Upload
trinhnhu
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISA PENGARUH ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES
PENGELASAN SMAW DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA ”E7108”
Disusun oleh:Tri cahyaning Utama (6308 030 041)
Latar belakang• Pengelasan merupakan salah satu pembuatan sambungan yang
secara teknis memerlukan ketrampilan yang tinggi bagipengelasnya, agar diperoleh sambungan dengan kualitas baik.
• Penyetelan kuat arus pengelasan akan mempengaruhi hasilpengelasan.
• Penentuan besar arus dalam pengelasan ini mengambil 100 A, 130 A dan 160 A, sebagai pembanding.
• Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji kekerasanpenetrant dan uji impect untuk mengetahui karakteristikmaterial.
DESTRUCTIVE TESTINGPENGUJIAN MERUSAK
HARDNESS AND HARDNESS TESTING
Definisi Kekerasan sebuah material adalah kemampuan menahan penekanan permukaan di bawah kondisi pengujian standard. Ada tiga macam metoda yang digunakan: Brinell, Vickers dan Rockwell.
• Mengevaluasi ketahanan material terhadap penekanan permanen.
Tujuan
HARDNESS AND HARDNESS TESTING
VICKERS HARDNESS TEST
PRINSIP Penekanan permukaan benda uji dengan intan berbentuk piramid, sudut muka
136o
Diagonal bekas penekanan diukur Waktu penekanan: 10 – 15 detik.
VICKERS HARDNESS NUMBER
2/..... mmkgAF
2mmkg
221 dd +
HV = Nilai kekerasan VickersHv =
F = Beban Penekan…..kg
A = Luas penampang bekas penekan ..mm²
d =
Where:
θ = face angle (136o)
AF
68..22/
SindF
268..2
dFSin ×
29272,02d
F××
28544,1
dF×
mmkg 2/.........d2F1,8544×
Jadi nilai Kekerasan Vickers :HV =
HV =
Data yang diperoleh dari pengujian kekerasan 100 ATitik Daerah d1 m d2 m jumlah D rata-rata kekerasan dalam kg/mm2
1
Logam Las
98 96 194 97 1972 97 96 193 96.5 1993 96 97 193 96.5 1994 97 97 194 97 1975 97 97 194 97 1976 99 99 198 99 1897 97 97 194 97 1978 97 98 195 97.5 1959 98 97 195 97.5 19610 98 96.5 194.5 97.25 19111 98.5 98.5 197 98.5 22012 100 100.5 200.5 100.25 18413 95 95 190 95 20514 batas 88.5 92 180.5 90.25 22715
HAZ
89 89 178 89 23416 89 91 180 90 22917 89 91 180 90 22918 91 91 182 91 22419 91 91.5 182.5 91.25 22320 90 90 180 90 22921 batas 88 90 178 89 23422
logam induk
90 91.5 181.5 90.75 22523 91.5 89.5 181 90.5 22624 92 94 186 93 21425 91 91 182 91 22426 92.5 93.5 186 93 21427 91 93 184 92 21928 91 93 184 92 21929 95 91 186 93 21430 92 95 187 93.5 21231 92.5 92.5 185 92.5 217
IMPACT TEST
TUJUAN• Mengevaluasi pengaruh pembebanan tiba-tiba pada
keuletan material.
• Mengevaluasi ketahanan material akibat adanya takik permukaan.
• Menganalisa bentuk pecahan material.
K= W / Ao
Dimana : K = Nilai pukul takik (joule/mm²)
Ao=Luaspenampang mulah dibawah takikan(mm²)
W =Tenaga patatahan (Joule)
Data perhitungan ketangguhan (impect)
No parmeter Sudut awal Sudut jatuh (ß) a (mm) t(mm) Ao (mm²) Tenaga patah (J) W
ketangguhan (joule/mm²) K
1raw material
156° 84° 8.07 9.92 80.0544 80 0.9993204622 156° 80° 7.9 10.05 79.395 84 1.0580011343 156° 81° 8.08 10 80.8 83 1.027227723
Rata-rata 156° 80.08 82.33 1.028096903
1Arus 100 A
156° 4° 8.12 10 81.2 149.6 1.8423645322 156° 15° 8.1 10.1 81.81 147.3 1.8005133853 156° 24.5° 8.02 9.98 80.0396 143 1.786615625
Rata-rata 156° 81.02 146.63 1.809800049
1Arus 130 A
156° 32° 8 10 80 138 1.7252 156° 44° 7.96 9.96 79.2816 128 1.6144981943 156° 44° 8 9.97 79.76 128 1.604814443
Rata-rata 156° 79.8 131.3 1.645363409
1Arus 160 A
156° 51° 8 10.05 80.4 121 1.5049751242 156° 51° 8 10 80 121 1.51253 156° 50° 8 10 80 122 1.525
Rata-rata 156° 80.13 121.33 1.514164483
Perhitungan untuk pengelasan 100 A
K= W / Ao
Dimana : K = Nilai pukul takik (joule/mm²)Ao =Luaspenampang mulah dibawah takikan (mm²)W =Tenaga patatahan (Joule)
K1 = 149.6 joule/81.2mm²=1.84 joule/mm²
K2 =147 joule/81.81 mm²=1.80 joule/mm²
K3 =143 joule/80.04 mm²=1.787 joule/mm²
K rata-rata = 1.84+1.80+1.787 joule/mm3
K rata-rata = 5.4294935421.809831181joule/mm²
Mesin Uji Impak Charpy
Kesimpulan :
• Berdasarkan hasil analisa uji kekerasan dan uji impact, maka dapat ditarikbeberapa kesimpulan yang diantaranya adalah :
1. Dari hasil pengujian ketangguhan ( impact) diketahui nilai ketangguhanimpak untuk arus 100 Amper lebih tinggi dibandingkan dengan kelompokspesimen variasi arus pengelasan 130 Amper dan 160 Amper sehinggamakin ulet ketangguhan yang dihasilkan semakin tinggi.
2. Hasil pengujian kekerasan (Vickers) pada daerah HAZ terjadi kekerasanyang tinggi hal ini disebabkan nilai kekerasan yang paling tinggi terjadipada pengelasan arus 130 A, karena pendinginan lebih cepat dari kelompok100 A, 160 A. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada spesiment variasiarus pengelasan 130 A sebesar 274 kg/mm2 terletak pada daerah HAZ.