98
ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) MENGGUNAKAN ESP32 DAN RASPBERRY PI MONITORING SYSTEM OF INFUSE VOLUME BASED ON INTERNET OF THINGS (IoT) USING ESP32 AND RASPBERRY PI SKRIPSI Disusun oleh : HENDIYANSYAH DIAN PRASTYANA 181042029 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2020

ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS

INTERNET OF THINGS (IoT) MENGGUNAKAN ESP32 DAN

RASPBERRY PI

MONITORING SYSTEM OF INFUSE VOLUME BASED ON

INTERNET OF THINGS (IoT) USING ESP32 AND RASPBERRY

PI

SKRIPSI

Disusun oleh :

HENDIYANSYAH DIAN PRASTYANA

181042029

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2020

Page 2: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

ii

ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS

INTERNET OF THINGS (IoT) MENGGUNAKAN ESP32 DAN

RASPBERRY PI

MONITORING SYSTEM OF INFUSE VOLUME BASED ON

INTERNET OF THINGS (IoT) USING ESP32 AND RASPBERRY

PI

SKRIPSI

Disusun oleh :

HENDIYANSYAH DIAN PRASTYANA

NIM : 181042029

Program Studi : Teknik Elektro

Jenjang Studi : Strata Satu (S-1)

Konsentrasi : Elektronika

Jurusan : Teknik Elektro

Fakultas : Teknologi Industri

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2020

Page 3: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

iii

Page 4: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

iv

Page 5: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

v

Page 6: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

barokah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ALAT

PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

MENGGUNAKAN ESP32 DAN RASPBERRY PI”.

Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) pada Program Studi S1 Teknik Elektro

Fakultas Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan skripsi ini penulis

telah mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Rektor IST AKPRIND Yogyakarta Dr. Ir. Amir Hamzah, MT.

2. Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr. Ir. Toto Rusianto, MT.

3. Bapak Sigit Priyambodo, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

sekaligus selaku Dosen pembimbing 2 yang membimbing penulis dari awal

penyususnan penelitian.

4. Bapak Muhammad Andang Novianta, S.T., M.T. selaku Dosen pembimbing 1

yang memberikan bimbingan Skripsi dari awal sampai akhir dan banyak

masukan yang membangun kepada penulis.

5. Para Dosen Program Studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Industri Institut

Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu

kepada penulis.

6. Para Karyawan/wati Program Studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Industri

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta yang telah membantu

penulis dalam proses belajar.

7. Ibu dan Bapak beserta keluarga yang selalu memberi dukungan dan doa.

8. Tiara Hayyu Wijaya yang selalu memberikan dukungan dan telah banyak

menemani dan membantu dalam berbagai hal kepada penulis.

Page 7: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

vii

9. Agung Wibisono dan Muhammad Abi Darda Ferbe, rekan bimbingan yang

telah memberikan bantuan, semangat dan motivasi selama mengerjakan

Skripsi.

10. Teman-teman IST Akprind, khususnya ekstensi tahun 2018 yang telah

memberikan semangay dan motivasi selama menempuh bangku kuliah dan

mengerjakan Skripsi.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan Skripsi yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat

memberikan manfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan

khususnya bagi penulis sendiri.

Yogyakarta, 10 Maret 2020

Hendiyansyah Dian Prastyana

Page 8: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

viii

MOTO

“Maka nikmat Rabb-kamu yang manakah, yang kamu dustakan”

(Ar-rahman: 13)

“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang

mengubah apa-apa yang pada diri mereka”

(Al-Ra’d: 11)

“Jangan pernah puas apa yang kamu dapat sekarang, karena kepuasan hanya

akan memperhambat kamu yang akan datang”

(CatatanPenulis)

Page 9: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

ix

INTISARI

Dalam dunia medis, infus merupakan alat yang paling sering digunakan.

Infus digunakan untuk memberikan asupan tambahan melalui pembuluh darah vena

untuk mempercepat proses asupan tambahan ke dalam tubuh pasien. Meskipun

cairan infus pada umumnya digunakan sebagai terapi kesembuhan pasien, namun

beberapa kasus fungsi cairan infus juga dapat digunakan untuk menjaga daya tahan

tubuh. Petugas medis saat memeriksa infus masih secara manual, sehingga apabila

terjadi masalah seperti kehabisan cairan sangat berbahaya bagi pasien jika tidak

segera ditangani.

Guna mengatasi masalah tersebut dibuatlah sistem monitoring volume

cairan infus secara real time dan terkomputerisasi. Sistem tersebut menggunakan

mikrokontroler ESP-32 sebagai kontroler, Raspberry Pi berfungsi sebagai mini PC

untuk menampilkan Node-RED. Sensor load cell membaca berat cairan infus dan

diproses di ESP-32 dan selanjutnya data dikirim ke software Node-RED sehingga

menjadi dashboard monitoring secara real time. Hasil pembacaan sensor

ditampilkan dalam bentuk volume yang ditampilkan pada LCD (Liquid Crystal

Display) dan platform IoT (Internet of Things) dashboard monitoring Node-RED.

Sistem monitoring volume infus yang dibuat berfungsi untuk membantu

petugas medis dalam pengecekan cairan infus pada kamar pasien. Petugas medis

dapat memantau kondisi infus pada ruang jaga dengan mengakses alamat

dashboard monitoring Node-RED menggunakan web browser pada PC (Personal

Computer) dan HP (Handphone). Tampilan dashboard Node-RED berbentuk

gauge dan chart, apabila tampilan gauge berubah warna menjadi merah

menandakan cairan infus hampir habis. Pada alat terdapat buzzer yang berbunyi

apabila kondisi infus di bawah <50 ml. Pembacaan alat mempunyai nilai error

sebesar 0.0085 % dan mempunyai akurasi pembacaan sebesar 99.992 %.

Kata kunci: Infus, ESP-32, Load Cell, Internet of Things, Node-RED

Page 10: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

x

ABSTRACT

In medical world, infuse is a tool that mostly used. Infuse used to give extra

energy through vena cava to speed up the extra energy process into the patient

body. Eventhough infuse fluid mostly used as patient healing therapy, but for some

cases infuse also can be used to keep body endurance. Nurse still check the infuse

by manual, so when there is a trouble like the infuse bag is empty it can be very

dangerous for the patient if not treated soon.

To solve that problem then infuse fluid volume monitoring by real time and

computerized system is made. This system use ESP-32 microcontroller as a

controller, Raspberry Pi used as mini PC to show Node-Red. Load cell sensor read

the weight of infuse fluid and processed by ESP-32 and then the data sent to Node-

Red software so become monitoring dashboard by real time. The sensor reading

results will be showed in volume form on LCD (Liquid Crystal Display) and Node-

Red dashboard monitoring IoT (Internet of Things) platform.

The infuse volume monitoring system that has been made used to help the

nurses when the nurses check the infuse in patient room. The nurse can monitored

the condition of the infuse in nurse station by accessing the Node-Red dashboard

monitoring website using web browser on PC (Personal Computer) and

Handphone. Node-Red dashboard use gauge and chart display. When gauge

display turning red it means that infuse fluid is almost empty. Buzzer is used on the

device to make a sound when the infuse is less than 50 ml. The device reading has

error value about 0.0085% and has reading accuracy about 99.992%.

Keywords: Infuse, ESP-32, Load Cell, Internet of Things, Node-Red

Page 11: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xi

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

MOTO .................................................................................................................. viii

INTISARI ............................................................................................................... ix

ABSTRACT ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 3

1.4.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.4.2 Manfaat penelitian .................................................................................. 4

1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

Page 12: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................. 10

2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 10

2.2 Landasan Teori .......................................................................................... 14

2.2.1 Sensor Berat (Load Cell Sensor) .......................................................... 14

2.2.2 Mikrokontroler ESP-32 ........................................................................ 17

2.2.3 Raspberry Pi ......................................................................................... 20

2.2.4 Modul HX711 ....................................................................................... 24

2.2.5 Node-RED ............................................................................................ 25

2.2.6 LCD (Liquid Crystal Display) .............................................................. 26

2.2.7 Buzzer ................................................................................................... 28

2.2.8 Internet of Things (IoT) ........................................................................ 29

2.2.9 Infus ...................................................................................................... 31

2.2.10 Konversi Berat (Kg) ke Volume (L) ................................................ 33

2.2.11 Ketidakpastian Pengukuran ............................................................. 34

2.3 Hipotesis ...................................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 36

3.1 Alat dan Bahan .......................................................................................... 36

3.1.1 Alat Penelitian ...................................................................................... 36

3.1.2 Bahan .................................................................................................... 37

3.2 Tahapan Penelitian .................................................................................... 38

3.3 Perancangan Sistem ................................................................................... 39

Page 13: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xiii

3.4 Perancangan Hardware ............................................................................. 40

3.4.1 Perancangan Cara Kerja Alat ................................................................ 40

3.4.2 Perancangan Wiring Komponen ........................................................... 41

3.4.3 Perancangan Besain Box Komponen .................................................... 42

3.4.4 Perancangan Penempatan Box pada Tiang Infus .................................. 43

3.5 Perancangan Software ............................................................................... 44

3.5.1 Perancangan Program Mikrokontroler .................................................. 44

3.5.2 Perancangan Program Dashboard Node-RED ..................................... 46

3.6 Implementasi Hardware ............................................................................ 48

3.6.1 Implementasi Cara Kerja Alat............................................................... 48

3.6.2 Implementasi Wiring Komponen .......................................................... 50

3.6.3 Implementasi Box Komponen ............................................................... 50

3.6.4 Implementasi Penempatan Box pada Tiang Infus ................................. 52

3.7 Implementasi Software .............................................................................. 53

3.7.1 Implementasi Program Mikrokontroler ................................................ 53

3.7.1 Implementasi Program Dashboard Node-RED .................................... 56

3.8 Cara Analisa .............................................................................................. 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 64

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 64

4.2 Pengujian Sensor Load Cell ....................................................................... 68

4.3 Pengujian Sistem ....................................................................................... 70

Page 14: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xiv

4.4 Perbandingan Sistem Manual dengan Sistem Monitoring Real Time ........ 72

4.5 Pembahasan ............................................................................................... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 76

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 76

5.2 Saran .......................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

LAMPIRAN .......................................................................................................... 81

Page 15: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .................................................................................. 4

Tabel 2.1 Karakteristik Sensor Load Cell ............................................................. 15

Tabel 3.1 Daftar Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Peneletian ................ 36

Tabel 3.2 Peralatan Kerja ...................................................................................... 37

Tabel 3.3Daftar Bahan dalam Penelitian .............................................................. 37

Tabel 4.1 Data Percobaan Sensor Load Cell ......................................................... 69

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem Existing dengan Sistem Monitoring Real Time .. 73

Page 16: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk Fisik Load Cell ..................................................................... 14

Gambar 2.2 Rangkaian Jembatan Wheatstone ...................................................... 16

Gambar 2.3 Mikrokontroler ESP-32 ..................................................................... 17

Gambar 2.4 Blok Diagram ESP-32 ....................................................................... 18

Gambar 2.5 GPIO Mikrokontroler ESP32 ............................................................ 20

Gambar 2.6 Lambang Raspberry Pi ...................................................................... 22

Gambar 2.7 Raspberry Pi dan GPIO Header ........................................................ 24

Gambar 2.8 Modul HX711 ................................................................................... 24

Gambar 2.9 Contoh Flow Node-RED ................................................................... 25

Gambar 2.10 Pin LCD .......................................................................................... 27

Gambar 2.11 Tampilan Depan LCD ..................................................................... 27

Gambar 2.12 Buzzer .............................................................................................. 28

Gambar 3.1 Flow Chart Jalannya Penelitian ......................................................... 38

Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan Sistem .................................................... 39

Gambar 3.3 Perancangan Implementasi Alat ........................................................ 41

Gambar 3.4 Perancangan Perangkat Keras ........................................................... 41

Gambar 3.5 Desain Box Komponen ...................................................................... 42

Gambar 3.6 Desain Penempatan Box pada Tiang Infus ........................................ 43

Gambar 3.7 Diagram Alir Pemrograman Mikrokontroler .................................... 45

Gambar 3.8 Diagram Alir Pemrograman Dashboard Node-RED ........................ 47

Gambar 3.9 Implementasi Alat pada Ruang Pasien .............................................. 48

Gambar 3.10 Implementasi Alat pada Ruang Jaga ............................................... 49

Gambar 3.11 Implementasi Wiring Komponen .................................................... 50

Gambar 3.12 Box Komponen Alat ........................................................................ 51

Gambar 3.13 Implementasi Penempatan Box pada Tiang Infus ........................... 52

Gambar 3.14 Kode Program Inisialisasi ............................................................... 54

Gambar 3.15 Kode Program Void Setup .............................................................. 54

Gambar 3.16 Kode Program Void Loop ............................................................... 55

Gambar 3.17 Flow Proses Node-RED .................................................................. 56

Page 17: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

xvii

Gambar 3.18 Palette Http In ................................................................................ 57

Gambar 3.19 Palette getData ............................................................................... 58

Gambar 3.20 Palette Function Ruang .................................................................. 59

Gambar 3.21 Palette Dashboard Text Output ...................................................... 59

Gambar 3.22 Palette Dashboard Gauge Volume Infus ....................................... 60

Gambar 3.23 Palette Dashboard Chart ............................................................... 61

Gambar 3.24 Palette Date Timestamp ................................................................. 61

Gambar 3.25 Palette Function getDate ............................................................... 62

Gambar 3.26 Palette Dashboard Text Waktu ...................................................... 62

Gambar 4.1 Alat Tampak Luar dan Dalam ........................................................... 64

Gambar 4.2 Tampilan Gauge Volume Infus ......................................................... 65

Gambar 4.3 Tampilan Chart Volume Infus ........................................................... 66

Gambar 4.4 Tampilan Menu General Info ............................................................ 66

Gambar 4.5 Tampilan Dashboard Monitoring di PC ........................................... 67

Gambar 4.6 Tampilan Dashboard Monitoring di HP ........................................... 67

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Pengukuran Sensor dan Data Sebenarnya ...... 69

Page 18: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infus merupakkan alat yang digunakan dalam bidang kesehatan yang

berfungsi untuk mengganti cairan dalam tubuh dan membuat stabil elektrolit tubuh.

Pada kondisi emergency misalnya pada pasien dehidrasi, stress metabolic berat

yang menyebabkan syok hipovolemik, asidosis, gastroenteritis akut, demam

berdarah dangue (DBD), luka bakar, syok homoragik serta trauma, infus sangat

dibutuhkan untuk mengganti cairan yang hilang dari pasien. Fungsi infus juga untuk

larutan pertama apabila keadaan elektrolit pada tubuh pasien belum terdeteksi,

contohnya dehidrasi karena asupan kurang, demam, dll. (Handaya, 2010)

Biasanya cairan infus ditempatkan pada botol plastik, kantung plastik dan

botol kaca. Perawat harus mengganti kantung infus dengan yang baru saat cairan

infus akan habis, akan tetapi kejadian pasien lupa atau tidak mengetahui cairan

infusnya habis dan kerepotan untuk memberitahukan kepada petugas medis yang

jaga untuk mengganti cairan infus yang baru. Apabila masalah seperti kehabisan

cairan infus sering terjadi dan tidak ditangani oleh petugas medis berakibat

berbahaya bagi pasien. Pengecekan infus saat ini masih menggunakan cara manual,

perawat harus menerka-nerka kapan infus itu habis, sedangkan pasien atau keluarga

yang menunggu harus mengecek secara berkala keadaan infus. Pengecekan secara

manual masih menimbulkan kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.

Penggunaan infus ini yang digunakan pada rumah sakit sebenarnya tidak

begitu bermasalah bila pasien dapat diawasi dan dikontrol secara periode dalam

waktu tertentu. Namun kebanyakan rumah sakit jumlah pasien tidak seimbang

dengan jumlah tenaga medisnya, khususnya pada bagian pelayanan keperawatan

yang bertugas 24 jam memantau kondisi pasien rawat inap satu per satu. Akibat

keterbatasan itu kemungkinan kelalaian petugas jaga sangat bisa terjadi, terutama

pada pemantuan kondisi infus pasien biasanya perawat harus memeriksa kondisi

infus pasien secara berkala yang telah diperkirakan sebelumnya, sehingga perawat

harus memeriksa keadaan infus pasien setiap saat ke ruangan pasien satu per satu.

Page 19: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

2

Oleh karena itu perlu solusi untuk mengatasi masalah di atas dengan membuat alat

monitoring volume cairan infus berbasis Internet of Things (IoT) di rumah sakit.

Sehingga tugas perawat atau tenaga medis yang sedang berjaga dapat dimudahkan

untuk mengontrol dan mengamati keadaan infus pasien dengan mengawasi monitor

yang telah menampilkan jumlah volume cairan infus pada komputer yang berada

pada ruang jaga.

Seiring ini dengan perkembang zaman serta teknologi yang semakin cangih

dan pengetahuan yang berkembang, manusia sudah menggunakan alat-alat dengan

teknologi yang sudah serba canggih. Khususnya teknologi elektronika yang dapat

diaplikasikan di berbagai bidang seperti bidang industri, pendidikan, informasi dan

kesehatan. Penggunaan teknologi elektronika dalam bidang kesehatan dapat

diterapkan di beberapa peralatan medis di rumah sakit. Peralatan medis yang

menggunakan teknologi elektronika mempunyai kelebihan dari peralatan medis

biasa karena lebih memperhitungkan kepresisian, ketepatan dan sudah

terkomputerisasi. Pada bidang kesehatan atau medis masih memerlukan kemajuan

teknologi, walaupun sudah banyak kemajuan teknologi di bidang tersebut.

Teknologi di bidang medis tersebut diharapkan mampu membantu tenaga medis

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Hal ini melatarbelakangi ide untuk membuat alat monitoring volume cairan

infus yang bersifat IoT. Dengan adanya monitoring ini diharapkan dapat membantu

tenaga medis dalam memantau kondisi volume infus secara berkala dan bersifat real

time. Infus digantungkan pada sensor berat yang bertugas membaca berat infus

selanjutnya berat infus akan dikonversi menjadi volume yang selanjutnya sensor

akan mengirimkan informasi volume tersebut ke internet menggunakan

mikrokontroler ESP-32. Untuk menampilkan pembacaan menggunakan LCD

(Liquid Crystal Display) dan Raspberry Pi sebagai mini PC untuk mengakses

program visual editor Node-RED, sehingga kondisi volume infus dapat dimonitor

secara real time menggunakan dashboard monitoring dari Node-RED dengan

mengakses web browser menggunakan perantara PC (Personal Computer) atau

melalui HP (Handphone) petugas medis yang berjaga, sehingga infus dapat diganti

sebelum infus tersebut kehabisan cairan. Pada alat juga terdapat buzzer apabila

Page 20: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

3

cairan infus mendekati habis maka buzzer akan berbunyi. Hal ini tentunya

menguntungkan untuk petugas medis dan pasien dari segi efisiensi waktu dan

kinerja, karena petugas medis dapat langsung mengetahui kondisi infus dari ruang

jaga dan pasien diganti infusnya tepat waktu sebelum infus akan habis cairannya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka didapat rumusan masalah yang

dijelaskan sebagai berikut:

a. Bagaimana merancang sistem monitoring volume infus menggunakan load cell.

b. Bagaimana membaca volume infus melalui sensor berat load cell untuk dapat

ditampilkan dalam dashboard monitoring Node-RED.

c. Bagaimana proses pengiriman data dari mikrokontroler ESP-32 yang

ditampilkan pada dashboard monitoring Node-RED secara nirkabel.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang dibahas dalam pembuatan laporan tidak menyimpang

dari maksud dan tujuannya, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

a. Menggunakan load cell sebagai pendeteksi volume cairan infus.

b. Tampilan dashboard monitoring Node-RED dalam bentuk volume dan grafik

secara real time.

c. Menggunakan mikrokontroler ESP-32 sebagai pemroses data dan komunikasi

sensor ke Raspberry Pi.

d. Penggunaan Raspberry Pi sebagai mini PC untuk menampilkan dashboard

monitoring Node-RED.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah dijelaskan sebagai berikut:

a. Membaca volume infus dengan memanfaatkan load cell dan mengirimkan data

ke internet melalui mikrokontroler ESP-32.

b. Penyajian data pembacaan sensor pada dashboard monitoring secara real time

dalam bentuk volume dan grafik yang mudah diakses dan mudah dipahami.

Page 21: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

4

c. Pemanfaatan mikrokontroler ESP-32 untuk pemroses dan penghubung antara

sensor load cell dan Raspberry Pi.

d. Pemanfaatan Raspberry Pi sebagai mini PC untuk mengakses dashboard

monitoring Node-RED untuk digunakan sebagai penampil pembacaan sensor

load cell.

1.4.2 Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dijelaskan sebagai berikut:

a. Adanya suatu sistem monitoring infus menggunakan sensor berat load cell pada

rumah sakit secara manual menjadi sistem monitoring real time dan

terkomputerisasi.

b. Membantu dan memudahkan petugas medis untuk memantau keadaan volume

cairan infus pada masing-masing kamar pasien menggunakan dashboard

monitoring Node-RED.

c. Adanya suatu sistem komunikasi nirkabel (IoT) untuk pembacaan volume infus

dengan memanfaatkan ESP-32 dan Raspberry Pi untuk meminimalisir pasien

kehabisan cairan infus tanpa sepengetahuan petugas medis.

1.5 Keaslian Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari alat yang dibuat serta

analisisnya, maka digunakan berbagai pendekatan. Keaslian penelitian ditunjukkan

dengan menampilkan beberapa metode dari penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya yang berhubungan dengan sistem yang dibuat, kemudian dibandingkan

dengan yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 1.1 menujukan beberapa penelitian

yang sudah dilakukan sebelumnya.

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama Publikasi Judul Penelitian Yang

Dilakukan Keterangan

Septian Prasetyo

Aji

Universitas

Negeri

Yogyakrta,

2017

Alat Monitoring

Tetesan Infus

Menggunakan

WEB Secara

Online Berbasis

ESP-8266

Pendeteksian tetesan

infus dengan

menggunakan sensor

InfraRed yang

dikirim ke web

server dan

Monitoring

tetesan infus

Page 22: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

5

Dengan

Pemrograman

Arduino IDE

ditampilkan pada

antarmuka

Dani Sasmoko

dan Yanuar Arief

W

Sekolah

Tinggi

Elektronika

dan

Komputer

Semarang,

2017

Implementasi

Penerapan

Internet of

Things (IoT)

Pada Monitoring

Infus

Menggunakan

ESP-8266 Dan

WEB Untuk

Berbagi Data

Membuat sistem

monitoring dengan

penerapan teknologi

Internet of Things

(IoT) untuk

mendeteksi berat

botol infus

Tidak ada

dashboard

monitoring

secara real time

Hartono Pranjoto,

dkk

Universitas

Katolik

Widya

Mandala

Surabaya,

2018

Monitor Sisa

Cairan Infus

Intravena

Dengan

Penimbangan

Berat

Membuat alat

monitoring berat

cairan infus yang

tersisa dengan sensor

load cell dan

ditampilkan lewat

LCD (Liquid Crystal

Display)

Menggunakan

LCD untuk

menampilkan

pembacaan

sensor

Cita Kusuma,

Farida Erinie dan

Mochammad

Taufik

Politeknik

Negeri

malang, 2018

Rancang

Bangun Sistem

Monitoring

Tetes Siklus

Periodik Infus

Berbasis

Arduino pada

WEB

Membuat alat

berfungsi

memberikan

peringatan saat

cairan infus habis,

mendeteksi intravena

masuk pada selang

infus dan mendeteksi

tetesan infus

berhenti

Bersifat

pengingat

belum

memonitor

secara real time

Tony Kusuma

dan Muhammad

Tirta M

Universitas

Pasundan,

2018

Perancangan

Sistem

Monitoring

Infus Berbasis

Mikrokontroler

Wemos D1 R2

Melakukan

monitoring sisa

cairan infus dengan

sensor load cell

Data

pembacaan

ditampilkan

pada serial

monitor

Arduino IDE

Hendiyansyah

Dian P

Universitas

Gadjah

Mada, 2018

Pengamatan

Volume Air

Bersih Instalasi

Pengolahan Air

Berbasis

Membuat sistem

monitoring dan co-

ntrol secara real time

dan otomatis pada

Water Treatment

Monitoring

volume Water

Treatment Plant

(WTP)

Page 23: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

6

Internet of

Things (IoT)

Menggunakan

Arduino UNO

Dan Raspberry

Pi Pada PT.

PAMAPERSA-

DA

NUSANTARA

Plant (WTP) yang

ditampilkan di

dashboard

monitoring Node-

RED pada PT.

PAMAPERSADA

NUSANTARA

Suyanti dan Eppy

Yundra

Universitas

Negeri

Surabaya,

2019

Rancang

Bangun Deteksi

Detak Jantung

Manusia

Dengan Metode

Pulse Sensor

Berbasis IoT

Melakukan

monitoring detak

jantung manusia

yang terhubung

dengan internet

Monitoring

detak jantung

pasien

Hasanuddin

Muhammad

Universitas

Islam Negeri

Alauddin

Makassar,

2017

Sistem

Monitoring

Infus

Menggunakan

Arduino

Membuat alat

monitoring tetesan

infus dengan sensor

tetesan dan

menggunakan

Arduino Mega

sebagai

mirokontroler

Monitoring

tetesan infus

Akhmad Z, Didik

R Santoso dan M.

Aziz Muslim

Jurnal

EECCIS Vol.

6, No. 1,

2012

Monitoring dan

identifikasi

Gangguan Infus

Menggunakan

Mikrokontroler

AVR

Merancang sebuah

sistem pendeteksi

kondisi cairan infus,

penyumbatan cairan

infus dan aliran

darah dengan

pengiriman data

kondisi infus

menggunakan

komunikasi wireless

Data yang

ditampilkan

berupa data

serial

Dika Febri, dkk Politeknik

Elektronika

Negeri

Surabaya,

2010

Pengembangan

Sistem

Monitoring

Tetesan Infus

pada Ruang

Perawatan

Rumah Sakit

Membuat sebuah

sistem monitoring

dan mengontrol laju

tetesan infus sesuai

dengan setting batas

atas dan batas bawah

user. Sistem ini

mengirimkan data

melalui komunikasi

Belum bersifat

Internet of

Things (IoT)

Page 24: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

7

serial pada PC, yaitu

jumlah tetesan infus

per menit.

Moh. Masruri Universitas

Jember, 2009

Rancang

Bangun

Detektor

Elektronik dan

Monitoring pada

Liquid Level dan

Liquid Flow

Infus Secara

Komputerisasi

Membuat sistem

monitoring liquid

level dan liquid flow

infus dengan

memberikan

informasi berupa

indikator LED yang

terdapat pada

komputer.

Sistem

monitoring

belum bersifat

real time,

menggunakan

indikator LED

Hendiyansyah D

P

Alat

Pemantauan

Volume Infus

Berbasis

Internet of

Things (Iot)

Menggunakan

ESP-32 dan

Raspberry Pi

Membuat sistem

monitoring volume

kantong infus

menggunakan sensor

load cell,

mikrokontroler ESP-

32 dan Raspberry Pi

sebagai mini PC

untuk menampilkan

dashboard

monitoring Node-

RED. Terdapat

buzzer sebagai alarm

apabila cairan infus

akan habis.

Mengggunakan

mikrokontroler

ESP-32 yang

sudah terdapat

modul Wi-Fi

dan bluetooth.

Alat ini

menggunakan

Raspberry Pi

sebagai mini PC

untuk

mengakses

Node-RED

sebagai

penampil

dashboard

monitoring

secara real time.

Berdasarkan ringkasan keaslian penelitian Tabel 1.1, dapat ditemukan

perbedaan sistem yang dirancang pada skripsi ini dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Perbedaan yang mendasar pada alat monitoring volume

infus berbasis Internet of Things (IoT) terletak pada penggunaan mikrokontroler

yang digunakan yaitu ESP-32 yang digunakan sebagai mikrokontroler dan

Raspberry Pi yang digunakan sebagai mini PC. Alat ini mengimplementasikan

sistem Internet of Things (IoT) yang memungkinkan penggunanya bisa mengakses

keadaan objek atau parameter yang diukur yaitu volume cairan infus melalui

internet. Hasil dari penelitian ini adalah alat monitoring volume cairan infus

Page 25: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

8

menggunakan dashboard monitoring Node-RED dengan menggunakan sensor load

cell yang diimplemetasikan pada box komponen dan digantungkan pada tiang infus,

sehingga alat yang dibuat menjadi lebih efisien dan efektif penggunaanya daripada

alat yang dibuat sebelumnya. Terdapat buzzer berfungsi sebagai alarm apabila

cairan infus akan habis dan segera diganti, karena apabila cairan infus habis dan

terdapat udara pada selang infus sangat membahayakan kepada pasien. Serta yang

menjadi perbedaan antara penelitian ini dan penelitian terdahulu adalah sensor load

cell akan membaca berat kantong infus dan hasil pembacaan akan dikonversikan

ke dalam bentuk volume dan perbedaan selanjutnya adalah dashboard monitoring

yang digunakan yaitu dashboard monitoring Node-RED yang diakses melalui web

browser pada Personal Computer (PC) dan Handphone (HP).

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang tinjauan pustaka, dasar-dasar teori tentang komponen-

komponen yang digunakan, dan hipotesis penulis.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan metodologi dan perancangan alat berupa memaparkan ide

dasar pembuatan meliputi perangkat keras perangkat lunak, dan penyusunan

penyelesaian masalah.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dan analisis memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah

pengujian dan memberikan data hasil yang diperoleh dari pengujian, kemudian

diberikan analisis dan pembahasan secara ilmiah mengenai sistem elektronis dan

perangkat lunak serta pembuktian hipotesis dengan hasil sebenarnya.

Page 26: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

9

BAB V: PENUTUP

Bagian penutup memaparkan kesimpulan dari hipotesis yang telah dibuktikan

dengan analisis yang telah dilakukan, sehingga akan memberikan kecenderungan

arah keberhasilan dari penelitian, serta mencakup saran yang diberikan untuk

peneliti selanjutnya.

Page 27: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Suyanti dan Eppy Yundra pada tahun 2019

yang berjudul “Rancang Bangun Deteksi Detak Jantung Manusia Dengan Metode

Pulse Sensor Berbasis IoT” menggunakan sebuah mikrokontroller Arduino Atmega

2560 pro mini dan ESP-8266, alat ini memonitor detak jantung manusia yang

terhubung dengan internet. Selain terhubung dengan internet, alat ini menggunakan

2 modul yaitu modul HC-06 dan modul GSM SIM800L yang dapat mengirimkan

data lewat bluetooth dan melalui pesan singkat SMS. Data yang dikirimkan lewat

internet kemudian ditampilkan pada antarmuka ThingSpeak yang menampilkan

data secara grafik berdasarkan data detak jantung dan waktu.

Penelitian yang dilakukan oleh Septian Prasetyo Aji pada tahun 2017 yang

berjudul “Alat Monitoring Tetesan Infus Menggunakan WEB Secara Online

Berbasis ESP-8266 Dengan Pemrograman Arduino IDE” menggunakan NodeMCU

ESP-8266 sebagai mikrokontroller yang juga terdapat modul Wi-Fi menjadi

komponen utama pada alat ini. Alat ini mendeteksi tetesan infus dengan

menggunakan sensor InfraRed. Tetesan dihitung setiap satu menit kemudian data

tersebut dikirim ke web server untuk ditampilkan data tersebut pada antarmuka.

Antarmuka yang digunakan adalah Cayenne dimana data ditampilkan pada

antarmuka tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Citra Kusuma Wardani, Farida Erinie, dan

Mochammad Taufik pada tahun 2018 yang berjudul “Rancang Bangun Sistem

Monitoring Tetes Siklus Periodik Infus Berbasis Arduino pada WEB”. Alat ini

terdapat sistem peringatan ketika cairan infus pada kondisi (± 100 ml) dengan

menggunakan sensor berat, mendeteksi tetesan infus terhenti menggunakan sensor

LDR (Light Dependent Resistor) serta photodiode untuk mendeteksi saat intravena

masuk ke selang infus. Pembacaan yang didapat dari sensor alat ini diterima oleh

Arduino. Selanjutnya nilai tersebut dikirim dengan Arduino masuk ke database.

Page 28: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

11

Database selanjutnya dimasukan ke web monitoring, dimana web monitoring

berada di ruang perawat yang memonitor cairan infus dari jarak jauh.

Penelitian yang dilakukan Tony Kusuma dan Muhammad Tirta Mulia pada

tahun 2018 yang berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Infus Berbasis

Mikrokontroler Wemos D1 R2”. Alat ini monitoring sisa cairan infus berbasis

mikrokontroler wemos D1 R2 dengan pendeteksi berat cairan infus menggunakan

sensor berat load cell dan data kemudian dikirim ke mikrokontroler wemos D1 R2.

Alat ini menggunakan HX711 yaitu sebuah chip yang mengkorversi data fisik

cairan infus menjadi digital. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah alat yang

berguna untuk memberikan informasi sisa cairan infus kepada petugas medis untuk

mengganti infus yang baru apabila cairan infus akan habis menggunakan serial

monitor pada Arduino IDE.

Penelitian yang dilakukan Hartono Pranjoto dkk pada tahun 2018 yang

berjudul “Monitor Sisa Cairan Infus Intravena Dengan Penimbangan Berat”.

Penelitian ini berfungsi untuk memberi informasi jumlah cairan infus yang sudah

masuk ke dalam tubuh pasien secara akurat dengan memonitor berat cairan yang

tersisa. Alat ini bekerja menimbang kantung infus dan cairan infus selama pasien

menjalani proses terapi intravena dengan alat sensor berat load cell. Sensor load

cell berfungsi membaca berat infus dan diterima modul analog to digital converter

HX711 yang mengkonversi data fisik menjadi digital. Arduino UNO berfungsi

sebagai mikrokontroler atau otak sistem, dan tayangan jumlah cairan infus

menggunakan LCD.

Penelitian yang dilakukan Dani Sasmoko dan Yanuar Arief Wicaksono pada

tahun 2017 yang berjudul “Implementasi Penerapan Internet of Things (IoT) Pada

Infus Menggunakan ESP-8266 Dan WEB Untuk Berbagi Data”. Alat ini

menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) yaitu konsep yang bertujuan untuk

mengirimkan data dari objek fisik melalui internet, jadi memungkinkan penerima

di ujung lain untuk memonitor, memproses dan membuat keputusan berdarsarkan

data yang diukur. Alat ini memonitor berat cairan infus dengan sensor load cell dan

terhubung dengan modul ESP-8266 untuk mengirimkan data melalui internet secara

Page 29: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

12

real time. Alat ini juga terhubung pada database MySQL dan dapat diakses melalui

WEB.

Penelitian yang dilakukan Hendiyansyah Dian Prastyana pada tahun 2018

yang berjudul “Pengamatan Volume Air Bersih Instalasi Pengolahan Air Berbasis

Internet of Things (IoT) Menggunakan Arduino UNO Dan Raspberry Pi Pada PT.

Pamapersada Nusantara”. Penulis membuat sebuah alat monitoring dan kontrol

Water Treatment Plant (WTP) secara real time dan otomatis. Alat ini meggunakan

Arduino UNO sebagai mikrokontroller dan Raspberry Pi 3 yang dijadikan sebagai

mini PC. Sensor ultrasonik berfungsi membaca ketinggian air tandon kemudian

sensor mengirimkan hasil ke Arduino UNO untuk mengontrol rele yang terhubung

ke pompa pengisian. Data selanjutnya dikirim ke Raspberry Pi 3 yang selanjutnya

diproses oleh aplikasi Node-RED sehingga menjadi dashboard monitoring.

Penelitian yang dilakukan Hasanuddin Muhammad pada tahun 2017 yang

berjudul “Sistem Monitoring Infus Menggunakan Arduino Mega 2560”. Penulis

membuat sebuah sistem monitoring dengan menggunakan 3 parameter, yaitu

menggunakan sensor tetesan untuk memantau tersumbatnya infus, sensor darah

untuk memantau naiknya darah ke selang infus pasien dan sensor cairan infus untuk

memantau cairan infus. Peneliti menampilkan hasil pembacaan sensor ke aplikasi

desktop yang dapat monitoring atau melihat kondisi infus pasien pada ruang

perawat. Mikrokontroller yang digunakan peneliti adalah Arduino Mega dan

software yang digunakan Microsoft Visual Studio untuk perangkat monitoring.

Penelitian yang dilakukan Akhmad Zainuri, Didik R Santoso dan M Aziz

Muslim pada tahun 2012 yang berjudul “Monitoring Dan Identifikasi Ganguan

Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR”. Peneliti membuat suatu sistem untuk

mendeteksi keadaan cairan infus secara real time untuk memonitor gangguan infus

berupa penyumbatan dan laju aliran darah. Peneliti menggabungkan sensor strain

gauge, RPS, mikrokontroller dan modul Rx-Tx. Pengiriman data kondisi infus

menggunakan komunikasi wireless dengan baudrate serial sebesar 4800bps. Alat

ini berfungsi monitoring keadaan infus yang disampaikan ke perawat.

Penelitian yang dilakukan Dika Febri A, Ir. Ratna Adil, M.T., Ir. Moch

Rohcmad, M.T. dan Paulus Sustyo W., S.T. yang berjudul “Pengembangan Sistem

Page 30: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

13

Monitoring Tetesan Infus Pada Ruang Perawatan Rumah Sakit”. Peneliti membuat

sistem kontrol dan monitoring laju tetesan infus sesuai dengan setting batas atas dan

setting batas bawah user. Alat ini mengirimkan data melalui komunikasi serial pada

PC, yaitu jumlah tetesan infus per menit atau rate infus. Untuk kontrol tetesan infus

yaitu umpan balik sistem dari setting input batas atas dan batas bawah yang

dikontrol dengan motor yang mwnggunakan penjepit selang infus untuk menahan

laju aliran. Sensor yang digunakan berupa LED (Light Emitting Diode) dan

photodioda yang membaca kondisi infus dan mengirimkan data ke mikrokontroler

ATMEGA16.

Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Masruri pada tahun 2009 dengan judul

“Rancang Bangun Detektor Elektronik Dan Monitoring Pada Liquid Level Dan

Liquid Flow Infus Secara Komputerisasi”. Untuk memonitor liquid level dan liquid

flow infus menggunakan detektor elektronik dan komputer yang digunakan untuk

menampikan informasi dari kondisi level dan aliran infus. Detektor yang digunakan

terdiri dari pemancar dan penerima optik yang berfungsi sebagai pendeteksi level

dan aliran infus. Sinyal dari detektor elektronik infus dikirimkan ke komputer

menggunakan interface Labjack. Sistem ini memberikan informasi berupa

indikator LED yang terdapat pada komputer. Saat cairan infus penuh kondisi LED

menyala dan saat cairan infus habis kondisi LED mati.

Berdasarkan penelitian yang dijadikan acuan maka penelitian ini ditujukan

untuk membuat sistem yang lebih baik dari penelitian sebelumnya yaitu membuat

alat monitoring volume cairan infus yang dapat melakukan monitoring secara real

time pada dashboard monitoring Node-RED dengan menggunakan ESP-32 sebagai

mikrokontroler dan Raspberry Pi sebagai mini PC pada penelitian ini. Untuk

dashboard monitoring menggunakan program visual editor bawaan pada Raspberry

Pi yaitu Node-RED. Alat ini nantinya akan mempermudah pekerjaan perawat atau

petugas medis dalam memonitor volume cairan infus pada ruang pasien, karena alat

ini dapat monitoring keadaan infus dari segi volume secara real time dan dapat

diakses melalui web browser dengan mengakses dashboard monitoring Node-RED

dengan alamat server yang didapat dari Raspberry Pi. Alat ini juga terdapat alarm

dalam bentuk buzzer sebagai penanda saat cairan infus mendekati habis.

Page 31: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

14

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sensor Berat (Load Cell Sensor)

Sensor load cell adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi

berat atau tekanan sebuah beban benda, sensor berat load cell digunakan pada

sistem timbangan digital sebagai komponen utama dan juga digunakan sebagai alat

untuk menimbang muatan truk bahan baku pada jembatan timbang, sensor load cell

mengukur berat suatu benda menggunakan prinsip tekanan. Pada Gambar 2.1 di

bawah ini merupakan bentuk fisik dari sensor load cell.

Gambar 2.1 Bentuk Fisik Load Cell (America Module H, 2010)

Keterangan warna kabel pada sensor load cell:

Kabel merah: Input tegangan sensor.

Kabel hitam: Input ground sensor.

Kabel hijau: Output positif sensor.

Kabel putih: Output ground sensor.

Sensor load cell memiliki spesifikasi kerja sebagai berikut:

a. Kapasitas 5 Kg.

b. Input tegangan sensor yaitu 5-10 VDC atau 5-10 VAC.

c. Ukuran sensor kecil dan praktis.

d. Input atau output resistansi rendah 3.

e. Non lineritas 0.05%.

f. Range temperature kerja -10°C - +50°C.

Page 32: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

15

2.2.1.1 Karakteristik Sensor Load Cell

Di bawah ini merupakan karakterisitik sensor load cell yang ditunjukkan

pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Karakteristik Sensor Load Cell

Mekanikal

Bahan Dasar Alumunium Alloy

Load Cell Type Strain Gauge

Kapasitas 5 kg

Dimensi 55.25x12.7x12.7 mm

Lubang Pemasangan M5 (ukuran baut)

Panjang Kabel 550 mm

Ukuran Kabel 30 AWG (0.2mm)

No Urutan Kabel 4

Elektrikal

Presisi sensor 0.05%

Non-Linieritas sensor 0.05% FS

Rata-rata output sensor 1.0±0.15mv/V

Non-Pengulangan 0.05% FS

Hysteresis 0.05% FS

Efek Temperatur Pada Nol (per 10°C) 0.05% FS

Creep (per 30 menit) 0.1% FS

Efek Temperatur Pada Span (per 10°C) 0.05% FS

Keseimbangan Nol ±1.5% FS

Output Impedansi 1000±10 Ohm

Hambatan Isolasi (di bawah 50VDC) ≥5000 MOhm

Input Impedansi 1130±10 Ohm

Kebutuhan Voltase 5 VDC

Toleransi Jarak Temperatur -10 to ~ +40°C

Pengoperasian Jarak Temperatur -20 to ~ +55°C

Safe Overload 120% Kapasitas

Ultimate Overload 150% Kapasitas

Page 33: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

16

2.2.1.2 Prinsip Kerja Sensor Load Cell

Selama proses penimbangan beban terdapat elemen logam yang bekerja dan

mengakibatkan reaksi gaya secara elastis terhadap elemen logam tpada sensor.

Selanjutnya gaya reaksi regangan ini akan dikonversikan menjadi sinyal elektrik oleh

pengukur regangan atau strain gauge yang terdapat pada sensor load cell. Berikut

merupakan prinsip kerja dari sensor load cell menurut rangkaian jembatan Wheatstone

I dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Rangkaian Jembatan Wheatstone (America Module H, 2010)

Pada gambar 2.2 nilai R = 350 Ω, arus yang mengalir pada R1 dan R3 sama

dengan arus yang mengalir di R2 dan R4, hal ini dikarenakan nilai semua resistor

sama dan tidak ada perbedaan tegangan antara titik 1 dan 2, oleh karena itu

rangkaian ini dikatakan seimbang. Apabila rangkaian ini diberikan beban, nilai R

pada rangkaian jembatan Wheatstone akan berubah. Nilai R2 = R3 dan R1 = R4.

Hal ini membuat kondisi tidak setimbang pada sensor berat load cell dan

mengakibatkan beda potensial. Output dari sensor load cell adalah beda potensial

tersebut.

Prinsip kerja dari sensor load cell menurut rangkaian jembatan Wheatstone

yaitu apabila sensor load cell diinput beban maka nilai resistansi akan berubah.

Nilai resistansi dari R2 dan R4 terjadi kenaikan, dan nilai resistansi dari R1 dan

R3 mengalami penurunan. Sedangkan pada kondisi setimbang nilai Vout sensor

adalah 0 volt, tapi pada kondisi resistansi R1 dan R3 mengalami kenaikan maka

akan terjadi perubahan nilai Vout. R1 mempengaruhi kondisi input data (+) dan

R3 mempengaruhi output (-).

Page 34: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

17

2.2.2 Mikrokontroler ESP-32

Mikrokontroller ESP-32 diproduksi dari Espressif Systems, ESP-32

menggunakan seri chip (SoC) dengan menggunakan biaya dan berdaya rendah

yang sudah include bluetooth dua mode dan modul Wi-Fi. Keluarga ESP-32

termasuk chip ESP32-S0WD, ESP32-D0WD, ESP32-D2WD, ESP32-D0WDQ6

yang menggunakan sistem (SiP) ESP32-PICO-D4. Mikrokontroller ESP-32

mempunyai mikroprosesor singlecore dan dualcore yaitu Tensilica Xtensa LX6

dengan clock rate hingga 240 MHz. Alat ini terintegrasi dengan power

management modules, built in antenna switches, power amplifier, filters, low noise

receive amplifier and RF balun.

Alat ini didesain untuk perangkat elektronik yang diaplikasikan untuk

sistem IoT, ESP-32 mempunyai konsumsi daya yang rendah, karena terdapat

komponen hemat daya. Terdapat multiple power modes, dynamic power scaling

and fine resolution clock gating. Modul sebelumnya yaitu module ESP-8266 dan

sekarang sudah diupgrade menjadi ESP-32. Pada ESP-32 terdapat inti CPU

(Central Processing Unit) serta Wi-Fi yang lebih cepat, GPIO (General Purpose

Input Output) yang lebih, dan mendukung Bluetooth Low Energy. Berikut

merupakan bentuk fisik dari ESP-32 pada Gambar 2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3 Mikrokontroler ESP-32 (edukasielektronika.com, 2019)

Pada pin out mikrokontroler ESP-32 tersebut terdiri dari:

18 ADC (Analog Digital Converter), berfungsi untuk merubah sinyal analog ke

digital).

Page 35: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

18

2 DAC (Digital Analog Converter), kebalikan dari ADC.

16 Pulse Width Modulation (PWM).

10 Sensor sentuh.

2 jalur antarmuka Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART).

Pin antarmuka I2C, I2S, dan SPI.

Berikut ini adalah arsitektur dan block diagram dari mikrokontroler ESP-32

yang ditunjukan pada Gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4 Blok Diagram ESP-32 (edukasielektronika.com, 2019)

Fitur dan spesifikasi Mikrokontroler ESP-32 sebagai berikut:

1. Processors

Tensilica Xtensa 32-bit LX6 microprocessor.

2 or 1 (depending on variation).

Up to 240 MHz clock frequency.

Up to 600 DMIPS performance.

Ultra low power co-processor ADC.

Page 36: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

19

Computation, and level thresholds while in deep sleep.

2. Wireless connectivity

Wi-Fi: 802.11 b/g/n/e/i (802.11n @ 2.4 GHz up to 150 Mbit/s).

Bluetooth: v4.2 BR/EDR and Bluetooth Low Energy (BLE).

3. Memory

Internal memory:

ROM: 448 KiB.

SRAM: 520 KiB.

RTC fast SRAM: 8 KiB.

RTC slow SRAM: 8 KiB.

eFuse: 1 Kibit.

Embedded flash:

- 0 MiB (ESP32-D0WDQ6, ESP32-D0WD, and ESP32-S0WD chips).

- 2 MiB (ESP32-D2WD chip).

- 4 MiB (ESP32-PICO-D4 SiP module).

- ESP32 can access the external QSPI flash and SRAM through high-speed

caches.

- Up to 16 MiB of external flash are memory-mapped onto the CPU code

space, supporting 8-bit, 16-bit and 32-bit access.

- Up to 8 MiB of external flash memory are mapped into the CPU data space,

supporting 8-bit, 16-bit and 32-bit access.

4. Peripheral input/output: Rich peripheral interface with DMA that includes

capacitive.

Touch, ADCs (analog-to-digital converter), DACs (digital-to-analog

converter), I²C.

(Inter-Integrated Circuit), UART (universal asynchronous

receiver/transmitter).

Controller Area Network, Serial Peripheral Interface (SPI), I²S.

(Reduced Media-Independent Interface) / RMII.

Pulse Width Modulation (PWM).

Page 37: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

20

5. Security

IEEE 802.11 standard security features all supported, including WFA.

WPA/WPA2 and WAPI.

Secure boot.

Flash encryption.

1024-bit OTP, up to 768-bit for customers.

Cryptographic hardware acceleration: AES, SHA-2, RSA, Elliptic

Curve Cryptography (ECC), Random Number Generator (RNG).

Berikut ini adalah GPIO dari mikrokontroler ESP-32 yang ditunjukan pada

Gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.5 GPIO Mikrokontroler ESP32 (edukasielektronika.com, 2019)

2.2.3 Raspberry Pi

Raspberry Pi adalah sebuah mini kit atau komputer papan tunggal (Single

Board Circuit atau SBC) yang bisa dijadikan komputer mini seukuran kartu kredit

dengan berat hanya 45 gram. Mini komputer Raspberry Pi ini menggunakan sistem

berbasis Linux. Yang mengembangkan alat ini adalah lembaga Raspberry Pi

Page 38: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

21

Foundation. Raspberry Pi bisa berfungsi sebagai mini PC untuk keperluan media

player, spreadsheet, game bahkan bisa untuk memutar video high definition.

Raspberry Pi terdiri dari dua model yaitu A dan B. Perbedaan dari kedua

modul tersebut adalah pada memori alat, model B menggunakan memori 512 MB

sedangkan model A menggunakan memori 256 MB, tentunya model B telah

diupgrade untuk keperluan penyimpanan yang lebih besar. Raspberry Pi model B

terdapat penambahan dari model A yaitu semacam kartu jaringan atau ethernet port.

Terdapat juga penyimpanan data menggunakan kartu SD (SD memory card)

semacam hard disk dan SSD (Solid State Drive) yang berfungsi untuk menyimpan

jangka panjang dan booting.

Raspberry Pi tidak mempunyai hardware yang support real time clock, oleh

karena itu OS Linux harus menambahkan semacam timer sebagai server pengganti

dari real time clock. Raspberry Pi mudah dikembangkan karena dapat ditambah

dengan fungsi real time clock seperti DS1307, melalu saluran GPIO (General

Purpose Input Output) via antarmuka I2C (Inter Integrated Circuit).

Ada beberapa sistem operasi luar biasa yang bisa digunakan di Raspberry

Pi, yaitu:

1. Raspbian berbasi Linux Debian

2. Arch Linux ARM

3. Raspbmc

4. Open LEC

5. Android

2.2.3.1 Kelebihan Raspberry Pi

Raspberry Pi mempunyai kelebihan yang sangat banyak seperti alat

elektronik laptop dan komputer dengan menggunakan sistem operasi Linux. Alat

ini dapat membuat program dan server dengan pemrograman banyak bahasa,

contohnya bahasa tingkat tinggi Phyton. Alat ini dapat menjalankan GUI sebagai

sistem operasi yang digunakan, sehingga dapat melakukan kegiatan browsing,

nonton film, mendengarkan music, bermain game, membuat aplikasi dll.

Pengembangan aplikasi dari alat Raspberry Pi sangat banyak dilakukan pada zaman

Page 39: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

22

sekarang yang merujuk pada industry 4.0 yang lebih menekankan pada

pengembangan teknologi. Tentunya penggunaan Raspberry Pi hampir tidak ada

batasan seperti halnya dengan PC atau perangkat elektronik lainnya, banyak

pengembangan aplikasi yang bisa didapatkan dengan menggunakan Raspberry Pi.

Raspberry Pi juga bisa terkoneksi dengan internet sama halnya yang bisa dilakukan

oleh perangkat computer. Pada dunia elektronika Raspberry Pi digunakan sebagai

komponen utama dalam melakukan pemrograman yang menghasilkan suatu sistem

atau alat yang menunjang IoT.

Fungsi komputer dan laptop seakan tergantikan oleh sistem dari Raspberry

Pi. Pada dunia elektronika Raspberry Pi biasa disebut computer mini, karena

ukurannya yang kecil hanya sebesar mouse komputer. Alat ini terdapat sistem

operasi yang cukup lengkap diantaranya sistem operasi Android dan Linux. Saat

menggunakan Raspberry Pi dapat membuat program yang dapat mengontrol sistem

input dan output yang terdapat pada alat. Desain hardware telah terintegrasi yang

bisa digunakan untuk peralatan ethernet, audio, video, processing, jumlah

penyimpanan yang besar dan jumlah RAM yang tinggi.

Sistem operasi yang digunakan pada Raspberry Pi adalah open source,

dimana sistem membebaskan pengguna untuk melihat, mengedit bahkan membuat

program dalam sistem operasi tersebut. Pengaplikasian Raspberry Pi juga bisa

dihubungkan pada layar monitor dengan kabel HDMI dengan tambahan port untuk

mouse dan keyboard. Raspberry Pi berjalan di atas arsitektur ARM11 seperti yang

dapat ditemui pada iphone 3G maupun smartphone.

Gambar 2.6 Lambang Raspberry Pi (Ika Kumala Dwi, 2016)

2.2.3.2 Kekurangan Raspberry Pi

Kekurangan dari Raspberry Pi adalah tidak bisa dihubungkan langsung

dengan sensor yang bersifat analog karena hanya bisa membaca sensor digital.

Page 40: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

23

Untuk menggunakan SD card dan sistem operasi Raspberry Pi harus menambahkan

prosedur khusus saat akan mematikannya. Prosedur mematikan alat ini yaitu seperti

komputer pada umumnya dengan tombol shutdown.

Sistem Raspberry Pi berjalan lebih lambat karena kernel Linux yang

digunakan mempunyai fungsi prioritas, jadi sistem Linux menangani lebih banyak

proses yang telah ditentuka, sehingga sistem jauh lebih lambat dari komputer pada

umumnya.

2.2.3.3 Spesifikasi Raspberry Pi

Berikut merupakan spesifikasi dari Raspberry Pi:

1. Chip: Broadcom BCM2835 (COU, GPU, DSP, and SDRAM).

2. CPU: 700 MHz.

3. GPU: Open GL ES 2.0, Broadcom VideoCore IV, 1080p30 h.264/MPEG-4

AVC.

4. Memory (SDRAM): 512 MB (GPU).

5. USB 2.0 ports: 2 (USB hub).

6. Video outputs: Composite RCA HDMI (rev 1.3 &1.4), (PAL & NTSC), raw

LCD Panels via DSI 14 HDMI resolutions *640x350 to 1920x1200 plus

various PAL and NTSC standarts.

7. Audio outputs: 3.5 mm jack, HDMI.

8. Onboard storage: SD, MMC dan SDIO card slot.

9. Onboard network: 10/100 Ethernet (RJ45).

10. Low-level peripherals: 8 x GPIO, UART, I2C, SPI with two chip selects, =3.3

V, 5 V, GND [58] [63].

11. Power ratings: 700 mA (3.5 W).

12. Power source: 5 volts via Micro USB or GPIO header.

13. Size: 85.60 x 53.98 mm (3.370 x 2.125 in).

14. Weight: 45 gram (1.6 oz).

15. Operating systems L Debian GNU/Linux, Fedora, Arch Linux ARM, RISC OS.

Page 41: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

24

Pada Gambar 2.6 di bawah ini merupakan bentuk fisik dari atas dan GPIO

header dari Raspberry Pi.

Gambar 2.7 Raspberry Pi dan GPIO Header (Ika Kumala Dwi, 2017)

2.2.4 Modul HX711

Modul HX711 adalah modul amplifier yang diguanakan dalam timbangan

dari sensor berat atau sensor load cell. Prinsip kerja dari modul ini adalah

mengkonversi nilai yang terbaca atau terukur pada perubahan resistansi,

selanjutnya mengkonversi ke dalam besaran tegangan. Kepresisian dari modul ini

sebesar 24-bit analod to digital converter (ADC) yang digunakan dalam aplikasi

kontrol industry dan timbangan digital yang terhubung dengan sensor berat dan

jembatan wheatstone. Prinsip kerja dari modul HX711 adalah sebagai penguat

tegangan pada sensor load cell pada saat sensor bekerja. Di bawah ini merupakan

bentuk fisik dari modul HX711.

Gambar 2.8 Modul HX711 (Wahyudi, 2017)

Page 42: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

25

2.2.5 Node-RED

Node-RED adalah sebuah software visual editor yang terdapat pada OS

rasbian pada Raspberry Pi yang berbasis browser dan bersifat open source untuk

membuat aplikasi Internet of Things (IoT) yang diproduksi oleh IBM (International

Business Machines Corporation). Pada pemrograman visual Node-RED

menggunakan flow untuk membuat aplikasi. Bahasa pemrograman yang digunakan

sangat beragam dan luas yang meliputi berbagai jenis gaya dan paradigma

pemrograman.

Node-RED menggunakan pemrograman visual, artinya tidak seperti

kebanyakan software lainnya yang menggunakan barisan koding untuk

pemrogamannya. Sedangkan Node-RED fokus pada program menggunakan flow

yang berisi node yang terlihat sederhana untuk menjadi ikon yang diseret dan

diletakkan pada kanvas atau lembar kerja dan disambungkan untuk menjadi sebuah

sistem yang diharapkan. Setiap node menawarkan fungsi yang bisa menjangkau

dari simple debug node yang dapat untuk melihat apa yang sedang terjadi pada flow

yang dibuat. Pada Gambar 2.9 adalah contoh flow di dalam Node-RED.

Gambar 2.9 Contoh Flow Node-RED (Hendiyansyah, 2018)

Page 43: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

26

Pada Gambar 2.9 terdapat flow dari node-node yang saling berhubungan

dimana setiap node melakukan tugas tertentu. Node-RED terdapat macam-macam

jenis node atau palette yang digunakan untuk membuat developer menjadi sangat

efisien, seperti:

1. Dapat menampilkan input dan output node sehingga menjadi sebuah subskripsi

untuk dapat menerima topik MQTT (MQ Telemetry Transport) dan output dari

topik MQTT ke broker.

2. Dapat mengembangan semacam web browser lewat permintaan beserta

pembuatan balasan HTTP dan user sebagai layanan datagram protocol TCP

level rendah yang digunakan untuk bekerja menghasilkan ouput, menerima

output dan membuat server.

Pembuatan node-node pada Node-RED dengan menekankan fungsi dalam

JavaScript, dapat menghasilkan pesan pemicunya yang berbasis waktu, dan dapat

menunda sebuah pesan untuk mengetahui batas flow (Sri Mulyono, 2018).

2.2.6 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu perangkat keras elektronik yang

digunakan atau berfungsi untuk menampilkan angka, tulisan dan gambar sebuah

sistem digital atau mikrokontroler. LCD merupakan jenis media penampil yang

mengubah kristal cair untuk penampil utama. Komponen ini dapat memunculkan

tulisan karena terdapat banyak pixel yang mempunyai sebuah titik cahaya dari satu

buah kristal cair. Tapi kristal cair tersebut tidak bisa memancarkan cahaya sendiri,

karena sumber dari cahaya tersebut adalah lampu neon yang tedapat dalam

perangkat LCD.

Perangkat LCD sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu kristal cair dan

blacklight. Backlight merupakan sumber cahaya dari LCD yang di dalamnya terdiri

beberapa buah lampu neon yang jumlahnya 1-4 lampu. Warna lampu backlight ini

adalah putih. Kristal cair berfungsi menyaring cahaya backlight yang berwarna

putih. Cahaya putih atau blacklight tersebut mengalami refleksi dan selanjutnya

akan terlihat dengan beberapa ratus cahaya. Pada Gambar 2.10 merupakan tampilan

dari kaki LCD.

Page 44: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

27

Gambar 2.10 Pin LCD (Andriyanan, 2018)

Berdasarkan pada Gambar 2.10 fungsi pin LCD tersebut adalah sebagai

berikut:

a. VCC (pin 1) merupakan sumber tegangan +5V.

b. GND 0V (pin 2) merupakan sambungan ground.

c. RS Register Select (pin 4) adalah register pilihan 1= register data, 0= register

perintah.

d. VEE (pin 3) adalah input tegangan LCD.

e. R/W (pin 5) adalah read select, 1= read, 0= write.

f. D0 – D7 (pin 7–pin 14) adalah data bus 1–7 ke port.

g. Enable clock (pin 6) adalah input logika 1 ketika melakukan pembacaan dan

pengiriman data.

h. Katoda (pin 16) adalah input tegangan (-) backlight.

i. Anoda (pin 15) merupakan input tegangan (+) backlight.

Pada LCD terdapat display karakter yang diatur menggunakan pin RS, RW

dan EN. Jalur EN adalah enable berfungsi untuk mengetahui LCCD mempunyai

sebuah data yang sedang dikirim.Data dikirim ke LCD berupa ASCII yang

selanjutnya ditampilkan pada layar LCD, maka dari itu program EN dikirim logika

0 “low” dan mengatur dua jalur control pada RS dan RW. Dua jalur LCD saat sudah

siap maka atur EN menggunakan logika high “1” dan kemudian menunggu pada

setting berikutnya. Berikut tampilan bagian depan LCD.

Gambar 2.11 Tampilan Depan LCD (Andriyanan, 2018)

Page 45: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

28

Fungsi dari memori LCD tersebut adalah sebagai pengendali untuk

menampilkan karakter dan terdiri dari sebagai berikut:

- Display Data Random Access Memory (DDRAM) adalah memori sebagai tempat

atau posisi untuk karakter yang disuguhkan. Contoh, untuk karekter ‘L’ atau 4CH

yang ditulis dngan alamat 00, karakter yang akan tampil pada baris satu dan kolom

1 pada LCD. Ketika karakter pada program ditulis dengan alamat 40, maka

karakter yang akan tampil pada LCD adalah baris 2 kolom 1 di LCD.

- Character Generator Random Access Memory (CGRAM) adalah memori yang

berfungsi mengubah-ubah bentuk karakter sesuai keinginan. Apabila tidak ada

power supply maka karakter yang tersimpan pada CGRAM akan hilang karena

memori ini tidak permanen

- Character Generator Read Only Memory (CGROM) adalah suatu memori yang

dapat menyimpan beberapa karakter permanen pada LCD, jadi bentuk karakter

tidak dapat di ubah oleh pengguna. Tapi karena memori ini bersifat permanen,

ketika alat dimatikan atau tidak terdapat catu daya karakter tidak akan hilang.

2.2.7 Buzzer

Buzzer merupakan komponen dengan cara kerja merubah dari sinyal listrik

ke getaran suara. Alat ini biasa digunakan pada sistem alarm dengan indikasi suara

sebagai pertanda. Buzzer tergolong alat elektronika tranduser. Komponen ini

mempunyai 2 kaki yaitu kaki panjang merupakan positif dan kaki pendek

merupakan negatif. Pada saat aliran listrik atau tegangan listrik mengalir pada

rangkaian komponen buzzer yang menggunakan piezoelektrik, piezo buzzer dapat

bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi pada kisaran 1-6 kHz hingga

100 kHz. Komponen ini juga menggunakan tegangan input antara 3-12V. Berikut

tampilan hardware yang digunakan.

Gambar 2.12 Buzzer (Ajifahreza, 2017)

Page 46: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

29

2.2.8 Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) adalah bentuk aktifitas yang saling berinteraksi

antara pelaku atau pengguna dengan memafaatkan jaringan internet. Dalam

berbagai aktivitas, banyak ditemui penggunaan IoT, contoh pada dunia e-

commerce, transportasi online, streaming, pemesanan tiket online, e-learning, dll.

Sampai pada alat-alat yang digunakan manusia dalam membantu kegiatam seperti

GPS tracking, remote suhu sensor dan lain-lain. Kebanyakan menggunakan

jaringan internet sebagai media dalam melakukannya.

Banyak manfaat dari IoT, yaitu membuat segala sesuatu pekerjaan manusia

menjadi lebih mudah dan cepat. IoT sangat berfungsi sebagai penunjang aktivitas

dengan menggunakan suatu sistem internet sebagai sistem penunjang kegiatan.

2.2.8.1 Fitur Utama IoT

Berikut merupakan fitu yang sangat penting pada sistem IoT yang terdiri

dari kecerdasan buatan, sensor, keterlibatan aktif, penggunaan perangkat kecil dan

konektivitas. Di bawah ini penjelasan dari beberapa fitur berikut:

1. AI: IoT prinsip kejanya membuat apapun “smart”, artinya meningkatkan

beberapa aspek dengan algoritma kecerdasan, jaringan dan pengumpulan data

secara buatan.

2. Konektivitas: Konektivitas melibatkan teknologi yang berguna untuk jaringan

khusus IoT yang bersifat baru, jaringan yang dibuat bersifat tidak terikat dengan

sistem utama. Skala yang dibuat jauh lebih kecil dari jaringan sebelumnya,

harganya lebih murah dan tetap praktis.

3. Sensor: Sensor merupakan komponen utama dalam sistem IoT untuk bertindak

sebagai pembaca parameter yang diukur dan mengubah jaringan pasif standar

menjadi perangkat yang aktif dan bisa terintegrasi ke internet.IoT

4. Active Engagement: Sebagian besar interaksinya dengan teknologi terhubung

terjadi melalui keterlibatan pasif. IoT memerkenalkan paradigma baru untuk

konten aktif, produk atau keterlibatan layanan.

5. Perangka kecil (small device): Perangkat ini berbentuk lebih kecil dari perangkat

lainnya, lebih kuat dan lebih murah harganya. Perangkat kecil ini dimanfaatkan

Page 47: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

30

untuk stabilitas, ketepatan dan fleksibilitas. Perangkat kecil ini dibuat khusus

untuk perangkat IoT.

2.2.8.2 Manfaat dan Kelebihan IoT

Kelebihan dari rentang IoT disetiap gaya hidup dan bisnis. Berikut

merupakkan daftar dari keuntungan yang ditawarkan IoT:

1. Optimalisasi teknologi: Optimalisasi teknologi tentunya bertujuan memberikan

manfaat kepada pengguna untuk penggunaan perangkat. Membantu

memperbaiki teknologi menjadi lebih berkembang dari sebelumnya. Teknologi

IoT membuat lapangan kritis dan membuka data fungsional.

2. Peningkatan keterlibatan pelanggan: Pada dunia modern sangat dibutuhkan

keterlibatan yang lebih optimal dan lebih efektif dari sebelumnya. Analisis yang

sekarang dilakukan masih belum jelas arahnya dan belum mencapai target yang

diharuskan.

3. EDC (Enhanced Data Collection): EDC merupakkan kumpulan data yang

mempunyai keterbatasan dan berfungsi untuk user yang bersifat pasif. EDC

menempatkan pengguna untuk benar-benar berkeinginan menganalisis pada

dunia nyata. Hal semacam ini tentunya untuk kedepannya ang mempunya

gambaran secara akurat tentang berbagai hal.

4. Mengurangi limbah: Manfaat dari IoT salah satunya mengurangi limbah dari

segi penggunaannya karena membuat kejelasan dari area perbaikan. IoT

memberikan kejelasan tentang pengolahan sumber daya.

2.2.8.3 Kekurangan IoT

Sistem IoT juga terdapat beberapa kekurangan yang diakibatkan oleh sistem

yang digunakan meskipun banyak menghadirkan manfaat bagi penggunanya.

Berikut dijelaskan beberapa kekurangan IoT di bwah ini:

1. Privasi: IoT tentunya snagat rentan terhadap pembajakan maupun hacker karena

data pengguna secara luas terhubung dengan internet.

2. Kepatuhan: Teknologi IoT seperti teknologi yang merujuk pada teknologi pada

bidang bisnis dan harus patuh keaturan yang ada. Sangat banyak pengguna

Page 48: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

31

mempertimbangkan dari kepatuhan yang dibuat pada perangkat lunak. Karena

merupakan hal yang sangat penting untuk sistem kerja alat.

3. Keamanan: IoT memberikan sistem keamanan yang menciptakan pengguna

merasa aman dalam penggunaanya yang dapat berkomunikasi lewat jaringan

internet tanpa ada mengurangi resiko yang diberikan. Sistem IoT menawarkan

kontrol bagi pengguna yang terpapar oleh penyerang.

4. Fleksibilitas: Fleksibilitas sistem IoT sangat berpengrauh dengan kerja alat

karena mudah berintegrasi dengan alat lain. Sistem sangat khawatir dengan

sistem yang lain yang terkunci atau bertentangan dari sistem yang ada.

5. Kompleksitas: Sistem IoT sangat rumit untuk dipecahkan karena dalam desain,

pemeliharaan dan penyebaran yang melibatkan pengguna mengarah ke

perkembangan teknologi yang ada saat ini.

2.2.9 Infus

Infus merupakan botol yang berisi larutan dengan ukuran beragam mulai

dari 100 ml sampai 2000 ml tergantung dari kebutuhan cairan obat yang masuk ke

tubuh pasien. Cairan infus masuk ke intravena darah seseorang dengan bantuan

semacam selang yang ujungnya terdapat jarum suntik. Elektrolit tubuh dan dan

asupan air dapat didapatkan dari minuman dan makanan yang dimakan seseorang.

Untuk pemberian cairan infus dilakuka secara injeksi volume dengan

jumlah yang kecil dan harus bersifat steril karena cairan yang dimasukkan ke dalam

pembuluh darah vena bersifat isotonis ke darah. Biasanya cairan infus dikemas atau

terbungkus oleh botol plastic atau kaca dengan ukuran 100 ml-2000 ml. Pada tubuh

seseorang terdapat kandungan air sebesar 60% yang terdiri dari cairan intraseluler.

$0% merupakan kandungan ion-ion Mg+, K+, fosfat, sulfat, senyawa organik asam

fosfat (heksosa, monosfat dan ATP) dan protein. Pada air terdapat kandungan cairan

ekstraseluler yang terdapat pada luar sel dan mengandung beberapa ion yaitu

klorida, Na+ dan bikarbonat. Cairan itu terbagi menjadi cairan intersesier yang

berada diantara kapiler dan plasma darah.

Pada satu wadah atau botol infus dibuat menggunakan dosis tunggal yang

harus steril, bebas partikel-partikel lain dan bebas prirogen. Karena infus

Page 49: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

32

mempunya volume cairan yang cukup besar jadi cairan infus tidak menggunakan

pengawet dalam bahan yang digunakan untuk pembuatan cairan ifnus. Pada cairan

intravena seseorang terdapat kandungan zat-zat desktrosa, elektrolit, amino dan

vitamin. Fungsi dari infus ini adalah untuk menetralisir trauma pada pembuluh

darah dengan menggunakan larutan isotonis yang dimasukan. Tapi dengan

menggunakan cairan hipertonis dan hipotonis juga dapat digunakan untuk

menetalisir pembuluh darah (Anief, 1993).

Berikut merupakan syarat-syarat infus yang harus dipenuhi:

a. Harus aman, tidak boleh mengakibatkanefek toksis dan iritasi jaringan.

b. Harus Jernih, yang berarti tidak ada partikel padat berada pada cairan.

c. Harus tidak berwarna, kecuali infus yang obatnya memang mempunyai warna.

e. Infus harus isohidris, dengan pH larutan mempunyai nilai yang sama dengan

darah yaitu 7.4.

f. Infus harus steril, Infus haru bebas dari mikroorganisme hidup maupun mati dan

non potagen atau potagen. Yang berbentuk vegetative maupun bentuk spora (non

vegetative).

g. Infus harus isotonis, yang berarti infus mempunyai sebuah tekanan osmosi yan

bernilai seimbang dengan darah, cairan lmbai dan air mata dengan tekanan

larutan NaCl 0.9 %.

h. Infus harus bebas pirogen, karena cairan infus yang terdapat cairan pirogen

dapat mengakibatkan pasien panas dan demam. Pirogen merupakan senyawa

yang bersifat kompleks polisakarida dan mengandung radikal yang terdpaat

beberapa unsur diantaranya unsur P dan unsur N.

Infss mempunyai keuntungan apabla tersedia, yaitu:

1. Biovaibilitas dalam traktus gastrointenstinalis dapat tidak terjadi.

2. Obat mempunyaui onset yang cukup cepat.

3. Kerusakan obat karena tractus gastrointestinal dapat terhindarkan.

4. Obat bisa diberikan kepada pasien yang dalam kondisi koma dan sakit keras.

5. Efek infus atau obat dapat diramalkan karena pasti.

Terdapat juga kerugian ketersediaan infus yaitu:

1. Bisa memberikan efek secara fisikologis pada pasien yang takut untuk disuntik.

Page 50: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

33

2. Kekeliruan saat pemberian dosis pada hamper tidak bisa diperbaiki pada saat

pemberian cairan ke intravena.

3. Mengakibatkan rasa nyeri saat disuntik apalagi harus diberikan berulang-ulang.

4. Infus lebih mahal dengan bentuk non steril, karena sangat ketat dalam

persyaratan dari segi bebas pyrogen, steril, praktis, jernih dan bebas partikel.

5. Obat infus hanya bisa diberikan kepada pasien atau penderita pada tempat

praktek dokter oleh perawat yang sudah kompeten.

Pemberian infus mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Dapat membawa obat seperti antibiotic.

2. Sebagai dasar nutrisi, karena kebutuhan kalori disuplai denganbintravenous.

Intravenous seperti karbohdrat dan protein.

3. Dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang karena dehidrasi.

4. Dapat menyeimbangkan elektrolit pada tubuh pasien yang sebelumnya terjangkit

diare, syok, muntah, mual dan membutuhkan cairan intravenous.

2.2.10 Konversi Berat (Kg) ke Volume (L)

Satuan kilogram adalah satuan massa (berat) dalam satuan internasional

(SI). Simbol resmi yang digunakan pada satuan kilogram adalah kg. Pada satuan

dasar untuk berat adalah gram. 1 kilogram sama dengan 1.000 gram. Terdapat juga

beberapa satuan berat yang lain berbasis gram diantaranya milligram (mg),

sentigram (cg), desigram (dg), dst.

Satuan Liter ialah satuan volume, satuan liter pada dasarnya tidak

merupakan satuan volume dalam SI (Sistem Internasional), tapi satuan dikonversi

dan digunakan pada SI. Pada satuan liter mempunyai symbol resmi yaitu l (L kecil),

tapi sering digunakan simbol L (L kapital). Beberapa satuan volume berbasis liter

misalnya mililiter (ml), sentiliter (cl), desiliter (dl), dst. Dalam sistem internasional,

satuan dasar pada volume yaitu m3 (meter kubik). Beberapa satuan volume lainnya

berbasis kubik misalnya milimeter kubik (mm3), sentimeter kubik (cm3), desimeter

kubik (dm3), dst.

Besaran massa (berat) tidak dapat langsung dikonversikan kebesaran

volume. Jadi satuan kilogram (kg) tidak dapat dikonversi secara langsung ke satuan

Page 51: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

34

liter (L). Apabila mengkonversi besaran berat kebesaran volume, digunakan besaran

yang lain dengan menggunakan massa jenis (berat jenis) atau densitas. Jika sebuah

benda mempunyai massa (m) dan volume (v), maka massa jenisnya (ρ) adalah

sebagai berikut.

ρ = (𝑚

𝑉) (2.1)

Berdasarkan rumus di atas yaitu massa jenis maka untuk mengkonversi

berat ke volume adalah sebagai berikut.

V = (𝑚

ρ) (2.2)

Pada air terdefinisikan mempunyai densitas atau massa jenis air sebesar 1

kg/liter, maka dari rumus di atas volume 1 kg air bisa dihitung sebagai berikut.

V = (𝑚

ρ) = (

1 kg

1kg/liter) = 1 𝐿 (2.3)

Jadi didapatkan hasil 1 kg air bernilai sama 1 liter atau sebaliknya yaitu 1

liter sama dengan 1 kg. Karena berat maksimal kantong infus sekitar 2 kg atau 2000

g maka kantong infus itu mempunyai volume 2 liter atau 2000 ml.

2.2.11 Ketidakpastian Pengukuran

Pengukuran merupakan sebuah proses mendapatkan sebuah atau banyak

informasi tentang besaran fisis yang terdiri dari suhu (T), tekanan (P), arus listrik

(I), tegangan listrik (A), kecepatan (V) dan lain-lain. Setelah melakukan

pengukuran didapatkan informasi yang berupa nilai dalam bentuk kuantitatif

(angka) maupun pernyataan yang dapat menjawab suatu nilai (kualitatif). Untuk

dapat meperoleh sebuah informasi yang diperlukan saat proses pengukuran harus

menggunakan ala penunjang seperti alat ukur. Misalkan untuk mengukur arus (I),

tegangan (V) dan hambatan (R) harus menggunakan alat multimeter.

2.2.11.1 Ralat (Error) dan Ketidakpastian (Uncertainty)

Pada konsep pengukuran, terutama saat terjadi keterbatasan alat mapupun

lainnya yang mengakibatkan suatu pengukuran tidak berjalan seperti yang

diharapkan dengan kondisi lingkungan. Pastinya setiap pengukuran selalu

menghasilkan nilai ukur yag didapat tidak mendapatkan nilai yang sesungguhnya.

Page 52: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

35

Selisih atau simpangan yang terjadi selama proses pengukuran disebut sebagai nilai

error atau ralat. Harus sangat dicermati definisi ralat atau error bukan salah

mengukur, tapi tepatnya terdapat semacam deviasi yang mendapatkan hasil baca

alat ukur terhadap nilai sesungguhnya atau nilai benar dari besaran fisis yang diukur

oleh alat ukur. Suatu alat pengukuran dikatakan presisi apabila mempunyai akurasi

yang sangat baik atau nilai error yang sedikit. Tentunya alat menunjukan hasil ukur

ketidapastian yang kecil. Dapat dikatakan nilai hasil ukur sangat dekat dengan nilai

benar.

Untuk dapat mendapatkan ukuran dari nilai penyimpangan apabila kedua

nilai pengukuran berbeda, maka bisa dihitung besar dari diskrepansi (discrepancy)

Z seperti di bawah ini. Diskrepansi Z merupakan dua buah besaran fisis yang sama

(�̅� ± ∆𝑋) dan (�̇̅� ± ∆𝑌), dengan Y sebagai acuan adalah:

𝑍 = (�̅� − �̅�

�̅�) . 100% (2.4)

Oleh karena itu bila diskrepansi hasil ukur sangat kecil, kita bisa

mendapatkan kesimpulan bahwa hasil ukur kita sangat baik. Akurasi

mengambarkan seberapa baik (kualitas) pengukuran kita terhadap pengukuran

standar, sedangkan nilai diskrepansi menyatakan ukuran kuantitas dari pengukuran

yang dilakukan.

2.3 Hipotesis

Pada penelitian ini memiliki hipotesis yaitu terbentuknya suatu purwarupa

sistem monitoring volume cairan infus bersifat Internet of Things (IoT)

menggunakan sensor berat load cell untuk mengukur berat infus yang kemudian

berat infus dikonversi menjadi volume infus dan ditampilkan pada LCD (Liquid

Crystal Display) dan dashboard monitoring Node-RED dalam bentuk volume dan

grafik. Terdapat buzzer sebagai alarm apabila cairan infus akan habis atau dalam

kondisi cairan infus kurang dari 50 ml. Mikrokontroler yang digunakan adalah

mikrokontroler ESP-32 yang sebagai permroses data dan penghubung ke software

Node-RED pada Raspberry Pi yang digunakan sebagai mini PC untuk

menampilkan dashboard monitoring Node-RED.

Page 53: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini meliputi porses perancangan baik software maupun hardware yang

membutuhkan beberapa hal, baik berupa alat dan bahan serta referensi yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3.1 Alat dan Bahan

Berdasarkan pada identifikasi kebutuhan pada penelitian ini, maka

diperlukan beberapa analisa kebutuhan penelitian yang dibuat dengan spesifikasi

alat dan bahan yang tertera pada sub bab 3.1.1 untuk kebutuhan alat penelitian dan

sub bab 3.1.2 untuk kebutuhan bahan atau komponen yang digunakan.

3.1.1 Alat Penelitian

3.1.1.1 Perangkat Lunak (Software)

Terdapat beberapa peralatan yang digunakan dalam penelitian ini, peralatan

tersebut terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras.

Tabel 3.1 Daftar Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Peneletian

No. Nama Software Spesifikasi Jumlah

1. Microsoft Office 2013 1

2. SketchUp 2015 1

3. Arduino IDE 1.6.8 1

4. Microsoft Office Visio 2007 1

5. Software 3D Buider 15.2 1

6. Eagle 6.5.0 1

7. Node-RED 2019 1

8. OS Raspbian Linux 1

3.1.1.2 Perangkat Keras (Hardware)

1. Komputer/Laptop

Operating System : Windows 8 Pro 64-bit

Manufacture : SONY VAIO

Processor : Intel(R) Core(TM) i5-3230M CPU @2.60GHz

Page 54: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

37

Memory : 4096MB RAM

2. Peralatan Kerja

Peralatan kerja yang digunakan dalam perancangan sistem

ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Peralatan Kerja

No. Nama Peralatan Jumlah

1. Solder 1 buah

2. Atraktor 1 buah

3. Obeng 1 set

4. Bor tangan 1 buah

5. Tang potong 1 buah

6. Tang jepit 1 buah

7. Multimeter digital 1 buah

8. Cutter 1 buah

3.1.2 Bahan

Beberapa bahan dan komponen yang digunakan pada peneletian ini, bahan

dan komponen tersebut secara umum tertera pada Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3Daftar Bahan dalam Penelitian

No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah

1 Raspberry Pi 3B 1

2 Mikrokontroler ESP-32 1

3 Sensor berat Loadcell 5 kg 1

4 Modul amplifier HX711 1

5 LCD 16x2 + i2c 1

6 Kabel jumper 6 pin 4

7 Pin header 5 pin 3

8 SD card 32 Gb 1

9 Saklar 2 input 1

10 Tiang infus 1,5 meter 1

11 Infus + selang 1 set 1

12 Power bank 5000 mAh 1

13 Buzzer 5 V 1

Page 55: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

38

3.2 Tahapan Penelitian

Penelitian ini, langkah-langkah penelitian mengacu pada flowchart yang

dibatasi hanya pada penelitian perencanaan pembuatan alat monitoring volume

infus. Berikut langkah-langkah penelitian yang dijelaskan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Flow Chart Jalannya Penelitian

MULAI

LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT

PERLU

PENGUJIAN

ALAT?

Tidak PENGUJIAN ALAT

Tidak AKURASI

PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN MANUAL PENGOLAHAN SOFTWARE

ANALISIS

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Ya

Ya

Page 56: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

39

3.3 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini terdiri dari prinsip kerja alat sistem

monitoring volume infus secara keseluruhan yang dibuat untuk memperbaiki sistem

pemantaun infus yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerasi dan

bersifat real time. Untuk mengetahui perancangan sistem secara keseluruhan dapat

dilihat dari diagram blok sistem pada Gambar 3.2 di bawah ini.

Sensor Load

Cell+Modul HX711

Mikrokontroler

ESP-32

Raspberyy Pi 3

(Dashboard

NodeRED)

Layar Monitor LCD 16x2 + i2c

Internet

Buzzer

Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan Sistem

Berdasarakan Gambar 3.2 di atas yaitu diagram alir alat monitoring volume

infus secara real time ini memperlihatkan bagian-bagian hardware yang digunakan

dalam rangkaian monitoring infus, juga menjelaskan aliran proses sistem kerja

rangkaian dari input hingga output. Terdapat beberapa bagian dari diagram alir di

atas antara lain sensor, modul amplifier, buzzer, mikrokontroler dan layar monitor.

Alat ini menggunakan sensor load cell 5 kg dan modul amplifier HX711

untuk membaca berat kantong infus dan nantinya dikonversikan dalam satuan

volume ciaran infus yang digantungkan pada sensor load cell. Prinsip kerja dari

sensor load cell ini adalah ketika infus digantung pada sensor cell mengakibatkan

reaksi terhadap elemen logam pada sensor yang berakibat gaya secara elastis, gaya

yang ditimbulkan oleh regangan ini dikonversi ke dalam sinyal elektrik oleh strain

gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada load cell. Modul amplifier HX711

Page 57: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

40

disini berguna untuk mengubah sinyal analod menjadi digital dari sensor load cell.

Kemudian sensor load cell mengirim hasil pembacaan volume ke mikrokontroler

ESP-32 diproses menjadi data sesuai dengan algoritma pemrograman ESP-32. ESP-

32 berfungsi sebagai pemroses data, memberikan intruksi untuk mengukur volume

infus. Data yang terbaca yaitu volume pada sensor load cell ditampilkan pada LCD

16x2 dengan bantuan i2c dan dashboard monitoring Node-RED. Terdapat sebuah

buzzer yang berfungsi sebagai alarm apabila cairan infus akan habis.

Mikrokontroler ESP-32 ini mempunyai kemampuan untuk terhubung

dengan internet melalui jaringan wireless tanpa tambahan board lagi, karene ESP-

32 sudah terdapat kemampuan Wi-Fi dan bluetooth. Data dari ESP-32 dikirim ke

Raspberry Pi dan selanjutnya data tersebut diproses oleh servis aplikasi Node-RED

sehingga menjadi dashboard report real time di layar monitor pada Personal

Computer (PC) atau handphone (HP).

3.4 Perancangan Hardware

Tahapan perancangan hardware atau perangkat keras merupakan tahap

pengaplikasian ide dari perencanaan suatu alat yang dibuat pada penelitian ini

dengan cara membuat suatu rancangan rangkaian elektronis dan mekanis.

Perancangan ini meliputi bagian perancangan implementasi alat, perancangan

wiring komponen, perancangan desain box komponen dan perancangan

penempatan box pada tiang infus.

3.4.1 Perancangan Cara Kerja Alat

Pada peranacangan cara kerja alat ini untuk menjelaskan tentang penerapan

dan pemasangan alat. Pada Gambar 3.3 di bawah adalah penempatan alat yang

nantinya diimplementasikan pada sistem yang berada di rumah sakit. Dimana pada

ruang pasien dipasang sensor load cell yang berfungsi mengukur volume infus.

Setelah mendapatkan pembacaan sensor, data dari sensor diproses menggunakan

mikrokontroler ESP-32 yang ditempatkan pada box yang dipasang pada tiang infus.

Di dalam box juga terpasang LCD untuk pengecekan secara lansung di ruang pasien

apabila terjadi error pada pembacaan sensor. Berikut merupakan gambar

perancangan cara kerja alat.

Page 58: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

41

Gambar 3.3 Perancangan Implementasi Alat

Mikrokontroler ESP-32 mengirimkan data pembacaan sensor berupa volume

infus ke Raspberry Pi yang berada pada ruang perawat. Raspberry Pi berfungsi

sebagai mini PC untuk menampilkan dashboard monitoring Node-RED, sehingga

data pembacaan sensor load cell yaitu volume infus bisa dimonitor perawat

menggunakan device Personal Computer (PC) atau Handphone (HP) yang

terhubung ke internet. Data pembacaan sensor selain ditampilkan pada dashboard

monitoring Node-RED juga ditampilkan di LCD yang terpasang pada box

komponen pada ruang pasien. Pada box alat juga terdapat semacam buzzer sebagai

alarm apabila cairan infus akan habis.

3.4.2 Perancangan Wiring Komponen

Gambar 3.4 Perancangan Perangkat Keras

Page 59: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

42

Gambar 3.4 di atas adalah rancangan rangkain alat, rangkaian ini terdiri dari

komponen-komponen untuk input. Komponen input berupa sensor load cell dan

modul amplifier HX711 yang dapat membaca volume pada kantong infus dengan

metode infus digantungkan pada sensor load cell tersebut. Pin yang digunakan yaitu

DT ke pin D2 dan SCK ke pin D4 pada mikrokontroler ESP-32, dan untuk tegangan

input terhubung ke Vin pada ESP-32. Untuk perangkat LCD + i2c terdiri dari SCL

ke pin D21 dan SDA ke pin D22 pada mikrokontroler ESP-32, dan meggunakan

pin Vin untuk mendapatkan tegangan input sebesar 5V. Untuk komponen buzzer

menggunakan pin D15 yang terhubung kaki positif dan pin GND terhubung pada

kaki negatif, buzzer juga mendapat tegangan input 5V pada ESP-32.

Mikrokontroler ESP-32 mendapatkan suplai tegangan dari power bank, powerbank

yang digunakan mempunyai tegangan output sebesar 5V agar ESP-32 bisa

digunakan dengan maksimal. Nantinya power bank terhubung dengan ESP-32

dengan menggunakan kabel USB (Universal Serial Bus) yang diatur sedimikian

rupa sehingga kabel VCC dan GND dapat dihubungkan pada ESP-32. Untuk

Raspberry Pi dan Mikrokontroler ESP-32 terhubung dengan internet secara

nirkabel. Raspberry Pi menggunakan adaptor dengan tegangan ouput sebesar 5V.

3.4.3 Perancangan Besain Box Komponen

Gambar 3.5 Desain Box Komponen

Page 60: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

43

Pada Gambar 3.5 di atas merupakan desain box komponen yang akan

digantungkan pada tiang infus sebagai tempat untuk menempatkan komponen-

komponen yaitu mikrokontroler ESP-32, sensor load cell dan modul amplifier

HX711, LCD + i2c, buzzer sebagai alarm, sumber daya yang menggunakan power

bank dan saklar untuk mematikan dan menghidupkan alat. Box ini juga berfungsi

untuk melindungi komponen elektronis dari benturan benda lain dan untuk

mempermudah pengguna dalam menggunakan alat monitoring ini. Box ini

mempunyai ukuran 14.5 x 9.5 x 5 cm dengan design seperti pada Gambar 3.5 di

atas.

3.4.4 Perancangan Penempatan Box pada Tiang Infus

Gambar 3.6 Desain Penempatan Box pada Tiang Infus

Pada Gambar 3.6 di atas merupakan penempatan box alat yang akan

mengukur volume cairan infus. Sensor load cell ditempatkan di dalam box bersama

dengan komponen yang lain seperti modul amplifier HX711, mikrokontroler ESP-

32, LCD, saklar, buzzer dan sumber daya. Sensor load cell tidak ditempelkan pada

tiang infus yang bertujuan untuk mempermudah petugas medis dalam

memindahkan alat monitoring di tempat pasien. Apabila pasien sudah sembuh dan

Page 61: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

44

ruangan sudah tidak lagi ditempati maka alat bisa dipindahkan ke ruangan yang

terdapat pasien baru, sehingga petugas medis tidak keropotan dalam memindahkan

alat tersebut karena tidak harus memindahkan beserta tiang infusnya. Tujuan lain

juga lebih ekonomis dalam segi packing karena tidak terdapat kabel jumper yang

keluar sehingga meminimalisir terjadi kabel tertarik oleh pasien dan petugas medis.

3.5 Perancangan Software

Pada tahapan perancangan software atau perangkat lunak merupakan tahap

yang dilakukan setelah melakukan perancangan hardware atau perangkat keras.

Software berfungsi untuk menjalankan fungsi dari perangkat keras yang dibuat

karena hardware yang dirancang tidak bisa digunakan apabila tidak diintegrasikan

dengan perancangan software. Untuk perancangan perangkat lunak kali ini terdiri

dari beberapa bagian, yaitu perancangan program utama atau program

mikrokontroler yang berisi perintah untuk alat tersebut bekerja sesuai yang

diinginkan. Yang kedua perancangan program dashboard Node-RED yang

nantinya program ini untuk menampilkan dashboard monitoring dari pembacaan

volume sensor load cell.

3.5.1 Perancangan Program Mikrokontroler

Perancangan program mikrokontroler dibuat untuk memprogram

mikrokontroler sebagai otak dari sistem monitoring volume infus yang bekerja.

Mikrokontroler digunakan sebagai otak untuk memerintah suatu sistem sehingga

mendapatkan output yang diinginkan. Untuk sistem monitoring ini menggunakan

mikrokontroler ESP-32. Mikrokontroler ESP-32 berfungsi umtuk memproses data

dari sensor load cell yang nantinya diinisialisasi sebagai volume pada cairan infus.

Hasil pembacaan sensor juga nantinya ditampilkan pada LCD yang terpasang pada

box komponen. Selain menggunakan LCD untuk menampilkan pembacaan sensor,

alat ini juga bisa diakses lewat internet dengan mengirimkan pembacaan monitoring

dan selanjutnya ditampilkan pada dashboard monitoring Node-RED yang bersifat

real time dengan menggunakan Raspberry Pi. Alat ini terdapat buzzer sebagai

alarm apabila cairan infus akan habis, buzzer akan berbunyi pada kondisi cairan

infus di bawah 50 ml.

Page 62: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

45

Mulai

Inisialisai

library dan

pin

ESP32

terhubung ke

internet

Sensor Load Cell

membaca volume

kantong infus

Tampilkan

pembacaan

sensor di

LCD

Kirim data

ke Node-

REDRaspbe

rry Pi

Tidak

Ya

Volume infus

<50 ml

Buzzer berbunyi

Ya

Tidak

Gambar 3.7 Diagram Alir Pemrograman Mikrokontroler

Pada Gambar 3.7 di atas merupakan diagram alir dari proses pemrograman

mikrokontroler. Alur proses pemrograman mikrokontroler dimulai dari

Page 63: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

46

mikrokontroler ESP-32 menginisialisasi pin-pin dan library yang digunakan.

Setelah itu ESP-32 terhubung dengan jaringan internet atau Wi-Fi. Kemudian

setelah ESP terhubung dengan Wi-Fi maka berlanjut ke sensor load cell membaca

kondisi volume dari cairan infus, apabila tidak terhubung Wi-Fi maka ESP-32 akan

mencari jaringan internet yang sudah dimasukkan dalam kode program.

Selanjutnya data pembacaan sensor load cell ditampilkan pada LCD sebelum

dikirimkan ke Node-RED Raspberry Pi. Buzzer berbunyi pada kondisi volume

cairan infus <50 ml yang menandakan cairan infus mendekati habis. Mikrokontroler

ESP-32 akan mengirimkan data hasil pembacaan sensor ke Raspberry Pi yang

nantinya data tersebut akan diterima menggunakan software Node-RED yang

kemudian akan diproses sehingga dapat ditampilkan di dashboard monitoring

Node-RED dan dapat diakses melalui internet lewat web server.

Tujuan utama alat ini adalah petugas medis dapat mengakses kondisi

monitoring volume infus dengan menggunakan PC atau HP lewat jaringan internet.

Untuk menghubungkan atau mengintegrasikan mikrokontroler ESP-32 dengan

perangkat Raspberyy Pi menggunakan sistem pada Node-RED yang bersifat

nirkabel. Pemrograman mikrokontroler ESP-32 menggunakan sistem compiler

Arduino IDE (Integrated Development Environment). IDE bersifat multiplatform

yang bisa digunakan pada beberapa sistem operasi seperti Windows dan Linux. Pada

penelitian yaitu menggunakan sistem operasi dari Raspberry Pi yaitu sistem Linux.

Untuk mempermudah dalam menjelaskan cara kerja dari alat yang dibuat maka

dibuat sebuah diagram alir atau flowchart dari program mikrokontroler. Flowchart

ini berisi urutan cara kerja dari inisialisasi pin pada mikrokontroler sampai dengan

pengirman data ke Raspberry Pi.

3.5.2 Perancangan Program Dashboard Node-RED

Pada perancangan program dashboard monitoring menggunakan software

visual editor bawaan pada Raspberry Pi yaitu Node-RED. Untuk menyusun atau

membuat sistem monitoring pada Node-RED menggunakan node-node yang

disusun sehingga menjadi flow programming dengan mendapatkan output yang

diinginkan. Cara menyusun node tersebut yaitu dengan cara download node yang

Page 64: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

47

dibutuhkan selanjutnya disusun dengan cara mengambil node kemudian diletakan

pada lembar kerja Node-RED.

Node-RED menyediakan flow editor berbasis browser yang dapat

digunakan untuk menyusun device hardware. Node-RED sendiri didesain untuk

aplikasi Internet of Things (IoT). Hasil dari penyusan yaitu flow yang menampilkan

dashboard monitoring hasil pembacaan sensor load cell yaitu volume cairan infus.

Untuk bisa mengakses Node-RED pada Raspberry Pi harus install terlebih dahulu

dan selanjutnya mendapatkan alamat server dari Node-RED. Alamat server Node-

RED selanjutnya diakses melalui web server. Pada Gambar 3.8 berikut merupakan

diagram alir atau flowchart perancangan program dashboar Node-RED.

Mulai

Menerima data

dari ESP32

Parsing dan

inisialisai

data yang

masuk

Tampilkan data

volume infus

dan waktu pada

dashboard

Selesai

Gambar 3.8 Diagram Alir Pemrograman Dashboard Node-RED

Pada Gambar 3.8 di atas merupakan diagram alir pemrograman dashboard

Node-RED. Pertama platform IoT yaitu Node-RED pada Raspberry Pi menerima

data dari ESP-32 berbentuk string. Selanjutnya data diparsing atau dipisah-

Page 65: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

48

pisahkan untuk mempermudah Node-RED mengolah data volume kantong infus.

Setelah itu data volume kantong infus akan diproses agar dapat ditampilkan secara

real time pada dashboard monitoring Node-RED yang bisa diakses pada web

browser pada PC dan HP. Dashboard Node-RED berfungsi sebagai tampilan

pembacaan sensor atau HMI (Human Machine Interface) yang mempermudah

petugas medis dalam pengecekan berkala kantong infus.

3.6 Implementasi Hardware

Setelah melakukan perancangan hardware tentunya melakukan

implementasi hardware agar perangkat keras yang dirancang menjadi kesatuan

yang bisa bekerja sebagai tujuan alat monitoring volume kantong infus.

Perancangan hardware di atas terdiri dari perancangan implementasi alat,

perancangan wiring komponen, perancangan desain box komponen dan

perancangan penempatan box pada tiang infus. Maka dibuatlah implementasi

hardware di bawah ini.

3.6.1 Implementasi Cara Kerja Alat

Pada implementasi cara kerja alat ini yaitu cara penempatan komponen yang

seolah-olah akan diaplikasikan pada ruang rawat pasien dan ruang jaga petugas

medis. Berikut merupakan implementasi alat pada ruang jaga pasien.

Gambar 3.9 Implementasi Alat pada Ruang Pasien

Page 66: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

49

Pada Gambar di atas merupakan implementasi alat pada ruang jaga pasien.

Yang pertama komponen yang terpasang pada ruang rawat pasien yaitu box alat

yang di dalamnya terdiri dari sensor load cell dan modul amplifier HX711 yang

akan membaca volume kantong infus, mikrokontroler ESP-32 yang digunakan

sebagai otak dari sistem untuk memproses data volume kantong infus dari sensor

load cell dan data tersebut akan dikirim ke Node-RED yang sudah terinstall pada

Raspberry Pi yang bertindak sebagai mini PC untuk memproses data yang masuk

pada platform IoT Node-RED. Di dalam box juga terdapat LCD ukuran 16x2

beserta i2c untuk menampilkan pembacaan sensor, power bank sebagai input power

untuk ESP-32 dan saklar untuk menghidupkan dan mematikan alat. Alat monitoring

juga terdapat sebuah buzzer sebagai alarm apabila cairan infus mendakati habis.

Sedangkan implenetasi alat pada ruang jaga ditampilkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.10 Implementasi Alat pada Ruang Jaga

Untuk implementasi alat pada ruang jaga petugas medis pada gambar di atas

yaitu terdiri dari Raspberry Pi yang terhubung ke layar display atau monitor dengan

kabel HDMI to HDMI. Raspberry Pi disini berfungsi sebagai mini PC dan layar

display berfungsi untuk menampilkan dashboard monitoring Node-RED. Nantinya

dashboard monitoring akan menampilkan hasil pembacaan volume kantong infus

yang dapat diakses lewat web browser pada PC dan HP. Hal ini dapat memudahkan

petugas medis dalam pengecekan rutin atau daily check kantong infus pada setiap

ruang rawat pasien. Petugas medis tinggal memantau lewat PC pada ruang jaga dan

Page 67: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

50

HP masing-masing. Daily check kantong infus jadi lebih efisien, efektif dan lebih

cepat daripada pengecekan yang sebelumnya dengan cara manual yaitu mendatangi

setiap ruang pasien atau menunggu laporan dari penunggu bahwa cairan infus sudah

habis. Berikut merupakan tampilan implemetasi alat pada ruang jaga petugas medis.

3.6.2 Implementasi Wiring Komponen

Implementasi wiring komponen merupakan penyusunan masing-masing pin

dari sensor load cell, modul amplifier HX711, LCD + i2c, buzzer dengan

mikrokontroler ESP-32. Komponen yang disebutkan di atas nantinya ditempatkan

pada box komponen yang didesain sedimikian rupa untuk digantungkan pada tiang

infus. Untuk sensor load cell dimodifikasi yang biasanya peggunaan dengan cara

menimbang benda di atas sensor load cell, pada penelitian ini sensor load cell akan

dimodifikasi mengukur berat benda dengan cara digantungkan seperti timbangan

gantung. Untuk penjelasanya akan dijelaskan pada bab implementasi penempatan

box pada tiang infus. Di bawah ini merupakan gambar penempatan komponen yang

di pasang pada box, dimana box tersebut akan digantungkan pada tiang infus.

Gambar 3.11 Implementasi Wiring Komponen

3.6.3 Implementasi Box Komponen

Box yang digunakan mempunyai ukuran 14.5x 9.5x 5 cm yang menjadi

tempat komponen-komponen yang digunakan seperti mikrokontroler ESP-32,

sensor load cell, modul amplifier HX711, LCD, buzzer, power bank dan saklar

Page 68: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

51

on/off. Fungsi utama dari box ini adalah untuk melindungi komponen elektronika

yang rentan dari benturan, air ataupun gangguan yang lain, meminimalisir kabel

tertarik oleh petugas medis maupun pasien dan tentunya untuk packaging yang

lebih bagus. Box ini juga berfungsi untuk mempermudah petugas medis dalam

menjalankan alat monitoring volume cairan infus, yaitu dengan memencet saklar

yang berada pada samping box. Pada Gambar 3.12 di bawah ini merupakan

implementasi dari box komponen yang dibuat.

Gambar 3.12 Box Komponen Alat

Pada gambar di atas merupakan tampilan asli dari implementasi box yang

telah dibuat untuk menempatkan komponen-komponen yang digunakan. Pada

bagian depan terdapat layar LCD ukuran 16x2 yang menampilkan hasil pengukuran

berat cairan infus. Pada bagian kanan box terdapat saklar on/off untuk

menghidupkan dan mematikan alat. Pada bagian atas terdapat pengait yang

terhubung pada box, pengait tersebut sebagai untuk menggantungkan box pada

tiang infus. Pada bagian bawah box terdapat pengait besi berbentuk huruf S yang

terhubung pada sensor load cell. Infus digantungkan pada pengait besi untuk dapat

diukur beratnya dan kemudian berat yang didapat dikonversi menjadi satuan

volume dengan kode program ESP-32. Sensor load cell ditempatkan secara

horizontal di dalam box dan dikaitkan dengan box menggunakan baut dan mur

Page 69: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

52

supaya kuat untuk menggantung kantong infus, untuk penempatan load cell dapat

dilihat pada Gambar 3.11 di atas. Di dalam box juga terdapat beberapa komponen

lain seperti modul amplifier HX711, mikrokontroler ESP-32, buzzer dan power

bank sebagai sumber daya. Warna box berwarna putih dikarenakan pada rumah

sakit selalu identik berwarna putih, secara psikologis warna putih mempunyai

energi positif dan memiliki sifat menenangkan bagi setiap pasien.

3.6.4 Implementasi Penempatan Box pada Tiang Infus

Pada implementasi penempatan box pada tiang infus yaitu penerapan atau

pengaplikasian alat yang digunakan untuk monitoring volume kantong infus.

Berikut merupakan gambar implementasi penempatan box pada tiang infus.

Gambar 3.13 Implementasi Penempatan Box pada Tiang Infus

Pada gambar di atas merupakan implementasi penempatan box yang telah

didesain dan dibuat. Penempatan box komponen digantungkan dengan tiang infus

yang bertujuan supaya box monitoring dapat dengan mudah digunakan dan

dipindahkan pada ruang pasien yang dimonitor berat infusnya atau fleksibel

Page 70: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

53

penggunaanya, karena sensor load cell terpasang di dalam box komponen tidak

menempel pada tiang infus. Sensor load cell mengukur volume cairan infus dengan

cara digantungkan seperti pada gambar di atas. Tiang infus yang digunakan

mempunya ukuran tinggi 1.2m – 2.0m dengan berat tiang infus sebesar 2 kg. Bahan

tiang infus yang digunakan adalah stainless steel.

3.7 Implementasi Software

Pada bagian implementasi software ini merupakan bentuk penerapan yang

dilaksanakan setelah melakukan perancangan software. Implementasi software

terdiri dari implementasi program mikrokontroler dan implementasi program

dashboard Node-RED. Pada bagian ini menjelaskan tentang pembuatan program

mikrokontroler mulai dari pemrograman atau kode program yang dibuat sebagai

otak sistem monitoring volume infus.

3.7.1 Implementasi Program Mikrokontroler

Alat ini menggunakan mikrokontroler ESP-32 yang digunakan untuk

memprogram sistem untuk monitoring volume kantong infus. Untuk software yang

digunakan untuk pemrograman ESP-32 menggunakan Arduino IDE dengan install

terlebih dahulu driver serial to USB pada board development ESP-32. Setelah itu

pada Arduino IDE terbaca port USB to serial. Kemudian install board pada

Arduino IDE pada bagian additional board manager URLs dengan mamasukan

URL sebagai berikut “https://dl.espressif.com/dl/package_esp32_index.json”,

selanjutnya install ESP-32 pada bagian boards manager dan ESP-32 siap

digunakan pada software Arduino IDE. Kode program pada Gambar 3.14

merupakan pemrograman sistem monitoring volume kantong infus dengan

menggunakan sensor load cell.

Kode program yang dibuat yang terdiri dari memasukan library yang

digunakan. Library yang digunakan adalah library <WiFi.h> yang digunakan untuk

terhubung dengan server dan Wi-Fi, library "HX711.h" yang digunakan untuk

modul amplifier HX711 untuk mengukur volume kantong infus dengan sensor load

cell, library <LiquidCrystal_I2C.h> yang digunakan untuk komunikasi i2c

dengan LCD untuk menampilkan pembacaan sensor load cell pada layar LCD.

Page 71: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

54

1. //Inisialisasi

2. HX711 cell(2, 4);

3. LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

4. char WEBSITE[] = "amkarine.mybluemix.net"; //alamat akun

Node-Red

5. char* MY_SSID = "Andromax-M5-EFB0"; //SSID Wifi

6. char* MY_PWD = "30000743"; //password Wifi

7. float units;

8. int val = 0;

9. float calibration_factor = 210;

10. int buzzer = 15; //inisialisasi buzzer

Gambar 3.14 Kode Program Inisialisasi

Pada bagian inisialisasi yaitu bagian menginisialisasi pin-pin yang

digunakan, modul amplifier HX711 menggunakan pin digital 2 dan 4, untuk

“LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2)” adalah alamat i2c yaitu 0x27, 16 chars

dan 2 line display. Sistem ini menggunakan alamat akun Node-RED yaitu

"amkarine.mybluemix.net", untuk modul Wi-Fi menggunakan mifi yaitu

"Andromax-M5-EFB0" dan password dari mifi adalah "30000743". “float

calibration_factor = 210” menunjukan nilai yang didapat saat kalibrasi pada

modul HX711 dan sensor load cell untuk mendapatkan akurasi dalam mengukur

volume kantong infus. Untuk pin input buzzer menggunakan pin 15 pada ESP-32.

1. void setup()

2. {

3. pinMode (buzzer, OUTPUT); //inisialisasi buzzer

4. Serial.begin(115200);

5. lcd.init();

6. lcd.backlight();

7. cell.set_scale(calibration_factor);

8. cell.tare();

9. Serial.print("Connecting to "+*MY_SSID);

10. WiFi.begin(MY_SSID, MY_PWD); 11. Serial.println("going into wl connect"); 12. while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) //not connected,

...waiting to connect

13. { 14. delay(1000); 15. Serial.print("."); 16. } 17. Serial.println("wl connected"); 18. Serial.println(""); 19. Serial.println("Credentials accepted! Connected to wifi \n

");

20. Serial.println(""); 21. lcd.setCursor(4,0); 22. lcd.print("AMKARINE");

Gambar 3.15 Kode Program Void Setup

Page 72: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

55

Pada void setup yaitu sistem hanya satu kali berjalan pada saat program

ESP-32 pertama kali dijalankan. Bagian ini mempunyai fungsi untuk menunjukan

ESP-32 sudah terhubung dengan Wi-Fi, apabila belum terhubung maka LCD tidak

menampilkan tulisan dan angka pada layar dan sistem terus mencari jaringan Wi-

Fi untuk terhubung ke internet. Sedangkan apabila sudah terhubung maka LCD

menampilkan hasil pembacaan sensor load cell dan tulisan “AMKARINE”.

1. void loop()

2. {

3. delay(1000);

4. WiFiClient client;

5. units = cell.get_units(),10;

6. int unit = units - 30;

7. if (unit < 0)

8. {

9. unit = 0.00;

10. }

11. if (client.connect(WEBSITE, 80))

12. {

13. String vale;

14. vale = unit;

15. String postStr="field1=";

16. postStr += String(vale);

17. client.print("POST /mytopic HTTP/1.1\n");

18. client.print("Host: amkarine.mybluemix.net\n"); // domain

Node-Red

19. client.print("Connection: close\n");

20. client.print("Content-Type: application/x-www-form-

urlencoded\n");

21. client.print("Content-Length: ");

22. client.print(postStr.length());

23. client.println("");

24. client.println("");

25. client.print(postStr);

26. Serial.print(" sending data package now \n");

27. Serial.print(vale);

28. Serial.print(" finished sending http headers \n");

29. lcd.setCursor(0,1);

30. lcd.print("Volume: ");

31. lcd.print(unit);

32. lcd.print(" ml ");

Gambar 3.16 Kode Program Void Loop

Pada bagian void loop yaitu bagian dijalankan setelah fungsi void setup

selesai dan dijalankan terus-menerus selama catu daya atau power dalam kondisi

on. Bagian void loop terdapat kode “int unit = units – 30” yang artinya 30

adalah berat dari kantong infus dalam keadaan kosong, jadi untuk lebih akurat

dalam mengukur volume cairan maka hasil penimbangan dikurangin dari berat

Page 73: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

56

kantong infus tersebut. Pengiriman data ke software Node-RED juga terjadi pada

bagian ini, yaitu data yang sebelumnya berbentuk integer (angka) akan dirubah

menjadi bentuk string (kalimat) dengan membuat inisialisasi baru “String vale”

dengan nilai vale sama dengan unit yang terbaca oleh sensor “vale = unit”. Kode

program “client.print(“POST /mytopic HTTP/1.1\n”)”, kode ini nantinya

diterima oleh software Node-RED bagian http in dengan method POST. Untuk

URL /mytopic. “String postStr=”field1” adalah kode program yang akan

terhubung dengan Node-RED dengan palette getData untuk menampilkan

pembacaan sensor load cell. Bagian void loop juga berperan dalam menampilkan

hasil pembacaan sensor dalam LCD dengan kode program “lcd.print(“Volume:

“), lcd.print(unit), lcd.print(“ ml “)”. Nantinya LCD menampilkan

tampilan dengan mamaparkan volume: 00 ml, nilai 00 akan berubah nilainya sesuai

dengan hasil pembacaan sensor load cell. Pada kondisi buzzer akan berbunyi saat

cairan infus <50 ml. Buzzer berbunyi terus-menerus yang menandakan kondisi

cairan infus mendekati habis pada kondisi kurang dari 50 ml. Cara mematikan

buzzer dengan mengganti cairan infus dengan yang baru atau menekan push button

warna merah pada bagian kanan box dan buzzer akan berhenti berbunyi.

3.7.1 Implementasi Program Dashboard Node-RED

Gambar 3.17 Flow Proses Node-RED

Page 74: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

57

Gambar 3.17 di atas adalah flow proses Node-RED untuk dashboard

monitoring volume infus. Pada implementasi program dashboard Node-RED

menggunakan platform Node-RED dengan mengakses server Node-RED yang

didapat setelah menginstall pada Raspberry Pi, website Node-RED dapat diakses

melelui web browser pada PC maupun HP asalkan tersambung dengan internet.

Rancangan dashboard monitoring volume kantong infus dengan Node-RED ini

berfungsi sebagai HMI (Human Machine Interface).

Dalam membuat peracangan dashboard pada Node-RED harus install

palette yang diperlukan. Palette yaitu terdiri dari node-node untuk menyusun

program pada Node-RED. Palette yang diperlukan pada sistem ini adalah palette

dashboard, fungsi dari palette ini adalah untuk menampilkan pembacaan sensor

load cell yaitu volume kantong infus. Tampilan palette dashboard ini berbentuk

gauge dan chart. Flow di atas terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dashboard untuk

menampilkan volume infus berbentuk gauge dan chart, menu untuk menampilkan

waktu dan menu untuk menampilkan nama ruang. Dahsboard monitoring Node-

RED ini bersifat real time karena seiring pembacaan sensor berubah dashboard

monitoring menampilkan hasil pembacaan tersebut. Menu waktu menampilkan

tanggal dan waktu sesuai dengan Waktu Indonesia Barat (WIB). Berikut akan

dijelaskan satu-persatu dari palette yang digunakan. Palette pertama yang dibahas

adalah http in yang bernama [post]/mytopic, berikut isi dalam palette tersebut.

Gambar 3.18 Palette Http In ( )

Page 75: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

58

Palette http in ini berfungsi sebagai penghubung Node-RED dengan server

yang selanjutnya server terhubung dengan mikrokontroler ESP-32. URL (Uniform

Resource Locator) yang digunakan adalah /mytopic, mytopic nantinya terhubung

client.print pada kode program mikrokontroler ESP-32. Dan sistem ini

menggunakan method berbentuk post, post berfungsi untuk menampilkan pada

server hasil pembacaan sensor load cell. Karena server mengambil dan

menampilkan hasil pembacaan volume cairan infus pada web server. Selanjutnya

adalah palette getData, gambar di bawah ini merupakan isi dari palette getData.

Gambar 3.19 Palette getData ( )

Palette getData berfungsi untuk inisialisasi data yang diambil dari objek

yang diukur yaitu volume cairan infus dan ditampilkan pada dashboard monitoring.

Sistem palette ini juga berfungsi memisahkan data yang akan ditampilkan pada

dashboard monitoring, info untuk menampilkan data ruang, data level volume infus

dan data chart volume infus menggunakan palette getData. Pada

msg.payload.field1 merupakan data dari mikrokontroler ESP-32 bagian “String

postStr” yang diterima palette getData. Palette selanjutnya adalah function

bernama ruang. Berikut gambar dari palette tersebut.

Page 76: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

59

Gambar 3.20 Palette Function Ruang ( )

Palette function ini adalah untuk membuat inisialisasi baru yaitu ruang

dengan kode program “msg.payload = "Merbabu 1"”. Nama ruang yang dibuat

adalah Merbabu 1, untuk menampilkan data ruang pada dashboard monitoring

voume cairan infus menggunakan palette dashboard dengan bentuk text output.

Berikut isi dari palette dashboard text output.

Gambar 3.21 Palette Dashboard Text Output ( )

Palette ini berfungsi menampilkan data dalam bentuk text yang ditampilkan

pada dashboard monitoring volume cairan infus. Pada properties menu group dipilih

Page 77: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

60

pada bagian general info. Bagian general info berisi pemberitahuan tentang nama

ruang dan waktu. Palette dashboard text output dapat diatur text yang muncul

dengan mengganti nama label, value format yaitu menggunakan msg.payload, jenis

layout yang digunakan dan nama dari palette pada bagian editing Node-RED.

Palette untuk menampilkan pembacaan volume cairan infus pada dashboard

monitoring Node-RED yaitu mengggunakan palette dashboard dengan nama gauge

output. Palette gauge ini nantinya diatur mulai dari tipe dashboard yang digunakan

adalah gauge, nama labelnya adalah volume infus, units satuan yang digunakan

adalah ml (mili liter), dan range gauge mempunyai nilai minimal pembacaan 0 ml

dan maksimal pembacan yaitu 500 ml. Karena pada rumah sakit biasanya

menggunakan infus 500 ml. Nama pada software Node-Red yaitu level volume

infus. Berikut merupakan isi dari palette dashboard tipe gauge.

Gambar 3.22 Palette Dashboard Gauge Volume Infus ( )

Palette dashboard gauge ini juga berfungsi sebagai alarm karena dalam

kondisi kantong infus akan habis maka warna gauge berubah menjadi warna merah,

apabila volume kantong infus mendekati penuh maka gauge berwarna hijau dan jika

kondisi volume infus di tengah-tengah maka gauge berwarna kuning. Selain dalam

bentuk gauge, dashboard monitoring juga menampilkan chart volume infus. Berikut

merupakan isi tampilan palette chart volume infus.

Page 78: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

61

Gambar 3.23 Palette Dashboard Chart ( )

Palette chart ini menampilkan volume infus dengan bentuk grafik secara real

time dengan 2 sumbu atau parameter yaitu sumbu x waktu dan sumbu y volume.

Chart volume infus ini ditampilkan di bawah gauge volume infus. Selanjutnya

palette untuk menampilkan tanggal dan waktu. Palette yang digunakan adalah

inject. Berikut isi di dalam palette inject.

Gambar 3.24 Palette Date Timestamp ( )

Pada palette inject terdapat menu payload untuk menampilkan tanggal dan

waktu yaitu timestamp. Waktu dan tanggal nantinya berubah atau update setiap 1

detik sesuai dengan pengaturan yang dibuat.

Page 79: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

62

Gambar 3.25 Palette Function getDate ( )

Gambar di atas merupakan palette function getDate yang berfungsi

menginisialisai waktu dan tanggal yang ditampilkan pada dashboard monitoring

Node-RED. Data yang diinisialisasi untuk menjadi output berbentuk

“msg.payload” dengan urutan (“tanggal-bulan-tahun” “jam:menit:detik”). Untuk

menampilkan tanggal dan waktu pada dashboard monitoring Node-RED

menggunakan palette dashboard dengan tipe text. Berikut isi dalam palette

dashboard text untuk menampilkan tanggal dan waktu.

Gambar 3.26 Palette Dashboard Text Waktu ( )

Page 80: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

63

Palette ini berfungsi menampilkan tanggal dan waktu dalam bentuk text

pada dashboard monitoring volume infus pada software Node-RED. Menu waktu

dan tanggal akan ditempatkan pada bagian general info dan diberi nama label

waktu.

3.8 Cara Analisa

Analisa sangat penting dilaksanakan karena dapat mengetahui apakah

sistem yang dibuat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, Maka dari

itu disusun beberapa metode analisa sebagai berikut:

a. Melakukan pembahasan mengenai hasil penelitian baik hardware dan software

alat monitoring volume infus.

b. Melakukan pengukuran dan pengujian sensor load cell pada alat monitoring.

c. Melakukan pengujian sinkronisasi pada sistem hardware dan sistem software.

d. Melakukan perbandingan sistem pengecekan infus secara manual dengan

sistem monitoring infus secara real time dan terkomputerisasi.

e. Malakukan pembahasan tentang hasil pengujian dari alat yang dibuat dengan

menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari alat.

Page 81: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

64

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas data hasil yang didapatkan pada saat penelitian

berlangsung kemudian diberikan analisis serta pembahasan dari setiap data

tersebut. Data yang didapatkan berupa hasil pengujian dari segi hardware maupun

software yang sudah dirancang dan dibuat.

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah pada penelitian ini adalah sistem

monitoring atau pengecekan kondisi cairan infus pada kamar pasien masih

menggunakan cara manual, yaitu petugas medis melakukan pengecekan dengan

mendatangi kamar pasien satu persatu dengan memperhitungkan kapan infus akan

habis. Petugas medis juga mendapat laporan apabila cairan infus habis dari keluarga

pasien dengan mendatangi ke ruang jaga atau lewat telepon apabila disediakan pada

kamar pasien. Maka dibuatlah suatu alat untuk monitoring volume infus secara real

time dan bersifat IoT. Alat ini menggunakan sensor load cell dan modul HX711

untuk mengukur berat cairan infus, kemudian berat cairan infus dikonversi menjadi

satuan mili liter pada kode program ESP-32. Berikut tampilan hardware alat yang

dibuat.

Gambar 4.1 Alat Tampak Luar dan Dalam

Page 82: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

65

Gambar 4.1 di atas merupakan tampilan alat tampak luar dan dalam. Alat

ini berbentuk balok dengan ukuran 14.5x9.5x5 cm dengan bagian depan terpasang

LCD 16x2 untuk menampilkan pembacaan volume dari sensor load cell, LCD ini

berfungsi untuk pengecekan secara langsung pada ruang pasien. Pada bagian

samping kanan terdapat saklar on/off yang berfungsi untuk mematikan dan

menghidupkan alat apabila ingin digunakan. Bagian samping kiri terdapat push

button warna merah untuk mematikan buzzer. Bagian bawah box alat terdapat

lubang sebagai tempat gantungan yang terpasang pada sensor load cell untuk

menggantungkan infus sehingga cairan infus dapat dibaca oleh sensor.

Alat ini bersifat IoT sehingga dapat diakses atau dibuka lewat jaringan

internet dengan menggunakan web server yang terdapat pada PC dan HP. Petugas

medis dapat mengakses sistem monitoring volume infus mealui dashboard Node-

RED yang sebelumnya sudah terpasang pada Raspberry Pi. Data sensor load cell

diproses dengan ESP-32 selanjutnya dikirim ke software Node-RED untuk

ditampilkan pada dashboard. Pada HMI dashboard Node-RED menampilkan hasil

pembacaan volume cairan infus berbentuk gauge dan chart, waktu, tanggal dan

nama ruang pasien. Berikut dijelaskan tampilan pada dashboard monitoring volume

infus.

Gambar 4.2 Tampilan Gauge Volume Infus

Tampilan volume infus berbentuk gauge yang menunjukan pembacaan

sensor load cell dalam mengukur volume cairan infus. Guage ini selain

menampilkan volume cairan infus juga berfungsi sebagai alarm apabila cairan infus

akan habis, karena tampilan akan berubah warna mengikuti kondisi cairan infus.

Warna hijau menunjukan kondisi cairan infus masih banyak, warna kuning

Page 83: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

66

menunjukan volume cairan infus masih setengah dan warna merah menunjukan

volume cairan infus akan habis. Selain berbentuk gauge, terdapat juga dashboard

berbentuk chart. Berikut tampilan dashboard chart pada sistem.

Gambar 4.3 Tampilan Chart Volume Infus

Chart volume infus berfungsi sebagai tampilan dalam bentuk chart untuk

petugas medis dapat melihat volume cairan infus dalam urutan waktu. Dalam chart

terdapat sumbu x sebagai satuan tanggal dan waktu dan sumbu y sebagai satuan

volume. Pada dashboard monitoring terdapat menu general info yang menampilkan

tanggal, waktu dan nama ruang. Berikut tampilan menu general info pada Gambar

4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Tampilan Menu General Info

Gambar di atas merupakan menu general info untuk menampilkan tanggal,

waktu dan nama ruang. Waktu dan tanggal update secara otomatis dengan mengikuti

WIB (Waktu Indonesia Barat). Nama ruang yang digunakan adalah Merbabu 1,

nama ruang ini bisa diubah mengikuti ruang yang digunakan.

Cara untuk membuka dashboar monitoring dengan cara membuka alamat

server Node-RED “http://amkarine.mybluemix.net/ui” yang didapat setelah

menginstall Node-RED pada Raspberry Pi. Berikut merupakan tampilan

keseluruhan software dashboard monitoring volume cairan infus pada Node-RED.

Page 84: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

67

Gambar 4.5 Tampilan Dashboard Monitoring di PC

Gambar 4.5 di atas merupakan tampilan dashboard monitoring volume infus

dengan software Node-RED yang diakses melalui PC. Keuntungan menggunakan

sistem monitoring yang bersifat real time ini adalah petugas medis dapat mengakses

melalui PC dan HP asalkan terhubung dengan internet dan dapat ditampilkan pada

display yang terdapat di ruang jaga petugas medis. Sehingga sistem pengecekan

infus pada rumah sakit yang sebelumnya masih manual menjadi sistem monitoring

secara real time dan bersifat IoT dan terkomputerisasi. Selain bisa diakses melalui

PC sistem monitoring juga bisa diakses melalui HP, berikut tampilanya.

Gambar 4.6 Tampilan Dashboard Monitoring di HP

Page 85: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

68

4.2 Pengujian Sensor Load Cell

Pada pengujian sensor load cell atau sensor berat yang berfungsi mengukur

keadaan volume dari kantong infus harus diuji untuk membuktikan sensor tersebut

membaca keadaan volume infus dengan akurat dan baik sesuai pengukuran yang

sebenarnya. Sensor load cell yang harusnya mengukur berat infus, pada penelitian

ini berat infus dikonversi menjadi satuan volume yaitu mili liter (ml) dengan

konversi yaitu 1000 gram = 1000 mili liter atau 1 kilogram = 1 mili liter. Konversi

dilakukan pada saat memasukan kode program ESP-32.

Pengujian sensor load cell dilakukan dengan cara membandingkan hasil

pengukuran dari sensor load cell dengan cairan infus yang sudah diukur untuk

mengetahui berat cairan infus tersebut. Hal ini dikarenakan saat pengamatan

pembacaan sensor load cell mendapatkan beda nilai ukur antara nilai data yang

terbaca sensor dengan nilai data sesungguhnya. Nilai data sesungguhnya ini didapat

dengan melakukan penimbangan dengan timbangan digital dan memanfaaatkan

gelas ukur untuk mendapatkan berat dari cairan infus yang ditimbang. Untuk lebih

akurat gelas ukur tersebut ditimbang dulu beratnya, kemudian berat cairan infus

dikurangi dengan berat gelas ukur sehingga mendapatkan berat sesungguhnya dari

cairan infus untuk membandingkan dengan nilai pembacaan sensor load cell.

Setiap pengukuran besaran alat pasti selalu mendapatkan hasil ukur yang

tidak sesuai dengan nilai sebenarnya, yaitu disebut nilai error. Alat ukur tersebut

dikatakan tepat apabila memiliki akurasi yang bagus, yaitu hasil pengukuran

mendapatkan ketidakpastian yang kecil (Pandiangan, 2014). Untuk menghitung

nilai error dari pembacaan sensor menggunakan Rumus 4.1 di bawah ini.

%E = (𝑉𝑠 − 𝑉𝑢

𝑉𝑠) 𝑥100 % (4.1)

Nilai Vs adalah nilai pengukuran data dari sensor load cell dan nilai Vu

adalah nilai data sesungguhnya dengan timbangan digital. Jika didapatkan nilai

error sangat kecil maka cara kerja alat sudah baik untuk melakukan pengukuran

volume cairan infus. Setelah melakukan 10x pengukuran dan pengamatan

didapatkan data pengukuran nilai error sensor load cell pada Tabel 4.1 di bawah

ini.

Page 86: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

69

Tabel 4.1 Data Percobaan Sensor Load Cell

No Volume Load Cell Volume sebenarnya

Error (%) (Vs) = ml (Vu) = ml

1 26 26 0 %

2 84 86 0.02 %

3 200 202 0.01 %

4 279 281 0.01 %

5 305 306 0.003 %

6 358 361 0.008 %

7 372 375 0.008 %

8 409 412 0.007 %

9 508 511 0.005 %

10 1034 1049 0.014%

Rata-rata Error (ΣE) = Jumlah error / 10 0.0085 %

Setelah melakukan pengambilan data percobaan dengan membandingkan

data volume pembacaan sensor load cell dengan volume sebenarnya didapatkan

rata-rata error sebesar 0.0085 %. Hal ini menunjukan akurasi pembacaan sensor

sangat baik, karena nilai rata-rata error sensor load cell kurang dari 1 %. Untuk

lebih jelasnya dibuat sebuah grafik yang menunjukan perbandingan data

pembacaan volume sensor load cell dengan volume sebenarnya, berikut grafik

perbandinganya.

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Pengukuran Sensor dan Data Sebenarnya

26 84200 279 305 358 372 409

508

1034

2686

202281 306

361 375 412511

1049

0

500

1000

1500

2000

2500

Data 1 Data 2 Data 3 Data 4 Data 5 Data 6 Data 7 Data 8 Data 9 Data 10

GRAFIK PERBANDINGAN PENGUKURAN

Pembacaan sensor (ml) Volume sebenarnya (ml)

Page 87: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

70

Gambar 4.7 adalah grafik perbandingan data pengukuran sensor load cell

dengan data volume sebenarnya. Nilai error dari pembacaan sensor dikarenakan

beberapa hal, diantaranya adalah kalibrasi sensor yang kurang presisi dan cara

penggunaan sensor dengan cara digantungkan. Dari rata-rata nilai error (ΣE)

sebesar 0.0085% dapat dicari akurasi sensor load cell dengan menggunakan rumus

di bawah ini.

Akurasi = 100 % − ΣE % (4.2)

Rumus 4.2 di atas digunakan untuk mendatkan nilai akurasi sensor yaitu

100% - 0.0085% = 99.992 %. Alat ini mempunyai tingkat akurasi pembacaan

hampir mendekati 100%, oleh karena itu dapat disimpulkan alat ini bekerja dengan

baik untuk berfungsi monitoring volume cairan infus menggunakan sensor load cell

sebagai penimbang infus.

4.3 Pengujian Sistem

Tahap pengujian sistem adalah tahap dimana melakukan pengujian untuk

memastikan baik perangkat software dan hardware bekerja dengan baik atau sesuai

dengan keinginan. Dari hasil pengujian sistem terutama pada pengukuran sensor

load cell untuk membaca volume cairan infus, hasil pengukuran sensor load cell

masih berubah-ubah nilainya (naik/turun). Sensor akan lebih stabil setelah ±10

detik setelah saklar dinyalakan. Pada saat ingin menggunakan alat ini harus dalam

keadaan steril dari gantungan benda apapun atau tidak ada benda yang

menggantung pada sensor load cell. Karena pada saat ada benda yang digantung

saat alat dihidupkan pembacaan sensor menjadi random atau tidak sesusai dengan

pembacaan. Solusinya yaitu mematikan dan menghidupkan kembali alat tersebut,

sehingga saat dinyalakan nilai pengukuran sensor menunjukkan nilai 0 ml. Masalah

yang kedua yaitu saat alat dihidupkan, nilai pembacaan alat langsung menunjukan

nilai random walaupun tidak ada benda yang tergantung pada alat. Seharusnya nilai

pembacaan alat akan menampilkan pembacaan 0 ml pada layar LCD dan pada

dashboard monitoring. Cara kerja alat akan kembali normal jika alat dimatikan dan

dihidupkan kembali. Alat digantungkan pada tiang infus untuk mengukur volume

cairan infus. Setelah malakukan pengujian sensor load cell maka melakukan

Page 88: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

71

pengujian software dan hardware. Caranya dengan melakukan perbandingan

pengukuran tampilan software dashboard monitoring atau antarmuka apakah sudah

sesuai dengan volume cairan infus. Apabila tampilan software dashboard antarmuka

menunjukkan kesamaan dengan volume cairan infus, maka sistem software dan

hardware sudah bekerja sesuai dengan keinginan. Berikut merupakan hasil

pengujian software dan hardware.

Gambar (a) Gambar (b)

Gambar 4.8 (a) Hasil Pengujian dashboard Node-RED (b) Kantong Cairan Infus

Pada Gambar 4.8 merupakan tampilan dari software dashboard Node-RED

dengan kantong cairan infus yang menunjukan kesamaan. Dashboard Node-RED

menunjukan nilai pembacaan alat sebesar 248 ml, untuk volume cairan infus pada

botol infus sebesar ±250 ml. Data yang terbaca oleh alat mempunyai perbedaan

yang sedikit kurang lebih 2 ml, maka dari itu dapat disimpulkan alat yang dibuat

pada penelitian ini bekerja dengan baik.

Untuk lebih jelasnya cara kerja dari sistem alat monitoring volume infus

yang ditampilkan pada dashboard monitoring Node-RED, berikut langkah kerja

dari sistem yang dibuat:

1. Menghidupkan Wi-Fi yang digunakan yang telah dipasangkan dengan

mikrokontroler ESP-32 dan Raspberry Pi.

2. Menghidupkan alat dengan cara memencet saklar pada bagian samping kanan

box dan tunggu sampai LCD menampilkan “AMKARINE” dan nilai pembacaan

-300

-200

Page 89: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

72

sensor “0 ml”, itu menandakan alat sudah tersambung ke jaringan internet dan

siap digunakan.

3. Menggantungkan kantong infus pada alat.

4. Hubungkan perangkat Raspberry Pi dengan layar monitor dengan kabel HDMI

to HDMI.

5. Buka web browser dan ketik pada pencarian alamat

“amkarine.mybluemix.net/ui” untuk mengakses dashboard monitoring Node-

RED pada PC atau HP.

6. Dashboard monitoring Node-RED menampilkan hasil pembacaan sensor load

cell dalam bentuk volume infus dengan tampilan gauge dan chart. Alat ini juga

menampilkan nama ruang rumah sakit, tanggal dan waktu.

4.4 Perbandingan Sistem Manual dengan Sistem Monitoring Real Time

Setelah melakukan pengujian alat baik software maupun hardware maka

dilakukan perbandingan sistem yang telah dibuat dan sistem existing atau yang

sudah ada. Untuk lebih mudahnya dibuat tabel perbandingan dari kedua sistem

tersebut. Tabel 4.2 yang dibuat menunjukan perbandingan sistem yang ada (existing)

dengan sistem yang dibuat yaitu monitoring volume infus secara real time dan

terkomputerisasi. Alat yang dibuat bertujuan untuk mempermudah pekerjaan

petugas medis dalam pengecekan keadaan infus agar lebih meningkatkan efisiensi

pekerjaan dan mengurangi waktu proses pengecekan infus pada kamar pasien. Yang

sebelumnya pengecekan infus dilakukan secara manual dengan mendatangi kamar

pasien dan menunggu laporan apabila infus sudah habis, dengan dibuatnya alat ini

sistem pengecekan atau monitoring infus secara real time dan terkomputerisasi

dengan menggunakan software Node-RED yang sudah menggunakan sistem IoT

atau bisa diakses dengan web browser PC dan HP bila tersambung dengan jaringan

internet. Alat ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian pertama untuk mengukur

volume cairan infus dengan menggunakan sensor load cell dan modul amplifier

HX711. Bagian kedua yaitu dashboard monitoring untuk menampilkan pembacaan

volume dengan menggunakan software Node-RED yang bisa diakses dengan

menggunakan web browser.

Page 90: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

73

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem Existing dengan Sistem Monitoring Real Time

No Parameter Sistem Existing Sistem Monitoring Real Time

1 Pengecekan

volume infus

(daily check)

Petugas medis mengecek

kondisi infus dengan

mendatangi ruang pasien

dan menunggu laporan

dari pihak yang menjaga

pasien

Petugas medis mengecek

kondisi infus dengan

dashboard monitoring Node-

RED pada ruang jaga yang

bersifat IoT dan real time

2 Waktu proses

pengecekan

keadaan infus

oleh petugas

medis

Lama waktu proses

pengecekan berlangsung

lama karena harus

mendatangi kamar

pasiesn satu persatu

untuk mengetahui

keadaan infus.

Lama waktu sangat singkat

karena sistem monitoring

menjadi real time dan bisa

diakses dimana saja dengan

web browser PC dan HP

asalkan tersambung dengan

jaringan internet.

3 Efisiensi

Pekerjaan

Pekerjaan petugas medis

kurang efektif karena

pengecekan infus

dilakukan secara menual

sehingga menghabiskan

waktu yang seharusnya

dapat melakukan

pekerjaan lainnya.

Pekerjaan petugas medis lebih

efektif karena pengecekan

infus bias dilakukan pada

ruang jaga dan bias

mengerjakan pekerjaan

penting lainnya.

4.5 Pembahasan

Pembahasan kali ini membahas tentang hasil pengjujian alat yang telah

dilakukan. Alat yang dibuat harus terhubung dengan jaringan internet, apabila tidak

terhubung maka nilai pembacaan sensor tidak keluar dan LCD tidak menampilkan

apa-apa. Alat membutuhkan waktu sekitar ±5 detik untuk dapat tersambung dengan

internet yang telah dimasukkan SSID dan password pada kode program ESP-32.

Apabila alat sudah tersambung dengan jaringan internet atau Wi-Fi maka alat baru

bisa bekerja dan pada LC menampilkan “AMKARINE” pada baris pertama dan

nilai pembacaan “Volume: 0 ml” pada baris kedua untuk mengukur volume cairan

infus. Alat akan mengirimkan data pengukuran ke software Node-RED dan

ditampilkan pada dashboard monitoring dalam bentuk gauge dan chart. Data dari

alat yang diterima Node-RED terdapat jeda sekitar ±1 detik, hal ini karena koneksi

internet yang digunakan tidak stabil dan mengakibatkan jeda. Solusinya adalah

Page 91: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

74

memastikan jaringan internet yang digunakan mempunyai kecepatan yang cepat

dan tentunya stabil.

Setelah alat dinyalakan kadang-kadang mendapati kondisi dimana alat

selalu menampilkan volume sebesar 0 ml secara terus-menerus walaupun terdapat

benda yang digantungkan. Hal ini berakibat cara kerja alat menjadi error tidak

sesuai dengan kode program yang dimasukan pada mikrokontroler ESP-32.

Masalah ini karena pada kode program ESP-32 terdapat perintah apabila hasil

pengukuran sensor kurang dari 0, maka data yang ditampilkan adalah 0. Kondisi ini

untuk berat kantong infus dalam keadaan kosong sebesar 30 g. Solusi akan masalah

ini adalah memastikan saat menghidupkan alat harus steril terhadap benda yang

digantungkan atau tidak ada benda yang digantungkan pada saat alat pertama kali

dihidupkan. Setelah itu mematikan saklar dan menghidupkan alat kembali dan alat

akan kembali normal seperti semula.

Setelah dilakukan pengujian sensor load cell yang mendapatkan nilai error

pengukuran sebesar 0.0085 % dan alat mempunyai akurasi pembacaan sebesar

99.992 %. Nilai error pembacaan didapatkan karena beberapa hal. Yang pertama

tegangan input yang seharusnya bernilai 5V untuk masuk ke ESP-32 setelah dicek

dan diukur dengan multimeter digital didapatkan nilai tegangan output sebesar

4.89V. Hal ini mempengaruhi tingkat akurasi modul amplifier HX711 dari sensor

load cell. Karena pada datasheet modul tegangan input yang dibutuhkan sebesar

5V, apabila kurang dari nilai tersebut dapat mengurangi tingkat akurasi dari

pembacaan sensor. Yang kedua masalah hardware, dimana pemasangan sensor

load cell dimodifikasi dengan menimbang berat secara digantung (timbangan

gantung). Cara kerja sensor menjadi kurang optimal yang seharusnya benda yang

ditimbang diletakkan di atas sensor, penelitian kali ini justru benda yang ditimbang

digantung pada sensor. Yang ketiga nilai kalibrasi yang belum tepat, untuk

mendapatkan nilai akurat dari sensor harus mengubah nilai kalibrasi, sedangkan

nilai pembacaan sensor sering berubah sehingga sulit untuk mendapatkan nilai

kalibrasi yang diinginkan.

Hasil pengukuran sensor yang berubah-ubah nilainya pada saat melakukan

monitoring disebabkan karena kecepatan dari prosesor ESP-32 yaitu sebesar

Page 92: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

75

160Mhz. Hal ini dapat mempengaruhi pengukuran sensor menjadi berubah.

Solusinya adalah memasukan delay pada sistem sehingga nilai pembacaan sensor

yang ditampilkan menjadi lebih lambat dan tentunya lebih stabil walaupun masih

berubah-ubah nilainya. Apabila kecepatan prosesor dari ESP-32 bisa dikurangi,

nilai pembacaan alat akan lebih stabil.

Alat monitoring volume cairan infus ini untuk mempermudah perawat atau

petugas medis dalam melakukan pengecekan keadaan infus pada kamar pasien.

Petugas medis menjadi lebih efisien dalam bekerja dan mengurangi waktu lama

monitoring keadaan infus yang sebelumnya pengecekan masih secara manual. Alat

ini juga meminimalisisr pasien kehabisan infus sehingga supply infus ke pasien

tidak terhenti apabila terjadi kehabisan cairan infus, karena terdapat semacam

buzzer yang berfungsi sebagai alarm apabila cairan infus pada nilai < 50 ml. Pada

kondisi volume infus kurang dari 50 ml buzzer berbunyi dan pihak pasien

mengetahui apabila infus akan habis. Buzzer akan berbunyi secara terus-menerus

dan cara mematikanya yaitu mengganti infus dengan yang baru atau memencet push

button pada bagian kanan box alat. Apabila cairan infus sampai keadaan kosong

dan yang masuk ke pembuluh darah pasien berupa gelembung udara sangat

membahayakan karena dapat menghambat aliran darah. Maka itu ketika pasien

sedang diinfus biasanya harus segera diganti sebelum benar-benar cairan habis.

Setelah dibuat alat ini pengecekan menjadi sistem monitoring yang

terkomputerisasi dengan menggunakan software Node-RED untuk menampilkan

dashboard monitoring volume cairan infus.

Page 93: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah mengamati dan membahas dari sistem yang sudah dirancang, maka

beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu:

1. Pembacaan volume cairan infus menggunakan sensor load cell dan

mikrokontrolers ESP-32 mempunyai nilai error pembacaan sebesar 0.0085 %

dan mempunyai akurasi pengukuran sebesar 99.992 %.

2. Dashboard monitoring Node-RED menampilkan tanggal, waktu, nama ruang

dan keadaan volume infus dalam bentuk gauge dan chart yang mudah dipahami

dan mudah diakses secara real time.

3. Mikrokontroler ESP-32 sebagai pemroses data dari pembacaan sensor load cell

dan dikirimkan secara nirkabel ke software Node-RED Raspberry Pi.

4. Raspberry Pi digunakan sebagai mini PC untuk dapat mengakses software Node-

RED yang nanti bisa diakses menggunakan web browser yang terhubung dengan

internet dengan mengakses alamat server “amkarine.mybluemix.net/ui” pada PC

dan HP.

5. Sensor load cell diimplementasikan menjadi timbangan gantung untuk

melakukan proses pengukuran volume cairan infus.

6. Gauge volume infus menunjukan warna merah apabila cairan infus akan habis,

warna kuning menunjukan cairan infus di tengah-tengah dan warna hijau apabila

cairan infus masih banyak.

7. Alat yang digunakan harus tersambung dengan jaringan internet atau Wi-Fi yang

sudah dimasukan SSID dan password pada kode program ESP-32 dan alat bisa

digunakan untuk monitoring volume cairan infus.

8. Sistem monitoring yang dibuat dapat mengurangi kehabisan infus pada pasien

karena terdapat buzzer yang berbunyi apabila cairan infus akan habis atau dalam

kondisi <50 ml, mengurangi waktu pengecekan infus dan menambah efisiensi

pekerjaan petugas medis.

Page 94: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

77

5.2 Saran

Setelah mengamati hasil dari penelitian maka terdapat beberapa saran untuk

penelitian berikutnya, yaitu:

1. Kendala yang dialami saat penelitian adalah tegangan input yang masuk pada

ESP-32 sebesar 4.89V tidak sesuai dengan datasheet yaitu sebesar 5V, supaya

sistem bekerja dengan optimal maka harus dipastikan tegangan input yang

masuk pada ESP-32 harus sebesar 5V.

2. Kendala yang dialami dalam pembuatan alat adalah menentukan nilai kalibrasi

sensor load cell secara tepat sehingga nilai error pembacaan akan berkurang.

Maka harus dipastikan nilai kalibrasi sensor load cell berada pada nilai yang

sesuai sehingga hasil pembacaan sensor tidak terdapat nilai error.

3. Apabila berhubungan dengan data sistem keamaan rumah sakit, maka

diharapkan dapat diberi sistem keamanan pada dashboard monitoring Node-

RED sehingga pihak yang tidak berkepentingan tidak bisa mengakses sistem.

Contohnya untuk mengakses dashboard monitoring harus menyertakan nama ID

dan password.

4. Ditambahkan monitoring untuk mengetahui apabila tetesan infus berhenti dan

terdapat darah yang masuk pada selang infus supaya infus pasien benar-benar

termonitor secara optimal dengan memanfaatkan sensor load cell untuk

mngetahui tetesan infus berhenti dan terdapat darah yang masuk pada selang

infus. Sehingga monitoring cairan infus tidak terfokus pada volume infus.

Page 95: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

78

DAFTAR PUSTAKA

Aji, S.P;. (2017). Alat Monitoring Tetesan Infus Menggunakan WEB Secara Online

Berbasis ESP8266 dengan Pemrograman Arduino IDE, Proyek Akhir,

Program Studi Teknik Elektronika, Universitas Negeri Yogyakarta.

Anggraini, D.F; et al;. (2017). Pengembangan Sistem Monitoring Tetesan Infis

pada Ruang Perawatan Rumah Sakit, Jurnal, Teknik Elektronika, Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya.

Dewi, I.K;. (2016), Pengertian Raspberry Pi, Jurnal, Program Studi Informatika,

Fakultas Teknik, Universitas Darul Ulum Jombang.

Fahreza, A;. (2017). Buzzer Komponen Suara, diakses tanggal 05 Maret 2020,

https://www.ajifahreza.com/2017/04/menggunakan-buzzer-komponen-

suara

Handaya, Y;. (2010). Infus Cairan Intravena: Macam-Macam Cairan Infus, diakses

20 Januari 2020, http://dokteryudabedah.com/infus-cairan-intravena-

macam-macam-cairan-infus.

Kusuma, T; Mulia, M.T;. (2018). Perancangan Sistem Monitoring Infus Berbasis

Mikrokontroler Wemos D1 R2, Jurnal, STMIK Atma Luhut,

Pangkalpinang.

Mobberley, C;. (2014). Raspberry Pi Hosting Node-Red, diakses tanggal 20 Januari

2020, https://learn.adafruit.com/raspberry-pi-hosting-node-red.

Muhamad, H;. (2017). Sistem Monitoring Infus Menggunakan Arduino Mega 2560,

Skripsi, Teknik Informatika, UIN Alauddin, Makassar.

Pandiangan, P;. (2014). Modul Ketidakpastian dan Pengukuran, Universitas

Terbuka, Tangerang.

Patel, K.K; Patel, S.M;. (2016). Internet of Things-IOT: Definition, Characteristics,

Architecture, Enabling Technologies, Application & Future Challenges,

Page 96: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

79

International Journal of Engineering Science and Computing, 5, 6, 6122-

6131.

Pranjoto, H; et al;. (2018). Monitor Sisa Cairan Infus Intravena dengan Penimbang

Berat, Jurnal, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Widya Mandala,

Surabaya.

Prastyana, H.D;. (2018). Pengamatan Volume Air Bersih Instalasi Pengolahan Air

Berbasis Internet of Things (IoT) Menggunakan Arduino UNO dan

Raspberry Pi pada PT. Pamapersada Nusantara, Tugas Akhir, D3 Teknologi

Instrumentasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Prastyo, E.A;. (2019). Modul ESP32: Arsitektur dan Fitur ESP32 IoT, diakses

tanggal 21 Januari 2020, https://www.edukasielektronika.com-arsitektur-

dan-fitur-esp32-module-esp32.html.

Rice Lake Weighing System. Load Cell and Weigh Module Handbook., America

Module H, diakses tanggal 20 Januari 2020, https://www.ricelake.com/en-

us/resources/resource-details/10864.

Sasmoko, D; Wicaksono, Y.A;. (2017). Implementasi Penerapan Internet of Things

(IoT) pada Monitoring Infus Menggunakan ESP8266 dan WEB untuk

Berbagi Data, Jurnal Ilmiah Informatika, Sekolah Tinggi Elektronika dan

Komputer, Semarang.

Suyanti; Yundra, E;. (2019). Rancang Bangun Deteksi Detak Jantung Manusia

dengan Metode Pulse Sensor Berbasi IoT (Internet of Things), Jurnal, Teknik

Elektro, Universitas Negeri Surabaya.

Wardani, C.K; et al;, (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Tetes Siklus

Periodik Infus Berbasis Arduino pada WEB, jurnal, Jaringan Telekomunikasi

Digital, Politeknik Negeri Malang.

Page 97: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

81

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kode Program Keseluruhan

1. //LIBRARY

2. #include <WiFi.h>

3. #include "HX711.h"

4. #include <LiquidCrystal_I2C.h>

5. //Inisialisasi

6. HX711 cell(2, 4);

7. LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

8. char WEBSITE[] = "amkarine.mybluemix.net"; //alamat akun

Node-Red

9. char* MY_SSID = "Andromax-M5-EFB0"; //SSID Wifi

10. char* MY_PWD = "30000743"; //password Wifi

11. float units;

12. int val = 0;

13. float calibration_factor = 210;

14. int buzzer = 15 ; //inisialisasi buzzer

15. void setup()

16. {

17. pinMode (buzzer, OUTPUT); //inisialisasi buzzer

18. Serial.begin(115200);

19. lcd.init();

20. lcd.backlight();

21. cell.set_scale(calibration_factor);

22. cell.tare();

23. Serial.print("Connecting to "+*MY_SSID);

24. WiFi.begin(MY_SSID, MY_PWD);

25. Serial.println("going into wl connect");

26. while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) //not connected,

...waiting to connect

27. {

28. delay(1000);

29. Serial.print(".");

30. }

31. Serial.println("wl connected");

32. Serial.println("");

33. Serial.println("Credentials accepted! Connected to wifi \n

");

34. Serial.println("");

35. lcd.setCursor(4,0);

36. lcd.print("AMKARINE");

37. }

38. void loop()

39. {

40. delay(1000);

41. WiFiClient client;

42. units = cell.get_units(),10;

43. int unit = units - 30;

44. if (unit < 0)

45. {

46. unit = 0.00;

47. }

48. if (client.connect(WEBSITE, 80))

49. {

Page 98: ALAT PEMANTAUAN VOLUME INFUS BERBASIS INTERNET OF …

82

50. String vale;

51. vale = unit;

52. String postStr="field1=";

53. postStr += String(vale);

54. client.print("POST /mytopic HTTP/1.1\n");

55. client.print("Host: amkarine.mybluemix.net\n"); // domain

Node-Red

56. client.print("Connection: close\n");

57. client.print("Content-Type: application/x-www-form-

urlencoded\n");

58. client.print("Content-Length: ");

59. client.print(postStr.length());

60. client.println("");

61. client.println("");

62. client.print(postStr);

63. Serial.print(" sending data package now \n");

64. Serial.print(vale);

65. Serial.print(" finished sending http headers \n");

66. lcd.setCursor(0,1);

67. lcd.print("Volume: ");

68. lcd.print(unit);

69. lcd.print(" ml ");

70. //kondisi buzzer

71. If (unit<50)

72. {

73. digitalWrite(buzzer, HIGH);

74. delay(500);

75. digitalWrite(buzzer, LOW);

76. delay(500);

77. digitalWrite(buzzer, HIGH);

78. delay(500);

79. digitalWrite(buzzer, LOW);

80. delay(500);

81. }

82. }

83. }