79
Analisa Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisa Laporan Keuangan

Page 2: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

ApakahTelaah Laporan Keuangan?

Page 3: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Siapa yang menelaah?

• Seluruh penyusun Laporan Keuangan

Mulai dari level UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, UAPA,

hingga penyusun LKPP

• Pereviu Laporan Keuangan

Page 4: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kapan dilakukan telaah?

Setiap Laporan Keuangan akan disampaikan ke Pihak

Lain

Page 5: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kenapa harus ditelaah?

pada Tahun Pertama Menyusun LK Basis Akrual

Banyak Aturan BARU, baik dari sisi:- Kebijakan Akuntansi- Aplikasi (Persediaan, SIMAK, SAIBA)

Masih di temukan kesalahan di LKKL Anaudited

Page 6: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Bagaimana menelaah laporan

keuangan?

1. Kelengkapan Laporan Keuangan

2. Kesesuaian Dengan Persamaan Dasar Akuntansi

3. Pengambilan Saldo Awal Audited 31 Desember Tahun Yang Lalu

4. Telaah Per komponen Laporan Keuangan

a) Neraca Percobaan

b) Laporan Realisasi Anggaran

c) Laporan Operasional

d) Laporan Perubahan Ekuitas

e) Neraca

f) Catatan atas Laporan Keuangan

5. Telaah antar komponen Laporan Keuangan

a) Intra Laporan Keuangan

b) Dengan L-BMN

c) Dengan BUN (Berita Acara Rekonsiliasi)

Hasil Telaah dituangkan

dalam Kertas Kerja

Page 7: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kelengkapan Laporan Keuangan

Kelengkapan Komponen Laporan Keuangan Pokok

1. Pernyataan Telah Direviu (Hanya utk Tk. LKKL)

2. Pernyataan Tanggung Jawab

3. Ringkasan Laporan Keuangan

4. Laporan Realisasi Anggaran

5. Neraca

6. Laporan Opersional

7. Laporan Perubahan Ekuitas

8. Catatan atas Laporan Keuangan

Lampiran Pendukung Laporan Keuangan

1. Laporan yang dihasilkan oleh Aplikasi

2. Laporan Kuasa Pengguna barang

3. Daftar Rekening Pemerintah

4. Memo Penyesuaian atas Jurnal Penyesuaian/Umum di SAIBA

5. BAR dengan KPPN/Kanwil/Dit.APK, dan lain-lain

LK pada tiap level, harus disusun dari seluruh satker dibawahnya. Termasuk dari satker yang dilikuidasi namun belum selesai proses likuidasinya.

Page 8: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 9: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

LAPORAN OPERASIONAL (LO)

PENDAPATAN 600

BEBAN 1.000

SURPLUS (DEFISIT) KEG.OPERASIONAL (400)

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KEG.NON OPR 100

SURPLUS SEBELUM POS LUAR BIASA (300)

POS LUAR BIASA (0)

SURPLUS (DEFISIT) LO (300)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)

EKUITAS AWAL 2.000

DEFISIT LO (300)TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 1.500

EKUITAS AKHIR 3.200

NERACA

TOTAL ASET 5.200

TOTAL KEWAJIBAN 2.000

EKUITAS 3.200

Harus BALANCED:Total ASET =

Kewajiban + Ekuitas

Page 10: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Pengecekan Persamaan Akuntansi

E-Rekon&LK

Penyebab:

Belum Update SAIBA dan Referensi

SAIBA

Terdapat Jurnal yang tidak ada

pasangannya (pada SAIBA versi

sebelum 2.7 mungkin terjadi)

Solusi:

Update Aplikasi, terutama Referensi

Cek/Cetak dari SAIBA: Transasksi-

Jurnal Penyesuaian-Cetak-Per

tanggal-Isi 01-01-2016 sd 31-12-2016

Periksa, apakah ada yang tidak terisi

pada kolom Debet dan Kreditnya

Jika ada, perbaiki, dengan cara

Hapus, input ulang, posting ulang

Lakukan untuk Jenis transaksi lainnya:

Jurnal Penyesuaian Neraca, Jurnal

Koreksi dan Jurnal Umum

Page 11: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 12: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

TINGKAT ENTITAS

SALDO AWAL TAHUN BERJALAN = SALDO TAHUN YANG LALU AUDITED

UAKPA UAPPA-W UAPPA-E1 UAPA

SATUAN KERJA √ √ √ -

WILAYAH - √ √ -

ESELON 1 - - √ √

KEMENTERIAN /LEMBAGA

- - - √*

* Sesuai LKPP AUDITED TAHUN YANG LALU

Jika Berbeda, yang benar adalah yang Level diatasnya !

Page 13: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 14: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Pengecekan Saldo Tidak Normal

SALDO NORMAL adalah sebagai berikut:

Akun Saldo Normal

Aset (1xxxxx) Debet

Penyisihan Piutang Kredit

Akumulasi Penyusutan Kredit

Kewajiban (2xxxxx) Kredit

Pendapatan (4xxxxx) Kredit

Pengembalian Pendapatan Debet

Beban (5xxxxx) Debet

Beban Penyisihan Piutang Bisa Debit dan Kredit

Pengembalian Belanja/Beban Kredit

Pastikan TIDAK

Terdapat akun “Null.”

Page 15: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

1515

Pengecekan Saldo Tidak Normal

E-Rekon&LK

Bila terdapat Saldo tidak normal atau

yang seharusnya tidak ada,

kemungkinan karena Salah Jurnal di

SAIBA.

1. Cek jurnal-jurnal yang melibatkan

Akun-akun Tidak Normal.

2. Bila terdapat akun “null”, pada

umumnya karena belum Update

Referensi.

Page 16: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Pengecekan Akun-akun

TIDAK BOLEH ADA:

• Akun 41 (Pendapatan Perpajakan)

–Apabila ada, misalnya: Akun 411122, kemungkinan karena salah jurnal Kas Lainnya di Bend Pengeluaran yang merupakan Potongan pajak.

–Akun ini hanya untuk BA.015 Kementerian Keuangan

• Akun 43 (Pendapatan Hibah)– Akun ini hanya untuk BA 999.02

Bila bukan Satker BLU/tidak terdapat Satker BLU, maka TIDAK BOLEH ADA:

akun 424xxx, 525xxx dan 537xxx

Akun diatas diperuntukkan khusus untuk Satker BLU.

Page 17: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Akun Tertentu Yang

Tidak Boleh Ada

1.Akun 219671 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan)

(Akun CTA, sejak 2015 tidak boleh)

2.Akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya)

(Akun diatas hanya untuk RRI, TVRI dan POLRI)

3.

Akun 423319 (Pendapatan Bunga Lainnya)

Biasanya akun ini muncul karena salah memilih akun,

seharusnya akun 423221 Pendapatan Jasa LembagaKeuangan (Jasa Giro) tetapi ke akun 423319

4.Akun 423956 (Penerimaan kembali belanja hibah TAYL)(Akun diatas hanya untuk BA-BUN Hibah 999.02)

5.Akun 423958 (Penerimaan kembali belanja lain-lain TAYL)(Akun diatas hanya untuk BA-BUN Bel.Lain2 999.08)

Page 18: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

• Akun “Belum Diregister”

hanya boleh ada pada

Laporan Keuangan Interim

(Bulanan/Triwulanan/

Semesteran)

• Pada Laporan Keuangan

Tahunan tidak boleh ada.

Page 19: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Telaah Hibah Langsung

1.Jika ada Akun 111827 (Kas Lainnya dari Hibah Yang Belum disahkan)

maka Harus ada akun 218211 (Hibah Langsung Yang belum disahkan)

(Tidak berlaku kebalikannya)

2.Akun 111827 nilainya maksimal sama atau lebih kecil dibanding 218211.

3. akun 218211 harus di kredit

Apabila ada akun “kas Lainnya dari Hibah Langsung Yang belum Disahkan” bersaldo Negatif, maka

Kemungkinannya Telah terbit SP2HL pengesahan hibah langsung berupa uang, namun...Belum melakukan Jurnal Pencatatan Penerimaan Kas Hibahnya.

Page 20: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

20

• Latar Belakang:– Terkadang ada Satker “bandel” tidak berniat

melaporkan/mengesahkan Hibah langsungnya. Saat Tripartiedditemukan oleh BPK, dan tidak sempat lagi disahkan.

– Biarkan tetap muncul akun ini. Tunggu kebijakan akuntansi atasperlakuan selanjutnya pada TA 2016

• Resiko:– Satker Menjurnal “sembarangan”, yang penting akun “Hibah

Langsung Belum Diregister” hilang

• Solusi:– Cetak Buku Besar Akrual atas Akun “Hibah Langsung Yang Belum

Diregister”

– Cek pasangan jurnalnya, apakah dari SP2HL/MPHL-BJS? Bilatidak, berarti belum pernah ada pengesahannya! Hapus jurnaltsb.

Page 21: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-akun tertentu

Transfer Keluar/Transfer Masuk

• Akun ini digunakan untuk:– Transfer keluar/transfer masuk Aset (Persediaan/Aset Tetap/Aset

Lainnya) antar Satker di lingkungan Pemerintah Pusat.

– Transfer keluar/transfer masuk Selain Aset (Kas/Piutang/Utang) antaraSatker yang dilikuidasi ke Satker Penerima.

• Risiko:– Akun/Menu ini tidak digunakan seharusnya.

– Misal: Pembelian menggunakan transfer masuk, mengakibatkan AkunLPE (Transaksi Antar Entitas) overstated

– Misal: Pemakaian menggunakan transfer keluar, mengakibatkanAkun beban Persediaan understated dan LPE (Transaksi Antar Entitas)overstated

• Solusi:– Cek Kebenaran penggunaan Akun/menu tsb di Aplikasi

Persediaan/SIMAK

– Bila ternyata jurnal di SAIBA, cek kebenarannya

Page 22: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-akun tertentu

Transfer Keluar/Transfer MasukTelaah:

• Lakukan Analisis sebagai berikut:

– Mungkinkah di Satker/E1/KL ini terdapat Transfer

Masuk/Transfer Keluar?

– Bila ya, seharusnya lebih besar mana? Transfer

Masuk atau Transfer Keluar?

– Adakah Pengawasan Transfer Keluar/Transfer

Masuk?

• Bandingkan analisis dengan LK, berbedakah?

• Jika Ya, analisis kemungkinan kesalahannya.

Page 23: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-akun tertentu

Akun 391119 (Koreksi Lainnya)

• Akun ini untuk mengkoreksi kesalahan pencatatan atas

transaksi selain Aset (Selain mengkoreksiPersediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya)– Misalnya mengkoreksi Kas, Piutang dan Utang.

• Namun terkadang akun ini dipakai untuk yang lainnya,misalnya:– Koreksi selain yang seharusnya

– Menghilangkan “belum diregister”/”Hibah Belum disahkan”

– Menyamakan saldo SAIBA dengan L-BMN

• Cek kebenarannya lewat Buku Besar

Page 24: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-akun tertentu

Akun 491429 (Pendapatan Perolehan AsetLainnya)

• Sangat jarang terjadi “Perolehan Aset Lainnya”,sehingga apabila ada akun ini, agardikonfirmasi kebenarannya, karena adakemungkinan salah memilih menu Input padaAplikasi Persediaan/ SIMAK.

• Akun ini jurnal kiriman dari Persediaan/SIMAKBMN, yaitu saat memilih menu “perolehanlainnya”

• Apabila berasal dari Jurnal SAIBA, mungkin sajabenar, namun harus dikonfirmasi penyebabinput jurnal pendapatan ini di SAIBA.

Page 25: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 26: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Yang Tidak Boleh Terisi dalam LO

PENDAPATAN:

• Pendapatan Perpajakan (kec. BA.15.04 Ditjen Pajak Kementerian Keuangan)

• Pendapatan Hibah

BEBAN:

• Beban Bunga

• Beban Subsidi

• Beban Hibah

• Beban Transfer

• Beban Lain-lain

Pastikan TIDAK Terdapat akun

“Null.”

Page 27: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Pengecekan Saldo Normal

Seluruh Saldo pada LO (baik Pendapatan maupun

beban) harus bersaldo Positif, termasuk pada

Kegiatan Non Operasional

• Kecuali Beban Penyisihan Piutang,berdasarkan PMK 270/2014 dan Perdirjen

Perbendaharaan No.Per-43/PB/2015

dimungkinkan bersaldo negatif, namun perlu

dikonfirmasi kebenaran penyebab saldo

negatif tersebut.

Page 28: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Pengecekan Kebenaran Beban

Penyisihan Piutang

Page 29: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Pengecekan Kebenaran Beban

Penyisihan Piutang

Misalnya (bila tidak ada penghapusan piutang):

• Saldo awal penyisihan piutang = (Rp.100,-)

• Saldo akhir penyisihan piutang = (Rp.170,-)

• Maka beban penyisihan piutang adalah:

(Rp.100,-) – (Rp.170,-) = Rp.70,-

Misalnya (bila ada penghapusan piutang):

• Saldo awal penyisihan piutang = (Rp.100,-)

• Saldo akhir penyisihan piutang = (Rp.170,-)

• Penghapusan Piutang = Rp.50,-

• Maka beban penyisihan piutang adalah:

(Rp.100,-) – (Rp.170,-) + Rp.50,- = Rp.120,-

Page 30: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Telaah Keterkaitan Antar Laporan –

Barang Diserahkan ke Masyarakat

• Beban barang diserahkan ke Masyarakat muncul hanya dari kiriman Jurnal Aplikasi Persediaan.

• Apabila tidak ada Realisasi Belanja Akun 526xxx (Belanja barang diserahkan ke masyarakat), maka seharusnya beban barang diserahkan ke masyarakat tidak ada juga.

• Kecuali:

–Pembelian 526xxx tahun lalu, penyerahannya tahun berjalan (sehingga di Tahun berjalan hanya ada Beban Penyerahan, tidak ada realisasi Belanjanya)

Page 31: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Telaah Keterkaitan Antar Laporan –

Barang Diserahkan ke Masyarakat

• Apabila tidak pernah ada realisasi 526xxx, ada Beban Barang

diserahkan ke Masyarakat, kemungkinannya adalah:

– Ada pembelian Materai

• Input Materai di Aplikasi Persediaan otomatis

menghasilkan persediaan barang diserahkan ke

masyarakat dan beban Barang diserahkan ke Masyarakat

• Solusi: Ubah Kode Barang

– Salah memilih kode Barang

• misal: membeli persediaan konsumsi menggunakan kode

barang diserahkan ke masyarakat.

• Apabila barang tsb belum habis digunakan, akan muncul

Saldo Persediaan Barang diserahkan ke masyarakat pada

Neraca dan beban Barang diserahkan ke Masyarakat di

LO

Untuk Bansos

juga

Page 32: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Hubungan Pembelian Persediaan, Penyajian di

Neraca dan Pembebanan di LO

• Beli persediaan untuk konsumsi Neraca: Persediaan

Pemakaian: Beban Persediaan

• Beli persediaan untuk pemeliharaan Neraca: Persediaan Pemakaian: Beban Pemeliharaan

• Beli persediaan untuk diserahkan ke masy Neraca:Persediaan Pemakaian: Beban Barang diserahkan keMasyarakat

• Beli persediaan untuk Bansos Neraca: Persediaan

Pemakaian: Beban Bansos

Aplikasi Persediaan membedakan berdasarkan kode barang,yaitu: 1.22.33.44.55.xxx

Kode Kelompok:

• 05 : Barang Diserahkan ke Masy

• 10 : Bansos

Page 33: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 34: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

• Akun Ekuitas Awal

Akun ini harus sama dengan Ekuitas Akhir tahunsebelumnya, yang terdapat pada:

– Ekuitas Akhir di LPE Audited Tahun sebelumnya,

– Ekuitas di Neraca Audited Tahun sebelumnya.

• Akun Penyesuaian Nilai Kewajiban

Akun ini digunakan untuk mengkoreksi ataskesalahan Kewajiban (Utang Jangka pendekmaupun Jangka Panjang) yang terjadi pada TahunAnggaran Berjalan dan diperbaiki pada TABerjalan juga.

Sampai dengan saat ini, akun ini belum dapatdigunakan

Page 35: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

Page 36: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

Akun “Selisih Revaluasi Aset”

• Akun ini hanya bila ada “Inventarisasi

dan Penilaian” dari DJKN.

• Bila akun ini terisi:

–konfirmasi apakah benar-benar ada

“IP” tersebut.

–Akun ini seharusnya hanya jurnal

kiriman dari SIMAK

Page 37: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

Akun Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi

• Akun ini digunakan untuk mengkoreksi nilai aset

tetap dan aset lainnya selain karena adanya IP

dari DJKN Kementerian Keuangan.

• Normalnya akun ini merupakan jurnal kiriman

dari Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu apabila

menggunakan menu Saldo Awal, Reklasifikasi,

Pengurangan Nilai Aset, dan Koreksi.

– Cek apabila bukan jurnal kiriman dari Aplikasi SIMAK-

BMN.

Page 38: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

Akun Lain-lain• Akun ini digunakan untuk mengkoreksi kesalahan

pencatatan atas transaksi selain Aset (selain mengkoreksi

Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya), misalnya untuk

mengkoreksi Kas, Piutang dan Utang.

• Akun ini terbentuk berdasarkan jurnal penyesuaian di

Aplikasi SAIBA.

• Akun Lain-lain berasal dari akun 391119 (Koreksi Lainnya)

dan 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya) dalam Neraca

Percobaan.

• Akun 391121 (Ekuitas transaksi Lainnya) khusus untuk

Satker RRI, TVRI dan POLRI.

Page 39: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

TransaksiAntar

Entitas

Antar KL

Transfer Masuk

(313221)

Transfer Keluar

(313211)

Antara KL

dengan BUN

Ditagihkan Ke Entitas Lain

(313111)

Diterima Dari Entitas Lain

(313121)

Pengesahan Hibah Langsung

(391131)

Pengesahan Pengembalian HibahLangsung (391132)

Page 40: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun Tertentu

Akun Transaksi Antar Entitas

• Akun 313111 (DKEL) pastikan berasal dari SPM/SP2D.

– Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi SP2DPL atau SISPEN

– Untuk BLU (SP3B-BLU) masih tahap pembahasan

• Akun 313121 (DDEL) pastikan berasal dari SSBP/SSPB/Potongan SPM.

– Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi SISPEN atau SP2DPT.

• Akun 313211 (TK) dan 313221 (TM) pastikan berasal dari jurnal kiriman

Aplikasi Persediaan atau SIMAK-BMN. Bila bukan, maka pastikan dalam

rangka Likuidasi.

– Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi JRNBMN.

• Akun 391131 dan 391132 (HL) pastikan bersal dari SP2HL/SP4HL/ MPHL-

BJS.

– Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi SP2DPL atau SISPEN.

Page 41: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 42: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Yang Harus Sama

• Akun “Kas di Bendahara Pengeluaran” HARUS

SAMA dengan akun “Uang Muka dari KPPN”

–Akun ini bisa dijurnal. Pastikan tidak ada jurnal

yang menyebabkan perbedaan. (kecuali di

Kementerian Luar Negeri)

• Kesesuaian dengan Berita Acara Rekonsiliasi

(BAR) atas akun-akun sebagai berikut:

–Kas di Bendahara Pengeluaran

–Kas dan Bank BLU (Kas dan Bank BLU dan

Deposito BLU)

–Kas Lainnya di KL dari Hibah (111822)

Page 43: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Telaah Keterkaitan Akun Neraca

dengan Laporan Lainnya

• Ada Akun Piutang:

– ada Penyisihan Piutang

– ada Beban Penyisihan Piutang di LO.

Bila tidak ada, kemungkinan belum melakukan penyisihan

piutang di akhir periode.

• Ada Akun Piutang Jangka Panjang (TP/TGR)

– Ada Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang

– Ada Penyisihan Piutang Jangka Panjang

– Ada Penyisihan Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang

Bila tidak ada, maka belum melakukan “Reklas Piutang

Jangka Panjang”

Page 44: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Telaah Keterkaitan Akun Neraca

dengan Laporan Lainnya

• Ada Persediaan:

– ada Beban Persediaan di LO

– Ada Penyesuaian nilai aset di LPE

Kemungkinannya sangat kecil dalam satu periode tidak

ada persediaan yang dipakai. Atau hanya memiliki

persediaan untuk pemeliharaan/diserahkan ke

masy/bansos saja.

• Ada Aset Tetap/Aset Lainnya:

– ada Akumulasi Penyusutan/Amortisasi AT/AL,

– ada Beban Penyusutan/Amortisasi di LO

Page 45: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Jurnal Akrual t.d:

Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan Yang Masih harus Diterima

Beban Dibayar Dimuka

Beban Yang Masih Harus Dibayar

Transaksi Akrual yang umumnya ada di Satker adalah:

Pendapatan Sewa diterima Dimuka,

Beban Sewa yang masih harus dibayar

Beban Listrik/telepon/air yang masih harus dibayar

Beban Pegawai yang masih harus dibayar

Selain transaksi diatas masih ada kemungkinannya.

Page 46: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 47: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kesamaan Saldo Aset

• Saldo Persediaan

• Saldo Aset tetap

• Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

• Saldo Aset Lainnya

• Saldo Akumulasi Amortisasi Aset Lainnya

Cek Per Akun melalui

Neraca Percobaan

Cek e-rekon&LK

Page 48: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kesamaan Saldo Akumulasi dan

Beban Penyusutan

• Bandingkan:

– Neraca Percobaan (SAIBA) dengan

– Laporan Penyusutan Barang Kuasa Pengguna

INTRAKOMPTABEL (SIMAK)

• untuk:

– Beban Penyusutan 591xxx, dan

– Akumulasi Penyusutan 137xxx dan 169xxx

Page 49: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Telaah Penggunaan Menu

di Aplikasi Persediaan/SIMAK

• Semenjak menggunakan basis Akrual, masing-masing

Menu baik di Aplikasi Persediaan maupun di Aplikasi

SIMAK akan mengirim jurnal yang berbeda ke Aplikasi

SAIBA.

• Lakukan pengecekan apakah input sudah

menggunakan menu yang sesuai atau belum.

– Aplikasi Persediaan (Menu Laporan - Daftar Transaksi

Persediaan)

– Aplikasi SIMAK-BMN (Menu Buku/Daftar - Daftar

Transaksi BMN)

Page 50: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 51: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Unsur-unsur Yang Perlu Ditelaah

51

• Pastikan tidak ada PAGU MINUS di semua akun 6 digit, termasuk akun GAJI (cek di Lap.Realisasi Belanja Detail)

• Pastikan pada Laporan Realisasi Belanja Detil tidak ada uraian jenis belanja “tidak ada”

• Pastikan Tidak Ada belanja selain akun 51, 52, 53 dan 57.

Page 52: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Unsur-Unsur yang Perlu Ditelaah

Periksa dengan E-Rekon & LK

Suspen belanja dan pendapatan dengan BUN:

Pastikan semua belanja ada pagunya

Pengembalian Belanja menggunakan akun yang sesuai

Page 53: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Unsur-Unsur yang Perlu Ditelaah

Suspen belanja dan pendapatan dengan BUN:• Memeriksa BAR dengan KPPN/Kanwil/ Dit.APK

atas realisasi Pendapatan dan Belanja, dan segera menelusuri penyebab setiap selisih yang ditemukan.

• Memastikan bahwa nilai-nilai pada LRA sama dengan nilai-nilai pada BAR sisi SAI.

Page 54: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id
Page 55: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Catatan atas Laporan Keuangan

(CaLK)

1. Pastikan CaLK telah menjelaskan LO

dan LPE

2. Pastikan angka-angka pada:

• LRA,

• LO,

• LPE,

• Neraca

SAMA DENGAN

PenjelasanpadaCaLK

Page 56: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kecukupan Pengungkapan

dalam CaLK

Pengungkapan “Konstruksi dalam Pengerjaan -KDP” (PSAP 08 tentang KDP):

• Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam Pengerjaan pada akhir periode akuntansi:a) Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut

tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya;

b) Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya.

c) Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar;

d) Uang muka kerja yang diberikan;

e) Retensi.

Page 57: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kecukupan Pengungkapan

dalam CaLK

Pengungkapan akun-akun LPE

• Akun-akun di LPE nilainya bisa sangat besar, sehingga memerlukan penjelasan yang lebih rinci.

• Penjelasan yang lebih rinci dapat diperoleh dengan cara sbb:

– Cetak akun terkait dalam Laporan Buku Besar pada Aplikasi SAIBA

– Apabila berasal dari Kiriman SIMAK:

• konfirmasi ke Petugas SIMAK-BMN

• Petugas BMN dapat mencetak “Daftar Transaksi BMN” pada menu “Buku/Daftar” untuk mengetahui detil transaksi

– Apabila berasal dari Jurnal di SAIBA, konfirmasi penyebab dilakukan jurnal tsb.

Page 58: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kecukupan Pengungkapan

dalam CaLK

Pengungkapan Penting Lainnya

• Untuk KL Likuidasi: Apakah perubahan Manajemen telah

diungkapkan?

• Adakah Pengungkapan lainnya sesuai kharakteristik

masing-masing KL (misalnya: Status Tuntutan Hukum

Pihak Ketiga (Incrakht, penganggaran), Barang Bukti, dll)

Page 59: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

UMUM

• Pastikan antara ADK dan Cetakan Laporan

Keuangan SAMA

• Pastikan ADK yang dikirim adalah ADK

paling akhir

Page 60: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kertas Kerja

Telaah Laporan Keuangan

• Untuk memudahkan Telaah, dapat dibuat Kertas KerjaTelaah Laporan Keuangan

• Kementerian keuangan memberikan Contoh FormatTelaah Laporan Keuangan yang dapat disesuaikan(ditambah dan dikurang) dengan Kondisi danKharakteristik masing-masing Satker/Wilayah/Eselon-1/Kementerian Negara/Lembaga

• Kertas Kerja disusun dengan mengisi “ya/tidak”,“ada/tidak ada” dan N/A serta kolom pengisian yangseharusnya.

• Apabila terisi pada kolom yang tidak seharusnya,merupakan indikasi kuat ada kesalahan (belum tentusalah), jelaskan dalam Lampiran Kertas Kerja Telaah,untuk ditelaah lebih lanjut oleh konsolidator LKselanjutnya.

Page 61: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

ANALISIS TRANSAKSI

PADA LAPORAN

KEUANGAN

KEMENTERIAN/LEMBAGA

Page 62: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

ANALISIS

PENDAPATAN

Page 63: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Pendapatan antara LRA

dan LOLRA LO

Basis Kas Basis Akrual

Dokumen:• SSBP • SSPB• Potongan pada SPM/SP2D• Sisi Pendapatan pada SP3B-BLU

Dokumen• SSBP• SSPB Non Persediaan/Aset• Potongan pada SPM/SP2D• Sisi Pendapatan pada SP3B-BLU• Pendapatan dari “Kiriman” Aplikasi Persediaan/SIMAK• Jurnal Penyesuaian (tambah/kurang)

Penyajian:Hanya ada di 1 Akun Pendapatan PNBP

Penyajian, terdapat di:• Kegiatan Operasional• Kegiatan Non Operasional:

• Pelepasan Aset• Hasil penjualan Aset

• Non Operasional lainnya• Pengembalian Belanja TAYL• TP/TGR• Selisih Kurs• Pendapatan Aset (Sita/rampas/lainnya)

Page 64: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Total Pendapata

n LRA

Ditambah

Pendapatan Non Kas (Aset

– 4914)

Pelepasan Aset 491411, Rampasan/ Sitaan 491421,

Perolehan Aset Lainnya 491429

Pendapatan Yang Masih

Harus Diterima

Piutang Piutang akhir – Piutang

awal + Penghapusan Piutang + Koreksi

Pendapatan yang Masih

Harus Diterima

Pendapatan YMHD akhir –awal + Koreksi

Pendapatan telah diterima

bendahara tapi belum

disetor/ disahkan

Kas di Bendahara

Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan akhir –

Awal + Koreksi

Kas Lainnya di Bendahara

Pengeluaran

Kas Lainnya di BP Khusus dari

Pendapatan & pengembalian belanja akhir - Awal + Koreksi

Kas Lainnya di BLU

Kas Lainnya di BLU khusus Pendapatan

Akhir - Awal + Memo Penyesuaian

DikurangPendapatan

Diterima Dimuka

Pendapatan Diterima

Dimuka Akhir –awal + koreksi

TOTAL PENDAPATAN

LO

Page 65: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

ANALISIS BEBAN

Page 66: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Belanja Beban antara LRA dan LO

LRA LO

Basis Kas Basis Akrual

Dokumen:• SPM/SP2D , SP3B/SP2B-BLU,

SPHL/SP2HL/SP3HL/SP4HL/MPHL-BJS

Dokumen• SPM/SP2D , SP3B/SP2B-BLU,

SPHL/SP2HL/SP3HL/SP4HL/MPHL-BJS• Beban dari “Kiriman” Aplikasi Persediaan/SIMAK• Jurnal Penyesuaian (tambah/kurang)

Penyajian:• Belanja Pegawai• Belanja Barang dan Jasa• Belanja Modal• Belanja Bansos

Penyajian:Kegiatan Operasional• Beban Pegawai• Beban Persediaan• Beban Barang dan Jasa• Beban Pemeliharaan• Beban Perjalanan Dinas• Beban Barang untuk diserahkan ke Masyarakat• Beban Bansos• Beban Penyusutan dan Amortisasi• Beban Penyisihan Piutang Tak TertagihKegiatan Non Operasional• Beban Pelepasan Aset Non Lancar• Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Page 67: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Total Belanja

LRA

Ditambah

Beban Non Kas

Penyusutan / Amortisasi

Penyisihan Piutang

Beban Yang masih Harus

Dibayar

Utang (Yang akandibayar dengan DIPA)

Utang Akhir – Awal+ Penghapusan/

Koreksi

Beban Yang MasihHarus Dibayar

Beban YMHD Akhir– awal + koreksi

Persediaan

Saldo akhir – Saldo Awal - PersediaanMasuk (Saldo awal, Transfer Masuk,

Hibah, Perolehan Lainnya) –Persediaan Keluar (Transfer Keluar,

Hibah, Rusak/ Usang) – PenyesuaianNilai Persediaan

Dikurang

Beban DibayarDimuka

Beban DibayarDimuka

Uang Muka Belanja(Non Belanja Aset)

Uang Muka akhir –awal + Koreksi

Beban DibayarDimuka

Beban Diterima Di

Muka akhir –awal + KoreksiPengembalian

Belanja yang belum disetor

Kas di BendaharaPengeluaran

Pengembalian belanja

Piutang Pengembalianbelanja

Belanja modal

TOTAL BEBAN LO

Page 68: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Akun-Akun

Beban

Page 69: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Beban Pegawai

BebanPegawai

Akun 51xxxx Netto(Belanja Pegawai)

Akun 525111 Netto(Belanja Pegawai

BLU)

Belanja PegawaiYang Masih Harus

Dibayar

Dikurang BelanjaPegawai Dibayar

Dimuka

DikurangPengembalian

Belanja Pegawaiyang belum disetor

ke Kas Negara

Page 70: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Beban Penyusutan

AkumulasiAwal

BebanPenyusutan

PenyusutanTransak-

sional

AkumulasiAkhir

BebanPenyusutan

AkumulasiAwal

AkumulasiAkhir

PenyusutanTransak-

sional

Penyusutan Transaksional:

• Transfer Masuk/Transfer Keluar

• Koreksi

• Reklas Keluar/Reklas Masuk

• Hibah Keluar/Hibah Masuk

• Penghapusan

Page 71: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisa Beban Penyisihan

Piutang

BebanPenyisihan

Piutang

PenyisihanPiutang

Awal

PenyisihanPiutang

Akhir

Pengha-pusan

Piutang

Page 72: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Persediaan

• Saldo Awal Persediaan Rp. 50 juta• Pembelian Rp. 80 juta

• Persediaan Masuk Rp. 20 Juta• Jumlah Persediaan Rp.150 juta• Penggunaan/pemakaian (Rp.80 juta)

• Persediaan Keluar (Rp.40 juta)• Jmlh Sbelum Penyesuaian Rp. 30 juta• Penyesuaian Nilai Rp. 10 juta

• Saldo Akhir Rp. 40 juta Saldo Persediaan padaNERACA

Beban Persediaan/ Pemeliharaan/Brg Diserahkan

ke Masy/Bansos pada LO

Belanja Persediaan pada LRA &Persed Blum Direg pd Neraca

Penyesuaian Nilai Persediaan pada LPE

Penghapusan Beban pada LO & Hibah/ Transfer Keluar pada LPE

Perolehan Lainnya pda LO & Hibah/Koreksi/Transfer Masuk pada LPE

Page 73: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Rumus Beban Persediaan

Beban Persediaan adalah:Saldo Awal Persediaan

Ditambah Persediaan Masuk : • Pembelian• Koreksi “Saldo Awal” & Koreksi Lainnya• Transfer Masuk• Hibah Masuk• Perolehan Lainnya

Dikurangi Saldo Akhir Persediaan

Ditambah Penyesuaian Nilai Persediaan

Dikurangi Persediaan Keluar yang bukan karenaPemakaian :

• Penghapusan beban Non Operasional• Hibah Keluar Beban Diserahkan ke Masy.• Transfer Keluar LPE

• Rusak/Usang Beban Non Operasional

Dikurangi pemakaian yang bukan persediaan : • Pemeliharaan• Diserahkan ke Masyarakat• Bansos

Page 74: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Beban Pemeliharaan

BebanPemeliharaan

Belanja PemeliharanLangsung: Akun 523xxx

Netto, selain untukPersediaan (523112,

523123, 523134-36 & 523191)

BelanjaPemeliharaanLangsung BLU: Akun 525114

Netto, selain untukPersediaan

BelanjaPemeliharaanlangsung Yang Masih Harus

Dibayar

BebanPemeliharaan

dari Persediaan

Dikurang BelanjaPemeliharaan

langsung DibayarDimuka

DikurangPengembalian BelanjaPemeliharaan langsungyang belum disetor ke

Kas Negara

Page 75: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Beban Bantuan Sosial

BebanBansos

Belanja BansosUang Netto

Belanja BansosUang Yang Masih

Harus Dibayar

Beban Bansosdari Persediaan

Dikurang BelanjaBansos Uang

Dibayar Dimuka

DikurangPengembalian Belanja

Bansos Uang yang belum disetor ke Kas

Negara

Page 76: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisis Beban

Barang Diserahkan ke Masyarakat

BebanBarang

Diserahkanke

Masyarakat

Beban BarangDiserahkan ke

Masyarakat dariPersediaan

Page 77: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Analisa Transaksi Antar Entitas

pada Laporan Perubahan Ekuitas

Transaksi AntarEntitas

Diterima Dari Entitas Lain

Pendapatan LRA Netto dikurangiPendapatan BLU

Ditagihkan KeEntitas Lain

Belanja LRA Netto dikurangi

Belanja BLU

Transfer Masuk

Transfer Keluar

PengesahanHibah Langsung

Page 78: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id

Kesimpulan

• Telaah Laporan Keuangan suatu

kegiatan yang harus dilakukan untuk

menjaga keandalan Laporan

Keuangan

• Jika perlu, agar Kertas Kerja telaah

laporan keuangan dilampirkan dalam

lampiran pendukung laporan

keuangan di tiap jenjang laporan

keuangan

Page 79: Analisa Laporan Keuangan - setjen.pu.go.id