98
i KAJIAN FORMULASI SARI KUNYIT (Curcuma domestica VAL.) DAN SARI BUAH LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK PERMEN JELLY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Sarjana S-1 Program Studi S-1 Teknologi Hasil Pertanian Disusun Oleh : Arsita Dewi Saputri D.111.14.0067 PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2019

Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

i

KAJIAN FORMULASI SARI KUNYIT (Curcuma domestica VAL.) DAN

SARI BUAH LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT

FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK PERMEN JELLY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Sarjana S-1 Program Studi S-1 Teknologi Hasil Pertanian

Disusun Oleh :

Arsita Dewi Saputri

D.111.14.0067

PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

SEMARANG

2019

Page 2: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN I

Judul Skripsi :Kajian Formulasi Sari Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Dan Sari Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.)

Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Permen

Jelly

Nama : Arsita Dewi Saputri

Nim : D.111.14.0067

Program Studi : S-1 Teknologi Hasil Pertanian

Lulus : 22 Febuari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. Ery Pratiwi, M.P. Ika Fitriana, S.TP., M.Sc.

NIS 06557002101015 NIS 06557002101011

Page 3: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

iii

HALAMAN PENGESAHAN II

Judul Skripsi :Kajian Formulasi Sari Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Dan Sari Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.)

Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Permen

Jelly

Nama : Arsita Dewi Saputri

Nim : D.111.14.0067

Program Studi : S-1 Teknologi Hasil Pertanian

Lulus : 22 Febuari 2019

Mengetahui,

Penguji I Penguji II

(Ir. Ery Pratiwi, M.P.) (Ika Fitriana, S.TP., M.Sc.)

NIS 06557002101015 NIS 06557002101011

Penguji III

(Ir. Bambang Kunarto, M.P.)

NIS 06557002101029

Page 4: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Arsita Dewi Saputri

NIM : D.111.14.0067

Program Studi : S-1 Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas/Universitas : Teknologi Pertanian/Universitas Semarang

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

“Kajian Formulasi Sari Kunyit(Curcuma domestica Val.) Dan Sari Buah

Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.) Terhadap Sifat Fisikokimia Dan

Organoleptik Permen Jelly”

Adalah hasil penelitian saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi. Dalam skripsi ini juga tidak

terdapat karya atau pendapat orang lain pernah ditulis atau diterbitkan, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidak benaraan dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Page 5: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Kajian Formulasi Sari Kunyit (Curcuma domestica

Val.) Dan Sari Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.) Terhadap Sifat

Fisikokimia Dan Organoleptik Permen Jelly” dengan baik sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi

Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk

itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Haslina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Semarang.

2. Ir. Sri Haryati, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Semarang.

3. Ir. Ery Pratiwi, M.P. selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan

banyak dorongan pada penulis untuk melaksanakan penelitian serta

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan skripsi ini.

4. Ika Fitriana, S.TP., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan skripsi

ini.

5. Ir. Bambang Kunarto, M.P. selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran pada laporan penelitian ini.

Page 6: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

vi

6. Semua dosen dan pengelola Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Semarang atas segala bantuan, saran dan kritik yang telah diberikan dalam

penyusunan laporan ini.

7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral, material serta

semangat selama pelaksanaan penelitian hingga penulisan laporan penelitian

selesai.

8. Teman-teman seperjuangan selama perkuliahaan dari semester awal hingga

akhir yang senantiasa menemani dan ikut membantu dalam penyelesaian

skripsi ini. Semangat dan dukungan yang luar biasa dalam berjuang bersama

mencapai gelar sarjana.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan

penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan penelitian ini masih

terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat mendukung,

membangun dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, sangat penulis harapkan.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi sumber

pengetahuan untuk memperluas wawasan baik bagi penulis sendiri maupun bagi

para pembaca.

Semarang, 22 Febuari 2019

Arsita Dewi Saputri

Page 7: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

vii

ABSTRAK

ARSITA DEWI SAPUTRI, NIM : D.111.14.0067, Kajian Formulasi

Sari Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dan Sari Buah Lemon (Citrus limon

(L.) Burm.f.) Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Permen Jelly

(Pembimbing : Ery Pratiwi dan Ika Fitriana).

Kunyit merupakan salah satu komoditi melimpah dengan harga jual

murah, kandungan rimpang kunyit yang memberikan warna dan sifat fungsional

adalah kurkuminoid. Senyawa ini merupakan salah satu jenis antioksidan dan

berkhasiat antara lain sebagai hipokolesteromik, kolagogum, koleretik,

bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik dan antiinflamasi. Oleh karena itu,

perlu di berikan sedikit modifikasi dengan penambahan sari lemon sebagai perasa

asam alami pada permen jelly yang dihasilkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi sari kunyit

dan sari lemon terhadap sifat fisik, sifat kimia serta organoleptik (kesukaan,

warna, tekstur) permen jelly. Rancangan percobaan yang digunakan adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan 4 kali ulangan.

Perlakuan P1 (80 g sari kunyit+0 g sari lemon), P2 (70 g sari kunyit+10 g sari

lemon), P3 (60 g sari kunyit+20 g sari lemon), P4 (50 g sari kunyit+30 g sari

lemon), P5 (40 g sari kunyit+40 g sari lemon). Sedangkan variabel yang diamati

meliputi kadar air, gula reduksi, aktivitas antioksidan, tekstur analyzer dan uji

organoleptik (Kesukaan, warna, tekstur).

Berdasarkan hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan

terbaik formulasi pada setiap perlakuan permen jelly sari kunyit dan sari lemon

yaitu pada perlakuan P4 (50 g sari kunyit+30 g sari lemon), yang menghasilkan

permen jelly dengan kadar air 21,25 %, gula reduksi 20,40 %, aktivitas

antioksidan 27,42 %. Sedangkan skor kesukaan 4,10 %, skor warna 4,15 % dan

skor tekstur 3,95 %.

Kata kunci : Sari kunyit, sari lemon, permen jelly

Page 8: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

viii

ABSTRACT

Arsita Dewi Saputri, NIM D.111.14.0067, Study Of The Formulation

Of Turmeric Extract (Curcuma domestica Val.) And Lemon Extract (Citrus

limon (L.) Burm.f.) On The Physicochemical And Organoleptic Properties Of

Jelly Candy (Preceptor : Ery Pratiwi dan Ika Fitriana).

Turmeric is one of the abundant commodities with low selling prices, the

content of turmeric rhizome which gives color and functional properties is

curcuminoid. This compound is a type of antioxidant and has efficacy, among

others as hypochesteromic, colagogum, choleretic, bacteriostatic, spasmolytic,

antihepatotoxic and anti-inflammatory. therefore, it is necessary to give a little

modification with the addition of lemon extract as a natural acid flavor to the jelly

candy produced.

The aim of this study was to determine the effect of turmeric and lemon

extract formulations on the physical, chemical and organoleptic properties

(preference, color, texture) of jelly candy. The experimental design was a one-

factor Completely Randomized Design (RAL) with 5 treatments. P1 treatment (80

g turmeric extract + 0 g lemon extract), P2 (70 g turmeric extract + 10 g lemon

extract), P3 (60 g turmeric extract + 20 g lemon extract), P4 (50 g turmeric extract

+ 30 g sarilemon extract), P5 (40 g of turmeric extract + 40 g of lemon extract).

While the variables observed included water content, reducing sugars, antioxidant

activity, texture analyzer and organoleptic tests (likes, colors, textures).

Based on the results of analysis of variance showed that the best treatment

of formulas for each treatment of jelly candy of turmeric extract and lemon extract

was in treatment P4 (50 g turmeric extract + 30 g sarilemon extract), which

produced jelly candy with 21,25 % moisture content, reducing sugar 20,40 %,

antioksidant activity 27,42 %, while the favorite score was 4,10 %, the color score

was 4,15 % and the texture score was 3,95 %.

Keywords: turmeric extract, lemon extract, jelly candy

Page 9: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN I ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN II ...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................. 2

D. Manfaat ................................................................................................ 3

E. Hipotesis ............................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Rimpang Kunyit ................................................................................... 4

B. Buah Lemon .......................................................................................... 7

C. Permen Jelly ........................................................................................ 11

Page 10: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

x

D. Gelatin ................................................................................................. 13

E. Gula Pasir ............................................................................................ 15

F. Air ....................................................................................................... 16

G. Kadar Air ............................................................................................. 17

H. Gula Reduksi ....................................................................................... 19

I. Aktivitas Antioksidan .......................................................................... 19

J. Analisa Tekstur ................................................................................... 20

K. Organoleptik ........................................................................................ 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 25

B. Alat dan Bahan .................................................................................... 25

C. Rancangan Percobaan ......................................................................... 26

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 26

E. Variabel Pengamatan .......................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kimia Permen Jelly ............................................................... 36

1. Kadar Air ................................................................................. 36

2. Gula Reduksi ........................................................................... 39

3. Aktivitas Antioksidan ............................................................. 41

B. Analisis Fisik Permen Jelly ................................................................. 44

1. Analisa Tekstur ......................................................................... 44

C. Uji Organoleptik .................................................................................. 46

1. Kesukaan ................................................................................. 46

Page 11: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

xi

2. Warna ...................................................................................... 48

3. Tekstur .................................................................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 53

B. Saran .................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54

LAMPIRAN .................................................................................................... 57

Page 12: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Gizi Rimpang Kunyit per 100 g ............................................. 7

2. Kandungan Gizi Buah Lemon per 100 g ................................................. 10

3. Syarat Mutu Permen Lunak (SNI 3547.2-2008) ...................................... 12

4. Formulasi pembuatan permen jelly sari kunyit dan sari buah lemon ....... 26

5. Uji organoleptik (Kesukaan, Warna dan Tekstur) permen jelly .............. 35

6. Keterangan penilaian skor uji organoleptik ............................................. 35

7. Rata-rata kadar air permen jelly kunyit dan lemon .................................. 37

8. Rata-rata gula reduksi permen jelly kunyit dan lemon ............................ 40

9. Rata-rata aktivitas antioksidan permen jelly kunyit dan lemon ............... 42

10. Rata-rata tekstur analyzer permen jelly kunyit dan lemon ....................... 44

11. Hasil analisa uji kesukaan permen jelly kunyit dan lemon ...................... 46

12. Hasil analisa uji warna permen jelly kunyit dan lemon ........................... 49

13. Hasil analisa uji tekstur permen jelly kunyit dan lemon .......................... 51

Page 13: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.) ............................................ 5

2. Struktur Kimia Kurkumin ......................................................................... 6

3. Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.) .................................................. 8

4. Stuktur kimiaVitamin C ............................................................................ 9

5. Struktur Kimia Gelatin ............................................................................. 14

6. Struktur Kimia Gula Pasir ........................................................................ 16

7. Diagram alir proses pembuatan sari kunyit .............................................. 29

8. Diagram alir proses pembuatan sari lemon .............................................. 30

9. Diagram alir proses pembuatan permen jelly ........................................... 31

10. Grafik kadar air Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon .................... 38

11. Grafik gula reduksi Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon ............... 41

12. Grafik aktiv. antioksidan Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon ...... 43

13. Grafik tekstur analyzer Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon ......... 45

14. Grafik uji kesukaan Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon .............. 47

15. Grafik uji warna Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon ................... 50

16. Grafik uji tekstur Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon ................... 52

Page 14: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Analisa Statistik Kadar Air ......................................................... 57

2. Hasil Analisa Statistik Gula Reduksi .................................................. 59

3. Hasil Analisa Statistik Aktivitas Antioksidan ..................................... 61

4. Hasil Analisa Statistik Tekstur Analyzer ............................................ 63

5. Hasil Analisa Statistik Uji Organoleptik ............................................. 65

6. Kuisioner Uji Mutu Hedonik Permen Jelly .......................................... 73

7. Data Analisa Gula Reduksi .................................................................. 74

8. Data Analisa Aktivitas Antioksidan ..................................................... 75

9. Dokumentasi Penelitian Permen Jelly ................................................... 76

Page 15: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era modern yang diiringi dengan perkembangan globalisasi,

permen dapat di kembangkan menjadi sebuah produk yang beragam. Permen

tidak hanya terbuat dari buah-buahan tetapi permen juga dapat di kreasikan

dan di tambahkan bahan dasar seperti empon-empon. Karena empon-empon

memiliki kandungan gizi yang sangat baik dan memiliki tekstur warna yang

menarik.Empon-empon merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang

berperan sebagai komponen yang dapat memberikan tambahan rasa, aroma,

maupun warna pada makanan serta mengandung senyawa bioaktif yang dapat

mencegah penyakit.

Rimpang kunyit adalah salah satu empon-empon yang banyak

digunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan. Rimpang kunyit

memiliki nama lainCurcumadomestica Val. Rimpang kunyit termasuk salah

satu suku tanaman temu-temuan (Zingiberaceae). Kandungan pada rimpang

kunyit yang memberikan warna dan sifat fungsional adalah kurkuminoid.

Senyawa ini merupakan salah satu jenis antioksidan dan berkhasiat antara lain

sebagai hipokolesteromik, kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik,

antihepatotoksik dan antiinflamasi. Selain kurkumin, kandungan I-turmeron

Page 16: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

2

pada rimpang temulawak berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit

(Debi, 2017).

Selain rimpang kunyit, buah lemon mengandung senyawa bioaktif

yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan. Buah lemon merupakan salah

satu sumber vitamin C dan antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan

manusia, serta sering dipakai sebagai bahan untuk penambah rasa masakan

serta menghilangkan bau amis (Pamela, 2015).

Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Kajian Formulasi Sari Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dan

Sari Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.) Terhadap Sifat Fisikokimia

Dan Organoleptik Permen Jelly”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, memanfaatkan sari

rimpang kunyit dan sari buah lemon yang memiliki kandungan gizi bagus dan

menggabungkan dalam satu formula menjadi permen jelly, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh formulasi sari

kunyit dan sari lemon terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik permen

jelly ?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi

sari kunyit dan sari lemon terhadap sifat fisik (texture analyzer), sifat

Page 17: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

3

kimia(kadar air, kadar gula reduksi dan aktivitas antioksidan) serta

organoleptik (kesukaan, warna, tekstur) permen jelly.

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini diharap dapat memberikan informasi

mengenai formulasi sari kunyit dan sari lemon terhadap sifat fisik (texture

analyzer), sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi dan aktivitas antioksidan)

serta organoleptik (kesukaan, warna, tekstur) permen jelly.

E. Hipotesis

Diduga formulasi permen jelly berpengaruh terhadap sifat fisik

(texture analyzer), sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi dan aktivitas

antioksidan) serta organoleptik (kesukaan, warna, tekstur) permen jellysari

kunyit dan sari lemon.

Page 18: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rimpang Kunyit

Rimpang kunyit adalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak

di gunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan. Kunyit memiliki

nama latin Curcuma domestica Val. Kunyit termasuk salah satu suku

tanaman temu-temuan (Zingiberaceae). Tanaman kunyit tumbuh bercabang

dengan tinggi 40-100 cm. Batang kunyit merupakan batang semu, tegak,

bulat, membentuk rimpang dengan warna kekuningan dan tersusun dari

pelapah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset)

memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-1,25 cm dan bertulangan menyirip

dengan warna hijau pucat.

Khasiat kunyit diantaranya sebagai antioksidan, anti karsinogen, anti

alzeimer dan juga anti kanker. Kunyit dikenal sebagai penyedap, penetral bau

anyir pada masakan, dan secara luas dimanfaatkan oleh industri makanan,

minuman, obat-obatan, kosmetik dan tekstil. Tanaman temu-temuan yang

berkerabat dekat dengan temulawak (Curcuma xanthorrhiza), jahe

(Zingiberofficinale), dan kencur (Kaempferia galanga) (Aisyah, 2017).

Tanaman kunyit dapat dilihat pada gambar 1.

Page 19: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

5

Gambar 1. Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Sumber : ccrc.farmasi.ugm.ac.id

Rimpang kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat

tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit

tumbuh subur dan liar di sekitar hutan/bekas kebun. Di perkirakan berasal

dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan

bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab

Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut

tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat dan sedikit

pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak di budidayakan di Asia

Selatan khususnya di India, China Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan

Filipina.

Menurut Materi Pertanian (2015), dalam taksonomi tanaman kunyit di

kelompokan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Page 20: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

6

Family : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Species : Curcuma domestica Val.

Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan rempah-

rempah yang dapat menyembuhkan penyakit liver, kolestrol, gangguan

pencernaan, mencegah penggumpalan darah, memperkuat empedu,

mengobati penyakit kulit, anti kangker, kolestrol dan dapat menurunkan

kadar lemak. Rimpang kunyit juga berperan sebagai anti inflamasi,

antimikrobia, antidiabetik, antikangker, antihepatoksik dan antioksidan.

Bahan aktif utama dalam kunyit adalah kurkumin, kurkumin memiliki

kandungan anti-inflamasi dan sumber antioksidan.

Gambar 2. Struktur Kimia Kurkumin (1,7-bis-(4’-hidroksi-3’-

metoksifenil)hepta-1,6-diena-3,5-dion)

Sumber : ccrc.farmasi.ugm.ac.id

Rimpang kunyit juga memiliki senyawa kimia seperti bis-

demetoksikurkumin, kurkumin, demetoksikurkumin, siklokurkumin,

dihidrokurkumin, α-curcumene, β-curcumene, asam sinamat, eugenol,

limonene, zingiberene, α-turmerone, β-turmerone, vanillic acid. Selain itu,

rimpang kunyit mengandung 80-82,5 % kadar air, 28 % glukosa, 12 %

Fruktosa, 8 % protein dan 1,3-5,5 % minyak atsiri (Margareta, 2016).

Page 21: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

7

Tabel 1. Kandungan Gizi Rimpang Kunyit per 100 g

Komponen Nilai Gizi

Energi (kal) 349,00

Air (g) 13,10

Protein (g) 6,30

Total lemak (g) 10

Lemak Jenuh (g) 3,1

Lemak tak jenuh ganda (g) 2,2

Lemak tak jenuh tunggal (g) 1,7

Total karbohidrat (g) 65

Serat pangan (g) 21

Gula (g) 3,2

Serat kasar (g) 2,60

Abu (g) 0,15

Kalsium (g) 0,28

Fosfor (g) 0,03

Natrium (g) 3,30

Kalium (g) 18,60

Besi (g) 0,03

Thiamin (mg) 0,00

Riboflavin (mg) -

Niacin (mg) 2,30

Asam nikotinat (mg) 0,00

Asam askorbat / Vitamin C (mg) 50,00

Vitamin A (IU) 1,8-5,4

Kurkuminoid (%) 2,5-7,2

Sari Kunyit

Kadar air (%) 89,9386

Gula reduksi (%) 2,9876

Aktivitas antioksidan (%) 40,4133

Sumber: Mita(2016)

B. Buah Lemon

Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga

Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon

dengan buah yang berdaging dengan rasa asam yang segar, meskipun banyak

di antaranya yang memiliki rasa manis. Rasa asam berasal dari kandungan

asam sitrat yang memang terkandung pada semua anggotanya.

Page 22: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

8

Jeruk Citrus (dari bahasa Belanda, citroen), atau lemon adalah sejenis

jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam

banyak seni boga dunia. Pohon jeruk sitrun berukuran sedang (dapat

mencapai 6 m) tumbuh di daerah beriklim tropis dan sub-tropis serta tidak

tahan akan cuaca dingin. Sitrun dibudidayakan di Spanyol, Portugal,

Argentina, Brasil, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di sekitar Laut

Tengah. Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim

dingin yang relatif hangat. Suhu ideal untuk sitrun agar dapat tumbuh dengan

baik adalah antara 15-30°C (60-85°F). Jeruk lemon dapat tumbuh baik di

dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan (Yohanes,

2017).

Gambar 3. Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.)

Sumber : Ghaisan (2017)

Menurut Ghaisan (2017), dalam taksonomi jeruk lemon di

kelompokan sebagai berikut :

Nama umum : Citrus limon (L.) Burm.f.

Sinonim : Feronia limonia (L.) Swingle; F.elephantum Corr.

Nama lokal : Lemon, limau

Nama inggris : Lemon

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Page 23: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

9

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)

Genus : Citrus

Spesies : Citrus x limon (L.) Burm.f

Gambar 4. Stuktur kimiaVitamin C

Sumber : Alfian dkk, 2017

Buah lemon mengandung asam yang berperan pada pembentukan rasa

asam buah. Buah lemon merupakan salah satu sumber vitamin C dan

antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan manusia. Di dalam buah lemon

dikenal sebagai sumber vitamin C, tetapi sebenarnya buah ini juga

mengandung zat gizi esensial lainnya, meliputi karbohidrat (zat gula dan serat

makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor,

magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa fitokimia.

Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa,

Page 24: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

10

glukosa, dan sukrosa. Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida non-pati

(Alfian dkk, 2017).

Tabel 2. Kandungan Gizi Buah Lemon per 100 g

Komponen Nilai Harian (%)

Kalori (g) 29

Jumlah lemak 0,3 (g) 0

Lemak jenuh 0 (g) 0

Lemak tak jenuh ganda 0,1 (g)

Lemak tak jenuh tunggal 0 (g)

Kolestrol 0 (mg) 0

Sodium 2 (mg) 0

Kalsium 138 (mg) 3

Jumlah karbohidrat 9 (g) 3

Serat pangan 2,8 (g) 11

Gula 2,5 (g)

Protein 1.1 (g) 2

Vitamin A 0

Vitamin B-6 5

Vitamin B-12 0

Vitamin C 88

Vitamin D (µg) 0

Besi 3

Kalsium 2

Magnesium 2

Sari Lemon

Kadar air (%) 96,8329

Gula reduksi (%) 3,3018

Aktivitas antioksidan (%) 51,7604

Sumber: Lemona.co.id (2018)

Pada buah lemon selain kaya akan vitamin C, lemon juga

mengandung bioflavonoid, asam, dan minyak-minyak volatil pada kulitnya

seperti limonen (± 70%), α-terpinen, α-pinen, β-pinen dan citrat, juga

mengandung kumarin. Kandungan asam sitrat dalam sari buah jeruk lemon

adalah 48,6 g/Kg. Buah lemon memiliki rasa asam kuat khas sitrus yang

berasal dari air pada kulit lemon itu sendiri. Terasa lebih segar karena

Page 25: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

11

terdapat campuran rasa asam mint. Jeruk lemon juga dapat dibuat obat-

obatan, karena mengandung kadar vitamin C cukup tinggi (Lemona, 2018).

C. Permen Jelly

Permen jelly merupakan suatu produk olahan bertekstur lunak, yang

diproses sedemikian rupa dan biasanya dicampur dengan lemak, gelatin,

emulsifier dan lain-lain sehingga dihasilkan produk yang cukup keras untuk

dibentuk namun cukup lunak untuk dikunyah dalam mulut sehingga setelah

adonan masak dapat langsung dibentuk dan dikemas dengan atau tanpa

perlakuan aging (SNI, 2008).

Permen ataupun kembang gula dapat diklasifikasikan ke dalam empat

jenis, yaitu permen keras, permen lunak, permen karet, dan permen nir gula.

Permen jelly termasuk permen lunak yang memiliki tekstur kenyal atau

elastik. Permen jelly memiliki karakteristik umum chewy yang bervariasi, dari

agak lembut hingga agak keras (Anonim, 2016).

Permen jelly dibuat dengan memasak gula sampai mencapai padatan

yang diinginkan. Kemudian dilakukan penambahan bahan-bahan pembentuk

gel (gelatin, agar, pektin dan karagenan) lalu ditambah cita rasa dan warna

dan akhirnya dicetak. Permen jelly umumnya dimasak sampai menghasilkan

padatan 75 %.

Page 26: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

12

Tabel 3. Syarat Mutu Permen Lunak (SNI 3547.2-2008)

No. Kriteria Uji Satuan Syarat Mutu

1. Keadaan

Rasa Normal

Bau Normal

2. Kadar air % fraksi massa Max 20

3. Kadar abu % fraksi massa Max 3

4. Gula reduksi (gula invert % fraksi massa Max 25

5. Sukrosa % fraksi massa Min 27

6. Cemaran logam

Timbal (Pb) mg/kg Max 2

Tembaga (Cu) mg/kg Max 2

Timah (Sn) mg/kg Max 4

Raksa (Hg) mg/kg Max 0,03

7. Cemaran arsen (As) mg/kg Max 1

8. Cemaran mikroba

Bakteri coliform AMP/g Max 20

E. Coli AMP/g < 3

Salmonella G Negatif 25

Staphilococcus aureus Koloni/g Max 1x102

Kapang dan khamir Koloni/g Max 1x102

Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2008)

Dilihat dari komposisinya maka bagian terbanyak dari semua jenis

permen adalah sukrosa (gula pasir) dan gula lainnya (glukosa, sukrosa atau

gula alkohol). Hal ini diperlukan untuk menghasilkan kemanisan dan

keawetan atau daya simpannya. Sehingga dari segi gizi dapat dikatakan

bahwa hampir semua jenis permen merupakan sumber energi (kalori).

Pembakaran sukrosa atau gula pasir di dalam tubuh memberikan 3.95 kkal

per gram. Pencernaan sukrosa di dalam tubuh hanya mempunyai efisiensi 98

%, karena itu kalori yang dihasilkan untuk tubuh dari 1 gram sukrosa adalah

3.78 kkal (Koswara, 2015). Syarat mutu permen lunak menurut (SNI 3547.2-

2008) dapat dilihat pada tabel 3.

Page 27: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

13

Di samping sebagai sumber energi, permen juga memberikan

sejumlah lemak, protein dan mineral bagi tubuh. Semua senyawa non sukrosa

dalam permen mempunyai komposisi yang cukup efektif untuk mencegah

kristalisasi atau mengatur pembentukan kristal sehingga kecil-kecil, dan

seragam pada waktu pembuatan permen. Komposisi akhir dalam permen

keras, krim dan permen jelly harus bersifat non higroskopis (tidak menyerap

air) sehingga permen-permen tersebut tidak menjadi lengket selama

penyimpanan(Koswara, 2015).

D. Gelatin

Gelatin merupakan suatu produk yang diperoleh dari hidrolisis parsial

kolagen yang berasal dari kulit, jaringan ikan dan tulang hewan. Gelatin

berfungsi sebagai pembentuk gel, pemantap emulsi, pengental, penjernih,

pengikat air dan pelapis. Selain itu gelatin juga berperan sebagai pembentuk

gel dengan cara mengubah cairan menjadi padatan yang elastis atau

mengubah bentuk sol menjadi gel.Gelatin memiliki sifat ireversible dari

bentuk sol menjadi gel, jika gel dipanaskan akan membentuk sol dan apabila

didinginkan akan membentuk gel kembali (Nirwati et al, 2018).

Penggunaan gelatin dalam pembuatan permen jelly dapat menghambat

kristalisasi gula, mengubah cairan menjadi padatan yangelastis, memperbaiki

bentuk dan tekstur permen jelly yang dihasilkan dandapat mempengaruhi

sifat fisik dan kimia dari produk tersebut. Gelatin memiliki kekenyalan yang

khas karena bersifat gelling agent dan mempunyai sifat tidak larut dalam air

Page 28: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

14

dingin. Salah satu faktor terpenting dalam pembuatan gel adalah konsentrasi

gelatin dalam campuran karena gel akan terbentuk dalam batas tertentu. Jika

konsentrasi gelatin terlalu rendah maka gel akan menjadi lunak atau tidak

terbentuk gel, jika konsentrasi gelatin terlalu tinggi maka gel yang terbentuk

akan kaku (Silvi, 2012).

Gelatin merupakan suatu jenis protein yang biasa diekstraksi dari

jaringan kolagen hewan. Gelatin merupakan protein(Larut dalam air panas)

yangmempunyai berat molekul tinggi berkisar 20.000-250.000 g/mol. Secara

fisik dan kimiawi, gelatin berwarna kuning cerah atau transpran berbentuk

serpihan atau tepung, berbau dan mempunyai rasa, larut dalam air panas,

gliserol dan asam asetat, serta pelarut organik yang lain. Gelatin dapat

mengembang dan menyerap air 5-10 kali berat asalnya, disamping itu gelatin

dapat menjendal dalam air dingin (Widayanti, 2015).

Dalam suhu atau tekanan tertentu (thixotrophic), gelatin menunjukkan

kenaikan viskositas yang ireversible. Gelatin mempunyai struktur protein

unik yang dilengkapi dengan berbagai sifat fungsional. Dalam larutan, gelatin

membentuk senyawa heliks (triple) dan bersifat amfoter.

Gambar 5. Struktur Kimia Gelatin

Sumber : Sudrajat (2015)

Page 29: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

15

Struktur gelatin terdiri atas rantai asam amino yang dihubungkan oleh

ikatan peptida. Rantai asam amino dominan yang terdapat dalam gelatin

adalah glysin (26-34 %), protein (10-18 %) dan hidroksiprolin (7-15 %).

Beberapa asam amino lain terdapat pula dalam gelatin, misalnya alanin (8-11

%), arginin (8-9 %), asam aspartat (6-7 %) dan asam glutamat (10-12 %).

Meskipun demikian, gelatin bukan merupakan protein yang lengkap.Hal ini

dikarenakan gelatin tidak mengandung asam amino triptofan dan hanya

mengandung asam amino isoleusin, treonin, metionin, sistein dan

sistin(Sudrajat, 2015).

E. Gula Pasir

Gula pasir merupakan bahan baku masakan yang terbuat dari sari tebu

dan dikristalkan membentuk serbuk-serbuk seperti pasir. Gula pasir memiliki

rasa yang manis dan mudah larut dalam air terutama air panas,gula pasir

memiliki warna putih kekuningan atau sedikit coklat, selain itu gula pasir

tidak memiliki aroma tetapi berbau harum ketika diolah menjadi karamel.

Gula pasir didapatkan dari ekstrak sari tebu yang rentan terhadap kelembapan

karena bisa mengubah tekstur dari gula tersebut (Kusumawati, 2017).Rumus

kimia gula secara umum sebagai bentuk senyawa sukrosa yaitu

C12H22O11dengan rumus struktur kimia sebagai berikut :

Page 30: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

16

Gambar 6. Struktur Kimia Gula Pasir

Sumber : Prastya, 2018

Fungsi gula dalam sebuah produk adalah sebagai bahan penambah

rasa dan sebagai bahan pengubah warna kulit produk. Ada dan tidaknya sifat

produksi dari suatu molekul gula itu ditentukan oleh tidaknya gugus hidroksil

bebas yang sangat reaktif.

F. Air

Air dalam bahan makanan dapat mempengaruhi penampakan, tekstur,

serta cita rasa makanan tersebut. Air juga terdapat dalam bahan makanan

kering yang secara kasat mata tidak terlihat adanya air, seperti tepung-

tepungan dan biji-bijian dalam jumlah tertentu. Air dapat berupa komponen

intrasel, dan/atau ekstrasel dalam sayuran dan produk hewani, sebagai

medium pendispersi atau pelarut dalam berbagai produk, sebagai fase

terdispersi dalam beberapa produk yang diemulsi seperti mentega dan

margarine, dan sebagai komponen tambahan dalam makanan lain (Meita,

2015).

Karakteristik khas dari air adalah Pada kisaran suhu sesuai bagi

kehidupan, yakni 0–100˚C, air berwujud cair, pada suhu 0˚C adalah sebuah

titik beku dan suhu 100˚C merupakan titik didih pada air. Perubahan suhu air

Page 31: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

17

berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas

yang sangat baik. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses

penguapan. Air adalah pelarut yang baik, air mampu melarutkan berbagai

senyawa kimia, sehingga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang

baik. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi, tegangan permukaan

yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan secara

baik (higher wetting ability). Air adalah satu – satunya senyawa yang

merenggangkan ketika membeku (Goda, 2014).

G. KadarAir

Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat

dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering

(dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis

sebesar 100 %, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari

100 %. Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan

dayasimpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air

dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan

maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat (Karim, 2016).

Penentuan kandungan air dapat dilakukan dengan beberapa cara. Hal

ini tergantung pada sifat bahannya. Pada umumnya penentuan kadar air

dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven pada suhu 105-110ºC

selama 3 jam atau sampai didapat berat yang konstan. Selisih berat sebelum

dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. Untuk bahan-

Page 32: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

18

bahan yang tidak tahan panas, dilakukan pemanasan dalam oven vakum

dengan suhu yang lebih rendah. Seperti bahan berkadar gula tinggi, minyak

daging, kecap, dan lain-lain. kadang-kadang pengeringan dilakukan tanpa

pemanasan, bahan dimasukkan dalam eksikator dengan H2SO4 pekat sebagai

pengering, sehingga mencapai berat yang konstan. Untuk bahan dengan kadar

gula tinggi, kadar airnya dapat diukur dengan menggunakan refraktometer

disamping menentukan padatan terlarutnya (Anonim, 2014).

Jika kandungan air bahan diturunkan, maka pertumbuhan mikroba

akan diperlambat. Pertumbuhan bakteri patogen terutama Staphylococcus

aureus dan Clostridium botulinum dapat dihambat jika aw bahan pangan < 0.8

sementara produksi toksinnya dihambat jika aw bahan pangan kurang dari <

0.85. Sehingga, produk kering yang memiliki aw< 0.85, dapat disimpan pada

suhu ruang. Tapi, jika aw produk >0.85 maka produk harus disimpan dalam

refrigerator untuk mencegah produksi toksin penyebab keracunan pangan

yang berasal dari bakteri patogen. Perlu diperhatikan bahwa nilai aw< 0.8

ditujukan pada keamanan produk dengan menghambat produksi toksin dari

mikroba patogen. Pada kondisi ini, mikroba pembusuk masih bisa tumbuh

dan menyebabkan kerusakan pangan. Bakteri dan kamir butuh kadar air yang

lebih tinggi daripada kapang. Sebagian besar bakteri terhambat

pertumbuhannya pada aw< 0.9; kamir pada aw< 0.8 dan kapang pada aw< 0.7.

Beberapa jenis kapang dapat tumbuh pada aw sekitar 0.6.

Page 33: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

19

H. GulaReduksi

Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk

mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas.

Senyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah logam-

logam oksidator seperti Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula reduksi

adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain.

Monosakarida yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa,

sifat pereduksi dari suatu gula ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil

bebas yang reaktif. Prinsip analisanya berdasarkan pada monosakarida yang

memiliki kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa. Adanya polimerisasi

monosakarida mempengaruhi sifat mereduksinya ( Anonim, 2017).

Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap

karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan

biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa (gula pasir), gula yang

diperoleh dari bit atau tebu. Gula merupakan karbohidrat dalam bentuk

monosakarida dan disakarida. Gula adalah zat padat terlarut yang terbanyak

terdapat dalam jus buah-buahan dan karenanya zat padat terlarut dapat

digunakan sebagai penafsiran rasa manis. Sebuah refraktometer tangan dapat

digunakan di luar rumah untuk mengukur % SSC (derajat ekuivaln oBrix

untuk larutan gula) dalam sampel jus buah yang kecil.

I. AktivitasAntioksidan

Antioksidan adalah substansi yang dalam konsentrasi rendah sudah

dapat menghambat atau menangkal proses oksidasi dan juga merupakan

Page 34: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

20

senyawa pemberi elektron atau reduktan. Antioksidan juga merupakan

senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal

bebas dan molekul yang sangat reaktif. Antioksidan dibutuhkan untuk

menunda atau menghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas atau

menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan

kerusakan sel dan biomelekul seperti DNA, protein dan lipoprotein didalam

tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit dan penyakit

degeneratif (Novila, 2016).

Berdasarkan sumbernya antioksidan dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi atau sari bahan alami) dan

antioksidan sintetik (antoksidan yang diperoleh dari hasil sintesa bahan

kimia). Sedangkan menurut mekanisme kerjanya antioksidan dibagi menjadi

tiga golongan yaitu antioksidan primer yang biasa disebut dengan antioksidan

enzimatis, antioksidan sekunder disebut juga antioksidan eksogenus atau non

enzimatis, sedangkan antioksidan tersier biasanya berperan dalam perbaikan

biomolekul yang dirusak oleh radikal bebas (Furqon, 2016).

J. Analisa Tekstur

Analisa tekstur adalah penilaian dari karakteristik mekanis suatu

materi, di mana alat tersebut diperlakukan untuk menentukan kekuatan materi

dalam bentuk kurva dengan menggunakan alat tekstur analizer. Tekstur

analizer digunakan untuk menentukan sifat fisik bahan yang berhubungan

Page 35: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

21

dengan daya tahan atau kekuatan suatu bahan terhadap tekanan (Anita, 2015).

Karakteristik pada tekstur analyzer adalah :

1. Kekerasan, diperlukan untuk memampatkan suatu materi, sehingga

resisten terhadap deformasi.

2. Kelentingan, merupakan tingkat di mana suatu materi yang diubah

bentuknya dapat kembali pada bentuk awalnya.

3. Kelekatan, menyangkut daya tarik materi dalam mulut seperti lidah, gigi

dan langit-langit mulut, sejauh mana materi dapat ditarik.

4. Kekompakan, kekuatan ikatan internal yang menyusun materi.

5. kerapuhan, sifat permukaan yang berhubungan dengan adesi antara materi

permukaan yang bergabung.

6. kelengketan, energi yang diperlukan untuk menghancurkan materi semi-

solid pada saat siap ditelan.

7. kekenyalan, energi yang digunakan untuk mengunyah suatu materi yang

padat pada saat makanan siap ditelan. Kekenyalan sukar untuk diukur

dengan tepat dari kunyahan.

K. Uji Organoleptik

Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji

mutu suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Pengujian

organoleptik digunakan terhadap pengujian bahan makanan berdasarkan

kesukaan dan kemauan terhadap suatu produk. Uji organoleptik atau uji indra

atau uji sensori merupakan cara pengujian tradisional, merupakan cara

Page 36: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

22

pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk

pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik

mempunyai peran penting dalam penerapan mutu, kebusukan dan kerusakan

lainnya dari suatu produk (Hoesin, 2017).

Syarat-syarat dalam uji organoleptik adalah adanya contoh (sampel),

adanya panelis, dan pernyataan respon yang jujur. Dalam penilaian bahan

pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat

indrawinya.Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima

bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat

kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi

produk tersebut (Rahayu, 2015).

1. Kesukaan

Panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau

sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping itu panelis juga mengemukakan

tingkat kesukaannya, tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala mutu

hedonik. Skala mutu hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut

rentangan skala yang dikehendakinya, selain itu skala hedonik dapat juga

diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkatan

kesukaan, dengan data numerik ini dapat dilakukan analisis secara

statistik. Penggunaan skala hedonik digunakan untuk mengetahui

perbedaan, sehingga uji mutu hedonik sering digunakan untuk menilai

secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau produk

Page 37: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

23

pengembangan dan uji hedonik banyak digunakan untuk menilai produk

akhir (Anonim, 2015).

2. Warna

Warna merupakan salah satu faktor penentu mutu bahan makanan

dan indikator kesegaran atau kematangan. Secara visual faktor warna

tampil terlebih dahulu dan menentukan daya konsumsi terhadap bahan

makanan tersebut. Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat

bergantung pada beberapa faktor diantaranya cita rasa, warna, tekstur dan

nilai gizinya. Disamping itu ada faktor lain misalnya sifat

mikrobiologisnya, namu secara visual faktor warna tampil lebih dahulu

dan kadang-kadang sangat menentukan. Baik atau tidaknya cara

pencampuran atau cara pengolahan dapat ditandai dengan adanya warna

yang seragam dan merata, warna bahan pangan secara alami disebabkan

oleh senyawa organik yang disebut pigmen (Trianingsih, 2017).

3. Tekstur

Tekstur merupakan salah satu dari sifat kualitas yang

mempengaruhi produk dan presepsi konsumen. Tekstur bergantung pada

sifat fisik-kimia dari sampel dan persepsi manusia. Aspek tekstur meliputi

pengukuran dan interpretasi dari data yang berhubungan dengan tekstur

dari makanan. Tekstur makanan berhubungan dengan konsistensi yang

dapat dirasakan, tekstur ditentukan dari respon bahan makanan terhadap

gaya yang diberikan. Mempelajari tekstur makanan itu penting diantaranya

untuk menilai daya tahan produk terhadap kerja mekanis seperti proses

Page 38: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

24

memanen buah dan sayuran, untuk menentukan sifat aliran dari produk

selama pemrosesan, penanganan dan penyimpanan, serta menetapkan

perilaku mekanis dari makanan bila dikonsumsi (Christianto, 2016).

Page 39: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2018 – Januari 2019.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Pangan,

Laboratorium Kimia dan Biokimia, Uji Indrawi, Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Semarang.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Oven PCH-10301, desikator, timbangan analitik platform Scale,

cawan porselin 10 ml, labu ukur 10 ml, erlenmeyer 250 ml, blender philips

Tango HR 2115, kompor rinnai RI-522C, termometer batang alkohol

100°C, loyang alumunium 7x17 cm, gelas ukur pyrex 500 ml dan kain

saring batis.

2. Bahan

Rimpang kunyit yang diperoleh dari Gunung Pati “Temu Kencono”

dengan umur panen 11-12 bulan, buah lemon yang dibeli dari Superindo

dengan umur panen 30-36 bulan, gula pasir “Gulaku”, gelatin yang

Page 40: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

26

diperoleh dari toko kue “Serba Sari”, air, aquadest, Luff Scrool, KL,

H2SO4, indikator pati, natrium thio sulfat, DPPH dan metanol.

C. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunkan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan masing-masing

diulang sebanyak 4 kali yang dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4. Formulasi pembuatan permen jelly sari kunyit dan sari buah lemon.

Bahan Perlakuan

P1 (g) P2 (g) P3 (g) P4 (g) P5 (g)

Sari kunyit 80 70 60 50 40

Sari lemon 0 10 20 30 40

Gula Pasir 80 80 80 80 80

Gelatin 20 20 20 20 20

Sumber : Seprianur (2017) dengan modifikasi

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analisis of

Variance), apabila terdapat perbedaan antar perlakuan, maka akan diuji lanjut

dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α = 5 %.

D. ProsedurPenelitian

1. Proses Pembuatan Sari Kunyit

Proses pembuatan sari kunyit adalah sebagai berikut

a. Sortasi

Rimpang kunyit yang diperoleh dari petani Gunung Pati dengan

rata-rata umur panen 11-12 bulan setelah ditanam kemudian disortasi

dan dicuci menggunakan air yang mengalir. Sortasi dilakukan untuk

Page 41: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

27

memilih rimpang kunyit yang masih baik (tidak busuk) dan masih

segar.

b. Pencucian I

Pencucian tahap I dilakukan untuk membersihkan cemaran fisik

agar tidak mencemari sari kunyit sehingga didapatkan sari kunyit yang

maksimal.

c. Penirisan

Penirisan dilakukan supaya air bekas pencucian dapat tuntas dari

bahan dan tidak mempengaruhi hasil akhir dari sari kunyit.

d. Pengupasan

Pengupasan dilakukan agar sari kunyit yang diperoleh memiliki

warnya yang bagus dan tidak ada cemaran fisik.

e. Pencucian II

Pencucian tahap II dilakukan untuk menghilangkan kotoran

setelah proses pengupasan, sehingga kunyit yang di kupas sudah benar-

benar bersih dan masuk pada tahap selanjutnya.

f. Pemotongan

Rimpang kunyit yang sudah bersih kemudian dipotong dengan

ketebalan 1 - 2 mm. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses atau

tahapan selanjutnya.

Page 42: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

28

g. Pengovenan

Potongan rimpang kunyit yang sudah siap kemudian di oven

pada suhu 65°C selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk mengurangi

rasa getir atau langu pada sari kunyit.

h. Penghalusan

Setelah kunyit melalui tahap pengovenan, selanjutnya kunyit di

haluskan menggunakan blender dengan perbandingan 1 : 2 dengan lama

penghalusan 15 menit.

i. Penyaringan

Penyaringan dilakukan untuk memisahkan ampas rimpang

kunyit dan sari kunyit dengan menggunakan kain saring 60 mess.

Setelah di saring sari kunyit didiamkan selama 5 menit untuk

memisahkan endapan pati, sehingga dapat endapan pati dan filtrat.

Page 43: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

29

Gambar 7. Diagramalir proses pembuatan sari kunyit

Sumber : Diky Gusnanto Wibowo et al (2017) dengan modifikasi

Ampas

Kunyit : Air

1 : 2

Kulit

Tanah

Rimpang Kunyit

Sortasi

Penirisan

Pemotongan

(Tebal 1 – 2 mm)

Penghalusan

Penyaringan

Sari Kunyit

Pengupasan

Pengovenan

(Suhu 65°C, selama 15 menit)

Pencucian II

Pencucian I

Page 44: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

30

2. Proses Pembuatan Sari Buah Lemon

Prosedur pembuatan sari lemon dengan sedikit modifikasi yaitu

buah lemon dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian dibelah menjadi 2

bagian. Selanjutnya buah lemon disarig menggunakan kain saring untuk

memisahkan ampas dan untuk mendapatkan sari lemon.

Gambar 8. Diagram alir proses pembuatan sari lemon

Sumber : Mariati Edam (2016) dengan modifikasi

Buah Lemon

Penirisan

Pengirisan

(2 bagian)

Pemerasan

Biji dan Ampas Penyaringan

Sari Lemon

Pencucian

Kulit

Page 45: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

31

3. Proses Pembuatan Permen Jelly

Gambar 9. Diagram alir proses pembuatan permen jelly

Sumber : Seprianur (2017) dengan modifikasi

Pengemasan

Sari Kunyit

P1 80 g

P2 70 g

P3 60 g

P4 50 g

P5 40 g

Sari Lemon

P1 0 g

P2 10 g

P3 20 g

P4 30 g

P5 40 g

Pemasakan

(12 menit, 80 - 90˚C)

Gula Pasir 80 g

Gelatine 20 g

Pencetakan

(Loyang 7 x 17 cm)

Pendinginan

(1 jam, 26˚C)

Permen Jelly

Analisa:

1. Kadar Air

2. Gula Reduksi

3. Aktivitas antioksidan

4. Analisa Tekstur

5. Organoleptik

(Kesukaan, Warna, Tekstur)

Pencampuran

Page 46: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

32

E. Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalahsifat fisik (texture

analyzer), sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi, aktivitas antioksidan) dan

organoleptik (kesukaan, warna, tekstur).Adapun pengujian yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Kadar Air (AOAC 2005).

a. Cawan kosong yang akan digunakan dikeringkan dalam oven selama 15

menit atau sampai didapat berat tetap, kemudian didinginkan dalam

desikator selama 30 menit dan ditimbang.

b. Sampel kira kira sebanyak 2 gram ditimbang dan diletakkan dalam

cawan kemudian dipanaskan dalam oven selama 3 – 4 jam pada suhu

105 – 1100C.

c. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator dan setelah dingin

ditimbang kembali.

Persentase kadar air (berat basah) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Kadar air (%) = B

BB 21 X 100%

Keterangan :

B = berat sampel (gram)

B1 = berat (sampel + cawan) sebelum dikeringkan

B2 = berat (sampel + cawan) setelah dikeringkan

Page 47: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

33

2. Kadar Gula Reduksi (Luff Scroll) (Sudarmadji, 2005)

a. Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2,5 – 5 gr dan

dimasukkan dalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambahkan aquadest

sampai tanda tera.

b. Filtrat diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyar

250 ml.

c. Tambahkan larutan Luff scrool sebanyak 25 ml dan dipanaskan pada

pendingin balik hingga mendidih dan dibiarkan selama 10 menit lalu

diangkat.

d. Selanjutnya secara cepat didinginkan dan ditambahkan 10ml KL 15%,

kemudian 25 ml larutan H2SO4 N dan 25 ml indikator pati.

e. Blanko dibuat dengan 25 ml luff scroll ditambah 25 ml aquadest

kedalam Erlenmeyer.

f. Dititrasi dengan natrium Thio Sulfat 0,1 N dengan penambahan

indikator pati sebanyak 2 – 3 ml untuk memperjelas perubahan warna

pada akhir titrasi maka sebaiknya pati diberika pada saat titrasi hampir

berakhir. Titrasi dianggap selesai bila tela terjadi perubahan warna biru

menjadi putih susu.

g. Setelah diketahui selisih titrasi sampel dengan blanko kemudian

dikonvesikan pada tabel hubungan antara banyak penggunaan thio

sulfat dengan banyaknya gula reduksi.

Page 48: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

34

3. Aktivitas Antioksidan

Dibuat larutan DPPH dalam metanol dengan konsentrasi 2 x 10-4

M. Dibuat serangkaian larutan sampel dengan variasi berbeda dengan

pelarut metanol. Dari masing-masing larutan ditambah 2 ml larutan DPPH,

sehingga diperoleh serangkaian larutan dengan konsentrasi sampel yang

berbeda, didiamkan selama 30 menit (dihitung setelah penambahan larutan

DPPH), diukur absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm. Data

absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menentukan % inhibisi. Dari

kurva % inhibisi versus konsentrasi sampel, dapat diperoleh nilai IC50 sari

dengan analisis statistik menggunakan linear.

4. Analisa Tekstur

Prosedur pelaksanaan analisa tekstur adalah menyiapkan sampel

permen jelly dengan bentuk kubus ukuran sisinya kurang lebih 3 cm, kabel

data dari texture analyzer dipastikan telah tersambung ke CPU komputer,

kemudian komputer dinyalakan. Jarum penusuk sampel (probe) dipasang

dan diatur posisinya sampai mendekati sampel, kemudian program dari

komputer dioperasikan untuk menjalankan probe. Sebelumnyapastikan

bahwa nilai yang ada pada monitor nol, kemudian pilih menu start test

pada komputer sehingga probe akan bergerak sampai menusuk sampel

permen jelly, pengujian selesai apabila probe kembali ke posisi semula.

Maka hasil uji akan terlihat dalam bentuk grafik atau nilai (angka).

Pengujian kekenyalan menggunakan alat Tekxture Analyzer dengan merk

Page 49: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

35

CT3 BROOKFIELD, produksi England, spesifikasi Load max 5000 N

(Extention max 1000 mm).

5. Uji Organoleptik

Pengujian dilakukan oleh 15 orang panelis agak terlatih. Masing-

masing panelis disajikan 5 sampel dan kuisioner yang berisi skala uji

skoring terhadap organoleptik (kesukaan, rasa dan tekstur) permen. Setiap

panelis diberi penjelasan atau petunjuk pengisian kuisioner agar tidak

terjadi kesalahan dalam pengisian. Kemudian sampel disajikan secara acak

dengan kode nomor tertentu.

Tabel 5. Uji organoleptik (Kesukaan, Warna dan Tekstur) permen jelly

Indikator Kode Sampel

249 256 643 567 493

Tabel 6. Keterangan penilaian skor uji organoleptik

Skor Nilai Kesukaan Warna Tekstur

5 Sangat Suka Sangat Cerah Sangat Kenyal

4 Suka Cerah Kenyal

3 Agak Suka Agak Cerah Agak Kenyal

2 Tidak Suka Tidak Cerah Tidak Kenyal

1 Sangat Tidak Suka Sangat Tidak

Cerah

Sangat Tidak

Kenyal

Page 50: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kimia Permen Jelly

Data perolehan sari kunyit dan sari lemon di analisa aktivitas

antioksidan, gula reduksi dan kadar air. Sari kunyit memiliki aktivitas

antioksidan sebanyak 40,41 %, gula reduksi sebanyak 2,98 % dan kadar air

sari kunyit sebanyak 89,93 %. Sedangkan sari lemon memiliki aktivitas

antioksidan sebanyak 51,76 %, gula reduksi sebanyak 3,30 % dan kadar air

sari lemon sebanyak 96,83 %.

1. Kadar Air

Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan

daya simpan dari pangan tersebut. Kadar air ditentukan berdasarkan pada

penimbangan berat bahan, selisih berat bahan segar dan berat kering

merupakan kadar air yang dicari. Kehilangan berat akibat proses

pengeringan dianggap sebagai berat kandungan yang terdapat dalam bahan

yang menguap selama pemanasan. Faktor yang mempengaruhi

penanganan bahan pangan yaitu jenis bahan, ukuran bahan dan partikel

bahan. Sedangkan faktor yang berhubungan dengan kondisi oven adalah

suhu oven, gradien suhu oven dan kecepatan aliran dan kelembapan udara

oven (Nadia, 2017).

Page 51: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

37

Tabel 7. Rata-rata kadar air permen jelly sari kunyit dan sari lemon.

Perlakuan Kadar Air (%)

P1 23,75±12,50a

P2 26,25±9,46a

P3 23,75±4,78a

P4 21,25±4,78a

P5 21,25±2,50a

Keterangan: Reratakadar air permen jelly sari kunyit dan sari lemon menunjukan

tidakberbedanyata dengan uji Duncan 5%.

Tabel 7 menunjukkan kadar air permen jelly sari kunyit dan sari

lemon berkisar antara 21,25 % - 26,25 %. Kadar air tertinggi diperoleh

dari perlakuan P2 yaitu 26,25 %, hal ini disebabkan karena konsentrasi

sari kunyit yang tinggi akan meningkatkan volume air pada bahan

sehingga menyebabkan air terikat dalam bahan (Syafutri dkk, 2010). Dan

didukung oleh Sriyono dkk (2017) bahwa semakin besar konsentrasi

gelatin yang digunakan, semakin besar pula kadar air permen jelly,

sehingga air yang berada dalam molekul gelatin jumlahnya lebih banyak

daripada air yang menguap pada saat proses pemasakan. Selain itu dapat

disebabkan karena penambahan air pada sari kunyit sehingga padatan

terlarutnya rendah akibat konsistensinya tidak begitu kuat. Konsistensi

pembentukan gel yang terlalu sedikit menyebabkan jaringan tidak kuat

menahan cairan gula, sehingga menyebabkan permen mengalami sineresis

dan mempunyai kadar air yang tinggi.

Sedangkan kadar air permen jelly sari kunyit dan sari lemon

terendah dan tidak berbeda nyata diperoleh dari perlakuan P4 dan P5 yaitu

21,25 %, kadar air cenderung menurun seiring dengan meningkatnya

Page 52: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

38

konsentrasi sari lemon. Menurut Nida dkk (2018) bahwa kadar air suatu

produk ditentukan oleh kadar air pada bahan baku dan bahan tambahan

lain yang digunakan pada saat pengolahan serta proses pengolahan yang

dilakukan. Kadar air dalam sari kunyit sebesar 89,93 %, dengan

penambahan air pada saat proses penghalusan menggunakan blender.

Sedangkan untuk kadar air pada sari lemon sebanyak 96,83 %. Hal ini

membuat hasil kadar air yang diuji pada permen jelly diatas rata-rata.

karena selain penambahan air dalam pembuatan sari kunyit, kadar air sari

lemon juga tinggi yang membuat hasil akhir permen jelly memiliki

kenaikan di atas standar SNI yaitu 20%.

Gambar 10. Grafikkadar air permen jelly sari kunyit dan sari lemon

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 1) menunjukkan bahwa

perlakuan penggunaan sari kunyit dan sari lemon tidak berbeda nyata

terhadap kadar air permen jelly. Grafik permen jelly sari kunyit dan sari

lemon (gambar 10)memperlihatkan bahwa kadar air permen jelly di atas

rata-rata, yaitu kadar air tertinggi pada perlakuan P2 (26,25 %). Hal ini

23,75a26,25a

23,75a

21,25a 21,25a

0

5

10

15

20

25

30

P1 P2 P3 P4 P5

kad

ar a

ir (

%)

Perlakuan

Kadar Air

Page 53: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

39

tidak sesuai dengan SNI permen lunak yaitu maksimal 20 %. Menurut

Marwita (2015) kadar air permen jelly tertinggi disebabkan karena pada

proses pemasakan kurang stabil, dimana pada saat pendinginan selama 1

jam mengalami penguapan yang mengakibatkan pengembunan. Hal ini

mengakibatkan kadar air menyerap kedalam permen jelly, selain itu proses

pemasakan dan penambahan gula tidak stabil sehingga menghasilkan

permen jelly yang tinggi kadar air.

2. Gula Reduksi

Gula reduksi merupakan gula yang mempunyai kemampuan untuk

mereduksi, yang disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas

dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion

logam misalnya ion Cu++

dan ion Ag+ yang terdapat pada pereasi-pereasi

tertentu. Hal ini yang menyebabkan metode Luff Schrool bisa digunakan

untuk menentukan kadar gula reduksi, karena ion Cu++

pada CuSO4.5H2O

yang digunakan sebagai salah satu bahan dalam reagen Luff Schrool dapat

mengalami reduksi.Gula reduksi seperti glukosa, fruktosa, maltosa dan

laktosa akan mereduksi larutan Luff Schrool menjadi CuO2. Jumlah larutan

gula yang mereduksi larutan Luff Schrool ditentukan dengan cara titrasi

dengan larutan tio sulfat (Pinasthi, 2017).

Hasil gula reduksi terhadap permen jelly sari kunyit dan sari lemon

memberikan hasil berbeda nyata. Pada tabel 8 memperlihatkan bahwa

hasil pengujian gula reduksi permen jelly berkisar antara 17,65 - 20,77 %.

Page 54: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

40

Tabel 8.Rata-rata gula reduksi permen jellysari kunyit dan sari lemon.

Perlakuan Gula Reduksi (%)

P1 17,65±1,33a

P2 19,39±0,70b

P3 20,10±0,19bc

P4 20,40±0,13bc

P5 20,77±0,23c

Keterangan:Rerata gula reduksi permen jelly sari kunyit dan sari lemon

menunjukan hasil berbeda nyata dengan uji Duncan 5%.

Hasil pengujian gula reduksi permen jelly pada perlakuan P5 yaitu

20,77 % dengan penambahan sari kunyit sebesar 40 g dan sari lemon

sebanyak 40 g mengalami kenaikan. karena kandungan gula dalam bahan

utama yaitu kunyit (3,2 g) dan lemon (2,5 g)cukup tinggi, sedangkan

kandungan gula reduksi pada sari kunyit sebesar 2,98 % dan kandungan

gula reduksi sari lemon sebesar 3,30 %. Selain itu penambahan gula pasir

pada saat proses pemasakan yang mengakibatkan kandungan gula pada

permen jelly sari kunyit dan sari lemon tiap perlakuan mengalami

kenaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gaman dan Sherrington (1994)

dalam Basuki (2014) bahwa hidrolisis sukrosa juga dikenal sebagai

inverse sukrosa dan hasilnya yang berupa campuran glukosa dan fruktosa

disebut “gula invert”. Invertasi dapat dilakukan baik dengan memanaskan

sukrosa bersama asam atau dengan menambahkan enzim invertase, dengan

adanya hidrolisis maka gula yang direduksi semakin meningkat.

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 2) menunjukkan bahwa

perlakuan penggunaan sari kunyit dan sari lemon berbeda nyata terhadap

gula reduksi permen jelly.

Page 55: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

41

Gambar 11. Grafik gula reduksiPermen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon

Gambar 11 menunjukkan grafik gula reduksi yang semakin naik

dari P1 hingga P5, hal ini disebabkan karena kandungan gula dalam

kunyitsebesar 3,2 g da kandungan gula pada lemon sebesar 2,5 g. Selain

itu penambahan gula pasir pada saat proses pemasakan juga

mempengaruhi dalam hasil akhir, sehingga pengujian gula reduksi dari

permen jelly sari kunyit dan sari lemon meningkat pada setiap perlakuan.

Gula reduksi yang terkandung dalam permen jelly sari kunyit dan

sari lemonberada pada batas yang sudah ditentukan oleh SNI yaitu

maksimal 25 % ( SNI, 2008 ), sedangkan gula reduksi tertinggi pada

pembuatan permen jelly sari kunyit dan sari lemon sebesar 20,77 % pada

perlakuan P5.

3. Aktivitas Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donor)

atau reduktan. Senyawa ini mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi

17,65a

19,39b20,10bc 20,40bc 20,77c

16

17

18

19

20

21

22

P1 P2 P3 P4 P5

Gula

red

uksi

(%

)

Perlakuan

Gula Reduksi

Page 56: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

42

oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Antioksidan juga

dapat didefinisikan sebagai senyawa yang apabila dalam konsentrasi

rendah berada bersama substrat yang dapat teroksidasi, dapat menunda

atau menghambat oksidasi senyawa tersebut. Metode yang digunakan

dalam pengujian aktivitas antioksidan adalah metode DPPH yang

merupakan metode cepat, sederhana dan tidak membutuhkan biaya tinggi

dalam menentukan kemampuan antioksidan menggunakan radikal bebas

2,2-diphenyl-picrylhydrazyl (DPPH) (Sadeli, 2016).

Tabel 9.Rata-rata aktivitas antioksidan permen jellysari kunyit dan sari

lemon.

Perlakuan Aktivitas Antioksidan (%)

P1 16,51±0,03a

P2 19,12±0,65b

P3 24,00±0,62c

P4 27,42±1,03d

P5 31,39±0,53e

Keterangan: Rerata aktivitas antioksidan permen jelly sari kunyit dan sari lemon

menunjukan hasil berbeda nyata dengan uji Duncan 5%.

Hasil dari analisa sidik ragam aktivitas antioksidan permen jelly

sari kunyit dan sari lemon berbeda nyata, dengan rata-rata berkisar antara

16,51 - 31,39 %. Tabel 9 menunjukkan bahwa kandungan antioksidan

tertinggi dalam permen jelly sari kunyit dan sari lemon terdapat pada

perlakuan P5 yaitu 31,39 % dengan penambahan sari kunyit sebesar 40 g

dan sari lemon sebesar 40 g. Menurut Hayulistya dkk (2016) banyak atau

sedikitnya aktivitas antioksidan tergantung pada total fenol yang

terkandung dalam sampel. Hal ini sesuai dengan hardiana dkk (2012)

dalam Hayulistya dkk (2016) bahwa senyawa golongan fenol berperan

Page 57: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

43

terhadap aktivitas antioksidan, semakin besar golongan fenolnya maka

semakin besar aktivitas antioksidannya.

Gambar12. Grafik aktivitas antioksidanPermen Jelly Sari kunyit dan sari lemon

Gambar 12 menunjukkan bahwa hasil rata-rata aktivitas

antioksidan pada pembuatan permen jelly sari kunyit dan sari lemon

mengalami kenaikan pada setiap perlakuan, sehingga memberikan

pengaruh yang berbeda nyata pada setiap perlakuan. Penambahan sari

kunyit dan sari lemon memiliki pengaruh yang sangat nyata, karena pada

sari kunyit memiliki antioksidan sebanyak 40,41 % dan kandungan

antioksidan sari lemon sebanyak 51,76 % yang membuat hasi pengujian

aktivitas antioksidan menjadi naik. Kandungan aktivitas antioksidan

menurut Anissas (2013) kunyit memiliki kandungan total fenolik dan

aktivitas antioksidan paling tinggi yaitu sebesar 229,992 ml/g, hal ini

membuktikan bahwa semakin tinggi kadar fenolik yang di dapat maka

kadar aktivitas antioksidannya semakin tinggi, sehingga penentuan

senyawa fenolik sudah dapat dijadikan senyawa penciri dalam penentuan

16,51a 19,12b24,00c

27,42d31,39e

0

10

20

30

40

P1 P2 P3 P4 P5

Ak

tiv

itas

an

tio

ksi

dan

(%

)

Perlakuan

Aktivitas Antioksidan

Page 58: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

44

aktivitas antioksidan. Sedangkan menurut krisnawan dkk (2017) bahwa

kandungan sari lemon sebesar 495, 950 ml/g, sehingga sari buah lemon

memiliki daya antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dari DPPH.

B. Analisis Fisik Permen Jelly

1. Tekstur Analizer

Tekstur analizer adalah alat yang terkait dengan penilaian dari

karakteristik mekanis suatu materi, dimana alat tersebut diperlukan untuk

menentukan kekuatan materi dalam bentuk kurva. Prinsip dari tekstur

analizer adalah untuk menentukan sifat fisik bahan yang berhubungan

dengan daya tahan atau kekuatan suatu bahan terhadap tekanan. Prinsip

kerja tekstur analizer ini adalah dengan cara menekan atau menarik sampel

melalui sebuah probe yang sesuai dengan aplikasi yang dikehendaki.

Sehingga semakin kecil ukurab probe, semakin rapuh atau semakin tipis

produk yang diuji, sedangkan semakin besar ukuran probe semakin tebal

produk yang akan diuji (Wandhani, 2015).

Tabel 10.Rata-rata tekstur analizer permen jellysari kunyit dan sari lemon.

Perlakuan Tekstur Analizer (%)

P1 1171,35 ±506,55a

P2 898,99 ±987,08a

P3 1218,88 ±905,32a

P4 1760,22 ±267,05a

P5 1777,47 ±557,18a

Keterangan: Rerata tekstur permen jelly sari kunyit dan sari lemon yang diukur

dengan menggunakan alat tekstur analizer menunjukan tidak berbeda nyata

dengan uji Duncan 5%.

Page 59: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

45

Tabel 10 menunjukkan hasil pengujian tekstur permen jelly sari

kunyit dan sari lemon menggunakan alat tekstur analyser CT3 brookfield.

Rata-rata tekstur permen jelly sari kunyit dan sari lemon berkisar antara

898,99 - 1777,47 %. Hasil penelitian pada perlakuan P2 memiliki nilai

tekstur paling sedikit yaitu 898,99% dengan penambahan sari kunyit 70 g

dan sari lemon 10 g. Dengan penambahan sari lemon yang sedikit yaitu

sekitar 10 g menghasilkan tekstur yang cenderung lembek dan berair.

Menurut Putri dkk (2015) bahwa faktor pengaruh permen jelly bertekstur

cenderung lembek dan berair yaitu kadar air, konsentrasi gula dan pH.

Selain itu tekstur permen jelly juga dipengaruhi oleh zat gizi yang terdapat

pada bahan sari kunyit dan sari lemon.

Gambar 13. Grafik Tekstur Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon.

Pada gambar 13 menunjukkan bahwa hasil perlakuan P3, P4 dan

P5 mengalami kenaikan. Semakin tinggi konsentrasi sari lemon

mengakibatkan tekstur permen jelly meningkat, hal ini dikarenakan

kandungan fruktosa pada sari lemon juga meningkat sehingga permen

1171,35a

898,99a

1218,88a

1760,22a 1777,47a

0

500

1000

1500

2000

P1 P2 P3 P4 P5

Tek

stur

(%)

Perlakuan

Tekstur Analizer

Page 60: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

46

jellyyang dihasilkan tidak lembek. Namun dalam hasilpengujian

menggunakan tekstur analizer masih tidak berbeda nyata, menurut

seprianur (2017) bahwa konsentrasi fruktosa yang ada dalam sari lemon

masih terlalu sedikit, namun hasil ini masih belum sama dengan tekstur

menggunakan uji organoleptik.

C. Uji Organoleptik

1. Kesukaan

Uji kesukaandilakukan untuk memilih satu produk diantara produk

lain secara langsung. Uji ini dapat diaplikasikaan pada saat pengembangan

produk atau pembanding produk dengan produk pesaing. Uji kesukaan

meminta panelis untuk harus memilih satu pilihan diantara yang lain.

Panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya

(ketidaksukaan). Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala mutu hedonik,

skala mutu hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan

angka mutu menurut tingkat kesukaan (Muhammad, 2016).

Tabel 11.Hasil analisa uji kesukaanpermen jelly kunyit dan lemon.

Perlakuan Kesukaan (%)

P1 2,00±1,25a

P2 2,70±0,92ab

P3 3,55±1,14cd

P4 4,10±0,78d

P5 3,00±1,45bc

Keterangan: Rerata uji kesukaan permen jelly sari kunyit dan sari lemon dengan

uji Duncan 5%.

Berdasarkan hasil analisi sidik ragam (lampiran 5) menunjukkan

bahwa perlakuan penggunaan sari kunyit dan sari lemon berpengaruhnyata

Page 61: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

47

terhadap kesukaan permen jelly yang dihasilkan. Hasil uji mutu hedonik

permen jelly sari kunyit dan sari lemon berkisar antara 2,00 – 4,10 %, hasil

uji mutu hedonik dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11 menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap uji mutu

hedonik atau kesukaan permen jellysari kunyit dan sari lemon berbeda

nyata antar perlakuan P2, P3, P4 dan P5. Hal ini dikarenakan penambahan

sari lemon yang diberikan tidak terlalu jauh sehingga menyebabkan hasil

perlakuan P2, P3, P4 dan P5 tidak berbeda nyata. Sedangkan untuk

perlakuan P1 tidak menggunakan penambahan sari lemon, sehingga

menyebabkan P1 berbeda nyata dengan P2, P3, P4 dan P5.

Gambar 14. Grafik Uji Kesukaan Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon

Gambar 14 menunjukkan bahwa sekor penilaian kesukaan terhadap

permen jelly sari kunyit dan sari lemon berkisar antara 2,00 – 4,10 %

(sangat suka sampai sangat tidak suka). Penilaian permen jelly sari kunyit

dan sari lemon tertinggi dihasilkan oleh perlakuan P4 dengan rasio sari

2,00a

2,70ab

3,55cd4,10d

3,00bc

0

1

2

3

4

5

P1 P2 P3 P4 P5

Rer

ata

kes

ukaa

n (

%)

Perlakuan

Kesukaan

Page 62: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

48

kunyit 50 g dan sari lemon 30 g dengan sekor 4,10 %. Sedangkan

penilaian panelis terendah pada perlakuan P1 dengan rasio sari kunyit 80 g

dan sari lemon 0 g dengan sekor 2,00 %. Perbedaan sekor ini dikarenakan

rasio sari kunyit dan sari lemon berbeda pada setiap perlakuan.

Permen jelly sari kunyit dan sari lemon yang paling disukai oleh

panelis adalah permen jelly perlakuan P4 dengan sekor penilaian (suka).

Permen jelly perlakuan P4 memiliki warna cerah dan bertekstur kenyal.

Menurut Sahputra dkk (2018) bahwa hasil terbaik yang diharapkan pada

pembuatan permen jelly yaitu permen jellyyang memiliki rasa manis

sedikit asam, tekstur kenyal, warna cerah dan beraroma baik.

2. Warna

Warna merupakan sifat produk pangan yang dapat dipandang

sebagai sifat fisik (obyektif) dan sifat organoleptik (subyektif), dapat

dianalisa secara obyektif dengan instrumen fisik dan secara organoleptik

atau subyektif dengan indra manusia. Banyak sekali faktor yang

menentukan kualitas produk akhir. tidak hanya rasa dan aroma atau nilai

gizi nutrisinya, akan tetapi kenampakan yang banyak dipengaruhi oleh

warna ikut berperan. Umumnya zat warna alam terdapat dalam plastida

yang terdapat dalam plasma sel, dengan demikian kesalahan dalam

penanganan dan pengolahan yang menyebabkan kerusakan jaringan perlu

dihindarkan sedemikian mungkin, hal ini dapat dilakukan bila diketahui

Page 63: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

49

ciri masing-masing zat warna serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

(Suyanto, 2017).

Tabel 12. Hasil analisa uji warna permen jelly kunyit dan lemon.

Perlakuan Warna (%)

P1 1,45±0,99a

P2 2,40±0,59b

P3 3,15±0,98c

P4 4,15±0,58d

P5 4,00±1,25d

Keterangan: Rerata uji warna permen jelly sari kunyit dan sari lemon dengan uji

Duncan 5%.

Hasil pengujian warna terhadap permen jelly sari kunyit dan sari

lemon menunjukkan rerata pemilihan panelis berkisar antara 1,45 – 4,15

%. Hasil pemilihan panelis uji warna tertinggi terdapat pada perlakuan P4

yaitu 4,15 % dengan penambahan sari kunyit 50 g dan sari lemon 30 g.

Sedangkan hasil pemilihan panelis uji warna terendah terdapat pada

perlakuan P1 yaitu 1,45 % dengan penambahan sari kunyit 80 g dan sari

lemon 0 g. Penambahan ekstrak kunyit pada pembuatan permen jelly sari

kunyit dan sari lemon menjadi lebih menarik selain memberikan efek

kesehatan, selain itu warna kuning yang terkandung dalam kunyit

memberikan efek alami yang dihasilkan oleh permen jelly sari kunyit dan

sari lemon.

Grafik 15 menunjukkan hasil uji warna permen jelly sari kunyit dan

sari lemon mengalami peningkatan. Semakin rendah nilai pada grafik,

semakin gelap warna permen jelly sari kunyit dan sari lemon yang

dihasilkan.

Page 64: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

50

Gambar 15. Grafik Uji Warna Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon

Nilai terendah pada grafik terdapat pada P1 dengan tanpa ada

penambahan sari buah lemon pada permen jelly, sehingga warna dari

permen jelly sari kunyit dan sari lemon memiliki warna sangat tidak cerah.

Menurut Nianti dkk (2017) bahwa perubahan warna dalam produk pangan

dapat disebabkan karena proses pemasakan yang kemungkinan terjadi

karena adanya reaksi oksidasi kimiawi termasuk degradasi karotenoid dan

reaksi non enzimatis sehingga menyebabkan warna menjadi gelap.

3. Tekstur

Tekstur adalah salah satu dari sifat kualitas yang mempengaruhi

produk dan presepsi konsumen. Tekstur bergantung pada sifat fisik-kimia

dari sampel dan persepsi manusia, aspek dari tekstur yaitu pengukurannya

dan interprestasi dari data yang berhubungan dengan tekstur dari makanan.

Tekstur dari makanan berhubungan dengan konsistensi yang dapat

1,45a

2,40b

3,15c

4,15d4,00d

0

1

2

3

4

5

P1 P2 P3 P4 P5

Rer

ata

war

na

(%)

Perlakuan

Warna

Page 65: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

51

dirasakan, seperti keras atau lembut, renyah atau tidak, halus atau kasar,

dapat mengalir atau menggumpal. Selain itu tekstur dapat ditentukan

melalui tes mekanik (instrumen) atau dengan analisis penginderaan yang

selanjutnya menggunakan alat indra manusia sebagai alat analisa. Tekstur

ditentukan dari respon bahan makanan terhadap gaya yang diberikan

(Febriani, 2015).

Tabel 13. Hasil analisa uji tekstur permen jellysari kunyit dan sari lemon.

Perlakuan Tekstur (%)

P1 1,80±1,15a

P2 2,70±1,38b

P3 3,35±1,03b

P4 3,95±0,51c

P5 3,95±1,31c

Keterangan: Rerata uji tekstur permen jelly sari kunyit dan sari lemon dengan uji

Duncan 5%.

Tabel 13 menunjukkan bahwa skor permen jelly sari kunyit dan sari

lemon menunjukkan bahwa rata-rata tekstur berkisar antara 1,80 – 3,95 %

(sangat kenyal hingga sangat tidat kenyal). Skor terendah hasil penelitian

yang diperoleh P1 yaitu 1,80 %, hal ini dikarenakan tidak adanya

penambahan sari lemon pada perlakuan P1 yang mengakibatkan warna P1

mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan karena panelis lebih menyukai

permen jelly sari kunyit dan sari lemon yang memiliki tekstur kenyal,

menurut Rahayu dkk (2018) kekenyalan permen jelly sangat berpengaruh

terhadap penerimaan konsumen.

Page 66: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

52

Gambar 16. Grafik Uji tekstur Permen Jelly Sari Kunyit dan Sari Lemon

Hasil pengujian tekstur menurut panelis adalah tidak berbeda nyata,

hal ini terlihat pada gambar 16 yang menunjukkan P4 dan P5 memiliki

hasil yang sama. Pada perlakuan P4 sari kunyit ditambahkan 50 g dan sari

lemon ditambahkan 30 g, sedangkan perlakuan P5 penambahan sari kunyit

sebanyak 40 g dan sari lemon sebanyak 40 g. Dapat dilihat pada lampiran

5, hasil pengujian tekstur menunjukkan bahwa perlakuan P1 berbeda nyata

dengan P2, sedangkan P2 dan P3 tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan

karena penggunaan sari lemon dan sari kunyit antar perlakuan tidak terlalu

jauh, sehingga hasil tekstur yang dihasilkan oleh permen jelly sari kunyit

dan sari lemon tidak berbeda nyata.

1,80a

2,70b

3,35b3,95c 3,95c

0

1

2

3

4

5

P1 P2 P3 P4 P5

Tek

stur

(%)

Perlakuan

Tekstur

Page 67: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Kajian Formulasi Sari Kunyit (Curcuma

domestica Val.) Dan Sari Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.F.) Terhadap Sifat

Fisikokimia Dan Organoleptik Permen Jelly” dapat disimpulan :

1. Bahwa hasi analisa fisikokimia permen jelly sari kunyit dan sari lemon

mengalami peningkatan yaitu kadar air 26,25 %, gula reduksi 20,77 %,

aktivitas antioksidan 31,39 % dan analisa tekstur dengan menggunakan alat

tekstur analizer 1777,47 %.

2. Dari hasil uji organoleptik permen jelly sari kunyit dan sari lemonyangdisukai

oleh panelisadalah P4 dengan formulasi (50 g sari kunyit + 30 g sari lemon)

dengan skor kesukaan 4,10 % (suka), skor warna 4,15 % (cerah) dan skor

tekstur 3,95 % (kenyal).

B. Saran

Dari hasil penelitian ini perlu dilakukan pengembangan dengan berbagai

penelitian, seperti penelitian dengan menambahkan empon-empon lain yang bisa

di campurkan dengan sari lemon atau membuat pengembangan produk lain seperti

marshmallow empon-empon. Serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

umur simpan serta suhu penyimpanan permen jelly sari kunyit dan sari lemon.

Page 68: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

54

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, R. 2017. Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.). http://www.google.

.id/url?sa=http://eprints.ums.ac.id/50575/9/rimpang-kunyit-curcuma

-domestica-val. Diakses 27 Mei 2018.

Alfian, Ryanto, Devi. 2017. Potensi Antioksidan Ekstrak Kulit dan Perasan Dagin

-g Buah Lemon (Citrus lemon) Lokal dan Impor. Jurnal Prosiding

Seminar Nasional. Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Anonim. 2015. Uji Afektif (AFFECTIVE TEST) Uji Hedonik.http://koboykampu

s.blogspot.com/2017/11/pengujian-organoleptik.html?m-1. Diakses 10

Febuari 2019.

Anonim. 2017.Mempelajari Pengaruh Tingkat Kadar Air untuk Bahan Pangan. ht

tps://ukurkadarair.com/mempelajari-pengaruh-tingkat-kadar-airuntuk-

bahan-pangan/. Diakses 31 Mei 2018.

AOAC. 2005. Official Methods Of Analysis. Assiciation of Official Analitical Ch

-emistry . Arlington : AOAC.

CCRC Farmasi UGM. 2014. Kunyit ( Curcuma domestika Val.). ccrcfarmasi.ugm

.ac.id/?Page_id=345/ . Diakses 5 Desember 2018.

Christanto, Gebby Olivia. 2016. Praktikum Tekstur Bahan Pangan.http://id.scribd

.com/316318992/praktek-tekstur-bahan-pangan . Diakses 10 Febuari

2019.

Cipto, D. 2016. Kandungan Kimia Kunyit dan Pemanfaatan Kunyit. http://cipto.bl

ogspot.co.id/2013/11/kandungan-kimia-kunyit-dapat-pemanfaatan.

html?m=1. Diakses 27 Mei 2018.

Debi, A. 2017. Kunyit Asam Sebagai Tambahan Pembuatan Hard Candy.Skripsi.

Politeknik Negri Balikpapan.

Febriani, Y. 2015. Kimia Analisis Instrumental. Fakultas Teknobiologi. Universit.

Atmajaya. Yogyakarta.

Furqon, MH. 2016. Radikal Bebas Antioksidan.http://repositori.ump.ac.id/moha

madhasanfurqon/radikal-bebas-antioksidan/. Diakses 12 Desember

2018.

Ghaisan, M. 2017. Jeruk Lemon.http://maalikghaisan.blogspot.com/2017/09/jeruk

-lemon.html?m=1. Diakses 5 Desember 2018.

Goda, A. 2014. Pengertian dan Karakteristik Air Secara Umum. http://andigoda.bl

ogspot.com/2014/10/pengertian-dan-karakteristik-air.html?m=1. Diak

-ses 31 Mei 2018.

Hoesin, H. 2017. Mutu Produk : Pengujian “Indrawi” atau “ Organoleptik”. https:/

/www.wordpress.com/2017/07/27/mutu-produk-pengujian-indrawi-

atau-organoleptik/amp/.

Karim, Y. 2016. Kadar Air dalam Bahan Pangan.http://yunialkarim.blogspot.com

/2016/07/kadar-air-dalam-bahan-pangan.html?m=1. Diakses 31 Mei

2018.

Page 69: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

55

Koswara, S. 2015. Teknologi Pembuatan Permen. EBOOKPANGAN.com. Diaks

-es 13 Desember 2018.

Kusumawati, M. 2017. Gula Pasir. http://www.kerjanya.net/faq/17928/gula-pasir

.html. Diakses 27 Oktober 2018.

Lemona. 2018. 7 Manfaat Dari Kandungan Jus Lemon.http://www.lemona.co.

id/7-manfaat-dari-kandungan-jus-lemon . Diakses 12 Desember 2018.

Margareta, M. 2016. Pengaruh Hot Water Blanching dan Larutan AsamSitrat

Terhadap Waktu Pengeringan Serta Aktivitas Antioksidan dan Kadar

Kurkumin Kunyit Kuning. Skripsi. Unika Soegijapranata. Semarang.

Materi Pertanian. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Kunyit.http://www.

materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-kunyit/. Diak -

-ses 5 Desember 2018.

Meita, C. 2015. Laporan Air. https://meitaisme.wordpress.com/tuugaasss/kimiapa

ngan/laporan-air/. Diakses 31 Mei 2018.

Muhammad, W. 2016. Uji Hedonik dan Mutu Hedonik. http://www.Laporanprak

tikum.com/2016/06/uji-hedonik-dan-mutu-hedonik. htm?m=1.

Nadia, L. 2017. Analisa Kadar Air Dalam Bahan Pangan.http://id.scribd.com/doc

ument/355458355/analisa-kadar-air-dalam-bahan-pangan-pdf. Diakses

3 Febuari 2019.

Nianti, Erningtyas Elok, Bambang Dwiloka, Bhakti Etza Sediani. 2017. Pengaruh

Derajat Kecerahan, Kekenyalan, Vitamin C dan Sifat Organoleptik

Pada Permen Jelly Kulit Jeruk Lemon (Citrus medica var Lemon).

Jurnal Teknologi Pangan 2(1) : 64-69.

Nida, E H, Cut Nilda dan Sakirin Manik. 2018. Kajian Pembuatan Permen Jelly

Dari Buah Tanjung (Mimusops elengi L). Jurnal Teknologi Pangan

dan Industri Pertanian Indonesia, Vol. 10, No 01.

Nirwati, P. 2018. Formulasi Permen Jelly Sari Buah Singi (Dillenia serrata Thunb

-r) Kombinasi Madu Menggunakan Gelatin. Jurnal Ilmiah Farmasi

Farmasyifa, Vol. 1 No 2 hal 99-103.

Novila, I. 2016. Antioksidan.http://repositori.ump.ac.id/novilainggrid/relani-farm

-asi/antioksidan/.Diakses 12 Desember 2018.

Pamela, L. 2015. Daya Anti Bakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus Limon) Ter

-hadap Porphyromonas gingivalis Dominan Poriodontitis (In Vitro).

Skripsi. Unimus. Surakarta.

Pinasti, ST. 2017. Hard Candy Permen Adalah Sejenis Gula-Gula.Repositori. UK

-SW.edu . Diakses 10 Febuari 2019.

Prastya, I. 2018. Rumus Kimia Gula. http://rumusrumus.com/rumus-kimia-gula.

Diakses 10 Desember 2018.

Rahayu, M. 2015. Uji Organoleptik. https://www.google.co.id/amp/s/rifky111605

8.wordpress.com/2013/01/09/apa-itu-uji-organoleptik/amp/. Diakses 2

Juni 2018.

Rifky, A. 2014. Apa Itu Uji Organoleptik ?.https://www.google.co.id/amp/s/rifky

1116058.wordpress.com/2013/01/09/apa-itu-uji-organoleptik/amp/.

Diakses 2 Juni 2018.

Page 70: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

56

Sadeli, Richard Andrison. 2016. Uji Aktivitas Antioksidan Dengan DPPH (1,1-di

phenyl-2-picrylhydrazyl) Ekstrak Brometalain Buah Nanas (Ananas

comosus (L.) Merr.). Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Sahputra, M B, Faizah Hamzah, Vonny Setiaries Johan. 2018. Rasio Buah Jambu

Biji Merah (Psidium guajava L.) dan Buah Apel Hijau Manalagi

(Mallus sylvestris Mill.) Terhadap Mutu Permen Jelly. Jurnal Vol. 5.

Universitas Riau.

Seprianur. 2017. Kajian Dformulasi Sari Daun Kemangi (Ocinum canum) dan Sar

-i Buah Lemon (Citrus limon) Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organo

-leptik Pada Permen Jell. Skripsi. Universitas Semarang. Semarang.

Silvi, Fitri, Selvia.2012. Pengolahan Penambahan Gel Terhadap Pembuatan Perm

-en Jelly Dari Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn). Jurnal

Penelitian Universitas Jambi. Vol. 14 No 1, Hal 37-44.

Standar Nasional Indonesia. 2008. Standar Nasional Indonesia Kembang Gula.

SNI 3547.2-2008. Badan Standarisasi Nasional. Indonesia.

Sudarmadji. 2005. Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis. Jurnal Kesehata

-n Lingkungan. Vol. 1 No. 2. Januari 2005.

Sudrajad, W. 2015. Pembuatan dan Analisis Karakteristik Gelatin dan Tulang Ika

-n. http://repositori.ump.ac.id/pembuatan-dan-analisis-karakteristik-

gelatin-dari-tulang-ikan. Diakses 10 Desember 2018.

Suyanto, A. 2017. TPG 301 Analisis Pangan Analisis Warna Bahan Pangan. Tek

-nologi Pangan Unimus. http://tekpang. unimus. ac.id/wp.conten/uploa

ds/2017/10/kuliah-warna-pangan-ppt. Diakses 10 Febuari 2019.

Syafutri, M I, Eka Lidiasari dan Hendra Indawan. 2010. Karakteristik Permen

Jelly Timun Suri (Curcumis melo L.) Dengan Penambahan Sorbitol

dan Ekstrak Kunyit (Curcuma domestika Val.). Jurnal Gizi dan

Pangan. 5 (2) : 78-86.

Trianingsih, R. 2017. Pengujian Organoleptik (Pengujian Sensori AtauIndra). htt

ps://rimatriana.blogspot.com/2017/11/pengujianorganoleptik.html?m=

1. Diakses 10 Febuari 2019.

Wandhani, F. 2015. Tekstur Analyzer.docx. https://www.academia.edu/36265795/

tekstur-analyzer.docx. Diakses 10 Febuari 2019.

Widayanti, T W. 2016. Struktur Kimia Gelatin. http://www.twwidayanti. Diakses

10 Desmber 218.

Yohanes, A. 2017. Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon (Citrus limon) Pada

Mencit Putih Betina. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Page 71: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

57

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisa Statistik Kadar Air Permen Jelly

Descriptives

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean Min. Max.

Lower

Bound

Upper

Bound

P1 4 23,7500 12,50000 6,25000 3,8597 43,6403 10,00 40,00

P2 4 26,2500 9,46485 4,73242 11,1893 41,3107 20,00 40,00

P3 4 23,7500 4,78714 2,39357 16,1326 31,3674 20,00 30,00

P4 4 21,2500 4,78714 2,39357 13,6326 28,8674 15,00 25,00

P5 4 21,2500 2,50000 1,25000 17,2719 25,2281 20,00 25,00

Total 20 23,2500 7,12206 1,59254 19,9168 26,5832 10,00 40,00

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,681 4 15 ,207

ANOVA

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 70,000 4 17,500 ,294 ,877

Within Groups 893,750 15 59,583

Total 963,750 19

Page 72: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

58

KADAR_AIR

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1

P4 4 21,2500

a

P5 4 21,2500

a

P1 4 23,7500

a

P3 4 23,7500

a

P2 4 26,2500

a

Sig. ,419

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

Page 73: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

59

Lampiran 2. Hasil Analisa Statistik Gula Reduki Permen Jelly

Between-Subjects Factors

N

Perlakuan 1,00 4

2,00 4

3,00 4

4,00 4

5,00 4

Descriptive Statistics

Perlakuan Mean Std.

Deviation N

1,00 17,6501 1,33021 4

2,00 19,3916 ,70775 4

3,00 20,1035 ,19701 4

4,00 20,4096 ,13952 4

5,00 20,7707 ,23092 4

Total 19,6651 1,28883 20

Levene's Test of Equality of Error

Variancesa

F df1 df2 Sig.

173,381 4 15 ,000

Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across

groups.a

a. Design: Intercept + Perlakuan

Page 74: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

60

Tests of Between-Subjects Effects

Source

Type III Sum

of Squares Df

Mean

Square F Sig.

Corrected

Model 24,415

a 4 6,104 12,812 ,000

Intercept 7734,307 1 7734,307 16235,151 ,000

Perlakuan 24,415 4 6,104 12,812 ,000

Error 7,146 15 ,476

Total 7765,868 20

Corrected Total 31,560 19

a. R Squared = ,774 (Adjusted R Squared = ,713

GULA_REDUKSI

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1 2 3

1,00 4 17,6501

a

2,00 4 19,3916

b

3,00 4 20,1035

b 20,1035

bc

4,00 4 20,4096

b 20,4096

bc

5,00 4 20,7707

c

Sig. 1,000 ,065 ,214

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,476.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 75: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

61

Lampiran 3. Hasil Analisa Statistik Aktivitas AntioksidanPermen Jelly

Between-Subjects Factors

N

Perlakuan 1,00 4

2,00 4

3,00 4

4,00 4

5,00 4

Descriptive Statistics

Perlakuan Mean Std. Deviation N

1,00 16,5113 ,03601 4

2,00 19,1222 ,65540 4

3,00 24,0093 ,62764 4

4,00 27,4280 1,03692 4

5,00 31,3978 ,53467 4

Total 23,6937 5,57291 20

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

3,917 4 15 ,023

Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.a

a. Design: Intercept + Perlakuan

Page 76: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

62

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Aktivitas_Antioksidan

Source Type III Sum

of Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected

Model 583,531

a 4 145,883 333,696 ,000

Intercept 11227,814 1 11227,814 25682,799 ,000

Perlakuan 583,531 4 145,883 333,696 ,000

Error 6,558 15 ,437

Total 11817,903 20

Corrected Total 590,088 19

a. R Squared = ,989 (Adjusted R Squared = ,986)

Aktivitas_Antioksidan

Duncana,b

Perlakuan N Subset

1 2 3 4 5

1,00 4 16,5113

a

2,00 4 19,1222

b

3,00 4 24,0093

c

4,00 4 27,4280

d

5,00 4 31,3978

e

Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on

observed means.The error term is Mean Square(Error) = ,437.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 77: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

63

Lampiran 4. Hasil Analisa Statistik Tekstur AnalyzerPermen Jelly

Descriptives

N Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean Min. Max.

Lower

Bound

Upper

Bound

P1 4 1171,35 506,55 253,27 365,30 1977,39 552,23 1749,63

P2 4 898,99 987,08 493,54 -671,68 2469,66 ,00 2239,82

P3 4 1218,88 905,32 452,66 -221,69 2659,45 440,32 2488,88

P4 4 1760,22 267,05 133,52 1335,28 2185,17 1549,84 2127,37

P5 4 1777,47 557,18 278,59 890,86 2664,09 1200,00 2483,80

Total 20 1365,38 714,74 159,82 1030,87 1699,89 ,00 2488,88

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,253 4 15 ,331

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between

Groups 2409424,355 4 602356,089 1,238 ,337

Within

Groups 7297004,663 15 486466,978

Total 9706429,017 19

Page 78: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

64

TEKSTUR_ANALYZER

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha =

0.05

1

P2 4 898,9925a

P1 4 1171,3500a

P3 4 1218,8800a

P4 4 1760,2275a

P5 4 1777,4775a

Sig. ,127

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

Page 79: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

65

Lampiran 5. Hasil Analisa Statistik Uji Organoleptik (kesukaan, Warna,

Tekstur)Permen Jelly

A. Kesukaan

Between-Subjects Factors

Value Label N

PERLAKUAN 1,00 P1 20

2,00 P2 20

3,00 P3 20

4,00 P4 20

5,00 P5 20

Descriptives

PERLAKUAN Mean Std. Deviation N

P1 2,00 1,25 20

P2 2,70 ,92 20

P3 3,55 1,14 20

P4 4,10 ,78 20

P5 3,00 1,45 20

Total 3,07 1,32 100

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: ORLEP_KESUKAAN

F df1 df2 Sig.

. 99 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is

equal across groups.

a. Design: Intercept + PERLAKUAN + PANELIS

Page 80: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

66

Tests of Between-Subjects Effects

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig.

Intercept Hypothesis 942,490 1 942,490 3970,579 ,000

Error 4,510 19 ,237

a

Perlakuan Hypothesis 51,560 4 12,890 8,271 ,000

Error 118,440 76 1,558

b

Panelis Hypothesis 4,510 19 ,237 ,152 1,000

Error 118,440 76 1,558

b

a. MS(PANELIS)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source Variance Component

Var(PANELIS) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 5,000 1,000 Intercept, PERLAKUAN

PERLAKUA

N ,000 1,000 PERLAKUAN

PANELIS 5,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the

coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic

term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Page 81: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

67

ORLEP_KESUKAAN

Duncana,b

PERLAKUAN N Subset

1 2 3 4

P1 20 2,0000a

P2 20 2,7000a 2,7000

ab

P5 20 3,0000b 3,0000

bc

P3 20 3,5500c 3,5500

cd

P4 20 4,1000d

Sig. ,080 ,450 ,168 ,168

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,558.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

b. Alpha = ,05.

B. Warna

Between-Subjects Factors

Value Label N

PERLAKUAN 1,00 P1 20

2,00 P2 20

3,00 P3 20

4,00 P4 20

5,00 P5 20

Page 82: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

68

Descriptives

PERLAKUAN Mean Std. Deviation N

P1 1,45 ,99 20

P2 2,40 ,59 20

P3 3,15 ,98 20

P4 4,15 ,58 20

P5 4,00 1,25 20

Total 3,03 1,35 100

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

. 99 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is

equal across groups.

a. Design: Intercept + PERLAKUAN + PANELIS

Tests of Between-Subjects Effects

Source

Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square F Sig.

Intercept Hypothesis 918,090 1 918,090 3552,690 ,000

Error 4,910 19 ,258

a

Perlakuan Hypothesis 102,060 4 25,515 25,535 ,000

Error 75,940 76 ,999

b

Panelis Hypothesis 4,910 19 ,258 ,259 ,999

Error 75,940 76 ,999

b

a. MS(PANELIS)

b. MS(Error)

Page 83: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

69

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(PANELIS) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 5,000 1,000 Intercept, PERLAKUAN

PERLAKUAN ,000 1,000 PERLAKUAN

PANELIS 5,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients

in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving

effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

ORLEP_WARNA

Duncana,b

PERLAKUAN N Subset

1 2 3 4

P1 20 1,4500

a

P2 20 2,4000

b

P3 20 3,1500

c

P5 20 4,0000

d

P4 20 4,1500

d

Sig. 1,000 1,000 1,000 ,636

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed

means.The error term is Mean Square(Error) = ,999.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

b. Alpha = ,05.

Page 84: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

70

C. Tekstur

Between-Subjects Factors

Value Label N

PERLAKUAN 1,00 P1 20

2,00 P2 20

3,00 P3 20

4,00 P4 20

5,00 P5 20

Descriptives

PERLAKUAN Mean Std. Deviation N

P1 1,80 1,15 20

P2 2,70 1,38 20

P3 3,35 1,03 20

P4 3,95 ,51 20

P5 3,95 1,31 20

Total 3,15 1,37 100

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: ORLEP_TEKSTUR

F df1 df2 Sig.

. 99 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + PERLAKUAN + PANELIS

Page 85: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

71

Tests of Between-Subjects Effects

Source

Type III

Sum of

Squares

Df Mean

Square F Sig.

Intercept Hypothesis 992,250 1 992,250 908,566 ,000

Error 20,750 19 1,092

a

Perlakuan Hypothesis 66,900 4 16,725 12,826 ,000

Error 99,100 76 1,304

b

Panelis Hypothesis 20,750 19 1,092 ,838 ,657

Error 99,100 76 1,304

b

a. MS(PANELIS)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(PANELIS) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 5,000 1,000 Intercept, PERLAKUAN

Perlakuan ,000 1,000 PERLAKUAN

Panelis 5,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the

coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic

term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Page 86: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

72

ORLEP_TEKSTUR

Duncana,b

PERLAKUAN N

Subset

1 2 3

P1 20 1,8000

a

P2 20 2,7000

b

P3 20 3,3500

b 3,3500

bc

P5 20 3,9500

c

P4 20 3,9500

c

Sig. 1,000 ,076 ,121

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,304.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

b. Alpha = ,05.

Page 87: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

73

Lampiran 6. Kuisioner Uji Mutu Hedonik Permen Jelly

KUESIONERUJI MUTU HEDONIK

Nama Panelis :

NIM :

Tanggal Pengisian :

Jenis Kelamin : L / P

Instruksi

1. Amati dan cicipi sampel satu-persatu menggunakan indra Anda (Netralkan

Indra Anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel).

2. Pada kolom kode sampel, berikan penilaian Anda berdasarkan tingkat

kesukaan, kecerahan dan kekenyalan..

3. Jangan membandingkan tingkat kesukaan, kecerahan dan kekenyalan antar

sampel.

4. Berilah tanda (√) pada kolom yang sudah disediakan.

A. Uji Kesukaan

Indikator Kode Sampel

249 256 643 567 493

Sangat Suka

Suka

Agak Suka

Tidak Suka

Sangat Tidak Suka

B. Uji Warna

Indikator Kode Sampel

249 256 643 567 493

Sangat Cerah

Cerah

Agak Cerah

Tidak Cerah

Sangat Tidak Cerah

C. Tekstur

Indikator Kode Sampel

249 256 643 567 493

Sangat Kenyal

Kenyal

Agak Kenyal

Tidak Kenyal

Sangat Tidak Kenyal

Page 88: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

74

Lampiran 7. Data Analisa Gula Reduksi

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

U S M

HASIL ANALISA

Nama : ARSITA DEWI SAPUTRI

Sampel : PERMEN JELLY KUNYIT

Alamat : USM (Universitas Semarang)

Pengujian : KADAR GULA REDUKSI (%)

Kode

Sampel

Ulangan

(U)

Gula Reduksi (%)

1 2

P1

1 18.8268 18.7767

2 18.7600 18.8017

rata-rata 18.7934 18.7892

P2

1 20.0720 19.9328

2 19.8864 20.0024

rata-rata 19.9792 19.9676

P3

1 20.1974 20.3277

2 20.3711 20.2625

rata-rata 20.2842 20.2951

P4

1 20.4072 20.5974

2 20.6608 20.5023

rata-rata 20.5340 20.5499

P5

1 21.0065 20.9130

2 20.8818 20.9597

rata-rata 20.9441 20.9363

NB : Tanda titik (.) pada hasil angka merupakan tanda baca koma (,)

Hasil uji memiliki 4 angka desimal

Semarang, Januari 2019

Page 89: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

75

Lampiran 8. Data Analisa Aktivitas Antioksidan

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

U S M

HASIL ANALISA

Nama : ARSITA DEWI SAPUTRI

Sampel : PERMEN JELLY KUNYIT

Alamat : USM (Universitas Semarang)

Pengujian : Aktivitas Antioksidan(%)

Kode

Sampel

Ulangan

(U)

Antioksidan (% inhibisi)

1 2

P1

1 16.4676 16.5293

2 16.5499 16.4984

rata-rata 16.5087 16.5139

P2

1 19.2621 18.7116

2 18.5281 18.9868

rata-rata 18.8951 18.8492

P3

1 24.7714 23.6954

2 23.3368 24.2334

rata-rata 24.0541 23.9644

P4

1 28.6871 26.9095

2 26.3170 27.7983

rata-rata 27.5020 27.3539

P5

1 32.0470 31.1304

2 30.8249 31.5887

rata-rata 31.4359 31.3596

NB : Tanda titik (.) pada hasil angka merupakan tanda baca koma (,)

Hasil uji memiliki 4 angka desimal

Semarang, Januari 2019

Page 90: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

76

Lampiran 9. Dokumentasi penelitianPermen Jelly

1. Bahan Penelitian

RIMPANG KUNYIT

Asal : Temu kencono, Gunung Pati

Umur panen : 11-12 bulan (ditandai dengan gugurnya daun kedua)

BUAH LEMON

Asal : Superindo, Ungaran

Umur panen : 30-36 bulan

GULA PASIR

Asal : ADA Swalayan,Banyumanik

Merk : GulaKu

Netto : 80 g

GELATIN

Asal : Serba Sari, Gajah

Merk : -

Netto : 20 g

Page 91: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

77

2. Hasil sampel tiap perlakuan

Sampel : P1

Sari kunyit : 80 g

Sari lemon : 0 g

Sampel : P2

Sari kunyit : 70 g

Sari lemon : 10 g

Sampel : P3

Sari kunyit : 60 g

Sari lemon : 20 g

Sampel : P4

Sari kunyit : 50 g

Sari lemon : 30 g

Sampel : P5

Sari kunyit : 40 g

Sari lemon : 40 g

Page 92: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

78

3. Pengujian

KADAR AIR

Pengujian kadar air pada sampel permen jelly sari kunyit dan sari

lemonmenggunakan oven MEMMERT UN 110 dengan suhu 110°C

selama 12 jam di laboratorium kimia dan biokimia Universitas Semarang.

ANALISA TEKSTUR

Analisa Tekstur pada sampel permen jelly sari kunyit dan sari

lemonmenggunakan alat Texture Analyzer CT3 BROOKFIELD di

laboratorium kimia dan biokimia Universitas Semarang.

UJI ORGANOLEPTIK

Uji organoleptik pada sampel permen jelly sari kunyit dan sari lemon

dilakukan oleh panelis semi terlatih sebanyak 20 orang di laboratorium uji

indrawi Universitas Semarang.

Page 93: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

79

Page 94: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

80

Page 95: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

81

Page 96: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

82

Page 97: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

83

Page 98: Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN

84