22
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat dibagi dua yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat,  protein, lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil metabolisme sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid. Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf. Selain itu ada  beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen) nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan senyawa alkaloid? 2. Apa sifat fisikokimia dari senyawa alkaloid?

Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

  • Upload
    yafyet

  • View
    1.006

  • Download
    70

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia

Citation preview

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat dibagi dua

    yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat,

    protein, lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil

    metabolisme sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid.

    Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan

    di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas

    dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada

    tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung

    alkaloid dengan kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik

    yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena

    adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar

    heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek

    farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa

    sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia,

    kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf. Selain itu ada

    beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen)

    nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan senyawa alkaloid?

    2. Apa sifat fisikokimia dari senyawa alkaloid?

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    2/22

    3. (sub bab lain)

    4. dst

    1.3 Tujuan

    1. Untuk memahami pengertian senyawa alkaloid.

    2. Untuk memahami sifat fisikokimia (sifat fisika dan kimia) dari senyawa

    alkaloid.

    3. Untuk mengetahui klasifikasi dan biosintesis alkaloid

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    3/22

    BAB II

    ISI

    2.1 Pengertian Alkaloid

    Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau

    alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul

    senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis. Alkaloid juga

    ditemukan pada berbagai sumber seperti serangga, organisme laut, mikroorganisme,

    dan berbgai jenis hewan lainnya. Alkaloid termasuk metabolit sekunder dengan

    populasi yang cukup besar. Sejak dahuku kala kelompok senyawa alkaloid sudah

    dimanfaatkan sebagai bahan obat, seperti opium yang diperoleh dari getah Apium

    Papaver somniferum telah digunakan sebagai analgenetik dan narkotik morfin,

    nikotin, kafein, taksol, dan lain-lain.

    Penelitian yang lebih mendalam tentang alkaloid mulai dilakukan oleh

    Pelletier dan Caventon 1817, memperkenalkan stiknin, emitin, bruin, piperin,

    kaffein, kuinin, sinkhonin, dan kolkhisin. Koniin merupakan jenis alkaloid yang

    pertama disintesis, dilakukan pada tahun 1886. Saat ini sangat sedikit baru sekitar

    5 % dari spesies tanaman di dunia telah diteliti kandungan alkaloidnya, hal ini

    menjadi tantangan dan peluang yang sangat luas terhadap penelitian alkaloid.

    Di samping itu, struktur molekul alkaloid sangat variatif, stereokimianya kadang

    sangat rumit dan mudah mengalami penataan ulang, menjadi tantangan tersendiri

    bagi penelitian di bidang kimia alkaloid. Alkaloid tersebar merata dalam beberapa

    jaringan tumbuhan terutama bagian jaringan tumbuhan yang sedang tumbuh, pada

    daun, biji, lateks, dan pada kulit kayu. Seringkali, jaringan tempat menyimpan

    alkaloid berbeda dengan tempat alkaloid tersebut disintesis. Telah diketahui beberapa

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    4/22

    senyawa alkaloid yang telah disintesis dalam suatu jaringan dipindahkan ke jaringan

    lain sebagai tempat penyimpanannya.

    2.2 Sifat Fisikokimia Alkaloid

    Molekul alkaloid mengandung sedikitnya satu unsur nitrogen dan umunya

    terdapat sebagai heterosiklik. Karena memiliki unsur nitrogen sehingga kelompok

    senyawa ini diberi nama alkaloid, berasal dari alkalis yang berarti bersifat basa.

    Nitrogennya bisa berada dalam kedudukan primer, sekunder, tertier, dan kuartener.

    Kedudukan unsur nitrogen tersebut berpengaruh pada tingkat kebasaannya. Namun

    demikian, tidaklah berarti bahwa semua senyawa yang mengandung nitrogen

    digolongkan sebagai alkaloid. Beberapa kelompok senyawa yang mengandung

    nitrogen namun tidak digolongakan sebagai alkaloid, antara lain asam amino,

    protein, dan asam nukleat.

    Sehubungan dengan sifat kebasaannya mengakibatkan alkaloid dapat dengan

    mudah bereaksi dengan asam dan membentuk garam. Karenanya alkaloid alam

    banyak ditemukan sebagai garam dari asam organik. Pada umunya alkaloid murni

    berbentuk padatan atau berupa kristal tidak berwarna, kecuali berberina dan

    serpentina berwarna kuning, betadin berwarna merah. Beberapa di antaranya berupa

    cairan seperti nikotin dan koniin, juga ada yang terbentuk amorf. Alkaloid bebas

    pada umumnya larut dalam pelarut organik, tetapi garam alkaloid dan alkaloid

    kuartener larut dalam air. Alakaloid bebas sangat muda mengalami dekomposisi,

    terutama jika terpapar sinar dan dengan adanya oksigen membentuk senyawa

    N-oksida. Menghindari dari hal tersebut maka penanganannya dilakukan dalam

    bentuk garam, terutama jika akan disimpan lama.

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    5/22

    2.3 Klasifikasi Alkaloid

    Alkaloid memiliki kerangka yang beragam dan sangat luas sehingga sulit

    untuk mengkalisifikasikannya, karena itu digunakan beberapa cara untuk

    mengklasifikasi alkaloid. Jika didasarkan pada keberadaan cincin heterosikliknya dan

    prekursor biosintesisnya maka alkaloid dapat dibedakan atas tiga macam yaitu; (1).

    Alkaloid sejati yaitu alkaloid yang memiliki cincin heterosiklik, (2). Protoalkaloid

    jika tidak memiliki cincin heterosiklik, gugus aminanya di luar cincin. Kedua

    kelompok alkaloid di ata biosintesisnya menggunakan asam amino sebagai

    perkursor, (3). Pseudoalkaloid, adalah alkaloid yang biosintesisnya tidak

    menggunakan asam amino sebagai prekursor, dapat memiliki cincin heterosiklik

    dapat pula tidak memiliki cincin heterosiklik. Jenis alkaloid yang terakhir ini

    terbentuk dari isopren sehingga disebut juga isoprenoid, kerangka utamanya dapat

    berupa terpenoid ataupun steroid. Mekanisme biosintesis jenin alkaloid ini melalui

    asam mevalonat, dan nitrogennya bersumber dari L-arginin. Selain itu dikenal pula

    alkaloid purin seperti teofilin yang diturunkan dari adeni dan guanine. Sebagai

    contoh dari masing-masing kelompok alkaloid yang dimaksudkan di atas ditunjukkan

    pada senyawa berikut ini.

    Gambar 2.1. karakteristik dan contoh tiga jenis alkaloid; alkaloid sejati (morfin),

    protoalkaloid (meskalin) dan pseudoalkaloid (solasodin).

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    6/22

    Alkaloid tidak memiliki nama sistematika yang lengkap, oleh karenanya

    banyak mennggunakan nama trivial (non sistematik) dengan ciri berakhiran in, dan

    biasanya diturunkan dari nama tumbuhan asalnya sebagai contoh Atropin dari genus

    Atropa belladonna, Kokain dari spesiesErythroxyloncoca, juga ada yang didasarkan

    pada nama pakar alkaloid seperti Pelletierin berasal dari nama Polletier adalah

    ilmuan yang berjasa dalam pengembangan penelitian alkaloid.

    Jika dilihat dari jenis cincin heterosiklik nitrogennya maka alkaloid dapat

    dikelompokkan sebagai, alkaloid pirolidin, piperidin, piridin, kuinolin, isokuinolin

    dan alkaloid indol, sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.

    Gambar 2.2. Jenis cincin heterosiklik yang membedakan kerangka dasar alkaloid.

    Cara lain pengelompokan alkaloid adalah didasarkan pada asal-usul

    biogenetiknya, sesuai asam amino yang berperan sebagai prekursor dalam biosintesis

    tiap-tiap alkaloid yang bertalian. Cara ini lebih relevan dan sangat berguna untuk

    menjelaskan hubungan antara berbagai molekul alkaloid. Meskipun cara ini terbatas

    pada kelompok alkaloid sejati dan protoalkaloid yang biosintesisnya berasal dari

    asam amino.

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    7/22

    Tabel dibawah ini menunjukkan hubungan biogenetik antara asam amino

    sebagai prekursor biosintesis terhadap jenis kerangka utama alkaloid yang bertalian.

    Tabel 2.1. Hubungan antara asam-asam amino dengan jenis alkaloid

    Asam amino/Prekursor Jenis Alkaloid (kerangka utama)

    Ornitin Pirolidin, Tropan

    Lisin Piperidin, Quinolisidin, Indolisidin

    Tirosin Fenitiilamin, Tetrahidroisokuinoli

    Triptofan Indol, Kuinolin, Pirolodindol, Ergot

    Histidin Imidasol

    Asam antranilat Akridin, Kuinolin, Kuinolisidin

    Asam nikotinat Piridin

    2.3.1 Alkaloid Pirolidin

    Alkaloid golongan pirol dan pirolidin, yaitu alkaloid yang mengandung inti

    pirol dan pirolidin dalam struktur kimianya. Cincin pirol merupakan ciri dari alkaloid

    pirolidin menyerupai cincin asam amino prolin. Contohnya higrin pada tumbuhan

    Erythtroxylon coca.

    Gambar 1. Struktur Pirol dan Pirolidin

    Gambar 2.3. Ornitin Alkaloid pirolidin

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    8/22

    Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2 merupakan komponen aktif

    farmokologis yang utama dari tembakau (Nikotina tabacum). Nikotin adalah suatu

    alkaloid dengan nama kimia 3-(1-metil-2-pirolidil)piridin. Saat diekstraksi dari daun

    tembakau, nikotin tidak berwarna, tatapi segera menjadi coklat ketika bersentuhan

    dengan udara. Sifat fisik dari nikotin adalah cairan berminyak yang higroskopik,

    bercampur dengan air baik dalam bentuk basa bebas atau dalam bentuk garamnya.

    Mempunyai dua sistem cincin nitrogen yaitu satu adalah piridin dan yang lain adalah

    pirolidin sehingga dapat dikelompokkan dalam alkaloid piridin maupun pirolidin.

    Pada biosintesis nikotin, cincin pirolidin berasal dari asam amino ornitin dan

    cincin piridin berasal dari asam nikotinat yang ditemukan dalam tumbuhan

    tembakau. Gugus amina yang terikat pada ornitin digunakan untuk membentuk

    cincin priolidin dari nikotin.

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    9/22

    Alkaloid pirolidin pada dasarnya berasal dari asam amino yang disebut

    ornithine. Gugus asam amino ini terdiri dari alkaloid tropane, atropin, hyoscine dan

    hyoscyamine dari keluarga nightshade. Misalnya, keluarga nightshade termasuk

    semacam tumbuhan, belladonna, datura (Thornapple), dan pahit. Bertindak sebagai

    gugus alkaloid ini menghambat aktivitas saraf parasimpatis (Berasal dari bagian

    bawah tulang belakang dan batang otak, merangsang sekresi pencernaan, menentang

    fisiologis efek dari sistem saraf simpatik, mengkonstriksi biji mata, memperlambat

    jantung, melebarkan pembuluh darah). Kebetulan, alkaloid pirolidin juga terdiri 'obat

    kebenaran' skopolamin (juga dikenal sebagai hyoscine) dan kokain.

    2.3.2 Alkaloid Tropan

    Alkaloid tropan mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya

    (N-CH3). Alkaloid ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada

    pada otak maupun sun-sum tulang belakang. Yang termasuk dalam kelas ini adalah

    Atropa belladona yang digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil mata,

    berasal dari famili Solanaceae, Hyoscyamus niger,Dubuisia hopwoodii,Datura dan

    Brugmansia sp, Mandragora officinarum, Alkaloid Kokain dari Erythroxylum coca

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    10/22

    (Famili Erythroxylaceae). Adapun struktur dari alkaloid tropan dapat dilihat pada

    gambar 2.4 di bawah ini.

    Gambar.2.4. Tropan

    struktur inti dari alkaloid tropan teridiri atas:

    1. Hiosiamin dan Skopolamin

    Berasal dari tumbuhan Datura stramonium, D. Metel (fam Solanaceae),

    tumbuh pada daerah yang memiliki suhu yang panas daun dan bijinya mengandung

    alkaloid Skopolamin; berfungsi sebagai antispasmodik dan sedative. Pada tumbuhan

    Hyoscyamus muticus dan H. Niger (fam Solanaceae), tumbuh didaerah Amerika

    Selatan dan Kanada dikenal dengan nama Henbane daun dan bijinya digunakan

    sebagai relaksan pada otot.

    2. Kokain

    Senyawa ini berfungi sebagai analgetik narkotik yang menstimulasi pusat

    syaraf, selain itu juga berfungsi sebagai antiemetik dan midriatik. Zat ini bersal dari

    daun tumbuhan Erythroxylum coca, E. Rusby dan E. Novogranatense (fam

    Erythroxylaceae). Kokain lebih banyak disalahgunakan (drug abuse) oleh sebagian

    orang dengan nama-nama yang lazim dikalangan mereka seperti snow, shabu-shabu,

    crak dan sebagainya. Adapun struktur dari kokain:

    http://3.bp.blogspot.com/_HhjwDxdhOnM/S7Q1jXJr6RI/AAAAAAAAAAc/BFsprjlwlio/s1600/250px-Tropane.png
  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    11/22

    3. Atropin, Apotropin dan Belladonina Atropa dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari

    kata Atropos yang berarti tidak dapat dibengkokkan atau disalahgunakan, ini

    disebabkan karena belladona merupakan obat yang sangat beracun dan dapat

    menyebabkan kematian. Belladonna barasal dari bahasa Italia Bella artinya cantik

    dan Donna artinya wanita. Bila cairan buah diteteskan pada mata akan

    menyebabkan dilatasi dari pupil mata sehingga menjadi sangat menarik Akar dan

    daun tumbuhan Atropa belladonna (fam Solanaceae) merupakan sumber dari

    senyawa ini, digunakan sebagai antispamolitik, antikolinergik, anti asma dan

    midriatik. Zat ini merupakan hasil dari hiosiamin selama ekstraksi sehingga tak dapat

    ditemukan dalam tanaman. Atropin yang dihasilkan secara sintetik lebih mahal

    daripada yang berasal dari ekstraksi dari tanaman dan tidak dapat disaingi harganya.

    2.3.3 Alkaloid Piridin dan Piperidin

    Mempunyai satu cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Yang termasuk

    dalam golongan Piridina - piperidin : piperine, coniine, trigonelline, arecoline,

    arecaidine, guvacine, cystisine, Lobeline, nikotina, anabasine, spartein. Dua alkaloid

    yang memiliki kerangka molekul piridin yang cukup terkenal adalah nikotin dan

    anabasin. Keduanya disintesis dari lisin sebagai prekusor dan ditemukan pada

    Nicotina tobaccum.

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    12/22

    Nikotin Anabasin

    Golongan ini dibagi dalam 4 sub golongan:

    1. Turunan Piperidin, meliputi piperini yang diperoleh dari Piperis nigri Fructus;

    yang berasal dari tumbuhanPiperis nigri(fam:Piperaceae).

    2. Turunan Propil-Piperidin, meliputi koniin yang diperoleh dari Conii Fructus; yang

    berasal dari tumbuhan Conium maculatum(Fam: Umbelliferae).

    3. Turunan Asam Nikotinan, meliputi arekolin yang diperoleh dari Areca Semen;

    yang berasal dari tumbuhanAreca catechu(fam:Palmae).

    4. Turunan Pirinin & Pirolidin, meliputi nikotin yang diperoleh dari Nicoteana

    Folium; yang berasal dari tumbuhanNicotiana tobaccum(fam: Solanaceae).

    Beberapa alkaloid yang memiliki kerangka dasar seperti piperadin seperti

    konini, N-metilpelietierin dan sedamin. Konin disintesis dari suatu asam lemak

    sedangkan N-metilpelietierin dan sedamin disintesis dari asam amino sebagai

    prekursor. Nikotin merupakan molekul aktif utama dari tembakau, juga ditemukan

    pada berbagai spesies Solanaceae seperti tomat, kentang dan lada hijau. Nikotin

    mempunyai dua cincin yang berbeda yaitu piridin dan cincin pirolidin sehingga dapat

    dikelompokkan ke dalam alkaloid piridin atau pirolidin. Berbentuk cairan minyak

    yang higroskopis dan dapat larut dalam air. Nikotin bersifat stimulant memori yang

    dapat meningkatkan aktivitas dan kewaspadaan, meningkatkan denyut jantung dan

    tekanan darah. Dosis yang berlebihan dapat mengakibatkan muntah dan mual, sakit

    kepala, gangguan kognitif dan gangguan tidur. Bersifat racun yang kuat terhadap

    syaraf dan banyak digunkan sebagai bahan sediaan pestisida. Koniin merupakan

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    13/22

    alkaloid racun yang ditemukan pada racun cemara dan tanaman kantong semar

    Sarracenia flava, bersifat neurotoksin terhadap hewan dan manusia. Kematian

    Socrates disebabkan oleh racun koniin.

    Koniin

    2.3.4 Alkaloid Kuinolin

    Dicirikan oleh cincin heteronaftalen yang mengandung satu atom nitrogen,

    kerangka dasarnya dikenal sebagai 1-azanaftalen atau benzo(b)piridin, umumnya

    bersifat racun. Kuinin yang terdapat pada tumbuhan Cinchona succirubra adalah

    salah satu contoh alkaloid kuinolin yang telah lama dimanfaatkan sebagai anti

    malaria. Kuinin bersifat sangat basa rasanya sangat pahit dan mempunyai efek

    antipiretik, analgesik serta antiinflamasi. Namun dapat mengakibatkan rasa mual dan

    muntah serta kematian pada dosis yang berlebihan. Kinidin adalah stereoisomer

    kuinin yang ditemukan dalam kulit batang kina juga digunakan sebagai obat malaria

    dan antiaritmea yang kuat. Disamping itu juga telah ditemukan dua ketoalkaloid,

    yaitu graveolin, dan edulinin yang telah diisiolasi dari tumbuhanRuta graveolens.

    Gambar 3.6 Beberapa turunan alkaloid kuinolin

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    14/22

    Biosintesis Kuinin dan Kuinidin (Alkaloid Kuinolin)

    Kuinin, kuinidin, sinkonidin dan sinkonin adalah kelompok alkaloid kuinolin

    yang ditemukan dalam tumbuhan spesies kina Rubiaceae, saat ini digunakan sebagai

    obat malaria. Biosintesis molekul tersebut menggunakan triptofan dan sekologanin

    sebagai prekursor, selanjutnya mengalami penataan ulang molekul, termodifikasi

    melalui kerangka indol akhirnya membentuk kerangka kuinolin, terjadi transformasi

    indol ke kuinolin.

    2.5. Biosintesis kuinin dan kuinidin dari triptofan dan sekologanin

    2.3.5 Alkaloid Isokuinolin

    Isokuinolin dikenal pula sebagai benzo(c) piridin atau 2-benzanin merupakan

    isomer dari kuinolin. Asam amino tirosin merupakan prekursor biosintesis

    isokuinolin, berupa cairan higroskopis, sedikit larut dalam air dan larut sempurna

    dalam pelarut organik, bersifat basa lemah dan memiliki bau yang tidak enak.

    Banyak molekul dari kelompok ini telah digunakan sebagai obat antaralain

    papaverin, morfin. Selain dimanfaatkan dalam pengobatan, isokuinolin juga telah

    dimanfaatkan sebagai bahan insektisida dan pembuatan zat warna dan cat. Alkaloid

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    15/22

    yang memiliki kerangka inti molekul isokuinolin sangat beragam, mulai dari molekul

    yang paling sederhana seperti salsolin, anhalonidin, laposein sampai kepada sturktur

    kepada stuktur molekul yang lebih kompleks seperti morfin, berberin, vinkristi. Jika

    dilihat dari konstruksi molekulnya, maka alkaloid isokuinolin dapat dibedakan atas

    beberpa kelompok, yaitu Salsolin, Benzoisokuinolin, Bisbenzoisokuinolin, Aporfin,

    Morpinan, Eritrin dan Protoberberin.

    Morfin merupakan obat analgesik kelas A, bereaksi langsung pada sistem

    saraf pusat dan menghilangkan rasa nyeri. Digunakan untuk pengobatan rasa nyeri

    setelah operasi, juga digunakan sebagai antitusiv pada penyakit batuk yang parah.

    Efek samping yang bisa ditimbulkan adalah pelemahan kinerja mental, hilangnya

    nafsu makan, euforia, konstipasi, lesu dan tergantunggnya pandangan. Pepaverin

    digunakan dalam pengobatan spasme difungsi ereksi, digunakan juga untuk

    vasodilatator otak dan jantung. Efek samping terjadinya konstipasi, polimorfi dan

    vertigo Morfin dan papaverin diisolasi dari biji PoppyPapaver somniverum.

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    16/22

    gambar 2.6 Pengelompokan beberapa jenis alkaloid isokuinolin

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    17/22

    Biosintesis Alkaloid Isokuinolin

    Alkaloid isokuinolin termasuk alkaloid aromatik yang disintesis dari

    prekursor tirosin, beberapa contoh yaitu biosintesis boldin (suatu alkaloid aporfin)

    melalui retikulin, biosintesis berberin, eritralin dan morfin, sebagai berikut.

    Gambar 2.7 Biosintesis retikulin dan boldin dari tirosin

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    18/22

    gambar 2.8 Biosintesis berberin dari tirosin

    gambar 2.9 Biosintesis eritralin

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    19/22

    Gambar 2.10 Biosintesis morfin dari tirosin melalui retikulin

    2.3.6 Alkaloid Indol

    Alkaloid indol memiliki cincin benzopirol yaitu suatu jenis alkaloid yang

    disintesis dari asam amino triptofan sebagai prekursornya. Kelompok alkaloid ini

    populasinya sangat luas dan beragam, mulai dari yang paling sederhana seperti

    serotonin sehingga yang sangat kompleks seperti vinkristin dan indol terpenoid

    seperti reserfin. Dilihat dari kerangka dasar alkaloid indol dapat dibedakan atas tiga

    kelompok, yaitu (a). Triptamin dan turunanya (b). Ergolin dan turunanya (c). -

    karbolin dan turunanya (d). Bisindol.

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    20/22

    gambar 2.11. pengelompokkan beberapa jenis alkaloid indol

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    21/22

    triptamin atau 3-(2-aminoetil)indol tersebar luas dalam berbagai tumbuhan,

    fungi dan hewan, berfungsi sebagai senyawa antara atau perkursor dalam

    pembentukan turunan alkaloid indol yang lain. Serotonin adalah salah satu turunan

    triptamin yang berfungsi sebagai neurotransmitter, melatonin (5-metoksi-N-

    asetiltriptamin) adalah hormon yang ditemukan pada mahluk hidup. Psilosibin (4-

    fosforiloksi-N,N-dimetiltriptamin) yang ditemukan pada jamurPsilocybe cubinis dan

    P.semilanceta, N,N-dimetiltriptamin (DMT) dan N,N-dietiltriptamin (DET)

    merupakan obat halusinogen psekedelik untuk ketenangan jiwa. Ergolin dan

    beberapa turunannya telah ditemukan pada beberapa tumbuhan dan fungi. Asam

    lisergat ditemukan pada fungi ergot, LSD adalah turunan asam lisergat digunakan

    sebagai obat penenang jiwa. Ergin adalah amida asam lisergat yang ditemukan pada

    spesies Convalvulaceae dan spesies fungi. -karbolin turunan dari triptamin yang

    membentuk cicin 3, biosintesisnya berawal dari triptofan sebagai prazat. Kelompok

    senyawa ini telah ditemukan pada biji harmal Peganum harmala dan Banisteriopsis

    caapi, banyak digunakan sebagai bahan obat penenang. Bisindol adalah kelompok

    alkaloid indol dalam bentuk molekul dimerik. Vinkristin dan vimblastin yan

    ditemukan pada Vinca rosea adalah dua contoh molekul bisindol yang saat ini sangat

    populer sebagai obat antikanker.

    2.3.7 Alkaloid Kuinolisidin

    Kelompok senyawa ini dikenal pula sebagai alkaloid lupinan. Lupinin

    merupakan molekul yang paling dikenal dalam kelompok ini diketahui bersifat

    sangat beracun oksitoksit, ditemukan pada tumbuhan Lunpinus luteus, memiliki

    kerangka dasar bisiklik, berupa heterosiklodekalin dengan atom nitrogen yang

    memadukan dua cincin heksagonal membentuk kerangka kadaverin yang dikenal

  • 5/19/2018 Alkaloid (Pengertian Dan Sifat Fisikokimia Alkaloid)

    22/22

    sebagai kuinolisidin. Spartein yang merupakan alkaloid utama pada Cytisus

    scorparius merupakan kelompok alkaloid kuinolisidin yang memiliki cincin yang

    lebih kompleks berupa tetrasiklik, sebagai hasil penggabungan lisin yang ketiga

    membentuk bis-kuinolisidin. Contoh lain adalah matrin yang ditemukan pada

    Goebelia Pachycarpadan apillin dalamAnabasis aphylla.

    Gambar 2.12. alkaloid kuinosilidin lupinin dan bis-kuinosilidin spartein, aprilin,

    martin.