17
Analisis Anggaran Biaya dan Resource Levelling untuk Efisiensi Pekerja pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Menengah Umum AL-Azhar di Bumi Serpong Damai 1 Dede Kurniyawan 1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Tekik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (kurniyawan dede@ studentsite.gunadarma.ac.id) ABSTRAK Suatu proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi 3 kriteria, yaitu biaya proyek, mutu pekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan. Apabila biaya proyek kurang maka akan terjadi banyak hambatan, misalnya mutu pekerjaan kurang dari standar yang ditentukan, waktu pekerjaan terhambat, dan sebagainya. Banyak sekali faktor yang harus ditinjau dalam menentukan besarnya biaya yang harus disediakan, misalnya jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proyek, besarnya biaya atau harga satuan dari suatu kegiatan, besarnya volume suatu kegiatan, harga bahan yang dibutuhkan, harga upah pekerja, dan sejenisnya. Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah mengetahui besarnya anggaran biaya pada proyek, mengetahui kebutuhan sumber daya manusia (mandor dan pekerja) yang dibutuhkan, dan mengetahui durasi atau lamanya waktu untuk pekerjaan yang ada. Besarnya anggaran biaya yang dibutuhkan pada proyek pembangunan gedung Sekolah Menengah Umum Al-Azhar di Bumi Serpong Damai adalah sebesar Rp. 7.533.644.357,-. Lamanya waktu pekerjaan pada proyek tersebut adalah dari tanggal 1 November 2006 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2007. Kata kunci : Proyek, Tenaga Kerja, Waktu, Biaya, Harga PENDAHULUAN Proyek adalah suatu urutan dan peristiwa yang dirancang dengan baik pada suatu permulaan dan suatu akhir, yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas. Suatu proyek memerlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang teliti dan baik, serta pemanfaatan suatu proyek agar dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan monitoring atas elemen proyek seperti sumber daya (bahan, peralatan, dan manusia), waktu serta mutu proyek yang dihasilkannya. Dalam setiap proyek, elemen-elemen pokok ini tersedia dalam jumlah terbatas. Manajemen proyek selalu diungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi 3 kriteria, yaitu biaya proyek, mutu pekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan. Akan tetapi hal yang utama adalah biaya proyek. Jika biaya proyek mencukupi maka kegiatan proyek dari awal hingga akhir proyek akan berjalan lancar. Namun sebaliknya apabila biaya tersebut kurang maka akan terjadi banyak hambatan untuk menjalan proyek tersebut, misalnya saja mutu pekerjaan akan kurang dari standar yang ditentukan, waktu pekerjaan akan terhambat, dan sebagainya. Oleh karena itu penentuan besarnya anggaran biaya yang harus dikeluarkan atau disediakan oleh Owner harus dapat ditentukan dengan cermat agar semua kebutuhan biaya yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi dengan baik.

Analisis Anggaran Biaya dan Resource Levelling untuk Efisiensi

Embed Size (px)

Citation preview

Analisis Anggaran Biaya dan Resource Levelling untuk Efisiensi Pekerja pada

Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Menengah Umum AL-Azhar

di Bumi Serpong Damai

1Dede Kurniyawan

1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Tekik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma

(kurniyawan dede@ studentsite.gunadarma.ac.id)

ABSTRAK

Suatu proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi 3 kriteria, yaitu biaya proyek,

mutu pekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan. Apabila biaya proyek kurang maka

akan terjadi banyak hambatan, misalnya mutu pekerjaan kurang dari standar yang

ditentukan, waktu pekerjaan terhambat, dan sebagainya. Banyak sekali faktor yang

harus ditinjau dalam menentukan besarnya biaya yang harus disediakan, misalnya jenis

kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proyek, besarnya biaya atau harga satuan

dari suatu kegiatan, besarnya volume suatu kegiatan, harga bahan yang dibutuhkan,

harga upah pekerja, dan sejenisnya. Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah

mengetahui besarnya anggaran biaya pada proyek, mengetahui kebutuhan sumber daya

manusia (mandor dan pekerja) yang dibutuhkan, dan mengetahui durasi atau lamanya

waktu untuk pekerjaan yang ada. Besarnya anggaran biaya yang dibutuhkan pada

proyek pembangunan gedung Sekolah Menengah Umum Al-Azhar di Bumi Serpong

Damai adalah sebesar Rp. 7.533.644.357,-. Lamanya waktu pekerjaan pada proyek

tersebut adalah dari tanggal 1 November 2006 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2007.

Kata kunci : Proyek, Tenaga Kerja, Waktu, Biaya, Harga

PENDAHULUAN Proyek adalah suatu urutan dan peristiwa yang dirancang dengan baik pada suatu

permulaan dan suatu akhir, yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas.

Suatu proyek memerlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang teliti dan baik,

serta pemanfaatan suatu proyek agar dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan monitoring

atas elemen proyek seperti sumber daya (bahan, peralatan, dan manusia), waktu serta

mutu proyek yang dihasilkannya. Dalam setiap proyek, elemen-elemen pokok ini

tersedia dalam jumlah terbatas.

Manajemen proyek selalu diungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaannya

harus memenuhi 3 kriteria, yaitu biaya proyek, mutu pekerjaan dan waktu penyelesaian

pekerjaan. Akan tetapi hal yang utama adalah biaya proyek. Jika biaya proyek

mencukupi maka kegiatan proyek dari awal hingga akhir proyek akan berjalan lancar.

Namun sebaliknya apabila biaya tersebut kurang maka akan terjadi banyak hambatan

untuk menjalan proyek tersebut, misalnya saja mutu pekerjaan akan kurang dari standar

yang ditentukan, waktu pekerjaan akan terhambat, dan sebagainya. Oleh karena itu

penentuan besarnya anggaran biaya yang harus dikeluarkan atau disediakan oleh Owner

harus dapat ditentukan dengan cermat agar semua kebutuhan biaya yang dibutuhkan

akan dapat terpenuhi dengan baik.

Banyak sekali faktor yang harus ditinjau dalam menentukan besarnya biaya yang harus

disediakan oleh Owner, misalnya jenis – jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam

suatu proyek, besarnya biaya atau harga satuan dari suatu kegiatan, besarnya volume

suatu kegiatan, harga bahan yang dibutuhkan, harga upah pekerja, dan sejenisnya.

Analisis Anggaran Biaya dibuat dengan bantuan Microsoft Excel sebagai sarana untuk

melakukan perhitungan jumlah kebutuhan sumber daya manusia dan material (resource)

serta Microsoft Project sebagai sarana untuk membuat jadwal waktu rencana kerja dan

kebutuhan akan sumber daya tenaga kerja. Tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah :

menganalisis besarnya anggaran biaya pada proyek tersebut, mengetahui durasi atau

lamanya waktu untuk pekerjaan yang ada, dan mengetahui distribusi kebutuhan sumber

daya tenaga kerja yang dibutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Anggaran Biaya

Perencanaan atau penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume

pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu

konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah

ongkos / biaya yang diperoleh ialah "taksiran biaya" bukan "biaya sebenarnya" atau

actual cost.

Anggaran biaya merupakan harga dan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan

memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di

masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga

kerja. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek adalah salah satu dokumen

kelengkapan yang dibutuhkan dalam suatu operasional pelaksanaan proyek, sebagai

acuan/pedoman operasional pelaksanaan proyek. Khususnya dalam pengelolaan yang

berhubungan dengan hasil usaha proyek, yaitu sebagai pedoman dalam mencapai

pendapatan proyek dan mengendalikan biaya proyek, agar minimal tercapai seperti yang

direncanakan.

Estimasi biaya proyek harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :

- Pengalaman proyek-proyek yang lalu.

- Hasil observasi ulang atas data sumber daya yang diperlukan, dan lokasi proyek.

- Kebijaksanaan perusahaan.

- Kesepakatan atau komitmen manajer proyek dengan direksi perusahaan. - Tujuan

dibuatnya dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek : - Sebagai

pedoman dalam pengelolaan hasil usaha proyek bagi manajer proyek dan

staf proyek yang terkait.

- Sebagai tolok ukur kesuksesan para personal yang bertanggung jawab terhadap hasil

usaha proyek tersebut.

- Sebagai sarana memonitor dan mengevaluasi pengelolaan operasional dan hasil

usaha proyek tersebut.

Teori Rencana Anggaran Biaya

Pada dasarnya anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan

pembangunan suatu proyek konstruksi. Tujuan dari perencanaan biaya proyek adalah

untuk mendapatkan perkiraan biaya pelaksanaan suatu pekerjaan dengan menggunakan

sumber daya dan metoda pelaksanaan yang ada dalam suatu proyek konstruksi.

Biaya pelaksanaan ini biasanya dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :

1. Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya yang berhubungan langsung dengan

pekerjaan di lapangan. Misalnya : biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya

material, dan lain-lain

2. Biaya Tidak Langsung (Inderect cost) adalah biaya yang tidak berhubungan

langsung dengan kegiatan di lapangan tetapi berkaitan dengan seturuh kegiatan

proyek. Misalnya : gaji pegawai, biaya umum perkantoran, dan lain-lain

Efisiensi dan Efektifitas Dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan dalam suatu proyek perlu adanya

perhitungan yang matang. Hal ini karena biaya yang akan dikeluarkan dalam proyek

tersebut haruslah efisien namun tetap dapat berjalan dengan efektif. Biaya yang

diperkirakan haruslah seminimal mungkin namun harus dapat memberikan output atau

hasil yang semaksimal mungkin.

Efesiensi pada intinya adalah perbandingan terbalik atau rasionalitas antara hasil yang

diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber-sumber dan waktu

yang dipergunakan atau input. Sedangkan efektifitas diukur dari jumlah hasil keluaran

(output) yang sesuai harapan/layak (output layak) dari seluruh hasil keluaran (output).

Ketika membicarakan efektifitas tidak perlu mempedulikan berapa banyak sumber daya

yang dibutuhkan. Tidak peduli berapa banyak input berupa waktu kerja, energi, maupun

bahan yang dibutuhkan, ukuran efektifitas hanyalah jumlah output layak dari sejumlah

output yang dihasilkan. Makin banyak output layak berarti makin efektif.

Efektifitas kerja seseorang dipengaruhi dua hal : kemampuan memahami target tujuan

akhir (ideal output), dan kecakapan dalam membuat solusi yang sesuai target tersebut

(qualified output).

Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan

perhitungan analisis. Harga bahan didapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar

yang dinamakan daftar harga satuan. Upah tenaga kerja didapatkan dilokasi,

dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah.

Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja disetiap daerah berbeda-beda, jadi dalam

menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu bangunan/proyek, harus berpedoman

pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja dipasaran dan lokasi pekerjaan.

Sebelum menyusun dan menghitung harga satuan pekerjaan seseorang harus mampu

menguasai cara pemakaian analisa BOW. Walaupun analisa BOW tidak relevan lagi

dengan kebutuhan pembangunan baik bahan maupun upah tenaga kerja, namun analisa

BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun Anggaran Biaya

Bangunaan.

Contoh perhitungan dengan analisa BOW :

Luas pasangan batu bata = 1405 m2

Pasangan tembok 1: 2 artinya 1 m2 pasang batu bata 1: 2 diperlukan

Bahan :

70 bh batu bata @Rp. 200 = Rp. 14.000,-

0,17 zak semen @ Rp. 35.000 = Rp. 5.950,-

0,03 5 m3 pasir @Rp. 120.000 = Rp 4.200,-

1 m2 Alat Bantu @ Rp. 2.500 = Rp. 2.500,-

Upah:

0,11 Tukang batu @ Rp. 50.000 = Rp. 5.500,-

0.05 Pekerja @ Rp. 35.500 = Rp. 1.750,-

Harga satuan pekerjaan = Rp (14.000 + 5.950 + 4.200 + 2.500 + 5.500 + 1.750)

= Rp. 33.900

Jadi untuk mengerjakan pasangan batu bata dengan luas 1405 m2 akan memerlukan

biaya sebesar = I405m2 x Rp. 3 3.900 = Rp. 47.629.500,-

Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Misalnya dalam BOW, 0.75 Pekerja

bekerja bersama-sama dengan 0.02 5 mandor akan menghasilkan 1 m3 galian tanah

dalam 1 hari.

0,75 pekerja = 1 m3 galian untuk 1 hari

0,025 mandor

jadi,

750 pekerja = 1.000 m3 galian untuk 1 hari

25 mandor dengan kata lain dapat disimpulkan :

1 mandor = 30 pekerja (untuk galian tanah)

Bahan / Material Bahan atau material adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Dalam BOW misalkan

untuk 1 m3 pasangan batu kali dengan campuran 1 semen : 4 pasir diperlukan bahan :

- 1,2 m3 batu kali

- 0,958 tong semen = 4,07 15 zak

- 0,522 m3 pasir

seandainya volumenya adalah 3 7,65 m3, maka :

- batu kali = 37,65 x 1,2 = 45,18 m3

- semen = 37,65 x 4,7015 = 153,29 zak

- pasir = 37,65 x 0,522 = 19,65 m3

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghitung harga satuan

pekerjaan - Spesifikasi teknik dan gambar konstruksi pekerjaan yang

bersangkutan.

- Hasil observasi lapangan atau biasa disebut hasil 'aan wijzing .

- Metode kerja yang dipilih, termasuk pemilihan komposisi peralatan yang akan

dipergunakan dan keikutsertaan peralatan pada pekerjaan di proyek.

- Data harga dan ketersediaan sumber daya yang diperlukan.

- Syarat-syarat khusus atau tambahan lainnya yang berlaku atas pekerjaan tersebut.

Jadwal Rencana Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal pelaksanaan proyek :

- Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut.

- Keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek

sebelumnya.

- Alasan sosial politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah.

- Kondisi alam dan lokasi proyek.

- Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.

- Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material

pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek yang bersangkutan.

- Kapasitas/daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan

selama operasional pelaksanaan berlangsung.

- Produktivitas sumber daya, peralatan proyek, dan tenaga kerja proyek, selama

operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan

teknis.

- Cuaca, musim, debit banjir, skala gempa tahunan, dan lain lain.

- Referensi hari kerja efektif (pekerjaan) dengan mempertimbangkan hari-hari libur

resmi nasional, daerah, dan hari-hari keagamaan, serta adat setempat di mana proyek

berada.

- Kemungkinan lain yang sering terjadi di daerah atau wilayah proyek tersebut

berada.

- Kesiapan sponsor proyek atau sumber daya finansial proyek atau ketersediaan dana

proyek yang bersangkutan.

Dengan faktor - faktor yang telah diperhitungkan dan dipertimbangkan sedemikian

lengkap, maka jadwal proyek merupakan jadwal proyek yang telah 'matang'. Artinya,

pemenang tender sangat mungkin untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek

tersebut. Kecuali proyek-proyek tertentu yang memang kondisi 'penunjukan' kontraktor,

persiapan desain, dan perencanaannya dilakukan 'sambil jalan'. Maka, jadwal proyek

masih perlu dimatangkan lagi bersama pemilik proyek dan konsultan proyek tersebut.

Prinsip dalam menentukan perkiraan waktu suatu kegiatan/pekerjaan adalah :

- Tingkat keahlian dan pengalaman staf yang membuat perkiraan waktu tersebut

memenuhi syarat kebutuhannya.

- Perkiraan/estimasi harus berdasarkan perhitungan produksi kerja dari tenaga kerja

atau tim kerja per hari dan produksi hasil kerja peralatan per jam dalam rangka

menyelesaikan pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan.

- Telah diperhitungkan hambatan atau gangguan yang mungkin terjadi, misalnya

kondisi medan kerja, area kerja, cuaca, musim, banjir, gempa, ketersediaan sumber

daya, dana/finansial, ketergantungan dengan proyek lain yang mendahuluinya dan

kelanjutannya, prosedur administrasi yang harus dilengkapi sebelum pekerjaan

dimulai.

- Asumsi apa pun yang digunakan dalam perencanaan waktu aktivitas harus

didokumentasikan.

- Estimasi harus merupakan taksiran yang bersih dari kepentingan yang tidak relevan

dengan alasan perhitungan teknis. Atau, estimasi harus jujur dan tidak direkayasa.

- Selama pelaksanaan proyek asumsi yang diperhitungkan harus selalu ditinjau

kembali untuk memastikan bahwa tidak ada hambatan yang timbul dari kesalahan

asumsi terhadap kenya-taan selama aktivitas dilakukan.

- Apabila untuk aktivitas tertentu memerlukan sponsor atau jaminan dari orang atau

lembaga tertentu, maka komitmen tertulis harus dibuat.

- Pada tahap estimasi yang dilakukan oleh staf yang membuat perkiraan waktu

tersebut, tidak diperbolehkan memperhitungkan adanya kelonggaran atau

kemungkinan tidak terduga yang sifatnya bukan kebiasaan perhitungan teknis yang

lazim. Estimasi atau kemungkinan demikian hanya dilakukan pada tingkat

makro/global oleh tingkat manajemen tertentu.

− Pemeriksaan yang memenuhi syarat logika dan teknis harus selalu dilakukan.

Hanum Curve atau S Curve

Gambar 1. Hannum Curve atau S Curve

'S' Curve atau Hanum Curve digunakan sebagai pengarahan penilaian atas progres

pekerjaan.

Langkah-langkah Menggunakan Microsoft Project

Sebuah proyek pasti mempunyai sebuah patokan tanggal yang akan digunakan sebagai

patokan dalam memulai proyek tersebut. Untuk memasukkan nilai tanggal dimulainya

proyek, pilih menu Project - Project Information, kemudian :

1. Pilih salah satu dari jenis Scedulle From atau dasar penghitungan tanggal, yaitu

Project Start Date atau Project Finish Date

2. Start Date. Pada bagian ini Anda harus memasukkan nilai tanggal dimulainya

proyek.

3. Finish Date, bagian yang digunakan untuk memasukkan tanggal berakhirnya

proyek.

4. Current Date, berisi tanggal hari ini berdasarkan setting pada komputer Anda.

5. Calender, berisi jenis-jenis penanggalan yang telah tersedia dan dapat digunakan,

yaitu 24 Hours, Night Shift, Standard.

6. Comment, bagian yang digunakan untuk memasukkan komentar yang nantinya

akan muncul pada saat pembuatan laporan.

Mengisi Task Name

Untuk mengisi nama pekerjaan (Task Name) pada Project adalah sebagai berikut :

1) Tempatkan pointer Project pada isian Task Name.

2) Ketikkan nama pekerjaannya.

3) Tekan Enter. Lakukan langkah 1-3 untuk pekerjaan-pekerjaan berikutnya.

Memasukkan Duration Durasi pekerjaan adalah jumlah hari yang digunakan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. Dalam Microsoft Project, durasi suatu pekerjaan secara default akan

diberikan 1 days (hari).

Untuk memasukkan nilai durasi ke dalam kolom Duration dengan satuan hari tidak

perlu ditulis lengkap karena secara otomatis akan ditambahkan satuannya. Sebagai

contoh, bila ingin memasukkan nilai 3 hari, langsung ketikkan 3 dan tekan Enter, maka

secara otomatis akan berubah menjadi 3 days. Sementara untuk satuan waktu yang lain,

Anda cukup mengetikkan inisialnya saja, seperti minggu dengan wks, bulan dengan

mons dan satuan yang lainnya

Predecessor Dalam sebuah proyek selalu ada keterkaitan antara pekerjaan yang satu dengan

pekerjaan yang lain. Hubungan antar pekerjaan ini disebut dengan Predecessor. Suatu

pekerjaan menggunakan predecessor karena penggunaan sumber daya manusia maupun

dikarenakan adanya hubungan keterkaitan antarpekerjaan. Suatu jenis pekerjaan bisa

mempunyai lebih dari 1 predecessor. Dalam Ms. Project, hubungan ketergantungan

antar pekerjaan dibedakan dalam beberapa macam :

1. Finish to Start (FS), suatu pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan lain selesai.

2. Finish to Finish (FF), suatu pekerjaan selesai bersamaan dengan pekerjaan lain.

3. Start to Start (SS), suatu pekerjaan dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain.

4. Start to Finish (SF), suatu pekerjaan selesai setelah pekerjaan lain dimulai.

Lag Time (+), merupakan tenggang waktu antara selesainya satu pekerjaan dengan

dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, pekerjaan pengecatan bisa

dilaksanakan 2 hari setelah pekerjaan plesteran selesai maka dituliskan 2FS+2d.

Lead Time (-), merupakan penumpukan waktu antara selesainya satu pekerjaan dengan

dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, plesteran sudah harus dimulai 2 hari

sebelum pemasang genting selesai, maka dituliskan 2FS-2d.

Calender (Jadwal Kerja)

Microsoft Project mempunyai kerja standar, yaitu : Hari kerja adalah Senin - Jum’at.

Jam kerja adalah jam 08.00-12.00, kemudian dilanjutkan dari jam 13.00-17.00, yang

berarti dalam satu hari ada 8 jam kerja.Tidak ada hari libur khusus.

Membuat Jadwal Kerja 7 Hari Kerja

Setiap proyek selalu mempunyai jadwal kerja yang khusus karena jadwal kerja tersebut

berguna untuk keperluan administrasi proyek itu sendiri. Untuk membuat sebuah

jadwal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Klik menu Tools, klik Change Working, pada Select Date (s), tekan tombol Scroll

up sampai menemui bulan yang diinginkan.

2. Blok semua hari yang ada (S, M, T, W, Th, F, S) kemudian kllik Nondefault

working time. Klik Ok

Untuk membuat waktu kalender lembur, langkahnya dalah :

1. Klik Tools, Klik Change Working Time. Pilih New, isi pada Name : ”Lembur”, lalu

pilih ”create a new base calender”, lalu ok.

2. Blok pada select date(s) tanggal yang ingin dijadikan lembur.

3. Pilih Nondefault working Time, dan tambahkan jam berapa hingga jam berapa

lembur dilakukan. Klik Ok

Resource Dalam Microsoft Project, sumber daya yang terlibat dalam sebuah proyek meliputi

sumber daya manusia dan material. Resource ini akan mempunyai tugas sebagai

pelaksana proyek. Untuk menentukan resource terlebih dahulu harus memiliki daftar

resource yang akan digunakan. Daftar resource tersebut disebut dengan resource sheet.

Prosedur untuk mengaktivkan adalah klik menu View – Resource Sheet

Gambar 2. Tampilan Resource Sheet

Resource sheet berisi nama-nama tenaga kerja dan material yang digunakan dalam

keseluruhan proyek beserta seluruh detail resource tersebut. Pada bagian resource sheet,

akan ditemukan bagian-bagian atau kolom-kolom berikut :

- L , berisi informasi seputar penggunaan jenis resource tersebut (terisi otomatis)

- Resource Name, nama-nama resource yang digunakan sebagai sumber daya

Manusia atau Material.

- Type, digunakan untuk memasukkan tipe resource dengan 2 nilai pilihan, yaitu

Work dan Material.

- Material Label, diisi dengan satuan untuk resource yang bertipe material. Misalnya

untuk semen adalah sak, pasir adalah m3, dan lain-lain.

- Initials, merupakan singkatan dari nama-nama resource pada kolom resource name

(bebas sesuai dengan kebutuhan), misalnya semen dapat disingkat dengan Smn.

- Group, digunakan untuk memasukkan nama kelompok dari sumber daya tersebut.

Misalnya, pekerjaan pengecatan diserahkan pada orang atau kelompok yang tidak

sama dengan yang mengerjakan pekerjaan beton dan pondasi, maka kolom group

harus diisi dengan masing-masing group yang menangani pekerjaan tersebut.

- Max. Units, digunakan untuk menentukan jumlah resource yang digunakan selama

proyek tersebut berlangsung. Max. units ini hanya diisikan pada sumber daya

manusia saja, tidak pada sumber daya material.

- Std. Rate, diisi dengan harga satuan untuk masing-masing resource yang berlaku

untuk semua jenis resource, baik Work maupun Material. Untuk resource yang

bertipe work, maka standar satuannya adalah harga per jam. Sedangkan untuk

resource material adalah harga per satuan (material label).

- Ovt. Rate, diisi dengan tarif lembur dari resource name tersebut (untuk tipe work).

- Cost/Use, diisi khusus untuk resource yang melakukan pekerjaan secara borongan

(honornya tidak dihitung perjam).

- Accrue At, berisi 3 jenis pembayaran dari resource tersebut :

1. Start, jenis pembayaran yang diberikan saat pekerjaan akan dimulai.

2. End, jenis pembayaran yang diberikan setelah resource tersebut melakukan

pekerjaan dan diberlakukan untuk sumber daya manusia.

3. Prorate, jenis pembayaran yang diberikan berdasarkan persentase pekerjaan

yang telah diselesaikan oleh resource tersebut.

− Base Calender, berisi jenis kalender yang digunakan oleh sumber daya tersebut ( 24

hours, Night Shift dan Standard).

− Code, diisi kode masing-masing resource. Kode ini bebas sesuai dengan keinginan.

Memasukkan Resource dalam Kolom Resource Name

Pengisian Resources Name dapat dilakukan dengan mengetikkan secara langsung nama

dan jumlah resource yang diperlukan pada Resources Name. Berikut ini cara

mengetikkan resource secara langsung pada kolom Resources Name :

1. Aktivkan pointer mouse pada kolom Resources Name dari pekerjaan yang akan diisi

resource-nya.

2. Pilih nama resource dan ketik jumlahnya yang diapit dengan tanda kurung siku (

[jumlah] ). Untuk resource bertipe Work, ketik dalam nilai ratusan (2 orang = 200),

untuk resource yang bertipe material cukup dituliskan jumlahnya saja, serta dengan

format sebagai berikut: Nama Resource [Jumlah]

3. Untuk nama resource berikutnya, gunakan pemisah tanda koma (,) sehingga :

Nama Resource [Jumlah], Resouce Berikutnya [Jumlah]

Resource Conflict Conflict (konflik) diartikan sebagai pekerjaan-pekerjaan yang saling bertubrukan. Untuk

mengantisipasi terjadinya tubrukan antar pekerjaan dapat dilakukan dengan menggeser

jadwal-jadwal yang mengalami tubrukan tersebut. Resource Conflict terjadi apabila

menggunakan resource lebih dari jumlah unit yang tersedia.

Terjadinya konflik pada resource tidak segera dapat dilihat pada saat melakukan

Resource Assignment atau penyusunan resource, namun setelah seluruh item selesai

dimasukkan. salah satu caranya yaitu melalui Resource Graph.

Langkah Manual Mengatasi Konflik

Untuk mengatasi konflik dapat dilakukan dengan cara manual yaitu :

1. Mengurangi Jumlah Resource

mengurangi jumlah resource yang berlebihan pada task-task yang mengalami

kelebihan beban hingga mencapai batas maks. resource yang dapat digunakan.

Biasanya durasi pekerjaan tersebut akan bertambah panjang atau akan terjadi

penundaan (delay). Penambahan durasi ini dapat terjadi bila banyaknya durasi

tergantung pada pemakaian resource.

2. Mengganti Resource yang Mengalami Konflik dengan Resource Lain

Hanya dapat dilakukan bila resource pengganti tersebut mampu melakukan

pekerjaan yang hasilnya sama dengan hasil pekerjaan resource yang diganti (yang

mengalami konflik). Risikonya adalah hasil pekerjaan yang tidak dapat maksimal

dan biayanya mungkin akan bertambah. 3. Menggeser Jadwal Task

Langkah ini dapat dilakukan bila konflik tersebut terjadi karena adanya overlapping

atau tubrukan antara beberapa task. Risikonya adalah terjadinya penundaan

pekerjaan (delay).

4. Mengubah Hubungan antar Task (Predecessor)

Dengan menggeser task yang mengalami konflik, overlapping dapat dihindari tanpa

harus menunda tanggal selesai dari proyek tersebut.

5. Melemburkan Resource pada Hari Libur

Dengan menambah jam kerja pada hari libur dapat mengatasi kekurangan resource.

6. Mengubah Hubungan antar Task

Perubahan hubungan antartask dimungkinkan untuk menghindari overlap yang

mungkin terjadi antartask, di mana dapat dilakukan tanpa harus menunda tanggal

penyelesaian proyek.

Mengatasi Konflik dengan Leveling (automatic)

Leveling adalah suatu cara yang digunakan untuk mengatasi konflik yang disebabkan

oleh beberapa task yang saling bertubrukan dengan cara menggeser task yang

mengalami overlap atau tubrukan tersebut. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya

overheated. Akibat dari leveling adalah terjadinya delay atau penundaan pekerjaan.

Perlu tidaknya penggunaan leveling tergantung pada parah atau tidaknya konflik yang

terjadi. Beberapa hal yang hanya bisa dilakukan secara manual di antaranya adalah :

− Mengganti resource yang mengalami konflik dengan resource yang lain.

− Mengganti jumlah resource yang terpasang pada suatu task.

− Mengganti durasi task (menambah dan mengurangi durasi).

− Mengganti hubungan antartask (predecessor).

Untuk melakukan leveling, ikuti langkah-langkah berikut : 1. Pilih menu Tools - Level Resouces.

2. Pilih jenis levelling Automatic, kemudian Ok.

METODE PENELITIAN Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data–data yang diperlukan dalam

penelitian. Data-data yang dikumpulkan terdiri atas dua jenis, yaitu data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri, dimana diperoleh

dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak yang terkait didalam

perusahaan selama penelitian ini dilakukan.

Misalnya : data pengamatan dilapangan dan data hasil wawancara (misalnya data

geografis, dan lain – lain)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat berdasarkan file-file. Data yang didapat

merupakan data yang sudah ada baik itu data historis atau data lampau maupun data

selama proyek berlangsung. Data–data bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum

Tangerang, Konsultan perencana, owner, dan sebagainya.

Misalnya : gambar-gambar proyek secara umum maupun detail, harga satuan upah,

harga material, harga koefisien pengali (untuk analisa tenaga kerja dan material),

dan sebagainya.

Pengolahan dan Analisa Data

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan

terhadap data-data tersebut serta dilakukan analisa terhadap hasil pengolahan data yang

diperoleh. Pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menganalisis anggaran biaya

dengan menghitung jumlah kebutuhan sumber daya tenaga kerja dan material yang

dibutuhkan tiap-tiap pekerjaan kemudian akan didapatkan jumlah kebutuhan tenaga

kerja dan material/hari pada tiap-tiap pekerjaannya dengan membagi dengan durasi pada

tiap pekerjaan.

Selanjutnya dengan menggunakan microsoft project, dengan mengikuti langkah-langkah

yang ada akan didapatkan jadwal waktu rencana kerja dan kebutuhan akan sumber daya

tenaga kerja dan material yang diperlukan dalam pembangunan gedung Sekolah

Menengah Umum Al-Azhar di Bumi Serpong Damai.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Anggaran Biaya

Setelah mendapatkan daftar item pekerjaan dan volume, dilakukan analisis untuk

tiap item pekerjaan dimana item-item keb. Resources, nilai koefisien dan harga

didapatkan dari Dinas Pekerjaan Umum Tangerang. Kemudian menentukan durasi pada

tiap item pekerjaan.

Kebutuhan sumber daya didapatkan dengan rumus nilai koefisien pada sumber

daya yang dimaksud dikalikan dengan volume item pekerjaan yang bersangkutan.

Sedangkan kebutuhan sumber daya per hari dihitung dengan rumus kebutuhan sumber

daya pada sumber daya yang dimaksud dibagikan dengan durasi pada item pekerjaan

yang bersangkutan.

Nilai harga satuan didapatkan dari total harga pada analisis pekerjaan. Harga tiap

item pekerjaan akan diperoleh dengan mengalikan harga satuan dengan volumenya.

Kemudian akan didapatkan total biaya yang dibutuhkan dengan menjumlahkan biaya

pada item-item pekerjaan. Setelah semua langkah tersebut dilakukan, maka didapatkan

nilai analisis anggaran biaya pada proyek tersebut adalah Rp. 7.533.644.357,-

Perhitungan Resource Leveling

Resource leveling dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui waktu

pelaksanaan proyek dan besarnya kebutuhan akan sumber daya tenaga kerja. Resource

leveling dilakukan dengan bantuan program Mc. Project.

Langkah untuk melakukan resource leveling pada Mc. Project telah dijelaskan

pada tinjauan pustaka. Setelah seluruh tahapan dilakukan, maka dapat dilihat apakah

hasil resource yang ada overlocated (kelebihan beban), tidak efektif, atau telah baik.

Untuk melihatnya dapat dilihat dengan menggunakan resourse graph, resource usage,

dan resourse sheet.

Pada resourse graph akan tampak grafik yang memperlihatkan bentuk dari suatu

sumber daya. Dengan resourse usage akan tampak pengalokasian sumber daya terdapat

pada pekerjaan apa saja dan kapan waktunya. Pada resourse sheet, apabila terdapat

overlocated maka sumber daya akan berwarna merah.

Berikut ini adalah tampilan potongan grafik dari contoh sumber daya ”buruh

lapangan agak terlatih” :

Gambar 5. Tampilan Resource Sheet

Awal

Gambar 3. Tampilan Resource Graph Awal

Gambar 4. Tampilan Resource Usage Awal

Perencana proyek ini berlangsung dari 1 November 2006 – 30 November 2007. Dapat

dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan yang menggunakan buruh lapangan agak terlatih

terdapat overlocatted (kelebihan beban), yaitu pada 12-2 1 Desember 2006, 9-28 Januari

2007, 17 Februari – 5 Maret 2007, dan 26 Agustus – 23 November 2007.

Hal ini terjadi karena maksimum pekerja untuk buruh lapangan agak terlatih yang

tersedia untuk proyek tersebut hanya 273 orang pekerja saja perhari, padahal 26

Agustus – 23 November 2007 membutuhkan 375 orang pekerja.

Mengatasi Conflict

Untuk menyelesaikan masalah yang ada menggunakan dua tahap, yaitu dengan cara

automatically dan manual. Cara automatically adalah dengan menggunakan resource

levelling, sedangkan cara manual adalah dengan mengubah durasi, mengubah hubungan

antar task (predecessor), mengubah jumlah resource sesuai dengan durasi dan

predecessor yang ada, atau melemburkan resource pada pada waktu tertentu. Setelah

melakukan beberapa kali cara automatically dan cara manual, maka didapatkan hasil

sebagai berikut :

Gambar 6. Tampilan Resource Graph Akhir

Gambar 8. Tampilan Resource Sheet Akhir

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tidak ada overlocated dan max. units pada tiap

pekerja juga berkurang dibanding sebelumnya. Sehingga proyek tersebut belangsung

dari tanggal 1 November 2006 – 18 Oktober 2007.

Disimpulkan bahwa jumlah kebutuhan maksimum tenaga kerja per hari adalah :

- Mandor : 19 orang

- Kepala Tukang : 34 orang

- Tukang Batu Terampil : 68 orang

- Tukang Batu Setengah Terampil : 78 orang

- Tukang Kayu Terampil : 56 orang

- Tukang Kayu Setengah Terampil : 32 orang

- Tukang Cat Terampil : 7 orang

- Tukang Cat Setengah Terampil : 88 orang

- Tukang Besi Profil Terampil : 13 orang

Gambar 7. Tampilan Resource Usage Akhir

- Buruh Lapangan Terlatih : 36 orang

- Buruh Lapangan Agak Terlatih : 199 orang

- Buruh Lapangan Tak Terlatih : 18 orang

- Tukang Instalasi : 5 orang

- Pembantu Tukang Instalasi : 6 orang

- Tukang Pipa Ledeng/Air : 2 orang

- Pembantu Tukang Pipa Ledeng/Air : 5 orang

Durasi atau waktu pada tiap item pekerjaan pada proyek tersebut adalah 1 November

2006 - 18 Oktober 2007 (atau kurang dari 1 tahun).

- Pekerjaan persiapan : 14 hari

- pekerjaan tanah, pasir, dan pondasi : 49 hari

- pekerjaan beton : 127 hari

- pekerjaan pasangan dan plesteran : 93 hari

- pekerjaan lantai dan dinding : 177,63 hari

- pekerjaan pintu dan jendela : 90 hari

- pekerjaan atap : 97 hari

- pekerjaan plafond : 150 hari

- pekerjaan pengecatan : 202 hari

- pekerjaan elektrikal : 159 hari

- pekerjaan mekanikal : 75,88 hari

- pekerjaan penangkal petir konvensional : 21 hari

- pekerjaan lain-lain : 76 hari

- pekerjaan tambahan : 120 hari

Waktu pekerjaan pada proyek tersebut adalah sebagai berikut : Waktu standar :

7 hari kerja dengan waktu : 08.00 – 12.00 dan 13.00 – 17.00

dengan jam istirahat : 12.00 – 13.00

Waktu lembur : Januari – Mei 2007 dengan waktu : 08.00 – 12.00, 13.00 – 17.00, dan 18.00 – 21.00

dengan jam istirahat : 12.00 – 13.00 dan 17.00 – 18.00

Perbandingan anggaran biaya pada penulisan dengan kontraktor

NAMA HARGA

SATUAN/HARI

MAX. UNIT BIAYA

PER HARI

Mandor Rp 50,000.00 19 Rp 950,000.00

Kepala Tukang Rp 40,000.00 34 Rp 1,360,000.00

Tukang Batu Terampil Rp 35,000.00 68 Rp 2,380,000.00

Tukang Batu Setengah Terampil Rp 30,000.00 78 Rp 2,340,000.00

Tukang Kayu Terampil Rp 35,000.00 56 Rp 1,960,000.00

Tukang Kayu Setengah Terampil Rp 30,000.00 32 Rp 960,000.00

Tukang Cat Terampil Rp 35,000.00 7 Rp 245,000.00

Tukang Cat Setengah Terampil Rp 30,000.00 88 Rp 2,640,000.00

Tukang Besi Profil Terampil Rp 32,500.00 13 Rp 422,500.00

Buruh Lapangan Terlatih Rp 30,000.00 36 Rp 1,080,000.00

Buruh Lapangan Agak Terlatih Rp 27,500.00 199 Rp 5,472,500.00

Buruh Lapangan Tak Terlatih Rp 25,000.00 18 Rp 450,000.00

Tukang Instalasi Rp 35,000.00 5 Rp 175,000.00

Pembantu Tukang Instalasi Rp 30,000.00 6 Rp 180,000.00

Tukang Pipa Ledeng/Air Rp 32,500.00 2 Rp 65,000.00

Pembantu Tukang Pipa Ledeng/Air Rp 25,000.00 5 Rp 125,000.00

TOTAL BIAYA / HARI Rp 20,805,000.00

BIAYA DALAM 13 HARI Rp 270,465,000.00

ANGGARAN BIAYA (TUGAS AKHIR) = Rp 7,533,644,357.24

RAB PADA KONTRAKTOR = Rp 7,489,295,983.33

SELISIH BIAYA = Rp 44,348,373.91

WAKTU PROYEK (TUGAS AKHIR) = 352 hari

WAKTU PROYEK (KONTRAKTOR) = 365 hari SELISIH WAKTU = 13 hari

Dapat dilihat bahwa selisih biaya sebesar Rp. 44.348.373,9 1 lebih besar dibanding

kontraktor, namun waktu proyek lebih cepat 13 hari dibanding kontraktor. Jika dihitung

jumlah biaya tenaga kerja per hari yang dibutuhkan, maka didapat nilai Rp.

20.805.000,-. Sedangkan dalam waktu 13 hari memakan biaya maksimal Rp.

270.465.000,-. Sehingga analisis anggaran biaya pada penulisan tugas akhir ini lebih

efisien dibandingkan kontraktor.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Besarnya anggaran biaya yang dibutuhkan pada proyek pembangunan gedung Sekolah

Menengah Umum Al-Azhar di Bumi Serpong Damai adalah sebesar Rp. 7.533.644.357,

sedangkan nilai penawaran kontraktor yang akan melaksanakan proyek sebesar Rp.

7.489.295.983.

Durasi atau waktu pekerjaan pada proyek tersebut adalah 1 November 2006 sampai 18

Oktober 2007 atau 352 hari, sedangkan pada penawaran kontraktor selama 365 hari (1

tahun).

Besarnya anggaran biaya yang ada pada tugas akhir dibandingkan penawaran kontraktor

lebih besar, namun waktu pekerjaan lebih kecil. Sehingga lebih efisien dibandingkan

penawaran kontraktor. Hal ini karena nilai kebutuhkan maksimal biaya untuk tenaga

kerja selama 13 hari adalah Rp. 270.465.000, sedangkan selisih biaya selama 13 hari

pada penulisan tugas akhir adalah Rp. 44.348.373,91.

Jumlah kebutuhan maksimum resources yang dibutuhkan pada setiap harinya dalam

proyek tersebut sudahlah efisien karena besarnya nilai tersebut sudahlah memiliki batas

atau nilai paling minimum dibandingkan perencanaan awal pada penulisan ini.

Saran Saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut :

1. Dalam menentukan durasi dan predecessor sebaiknya mempertimbangkan jumlah

pekerja dan metode pelaksanaan pekerjaan, karena dapat mempengaruhi besarnya

anggaran biaya yang akan dikeluarkan.

2. Penentuan predecessor dapat dipertimbangkan berdasarkan wawancara dengan

kontraktor yang melaksanakan dan juga berdasarkan pengalaman pekerjaan yang

sejenisnya.

3. Pada pekerjaan tertentu dapat diadakan waktu lembur yang berfungsi untuk

mempersingkat waktu atau durasi pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA A. Soedrajat S, Ir. Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Nova. Bandung.

1984

Gray, C.F dan E. W. Larson. Manajemen Proyek, Proses Manajerial. Andi. Yogyakarta.

2007

Istimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek dan Konstruksi. 1996

Mahendra Sultan Syah, Ir. Manajemen Proyek, Kiat Sukses Mengelola Proyek. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2004.

Soehato, Iman. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. Erlangga.

Jakarta. 1997

Soeharto, 1, Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta, 1995.

Tenrisukki T, Andi. Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan. Gunadarma.

Depok. 2004

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. Microsoft Project 2003. Madcoms dan Andi.

Madiun. 2005

Wulfram, Ervianto. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi.Yogyakarta. 2003

http ://siaksoft.net

http://sepia.blogsome.com

http://www.datum-strategic.com/