3
Statistika Dasar I : Menguji Hipotesis ρ Figure 1: Metoda Statistika 1 Menguji Hipotesis ρ Kembali kepada populasi normal bervariabel dua dengan koefisien korelasi ρ. Dari modelnya, jika ρ = 0, maka ternyata bahwa X dan Y independen. Se- higga dalam hal populasi berdistribusi normal, ρ = 0 mengakibatkan bahwa X dan Y independen dan sebaliknya. Sifat ini tidak berlaku untuk populasi yang tidak berdistribusi normal. 1

ALBERTUS2014 22 0020

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asd

Citation preview

Page 1: ALBERTUS2014 22 0020

Statistika Dasar I : Menguji Hipotesisρ

Figure 1: Metoda Statistika

1 Menguji Hipotesis ρ

Kembali kepada populasi normal bervariabel dua dengan koefisien korelasiρ. Dari modelnya, jika ρ = 0, maka ternyata bahwa X dan Y independen. Se-higga dalam hal populasi berdistribusi normal, ρ = 0 mengakibatkan bahwaX dan Y independen dan sebaliknya. Sifat ini tidak berlaku untuk populasiyang tidak berdistribusi normal.

1

Page 2: ALBERTUS2014 22 0020

Mengingat dalam banyak penelitian sering ingin mengetahui apakah duavariabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka kita perlumelakukan uji independen. Dalam hal ini, maka hipotesis yang harus diujiadalah

H0 : ρ = 0 melawan H1 : ρ 6= 0.

Uji sebenarnya ekivalen dengan uji H0 : θ2 = 0 dimana θ2 menyatakan koe-fisien arah regresi linier untuk populasi. Untuk menguji H0 : ρ = 0 melawanH1 : ρ 6= 0,jika sampel acak yang diambil dari populasi normal bervariabeldua itu berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakanstatistik t seperti dicantumkan dalam Rumus yaitu :

t = r√n−2√1−r2

Selanjutnya, untuk taraf nyata = α, maka hipotesis kita terima jika−t(1− 12α) <

t < t(1− 12α)

di mana distribusi t yang digunakan memepunyai dk = (n - 2). Dalamhal lainnya H0 kita tolak.

H1 : ρ > 0 atau H1 : ρ < 0. Dalam hal pertama merupakan uji pihakkanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pen-gujian, seperti biasa harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.Contoh : Untuk menguji H0 : ρ = 0 melawan H1 : ρ 6= 0 berdasarkan se-buah sampel acak berukuran n = 27 dengan r = 0,28, maka didapat

t = (0,28)√27−2√

1−(0,28)2

Jika taraf nyata α = 0, 05, maka dengan dk = 25, dari daftar distribusi t didapat, untuk uji dua pihak, t0, 995 = 2.060. Mudah dilihat bahwa t = 1.458antara -2.060 dan 2.060. Jadi H0 diterima.

2

Page 3: ALBERTUS2014 22 0020

Sekarang marilah kita tinjau bahaimana menguji hipotesis ρ yang tidaknol dapat dilakukan.

Seperti telah dijelaskan dalam bagian 5, jika sampel acak diambil dari pop-ulasi normal bervariabel dua dengan koefisien korelasi ρ 6= 0, maka dengantransformasi Fisher dalam rumu XVI (12) akan diperolah distribusi normaldengan rata-rata dan simpangan baku seperti tertera dalam Rumu XVI (13).Untuk dapat menggunakan daftar distribusi normal bakum, selanjutnya per-lau digunakan angka z:

z = Z−µZσZ

Angka Z inilah yang akan digunakan untuk menguji hipotesis :H0 : ρ = ρ0 6= 0 melawan salalh satu alternatif :

H1 : ρ 6= ρ0, atauH1 : ρ > ρ0, atauH1 : ρ < ρ0,

Jika taraf nyata pengujian diambil α, maka daerah kritis , seperti biasa di-tentukan oleh bentuk alternatif, apakah dua pihak, pihak kanan atau pihakkiri.

3