakah penggunaan mesin layak atau tidak. Metode

perhitungan B/C Ratio menggunakan Gross Benefit /Cost Ratio (Gross B/C

Ratio). Menurut Subagiyo (2016), Gross Benefit Cost Ratio digunakan untuk

melihat perbandingan antara nilai penerimaan kotor dengan nilai biaya tunai, yang

dihitung dengan berdasarkan rumus :

Gross B/C = ∑

…………....……………………………….. (14)

Keterangan :

Gross B/C = gross benefit cost ratio

Bt = benefit (penerimaan)

Ct = cost (biaya) pada

i = tingkat suku bunga (%)

n = Umur ekonomis mesin combine harvester (tahun)

t = tahun (1, 2, 3 dst)

Kriteria pengambilan keputusan:

1) Jika Gross /C ≥ 1, maka usaha persewaan mesin combine harvester layak

diusahakan.

2) Jika Gross B/C < 1, maka usaha persewaan mesin combine harvester tidak

layak diusahakan.

Page 42: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

23

2.3.4.3. Internal Rate Of Return (IRR)

Menurut Pramudya (2001) , untuk memperoleh nilai Internal Rate Of Return

(IRR) merupakan tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu

usaha, yang nilainya dinyatakan dalam persen per tahun. Suatu usaha yang layak

dilaksanakan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari nilai Discount

Rate. Internal Rate of Return (IRR) merupakan suatu tingkat bunga yang

menunjukkan NPV sama dengan jumlah seluruh investasi atau dengan kata lain

tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV sama nilainya dengan nol. Nilai IRR

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Murti dkk, 2017) :

IRR = + *

+ ) .………………………………….... (15)

Keterangan :

IRR = internal rate of return

NPV+

= NPV positif

NPV-

= NPV negatif

i+

= tingkat suku bunga pada NPV positif

i-

= tingkat suku bunga pada NPV negatif

Kriteria pengambilan keputusan:

1. Jika IRR > tingkat suku bunga, maka usaha persewaan mesin combine

harvester layak untuk diusahakan.

2. Jika IRR = tingkat suku bunga, maka usaha persewaan mesin combine

harvester dalam keadaan impas.

Page 43: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

24

3. Jika IRR < tingkat suku bunga, maka usaha persewaan mesin combine

harvester tidak layak untuk diusahakan.

2.3.4.4. Payback Period (PP)

Menurut Prihastono dan Hayati (2015) Payback period adalah periode yang

diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi. Payback period

digunakan untuk mengukur seberapa cepat waktu yang diperlukan agar dana yang

tertanam dalam suatu investasi dapat kembali seluruhnya. Satuan yang digunakan

adalah satuan waktu yaitu tahun. Suatu proyek dikatakan layak jika pengembalian

(PP) lebih pendek dari umur ekonomis proyek dan proyek tidak layak jika

pengembalian (PP) lebih lama dari umur ekonomis proyek (Murti, 2017).

Payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah

investasi dengan benefit tiap tahunnya. Menurut Erlina (2006), persamaan Payback

period dapat dilihat sebagai berikut :

PP =

….....…....…………………………………….…… (16)

Keterangan :

PP = Payback period

P

= Harga pembelian alat (Rp)

= Pendapatan per tahun (Rp/tahun)

2.4. Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan dengan analisis

ekonomi mesin Combine Harvester antara lain: Uji Kinerja Dan Analisis Biaya

Page 44: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

25

Trencher Bertenaga Traktor Roda Empat Untuk Pembuatan Parit pada Tanah

Padas di PT. PerkebunanNusantara X Jember yang ditulis oleh Septia dkk (2016),

Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor Roda 4 Model AT 6504 dengan Bajak

Piring (Disk Plow) pada Pengolahan Tanah ditulis oleh Murti dkk (2016),

Analisis Ekonomi Penggunaan Combine Harvester Tipe Crown CCH 2000 Star

ditulis oleh Zainuddin dkk (2016), Analisis Keberlanjutan Pemanfaatan Mesin

Pemanen Padi (Combine Harvester) di Kabupaten Lamongan Jawa Timur ditulis

oleh Sumarlan dkk (2017), Analisis Kelayakan Finansial Unit Usaha Mesin

Pemanen Padi (Combine Harvester) di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten

Lampung Tengah ditulis oleh Murti dkk (2017), Uji Kinerja dan Analisis

Penggunaan Head Feed Combine Harvester (YANMAR CA 85M) pada Sawah

Tradisional ditulis oleh Wardhana (1998), dan Analisis Sistem Unit Pelayanan

Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan ditulis

oleh Yeni dan Dewi (2014).

Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena masih sedikit peneliti yang meneliti

mengenai analisis ekonomi mesin pemanen padi Combine Harvester. Selain itu,

jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan maka

penelitian ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Secara mendasar,

perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu adanya perbedaan

antara analisis yang dilakukan, latar belakang, mesin, lokasi penelitian, dan tujuan

penelitian. Secara lebih terperinci, berikut ini merupakan persamaan dan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu :

1. Kajian utama yang digunakan pada penelitian ini terfokus pada mesin

Page 45: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

26

pemanen padi combine harvester, sedangkan di penelitian terdahulu

tidak hanya meneliti mesin combine harvester, tetapi juga diteliti penggunaan

mesin pertanian yang lain seperti mesin traktor, pengering padi (dryer),

perontok padi (thresher), dan pemanen padi (reaper).

2. Kajian utama yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin pemanen padi

combine harvester sama dengan penelitian mesin pemanen padi combine

harvester yang menjadi rujukan pada penelitian Wardhana (1998), sedangkan

perbedaannya adalah pada penelitian Wardhana (1998) meneliti uji kinerja dan

juga menganalisis kelayakan finansial mesin combine harvester. Selain itu

lahan yang digunakan pada penelitian Wardhana (1998) yaitu lahan tradisional

yang memiliki petakan sawah yang kecil.

3. Ada beberapa persamaan antara penelitian ini dengan 8 penelitian terdahulu

yang menjadi rujukan antara lain alat analisis dan beberapa variabel yang

digunakan tetapi tidak ada yang sama persis dengan penelitian ini karena

penelitian ini tidak hanya menganalisis biaya operasional mesin tetapi juga

menganalisis kelayakan finansial mesin pemanen padi (combine harvester)

sedangkan penelitian terdahulu yang menjadi rujukan kurang menekankan dan

bahkan kurang lengkap dalam analisis kelayakan finansial.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini memiliki keunggulan karena

terdapat alat analisis dan variabel-variabel yang berbeda dengan penelitian

terdahulu. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan

rujukan oleh penulis untuk menyelesaikan tulisan ini:

Page 46: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

27

a. Penelitian Septia dkk (2016) dalam jurnal mengenai Uji Kinerja Dan Analisis

Biaya Trencher Bertenaga Traktor Roda Empat Untuk Pembuatan Parit pada

Tanah Padas di PT. Perkebunan Nusantara X Jember didapatkan bahwa

kecepatan trencher tanpa beban dan dengan beban yaitu 0,27 m/s dan 0,07 m/s.

Kapasitas kerja dengan beban dan tanpa beban secara urut yaitu 0,43 Ha/ jam

dan 0,10 Ha/ jam dengan nilai efisiensi total pada pembuatan parit

menggunakan trencher yaitu sebesar 64,1%. Sedangkan biaya yang dibutukan

untuk membuat parit pada lahan 35 Ha menggunakan trencher yaitu sebesar

Rp. 98.734.800 dan secara manual Rp. 245.000.000. Sehingga pembuatan parit

menggunakan trencher dianggap lebih murah dibandingkan dengan manual.

b. Penelitian Murti dkk (2016) dalam prosiding mengenai Uji Kinerja dan

Analisis Biaya Traktor Roda 4 Model AT 6504 dengan Bajak Piring (Disk

Plow) pada Pengolahan Tanah bertujuan untuk mengetahui efisiensi kerja dan

biaya operasional traktor roda 4 dalam mengolah tanah dengan menggunakan

bajak piring (disk plow) pada lahan perkebunan (lahan kering). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kemampuan kerja traktor roda 4 menggunakan bajak

piring (disk plow) dapat mengolah lahan kering seluas 0,02 ha dengan waktu

0,15 jam dengan kecepatan rata-rata 0,53 m/s atau 0,191 km/jam. Pada

pengujian kinerja traktor juga diperoleh Kapasitas Lapang Efektif (KLE) 0,138

ha/jam dan Kapasitas lapang Teoritis (KLT) 0,191 km/jam dengan efisiensi

kerja adalah 68%. Analisis biaya yang didapatkan adalah Rp 31.458.125,-

/tahun untuk biaya tetap dan Rp 5.493.450,-/ha untuk biaya tidak tetap.

c. Penelitian Zainuddin dkk (2016) dalam jurnal mengenai Analisis Ekonomi

Penggunaan Combine Harvester Tipe Crown CCH 2000 Star bertujuan dapat

Page 47: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

28

mengetehui kapasitas panen dan upah pendapatan pada mesin panen combine

harvester serta analisis dari aspek ekonomi alat untuk mengetahui kelayakan

usaha serta aspek-aspek biaya pengoperasian alat pada lahan. Pada pengujian

kinerja combine harvester diperoleh Kapasitas Lapang Efektif (KLE) rata-rata

0,517 ha/jam dan Kapasitas lapang Teoritis (KLT) rata-rata 1,007 ha/jam

dengan efisiensi kerja adalah 47%. Hasil analisis ekonomi untuk kelayakan

yang dilakukan pada mesin didapatkan nilai BEP sebesar 71,6 ha/tahun, nilai

NPV sebesar Rp 352.750.407, Nilai B/C ratio sebesar 1,77, dan nilai IRR

sebesar 35,44%.

d. Penelitian Sumarlan dkk (2017) dalam prosiding mengenai Analisis

Keberlanjutan Pemanfaatan Mesin Pemanen Padi (Combine Harvester) di

Kabupaten Lamongan Jawa Timur dilakukan pada lima Kelompok Tani, yaitu

kelompok tani Trubus Subur; Mekar Jaya; Kepodang; Karya Raharja dan

Sekarsari II. Hasil pengamatan yang didapatkan adalah pada Kelompok Tani

Trubus Subur, untuk biaya operasi mesin pemanen tersebut adalah Rp

253.385/jam, R/C 1.184 dan PP 3,9 tahun, untuk Kelompok Tani Karya

Raharja berturut – turut Rp 363.409/jam, R/C 1.100, PP 5 tahun, untuk

Kelompok Tani Mekar Jaya Rp 256.147/jam, R/C 1.171, PP 4,2 tahun.

Kelompok Tani Sekar Sari II Rp 364.783/jam, R/C 1.097, PP 5,25 tahun dan

untuk Kelompok Tani Kepondang Rp 326.090/jam, R/C 1.227, PP 2,5 tahun.

Dari sisi kelayakan ekonomi bisnis dan usaha, penggunaan mesin pemanen

padi berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa 3 kelompok tani

yaitu Tani Trubus Subur, Mekar Jaya dan Kepodang layak dan dapat

berkelanjutan usahanya.

Page 48: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

29

e. Penelitian Murti dkk (2017) dalam jurnal mengenai Analisis Kelayakan

Finansial Unit Usaha Mesin Pemanen Padi (Combine Harvester) di Kecamatan

Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah dilakukan pada tiga jenis

combine harvester yang berbeda tahun investasinya, yaitu tahun 2013, 2014,

dan 2015. Hasil yang didapat untuk nilai NPV secara urut adalah sebesar

Rp.779.027.757,73; Rp. 638.765.707,48; dan Rp. 417.306.800,57. Nilai IRR

secara urut sebesar 77,40%; 70,55%; dan 67,29%. Nilai Gross B/C secara urut

sebesar 1,39; 1,35; dan 1,30. Nilai PP yang didapat secara urut sebesar 2,18;

2,24; dan 2,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis unit usaha mesin

combine harvester layak diusahakan karena semua nilai kriteria investasi (Net

Present Value, Internal Rate of Return, Gross B/C , dan Payback Period) layak

secara finansial.

f. Penelitian Wardhana (1998) mengenai Uji Kinerja dan Analisis Penggunaan

Head-feed Combine Harvester ( YANMAR CA 85M) pada sawah tradisional

didapatkan bahwa susut panen dengan mesin ini adalah sebesar 6,69% , lebih

kecil dibandingkan panen dengan sabit yaitu sebesar 11,61%. Berdasarkan titik

impas yaitu 54,70 ha/tahun pada kapasitas panen 22,9 jam/ha, mesin panen

sesuai digunakan pada areal persawahan yang luas. Pada perhitungan analisis

kelayakan dengan jumlah jam kerja 540 hari/tahun didapatkan nilai NPV -

38.698.423,00 dan B/C ratio 0,41. Hal ini menunjukkan pemakaian mesin

panen belum layak digunakan untuk sawah tradisional.

g. Penelitian Yeni dan Dewi (2014) dalam jurnal mengenai Analisis Sistem Unit

Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten

Pelalawan bertujuan untuk menganalisis penggunaan peralatan mesin pertanian

Page 49: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

30

(Alsintan) yang dikelola oleh Kelompok UPJA dan dampaknya terhadap

pengembangan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pelalawan. Analisis usaha

alsintan menunjukkan bahwa Payback Period masing–masing alat mesin

pertanian adalah alat perontok padi 1,1 tahun, alat mesin pemanenan 2,1 tahun,

dan alat pengering 1,5 tahun. Jasa usaha alat mesin pertanian layak untuk

dikembangkan secara luas. Dampak pengembangan UPJA terlihat pada

peningkatan kesempatan kerja, efisiensi pengolahan tanah, penanganan pasca

panen dan percepatan alih teknologi. Masalah Pengembangan UPJA adalah

sumber daya manusia dan sumber daya modal yang masih lemah, lokasi yang

jauh dari pusat kota, pola tanam di wilayah kajian umumnya masih satu kali

setahun.

2.5. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

Secara geografi, Kecamatan Sragi merupakan daerah tropis seperti daerah lain di

Indonesia. Dan sebagian besar Penduduk Kecamatan Sragi berpenghasilan dari

pertanian tanaman padi sawah. Pusat pemerintahan (ibukota) Kecamatan Sragi

terletak di Desa Kuala Sekampung dengan batas-batas wilayah adalah sebagai

berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec. Pasir Sakti Kab. Lampung Timur

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Laut Jawa

Sebelah Timut : berbatasan dengan Kec. Ketapang

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kec. Palas

Page 50: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

31

Pada tahun 2016, Kecamatan Sragi merupakan wilayah di Kabupaten Lampung

Selatan yang mempunyai luas areal tanaman padi dengan total 6.086 hektar

dengan jumlah produksi padi 33.119 ton ( BPS Lampung Selatan, 2017). Sekitar

52,93% penduduk di Kecamatan Sragi bermata pencaharian di bidang pertanian.

Hal ini menunjukkan bahwa pertanian merupakan mata pencaharian utama

penduduk Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

Page 51: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Lokasi

penelitian dipilih dengan cara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

Kecamatan Sragi merupakan daerah potensial untuk meningkatkan produksi padi

karena lahan usahatani padi yang luas dan keadaan geografis lahan padi sawah

yang datar sehingga penggunaan mesin pemanen padi combine harvester

berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-

September 2018.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Combine Harvester merek

MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic, meteran, stopwach, dan laptop untuk

mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel 2007. Bahan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah borang kuesioner yang berisi rincian data

dan biaya yang dikeluarkan selama proses pemanenan padi (Lampiran 4).

Page 52: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

33

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan

menggunakan metode survei. Metode survei merupakan metode yang

menggunakan perlakuan dalam pengumpulan data (kuesioner, wawancara, dan

sebagainya) kemudian semua data yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan

dianalisis. Data yang diperlukan dalam metode survei ini adalah data primer dan

data sekunder yang dapat dilihat pada Tabel 1. Pada metode survei diambil sampel

responden dari populasi yang dianggap bisa mewakili populasi tersebut. Teknik

pengambilan sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

snowball sampling.

Menurut Nurdiani (2014), teknik snowball sampling adalah suatu teknik yang

multitahapan, didasarkan pada analogi bola salju, yang dimulai dengan bola salju

yang kecil kemudian membesar secara bertahap karena ada penambahan salju

ketika digulingkan dalam hamparan salju. Pada penelitian ini dimulai dengan

menggunakan satu orang responden yang memahami benar tentang combine

harvester karena pengalamannya yang sudah bertahun-tahun dalam hal usaha

penyewaan combine harvester, kemudian meluas berdasarkan hubungan-

hubungan terhadap responden, yang mana responden ini akan menunjukkan siapa

yang dirasa bisa menjadi responden selanjutnya untuk memberikan informasinya

terkait penggunaan combine harvester khususnya combine harvester merek

MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic.

Page 53: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

34

3.4. Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam melakukan analisis ekonomi ini diperoleh dari

data primer, data sekunder dan data pengukuran, hal ini dilakukan untuk

mendapatkan hasil yang akurat. Data-data yang diperlukan dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Data yang diperlukan

No. Data Primer Data Sekunder Data Pengukuran

1 Harga pembelian mesin Suku bunga Kapasitas kerja

2 Umur ekonomis Kapasitas tangki bahan bakar Konsumsi bahan bakar

3 Jumlah tenaga kerja Luas area panen

4 Upah tenaga kerja Jumlah produksi

5 Kapasitas kerja mesin SPBU

6 Hari kerja mesin

7 Jam kerja efektif

8 Upah penyewaan

9 Kapasitas tangki bahan

bakar

10 Konsumsi bahan bakar

11 Harga bahan bakar

12 Kapasitas tangki pelumas

13 Harga pelumas

14 Harga suku cadang

15 Harga ban

Data primer diperoleh dari mewawancarai secara langsung pemilik, operator dan

teknisi di desa tempat pelaksanaan penelitian menggunakan daftar pertanyaan

(kuesioner) sebagai alat bantu pengumpulan data. Data sekunder diperoleh dari

studi literatur, laporan-laporan, artikel dan pustaka lainnya yang berhubungan

dengan penelitian ini, serta lembaga atau instansi-instansi yang terkait dalam

penelitian ini, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), katalog alsintan dan lain-lain

yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan data pengukuran

diperoleh dari pengamatan/pengukuran langsung di lapangan. Data-data yang

Page 54: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

35

diperlukan diisi kedalam borang isian sesuai dengan data dan rincian biaya yang

telah dikeluarkan.

3.5. Analisis Data

Data-data yang diperoleh digunakan untuk menentukan biaya tetap (fix cost),

biaya tidak tetap (variable cost), biaya total, biaya pokok, pendapatan, break event

point (BEP), net present value (NPV), benefit-cost ratio (B/C Ratio), internal rate

of return (IRR) dan payback periode (PP). Keseluruhan perhitungan dari analisis

tersebut dianalisis menggunakan spreadsheet excel. Harga-harga yang digunakan

adalah harga yang berlaku pada saat pengujian dan pengolahan data, yaitu antara

bulan Mei sampai Juni 2018. Hasil analisis data dapat digunakan prediksi atau

simulasi biaya penggunaan combine harvester di Lampung Selatan.

Page 55: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

bahwa usaha persewaan mesin pemanen padi combine harvester merek MAXXI

tipe NDR-85 Turbo Matic di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan secara finansial

layak dilaksanakan dimana kriteria kelayakan mesin yang diperoleh dapat dilihat

sebagai berikut :

1. Nilai Net Present Value (NPV) mesin pemanen padi combine harvester

merek MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic sebesar Rp. 416.461.105,45.

2. Nilai B/C Ratio mesin pemanen padi combine harvester merek MAXXI tipe

NDR-85 Turbo Matic sebesar 1,27.

3. Nilai Internal Rate of Return (IRR) mesin pemanen padi combine harvester

merek MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic sebesar 47,06%.

4. Nilai Payback Period mesin pemanen padi combine harvester merek

MAXXI tipe NDR-85 Turbo Matic sebesar 1,82 tahun.

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti lain, disarankan agar dapat membahas lebih lanjut mengenai

Page 56: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

DAFTAR PUSTAKA

Adiratma, R. E. 2004. Stop Tanaman Padi. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Andoko, A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. PT. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Aprilliana, N. 2018. Analisis Ekonomi Mesin Pemotong Pelepah Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis Jacq) Merek Etani. (Skripsi). Fakultas Pertanian.

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Assa, G.A., R. Rantung, R. Molenaar, dan D. Ludong. 2014. Uji Teknis Traktor

Kubota Tipe M9540 pada Pengolahan Lahan Kering di Kelurahan Wailan,

Kota Tomohon. Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian. 5(4): 99-110.

Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Padi Menurut Provinsi (ton), 1993-2015.

https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/09/865/produksi-padi-

menurut-provinsi-ton-1993-2015.html. Diakses pada 01 April 2018.

Badan Pusat Statistik. 2017. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan Di

Kecamatan Sragi, 2012-2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung

Selatan. Lampung.

Baridwan, Z. 2008. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi

Kelima. BPPE. Yogyakarta.

Barokah, N. I. 2001. Uji Kinerja dan Losses Combine Harvester Type CA 85 ML.

(Skripsi). Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB.

Bogor.

Butar, I.Y.B., L.A. Harahap, dan S.B. Daulay. 2015. Efisiensi Lapang dan Biaya

Produksi Beberapa Alat Pengolahan Tanah Sawah di Kecamatan Pangkalan

Susu Kabupaten Langkat. J.Rekayasa Pangan dan Pertanian. 3(3): 382-

388.

BRI. 2018. Prime Lending Rate. https://bri.co.id/web/guest/suku-bunga-kredit.

Diakses pada 10 Juni 2018.

Page 57: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

56

Chiaranaikul, K. 2009. The Training Course on Post - Harvest Technologies on

Grain : Combine Harvester. Agriculture Engineering Research Institute.

Department of Agriculture. Chatuchak, Bangkok.

Erlina. 2006. Analisis perancangan agroindustri berbasis karet. Jurnal Bisnis dan

Manajemen. 3(1):73-92.

Herawati, W.D. 2012. Budidaya Padi. Javalitera. Yogyakarta.

Hindiani, L. 2013. Studi Kapasitas Kerja dan Susut Pemanenan Rice Combine

Harvester di Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat. (Skripsi). Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Iqbal. 2012. Kajian Alat dan Mesin Dalam Pengelolaan Serasa Tebu Pada

Perkebunan Tebu Lahan PG Takalar (Disertasi). Sekolah Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Iswari, K. 2012. Kesiapan Teknologi Panen dan Pascapanen Padi dalam Menekan

Kehilangan Hasil dan Meningkatkan Mutu Beras. Jurnal Litbang Pertanian.

31(2): 58-67.

Kusuma, P.T.W.W dan N.K.I. Mayasati. 2014. Analisa Kelayakan Finansial

Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung.

Agritech. 34(2): 194-202.

Mangunwidjaja, D dan I. Sailah. 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Maslaita, M., A. Rauf dan E. Purba. 2017. Respons Pertumbuhan dan Produksi

Beberapa Varietas Padi Gogo (Oriza Sativa L.) dengan Ketebalan Tanah

Mineral pada Lahan Gambut. Jurnal Pertanian Tropik. 4(1): 40-46.

Murti, H., W.A. Zakaria, dan D.A.H. Lestari. 2017. Analisis Kelayakan Finansial

Unit Usaha Mesin Pemanen Padi (Combine Harvester) di Kecamatan

Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. JIIA. 5(3): 219-227.

Murti, H. 2017. Analisis Kelayakan Finansial Unit Usaha Mesin Pemanen Padi

(Combine Harvester) di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung

Tengah. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Murti, U.Y., Iqbal, dan Daniel. 2016. Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor

Roda 4 Model AT 6504 dengan Bajak Piring (Disk Plow) pada Pengolahan

Tanah. Jurnal AgriTechno. 9(1): 63-69.

Nurdiani, N. 2014. Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan.

ComTech. 5(2): 1110-1118.

Pramudya, B. 2001. Ekonomi Teknik. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 58: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

57

Prasetiyo, Y.T. 2002. Budidaya Padi Sawah TOT (Tanpa Olah Tanah). Kanisius.

Yogyakarta.

Prihastono, E. dan E.N. Hayati. 2015. Analisis Kelayakan Investasi Mesin Untuk

Meningkatkan Kapasitas Produksi (Studi Kasus di CV Djarum Mulia

Embroidery Semarang). Dinamika Teknik. IX(2): 47-60.

Pujawan, I.N. 2004. Ekonomi Teknik. Penerbit Guna Widya. Surabaya.

Purwono dan H. Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Septia, Y., S. Soekarno, dan I.B. Suryaningrat. 2016. Uji Kinerja dan Analisis

Biaya Trencher Bertenaga Traktor Roda Empat Untuk Pembuatan Parit

Pada Tanah Padas di PT. Perkebunan Nusantara X Jember. Prosiding

Seminar Nasional APTA: 301-305. Jember, 26-27 Oktober 2016:

Universitas Jember.

Setiawan, J.S. 2001. Kajian Terhadap Beberapa Metode Penyusutan Dan

Pengaruhnya Terhadap Perhitungan Beban Pokok Penjualan (Cost of Good

Sold). Jurnal Akuntansi & Keuangan. 3(2): 157-173.

Subagiyo. 2016. Analisis Kelayakan Finansial Penggunaan Alsintan dalam Usaha

Tani Padi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Pertanian Agros. 18(1):

33-48.

Sumarlan, S.H., A.M. Achmad, dan F. Hariyanto. 2017. Analisis Keberlanjutan

Pemanfaatan Mesin Pemanen Padi (Combine Harvester) di Kabupaten

Lamongan Jawa Timur. Prosiding Seminar Nasional FKPT-TPI 2017: 328-

336. Kendari, 20-21 September 2017: Fakultas Teknologi dan Industri

Pertanian Universitas Halu Oleo.

Sumarno. 2006. Periodisasi Musim Tanam Padi Sebagai Landasan Manajemen

Produksi Beras Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Pangan. Bogor.

Syahri dan R.U. Somantri. 2016. Penggunaan varietas unggul tahan hama dan

penyakit mendukung peningkatan produksi padi nasional. Jurnal Litbang

Pertanian. 35(1): 25-36.

Utama, M.Z.H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marjinal Kiat Meningkatkan

Produksi Padi. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Wardani, S. K. 2016. Studi Komparatif Usahatani antara Sistem Tanam Padi Jajar

Legowo dan Sistem Tanam Padi Konvensional di Desa Sidoagung

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. (Skripsi). Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Page 59: ANALISIS EKONOMI MESIN PEMANEN PADI COMBINE …digilib.unila.ac.id/54821/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis ekonomi mesin pemanen padi combine harvester merek maxxi tipe

58

Wardhana, L.N. 1998. Uji Kinerja dan Analisis Penggunaan Head Feed Combine

Harvester (YANMAR CA 85M) pada Sawah Tradisional. (Skripsi).

Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yeni, F. dan N. Dewi. 2014. Analisis Sistem Unit Pelayanan Jasa Alsintan

(UPJA) di Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan. Jurnal

Dinamika Pertanian. XXIX (2): 169 -182.

Zainuddin, Mursalin, dan A. Waris. 2016. Analisis Ekonomi Penggunaan

Combine Harvester Tipe Crown CCH 2000 Star. Jurnal AgriTechno. 9(1):

36-43.