73
ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI JEPANG (STUDI SOSIOLINGUISTIK KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA SHORT TERM EXCHANGE PROGRAM AT TOKYO UNIVERSITY OF AGRICULTURE AND TECHNOLOGY TAHUN 2015/2016) SKRIPSI Oleh YULI DAMAR WATI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI JEPANG

(STUDI SOSIOLINGUISTIK KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

MAHASISWA SHORT TERM EXCHANGE PROGRAM AT TOKYO

UNIVERSITY OF AGRICULTURE AND TECHNOLOGY TAHUN

2015/2016)

SKRIPSI

Oleh

YULI DAMAR WATI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

ABSTRAK

ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI JEPANG

(STUDI SOSIOLINGUISTIK KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

MAHASISWA SHORT TERM EXCHANGE PROGRAM AT TOKYO

UNIVERSITY OF AGRICULTURE AND TECHNOLOGY TAHUN

2015/2016)

Oleh

YULI DAMAR WATI

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi alih kode yang dilakukan oleh para

mahasiswa internasional yang berpartisipasi dalam Short Term Exchange Program

at Tokyo University of Agriculture and Technology (STEP@TUAT) tahun

2015/2016 ketika berbincang di STEP Party. Data penelitian dikumpulkan melalui

observasi, rekaman video yang diambil selama STEP Party berlangsung, kuesioner

yang dibagikan melalui Google Form, serta wawancara yang dilakukan melalui

Facebook Messenger atau e-mail apabila informasi lebih lanjut diperlukan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis fenomenologis. Hasil penelitian

menunjukkan beberapa motif yang mendorong mahasiswa beralih kode saat

berbincang di STEP Party, jenis dan fungsi alih kode yang mereka gunakan, serta

manfaat yang mereka peroleh dari penggunaan alih kode khususnya dalam konteks

akomodasi komunikasi antarbudaya. Hampir seluruh mahasiswa STEP@TUAT

menyatakan bahwa alih kode membantu mereka dalam akomodasi komunikasi

selama STEP Party. Meski demikian, beberapa mahasiswa tidak setuju bahwa alih

kode berperan penting dalam komunikasi. Studi ini merekomendasikan peneliti

selanjutnya untuk dapat memperhatikan aspek kenyamanan partisipan ketika

melakukan alih kode. Disarankan kepada TUAT sebagai lembaga utama yang

mengelola program agar dapat menekankan pentingnya alih kode selama orientasi

program, dengan mengajarkan para mahasiswa jenis, fungsi dan alasan mengapa

harus melakukan alih kode, sehingga mereka dapat melakukan alih kode dengan

mudah. Studi ini juga merekomendasikan para peserta STEP@TUAT berikutnya

untuk lebih percaya diri dalam melakukan alih kode, sehingga mereka dapat

memperoleh berbagai manfaat yang akan membantu mereka dalam proses

komunikasi.

Kata kunci: alih kode, mahasiswa internasional, sosiolinguistik, komunikasi

antarbudaya, Short Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture

and Technology tahun 2015/2016

Page 3: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

ABSTRACT

CODE-SWITCHING AMONG INTERNATIONAL STUDENTS IN JAPAN

(A SOCIOLINGUISTIC-INTERCULTURAL COMMUNICATION STUDY OF

STUDENTS OF SHORT TERM EXCHANGE PROGRAM AT TOKYO

UNIVERSITY OF AGRICULTURE AND TECHNOLOGY BATCH 2015/2016)

By

YULI DAMAR WATI

This study aims to investigate code-switching done by international students who

participated in Short Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture

and Technology (STEP@TUAT) 2015/2016 batch while conversing at STEP parties.

The Data was collected through observations, video recordings taken during STEP

Parties, questionnaires shared via Google Form and interviews done via Facebook

Messenger or e-mail in cases where further information were needed. This research

adopted a phenomenological analysis approach. The result shows the motives that

drive the students to code-switch during STEP parties, the types and functions of

code-switching used, and the advantages gained from the use of code-switching

specifically for accommodating intercultural communication. Most participants

stated that code-switching helped to accommodate others in communication during

STEP Parties. However, a few participants disagreed that code-switching is

important for communication. The study recommends that the next researchers

should pay particular attention to the comfort of the participants at the point of

switching codes. It is recommended that TUAT, the main institution that organizes

the program should emphasize the importance of code-switching during the

orientation of the program, by teaching the students the types, the functions and the

reasons to code-switch, so they can code-switch with ease. The study also

recommends the next participants of STEP@TUAT should have confidence in code-

switching, so they can harness the full advantages which could help them in

communication.

Keywords: code-switching, international students, sociolinguistic, intercultural

communication, Short Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture

and Technology batch 2015/2016

Page 4: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI JEPANG

(STUDI SOSIOLINGUISTIK KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

MAHASISWA SHORT TERM EXCHANGE PROGRAM AT TOKYO

UNIVERSITY OF AGRICULTURE AND TECHNOLOGY TAHUN

2015/2016)

Oleh

YULI DAMAR WATI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,
Page 6: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,
Page 7: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,
Page 8: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Yuli Damar Wati Lahir di

Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung) pada tanggal

21 Juli 1994. Merupakan putri dari Bapak Wakidi dan Ibu

Rubiati, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis

menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak Among

Putra Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2000, SD Negeri 1 Gunung

Sulah yang diselesaikan pada tahun 2006, SMP Negeri 12 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2009, dan SMA Perintis 2 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2012. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui

Jalur SNMPTN pada tahun 2012.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan,

di antaranya HMJ Ilmu Komunikasi sebagai anggota bidang Jurnalistik periode

kepengurusan 2012/2013, ESo (English Society of) Universitas Lampung sebagai

anggota muda periode kepengurusan 2012/2013, serta aktif di FSPI (Forum

Silaturahmi Pengembangan Islam) FISIP Universitas Lampung sebagai anggota

muda periode kepengurusan 2012/2013, sebagai anggota Staff Sekretaris Umum

periode kepengurusan 2013/2014, dan sebagai sekretaris Bidang Akademik periode

Page 9: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

kepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas

Lampung, penulis juga aktif di komunitas belajar Bahasa Jepang, MNN (Minna No

Nihongo) Lampung sejak tahun 2013 hingga sekarang.

Penulis merupakan salah satu perwakilan Indonesia untuk program pertukaran

mahasiswa selama satu tahun di Tokyo University of Agriculture and Technology

(TUAT), Jepang, yaitu pada program STEP@TUAT (Short Term Exchange

Program at Tokyo University of Agriculture and Technology) periode 2015/2016

dengan beasiswa penuh dari JASSO (Japan Student Services Organization).

Penulis menerapkan ilmu yang didapatkan dari perkuliahan pada Praktik Kerja

Lapangan (PKL) di PT. Indosiar Visual Mandiri sebagai News Reporter pada

periode Maret hingga Juni 2017. Penulis juga mengabdikan ilmu dan keahlian yang

dimiliki kepada masyarakat dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan

(KKN-K) di Desa Pagar Buana, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang

Bawang Barat pada Juli 2018.

Page 10: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

MOTTO

負けたら終わりなんじゃなくて辞めたら終わりなんだ。

You are not finished when you are defeated. You are finished when you quits.

Page 11: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

PERSEMBAHAN

Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

Sang Pemilik Ilmu,

Yang atas izin-Nya karya ini tercipta.

Kepada Mamak dan Bapak,

Yang tak pernah putus doa, dukungan, kepercayaan serta kasih

sayangnya.

Kepada Yuli Damar Wati,

Girl, you made it!

おめでとう!

Kepada Anda,

selamat membaca.

Page 12: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

SANWACANA

Alhamdu lillahi ladzi bini’matihi tatimmush shaalihaatu.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna.

Ungkapan syukur atas segala nikmat, taufiq, dan hidayah Allah Ta’ala. Sehingga,

penulis dapat menuntaskan skripsi yang berjudul “Alih Kode Mahasiswa

Internasional di Jepang (Studi Sosiolinguistik Komunikasi Antarbudaya

Mahasiswa Short Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture

and Technology Tahun 2015/2016)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Lampung.

Banyak pihak telah mendermakan berbagai bimbingan dan dukungan kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin menghaturkan

terimakasih dengan tulus kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr, Syarief Makhya, M.Si. selaku Dekan FISIP Universitas Lampung.

2. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos., MComn&MediaSt. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi FISIP Universitas Lampung

3. Ibu Andi Windah, S.I.Kom., MComn&MediaSt. selaku Pembimbing Akademik

4. Ibu Dr. Tina Kartika, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa

sabar dan menginspirasi selama membimbing penulis

Page 13: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

5. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si. selaku dosen pembahas skripsi, atas segala

ilmu, bimbingan serta dukungan yang beliau berikan kepada penulis

6. Tasaki Atsuko Sensei who has taught me, guided me and given me inspirations

during the research process. 先生、いろいろ教えてくれてありがとうござ

いました。これからももっともっと頑張ります。

7. Mamak dan Bapak yang tak pernah putus mendoakan, mendukung,

mempercayai, dan menyayangi penulis.

8. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik penulis dengan

sepenuh hati.

9. Seluruh Bapak dan Ibu guru yang telah mendidik penulis selama menempuh

pendidikan di TK, SD, SMP dan SMA.

10. All of the lecturers and International Office staff members in TUAT: Kawabata

Sensei, Noma Sensei, Fujioka-san, Uehara Sensei, Hongo Sensei, Baba Sensei,

Misono Sensei, Kimura Sensei, Yamazaki Sensei, Hiroota Sensei, Oguma

Sensei, Ogata Sensei, Igari Sensei, Ban Sensei, Kobayashi-san, and the others.

11. Ibu Hj. Dra. Bainah Sari Dewi, S.Hut., M.P. dan keluarga besar MNN (Minna

No Nihongo) Lampung yang telah membuka pintu kesempatan bagi penulis

untuk melangkah ke negeri impian, Jepang. 皆さん、ありがとうございまし

た!一緒に日本へ行きましょう!

12. Adik-adikku, si kembar Dampit dan Riski. Belajarlah yang giat! Raih impianmu

sampai dapat. Mbak selalu mendukungmu.

Page 14: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

13. The family of STEP@TUAT 2015/2016 batch: Mbak Arnia, Fadila, dan

XiaoFen, terimakasih! Elliot and Gina, medaase! Christelle and Arnaud, merci!

Tran and Anh Loc, cảm ơn bạn! Niranad and Pong, ขอขอบคณุ! Diana,

Спасибо! Lylee, ຂອບໃຈ! Vuthy, សូមអរគុណ! Eduardo, obrigado! Zi Zhou,

Wang Fei, Ren Jie and Hao Shuai, 謝謝!

14. Sahabat-sahabatku yang sholihah, manis dan super keren: Rika Ni’matus

Solikhah, Kartini, Ari Krisnawati, Fitria Wulandari, dan Agnes Rachmawati

15. Keluarga besar FSPI FISIP Universitas Lampung

16. Keluarga besar Ilmu Komunikasi 2012 Universitas Lampung

17. Rekan-rekan Praktik Kerja Lapangan Divisi News Production Indosiar dan

SCTV; Erika, Arum, Meta, Amel, Yetti, Armand, Rivky, Fikri, Subhan, dan

lain-lain.

18. Teman-teman KKN Kebangsaan Tiyuh Pagar Buana 2018: Iqbal, Rico, Indi,

Puput, Euis dan Arini.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita

semua, serta membalas semua kebaikan yang telah didermakan kepada penulis.

Akhirnya, kendati skripsi ini masih jauh dari paripurna, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua, aamiin.

Bandar lampung, 23 Oktober 2018

Penulis,

Yuli Damar Wati

Page 15: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 10

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian terdahulu .......................................................................... 13

2.2. Motif ................................................................................................ 20

2.3. Manfaat ............................................................................................ 20

2.4. Alih Kode ......................................................................................... 21

2.5. Fungsi Alih Kode ............................................................................. 22

2.6. Tipe Alih Kode ................................................................................. 24

2.7. Perbedaan Antara Alih Kode dan Campur Kode ............................... 25

2.8. Alih Kode Sebagai Fenomena Komunikasi Antarbudaya .................. 27

2.9. Sosiolinguistik Fishman .................................................................... 27

2.10. Teori Akomodasi Komunikasi .......................................................... 29

2.11. Kerangka Pikir.................................................................................. 31

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian.................................................................................. 35

3.2. Fokus Penelitian ............................................................................... 36

3.3. Sumber Data ..................................................................................... 36

3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 37

3.5. Penentuan Informan .......................................................................... 38

3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................ 39

Page 16: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

ii

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT) ................ 42

4.2. Short-Term Exchange Program at Tokyo University of

Agriculture and Technology (STEP@TUAT) ................................... 43

4.3. STEP Party ...................................................................................... 45

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Informan ............................................................................ 47

5.2. Alih Kode Mahasiswa STEP@TUAT 2015/2016 di STEP Party ...... 53

5.2.1. Pengalaman dan Frekuensi Alih Kode Mahasiswa

STEP@TUAT Tahun 2015/2016 di STEP Party ................... 54

5.2.2. Sasaran Alih Kode Mahasiswa STEP@TUAT Tahun

2015/2016 di STEP Party ...................................................... 58

5.2.2.1. Alih Kode Terhadap Teman Dari Negara Lain ........ 62

5.2.2.2. Alih Kode Terhadap Teman Dari Negara

Tetangga ................................................................. 65

5.2.2.3. Alih Kode Terhadap Teman Dari Negara Yang

Sama ...................................................................... 66

5.2.3. Kondisi Kesadaran Mahasiswa STEP@TUAT 2015/2016

Ketika Melakukan Alih Kode di STEP Party ......................... 67

5.3. Pembahasan Menurut Tujuan Penelitian ........................................... 74

5.3.1. Motif Mahasiswa STEP@TUAT Tahun 2015/2016

Melakukan Alih Kode di STEP Party .................................... 74

1) Menghindari Kesalahpahaman......................................... 74

2) Menekankan Pesan .......................................................... 76

3) Berbicara Cepat Dan Lancar Guna Menghindari Jeda ...... 78

4) Mengkonfirmasi Maksud Lawan Bicara .......................... 80

5) Membangun Keakraban dan Rasa Persahabatan ............. 80

6) Membangkitkan Rasa Humor ......................................... 82

7) Mempraktekkan Bahasa Baru Yang Sedang

Dipelajari ........................................................................ 83

8) Menceritakan Sesuatu Secara Rahasia ............................. 85

9) Ketidaksadaran (Spontanitas) .......................................... 86

10) Ketidaktahuan Akan Kosakata Dalam Suatu Bahasa ........ 87

5.3.2. Tipe Alih Kode Yang Sering Dilakukan Mahasiswa

STEP@TUAT Tahun 2015/2016 di STEP Party ................... 93

5.3.3. Fungsi Alih Kode Yang Sering Dilakukan Mahasiswa

STEP@TUAT Tahun 2015/2016 di STEP Party ................... 95

5.3.4. Manfaat Penggunaan Alih Kode Yang Dirasakan

Mahasiswa STEP@TUAT Tahun 2015/2016 di STEP

Party ..................................................................................... 96

5.4. Pembahasan Menurut Teori Akomodasi Komunikasi Howard

Giles ............................................................................................... 101

5.5. Klasifikasi Informan Berdasarkan Hasil Penelitian ......................... 110

Page 17: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

iii

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan .................................................................................... 123

6.2. Saran .............................................................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Mahasiswa Internasional Berdasarkan Negara Asalnya (Top

10 Terbanyak) .......................................................................................... 4

2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Internasional di Jepang Tahun

2014 dan 2015)......................................................................................... 5

3. Jumlah Mahasiswa Program Jangka Pendek di Jepang Pada Tahun

Anggaran 2014) ........................................................................................ 6

4. Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................................ 17

5. Statistik Mahasiswa Program Strata 1 TUAT (2016) .............................. 43

6. Statistik Mahasiswa Program Pascasarjana TUAT (2016) ....................... 43

7. Identitas Informan .................................................................................. 50

8. Hasil wawancara informan terkait pengalaman dan frekuensi

melakukan alih kode ............................................................................... 54

9. Hasil wawancara informan terkait objek atau sasaran melakukan alih

kode selama percakapan di STEP Party .................................................. 58

10. Hasil wawancara informan terkait kondisi kesadaran informan ketika

melakukan alih kode ............................................................................... 67

11. Hasil wawancara informan terkait tipe alih kode yang dilakukan

selama percakapan di STEP Party berdasarkan tiga tipe alih kode

yang dijelaskan oleh Poplack (1978) ...................................................... 93

12. Hasil wawancara informan terkait fungsi alih kode yang digunakan

selama percakapan di STEP Party berdasarkan enam fungsi alih

kode yang dikemukakan oleh Gumperz (2002: 75) ................................ 95

13. Hasil wawancara informan terkait manfaat yang dirasakan dari

penggunaan alih kode selama percakapan di STEP Party ....................... 96

14. Hasil wawancara informan terkait dampak penggunaan alih kode

yang dirasakan dalam upaya akomodasi komunikasi antarbudaya

selama percakapan di STEP Party berlangsung ................................... .101

15. Klasifikasi Hasil Penelitian Berdasarkkan Informan ............................ .110

Page 19: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jumlah Mahasiswa Internasional di Jepang Berdasarkan Jenis Institusi

Pada Mei 2015 ............................................................................................ 3

2. Bagan Kerangka Pikir ............................................................................... 34

3. TUAT Fuchu Campus dan Koganei Campus ............................................. 42

4. Fuchu International House dan Koganei International House ................... 44

5. Suasana STEP Party ................................................................................. 45

6. Mahasiswa STEP@TUAT 2015/2016 ....................................................... 49

Page 20: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini semakin banyak mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar negeri.

Adanya peluang memperoleh beasiswa pendidikan seperti Fullbright Scholarship,

Erasmus Mundus Scholarship, Chevening Scholarship, Australian Awards,

Japanese Government Scholarship (MEXT), Japan Student Service Organization

(JASSO) Scholarship, Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

Pemerintah RI dan lain-lain semakin meningkatkan optimisme mahasiswa untuk

dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri. Bentuk beasiswa yang ditawarkan pun

bermacam-macam, umumnya terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu beasiswa

penuh dan beasiswa parsial. Beasiswa penuh biasanya mencakup biaya pendidikan

100%, biaya hidup, biaya penerbangan, asuransi dan lain-lain. Sedangkan beasiswa

parsial mencakup sebagian dari biaya pendidikan atau hanya biaya non-pendidikan

seperti biaya hidup, asuransi, biaya pengembangan diri, biaya riset, dan lain-lain.

Jepang adalah salah satu negara maju di Asia yang aktif menerima mahasiswa

internasional. Pada bulan Agustus 1983, Perdana Menteri Jepang Nakasone

memutuskan rencana untuk menerima 100.000 mahasiswa internasional atau Plan

to Accept 100.000 International Students (Ryugakusei 10-mannin Ukeire Keikaku).

Page 21: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

2

Tujuan dari rencana ini adalah untuk menerima 100.000 mahasiswa internasional

pada awal abad ke-21. Rencana ini pada dasarnya ditujukan untuk mempromosikan

saling pengertian antara Jepang dan negara-negara lain agar memberikan kontribusi

terhadap pembinaan sumber daya manusia di negara-negara berkembang (Shao,

2008 : 2).

Selanjutnya, pada tanggal 29 Juli 2008, rencana untuk menerima 300.000

mahasiswa internasional atau Plan to Accept 300.000 International Students atau

Ryugakusei 30-mannin Keikaku dibentuk di bawah pimpinan Perdana Menteri

Fukuda. Rencana ini dipresentasikan pada konferensi kabinet Jepang oleh enam

kementerian, yaitu 1) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, 2) Kementerian Departemen Luar Negeri, 3)

Kementerian Kehakiman, 4) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga,

Sains dan Teknologi, 5) Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri dan 6)

Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata. Rencana tersebut

bertujuan untuk menerima 300.000 mahasiswa internasional pada tahun 2020

dengan menciptakan lebih banyak kebijakan terbuka, sebagai bagian dari

pengembangan "Strategi Global" agar Jepang dapat memperluas arus sumber daya

manusia, barang, uang dan informasi di Asia dan dunia. Hal ni juga bertujuan untuk

memberikan kontribusi intelektual secara internasional dengan memperoleh siswa

internasional yang sangat baik secara strategis (Shao, 2008 : 8).

Mahasiswa internasional adalah mahasiswa dari negara lain yang memperoleh

status kependudukan sebagai mahasiswa dengan visa pelajar yang menerima

pendidikan di universitas, sekolah pascasarjana, junior college, perguruan tinggi

Page 22: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

3

teknologi, perguruan tinggi pelatihan profesional, dan institusi pendidikan yang

menyediakan kursus persiapan masuk universitas dan institusi bahasa Jepang di

Jepang (JASSO, 2016).

Gambar 1. Jumlah Mahasiswa Internasional di Jepang Berdasarkan Jenis Institusi Pada

Mei 2015

Sumber: JASSO (2016)

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Japan Student Services Organization

(JASSO) pada Mei 2015 diketahui jumlah mahasiswa internasional yang menempuh

pendidikan di Jepang meningkat sebanyak 13,2% atau 24.224 orang, dari tahun

sebelumnya yang berjumlah 184.155 orang menjadi 208.379 orang. Jumlah tersebut

diperoleh dari penjumlahan dua klasifikasi, yaitu institusi perguruan tinggi

sebanyak 152.062 orang (meningkat sebanyak 9,3% atau 12.877 orang dari tahun

sebelumnya yang berjumlah 139.185 orang) dan lembaga bahasa Jepang sebanyak

56.317 orang (meningkat sebanyak 25,2% atau 11,347 orang dari tahun sebelumnya

Page 23: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

4

yang berjumlah 44.970 orang). Berikut adalah grafik jumlah mahasiswa

internasional di Jepang berdasarkan jenis institusi pada Mei 2015.

Ada pun tabel jumlah mahasiswa internasional berdasarkan negara asalnya (Top 10

Terbanyak), diantaranya:

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Internasional Berdasarkan Negara Asalnya (Top 10

Terbanyak)

Sumber: JASSO (2016)

Dengan perbandingan berdasarkan jenis institusi pada tahun sebelumnya sebagai

berikut.

Page 24: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

5

Tabel 2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Internasional di Jepang Tahun 2014 dan 2015

Sumber: JASSO (2016)

Selain itu ada pula kategori mahasiswa internasional yang mengikuti program

pendidikan jangka pendek. Yang dimaksud mahasiswa program pendidikan jangka

pendek adalah mahasiswa internasional yang bermukim dan menempuh pendidikan

di Jepang kurang dari satu tahun atau yang memiliki visa selain visa pelajar. Jumlah

mahasiswa program pendidikan jangka pendek tersebut pada tahun anggaran 2014

adalah sebanyak 11.428 orang (meningkat sebanyak 22,6% atau 2.103 orang dari

tahun sebelumnya yang berjumlah 9.325 orang) (JASSO, 2016). Berikut adalah

Page 25: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

6

tabel jumlah mahasiswa program jangka pendek di Jepang pada tahun anggaran

2014.

Tabel 3. Jumlah Mahasiswa Program Jangka Pendek di Jepang Pada Tahun Anggaran 2014

Sumber: JASSO (2016)

Study in Japan Comprehensive Guide menerangkan prosedur imigrasi bagi

mahasiswa asing didasarkan pada Undang-Undang Pengawasan Imigrasi dan

Pengungsi atau Immigration Control and Refugee Recognition Act. Undang-undang

tersebut menetapkan 30 jenis status kependudukan warga negara asing sesuai

aktivitas dan jabatan yang relevan. Dan berdasarkan undang-undang tersebut batas

maksimal visa pelajar adalah sampai empat tahun tiga bulan (sumber:

http://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj04e.html, diakses pada 24 April 2017 pukul

13:08 WIB).

Page 26: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

7

Short-Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture and Technology

(STEP@TUAT) adalah suatu program pertukaran jangka pendek bagi mahasiswa

internasional strata satu dan pascasarjana yang tertarik mempelajari bahasa, budaya,

sains dan teknologi Jepang di Tokyo University of Agriculture and Technology

(TUAT). Program ini berdurasi 1 tahun, dengan total 20 peserta setiap tahunnya.

Ada pun STEP@TUAT tahun 2015/2016 berlangsung sejak Oktober 2015 hingga

September 2016 dengan total 20 mahasiswa internasional diantaranya, yaitu: tiga

mahasiswa Indonesia (termasuk peneliti), satu mahasiswa asal Laos, satu

mahasiswa asal Kamboja, dua mahasiswa asal Thailand, empat mahasiswa asal

Tiongkok, satu mahasiswa asal Russia, dua mahasiswa asal Ghana, dua mahasiswa

asal Vietnam, dua mahasiswa asal Perancis, satu mahasiswa asal Malaysia dan satu

mahasiswa asal Brazil.

Ke-20 mahasiswa tersebut berasal dari latar belakang budaya, bahasa dan adat

kebiasaan yang berbeda-beda. Situasi tersebut mengharuskan mereka untuk dapat

beradaptasi dan berinteraksi satu sama lain. Oleh sebab itu, berbagai kegiatan baik

di dalam mau pun luar kampus TUAT dimanfaatkan sebagai sarana bagi mereka

untuk dapat saling bertukar pengetahuan dan mempererat hubungan pertemanan.

Salah satu kegiatan tersebut adalah STEP Party.

STEP Party merupakan salah satu bentuk inisiatif mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016. Kegiatan ini merupakan kegiatan di luar kampus TUAT yang aktif

diadakan mahasiswa STEP@TUAT setiap bulannya. Waktu kegiatan biasanya

disesuaikan dengan event-event tertentu, misalnya hari ulang tahun salah satu

anggota STEP@TUAT. Bertempat di Fuchu International House Lounge, kegiatan

Page 27: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

8

ini bertujuan memfasilitasi mahasiswa STEP@TUAT untuk dapat saling

berkumpul, bertukar informasi dan lebih mengenal satu sama lain. Kegiatan ini

tidak hanya dihadiri mahasiswa STEP@TUAT saja, mahasiswa dari berbagai

tingkatan dan program studi lain pun turut diundang menghadiri kegiatan tersebut.

Selama mengikuti STEP Party, peneliti menemukan suatu fenomena unik dimana

para mahasiswa yang hadir di acara tersebut berbicara menggunakan dua bahasa

atau lebih secara bersamaan. Selain menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

utama percakapan, mereka juga menggunakan bahasa Jepang dan bahasa ibu

masing-masing pembicara. Bahasa ibu umumnya digunakan ketika berbicara

dengan mahasiswa yang berasal dari negara yang sama atau seseorang yang

memahami bahasa ibu mereka (misalnya mahasiswa asal Indonesia dan Malaysia

tidak kesulitan memahami satu sama lain dikarenakan adanya kemiripan bahasa).

Ada pun bahasa Jepang sering digunakan sebab selama menjalani pendidikan di

TUAT mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kelas bahasa Jepang sebagai bekal

hidup dan berkomunikasi dengan penduduk asli setempat dalam kehidupan sehari-

hari. Meski demikian, terkadang mereka juga berbicara dalam bahasa Jepang

dengan sesama mahasiswa asing dikarenakan faktor kebiasaan.

Sebagai contoh, pada suatu kesempatan di STEP Party tanggal 6 Agustus 2016,

seorang teman asal Vietnam memberikan instruksi kepada rekan-rekan yang lain

untuk bersulang. Ia berseru, “One, two, three, kanpaaaai!” (“Satu, dua, tiga,

bersulaaaang!”) Kata kanpai dalam bahasa Jepang berarti ‘bersulang’. Ia

mengatakannya dalam rangka mengikuti kebiasaan masyarakat Jepang ketika

Page 28: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

9

hendak bersulang, kendati ia sendiri bukan orang Jepang dan mayoritas mahasiswa

yang hadir pun bukan orang Jepang.

Pada kesempatan lain, seorang mahasiswi asal Malaysia tengah merekam suasana

STEP Party tanggal 15 Maret 2016 menggunakan kamera telepon selulernya. Ia

menjelaskan suasana pesta dalam bahasa Inggris. Namun ketika mendengar teman

asal Laos mengomentari teman lain dalam bahasa Jepang, “Kawaii desu ne!”

(Lucu/Imutnya!) ia dan seorang mahasiswi asal Thailand yang duduk di sebelahnya

pun turut berseru “Kawaii desu ne!”

Situasi multi-bahasa pada kejadian-kejadian di atas dikenal sebagai ‘alih kode

(code-switching)’. Hoffman (1996: 110) dalam Yuliani (2013: 1) mendefinisikan

alih kode sebagai the alternate use of two languages or linguistic varieties within

the same utterance or during the same conversation. (suatu penggunaan alternatif

dua bahasa atau variasi-variasi linguistik dalam ujaran yang sama atau percakapan

yang sama.) Heller (1988 : 1) menjelaskan, “Code-switching is when a person

mixes two languages in a single sentence or a conversation. (Alih kode adalah

ketika seseorang menggabungkan dua bahasa dalam suatu kalimat tunggal atau

percakapan.)” Singkatnya, alih kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih

secara bersamaan di dalam suatu klausa atau kalimat. Alih kode dipelajari untuk

memahami mengapa orang yang kompeten dalam dua bahasa atau lebih

menyejajarkan kata-kata atau ucapannya pada situasi-situasi tertentu.

Berdasarkan pengalaman dan observasi tersebut, peneliti berasumsi bahwa alih

kode berpengaruh terhadap pergaulan di antara mahasiswa STEP@TUAT

2015/2016. Alih kode juga mampu mengakomodasi komunikasi di antara mereka.

Page 29: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

10

Akomodasi dari sudut pandang komunikasi menjelaskan bagaimana dan kenapa

kita menyesuaikan perilaku komunikasi kita terhadap tindakan orang lain. Meski

demikian, belum diketahui secara mendalam motif apa saja yang mendasari

mahasiswa STEP@TUAT melakukan alih kode, jenis dan fungsi alih kode yang

mereka gunakan, serta manfaat penggunaannya dalam konteks komunikasi

antarbudaya selama percakapan di STEP Party. Oleh sebab itu, penelitian ini

dilakukan guna membuktikan dan mendalami hal-hal tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Motif apa sajakah yang mendorong mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 melakukan alih kode dalam komunikasi antarbudaya?

2. Tipe alih kode apa sajakah yang digunakan mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 dalam komunikasi antarbudaya?

3. Fungsi alih kode apa sajakah yang digunakan mahasiswa STEP@TUAT

tahun 2015/2016 dalam komunikasi antarbudaya?

4. Manfaat apa sajakah yang mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016

peroleh dari penggunaan alih kode khususnya dalam akomodasi komunikasi

antarbudaya?

Page 30: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

11

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini di antaranya, ialah:

1. Mengetahui motif apa saja yang mendorong mahasiswa STEP@TUAT

tahun 2015/2016 melakukan alih kode dalam komunikasi antarbudaya;

2. Mengetahui tipe alih kode yang digunakan mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 dalam komunikasi antarbudaya;

3. Mengetahui fungsi alih kode yang digunakan mahasiswa STEP@TUAT

tahun 2015/2016 dalam komunikasi antarbudaya; dan

4. Mengetahui manfaat apa saja yang mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 peroleh dari penggunaan alih kode khususnya dalam konteks

akomodasi komunikasi antarbudaya.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan studi Ilmu Komunikasi

khususnya yang berkaitan dengan alih kode dan komunikasi antarbudaya.

2. Secara Praktis

a. Untuk peneliti lain, sebagai bahan pembanding atau pustaka untuk

penelitian sejenis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan

menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan

dengan alih kode dan komunikasi antarbudaya. Selain itu, hasil

Page 31: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

12

penelitian diharapkan dapat menambah kajian pemikiran bagi

pengembangan ilmu komunikasi.

b. Untuk pembuatan skripsi sebagai salah satu syarat guna meraih gelar

sarjana pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

Page 32: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai panduan serta

bahan perbandingan. Penelitian terdahulu juga dimaksudkan untuk menambah

referensi dan wawasan penulis dalam menjalankan penelitian ini. Referensi

penelitian terdahulu didapat penulis dari jurnal internasional dan jurnal dalam negeri

yang memuat topik terkait dengan penelitian dari penulis.

Penelitian pertama berjudul Code Switching and Code Mixing in MasterChef

Indonesia Season 3 Episodes 20-21 (Alih Kode dan Campur Kode Pada Program

MasterChef Indonesia Season 3 Episode 20-21) yang ditulis oleh Musfiroh dari

UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2014.

Hasil penelitian ini menemukan tiga bentuk alih kode yang terjadi di MasterChef,

yaitu: alih kode dalam bentuk klausa, kalimat dan eksklamasi. Ada pun relevansi

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yakni sama-sama meneliti

tentang fenomena alih kode. Hanya saja, penelitian ini memperoleh data dari hasil

observasi tayangan televisi MasterChef, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan

memperoleh data dari hasil observasi selama menjadi mahasiswa STEP@TUAT

dan wawancara melalui e-mail dan atau media sosial.

Page 33: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

14

Penelitian kedua berjudul Factors of Code Switching among Bilingual English

Students in the University Classroom: A survey (Faktor-Faktor Alih Kode Pada

Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Bilingual di Ruang Kelas Universitas: Sebuah

Survey) yang ditulis oleh Krishna Bista dari Center for Excellence in Education

Arkansas State University, Arkansas pada tahun 2010.

Hasil penemuan dari studi yang dilakukan di sebuah universitas Amerika Selatan

tersebut menunjukkan bahwa faktor primer dilakukannya alih kode di dalam kelas

internasional adalah ketidakmampuan menggunakan bahasa kedua secara lancar.

Faktor-faktor lainnya adalah untuk menjaga privasi, dimana siswa merasa lebih

mudah berbicara dalam bahasa sendiri dibandingkan bahasa Inggris. Akan tetapi,

alih kode dapat menjadi strategi yang berguna pada interaksi di kelas apabila

tujuannya untuk memperjelas makna dan untuk mentransfer pengetahuan kepada

para mahasiswa dengan cara yang efisien.

Ada pun relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yakni

sama-sama meneliti fenomena alih kode yang dilakukan oleh mahasiswa

internasional. Hanya saja, penelitian ini memperoleh data melalui kuesioner dan

observasi, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan wawancara

melalui e-mail dan atau sosial media sebagai cara memperoleh data.

Penelitian ketiga berjudul Word Borrowing and Code Switching in Ancash Waynu

Songs (Kata Pinjaman dan Alih Kode pada Lagu-Lagu Ancash Waynu) yang ditulis

oleh Felix Julca-Guerrero dari University of Texas at Austin pada tahun 2009.

Page 34: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

15

Hasil penelitian tersebut menunjukkan frekuensi dan skala penggunaan kata

pinjaman dalam lagu-lagu waynu bervariasi tergantung pada bahasa apa lagu

tersebut dikomposisikan. Spanish Waynu menampilkan lebih banyak kata-kata

dalam bahasa Spanyol, sedangkan Quencha Waynu menggunakan Bahasa Spanyol

sebagai kata pinjaman saja. alih kode dan campur kode adalah fenomena yang

umum ada dalam lagu-lagu Ancash Waynu. Seperti percakapan sehari-hari, para

penyanyi Waynu sering mengalihkan bahasa dari bahasa Quencha ke bahasa

Spanyol dan sebaliknya.

Ada pun relevansi penelitian tersbut dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah

sama-sama meneliti tentang fenomena alih kode. Hanya saja, penelitian ini tidak

hanya membahas tentang alih kode namun juga kata pinjaman yang terdapat dalam

lagu-lagu Ancash Waynu, sedangkan penelitian yang penulis lakukan hanya

berfokus pada alih kode saja khususnya yang dilakukan oleh mahasiswa

STEP@TUAT tahun 2015/2016.

Penelitian yang keempat berjudul Sometimes I’ll Start A Sentence In Spanish Y

Terminó En Español: Toward Typology of Code-Switching (Terkadang Saya

Memulai Kalimat Dalam Bahasa Spanyol dan Mengakhirinya Dalam Bahasa

Spanyol: Terhadap Tipologi Alih Kode) yang ditulis oleh Shana Poplack pada tahun

1980.

Analisis kuantitatif terhadap responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

baik orang yang fasih mau pun tidak fasih terhadap dua bahasa mampu beralih kode

secara berkala dan tetap menjaga tata bahasa kedua bahasa tersebut. Sementara para

bilingual yang fasih cenderung beralih bahasa pada berbagai batasan sintaksis

Page 35: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

16

dalam kalimat, bilingual yang tidak fasih lebih menyukai peralihan bahasa antar

kalimat, yang memungkinkan mereka berpartisipasi pada mode alih kode, tanpa

takut melanggar peraturan gramatikal dari salah satu bahasa yang terlibat.

Ada pun relevansi penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah

sama-sama meneliti fenomena alih kode. Hanya saja, Poplack menggunakan

metode kuantitatif untuk menganalisis cara berbicara 20 orang Puerto Rico

sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis motif, tipe

dan fungsi alih kode yang dilakukan oleh mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 serta manfaat yang mereka rasakan dalam akomodasi komunikasi

antarbudaya.

Page 36: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

17

Tabel 4. Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Kontribusi Terhadap

Penelitian Selanjutnya

Perbedaan Penelitian

1. Musfiroh

(2014: UIN Sunan Ampel

Surabaya)

Code Switching and Code

Mixing in MasterChef

Indonesia Season 3

Episodes 20-21 (Alih Kode

dan Campur Kode Pada

Program MasterChef

Indonesia Season 3 Episode

20-21)

Penelitian ini menemukan tiga

bentuk alih kode yang terjadi di

MasterChef, yaitu: alih kode

dalam bentuk klausa, kalimat

dan eksklamasi.

Memberikan contoh beserta

pemaparan yang berguna

bagi penelitian selanjutnya

yang hendak menggunakan

kategorisasi alih kode

menurut Hoffman.

Penelitian ini memperoleh

data dari hasil observasi

tayangan televisi

MasterChef, sedangkan

penelitian yang penulis

lakukan memperoleh data

dari hasil observasi selama

menjadi mahasiswa

STEP@TUAT dan

wawancara melalui e-mail

dan atau media sosial.

2. Krishna Bista

(2010: Center for

Excellence in Education

Arkansas State University,

Arkansas)

Factors of Code Switching

among Bilingual English

Students in the University

Classroom: A survey

(Faktor-Faktor Alih Kode

Pada Mahasiswa Jurusan

Bahasa Inggris Bilingual di

Ruang Kelas Universitas:

Sebuah Survey)

Hasil penemuan dari studi yang

dilakukan di sebuah universitas

Amerika Selatan menunjukkan

bahwa faktor primer

dilakukannya alih kode di dalam

kelas internasional adalah

ketidakmampuan menggunakan

bahasa kedua secara lancar.

Faktor-faktor lainnya adalah

untuk menjaga privasi, dimana

siswa merasa lebih mudah

berbicara dalam bahasa sendiri

dibandingkan bahasa Inggris.

Akan tetapi, alih kode dapat

Memberikan masukan

pengetahuan bagi peneliti

khususnya para instruktur

bahasa akan pentingnya alih

kode dalam mensukseskan

penyampaian pesan saat

mengajar.

Penelitian ini memperoleh

data melalui kuesioner dan

observasi, sedangkan

penelitian yang penulis

lakukan menggunakan

wawancara melalui e-mail

dan atau sosial media

sebagai cara memperoleh

data.

Page 37: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

18

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Kontribusi Terhadap

Penelitian Selanjutnya

Perbedaan Penelitian

menjadi strategi yang berguna

pada interaksi di kelas apabila

tujuannya untuk memperjelas

makna dan untuk mentransfer

pengetahuan kepada para

mahasiswa dengan cara yang

efisien.

3. Felix Julca-Guerrero

(2009: University of

Texas at Austin)

Word Borrowing and Code

Switching in Ancash Waynu

Songs (Kata Pinjaman dan

Alih Kode pada Lagu-Lagu

Ancash Waynu)

Frekuensi dan skala penggunaan

kata pinjaman dalam lagu-lagu

waynu bervariasi tergantung

pada bahasa apa lagu tersebut

dikomposisikan. Spanish Waynu

menampilkan lebih banyak kata-

kata dalam bahasa Spanyol,

sedangkan Quencha Waynu

menggunakan Bahasa Spanyol

sebagai kata pinjaman saja. alih

kode dan campur kode adalah

fenomena yang umum ada dalam

lagu-lagu Ancash Waynu.

Seperti percakapan sehari-hari,

para penyanyi Waynu sering

mengalihkan bahasa dari bahasa

Quencha ke bahasa Spanyol dan

sebaliknya.

Memberikan gambaran

fenomena kata pinjaman, alih

kode dan campur kode yang

terdapat di dalam lagu.

Penelitian ini berfokus pada

pinjaman kata dan alih kode

dalam lagu-lagu Ancash

Waynu, sedangkan

penelitian yang penulis

lakukan berfokus pada alih

kode yang dilakukan

mahasiswa STEP@TUAT

tahun 2015/2016.

Tabel 4. Lanjutan

Page 38: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

19

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Kontribusi Terhadap

Penelitian Selanjutnya

Perbedaan Penelitian

4. Shana Poplack (1980) Sometimes I’ll Start A

Sentence In Spanish Y

Terminó En Español:

Toward Typology of Code-

Switching (Terkadang Saya

Memulai Kalimat Dalam

Bahasa Spanyol dan

Mengakhirinya Dalam

Bahasa Spanyol: Terhadap

Tipologi Alih Kode)

Analisis kuantitatif terhadap

responden menunjukkan bahwa

baik orang yang fasih mau pun

tidak fasih terhadap dua bahasa

mampu beralih kode secara

berkala dan tetap menjaga tata

bahasa kedua bahasa tersebut.

Sementara para bilingual yang

fasih cenderung beralih bahasa

pada berbagai batasan sintaksis

dalam kalimat, bilingual yang

tidak fasih lebih menyukai

peralihan bahasa antar kalimat,

yang memungkinkan mereka

berpartisipasi pada mode alih

kode, tanpa takut melanggar

peraturan gramatikal dari salah

satu bahasa yang terlibat.

Menjelaskan tiga tipe alih

kode, yaitu tag-switching,

intersentential-switching dan

intrasentential-switching.

Poplack menggunakan

metode kuantitatif untuk

menganalisis cara berbicara

20 orang Puerto Rico

sedangkan peneliti

menggunakan metode

kualitatif untuk

menganalisis motif, tipe,

fungsi dan manfaat alih

kode yang dilakukan oleh

mahasiswa STEP@TUAT

tahun 2015/2016.

Tabel 4. Lanjutan

Page 39: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

20

2.2. Motif

Motif atau motive berasal dari kata motion yang berarti gerakan atau sesuatu yang

bergerak. Gerakan tersebut dikaitkan dengan sesuatu yang dilakukan manusia yaitu

perbuatan dan perilaku. Motif adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan.

Motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan

respons dengan keadaan dorongan tertentu. Apabila dorongan dasar ini bersifat

bawaan, maka motif itu hasil proses belajar (Ahmadi, 2009: 177).

Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan atau

dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. Setiap

perilaku manusia yang pada hakikatnya mempunyai motif tertentu, termasuk

perilaku secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis. Motif merupakan hal

yang abstrak yang senantiasa dikaitkan dengan perilaku. Motif merupakan suatu

pengertian yang mencakup penggerak, keinginan, rangsangan, hasrat, pembangkit

tenaga, alasan dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan berbuat sesuatu.

Secara singkat, dalam diri individu ada yang mendasari atau menentukan perilaku

individu yang disebut motif. Dengan kata lain, motif adalah energi dasar yang

terdapat dalam diri individu dan menentukan perilaku. Motif memberikan arah dan

tujuan kepada perilaku manusia (Gerungan, 2004: 151).

2.3. Manfaat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga tahun 2005, manfaat

memiliki arti 1) guna; faedah; dan atau 2) laba; untung. Manfaat adalah setiap

keadaan, peluang, atau sarana yang menguntungkan, mensukseskan minat atau

Page 40: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

21

tujuan yang diinginkan. Manfaat adalah sesuatu yang memberikan hasil atau efek

yang baik, berguna dan meningkatkan kesejahteraan. Dan dalam penelitian ini

peneliti ingin mengidentifikasi manfaat apa saja yang mahasiswa STEP@TUAT

tahun 2015/2016 peroleh atau rasakan dari penggunaan alih kode selama

percakapan si STEP Party dalam konteks komunikasi antarbudaya.

2.4. Alih Kode

Hoffman (1996: 110) dalam Yuliani (2013: 1) mendefinisikan alih kode sebagai the

alternate use of two languages or linguistic varieties within the same utterance or

during the same conversation (suatu penggunaan alternatif dua bahasa atau variasi-

variasi linguistik dalam ujaran yang sama atau percakapan yang sama). Kode dalam

konteks ini diartikan sebagai sebuah bahasa atau dialek. Sebagaimana dikatakan

oleh Bishta (2010 : 2), “A ‘code’ is defined as a language or a dialect.” Heller

(1988 : 1) menjelaskan, “Code-switching is when a person mixes two languages in

a single sentence or a conversation. (Alih kode adalah ketika seseorang

menggabungkan dua bahasa dalam suatu kalimat tunggal atau percakapan.)” Bishta

(2010 : 2) mengatakan, “Code-switching is studied to learn why people who are

competent in two languages alternate words or phrases in a particular situation

(Alih kode dipelajari untuk mengetahui mengapa orang yang memiliki kompetensi

pada dua bahasa menyejajarkan kata-kata atau frasa pada suatu situasi tertentu).”

Secara singkat, alih kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam suatu

kalimat tunggal dalam percakapan.

Page 41: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

22

2.5. Fungsi Alih Kode

Berikut adalah enam fungsi alih kode menurut Gumperz (2002: 75):

1. Quotation (Kutipan)

Pada banyak contoh, bagian yang teralih-kode secara jelas dapat dengan

mudah diidentifikasi baik sebagai kutipan langsung atau tak langsung

(reported speech). Berikut adalah contoh alih kode berbentuk kutipan

langsung dan tidak langsung yang diungkapkan oleh seseorang dalam

Bahasa Hindi dan Bahasa Inggris:

a. Kutipan Langsung:

“He says: Ye hi medsin kontinyu karo bhai (lanjutkan minum obat ini

kawan).”

b. Kutipan Tak Langsung (reported speech):

“I went to Agra, to maine apne bhaiko bola ki (kemudian aku katakan

pada saudara laki-lakiku bahwa), if you come to Delhi you must buy

some lunch.”

2. Addressee Specification (Spesifikasi Penerima)

Alih kode dimaksudkan untuk mengarahkan pesan pada orang-orang

tertentu. Misalnya, seorang mahasiswa Jepang tengah berbincang-bincang

dengan beberapa mahasiswa dalam bahasa Inggris. Kemudian seorang

mahasiswa Indonesia datang menghampiri mereka. Mengetahui ia berasal

dari Indonesia, mahasiswa Jepang mencoba bersikap ramah dengan

Page 42: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

23

menyapanya dalam bahasa Inggris diselingi bahasa Indonesia, seperti dalam

kutipan percakapan berikut.

Mahasiswa Jepang : “Hello! Apa kabar?”

Mahasiswa Indonesia : “Baik. What are you guys doing here?”

3. Interjections (Kata Seru)

Alih kode dimaksudkan untuk menandai kata seru atau penegas kalimat.

Misalnya, perkataan seorang mahasiswa berbahasa Inggris dan Jepang

berikut: “Hee, maji de? (Eeh, serius?) It is hard to believe she really did

that.” Ungkapan hee, maji de dalam Bahasa Jepang tersebut bermakna

ungkapan keterkejutan atau ketidakpercayaan.

4. Reiterations (Pengulangan)

Seringkali pesan dalam suatu bahasa diungkapkan kembali dalam bahasa

yang lain dengan makna yang sama. Misalnya, ungkapan seseorang dalam

bahasa Jawa dan Indonesia, “Tak apa lah, alon-alon asal kelakon. Pelan-

pelan saja yang penting terlaksana.” Pengulangan dalam Bahasa Indonesia

ini dimaksudkan untuk mempertegas makna pesan yang disampaikan dalam

Bahasa Jawa.

5. Message Qualifications (Kualifikasi/Pembatasan Pesan)

Alih kode digunakan untuk membatasi kriteria atau menjelaskan detail

objek yang diperbincangkan. Misalnya, penyataan seseorang dalam Bahasa

Inggris dan Bahasa Spanyol berikut, “We’ve got all… all this kids here right

Page 43: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

24

now. Los que estan ya criados aqui, no los que estan recien venidos de

Mexico (mereka yang lahir disini, bukan yang baru sampai dari Mexico).

They all understood English.”

6. Personalization Versus Objectification (Personalisasi Versus

Objektifikasi)

Alih kode ditujukan guna menjelaskan perbedaan antara berbicara tentang

suatu aksi dengan bicara sebagai aksi, derajat keterlibatan atau jarak

pembicara dari suatu pesan, baik sebuah pernyataan yang menunjukkan

pendapat atau pengetahuan pribadi atau pernyataan spesifik yang mengarah

langsung pada fakta yang ada di lapangan. Misalnya, percakapan dua orang

dalam bahasa Hindi dimana salah seorangnya menyelingi dengan bahasa

Inggris berikut.

A : “Tera nam liya, lipa ka nam liya (Ia menyebutmu, ia menyebut

Lipa).”

B : “Aha kya kakne (Ah, apa ku bilang) she’ll be flattered (ia akan

tersanjung). Aj mai leke a rahi thi na (hari ini aku membawanya

melihat sendiri).

2.6. Tipe Alih Kode

Poplack (1978) menjelaskan ada tiga tipe alih kode, yaitu:

1. Tag-Switching

Tag-Switching berkaitan dengan penggunaan tag atau label seperti you know,

I mean, right, dan sebagainya di dalam suatu kalimat. Tipe alih kode ini

Page 44: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

25

sangat sederhana dan tidak melibatkan perintah yang besar dari kedua

bahasa, dikarenakan adanya kemungkinan kecil terjadinya pelanggaran

aturan tata bahasa. Sebagai contoh, dari seorang bilingual Indonesia-Inggris,

ia berkata, “You see, (Kamu lihat kan) sejak awal ia tidak pernah serius

dengan proyek ini.” Ungkapan you see dalam kalimat tersebut menunjukkan

bentuk tag-switching.

2. Intersentential Switching

Intersentential switching adalah bentuk alih kode yang terdapat di antara

dua atau lebih frasa di dalam satu kalimat. Misalnya, seorang bilingual

Inggris-Spanyol berkata, ”Sometimes I’ll start a sentence in Spanish y

termino en español (terkadang saya memulai kalimat dalam bahasa Spanyol

dan mengakhirinya dalam bahasa Spanyol).”

3. Intrasentential Switching

Intrasentential switching adalah bentuk alih kode terjadi di dalam (di

tengah-tengah) suatu kalimat, misalnya seorang bilingual Indonesia-Jepang

berkata, “Uang beasiswaku sebentar lagi habis, dou shiyou (aku harus

bagaimana) banyak kebutuhan harus ku beli.” Ungkapan dou shiyou dalam

Bahasa Jepang diselipkan di tengah-tengah kalimat berbahasa Indonesia.

2.7. Perbedaan Antara Alih Kode dan Campur Kode

Untuk memahami alih kode, diperlukan juga pemahaman mengenai pinjaman kata

(word borrowings) dan campur kode (code-mixing) sehingga batasan diantara

Page 45: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

26

ketiganya mejadi jelas. Gumperz (1982: 66) mendefinisikan pinjaman kata sebagai

pengenalan kata tunggal atau ungkapan pendek, beku, idiomatik dari satu varietas

ke varietas lainnya. Item-item yang dimaksud dimasukkan ke dalam sistem

gramatikal bahasa pinjaman. Mereka diperlakukan sebagai bagian dari leksikonnya,

mengambil karakteristik morfologi dan masuk ke dalam struktur sintaksisnya.

Sebaliknya, alih kode bergantung pada penjajaran yang dilakukan para pembicara

secara sadar atau tidak sadar yang terbentuk sesuai dengan aturan internal dua

sistem tata bahasa yang berbeda.

Campur kode merupakan konvergensi kebahasaan yang mana unsur-unsurnya

berasal dari beberapa bahasa yang masing-masing telah menanggalkan fungsinya

di dalam mendukung fungsi bahasa yang disisipinya (Sutrisni, 2005: 28). Unsur-

unsur yang demikian dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu yang bersumber

dari bahasa asli dengan segala variasi-variasinya (campur kode ke dalam), misalnya

dari bahasa Jawa Ngoko ke bahasa Jawa Kromo, dan yang bersumber dari bahasa

asing (campur kode ke luar), misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

Persamaan alih kode dan campur kode adalah kedua peristiwa ini lazim terjadi

dalam masyarakat multilingual dalam menggunakan dua bahasa atau lebih. Namun

terdapat perbedaan yang cukup nyata, yaitu alih kode terjadi dengan masing-masing

bahasa yang digunakan masih memiliki otonomi masing-masing, dilakukan dengan

sadar, dan disengaja, karena sebab-sebab tertentu sedangkan code-mixing adalah

sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan memiliki fungsi dan otonomi,

sedangkan kode yang lain terlibat dalam penggunaan bahasa tersebut hanyalah

Page 46: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

27

berupa serpihan saja, tanpa fungsi dan otonomi sebagai sebuah kode. Unsur bahasa

lain hanya disisipkan pada kode utama atau kode dasar.

2.8. Alih Kode Sebagai Fenomena Komunikasi Antarbudaya

Lubis (2002: 1) mengemukakan komunikasi dan budaya mempunyai hubungan

timbal balik, seperti dua sisi mata uang. Budaya menjadi bagian dari prilaku

komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan memelihara,

mengembangkan atau mewariskan budaya seperti yang dikatakan Edward T. Hall

bahwa komunikasi adalah budaya dan budaya adalah komunikasi. Bahasa

merupakan salah satu sarana komunikasi antarbudaya dan alih kode adalah bagian

dari bahasa. Oleh karenanya, alih kode juga merupakan salah satu bagian dari

fenomena komunikasi antarbudaya. Sebab dalam prosesnya, alih kode melibatkan

dua atau lebih bahasa yang mana untuk memahami suatu bahasa diperlukan

pemahaman terhadap budaya tempat bahasa tersebut berasal.

2.9. Sosiolinguistik Fishman

Joshua Fishman (1926-2015) adalah salah satu founding fathers atau bapak pendiri

sosiolinguistik yang andilnya sangat besar dalam kajian sosiolinguistik. Ia

mengemukakan (dalam Chaer & Agustina, 2010: 3) bahwa:

“Sociolinguistics is the study of the characteristics of language variaties, the

characteristics of their functions, and the characterictics of their speakers as these

three constantly interact, change and change one another within a speech

community. (Sosiolinguistik adalah kajian tentang cirri khas variasi bahasa, fungsi-

fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu

berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat

tutur.)”

Page 47: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

28

Manusia membutuhkan bahasa untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Sosiolinguistik berhubungan dengan variasi bahasa dalam relasinya terhadap

variabel-variabel sosial. Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara

sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat

erat. Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa

dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. (Chaer &

Agustina, 2010: 2) Dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu

linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek

penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu

masyarakat tutur. Atau secara lebih operasional lagi seperti dikatakan Fishman

(1972, 1976, dalam Chaer & Agustina, 2010: 3), “…study of who speak what

language to whom and when.”

Fishman (dalam Chaer & Agustina, 2010: 5), mengatakan kajian sosiolinguistik

lebih bersifat kualitatif. Sosiolinguistik lebih berhubungan dengan perincian-

perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola

pemakaian bahasa/dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa/dialek

tertentu yang dilakukan penutur, topik, dan latar pembicaraan. Oleh sebab itu,

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Fishman (1976:

15, dalam Chaer & Agustina, 2010: 10) menerangkan bahwa yang dipersoalkan

dalam sosiolinguistik adalah, “who speak, what language, to whom, when, and to

what end. (siapa berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dan dengan

akhir yang seperti apa.)”

Page 48: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

29

Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai

bahasa, sebagaimana dilakukan oleh linguistik umum, melainkan dilihat atau

didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia.

Setiap kegiatan kemasyarakatan manusia, mulai dari upacara pemberian nama bayi

yang baru lahir sampai upacara pemakaman jenazah tentu tidak akan terlepas dari

penggunaan bahasa dengan kegiatan-kegiatan atau aspek-aspek kemasyarakatan.

(Chaer dan Agustina, 2010: 3)

Bahasa tidak hanya dianggap sebagai fenomena sosial akan tetapi juga sebagai

fenomena budaya. Oleh karenanya, sosiolinguistik berkaitan erat dengan

komunikasi antarbudaya. Sebab dalam komunikasi antarbudaya, masyarakat

membutuhkan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan

bahasa tersebut umumnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan budaya

setempat atau lawan bicara. Alih kode sangat berkaitan erat dengan kajian

sosiolinguistik, karena alih kode melibatkan penggunaan bahasa yang digunakan

sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sosial masyarakat.

2.10. Teori Akomodasi Komunikasi

Teori Akomodasi Komunikasi dirumuskan oleh Howard Giles dan para koleganya.

Teori akomodasi menjelaskan bagaimana dan kenapa kita menyesuaikan perilaku

komunikasi kita terhadap tindakan orang lain (Littlejohn & Foss, 2014: 222). Teori

ini mengemukakan bahwa ketika orang-orang saling berinteraksi, mereka

menyesuaikan gaya bicara mereka, pola vokal mereka serta gerak tubuh mereka,

guna berakomodasi dengan orang lain. Teori ini mengeksplorasi beragam alasan

mengapa para individu menekankan atau meminimalisir perbedaan-perbedaan

Page 49: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

30

sosial diantara mereka dan lawan bicara mereka melalui komunikasi verbal dan

nonverbal. Teori ini berkonsentrasi pada hubungan diantara bahasa, konteks dan

identitas, berfokus pada faktor-faktor antar-kelompok dan antar-pribadi yang

mengarahkan pada akomodasi serta cara-cara dimana kekuatan, konsentrasi-

konsentrasi dalm konteks makro dan mikro mempengaruhi perilaku komunikasi.

Berikut adalah tiga proses akomodasi berdasarkan teori ini:

1) Konvergensi

Konvergensi merujuk pada strategi-strategi yang dilakukan para individu

dalam beradaptasi terhadap perilaku komunikasi masing-masing, dalam

rangka mengurangi perbedaan-perbedaan sosial di antara mereka.

Konvergensi adalah suatu proses melalui apa individu mengalihkan pola

bicaranya dalam interaksi sehingga mereka dapat menyerupai pola bicara

dari lawan bicara.

2) Divergensi

Divergensi merupakan suatu strategi linguistik dimana seseorang

menonjolkan perbedaan-perbedaan linguistik diantara dirinya dan lawan

bicaranya. Lebih tepatnya ia merefleksikan suatu keinginan untuk

menekankan ciri khas kelompoknya dengan cara yang positif dan biasanya

dilakukan individu yang mempersepsikan interaksi sebagai suatu proses

antar-kelompok daripada antarpribadi.

Page 50: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

31

3) Akomodasi Berlebihan

Terkadang ketika seseorang berusaha untuk melakukan konvergensi dengan

orang lain mereka justru berakhir melakukan akomodasi berlebihan, dan

kendati ia memiliki maksud yang baik, bentuk konvergensi mereka justru

diartikan merendahkan. Meskipun orang-orang biasa berniat baik ketika

mencoba berkonvergensi dalam percakapan, beberapa lawan bicara dapat

mengartikan konvergensi sebagai bentuk merendahkan dan karenanya

sebagaimana konvergensi dapat mengembangkan percakapan hal itu juga

dapat berakibat sebaliknya.

2.11. Kerangka Pikir

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak

yang cukup besar pada arus globalisasi dan mobilisasi masyarakat. Dewasa ini

semakin banyak mahasiswa dari seluruh penjuru dunia yang mengejar pendidikan

di luar negaranya. Mereka pun kemudian dihadapkan pada situasi yang

mengharuskan mereka melakukan adaptasi. Suasana lingkungan tempat tinggal

yang baru, adat kebiasaan warga di tempat yang baru, teman-teman di kampus yang

baru dan lain sebagainya. Sayangnya, adaptasi selalu membutuhkan proses.

Hal itu pulalah yang dialami ke-20 mahasiswa Short-Term Exchange Program at

Tokyo University of Agriculture and Technology (STEP@TUAT) tahun 2015/2016.

Dengan segala perbedaan latar belakang budaya dan bahasa yang ada, mereka

berusaha berinteraksi dan mengenal satu sama lain. Berbagai kegiatan baik di dalam

Page 51: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

32

mau pun luar kampus mereka lakukan bersama demi mempererat keakraban di

antara mereka. Salah satu kegiatan tersebut adalah STEP Party.

STEP Party merupakan suatu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap satu bulan

sekali oleh mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016. Melalui kegiatan ini

mereka saling berkumpul, bertukar informasi dan berupaya lebih mengenal satu

sama lain. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri mahasiswa STEP@TUAT saja,

melainkan juga mahasiswa lain diluarSTEP@TUAT turut diundang menghadiri

kegiatan tersebut.

Selama STEP Party berlangsung, bahasa memegang peranan penting dalam

kesuksesan komunikasi. Tanpa pemahaman bahasa yang baik, mahasiswa yang

hadir akan kesulitan beradaptasi, bertukar pikiran dan saling mengenal satu sama

lain. Kendati mayoritas mahasiswa mampu berbicara dalam bahasa Inggris, tingkat

pemahaman mahasiswa yang di negara asalnya biasa berbahasa Inggris berbeda

dengan yang tidak menggunakan bahasa Inggris. Oleh karenanya, mereka tidak

hanya menggunakan pada bahasa Inggris saja, tetapi juga menggunakan bahasa-

bahasa lain. Tak jarang mereka menggunakan dua bahasa atau lebih secara

bersamaan. Tindakan demikian dimaksudkan sebagai upaya akomodasi untuk

meningkatkan kualitas percakapan di antara mereka.

Situasi multi-bahasa tersebut dikenal sebagai ‘alih kode (code-switching)’.

Hoffman (1996: 110) dalam Yuliani (2013: 1) mendefinisikan alih kode sebagai

suatu penggunaan alternatif dua bahasa atau variasi-variasi linguistik dalam ujaran

yang sama atau percakapan yang sama. Heller (1988 : 1) menjelaskan, “Code-

switching is when a person mixes two languages in a single sentence or a

Page 52: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

33

conversation. (Alih kode adalah ketika seseorang menggabungkan dua bahasa

dalam suatu kalimat tunggal atau percakapan.)” Bishta (2010 : 2) mengatakan,

“Code-switching is studied to learn why people who are competent in two

languages alternate words or phrases in a particular situation (Alih kode dipelajari

untuk mengetahui mengapa orang yang memiliki kompetensi pada dua bahasa

menyejajarkan kata-kata atau frasa pada suatu situasi tertentu).” Singkatnya, alih

kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih secara bersamaan di dalam suatu

klausa atau kalimat. Alih kode dipelajari untuk memahami mengapa orang yang

kompeten dalam dua atau lebih bahasa menyejajarkan kata-kata atau ucapannya

pada situasi-situasi tertentu.

Melalui penggunaan alih kode, mahasiswa STEP@TUAT merasakan kemudahan

dalam berkomunikasi sehingga mereka dapat saling bertukar pikiran dan mengenal

satu sama lain lebih jauh lagi. Dengan meningkatnya intensitas dan kualitas

percakapan diantara mereka, semakin mudah pula proses adaptasi untuk dijalani.

Alih kode menciptakan suasana pergaulan antarbudaya yang menyenangkan dan

menguatkan perasaan senasib sebagai sesama pelajar asing untuk saling

mendukung dalam menjalani program STEP@TUAT tahun 2015/2016.

Page 53: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

34

Mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 (18 orang):

Brazil (1), Ghana (2), Indonesia (2), Kamboja

(1), Laos (1), Malaysia (1), Perancis (2),

Russia (1), Thailand (2), Tiongkok (3),

Vietnam (2)

STEP Party

Motif: 1. Menghindari kesalahpahaman

2. Menekankan pesan

3. Berbicara cepat dan lancar guna

menghindari jeda

4. Mengkonfirmasi maksud lawan

bicara

5. Membangun keakraban dan rasa

persahabatan

6. Membangkitkan rasa humor

7. Mempraktekkan bahasa baru yang

sedang dipelajari

8. Menceritakan sesuatu secara rahasia

9. Ketidaksadaran

10. Ketidaktahuan akan kosakata dalam

suatu bahasa

Alih Kode

Tipe (Poplack, 1878):

1. Tag-switching

2. Intersentential-

switching

3. Intrasentential-

switching

Fungsi (Gumperz, 2002):

1. Quotation

2. Addressee specification

3. Interjections

4. Reiterations

5. Message qualifications

6. Personalization versus

objectivication

Sasaran:

1. Teman dari negara lain

2. Teman dari negara

tetangga

3. Teman dari negara yang

sama

Manfaat:

1. Memudahkan penyampaian pesan

2. Memudahkan lawan bicara

menangkap maksud pembicaraan

3. Membantu mempraktekkan bahasa

baru yang sedang dipelajari

4. Membangun keakraban dan rasa

persahabatan

5. Membantu mengkonfirmasi

pernyataan lawan bicara

6. Membuat orang lain merasa terhibur

7. Membuat percakapan lebih dinamis

dan bermakna

8. Membantu mengembangkan

kemampuan berkomunikasi

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir

1

2

3 4

5

6

Page 54: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

bersifat deskriptif -kualitatif. Penelitian deskriptif didefinisikan oleh Nazir (1988 :

63) sebagai suatu tipe penelitian dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

objek, suatu kondisi, suatu sistem penulisan atau kelas peristiwa pada masa

sekarang. Tujuan dari membuat deskripsi, gambaran, dan lukisan, secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara

fenomena-fenomena yang diselidiki. Alasan peneliti menggunakan penelitian

deskriptif karena peneliti ingin memberikan gambaran atau deskripsi mengenai

fenomena alih kode yang dilakukan mahasiswa STEP@TUAT tahun ajaran

2015/2016.

Sedangkan yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Ruslan (2003 : 202-203)

yaitu suatu penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan produk statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum

terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.

Page 55: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

36

3.2. Fokus Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif sangat penting

adanya fokus penelitian, karena fokus penelitian akan membatasi ruang lingkup

penelitian yang akan dilakukan dan memegang peranan sangat penting dalam

memandu serta menjalankan suatu penelitian.

Yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Motif yang mendorong mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016

melakukan alih kode dalam komunikasi antarbudaya;

2. Tipe alih kode yang digunakan mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016

dalam komunikasi antarbudaya;

3. Fungsi alih kode yang digunakan mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016 dalam komunikasi antarbudaya; dan

4. Manfaat yang mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016 peroleh dari

penggunaan alih kode dalam komunikasi antarbudaya.

3.3. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam

suatu penelitian merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Menurut Moleong,

L. J. (2004: 157) dalam penelitian kualitatif sumber data yang dijadikan bahan

referensi atau acuan adalah:

Page 56: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

37

1. Data Primer

Data primer adalah data utama yang digunakan peneliti, yang pada

penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan para

narasumber yang melalui e-mail dan atau media sosial.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang turut membantu dalam

penelitian. Sumber data sekunder berupa data-data referensi buku, jurnal,

data-data kepustakaan, situs internet, dan sumber lainnya yang berhubungan

dengan penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan

dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain

yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu

observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan

observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini, jenis observasi yang

dilakukan adalah observasi partisipan yang dilakukan peneliti selama

mengikuti program STEP@TUAT 2015/2016, khususnya saat menghadiri

STEP Party.

Page 57: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

38

2. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dalam pelaksanaannya

mengadakan proses tanya jawab terhadap orang-orang yang erat kaitannya

dengan permasalahan, baik secara tertulis maupun lisan guna memperoleh

keterangan atas masalah yang diteliti. Dalam wawancara ini, peneliti akan

menyiapkan daftar pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan

diajukan melalui E-mail dan atau Facebook Messenger, begitu pula dengan

jawaban-jawaban yang dikirimkan informan. Pertimbangan menggunakan

dua media tersebut adalah dikarenakan keduanya sangat mudah diakses dan

khusus untuk Facebook Messenger dikarenakan selama menjadi mahasiswa

STEAP@TUAT, mahasiswa lebih banyak berkomunikasi satu sama lain

menggunakan medium tersebut dibandingkan media lain.

3. Dokumentasi

Yaitu teknik untuk mendapatkan data dengan cara mencari informasi dari

berbagai sumber yang terkait dengan penelitian, seperti buku, agenda, arsip,

surat kabar, rekaman video dan berbagai referensi lain yang relevan. Terkait

dokumentasi yang berupa rekaman video, peneliti menggunakan rekaman

video yang diambil saat berlangsungnya STEP Party selama peneliti

mengikuti program STEP@TUAT tahun 2015/2016.

3.5. Penentuan Informan

Ada pun penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

sampling dimana informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria berikut:

Page 58: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

39

1) Informan merupakan mahasiswa STEP@TUAT 2015/2016 (total

keseluruhan mahasiswa 20 orang dari 11 negara. Namun demi menjaga

keobjektivitasan penelitian peneliti yang juga ikut serta pada program ini

tidak diikutsertakan sebagai informan sehingga total target informan adalah

19 orang.)

2) Informan turut serta dalam kegiatan STEP Party

3) Informan menguasai minimal dua atau lebih bahasa

4) Informan bersedia diwawancara dan memberikan informasi yang peneliti

butuhkan.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat dipahami dengan mudah, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang

lain. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011: 246-252) mengungkapkan

komponen dalam analisis data, yaitu:

a) Reduksi Data (Data Reduction)

Melakukan pengumpulan terhadap informasi penting yang terkait dengan

masalah penelitian, selanjutnya data dikelompokkan sesuai topik masalah.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencari data tambahan bila diperlukan.

Page 59: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

40

b) Penyajian Data (Display)

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan

antar kategori. Untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menampilkan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c) Verifikasi Data (Data Verification)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap

berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Analisis fenomenologi cenderung lebih spesifik dan terperinci daripada pendekatan

biologis. Sebuah contoh dari analisis data kualitatif untuk studi fenomenologi

merupakan satu dari pendekatan-pendekatan yang diteruskan oleh Moustakas (1994)

disebut sebagai modifikasi dari metode Stefick Colaizzi Keen. Karena metode ini

“sering digunakan dalam studi-studi fenomenologi.” (Cresswell, 1998) dan dapat

digunakan sebagai sebuah model bagi studi-studi fenomenologi lain. Sangat

penting bagi kita meninjau tahapan-tahapannya sebagai berikut:

a. Peneliti memulai dengan sebuah deskripsi penuh tentang pengalaman

pribadinya terkait fenomena tersebut.

Page 60: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

41

b. Kemudian, peneliti mengidentifikasi pernyataan-pernyataan (dalam

wawancara) tentang bagaimana individu mengalami topik tersebut.

Membuat daftar pernyataan-pernyataan yang signifikan (horizonalisasi data)

dan perlakukan setiap pernyataan secara sama serta bekerja untuk

mengembangkan sebuah daftar pernyataan yang tidak berulang dan tidak

saling tumpang tindih.

c. Kemudian, pernyataan-pernyataan tersebut diklasifikasikan dalam “unit-

unit makna.” Peneliti mendaftar unit-unit tersebut dan menulis deskripsi

deskripsi tekstural pengalaman apa yang terjadi termasuk contoh dalam

bentuk kata-perkata (dalam bentuk kata-kata yang sesungguhnya).

d. Setelah itu peneliti merefleksikan deskripsinya sendiri dan menggunakan

variasi imajinatif atau deskripsi struktural. Mencari seluruh makna dan

perspektif yang berbeda-beda, memvariasikan kerangka referensi tentang

fenomena tersebut, dan membangun deskripsi tentang bagaimana fenomena

dialami.

e. Selanjutnya, peneliti membangun sebuah deskripsi secara keseluruhan atas

makna dan esensi dari pengalaman tersebut.

f. Proses ini diikuti untuk catatan pengalaman peneliti dan kemudian untuk

setiap partisipan. Setelah itu, sebuah deskripsi “gabungan” dituliskan.

Page 61: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

42

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1. Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT)

Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT) adalah salah satu

universitas negeri di Jepang. Universitas ini didirikan pada tahun 1949. Universitas

ini memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Pertanian yang berada di kota Fuchu dan

Fakultas Teknologi yang berada di Kota Koganei, Tokyo. Fakultas Pertanian TUAT

(Fuchu Campus) beralamatkan di 3-8-1 Harumicho, Fuchu, Tokyo 183-0057,

Jepang. Sedangkan Fakultas Teknologi (Koganei Campus) beralamatkan di 2-24-

16 Nakacho; Koganei, Tokyo 184-8588.

Gambar 3. TUAT Fuchu Campus dan Koganei Campus

Sumber: Google Images

Pada tahun 2016 tercatat ada sekitar 5.706 mahasiswa di TUAT. Jumlah tersebut

merupakan gabungan dari mahasiswa Jepang dan mahasiswa internasional. Ada

pun informasi rinci untuk program strata 1 dijelaskan oleh tabel berikut:

Page 62: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

43

Tabel 5. Statistik Program Strata 1 TUAT (2016)

Program

Strata 1

Tahun ke-

1 2 3 4 5 6

Pertanian 316 317 325 359 42 45

Teknik 550 554 598 709 - - Sumber: www.tuat.ac.jp/campuslife_career/campuslife/number/index.html#p1 (diakses

pada 22 Februari 2017 Pukul 01:44 WIB).

Dan untuk program pascasarjana dijelaskan oleh tabel berikut.

Tabel 6. Statistik Program Pascasarjana TUAT (2016)

Program

Pascasarjana

Master PhD Leading Program

Tahun ke-

1 2 1 2 3 1

Pertanian 193 217 57 65 79 -

Teknik 395 409 67 60 84 -

BASE 79 79 27 25 32 42 Sumber: www.tuat.ac.jp/campuslife_career/campuslife/number/index.html#p1 (diakses

pada 22 Februari 2017 Pukul 01:44 WIB).

4.2. Short-Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture and

Technology (STEP@TUAT)

Short-Term Exchange Program at Tokyo University of Agriculture and Technology

(STEP@TUAT) adalah suatu program pertukaran jangka pendek bagi para

mahasiswa asing yang tertarik mempelajari bahasa, budaya, sains dan teknologi

Jepang. Mahasiswa yang memenuhi kriteria adalah mereka yang terdaftar sebagai

mahasiswa S1 dan S2 dari Sister Group Universities atau universitas-universitas di

seluruh dunia yang bekerjasama dengan TUAT.

Program ini berlangsung selama satu tahun, dengan total 20 peserta setiap tahunnya.

Ada pun ke-20 mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016 di antaranya tiga orang

berasal dari Indonesia (termasuk penulis), satu orang dari Laos, satu orang dari

Kamboja, dua orang dari Thailand, empat orang dari Tiongkok, satu orang dari

Page 63: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

44

Russia, dua orang dari Ghana, dua orang dari Vietnam, dua orang dari Perancis,

satu orang dari Malaysia dan satu orang dari Brazil. Seluruh mahasiswa terpilih

tinggal di asrama yang telah disediakan kampus. Pada program STEP@TUAT

tahun 2015/2016, 10 mahasiswa tinggal di Fuchu International House yang dekat

dengan Fuchu Campus dan 10 mahasiswa lainnya tinggal di Koganei International

House yang dekat dengan Koganei Campus.

Gambar 4. Fuchu Internatinal House dan Koganei International House

Sumber: dokumentasi pribadi

Program ini didukung oleh Japan Student Services Organizations (JASSO)

Scholarship atau beasiswa dari pemerintah Jepang untuk mahasiswa asing yang

hendak menempuh pendidikan jangka pendek di Jepang. Jumlah beasiswa yang

diberikan adalah sebesar JPY 80.000 atau kurang lebih sekitar Rp 9.000.000 setiap

bulannya. Ada pun mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa JASSO

diperbolehkan untuk mendaftar beasiswa lain.

Selama menjalani program, mahasiswa STEP@TUAT melakukan berbagai

aktivitas, baik aktivitas di dalam kampus (perkuliahan), field trip ke perusahaan-

perusahaan, museum, tempat rekreasi, serta aktivitas-aktivitas nonformal lainnya

seperti STEP Party, International Lunch (makan siang bersama), summer camp

Page 64: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

45

(kemah musim panas) dan lain sebagainya. Di dalam aktivitas-aktivitas tersebut

para mahasiswa saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.

4.3. STEP Party

STEP Party merupakan salah satu bentuk inisiasi mahasiswa STEP@TUAT tahun

2015/2016. Kegiatan ini merupakan kegiatan di luar kampus TUAT yang aktif

diadakan mahasiswa STEP@TUAT setiap bulannya. Waktu kegiatan biasanya

disesuaikan dengan event-event tertentu, misalnya hari ulang tahun salah satu

anggota STEP@TUAT. Bertempat di Fuchu International House Lounge, kegiatan

ini bertujuan memfasilitasi mahasiswa STEP@TUAT untuk dapat saling

berkumpul, bertukar informasi dan lebih mengenal satu sama lain. Kegiatan ini

tidak hanya dihadiri mahasiswa STEP@TUAT saja, melainkan juga mahasiswa

lain diluar STEP@TUAT turut diundang menghadiri kegiatan tersebut.

Gambar 5. Suasana STEP Party

Sumber: dokumentasi pribadi

Masing-masing mahasiswa yang hadir diwajibkan membayar iuran sebesar JPY

1000 untuk membayar makanan dan minuman yang disediakan. Pembayaran dapat

dilakukan sebelum atau saat kegiatan berlangsung. Ada pun mahasiswa yang ingin

Page 65: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

46

berbagi makanan dipersilakan membawanya saat kegiatan berlangsung. Kegiatan

ini bersifat santai dan oleh karenanya menciptakan atmosfer yang nyaman sehingga

para mahasiswa dapat berkomunikasi dan mengekspresikan diri secara leluasa.

Page 66: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

123

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab

sebelumnya dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum ada 10 motif yang mendorong mahasiswa STEP@TUAT

2015/2016 melalukan alih kode selama percakapan di STEP Party, di

antaranya: 1) Menghindari kesalahpahaman; 2) Menekankan pesan; 3)

Berbicara cepat dan lancar guna menghindari jeda; 4) Mengkonfirmasi

maksud lawan bicara; 5) Membangun keakraban dan rasa persahabatan; 6)

Membangkitkan rasa humor; 7) Mempraktekkan bahasa baru yang sedang

dipelajari; 8) Menceritakan sesuatu sacara rahasia; 9) Ketidaksadaran

(Spontanitas); 10) Ketidaktahuan akan kosakata dalam suatu bahasa. Ada

pun tiga motif yang dominan mendorong informan melakukan alih kode di

antaranya ialah keinginana untuk berbicara cepat dan lancar guna

menghindari jeda, menekankan pesan dan mempraktekkan bahasa baru

yang sedang dipelajari.

2. Ada dua tipe alih kode yang yang paling banyak digunakan para informan,

yaitu tag-switching atau penggunaan tag/label dalam kalimat dan intra-

sentential switching atau alih kode yang terdapat di tengah kalimat.

Page 67: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

124

Mahasiswa STEP@TUAT menyadari bahwa mereka semua sama-sama

belajar suatu bahasa baru sehingga mereka tidak ragu atau malu untuk

bereksplorasi dengan kosakata dan tata bahasa. Mereka tidak menganggap

kesalahan saat praktik berbicara sebagai sesuatu yang fatal namun sebagai

bagian dari proses belajar. Mahasiswa justru merasa dapat menghibur satu

sama lain dengan humor yang tercipta dari penggunaan alih kode.

3. Hampir seluruh fungsi alih kode digunakan oleh para informan, namun

terdapat empat fungsi yang paling dominan digunakan, yaitu: quotation,

interjections, addressee specification dan personalization vs.

objectivication. Selama STEP Party berlangsung informan menggunakan

alih kode untuk mengutip perkataan orang lain, menegaskan ucapan dengan

ungkapan-ungkapan seru, mengarahkan pesan pada orang tertentu dan

membedakan opini pribadi dengan fakta yang ada.

4. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa manfaat yang informan rasakan

dari penggunaan alih kode selama percakapan di STEP Party, di antaranya:

1) Memudahkan penyampaian pesan informan, khususnya dalam mengatasi

kesulitan menemukan padanan kata atau ungkapan yang sesuai dari suatu

bahasa; 2) Memudahkan lawan bicara dalam menangkap poin atau maksud

pembicaraan; 3) Membantu mempraktekkan bahasa baru yang sedang

dipelajari. Misalnya, bahasa Jepang yang sama-sama informan pelajari di

TUAT; 4) Membangun keakraban dan rasa persahabatan antar lawan bicara

dengan cara meminimalisir kesenjangan komunikasi; 5) Membantu

mengkonfirmasi pernyataan lawan bicara 6) Menghibur orang lain dengan

sengaja berbicara dalam suatu bahasa dengan aksen/logat yang lucu; 7)

Page 68: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

125

Membuat percakapan lebih dinamis dan bermakna; 8) Membantu

mengembangkan kemampuan berkomunikasi.

Hampir semua informan menyatakan bahwa alih kode membantu mereka dalam

proses akomodasi komunikasi selama STEP Party. Hanya CH2 saja, yang

sebelumnya mengungkapkan hampir tidak pernah melakukan alih kode, merasa

tidak terbantu dengan alih kode dalam hal akomodasi komunikasi. Menurutnya, alih

kode percuma dilakukan apabila lawan bicara tidak mengerti kata-kata yang ia

ucapkan. Selain itu, CA menyatakan meskipun alih kode membantunya mengingat

kosakata dalam suatu bahasa, ia justru menjadi lupa akan kosakata dalam bahasa

yang lain. Ia tidak mampu mengingat kata-kata tersebut kendati ia mengaku sering

menggunakannya. Namun secara keseluruhan alih kode sangat membantu

akomodasi komunikasi para informan. Alih kode mendekatkan jarak antara mereka

yang sebelumnya tidak saling mengenal dan tidak pernah berkomunikasi satu sama

lain menjadi lebih akrab dan berkomunikasi secara intens dengan STEP Party

sebagai fasilitatornya.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Alih Kode Mahasiswa STEP@TUAT (Studi

Sosiolinguistik Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Short Term Exchange

Program at Tokyo University of Agriculture and Technology Tahun 2015/2016),

peneliti memiliki saran sebagai berikut:

1. TUAT sebagai institusi yang mengelola program STEP@TUAT hendaknya

mempromosikan alih kode pada awal berjalannya program, seperti pada

kegiatan orientasi misalnya, dengan cara mengenalkan tipe, fungsi serta

Page 69: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

126

manfaat alih kode kepada para mahasiswa sehingga mereka dapat

memperoleh manfaat yang berguna bagi kehidupan sosial mereka selama

tinggal di Jepang.

2. Mahasiswa STEP@TUAT tahun 2015/2016 sebagai subjek dalam

penelitian ini hendaknya lebih percaya diri lagi dalam melakukan alih kode

guna memperoleh manfaat yang maksimal yang dapat membantu aktivitas

komunikasi mereka.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa atau yang

terkait dengan alih kode antar mahasiswa asing dan kaitannya dengan

komunikasi antarbudaya, hendaknya juga memperhatikan aspek

kenyamanan informan, apakah informan merasa nyaman selama melakukan

alih kode atau justeru sebaliknya.

Page 70: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Al Heeti, N., & Al A, A. A. Types and Functions of Code-Switching in The

English Language Used by Iraqi Doctors in Formal Settings. IJARR, 1(8),

2016; 10-18

Ardianto, dan Erdinaya. 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Cetakan

Kedua. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Axla, D. L. 2015. Language Shift Pada Imigran Asal Indonesia Di Jeddah Saudi

Arabia: Kajian Sosiolinguistik. Diss. Universitas Widyatama.

Baker , C., 2006. Foundations of Bilingual Education and Bilingualism.

Tonawanda, NY: Library of Congress Cataloging in Publication Data.

Bista, K. (2010). Factors of Code Switching among Bilingual English Students in

the University Classroom: A Survey. Online Submission, 9(29), 1-19.

Burt, S. M. (1994). Code choice in intercultural conversation. Pragmatics.

Quarterly Publication of the International Pragmatics Association (IPrA), 4(4),

535-559.

Cara Penulisan Daftar Pustaka dan Contohnya Terbaru, source:

http://www.bahasaindonesiaku.net/2015/09/cara-penulisan-daftar-pustaka-

dan-contohnya-terbaru.html (Diakses pada 1 Mei 2017, pukul 15:40 WIB)

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A., & Agustina, L. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta

Fishman, J. A. (1967). Bilingualism with and without diglossia; diglossia with and

without bilingualism. Journal of social issues, 23(2), 29-38.

Julca-Guerrero, F. (2009). Word borrowing and code switching in Ancash waynu

songs. Language, Meaning and Society, 2, 69-106.

Page 71: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Aditama

Gumperz, John J. 1982. Discourse Strategies. Cambridge: Cambridge University

Press

. 1970. Verbal Strategies in Multilingual Communication. California

University, Barkeley

Heller, M. ed., 1988. Code-switching: Anthropological and Sociolinguistic

Perspectives. Berlin: Mouton de Gruyter.

Holmes, Janet. 2013. An introduction to sociolinguistics. Routledge

Hymes, Dell. 2003. Foundations in sociolinguistics: An ethnographic approach.

Psychology Press

Ibrahim, E. H. E., Shah, M. I. A., & Armia, N. T. (2013). Code-switching in

English as a foreign language classroom: Teachers’ attitudes. English

Language Teaching, 6(7), 139.

Indonesia, K. B. B. 2005. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

International Students in Japan 2015, source:

http://www.jasso.go.jp/en/about/statistics/intl_student/data2015.html (Diakses

pada 24 April 2017, pukul 14:49 WIB)

Jalil, S. A. (2009). Grammatical perspectives on code-switching. Jurnal ReVEL,

Faculdeds Integradas Santa Cruz–FARESC, 7(13), 1-11.

Kartika, T. (2016). Verbal Communication Culture and Local Wisdom: The Value

Civilization of Indonesia Nation. Lingua Cultura, 10(2). 89-93.

King, Laura. 2010. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:

Salemba Humanika

Kusuma, S.T. 1987. Psiko Diagnostik. Yogyakarta : SGPLB Negeri Yogyakarta

Littlejohn, Stephen W. and Karen A. Foss. 2014. Theories of Human

Communication. Jakarta: Salemba Humanika

Lubis, Lusiana Andriani. 2002. Komunikasi Antar Budaya. Jurusan Ilmu

Komunikasi

Nababan,P.W.J.1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Moleong, J. L. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 72: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

Mulyana, Deddy. 2011. Komunikasi Lintas Budaya. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

. 2008. Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-Contoh Penelitian

Kualitatif Dengan pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Musfiroh, M. (2014). CODE SWITCHING AND CODE MIXING IN

MASTERCHEF INDONESIA SEASON 3 EPISODES 20-21(Doctoral

dissertation, UIN Sunan Ampel).

Poplack, Shana. 1978. Syntactic structure and social function of code-switching.

Vol. 2. Centro de Estudios Puertorriqueños,[City University of New York]

. (2000). Sometimes I’ll start a sentence in Spanish y termino en espanol:

Toward a typology of code-switching. The bilingualism reader, 18(2), 221-

256.

Procedures for Entering and Residing in Japan, source:

http://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj04e.html (Diakses pada 24 April 2017

pukul 13:08 WIB)

Ruslan, Rosadi. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sert, O. (2005). The Functions of Code-Switching in ELT Classrooms. Online

Submission, 11 (8). Retrieved May 28, 2015.

Shao, Chun-Fen. 2008. "Japanese policies and international students in

Japan." 17th Biennial Conference of the Asian Studies Assocation of Australia,

Melbourne.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sutrisni, Sri. 2005. Alih Kode dan Campur Kode dalam Wacana Interaksi Jual

Beli Di Pasar Johar Semarang. Diss. Universitas Negeri Semarang.

Tasaki, Atsuko. 2007. Influence of Code-Switching on Japanese and International

Students in Group Discussions at Graduate School. Intercultural

communication studies 19, 85-99.

Thompson, Matt. 2013. Five Reasons Why People Code Switch, source:

https://www.npr.org/sections/codeswitch/2013/04/13/177126294/five-reasons-

why-people-code-switch (Diakses pada 17 Desember 2017, pukul 17:30 WIB)

Trudgill, P., & Trudgill, S. (1974). The social differentiation of English in

Norwich (Vol. 13). CUP Archive.

Page 73: ALIH KODE MAHASISWA INTERNASIONAL DI …digilib.unila.ac.id/54658/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkepengurusan 2014/2015. Selain aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Lampung,

Tokyo University of Agriculture and Technology. Number of Students/ Number

of Graduates/ Graduates/ Number of Degrees Awarded, source:

www.tuat.ac.jp/campuslife_career/campuslife/number/index.html#p1 (Diakses

pada on 22 February 2017, pukul 13:44 WIB).

Valdés-Fallis, G., 1978. Code-switching and the classroom teacher. Available at:

< http://www.eric.ed.gov/PDFS/ED153506.pdf>

Yastanti, U. (2016). CAMPUR KODE PADA PIDATO PRESIDEN SBY

DALAM PERAYAAN HUT KE-69 REPUBLIK INDONESIA. LINGUA:

Journal of Language, Literature and Teaching, 13(2), 255-264.

Yuliani, W. (2013). An analysis of code switching in the novel 9 Summers 10

Autumns. Vivid Journal of Language and Literature, 2(2).