analisa umur rencanca

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    1/36

    HAERUL PURNAMAD111 03 046

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    2/36

    Latar Belakang Tujuan Penelitian

    Batasan Masalah

    Tinjauan Pustaka

    Metodologi

    Hasil dan Pembahasan

    Kesimpulan Saran

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    3/36

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    4/36

    Penulisan ini bertujuan untuk :mengetahui kualitas perkerasan berdasarkan metode bina margadan AASHTO 93 terhadap retakfatigue dan Alur/deformasimelalui metode analisa kekuatan mekanis material.

    perbandingan nilai ekonomis antar kedua metode

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    5/36

    Menggunakan Program Kenlayer Analisis perhitungan perencanaan perkerasan lapisan

    mengunakan metode Bina Marga dan AASHTO 93

    Beban yang digunakan adalah beban statis roda kendaraan sumbu

    tunggal roda ganda (Single axle with dual tyres), dimana bebansumbu yang digunakan pada roda bagian belakang sebesar 10ton.

    Penentuan model perkerasan (susunan, jenis, ketebalan dankarakteristik) yang digunakan, dilakukan dengan metode trial

    serta tidak keluar dari range model perkerasan yang biasadigunakan pada umumnya.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    6/36

    Perencanaan model perkerasan dikhususkan pada perencanaanjalan baru dengan tipe Asphalt Concrete/laston ( AC )

    Perbandingan umur rencana dianalisis berdasarkan nilai tingkatkesesuaian perencanaan dengan metode bina marga dan

    AASHTO93 terhadap metode kekuatan mekanis material bahan. Parameter perbandingan umur rencana didasarkan pada analisis

    kerusakan yaitu retak fatigue pada permukaan lapisan perkerasandan retak alur/deformasi pada perkerasan.

    Analisis program Kenlayer untuk menentukan repetisi beban

    maksimum yang diizinkan untuk nilai retak fatigue padapermukaan.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    7/36

    Secara umum jalan harus cukup kuat terhadap tigatinjauan kekuatan, yaitu :

    Secara keseluruhan harus kuat terhadap beban lalulintas

    Permukaan jalan harus tahan terhadap keausan akibatroda kendaraan, air dan hujan.

    Permukaan jalan harus cukup tahan terhadap cuacadan temperatur, dimana jalan itu berada.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    8/36

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    9/36

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    10/36

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    11/36

    Parameter Perencanaan Lalu Lintas

    Daya Dukung Tanah dasar (DDT ) dan CBR

    Faktor Regional ( FR ) Indeks permukaan ( IP )

    Koefisien kekuaan relatif ( a )

    Batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan

    Penentuan Tebal Perkerasan

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    12/36

    Metode perencanaan AASHTO93

    Parameter Perencanaan Batasan Waktu

    Lalu Lintas

    Reliabilitas dan Gabungan kesalahan baku

    Faktor Lingkungan

    Servisibilitas

    Modulus Resilient Efektif Tanah dasar (Mr)

    Karakteristik Material lapisan Perkerasan Jalan

    Indeks tebal perkerasan ( SN )

    Koefisien Kekuatan Relatif lapisan ( a ).

    Faktor Drainase.

    Tebal Lapisan Perkerasan

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    13/36

    Faktor-faktor desain dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu, Lalu Lintas Dan Pembebanan

    Lalu lintas dan pembebanan dipertimbangkan termasuk beban aksial

    dan jenis roda kendaraan, jumlah repetisi beban, luas bidang kontak

    dan kecepatan kendaraan.

    Lingkungan

    Pada desain metode Mechanistic empirical tiap tahunnya dapat dibagimenjadi 24 periode, 12 bulan atau beberapa musim yang masing-masingmemiliki perbedaan kelompok modulus lapisan. Kerusakan sepanjang tiap

    periode, bulan atau musim dievaluasi dan disimpulkan keseluruhan tahun

    untuk menentukan desain sebenarnya.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    14/36

    Material

    Dalam desain metode Mechanistic empirical, sifat dari material harus dispesifikkan

    sehingga respon perkerasan seperti tegangan, regangan, dan displacement pada komponenkritis dapat ditentukan. Respon ini kemudian digunakan dengan kriteria kegagalan untuk

    memprediksi apakah kegagalan akan terjadi.

    Kriteria Kegagalan

    a.Retak Fatigue, pada perkerasan lentur didasarkan pada regangantarik horizontal di bawah lapisan permukaan

    b.Alur, terjadi pada perkerasan lentur dimana diindikasikan olehdeformasi total atau kedalaman alur sepanjang bagian roda.

    c.Kerusakan Thermal, Jenis kerusakan ini termasuk didalamnyaretak akibat suhu rendah ( Low-temperature cracking ) dan fatiguethermal cracking.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    15/36

    MULAI

    MENENTUKANKARAKTERISTIKASPAL (DATASEKUNDER )

    MENDEFINISIKAN KARAKTERISTIKCAMPURAN

    (Vb dan Va)PERANCANGAN PERMODELANPERKERASAN METODE BINA

    MARGA & AASHTO93

    MENENTUKAN BIDANGKONTAK

    (Luas bidang kontak dan

    Radius kontak)

    MENGHITUNG MODULUS ELASTISITAS

    MENENTUKAN KARAKTERISTIKLAPISAN

    (Modulus Elastis dan Angka

    Poisson)

    MENENTUKAN PERSAMAANKRITERIA KEGAGALAN

    (Retak Fatigue dan Deformasi

    Total)

    ANALISIS PROGRAMKENLAYER

    (Umur RencanaPerkerasan)

    ANALISA UMUR RENCANA

    SELESAI

    MENENTUKANKARAKTERISTIKAGREGAT (DATA

    SEKUNDER)

    MENENTUKANDATA

    PERENCANAANUNTUK

    PERHITUNGANTEBAL

    PERKERASAN( DATA

    SEKUNDER)

    MENENTUKAN KONFIGURASI RODA DAN BEBANLALU LINTAS

    (Jumlah sumbu dan roda, Beban tiap roda,Jarak antara sumbu dan roda serta Tekanan

    angin ban)

    METODOLOGI

    ( Kerangka )

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    16/36

    START

    Input parameterPerencanaan

    Konstruksi

    Bertahp

    Tentukan tebalLapisan

    perkerasan

    Tentukan ITP1+2

    untuk tahap Idan Tahap II

    Tentukan ITPSelama UR

    TentukanITP1 tahap 1

    FINISH

    Faktor Regional

    oIntensitasCurah Hujan

    oKelandaian jalano% kelandaian beratoPertimbangan Teknis

    Beban lalu lintas LERpada lajur Rencana

    Kekuatan tanah dasarDaya Dukung Tanah

    Dasar (DDT)

    Indeks PermukaanAwal (IP0) Akhir (IPt)

    Konstruksi bertahapatau tidak danpentahapannya

    JenislapisanPerkeras

    an

    KoefisienKekuatan Relatif

    Flow Chart

    Metode

    Analisa

    Komponen

    Bina Marga

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    17/36

    Inputparameter

    perencanaan

    TentukanITP1

    Tahap ITentukan ITP1+2

    Untuk tahap 1 &

    2

    Tentukantebal Lapisperkerasan

    Koefisien

    Kekuatanrelatif,tebal,koefisie

    n drainasedan indeks

    tebalperkerasan

    Jenis lapisanperkerasan

    Batasan waktu dan lalulintas

    Koefisien relatif lapisan :-

    modulus resilien efektif tanah

    dasar [Mr]- Nilai CBRnya

    Faktor Lingkungan

    - Kelembaban dan suhuRealibilitas,servibilitasdan Tingkat keandalan

    [R]

    Baku keseluruhan [So]dan koefisien drainase

    [mi]

    Konstruksi

    Bertahap

    Karakteristik materiallapisan perkerasan dan

    koefisien kekuatan relatiflapisan

    Start

    Finish

    TentukanITP

    Selama UR

    yatidak

    Flow ChartMetode AASHTO93

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    18/36

    Campuran Beraspal

    Lapisan Pondasi Atas

    Lapisan Pondasi Bawah

    Tanah Dasar

    h

    v

    a. Potongan Melintang Perkerasan

    Beban Roda (P) Beban Roda (P)

    Jarak antara Roda (Y) a

    Tekanan Ban ( )

    a a

    b. Tampak Atas

    Secara skematis pemodelan perkerasan dapat dilihat pada gambar

    berikut ini :

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    19/36

    MULAI

    INPUT DATA

    MATL, NDAMA, NPY, NLG

    (LAYERINP)

    HITUNG

    (KENLAYER)

    OUTPUT DATA

    (FILE.TXT)

    MODEL PERKERASAN

    (LGRAPH)

    SELESAI

    Metodologi (lanjutan)

    FLOW CHARTPROGRAM KENLAYER

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    20/36

    Dalam analisis perhitungan dengan program Kenlayer inisemua lapisan diasumsikan elastis linear. Perhitungandengan Kenlayer ini dinyatakan dalam satuan internasional(SI), dimana panjang dalam satuan sentimeter (cm), tekanandalam satuan kPa dan berat jenis dalam satuan kN/m3. Oleh

    karena itu semua input diatas harus dikonversi terlebihdahulu kedalam satuan internasional. P = 2.04 ton = 20.4 kN 1 = 0.55 Mpa = 550 kPa Y = 34 cm = 34 cm

    E2 = 350 Mpa = 350.000 kPa

    E3 = 200 Mpa = 200.000 kPa a = 11 cm

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    21/36

    Karakteristik Aspal Pertamina Penetrasi 60

    Karakteristik Agregat

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    22/36

    KadKadar Aspal (%) Modulus Elastis (kPa)

    Aspal Pertamina

    5.55

    1,034,126

    Hasil perhitungan PresentaseVolume Campuran

    Hasil Perhitungan Modulus

    Elastisitas

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    23/36

    Perencanaan tebal lapisan perkerasan dilaksanakandengan ketentuan sebagai berikut:

    Peranan jalan : Jalan ArteriTipe jalan : 4 lajur 2 arah tak terbagi Umur rencana : 10 tahunJenis perkerasan : lentur ( flexible ) Pertumbuhan lalu lintas : tetap Kondisi iklim setempat : 750 mm / tahun

    Kelandaian rata-rata : 6%digunakan LHRo yang variatif gunamemperoleh tebal

    yang variatif pada perkerasan hingga dapatdiamati perubahan dan

    :

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    24/36

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    25/36

    Nilai CBR Segmen Jalan

    No Chainage ( KM ) CBR CBR JUMLAH YANG SAMA PERSENTASEYANGSAMA

    ( DCP ) SORTED ATAU LEBIH BESAR ATAU LEBIH BESAR

    1 20 + 000 4.05 4.05 6 100.0

    2 20 + 200 10.48 4.8 5 83.3

    3 20 + 400 9.02 5.53 4 66.7

    4 20 + 600 10.51 9.02 3 50.0

    5 20 + 800 5.53 10.48 2 33.3

    6 21 + 000 4.8 10.51 1 16.7

    44.39

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    26/36

    Tebal Lapisan Perkerasan

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    27/36

    LHRo Repetisi Aktual Kendaraan

    Selama Umur Rencana

    50%

    100%

    150%

    200%

    946,899.3

    1,893,800

    2,840,698.1

    3,787,597.4

    Jumlah repetisi kendaraan selama umur rencana

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    28/36

    LHRo

    Jumlah repetisi ijin hasil analisa kenlayer

    hingga terjadi kerusakan fatigue pada

    perkerasan

    Jumlah repetisi ijin hasil analisa

    kenlayer hingga terjadi deformasi

    total pada perkerasan

    Bina

    marga

    AASHTO93 Bina

    marga

    AASHTO93

    50%

    100%

    150%

    200%

    2,567,000

    2,517,000

    2,482,000

    2,269,000

    1,759,000

    1,831,000

    2,097,000

    2,293,000

    57,260

    128,100

    221,300

    187,500

    13,460

    18,200

    26,560

    33,362

    Hasil Analisis KENLAYER

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    29/36

    LHRo

    Repetisi Ijin Terhadap

    Parameter Kerusakan FatigueRepetisi Aktual Tingkat Kesesuaian

    Terhadap Metode

    Kekuatan mekanis

    material

    untuk metode

    Analisa

    Komponen

    Bina Marga

    untuk metode

    AASHTO93

    Bina margaAASHTO

    93

    50%

    100%

    150%

    200%

    2,567,000

    2,517,000

    2,482,000

    2 269 000

    1,759,000

    1,831,000

    2,097,000

    2 293 000

    946,899.3

    1,893,800

    2,840,698.1

    3 787 597.4

    2.71

    1.32

    0.87

    0.59

    1.85

    0.96

    0.70

    0.60

    Tingkat kesesuaian Metode Analisa Komponen Bina

    Marga Dan AASHTO93 Terhadap metode kekuatan

    mekanis material

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    30/36

    Grafik Tingkat kesesuaian Metode Analisa

    Komponen Bina Marga Dan AASHTO93

    Terhadap metode kekuatan mekanis material

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    31/36

    ABina Marga

    ( m)

    Perbandingan Nilai Ekonomis

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    32/36

    Grafik Perbandingan Nilai Ekonomis

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    33/36

    Nilai repetisi ijin Metode Analisa Komponen Bina Marga untuk parameter kerusakan

    Alur/deformasi lebih tinggi daripada metode AASHTO93 karena metode analisa komponenmengalokasikan nilai tebal yang lebih besar untuk lapisan Base dan Sub base.

    Nilai repetisi ijin Metode Analisa Komponen Bina Marga untuk parameter kerusakan Fatiguemaupun Alur/deformasi mengalami kenaikan dan penurunan yang variatif dikarenakan untuksetiap kenaikan nilai LHRo, analisa komponen hanya menambah tebal untuk satu bagianlapisan perkerasan tertentu saja.

    Nilai repetisi ijin Metode AASHTO93 untuk parameter kerusakan Fatigue maupunAlur/deformasi mengalami kenaikan yang signifikan dikarenakan untuk setiap kenaikan nilaiLHRo, AASHTO93 menambah tebal disetiap bagian lapisan perkerasan.

    Tingkat kesesuaian metode AASHTO93 terhadap metode kekuatan mekanis material

    dibandingkan metode Analisa Komponen bina marga lebih mendekati nilai kekuatan mekanismaterial dikarenakan AASHTO93 menghitung nilai struktural dari setiap lapisan sertamengakomodasi sifat material yang dalam hal ini nilai modulus elastis bahan padaperhitungan koefisien kekuatan material (a).

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    34/36

    Penambahan tebal lapisan Sub-base pada perkerasan, memberikan peningkatan

    pada nilai repetisi untuk kerusakan Alur/deformasi namun tidak serta merta

    menambah nilai repetisi untuk paramater kerusakan Fatigue.

    Penambahan tebal lapisan surface tanpa menambah tebal lapisan base dan sub

    base mengurangi nilai repetisi ijin untuk parameter kerusakan fatigue maupun

    Alur/deformasi.

    Nilai ekonomis Metode AASHTO93 lebih rendah dibandingkan Metode

    Analisa Komponen karena tebal lapisan permukaan metode ini lebih tebal

    dimana harga material untuk lapisan permukaan cukup tinggi dibandingkan

    lapisan base dan sub base.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    35/36

    Sebaiknya dilakukan perbandingan nilai repetisi ijin terhadap modulus elastisyang variatif untuk melihat seberapa besar pengaruh modulus elastis campuran

    aspal terhadap tingkat kesesuaian metode kekuatan mekanis material.

    Sebaiknya dilakukan perbandingan nilai ekonomis yang lebih mendetail pada

    metode Analisa Komponen Bina Marga dan AASHTO93 untuk melihat nilai

    ekonomis tiap-tiap metode.

    Sebaiknya dilakukan perbandingan Analisis umur rencana dengan umur

    rencana yang variatif guna mengetahui pengaruhnya terhadap nilai repetisi ijin.

  • 8/8/2019 analisa umur rencanca

    36/36