7
ALAT-ALAT REHABILITASI MEDIK 1. Micro Wave Diathermy (MWD) Micro Wave Diathermy (MWD) merupakan suatu alat sebagai pengobatan yang menggunakan stessor fisis berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik ber- frekuensi 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm. Produksi dan Penerapan Pada dasarnya prinsip dari produksi gelombang mikro sama dengan arus listrik bolak-balik frekwensi tinggi yang lain. Tetapi untuk memperoleh frekwensi yang lebih tinggi lagi diperlukan valve (tabung khusus) yang disebut magnetron dan magnetron ini memerlukan waktu untuk pemanasan, ini dibuat secara normal sehingga unit ini tidak dapat di aplikasikan sampai unit ini cukup panas. Arus dari mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cabel. Co-axial kabel ini menghantarkan arus listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang elektromagnetik. Efek Fisiologis a. Perubahan panas 1) Reaksi lokal jaringan a) Meningkatkan metabolisma sel-sel lokal ± 13% tiap kenaikan temperatur 1°C.

alat-alat rehabilitasi medik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alat-alat rehabilitasi medik

Citation preview

Page 1: alat-alat rehabilitasi medik

ALAT-ALAT REHABILITASI MEDIK

1. Micro Wave Diathermy (MWD)

     Micro Wave Diathermy (MWD) merupakan suatu alat sebagai pengobatan yang

menggunakan stessor fisis berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-

balik ber-frekuensi 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm.

Produksi dan Penerapan

     Pada dasarnya prinsip dari produksi gelombang mikro

sama dengan arus listrik bolak-balik frekwensi tinggi yang

lain. Tetapi untuk memperoleh frekwensi yang lebih tinggi

lagi diperlukan valve (tabung khusus) yang disebut

magnetron dan magnetron ini memerlukan waktu untuk

pemanasan, ini dibuat secara normal sehingga unit ini tidak

dapat di aplikasikan sampai unit ini cukup panas. Arus dari

mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cabel. Co-axial kabel ini menghantarkan arus

listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu

reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang elektromagnetik.

Efek Fisiologis

a. Perubahan panas

1) Reaksi lokal jaringan

a) Meningkatkan metabolisma sel-sel lokal ± 13% tiap kenaikan temperatur 1°C.

b) Meningkatkan vasomotion sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhirnya

terjadi vasodilatasi lokal.

2) Reaksi general

     Kemungkinan dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi perlu dipertimbangkan karena

penetrasinya dangkal ± 3 cm dan aplikasinya lokal.

b. Jaringan ikat

     Dapat meningkatkan elastisitas jaringan ikat, seperti jaringan collagen, kulit, otot, tendon,

ligament dan capsul sendi akibat menurunnya viskositas matrik jaringan tanpa menambah

panjang matrik, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak kedalamannya ± 3 cm.

c. Jaringan otot

     Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus otot lewat normalisasi

nocisensorik.

d. Jaringan syaraf

Page 2: alat-alat rehabilitasi medik

     Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan syaraf, meningkatkan konduktivitas syaraf

serta meningkatkan nilai ambang rangsang.

Efek Terapeutik

a. Nyeri, hipertonus dan gangguan vascularisasi

     Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta perbaikan

metabolisme.

b. Gangguan konduktivitas dan treshold jaringan syaraf

     Apabila elastisitas dan treshold jaringan saraf semakin membaik, maka konduktivitas

jaringan. Ini dimaksudkan sebagai persiapan sebelum pemberiam latihan

c. Penyembuhan luka pada jaringan lunak

     Meningkatkan perbaikan jaringan secara fisiologis.

d. Kontraktur jaringan lemak

     Dengan peningkatan elastisitas jaringan lemak, maka dapat mengurangi proses kontraktur

jaringan. Ini dimaksudkan sebagian persiapan sebelum pemberian latihan.

Kontra Indikasi

     Kontra indikasi dari MWD yaitu: pemakaian implant pacemaker, adanya logam dalam

jaringan dan permukaan jaringan, gangguan pembuluh darah, gangguan sensibilitas,

pendarahan, CA dengan metafase, jaringan yang banyak cairan dan malignant tumor serta

trombosis vena.

2. Parallel Bar

Alat bantu jalan untuk pasien-pasien dengan gangguan berjalan, baik itu karena stroke,

paraparese, HNP, dll. Alat ini menggunakan 2 jenis bahan besi stainless stell dan besi biasa.

Ketinggian alat ini bisa diatur dengan mudah.

Page 3: alat-alat rehabilitasi medik

3. Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)

> Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan

energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif

untuk merangsang berbagai tipe nyeri 

> Pada TENS mempunyai bentuk pulsa : Monophasic mempunyai bentuk gelombang

rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa

rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian

gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran. 

> Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan

sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan

nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi. 

Page 4: alat-alat rehabilitasi medik

Tujuan pemberian TENS

Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi otot, modulasi nyeri

tingkat sensorik, spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur

tendon, memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema 

Frekuensi Pulsa

• Frekuensi pulsa dapat berkisar 1 – 200 pulsa detik.

• Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan

sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah 

• Arus listrik frekuensi rendah cenderung bersifat iritatif terhadap jaringan kulit sehingga

dirasakan nyeri apabila intensitas tinggi. Arus listrik frekuensi menengah bersifat lebih

konduktif untuk stimulasi elektris karena tidak menimbulkan tahanan kulit atau tidak bersifat

iritatif dan mempunyai penetrasi yang lebih dalam. 

Penempatan Elektroda

• Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering digunakan, sebab metode

ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak

yang paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri 

• Dermatome :Penempatan pada area dermatome yang terlibat, Penempatan pada lokasi

spesifik dalam area dermatome, Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di

posterior dari suatu area dermatome tertentu

• Area trigger point dan motor point

Indikasi TENS

Kondisi LMNL(Lower Motor Neuron Lesion) baru yang masih disertai keluhan nyeri,

kondisi sehabis trauma/operasi urat saraf yang konduktifitasnya belum membaik, kondisi

LMNL kronik yg sdh terjadi partial/total dan enervated muscle, kondisi pasca operasi tendon

transverse, kondisi keluhan nyeri pada otot, sebagai irritation/awal dari suatu latihan, kondisi

peradangan sendi (Osteoarthrosis, Rheumathoid Arthritis dan Tennis elbow), kondisi

pembengkakan setempat yang belum 10 hari

Kontra Indikasi TENS

Sehabis operasi tendon transverse sebelum 3 minggu, adanya ruptur tendon/otot sebelum

Page 5: alat-alat rehabilitasi medik

terjadi penyambungan, kondisi peradangan akut/penderita dlm keadaan panas

Prosedur TENS

• Tingkat analgesia-sensoris : frekuensi 50-150 Hz, durasi pulsa <200 (60-100) mikrodetik •

Tingkat analgesia untuk rasa nyeri : frekuensi 150 Hz, durasi pulsa >150 mikrodetik

• Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krim dll), periksa sensasi

kulit, lepaskan semua metal di area terapi, jangan menstimulasi pada area dekat/langsung di

atas fraktur yg baru/non-union, diatas jaringan parut baru, kulit baru.

4. Static Bicycle

Pemberian static bicycle adalah untuk menjaga meningkatkan kekuatan otot- otot

disekitar paha, lutut dan betis. Pemberian static bicycle ini sangat baik untuk penderita OA

karena dapat melenturkan sendi dan menjaga stabilitas sendi.

Dosisnya bisa disesuaikan dengan kemampuan pasien. Setiap

pagi adalah waktu yang sangat teoat untuk melakukan latihan

ini dengan teknik dan arahan yang benar. Latihan dengan

static bicycle dilakukan dengan setting lutut ekstensi saat

pedal sepeda berada di bawah. Tingkat beban diatur bertahap

mulai dari minimal sampai sedang. Latihan dilakukan 5

menit dengan beban ringan selama 2 hari, kemudian beban

dinaikkan dan waktu ditambah 5 menit. Setiap peningkatan level dilatih selama 3 hari sampai

waktu latihan 20-30 menit.