Upload
finyanya
View
139
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan laba/rugi melaporkan kinerja perusahaan yang tercermin dari selisih antara
pendapatan/keuntungan dan beban/kerugian pada periode tertentu.Elemen laporan
keuangan yang termasuk dalam laporan laba/rugi adalah pendapatan, keuntungan, beban,
dan kerugian.Pendapatan dan keuntungan disebut penghasilan / income seluruhnya
merupakan perkiraan nominal.Laporan laba/rugi disusun dari jumlah terbesar, ke terkecil,
diakhiri dengan beban lain-lain (miscellaneous expenses). Laporan perubahan ekuitas
melaporkan perubahan ekuitas pemilik.Item laporan perubahan ekuitas tergantung dari
jenis perusahaan berdasarkan kepemilikannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini terdapat bebrapa rumusan masalah, yaitu:
Apakah yang dimaksud dengan laporan laba rugi?
Apa saja kegunaan laporan laba rugi?
Apakah yang dimaksud dengan laporan perubahan ekuitas?
Unsur-unsur apa saja yang terdapat didalam laporan perubahan ekuitas?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
1.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode kepustakaan dan media internet.
1
BAB II
ISI
2.1 Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
selama periode waktu tertentu. Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang
menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu
periode tertentu.Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang
diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba-rugi menyediakan
informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka
memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari rus kas masa depan.
Kegunaan Laporan Laba-Rugi
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusaaan. Dengan mengkaji pendapatan dan beban,
kita bisa mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan
para pesaing.
b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan. Informasi mengenai
kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang
jika berlanjut menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.
c. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.
Informasi tentang berbagai komponen laba--pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian—memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan
dapat digunakan untuk menilai risiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus kas
tertentu di masa depan.
Keterbatasan Laporan Laba-Rugi
a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi. Praktek tang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika
menentukan laba, meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi
kinerja entitas dari satu titik waktu ke titik waktu lainnya.
b. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
c. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
2
Kualitas Laba
Suatu perusahaan memiliki dorongan untuk mengelola laba guna memenuhi target
laba atau membuat laba terlihat kurang berisiko. Pengelolaan laba merupakan suatu
perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian untuk mengurangi gejolak
laba. Pengelolaan laba juga dapat digunakan untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam
rangka menaikkan laba masa depan. Penyelidikan atas praktek pengelolaan laba diperlukan
untuk menjamin kualitas laba dan mempertahankan keyakinan investor atas laporan laba-
rugi.
2.1.1 FORMAT LAPORAN LABA-RUGI
Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian.Transaksi-transaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba-rugi.Metode pengukuran
laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi karena berfokus pada aktifitas yang
berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama periode akuntansi.Laba juha dapat
diklasifikasikan menurut pelanggan, lini produk, atau fungsi, atau menurut kategori operasi
dan non-operasi, berlanjut dan yang dihentikan, serta biasa dan tidakbiasa.
Unsur-unsur laporan keuangan:
- Pendapatan. Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau
pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang
ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas
lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
- Beban. Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau
penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduannya) selama suatu periode,
yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, atau
aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
- Keuntungan. Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan
atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
- Kerugian. Penurunan ekuitas peusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil
kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
3
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung
Dalam laporan laba-rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokkan: yaitu pendapatan,
dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi
bersih.
Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya
implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.
Laporan Laba-Rugi Bertahap
Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya
membuat laporan laba-rugi menjadi lebih informatif dan lebih bermanfaat. Klasifikasi
lanjutan ini meliputi:
1. Pemisahan aktivitas operasi dan non-operasi perusahaan.
2. Klasifikasi beban menurut fungsi, seperti barang dagang atau manufaktur (harga
pokok penjualan), penjualan, dan administrasi.
Laporan laba-rugi bertahap digunakan untuk mengakui hubungan tambahan ini.Laporan ini
memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, serta menandingkan biaya dan
beban dengan pendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai
komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai
kinerja perusahaan.
4
NAMA PERUSAHAANLaporan Laba-Rugi
Periode Waktu
PendapatanPendapatan bersih XXXXXPendapatan dividen XXXXXPendapatan sewa XXXXX
Total pendapatan XXXXX
BebanHarga pokok penjualan XXXXXBeban penjualan XXXXXBeban administrasi XXXXXBeban bunga XXXXXBeban pajak penghasilan XXXXX
Total beban XXXXXLaba bersih XXXXXLaba per saham biasa XXXXX
NAMA PERUSAHAANLaporan Laba-Rugi
Periode Waktu
Pendapatan PenjualanPenjualan XXXXXDikurangi: Diskon penjualan XXXXX
Retur penjualan dan penurunan harga XXXXX XXXXXPendapatan penjualan bersih XXXXX
Harga Pokok PenjualanPersediaan barang dagang(awal) XXXXXPembelian XXXXXDikurangi: Diskon pembelian XXXXXPembelian Bersih XXXXXBiaya pengangkutan dan transportasi-masuk XXXXX XXXXXTotal barang dagang yang tersedia untuk dijual XXXXXDikurangi: Persediaan barang dagang(akhir) XXXXX Harga pokok penjualan XXXXXLaba kotor atas penjualan XXXXX
Beban OperasiBeban penjualan Gaji dan komisi penjualan XXXXX Beban iklan XXXXX Beban pengangkutan dan transportasi-keluar XXXXX Beban perlengkapan pengiriman XXXXX Penyusutan peralatan penjualan XXXXX Beban telepon dan listrik XXXXX XXXXXBeban Administrasi Beban utilitas XXXXX Beban asuransi XXXXX Penyusutan bangunan XXXXX Penyusutan peralatan kantor XXXXX Beban kantor rupa-rupa XXXXX XXXXX XXXXXLaba dari operasi XXXXXPendapatan dan Keuntungan Lainnya Pendapatan dividen XXXXX Pendapatan sewa XXXXX XXXXX
XXXXXBeban dan Kerugian Lainnya Bunga obligasi dan wesel XXXXXLaba sebelum pajak penghasilan XXXXX Pajak penghasilan XXXXX
Unsur-unsur laporan Laba-Rugi
1. Bagian operasi. Bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi utama
perusahaan.
a. Bagian penjualan atau pendapatan. Subbagian yang menyajikan penjualan, diskon,
retur penjualan, harga dan informasi lainnya yang berhubungan. Tujuannya adalah
untuk memperoleh jumlah bersih pendapatan penjualan.
b. Bagian harga pokok penjualan. Subbagian yang memperlihatkan harga pokok
barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan.
5
c. Beban penjualan. Subbagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang
berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan.
d. Beban administrasi atau umum. Sebbagian yang melaporkan beban-beban
administrasi umun.
2. Bagian Non-operasi. Laporan pendapatan dan beban yang erasal dari aktivitas seunder
atau tambahan dari perusahaan. Selain itu, keuntungan dan kerugian khusus yang
jarang muncul atau tidak biasa, tetapi tidak keduanya, biasanya juga dilaporkan dalam
bagian ini. Umunnya pos-pos ini dibagi menjadi dua subbagian utama:
a. Pendapatan dan keuntungan lain. Daftar pendapatan yang dihasilkan atau
keuntungan yang terjadi dari transaksi non-operasi, yang umumnya berupa nilai
bersih dari beban yang terkait.
b. Beban dan kerugian lain. Daftar beban dan kerugian yang terjadi dari transaksi
non-opersai, yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang
berhubungan.
3. Pajak penghasilan. Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan federal dan
negara yang dikenakan atas laba dari operasi berlanjut.
4. Operasi yang dihentikan. Keuntungan atau kerugian material yang berasal dari
disposisi segmen bisnis.
5. Pos-pos luar biasa. Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan
jarang terjadi.
6. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
7. Laba per saham
Laporan Laba-Rugi Ringkas
6
NAMA PERUSAHAANLaporan Laba-Rugi
Periode WaktuPenjualan bersih XXXXXHarga pokok penjualan XXXXX
Laba kotor XXXXXBeban penjualan XXXXXBeban administrasi XXXXX XXXXX
Laba dari operasi XXXXXPendapatan dan keuntungan lainnya XXXXX
XXXXXBeban dan kerugian lainnya XXXXXLaba sebelum pajak penghasilan XXXXX
Pajak penghasilan XXXXXLaba bersih XXXXXLaba per saham XXXXX
2.1.2 PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA
Pos-pos tidak biasa ditampilkan agar para pemakai laporan keuangan dapat menentukan
dengan lebih baik kemampuan menghasilkan laba jangka panjang dari perusahaan
bersangkutan. Pos-pos ini dibagi menjadi lima kategori umum:
1. Operasi yang Dihentikan
Untuk memenuhi kualifikasi sebagai operasi yang dihentikan, aktiva, hasil operasi,
dan aktivitas segmen bisnis harus bisa dibedakan secara jelas, baik secara fisik
maupun operasional, dengan aktiva, hasil operasi, dan aktivitas entitas lainnya.
Persyaratan pelaporan untuk operasi yang dihentikan cukup kompleks.Umumnya
katergori laporan laba-rugi yang terpisah untuk keuntungan atau kerugian dari
pelepasan segmen bisnis harus diberikan. Selain itu, hasil operasi dari suatu segmen
yang telah atau akan dilepas juga harus dilaporkan dalam hubungannya dengan
keuntungan atau kerugian atas pelepasan—terpisah dari operasi berlanjut. Pengaru
dari operasi yang dihentikan diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori terpisah,
yaitu setelah operasi berlanjut tetapi sebelum pos-pos luar biasa.
Laba dari operasi berlanjut hanya digunakan apabila terjadi keuntungan atau kerugian
atas operasi yang dihentikan.
Pelepasan aktiva yang bersifat insidentil bagi evolusi entitas bisnis tidak dianggap
sebagai pelepasan segmen bisnis. Pelepasan aktiva yang tidak memenihi kualifikasi
sebagai pelepasan segmen bisnis meliputi:
a. Pelepasan sebagian lini bisnis.
b. Pemindahan aktivitas produksi atau pemasaran untuk lini bisnis tertentu dari satu
lokasi ke lokasi lainnya.
c. Penghentian lini produk atau kelompok jasa.
d. Perubahan lainnya yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi.
2. Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang-muncul, yang
secara signifikan berbada dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk
pos-pos luar biasa adalah sebagai berikut:
a. Bersifat tidak biasa. Kejadian atau transaksi yang mendasari harus memiliki
tingkat abnormalitas yang tinggi dan merupakan jenis yang secara jelas tidak
berhubungan dengan, atau hanya bersifat insidentil berkaitan dengan, aktivitas
7
normal dan umum perusahaan, dengan memperhitungkan lingkungan di mana
perusahaan beroperasi.
b. Kejarangan Terjadinya. Kejadian atau transaksi yang mendasari harus merupakan
jenis yang tidak diharapkan akan terjadi kembali di masa mendatang, dengan
memperhitungkan loingkungan di mana perusahaan beroperasi.
Pos-pos luar biasa harus disajikan dalam jumlah bersih setelah pajak dalam bagian
terpisah di laporan laba-rugi, biasanya tepat sebelum laba bersih.
3. Keuntungan dan Kerugian Tidak Biasa
Karena kriteria yang ketat atas pos-pos luar biasa, maka para pemakai laporan
keuangan harus memperhatikan secara sekasama pos-pos laporan keuangan yang
tidak biasa atau jarang-terjadi tetapi tidak keduanya.Terdapat kecenderungan untuk
melaporkan pos-pos tidak biasa dalam bagian terpisah tepat di atas laba dari operasi
sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa, khususnya jika terdapat lebih dari satu
pos tidak biasa.
4. Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi diakui dengan mencantumkan pengaruh kumulatif awal
tahun, bersih setelah pajak, dalam laporan laba-rugi tahun berjalan.Jumlah ini
didasarkan atas perhitungan retroaktif dari perubahan ke prinsip akuntansi
baru.Pengaruh penggunaaan prinsip akuntasi baru terhadap laba bersih diungkapkan
sebagai pos terpisah sesudah pos-pos luar biasa dalam laporan laba-rugi.
5. Perubahan Estimasi
Perubahan estimasi disajikan dalam periode terjadinya perubahan itu jika hanya
mempengaruhi periode bersangkutan, atau dalam periode terjadinya perubahan serta
periode di masa depan jika perubahan itu mempengaruhi keduanya. Perubahan
estimasi tidak ditangani secara retroaktif, yaitu, dikompensasi ke belakang untuk
menyesuaikan tahun sebelumnya.Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai
kesalahan (penyesuaian periode sebelumnya) atau pos-pos luar biasa.
Ringkasan Pos-pos Tidak Biasa
Operasi yang dihentikan dari suatu segmen bisnis diklasifikasikan sebagai pos
terpisah dalam laporan laba-rugi setelah “operasi berlanjut”. Pos-pos tidak biasa, material,
dan tidak berulang yang sangat berbeda dengan aktivitas bisnis yang biasa atau khas disajikan
dalam bagian terpisah berjudul “pos-pos luar biasa” di bawah operasi berlanjut. Pos-pos
8
lainnya yang berjumlah material, dan bersifat tidak biasa atau tidak berulang serta tidak
dianggap sebagai luar biasa juga disajikan secara terpisah.Selain itu, penyesuain kumulatif
yang terjadi ketika perubahan prinsip akuntansi dilakukan diungkapkan sebagai pos terpisah
tepat sebelum laba bersih.Karena banyaknya angka laba antara atau intermediate yang
ditimbulkan oleh pelaporan pos-pos tidak biasa ini, maka evaluasi yang cermat atas informasi
yang dilaporkan oleh media keuangan sangat diperlukan.
2.1.3 MASALAH PELAPORAN KHUSUS
Alokasi Pajak Intraperiode
Alokasi pajak intraperiode yaitu lokasi dalam satu peiode.Tujuan utamanya adalah
mengaitkan beban pajak penghasilan dari periode fiskal berjalan dengan pos-pos yang
mempengaruhi jumlah provisi pajak. Alokasi pajak intraperiode digunakan untuk pos-pos
berikut: (1) laba dari operasi berlanjut, (2) operasi yang dihentikan, (3) pos-pos luar biasa,
dan (4) perubahan prinsip akuntansi. Konsep umumnya adalah “biarkan pajak mengikuti
laba.”
Laba per Saham
Hasil operasi perusahaan biasanya diikhtisarkan dalam satu angka penting: laba bersih.
Namun, karena pengikhtisarkan ini seolah-olah belum cukup sebagai penyederhanaan,
dunia keuangan telah menerima secara luas sebuah angka yang lebih padat lagi sebagai
indikator bisnis yang paling signifikan—laba per saham (earnings per share).
Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung.Rumus perhitungan laba per
saham adalah laba bersih dikurangi dividen saham preferan (laba yang tersedia bagi
pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.
Laporan Laba Ditahan
Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba ditahan.
Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba ditahan.
Penyesuaian periode sebelumnya adalah koreksi kesalahan dalam laporan keuangan
periode sebelumnya.Penyesuaian periode sebelumnya (setelah pajak) harus dibebankan
atau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak dimasukkan dalam penentuan
laba bersih periode berjalan.
Rekonsiliasi antara saldo awal dengan saldo akhir ditahan menyediakan informasi tentang
mengapa aktiva bersih meningkat atau menurun selama tahun berjalan. Asosiasi antara
distribusi dividen dengan laba bersih periode berjalan mengindikasikan apa yang
dilakukan manajemen terhadap laba. Manajemen mungkin “menanamkan kembali”
9
sebagian atau seluruh laba ke dalam bisnis, mendistribusikan semua laba berjalan, atau
mendistribusikan laba berjalan ditambah akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya
- Apropriasi Laba Ditahan
Laba ditahan seringkali dibatasi—diapropriasi—sesuai dengan persyaratan
kontraktual, kebijakan dewan direktur, atau karena kubutuhan mendesak.Jumlah laba
ditahan yang diapropriasikan ditransfer ke Laba Ditahan yang Diapropriasi.Bagian
laba ditahan dengan demikian dapat melaporkan dua jumlah yang terpisah—(1) laba
ditahan yang bebas (tidak dibatasi) dan (2) laba ditahan yang diapropriasi (dibatasi).
Total dari kedua jumlah ini adalah sama dengan total laba ditahan.
Laba Komprehensif
Seperti telah disebutkan sebelumnya, konsep laba mencakup semua digunakan dalam
menentukan kinerja keuangan selama periode waktu tertentu.Semua pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian yang diakui selama periode berjalan dimasukkan dalam
laba.Namun, dari waktu ke waktu, muncul pengecualian khusus atas konsep umum ini
sehingga pos-pos tertentu sekarang tidak dimasukkan lagi dalam laba tetapi dilaporkan
secara langsung dalam ekuitas.Salah satu contoh dari pos-pos tersebut adalah keuntungan
dan kerugian yang belum-terealisasi atas sekuritas yang tersedia-untuk-dijual.
Pos-pos yang “melewati” laporan laba-rugi akan dimasukkan menurut konsep laba
komprehensif. Laba komprehensif meliputi semua perubahan ekuitas selama satu periode
kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.Karena itu,
laba komprehensif meliputi semua pendapatan dan keuntungan, beban dan kerugian yang
dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga mencakup keuntungan dan kerugian
yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang
saham.Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai laba komprehensif
lainnya.
Menurut FASB komponen laba komprehensif lainnya harus disajikan dengan salah satu
dari tiga cara berikut:
10
NAMA PERUSAHAANLaporan Laba-Rugi
Periode Waktu
Pendapatan penjualan XXXXXHarga pokok penjualan XXXXXLaba kotor XXXXXBeban operasi XXXXXLaba bersih XXXXX
NAMA PERUSAHAANLaporan Laba-Rugi Komprehensif
Periode Waktu
Laba bersih XXXXXLaba komprehensif lainnya
Keuntungan penahanan yang belum terealisasi, setelah pajak XXXXXLaba komprehensif XXXXX
(1) Laporan laba-rugi kedua yang terpisah.
Pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa
keuntungan dan kerudian yang didefinisikan sebagai laba komprehensif lainnya
memiliki status yang sama dengan kuntungan dan kerugian tradisional. Disamping itu,
hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan laba-rugi komprehensif
terlihat jelas karena laba bersih merupakan titik awal dalam laporan laba-rugi
komprehensif.
(2) Laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan.
Laba bersih tradisional akan menjadi angka subtotal, sementara total akhirnya adalah
total laba komprehensif. Laporan ini memiliki keunggulan karena tidak memerlukan
pembuatan laporan keuangan baru. Namun, penempatan laba bersih sebagai suatu
subtotal merupakan kelemahan dari laporan gabungan ini.
11
NAMA PERUSAHAANLaporan Laba-Rugi Komprehensif Gabungan
Periode Waktu
Pendapatan penjualan XXXXXHarga pokok penjualan XXXXXLaba kotor XXXXXBeban operasi XXXXXLaba bersih XXXXXKeuntungan penahanan yang belum-terealisasi, setelah pajak XXXXXLaba komprehensif XXXXX
(3) Sebagai bagian dari laporan ekuitas pemegang saham
Laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang saham dan
total ekuitas pemegang saham selama tahun berjalan. Laporan ini biasanya disajikan
dalam format berkolom untuk setiap akun dan total ekuitas pemegang saham.
Nama Perusahaan
Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Periode Waktu
TotalLaba
komprehensifLaba ditahan
Akumulasi Laba Komprehensif
lainnyaSaham biasa
Saldo Awal xxx xxx xxx xxx
Laba Komprehensif
Laba Bersih xxx xxx xxx
Laba Komprehensif lainnya
Keuntungan penahanan yang belum-terealisasi, setelah pajak xxx xxx xxx
Laba komprehensif xxx
Sebagian besar perusahaan menggunakan pendekatan laporan ekuitas pemegang
saham untuk menyajikan informasi yang berhubungan dengan komponen laba
komprehensif lainnya.Banyak perusahaan telah membuat laporan ekuitas pemegang
saham; mereka menambahkan kolom-kolom baru untuk menampilkan informasi yang
berkaitan dengan laba komprehensif lainnya.
Penyajian Neraca
12
NAMA PERUSAHAANNeraca
Periode Waktu(Bagian Ekuitas Pemegang Saham)
Ekiutas pemegang sahamSaham biasa XXXXXLaba ditahan XXXXXAkumulasi laba komprehensif lainnya XXXXX
Total ekuitas pemegang saham XXXXX
Dengan menyediakan informasi tentang komponen laba komprehensif serta total
akumulasi laba komprehensif lainnya, perusahaan mengkomunikasikan informasi tentang
semua perubahan aktiva bersih. Dengan informasi ini, pemakai laporan keuangan akan
mampu memahami dengan lebih baik kualitas laba perusahaan. Informasi ini juga dapat
membantu para pemakai meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan.
2.2 LaporanPerubahanEkuitas
Kegunaan Laporan perubahan ekuitas adalah untuk mengetahui perkembangan
perusahaan yang dilihat dari hak kepemilikan (modal) selama satu periode
akuntansi.Jadi laporan perubahan ekuitas (modal) yaitu laporan yang disusun untuk
mengetahui perubahan modal yang dimiliki atau untuk mengetahui modal akhir pada satu
periode .
Unsur-unsur laporan Perubahan Ekuitas, yaitu:
Modal awal tahun dan tambahan modal (investasi)
Saldo Laba/Rugi
Prive (pengambilan pemilik untuk keperluan pribadi)
Laporan perubahan ekuitas melaporkan perubahan ekuitas pemilik. Item laporan
perubahan ekuitas tergantung dari jenis perusahaan berdasarkan kepemilikannya. Perusahaan
perorangan akan melaporkan laporan perubahan modal Tn.X. Perusahaan persekutuan (CV
atau firma) melaporkan laporan modal pada sekutu, misalnya modal Tn.B, modal Tn.C, dan
modal Tn.D. Sedangkan perusahaan perseroan melaporkan perubahan modal saham dan
perubahan saldo laba (Retained Earnings Statement).
Inti isi dari laporan perubahan ekuitas pemilik, adalah modal awal ditambah laba
bersih, dikurangi prive maka diperoleh modal akhir. Penambahan investasi dari pemilik dan
laba komperhensifakan menambah modal awal, sedangkan pengurangan/penarikan modal
kepemilikakan mengurangi modal akhir. Laba (rugi) bersih diperoleh dari laporan laba/rugi di
atas. Selanjutnya modal akhir pada laporan perubahan ekuitas akan tampak pada laporan
neraca. Laporan neraca melaporkan posisi keuangan, yaitu mengenai sumberdaya, kewajiban,
dan ekuitas pemilik, pada tanggal tertentu. Laporan neraca disusun berdasarkan mana yang
paling likuid lebih dahulu. Yang dimaksud paling likuid adalah yang paling cepat dapat
dijadikan kas bagiperusahaan.
13
PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 20x1 dan 20x0
Modal Ditempatan& Disetor Penuh
TambahanModal Disetor
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi Dari Pemilikan Efek
Selisih KursKarenaPenjabaranL/K
Saldo Laba DitentukanPenggunaannya
Saldo Laba BelumDitentukanPenggunaannya
Jumlah
Saldo per 31 Desember 19xx
X X X (X) X X X
Perubahan Kebijakan Akuntansi
(X) (X)
Saldo yang disajikan kembali
X X X (X) X X X
Selisih penilaian kembaliaktiva tetap
X X
Keuntungan (kerugian) belumdirealisasi dr pemilikan Efek
X
Selisih kurs karenapenjabaran L/K
(X) (X)
Keuntungan (kerugian) netoyg tidak diakui pd lap. L/R
X (X) X
Laba bersih periode berjalan
X X
Dividen (X) (X)Penerbitan saham X X XSaldo per 31 Desember 20x0
X X X X (X) X X X
Selisih penilaian kembaliaktiva tetap
(X) (X)
Keuntungan (kerugian) belumdirealisasi dr pemilikan Efek
X X
Selisih kurs karenapenjabaran L/K
(X) (X)
Keuntungan (kerugian) netoyg tidak diakui pd lap. L/R
(X) (X) X
Laba bersih periode berjalan
X X
Dividen (X) (X)Penerbitan saham X X XSaldo per 31 Desember 20x1
X X X X (X) X X X
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan laba-rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama
periode waktu tertentu.
Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Transaksi-
transaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba-rugi. Metode pengukuran laba ini dikenal
sebagai pendekatan transaksi karena berfokus pada aktifitas yang berhubungan dengan laba
yang telah terjadi selama periode akuntansi.
Unsur-unsur laporan keuangan adalah: Pendapatan, Beban, Kerugian, Keuntungan.
Kegunaan Laporan perubahan ekuitas adalah untuk mengetahui perkembangan
perusahaan yang dilihat dari hak kepemilikan (modal) selama satu periode akuntansi.
Jadi laporan perubahan ekuitas (modal) yaitu laporan yang disusun untuk mengetahui
perubahan modal yang dimiliki atau untuk mengetahui modal akhir pada satu
periode .
Unsur-unsurlaporanPerubahanEkuitas, yaitu:
a. Modal awal tahun dan tambahan modal (investasi)
b. SaldoLaba/Rugi
c. Prive (pengambilan pemilik untuk keperluan pribadi)
15
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E, dkk. 2002. Akuntansi Intermediate Jilid I. Jakarta: Erlangga
Kieso, Donald E., Weygandt. 2004. Intermediate Accounting 11th. ……………………
Situs web:
http://www.wordpress.com
http://www.google.com
16