37
ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SARANA STRATEGI PEMASARAN PRODUK “FRESH TEA” Oleh : Muhammad Harry Supriyadi (1710022) Winda Putri Hanesti (1710044) Afrina Larasati (1710081) Desti Mutia (1710014) Sekar Hanum (1710047) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI

Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SARANA

STRATEGI PEMASARAN PRODUK “FRESH TEA”

Oleh :

Muhammad Harry Supriyadi (1710022)

Winda Putri Hanesti (1710044)

Afrina Larasati (1710081)

Desti Mutia (1710014)

Sekar Hanum (1710047)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK

INDONESIA

JAKARTA

Page 2: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa, atas rahmat, kasih, dan anugerahNya serta segala kenikmatan kekuatan

lahir dan batin yang masih diberikan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

laporan tugas penelitian ini dengan baik.

Tugas Penelitian Pemasaran yang berjudul “Efektifitas Iklan Sebagai

Strategi Pemasaran Produk Fresh Tea” ini bertujuan untuk menganalisa dan

mengukur keefektifan iklan sebagai strategi pemsaran produk Fresh Tea, dalam

hal peningkatan volume penjualan produk.

Penyusun sangat menyadari atas segala keterbatasan dan kekurangan

dalam laporan tugas penelitian ini, yang mana masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca. Terimakasih

Jakarta, Desember 2011

Penyusun

Page 3: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar....................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................3

1.3 Batasan Masalah..............................................................................................3

1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................3

1.5 Metodologi Penelitian.....................................................................................3

1.6 Populasi & Sample..........................................................................................5

1.7 Hipotesis..........................................................................................................5

Bab II Tinjauan Teori & Pembahasan

2.1 Profil Perusahaan.............................................................................................6

2.2 Sejarah PT. Coca Cola.....................................................................................7

2.3 Perkembangan PT. Coca Cola Bottling Indonesia..........................................8

2.4 Strategi Pemasaran PT. Coca Cola..................................................................9

Bab III Analisis & Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian................................................................................................9

3.2 Pembahasan.....................................................................................................13

3.2.1 Efektifitas Iklan.....................................................................................14

3.2.2 Efektifitas Iklan produk Fresh Tea diukur menggunakan

metode EPIC..........................................................................................14

Bab IV Kesimpulan & Saran

4.1 Kesimpulan......................................................................................................20

4.2 Saran................................................................................................................20

Daftar Pustaka

Page 4: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi

bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu

mempengaruhi kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang

efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan

karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat

dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa

anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share,

sebaliknya peningkatan anggaran iklan pesaing berpengaruh negatif terhadap

tingkat penjualan dan market share pesaingnya Darmadi Durianto,(2003).

Dampak iklan ternyata bervariasi tergantung efektivitasnya, dengan

demikian anggaran iklan yang lebih besar tidak selalu mampu mengubah

penjualan dan market share dalam tataran yang lebih besar pula.

Di Indonesia minuman ringan mudah diperoleh baik di warung kecil

hingga pusat perbelanjaan di kota besar. Industri minuman ringan memiliki

potensi pasar yang amat besar untuk dikembangkan dengan jumlah konsumsi per

kapita yang masih rendah penduduk berusia muda yang sangat besar. Kondisi saat

ini di Indonesia menunjukkan bahwa konsumsi minuman ringan masih cukup

rendah berkisar 13 porsi per tahun bila dibandingkan dengan negara tetangga kita.

Perusahaan-perusahaan minuman ringan bersaing ketat dalam merebut pangsa

pasar yang ada.

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai pemegang lisensi merek coca-

cola di Indonesia pada tabun 2003 mampu mendominasi pangsa pasar produk

minuman ringan berkarbonasi dengan menguasai 99.7 % pasar. Melihat beluin

adanya saingan yang berarti untuk produk minuman berkarbonaSi maka PT.

CocaCola Amatil Indonesia mencoba untuk merambah pasar produk minuman

ringan tidak berkarbonasi yang masih didominasi oleh PT. Sosro Indonesia

Page 5: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Frestea pada awal tahun 2003 untuk

menggantikan produk sebelumnya yaitu Hi-C yang kurang mampu bersaing di

pasaran.

Pada tahun 2002 Sosro menguasai sekitar 91.6 % pangsa pasar minuman

ringan tidak berkarbonasi di Indonesia. Tahun 2003, produk-produk Sosro

menguasai sekitar 92 % pangsa pasar minuman ringan tidak berkarbonasi atau

me;galami peningkatan sebanyak 0.4 %, sedangkan PT. Coca-Cola Amatil

Indonesia yang meluncurkan produk terbarunya yaitu Frestea hanya mampu

merebut 3 % pangsa pasar. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PT. Coca-Cola

Amatil Indonesia untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar untuk produk

minuman ringan tidak berkarbonasi.

Frestea sebagai salah satu merek minuman ringan tidak berkarbonasi

yang bersaing di pasaran ingin mengetahui sejauh mana tingkat kompetitifnya

terhadap kompetitor-kompetitornya dalam meraih pangsa pasar dan ekuitas

mereknya. Ini disebabkan karena semakin kuat ekuitas suatu merek maka semakin

kuat daya tariknya bagi konsumen untuk membeli produk tersebut.

Aktivitas periklanan berkorelasi erat dengan biaya, dan biaya yang besar

diperlukan untuk beriklan dalam hal ini PT. Coca Cola mengeluarkan belanja

iklan rata-rata 200 juta rupiah per tahun dengan omzet penjualan rata-rata 16

milyar rupiah per tahun, maka dari itu efektivitas periklanan memperoleh

perhatian yang serius, strategi dan program yang handal diperlukan untuk

mencapai dampak iklan yang diinginkan.

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa strategi iklan

yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat

berjalan dengan lancar, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap strategi promosi dalam hal ini iklan yang sudah dilakukan oleh

Produk Fresh tea yang diharapkan akan mampu mengatasi kurang optimalnya

periklanan yang dilakukan Perusahaan ini.

1.2. Perumusan Masalah

Page 6: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Apakah iklan yang digunakan oleh PT. Coca Cola untuk produk Fresh

Tea sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion

(persuasi), impact (dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat?.

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan pada penelitian ini lebih fokus, maka perlu dibatasi

sebagai berikut :

Objek penelitian adalah Produk Fresh Tea

Analisa efektivitas iklan yang digunakan PT. Coca Cola untuk produk

Fresh Tea yang di pandang dari tingkat Empati, Persuasi, Dampak serta

Komunikasi.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektifitas iklan yang sudah digunakan oleh PT Coca Cola untuk produk fresh Tea

sebagai sarana strategi pemasaran yang sudah dilakukan.

1.5. Metodologi Penelitian

Pada penyusunan Tugas Penelitian ini maka penulis membutuhkan

beberapa informasi pendukung atau informasi pokok yang dibutuhkan dalam

penyusunan tugas penelitian ini.

Metode yang digunakan penulis dalam rangka memperoleh data kuisioner

adalah menggunakan cara atau teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung

terhadap obyek yang diteliti.

2. Teknik Interview

Page 7: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Penulis mengadakan wawancara dan tanya jawab langsung dengan pihak-

pihak yang mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan data.

3. Analisis Tabulasi Silang

Dalam menganalisis efektifitas iklan pada permasalahan ini, penulis

menggunakan Analisis Tabulasi sederhana dan Perhitungan Rata- rata

Terbobot, Darmadi Durianto (2003:95) sebagai berikut :

Dalam Analisis Tabulasi Sederhana, data yang yang diperoleh diolah

kebentuk prosentase.

P =

Dimana :

P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu

fi =jumlah responden yang memilih kategori tertentu

=banyaknya jumlah responden

4. Skor Rata-rata

Setiap jawaban respoden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot.

Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai

masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

X =

Dimana :

x = Rata-rata berbobot

fi =Frekkuensi

wi =Bobot

Page 8: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

1.6. Populasi & Sampel

Pengambilan Sampel

1. Unit Pengambilan Sampel

Sample dari penelitian ini adalah responden (konsumen) dikampus

Sekolah Tinggi Manajemen Industri.

2. Ukuran Sampel

Banyaknya sampel yang dijadikan responden adalah 20-30 orang.

3. Prosedur Pengambilan Sampel

Sampel/responden diambil secara acak, siapapun konsumen yang ada

dipasar terutama mahasiswa, mempunyai peluang besar untuk dijadikan

responden.

1.7. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian kali ini adalah :

“Terdapat kesimpulan sementara bahwa strategi pemasaran untuk produk

Fresh Tea melalui iklan cukup efektif, terhadap minat konsumen untuk

membeli produk tersebut sehingga memacu peningkatan penjualan”.

Page 9: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

BAB II

TINJAUAN TEORI & PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan

salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.

Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The

Coca-Cola Company.

Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih

dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari

perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan

lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola

Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar

produk-produk Coca-Cola di dunia.

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun

1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga

adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.

Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik

yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar

10.000 krat.

Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan

mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun

1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna

memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.

Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut

mulai bergabung menjadi satu.

Page 10: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan

tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca

Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang,

jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai

eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

2.2. Sejarah PT. Coca Cola

Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8

Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta,

Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel

yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus

akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua

huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan

nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling

terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di

apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang

dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut

ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton

menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan

perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara

membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-

benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang

berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni

untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti

kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan

mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong

penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola

Page 11: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap;

nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".

Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941,

perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke

memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun

1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

2.3. Perkembangan PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan

teknologi dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua

produk yang ada sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produk-

produk lain sehingga pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka

panjang akan tergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalam

kondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh

persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya

bertahan pada produknya yang sekarang. Oleh karena itu, pengembangan produk

baru merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut

meliputi pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yang

sudah ada.

Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko

kegagalan. Untuk memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat

berdasarkan konsep produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen.

Inovasi pada perusahaan minuman ringan Coca-cola dimana inovasi

adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia

semakin besar dan dikenal luas. Melalui riset dan pengembangan (Research &

Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan,

strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas,

kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Pada tahun 2002, Coca-Cola

Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga

melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah,

orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya

sukses meluncurkan Fanta Nanas. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa

Page 12: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di

Indonesia.

Pada proses inovasi ini, khususnya pada tahap inisiasi perlu

dipertimbangkan bahwa inovasi yang dihasilkan dapat diterima oleh perusahaan

maupun masyarakat. Jelas bahwa inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan

produk baru untuk memunculkan ide dan kreatifitas munculnya produk atau jasa

baru yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumennya.

2.4. Strategi Pemasaran PT. Coca Cola

Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik

dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang

berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol,

hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi

Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret

versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan

momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan

event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan

strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.

Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran;

perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik.

Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru

yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.

Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-

Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian

minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-

Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

Page 13: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

BAB III

ANALISIS & PEMBAHASAN

3.1. Hasil Penelitian

Tabel analisis data riset pengaruh iklan terhadap produk Fresh Tea

1. Apakah Anda tahu produk Fresh Tea?

Jumlah Jawaban

Tahu Tidak Tahu Abstain

29 1 -

Prosentase 96,6% Prosentase 3,33% -

2. Pernahkah anda pernah membeli produk Fresh Tea?

Jumlah Jawaban

Pernah Tidak Pernah Abstain

29 1 -

Prosentase 96,6% Prosentase 3,33% -

Page 14: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

3. Seberapa sering Anda membeli produk “Fresh Tea”?

Jumlah Jawaban

Jarang Sering Sering

Sekali

Abstain

22 8 0 -

Prosentase

73,3%

Prosentase

26,6%

Prosentase

0%

-

4. Disaat seperti apa Anda membeli produk “Fesh Tea”/

Jumlah Jawaban

Jika Ingin Jika Punya

uang lebih

Jika ada

hadiah

Abstain

21 9 0 -

Prosentase

70%

Prosentase

30%

Prosentase

0%

-

5. Apakah iklan Fresh Tea cukup menarik?

Jumlah Jawaban

Ya Tidak Abstain

25 5 -

Page 15: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Prosentase 83,3% Prosentase 16,7% -

6. Apakah setelah Anda melihat Iklan Fresh Tea, Anda tertarik ingin

membelinya?

Jumlah Jawaban

Ya Tidak Abstain

18 12 -

Prosentase 60% Prosentase 40% -

7. Apakah iklan Fresh Tea lebih menarik perhatian konsumen

dibandingkan dengan iklan produk lainnya yang sejenis?

Jumlah Jawaban

Ya Tidak Abstain

11 19 -

Prosentase 36,6% Prosentase 64,4% -

8. Apakah strategi pemasaran Produk Fresh Tea melalui iklan sudah

dianggap efektif?

Jumlah Jawaban

Sudah Belum Abstain

13 17 -

Prosentase 43,3% Prosentase 57,7% -

Page 16: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Sumber : Jawaban kuisioner

3.2. Pembahasan

Pemasaran merupakan kegiatan tukar menukar atau jual beli barang dan

jasa baik dilakukan oleh individu atau kelompok dalam waktu dan di tempat

tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Riset pemasaran merupakan

kegiatan sistematis dalam rangka pengumpulan informasi, pencarian dan analisa

data untuk mengidentifikasi suatu masalah yang ada dalam perusahaan guna

membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan langkah selanjutnya

dalam rangka meningkatkan pangsa pasar melalui perbaikan kualitas baik dari

tingkat bahan baku, proses, pengendalian mutu, manajemen sampai produk akhir.

Dalam kegiatan ini dilakukan riset pemasaran tentang pemberian pengaruh

iklan terhadap keefektifan strategi pemasaran produk Fresh Tea yang merupakan

salah satu produk dari PT. Coca-cola Company terhadap pangsa pasar atau nilai

jual dari produk itu sendiri, apakah mendongkrak nilai jual atau sebaliknya.

Instrument yang digunakan dalam riset ini adalah menggunakan kuesioner,

dimana satu kuesioner berisi 8 pertanyaan yang disebarkan kepada responden

yang diambil secara acak sejumlah 30 orang yang mewakili konsumen di kampus

Sekolah Tinggi Manajemen Industri. Analisa data yang digunakan adalah analisa

manual.

Berdasarkan tabel, diperoleh hasil analisa data riset pemasaran produk

Fresh Tea. Dari hasil tersebut diketahui bahwa 100% responden menyatakan tahu

tentang produk PT. Coca-cola Company terutama Fresh Tea. Dari 100% tersebut,

96,6% responden mengaku tahu tentang produk Fresh Tea dari Coca-Cola , 3,3%

Mengakui bahwa tidak tahu tentang produk Fresh Tea. Berdasarkan hasil tersebut

maka dapat dikatakan bahwa Fresh Tea merupakan produk yang sudah familiar di

masyarakat, Khususnya lingkungan perguruan tinggi.

Page 17: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Dari pertanyaan tentang “Pernahkah anda membeli produk Fresh Tea?”

diperoleh sebanyak 96,6% responden menjawab Pernah ketika ingin, haus,

suasana agak panas dan lain-lain, sisanya 3,3% menjawab belum pernah.

Dari pertanyaan tentang “Seberapa seringkah anda membeli produk Fresh Tea?”,

diperoleh sebanyak 73,3% responden menjawab jarang, sisanya 26,6% menjawab

sering dan 0% mengaku sering sekali membeli Produk Fresh Tea. Dari pertanyaan

tentang “Disaat seperti apakah anda membeli produk Fresh Tea?”, diperoleh

sebanyak 70% responden menjawab ketika ingin, sisanya 30% menjawab jika

punya uang lebih dan 0% mengaku jika ada penawaran hadiah dari produk Fresh

Tea. Sedangkan untuk strategi pemasaran nya, kami bertanya “Apakah Iklan

produk Fresh Tea cukup menarik?” diperoleh sebanyak 83,3% responden

mengaku iklan Fresh Tea cukup menarik, dan selebihnya menjawab belum cukup

menarik. Dari pertanyaan “Apakah setelah melihat iklan Fresh Tea Anda langsung

tertarik untuk membelinya?” dan diperoleh sebanyak 60% “Ya”, dan 40% nya

menjawab “Tidak”. Dan dari pertanyaan terakhir yang kami ajukan yaitu “

Apakah Strategi pemasaran Prduk fresh Tea melalui iklan sudah efektif?”, 43,3%

responden menjawab “Sudah” dan 57,7% responden menjawab “Belum”.

3.2.1. Efektifitas Iklan

Efektifitas merupakan suatu pengukuran dalam arti tercapainya tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya, maka efektifitas dapat didefinisikan dengan

melakukan pekerjaan yang benar. ( Drucker dan Al Fansusu, 1989:14 ).

Menurut Fredy Rangkuty (1997:136) efektifitas iklan adalah pengukuran

iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

3.2.2. Efektifitas iklan produk “Fresh Tea” diukur menggunakan metode

EPIC

Page 18: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan Epic model, Darmadi

Durianto (2003). Epic model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu

perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, Epic Model dan mencakup

empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy,

Persuasion, Impact and communications – EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi

– dimensi dalam Epic model, yang juga digunakan oleh PT. Coca Cola untuk

mengukur efektivitas iklan pada Produk Fresh Tea.

A. Dimensi Empati

Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik

suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang

mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau

fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa

Indonesia, (1988:228).

Tabel 3.1 Faktor Emphaty Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea”

Atribut Bobot Jumlah Responden

Sangat Jelek 1 0

Jelek 2 0

Cukup 3 7

Bagus 4 19

Sangat Bagus 5 4

Total 30

Sumber : Diolah dari data primer

= = 3,9

Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan produk Fresh Tea di

media cetak dan elektronik berdasarkan EPIC model diketahui dimensi empathy

iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala efektif, karena lebih dari 50%

responden menyatakan bagus. Dan dengan perhitungan rata-rata pembobotan 3,9

yang mengarahkan penilaian atribut diantara CUKUP dengan BAGUS Hal ini

menginformasikan bahwa responden cukup menyukai iklan Produk Fresh Tea,

Page 19: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

sehingga iklan tersebut cukup dapat memberikan informasi yang berharga tentang

daya tarik produk dan jasa produk Fresh Tea bagi konsumen.

B. Dimensi Persuasi

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan

untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan

memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen

untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan

daya tarik suatu merek. Persuasi (persuasion) adalah perubahan kepercayaan,

sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi.

Komunikasi promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen

dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur

periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan

tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk . (Peter dan Olson 1996).

Tabel 3.2 Faktor Persuasi Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea”

Atribut Bobot Jumlah Responden

Sangat Tidak Tertarik 1 1

Tidak Tertarik 2 4

Biasa-biasa saja 3 17

Tertarik 4 6

Sangat Tertarik 5 2

Total 30

Sumber : Diolah dari data primer

= = 3,133

Dimensi persuasion iklan produk Fresh Tea masuk dalam tentang skala

cukup efektif, yang menunjukkan bahwa iklan produk Fresh Tea di media cetak

elektronik dan cukup dapat memberikan peningkatan penjualan produk Fresh Tea.

Page 20: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Iklan tersebut cukup mempunyai dampak terhadap keinginan konsumen untuk

membeli produk tersebut dengan melihat hasil dari rata-rata pembobotan dengan

nilai 3,133 yang mengarah dari Biasa-biasa saja menuju Tertarik.

C. Dimensi Impact (Dampak)

Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol

dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan

mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Dampak (impact)

yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product

knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement)

konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat

pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat

digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian.

Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas

produk, bentuk produk, merek, dan model.

Tabel 3.2 Faktor Impact Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea”

Atribut Bobot Jumlah Responden

Sangat Tidak Setuju 1 4

Tidak Setuju 2 4

Biasa-biasa saja 3 6

Setuju 4 13

Sangat Setuju 5 3

Total 30

Sumber : Diolah dari data primer

= = 3,233

Dimensi impact iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala

efektif, karena 13 responden menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa produk

Fresh Tea cukup menonjol dibandingkan perusahaan lainnya. Dan, iklan tersebut

Page 21: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk Fresh Tea dengan rata-rata

nilai pembobotan 3,233.

D. Dimensi Comunication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan

konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman

konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif

pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang

berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber

komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan,

kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling

tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Penerima atau konsumen, jika

digiring ke suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya.

Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau

melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan,

khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama

terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding

suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an, yaitu konsumen masuk dan

memahami informasi dalam komunikasi promosi dan mengembangkan

interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.

Tabel 3.3 Faktor Comunication Responden Terhadap Iklan produk

“Fresh Tea”

Atribut Bobot Jumlah Responden

Sangat Tidak Jelas 1 0

Tidak Jelas 2 3

Cukup Jelas 3 9

Jelas 4 15

Sangat Jelas 5 3

Total 30

Page 22: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Sumber : Diolah dari data primer

= = 3,6

Dimensi Communication iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang

skala efektif, yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan

utama yang disampaikan. Pesan tersebut meninggalkan kesan yang kuat dan

pemahaman konsumen akan produk Fresh Tea juga dengan melihat rata-rata nilai

pembobotan 3,6 yang mengindikasikan komunikasi antara cukup jelas dengan

jelas.

Secara keseluruhan EPIC rate, mencapai lebih dari 50% adalah cukup efektif saja

tetapi kinerjanya belum maksimal.

Empathy

6

5

4 cukup efektif

3

cukup efektif 2 cukup efektif

Impact 1 Persuation

6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6

1

2

3 cukup efektif

4

5

6

Communication

Gambar EPIC Model iklan PT. Coca-Cola untuk produk Fresh Tea

3,9

3,1333

3,233

3,6

Page 23: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

4.1. Kesimpulan

Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang

dianggap penting, terhadap perusahaan khususnya periklanan yang diharapkan

berguna bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan volume penjualan.

Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan cukup

efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya.

Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara

faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan

mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas

iklan. Namun dalam kenyataan nya, produk Fresh Tea harus meningkatkan mutu

dan keunikan dari promosi produk. Karena, persaingan merk untuk produk teh

botol sangat ketat, dan sulit bagi perusahaan yang mengeluarkan lini produk baru,

untuk bersaing dan mengubah kecintaan konsumen terhadap produk yag sudah

memiliki nama di hati konsumen. Dan pengukurun efektifitas iklan melalui

Metode Epic ini, sudah cukup efektif mekipun dalam kenyataan nya kinerja nya

belum maksimal.

4.2. Saran

Page 24: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya PT. Coca

Cola tersebut menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam

upaya meningkatkan volume penjualan untuk produk Fresh Tea.

Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi yang jelas dan mempengaaruhi khalayak untuk

membeli. Dengan catatan informasi yang ada benar-benar ada pada produk

Fresh Tea. Menetapkaan tujuan periklanan yang lebih tepat, antara lain :

melakukan iklan persuasive.

2. Keputusan tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya anggaran iklan

yang diperlukan. Sebab kenaikan volume penjualan tersebut tidak terlalu

tinggi dan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

3. Keputusan mengenai pesan efektif haruslah menarik, spesifik, mudah

dimengerti, singkat dapat dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan

persuasive.

Tahap-tahap yang harus dilalui untuk pembuatan pesan yang efektif antara

lain :

1. Perencanaan pesan

Dengan caara induktif yaitu melalui pendapat konsumen atau dengan

cara deduktif, yaitu melihat keputusan yang dirasakan konsumen.

Diharapkan pesan yang disajikan tersebut ditingkatkan.

2. Evaluasi dan Seleksi Pesan

Pesan iklan haruslah masuk akal dan membangkitkan daya tarik

keinginan para calon konsumen.

4. Penentuan Media

Dalam menentukan media haruslah dipilih dan memperhatikan aspek

aspek antara lain :

1. Tiras yaitu banyaknya unit fisik penyampaian iklan.

2. Harus diperluas media yang dipakai, seperti : melalui media

elektronik (Audio Visual).

5. Mengukur Efektifitas Iklan

Dalam pengukuran efektifitas iklan tersebut perusahaan haruslah dapat

mengetahui apakah program perancangan periklanan dan anggaran iklan

Page 25: Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

yang dikeluarkan tidak sia-sia. Banyak cara agar konsumen lebih tertarik

terhadap Produk Frsh Tea misalnya dengan cara perusahaan harus

memperbaiki kebijaksanaan promosi, khususnya iklan yang telah disajikan

selama ini, sehingga didalam melakukan suatu perencanaan promosi dapat

memberikan hasil yang memuaskan terhadap pendapatan yang diperoleh

perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Inovasi Pasar

Dengan Iklan

Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003

Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua

Penerbit Andi,

Yogyakarta.

J. Supranto, 1998. Metode Penelitian Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan

(UPP)

Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran, Jakarta