25
BAB I PENDAHULUAN  A; LATAR BELAKANG Penyumb ata n kor one r at au sera nga n jan tung dan infark mi oka rdium mempunyai arti yang sama namun istilah yang disukai adalah infark miokardium, di Ameri ka seri kat te rj adi jut aan sera nga n penya kit ini part ahu n. Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. Inf ark mio car d akut adalah nekros is miocar d akib at ali ran dar ah ke otot  jantung terganggu. Gejala yang sering muncul pada penderita infark miokardium biasanya Nyeri dada yang tiba – tiba dan berlangsung terus menerus, nyeri akan terasa semakin  berat sampai tidak tertahankan, rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar kebahu dan lengan dan biasa nya lengan kiri . Dan menetap selama berjam jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun nitrogliserin, nye ri biasanya ser ing dis erai napa s pendek, puca t, berkeringat dingin, pusing kepala,mual dan muntah muntah !anyak penelitian menunjukkan pasien dengan infark miokardium biasanya  pria, diatas "# tahun dan mengalami aterosklerosis pada pembuluh koronernya, sering disertai hipertensi aterial, serangan bisa terjadi juga pada pria atau $anita muda dia$ali %# an atau bahkan &#an, $anita yang memakai kontrasepsi, pil, dan mer okok mempuny ai res iko sang at tinggi, namu n secara kese lur uhan ,angka kejadian infark miokardium pada pria lebih tinggi di banding dengan $anita pada semua usia. 'eskipun pasien biasanya pria dan berusia "# tahun, namun semua umur yang mengalami gejala dan tandat anda yang sudah disebutkan diatas perlu segera ditangani. B; ()*)AN (ujuan )mum + 1

AMI wawa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 1/25

BAB I

PENDAHULUAN

 A; LATAR BELAKANG

Penyumbatan koroner atau serangan jantung dan infark miokardium

mempunyai arti yang sama namun istilah yang disukai adalah infark miokardium,

di Amerika serikat terjadi jutaan serangan penyakit ini partahun. Infark 

miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah

yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.

Infark miocard akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot

 jantung terganggu.

Gejala yang sering muncul pada penderita infark miokardium biasanya Nyeri

dada yang tiba – tiba dan berlangsung terus menerus, nyeri akan terasa semakin

 berat sampai tidak tertahankan, rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar 

kebahu dan lengan dan biasanya lengan kiri. Dan menetap selama berjam jamsampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun nitrogliserin,

nyeri biasanya sering diserai napas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing

kepala,mual dan muntah muntah

!anyak penelitian menunjukkan pasien dengan infark miokardium biasanya

 pria, diatas "# tahun dan mengalami aterosklerosis pada pembuluh koronernya,

sering disertai hipertensi aterial, serangan bisa terjadi juga pada pria atau $anita

muda dia$ali %# an atau bahkan &#an, $anita yang memakai kontrasepsi, pil, dan

merokok mempunyai resiko sangat tinggi, namun secara keseluruhan,angka

kejadian infark miokardium pada pria lebih tinggi di banding dengan $anita pada

semua usia. 'eskipun pasien biasanya pria dan berusia "# tahun, namun semua

umur yang mengalami gejala dan tandatanda yang sudah disebutkan diatas perlu

segera ditangani.

B; ()*)AN

(ujuan )mum +

1

Page 2: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 2/25

'ahasis$a mampu memahami Asuhan epera$atan pada klien dengan penyakit

Akut 'iokard Infark 

(ujuan husus +

1; 'engetahui Definisi penyakit Akut 'iokard Infark.

2; 'engetahui -tiologi penyakit Akut 'iokard Infark 

3; 'engetahui Patofisiologi penyakit Akut 'iokard Infark.

4; 'engetahui 'anifestasi klinik penyakit Akut 'iokard Infark.

5; 'engetahui Pemeriksaan penunjang penyakit Akut 'iokard Infark .

6; Dapat melakukan asuhan kepera$atan dari pengkajian sampai dengan

ealuasi pada penyakit Akut 'iokard Infark.

BAB II

KONSEP DASAR 

A; D-/INI0I

Akut miokard infark adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh

sumbatan pada arteri koroner. 0umbatan akut terjadi karena adanya

aterosklerosis pada dinding arteri koroner sehingga menyumbat aliran darah

ke jaringan otot jantung 10udoyo Aru, &##23.

2

Page 3: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 3/25

Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah

ke otot jantung 1'anjoer Arif, &##23.

Infark miokard akut 1I'A3 juga disebut serangan jantung, yang mengacu

 pada kerusakan bagian jaringan miokard saat suplai darah secara tibatiba

terganggu baik oleh penyempitan arteri koroner kronis dari aterosklerosis atau

adanya obstruksi dari embolus atau thrombus 1-ngram !arbara, &#4#3.

B; -(I565GI

'enurut Nurarif dan usuma, &#4% penyebab dari A'I 1Akut 'iokard

Infark3 yaitu +

1; 0uplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh % faktor +

a; /aktor pembuluh darah + atrosklerosis, spasme, arteritis.

b; /aktor sirkulasi + hipotensi, stenosis aorta, insufisiensi.

c; /aktor darah + anemia, hipoksemia, polisitemia.

2; 7urah jantung meningkat +

a; Aktifitas berlebihan

b; -mosi

c; 'akan terlalu banyak 

d; 8ipertiroidisme

3; ebutuhan oksigen miokard meningkat pada +

a; erusakan miokard

b; 8ipertrofimiokard

c; 8ipertensi diastolik 

C; PA(5/I0I565GI

3

Page 4: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 4/25

'enurut o$alak, &#4%, Infark miokard terjadi karena penyumbatan

1oklusi3 satu atau lebih arteri koronaria. 5klusi dapat disebabkan oleh

aterosklerosis, pembentukan thrombus, agregasi trombosit9stenosis9spasme

arteri koronaria. *ika oklusi arteri koronaria menyebabkan iskemia yang lam

dan lebih dari %# hingga ": menit, maka akan terjadi kerusakan sel miokard

yang irreersible dan kematian otot jantung. 6okasi infark miokard

tergantung pada pembuluh darah yang tersumbat oklusi cabang sirkumfleksa

arteri koronaria kiri menyebabkan infark dinding lateral dan oklusi cabang

desenden anterior arteri koronaria kiri meyebabkan infrk dinding inferior 

atau posterior yang sejati terjadi karena oklusi arteri koronaria kanan atau

salah satu cabangnya.

Infark entrikel kanan dapat pula terjadi karena oklusi arteri koronaria

kanan, dapat menyertai inferior dan menyebabkan gagal jantung kanan. Pada

infark gelombang ;, kerusakan jaringan meluas hingg mengenai seluruh

lapisan miokard. Pada infark non gelombang ;, kerusakan hanya terjadi pada

 bagian yang paling dalam dan mungkin pula laipsan tengah 1tunika media3.

0emua infark memiliki daerah sentral nekrosis9infark yang di kelilingi oleh

daerah yang mengalami cedera hipoksia, tetapi masih iabel. <ona ini masih

dapat diselamatkan bila peredaran darah dapat dipulihkan9=ona tersebut dapat

 berlnjut menjadi nekrosis. 0elanjutnya =ona cedera di kelilingi oleh daerah

iskemia yang iabel. 'eskipun dimulai dengan segera, ukuran infark bias

terbatas, bila peredaran darah dapat di pulihkan dalam $aktu > jam.

D; 'ANI/-0(A0I 6INI0

'enurut Nurarif &#4% tanda dan gejala ifark miokard adalah +

1; 6okasi substernal, rerosternal, dan prekordial.

4

Page 5: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 5/25

2; 0ifat nyeri + rasa sakit seperti ditekan, rasa terbakar, rasa tertindih benda

 berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.

3;  Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri, dan lengan

atas kiri.

4;  Nyeri membaik dengan istirahat9dengan obat nitrat.

5; /aktor pencetus + latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah

makan.

6; Gejala yang menyertai + keringat dingin, mual, muntah, sulit bernafas,

cemas dan lemas.

7; Dispnea

8; Distensi ena jugularis

9; !unyi jantung 0% dan 0" yang mencerminkan disfungsi entrikel kanan

dan kongesti paru.

10; 6aboratorium

Pemeriksaan -n=im jantung +

a; 7P'!97P

Isoen=im yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara ">

 jam, memuncak dalam 4&&" jam, kembali normal dalam %>"?

 jam.

b; 6D898!D8

'eningkat dalam 4&&" jam dam memakan $aktu lama untuk 

kembali normal

c; A0(90G5(

'eningkat 1 kurang nyata9khusus 3 terjadi dalam >4& jam,

memuncak dalam &" jam, kembali normal dalam % atau " hari

5

Page 6: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 6/25

11; -G

Perubahan -G yang terjadi pada fase a$al adanya gelombang (

tinggi dan simetris. 0etelah ini terdapat eleasi segmen 0(.

Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang ;9;0

yang menandakan adanya nekrosis.

E; 5'P6IA0I

1; Aritmia + ekstra sistol, bradikardia, A@ block, takikardia, dan fibrilasi

entrikel

2; Gagal jantung dan edema paru

3; 0hock 

4; uptur miokard

5; 8enti *antung Nafas 1 7ardio Pulmonary Arrest 3

F; P-'-I0AAN P-N)N*ANG

1; -G

)ntuk mengetahui fungsi jantung + (. Inerted, 0( depresi, ;. patologis

2; -n=im *antung.

7P'!, 6D8, A0(

3; -lektrolit.

6

Page 7: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 7/25

etidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,

missal hipokalemi, hiperkalemi

4; 0el darah putih

6eukosit 1 4#.### – &#.### 3 biasanya tampak pada hari ke& setelah I'A

 berhubungan dengan proses inflamasi

5; ecepatan sedimentasi

'eningkat pada ke& dan ke% setelah A'I , menunjukkan inflamasi.

6; imia

'ungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut

atau kronis

7; GDA

Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.

8; olesterol atau (rigliserida serum

'eningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab A'I.

9; /oto dada

'ungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga G* atau

aneurisma entrikuler.

10; -kokardiogram

Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding

entrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.

7

Page 8: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 8/25

11; Pemeriksaan pencitraan nuklir 

a; (alium + mengealuasi aliran darah miocardia dan status sel miocardia

missal lokasi atau luasnya I'A

b; (echnetium + terkumpul dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik

12; Pencitraan darah jantung 1')GA3

'engealuasi penampilan entrikel khusus dan umum, gerakan dinding

regional dan fraksi ejeksi 1aliran darah3

13; Angiografi koroner 

'enggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. !iasanya

dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji

fungsi entrikel kiri 1fraksi ejeksi3. Prosedur tidak selalu dilakukan pad

fase A'I kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau emergensi.

14; Digital subtraksion angiografi 1P0A3

(eknik yang digunakan untuk menggambarkan

15;  Nuklear 'agnetic esonance 1N'3

'emungkinkan isualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup

entrikel, lesiaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan

 bekuan darah.

16; (es stress olah raga

'enentukan respon kardioaskuler terhadap aktifitas atau sering dilakukan

sehubungan dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan.

8

Page 9: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 9/25

G; P-NA(A6A0ANAAN

1; a$at I77), puasa ? jam

2; (irah baring, posisi semi fo$ler.

3; 'onitor -G

4; Infus D:B 4# – 4& tetes9 menit

5; 5ksigen & – " lt9menit

6; Analgesik + morphin : mg atau petidin &: – :# mg

7; 5bat sedatif + dia=epam & – : mg

8; !o$el care + laksadin

9; Antikoagulan + heparin tiap " – > jam 9infus

10; Diet rendah kalori dan mudah dicerna

11; Psikoterapi untuk mengurangi cemas

12; Pengobatan trombolitik sebagai usaha reperfusi harus sudah dimulai dlam

$aktu %# menit sejak pasien mulai diperiksa. Pengobatan trombolitik 

memberi hasil yang baik bila diberikan dalam jangka $aktu > jam

 pertama setelah serangan

13; obat anti platelet adalah aspirin 4># mg – %& mg di mulai hari pertama

sekurang kurangnya selama %# hari, untuk mengurangi perluasan infark.

5bat lain untuk mengurangi luas infark adalah nitrat intraena atau per 

oral.

9

Page 10: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 10/25

H; PA(8CA

10

Gangguan perfusi jaringan

Resiko kelei!an "olu#e $airan eks%ra"askuler

Gagal jantung

egagalan pompa jantung75P turun

Resiko penurunan $ura! jan%ungontraktilitas turun

Integritas membran sel berubah

In%oleransi ak%ifi%as

erusakan pertukaran gas

/atiEue &e#as

n'eri

(imbunan asam laktat meningkat

0eluler hipoksia'etabolisme an aerob

0uplai 5ksigen ke 'iokard turun

0uplai dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang

 Nekrose lebih dari %# menit

*aringan 'iocard Iskemik 

5ksigen dan nutrisi turun

Aliran darah ke jantung menurun

Aterosklerosis(rombosis

onstriksi arteri koronaria

Page 11: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 11/25

I; P50-0 -P-ACA(AN

1; Pengkajian Primer 

a; Air$ays

0umbatan atau penumpukan secret

Chee=ing atau krekles

b; !reathing

0esak dengan aktifitas ringan atau istirahat

lebih dari &" kali9menit, irama ireguler dangkal

onchi, krekles

-kspansi dada tidak penuh

Penggunaan otot bantu nafas

c; 7irculation

Nadi lemah , tidak teratur 

(akikardi

(D meningkat 9 menurun

-dema

Gelisah

Akral dingin

ulit pucat, sianosis

5utput urine menurun

2; Pengkajian 0ekunder 

a; Aktifitas

11

Page 12: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 12/25

Gejala +

elemahan

elelahan

(idak dapat tidur 

Pola hidup menetap

*ad$al olah raga tidak teratur 

(anda +

(akikardi

Dispnea pada istirahat atau aaktifitas

b; 0irkulasi

Gejala + ri$ayat I'A sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah

tekanan darah, diabetes mellitus.

(anda +

(ekanan darah Dapat normal 9 naik 9 turun

Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri

Nadi

Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah 9 kuat kualitasnya

dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus 1disritmia3

!unyi jantung

!unyi jantung ekstra + 0% atau 0" mungkin menunjukkan gagal

 jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain entrikel

12

Page 13: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 13/25

'urmur 

!ila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung

/riksi F dicurigai Perikarditis

Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur

-dema

Distensi ena juguler, edema dependent , perifer, edema umum,krekles

mungkin ada dengan gagal jantung atau entrikel

Carna

Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau bibir.

c; Integritas ego

Gejala + menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati,

 perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau pera$atan,

kha$atir tentang keuangan , kerja , keluarga

(anda + menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah,

marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri, koma nyeri

d; -liminasi

(anda + normal, bunyi usus menurun.

e; 'akanan atau cairan

Gejala + mual, anoreksia, bersenda$a, nyeri ulu hati atau terbakar 

(anda + penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah,

 perubahan berat badan

13

Page 14: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 14/25

f; 8ygiene

Gejala atau tanda + lesulitan melakukan tugas pera$atan

g;  Neurosensori

Gejala + pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun 1duduk atau

istrahat3

(anda + perubahan mental, kelemahan

h;  Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala +

Nyeri dada yang timbulnya mendadak 1dapat atau tidak berhubungan

dengan aktifitas 3, tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin

1meskipun kebanyakan nyeri dalam dan iseral3

6okasi + (ipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat

menyebar ke tangan, ranhang, $ajah. (idak tertentu lokasinya seperti

epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.

ualitas + 7rushing, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti

dapat dilihat

Intensitas + !iasanya 4#1pada skala 4 4#3, mungkin pengalaman nyeri

 paling buruk yang pernah dialami.

7atatan + nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes

mellitus , hipertensi, lansia

i; Pernafasan+

Gejala +

14

Page 15: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 15/25

dispnea tanpa atau dengan kerja

dispnea nocturnal

batuk dengan atau tanpa produksi sputum

ri$ayat merokok, penyakit pernafasan kronis.

(anda +

peningkatan frekuensi pernafasan

nafas sesak 9 kuat

pucat, sianosis

bunyi nafas 1 bersih, krekles, mengi 3, sputum

 j; Interkasi social

Gejala +

0tress

esulitan koping dengan stressor yang ada missal + penyakit,

 pera$atan di 0

(anda +

esulitan istirahat dengan tenang

espon terlalu emosi 1 marah terusmenerus, takut 3

'enarik diri.

15

Page 16: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 16/25

J; DIAGN50A DAN IN(-@-N0I

1;  Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan

arteri ditandai dengan +

a; nyeri dada dengan 9 tanpa penyebaran

b; $ajah meringis

c; gelisah

d; delirium

e;  perubahan nadi, tekanan darah.

Tujuan (

 Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan pera$atan selama di 0

Kri%eria Hasil(

;  Nyeri dada berkurang misalnya dari skala % ke &, atau dari & ke 4

; ekpresi $ajah rileks 9 tenang, tak tegang

; tidak gelisah

; nadi >#4## 9 menit,

; (D 4&#9 ?# mm8g

In%er"ensi (

; 5bserasi karakteristik, lokasi, $aktu, dan perjalanan rasa nyeri dada

tersebut.

; Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas selama ada serangan dan

istirahat.

16

Page 17: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 17/25

; !antu klien melakukan tehnik relaksasi, mis nafas dalam, perilaku

distraksi, isualisasi, atau bimbingan imajinasi.

; Pertahankan 5lsigenasi dengan bikanul contohnya 1 &" 69 menit 3

; 'onitor tandatanda ital 1 Nadi H tekanan darah 3 tiap dua jam.

; olaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian analgetik.

2; esiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan factor

faktor listrik, penurunan karakteristik miokard

Tujuan (

7urah jantung membaik 9 stabil setelah dilakukan tindakan kepera$atan

selama di 0

Kri%eria Hasil (

; (idak ada edema

; (idak ada disritmia

; 8aluaran urin normal

; ((@ dalam batas normal

In%er"ensi (

; Pertahankan tirah baring selama fase akut

; aji dan laporkan adanya tanda – tanda penurunan 75P, (D

; 'onitor haluaran urin

; aji dan pantau ((@ tiap jam

17

Page 18: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 18/25

Page 19: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 19/25

Gangguan perfusi jaringan berkurang 9 tidak meluas selama dilakukan

tindakan pera$atan di 0.

Kri%eria Hasil(

; Daerah perifer hangat

; tak sianosis

; gambaran -G tak menunjukan perluasan infark 

; 4>&" 9 menit

; tak terdapat clubbing finger 

; kapiler refill %: detik 

; nadi >#4## 9 menit

; (D 4&#9?# mm8g

In%er"ensi (

; 'onitor /rekuensi dan irama jantung

; 5bserasi perubahan status mental

; 5bserasi $arna dan suhu kulit 9 membran mukosa

; )kur haluaran urin dan catat berat jenisnya

; olaborasi + !erikan cairan I@ l sesuai indikasi

; Pantau Pemeriksaan diagnostik 9 dan laboratorium mis -G,

elektrolit, GDA1 Pa 5&, Pa 75&  dan saturasi 5& 3. Dan Pemberian

oksigen

19

Page 20: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 20/25

4; esiko kelebihan olume cairan ekstraaskuler berhubungan dengan

 penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium 9 retensi air , peningkatan

tekanan hidrostatik, penurunan protein plasma.

Tujuan (

eseimbangan olume cairan dapat dipertahankan selama dilakukan

tindakan kepera$atan selama di 0

Kri%eria Hasil (

; tekanan darah dalam batas normal

; tak ada distensi ena perifer9 ena dan edema dependen

;  paru bersih

;  berat badan ideal 1 !! ideal(! –4## K 4# B3

 Intervensi :

; )kur masukan 9 haluaran, catat penurunan , pengeluaran, sifat

konsentrasi, hitung keseimbangan cairan

; 5bserasi adanya oedema dependen

; (imbang !! tiap hari

; Pertahankan masukan total caiaran &### ml9&" jam dalam toleransi

kardioaskuler 

; olaborasi + pemberian diet rendah natrium, berikan diuetik.

20

Page 21: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 21/25

5; erusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke

aleoli atau kegagalan utama paru, perubahan membran aleolar kapiler 1

atelektasis , kolaps jalan nafas9 aleolar edema paru9efusi, sekresi

 berlebihan 9 perdarahan aktif 3 ditandai dengan +

; Dispnea berat

; Gelisah

; 0ianosis

;  perubahan GDA

; hipoksemia

Tujuan (

5ksigenasi dengan GDA dalam rentang normal 1pa 5& J ?# mm8g, pa 7o&

": mm8g dan 0aturasi J ?# mm8g 3 setelah dilakukan tindakan

kepera$tan selama di 0.

Kri%eria !asil (

; (idak sesak nafas

; tidak gelisah

; GDA dalam batas Normal 1 pa 5& J ?# mm8g, pa 7o&  ": mm8g

dan 0aturasi J ?# mm8g 3

 Intervensi :

21

Page 22: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 22/25

; 7atat frekuensi H kedalaman pernafasan, penggunaan otot !antu

 pernafasan

; Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan 9 tidak adanya bunyi

nafas dan adanya bunyi tambahan misal krakles, ronki dll.

; 6akukan tindakan untuk memperbaiki 9 mempertahankan jalan nafas

misalnya , batuk, penghisapan lendir dll.

; (inggikan kepala 9 tempat tidur sesuai kebutuhan 9 toleransi pasien

; aji toleransi aktifitas misalnya keluhan kelemahan9 kelelahan selama

kerja atau tanda ital berubah.

6; Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai

oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik9 nekrotik jaringan

miocard ditandai dengan gangguan frekuensi jantung, tekanan darah dalam

aktifitas, terjadinya disritmia, kelemahan umum

Tujuan (

(erjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan

kepera$atan selama di 0

Kri%eria Hasil ( 

; klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai kemampuan klien

; frekuensi jantung >#4## 9 menit

; (D 4&#?# mm8g

 Intervensi :

22

Page 23: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 23/25

; 7atat frekuensi jantung, irama, dan perubahan (D selama dan

sesudah aktifitas

; (ingkatkan istirahat 1 di tempat tidur 3

; !atasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang

tidak berat.

; *elaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas, contoh

 bengun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selam 4

 jam setelah mkan.

; aji ulang tanda gangguan yang menunjukan tidak toleran terhadap

aktifitas atau memerlukan pelaporan pada dokter.

7; 7emas berhubungan dengan ancaman aktual terhadap integritas biologis

Tujuan (

cemas hilang 9 berkurang setelah dilakukan tindakan kepera$atan selama di

0

Kri%eria Hasil (

; lien tampak rileks

; lien dapat beristirahat

; ((@ dalam batas normal

In%er"ensi (

; aji tanda dan respon erbal serta non erbal terhadap ansietas

; 7iptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

23

Page 24: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 24/25

; Ajarkan tehnik relaksasi

; 'inimalkan rangsang yang membuat stress

; Diskusikan dan orientasikan klien dengan lingkungan dan peralatan

; !erikan sentuhan pada klien dan ajak kllien berbincangbincang

dengan suasana tenang

; !erikan support mental

; olaborasi pemberian sedatif sesuai indikasi

8; urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang

fungsi jantung 9 implikasi penyakit jantung dan status kesehatan yang

akan datang , kebutuhan perubahan pola hidup ditandai dengan pernyataan

masalah, kesalahan konsep, pertanyaan, terjadinya kompliksi yang dapat

dicegah

Tujuan (

Pengetahuan klien tentang kondisi penyakitnya menguat setelah diberi

 pendidikan kesehatan selama di 0

Kri%eria Hasil (

;'enyatakan pemahaman tentang penyakit jantung , rencana

 pengobatan, tujuan pengobatan H efek samping 9 reaksi merugikan

; 'enyebutkan gangguan yang memerlukan perhatian cepat.

 Intervensi :

24

Page 25: AMI wawa

7/25/2019 AMI wawa

http://slidepdf.com/reader/full/ami-wawa 25/25

; !erikan informasi dalam bentuk belajar yang berfariasi, contoh buku,

 program audio9 isual, (anya ja$ab dll.

; !eri penjelasan faktor resiko, diet 1 endah lemak dan rendah garam 3

dan aktifitas yang berlebihan,

; Peringatan untuk menghindari paktifitas manuer alsaa

; 6atih pasien sehubungan dengan aktifitas yang bertahap contoh + jalan,

kerja, rekreasi aktifitas seksual.