11
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Essay yang berjudul Penjualan Produk Herbal di Indonesia ini saya buat, bertujuan untuk menganalisis cara Penjualan Herbal dan menambah wawasan pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan D3 Pemasaran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Agar nantinya dapat mengerti mengenai Penjualan Produk Herbal di Indonesia. Serta untuk melengkapi tugas yang sudah diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Penjualan. II. ISI 1. Teori Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Menurut Winardi (1982), Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran. Penjualan kegiatan tukar menukar barang atau jasa. Konsep penjualan yaitu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Yang mempunyai system bayar tunai dan kredit yang diterapkan suatu perusahaan.(Mifta Saiful Arifin) Menurut saya Penjualan adalah menjual suatu produk kepada konsumen, yaitu bagaimana cara kita berusaha memikat daya tarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan, yang seakan mereka berfikir akan

Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis penjualan mutakhir

Citation preview

Page 1: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

I. PENDAHULUAN

1. Latar BelakangEssay yang berjudul Penjualan Produk Herbal di Indonesia ini saya buat, bertujuan untuk menganalisis cara Penjualan Herbal dan menambah wawasan pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan D3 Pemasaran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Agar nantinya dapat mengerti mengenai Penjualan Produk Herbal di Indonesia. Serta untuk melengkapi tugas yang sudah diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Penjualan.

II. ISI1. Teori

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991).Menurut Winardi (1982), Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.Penjualan kegiatan tukar menukar barang atau jasa. Konsep penjualan yaitu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Yang mempunyai system bayar tunai dan kredit yang diterapkan suatu perusahaan.(Mifta Saiful Arifin)Menurut saya Penjualan adalah menjual suatu produk kepada konsumen, yaitu bagaimana cara kita berusaha memikat daya tarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan, yang seakan mereka berfikir akan membutuhkan produk tersebut. Contohnya : Kita ingin menjual suatu produk, misalkan produk yang akan dijual adalah herbal, kita menjual produk herbal ini dengan membuka stand di pasar swalayan, ketika konsumen mulai memperhatikan produk kita, sebagai penjual kita harus cepat harus merespon konsumen, disini peran kita sebagai penjual harus dapat memikat daya tarik konsumen, meyakinkan mereka pasti akan membutuhkan produk yang akan kita, kita jelaskan satu persatu produk yang akan kita jual kepada konsumen ini, yaitu kita akan mejelaskan salah satu produk herbal madu batuk, kita jelaskan ada kalanya konsumen harus mencoba herbal madu batuk ini yang tidak memilik efek samping apapun dari pada menggunakan obat yang memiliki efek samping seperti mengantuk dan mengkonsumsi obat secara terus menerus itu sangat tidak baik, kita jelaskan seperti itu agar konsumen yakin kepada kita.

Page 2: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

2. AnalisisYang saya analisis sekarang ini adalah Penjualan Produk Herbal di Indonesia, dimana penjualan produk herbal sekarang ini mulai marak kembali di Indonesia, yang bisa dibilang sekarang saat ini Indonesia kembali ke zaman dahulu yang mempercayai akan khasiat herbalnnya, herbal juga adalah sebagian besar kekayaan yang ada di Indonesia yang maka dari itu mengapa zaman dahulu banyak orang Indonesia lebih banyak menggunakan/mempercayai herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit pada manusia, itu juga karena zaman dahulu itu belum ada banyak obat yang dapat menyembuhkan penyakit jadi orang dahulu banyak yang menggunakan herbal untuk menyembuhkan penyakitnya, produk herbal sekarang pun mulai bervariasi yang tidak hanya mengobati berbagai macam penyakit, kini juga sebagai vitamin atau daya tahan tubuh, untuk perawatan kulit pada tubuh atau pun wajah, perawatan rambut, dan lain – lain. Ini menunjukan bahwa orang – orang di Indonesia sangat berinovasi untuk mengembangkan herbal ini hingga menciptakan berbagai macam produk herbal, dan selalu mendapatkan peluang dalam memanfaat kekayaan yang ada di Indonesia ini.

Dinsini saya akan melakukan analisis pada Cara Penjualan Herbal dengan Sistem MLM ( Multi Level Marketing ) dan Cara Penjualan Herbal menurut saya :

Yang Pertama, MLM ( Multi Level Marketing ) cara penjualan ini termasuk cara penjualan yang cukup diminati / digemari oleh orang - orang di Indonesia, Apa sih MLM ( Multi Level Marketing ) ? dari artikel yang saya baca dari sebuah website, itu cara penjualan langsung yang sudah ada pada jaman dulu, dengan berbagai macam bentuk. Yaitu hubungan langsung antara penjual dan calon pembeli ( konsumen, pelanggan ) ketika melakukan perpindahan produk. dan transaksi pun terjadi secara langsung dari orang ke orang (man to man transcation).

Pada sistem MLM ( Multi Level Marketing ) pelanggan ( member ) mencara pelanggan kemudian merekrutnya menjadi member ( sebagai frontline ) lalu melatih frontline untuk mencari pelanggan lalu merekrutnya menjadi member kembali, secara terus menerus dan cara ini dikenal dengan istilah DUPLIKASI. Penjual dalam MLM ( member ) tidak harus membawa produknya sambil mencari pembeli, karena proses transaksi biasanya dilakukan di agen ( stokis ) terdekat.

Ilustrasi seperti gambar berikut :

Page 3: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

Karena member (penjual) dari suatu MLM tidak selalu membawa-bawa produk, maka biasanya mereka membekali diri dengan katalog atau buku produk.

Contohnya perusahaan Herbalife dari artikel yang saya baca di sebuah website milik Elzan Yahya , perusahaan yang salah satunya menggunakan cara MLM , Perusahaan ini memiliki konsep bisnis “ USE – WEAR – TALK “ ( GUNAKAN – KENAKAN – BICARAKAN ). Ya konsep ini menurut saya adalah konsep untuk melakukan prospektif kepada calon pembeli dan merekrutnya. Kalau begitu saya akan menjelaskan dan analisis satu persatu dari konsep tersebut.

USE , ( Gunakan ) pada artikel ini mengatakan “ kita harus menjadi produk dari produk itu sendiri “ jadi kita harus menggunakan produknya terlebih dahulu kepada kita untuk melihat khasiat dan keberhasilannya, sehingga orang tertarik atas keberhasilan produk yang anda gunakan. Tapi saya disini menganalisis 8 dari 10 Teman saya yang menjadi member Herbalife, ternyata mereka tidak pernah menggunakan produknya terlebih dahulu kepada diri sendiri, mereka berkata lebih baik langsung dijual kepada calon pembeli, karena mereka percaya kepada member yang sebelumnya yang sudah pernah

Page 4: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

menggunakannya atas khasiat dan keberhasilannya, dan saya pun berfikir belum tentu juga penjual ( member ) yang sebelumnya merekrut mereka menjadi membernya frontline juga sudah pernah menggunakannya produknya, yang kemungkinan mereka berbohong seperti 8 dari 10 teman saya ini.

WEAR , ( Kenakan ) yang dimaksud kenakan disini adalah mengenakan PINnya yaitu yang bertulisan “ Lose Weight Now “ / “ Ask Me How “, “ Turunkan Berat Badan sekarang / Tanyakan Saya Bagaimana “,” I Love Herbalife ” jadi mereke selalu menggunakanPINnya setiap hari membiarkan orang tahu bahwa anda adalah distributor Herbalife, Sehingga suatu saat orang – orang akan menanyakan mereka tentang PIN yang digunakannya. Dan saya pun menganalisis kembali kepada 8 dari 10 teman saya, yang ternyata ini cara ini efektif, namun kebanyakan hanyalah orang – orang yang sudah dikenal teman – teman / rekan, keluarga / saudara, tetangga. Jarang sekali orang yang belum kenal langsung menanyakan tentang PIN yang mereka kenakan. Tetapi ada satu teman saya berkata kita harus melihat lingkungan sekitar, jika ada seseorang yang memperhatikan kita ketika mengenakan PINnya, kita harus cepat merespon dan menghampirinya, dan menanyakan apakah dia tertarik kepada herbalife, nanti teman saya akan langsung jelaskan tentang produk – produk yang akan dijualnya dan setelah itu mencoba untuk merekrutnya, pengalamanya pernah hingga di caci maki Karena dianggap sok tahu, teman saya ini berkata jika tidak seperti itu produk kami tidak akan banyak terjual, dan tidak bisa untu mencoba merekrutnya banyak orang.

TALK, ( Bicarakan ) jadi disini menjelaskan mereka menceritakan kisah suksesnya dalam menurunkan berat badan atau menaikan berat badan atau manfaat lainnya serta dalam menjalankan usaha anda, Menjelaskan tentang produk –produk dan bisnis Herbalife, Ternyata disini saya menganalisis mereka mengatakan itu adalah sebuah trik bagaimana caranya kita pintar dalam berbicara agar si calon pembeli tertarik untuk membeli produk kita dan mau kita rekrut menjadi member ( frontline ).

Page 5: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

Disini mereka menawarkan keuntungan yang didapat jika menjadi Herbalife Independent Distibutor, yang menurut saya ini adalah satu cara untuk melukan Prospektif perekrutan member ( frontline ), ini lah daftar keuntungan yang didapat masih dari website Elzan Yahya:

1. KEUNTUNGAN PENJUALAN RETAIL Jika kita ingin meretail, kita bisa mendapatkan keuntungan diskon dari 25%, 35%, 42% hingga 50%.

Dengan mendaftar menjadi distributor Herbalife, kita sudah otomatis mendapatkan diskon 25%.

Selanjutnya kita dapat meningkatkan diskon hanya dengan belanja 500 VP (Volume Point) dari produk Herbalife atau sekitar 5 jutaan rupiah, dan hak diskon kita akan meningkat menjadi 35%, dan tidak akan pernah turun lagi ke 25%.

Selanjutnya diskon 42% akan kita dapatkan jika kita secara akumulatif mencapai 1000 VP atau sekitar 10 juta rupiah.

Jika pembelian kita mencapai 4000 VP, kita berhak mendapat diskon tertinggi, yaitu 50% (atau anda telah mencapai posisi SUPERVISOR)

Misal, jika kita sudah menjadi Supervisor dan melakukan penjualan barang sebesar Rp. 2.000.000,- maka kita akan mengantongi keuntungan retail sebesar Rp. 1.000.000,- untuk sekali transaksi.

2. KEUNTUNGAN ORGANISASI DOWNLINEUntuk mulai mendapatkan keuntungan Organisasi, kita harus masuk ke posisi minimal Supervisor terlebih dahulu, maka jenjangnya akan seperti berikut:- SUPERVISOR: Pendapatan sekitar Rp 10 juta – 20 juta perbulan WORLD TEAM : Pendapatan sekitar Rp 15 juta – 30 juta perbulan GLOBAL EXPANSION TEAM (GET TEAM) : Pendapatan Royalti

sekitar Rp 20 juta – 80 juta perbulan MILLIONAIRE TEAM : Pendapatan Royalti sekitar Rp 50 juta – 200 juta

perbulan PRESIDENT TEAM : Pendapatan Royalti sekitar Rp 200 juta – 3 miliar

perbulan CHAIRMAN CLUB : Pendapatan Royalti sekitar Rp 5 miliar – 8 miliar

perbulan FOUNDER’S CIRCLE : Pendapatan Royalti diatas Rp 5 miliar perbulan KEUNTUNGAN ORGANISASI DOWNLINE KITA AKAN

MENDAPATKAN :1) ROYALTI BULANAN

Page 6: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

2) BONUS BULANAN3) KOMISI4) KITA JUGA BERHAK ATAS SEJUMLAH:5) VACATION GRATIS KE SELURUH DUNIA6) RAINING GRATIS KE SELURUH DUNIA7) PENGAKUAN DI AJANG INTERNATIONAL8) MENJADI PEMBICARA DI AJANG NASIONAL DAN

INTERNATIONAL

Saya berfikir sangat hebat dan jujur saja saya tertarik dan ingin mencobanya apakah benar itu semua terjadi jika kita benar – benar siapa yang tidak mau dengan keuntungan yang diatas. Dan saya mencoba untuk mecari tahu apakah ini benar terjadi ya paling tidak salah satunya dari keuntungan tersebut, dan saya ternyata tidak menemukan orang dari herbalife untuk membuktikan ini semua, tapi ketika saya bertanya teman saya yaitu seorang yang dulunya pernah menggunakan cara MLM ( Multi Level Markeitng ), walaupun dia dulunya bukan seseorang dari herbalife tapi dia mengatakan ini hanyalah sebuah iming – iming agar kita tertarik dan menjadi member mereka. Penawaran ini tidaklah beda jauh dengan dimana dia pernah menjadi seorang MLM.

Sekarang kita membahas yang Kedua, yaitu cara penjualan herbal menurut saya, sebenarnya ini tidak sepenuhnya menurut saya, cara ini adalah cara penjualan mamah saya, dimana waktu itu mamh saya memutuskan untuk menjual herbal, ketika mamah saya hendak menjual herbal, mamah saya kelak mencoba dahulu beberapa produk herbal yang akan dijual kepada dirinya sendiri sebelum dijual kepada calon pembeli untuk melihat khasiat dan keberhasilanya seperti perushaan herbalife lakukan dan saya pun juga ikut menggunakannya, waktu itu produk herbal yang saya gunakan adalah madu batuk yang kebetulan saya sedang batuk waktu itu, ternyata khasiatnya memang sangat bagus dan berhasil, batuk saya pun sembuh, setelah mamah saya dan saya mencobanya mencobanya dan berasil atas kahsiatnya langsung mencoba menjualnya kepada orang terdekat seperti teman / rekan, keluarga / saudara, tetangga, dan cara penjualan ini berhasil hingga banyak yang memesan produk mamah saya karena proses mulut ke mulut ( mouth to mouth ) yaitu proses penilaian atas produk yang dibicarakan, jika produk itu bagus maka si penilai akan membicaraknya kepada orang lain dan orang lain ini akan membicarakanya juga jika produk itu juga baik untuk dia hingga banyak ingin memesan dan membeli produk tersebut, resikonya jika si penilai menganggap produk itu jelek maka produk itu tidak banyak yang meminatinya, dan yang syukurnya produk mamah ini baik untuk si penilai / pengguna produk tersebut. Dan saya pun setelah itu member saran kepada ibu

Page 7: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

saya kalu kita mencoba untuk membuka peluang kepada orang lain untuk berbisnis yaitu dengan cara menjual produk herbal mamah saya dengan harga grosir kapada pelanggan yang ingin menjual produk mamah saya kembali kepada calon pembeli lainnya. Karena pada dasarnya semua orang itu juga punya fikiran untuk berbisinis, dan disini mereka tidak harus mebeli secara paket seperti MLM ( Multi Lelev Marketing ), yaitu bisa hanya dengan membeli satu atau lebih produk untuk dijualnya kembali kepada calon pembeli. Jadi disini saya berfikir ketika pelanggan mamah saya ingin berbisnis / menjual menggunakan produk – produk herbal yang mamah saya jual dan menjualnya kembali kepada pembeli ini, secara tidak langsung si “pembelinya” pelanggan mamah saya ini pasti juga berfikir jika produknya ini bagus dan banyak diminati kenapa mereka juga tidak ikut menjualnya, dan otomatis si pembeli ini akan bertanya kepada si pelanggan mamah saya ini dimana dia mengambil dan membeli produk ini, jika pelanggan mamah saya ini ingin berbagi pasti dia akan mengatakannya diaman dia mengambil dan membeliny yaitu tidak lain adalah tempat mamah saya mejual produk – produk herbal dan kemungkinan ini akan terjadi secara terus menerus kepada orang – orang yang akan membeli produk herbal dari si pelanggan mamah saya ini sehingga banyak pelanggan yang akan membeli produk herbal yang mamah saya jual ini, atau bisa juga si pelanggan mamah saya ini memanfaat kan peluangnya yang dengan cara menggrosirkan harganya sedikit lebih murah kepada pembelinya sehingga si “pembelinya” pelanggan mamah saya ini juga akan mendapatkan pelanggan yang banyak dari informasi yang diberikan dari si “pembelinya” pelanggan mamah saya, yang otomatis pelaggan mamah saya ini akan lebih banyak meminta barang untuk digrosirkan kembali kepada si “pembelinya” mamah saya. Disamping itu juga memiliki resiko, yaitu pelanggan ini akan mencari harga yang lebih murah dari harga yang mamah saya jual.

Page 8: Analisis ( Diobayu Galant Pratama_d3 Pemasaran 2013_8223136643 )

III. PENUTUP

KesimpulanJika ingin melakukan penjualan produk herbal yaitu dengan menggunakan cara MLM ( Multi Level Marketing ) itu sangat sulit jika untuk orang yang masih awam, apalagi tidak memiliki kemampuan untuk merekrut orang menjadi membernya agar mendapatkan penghasilan lebih besar. Jika masih ingin tetap menggunakan cara ini anggaplah ini sebagai sambilan saja, karena tidak semuanya bisa sukses menggunakan cara ini.

Dan saran untuk yang ingin belajar melakukan bisnis / penjualan produk herbal, bisa mencari distributor dengan harga grosir agar tidak membebani, karena tidak harus membeli paket seperti MLM ( Multi Level Marketing ).