Upload
m-saikhul-arif
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Aliran Filsafat Progresivisme
1/6
ALIRAN FILSAFAT PROGRESIVISME
1.
Konsep, Esensi dan Kilasan aliran Filsafat Progresivisme
Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak
benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada
guru atau bidang muatan. Gerakan Progresivisme ini sangat berpengaruh dalam pendidikan
bangsa Amerika pada permulaan abad ke-20.
Progresivisme memberikan perlawanan terhadap formalisme yang berlebihan danmembosankan dari sekolah atau pendidikan yang tradisional. Contoh: Progresivisme
menolak pendidikan yang bersifat otoriter, menolak penekanan atas disiplin yang keras,
menolak cara-cara belajar yang bersifat pasif, menolak konsep dan cara-cara pendidikan yang
hanya berperan untuk mentransfer kebudayaan mastarakat kepada generasi muda, dan
berbagai hal lainnya yang dipandang tidak berarti.
Progresivisme melancarkan suatu gerakan untuk perubahan sosial dan budaya dengan
penekanan pada perkembangan individual, dan mencakup cita-cita seperti: cooperation yaitu
kerjasama dalam berbagai aspek kehidupan, sharing yaitu berbagai peran dan turut ambil
bagian dalam berbagai kegiatan, dan adjusmentyaitu fleksibel untuk dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai perubahan yang terjadi.
2. Tokoh-tokoh ProgresivismeFilsafat pendidikan Progresivisme dikembangkan oleh para ahli pendidikan seperti:
1. William James (11 Januari 1842 26 Agustus 1910)William James seorang psychologist dan seorang filosuf Amerika yang sangat
terkenal. Paham dan ajarannya demikian pula kepribadiannya sangat berpengaruh
diberbagai negara Eropa dan Amerika. Meskipun demikian dia sangat penceramah
http://sataaswelputra.blogspot.com/2011/02/aliran-filsafat-progresivisme.htmlhttp://sataaswelputra.blogspot.com/2011/02/aliran-filsafat-progresivisme.html7/31/2019 Aliran Filsafat Progresivisme
2/6
dibidang filsafat, juga terkenal sebagai pendiri Pragmatisme. James berkeyakinan bahwa
otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi
biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu
dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi
James menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis, dan
menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku. Buku karangannya yang berjudul Principles
of Psychology yang terbit tahun 1890 yang membahas dan mengembangkan ide-ide
tersebut, dengan cepat menjadi buku klasik dalam bidang itu, hal inilah yang mengantar
William James terkenal sebagai ahli filsafat Pragmatisme dan Empirisme radikal.
2. John Dewey (1859 - 1952)John Dewey adalah seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia
(Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan
pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah
"Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme
mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang
diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah
proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.
Dewey mengembangkan pragmatisme dalam bentuknya yang orisinil, tapi
meskipun demikian, namanya sering pula dihubungkan terutama sekali dengan versi
pemikiran yang disebut instrumentalisme. Adapun ide filsafatnya yang utama, berkisar
dalam hubungan dengan problema pendidikan yang konkret, baik teori maupun praktik.
reputasi (nama baik) internasionalnya terletak dalam sumbangan pikirannya terhadap
filsafat pendidikan Progressivisme Amerika. Dewey tidak hanya berpengaruh dalam
kalangan ahli filsafat profesional, akan tetapi juga karena perkembangan idenya yang
fundamental dalam bidang ekonomi, hukum, antropologi, teori politik dan ilmu jiwa. Dia
adalah juru bicara yang sangat terkenal di Amerika Serikat dari cara-cara kehidupan
demokratis. Diantara karya-karya Dewey yang dianggap penting adalah Freedom and
Cultural, Art and Experience, The Quest of Certainty Human Nature and Conduct (1922),
7/31/2019 Aliran Filsafat Progresivisme
3/6
Experience and Nature (1925), dan yang paling fenomenal adalah Democracy and
Education(1916).
3. Hans Vaihinger (1852-1933)Hans Vaihinger berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis.
Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi
berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-
kejadian di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian
itu berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa
kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.
4. Georges SantayanaGeorges digolongkan pada penganut pragmatisme ini. Tapi amat sukar untuk
memberikan sifat bagi hasil pemikirannya, karena amat banyak pengaruh yang
bertentangan dengan apa ayang dialaminya.
3. Filsafat Pendukung atau yang Melandasi ProgresivismeProgresivisme didukung atau dilandasi oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey
(1859-1952). Apabila ditelusuri, konsep-konsep filsafat yang melandasi progresivisme
bahkan berasal dari para filosof yang hidup pada jaman Yunani kono dan para filosof lainnya
yang hidup kemudian, seperti: Heraklitos (536-470 SM), Socrates (470-399 SM), Protagoras
(480-410 SM), W. James (1842-1910), Francis Bacon (1561-1626), Jean Jacques Rousseau
(1712-1778), Immanuel Kant (1724-1804), Hegel (1770-1804). Selain itu, tokoh-tokoh
bangsa Amerika seperti Benjamin Franklin, Thomas Paine, dan Thomas Jafferson pun telah
mempengaruhi perkembangan progresivisme.
7/31/2019 Aliran Filsafat Progresivisme
4/6
4. Pandangan Progesivisme Terhadap Bidang Tekonologi PendidikanBagi progresivisme, gagasan atau kenyataan yang menunjukkan adanya dinding
pemisah antara sekolah dan masyarakat ditentang oleh progresivisme. Menurut
progresivisme, sekolah yang baik adalah masyarakat yang baik dalam bentuk kecil,
sedangkan pendidikan yang mencerminkan keadaan dan kebutuhan masyarakat perlu
dilakukan secara teratur sebagaimana halnya dalam lingkungan sekolah. Sekolah hendaknya
merupakan suatu mikrokosmos dari masyarakat yang lebih luas.
a. Definisi PendidikanMenurut progresivisme, pendidikan selalu dalam proses perkembangan dan
sebagai suatu rekonstruksi pengalaman yang terus-menerus. Progresivisme menekankan
enam prinsip mengenai pendidikan dan belajar, yaitu: (1) Pendidikan seharusnya adalah
hidup itu sendiri, bukan persiapan untuk kehidupan; (2) Belajar harus langsung
berhubungan dengan minat anak; (3) Belajar melalui pemecahan masalah hendaknya
diutamakan daripada pemberian bahan pelajaran; (4) Guru berperan sebagai pemberi
advise, bukan untuk mengarahkan; (5) Sekolah harus menggerakkan kerjasama daripada
kompetensi; dan (6) Demokrasilah satu-satunya yang memberi tempat dan menggerakkan
pribadi-pribadi saling tukar menukar ide secara bebas, yang diperlukan untukpertumbuhan sesungguhnya.
b. Tujuan pendidikanBagi penganut progresivisme, pendidikan bertujuan agar peserta didik memilki
kemampuan memecahkan berbagai masalah baru dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan sosial, atau dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang berada dalam
proses perubahan. Selain itu, pendidikan juga bertujuan membantu peserta didik untukmenjadi warga negara yang demokratis.
7/31/2019 Aliran Filsafat Progresivisme
5/6
c. KurikulumMenurut Progresivisme, Kurikulum hendaknya:
Tidak universal melainkan berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang ada;
Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik (minat, bakat, dan kebutuhan setiappeserta didik) atau chil centered;
Berbasis pada masyarakat;. Bersifat fleksibel dan dapat berubah atau direvisi.
d. Metode
Metode pendidikan yang diutamakan progresivisme adalah metode pemecahanmasalah (poblem solving method), serta metode penyelidikan dan penemuan (inquiry and
discovery method).
e. Peranan pendidik dan peserta didikDalam aliran progresivisme, guru harusnya berperan untuk memimpin dan
membimbing pengalaman belajar tanpa ikut campur terlalu jauh atas minat dan
kebutuhan peserta didik, sedangkan peserta didik berperan sebagai organisme yang rumityang mempunyai kemampuan luar biasa untuk tumbuh.
7/31/2019 Aliran Filsafat Progresivisme
6/6
REFERENSI
S.Ardiwinata, Jajat dan Achmad Hufad. 2007. Sosiologi Antropologi Pendidikan. Bandung: UPI
Press.
Syaripudin, Tatang dan Kurniasih. 2006. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan
Ilmu.
http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/03/31/aliran-filsafat-pendidikan-modern.html
http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/06/aliran-aliran-filsafat-pendidikan.html
http://education.feedfury.com/content/16333546-filsafat_pendidikan.html
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran-progresivisme.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Progresivisme
http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/06/aliran-aliran-filsafat-pendidikan.htmlhttp://education.feedfury.com/content/16333546-filsafat_pendidikan.htmlhttp://education.feedfury.com/content/16333546-filsafat_pendidikan.htmlhttp://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/06/aliran-aliran-filsafat-pendidikan.html