analisa-kredit-2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    1/8

    ANALISA KREDIT

    Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala aspek, baik

    keuangan maupun non-keuangan. Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88) Analisis kredit

    adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan

    kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada

    pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible).

    Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwaAnalisis kredit adalah suatu proses analisis

    kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk

    menentukan kebutuhan kredit yang wajar.tujuan analisis kredit untuk melihat / menilai suatu

    usaha atas dasar kelayakan usaha, menilai risiko usaha dan bagaimana mengelolanya, dan

    memberikan kredit atas dasar kelayakan usaha.

    Pada dasarnya analisis kredit digunakan untuk meneliti atau menilai pemohon kredit

    secara mendalam tentang keadaan usaha atau proyek pemohon kredit agar pelaksanaan kredit

    yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kredit macet.

    Ada 5 aspek yang harus dianalisis dalam menganalisis kredit, antara lain :

    1. Aspek Manajemen

    2. Aspek Pemasaran

    3. Aspek Teknis4. Aspek Keuangan

    5. Aspek Legalitas dan Agunan

    Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya, kita bagi dalam 2 kategori, yaitu :

    1. Kredit Produktif

    2. Kredit Konsumtif.

    Pendekatan-pendekatan atau metode-metode yang biasa dipakai dalam menganalisis kredit

    modal kerja adalah Turn Over Method, sedangkan untuk menganalisis kredit investasi adalah

    PP Method, NPV Method

    dan IRR Method.

    Penggunaan pendekatan-pendekatan tersebut tentunya didasarkan dari data keuangan

    perusahaan yaitu

    laporan necara dan laba rugi perusahaan yang diberikan kepada bank.

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    2/8

    Proses analisis kredit, yaitu :

    DescriptiveMenggambarkan bisnis usaha debitur.

    ExplanatoryMenjelaskan tentang bisnis

    Prinsip-prinsip Penilaian Kredita. 6c

    1. Character adalah sifat atau watak calon debitur harus benar-benar dipercaya. Dilihat dari latar

    belakang pekerjaan dan latar belakang pribadi si debitur

    2. Capacity (capability) untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang

    dihubungkan dengan kemempuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba.

    3. Capital untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap

    usaha yang akan dibiayai oleh bank.

    4. Colleteral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun

    non fisik

    5. Condition untuk menilai kondisi ekonomi sekarang dan yang akan datang sesuai sektor

    masing-masing.

    6. Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk

    dilaksanakan pada tempat tertentu.

    Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah

    character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan

    perkataan lain, permohonannya harus ditolak.

    b. 7p

    1. Personalityyaitu menilai dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun

    masa lalunya.

    2. Partyyaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifiasi tertentu atau golongan-golongan

    tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

    3. Perpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis

    yang diinginkan nasabah.

    4. Prospectyaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah

    menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

    5. Paymentmerupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah

    diambil atau dari sumber mana saja untuk pengembalian kredit yang diperolehnya.

    6. Profitabilityuntuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    3/8

    7. Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank namun

    melalui suatu perlindungan.

    c. 3 R

    1. Return(hasil yang dicapai)

    Returndisini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan debitur

    setelah dibantu dengan kredit oleh bank. Dapat pula diartikan keuntungan yang akan

    diperoleh bank apabila memberikan kredit kepada pemohon.

    2. Repayment (pembayaran kembali)

    Dalam hal ini bank harus menilai berapa lama perusahaan pemohon kredit dapat membayar

    kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali (repayment capacity),

    dan apakah kredit harus diangsur/ dicicil/ atau dilunasi sekaligus diakhir periode.

    3. Risk bearing ability (kemampuan untuk menanggung resiko)

    Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana perusahaan pemohon

    kredit mampu menanggung resiko kegagalan andai kata terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

    Prosedur Analisis Kredit

    Penyampaian permohonan kredit oleh calon debitur kepada bagian kredit, yang perlu

    diusahakan selengkap mungkin berkasnya, yaitu :

    1. Berkas permohonan kredit diserahkan kepada analis untuk dilakukan analisis tentang

    permohonan kredit yang bersangkutan.

    2. Analis segera menghubungi calon debitur (pemohon kredit) untuk memperoleh

    informasi yang sewajarnya.

    3. Bila berkas tidak lengkap, analis mengembalikan ke bagian kredit

    4. Jika persyaratan telah terpenuhi dalam berkas permohonan kredit yang bersangkutan

    maka proses analisis berlanjut dengan :a. Aspek manajemen berupa pelengkap yang harus diketahui analis

    b. Bidang marketing menuntut analis untuk dapat diketahui tentang kelancaran

    pemasaran produksi calon nasabah yang bersangkutan

    c. Bidang keuangan sebagai sasaran utama analis untuk mengetahui benar

    tentang kondisi keuangan calon debitur, serta kemungkinan di hari kemudian,

    bila kredit diberikan

    d. Penguji analis atas beberapa Turns Overyang dapat dilakukannya terhadap

    rencana usaha calon-calon peminjam (calon debitur)

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    4/8

    e. Sebagai langkah akhir daripada analisis kredit, adalah penyampaian laporan

    analisisnya kepada kepala bagian kredit, untuk kemudian diteruskan kepada

    yang berwenang mengambil keputusan kredit.

    Kebijakan umum persyaratan suatu permohonan kredit adalah sebagai berikut:

    1. Surat permohonan fasilitas kredit.

    2. Legalitas usaha.

    3. NPWP dan Laporan Keuangan.

    4. Hubungan dengan bank.

    5. Pengalaman usaha.

    6. Batas maksimum kredit bagi badan usaha.

    7. Persyaratan penempatan staf BNI atau pihak ketiga lainnya.

    8. Fasilitas Forex Line.

    9. Persyaratan Take Over debitur dari bank lain.

    10. Referensi agungan untuk kredit yang ditake over dari bank lain Skim pemberian fasilitas

    kredit dengan agunan deposito berjangka oleh divisi korporasi atau UMN / SKM.

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    5/8

    ANALISIS KREDIT

    Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan

    rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.

    Sedikitnya ada 5 aspek yang harus dianalisis dalam menganalisis kredit, antara lain :

    1. Aspek Manajemen

    2. Aspek Pemasaran

    3. Aspek Teknis

    4. Aspek Keuangan

    5. Aspek Legalitas dan Agunan

    Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya, kita bagi dalam 2 kategori, yaitu :

    1. Kredit Produktif

    2. Kredit Konsumtif.Pendekatan-pendekatan atau metode-metode yang biasa kita pakai dalam menganalisis kredit modal

    kerja adalah Turn Over Method, sedangkan untuk menganalisis kredit investasi adalah PP Method,

    NPV Method dan IRR Method.

    Penggunaan pendekatan-pendekatan tersebut tentunya didasarkan dari data keuangan perusahaan

    yaitu laporan necara dan laba rugi perusahaan yang diberikan kepada bank.

    Tujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah

    mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik

    pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Hal-hal

    yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya

    Prinsip 6 Cs Analysis, yaitu sebagai berikut:

    1. Character

    Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam

    lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui

    sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay)

    sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

    Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut,

    dapat ditempuh melalui upaya antara lain:

    a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah

    b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya

    c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur)

    d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada

    e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi

    f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.

    2. Capital

    Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    6/8

    modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam

    menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal

    sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam

    menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam

    praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakanself-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada

    bank.

    3. Capacity

    Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna

    memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui

    sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-

    utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.

    Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:

    a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan

    dari waktu ke waktu

    b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus

    c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas

    untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan

    bank

    d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah

    melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan

    e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah

    mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-

    peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut

    pasar

    4. Collateral

    Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit

    yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana

    resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak

    hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi

    (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.

    5. Condition of Economy

    Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng

    mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi

    kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut,

    perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:

    a. Keadaan konjungtur

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    7/8

    b. Peraturan-peraturan pemerintah

    c. Situasi, politik dan perekonomian dunia

    d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran

    6. Constraint

    Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk

    dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang

    disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.

    Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah

    character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan

    perkataan lain, permohonannya harus ditolak.

    Pemberian kredit kepada pelanggan dilakukan berdasarkan analisa kelayakan pemberian

    kredit Analisa kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan pada dasarnya adalah

    memperkirakan kemampuan pelanggan dalam mengelola usahanya sehingga akan dapat

    membayar kewajibannya.

    Hal tersebut dapat dilakukan dengan :

    Menerapkan prinsip-prinsip umum pemberian kredit.

    Menganalisaberkas dokumen atau catatan pelanggan.

    Mencari masukan dari sumber-sumber lain, misalnya : daftar hitam penunggak kredit,

    kelompok usaha yang sejenis, mitra usaha pelanggan.

    Dari uraian tersebut, analisis kelayakan kredit dimaksudkan untuk menentukan kelayakan

    pemberian kredit yang akan diberikan kepada pelanggan. Dengan analisis kelayakan kredit,

    dapat menentukan tingkat kepercayaan kepada pelanggan dan dapat menghidari

    kemungkinan terjadinya kerugian di masa yang akan datang akibat adanya kredit macet.

    Secara umum analisis kelayakan kredit dapat dilakukan dengan menggunakan Prinsip 5C,

    Analisis Umur Piutang, dan Analisis Ratio.

    Prinsip Penilaian Kredit Prinsip penilaian kelayakan kredit dapat dilakukan dengan penilaian

    menggunakan Prinsip 5C.

    Dalam penilaian ini, calon debitur akan dinilai berdasarkan penilaian aspek :

    Character, Capacity, Capital, Condition of economy, dan Collateral. Yang dimaksud masing-

    masing aspek tersebut sebagai berikut :

    Character adalah aspek watak atau kepribadian calon debitur. Apakah calon debitur

    memiliki berkelakuan yang baik dan selalu berusaha memenuhi janji.

    Capacity adalah aspek kemampuan (kapasitas) calon debitur dalam menjalankan

    usahanya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya order dan kelancaran pengembalian kredit.

    Capital adalah aspek modal calon debitur. Hal yang perlu diketahui adalah besarnya modal,

  • 8/11/2019 analisa-kredit-2

    8/8

    hutang serta komposisi kekayaan perusahaan calon dibitur sehingga dapat diketahui tingkat

    likuiditas perusahaan calon debitur. Tingkat likuiditas akan menunjukan kemempuan

    perusahaan dalam pengembalian kredit.

    Condition of economy adalah aspek pengaruh dari trend perekonomian secara umum yang

    diperkirakan akan berpengaruh terhadap usaha calon debitur. Collateral adalah aspek jaminan dalam bentuk harta benda milik calon debitur, atau pihak

    lain sebagai penjamin. Namun untuk penjualan kredit yang diutamakan bukan jaminan tetapi

    kelancaran usaha dari calon debitur.

    Analisis Umur Piutang

    Analisis ini dapat digunakan untuk pelanggan lama dengan data yang telah tersedia di

    perusahaan. Data yang diperlukan dapat diambil dari data mutasi piutang yang ada di Kartu

    Piutang. Dalam analisis ini, piutang dipisahkan menjadi piutang yang belum menunggak dan

    piutang yang telah menunggak. Dengan demikian akan diketahui tingkat bonafiditas dan

    status kredit dari para debitur. Selanjutnya hasil analisis digunakan sebagai pedoman untuk

    menentukan pemberian kredit kepada pelanggan apabila pelanggan yang bersangkutan

    mengajukan permohonan kredit kembali.

    Ada pula pemahaman analisis kredit dengan beberapa pendekatan sebagai berikut :

    1. Pendekatan jaminan

    2. Pendekatan karakter

    3. Pendekatan pelunasan

    4. Pendekatan kelayakan usaha

    5. Pendekatan pemberian kredit sebagai agen pembangunan

    Resiko perkreditan

    Pada umumnya profit yang diperoleh akan senantiasa berbanding lurus dengan tingkat resiko yang

    dihadapi. Artinya semakin besar tingkat resiko dari suatu bisnis maka akan semakin besar pula

    tingkat profit margin yang diperoleh.

    Berikut beberapa contoh resiko perkraditan yang ada :

    - resiko sifat usaha- resiko geografis

    - resiko politik

    - resiko ketidakpastian

    - resiko inflasi

    - resiko persaingan