Upload
cattleya2013
View
30
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penyakit VSD mempengaruhi produksi kakao
Citation preview
5 <<25 | 1 | Februari 2013
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
Alternatif Pengendalian PenyakitVSD (vascular-streak dieback)
Melalui Penggantian Tajuk Tanaman
Teguh Iman Santoso1), Sudarsianto1), dan A. Adi Prawoto1)
1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman 90 Jember 68118.
Pemanfaatan klon tahan terbukti efektif mengendalikan penyakit VSD (vas-cular-streak dieback). Alternatif lain pemanfaatan klon tahan VSD dilakukan melaluipenggantian tajuk tanaman yang rentan. Penggantian tajuk tanaman dilakukan denganmetode sambung pucuk maupun sambung samping yang sudah dikenal oleh petanidi daerah-daerah sentra produksi kakao. Melalui penggantian tajuk tanaman aplikasisambung kanopi ini petani tidak perlu membongkar tanaman yang rentan tetapicukup mengganti sebagian tajuk dengan klon-klon tahan VSD.
VSD tersebut, Sca 6 dan Sulawesi 1 telahdirekomendasikan sebagai klon anjuran untukpengendalian VSD. Pemanfaatan klon tahan dapatdilakukan melalui penggantian tajuk pada tanamanyang rentan. Penggantian tajuk dimaksudkan untukmemperbaiki daun-daun yang rusak akibat infeksiVSD sekaligus untuk meningkatkan produktivitastanaman.
Keberadaan daun-daun klon tahan dapatmemastikan pasokan fotosintat bagi kebutuhantanaman yang rentan sebab daun yang terserangVSD tidak dapat berfungsi optimal sebagai organpenghasil fotosintat. Tanaman kakao produktifmemerlukan indeks luas daun (ILD) pada kisaran3,7 - 5,0. Indeks luas daun merupakan nisbah antaratotal luas daun terhadap luas tanah ternaungi.Dengan asumsi jarak tanaman kakao 3 m x 3 m,radius tajuk 1,5 m, maka untuk mencapai ILD 4,7diperlukan tajuk seluas 3.320,50 dm2 atau sekitar1.258 helai daun sehat per tanaman. Penggantiantajuk dimaksudkan agar ILD tanaman tetap dalamkondisi optimal meskipun terserang VSD.
Cara penggantian tajuk dapat dilakukan dengandua metode yaitu: (1) metode sambung samping(side cleft grafting) adalah metode penyambungandengan menyisipkan entres pada kulit batang
bawah yang berukuran jauh lebih besar; (2) metodesambung pucuk ( top grafting) adalah metodepenyambungan dengan menyisipkan entres padabatang bawah yang berukuran relatif sama(menyerupai sambungan pada bibit kakao namundilakukan di pucuk tajuk tanaman dewasa). Teknikpenyambungan tersebut sudah dikenal oleh sebagianpetani kakao di daerah sentra produksi kakao diSulawesi. Rehabilitasi kakao dengan teknik sambungsamping dan sambung pucuk berhasil diterapkanoleh BAL Estate Sabah Malaysia pada tahun 1991dan 1992 untuk merehabilitasi kebun benih yangproduktivitasnya sudah menurun, kemudian telahdipraktekkan secara luas pada perkebunan kakaodi Sabah, Malaysia. Di Indonesia, optimasi metodesambung samping sudah dilakukan di KP Kaliwiningpada tahun 1994, pada tahun yang sama olehPT. Pagilaran di kebun Segayung Utara, kebunplasma di Gunung Kidul dan PIR lokal kakaoWonogiri I. Tulisan ini menyampaikan informasikeberhasilan pemanfaatan klon-klon kakao tahanVSD dengan cara penggantian tajuk tanaman kakaoyang rentan. Cara ini merupakan salah satu alternatifdalam pemanfaatan klon tahan VSD.
Metode Penggantian TajukPenggantian tajuk tanaman dapat dilakukan
dengan metode sambung samping (side cleft graf-ting) maupun sambung pucuk (top grafting). Metode
K etersediaan klon kakao tahan VSDmemberikan harapan baru dalampengendalian penyakit VSD diIndonesia. Di antara klon tahan
25 | 1 | Februari 2013
>> 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
sambung samping sudah dikenal oleh pekebun kakaountuk merehabilitasi tanaman kakao yang tidakproduktif. Faktor-faktor teknis yang berpengaruhterhadap keberhasilan penyambungan tersebutantara lain umur entres, tingkat kesehatan dankesegaran entres, kondisi kambium dan kesehatanbatang bawah, faktor lingkungan, dan tingkatkeahlian tenaga penyambung.
Perbedaan metode rehabilitasi kakao denganpenggantian tajuk terletak pada ketinggian tempatpenyambungan. Penyambungan untuk penggantiantajuk dilakukan pada ketinggian 1,5 - 2 m di atas
permukaan tanah, sedangkan penyambungan untukrehabilitasi dilakukan pada ketinggian 0,5 m.Perbedaan lainnya, pada penggantian tajuk tanamanbatang bawah dibiarkan tumbuh atau tidak dipotongsedangkan pada metode rehabilitasi tanaman batangbawah dipotong.
Pemeliharaan TajukTerdapat variasi pertumbuhan batang atas
yang tergantung pada keberhasilan pemeliharaanpasca penyambungan dan jenis klon batang atas
KLON TAHAN
KLON RENTAN
Sambung pucuk Sambung samping
Penggantian tajuk dapat dilakukan dengan cara sambung pucuk (kiri)dan sambung samping (kanan)
Entres Klon Tahan VSD
Perbedaan metode rehabilitasi dan penggantian tajukMetode Rehabilitasi Metode Penggantian Tajuk
7 <<25 | 1 | Februari 2013
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Inte
nsita
s VS
D, % y = -0,784X + 69,32
R2 = 0,995
0 10 20 30 40 50 60
Penutupan kanopi, %
Hubungan antara tingkat penutupan tajuk klon tahan dengan intensitas serangan VSDpada klon rentan TSH 858 (Sumber: Santoso et al., 2013)
yang digunakan, terutama tingkat ketahanan klonbatang atas terhadap serangan Helopeltis. Sebelumtajuk klon tahan VSD terbentuk sempurna, seranganHelopeltis pada daun menjadi kendala seriusterhadap keberhasilan penyambungan. SeranganHelopeltis dapat menghambat pertumbuhan tunasdan daun-daun muda (flush) menjadi kering apabilajenis batang atas bersifat rentan. Serangan Helopeltisditandai dengan adanya bercak bulat coklatkehitaman pada ranting tanaman, selanjutnya bercakmemanjang seiring pertumbuhan tunas itu sendiri.Pertumbuhan tunas yang terhambat berdampakpada tertundanya laju pertumbuhan vegetatif tunas.Guna mengantisipasi serangan Helopeltis ini makadilakukan penyemprotan insektisida satu minggusekali sampai umur sambungan mencapai 3 - 4bulan. Di antara klon tahan VSD yang direkomen-dasikan tersebut, klon Sca 6 juga bersifat tahanterhadap serangan hama Helopeltis dan penyakitPhytophthora.
Tunas-tunas batang atas yang tumbuh selanjut-nya akan berkembang menjadi daun-daun dewasapenghasil fotosintat yang akan memasok nutrisi bagikebutuhan tanaman secara keseluruhan.
Penutupan TajukSemakin banyak jumlah entres yang disambung-
kan, tentunya kecepatan penutupan tajuk akansemakin cepat. Untuk mendapatkan tingkatpenutupan tajuk yang sempurna diperlukan minimalwaktu satu tahun. Potensi satu sambungan akanmenghasilkan luas penutupan tajuk sekitar 31,67%
Tingkat Ketahanan VSDBerdasarkan hasil penelitian dapat dibuktikan
bahwa semakin banyak jumlah sambungan klon tahanmaka akan semakin cepat penutupan tajuk tanamansehingga tingkat ketahanan tanaman terhadap VSDjuga akan meningkat. Hal ini membuktikan bahwasemakin luas penutupan tajuk tanaman oleh klontahan akan semakin mengurangi laju infeksi VSD.Di samping itu kondisi tanaman juga akan semakinsehat yang diakibatkan kebutuhan nutrisi tanamanterpenuhi dengan optimal.
saat tahun pertama setelah penyambungan. Gunamendapatkan luas penutupan tajuk hinggamendekati 100% diperlukan 5 - 6 sambungan pertanaman. Potensi ini bisa tidak maksimal apabilapemeliharaan tanaman pasca penyambungantidak optimal. Oleh karena itu, faktor pemeliharaantanaman menjadi faktor penting terhadapkeberhasilan sambungan.
123456
31,67a61,67b68,33b83,33c83,33c93,33c
Penutupan tajuk saat sambungan umur satu tahunberdasarkan jumlah sambunganJumlah Sambungan Luas penutupan tajuk, %
25 | 1 | Februari 2013
>> 8PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
Produktivitas TanamanPenggunaan klon-klon tahan VSD yang memiliki
potensi produksi tinggi untuk penggantian tajuktanaman sekaligus akan memaksimalkan produksibatang bawah. Produksi buah tanaman bawahmenjadi tolok ukur utama untuk menilai tingkatpemulihan tanaman bawah akibat serangan VSDsetelah proses penggantian tajuk dengan klon-klontahan VSD. Telah dilaporkan terjadi peningkatan
produksi klon rentan yang disambung tajuk denganklon-klon tahan dibandingkan dengan kontrol (tidakdisambung). Pada tahun keempat, terjadi tingkatproduksi tanaman yang telah disambung 250 - 560%lebih besar dibandingkan kontrol. Berdasarkan hasilpenelitian tersebut maka disimpulkan bahwapenggantian tajuk tanaman kakao yang rentandengan klon-klon tahan VSD efektif mengendalikanVSD dan mempetahankan tingkat produktivitastanaman.
Keragaan klon rentan VSD (TSH 858) yang telah diganti tajuknyadengan klon tahan VSD (Sca 6)
Klon Sca 6(tahan)
Klon TSH 858(rentan)
Rerata produksi (g/phn) batang bawah dan tajuk tanaman hasil sambungan umur empat tahun
Batang bawah-batang atas
Produksi, g/pohon/thn
ICS 60 – Sca 6 344,52 398,49 743 254,46ICS 60 – Sulawesi 1 335,55 563,52 899 307,90TSH 858 – Sca 6 411,39 381,17 793 466,21TSH 858 – Sulawesi 1 392,33 558,09 950 559,07ICS 60 (Kontrol) 292 - 292TSH 858 (Kontrol) 170 - 170
Batang bawah Tajuk TotalPerbandingan
terhadap kontrol%
9 <<25 | 1 | Februari 2013
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
PenutupSerangan penyakit VSD menjadi tantangan bagi keberlanjutan produksi kakao di Indonesia. Pendekatan
pengendalian VSD dengan penggantian tajuk tanaman rentan dengan klon-klon tahan merupakan alternatifpilihan yang dapat diterapkan apabila kondisi produktivitas tanaman batang bawah masih cukup baik. Teknikini terbukti efektif digunakan untuk mengendalikan serangan VSD di beberapa perkebunan kakao di JawaTimur, seperti Kebun Percobaan Kaliwining, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan PT. PerkebunanNusantara XII. Keberhasilan penggantian tajuk ini tergantung kecermatan pekebun dalam perawatan tanamanpasca penyambungan yang rentan terhadap perubahan lingkungan, seperti hujan dan serangan Helopeltis.Minimal diperlukan waktu satu tahun untuk mendapatkan hasil yang optimal. Selanjutnya petani/pekebunyang dapat menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan untung/rugi untuk memilih metode penggantiantajuk atau rehabilitasi tanaman dalam pengendalian VSD.
Kebutuhan BiayaKebutuhan biaya berikut berdasarkan
kebutuhan pekerjaan sampai dengan satu tahunsetelah penyambungan, saat penggantian tajuk
Kebutuan alat dan bahan per hektar:
No. Jenis Pengeluaran Satuan Volume Biaya (Rp) Jumlah (Rp)
A. Alat1 Pisau okulasi Buah 7 150.000 1.050.0002 Gunting pangkas Buah 7 75.000 525.0003 Gergaji pangkas Buah 7 50.000 350.0004 Sprayer Unit 1 450.000 450.000
Sub total alat 2.375.000
B. Bahan habis pakai1 Tali rafia kg 5 45.000 225.0002 Plastik sungkup kg 3 7.000 21.0003 Fungisida Liter 1,6 750.000 1.200.0004 Insektisida Liter 1,6 750.000 1.200.000
Sub total bahan 2.646.000Total biaya alat dan bahan 5.021.000
Kebutuhan tenaga kerja (Hari Orang Kerja, HOK) per hektar (Rp 17.500,-/HOK):
No. Jenis Pekerjaan Satuan Volume Rotasi Prestasi HOK Jumlah (Rp)
1 Ambil entres Lonjor 3.750 1 750 5 87.5002 Sambung pucuk - sambung samping Sambungan 3.750 1 100 37,5 656.2503 Buka sungkup Buah 3.000 1 600 5 87.5004 Siwingan Sambungan 3.000 1 150 20 350.0005 Pengendalian kimiawi hama penyakit Sambungan 3.000 48 3.000 48 840.000
Total biaya HOK 115,5 2.021.250
Total kebutuhan biaya:
No Jenis kebutuhan Per Hektar (Rp.) Per Tanaman (Rp.) Per sambungan (Rp)
1 Alat + bahan habis pakai + HOK 7.042.250 7.100 2.4002 Bahan habis pakai + HOK 4.667.250 4.700 1.600
telah berfungsi sempurna dengan asumsi:- Populasi tanaman kakao per hektar: 1.000 tanaman.- Jumlah sambungan per tanaman: 3 (tiga) buah.- Persentase hidup: 75%.- Jumlah sambungan per hektar: 3.750 sambungan.