Akuntansi biaya

Embed Size (px)

Citation preview

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar: 1. Menurut Schaum Pengertian dari Akuntansi biaya: adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan. 1. Menurut Carter dan Usry Pengertian dari Akuntansi Biaya: Penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General

Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

pelajaran 500 357 - 18 k - jpg airlanggaonlines... Temukan gambar sejenis Jurusan Akuntansi 851 604 - 19 k - gif fe.trisakti.ac.id Definisi akuntansi 428 600 - 16 k - jpg yeyenandhina.student...

Temukan gambar sejenis ALUR AKUNTANSI, 300 400 - 91 k - png lilyakunting-accounting...

Contoh screenshoot 527 445 - 60 k - jpg masprim.wordpress.com Akuntansi 373 480 - 36 k - jpg akntnsi.wordpress.com .:: Persamaan Dasar 387 335 - 89 k - jpg 118.98.173.102 Temukan gambar sejenis Perbedaan 520 400 - 17 k - gif kamarche99.wordpress.com Temukan gambar sejenis

Siklus akuntansi 875 744 - 77 k - jpg pomosdabighorn... Proses penggunaan 457 344 - 10 k - gif 125.163.204.22 ALUR AKUNTANSI, 369 400 - 101 k - png lilyakunting-accounting... Temukan gambar sejenis Akuntansi komputer 696 641 - 12 k - png zulidamel.wordpress.com Temukan gambar sejenis

Standar Akuntansi 245 239 - 47 k - jpg kamarche99.wordpress.com Pengantar Akuntansi 819 1024 - 127 k - jpg sites.google.com Kegunaan informasi 1641 1131 - 184 k - jpg akuntansiiptek... Akuntansi 328 300 - 41 k - jpg smkn1-purwodadi.net

akuntansi modern 428 600 - 40 k - jpg mommy.student.umm.ac.id Temukan gambar sejenis isikan dibawah 640 480 - 80 k - jpg dodyzulfikar.wordpress.com Alur Akuntansi 398 400 - 103 k - png lilyakunting-accounting... Temukan gambar sejenis akuntansi 512 384 - 21 k - jpg humairah-software.com

KARYA ILMIAH DOSEN PERIODE 2003/2005, antara lain:NO 1 JUDUL TULISAN/BUKU Market Anomaly in Market reaction to earnings announcements with and without confounding effects: an empirical evidence from Jakarta Stock Exchange. Market Reaction to Financial Statement Announcements With and Without Confounding Effects: An Empirical Evidence from Jakarta Stock Exchange An Empirical Investigation of the Market Response to the Good and Bad News Earnings Announcements with and without Confounding Effects The Explanatory Power of Unexpected Earnings for Stock Abnormal Returns during Uncertainty Periods. Market Reaction to Earnings Announcements With and Without Confounding Effects: An Empirical Evidence from Jakarta Stock Exchange. Seasoned Equity Offerings: Benarkah Manajer Melakukan Manipulasi? Kelayakan Sistem Kompensasi Karyawan PENULIS Andreas Lako Jogiyanto Hartono PENERBIT/MAJALAH Jurnal Akuntansi Bisnis Edisi 1 Vol. 1. 2002 TAHUN TERBIT Agustus 2002 Pebruari 2003

2

Andreas Lako

The Journal of Accounting, Management and Economics Research

Pebruary 2003.

3

Andreas Lako

The Journal of Acconting, Management and Economics Research. Vol. 4. No. 1. The Journal of Acconting, Management and Economics Research. Vol. 4. No. 2. Jurnal Ekonomi.

February 2004

4

Andreas Lako

August 2004.

5

Andreas Lako Jogiyanto Hartono

JuliSeptember 2004

6

H. Sri Sulistyanto

7

Andreas Lako

MODUS (Jurnal Ekonomi dan Bisnis), ISSN: 08521875 Bank & Manajemen

2004

8

9

10

Anomali Reaksi Investor Andreas Lako terhadap Pengumuman Laba Good News dan Laba Bad News: Bukti Empiris dari Bursa Efek Jakarta. Problema Internasional dalam Andreas Lako Pelaporan Informasi Akuntansi Sosial-Lingkungan dan Implikasinya terhadap Perusahaan-perusahaan Publik Indonesia Kelayakan Sistem Kompensasi Andreas Lako Karyawan.

Manajemen dan Usahawan Indonesia No.2/XXXII. 112. (TERAKREDITASI)

JanuariPebruari 2003 Pebruari 2003

Media Akuntansi. Edisi 23

Pebruari Maret 2003

Bank & Manajemen

JanuariPebruari

11

Relevansi dan Kritik Terhadap Andreas Lako Transformational Leadership Reaksi Investor Terhadap Publikasi Rasio-rasio Keuangan Good News dan Band News. Budaya Organisasi dan Kesuksesan Kinerja Ekonomi. Dalam buku Strategi Organisasi. (Editor: A. Usmara & L. Dwiantara). Peran Corporate Strategy Dalam Kesuksesan-Kegagalan Merger & Akuisisi: Suatu Telaah Literatur. Peran Filsafat Ilmu Sebagai Fondasi Utama Dalam Pengembangan Ilmu (Teori) Akuntansi. Pengujian Empiris Indikasi Free-Riding Dalam Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Laporan Keuangan. Peran Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Dalam Memacu Efektivitas Implementasi Balance Scorecard Eskalasi Komitmen dan Dalam Keputusan Investasi dan Solusi Pemecahannya Investigasi Terhadap Perilaku Free-Riding dalam Reaksi Pasar Terhadap Publikasi Laba Good News dan Bad News Seasoned Equity Offerings: Hubungun Asimetri Informasi dan Earnings Management Andreas Lako

Bank & Manajemen

12

Jurnal Ekonomi. STIE Indonesia Penerbit Amara Books

13

Andreas Lako

2003 JanuariPebruari 2004. Januari Maret 2004 2004

14

Andreas Lako

Kinerja. MM UAJY (TERAKREDITASI)

Juni 2004

15

Andreas Lako

Jurnal Bisnis dan Akuntansi

Agustus 2004

16

Andreas Lako

Jurnal Ekonomi dan Bisnis (TERAKREDITASI)

September 2004

17

Andreas Lako

Bank & Manajemen

NopemberDesember 2004 JanuariPebruari 2005 Pebruari 2005

18

Andreas Lako

Bank & Manajemen Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan

19

Andreas Lako

20

H. Sri Sulistyanto Monika P. Murniati

21

Rekayasa Keuangan: Budaya H. Sri Sulistyanto Dunia Usaha Indonesia, H. Hudi Prawoto Clara Susilawati Th. Dwi Hastuti

22

Merger dan Akuisisi: Solusi yang harus Diwaspadai Nilai-nilai Gender Antara Harapan dan Realita

23

Th. Dwi Hastuti

Makalah, Simposium Nasional J-AME-R, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Proceeding, Simposium Nasional Hasil Penelitian APTIK, Makalah, Universitas Parahyangan Bandung. Majalah Bank dan Manajemen, ISSN:02158221 No. 66 Seminar Nasional: Peta Keadilan Gender Di Indonesia

Agustus 2004

Agustus 2004

Juni-Juli 2004 Oktober 2004

24

25

26 27

28

29

Pengelolaan bank dalam Mengantisipasi kejahatan Modern: Suatu Tinjauan Atas Conceptual Framework Pengaruh Budget Participation terhadap Job Relevant Information dengan Budget Intervening (Mediation Variable) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Hubungan Sifat Machiavellian, Pembelajaran Etika dalam Mata Kuliah Etika, dan Sikap Etis Akuntan: Suatu analisis perilaku etis Akuntan & Mahasiswa Akuntansi di Semarang Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan Sensitivity of Entrepreneur in Social Responsibility and Business Environment

Th. Dwi Hastuti

Majalah Bank dan Manajemen, ISSN:02158221 No. 66 Penelitian P3A

November 2004

St Vena Purnamasari

St Vena Purnamasari Agnes Advensia Chrismastuti St Vena Purnamasari Stefani Lily

Penelitian P3A Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar 2004

Stefani Lily

Dipresentasikan dalam seminar Nasional Simposium Nasional Akuntansi VI Universitas Airlangga International seminar and workshop on Ecological Architecture and Environment in the Tropics Pada Majalah Jurnal Akuntansi Bisnis

16-17 Oktober 2003

2005

30

31

32

33

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Nilai Perusahaan : Sebuah Studi Empiris Pembentukan Ekspektasi Laba Mendatang dengan Menggunkanan Informasi Laba dan Dividen : Sebuah Tinjauan Literatu Analisis Kemampuan Harga Saham dalam Mencerminkan Informasi Laba dan Dividen yang Digunakan dalam Pembentukan Ekspektasi Laba Mendatang Revolusi Pemikiran Akuntansi

Clara Susilawati

Maret, Tahun 2003 Agustus 2004

Yusni Warastuti

Majalah VISI, Ed. XIII

Yusni Warastuti

Simposium Akuntansi Surabaya

VI

Nasional (SNA)

16-17 Oktober 2003

Yusni Warastuti

KOMPETENSI, Vol 1. No 1

Januari 2003

1. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya samasama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 1

A. PERANAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMENSISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem Informasi Akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (outout) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal. Model Operasional: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen. Tujuan umum sistem akuntansi manajemen: 1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses Manajemen Proses manajemen (management process) didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas: Perencanaan, Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan.

Masukan Proses KeluaranPengumpulan Pengukuran Penyimpanan Analisis Pelaporan Pengelolaan Laporan khusus Harga Pokok Produk Biaya Pelanggan Laporan Kinerja Komunikasi Personal Peristiwa Ekonomi

PenggunaHand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 2

Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya.

Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan umpan balik, manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil beberapa jenis tindakan korektif agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang di tengah proses pelaksanaan. Informasi umpan balik disediakan oleh informasi akuntansi manajemen. Pengambilan Keputusan adalah proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan keputusan ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif-alternatif dikumpulkan dan disajikan kepada para ma najer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan keputusan. AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN Dua subsistem informasi akuntansi yaitu: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan. Kedua subsistem akuntansi ini berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Dalam akuntansi keuangan sifat masukan dan aturan, serta ketentuan yang mengatur berbagai proses, didefinisikan oleh SEC (Securities Exchange Commission) dan FASB (Financial Accounting Standards Board). Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya.Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 3

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan. Beberapa perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Pengguna (target user). Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan informasi kepada pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan memiliki fokus pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal. 2. Pembatasan pada masukan dan proses. Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi, sedangkan masukan dan proses pada akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas, yaitu tunduk pada prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU) 3. Jenis informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang obyektif dan dapat diverifikasi. dalam akuntansi manajemen, informasi dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan serta dapat bersifat lebih subyektif.

4. Orientasi waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis, fungsinya adalah mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi, akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan di masa mendatang. 5. Tingkat agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya, informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan, memfokuskan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat. 6. Keluasan. Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri (industrial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya. TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi: 1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 4

2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information). 3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information). MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Informasi Akuntansi Penuh Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah. Informasi Akuntansi Diferensial Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets). Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja

manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 5

Tipe Informasi Manfaat Akuntansi Manajemen (Aktiva, Pendapatan, dan/atau Biaya) Informasi Masa Lalu Informasi Masa yang akan Datang Informasi Akuntansi Penuh (Full accounting information) yPelaporan informasi keuangan yAnalisis kemampuan menghasilkan laba yJawaban atas pertanyaan: Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ? yPenentuan harga jual dalam cost type contract yPenyusunan program yPenentuan harga jual normal yPenentuan harga transfer yPenentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah Informasi akuntansi diferensial (Differential accounting information) tidak ada yPengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility accounting information) yPenilaian kinerja manajer yPemotivasian manajer yPenyusunan anggaran Gambar: Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya

SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis. Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 6

Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen. Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini. TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah: 1. Kemajuan teknologi informasi. 2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing. 3. Meningkatnya tuntutan mutu 4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk. 5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing. Kemajuan Teknologi Informasi Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaanperusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu

bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 7

Gambar Berbagai faktor yang Mendorong Penggunaan Teknologi Informasi Maju dan Persyaratan untuk Menjadi World Class Company Fleksibel merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Fleksibel menuntut manajemen perusahaan secara terus menerus melakukan perbaikan manfaar yang terkandung di dalam produk dan jasa konsumen. Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi mutu yang dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam persaingan di pasar. Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Harga murah hanya dapat dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus melakukan perbaikan terhadap aktivitas penambah nilai (value added activities), dan yang senantiasa berusaha menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai (non value added activities) bagi konsumen. Value-Added Activities Strategy vs Non-value-Added Activities Strategy Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Throughput time dibagi menjadi empat komponen. Pengklasifikasian empat komponen throughput time sebagai value added activities dan non value added activities dilukiskan sebagai gambar berikut: Global Village Global Competition World Class Company Enterprice Excelence Fleksibel Produk Bermutu Cost EffectiveHand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 8

Value added activities strategy. Dalam posisi sebagai negara pemenang perang (PD II), perusahaan manufaktur di USA menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan menekankan pada penyempurnaan value added activities dengan mengesampingkan non value added activities. Non value added activities dianggap sebagai aktivitas yang tidak dapat dihindari dalam proses produksi, sehingga diperlukan berbagai model untuk membenarkan keberadaannya. Berikut gambar strategi perusahaan USA: Non value added activities strategy. Produsen jepang menemui kesulitan dalam memasuki pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama dengan yang ditempuh oleh produsen USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk menghilangkan non value added activities, sementara itu mereka juga mengambil semua penyempurnaan value added activities yang dilakukan produsen Amerika. Berikut strategi perusahaan Jepang dalam memasuki pasar dunia pasca PD II:

Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time Value-added activities Non-value-added activities Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time Value-added activities Non-value-added activities Time and Motion Study Acceptable Quality Level EOQ Safety StockHand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 9

Pada pasca PD II perusahaan USA juga menggunakan Tecnology Driven Strategy, sedangan perusahaan Jepang menggunakan Market Driven Strategy. Tecnology Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang meletakkan teknologi sebagai pendorong perusahaan memasuki pasar. Market Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang memberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen dibandingkan dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Perhatian manajemen dicurahkan terhadap kecenderungan perkembangan pasar dan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Implementasi Just in Time (JIT) Manufacturing Dalam filosofi JIT, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk dipakai dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah nilai. Meningkatnya Tuntutan Mutu JIT Manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada pelanggan maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap berikutnya. Untuk menjamin ketepatan waktu dituntut produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan baku sesuai spesifikasi yang ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipment produksi tanpa kerusakan. Untuk menghasilkan produk bermutu dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakkan tanggungjawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terllibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain, proses produksi, sampai produk mencapai pembeli. Oleh karena itu karyawan didorong agar berusaha menghasilkan zero defect. Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time Value-added activities Non-value-added activities

JIT Manufacturing TQC Zero Defect JIT Zero Inventory Cellular ManufacturingHand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 10

Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin Pendeknya Daur Hidup Produk Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life cycle) menjadi semakin pendek. Computer Integrated Manufacturing Pemanfaatan komputer di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap desain, proses produksi, sampai dengan distribusi, mengubah secara mendasar proses pembuatan produk, dan sistem informasi yang digunakan manajemen di dalam mengelola pabrik. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap sistem pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen: (a) informasi biaya produk yang lebih cermat, (b) informasi biaya overhead yang cermat, (c) informasi biaya daur hidup produk. RESPON AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansidi dalam perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut: 1. Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekedar ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan (financial reporting) bagi pihak luar perusahaan , namun untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan informasi biaya. 2. akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa informasi biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi komputer ini memungkinkan pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada produk jauh lebih cermat, sehingga memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk dalam menghasilkan laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan harga jual (pricing decision). 3. Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system (ABC).Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 11

4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia. Target costing

adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan. 5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis. Product life cycle costing adalah sistem akuntansi biaya yang me nyediakan informasi biaya produk bagi manajemen untuk memungkinan manajemen memantau biaya produk selama daur hidupnya. TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen adalah: 1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management). Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas / Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan. 2. Orientasi pada pelanggan Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 12

3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management) Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap kualitas yang dapat diterima dimasa lalu. 4. Waktu sebagai unsur kompetitif. Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan. 5. Efisiensi Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi

tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi. 6. Bisnis secara elektronik (E-business) E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas. Pertanyaan esai: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi manajemen ! 2. Jelaskan tujuan dari sistem informasi akuntansi manajemen ! 3. Jelaskan perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen ! 4. Jelaskan trend yang mempengaruhi perubahan akuntansi manajemen ! 5. Jelaskan dampak perkembangan teknologi terhadap akuntansi manajemen !

Lama sebelum dokumen-shredding menjadi berita utama, akuntan ditemukan sendiri di bawah tekanan untuk berubah. Selama dua dekade, inovasi dalam teknologi komputer yang diberikan banyak kolot auditor dari fungsi usang, prodding akuntan untuk mencari cara lain untuk menghasilkan pendapatan. Perusahaan untuk memproduksi hasil rosier-lamanya untuk selama-besar dan savvier shareholding memaksa akuntan publik untuk mencari cara untuk memberikan yang terbaik mungkin spin pada klien laporan keuangan. Kemudian ada kerakusan sederhana. Industri yang telah ditunjukkan itu rentan. Pada awal tahun 1970-an, seorang akuntan menonjol adalah terkait dengan skandal Watergate. Dekade berikutnya, maka tabungan dan kredit krisis membangkitkan pertanyaan tentang bagaimana akuntan dapat membiarkan hal itu bisa jadi buruk. Dalam beberapa tahun terakhir, mitra membayar, sebagian besar ditentukan oleh penagihan tarif per jam, jatuh di belakang dengan cara akuntan ''saudara-saudara-bank investasi, kaya dengan kebangkitan stok-pasar budaya dari''80s dan''90s. Mempekerjakan konsultan dan orang yang menjual jasa kepada klien audit adalah salah satu cara untuk mempersempit kesenjangan. Dan akhirnya kuno profesi dikorbankan publik keyakinan bahwa underpinned nya reputasi. Industri dibentuk sebagai wadah kepercayaan, yang berasal lebih dari 10.000 tahun yang lalu dengan batu counters di Yerikho. Sumeria kuno di kota-kota di tanah yang sekarang Irak, bookkeepers kekayaan didokumentasikan dengan menekan sticks berakhir menjadi uap dari tanah liat tablet yang keras tetap menjadi catatan. Formal akuntansi telah invented by a Franciscan rahib bernama Luca Pacioli di 1494 dalam karya "Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita" ( "Segala Tentang Arithmetic, Geometry dan Proporsi"). Yang mendalam dijelaskan double-entry pembukuan - untuk setiap kredit yang dimasukkan ke dalam buku besar yang harus ada debet, sebuah konsep yang dibuat oleh pedagang Florentine dan hailed oleh Goethe sebagai "salah satu yang paling indah Discoveries dari roh manusia." Bersama oleh tiga traits pedagang sukses, Bapak Pacioli menulis, adalah akses ke uang tunai, yang terus diperbarui sistem akuntansi yang baik dan pemegang buku. Christopher Columbus his kontemporer ternyata tahu bahwa: Pada Nya pelayaran ke New World, ia mengambil sebuah kerajaan akuntan untuk melacak his "perdayaan lembar ketika ia mulai angka biaya emas dan rempah-rempah ia akan menumpuk," menurut Alistair Cooke dari 1973 buku " Amerika. "

Kerajinan yang sedikit berubah sampai revolusi industri, ketika akuntansi lanjutan dari recordkeeping murni untuk sarana untuk hidup. Josiah Wedgwood, kakek dari Charles Darwin, ia tetap hidup pabrik tembikar Inggris selama depresi dari 1772 melalui inovasi biaya akuntansi - menghitung biaya bahan dan tenaga kerja untuk setiap langkah dari proses manufaktur, dan kemudian menetapkan harga untuk memastikan margin yang cukup untuk tetap bersemangat. Pada pertengahan abad ke-19, "accompants," yang dikenal sebagai akuntan, yang subur di Inggris. Cooper yang saudara-saudara, yang namanya hidup di Pricewaterhouse Coopers, yang berlari Dickensian pengoperasian screeching supervisor lording atas clerks toiling panjang jam untuk membayar sedikit. Industri diikuti Eropa investasi ke New World, dan pada tahun 1887, 31 akuntan pendahulu untuk membentuk American Institute of Certified Public Accountants. J dekade kemudian, mereka membuat standar tes, bestowing pada seorang laki-laki bernama Frank Broaker kehormatan menjadi yang pertama BPA.