15
Mata Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, karena mata dapat dipandang sebagai alat optik maka pembahasan kita tentang alat optik kita mulai dari mata sebagai Alat Optik Bagian-bagian mata: Gambar disamping melukiskan bagian-bagian mata. Mata berbentuk hampi bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm. Agar tidak mudah luka, mata dibungkus dengan sutu cangkang ( ”sclera” berwarna putih ) yang keras. Bagian depan mata sedikit lebih lengkung dibandingkan bagian belakang. Bagian depan ini dibungkus selaput kuat transparan yang cukup tebal. Selaput ini dinamakan kornea. Indeks bias kornea sekitar 1,376. Di belakang kornea terdapat semacum cairan yang dinumaka.n "aqueous humor". Cairan ini mempunyai indeks bias hampir smna dengan indeks bias air , n = 1,33 dan berfungsi sebagai pencuci mata. Di belakang cairan ini terdapat lensa mata. Lensa mata terdiri dari lapisan-lapisan seperti bawang. Lapisan-lapisan ini terus bertambah sejalan dengan pertambahan umur. Lapisan yang terbentuk makin lama, makin keluar sehingga lensa tampak lebih teba1 dan lebih rata. Pada orang yang bertumur 80 tahun tabal lensa ini bisa mencapai 1.5 kali tebal lensa orang berumur 20 tahun. Indeks bias lensa ini berkisar antara 1,386 di permukaan sampai 1,406 dekat pusat lensa. Di belakang lensa terdapat cairan yang dinamakan cniran getah bening "vitreous humour" yang mempunyai indeks bias 1,336. Caira.n ini bertinda.k sebagai pemberi zat makanan untuk sel-sel mata, di samping itu cairan ini juga memberikan tekanan sehingga bentuk mata tidak - 30 -

ALAT OPTIK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ALAT OPTIK

Mata Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, karena mata dapat dipandang sebagai alat optik maka pembahasan kita tentang alat optik kita mulai dari mata sebagai Alat Optik

Bagian-bagian mata:

Gambar disamping melukiskan bagian-bagian mata. Mata berbentuk hampi bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm. Agar tidak mudah luka, mata dibungkus dengan sutu cangkang ( ”sclera” berwarna putih ) yang keras.

Bagian depan mata sedikit lebih lengkung dibandingkan bagian belakang. Bagian depan ini dibungkus selaput kuat transparan yang cukup tebal. Selaput ini dinamakan kornea. Indeks bias kornea sekitar 1,376.

Di belakang kornea terdapat semacum cairan yang dinumaka.n "aqueous humor". Cairan ini mempunyai indeks bias hampir smna dengan indeks bias air , n = 1,33 dan berfungsi sebagai pencuci mata. Di belakang cairan ini terdapat lensa mata. Lensa mata terdiri dari lapisan-lapisan seperti bawang. Lapisan-lapisan ini terus bertambah sejalan dengan pertambahan umur. Lapisan yang terbentuk makin lama, makin keluar sehingga lensa tampak lebih teba1 dan lebih rata.

Pada orang yang bertumur 80 tahun tabal lensa ini bisa mencapai 1.5 kali tebal lensa orang berumur 20 tahun. Indeks bias lensa ini berkisar antara 1,386 di permukaan sampai 1,406 dekat pusat lensa. Di belakang lensa terdapat cairan yang dinamakan cniran getah bening "vitreous humour" yang mempunyai indeks bias 1,336. Caira.n ini bertinda.k sebagai pemberi zat makanan untuk sel-sel mata, di samping itu cairan ini juga memberikan tekanan sehingga bentuk mata tidak - 30 -

Page 2: ALAT OPTIK

akan berubah (tekanan cairan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penyakit glukoma yang dapat mengakibakan kebutaan)

Kornea dan lensa mata pada mata membentuk suatu sistem lensa yang memegang peranan penting yaitu Pembentukan bayangan. Ketika memasuki mata melelui kornea, cahaya akan mengalami beberapa proses pembiasan sebelum bayangan terbentuk di permukaan belekang mata yang dinamakan retina. Pembiasan tersebut terjadi ketika sinar masuk dari udara ke kornea. Setelah memasuki kornea sinar akan dibiaskanen dan masuk dalam cairan "aquaeous humor" (pembiasan ini tidak besar karena perbedaan indeks bias kornea dan cairan tidak besar). Sinar ini kemudian memasuki lensa mata. Di dalam lensa mata sinar juga mengalami pembinsan. Lensa mata dapat mengatur bentuknya sedemikian sehingga sinar yang keluar darinya mempunyai sudut bias tertentu. Sudut bias dari sinar ini sedemikian rupa sehingga setelah mengalami pembiasan ketika memasuki cairan getah bening, sinar ini akan tefokus tajam di retina yang bertindak sebagai layer sehingga terbentuklah bayangan.

Permukaan retina dilapisi oleh lapisan yang terdiri dari jutaan sel-sel yang dinamakan sel-sel batang dan sel-sel kerucut sesuai dengan bentuknya. Semua sel-sel ini bermuara ke saraf optik dan sangat peka terhadap intensitas dan warna cahaya yang tiba. Cahaya yang tiba di retina dapat merubah sistern sel-sel ini dan merangsangnya untuk mengirimkan sinyal-sinyal listrik tertentu ke otak melalui sistem saraf optik. Bayangan nyata , terbalik, dan diperkecil yng terbentuk di retina akan diterjemahkan oleh otak sebingga kita mempunyai kesan melihat benda dalam keadaan tegak.

Di daerah retina terdapat bagian yang hanya terdiri dari sel-sel kerucut saja . Jumlah sel-sel ini sangat banyak, lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel kerucut di daerah lain. Daerah ini dinamakan fovea yang mempunyni diameter sekktar 0,3 mm (catatan: bayangan bulan di retina hanya sebesar 0,2 mm ) Daerah ini sangat sensitif terhadap warna dan mampu membentuk bayangan yang sengat tajam. Ketika kita mengamati suatu benda secara teliti , mata akan memfokuskan bayangan benda ke fovea dengan menggerakan bola mata .

Di daerah retina juga ada daerah dimana tidak ada sel-sel kerucut atau sel-sel batang sehingga bayangan yang jauh di titik ini tidak dapat dilihat oleh mata. Titik ini disebut titik buta vang merupakan ujung saluran syaraf optik.

Di muka lensa mata terdapat iris. Warna-warna pada iris menentukan warna pada mata. Pada iris ada bagian yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Bagian ini dinamakan pupil . Apabila ada di tempat gelap , intensitas cahaya yang masuk sedikit maka pupil akan membesar sehingga banyak cahaya yang masuk, sedangkan di tempat yang terang atau intensitas cahaya banyak, pupil akan mengecil untuk mengurangi jumlah sinar yang masuk ke mata. Kemampuan memperbesar dan memperkecil pupil ini dinamakan kemampuan adaptasi mata.

- 31 -

Page 3: ALAT OPTIK

Pembuluh-pembuluh darah (koroid) pada mata berguna untuk memberi makanan pada sel-sel di retina. Sedangkan otot-otot siliar dan sendi perekat berguna untuk daya akomodasi mata.

Beberapa istilah yang perlu diketahui pada mata : 1. Daya Akomodasi :

Daya menebal dan menipisnya lensa mata, lensa paling tipis pad saat mata tidak berakomodasi.

2. Titik jauh (punctum remotum) : Titik terjauh yang masih terlihat jelas oleh mata (tidak berakomodasi). Untuk mata normal : titik jauh letaknya di jauh tak berhingga.

3. Titik dekat (punctium proximum) : titik terdekat yang masih terlihat jelas oleh mata. (berakomodasi max). Untuk mata normal : titik dekat 25 cm.

Cacat-cacat mata . Mata dinyatakan cacat biasanya karena : - Berkurangnya daya akomodasi mata. - Kelainan bentuk bola mata. 1. Mata normal (Emetropi).

• Dalam keadaan istirahat tidak berakomodasi maka bayangan jatuh tepat pada retina.

• Titik dekat 25 cm. • Titik jauh tak berhingga. Gambar :

2. Mata rabun jauh (Myopi). • Mata tidak mampu melihat benda-benda jauh. • Titik jauh mata lebih dekat dari tak berhingga. • Bayangan jatuh di depan retina, disebabkan karena : - Lensa mata terlalu cembung. - Lensa mata tidak dapat berakomodasi maximum. - As mata (sumbu mata terlalu panjang).

- 32 -

Page 4: ALAT OPTIK

Gambar.

Supaya dapat melihat seperti orang normal maka orang itu perlu bantuan kacamata berlensa negatip (supaya sinar-sinar lebih divergen).

3. Mata rabun dekat (Hypermetropi). *. Mata tidak mampu melihat benda-benda dekat. *. Titik dekat lebih jauh dari 25 cm. *. Titik jauh tetap dianggap tak berhingga. *. Bayangan jatuh dibelakang retina, disebabkan karena : - Lensa mata terlalu tipis. - Lensa mata tak berakomodasi maximum.

- As mata terlalu pendek.

Gambar.

Supaya dapat melihat seperti normal, maka orang ini perlu bantuan kaca mata lensa positip ( supaya sinar-sinar lebih konvergen).

4. Presbiopi.

Adalah kelainan mata pad orang tua, hal ini disebabkan : Daya akomodasi mata berkurang. Dapat ditolong dengan kacamata lensa rangkap.

Kaca Mata

Kacamata pada dasarnya adalah sebuah lensa yang dipakai untuk mengatasi cacat mata, supaya diperoleh bayangan yang tepat dan jelas di retina.

Ada 2 macam : a. kacamata lensa positip. b. Kacamata lensa negatip. Bayangan yang dibentuk oleh kacamata senantiasa maya. (s` dalam persamaan lensa tipis atau persamaan Gauss, senantiasa negatip). - 33 -

Page 5: ALAT OPTIK

Kacamata lensa positip. Kacamata ini digunakan untuk mengatasi cacat mata rabun dekat (hypermetropi)

Contoh :

Seseorang yang titik dekat matanya 75 cm (rabun dekat) ingin melihat sebuah benda yang letaknya 25 cm di depan mata ( seperti mata normal), maka dia harus dibantu dengan kacamata lensa positip. Fungsi dari kacamata ini untuk membentuk bayangan dari sebuah benda (dalam contoh diatas s = 25 cm) supaya terletak pada titik dekatnya (dalam contoh diatas = 75 cm)

Jadi untuk kacamata berlaku :

fss1

`11=+ untuk : s = 25 s` = -75 (selalu maya)

sehingga diperoleh kekuatan lensa yang sesuai. Kacamata lensa negatip. Kacamata ini digunakan untuk mengatasi cacat mata rabun jauh (Myopi) seorang yang rabun jauh, keinginan untuk mempunyai kemampuan seperti mata normal (titik jauhnya tak berhingga). Fungsi dari kacamata ini adalah untuk membentuk bayangan dari benda yang letaknya jauh tak berhingga, supaya terletak di titik jauhnya.

Jadi dalam hal ini berlaku persamaan :

fss1

`11=+ untuk : s = . s` = -x.

x adalah titik jauh dari seorang myopi. f = s` = -x.

Contoh Soal : 1. Seorang penderita rabun jauh, mempunyai titik jauh 75 cm di depan

mata. Tentukanlah kekuatan lensa kaca mata yang harus dipakai agar orang itu dapat melihat dengan jelas benda pada jarak tak berhingga ?

Penyelesaian s = , s’ = - 75 cm ∞

ssf ′+=

111

751

75111

−=−∞

=f

f = -75 cm

Kekuatan lensa (dalam dioptri) = ( )meterdalamf1 =

75,01

= - 1,3 dioptri

- 34 -

Page 6: ALAT OPTIK

2. Ahmad hanya dapat membaca buku dengan jelas jika buku itu berada pada jarak 100 cm di depan matanya. Agar ia dapat membaca pada jarak baca normal ( 25 cm), berapakah jarak fokus lensa yang harus dipakainya ?

Penyelesaian : jarak benda s = + 25 cm jarak bayangan = - 100 cm ( tanda (-) , karena bayangan maya dan harus terletak pada titik dekat dari mata Ahmad yaitu 100 cm)

s′

ssf ′+=

111

1003

1001

2511

=−

+=f

cmf3

100=

Jadi lensa kaca mata yang harus dipakai Ahmad adalah lensa cembung dengan jarak fokus 100/3 cm. Jika ingin mengetahui kekuatan lensanya maka dapat dihitung kekuatan lensa P adalah :

( )meterdalamfP 1=

dioptriP 33

11

==

Lup Merupakan alat optik yang paling sederhana, hanya mempergunakan sebuah lensa cembung (positip).

Bayangan yang terbentuk oleh lup adalah maya, diperbesar, tegak. Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan lebih jelas.

Gambar untuk mata berakomodasi. Gambar untuk mata tak berakomodasi.

- 35 -

Page 7: ALAT OPTIK

Perbesaran anguler (∂)

1+=f

sm n Mata berakomodasi maksimum :

fs

m n= Mata tak berakomodasi : Dengan : sn = titik dekat mata normal

f = jarak focus lup Contoh Soal Sebuah lup dengan jarak focus 5 cm digunakan untuk mengamati benda kecil. Bayangan dari benda itu berada tepat pada titik dekat mata pengamat (berjarak 25 cm di depan mata). Tentukan jarak benda ke lup serta perbesaran anguler dari lup itu ! Penyelesaian :

Dari persamaan lensa ssf ′

+=111

s′= - 25 cm (bayangan maya) f = 5 cm

256

251

511

=+=s

625

=s cm = 4,17 cm

Karena bayangan terletak 25 cm di depan mata, maka mata dalam keadaan akomodasi maksimum. Dengan demikian perbesaran angulernya adalah :

1+=f

sm n

kalim 61525

=+=

Mikroskop Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa yaitu lensa positif (obyektif ) yang diletakan dekat dengan obyek/benda yang akan dilihat dan lensa positif (okuler) yang diletakan dekat dengan mata pengamat. Kedua lensa tersebut dipisahkan dengan jarak tertentu (d).

- 36 -

Page 8: ALAT OPTIK

Mikroskop digunakan untuk mengamati benda-benda renik agar tampak lebih besar dan jelas. Sifat bayangan akhir yang dibentuk mikroskop maya, perbesar , terbalik.

Untuk mata tak berakomodasi bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif jatuh tepat pada fokus okuler, sehingga bayangan yang di bentuk oleh lensa okuler di jauh tak terhingga.

ob

obob s

sm′

= ; ok

nok f

sm =

Jika d adalah jarak antara lensa obyektif dan okuler, maka :

Perbesarannya :

ok

n

ob

ob

okob

okob

fs

xss

m

mxmm

fsd

′=

=

+= `

Untuk mata berakomodasi maksimum bayangan jatuh pada titik dekat dari pengamat.

Perbesarannya : ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+= 1

`

ok

n

ob

ob

fs

ss

m

Dengan : m = Perbesaran

fob = Jarak focus lensa obyektif fok = Jarak focus lensa okuler

ns = Titik dekat mata

obs = Jarak benda dari lensa obyektif

obs′ = Jarak bayangan dari lensa obyektif d = Panjang mikroskop

- 37 -

Page 9: ALAT OPTIK

Contoh Soal Sebuah mikroskop mempunyai lensa obyektif dan lensa okuler berturut-turut 5 mm dan 10 mm. Jarak lensa obyektif dan lensa okuler 25 mm. Tentukanlah : a. letak benda terhadap lensa obyektif untuk pengamatan mata tak

berakomodasi b. perbesaran linier untuk lensa obyektif c. perbesaran anguler untuk lensa okuler d. perbesaran total Penyelesaian : a. untuk pengamatan dengan mata tak berakomodasi, maka bayangan dari

lensa obyektif harus jatuh tepat di fok , jadi s′= - 15 mm dari rumus lensa :

obobob ssf ′+=

111

152

151

511

=+=obs

; sob = 7,5 mm

b. Perbesaran linier untuklensa obyektif :

ob

obob s

sm′

=

mmmmmob 5,7

15= = 2 kali

c. Perbesaran untuk lensa okuler :

mmmm

fs

mok

nok 10

250== = 25 kali

d. Perbesaran total :

okob mxmm = kalixm 50252 ==

Teropong Prinsip terbentuknya bayangan nyata yang diperbesar pada mikroskop dapat digunakan lebih lanjut pada teropong yang disebut juga dengan teleskop. Keguanaan utama dari teropong adalah untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar kelihatan lebih dekat dan jelas.

Macam-macamnya :

a. Teropong Astronomi. Teropong ini digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa misalnya bintang-bintang, planet, satelit dan benda angkasa lainnya. Berdasarkan konstruksinya ada dua jenis teropong atau teleskop yakni teropong refraksi (bias) dan teropong refleksi ( pantul)

- 38 -

Page 10: ALAT OPTIK

)( kecilsangatyangsudutdantgtgm βα

βα

βα

≈=

ok

oby

ff

m =

ob

ok

fh ok

oby

ss

m`

= fm =

hdff obok =+

Teropong Refraksi Terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa pertama yang bertindak sebagai obyektif digunakan untuk membentuk bayangan nyata dengan prinsip pembiasan. Lensa kedua berfungsi sebagai lup.

Pada teropong refraksi, berkas cahaya dari bintang yang sangat jauh dipusatkan pada bidang fokus lensa obyektif. Bidang fokus ini tepat berimpit dengan bidang fokus pada lensa okuler, sehingga lensa okuler ini membentuk bayangan maya dari bintang itu pada jarak tak berhingga. Bayangan maya ini dianggap sebagai benda, sehingga mata dapat mengamati dengan keadaan santai ( mata tidak berakomodasi ).

Perbesaran anguler untuk teropong pembias ditentukan dengan :

; ;

m = Perbesaran fob = Jarak focus lensa obyektif fok = Jarak focus lensa okuler d = Panjang teropong

Untuk mendapatkan perbesaran anguler yang besar, jarak focus lensa obyektif harus jauh lebih besar dari jarak focus lensa okuler. Untuk mata berakomodasi.

][sd

fsdff

m ok

ok

oby += =

ok

oby

sf

atau okoby

oby

ssdx

ss

m`

−=

Teropong Refleksi Teropong ini pertama kali dirancang oleh Isaac Newton dan hasilnya sampai kini masih disimpan oleh Royal Society. Teropong yang dirancang tersebut memiliki daya pembesaran sampai 38 kali.

- 39 -

Page 11: ALAT OPTIK

Teropong refleksi raksana terletak di Mount Polamar , California (USA), mempunyai obyektif berupa cermin cekung dengan jarak focus mencapai 16,8 meter.

Pada gambar disamping ini diperlihatkan bagan sebuah teropong refleksi yang sederhana. Berkas cahaya dari benda-benda angkasa dating pada cermin cekung M, kemudian dipantulkan oleh cermin datar M’ sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik di bidang focus lensa okuler (fok). Bayangan ini kemudian diamati melalui lensa cembung (okuler) yang bertindak sebagai lup.

Perbesaran anguler teropong refleksi untuk mata tak berakomodasi :

m = Perbesaran

ok

ob

ff

m = fob = Jarak focus cermin obyektif

fok = Jarak focus lensa okuler

b. Teropong bumi .

Prinsip dari teropong ini sama dengan teropong bintang, perbedaannya terletak pada bayangan terakhir (yaitu tegak). Untuk itu harus dipasang lensa pembalik. Oleh karena itu teropong ini terdiri dari 3 buah lensa lensa cembung yaitu dua lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dan lensa okuler dan satu lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa pembalik. Lensa pembalik ini diletakan diantara lensa obyektif dan lensa okuler.

Lensa obyektif membentuk bayangan nyata dan terbalik dari benda, kemudian lensa pembalik membentuk bayangan terbalik dari bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif. Akhirnya lensa okuler memperbesar bayangan kedua tersebut sehingga terbentuk bayangan akhir tegak dan diperbesar. Jika teropong diseting dalam keadaan normal (mata tak berakomodasi) maka bayangan akhir harus terbentuk di tak berhingga.

Gambar di bawah ini diperlihatkan teropong bumi yang diseting agar terbentuk bayangan pada titik dekat mata pengamat (mata berakomodasi maksimum).

- 40 -

Page 12: ALAT OPTIK

Lensa pembalik diletakan sedemikian rupa sehingga bayangan nyata yang terbentuk pertama kali terletak pada jarak dua kali focus lensa pembalik ( 2.fp ) . Ini berarti bayangan nyata kedua yang terbentuk oleh lensa pembalik tepat mempunyai ukuran yang sama dengan bayangan nyata pertama, sehingga pembesaran sudut teropong bumi ini tidak terpengaruh oleh adanya lensa pembalik. Karena memiliki lensa pembalik, maka teropong ini bertambah panjangnya sebesar empat kali jarak focus lensa pembalik (4.fp).

Untuk mata tak berakomodasi, panjang teropong :

okpob ffsd ++= 4`

= fokus lensa pembalik. pf pembesarannya :

ok

ob

ff

m =

Untuk mata berakomodasi okpob sffd ++= 4

pembesarannya :

ok

ob

sf

m =

m = Perbesaran fob = Jarak focus lensa obyektif fok = Jarak focus lensa okuler

oks = Jarak benda dari lensa okuler

obs′ = Jarak bayangan dari lensa obyektif d = Panjang mikroskop

- 41 -

Page 13: ALAT OPTIK

c. Teropong panggung Disebut juga teropong belanda , teropong tonil atau teropong Galilei. Teropong panggung dibuat sebagai pembaharuan dari teropong bumi (karena terlalu panjang). Untuk ini dipakai lensa negatip (-) yang berfungsi sebagai lensa pembalik sekaligus sebagai okuler. Oleh karena itu teropong ini terdiri dari lensa cembung sebagai obyektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler

Lensa obyektif membentuk bayangan nyata dan terbalik dari benda yang diamati. Bayangan tersebut diletakan tepat pada bidang fokus okuler. Bayangan ini merupakan benda maya bagi lensa okuler. Bayangan akhir yang dibentuk oleh lensa okuler terletak di tak berhingga, sehingga mata pengamat tidak berakomodasi.

Perbesaran anguler untuk mata tidak berakomodasi.

ok

oby

ff

m =

Latihan Soal

1. Sebuah lup yang berjarak titik api 5 cm menghasilakan bayangan maya

25 cm dari mata. Berapakah jarak benda? Berapakah perbesaran panjangnya?

2. Sebuah benda yang panjangnya 2 mm diamati oleh orang bermata normal denagn memakai lup yang berjarak titik api 2 cm. a. berapakah perbesaran sudutnya jika lup menghasilkan perbesaran

maximum? b. Berapakah perbesaran sudutnya jika bayangan maya berada 50 cm

dari lensa? c. Berapakah perbesaran sudutnya jika bayangan maya itu berada di

tempat yang jauh tak berhingga?

3. Seorang bermata normal ( titik dekat 25 cm) mengamati sebuah benda denagn menggunakan sebuah lup yang jarak titik apinya 12,5 cm. Jarak

- 42 -

Page 14: ALAT OPTIK

antara benda dengan lup 10 cm. Jarak antara mata dengan lup 50 cm. Berapakah perbesaran sudutnya?

4. Berapakah panjang fokus sebuah kacamata membaca yang dipakai seseorang, kalau orang tersebut mempunyai titik dekat 20 dm.

5. Titik jauh sebuah mata myop adalah 30 cm. Berapakah panjang fokus kacamata yang harus dipakai supaya dapat melihat benda-benda yang sangat jauh?

6. a. Dimana titik dekat sebuah mata yang memakai kacamata baca dari 2 dioptri.

b. Dimana titik jauh sebuah mata yang memakai kacamata -0,5 dioptri untuk melihat jauh.

7. Sebuah mikroskop mempunyai obyektif yang berjarak titik api 10 mm dan okuler yang berjarak titik api 25 mm. Berapakah jarak antara kedua lensa itu dan berapakah perbesarannya apabila bendanya berada pad jarak 10,5 mm daro obyektif dan mata berakomodasi maximum.

8. Obyektif dan Okuler sebuah mikroskop masing-masing mempunyai jarak titik api 2 cm. Jika sebuah jenis benda diletakkan pad jarak 2,5 cm dari obyektif, berapakah jarak antara obyektif dan okuler untuk mata yang tidak berakomodasi dan berapakah perbesarannya?

9. Sebuah teropong bumi mempunyai obyektif yang berjarakm jitik api 1 meter. Bila orang dengan mata normal yang tidak berakomodasi melihat kesebuah benda di tempat yang jauh tak berhingga dengan menggunakan teropong tersebut, maka akan memperoleh daya perbesaran 20 kali. Lensa pembaliknya berjarak titik api 25 cm. Berapakah panjang teropong itu. Berapakah perbesarannya bila orang itu berakomodasi pad 25 cm dan berapakah panjang teropongnya?

10. Berapakah panjang maximum dan berapakah panjang minimum teropong panggung yang mempunyai obyektif dengan jarak titik api 20 cm dan okuler yang berjarak titik api 5 cm untuk mata normal dengan titik ekat 25 cm? Berapakah daya perbesaran maximum dan berapa minimumnya bila dipakai untuk melihat benda-benda yang berada di tempat yang jauh tak berhingga?

11. sebuah teropong bintang mempunyai obyektif yang berjarak titik api 250 cm dan sebuah okuler yang berjarak titik api 2 cm. Obyektif tersebut terdiri dari sebuah lensa positif yang berjarak titik api 1,5 cm yang dilekatkan pada sebuah lensa negatif sehingga merupakan lensa gabungan yang sentris. Teropong itu ditujukan ke sebuah bintang yang dilihatnya dengan mata normal yang tak berakomodasi. Berapa dioptri kuatnya lensa negatif tadi? Berapakah perbesaran teropong? Kemudian teropong digeser sedemikian sehingga seorang berpenglihatan dekat dengan titik jauh 70 cm dapat melihat bayangan terang dengan tak berakomodasi. Berap cm okuler itu harus digeser dan kemana arahnya?

12. Sebuah teropong bumi diarahkan kesuatu benda yang berhingga jauhnya. Okulernya terdiri dari lensa biconvex, gelas korona dan lensa planconcaf dari gelas flinta yang ditempelkan pad lensa bikonvex tadi. Jari-jari kelengkungan dari ketiga permukaan lengkung sama besarnya

- 43 -

Page 15: ALAT OPTIK

yaitu 1,6 cm. Penunjuk bias lensa korona 1,48 dan gelas flinta 1,64. jarak titik api obyektif 50 cm. Jarak titik api lensa pembalik = 5 cm. Ditanyakan : a. Jarak obyektif – okuler untuk mata tak berakomodasi. b. Jarak obyektif – okuler untuk mata yang berakomodasi pad jarak 20

cm. c. Jarak dan jurusan mengisarnya okuler untuk bayangan yang terang

pad sebidang tabir yang jaraknya 15 cm dibelakang okuler. d. Lukislah pertanyaan b dengan skala 1 : 5.

13. Sebuah mikroskop mempunyai obyektif yang berjarak titik api 7,5 mm. Benda kecil berada 8 mm dari obyektif. Bayangan yang terbentuk dilihat dengan okuler yang berjarak titik api 5 cm. Pertanyaan : a. Mata melihat bayangan terang tanpa berakomodasi. Berapakah jarak

obyektif dan okuler? b. Mata berpenglihatan dekat dengan titik jauh 20 cm dan melihat

bayangan tak berakomodasi. Berapa cm okuler harus di geser dan kemana arahnya?

c. Lukislah pembentukan bayangan pad b. d. Mata berpenglihatan dekat tadi mengulang penilikannya seperti

halnya pada ad. a dengan menggunakan kacamata sehingga okuler tidak usah digeser. Bila dalam hal ini mata juga tak berakomodasi. Berapa dioptikah kacamata itu?

14. Suatu mikroskop mempunyai obyektif dengan perbesaran lateral 100 kali. Berapa panjang fokus okulernya bila mikroskop tersebut menghasilkan perbesaran 1000 kali.

15. Suatu mikroskop dilengkapi dengan obyektif-obyektif yang panjangnya 16 mm,4 mm, 1,9 mm dan okuler-okuler yang mempunyai perbesaran sudut 5 kali dan 10 kali. Bayangan dari obyektif 160 mm disebelah luar titik fokus kedua. a. berapakah perbesaran maximumnya? b. berapakah perbesaran minimumnya?

- 44 -