129
ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2015 2018 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun oleh : AZIZAH NIM. 11160860000023 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2015 – 2018

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun oleh :

AZIZAH

NIM. 11160860000023

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

ii

ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2015 – 2018

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh

AZIZAH

NIM. 111608600000023

Di Bawah Bimbingan

RR. Tini Anggraeni, S.T., M.Si.

NIDN. 2010088001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 3: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 13 Bulan Februari Tahun 2020 telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas Mahasiswi:

1. Nama : Azizah

2. NIM : 11160860000023

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Efisiensi Asuransi Syariah di Indonesia Periode 2015

– 2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswi

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap

Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Juli 2020

1. Dr. Nofrianto, M.Ag ( )

NIP. 197611112003121002 Penguji I

2. Ady Cahyadi, S.E., M.Si ( )

NIDN. 201503820 Penguji II

Page 4: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis Tanggal 9 Bulan Juli Tahun 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

Mahasiswi:

5. Nama : Azizah

6. NIM : 11160860000023

7. Jurusan : Ekonomi Syariah

8. Judul Skripsi : Analisis Efisiensi Asuransi Syariah di Indonesia Periode 2015

– 2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswi

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Juli 2020

3. Dr. Nofrianto, M.Ag ( )

NIP. 197611112003121002 Ketua

4. Nurul Ichsan, MA ( )

NIP. 197311282005011004 Penguji Ahli

5. RR. Tini Anggraeni, S.T., M.Si ( )

NIDN. 2010088001 Pembimbing I

Page 5: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Azizah

NIM : 11160860000023

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jika di kemudian hari terdapat tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, bahwa ternyata memang

ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk

dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juli 2020

Azizah

Page 6: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Azizah

Email : [email protected]

Alamat : Kp. Cayur RT/RW 004/001 Kel. Rancailat Kec.

Kresek Kab. Tangerang – Banten

II. PENDIDIKAN

SD Negeri 1 Rancailat (2004 – 2010)

MTs Negeri 4 Tangerang (2010 – 2013)

MA Negeri 4 Tangerang (2013 – 2016)

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Departemen Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa

Jurusan Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016)

2. Departemen Eksternal Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017)

3. Departemen Advokasi Forum Mahasiswa Bidikmisi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2017)

4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan Forum Mahasiswa

Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2018 – 2019)

5. Divisi Pengembangan Seni, Keahlian, dan Bahasa Mahad Al-Jamiah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017 – 2018)

6. Divisi Pengembangan Sumber Daya Insani KSEI Lingkar Studi

Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2018 – 2019)

7. Koordinator Bidang Administrasi, Akademik dan Kemahasantrian

Mahad Al-Jamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019 – 2020)

8. Sekretaris Umum KSEI Lingkar Studi Ekonomi Syariah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2019 – 2020)

Page 7: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

vii

ABSTRACT

The level of efficiency is a reflection of a company's performance. Therefore,

the measurement of efficiency can be an evaluation for a company in determining

decisions for improving its production. This study aims to estimate the level of

efficiency and productivity of islamic general insurance companies and islamic life

insurance companies in Indonesia. The methods used in this study are Data

Envelopment Analysis (DEA), Malmquist Productivity Index (MPI), and Kruskal-

Wallis test. The input variables used in estimating efficiency and productivity level are

total assets, claim expenses, and operating expenses. While the output variables used

are tabarru funds and operating income. The data processed is sourced from each

company's financial statements. The results found in this study are five of the seven

Islamic insurance companies operating efficiently during the study period. Meanwhile

two of the seven companies were declared productive during the study period. The

Kruskal-Wallis test discover that the efficiency and productivity level of general islamic

insurance and life islamic insurance have no significant difference.

Keyword: Efficiency, Productivity, DEA, MPI

Page 8: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

viii

ABSTRAK

Tingkat efisiensi merupakan cerminan dari kinerja sebuah perusahaan. Oleh

karena itu, pengukuran efisiensi dapat menjadi sebuah evaluasi bagi sebuah perusahaan

dalam menentukan keputusan dalam pengembangan produksinya. Penelitian ini

bertujuan untuk mengestimasi tingkat efisiensi dan tingkat produktivitas perusahaan

asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA),

Malmquist Productivity Index (MPI), dan uji beda Kruskal-Wallis. Adapun variabel

input yang digunakan dalam mengukur efisiensi dan produktivitas adalah total aset,

beban klaim, serta beban usaha. Sedangkan variabel output yang digunakan adalah

dana tabarru dan pendapatan usaha. Data yang diolah bersumber pada laporan

keuangan masing-masing perusahaan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini

adalah lima dari tujuh perusahaan asuransi syariah telah beroperasi efisien selama

periode penelitian. Sedangkan dua dari tujuh perusahaan dinyatakan produktif selama

periode penelitian. Pada uji beda, ditemukan bahwa tingkat efisiensi dan tingkat

produktivitas kategori perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa

syariah tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Kata Kunci : Efisiensi, Produktivitas, DEA, MPI

Page 9: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis limpahkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis mampu menuntaskan

skripsi ini dengan judul “Analisis Efisiensi Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

Periode 2015 – 2018”. Shalawat bersanding salam semoga senantiasa tercurah kepada

sang suri tauladan, Nabi Muhammad SAW.

Penelitian ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, terutama dukungan dari keluarga penulis yang senantiasa mendoakan

dan memohonkan kemudahan untuk penulis dalam menuntut ilmu. Penulis pun

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Amilin S.E.Ak., M.Si.,CA,QIA,BKP, CRMP. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Erika Amelia, S.E., M.Si. dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, M.M. selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah yang telah setulus hati memfasilitasi

penulis untuk menyelesaikan studi

3. Ibu RR. Tini Anggraini, S.T., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah sabar dan ikhlas memberikan bimbingan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Nofrianto, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik

5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu yang

amat berharga

6. Kepala Pusat, Pengasuh, dan Murabbi/ah Mahad Al-Jamiah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberi banyak wejangan dan motivasi

7. Rekan-rekan seperjuangan mudabbiroh Mabna Syarifah Mudaim Mahad Al-

Jamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya adik-adik Divisi

Kemahasantrian 2019/2020 yang selalu ceria dan penuh semangat.

8. Kawan-kawan seperjuangan penulis, yaitu: Ami, Zaid, dan Hadi.

Page 10: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

x

9. Senior-senior yang turut membantu penulis selama masa penelitian, Kak

Rizkika Azizah, Kak Erna Putri Lestari, dan Kak Fakhriah Hasna

10. Keluarga Besar KSEI LiSEnSi yang selalu membersamai dalam langkah

maupun doa, khususnya rekan-rekan BPH periode 2019/2020 (Hadi, Fathur,

Putri, Pinka, Frili)

11. Sahabat-sahabat penulis yang turut berjuang bersama dalam menempuh

pendidikan, Ghina, Ira, Shyndi, dan Amel. Semoga Allah mempermudah

langkah kita menuju kesuksesan di dunia dan akhirat

12. Rekan-rekan KKN 077 MEKAR khususnya Alif Tito, Panji, Yana, dan Kristi

yang secara sadar maupun tidak sadar telah membantu penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini

13. Teman-teman Ekonomi Syariah 2016 yang telah memberi warna dalam

perjuangan penulis selama menempuh studi S1

14. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini

yang belum bisa penulis sebutkan satu per satu

Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

sebagai bahan evaluasi agar penulis dapat melakukan penelitian yang lebih baik di

masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat dan berkontribusi untuk

literasi dan perkembangan ekonomi Islam.

Jakarta, Juli 2020

Azizah

Page 11: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT............................................................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8

C. Batasan Masalah ............................................................................. 9

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 11 A. Landasan Teori ............................................................................. 11

1. Asuransi Syariah....................................................................... 11

2. Efisiensi ................................................................................... 16

3. Produktivitas ............................................................................ 29

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 32

C. Kerangka Pemikiran...................................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 41 A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 41

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 42

C. Sumber Data ................................................................................. 45

Page 12: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

xii

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 47

E. Metode Pengolahan Data .............................................................. 48

D. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 53 A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 53

1. Perusahaan Asuransi Umum Syariah ........................................ 53

2. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ............................................ 55

B. Deskripsi Data .............................................................................. 56

1. Variabel Input Total Aset .......................................................... 57

2. Variabel Input Beban Klaim ...................................................... 58

3. Variabel Input Beban Usaha ..................................................... 59

4. Variabel Output Dana Tabarru ................................................. 60

5. Variabel Output Pendapatan Usaha ........................................... 61

C. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi dengan Metode DEA ............. 62

D. Pembahasan Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Umum Syariah

..................................................................................................... 63

1. Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Umum............................ 63

2. Tingkat Efisiensi Perusahaan Chubb Syariah ............................ 66

3. Tingkat Efisiensi Perusahaan Sonwelis Takaful ........................ 68

E. Pembahasan Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah . 71

1. Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Keluarga ........................ 71

2. Tingkat Efisiensi Perusahaan Al Amin...................................... 73

3. Tingkat Efisiensi Perusahaan Amanah Githa............................. 76

4. Tingkat Efisiensi Perusahaan JMA Syariah ............................... 78

F. Hasil Perhitungan Tingkat Produktivitas Individual Perusahaan

Asuransi Umum Syariah dengan Metode MPI ............................... 80

1. Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Umum .................... 81

2. Tingkat Produktivitas Perusahaan Chubb Syariah ..................... 82

3. Tingkat Produktivitas Perusahaan Sonwelis Takaful ................. 83

G. Analisis Hasil Perhitungan Produktivitas Perusahaan Asuransi Umum

Syariah ......................................................................................... 84

H. Hasil Perhitungan Individual Tingkat Produktivitas Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah dengan Metode MPI .................................. 85

Page 13: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

xiii

1. Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Keluarga ................. 85

2. Tingkat Produktivitas Perusahaan Al Amin .............................. 86

3. Tingkat Produktivitas Perusahaan Amanah Githa...................... 87

4. Tingkat Produktivitas Perusahaan JMA Syariah ........................ 88

I. Analisis Hasil Perhitungan Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah ......................................................................................... 89

J. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 90

K. Hasil Uji Kruskal-Wallis ............................................................... 92

1. Tingkat Efisiensi....................................................................... 92

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 95 A. Kesimpulan ................................................................................... 95

B. Saran ............................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 102

Page 14: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia ............ 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 25

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel Perusahaan Asuransi Umum Syariah .......... 36

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ............. 36

Tabel 3.3 Website Resmi Perusahaan Asuransi Syariah ......................................... 39

Tabel 4.1 Total Aset Perusahaan Asuransi Umum Syariah ..................................... 51

Tabel 4.2 Total Aset Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ......................................... 51

Tabel 4.3 Beban Klaim Perusahaan Asuransi Umum Syariah ................................. 52

Tabel 4.4 Beban Klaim Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah .................................... 52

Tabel 4.5 Beban Usaha Perusahaan Asuransi Umum Syariah ................................. 53

Tabel 4.6 Beban Usaha Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah .................................... 53

Tabel 4.7 Dana Tabarru Perusahaan Asuransi Umum Syariah ............................... 54

Tabel 4.8 Dana Tabarru Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ................................... 54

Tabel 4.9 Pendapatan Usaha Perusahaan Asuransi Umum Syariah ......................... 55

Tabel 4.10 Pendapatan Usaha Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah........................... 55

Tabel 4.11 Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Umum dan Perusahaan Asuransi

Jiwa Syariah Tahun 2015 – 2018 .......................................................... 56

Tabel 4.12 Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Umum Tahun 2015 – 2018 ........ 58

Tabel 4.13 Tingkat Efisiensi Perusahaan Chubb Syariah Tahun 2015 – 2018 ......... 60

Tabel 4.14 Tingkat Efisiensi Perusahaan Sonwelis Syariah Tahun 2015 – 2018 ..... 62

Tabel 4.15 Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Keluarga Tahun 2015 – 2018 ..... 65

Tabel 4.16 Tingkat Efisiensi Perusahaan Al Amin Tahun 2015 – 2018 .................. 67

Tabel 4.17 Tingkat Efisiensi Perusahaan Amanah Githa Tahun 2015 – 2018 ......... 70

Tabel 4.18 Tingkat Efisiensi Perusahaan JMA Syariah Tahun 2015 – 2018............ 72

Tabel 4.19 Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Umum ................................ 75

Tabel 4.20 Tingkat Produktivitas Perusahaan Chubb Syariah ................................. 76

Page 15: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

xv

Tabel 4.21 Tingkat Produktivitas Perusahaan Sonwelis Takaful ............................ 77

Tabel 4.22 Rata-Rata Tingkat Produktivitas Perusahaan Asuransi Umum Syariah . 78

Tabel 4.23 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas

Perusahaan Asuransi Umum Syariah .................................................... 78

Tabel 4.24 Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Keluarga ............................. 79

Tabel 4.25 Tingkat Produktivitas Perusahaan Al Amin .......................................... 80

Tabel 4.26 Tingkat Produktivitas Perusahaan Amanah Githa ................................. 81

Tabel 4.27 Tingkat Produktivitas Perusahaan JMA Syariah ................................... 82

Tabel 4.28 Rata-Rata Tingkat Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ..... 83

Tabel 4.29 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ........................................................ 83

Tabel 4.28 Rata-Rata Tingkat Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ..... 83

Page 16: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Usaha Asuransi Umum Syariah 2014 – 2018 ...... 4

Gambar 1.2 Grafik Pertumbuhan Usaha Asuransi Umum Syariah 2014 – 2018 ...... 5

Gambar 2.1 Kurva Garis Frontier Produksi ............................................................ 13

Gambar 2.2 Kurva Efisiensi Teknis Murni dan Efisiensi Skala............................... 15

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 27

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas pada Data Tingkat Efisiensi ............................... 66

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas pada Data Tingkat Perubahan Faktor Produktivitas

Total .................................................................................................. 67

Gambar 4.3 Hasil Uji Kruskal-Wallis pada Data Tingkat Efisiensi ......................... 68

Gambar 4.4 Hasil Uji Kruskal-Wallis pada Data Perubahan Faktor Produktivitas Total

.......................................................................................................... 69

Page 17: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Islamic Financial Service Board Report tahun 2019 industri

asuransi syariah dunia mengalami pertumbuhan sebesar 1,5% dengan estimasi

mencapai USD 4,892 miliar. Dalam laporan tersebut industri asuransi syariah

Indonesia berada di peringkat ke-15 setelah Pakistan sebagai negara dengan premi

bruto tertinggi di dunia. Sedangkan dalam lingkup Asia Tenggara, Indonesia berada

pada posisi ke-3 setelah Brunei Darusalam dan Malaysia. Kondisi tersebut sangat

disayangkan apabila mengingat bahwa Indonesia merupakan negara dengan populasi

muslim terbesar di dunia.

Besarnya populasi muslim di Indonesia seharusnya dapat menciptakan iklim

pasar yang baik untuk pertumbuhan industri asuransi syariah, sehingga industri

asuransi syariah memiliki peluang yang sangat besar dalam mengembangkan

produknya di pasaran. Namun fakta lapangan justru mengatakan bahwa Asuransi

Syariah di Indonesia baru memiliki market share sebesar 4,8% (Otoritas Jasa

Keuangan, 2017).

Pada tahun 2017 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) memproyeksikan

bahwa industri asuransi syariah akan terus mengalami tren pertumbuhan yang positif.

Hal ini beriringan dengan meningkatnya pertumbuhan industri halal yang didorong

Page 18: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

2

oleh minat masyarakat Indonesia terhadap penggunaan produk halal. Proyeksi tersebut

didukung oleh data Otoritas Jasa Keuangan yang mencatat adanya peningkatan pada

jumlah perusahaan dan unit asuransi syariah di Indonesia sepanjang tahun 2015 – 2017

sebagaimana yang disajikan dalam tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

Keterangan 2015 2016 2017

Perusahaan Asuransi Umum Syariah 3 4 5

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 5 6 7

Perusahaan Reasuransi Syariah 0 1 1

Unit Asuransi Jiwa Syariah 19 21 23

Unit Asuransi Umum Syariah 24 24 25

Unit Reasuransi Syariah 3 2 2

Jumlah 54 58 63

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Pada tahun 2015 tercatat ada 3 perusahaan asuransi umum syariah, yaitu: PT

Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia, dan PT Asuransi

Sonwelis Takaful. Kemudian pada tahun 2016 PT Asuransi Jasindo Syariah turut

bergabung setelah berhasil melakakuan spin off. Di tahun berikutnya PT Asuransi

Askrida Syariah juga melakukan hal serupa, sehingga per tahun 2017 tercatat ada 5

perusahaan asuransi umum syariah di Indonesia.

Di sisi industri asuransi jiwa syarah pada tahun 2015 terdapat 5 perusahaan

asuransi jiwa syariah antara lain: PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Jiwa

Syariah Al Amin, PT Asuransi Jiwa Amanahjiwa Giri Artha, PT Asuransi Jiwa Syariah

Page 19: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

3

Jasa Mitra Abadi, dan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia. Di tahun berikutnya

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera melakukan spin off. Kemudian disusul oleh PT

Capital Life Syariah pada tahun 2017. Oleh karena itu, per tahun 2017 terdapat 7

perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Lebih jauh lagi, data perasuransian yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa

Keuangan menunjukan bahwa usaha industri asuransi umum syariah terus mengalami

pertumbuhan dari tahun 2014 hingga 2018 sebagaimana yang tercantum pada gambar

1.1 di bawah ini.

Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Asuransi Umum Syariah Tahun 2014 - 2018

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah

Meskipun memiliki tren pertumbuhan yang positif, dalam grafik tersebut dapat

terlihat bahwa pertumbuhan industri asuransi umum syariah mengalami perlambatan.

Premi bruto pada tahun 2018 hanya naik sebesar 12,2% dibanding tahun 2017 setelah

kenaikan tertinggi yang terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 20,3% dibanding tahun

2014 2015 2016 2017 2018

Premi Bruto 10 10.23 12.31 13.74 15.41

Klaim 3.1 3.49 4.29 4.95 8.66

Investasi 19.51 23.11 28.55 35.44 36.97

Aset 22.38 26.69 33.12 40.53 41.6

05

1015202530354045

Dal

am T

riliu

n R

up

iah

Premi Bruto Klaim Investasi Aset

Page 20: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

4

2015. Pertumbuhan aset pun senada dengan pertumbuhan premi bruto. Pada tahun 2018

kenaikan aset perusahaan asuransi umum syariah hanya bergeser sebesar 2,7%

dibanding tahun sebelumnya, padahal pada tahun 2016 pertumbuhan aset asuransi

umum syariah mencapai 24,1% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan investasi

tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan persentase pertumbuhan mencapai 23,5%

sedangkan pada tahun 2018 investasi hanya tumbuh sebanyak 4,3% dibanding tahun

2017.

Di sisi lain, industri asuransi jiwa syariah juga mengalami perlambatan dalam

pertumbuhan usahanya sebagaimana yang tercatat dalam statistik perasuransian yang

disajikan oleh Otoritas Jasa Keuangan sepanjang tahun 2014 hingga 2018 di bawah ini.

Gambar 1.2 Grafik Pertumbuhan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2014 – 2018

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan paling lambat pada

perusahaan asuransi jiwa syariah terjadi pada sisi premi bruto. Pada tahun 2015 premi

2014 2015 2016 2017 2018

Aset 12.8 18.08 21.73 33.19 34.28

Investasi 16.4 19.6 24.32 30.4 31.87

Klaim 2.2 2.58 3.06 3.5 7.19

Premi Bruto 8.39 8.27 9.44 11.09 12.66

0102030405060708090

100

Premi Bruto Klaim Investasi Aset

Dal

am T

riliu

n R

up

iah

Page 21: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

5

bruto asuransi jiwa syariah bahkan menurun hingga 1,4% dibanding tahun 2014.

Kemudian pertumbuhan investasi paling lambat terjadi pada tahun 2018 dimana

investasi industri asuransi jiwa syariah hanya meningkat sebesar 4,8%, padahal pada

tahun 2017 industri asuransi jiwa syariah bahkan bisa meningkatkan investsasinya

hinggga 25% dibanding tahun sebelumnya. Hal serupa juga terjadi pada sisi aset

dimana pada tahun 2018 aset industri asuransi jiwa syariah hanya tumbuh sebesar

1,1%, padahal pada tahun 2017 pertumbuhan aset industri asuransi jiwa syariah

menyentuh angka 52% dibanding tahun sebelumnya.

Dengan adanya perlambatan pertumbuhan pada industri asuransi syariah

sebagaimana uraian di atas, maka perusahaan-perusahaan asuransi syariah perlu

melakukan evaluasi kinerja untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi,

sehingga perusahaan-perusahaan yang terjun dalam industri asuransi syariah dapat

meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam

mengevaluasi kinerja perusahaan adalah dengan melakukan studi pengukuran tingkat

efisiensi.

Tingkat efisiensi merupakan cerminan dari kinerja sebuah perusahaan.

Perusahaan dapat dikatakan efisien ketika berhasil melakukan pemanfaatan terbaik dari

sumber daya yang tersedia. Peningkatan efisiensi sebuah perusahaan memiliki urgensi

yang tinggi karena perusahaan yang efisien pada akhirnya akan memberikan kontribusi

positif bukan hanya pada sisi performa perusahaan namun dapat memberikan

kontribusi yang positif pula terhadap perekonomian sebuah negara (Antonio et al.,

2013).

Page 22: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

6

Mengingat pentingnya efisiensi dalam operasional perusahaan, studi empiris

yang mengkaji efisiensi pada asuransi syariah telah dilakukan oleh beberapa peneliti

terdahulu, seperti yang dilakukan oleh Sunarsih & Fitriyani (2018) dengan

menyertakan 17 sampel asuransi syariah di Indonesia periode 2014 – 2016. Variabel

input yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pembayaran klaim, total aset,

serta beban umum dan administrasi. Sedangkan variabel output yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dana tabarru dan pendapatan investasi. Hasil dalam penelitian ini

menunjukan bahwa 2 dari 9 perusahaan asuransi umum dinyatakan efisien secara

optimal dengan skor 100%. Lalu, 4 dari 8 asuransi jiwa syariah dinyatakan efisien

secara optimal dengan skor efisiensi mencapai 100%.

Sabiti et al., (2018) meneliti 14 perusahaan asuransi jiwa syariah dan 12

asuransi umum syariah di Indonesia selama periode 2013 – 2015. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa perusahaan asuransi jiwa syariah memiliki skor 86% untuk

tingkat efisiensi murni, skor 82% untuk tingkat efisiensi teknis, dan skor 94% untuk

tingkat efisiensi skala. Selanjutnya kinerja asuransi umum syariah memiliki skor

sebesar 80% untuk tingkat efisiensi murni, skor 71% untuk tingkat efisiensi teknis, dan

89% untuk tingkat efisiensi skala.

Selanjutnya penelitian sejenis juga dilakukan oleh peneliti internasional, seperti

yang dilakukan oleh Kader et al., (2010) melakukan penelitian pada 26 perusahaan

asuransi non-jiwa syariah di 10 negara Islam dengan menggunakan tenaga kerja, total

beban, dan modal sebagai variabel input serta klaim dan kontribusi bruto sebagai

Page 23: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

7

variabel output. Temuan dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa skor rata-rata

efisiensi alokasi adalah 94% dan skor rata-rata efisiensi biaya sebesar 70%.

Al-Amri (2015) melakukan penelitian sejenis pada 115 perusahaan asuransi

syariah di negara-negara GCC selama periode 2004 sampai 2009. Variabel input yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain biaya tenaga kerja, hutang modal, dan

penyertaan modal. Sedangkan variabel output yang digunakan adalah klaim kerugian

yang terjadi dan investasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa skor efisiensi teknis

sampel adalah 88,43%. Sedangkan besar skor efisiensi biaya dan efisiensi alokasi

adalah 75,53% dan 63,76%.

Penelitian terdahulu yang diuraikan di atas memiliki sebuah kesamaan dalam

menetapkan karakter perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Keempat penelitian

tersebut sama-sama melakukan perhitungan efisiensi dengan menggabungkan

perusahaan asuransi syariah dengan unit asuransi syariah.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah disebutkan dan data yang

ditemukan oleh peneliti mengenai terjadinya perlambatan pertumbuhan pada industri

asuransi syariah di Indonesia membuat penulis tertarik untuk melakukan perhitungan

efisiensi pada asuransi syariah. Perhitungan ini secara khusus diterapkan hanya kepada

perusahaan asuransi syariah saja tanpa menyertakan unit asuransi syariah. Hal ini

merupakan upaya penulis dalam melakukan perbandingan efisiensi yang adil antar

perusahaan.

Page 24: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

8

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis melakukan

penelitian dengan mengangkat judul “Analisis Efisiensi pada Perusahaan Asuransi

Umum dan Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut:

1. Asuransi syariah memiliki potensi pasar yang sangat besar di Indonesia, akan tetapi

industri asuransi syariah belum maksimal dalam memanfaatkan peluangnya di

negara dengan populasi muslim terbesar ini. Hal ini dibuktikan dengan market

share asuransi syariah di Indonesia hanya berkisar 4,8% (Otoritas Jasa Keuangan,

2017). Selain itu posisi industri asuransi syariah Indonesia masih berada di posisi

ke-15 di dunia dan posisi ke-3 di Asia Tenggara (Islamic Financial Service Board,

2019).

2. Statistik Otoritas Jasa Keuangan mencatat adanya perlambatan pertumbuhan pada

aset, investasi, klaim, dan premi asuransi umum syariah dan asuransi jiwa syariah

selama periode 2014 hingga 2018.

3. Studi terdahulu yang mengkaji efisiensi pada asuransi syariah dilakukan dengan

menggabungkan perusahaan asuransi syariah dengan unit syariah sehingga sampel

yang digunakan belum cukup apple to apple.

Page 25: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

9

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian ini dapat lebih fokus dan terarah.

Adapun pembatasan masalah yang diberlakukan oleh peneliti antara lain sebagai

berikut:

1. Penulis hanya menyertakan perusahaan asuransi syariah tanpa melibatkan unit

asuransi syariah.

2. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada laporan keuangan tahunan perusahaan

mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2018.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Berapakah tingkat efisiensi perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan

asuransi jiwa syariah di Indonesia selama periode 2015 – 2018?

2. Berapakah tingkat produktivitas perusahaan asuransi umum syariah dan

perusahaan asuransi jiwa syariah selama periode 2015 – 2018?

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat efisiensi antara perusahaan asuransi umum

syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah selama periode 2015 – 2018?

4. Apakah terdapat perbedaan tingkat produktivitas antara perusahaan asuransi

syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah selama periode 2015 – 2018?

Page 26: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

10

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan asuransi umum syariah dan

perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia selama periode 2015 – 2018.

2. Untuk mengukur produktivitas perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan

asuransi jiwa syariah di Indonesia selama periode 2015 – 2018.

3. Untuk menganalisis ada atau tidaknya perbedaan tingkat efisiensi antara

perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah selama

periode 2015 – 2018.

4. Untuk menganalisis ada atau tidaknya perbedaan tingkat produktivitas antara

perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah selama

periode 2015 – 2018.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berkontibusi dalam kajian-kajian mengenai

efisiensi dan produktivitas khususnya pada perusahaan asuransi syariah, sehingga

penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan untuk penelitian lebih lanjut di masa yang

akan datang.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi sekaligus referensi

atas kebijakan yang tepat dalam meningkatkan performa perusahaan asuransi syariah.

Page 27: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Asuransi Syariah

a. Asuransi Umum Syariah

Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian yang

dimaksud dengan usaha asuransi umum syariah adalah sebagai berikut:

“Usaha Asuransi Umum Syariah adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan

Prinsip Syariah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan

penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan,

biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada

pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena

terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti”

Sebagaimana yang diatur dalam undang-undang, perusahaan asuransi umum

syariah memiliki lingkup usaha, antara lain: lini usaha asuransi kesehatan, lini usaha

asuransi kecelakaan diri, dan lini usaha reasuransi. Dalam Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan No. 69 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi,

Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi

Syariah, ruang lingkup usaha asuransi umum syariah dapat diperluas sesuai kebutuhan

masyarakat yang meliputi: kegiatan usaha PAYDI (Produk Asuransi Yang Dikaitkan

dengan Investasi), kegiatan usaha berbasis imbalan jasa, kegiatan usaha lain

berdasarkan penugasan dari pemerintah.

Page 28: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

12

b. Asuransi Jiwa Syariah

Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian yang

dimaksud dengan Usaha Asuransi Jiwa Syariah adalah sebagai berikut:

“Usaha Asuransi Jiwa Syariah adalah usaha pengelolaann risiko berdasarkan

Prinsip Syariah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan

pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya peserta, atau

pembayaran lain kepada peserta atau pihak lain yang berhak pada waktu

tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau

didasarkan pada hasil pengelolaan dana”

Ruang lingkup usaha dari perusahaan asuransi jiwa syariah meliputi empat lini

usaha antara lain: lini usaha anuitas, lini usaha asuransi kesehatan, lini usaha asuransi

kecelakaan diri, dan lini usaha reasuransi berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal

lingkup usaha, perusahaan asuransi jiwa syariah hanya diizinkan untuk melakukan

perluasan pada kegiatan usaha berbasis imbalan jasa (fee based).

c. Sistem Operasional Asuransi Umum Syariah

a. Produk-Produk Asuransi Umum Syariah

Pada umumnya produk asuransi umum syariah terbagi menjadi dua kategori,

yaitu simple risk dan mega risk. Produk-produk simple risk memiliki perhitungan

teknis yang sederhana yang umumnya memiliki jumlah penutupan polisnya masih

dalam batas kemampuan perusahaan. Contoh produk-produknya antara lain: asuransi

kebakaran (fire insurance), asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance),

dan asuransi kecelakaan diri (personal accident). Sedangkan produk-produk mega risk

Page 29: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

13

memiliki perhitungan teknis yang rumit karena meliputi objek-objek tertanggung yang

memiliki risiko yang tinggi. Contoh produk-produknya antara lain: asuransi kebarakan

industri (industrial insurance), asuransi pengangkutan (cargo insurance), asuransi

rangka kapal (marine hull insurance), asuransi rekayasa (engineering insurance),

asuransi minyak dan gas (oil and gas insurance), asuransi surety bond, dan asuransi

tanggung gugat (liability insurance) (Sula, 2016).

Dana yang diperoleh dari produk-produk asuransi umum syariah akan

dihimpun ke dalam rekening tabarru. Dana ini kemudian dikelola dengan skim

mudharabah dimana peserta bertindak sebagai shohibul mal dan perusahaan bertindak

sebagai mudharib. Perusahaan akan menginvestasikan dana peserta sesuai aturan

syariah. Apabila terdapat kelebihan setelah dikurangi beban asuransi, maka keuntungan

investasi akan dibagi antara peserta dan perusahaan (Ichsan, 2016).

b. Mekanisme Underwriting Asuransi Umum Syariah

Underwriting merupakan proses penentuan apakah calon tertanggung dapat

ditutupi asuransinya, dan jika dapat maka perlu dilakukan klasifikasi risiko yang sesuai

untuk tertanggung. Dalam asuransi umum terdapat tiga konsep utama yang menjadi

dasar pertimbangan dalam menerima atau menolak suatu risiko.

Pertama, kemungkinan menderita kerugian dari sejumlah objek tertentu atau

disebut juga dengan probilitia. Underwriter biasanya meramalkan probitia berdasarkan

apa yang terjadi di masa lalu. Kedua, tingkat risiko yang bergantung pada situasi

tertentu di masa yang akan datang. Ketiga, hukum bilangan besar – makin banyak

Page 30: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

14

objek yang mempunyai risiko yang sama atau hampir sama maka akan memberikan

dampak baik yang makin banyak untuk perusahaan. Hal ini akan menyebabkan

penyebaran risiko yang lebih luas, sehingga kemungkinan menderita kerugian dapat

diramalkan lebih baik secara sistematis (Sula, 2016).

Selain itu, beberapa hal lain yang perlu menjadi perhatian underwriter saat

melakukan proses underwriting antara lain: kompetisi atau “perang harga” yang terjadi

di pasar asuransi, perhitungan penyebaran risiko, survey terhadap objek tertanggung,

dan potensi bahaya fisik dan moral (physisical and moral hazard) (Puspitasari, 2015).

d. Sistem Operasional Asuransi Jiwa Syariah

a. Produk-Produk Asuransi Jiwa Syariah

Perusahaan asuransi jiwa syariah memegang amanah untuk mengelola dan

mengembangkan premi yang disetorkan oleh peserta sesuai ketentuan syariat Islam.

Pada umumnya pengelolaan dana pada asuransi jiwa syariah terbagi menjadi dua

sistem, yaitu sistem pada produk tabungan (saving) dan sistem pada produk non-

tabungan (non-saving). Contoh produk tabungan yang ada di asuransi jiwa syariah

antara lain: asuransi dana investasi, asuransi dana pendidikan, dan asuransi dana haji.

Sedangkan contoh produk non-tabungan yang ada di asuransi jiwa syariah antara lain:

asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan (Ramdhani, 2015).

Pada produk tabungan premi yang disetorkan oleh peserta asuransi jiwa syariah

akan terbagi ke dalam dua rekening, yaitu rekening tabungan peserta dan rekening dana

Page 31: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

15

tabarru. Rekening tabungan peserta merupakan dana milik peserta yang akan

dibayarkan apabila perjanjian berakhir, peserta mengundurkan diri, atau meninggal

dunia. Sedangkan rekening tabarru merupakan kumpulan dari iuran yang dibayarkan

oleh para peserta sebagai dana kebajikan untuk saling tolong menolong. Dana ini akan

dibayarkan apabila peserta meninggal dunia atau perjanjian telah berakhir (jika ada

surplus dana) (Tuffahati et al., 2019).

Dana peserta yang terhimpun kemudian akan dikelola oleh perusahaan dengan

cara diinvestasikan pada sektor-sektor yang syari dengan prinsip mudharabah, dimana

perusahaan asuransi syariah bertindak sebagai mudharib dan peserta berperan sebagai

shahibul mal. Keuntungan investasi yang telah dikurangi dengan beban asuransi (beban

klaim dan premi reasuransi) akan dibagi dengan perbandingan persentase sebagaimana

akad kedua pihak (Sula, 2016).

b. Mekanisme Underwriting

Underwriting merupakan proses peninjauan perusahaan untuk mengelompokan

risiko yang akan tertanggung Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses

underwriting asuransi jiwa syariah, antara lain sebagai berikut (Sula, 2016):

1) Usia

Mortalitas yang diprediksi berhubungan dengan usia seseorang. Semakin tua

seseorang (dengan asumsi hal lainnya sama), maka kemungkinan kematian akan lebih

besar. Oleh karena itu, faktor digunakan oleh beberapa perusahaan asuransi jiwa

Page 32: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

16

syariah untuk menolak pertanggungan pada orang-orang dengan batas usia tertentu

(misal: di atas 75 tahun).

2) Jenis Kelamin

Faktor ini lebih sering digunakan dalam mengklasifikasi rate peserta, terutama

dalam program individu. Laki-laki memiliki probabilitas kematian yang lebih tinggi

dibanding perempuan, oleh karena itu biasanya perusahaan asuransi jiwa syariah

mengenakan biaya tunjangan hidup yang lebih rendah dan biaya rate yang lebih tinggi

untuk laki-laki dibanding perempuan.

3) Aspek Medik

Hal-hal yang dapat masuk dalam aspek medik disini misalnya kondisi fisik,

sejarah personal, sejarah keluarga, status finansial, dan pekerjaan. Hal-hal tersebut

menjadi pertimbangan dalam proses underwriting untuk memperkirakan berapa jumlah

yang dipertanggungkan agar sebanding dengan jumlah kerugian yang diantisipasi

karena dasar tujuan dari proses underwriting bukan untuk menyediakan profit bagi

seseorang melainkan untuk memastikan jumlah polis yang dibayarkan dapat

menggantikan kerugian.

2. Efisiensi

a. Konsep Efisiensi

Efisensi merupakan sebuah parameter yang dapat merefleksikan kinerja sebuah

perusahaan dengan melihat rasio input dan output. Suatu perusahaan dapat dikatakan

memiliki kinerja yang baik apabila input (berupa faktor-faktor produksi) dapat dikelola

Page 33: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

17

secara optimal untuk menghasilkan output yang maksimal (Muljawan, 2014). Lebih

jauh lagi, sebuah perusahaan dapat dikatakan efisien secara teknis apabila dapat

menghasilkan output yang maksimal dengan sumber daya tertentu atau menghasilkan

output tertentu dengan sumber daya minimal (Amrillah, 2014).

Konsep efisiensi bermula dari konsep teori konsumen dan produsen. Dalam

sudut pandang teori konsumen seseorang akan cenderung memaksimalkan tingkat

kepuasannya. Sedangkan di sisi teori produsen dikatakan bahwa seseorang akan

cenderung mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan mengeluarkan biaya

sekecil-kecilnya. Dalam teori produsen dikenal adanya garis frontier produksi. Garis

ini menggambarkan hubungan tingkat output maksimum dari setiap penggunaan

teknologi dari suatu perusahaan sebagaimana yang ditunjukan oleh gambar berikut:

Gambar 2.1 Garis Frontier Produksi

Sumber: (Coelli et al., 2005)

Garis F’ adalah garis frontier yang merefleksikan jumlah variabel output

diperoleh secara maksimum dari setiap tingkatan variabel input. Dimana X adalah

variabel input dan Y adalah variabel output. Apabila perusahaan beroperasi pada titik

A artinya perusahaan berada pada kondisi inefisien, karena secara teknis sebenarnya

Page 34: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

18

perusahaan dapat meningkatkan output sampai dengan titik yang bersinggungan

dengan titik B dengan menggunakan input yang sama. Selain itu, titik C merupakan

titik efisien dimana perusahaan dapat memproduksi output yang sama seperti pada titik

A namun dengan menggunakan input yang lebih sedikit. Sehingga produsen memiliki

dua pilihan cara untuk mencapai produksi yang efisien, yaitu mengurangi input atau

memaksimalkan input yang ada namun dapat menghasilkan output yang lebih banyak

(Ascarya, 2009).

b. Konsep Efisiensi Menurut Islam

Teori konsumsi Islam digambarkan sebagai sebuah kondisi dimana seseorang

selalu memiliki kecenderungan untuk memenuhi keinginannya semaksimal mungkin.

Hal inilah yang perlu diwaspadai agar tidak membentuk sifat serakah yang berorientasi

pada nafsu pribadi. Sedangkan teori produksi Islam menjelaskan bahwa produksi

merupakan sebuah wujud dari pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh manusia

sebagai khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah, manusia dituntut untuk mengelola

sumber daya agar dapat menciptakan kesejahteraan dan keadilan (Karim, 2007).

Sama dengan konsep konvensional, Islam juga memandang kegiatan ekonomi

sebagai sebuah upaya dalam memperoleh keuntungan. Perbedaannya, Islam membatasi

kegiatan tersebut dengan syariat yang menjadi pedoman manusia untuk memilih setiap

alternatif yang tersedia. Salah satunya yang tertuang dalam Q.S. Al Baqarah ayat 168

yang artinya:

Page 35: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

19

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat

di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena

sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S. Al-Baqarah:

186)

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan manusia untuk memakan apa-

apa yang halal di bumi dan menghindari apa yang telah diharamkan-Nya. Lebih jauh

lagi, ayat tersebut dijelaskan dalam Tafsir Al-Misbah sebagai sebuah peringatan dari

Allah SWT kepada manusia untuk bersikap bijaksana dengan tidak menghalalkan apa

yang sudah jelas diharamkan-Nya. Oleh karena itu dalam proses produksi maupun

konsumsi, Islam melarang adanya penggunaan sumber daya yang tidak dikehendaki

dalam hal ini adalah sumber daya yang dihukumi haram dalam syariat.

Dalam literatur konvensional efisiensi merujuk pada perolehan keuntungan

maksimal dari penggunaan biaya minimal. Dalam konsep Islam, perolehan efisiensi

tidak semata-mata diperoleh dengan meminimalisir biaya akan tetapi diperlukan pula

usaha dan kerja keras. Allah SWT berfirman:

“Dia-lah yang telah menjadikan bumi mudah untuk dijelajahi untuk kamu.

Maka jelajahilah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-

Nya. Dan hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan” (Q.S. Al-

Mulk: 15)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT telah memberikan

kemudahan bagi manusia agar dapat mengeksplor potensi sumber daya yang ada di

bumi untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi dalam eksplorasi tersebut manusia

dilarang untuk berbuat kerusakan sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah

SWT yang artinya:

Page 36: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

20

“Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi. Mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang

mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang

yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (Q.S. Al-Baqarah: 11 –

12)

Potensi sifat serakah sebagaimana yang disebutkan sebelumnya telah Allah

peringatkan dalam ayat ini bahwa jangan sampai keserakahan manusia mengakibatkan

kerusakan yang merugikan. Oleh karena itu, Islam tidak menyukai adanya eksploitasi

sumber daya yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menjadi pantangan keras yang

perlu digaris bawahi oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memperoleh keuntungan yaitu adanya

larangan untuk berlebih-lebihan. Perusahaan hendaknya memperhitungkan dengan

tepat terkait anggaran yang akan dikeluarkan dalam memproduksi suatu output agar

tidak terjadi pengeluaran yang berlebihan yang sebetulnya tidak diperlukan. Di

samping itu, perusahaan juga harus menganalisis produknya agar tepat sasaran dan

memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,

makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Q.S. Al-Araf: 31)

Dari uraian di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa Islam mempersilakan

adanya upaya memperoleh keuntungan maksimal dalam sebuah usaha. Akan tetapi ada

semua upaya itu harus tetap dalam koridor syariat yang telah ditetapkan demi

kemaslahatan. Semua itu dirancang demi menghindari adanya pihak yang dirugikan

atau terzhalimi.

Page 37: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

21

c. Pengukuran Efisiensi

Konsep pengukuran efisiensi pertama kali dikemukakan oleh Farrell (1957).

Dalam penelitiannya yang berjudul The Measurment of Productivity dijelaskan bahwa

konsep pengukuran efisiensi terbagi menjadi dua, yaitu: efisiensi teknis (technical

efficiency) dan efisiensi alokatif (allocative efficiency). Efisiensi teknis

menggambarkan seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output

dengan memaksimalkan input yang ada. Sedangkan efisiensi alokatif menggambarkan

bagaimana kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan input secara optimal dengan

menggunakan teknologi produksi dan struktur harga. Perpaduan antara kedua konsep

inilah yang pada akhirnya akan menciptakan efisiensi ekonomis (economic efficiency).

Dalam beberapa literatur efisiensi ekonomis juga disebut dengan efisiensi biaya (cost

efficiency) (Anggraini et al., 2016).

Lebih jauh lagi efisiensi teknis terbagi lagi menjadi dua, yaitu efisiensi teknis

murni (pure technical efficiency) dan efisiensi skala (scale efficiency). Gambar di

bawah ini menunjukan perbedaan antara efisiensi teknis murni dan efisiensi skala.

Gambar 2.2 Efisiensi Teknis Murni dan Efisiensi Skala

Sumber: (Charnes et al., 1978)

Page 38: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

22

Titik A pada gambar di atas mewakili Decision Making Unit (DMU) yang

diukur. Efisiensi teknis murni yang terjadi pada titik A adalah cerminan dari

perbandingan antara garis MB dan garis MA serta membandingkan titik B pada

Frontier efisiensi produksi dengan skala yang sama dengan A. Sedangkan efisiensi

skala dari titik A dicerminkan oleh rasio garis MN dan garis MB. Oleh karena itu, total

efisiensi teknis dan efisiensi skala MN/MB hasilnya setara dengan hasil dari efisiensi

teknis MB/MA dan efisiensi skala MN/MB (Tuffahati et al., 2019).

Silkman (1986) mengemukakan bahwa pengukuran efisiensi dapat dilakukan

melalui tiga pendekatan, yaitu: pendekatan rasio, pendekatan regresi, dan pendekatan

frontier (Ferari & Sudarsono, 2011).

Pertama, pendekatan rasio. Pengukuran efisiensi dengan metode ini dilakukan

dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan input yang digunakan. Dalam

pendekatan ini sebuah perusahaan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila

berhasil memproduksi output dengan jumlah maksimal dengan menggunakan input

yang minimal.

𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡

Kedua, pendekatan regresi yang memandang efisiensi sebagai sebuah kondisi

dimana perusahaan berhasil memproduksi output lebih banyak dari estimasi. Namun

pendekatan ini hanya dapat menggunakan satu output sebagai indikator. Pengukuran

ini menggunakan sebuah metode dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari input

tertentu. Pendekatan ini dapat dicerminkan dengan fungsi di bawah ini.

Page 39: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

23

𝑌 = 𝑓(𝑋1, 𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛)

Dimana Y = Output dan X = Input

Ketiga, pendekatan frontier. Pendekatan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu

pendekatan parametrik dan pendekatan non-parametrik. Pendekatan parametrik diukur

dengan tes statistik seperti Stochastic Frontier Approach (SFA) dan Distribusi Free

Approach (DFA). Sedangkan pendekatan non-parametik diukur dengan tes statistik

berupa metode Data Envelopment Analysis (DEA).

d. Metode Pengukuran Efisiensi Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA merupakan metode pemrograman linier yang dirancang untuk mengukur

tingkat efisiensi suatu unit pembuat keputusan (decission making unit) yang dalam hal

ini dapat berupa perusahaan maupun organisasi tertentu. Metode ini pertama kali

diperkenalkan oleh Farrel pada tahun 1957. Pada mulanya metode ini digunakan untuk

mengukur efisiensi teknis satu input dan satu output menjadi multi input dan multi

output dengan kerangka nilai efisiensi relatif sebagai rasio input (Sutawijaya & Lestari,

2009).

Orientasi pengukuran dalam DEA terbagi menjadi dua, yaitu orientasi input dan

orientasi output. Orientasi input dapat digunakan untuk melihat seberapa banyak

kuantitas input yang dapat dikurangi dengan proporsional untuk memproduksi

kuantitas output yang sama. Sedangkan orientasi output digunakan untuk melihat

Page 40: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

24

seberapa banyak kuantitas output yang dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan

kuantitas input yang sama.

DEA memiliki dua pendekatan optimasi dalam mengkaji tingkat efisiensi, yaitu

Constant Return to Scale (CRS) dan Variable Return to Scale (VRS). Pendekatan CRS

mengasumsikan bahwa kenaikan output selalu berbanding lurus dengan kenaikan

input. Sedangkan pendekatan VRS memiliki asumsi bahwa kenaikan output tidak

berbanding lurus dengan kenaikan input karena terdapat kemungkinan kenaikan output

lebih kecil atau lebih besar dengan kenaikan input (Sabiti et al., 2018).

DEA memiliki kemampuan dalam mencakup banyak input dan output tanpa

perlu menentukan bobot untuk tiap variabel sebelumnya. Tidak seperti regresi, metode

DEA tidak memerlukan penjelasan secara eksplisit mengenai hubungan antara input

dan output. DEA menghitung ukuran efisiensi secara skalar dan menentukan level

input dan output yang efisien untuk unit yang dievaluasi. Secara sederhana pengukuran

dalam DEA dinyatakan dengan rasio antara input dan output yang merupakan satuan

pengukuran efisiensi atau produktivitas yang bisa dinyatakan secara parsial (misalnya:

output perjam kerja ataupun output perpekerja, dengan output adalah penjualan, profit,

dsb) (Akhtar, 2018).

e. Hubungan Input dan Output dalam Efisiensi

Dalam menggambarkan hubungan input dan output pada pengukuran efisiensi,

terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan, baik untuk perhitungan dengan metode

Page 41: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

25

parametrik maupun non-parametrik. Ketiga pendekatan tersebut meliputi pendekatan

aset, pendekatan produksi, dan pendekatan intermediasi.

1) Pendekatan aset

Pendekatan aset menggambarkan sebuah fungsi pokok dari sebuah lembaga

keuangan yang memiliki kemampuan dalam menciptakan kredit pinjaman. Dalam

pendekatan output diartikan sebagai aset.

2) Pendekatan Produksi

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai produsen akun

deposito dan kredit pinjaman. Dalam pendekatan produksi output diartikan sebagai

jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada aset-aset tetap dan material lainnya.

3) Pendekatan Intermediasi

Dalam pendekatan ini sebuah lembaga keuangan didefinisikan sebagai

intermediator yang bertugas untuk mengubah dan mentrasfer aset keuangan dari unit

surplus kepada unit defisit. Input dalam pendekatan ini antara lain: modal, pembayaran

bunga pada deposito, dan biaya tenaga kerja. Sedangkan output yang diukur antara lain:

kredit pinjaman dan investasi keuangan (Tuffahati et al., 2019).

f. Variabel Input dan Output untuk Efisiensi

1) Variabel Input

a) Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu serta memiliki manfaat ekonomis di masa depan.

Page 42: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

26

Perusahaan biasanya memperoleh aset melalui pengeluaran berupa

pembelian atau produksi sendiri (Martani, 2012).

Aset dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu aset berwujud (tangible

asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset). Aset berwujud merupakan

kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik, seperti: tanah,

bangunan, dan persediaan barang. Sedangkan aset tidak berwujud adalah

kekayaan yang tidak dapat diukur secara fisik, sehingga tidak dapat

disentuh dan dilihat namun dapat dirasakan manfaatnya, seperti: hak paten,

hak cipta, dan hak merek dagang (Sugiama, 2013).

Dalam menciptakan efisiensi perusahaan, perusahaan perlu melakukan

optimasi pemanfaatan aset. Dalam prakteknya, upaya yang dilakukan dalam

mengoptimalkan pemanfaatan aset mencakup empat langkah. Pertama,

melakukan persiapan proyek. Kedua, melakukan identifikasi dan penilaian

aset. Ketiga, melakukan evaluasi. Keempat, melakukan studi optimasi aset

(Sugiama, 2013).

b) Beban Klaim

Klaim merupakan pengajuan oleh peserta untuk memperoleh

pertanggungan (Sula, 2016). Sedangkan yang dimaksud dengan beban

klaim adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh perusahaan kepada

peserta yang telah memenuhi syarat dan kondisi tertentu untuk menerima

dana pertanggungan (Nopriansyah, 2015).

Page 43: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

27

Pada asuransi umum syariah, peningkatan terjadinya klaim dapat

disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena kondisi alam atau

lingkungan yang tidak terprediksi. Setidaknya ada tiga jenis kerugian yang

dikelompokan dalam asuransi umum syariah, yaitu kerugian seluruhnya,

kerugian sebagian, dan kerugian pihak ketiga (Puspitasari, 2015).

Dalam prosedur pembayaran klaim, perusahaan perlu melakukan

analisis yang sangat mendalam sebelum memutuskan apakah aplikasi

peserta diterima atau ditolak. Salah satu pertimbangan di sisi administrasi

yaitu dengan melaihat apakah peserta yang bersangkutan telah membayar

preminya atau belum (Sula, 2016).

c) Beban usaha

Beban merupakan pengeluaran berupa kas (uang) atau sesuatu yang

dapat diukur dengan uang untuk memperoleh barang atau jasa yang

memberikan manfaat bagi perusahaan (Mulyadi, 2002). Sedangkan yang

dimaksud dengan beban usaha adalah pengeluaran yang dilakukan untuk

kepentingan operasional dan administrasi perusahaan (Benarda et al.,

2016).

Beban usaha pada asuransi syariah meliputi biaya komisi, ujroh dibayar,

biaya administrasi, beban umum, biaya pemasaran, dan biaya

pengembangan produk (Antonio et al., 2013).

Page 44: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

28

2) Variabel Output

a) Dana Tabarru

Dana tabarru merupakan dana yang diberikan peserta kepada

perusahaan dalam bentuk premi asuransi. Serah terima dana ini dilandasi

oleh akad tabarru dimana peserta telah berniat untuk menjadikan dana

tersebut sebagai dana tolong menolong yang dapat digunakan apabila

peserta mengajukan klaim sesuai dengan prosedur yang berlaku (Sula,

2016).

Upaya perusahaan asuransi syariah dalam mengeliminir maysir, gharar,

dan riba dapat dilihat dari bagaimana perusahaan asuransi syariah

mengelola dana tabarru sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya

(pada sub-bab Sistem Operasional Asuransi Umum Syariah dan Sistem

Operasional Asuransi Jiwa Syariah).

b) Pendapatan

Pendapatan diartikan sebagai uang atau hasil material lainnya yang

diperoleh dari penggunaan kekayaan atau jasa yang diterima oleh seseorang

atau perusahaan selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi.

Pendapatan yang diterima oleh seseorang atau perusahaan dapat berupa gaji

(salaries), upah (wages), sewa (rent), bunga (interest), dan laba (profit)

(Firdausa & Arianti, 2013).

Page 45: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

29

3. Produktivitas

a. Pengukuran Produktivitas

Istilah produktivitas pertama kali dikenalkan oleh Qusney pada tahun 1776.

Pada skala industri produktivitas berperan sebagai salah satu indikator daya saing

sebuah perusahaan. Untuk mewujudkan perusahaan yang produktif, perusahaan sering

dihadapkan dengan berbagai kendala yang dipengaruhi oleh faktor penggunaan sumber

daya yang tidak tepat selama kegiatan produksi berlangsung (Avianda et al., 2014).

Produktivitas dapat diukur secara parsial maupun secara total. Produktivitas

parsial merupakan hubungan antara output dengan satu input. Contohnya, produktivitas

tenaga kerja yang menunjukkan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan

produktivitas total atau biasa disebut dengan Total Factor Productivity (TFP)

mengukur hubungan antara output dengan beberapa input secara bersama-sama.

Produktivitas total dinyatakan dalam rasio dari indeks output terhadap indeks input

agregat (Rusydiana, 2018).

Dalam pengukuran produktivitas, yang paling banyak dipakai adalah metode

total factor productivity (TFP). Metode ini dipakai untuk mengatasi kelemahan

perhitungan efisiensi yang lebih dari satu input dan satu output. TFP diukur dengan

menggunakan angka indeks yang dapat mengukur perubahan harga dan kuantitas

sepanjang waktu. Selain itu, TFP juga mengukur perbandingan dan perbedaan antar

entitas. Indeks yang sering digunakan dalam mengukur TFP antara lain: Indeks

Malmquist, Index Tonqvist, Indeks Laspeyers, Indeks Fisher, dan Indeks Pasche.

Page 46: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

30

b. Pengukuran Produktivitas dengan Malmquist Productivity Index (MPI)

Indeks Malmquist pertama kali dibuat oleh Sten Malmquist pada

1953 untuk mengukur produktivitas. Kemudian indeks ini dikembangkan

oleh Douglas W. Caves, dkk. pada tahun 1982. Ada dua hal yang dihitung

dalam pengukuran indeks Malmquist yaitu efek catch-up dan efek frontier

shift. Efek catch-up mengukur tingkat perubahan efisiensi relatif dari

periode satu ke periode dua. Sedangkan efek frontier shift mengukur

tingkat perubahan teknologi yang merupakan kombinasi input dan output

dari periode satu ke periode dua. (Rusydiana, 2018).

Indeks Malmquist merupakan indeks bilateral yang digunakan untuk

membandingkan teknologi produksi dua unsur ekonomi. Indeks Malmquist

berlandaskan pada konsep fungsi produksi (production function) yang mengukur

fungsi produksi maksimum dengan batasan input yang sudah ditentukan. Dalam

perhitungannya, indeks ini terdiri atas beberapa hasil yaitu: perubahan efisiensi

(efficiency change), perubahan teknologi (technological change), perubahan efisiensi

teknis murni (pure efficiency change), perubahan efisiensi skala (economic scale

change), dan perubahan faktor produktivitas total (TFP change) (Nurfikasari et al.,

2019).

Menurut Tatje & Lowell (1996) indeks Malmquist memiliki beberapa

kelebihan, yaitu: tidak memerlukan asumsi maksimalisasi laba, tidak mengharuskan

Page 47: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

31

adanya data harga pada input dan output, serta hasil perhitungan yang akan

menunjukan dua komponen perhitungan, yaitu: perubahan efisiensi dan perubahan

teknologi.

Page 48: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

32

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian sejenis sebagaimana yang tercantum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti/Tahun/Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 (Sabiti et al., 2018) Efisiensi

Asuransi Syariah di Indonesia

dengan pendekatan Data

Envelopment Analysis

a. Kinerja perusahaan asuransi jiwa

syariah yang dijadikan sampel

secara umum sudah cukup efisien

walaupun belum berhasil

mencapai skor sempurna.

b. Kinerja perusahaan asuransi

umum syariah yang dijadikan

sampel secara umum sudah

cukup efisien walaupun belum

berhasil mencapai skor

sempurna.

Metode:

DEA

Variabel

a. Total Aset

b. Dana Tabarru

c. Beban Usaha

d. Pembayaran

Klaim

e. Pendapatan

Usaha

Metode:

a. MPI

b. Uji Kruskal Wallis

Periode Penelitian:

2013 – 2015

2 (Sunarsih & Fitriyani, 2018)

Analisis Efisiensi Asuransi

6 dari 17 perusahaan berhasil

mencapai titik efisien selama

periode penelitian.

Metode:

DEA

Variabel

a. Beban Umum dan

Administrasi

Page 49: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

33

Syariah di Indonesia Tahun

2014-2016 dengan

Metode Data Envelopment

Analysis (DEA)

Variabel

a. Total Aset

b. Dana Tabarru

b. Pembayaran klaim

c. Pendapatan

Investasi

Metode:

a. MPI

b. Uji Kruskal Wallis

Periode Penelitian:

2014 – 2016

3 (Tuffahati et al., 2019)

Pengukuran Efisiensi

Asuransi Syariah Dengan

Data Envelopment Analysis

(DEA)

Perusahaan asuransi secara umum

sudah cukup efisien walaupun

belum berhasil mencapai skor

sempurna.

Variabel:

Total Aset

Metode:

a. MPI

b. Uji Kruskal Wallis

Variabel:

a. Biaya Komisi

b. Kontribusi Bruto

Page 50: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

34

c. Pendapatan

Investasi

Periode Penelitian:

2012 – 2014

4 (Almulhim, 2019) Analysis

of Takaful vs. Conventional

Insurance Firms’ Efficiency:

Two-stage DEA of Saudi

Arabia’s Insurance Market

Meskipun belum mencapai titik

efisien sempurna, perusahaan

asuransi syariah memiliki kinerja

yang lebih baik dibandingkan

perusahaan asuransi konvensional

Metode:

DEA

Variabel:

Pendapatan Usaha

Metode:

a. MPI

b. Uji Kruskal Wallis

Variabel:

a. Ekuitas

b. Klaim Netto

c. Beban Umum dan

Administrasi

d. Pendapatan

Investasi

e. Premi Netto

f. Premi reasuransi

Page 51: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

35

g. Premi tertulis

langsung

Lokasi:

Saudi Arabia

5 (Akhtar, 2018) Performance

analysis of Takaful and

Conventional Insurance

Companies in Saudi Arabia

Efisiensi rata-rata dan produktivitas

perusahaan mulai mengalami

penurunan pada tahun 2015

disebabkan oleh faktor persaingan

perusahaan, tingkat suku bunga

negara, dan harga minyak bumi pada

periode tersebut

Metode:

DEA

Variabel:

Pendapatan Usaha

Metode:

Uji Kruskal Wallis

Variabel

a. Ekuitas

b. Klaim Netto

c. Beban Umum dan

Administrasi

d. Pendapatan

Investasi

e. Premi Netto

Lokasi:

Page 52: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

36

Saudi Arabia

Periode Penelitian:

2010 – 2015

6 (Al-Amri, 2015) Takaful

Insurance Efficiency In The

GCC Countries

a. Skor rata-rata efisiensi teknis

menunjukan bahwa perusahaan

asuransi di negara-negara GCC

cukup efisien walaupun belum

mencapai titik sempurna.

b. Industri asuransi UEA dan Qatar

memiliki skor efisiensi tertinggi

sedangkan Arab Saudi dan UEA

paling hemat biaya.

Metode:

DEA

Metode:

a. MPI

b. Uji Kruskal Wallis

Lokasi:

Negara-negara GCC

Variabel:

a. Biaya tenaga kerja

b. Hutang modal

c. Penyertaan modal

d. Klaim

e. Investasi

Periode Penelitian:

Page 53: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

37

2004 – 2009

7 (Nurfikasari et al., 2019)

Analisis Produktivitas

Perbankan Syariah Di

Indonesia Berdasarkan

Malmquist Productivity Index

Produktivitas perbankan syariah

pada 12 BUS mengalami

peningkatan sebesar 10,9% dan

peningkatan teknologi sebesar

18,8% selama periode 2016 – 2018

namun mengalami penurunan

efisiensi sebesar 0,4%

Metode:

MPI

Periode Penelitian:

2014 – 2018

Metode:

a. DEA

b. Uji Kruskal Wallis

8 (Abbas et al., 2018)

Determinants of Cost

Efficiency of Takaful and

Conventional

Insurance Firms of Pakistan

a. Total aset dan usia perusahaan

berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi pada model

CCR

b. Total aset dan usia perusahaan

tidak berpengaruh terhadap

efisiensi pada model BCC

c. Total aset dan usia perusahaan

berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi pada model

COST.

Metode:

DEA

Variabel:

a. Total Aset

Variabel:

a. Premi Netto

b. Investasi

c. Pendapatan

Investasi

d. Biaya tenaga kerja

e. Ekuitas

Lokasi:

Pakistan

Page 54: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

38

Periode Penelitian:

2010 – 2015

9 (Eltivia, 2013) Produktivitas

dan Indeks Malmquist

Pada Bank Di Indonesia

Rata-rata produktivitas Bank

Indonesia mengalami penurunan

pada tahun 2006, 2008, dan 2009.

Sedangkan pada tahun 2205, 2007,

2010, dan 2011 terjadi peningkatan.

Metode:

MPI

Metode:

a. DEA

b. Uji Kruskal Wallis

Periode Penelitian:

2005 – 2011

10 (Hosen & Muhari, 2017)

Efficiency of The Islamic

Rural Bank in Six Zones of

Indonesia Using Non

Parametric and Parametric

Method

BPRS di bagian Timur memiliki

tingkat efisiensi paling tinggi

dengan kedua metode. Sedangkan

BPRS di wilayah Jawa Tengah-

Yogyakarta memiliki tingkat

efisiensi terendah dengan kedua

metode.

Metode:

a. DEA

b. Uji Beda

Metode:

SFA

Periode Penelitian:

2010 – 2015

Page 55: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

39

C. Kerangka Pemikiran

Data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan akan diolah untuk

mengestimasi tingkat efisiensi dengan menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA) dimana variabel input yang digunakan adalah total aset, beban klaim,

dan beban usaha sedangkan variabel output yang digunakan adalah dana tabarru dan

pendapatan usaha. Pada tahap selanjutnya penulis mengestimasi tingkat produktivitas

yang mengacu pada data panel perusahaan dengan menggunakan Malmquist Index

Productivity.

Setelah mendapatkan hasil perhitungan tingkat efisiensi dengan metode DEA

dan perubahan faktor produktivitas total dengan metode MPI penulis akan melakukan

uji normalitas pada kedua data tersebut. Uji normalitas ini dilakukan untuk menentukan

jenis uji beda yang akan diterapkan. Berikut adalah gambaran dari kerangka pemikiran

penulis dalam penelitian ini.

Terdapat dua perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu DEAP

2.1 yang digunakan untuk pengolahan data dengan metode DEA dan MPI, serta SPSS

22 yang digunakan untuk mengolah data dengan metode uji beda.

Page 56: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

40

Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi Umum dan

Jiwa Syariah Indonesia Tahun 2015 – 2018

Skor Efisiensi (DEA) Produktivitas (MPI)

Uji Normalitas

Variabel Input:

Total Aset, Beban Klaim, dan Beban Perusahaan

Variabel Output:

Dana Tabarru, Pendapatan Perusahaan

Uji Kruskal Wallis

Hasil dan Kesimpulan

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Page 57: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini diterapkan pada perusahaan asuransi umum syariah dan

perusahaan asuransi jiwa syariah untuk menghitung tingkat efisiensi dan tingkat

produktivitas masing-masing perusahaan berdasarkan data yang diperoleh dari masing-

masing perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan non-parametrik, yaitu

Data Envelopment Analysis (DEA) dan Malmquist Productivity Index (MPI). Setelah

mendapatkan hasil perhitungan tingkat efisiensi dan tingkat produktivitas, akan

dilakukan uji beda untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat efisiensi dan

tingkat produktivitas antara perusahaan asuransi umum syariah dengan perusahaan

asuransi jiwa syariah.

Proses perhitungan tingkat efisiensi pada penelitian ini dilakukan dengan

pendekatan intermediasi dengan asumsi constant return to scale (CRS). Oleh karena

itu penulis menggunakan variabel total aset, beban klaim, dan beban usaha sebagai

variabel input sementara variabel dana tabarru dan pendapatan usaha ditetapkan

sebagai variabel output. Sedangkan orientasi yang dipilih pada penelitian kali ini

adalah orientasi input dimana penulis berasumsi bahwa perusahaan lebih baik

mengoptimalkan usaha sesuai pangsa pasarnya sendiri.

Page 58: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

42

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut keseluruhan dari objek penelitian yang lengkap dan jelas

serta memliki karakteristik tertentu (Abdullah & Saebani, 2014). Populasi juga dapat

diartikan sebagai sebuah kumpulan dari semua kemungkinan benda-benda, orang-

orang, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suharyadi & S.K., 2015).

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan asuransi umum dan

asuransi jiwa syariah yang ada di Indonesia yang sudah memiliki izin usaha dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per Desember 2018 terdapat 59 perusahaan asuransi

syariah yang terdiri dari 7 perusahaan asuransi jiwa syariah, 5 perusahaan asuransi

umum syariah, 23 unit asuransi umum syariah, dan 24 unit asuransi jiwa syariah.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang diambil dari

populasi (Sugiyono, 2017). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode

purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang membatasi jumlah sampel

sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berikut adalah

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

a. Perusahaan asuransi umum dan jiwa syariah yang ada di Indonesia

b. Menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian, yaitu dari tahun 2015

sampai 2018

Page 59: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

43

Berdasarkan kriteria di atas maka proses pengambilan sampel yang dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel Perusahaan Asuransi Umum Syariah

No.

Kriteria

Jumlah

Nama Perusahaan

1. Perusahaan asuransi umum

syariah yang ada di Indonesia

selama tahun 2015 – 2018

5 PT Asuransi Takaful Umum

PT Asuransi Chubb Syariah

Indonesia

PT Asuransi Sonwelis Takaful

PT Asuransi Jasindo Syariah

PT Asuransi Askrida Syariah

2. Menerbitkan laporan keuangan

selama periode penelitian, yaitu

dari tahun 2015 sampai 2018

3 PT Asuransi Takaful Umum

PT Asuransi Chubb Syariah

Indonesia

PT Asuransi Sonwelis Takaful

Dengan demikian terdapat tiga perusahaan asuransi umum syariah yang akan

dijadikan sampel pada penelitian ini antara lain: PT Asuransi Takaful Umum, PT

Asuransi Chubb Syariah Indonesia, dan PT Asuransi Sonwelis Takaful.

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

No.

Kriteria

Jumlah

Nama Perusahaan

1. Perusahaan asuransi jiwa

syariah yang ada di Indonesia

selama tahun 2015 – 2018

7 PT Asuransi Takaful Keluarga

Page 60: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

44

PT Asuransi Jiwa Syariah Al

Amin

PT Asuransi Jiwa Amanah Jiwa

Giri Aratha

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa

Mitra Abadi

PT Asuransi Jiwa Syariah

Keluarga Indonesia

PT Asuransi Jiwa Syariah

Bumiputera

PT Capital Life Syariah

2. Menerbitkan laporan keuangan

selama periode penelitian, yaitu

dari tahun 2015 sampai 2018

4 PT Asuransi Takaful Keluarga

PT Asuransi Jiwa Syariah Al

Amin

PT Asuransi Jiwa Amanah Jiwa

Giri Aratha

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa

Mitra Abadi

Dengan demikian terdapat empat perusahaan asuransi umum syariah yang akan

dijadikan sampel pada penelitian ini antara lain: PT Asuransi Takaful Keluarga, PT

Asuransi Jiwa Syariah Al Amin, PT Asuransi Jiwa Amanah Jiwa Giri Aratha, dan PT

Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi.

Berdasarkan tabel 3.1 dan 3.2 maka dapat dilihat bahwa penelitian ini

menggunakan tujuh perusahaan asuransi syariah sebagai sampel penelitian dengan

rincian: tiga perusahaan asuransi umum syariah dan empat perusahaan asuransi jiwa

Page 61: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

45

syariah.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder karena

diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diunggah dalam website resmi masing-

masing perusahaan. Data sekunder adalah data yang tidak diambil oleh peneliti secara

langsung melainkan bersumber dari pihak lain (Sugiyono, 2017).

Penelitian ini menggunakan jenis data panel. Data panel merupakan gabungan

antara data cross section dan data time series. Data cross section menjelaskan

informasi antar unit sedangkan data time series menjelaskan informasi antar waktu

(Sriyana, 2014).

Data panel memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan data cross

section maupun data time series, antara lain: cocok untuk studi perubahan dinamis,

lebih informatif, memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi, mampu mengukur

pengaruh yang tidak dapat diobservasi dengan data cross section maupun data time

series, serta dapat mempelajari model yang lebih kompleks (Suliyanto, 2011).

Adapun data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat adalah sebagai

berikut:

1. Total Aset 7 perusahaan terpilih yang digunakan sebagai variabel input

diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan pada tahun 2015 –

2018.

Page 62: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

46

2. Beban Klaim 7 perusahaan terpilih yang digunakan sebagai variabel input

diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan pada tahun 2015 –

2018.

3. Beban Usaha perusahaan terpilih yang digunakan sebagai variabel input

diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan pada tahun 2015 –

2018.

4. Dana Tabarru 7 perusahaan terpilih yang digunakan sebagai variabel output

diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan pada tahun 2015 –

2018.

5. Pendapatan Usaha 7 perusahaan terpilih yang digunakan sebagai variabel

output diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan pada tahun

2015 – 2018.

Sementara itu, laporan keuangan perusahaan dapat diakses melalui website

resmi masing-masing perusahaan sebagaimana yang termuat dalam tabel 3.3 di bawah

ini:

Tabel 3.3 Website Resmi Perusahaan Asuransi Syariah

No. Nama Perusahaan Website

1 PT Asuransi Takaful Umum www.takafulumum.co.id

2 PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia www.chubbsyariah.co.id

3 PT Asuransi Sonwelis Takaful www.sonwelis.co.id

4 PT Asuransi Takaful Keluarga www.takaful.co.id

Page 63: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

47

5 PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin www.alamin-insurance.co.id

6 PT Asuransi Jiwa Amanah Jiwa Giri Aratha www.amanahgitha.com

7 PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi www.jmasyariah.com

D. Metode Pengumpulan Data

1. Field Research

Pada penelitian ini penulis mengolah data panel berupa laporan keuangan tahun

2015, 2016, 2017, dan 2018 yang dikumpulkan melalui website resmi perusahaan

asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah yang dijadikan sebagai

sampel dalam penelitian ini.

2. Library Research

Penulis juga menggunakan data yang diperoleh melalui pengkajian beberapa

referensi seperti buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan yang dapat

menunjang penelitian ini.

3. Internet Research

Penulis melakukan penelusuran di internet untuk melengkapi data-data yang

akan digunakan pada penelitian ini. Penelusuran pada penelitian ini dilakukan dengan

mengunjungi laman resmi perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel pada

penelitian ini.

Page 64: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

48

E. Metode Pengolahan Data

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA merupakan metode non-parametrik yang digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi perusahaan. Dalam penggunaan metode ini penulis menerapkan

pendekatan intermediasi yang sesuai dengan karakter perusahaan asuransi syariah,

yaitu sebagai lembaga keuangan yang bertugas mentrasfer aset keuangan dari unit

surplus kepada unit defisit. Adapun variabel input yang digunakan adalah total aset,

beban klaim, dan beban usaha. Sedangkan variabel output yang digunakan adalah dana

tabarru dan pendapatan usaha.

Pendekatan optimasi yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah

pendekatan CRS (constant return to scale) dimana orientasi yang digunakan pada

adalah orientasi input. Orientasi ini dipilih oleh penulis atas dasar asumsi bahwa

perusahaan asuransi syariah sebaiknya beroperasi sesuai dengan pangsa pasarnya

masing-masing. Hal ini juga diterapkan pada penelitian Sabiti (2018).

2. Malmquist Productivity Index (MPI)

Malmquist Productivity Index (MPI) merupakan indeks yang digunakan untuk

mengukur produktivitas total perusahaan. Data yang diolah untuk mengukur

produktivitas total perusahaan asuransi syariah adalah data panel masing-masing

perusahaan mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2018. Adapun variabel input yang

Page 65: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

49

digunakan pada pengukuran ini adalah total aset, beban klaim, dan beban usaha.

Sedangkan variabel output yang digunakan adalah dana tabarru dan pendapatan usaha.

Terdapat lima hasil yang akan ditampilkan oleh MPI, yaitu Effch (perubahan

efisiensi teknis), Techch (perubahan teknologi), Pech (perubahan efisiensi murni),

Sech (perubahan efisiensi skala), dan Tfpch (perubahan faktor produktivitas total).

Besar kecilnya Tfpch memiliki arti tertentu yang berkaitan dengan efisiensi dan

perubahan teknologi. Apabila nilai Tfpch > 1 artinya perusahaan yang diukur dapat

dikatakan produktif. Sedangkan apabila Tfpch < 1 menandakan bahwa perusahaan

yang diukur dikatakan tidak produktif. Naik turunnya total produktivitas sebuah

perusahaan dapat disebabkan oleh perubahan efisiensi atau perubahan teknologi

(Afifatun & Wiryono, 2010).

3. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan cara untuk memverifikasi apakah data yang

digunakan telah terdistribusi normal atau tidak. Berkaitan dengan penelitian ini, uji

normalitas dilakukan untuk menentukan uji beda yang akan digunakan. Apabila data

terdistribusi normal, maka uji beda yang dilakukan adalah Independent Sample T-Test.

Sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal, maka uji beda yang dilakukan

adalah Uji Kruskal-Wallis. Di samping itu, penelitian yang bersifat non-parametrik

tidak memiliki keharusan bahwa data harus terdistribusi normal (Nurhasanah, 2016).

Page 66: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

50

Pengambilan keputusan pada uji normalitas dapat dilakukan melalui uji

Kolmogrov Smirnov dan uji Shapiro Wilk dengan melihat tingkat signifikansi. Apabila

nilai signifikansi ≥ α (α = 0,05), maka H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data

terdistribusi normal (Priyatno, 2011).

4. Uji Kruskal Wallis

Uji Kruskal-Wallis pertama kali diperkenalkan oleh W. H. Kruskal dan Wallis

pada tahun 1952 yang merupakan perluasan dari uji Mann-Whitney U-test yang

terbatas pada pengujian dua sampel bebas. Uji ini pun merupakan turunan dari uji

Wilcoxon yang diperuntukan bagi lebih dari dua sampel bebas. Sebagai uji non-

parametrik, uji Kruskal-Wallis ini dapat dilakukan apabila datatidak terdistribusi

normal (Siregar, 2015).

Menurut Siregar (2015) terdapat beberapa asumsi yang digunakan dalam

penerapan uji ini, antara lain sebagai berikut:

1. Data merupakan sampel acak hasil pengamatan

2. Data berskala ordinal

3. Sampel tidak terdistribusi normal

4. Jumlah sampel kecil

5. Variabel yang dioperasikan merupakan variabel acak kontinu

Adapun pengambilan keputusan pada uji Kruskal-Wallis ini dapat dilakukan

dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan membandingkan Hhitung dengan x2tabel.

Page 67: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

51

Apabila Hhitung > x2tabel maka H0 diterima dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada

kedua sampel. Sedangkan apabila Hhitung ≤ x2tabel maka H0 ditolak dan ada perbedaan

yang signifikan pada kedua sampel. Cara kedua adalah dengan membandingkan p

value dengan nilai α. Apabila p value > α (α = 0,05) maka H0 diterima dan tidak ada

perbedaan yang signifikan pada kedua sampel. Sedangkan apabila p value ≤ α (α =

0,05) maka H0 ditolak dan ada perbedaan yang signifikan antar sampel.

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Input

a. Total Aset

Total aset merupakan keseluruhan dari aset lancar dan aset tidak lancar (Abbas

et al., 2018).

b. Beban Klaim

Beban klaim merupakan pembayaran yang dikeluarkan atas pengajuan

kerugian oleh peserta asuransi (Benarda et al., 2016).

c. Beban Usaha

Beban usaha meliputi beban komisi, ujroh dibayar, beban umum dan

administrasi, beban pemasaran, dan beban pengembangan (Antonio et al.,

2013).

Page 68: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

52

2. Variabel Output

a. Dana Tabarru

Dana tabarru adalah kontribusi premi yang dibayarkan oleh peserta kepada

perusahaan yang digunakan untuk menutupi setiap kerugian yang diperoleh

peserta sesuai ketentuan polis asuransi (Benarda et al., 2016).

b. Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha merupakan penghasilan yang diperoleh dari berbagai

aktivitas perusahaan, seperti: pengelolaan investasi dana peserta, pendapatan

investasi, pendapatan pengelolaan operasi asuransi, dan pembagian surplus

underwriting (Benarda et al., 2016).

Page 69: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Teknik sampling yang diterapkan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling dimana peneliti memberi kriteria tertentu dalam memilih perusahaan yang

akan dijadikan objek penelitian. Metode ini dilakukan karena adanya beberapa kendala,

seperti banyak perusahaan asuransi yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama

periode penelitian dan data-data laporan keuangan yang menunjukan nilai nol dan

minus sehingga tidak layak untuk dijadikan data dalam menganalisis efisiensi

menggunakan DEA. Berikut adalah gambaran dari masing-masing perusahaan yang

dijadikan sampel pada penelitian ini.

1. Perusahaan Asuransi Umum Syariah

a. Perusahaan Takaful Umum

Pada tanggal 24 Februrari 1994 TEPATI (Tim Pembentukan Asuransi Takaful

Indonesia) yang terdiri dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Bank

Muamalat Indonesia Tbk, Departemen Keuangan RI, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri,

para pengusaha Muslim Indonesia, dan Syarikat Takaful Malaysia Bhd menggagas

pendirian PT Syarikat Takaful lndonesia (Takaful lndonesia) sebagai perusahaan

holding asuransi syariah pertama di Indonesia. Dari sinilah perusahaan Takaful Umum

Page 70: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

54

lahir pada tanggal 5 Mei 1994 dan beroperasi setelah diresmikan oleh Menristek

sekaligus pendiri ICMI, Prof. Dr. B.J. Habibie tepatnya pada tanggal 2 Juni 1995.

b. Perusahaan Chubb Syariah

Pada tanggal 20 Januari 2010 PT Chubb General Insurance Indonesia

mendirikan PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia (Chubb Syariah) yang bergerak

dalam industri asuransi umum berprinsip syariah. Sebagai anak perusahaan, Chubb

Syariah mendapatkan Izin Usaha di bidang Asuransi Kerugian berdasarkan Prinsip

Syariah dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 3 Agustus 2010.

Perusahaan yang awalnya dikenal dengan nama PT Jaya Proteksi Takaful ini

melakukan perubahan nama menjadi PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia setelah

proses akuisisi oleh Chubb Corporation pada tanggal 19 Januari 2017. Dengan

perubahan nama tersebut, Chubb Syariah mendapatkan pembaharuan Izin Usaha dari

Otoritas Jasa Keuangan untuk Izin Usaha di Bidang Asuransi Umum berdasarkan

Prinsip Syariah pada tanggal 22 Februari 2017.

c. Perusahaan Sonwelis Takaful

Perusahaan ini didirikan tanggal 13 April 1964 dengan nama PT. Maskapai

Asuransi Sonwelis dan secara resmi beroperasi pada tanggal 1 Juli 1970 setelah

memperoleh ijin tetap Departemen Keuangan Republik Indonesia. Kemudian pada

tanggal 30 April 2015 perusahaan ini dikonversi menjadi perusahaan asuransi umum

berprinsip syariah berdasarkan keputusan Dewan Komisioner OJK. Sehingga, pada

Page 71: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

55

tanggal 25 Juni 2015 PT. Maskapai Asuransi Sonwelis secara resmi berubah nama

menjadi PT. Asuransi Sonwelis Takaful.

2. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

a. Perusahaan Takaful Keluarga

Berasal dari induk yang sama dengan perusahaan Takaful Umum, perusahaan

Takaful Keluarga merupakan perusahaan yang dibentuk oleh Takaful Indonesia yang

menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah pertama di Indonesia. Mulai beroperasi sejak

tahun 1994, perusahaan Takaful Keluarga telah mengembangkan berbagai produk

asuransi jiwa berprinsip syariah meliputi perlindungan kesehatan, perlindungan jiwa,

perencanaan hari tua, perencanaan pendidikan anak, serta perencanaan investasi.

b. Perusahaan Al Amin

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Al Amin didirikan pada tanggal 9 September

2009. Kemudian pada tanggal 30 April 2010 PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin

memperoleh Izin usaha Perusahaan di bidang perasuransian ditetapkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia pada Salinan Keputusan Menteri Keuangan Nomor :

KEP-220/KM.10/2010 tentang Pemberian Izin Usaha Di Bidang Asuransi Jiwa

Berdasarkan Prinsip Syariah Kepada PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin tanggal 30

April 2010.

Page 72: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

56

c. Perusahaan Amanah Githa

PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha atau lebih dikenal dengan

nama “Amanah Githa”. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2012 oleh pemegang

saham Amanah Githa yaitu Dana Pensiun PERHUTANI yang merupakan anak

perusahaan dari BUMN Perum PERHUTANI dan bekerja sama dengan PT Arga

Bangun Bangsa (ESQ165) yang lebih dikenal sebagai lembaga pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia berbasis spiritual.

d. Perusahaan JMA Syariah

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk, atau lebih dikenal dengan

sebutan JMA Syariah merupakan perusahaan asuransi jiwa syariah yang dibentuk oleh

KOSPIN JASA dan insan-insan pelaku ekonomi Koperasi Indonesia. Perusahaan ini

didirikan pada tanggal 15 Agustus 2014. JMA Syariah juga secara resmi beroperasi

setelah mendapatkan pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan No. KEP-

96/D.05/2015 untuk beroperasi sebagai asuransi jiwa syariah pada September 2015.

B. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diolah

dengan metode non-parametrik, yaitu Data Envelopment Analysis. Metode ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dengan mencantumkan beban

klaim, total aset dan beban perusahaan sebagai variabel input; serta dana tabarru dan

pendapatan perusahaan sebagai variabel output.

Page 73: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

57

1. Variabel Input Total Aset

Tabel 4.1 Total Aset Perusahaan Asuransi Umum Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL UMUM 212.872 133.494 81.636 130.776

2 CHUBB SYARIAH 145.356 145.045 218.850 229.964

3 SONWELIS TAKAFUL 61.417 65.069 66.934 79.330

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa Sonwelis Takaful terus mengalami

peningkatan total aset sepanjang periode 2015 hingga 2018, sedangkan Takaful Umum

dan Chubb Syariah mengalami fluktuasi pada total asetnya sepanjang periode 2015

hingga 2018.

Tabel 4.2 Total Aset Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL KELUARGA 1.064.512 1.600.155 1.660.572 1.712.378

2 AL AMIN 488.002 432.956 723.983 623.688

3 AMANAH GITHA 71.504 68.929 87.746 96.885

4 JMA SYARIAH 66.597 68.251 166.267 179.015

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Pada kategori perusahaan asuransi jiwa syariah, terdapat dua perusahaan yang

terus mengalami peningkatan total aset sepanjang tahun 2015 – 2018, yaitu Takaful

Keluarga dan JMA Syariah. Sedangkan Al Amin dan Amanah Githa mengalami

fluktuasi pertumbuhan total aset sepanjang tahun 2015 hingga 2018.

Page 74: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

58

2. Variabel Input Beban Klaim

Tabel 4.3 Beban Klaim Perusahaan Asuransi Umum Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL UMUM 31.020 33.040 19.830 3.280

2 CHUBB SYARIAH 25.174 41.138 54.834 48.013

3 SONWELIS TAKAFUL 1.147 3.600 1.634 3.091

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Dari tabel di atas terlihat bahwa ketiga perusahaan asuransi umum syariah

mengalami fluktuasi dalam beban klaim. Selama 2015 hingga 2016 beban klaim

Takaful Umum mengalami peningkatan sebelum akhirnya turun pada tahun 2017. Hal

senada juga terjadi pada Sonwelis Takaful. Sedangkan Chubb Syariah mengalami

penurunan pada tahun 2018 setelah mengalami peningkatan selama tahun 2015 hingga

2017.

Tabel 4.4 Beban Klaim Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL KELUARGA 82.730 102.502 104.460 114.918

2 AL AMIN 137.422 212.349 202.156 222.360

3 AMANAH GITHA 4.418 8.434 16.219 8.769

4 JMA SYARIAH 54 2.542 9.881 22.168

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Data di atas menunjukan bahwa perusahaan asuransi jiwa Takaful Keluarga dan

JMA Syariah terus mengalami peningkatan beban klaim sepanjang tahun 2015 hingga

2018. Sedangkan Al Amin dan Amanah Githa mengalami fluktuasi dalam beban klaim.

Page 75: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

59

3. Variabel Input Beban Usaha

Tabel 4.5 Beban Usaha Perusahaan Asuransi Umum Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL UMUM 66.806 79.584 31.816 12.941

2 CHUBB SYARIAH 43.080 41.488 40.350 45.433

3 SONWELIS TAKAFUL 7.038 9.810 12.756 13.384

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa pada kategori perusahaan asuransi

umum terdapat dua perusahaan yang mengalami fluktuasi beban usaha yaitu Takaful

Umum dan Chubb Syariah, sementara Sonwelis Takaful setiap tahunnya mengalami

peningkatan beban usaha sepanjang periode 2015 – 2018.

Tabel 4.6 Beban Usaha Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL KELUARGA 108.041 108.946 100.730 110.596

2 AL AMIN 64.930 62.701 73.995 70.536

3 AMANAH GITHA 18.388 18.820 17.807 20.309

4 JMA SYARIAH 3.841 6.974 9.928 14.541

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Pada kategori perusahaan asuransi jiwa syariah terdapat JMA Syariah yang

terus mengalami peningkatan beban usaha sepanjang tahun 2015 hingga 2018.

Sedangkan tiga perusahaan lainnya yaitu Takaful KEluarga, Al Amin dan Amanah

Githa mengalami fluktuasi pertumbuhan beban usaha sepanjang periode 2015 hingga

2018.

Page 76: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

60

4. Variabel Output Dana Tabarru

Tabel 4.7 – Dana Tabarru Perusahaan Asuransi Umum Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL UMUM 43.681 33.986 25.952 27.042

2 CHUBB SYARIAH 4.315 1.542 2.987 5.502

3 SONWELIS TAKAFUL 229 1.692 3.012 4.945

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Dalam hal dana tabarru perusahaan asuransi umum syariah, Sonwelis Takaful

terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya selama 2016 hingga 2018. Sedangkan

pertumbuhan dana tabarru Takaful Umum dan Chubb Syariah mengalami fluktuasi

sepanjang periode 2015 hingga 2018.

Tabel 4.8 – Dana Tabarru Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL KELUARGA 89.239 105.113 112.320 138.462

2 AL AMIN 143.176 166.966 145.589 156.838

3 AMANAH GITHA 2.236 3.950 5.445 9.770

4 JMA SYARIAH 584 743 1.107 1.127

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Sepanjang tahun 2015 hingga 2018 terdapat tiga perusahaan asuransi jiwa

syariah yang terus mengalami peningkatan jumlah dana tabarru yang terhimpun, yaitu

Takaful Keluarga, Amanah Githa, dan JMA Syariah. Sedangkan Al Amin sempat

mengalami penurunan pada tahun 2017.

Page 77: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

61

5. Variabel Output Pendapatan Usaha

Tabel 4.9 Beban Usaha Perusahaan Asuransi Umum Syariah (dalam juta rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN

2015

TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

1 TAKAFUL UMUM 59508 55701 28498 11549

2 CHUBB SYARIAH 37944 40842 34375 43231

3 SONWELIS TAKAFUL 7128 9710 12485 12354

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Sepanjang tahun 2015 hingga 2018 Takaful Umum terus mengalami penurunan

pendapatan usaha sementara Sonwelis Takaful setiap tahunnya mengalami

peningkatan pendapatan usaha. Di sisi lain Chubb Syariah mengalami fluktuasi

pendapatan usaha sepanjang tahun 2015 hingga 2018.

Tabel 4.10 Pendapatan Usaha Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (dalam juta

rupiah)

No. PERUSAHAAN

TAHUN 2015

TAHUN 2016

TAHUN 2017

TAHUN 2018

1 TAKAFUL KELUARGA 120387 132241 114458 110494

2 AL AMIN 71339 69749 76538 77509

3 AMANAH GITHA 10169 12683 14716 13269

4 JMA SYARIAH 6062 6499 8023 14793

(Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan, diolah)

Dari sisi perusahaan asuransi jiwa syariah terdapat dua perusahaan yang terus

mengalami peningkatan pendapatan usaha setiap tahunnya, yaitu Amanah Githa dan

JMA Syariah. Sedangkan dua perusahaan lainnya, yaitu Takaful Keluarga dan Al Amin

setiap tahunnya mengalami fluktuasi pendapatan usaha sepanjang tahun 2016 hingga

2018.

Page 78: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

62

C. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi dengan Metode DEA

Perhitungan efisiensi ini dilakukan dengan mengolah variabel total aset, beban

klaim, dan beban usaha sebagai variabel input dan variabel dana tabarru serta

pendapatan usaha sebagai variabel ouput. Perangkat lunak yang digunakan dalam tahap

ini adalah DEAP 2.1. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi menggunakan metode

DEA, diperoleh hasil di bawah ini.

Tabel 4.11 Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Umum Syariah dan Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2015 - 2018

Tahun

Asuransi Umum Syariah Asuransi Jiwa Syariah

TU CH SW TK AA AG JM

2015 1 0.984 1 1 1 1 1

2016 1 1 1 1 1 1 1

2017 1 0.870 1 1 1 1 0.741

2018 1 1 1 1 1 1 1

Rata-Rata 1 0.964 1 1 1 1 0.935

TU = Takaful Umum

CH = Chubb Syariah

SW = Sonwelis Takaful

TK = Takaful Keluarga

AA = Al Amin

AG = Amanah Githa

Page 79: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

63

Pada kategori perusahaan asuransi umum syariah, terdapat dua perusahaan

yang telah beroperasi secara efisien selama periode penelitian, yaitu perusahaan

Takaful Umum dan Sonwelis Takaful. Sedangkan satu perusahaan lainnya, yaitu

Chubb Syariah mengalami fluktuasi pada efisiensi perusahaannya yang disebabkan

oleh inefisiensi yang terjadi pada tahun 2015 dan 2017. Sedangkan pada kategori

perusahaan asuransi jiwa syariah terdapat tiga perusahaan yang beroperasi secara

efisien selama periode penelitian dengan nilai efisiensi rata-rata mencapai 1. Di sisi

lain terdapat satu perusahaan yang mengalami inefisensi pada tahun 2017, yaitu

perusahaan JMA Syariah.

D. Pembahasan Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Umum Syariah

1. Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Umum

Tabel 4.12 - Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Umum Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Aktual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 212872 212872 0

100%

Beban Klaim 31020 31020 0

Beban Usaha 66806 66806 0

Dana Tabarru 43681 43681 0

Pendapatan Usaha 59508 59508 0

2016

Total Aset 133494 133494 0

100%

Beban Klaim 33040 33040 0

Beban Usaha 79584 79584 0

Dana Tabarru 33986 33986 0

Pendapatan Usaha 55701 55701 0

2017

Total Aset 81636 81636 0

100% Beban Klaim 19830 19830 0

Beban Usaha 31816 31816 0

Page 80: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

64

Dana Tabarru 25952 25952 0

Pendapatan Usaha 28498 28498 0

2018

Total Aset 130776 130776 0

100%

Beban Klaim 3280 3280 0

Beban Usaha 12941 12941 0

Dana Tabarru 27042 27042 0

Pendapatan Usaha 11549 11549 0

Tingkat Efisiensi Rata-Rata 100%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Tabel di atas memperlihatkan bahwa perusahaan Takaful Umum telah

mencapai tingkat efisiensi sebesar 100% di setiap tahunnya. Artinya, perusahaan

dikatakan efisien selama periode penelitian. Pencapaian ini mengindikasikan bahwa

perusahaan Takaful Umum telah mengoptimalkan pemanfaatan input yang ada.

Pada variabel total aset nilai aktual dengan nilai target tidak memiliki selisih.

Artinya, perusahaan telah melakukan manajemen aset dengan baik sehingga tidak

terjadi pemborosan akibat biaya perawatan atau pun biaya-biaya lain yang ditimbulkan

oleh aset-aset yang dinilai sudah tidak dapat memberikan pelayanan yang ekonomis

terhadap operasional perusahaan.

Kemudian pada variabel beban klaim perusahaan Takaful Umum berhasil

memenuhi nilai target beban klaim. Hal ini menunjukan bahwa dana tabarru yang

menjadi sumber yang menutupi beban klaim ini telah dikelola dengan baik melalui

proses underwriting dan pengelolaan investasi yang tepat. Sehingga tidak terjadi defisit

dan klaim-klaim yang dibayarkan kepada pemegang polis dapat tertutupi.

Di sisi lain beban-beban usaha seperti beban gaji pegawai, beban administrasi,

dan beban-beban lainnya yang dikeluarkan untuk keperluan usaha terlihat masih

Page 81: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

65

terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari kesesuaian antara nilai target beban usaha

dengan nilai aktual beban usaha.

Selain itu perusahaan telah mengumpulkan dana tabarru yang sesuai dengan

target. Dana tabarru memiliki peran yang sangat krusial dalam operasional asuransi

syariah dimana dana ini menjadi hak pemegang polis apabila terjadi klaim. Dana

tabarru yang memenuhi target mencerminkan bahwa perusahaan telah cukup baik

dalam menarik minat masyarakat melalui upaya promosi dan pemasaran produk-

produknya serta perusahaan dianggap telah melakukan upaya proses underwriting yang

tepat. Underwriting merupakan sebuah proses dimana perusahaan mempertimbangkan

apakah asuransi calon tertanggung dapat tertutupi atau tidak.

Pada sisi pendapatan usaha perusahaan Takaful Umum telah memenuhi

targetnya. Pendapatan usaha dapat bersumber dari pendapatan investasi, pendapatan

ujroh pengelolaan investasi dana peserta, pendapatan ujroh pengelolaan investasi dana

tabarru, dan bagi hasil surplus underwriting. Dengan terpenuhinya target pendapatan

usaha perusahaan Takaful Umum menandakan bahwa perusahaan Takaful Umum telah

cukup baik dalam mengelola portfolio investasi dan dana peserta. Sehingga jumlah

perolehan ujroh dari pengelolaan dana-dana tersebut dapat dimaksimalkan.

Page 82: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

66

2. Tingkat Efisiensi Perusahaan Chubb Syariah

Tabel 4.13 Tingkat Efisiensi Perusahaan Chubb Syariah Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Aktual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 145356 143063 -2292

98.4%

Beban Klaim 25174 19255 -5919

Beban Usaha 43080 42400 -679

Dana Tabarru 4315 26831 22516

Pendapatan Usaha 37944 37944 0

2016

Total Aset 145045 145045 0

100%

Beban Klaim 41138 41138 0

Beban Usaha 41488 41488 0

Dana Tabarru 1542 1542 0

Pendapatan Usaha 40842 40842 0

2017

Total Aset 218850 184289 -34560

87%

Beban Klaim 54834 4498 -50335

Beban Usaha 40350 35121 -5229

Dana Tabarru 2987 8292 5306

Pendapatan Usaha 34375 34375 0

2018

Total Aset 229964 229964 0

100%

Beban Klaim 48013 48013 0

Beban Usaha 45433 45433 0

Dana Tabarru 5502 5502 0

Pendapatan Usaha 43231 43231 0

Tingkat Efisiensi Rata-Rata 96.35%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Tabel menunjukan bahwa perusahaan Chubb Syariah mengalami fluktuasi

tingkat efisiensi sepanjang periode penelitian. Di tahun 2015 dan tahun 2017 terjadi

inefisiensi pada variabel input total aset, beban klaim, dan beban usaha. Di sisi lain

inefisiensi juga terjadi pada variabel output, yaitu dana tabarru.

Pada tahun 2015 perusahaan Chubb Syariah dinilai mengalami pemborosan

pada total aset sebesar Rp 2.292 juta. Sedangkan pada tahun 2017 pemborosan total

Page 83: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

67

aset terjadi sebesar Rp 34.560 juta. Pemborosan pada variabel total aset ini dapat

disebabkan oleh manajeman aset yang kurang baik, sehingga perusahaan melakukan

pengeluaran (seperti biaya perawatan) pada aset-aset yang tidak lagi memberikan

manfaat ekonomis yang optimal terhadap operasional perusahaan. Pada kondisi seperti

ini perusahaan Chubb Syariah disarankan untuk kembali melakukan evaluasi kinerja

aset sehingga perusahaan dapat mengklasifikasi aset yang memerlukan pembaharuan

dan aset yang perlu dihapus. Hal demikian sejalan dengan siklus alur aset (Sugiama,

2013).

Di sisi variabel beban klaim perusahaan Chubb Syariah telah mengalami

pemborosan sebesar Rp 5.919 pada tahun 2015 dan pemborosan sebesar Rp 50.335

pada tahun 2017. Namun karena pembayaran pada beban klaim menggunakan dana

tabarru yang telah menjadi hak pemegang polis saat terjadi klaim, sehingga perusahaan

tidak diperkenankan menahan dana tersebut, maka perbaikan pada variabel beban

klaim ini dapat dilakukan melalui perbaikan proses underwriting. Proses ini dapat

meninjau besaran premi yang harus dibayarkan oleh pemegang polis, sehingga proses

underwriting yang tepat akan menciptakan keadilan dimana pemegang polis membayar

premi yang proporsional dengan tingkat risiko yang ditaksir oleh perusahaan.

Pada variabel beban usaha perusahaan Chubb Syariah mengalami pemborosan

sebesar Rp 679 juta di tahun 2015 dan sebesar Rp 5.229 juta di tahun 2017.

Pemborosan yang terjadi pada beban usaha ini menunjukan bahwa perusahaan Chubb

Syariah mengalami pengeluaran dana yang besar untuk membiayai segala sesuatu yang

Page 84: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

68

berkaitan dengan administrasi dan keperluan umum perusahaan, seperti biaya tenaga

kerja tak sebanding dengan kinerjanya.

Pada variabel output dana tabarru, perusahaan Chubb Syariah seharusnya dapat

meningkatkan perolehan sebesar Rp 22.516 juta pada tahun 2015 dan sebesar Rp 5.306

pada tahun 2017. Hal ini perlu dilakukan karena dana tabarru memiliki peranan yang

sangat penting dalam membayar klaim yang diajukan oleh para pemegang polis.

Peningkatan pada penghimpunan dana tabarru dapat dilakukan melalui upaya promosi,

pengembangan, dan pemasaran produk yang lebih luas sehingga dapat menarik minat

masyarakat. Kemudian upaya perbaikan mekanisme underwriting pun perlu dilakukan

dimana pada tahap ini perusahaan dapat menaksir risiko calon tertanggung dan

menentukan besaran premi yang harus dibayar saat di awal perjanjian.

3. Tingkat Efisiensi Perusahaan Sonwelis Takaful

Tabel 4.14 Tingkat Efisiensi Perusahaan Sonwelis Syariah Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Actual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 61417 61417 0

100%

Beban Klaim 1147 1147 0

Beban Usaha 7038 7038 0

Dana Tabarru 229 229 0

Pendapatan Usaha 7128 7128 0

2016

Total Aset 65069 65069 0

100%

Beban Klaim 3600 3600 0

Beban Usaha 9810 9810 0

Dana Tabarru 1692 1692 0

Pendapatan Usaha 9710 9710 0

2017 Total Aset 66934 66934 0 100%

Page 85: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

69

Beban Klaim 1634 1634 0

Beban Usaha 12756 12756 0

Dana Tabarru 3012 3012 0

Pendapatan Usaha 12485 12485 0

2018

Total Aset 79330 79330 0

100%

Beban Klaim 3091 3091 0

Beban Usaha 13384 13384 0

Dana Tabarru 4945 4945 0

Pendapatan Usaha 12354 12354 0

Rata-Rata Tingkat Efisiensi 100%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Tabel di atas menunjukan bahwa sepanjang periode penelitian perusahaan

Sonwelis Takaful berada pada kondisi yang efisien. Dengan kata lain perusahaan

Sonwelis Takaful telah beroperasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan input yang

ada.

Nilai aktual total aset dengan nilai target total aset tidak memiliki selisih.

Artinya, manajemen aset yang dilakukan oleh perusahaan Sonwelis Takaful dapat

dikatakan cukup baik sehingga tidak terjadi pemborosan akibat biaya perawatan atau

pun biaya-biaya lain yang ditimbulkan oleh aset-aset yang dinilai sudah tidak dapat

memberikan pelayanan yang ekonomis terhadap operasional perusahaan.

Selanjutnya pada variabel beban klaim perusahaan Sonwelis Takaful telah

memenuhi nilai targetnya. Hal ini menunjukan bahwa klaim-klaim yang diajukan oleh

para pemegang polis dapat tertutupi oleh perusahaan tanpa mengalami defisit. Hal ini

mencerminkan bahwa dana tabarru yang menjadi sumber pembayaran klaim telah

dikelola dengan baik melalui proses underwriting dan pengelolaan investasi yang tepat.

Page 86: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

70

Kemudian selama periode penelitian perusahaan Sonwelis Takaful telah

melakukan pengendalian yang baik atas pengeluaran pada beban-beban usaha seperti

beban gaji pegawai, beban administrasi, dan beban-beban operasional lainnya. Hal

tersebut dapat dilihat dari kesesuaian antara nilai target beban usaha dengan nilai aktual

beban usaha.

Selain itu dana tabarru perusahaan Sonwelis Takaful telah memenuhi target.

Dana tabarru memiliki peran yang sangat krusial dalam operasional asuransi syariah

dimana dana ini menjadi hak pemegang polis apabila terjadi klaim. Dana tabarru yang

memenuhi target mencerminkan bahwa perusahaan telah cukup baik dalam menarik

minat masyarakat melalui upaya promosi dan pemasaran produk-produknya serta

perusahaan dianggap telah melakukan upaya proses underwriting yang tepat.

Underwriting merupakan sebuah proses dimana perusahaan mempertimbangkan

apakah asuransi calon tertanggung dapat tertutupi atau tidak.

Pada sisi pendapatan usaha perusahaan Sonwelis Takaful telah memenuhi

targetnya. Pendapatan usaha dapat bersumber dari pendapatan investasi, pendapatan

ujroh pengelolaan investasi dana peserta, pendapatan ujroh pengelolaan investasi dana

tabarru, dan bagi hasil surplus underwriting. Dengan terpenuhinya target pendapatan

usaha perusahaan Sonwelis Takaful menandakan bahwa perusahaan Sonwelis Takaful

telah cukup baik dalam mengelola portfolio investasi dan dana peserta. Sehingga

jumlah perolehan ujroh dari pengelolaan dana-dana tersebut dapat dimaksimalkan.

Page 87: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

71

E. Pembahasan Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

1. Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Keluarga

Tabel 4.15 Tingkat Efisiensi Perusahaan Takaful Keluarga Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Actual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 1064512 1064512 0

100.0%

Beban Klaim 82730 82730 0

Beban Usaha 108041 108041 0

Dana Tabarru 89239 89239 0

Pendapatan Usaha 120387 120387 0

2016

Total Aset 1600155 1600155 0

100%

Beban Klaim 102502 102502 0

Beban Usaha 108946 108946 0

Dana Tabarru 105113 105113 0

Pendapatan Usaha 132241 132241 0

2017

Total Aset 1660572 1660572 0

100%

Beban Klaim 104460 104460 0

Beban Usaha 100730 100730 0

Dana Tabarru 112320 112320 0

Pendapatan Usaha 114458 114458 0

2018

Total Aset 1712378 1712378 0

100%

Beban Klaim 114918 114918 0

Beban Usaha 110596 110596 0

Dana Tabarru 138462 138462 0

Pendapatan Usaha 110494 110494 0

Rata-Rata Tingkat Efisiensi 100%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Hasil perhitungan efisiensi di atas menunjukan bahwa perusahaan Takaful

Keluarga telah beroperasi secara efisien selama periode penelitian. Kesesuaian nilai

aktual dengan nilai target keseluruhan variabel menandakan bahwa perusahaan telah

mengoptimalkan pemanfaatan input yang ada.

Page 88: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

72

Kesesuaian nilai aktual dan nilai target pada variabel total aset mengindikasikan

bahwa perusahaan Takaful Keluarga telah melakukan manajemen aset dengan baik,

sehingga tidak terjadi pemborosan akibat biaya perawatan atau pun biaya-biaya lain

yang ditimbulkan oleh aset-aset yang dinilai sudah tidak dapat memberikan pelayanan

yang ekonomis terhadap operasional perusahaan.

Kemudian pada variabel beban klaim perusahaan Takaful Keluarga telah

memenuhi nilai targetnya. Hal ini menunjukan bahwa klaim-klaim yang diajukan oleh

para pemegang polis dapat tertutupi oleh perusahaan tanpa mengalami defisit. Hal ini

mencerminkan bahwa dana tabarru yang menjadi sumber pembayaran klaim telah

dikelola dengan baik melalui proses underwriting dan pengelolaan investasi yang tepat.

Pada variabel beban usaha, selama periode penelitian perusahaan Takaful

Keluarga telah melakukan pengendalian yang baik atas pengeluaran pada beban-beban

usaha seperti beban gaji pegawai, beban administrasi, serta beban-beban operasional

lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari kesesuaian antara nilai target beban usaha

dengan nilai aktual beban usaha.

Selanjutnya pada variabel dana tabarru perusahaan Takaful Keluarga telah

memenuhi target. Dana tabarru memiliki peran yang sangat krusial dalam operasional

asuransi syariah dimana dana ini menjadi hak pemegang polis apabila terjadi klaim.

Dana tabarru yang memenuhi target mencerminkan bahwa perusahaan telah cukup

baik dalam menarik minat masyarakat melalui upaya promosi dan pemasaran produk-

produknya serta perusahaan dianggap telah melakukan upaya proses underwriting yang

Page 89: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

73

tepat. Underwriting merupakan sebuah proses dimana perusahaan mempertimbangkan

apakah asuransi calon tertanggung dapat tertutupi atau tidak.

Pada sisi pendapatan usaha perusahaan Takaful Keluarga telah memenuhi

targetnya. Pendapatan usaha dapat bersumber dari pendapatan investasi, pendapatan

ujroh pengelolaan investasi dana peserta, pendapatan ujroh pengelolaan investasi dana

tabarru, dan bagi hasil surplus underwriting. Dengan terpenuhinya target pendapatan

usaha perusahaan Takaful Keluarga menandakan bahwa perusahaan telah melakukan

pengelolaan yang baik terhadap portfolio investasi dan dana peserta. Sehingga jumlah

perolehan ujroh dari pengelolaan dana-dana tersebut dapat dimaksimalkan.

2. Tingkat Efisiensi Perusahaan Al Amin

Tabel 4.16 Tingkat Efisiensi Perusahaan Al Amin Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Actual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 488002 488002 0

100%

Beban Klaim 137422 137422 0

Beban Usaha 64930 64930 0

Dana Tabarru 143176 143176 0

Pendapatan Usaha 71339 71339 0

2016

Total Aset 432956 432956 0

100%

Beban Klaim 212349 212349 0

Beban Usaha 62701 62701 0

Dana Tabarru 166966 166966 0

Pendapatan Usaha 69749 69749 0

2017

Total Aset 723983 723983 0

100%

Beban Klaim 202156 202156 0

Beban Usaha 73995 73995 0

Dana Tabarru 145589 145589 0

Pendapatan Usaha 76538 76538 0

Page 90: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

74

2018

Total Aset 623688 623688 0

100%

Beban Klaim 222360 222360 0

Beban Usaha 70536 70536 0

Dana Tabarru 156838 156838 0

Pendapatan Usaha 77509 77509 0

Rata-Rata Tingkat Efisiensi 100%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Tabel di atas memperlihatkan bahwa perusahaan Al Amin telah mencapai

tingkat efisiensi sebesar 100% di setiap tahunnya. Artinya, perusahaan dikatakan

efisien selama periode penelitian. Pencapaian ini mengindikasikan bahwa perusahaan

Takaful Umum telah mengoptimalkan pemanfaatan input yang ada.

Pada variabel total aset nilai aktual dengan nilai target tidak memiliki selisih.

Artinya, perusahaan telah melakukan manajemen aset dengan baik sehingga tidak

terjadi pemborosan akibat biaya perawatan atau pun biaya-biaya lain yang ditimbulkan

oleh aset-aset yang dinilai sudah tidak dapat memberikan pelayanan yang ekonomis

terhadap operasional perusahaan.

Kemudian pada variabel beban klaim perusahaan Al Amin berhasil memenuhi

nilai target beban klaim. Hal ini menunjukan bahwa dana tabarru yang menjadi sumber

yang menutupi beban klaim ini telah dikelola dengan baik melalui proses underwriting

dan pengelolaan investasi yang tepat. Sehingga tidak terjadi defisit dan klaim-klaim

yang dibayarkan kepada pemegang polis dapat tertutupi.

Di sisi lain beban-beban usaha seperti beban gaji pegawai, beban administrasi,

dan beban-beban lainnya yang dikeluarkan untuk keperluan usaha terlihat masih

Page 91: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

75

terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari kesesuaian antara nilai target beban usaha

dengan nilai aktual beban usaha.

Selain itu perusahaan telah mengumpulkan dana tabarru yang sesuai dengan

target. Dana tabarru memiliki peran yang sangat krusial dalam operasional asuransi

syariah dimana dana ini menjadi hak pemegang polis apabila terjadi klaim. Dana

tabarru yang memenuhi target mencerminkan bahwa perusahaan telah cukup baik

dalam menarik minat masyarakat melalui upaya promosi dan pemasaran produk-

produknya serta perusahaan dianggap telah melakukan upaya proses underwriting yang

tepat. Underwriting merupakan sebuah proses dimana perusahaan mempertimbangkan

apakah asuransi calon tertanggung dapat tertutupi atau tidak.

Pada sisi pendapatan usaha perusahaan Al Amin telah memenuhi targetnya.

Pendapatan usaha dapat bersumber dari pendapatan investasi, pendapatan ujroh

pengelolaan investasi dana peserta, pendapatan ujroh pengelolaan investasi dana

tabarru, dan bagi hasil surplus underwriting. Dengan terpenuhinya target pendapatan

usaha perusahaan Al Amin menandakan bahwa perusahaan telah cukup baik dalam

mengelola portfolio investasi dan dana peserta. Sehingga jumlah perolehan ujroh dari

pengelolaan dana-dana tersebut dapat dimaksimalkan.

Page 92: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

76

3. Tingkat Efisiensi Perusahaan Amanah Githa

Tabel 4.17 Tingkat Efisiensi Perusahaan Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Actual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 71504 71504 0

100.0%

Beban Klaim 4418 4418 0

Beban Usaha 18388 18388 0

Dana Tabarru 2236 2236 0

Pendapatan Usaha 10169 10169 0

2016

Total Aset 68929 68929 0

100%

Beban Klaim 8434 8434 0

Beban Usaha 18820 18820 0

Dana Tabarru 3950 3950 0

Pendapatan Usaha 12683 12683 0

2017

Total Aset 87746 87746 0

100%

Beban Klaim 16219 16219 0

Beban Usaha 17807 17807 0

Dana Tabarru 5445 5445 0

Pendapatan Usaha 14716 14716 0

2018

Total Aset 96885 96885 0

100%

Beban Klaim 8769 8769 0

Beban Usaha 20309 20309 0

Dana Tabarru 9770 9770 0

Pendapatan Usaha 13269 13269 0

Rata-Rata Tingkat Efisiensi 100%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP .1)

Tabel di atas menunjukan bahwa sepanjang periode penelitian perusahaan

Amanah Githa berada pada kondisi yang efisien. Dengan kata lain perusahaan Amanah

Githa telah beroperasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan input yang ada.

Nilai aktual total aset dengan nilai target total aset tidak memiliki selisih.

Artinya, manajemen aset yang dilakukan oleh perusahaan Amanah Githa dapat

dikatakan cukup baik sehingga tidak terjadi pemborosan akibat biaya perawatan atau

Page 93: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

77

pun biaya-biaya lain yang ditimbulkan oleh aset-aset yang dinilai sudah tidak dapat

memberikan pelayanan yang ekonomis terhadap operasional perusahaan.

Selanjutnya pada variabel beban klaim perusahaan Amanah Githa telah

memenuhi nilai targetnya. Hal ini menunjukan bahwa klaim-klaim yang diajukan oleh

para pemegang polis dapat tertutupi oleh perusahaan tanpa mengalami defisit. Hal ini

mencerminkan bahwa dana tabarru yang menjadi sumber pembayaran klaim telah

dikelola dengan baik melalui proses underwriting dan pengelolaan investasi yang tepat.

Kemudian selama periode penelitian perusahaan Amanah Githa telah

melakukan pengendalian yang baik atas pengeluaran pada beban-beban usaha seperti

beban gaji pegawai, beban administrasi, dan beban-beban operasional lainnya. Hal

tersebut dapat dilihat dari kesesuaian antara nilai target beban usaha dengan nilai aktual

beban usaha.

Selain itu dana tabarru perusahaan Amanah Githa telah memenuhi target.

Dana tabarru memiliki peran yang sangat krusial dalam operasional asuransi syariah

dimana dana ini menjadi hak pemegang polis apabila terjadi klaim. Dana tabarru yang

memenuhi target mencerminkan bahwa perusahaan telah cukup baik dalam menarik

minat masyarakat melalui upaya promosi dan pemasaran produk-produknya serta

perusahaan dianggap telah melakukan upaya proses underwriting yang tepat.

Underwriting merupakan sebuah proses dimana perusahaan mempertimbangkan

apakah asuransi calon tertanggung dapat tertutupi atau tidak.

Pada sisi pendapatan usaha perusahaan Amanah Githa telah memenuhi

targetnya. Pendapatan usaha dapat bersumber dari pendapatan investasi, pendapatan

Page 94: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

78

ujroh pengelolaan investasi dana peserta, pendapatan ujroh pengelolaan investasi dana

tabarru, dan bagi hasil surplus underwriting. Dengan terpenuhinya target pendapatan

usaha perusahaan Amanah Githa menandakan bahwa perusahaan telah cukup baik

dalam mengelola portfolio investasi dan dana peserta. Sehingga jumlah perolehan

ujroh dari pengelolaan dana-dana tersebut dapat dimaksimalkan.

4. Tingkat Efisiensi Perusahaan JMA Syariah

Tabel 4.18 Tingkat Efisiensi Perusahaan JMA Syariah Tahun 2015 - 2018

Tahun Variabel Actual Target Selisih Tingkat

Efisiensi

2015

Total Aset 66597 66597 0

100%

Beban Klaim 54 54 0

Beban Usaha 3841 3841 0

Dana Tabarru 584 584 0

Pendapatan Usaha 6062 6062 0

2016

Total Aset 68251 68251 0

100%

Beban Klaim 2542 2542 0

Beban Usaha 6974 6974 0

Dana Tabarru 743 743 0

Pendapatan Usaha 6499 6499 0

2017

Total Aset 166267 116398 -49868

74.1%

Beban Klaim 9881 7322 -2559

Beban Usaha 9928 7060 -2867

Dana Tabarru 1107 7873 6766

Pendapatan Usaha 8023 8023 0

2018

Total Aset 179015 179015 0

100%

Beban Klaim 22168 22168 0

Beban Usaha 14541 14541 0

Dana Tabarru 1127 1127 0

Pendapatan Usaha 14793 14793 0

Rata-Rata Tingkat Efisiensi 93,53%

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Page 95: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

79

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perusahaan JMA Syariah mengalami

fluktuasi tingkat efisiensi sepanjang periode penelitian. Di tahun 2017 terjadi

inefisiensi pada variabel input total aset, beban klaim, dan beban usaha. Di sisi lain

inefisiensi juga terjadi pada variabel output, yaitu dana tabarru.

Pada tahun 2017 perusahaan JMA Syariah dinilai mengalami pemborosan pada

total aset sebesar Rp 49.868 juta. Pemborosan pada variabel total aset ini dapat

disebabkan oleh manajeman aset yang kurang baik, sehingga perusahaan melakukan

pengeluaran (seperti biaya perawatan) pada aset-aset yang tidak lagi memberikan

manfaat ekonomis yang optimal terhadap operasional perusahaan. Pada kondisi seperti

ini perusahaan Chubb Syariah disarankan untuk kembali melakukan evaluasi kinerja

aset sehingga perusahaan dapat mengklasifikasi aset yang memerlukan pembaharuan

dan aset yang perlu dihapus.

Di sisi variabel beban klaim perusahaan JMA Syariah telah mengalami

pemborosan sebesar Rp 2.559 juta pada tahun 2017. Namun karena pembayaran pada

beban klaim menggunakan dana tabarru yang telah menjadi hak pemegang polis saat

terjadi klaim, sehingga perusahaan tidak diperkenankan menahan dana tersebut, maka

perbaikan pada variabel beban klaim ini dapat dilakukan melalui perbaikan proses

underwriting. (Sabiti et. al, 2017) Proses ini dapat meninjau besaran premi yang harus

dibayarkan oleh pemegang polis, sehingga proses underwriting yang tepat akan

menciptakan keadilan dimana pemegang polis membayar premi yang proporsional

dengan tingkat risiko yang ditaksir oleh perusahaan.

Page 96: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

80

Pada variabel beban usaha perusahaan JMA Syariah mengalami pemborosan

sebesar Rp 2.867 juta di tahun 2017. Pemborosan yang terjadi pada beban usaha ini

menunjukan bahwa perusahaan JMA Syariah mengalami pengeluaran dana yang besar

untuk membiayai segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi dan keperluan

umum perusahaan, seperti biaya tenaga kerja tak sebanding dengan kinerjanya.

(Sunarsih, 2018)

Pada variabel output dana tabarru, perusahaan JMA Syariah seharusnya dapat

meningkatkan perolehan sebesar Rp 6.766 juta pada tahun 2017. Hal ini perlu

dilakukan karena dana tabarru memiliki peranan yang sangat penting dalam membayar

klaim yang diajukan oleh para pemegang polis. Peningkatan pada penghimpunan dana

tabarru dapat dilakukan melalui upaya promosi, pengembangan, dan pemasaran

produk yang lebih luas sehingga dapat menarik minat masyarakat. Kemudian upaya

perbaikan mekanisme underwriting pun perlu dilakukan dimana pada tahap ini

perusahaan dapat menaksir risiko calon tertanggung dan menentukan besaran premi

yang harus dibayar saat di awal perjanjian.

F. Hasil Perhitungan Tingkat Produktivitas Individual Perusahaan Asuransi Umum

Syariah dengan Metode MPI

Perhitungan tingkat produktivitas ini menggunakan data panel variabel input

dan output masing-masing perusahaan yang diolah dengan metode MPI melalui

perangkat lunak DEAP 2.1. Adapun variabel input dan output yang digunakan pada

tahap ini masih sama dengan variabel input dan output yang digunakan pada

Page 97: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

81

perhitungan efisiensi menggunakan DEA, yaitu total aset, beban klaim, dan beban

usaha sebagai variabel input dan dana tabarru serta pendapatan usaha sebagai variabel

output. Berikut adalah hasil olah data pada perusahaan asuransi umum syariah.

1. Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Umum

Tabel 4.19 Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Umum

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 1.092 1.000 1.000 1.092

2017 1.000 1.054 1.000 1.000 1.054

2018 1.000 1.441 1.000 1.000 1.441

Mean 1.000 1.196 1.000 1.000 1.196

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Perubahan teknologi (techch) sebesar 1.092 pada tahun 2016 telah mendorong

pertumbuhan total faktor produktivitas (tfpch) sebesar 1.092. Kemudian di tahun

berikutnya perubahan teknologi (techch) sebesar 1.054 telah mendorong pertumbuhan

total faktor produktivitas sebesar 1.054. Lalu pada tahun 2018 perubahan teknologi

(techch) sebesar 1.441 telah menyebabkan total faktor produktivitas (tfpch) tumbuh

sebesar 1.441.

Selama tahun 2015 hingga 2018 total faktor produktivitas (tfpch) selalu

memiliki nilai > 1. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan asuransi Takaful Umum

memiliki tingkat produktivitas yang baik pada tahun 2016, 2017, dan 2018. Tingkat

produktivitas terbaik perusahaan Takaful Umum ditunjukan dengan nilai total faktor

produktivitas (tfpch) tertinggi yaitu 1.441 yang terjadi pada tahun 2018. Sedangkan

tingkat produktivitas terendah terjadi pada tahun 2017 dimana nilai total faktor

produktivitas sebesar 1.054.

Page 98: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

82

2. Tingkat Produktivitas Perusahaan Chubb Syariah

Tabel 4.20 Tingkat Produktivitas Perusahaan Chubb Syariah

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 1.206 1.000 1.000 1.206

2017 1.000 0.768 1.000 1.000 0.768

2018 1.000 0.802 1.000 1.000 0.802

Mean 1.000 0.925 1.000 1.000 0.925

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1

Pada tahun 2016 perubahan teknologi (techch) sebesar 1.206 telah mendorong

pertumbuhan total faktor produktivitas (tfpch) sebesar 1.206. Kemudian di tahun 2017

perubahan efisiensi (effch), perubahan efisiensi teknis murni, dan perubahan efisiensi

skala sebesar 1.000 telah mendorong pertumbuhan total faktor produktivitas sebesar

0.768. Lalu pada tahun 2018 perubahan efisiensi (effch), perubahan efisiensi teknis

murni, dan perubahan efisiensi skala sebesar 1.000 telah mendorong pertumbuhan total

faktor produktivitas (tfpch) sebesar 0.802.

Dengan melihat tabel di atas, dapat dikatakan bahwa perusahaan Chubb Syariah

memiliki produktivitas yang baik pada tahun 2016 dengan indikasi nilai total faktor

produktivitas (tfpch) > 1. Sedangkan di tahun berikutnya, yaitu tahun 2017 dan 2018

terjadi penurunan tingkat produktivitas dimana nilai total faktor produktivitas (tfpch)

< 1. Tingkat produktivitas tertinggi yang dialami oleh perusahaan Chubb Syariah

terjadi pada tahun 2016 dimana nilai total faktor produktivitas (tfpch) > 1, yaitu 1.206.

Sedangkan tingkat produktivitas terendah yang terjadi pada perusahaan Chubb Syariah

ada pada tahun 2017 dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) < 1, yaitu 0.768.

Page 99: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

83

3. Tingkat Produktivitas Perusahaan Sonwelis Takaful

Tabel 4.21 Tingkat Produktivitas Perusahaan Sonwelis Takaful

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 0.415 1.000 1.000 0.415

2017 1.000 1.467 1.000 1.000 1.467

2018 1.000 0.812 1.000 1.000 0.812

Mean 1.000 0.898 1.000 1.000 0.898

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Perubahan efisiensi (effch), perubahan efisiensi teknis murni (techch), dan

perubahan efisiensi skala (pech) sebesar 1.000 telah mendorong pertumbuhan total

faktor produktivitas (tfpch) perusahaan Sonwelis Takaful sebesar 0.415 pada tahun

2016 dan 0.812 pada tahun 2018. Sedangkan pada tahun 2017 pertumbuhan total faktor

produktivitas (tfpch) tumbuh sebesar 1.467 disebabkan oleh dorongan perubahan

teknologi (techch) sebesar 1.467.

Tingkat produktivitas tertinggi perusahaan Sonwelis Takaful ada pada tahun

2017 dimana nilai total faktor produktivitas (tfpch) > 1, yaitu 1.467. Sedangkan pada

tahun 2016 dan 2018 tingkat produktivitas perusahaan Sonwelis Takaful terbilang

rendah dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) < 1. Tingkat produktivitas

terendah perusahaan Sonwelis Takaful terjadi pada tahun 2016 dengan nilai total faktor

produktivitas (tfpch) 0.415.

Page 100: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

84

G. Analisis Hasil Perhitungan Produktivitas Perusahaan Asuransi Umum Syariah

Tabel 4.22 Rata-Rata Tingkat Produktivitas Perusahaan Asuransi Umum Syariah

Perusahaan Effch Techch Pech Sech Tfpch

Takaful Umum 1.000 1.196 1.000 1.000 1.196

Chubb Syariah 1.000 0.925 1.000 1.000 0.925

Sonwelis Takaful 1.000 0.898 1.000 1.000 0.898

Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1

Dengan melihat tabel di atas maka komposisi perubahan efisiensi yang

mempengaruhi tingkat produktivitas asuransi umum syariah dapat digambarkan

melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.23 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat

Produktivitas Perusahaan Asuransi Umum Syariah

Perusahaan Effch Techch Pech Sech Tfpch

Takaful Umum v v v v Produktif

Chubb Syariah v - v v Tidak Produktif

Sonwelis Takaful v - v v TidakProduktif

Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa perusahaan asuransi takaful umum

dinyatakan produktif selama periode penelitian dengan nilai Tfpch > 1. Adapun

komposisi yang berkontribusi terhadap tingkat produktivitas perusahaan Takaful

Umum adalah Effch, Techch, Pech, dan Sech ≥ 1. Hal tersebut menunjukan bahwa

perusahaan Takaful Umum telah mengoptimalkan penggunaan input dengan baik

sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efisien. Begitupun dengan ketersediaan

financial system, teknologi IT, serta sumber daya manusia yang mampu beradaptasi

dengan teknologi sehingga hal tersebut dapat menunjang tingkat produktivitas

perusahaan Takaful Umum.

Page 101: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

85

Di sisi lain perusahaan Chubb Syariah dan Sonwelis Takaful mengalami

perubahan faktor produktivitas total yang rendah selama periode penelitian sehingga

dinyatakan tidak produktif dengan nilai Tfpch < 1. Hal ini disebabkan oleh kecilnya

kontribusi perubahan teknologi (techch) dalam meningkatkan faktor produktivitas total

(tfpch). Oleh karena itu, perusahaan Chubb Syariah dan Sonwelis Takaful perlu

meningkatkan teknologi, baik dari IT maupun financial system yang digunakan untuk

menghimpun dan mengelola dana peserta.

H. Hasil Perhitungan Individual Tingkat Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah dengan Metode MPI

Perhitungan tingkat produktivitas ini menggunakan data panel variabel input

dan output masing-masing perusahaan yang diolah dengan metode MPI melalui

perangkat lunak DEAP 2.1. Adapun variabel input dan output yang digunakan pada

tahap ini masih sama dengan variabel input dan output yang digunakan pada

perhitungan efisiensi menggunakan DEA, yaitu total aset, beban klaim, dan beban

usaha sebagai variabel input dan dana tabarru serta pendapatan usaha sebagai variabel

output. Berikut adalah hasil olah data pada perusahaan asuransi jiwa syariah.

1. Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Keluarga

Tabel 4.24 Tingkat Produktivitas Perusahaan Takaful Keluarga

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 1.018 1.000 1.000 1.018

2017 1.000 1.006 1.000 1.000 1.006

2018 1.000 1.014 1.000 1.000 1.014

Page 102: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

86

Mean 1.000 1.013 1.000 1.000 1.013

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Pada tahun 2016 perubahan teknologi (techch) sebesar 1.018 telah mendorong

pertumbuhan total faktor produktivitas (tfpch) sebesar 1.018. Kemudian di tahun

berikutnya perubahan teknologi (techch) sebesar 1.006 telah mendorong pertumbuhan

total faktor produktivitas (tfpch) sebesar 1.006. Lalu pada tahun 2018 perubahan

teknologi (techch) sebesar 1.014 telah menyebabkan total faktor produktivitas (tfpch)

tumbuh sebesar 1.014.

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa perusahaan asuransi Takaful Keluarga

memiliki produktivitas yang baik pada tahun 2016, 2017, dan 2018. Hal ini ditandai

dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) yang selalu > 1. Dengan demikian terlihat

bahwa tingkat produktivitas terbaik perusahaan Takaful Keluarga terjadi pada tahun

2016 dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) tertinggi, yaitu 1.018. Sedangkan

tingkat produktivitas terendah terjadi pada tahun 2017 dengan nilai total faktor

produktivitas (tfpch) sebesar 1.006.

2. Tingkat Produktivitas Perusahaan Al Amin

Tabel 4.25 Tingkat Produktivitas Perusahaan Al Amin

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 1.013 1.000 1.000 1.013

2017 1.000 0.759 1.000 1.000 0.759

2018 1.000 1.108 1.000 1.000 1.108

Mean 1.000 0.960 1.000 1.000 0.960

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Page 103: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

87

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 perubahan teknologi

(techch) sebesar 1.018 telah mendorong pertumbuhan total faktor produktivitas (tfpch)

sebesar 1.018. Kemudian di tahun berikutnya perubahan teknologi (techch) sebesar

1.006 telah mendorong pertumbuhan total faktor produktivitas (tfpch) sebesar 1.006.

Lalu pada tahun 2018 perubahan teknologi (techch) sebesar 1.014 telah menyebabkan

total faktor produktivitas (tfpch) tumbuh sebesar 1.014.

Perusahaan Al Amin berada pada tingkat produktivitas yang baik pada tahun

2016 dan 2018, dimana nilai total faktor produktivitas (tfpch) > 1. Sedangkan pada

tahun 2017 tingkat produktivitas perusahaan Al Amin kurang baik yang ditandai

dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) < 1. Tingkat produktivitas tertinggi

perusahaan Al Amin terjadi pada tahun 2018 dengan nilai total faktor produktivitas

(tfpch) tertinggi, yaitu 1.108 sedangkan tingkat produktivitas terendah terjadi pada

tahun 2017 dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) terendah, yaitu 0.759.

3. Tingkat Produktivitas Perusahaan Amanah Githa

Tabel 4.26 - Tingkat Produktivitas Perusahaan Amanah Githa

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 0.895 1.000 1.000 0.895

2017 1.000 0.741 1.000 1.000 0.741

2018 1.000 1.219 1.000 1.000 1.219

Mean 1.000 0.952 1.000 1.000 0.952

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Perubahan efisiensi (effch), perubahan efisiensi teknis murni (techch), dan

perubahan efisiensi skala (pech) sebesar 1.000 telah mendorong pertumbuhan total

Page 104: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

88

faktor produktivitas (tfpch) perusahaan Amanah Githa sebesar 0.895 pada tahun 2016

dan 0.741 pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018 perubahan teknologi (techch)

sebesar 1.219 mendorong pertumbuhan total faktor produktivitas (tfpch) sebesar 1.219.

Tingkat produktivitas tertinggi perusahaan Amanah Githa terjadi pada tahun

2018 dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) tertinggi, yaitu 1.219 sedangkan

tingkat produktivitas terendah terjadi pada tahun 2017 dengan nilai total faktor

produktivitas (tfpch) terendah, yaitu 0.741.

4. Tingkat Produktivitas Perusahaan JMA Syariah

Tabel 4.27 Tingkat Produktivitas Perusahaan JMA Syariah

Tahun Effch Techch Pech Sech Tfpch

2016 1.000 0.166 1.000 1.000 0.166

2017 1.000 0.824 1.000 1.000 0.824

2018 1.000 0.953 1.000 1.000 0.953

Mean 1.000 0.648 1.000 1.000 0.648

(Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1)

Perubahan efisiensi (effch), perubahan efisiensi teknis murni (techch), dan

perubahan efisiensi skala (pech) sebesar 1.000 telah mendorong pertumbuhan total

faktor produktivitas (tfpch) perusahaan JMA Syariah sebesar 0.166 pada tahun 2016,

0.841 pada tahun 2017 dan 0.963 pada tahun 2018.

. Total faktor produktivitas perusahaan Takaful Umum terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya dimana total faktor produktivitas tertinggi pada terjadi

pada tahun 2018 sedangkan total faktor produktivitas terendah perusahaan Takaful

Umum terjadi pada tahun 2018. Tingkat produktivitas tertinggi perusahaan JMA

Page 105: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

89

Syariah terjadi pada tahun 2018 dengan nilai total faktor produktivitas (tfpch) tertinggi,

yaitu 1.108 sedangkan tingkat produktivitas terendah terjadi pada tahun 2017 dengan

nilai total faktor produktivitas (tfpch) terendah, yaitu 0.759.

I. Analisis Hasil Perhitungan Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

Tabel 4.28 Rata-Rata Tingkat Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

Perusahaan Effch Techch Pech Sech Tfpch

Takaful Keluarga 1.000 1.013 1.000 1.000 1.013

Al Amin 1.000 0.960 1.000 1.000 0.960

Amanah Githa 1.000 0.952 1.000 1.000 0.952

JMA Syariah 1.000 0.648 1.000 1.000 0.648

Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1

Melalui tabel di atas, komposisi perubahan efisiensi yang mempengaruhi

tingkat produktivitas asuransi jiwa syariah dapat digambarkan melalui tabel di bawah

ini.

Tabel 4.29 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat

Produktivitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

Perusahaan Effch Techch Pech Sech Tfpch

Takaful Keluarga v v v v Produktif

Al Amin v - v v Tidak Produktif

Amanah Githa v - v v Tidak Produktif

JMA Syariah v - v v Tidak Produktif

Sumber: Data diolah dengan DEAP 2.1

Pada perusahaan Takaful Keluarga tingkat produktivitas dipengaruhi oleh

Effch, Techch, Pech, dan Sech dengan nilai ≥ 1. Artinya, telah beroperasi dengan

penggunaan input yang minimal sehingga perusahaan dapat mengalami perubahan

efisiensi yang stabil selama periode penelitian. Begitupun dengan ketersediaan

Page 106: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

90

financial system, teknologi IT, serta sumber daya manusia yang mampu beradaptasi

dengan teknologi. Kedua hal tersebut telah menunjang perusahaan Takaful Keluarga

untuk dikategorikan sebagai perusahaan yang produktif selama periode penelitian

dengan nilai tfpch > 1.

Selanjutnya perusahaan Al Amin, Amanah Githa, dan JMA Syariah yang

mengalami perubahan faktor produktivitas total yang rendah dengan nilai tfpch < 1.

Hal tersebut terjadi karena rendahnya kontribusi techch dalam mendukung

produktivitas perusahaan. Ketiga perusahaan tersebut perlu berupaya lebih dalam

meningkatkan teknologi baik dari IT maupun financial system yang digunakan untuk

menghimpun dan mengelola dana peserta.

J. Hasil Uji Normalitas

1. Tingkat Efisiensi

Setelah memperoleh hasil perhitungan tingkat efisiensi masing-masing

perusahaan, baik perusahaan asuransi umum syariah maupun perusahaan asuransi jiwa

syariah, berikutnya dilakukan uji normalitas untuk menentukan metode uji beda yang

akan digunakan. Di bawah ini adalah hasil dari uji normalitas Shapiro-Wilk.

Page 107: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

91

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas pada Data Tingkat Efisiensi

Sumber: data diolah dengan SPSS 22

Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kedua kategori memiliki nilai signifikansi

Shapiro Wilk < α (α = 0,05), maka H0 diterima dan data tidak terdistribusi normal.

Dengan demikian uji beda yang akan dilakukan pada data tingkat efisiensi adalah uji

Kruskal Wallis.

2. Perubahan Faktor Produktivitas Total (Tfpch)

Setelah memperoleh hasil perhitungan peruabhan faktor produktivitas total

masing-masing perusahaan, baik perusahaan asuransi umum syariah maupun

perusahaan asuransi jiwa syariah, berikutnya dilakukan uji normalitas untuk

menentukan metode uji beda yang akan digunakan. Di bawah ini adalah hasil dari uji

normalitas Shapiro-Wilk.

Tests of Normality

Jenis Perusahaan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Efisiensi Asuransi Umum .461 12 .000 .380 12 .000

Asuransi Jiwa .536 16 .000 .273 16 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Jenis Perusahaan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Efisiensi Asuransi Umum .461 12 .000 .380 12 .000

Asuransi Jiwa .536 16 .000 .273 16 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 108: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

92

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas pada Data Perubahan Faktor Produktivitas Total

Sumber: data diolah dengan SPSS 22

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kedua kategori memiliki nilai signifikansi

Shapiro Wilk < α (α = 0,05), maka H0 diterima dan data tidak terdistribusi normal.

Dengan demikian uji beda yang akan dilakukan pada data tingkat efisiensi adalah uji

Kruskal Wallis.

K. Hasil Uji Kruskal-Wallis

1. Tingkat Efisiensi

Nilai siginfikansi Kolmogrov Smirnov dan Shapiro-Wilk pada uji normalitas

yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan bahwa data tidak terdistribusi normal.

Oleh karena itu uji beda yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji Kruskal-Wallis,

dimana uji ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antara kedua

kategori sampel, yaitu perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa

syariah. Tabel di bawah ini merupakan hasil dari uji Kruskal-Wallis.

Tests of Normality

Jenis Perusahaan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tfpch Asuransi Umum .159 9 .200* .952 9 .710

Asuransi Syariah .202 12 .191 .816 12 .014

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Jenis Perusahaan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tfpch Asuransi Umum .159 9 .200* .952 9 .710

Asuransi Syariah .202 12 .191 .816 12 .014

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 109: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

93

Gambar 4.3 Hasil Uji Krusskal-Wallis pada Data Tingkat Efisiensi

Test Statisticsa,b

Efisiensi

Chi-Square .605

df 1

Asymp. Sig. .437

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Jenis

Perusahaan

Sumber: data diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa p value = 0,437 dimana p

value > α (α = 0,05) oleh karena itu H0 diterima dan tidak ada perbedaan yang

signifikan antara tingkat efisiensi perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan

asuransi jiwa syariah. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi perusahaan asuransi

umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah cenderung pada level yang tidak

jauh berbeda, yaitu bernilai 1 ataupun mendekati 1. Dengan kata lain kedua kategori

perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang cenderung sangat baik. Penulis belum

menemukan hasil studi terdahulu yang menganalisis perbedaan tingkat efisiensi pada

perusahaan asuransi umum syariah dan asuransi jiwa syariah. Penulis berharap

penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

perbedaan tingkat efisiensi perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi

jiwa syariah.

Page 110: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

94

2. Perubahan Faktor Produktivitas Total (Tfpch)

Gambar 4.4 Hasil Uji Krusskal-Wallis pada Data Perubahan Faktor Produktivitas Total

Sumber: data diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa p value = 0,434 karena p

value > α (α = 0,05), maka H0 diterima dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

tingkat perubahan faktor produktivitas total perusahaan asuransi umum syariah dan

perusahaan asuransi jiwa syariah. Hal ini disebabkan karena tingkat produktivitas

perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah cenderung

pada level yang tidak jauh berbeda. Penulis belum menemukan hasil studi terdahulu

yang menganalisis perbedaan tingkat produktivitas pada perusahaan asuransi umum

syariah dan asuransi jiwa syariah. Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi acuan

bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan perbedaan tingkat produktivitas

perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah.

Test Statisticsa,b

Tfpch

Chi-Square .611

df 1

Asymp. Sig. .434

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Jenis

Perusahaan

Page 111: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menghitung tingkat efisiensi serta tingkat

produktivitas perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah

selama periode 2015 – 2018. Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

1. Perhitungan tingkat efisiensi pada kategori perusahaan asuransi umum syariah,

perusahaan Takaful Umum dan Sonwelis Takaful dinyatakan telah efisien dalam

menjalankan fungsi intermediasinya selama periode penelitian. Hal ini dapat dilihat

dari rata-rata tingkat efisiensi perusahaan yang mencapai 100%. Sedangkan

perusahaan Chubb Syariah masih kurang efisien dalam menjalankan fungsi

intermediasinya selama periode penelitian. Hal ini dilihat dari tingkat efisiensi rata-

ratanya yang belum mencapai 100%, yaitu 96.35%. Sedangkan pada kategori

perusahaan asuransi jiwa syariah, perusahaan Takaful Keluarga, Al Amin, dan

Amanah Githa dinyatakan telah beroperasi secara efisien dalam menjalankan

fungsi intermediasinya selama periode penelitian. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

tingkat efisiensi ketiga perusahaan yang telah mencapai 100%. Sedangkan

perusahaan JMA Syariah dikatakan belum efisien dalam menjalankan fungsi

Page 112: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

96

intermediasinya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tingkat efisiensinya yang belum

mencapai 100%, yaitu 93.53%.

2. Pada perhitungan tingkat produktivitas kategori perusahaan asuransi umum

syariah, terdapat perusahaan Takaful Umum yang dinyatakan produktif selama

periode penelitian dengan nilai rata-rata Tfpch sebesar 1,196. Sedangkan Chubb

Syariah dan Sonwelis Takaful dinyatakan tidak produktif dengan nilai rata-rata

tfpch 0,925 dan 0,898. Kemudian pada kategori perusahaan asuransi jiwa syariah,

terdapat perusahaan Takaful Keluarga yang dinyatakan produktif selama periode

penelitian dengan nilai rata-rata Tfpch sebesar 1,013. Sedangkan perusahaan Al-

Amin, Amanah Githa, dan JMA Syariah dinyatakan tidak produktif dengan nilai

rata-rata tfpch berturut-turut 0,960, 0,952, dan 0,648.

3. Uji beda Kruskal-Wallis pada tingkat efisiensi ditemukan bahwa tingkat efisiensi

perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah tidak

memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai p value > α (0,437 > 0,05).

4. Uji beda Kruskal-Wallis pada faktor produktivitas total ditemukan bahwa tingkat

efisiensi perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan asuransi jiwa syariah

tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai p value > α (0,434 > 0,05).

B. Saran

1. Bagi Manajemen Perusahaan Asuransi Syariah

Hasil penelitian ini menampilkan beberapa variabel yang masih perlu diperbaiki

dalam meningkatkan tingkat efisiensi dan tingkat produktivitas perusahaan. Oleh

Page 113: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

97

karena itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi manajemen

masing-masing perusahaan terkait kinerja selama periode 2015 – 2018.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis disarankan dapat

menguji variabel-variabel lain yang berkaitan dengan tingkat efisiensi dan tingkat

produktivitas karena masih banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi

tingkat efisiensi dan tingkat produktivitas perusahaan. Selain itu, pengujian

efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi VRS.

Page 114: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

98

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, M., Khan, A. B., Abbasi, S., & Mahmood, Z. (2018). Determinants of Cost

Efficiency of Takaful and Conventional Insurance Firms of Pakistan. Review of

Economics and Development Studies, 4(2), 331–340.

https://doi.org/10.26710/reads.v4i2.418

Abdullah, B., & Saebani, B. A. (2014). Metode Penelitian Ekonomi Islam. Pustaka

Setia Bandung.

Afifatun, P., & Wiryono, S. K. (2010). Efficiency and Productivity of Indonesian

Islamic Banking. Jurnal Manajemen Teknologi, 9.

Akhtar, M. H. (2018). Performance analysis of Takaful and conventional insurance

companies in Saudi Arabia. Benchmarking, 25(2), 677–695.

https://doi.org/10.1108/BIJ-01-2017-0018

Al-Amri, K. (2015). Takaful Insurance Efficiency in the GCC Countries. Humanomics,

31(3), 344–353. https://doi.org/10.1108/H-05-2014-0039

Almulhim, T. (2019). Analysis of Takaful vs. Conventional Insurance Firms’

Efficiency: Two-stage DEA of Saudi Arabia’s Insurance Market. Cogent Business

and Management, 6(1), 1–18. https://doi.org/10.1080/23311975.2019.1633807

Amrillah, A. (2014). Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia. Journal of Economy

and Policy (JEJAK), 2.

Anggraini, N., Harianto, & Anggraeni, L. (2016). Efisiensi Teknis, Alokatif dan

Ekonomi pada Usaha Ubi Kayu di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi

Lampung. Jurnal Agribisnis Indonesia, 4(1), 43–46.

Antonio, M. S., Ali, M. M., & Akbar, N. (2013). A Comparative Analysis of the

Efficiency of Takaful and Conventional Insurance in Malaysia. The International

Journal of Excellence in Islamic Banking and Finance, 3(1), 1–13.

https://doi.org/10.12816/0001416

Ascarya, Y. D. dan S. R. G. (2009). Analisis Efisiensi Perbankan Konvensional dan

Perbankan Syariah di Indonesia dengan Data Envelopment Analysis (DEA).

Kencana Media Grup.

Avianda, D., Yuniati, Y., & Yuniar, Y. (2014). Strategi Peningkatan Produktivitas di

Lantai Produksi Menggunakan Metode Objektive Matrix. Reka Integra, 1(4).

Page 115: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

99

Benarda, Sumarwan, U., & Hosen, M. N. (2016). Tingkat Efisiensi Industri Asuransi

Jiwa Syariah Menggunakan Pendekatan Two Stage Data Envelopment Analysis.

Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 2(1), 64.

https://doi.org/10.17358/jabm.2.1.64

Charnes, A., Cooper, W. W., & Rhodes, E. (1978). Measuring the Efficiency of

Decision Making Units. European Journal of Operational Research, 2(6), 429–

444. https://doi.org/10.1016/0377-2217(78)90138-8

Coelli, T. J., Prasada Rao, D. S., O’Donnell, C. J., & Battese, G. E. (2005). An

Introduction to Efficiency and Productivity Analysis. In An Introduction to

Efficiency and Productivity Analysis. https://doi.org/10.1007/b136381

Eltivia, N. (2013). Produktivitas dan Indeks Malmquist pada Bank di Indonesia.

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi Ke-2 Politeknik Negeri Bali,

53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Farrell, M. J. (1957). The Measurement of Productive Efficiency. 120(3), 253–290.

Ferari, N., & Sudarsono, H. (2011). Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Dan

Konvensional Dengan Mengunakan Data Envelopment Analysis (Dea). Jurnal

Ekonomi & Keuangan Islam, 1(2), 141–148.

https://journal.uii.ac.id/JEKI/article/view/8753

Firdausa, R. A., & Arianti, F. (2013). Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam

Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak. Diponegoro

Journal of Economics, 2(1).

Hosen, M. N., & Muhari, S. (2017). Liquidity and Capital of Islamic Banks in

Indonesia. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 6(1), 49–68.

https://doi.org/10.15408/sjie.v6i1.4405

Ichsan, N. (2016). Peluang dan Tantangan Inovasi Produk Asuransi Umum Syariah.

Jurnal Ekonomi Islam, 7(2).

Islamic Financial Service Board. (2019). Islamic Financial Services Board Report

2019.

Kader, H. A., Adams, M., & Hardwick, P. (2010). The Cost Efficiency of Takaful

Insurance Companies. Geneva Papers on Risk and Insurance: Issues and

Practice, 35(1), 161–181. https://doi.org/10.1057/gpp.2009.33

Karim, A. (2007). Ekonomi Mikro Islam. Raja Grafindo Persada.

Page 116: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

100

Martani, D. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Salemba Empat.

Muljawan, D. (2014). Faktor-Faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia serta

Dampaknya Terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit. Working Paper Bank

Indonesia, 2.

Mulyadi. (2002). Auditing (Buku Dua) (6th ed.). Salemba Empat.

Nopriansyah, W. (2015). Asuransi Syariah Berkah Terakhir yang Tak Terduga (1st

ed.). Penerbit ANDI.

Nurfikasari, A., Tanuatmodjo, H., & Utami, S. A. (2019). Analisis Produktivitas

Perbankan Syariah Di Indonesia Berdasarkan Malmquist Productivity Index.

IQTISHADUNA, 10(2).

Nurhasanah. (2016). Praktikum Statistika 2 untuk Ekonomi dan Bisnis. Salemba

Empat.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Statistik Perasuransian 2017. 342.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 69 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Usaha

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan

Perusahaan Reasuransi

Priyatno, D. (2011). Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Mediakom.

Puspitasari, N. (2015). Manajemen Asuransi Syariah. UII Press Yogyakarta.

Ramdhani, H. (2015). Prospek dan Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia. Al-

Tijary, 1(1).

Rusydiana, A. S. (2018). Indeks Malmquist Untuk Pengukuran Efisiensi dan

Produktivias Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan,

26(1).

Sabiti, M. B., Effendi, J., & Novianti, T. (2018). Efisiensi Asuransi Syariah di

Indonesia dengan pendekatan Data Envelopment Analysis. Al-Muzara’ah, 5(1),

69–87. https://doi.org/10.29244/jam.5.1.69-87

Siregar, S. (2015). Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Prenada Media Group.

Sriyana, J. (2014). Metode Regresi Data Panel (1st ed.). Ekonisia.

Sugiama, A. G. (2013). Metode Riset Bisnis dan Manajemen (1st ed.). Guardaya

Page 117: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

101

Intimarta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta CV.

Suharyadi, & S.K., P. (2015). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.

Salemba Empat.

Sula, M. S. (2016). Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Operasional

(2nd ed.). Gema Insani Press.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (1st ed.).

ANDI Yogyakarta.

Sunarsih, S., & Fitriyani, F. (2018). Analisis efisiensi asuransi syariah di Indonesia

tahun 2014-2016 dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal

Ekonomi & Keuangan Islam, 4(1), 9–21.

https://doi.org/10.20885/jeki.vol4.iss1.art2

Sutawijaya, A., & Lestari, E. P. (2009). Efisiensi Teknik Perbankan Indonesia Pasca

Krisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA. Jurnal Ekonomi

Pembangunan, 10(1), 56.

Tuffahati, H., Mardian, S., & Suprapto, E. (2019). Pengukuran Efisiensi Asuransi

Syariah Dengan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan Islam, 4(1), 1–23. https://doi.org/10.35836/jakis.v4i1.27

Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian

www.alamin-insurance.co.id

www.amanahgitha.com

www.chubbsyariah.co.id

www.jmasyariah.com

www.sonwelis.co.id

www.takaful.co.id

www.takafulumum.co.id

www.ojk.go.id

Page 118: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

102

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Output DEA Perusahaan Asuransi Umum Tahun 2015

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TU 1.000

CH 0.984

SW 1.000

mean 0.995

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TU 43681.000 59508.000

CH 26831.168 37944.000

SW 229.000 7128.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TU 212872.000 31020.000 66806.000

CH 143063.773 19255.013 42400.639

SW 61417.000 1147.000 7038.000

Page 119: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

103

Lampiran 2 Output DEA Perusahaan Asuransi Umum Syariah Tahun 2016

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TU 1.000

CH 1.000

SW 1.000

mean 1.000

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TU 33986.000 55701.000

CH 1542.000 40842.000

SW 1692.000 9710.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TU 133494.000 33040.000 79584.000

CH 145045.000 41138.000 41488.000

SW 65069.000 3600.000 9810.000

Page 120: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

104

Lampiran 3 Output DEA Perusahaan Asuransi Umum Syariah Tahun 2017

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TU 1.000

CH 0.870

SW 1.000

mean 0.957

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TU 25952.000 28498.000

CH 8292.952 34375.000

SW 3012.000 12485.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TU 81636.000 19830.000 31816.000

CH 184289.648 4498.899 35121.145

SW 66934.000 1634.000 12756.000

Page 121: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

105

Lampiran 4 Output DEA Perusahaan Asuransi Umum Syariah Tahun 2018

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TU 1.000

CH 1.000

SW 1.000

mean 1.000

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TU 27042.000 11549.000

CH 5502.000 43231.000

SW 4945.000 12354.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TU 130776.000 3280.000 12941.000

CH 229964.000 48013.000 45433.000

SW 79330.000 3091.000 13384.000

Page 122: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

106

Lampiran 5 Output DEA Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2015

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TK 1.000

AA 1.000

AG 1.000

JM 1.000

mean 1.000

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: BU DT PU

TK 108041.000 89239.000 120387.000

AA 64930.000 143176.000 71339.000

AG 18388.000 2236.000 10169.000

JM 3841.000 584.000 6062.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU DT

TK 1064512.000 82730.000 108041.000 89239.000

AA 488002.000 137422.000 64930.000 143176.000

AG 71504.000 4418.000 18388.000 2236.000

Page 123: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

107

JM 66597.000 54.000 3841.000 584.000

Lampiran 6 Output DEA Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2016

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TK 1.000

AA 1.000

AG 1.000

JM 1.000

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TK 105113.000 132241.000

AA 166966.000 69749.000

AG 3950.000 12683.000

JM 743.000 6499.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TK 1600155.000 102502.000 108946.000

AA 432956.000 212349.000 62701.000

AG 68929.000 8434.000 18820.000

JM 68251.000 2542.000 6974.000

Page 124: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

108

Lampiran 7 Output DEA Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2017

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TK 1.000

AA 1.000

AG 1.000

JM 0.741

mean 0.935

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TK 112320.000 114458.000

AA 145589.000 76538.000

AG 5445.000 14716.000

JM 7873.136 8023.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TK 1660572.000 104460.000 100730.000

AA 723983.000 202156.000 73995.000

AG 87746.000 16219.000 17807.000

JM 116398.759 7322.184 7060.728

Page 125: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

109

Lampiran 8 Output DEA Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2018

EFFICIENCY SUMMARY:

firm te

TK 1.000

AA 1.000

AG 1.000

JM 1.000

mean 1.000

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

firm output: DT PU

TK 138462.000 110494.000

AA 156838.000 77509.000

AG 9770.000 13269.000

JM 1127.000 14793.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: TA BK BU

TK 1712378.000 114918.000 110596.000

AA 623688.000 222360.000 70536.000

AG 96885.000 8769.000 20309.000

JM 179015.000 22168.000 14541.000

Page 126: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

110

Lampiran 9 Output MPI Perusahaan Asuransi Umum Syariah Periode 2015 –

2018

MALMQUIST INDEX SUMMARY

year = 2

firm effch techch pech sech tfpch

TU 1.000 1.092 1.000 1.000 1.092

CH 1.000 1.206 1.000 1.000 1.206

SW 1.000 0.415 1.000 1.000 0.415

mean 1.000 0.817 1.000 1.000 0.817

year = 3

firm effch techch pech sech tfpch

TU 1.000 1.054 1.000 1.000 1.054

CH 1.000 0.768 1.000 1.000 0.768

SW 1.000 1.467 1.000 1.000 1.467

mean 1.000 1.059 1.000 1.000 1.059

year = 4

firm effch techch pech sech tfpch

TU 1.000 1.441 1.000 1.000 1.441

CH 1.000 0.802 1.000 1.000 0.802

SW 1.000 0.812 1.000 1.000 0.812

Page 127: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

111

mean 1.000 0.979 1.000 1.000 0.979

MALMQUIST INDEX SUMMARY OF ANNUAL MEANS

year effch techch pech sech tfpch

2 1.000 0.817 1.000 1.000 0.817

3 1.000 1.059 1.000 1.000 1.059

4 1.000 0.979 1.000 1.000 0.979

mean 1.000 0.947 1.000 1.000 0.947

MALMQUIST INDEX SUMMARY OF FIRM MEANS

firm effch techch pech sech tfpch

TU 1.000 1.184 1.000 1.000 1.184

CH 1.000 0.906 1.000 1.000 0.906

SW 1.000 0.791 1.000 1.000 0.791

mean 1.000 0.947 1.000 1.000 0.947

Page 128: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

112

Lampiran 10 Output MPI Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Periode 2015 – 2018

MALMQUIST INDEX SUMMARY

year = 2

firm effch techch pech sech tfpch

TK 1.000 1.018 1.000 1.000 1.018

AA 1.000 1.013 1.000 1.000 1.013

AG 1.000 0.895 1.000 1.000 0.895

JM 1.000 0.166 1.000 1.000 0.166

mean 1.000 0.625 1.000 1.000 0.625

year = 3

firm effch techch pech sech tfpch

TK 1.000 1.006 1.000 1.000 1.006

AA 1.000 0.759 1.000 1.000 0.759

AG 1.000 0.741 1.000 1.000 0.741

JM 1.000 0.824 1.000 1.000 0.824

mean 1.000 0.826 1.000 1.000 0.826

year = 4

firm effch techch pech sech tfpch

TK 1.000 1.014 1.000 1.000 1.014

AA 1.000 1.108 1.000 1.000 1.108

Page 129: ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52023/... · 2020. 8. 25. · 4. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan

113

AG 1.000 1.219 1.000 1.000 1.219

JM 1.000 0.953 1.000 1.000 0.953

mean 1.000 1.069 1.000 1.000 1.069

MALMQUIST INDEX SUMMARY OF ANNUAL MEANS

year effch techch pech sech tfpch

2 1.000 0.625 1.000 1.000 0.625

3 1.000 0.826 1.000 1.000 0.826

4 1.000 1.069 1.000 1.000 1.069

mean 1.000 0.820 1.000 1.000 0.820

MALMQUIST INDEX SUMMARY OF FIRM MEANS

firm effch techch pech sech tfpch

TK 1.000 1.013 1.000 1.000 1.013

AA 1.000 0.948 1.000 1.000 0.948

AG 1.000 0.931 1.000 1.000 0.931

JM 1.000 0.507 1.000 1.000 0.507

mean 1.000 0.820 1.000 1.000 0.820