Analisa Data Perencanaan Dermaga

  • Upload
    caleb

  • View
    285

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    1/55

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    4.1. Tinjauan Umum

    Dalam bab Analisis Data dimulai dari pengumpulan data yang diperlukan dalam

    perencanaan selanjutnya menganalisis data yang telah dikumpulkan. Analisis ini dilakukan

    untuk mengolah data mentah yang ada di lapangan sehingga didapat nilai serta informasi

    yang akan digunakan dalam perencanaan nantinya, salah satunya mulai dari analisa data

    angin, data peramalan pasang surut air laut, dan data tanah.

    4.2. Analisis Hidrooceanografi

    4.2.1. Angin

    Data angin digunakan sebagai dasar dalam peramalan gelombang. Peramalan tersebut

    berupa tinggi dan periode gelombang. Data yang diperlukan adalah data arah angin dan

    kecepatan angin. Data angin tersebut diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan

    Geofisika BMKG! Biak, hal ini dikarenakan tidak adanya data angin dari BMKG daerah

    "indesi.

    am!ar 4. 1. #arak Antara "indesi dan Biak

    96

    Windesi

    Biak

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    2/55

    Dapat dilihat pada Gambar di atas jarak antara lokasi rencana pekerjaan pelabuhan di

    "indesi dengan tempat pengambilan data angin di Biak kurang lebih $% km yang hanya

    dibatasi dengan &elat &orenar'a.

    Data angin yang digunakan yaitu data angin harian &tasiun (rans Kasiepo)Biak

    Mokmer sepanjang tahun *+++ -+. Data angin harian tersebut digunakan untuk

    menentukan arah angin dominan serta pembangkitan gelombang untuk peramalan gelombang

    dan menentukan gelombang representatif.

    Dari datadata tersebut dibuat prosentase kejadian angin untuk selanjutnya dibuat

    ma'ar angin wind rose!. Datadata angin tersebut dikelompokan berdasarkan kelompok

    inter/alinter/al arah datang dan kecepatan angin yang dimaksudkan untuk mengetahui arah

    angin yang dominan. Pembagian arah datang angin dibagi sesuai dengan sudut datang angin

    sesuai dengan 0abel 1.*. &edangkan prosentase kejadian angin dapat dilihat pada 0abel 1.-.

    Ta!el 4. 1. Arah Mata Angin Berdasarkan &udut Datang Angin

    No. Ara" #a$a Angin Sudu$ Da$ang Angin %...&'

    *. 2tara 2! %%3,$ --,$

    -. 0imur 4aut 04! --,$ 53,$

    %. 0imur 0! 53,$ **-,$

    1. 0enggara 0G! **-,$ *$3,$

    $. &elatan &! *$3,$ --,$

    5. Barat Daya BD! --,$ -13,$

    3. Barat B! -13,$ -+-,$

    6. Barat 4aut B4! -+-,$ %%3,$

    Ta!el 4. 2. Prosentase Kejadian Angin Maksimal

    A(AH)*+*,ATAN %m-s& TTAL

    +AL# '/20 20/ /0 0/1' 3 1'

    2 ,17 *,%17 *%,567 1,-%7 ,+17 ,-+7 -,$-7

    04 ,7 ,*-7 -,-7 ,567 ,57 ,*7 -,6+7

    0 ,7 ,-17 3,-$7 -,637 ,$$7 ,**7 **,*7

    0G ,7 ,57 5,3*7 1,$67 ,5-7 ,57 *-,-7

    & ,-7 ,3*7 *6,*17 +,-7 *,$7 ,%7 -+,1%7

    BD ,7 ,57 *,617 ,317 ,*17 ,7 -,367

    B ,*7 ,1$7 3,*57 -,$7 ,$57 ,**7 *,367

    B4 ,*7 ,*$7 3,*7 -,$57 ,$67 ,*37 *,$37

    080A4 ,67 %,*17 5%,+7 -3,%$7 1,1+7 *,%7 *,7

    97

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    3/55

    am!ar 4. 2. Ma'ar Angin Wind Rose! 0ahun *+++ 9 -+

    Berdasarkan arah orientasi dan posisi garis pantai 'ilayah "indesi, angin yang

    berpengaruh dalam pembangkitan gelombang adalah Barat 4aut, 2tara, dan 0imur 4aut.

    Berdasarkan hasil analisis prosentase kejadian angin dan wind roseselama tahun *+++ -+

    didapatkan arah angin dominan bergerak dari U$aradengan prosentase -,$-7.

    4.2.2. elom!ang

    4.2.2.1. AnalisisFetch

    Perhitunganfetchyang digunakan adalahfetcharah Barat 4aut, 2tara, dan 0imur 4aut,

    sesuai dengan arah orientasi dan posisi garis pantai Pelabuhan "indesi yang berpengaruh

    dalam pembangkitan gelombang. Berikut adalah penjelasan mengenai perhitungan panjang

    fetchdari masingmasing arah yang berpengaruh.

    98

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    4/55

    A. FetchAra" Bara$ Lau$

    Panjangfetchyang berasal dari Barat 4aut dapat dilihat pada Gambar di ba'ah ini.

    am!ar 4. . PanjangFetchArah Barat 4aut

    Dari Peta :o. *+5 Dishidros di atas dapat diketahui panjang fetchefektif sesuai 0abel di

    ba'ah ini.

    Ta!el 4. . PerhitunganFetch;fektif Arah Barat 4aut

    5e$c" Ara" Bara$ Lau$

    No. Sudu$ %6& +os 6 7i %8m& 7i cos 6 %8m&

    * 1- ,31 6,$ 5,%-

    - %5 ,6* 61,5% 56,13

    % % ,63 55,6 $3,6$

    1 -1 ,+* *1,53 *-6,$*

    $ *6 ,+$ *--,$ **5,$5 *- ,+6 *-%,13 *-,36

    3 5 ,++ *56,++ *56,5

    6 *, *6$,3% *6$,3%

    + 5 ,++ *5,% *$,+1

    * *- ,+6 *1,+ *1,$6

    ** *6 ,+$ +3,$ +-,3%

    *- -1 ,+* +*,+5 61,*

    *% % ,63 +1,+6 6-,-5

    *1 %5 ,6* $$,5- 11,++

    *$ 1- ,31 $*,5 %6,%$

    0otal *%,$* *--$,6

    5e$c" *ff. 9'0:

    99

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    5/55

    B. FetchAra" U$ara

    Panjangfetchyang berasal dari 2tara dapat dilihat pada Gambar di ba'ah ini.

    am!ar 4. 4. PanjangFetchArah 2tara

    Dari Peta :o. *+5 Dishidros di atas dapat diketahui panjang fetchefektif sesuai 0abel di

    ba'ah ini.

    Ta!el 4. 4. PerhitunganFetch;fektif Arah 2tara

    5e$c" Ara" U$ara

    No. Sudu$ %6& +os 6 7i %8m& 7i cos 6 %8m&

    * 1- ,31 *3,$6 *%,5

    - %5 ,6* *5, *-,+1

    % % ,63 63,65 35,+

    1 -1 ,+* +3,++ 6+,$-

    $ *6 ,+$ +,+ 65,1$5 *- ,+6 5,*3 $6,65

    3 5 ,++ $-,$- $-,-%

    6 *, $-,3- $-,3-

    + 5 ,++ $1,5+ $1,%+

    * *- ,+6 $5,%+ $$,*5

    ** *6 ,+$ $%,$- $,+

    *- -1 ,+* $1,%% 1+,5%

    *% % ,63 $6,16 $,5$

    *1 %5 ,6* $-,55 1-,5

    *$ 1- ,31 16,$6 %5,*

    0otal *%,$* 36*,%

    5e$c" *ff. 0;

    100

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    6/55

    +. FetchAra" Timur Lau$

    Panjangfetchyang berasal dari 0imur 4aut dapat dilihat pada Gambar di ba'ah ini.

    am!ar 4. . PanjangFetchArah 0imur 4aut

    Dari Peta :o. *+5 Dishidros di atas dapat diketahui panjang fetchefektif sesuai 0abel di

    ba'ah ini.

    Ta!el 4. . PerhitunganFetch;fektif Arah 0imur 4aut

    5e$c" Ara" Timur Lau$

    No. Sudu$ %6& +os 6 7i %8m& 7i cos 6 %8m&

    * 1- ,31 $1,66 1,36

    - %5 ,6* $$,13 11,63

    % % ,63 $$,3 16,-%

    1 -1 ,+* $%,++ 1+,%-

    $ *6 ,+$ $$,*5 $-,155 *- ,+6 5*,-1 $+,+

    3 5 ,++ 3-,%% 3*,+%

    6 *, 5*,1 5*,1

    + 5 ,++ 5$,63 5$,$*

    * *- ,+6 5-,6 5*,1-

    ** *6 ,+$ 6$,65 6*,55

    *- -1 ,+* *-3,** **5,*-

    *% % ,63 *--,65 *5,1

    *1 %5 ,6* *-,*$ +3,-

    *$ 1- ,31 **6,6% 66,%*

    0otal *%,$* *1$,*6

    5e$c" *ff. 0:

    101

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    7/55

    4.2.2.2. 5a8$or Tegangan Angin %UA&

    &ecara umum, bentuk gelombang sangat komplek dan sulit digambarkan secara

    matematis karena ketidak linieran, dan mempunyai bentuk yang random. 2ntuk perhitungan

    faktor tegangan angin 2A! di jelaskan sebagai berikut asilPerhitungan :ilai 2A Dari Data Angin -+

    104

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    10/55

    4.2.2.. ,eramalan elom!ang )edalaman Ter$en$u

    &etelah didapatkan nilai analisa wind stress factor2A! pada 0abel di atas serta analisa

    panjangfetcheffektif(eff!, selanjutnya dilakukan perhitungan analisa peramalan gelombang

    pada kedalaman tertentu yakni tinggi gelombang >! dan periode gelombang 0! dengan

    menggunakan rumus yang berdasarkan Shore Protection Manual &PM!. Flowchart

    peramalan gelombang dapat dilihat pada Gambar di ba'ah ini.

    am!ar 4. .Flowchart Peramalan Gelombang &PM, *+61!

    4angkah 9 langkah dalam perhitungan peramalan tinggi dan periode gelombang

    berdasarkanflowchartdi atas adalah sebagai berikut ? *,5 @ *% ( g FUA)

    1

    2UA

    2

    g dan 0 ? -,63$ @ **

    (

    g F

    UA2

    )

    1

    3UA

    g , dimana Fetch yang digunakan adalah Fetch efektif dari

    perhitungan sebelumnya.

    e. #ika tc t (Duration %i&ited), maka tinggi dan periode gelombang dicari dengan

    menggunakan rumus > ? *,5 @ *% ( g FUA)

    1

    2UA

    2

    g dan 0 ? -,63$ @ **

    (g FUA2 )1

    3UA

    g , dimana Fetch yang digunakan adalah Fetch minimum (min!

    ditentukan dengan rumus (min? ( g t68,8UA )3

    2UA

    2

    g

    ontoh hasil perhitungan > dan 0 tahun -+ dari peramalan gelombang pada

    kedalaman tertentu terangkum pada 0abel di ba'ah ini untuk perhitungan yang lain seperti

    terlampir!.

    106

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    12/55

    Ta!el 4. . ontoh >asil Perhitungan Peramalan Gelombang >dan 0Data Angin 0ahun -+

    107

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    13/55

    4.2.2.4. #a!. Prosentase yang diambil berdasarkan arah angin yang

    berpengaruh terhadap pembangkitan gelombang tersebut sesuai dengan orientasi dan posisi

    garis pantai di perairan Pelabuhan Perintis "indesi, sehingga arah gelombang yang

    digunakan yaitu 0imur 4aut, Barat 4aut dan 2tara. Besar prosentase gelombang tersebut

    dapat dilihat pada 0abel 1.6 dan ma'ar gelombang dapat dilihat pada Gambar 1.6. di ba'ah

    ini.

    Ta!el 4. ;. Prosentase Kejadian 0inggi Gelombang

    am!ar 4. ;. Ma'ar Gelombang Wave Rose! 0ahun *+++-+

    108

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    14/55

    &esuai orientasi pantai serta hasil perhitungan kejadian gelombang dan wave rose

    selama tahun *+++ 9 -+, didapatkan tinggi gelombang dominan bergerak dari arah Bara$

    Lau$ dengan prosentase *3,%67.

    Arah mata angin yang lainnya juga menimbulkan gelombang tetapi dengan arah tidak

    menuju ke pantai yang bersangkutan. &ehingga kenapa di dalam ma'ar gelombang

    mempunyai prosentase angin yang tidak menuju ke pantai dermaga "indesi cukup besar

    prosentasenya.

    4.2.2.. S$a$is$i8 ,eramalan elom!ang Signifi8an

    Dalam Bab EE telah dijelaskan bah'a untuk mendapatkan bentuk gelombang yang

    bermanfaat, perlu dianalisa secara statistik. &etidaknya ada dua metode untuk menentukan

    bentuk gelombang yaitu ero upcrossin &ethod dan ero downcrossin &ethod. ero

    upcrossin &ethodmerupakan metode penentuan bentuk gelombang dengan titik yang dicatat

    adalah pertemuan antara kur/a naik dan garis nol kur/a, sedangkan ero downcrossin

    &ethodmerupakan metode penentuan bentuk gelombang dengan titik yang dicatat adalah

    pertemuan antara kur/a turun dan garis nol kur/a.

    Analisis statistik gelombang diperlukan untuk mendapatkan beberapa karakteristik

    gelombang, seperti gelombang representatif yang bisa berupa >*7, >*7, >%%7 dan lain

    sebagainya. 2ntuk keperluan perencanaan pelabuhan, perlu dipilih tinggi dan perioda

    gelombang indi/idu individual wave! yang dapat me'akili suatu spektrum gelombang.

    Gelombang tersebut dikenal dengan gelombang representatif. 0inggi gelombang representatif

    dihitung dari tinggi gelombang harian tiap tahun yang diurutkan dari besar ke kecil. Bentuk

    yang paling banyak digunakan adalah >%%7atau tinggi rerata dari %%7 nilai tertinggi dari

    pencatatan gelombang yang juga disebut sebagai tinggi gelombang signifikan > s. ara yang

    sama juga dapat digunakan untuk periode gelombang. 0etapi biasanya periode signifikan

    didefinisikan sebagai periode rerata untuk sepertiga gelombang tertinggi.

    4.2.2.:. Analisis elom!ang (e=resen$a$if

    2ntuk keperluan perencanaan desain dermaga "indesi digunakan tinggi gelombang

    representatif, dihitung dari tinggi gelombang harian tiap tahun yang diurutkan dari besar ke

    kecil. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil gelombang berupa >ma@dan > representatif

    %%7!. Analisis gelombang yang digunakan didapatkan dari hasil peramalan gelombang

    mulai tahun *+++ -+. 0abel 1.+ merupakan hasil perhitungan gelombang representatif

    >ma@.

    109

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    15/55

    Ta!el 4. 9. Gelombang =epresentatif >ma@

    Pada 0abel 1.* diperlihatkan hasil perhitungan gelombang representatif >%%7,

    sedangkan 0abel 1.** merupakan gelombang representatif maksimal hasil peramalan dari

    tahun *+++-+.

    Ta!el 4. 1'. Gelombang =epresentatif >%%7

    Ta!el 4. 11. Gelombang =epresentatif >asil Peramalan Gelombang

    110

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    16/55

    4.2.2.. ,er"i$ungan )ala Ulang

    Perhitungan kala ulang gelombang menggunakan data gelombang maksimal tiap tahun.

    Berikut ini adalah - metode yang digunakan dalam perhitungan kala ulang gelombang. 2ntuk

    melengkapi data gelombang maksimum menjadi *5 tahun pengamatan, maka sebagai

    pengganti prediksi gelombang dengan menggunakan data angin, didapatkan data prediksi

    gelombang maksimum yang dilakukan oleh &tasiun BMKG Biak.

    Data prediksi gelombang oleh BMKG &tasiun Meteorologi Biak berupa analisis

    bulanan terhadap arus dan gelombang maksimum yang terjadi di setiap bulan di tahun -*1.

    ontoh analisis dapat dilihat pada Gambar 1.+, Gambar 1.*, dan Gambar 1.** berikut ini.

    &edangkan hasil rekapitulasi besarnya arus maksimum daan besarnya gelombang beserta

    arahnya dapat disajian pada 0abel di ba'ah ini.

    Ta!el 4. 12. ontoh =ekapitulasi Besarnya Kecepatan Arus dan Gelombang MaksimumBulanan 0ahun -*1 di &ekitar Perairan "indesi Beserta Arahnya Berdasarkan Analisis

    Prediksi 8leh BMKG Biak

    No Bulan

    )ece=a$an Arus(a$a/ra$a %V&

    Ara"Arus

    )e$inggian elom!ang#a8simum %Hma>&

    Ara"elom!ang

    %cm-de$& %o& %m& %o&

    * #anuari $ *%$ ,$,3$ *6

    - (ebruari $ + ,$,3$ *6

    % Maret $ *%$ ,$,3$ --$

    1 April $ + ,$ *%$

    $ Mei $ *%$ ,$ --$

    5 #uni $ 1$ ,$ --$

    3 #uli $ --$ ,$ --$

    6 Agustus $ --$ ,$ --$

    + &eptember $ --$ ,$ *%$

    * 8ktober $ --$ ,$ *%$

    ** :o/ember $ *%$ ,$ --$

    *- Desember $

    *%$,3$*,-$

    --$

    111

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    17/55

    am!ar 4. 9. ontoh Analisis Bulanan Kecepatan Arus =ata=ata Bulan Desember -*1 di&ekitar Perairan Papua BMKG Biak, -*1!

    am!ar 4. 1'. ontoh Analisis Bulanan Gelombang Maksimum Bulan Desember -*1 di&ekitar Perairan Papua BMKG Biak, -*1!

    112

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    18/55

    am!ar 4. 11. ontoh Analisis Bulanan Gelombang &ignifikan Bulan Desember -*1 di&ekitar Perairan Papua BMKG Biak, -*1!

    A. #e$ode Fisher-Tippet Type I

    >asil perhitungan tinggi gelombang dengan menggunakan metodeFisher*$ippet $ype +

    disajikan pada 0abel berikut.

    Ta!el 4. 1. Perhitungan 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang Fisher*$ippet $ype +!

    No.Uru$

    Ta"un Hsm , ?m Hsm?m @m2 %Hsm/sm&2 sm Hsm/sm

    * -% *, ,+$ -,+5 -,+3 6,36 ,$ *,* ,*

    - -5 ,6+ ,65 *,6+ *,56 %,$3 ,* ,+ ,*

    % -3 ,6$ ,33 *,%1 *,*1 *,6 ,* ,6$ ,

    1 -6 ,61 ,56 ,+$ ,6 ,+* , ,6* ,%

    $ -$ ,6- ,$+ ,51 ,$- ,1* , ,36 ,%

    5 -- ,35 ,$ ,%3 ,-6 ,*% , ,35 ,*

    3 - ,3- ,1* ,** ,6 ,* , ,3% ,*

    6 -+ ,56 ,%- ,*% ,+ ,- ,* ,3* ,%

    + *+++ ,53 ,-% ,%6 ,-5 ,*$ ,* ,56 ,-

    * -1 ,5$ ,*1 ,56 ,11 ,15 ,- ,55 ,*

    ** -* ,5% ,$ *,+ ,5+ *,- ,- ,5- ,-

    jumlah 6,$* $,$ $,+6 5, *3,1% ,*1

    rata rata ,33 ,$ ,$1 ,$$ *,$6 ,*

    113

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    19/55

    Ta!el 4. 14. Koefisien Dalam Perhitungan 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang

    #e$ode 1 2 K c

    (0* ,51 + ,+% *,%%

    "eibull K?,3$! *,5$ **,1 ,5% *,*$

    "eibull K?*,! *,+- **,1 ,% ,+"eibull K?*,1! -,$ **,1 ,5+ ,1 ,3-

    "eibull K?-,! -,-1 **,1 *,%1 ,$ ,$1

    Ta!el 4. 1. 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang 0ertentu Fisher*$ippet $ype +!

    ,eriodeulang

    @r%$a"un&

    Hsr%m&

    ?r rHs/102; r

    %m&HsC102; r

    %m&- ,%3 ,35 ,-% ,% ,3- ,3+

    $ *,$ ,63 ,%+ ,$ ,6 ,+%

    * -,-$ ,+1 ,$1 ,3 ,6$ *,-

    -$ %,- *,% ,3% ,+ ,+- *,*$

    $ %,+ *,* ,66 ,** ,+5 *,-1

    * 1,5 *,*3 *,% ,*% *, *,%%

    - $ * -$ $ *.$

    .5

    .3

    .6

    .+

    *.

    *.*

    *.-

    *.%

    *.1

    rafi8 )ala Ulang Hs #e$ode 5T/I

    >sr

    >s

    >sF

    Kala 2lang

    >s

    am!ar 4. 12. Grafik 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang Fisher*$ippet $ype +!

    B. #e$ode Weibull

    >asil perhitungan tinggi gelombang dengan menggunakan metode Wei,ull disajikan

    pada 0abel berikut.

    114

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    20/55

    Ta!el 4. 1:. Perhitungan 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang Wei,ull!

    No.uru$

    Ta"un Hsm , ?m Hsm?m @m2 %Hsm/sm&2 sm Hsm/sm

    * -% *, ,+5 1,5% 1,51 -*,11 ,$ *,$ ,1

    - -5 ,6+ ,63 -,$+ -,% 5,3* ,* ,66 ,

    % -3 ,6$ ,36 *,35 *,1+ %,* ,* ,6- ,%

    1 -6 ,61 ,3 *,-5 *,5 *,$+ , ,36 ,5

    $ -$ ,6- ,5* ,+- ,3$ ,61 , ,3$ ,5

    5 -- ,35 ,$- ,53 ,$* ,11 , ,3% ,%

    3 - ,3- ,1% ,13 ,%1 ,-- , ,3- ,

    6 -+ ,56 ,%$ ,%- ,-- ,* ,* ,3* ,-

    + *+++ ,53 ,-5 ,- ,*% ,1 ,* ,3 ,%

    * -1 ,5$ ,*3 ,** ,3 ,* ,- ,5+ ,1

    ** -* ,5% ,+ ,1 ,% , ,- ,56 ,$

    jumlah 6,$* $,3% *-,+3 **,$$ %1,$ ,*1rata rata ,33 ,$- *,*6 *,$ %,*1 ,*

    Ta!el 4. 1. 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang 0ertentu Wei,ull!

    ,eriodeulang

    @r%$a"un&

    Hsr%m&

    ?r rHs/102; r

    %m&HsC102; r

    %m&

    - ,5* ,3% ,%1 ,1 ,56 ,36

    $ *,6+ ,6% ,6$ ,* ,3 ,+5

    * %,1 ,+- *,%1 ,*5 ,3- *,*-

    -$ 1,3$ *,$ -,6 ,-1 ,31 *,%3

    $ 5,*5 *,*3 -,5+ ,%* ,35 *,$3

    * 3,55 *,-6 %,%1 ,%+ ,36 *,36

    - $ * -$ $ *.$

    .3

    .+

    *.*

    *.%

    *.$

    *.3

    *.+

    rafi8 )ala Ulang Hs #e$ode ei!ull

    >sr

    >s

    >sF> s

    am!ar 4. 1. Grafik 0inggi Gelombang Dengan Kala 2lang Wei,ull!

    115

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    21/55

    Berdasarkan perhitungan tinggi gelombang dengan kala ulang menggunakan metode

    Fisher*$ippet $ype +dan Wei,ulldidapatkan perbandingan sebagai berikut.

    Ta!el 4. 1;. Perbandingan >asil Perhitungan > Dan 0 Dari - Metode Kala 2lang

    Ta"un ,eriodeulang

    5T ei!ull

    H T H T- *,%1 -,% *,-- *,%-

    $ *,33 1,*+ *,51 %,*3

    * -,$ $,5- -,- 1,61

    -$ -,1*$ 3,1-6 -,$6 3,%*

    $ -,56 6,33 %,1 +,%5

    * -,+$ *,* %,$% **,$-

    &etelah didapatkan nilai tinggi dan periode gelombang dengan kala ulang tertentumenggunakan metodeFisher*$ippet $ype +dan metode Wei,ull, selanjutnya dipilih hasil dari

    salah satu metode perhitungan dan kala ulangnya.

    Berdasarkan 0abel 1.*6, diambil kala ulang selama $ tahun. Pada laporan ini,

    digunakan kala ulang dengan metodeFisher*$ippet $ype +. Pemilihan tersebut dikarenakan

    hasil dari perbandingan antara metodeFisher*$ippet $ype + dan metode Wei,ullmenunjukkan

    bah'a standar de/iasi metode Fisher*$ippet $ype + lebih kecil daripada metode Wei,ull

    sehingga tingkat inter/al keyakinannya relatif besar. &ehingga didapat nilai tinggi gelombang

    sebesar -,56 m dengan periode gelombang 6,33 detik.

    4.2.2.;. Deformasi elom!ang

    Dalam perjalanan gelombang dari tengah laut sampai ke pantai gelombang mengalami

    proses perubahan yaitu perubahan kecepatan, tinggi dan mungkin arahnya. Parameter

    gelombang yang dianggap tidak mengalami perubahan sepanjang perambatannya adalah

    periode. Penyebab utama perubahan karakteristik gelombang tersebut adalah kedalaman dan

    /ariasi kedalaman. Perubahan parameter itu karena adanya pendangkalan shoalin!,

    pembelokan refraksi! dan gelombang pecah ,reakin wave!. Bilamana dalam penjalarannya

    gelombang menemui suatu halangan struktur atau karang, maka gelombang akan mengalami

    hamburan difraksi. 8leh sebab itu tinggi gelombang rencana yang akan dipergunakan di

    lokasi pekerjaan harus ditinjau terhadap proses ini.

    2ntuk menghitung tinggi gelombang akibat perubahan kedalaman dan gelombang laut

    dalam eki/alen adalah sebagai berikut ! < >H? Kr>

    Dari perhitungan data sebelumnya data gelombang dan periode gelombang rerata yang

    dipakai >%%7 diambil arah Barat 4aut sebagai contoh!, untuk tinggi gelombang dan periode

    gelombang didapat ! ? >%%7? ,3+3 m

    Periode gelombang 0! ? 0%%7? %,+5+ det

    Kedalaman air d! ? d ? *,$ m dari peta Bathimetri!

    Arah datang gelombang besar dominan adalah 1$Barat 4aut! atau membentuk

    sudut %1terhadap garis pantai.

    4? *,$5$-

    4? *,$5 %,+5+!-? -1,$3 m

    ?

    L0

    T

    ?24,57

    3,969 ? 5,*+- m)dt

    d

    L0

    ?1.50

    24,57 ? ,5*1

    117

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    23/55

    Dengan nilai

    d

    L0

    ? ,5*1, dari 0abel A* (ungsi d-%2ntuk Pertambahan :ilai

    d-%.0riatmodjo, -+! didapat nilai

    d

    L ? ,*$-+.

    d

    L ? ,*$-+L ?

    d

    0,10529 ?1.50

    0,10529 ? *1,* m

    ?L

    T ?14.10

    3,969 ? %,$$% m)dt

    sin1

    ?

    C

    C0sin0

    ?3.553

    6,192sin 34

    0

    ? ,%-61

    I * ? *6,3*

    Kr? cos

    0

    cos1

    ? cos34

    0

    cos18,710 ? ,+%5

    2ntuk menghitung koefisien pendangkalan, dicari nilai n dari 0abel A* (ungsi d-%

    2ntuk Pertambahan :ilai d-%.0riatmodjo, -+! dan didapat n*? ,633-. Di laut dalam

    nilai n? ,$J sehingga koefisien pendangkalan adalah !

    >H? Kr@ >

    ? ,+%5 @ ,3+3

    ? ,315 m

    0inggi gelombang pada kedalaman *,$ m >*!

    >* ? Ks@ Kr@ >

    ? ,++3 @ ,+%5 @ ,3+3

    ? ,31% m

    118

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    24/55

    4.2.2.9. Analisis elom!ang ,eca"

    #ika gelombang menjalar dari tempat yang dalam menuju ke tempat yang makin lama

    makin dangkal, pada suatu lokasi tertentu gelombang tersebut akan pecah. Kondisi

    gelombang pecah tergantung pada kemiringan dasar pantai, kecuraman gelombang, dan garis

    pantai.

    Berdasarkan peta bathimetri dan cross sectiondi 'ilayah Pantai "indesi didapatkan

    nilai kemiringan dasar m! ? ,1$36. &udut yang terbentuk antara garis yang tegak lurus

    terhadap pantai dan arah datangnya gelombang dapat dilihat pada Gambar di ba'ah ini.

    119

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    25/55

    am!ar 4. 14. &udut ang 0erbentuk Antara Gelombang Dari Berbagai Arah Dan Garis 0egak 4urus Dengan Pantai

    120

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    26/55

    Dari nilai perhitungan gelombang representatif >%%7dari arah Barat 4aut sebelumnya

    didapat hasil "4, M&4,

    M4"4, 44"4 yang menunjukkan besar fluktuasi muka air laut. &edangkan dari peramalan

    pasang surut tersebut kemudian diambil nilai >"4 tertinggi. Kemudian dibandingkan antar

    hasil data pasang surut yang diolah dengan >"4 tertinggi dan dari peramalan yang kemudian

    diambil >"4 yang lebih tinggi, digunakan sebagai dasar perencanaan. Mengenai tabel data

    pasut bulanan terla&pir!, selanjutnya adalah penjelasan mengenai perhitungan analisa pasut

    dan penjelasan hasil peramalan pasut. Data pasang surut pada bulan Desember -*% dapat

    dilihat pada 0abel di ba'ah ini.

    132

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    38/55

    Ta!el 4. 2. Data Pasang &urut Bulan Desember -*%

    133

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    39/55

    Dari 0abel 1.-% data pasang surut di atas maka dapat dihitung ele/asi >"4, M>"4,

    M&4, M4"4, 4"4 sebagai berikut "4 ? *,6 m

    M>"4 ?

    Maxn

    ?50,50

    31

    ? *,5% m

    M&4 ?Total

    n

    ?819,90

    31x24

    ? *,* m

    M4"4 ?Min

    n

    ?12,50

    31

    ? ,1 m

    4"4 ? ,- m

    Gambar 1.- berikut merupakan grafik pasang surut pada bulan Desember -*% sesuai

    dengan data yang diperoleh.

    am!ar 4. 2'. Grafik Pasang &urut Bulan Desember -*%

    2ntuk mengetahui pasang surut jangka panjang maka dilakukan analisis metode

    #d&iralty. 0abel di ba'ah ini merupakan pengolahan data pasang surut bulan Desember

    -*% dari analisis metode#d&iralty.

    134

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    40/55

    135

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    41/55

    Ta!el 4. 24. Pengolahan Data Pasang &urut Dengan Menggunakan Metode#d&iralty

    136

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    42/55

    Keterangan arga &ean sea levelmuka airM- < Konstanta yang dipengaruhi oleh bulan

    &- < Konstanta yang dipengaruhi oleh matahari

    :- < Konstanta yang dipengaruhi oleh jarak akibat bulan yang berbentuk elips

    K- < Konstanta yang dipengaruhi oleh jarak akibat lintasan matahari yang berbentuk elips

    8* < Konstanta yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan

    P* < Konstant yang dipengaruhi oleh deklinasi matahari

    K* < Konstanta yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan dengan deklinasi matahari

    M1 < Konstanta yang dipengaruhi oleh bulan sebanyak - kali

    M&1 < Konstanta yang dipengaruhi oleh Enteraksi antara M- dan &-

    Dari hasil analisis ad&iraltydiatas didapat nilai "4 ? & F M-F&-F:-FK-FK*F8*FP*!

    ? *+3,-$ cm

    M>"4 ? & F M-F&-!

    ? *$6,66 cm

    M&4 ? &

    ? **,*% cm

    M4"4 ? & M-F&-!

    ? 5*,%6 cm

    4"4 ? & M-F&-F:-FK-FK*F8*FP*!

    ? --,31 cm

    0ipe pasang surut nilai formhal!"4 ? *%5,*1 cm

    M&4 ? 63,%+ cm

    M4"4 ? %6,51 cm

    4"4 ? , cm

    4.. )e!u$u"an ila?a" ,erairan

    2ntuk menetukan kebutuhan 'ilayah perairan pelabuhan dipelukan data kapal rencana

    yang melayani 'ilayah "indesi, Kabupaten Kepulauan apen. Pada penyusunan 4aporan

    Akhir ini, kapal rencana yang digunakan dalam Perencanaan Dermaga Pelabuhan Perintis

    "indesi yaitu kapal dengan bobot $ D"0, yaitu KM. Papua 4ima karakteristik sebagai

    berikut asil Perhitungan Kedalaman Alur Pelayaran

    )ara8$eris$i8 ,ela!u"an ,erin$is %m&Draftkapal %,-

    4ebar B! +,

    Gerakan /ertikal kapal G! ,%+

    Kedalaman air di sekitar alur pelayaran h! *$

    Panjang garis air 4pp! 1,6S7uatT! ,-5

    Ketelitian pengukuran P! ,-$

    =uang kebebasan bersih pantai pasir =! ,$

    ;ndapan sedimen &! ,-$

    0oleransi pengerukanK! ,-$

    Kedalaman alur pelayaran >! $,*

    &elanjutnya kedalaman alur pelayaran minimal yang digunakan adalah $,$ meter.

    143

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    49/55

    4... )edalaman )olam ,ela!u"an

    Kolam pelabuhan harus tenang, mempunyai luas dan kedalaman yang cukup, sehingga

    memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan bongkar muat barang. &elain

    itu tanah dasar harus cukup baik untuk bisa menahan angker dari pelampung penambat.

    Perairan kolam pelabuhan harus memiliki kedalaman yang cukup supaya kapalkapal dapat

    keluar masuk dengan aman pada saat air surut terendah 4"4!. Berdasarkan3S*89:; Part :,

    kedalaman yang dibutuhkan dapat ditentukan secara sederhana yakni berkisar *,$ dma@

    hingga *,*$ dma@.

    Kedalaman kolam pelabuhan ? *,*$ @ dma@? *,*$ @ %,- ? %,56 m

    &elanjutnya ele/asi kedalaman kolam pelabuhan digunakan 1, meter 4"4.

    4..4. )olam ,u$ar %Turi$ %asi&

    Ka'asan kolam tempat kapal melakukan gerak putar untuk berganti haluan sehingga

    memberikan ruang cukup luas dan kenyamanan. 2ntuk penentuan dimensi kolam putar

    sangat dipengaruhi oleh dimensi kapal. Menurut perhitungannya, diameter putar turnin

    ,asinyang ideal yaitu - @ 4oa.

    Diameter Kolam Putar ? - @ 4oa

    ? - @ $*, ? *-, m

    4... Dimensi Dan )a=asi$as Dermaga

    Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan

    menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaikturunkan penumpang.

    Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada

    dermaga tersebut.

    Panjang dermaga direncanakan sesuai dengan panjang kapal dan jumlah kapal yangakan bersandar. Panjang dermaga 4pp! dapat dihitung dengan formula sebagai berikut "&

    5or a !er$" "& F "

    ? *31,$* F * ? -31,$* cm C % cm

    &elanjutnya ele/asi dermaga yang digunakan adalah F %, m 4"&. ;le/asi ini

    ditetapkan untuk kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi.

    &edangkan untuk mencapai dermaga diperlukan jembatan penghubung dari daratan

    yang disebut dengan trestle. 2ntuk mencapai kedalaman kolam pelabuhan, maka panjang

    trestleyang dibutuhkan adalah U - meter dengan lebar 1,$ meter dengan pertimbangan

    bisa dilalui oleh - mobilpick up.

    Ta!el 4. '. =ekap Parameter Desain

    4ebar Alur Pelayaran 35,$ m

    Kedalaman Alur Pelayaran $,$ m

    ;le/asi Kedalaman Kolam Pelabuhan 1, 4"4

    Diameter Kolam Putar *-, m

    Panjang Dermaga 5-, m

    ;le/asi Dermaga di atas >"& F%, 4"&

    145

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    51/55

    am!ar 4. 24.%ayoutKebutuhan "ilayah Perairan Dermaga

    146

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    52/55

    am!ar 4. 2.%ayoutDermaga

    147

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    53/55

    4.4. )ondisi eologi Te8ni8

    4.. 2ntuk mengetahui kondisi tanah "indesi pada 'ilayah perencanaan Dermaga

    Perintis, dilakukan pengeboran tanah dengan kedalaman $ meter pada titik * satu! yang

    berjarak dari Dermaga ke permukaan tanah -. meter dan kedalaman * meter pada titik -

    dua!, titik - dua! jarak dari Dermaga ke permukaan tanah 9$. meter. Pekerjaan yang

    berupa pengeboran Rotary 0ore Drillin!, pada hakekatnya untuk mendapatkan nilai dari

    standar penetrasi test &P0! yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar didalam mengambil

    keputusan untuk menentukan jenis pondasi yang sesuai dengan kondisi karakteristik dari

    lapisan tanah di ka'asan lokasi perencanaan. Adapun urutan susunan material pada titik

    dimana dilakukannya pemboran inti dapat dilihat pada 0abel di ba'ah ini.

    4.:. Ta!el 4. 1. Boring 4og Bor 0itik -

    4..

    148

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    54/55

    4.;. Ta!el 4. 2. Boring 4og Bor 0itik *

    4.9.

    149

  • 7/25/2019 Analisa Data Perencanaan Dermaga

    55/55

    4.1'. Ta!el 4. . 0lay strenth fro&&P0 data.

    4.11.4.12.&umber < 4ook, -3!

    4.1. Mengacu pada 0abel 1.%% tentang klasifikasi tanah berdasarkan nilai &P0,

    maka disimpulkan bah'a kondisi tanah di daerah rencana pelabuhan telah mencapai tanah

    keras pada kedalaman %6 m dengan nilai &P0 1. &ementara pondasi yang cocok dengan

    kondisi tanah tersebut yang dapat mencapai kedalaman %6 m maka digunakan pondasi tiang

    pancang untuk perencanaan dermaga.

    4.14.