16
ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA NEGARA ANGGOTA ASEAN DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN 2013-2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : TITIK HASTUTI B300150104 PROGRAM STUDI EKOMOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN

NEGARA – NEGARA ANGGOTA ASEAN DAN FAKTOR – FAKTOR

YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN 2013-2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

TITIK HASTUTI

B300150104

PROGRAM STUDI EKOMOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA
Page 3: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA
Page 4: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA
Page 5: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

1

ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN

NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA TAHUN 2013-2017

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis variabel-variabel yang

mempengaruhi kinerja neraca transaksi berjalan di negara-negara ASEAN tahun

2013 sampai 2017, dalam melihat pengaruh tersebut penelitian ini menggunakan

tiga variabel independen yaitu nilai tukar, cadangan devisa dan tingkat konsumsi.

Data dalam penelitian ini bersumber dari World Bank dan Asean.org, sedangkan

alat analisis yang digunakan adalah regresi dengan model data panel yaitu gabungan

dari cross section dan time series. Berdasarkan hasil uji data panel menunjukan

bahwa variabel nilai tukar (Kurs) tidak berpengaruh terhadap neraca transaksi

berjalan. Sedangkan variabel cadangan devisa (CD) memiliki pengaruh positif

terhadap neraca transaksi berjalan dan variabel tingkat konsumsi (TK) berpengaruh

negatif terhadap neraca transaksi berjalan di negara-negara ASEAN.

Kata Kunci: Neraca Transaksi Berjalan, Nilai Tukar, Cadangan Devisa, Tingkat

Konsumsi

Abstract

The purpose of this study is to analysing the variables which can affect the current

balance account of ASEAN’s countries from year 2013 to 2017 with using three

independent variables such as exchange rates, foreign exchange reserves, and

level of consumptions by using data that sourced from World Bank and Asean.org

and the analytical tools is using regression with a panel data model which is a

combination of cross section and time series. Based on the results of the panel data

test, it shows that the exchange rates (Kurs) variable does not affect the current

balance account. Besides that the foreign exchange reserves (CD) variable has a

positive affect for the current balance account, and the level of consumptions (TK)

has a negative affect for the current balance account in ASEAN’s countries.

Keywords: Current Balance Account, exchange rates, foreign exchange reserves,

level of consumptions

1. PENDAHULUAN

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau perhimpunan Bangsa-

bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi yang mewadahi kerjasama antar negara

di Asia Tenggara sejak tahun 1967. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus

1967 di Bangkok (Ibukota Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,

Singapura dan Thailand. Hingga saat ini ASEAN telah memiliki 10 negara

anggota yaitu: 5 negara pelopor (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,

Page 6: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

2

Filipina), ditambah negara Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan

Kamboja. ASEAN didirikan dengan visi untuk menciptakan kawasan yang damai

meliputi, kerjasama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial

budaya, serta perdamaian dan stabilitas di kawasan dalam wadah ASEAN. Selain

itu, ASEAN menciptakan kerjasama dibidang perdagangan, penanaman modal,

ketenagakerjaan, pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan pengurangan

kesenjangan pembangunan di kawasan (Sekretariat ASEAN).

Perdagangan internasional (ekspor dan impor) yang dilakukan dapat menjadi

tolak ukur terhadap keadaan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.

Dibawah ini terdapat gambar mengenai pertumbuhan ekonomi negara ASEAN

dari tahun 2013-2017, sebagai berikut:

Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi

Sumber : worldbank (diolah)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa negara yang pertumbuhannya

paling rendah yaitu negara Brunei Darussalam dengan rata-rata sebesar -1,24%

diikuti negara Singapore sebesar 3,45%. Sedangkan rata-rata pertumbuhan

ekonomi selama 5 tahun yang paling tinggi yaitu negara Lao PDR sebesar 7,37%,

di ikuti negara Myanmar dan Cambodia.

Salah satu aspek penting dalam perekonomian internasional adalah

terselenggaranya perdagangan internasional yang stabil. Perdagangan internasional

Page 7: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

3

dapat didefinisikan sebagai lalu lintas perdagangan antara suatu negara dengan

negara lain, yang mencakup ekspor dan impor. Untuk mengetahui tentang

hubungan ekonomi internasional yang berlaku dapat dilihat dalam neraca

pembayaran yang terdiri dari komponen transaksi berjalan (barang, jasa dam

pendapatan), transaksi modal, transaksi financial serta posisi cadangan devisa.

Neraca transaksi berjalan merupakan indikator makroekonomi yang dapat dijadikan

acuan dalam menilai stabilitas perekonomian suatu negara. Neraca transaksi

berjalan merupakan selisih antara ekspor dan impor, jika nilai ekspor lebih tinggi

dibandingkan impor maka yang terjadi ialah surplus neraca transaksi berjalan dan

sebaliknya.

Tabel 1 Neraca Transaksi Berjalan

Sumber : Worldbank (diolah)

Tabel 1 merupakan kondisi neraca transaksi berjalan pada 10 negara ASEAN.

Dari data tersebut terlihat negara Indonesia mengalami defisit yang paling tinggi

dibandingkan dengan negara lainnya, dengan demikian diketahui bahwa selama 5

tahun kinerja ekspor Indonesia jauh lebih rendah dari banyaknya impor yang

dilakukan selama kurun waktu 2013-2017. Sedangkan negara yang mengalami

surplus paling tinggi dibanding lainnya, yaitu negara Singapore. Surplus yang

terjadi dari tahun ke tahun tersebut menunjukan bahwa negara Singapore stabil

Negara/Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

Brunei Darussalam 3778 5251 2157 1766 4608

Cambodia -1984 -1640 -1692 -1775 -1859

Indonesia -29109 -27510 -17518 -16952 -17293

Lao PDR -437 -1178 -2277 -1234 -758

Malaysia 11205 14846 9068 7133 9450

Myanmar -389 -2129 -2838 -1761 -3945

Philipines 11384 10756 7266 -1199 -2517

Singapore 50299 58196 56493 58845 60989

Thiland -4861 15224 32113 48237 48126

Vietnam 7745 9359 906 8235 6124

Page 8: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

4

dalam menjaga neraca antara ekspor dan impor. Pada tahun 2017 Singapore

mengalami surplus tertinggi sebesar USD 60,989 Miliar. Dari data diatas dapat

disimpulkan negara yang paling baik dalam kinerja perdagangan internasional

adalah negara Singapore dan diikuti negara lain seperti Malaysia dan lainnya.

Sedangkan, Indonesia cendrung tidak stabil bahkan tertinggal dibandingkan

dengan negara lain. Dalam perdagangan internasional, upaya yang dilakukan

untuk menjaga kestabilan ekspor agar tidak mengalami defisit dapat dipengaruhi

oleh perubahan pada nilai tukar terhadap valuta asing, cadangan devisa dan tingkat

konsumsi.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa neraca pembayaran disusun

guna untuk memberikan informasi kepada pemerintah dan siapa saja yang

membutuhkan informasi mengenai posisi internasional dari negara yang

bersangkutan secara keseluruhan. Informasi yang dimaksud berupa data-data

khususnya neraca transaksi berjalan yang ada pada neraca pembayaran yang

sangat diperlukan bagi penyusunan laporan kebijakan moneter, fiskal dan

perdagangan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut dengan judul “ Analisa Empiris Data Panel Neraca Transaksi Berjalan

Negara-negara Anggota ASEAN dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya

Tahun 2013 – 2017”.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang muncul adalah

sebagai berikut:

1). Bagaimana pengaruh nilai tukar terhadap neraca transaksi berjalan di negara

ASEAN?

2). Bagaimana pengaruh cadangan devisa terhadap neraca transaksi berjalan di

negara ASEAN?

3). Bagaimana pengaruh tingkat konsumsi terhadap neraca transaksi berjalan di

negara ASEAN?

4). Bagaimana pengaruh kurs, cadangan devisa dan tingkat konsumsi terhadap

neraca transaksi berjalan di negara ASEAN?

Menurut Tambunan (2001: 127-129) neraca transaksi berjalan (corrunt

account) merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran

Page 9: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

5

jangka pendek (mencatat transaksi ekspor impor barang dan jasa) yang meliput i

ekspor dan impor barang dan jasa. Untuk eskpor barang-barang dan jasa yang

dicatat sebagai kredit dan impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali

sebagai debit. Net investment income tingkat suku bunga dan deviden diperlakukan

sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal. Net

transfer transfer unilateral) meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian

dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta.

Neraca transaksi berjalan mencatat pengeluaran dan penerimaan (ekspor dan

impor) barang dan jasa bersama – sama dengan transfer neto. Transaksi ekspor dan

impor barang meliputi hasil sector pertanian, barang-barang produksi industry, dan

barang-barang yang diproduksi oleh sector pertambangan. Sedangkan transaksi

ekspor dan impor jasa meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari

barang-barang yang diekspor atau di impor. Neraca membuat transaksi ekspor dan

impor jasa disebut dengan neraca jasa. Transaksi berjalan memberikan gambaran

tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa

(Sukirno, 2008: 391)

Transaksi yang sedang berjalan mempunyai arti khusus dimana apabila surplus

transaksi neraca yang sedang berjalan menunjukan bahwa ekspor lebih besar dari

impor. Ini berarti bahwa suatu negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing,

sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi di luar negeri. Dengan demikian

transaksi berjalan sangat erat hubunganya dengan penghasilan nasional, sebab

ekspor dan impor merupakan komponen penghasilan nasional (Nopirin, 2011, p.

167).

Menurut Sukirno (2013) kurs valuta asing atau kurs mata uang asing

menunjukan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata

uang negara lain. Kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang

domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk

memperoleh satu unit uang asing.

Cadangan devisa sering disebut dengan international reserves and foreign

currency liquidity (IRFCL) atau official reserve assets didefinisikan sebagai seluruh

aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan setiap

Page 10: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

6

waktu, guna membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaram atau dalam rangka

stabilitas moneter dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing dan untuk

tujuan lainnya. Berdasarkan definisi tersebut manfaat cadangan devisa yang

dimiliki oleh suatu negara dapat dipergunakan untuk membiayai defisit pada neraca

pembayaran (Gandhi,2006)

Menurut Sukirno (20107) konsumsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1)

Konsumsi rumah tangga, (2) Konsumsi pemerintah. Barang – barang yang

diproduksikan khusus untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya dinamakan barang konsumsi. Apabila suatu keluarga membeli

peralatan rumah seperti meja makan dan tempat tidur, pengeluaran ini digolongkan

sebagai konsumsi rumah tangga. Dan apabila pemerintah membeli kertas, alat-alat

tulis dan peralatan kantor, pengeluaran seperti ini digolongkan sebagai konsumsi

pemerintah.

2. METODE

Jenis data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif dan merupakan data

sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa data panel yaitu gabungan dari

data time series yaitu runtun waktu tahun 2013-2017 dan cross section yaitu negara

Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam,

Laos, Myanmar dan Kamboja. Data yang digunakan dalam penelitian mencakup

data pertumbuhan ekonomi (GDP), nilai tukar (kurs), cadangan devisa, tingkat

konsumsi dan neraca transaksi berjalan negara ASEAN. Data bersumber dari World

Bank dan Asean.org.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Analisis

dilakukan dengan software Eviews guna mengetahui pengaruh variabel independen

nilai tukar (kurs), cadangan devisa dan tingkat konsumsi terhadap neraca transaksi

berjalan. Model ekonometrik yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

NTBit = f (KURSit, CDit, TKit) (1)

NTBit = α0 + β1 KURSit + β2 CDit + β3 TKit + µit (2)

Keterangan:

Page 11: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

7

NTB = Neraca Transaksi Berjalan (Juta USD)

KURS = Nilai Tukar (USD)

CD = Cadangan Devisa (Juta USD)

TK = Tingkat Konsumsi (Miliar USD)

α0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi KURS,CD,TK

µ = Faktor gangguan atau tidak dapat diamati

i = Negara

t = Tahun

Estimasi model ekonometrik data panel di atas meliputi langkah-langkah

sebagai berikut: (1) Common Effect Model (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan

Random Effect Model (REM). (2) Uji pemilihan model dengan Uji Chow, Uji

Hausman dan Uji Lagrange Multiplier (LM). (3) Uji kebaikan model (Uji F), Uji

validasi pengaruh (Uji t) dan uji determinan (R2).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi regresi data panel dengan tiga metode Pooled Least Square (PLS),

Random Effect Model (REM), Fixed Effect Model (FEM). Dapat dilihat pada Tabel

2 berikut:

Tabel 2 Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Koefisien Model

Variabel PLS FEM REM

KURS 0.130816 2.006766 0.147001

CD 0.268730 0.261627 0.266950

TK -80.67312 -96.81449 -80.43995

C 1094.750 -4707.808 1111.558

R² 0.904567 0.959024 0.783596

Adj. R² 0.898343 0.94575 0.769482

F- Statistic 145.3376 72.16415 55.52172

Prob. F- Statistic 0.000000 0.000000 0.000000

Page 12: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

8

3.1 Uji chow (Likelihood Test Ratio)

Uji Chow merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah

model FEM lebih baik dibandingkan dengan model PLS. hasil pengujian

Chow dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Sumber: Olah data panel menggunakan E-views8 (Lihat lampiran)

Kesimpulan dari hasil uji Chow nilai p-value atau probabilitas F test

sebesar 0,0001 < 0,05 dan Chi-Square sebesar 0,0000 < 0,05, HO ditolak

maka model mengikuti FEM.

3.2 Uji Hausman

Uji hauman merupakan pengujian yang digunakan untuk melihat apakah model

FEM lebih baik dari pada model REM. Hasil pengolahan uji Hausman dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman

Sumber: Olah data panel menggunakan E-views8 (Lihat lampiran)

Kesimpulan dari hasil uji Hausman nilai p-value atau probabilitas dari Chi-

Square statistic atau Cross Section random sebesar 0,8893 > 0,05, HO Diterima

maka model mengikuti Random Effect Model (REM).

Tabel 5 Model Estimasi Random Effect Model (REM).

NTBit = 1111.558 + 0.147001 KURSit + 0.266950 CDit – 80.43995 TKit

(0.7263) (0.6314) (0.0000)* (0.0000)*

R2 = 0.783596; DW-Stat = 1.510980 ; F-Stat = 55.52172 ; Sig. F-Stat = 0.000000

Keterangan : *Signifikan pada α = 0,05 Angka dalam kurung adalah probabilitas

nilai t-statistik.

Effect Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.463698 (9,37) 0.0001

Cross-section Chi-square 42.272111 9 0.0000

Test Summary

Chi-Sq

Chi-Sq. d.f. Prob. Statistic

Cross-section random 0.630984 3 0.8893

Page 13: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

9

Tabel 6 Efek Cross Section

No Negara Efek Konstanta

1 Brunei Darussalam 1699.429 2810.987

2 Cambodia -3829.913 -2718.355

3 Indonesia -4623.196 -3511.638

4 Lao PDR -2453.111 -1341.553

5 Malaysia -2576.995 -1465.437

6 Myanmar -1421.766 -310.208

7 Philipines 1984.050 3095.608

8 Singapore -2914.175 -1802.617

9 Thiland 10247.26 11358.818

10 Vietnam 3888.412 4999.97

Sumber: World Bank, diolah

3.3 Uji Kebaikan Model (Uji F)

Dari hasil model Rendom Effect Model (REM) diketahui nilai probabilitas

statistik F sebesar 0,000000 < 0,05. Kesimpulan H0 ditolak, yang berarti model

yang dipakai eksis.

3.4 Uji Koefisien Determinan (R2)

Dari hasil model Rendom Effect Model (REM) diketahui nilai R2 sebesar

0.783596, artinya sebesar 78,36% variasi neraca transaksi berjalan dapat

dijelaskan oleh variasi independen yang ada dalam model statistik dan sisanya

sebesar 21,64% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

3.5 Uji Validasi Pengaruh (Uji t)

Tabel 7 Signifikansi t

Variabel Sig. t Kriteria Kesimpulan

KURS 0,6314

> 0,05

(H0: diterima)

Variabel KURS tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap

NTB

CD 0.0000

≤ 0,05

(H0: ditolak)

Variabel cadangan devisa (CD)

memiliki pengaruh signifikan

terhadap NTB

Page 14: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

10

TK 0.0000

≤ 0,05

(H0: ditolak)

Variabel tingkat konsumsi

(TK) memiliki pengaruh

signifikan terhadap NTB

Dari hasil uji validasi perngaruh dapat disimpulkan variabel Kurs tidak

memiliki pengaruh terhadap neraca transaksi berjalan. Variabel cadangan

devisa memiliki pengaruh positif terhadap neraca transaksi berjalan.

Sedangkan variabel tingkat konsumsi berpengaruh negatif terhadap neraca

transaksi berjalan negara-negara anggota ASEAN.

3.6 Analisis Kosentrasi Wilayah Neraca Transaksi Berjalan

Kosentrasi wilayah neraca transaksi berjalan adalah untuk mengetahui

wilayah perkembangan neraca transaksi berjalan tertinggi dan terendah di 10

negara yang menjadi mitra ASEAN. Untuk mengetahui besaran saldo neraca

transaksi berjalan disuatu negara dapat dilakukan dengan melihat konstanta dari

estimasi model terpilih Random Effect Model (REM). Negara yang menduduki

perkembangan neraca transaksi berjalan tertinggi sampai yang terendah di 10

negara berturut- turut adalah Negara Thailand, Vietnam, Philipina, Brunei

Darussalam, Myanmar, Laos, Malaysia, Singapore, Cambodia dan Indonesia.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Dari hasil uji validasi perngaruh dapat disimpulkan variabel Kurs tidak

memiliki pengaruh terhadap neraca transaksi berjalan. Variabel cadangan

devisa memiliki pengaruh positif terhadap neraca transaksi berjalan. Sedangkan

variabel tingkat konsumsi berpengaruh negatif terhadap neraca transaksi

berjalan negara-negara anggota ASEAN.

Koefisien determinan R2 sebesar 0.783596, artinya sebesar 78,36% variasi

neraca transaksi berjalan dapat dijelaskan oleh variasi independen yang ada

dalam model statistik dan sisanya sebesar 21,64% dijelaskan oleh faktor-faktor

lain diluar model.

Page 15: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

11

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan penulis melalui

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagi pemerintah, perlu mengambil kebijakan untuk mencapai

keseimbangan neraca transaksi berjalan seperti memperketat batasan-batasan

terhadap barang impor yang masuk didalam negeri agar tingkat konsumsi

barang impor tidak melebihi batas. Selain itu, perlunya memperbaiki sektor

perdagangan melalui peningkatan daya saing dan kualitas pada produk,

sehingga dapat meningkatkan ekspor suatu negara dalam rangka mengkoreksi

defisit pada neraca transaksi berjalan. Pemerintah juga perlu mengelola

cadangan devisa dengan baik agar tercapai fungsi cadangan devisa yang tepat

dan dapat membantu menutup defisit neraca transaksi berjalan yang terjadi.

Selain itu, stabilnya atau tingginya cadangan devisa yang dimiliki suatu negara

dapat memicu penilaian perekonomian yang baik.

Pemerintah juga diharapkan untuk menjaga nilai tukar terhadap mata uang

asing agar menciptakan perekonomian yang stabil agar tidak menimbulkan

ketidakpastian karena fluktuasi nilai mata uang yang terjadi.

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis variabel-

variabel lainnya yang dapat berpengaruh terhadap neraca transaksi berjalan di

negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, perlu dikembangkan penelitian lebih

lanjut untuk kesempurnaan penelitian yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, & Reny. (2014). Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan

Tingkat Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi

Mikroskil, 4(2), 61–70.

ASEAN.org.

Gujarati, D. C. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Kuncoro, M. (2009). Ekonomika Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Yogyakarta.

Page 16: ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN ...eprints.ums.ac.id/70687/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · ANALISA EMPIRIS DATA PANEL NERACA TRANSAKSI BERJALAN NEGARA – NEGARA ANGGOTA

12

Lapian, Marvony, dkk. (2018). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Neraca

Transaksi Berjalan di Indonesia Periode 2010 : Q1-2017 : Q4. Jurnal

Ilmiah Berkala Efisiensi, 18(02), 193–203.

Nopirin. (2011). ekonomi internasional. yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Ousseini, A. M., Hu, X., & Aboubacar, B. (2017). WAEMU Trade and Current

Account Balance Deficit Analysis: A Panel VAR Approach. Theoretical

Economics Letters, 07(04), 834–861. https://doi.org/10.4236/tel.2017.74060

Saputra, T. (2016). Pengaruh Nilai Tukar dan Suku Bunga Acuan Terhadap Neraca

Transaksi Berjalan di Indonesia Periode 2005 : 1 – 2015 : 1. MODUS, 28(1),

101–112.

Sukirno, S. (2007). Makroekonomi Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sukirno, S. (2008). Pengantar Teori Ekonomi Makro . Jakarta : Penerbit Raja

Grafindo.

Tambunan, T. (2001). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran Teori

dan Temuan Empiris. Jakarta: PT. Pusaka LP3S.

Utomo, Y. P. (2015). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi SPS. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

World Bank. 2013-2017. Cadangan Devisa.

World Bank. 2013-2017. Neraca Transaksi Berjalan.

World Bank. 2013-2017. Pengeluaran Konsumsi.

World Bank. 2013-2017. Pertumbuhan Ekonomi