Akt,Sri Warni

  • Upload
    mira

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    1/78

    SKRIPSI

    ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

    RUMAH PADA PT.TIMUR RAYA DI PEKANBARU

    Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi

    Universitas Islam RiauPekanbaru

    OLEH :

    SRI WARNI045310282

    JURUSAN AKUNTANSI - SI

    FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ISLAM RIAU

    PEKANBARU2010

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    2/78

     

    BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSi

    1.  Tanda Pengesahan Skripsi.

    2.  Berita Acara Bimbingan Skripsi.

    Telah dilaksanakan bimbingan skripsi terhadap Saudari:

     Nama : SRI WARNI

     NPM : 04531 0282

    Fakultas : Ekonomi

    Jurusan : Akuntansi – SI

    Sponsor : Siska SE,M.si,Ak

    Co.Sponsor : Alfurkaniati SE,M.si,Ak

    Judul Skripsi : Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi

    Rumah Pada PT.Timur Raya Di

    Pekanbaru

    Dengan Perincian Materi Sebagai berikut :

    Catatan No Tanggal

    Sponsor Co.Sponsor

    Materi Bimbingan Paraf 

    1 02/07/09 X Revisi Latar Belakang

    Masalah & Teknis

    2 29/07/09 X Revisi Latar Belakang

    Masalah3 04/08/09 X Revisi Latar Belakang

    Masalah

    4 24/08/09 X Lanjut Kepembimbing

    II

    5 27/08/09 X Revisi Teknis

    Penuliasan

    6 08/09/09 X Revisi Teknis & DaftarPustaka

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    3/78

     

    7 09/09/09 X Revisi Latar Belakang

    Masalah, Teknis &

    Daftar Pustaka

    810/09/09

    X KembaliKepembimbing I

    912/09/09 X X ACC Seminar Proposal

    10 14/09/09 X X ACC Outline

    11 !5/12/09 X Revisi BAB V & BabVI

    12 23/12/09 X Lanjut KepembimbingII

    13 31/12/09 X Revisi Teknis & Bab VI

    14 13/1/010 X Revisi Teknik Penulisan& BAB VI

    15 18/1/010 X Revisi DaftarPustaka,Kata Pengantar

    & Abstrak16 22/1/010 X Kembali

    Kepembimbing I

    17 05/02/010 X X ACC Seminar Hasil

    18 28/02/010 X X ACC Ujian OralComprehensif

    Pekanbaru, Maret 2010An. Dekan Fakultas Ekonomi

    Drs.Abrar, M.si,Ak

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    4/78

     

    TANDA PENGESAHAN SKRIPSI 

     NAMA : SRI WARNI

     NIM : 04531282

    JURUSAN : AKUNTANSI STRATA-I

    JUDUL : ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK

    PARODUKSI RUMAH PADA PT. TIMUR RAYA DI

    PEKANBARU.

    DISAHKAN OLEH

    PEMBIMBING I PEMBIMBING II

    (Siska, SE,M.Si,Ak)  (Alfurkaniati, SE,M.Si,Ak)

    DEKAN KETUA JURUSAN

    (Drs. Syamri Syamsuddin, M.Si) (Yusrawati, SE, M.Si, Ak) 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    5/78

     

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa :

    1.  Karya Tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum

    pernah diajukan untuk mendapatkan gelar Akademik (

    Sarjana, Megister, dan Doktor ), baik di Universitas

    Islam Riau maupun di Perguruan Tinggi lainya.

    2.  Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penilaian

    saya sendiri, tanpa bantuan pihak manapun, kecuali

    arahan Tim Pembimbing.

    3.  Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau

    pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang

    lain, kecuali secara tertulis dalam naska dengan

    disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam

    daftar pustaka.4.  Peryatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

    apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan

    ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya

    bersedia menerima sanksi Akademik berupa

    pencabutan Gelar yang telah diperoleh karena karya

    tulis ini, serta sanksi lainya sesuai dengan norma yang

    berlaku di Perguruan Tinggi ini.

    Pekanbaru, Februari 2010

     Yang membuat peryataan

    SRI WARNI 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    6/78

     

    ANLISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAHPADA PT. TIMUR RAYA

    DIPEKANBARU

     ABSTRK

    Keakuratan pembebanan biaya atas sebuah produk jadi akan

    berpengaruh terhadap keakuratan dalam penerapan harga pokok produksi .

    Semakin akurat informasi biaya maka semangkin akurat pula penetapan harga

     pokok produksi rumah oleh pihak manajemen agar dapat bersaing dengan

     perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama dalam segi harga dan

    memperoleh labah yang dihrapkan.

    Perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor dalam penetapan harga pokok proyek merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan adanya

    harga pokok proyek tersebut, maka perusahaan akan mengetahui laba dan rugi

    dalam pengerjaan proyek tersebut, dengan demikian penetapan harga pokok

     proyek dilakukan dengan tepat dan benar. Yang dimaksud dengan harga pokok

     proyek adalah seluruh pengorbanan ekonomi yang dilakukan untuk

    mengerjakan proyek hinga proyek tersebut selesai. Dalam penentuaan harga

     pokok proyek sama dengan penentuan harga pokok produksi yang meliputi

    biaya bahan baku langsung (Direct Material), Biaya tenaga kerja lansung

    (Direct Labour), dan biaya overhead pabrik (Factory Overhead)

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penentuan harga

     pokok rumah atau produksi yang telah dilakukan oleh PT.Timur Raya telah

    sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum. Penelitian ini diharapkan

    dapat menjadi masukan oleh pihak manajemen dan karyawan pada PT. Timur

     Raya dalam menentukan kebijakan penentuan harga pokok rumah yang

    disediakan saat ini maupun dimasa yang akan datang.

     Didalam pembahasan ini metode yang digunakan adalah metode

    deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mengumpulkan data, kemudian

    dibandingkan dengan teori yang relevan dengan masalah yang dibahas untuk

    kemudian diambil kesimpulan. Hasil penenlitian menunjukakan bahwa PT.

    Timur Raya dalam menentukan harga pokok rumah belum sisuai dengan

    Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum.

    i

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    7/78

     

    KATA PENGANTAR

     Bismillahirohmanirrohim,

    Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepda Allah SWT,

    yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehinga penulis telah dapat

    menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Selain itu selawat beriring salam jjuga

    dikirimkan kepada junjungan Nabi Basar Muhamad SAW yang telah membawa

    umatnya dari alam jahiliah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

    Sebagai salah satu syarat guna menempuh pendidikan setara satu (S1)

     jurusan akuntansi pada Fakultas Uuniversitas Islam Riau diperlukan suatu karya

    ilmiah dalam bentuk skripsi. Pada kesempatan ini penulis membuat skripsi

    dengan judul “ Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Rumah Pada PT.

    Timur Raya Di Pekanbaru ”.

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

    sebagai karya manusia biasa, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih

    Banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun cara

     penulisan. Demi tercapinyan skripsi ini, dengan segenap kerendahan hati

     penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun kesempurnaan

    skripsi ini.

    Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak

    terhingga untuk yang tersayang kedua orang tuaku yang mulia,

    kupersembahkan buat Ayahanda Legiran  dan Ibunda Nasri  yang telah

    melahirkan, membesarkan dan mendidik tanpa kenal lelah sehinga penulis

    dapat meraih gelar yang dicita-citakan. Terima kasih atas segala pengorbanan,

    kasih sayang yang tiada duanya dan do’a restu yang diberikan dalam mendidik

    ii

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    8/78

     

    dan membesarkan penulis, serta kakak-kakak dan adekku tersayang. Terima

    kasih atas cinta yang abadi yang diberikan hingga kini.

    Selain dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan

    yang tulus kapada semua pihak yang telah banyak memberikan petunjuk,

     bimbingan, motivasi dan tuntunan dalam penulisan skripsi ini baik secara

    langsung maupun tidak langsung terutama kapada:

    1.  Bapak Drs. Syamri Syamsuddin, M.Si,  selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Islam Riau.

    2.  Ibu Yusrawati SE. M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

    Ekonomi Universitas Islam Riau.

    3.  Ibu Siska SE, M.Si, Ak, selaku pembimbing I yang berkenan

    menyempatkan waktu tenaga dan pikiranya untuk mambimbing penulis

    dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini.

    4.  Ibu Alfurkaniati SE, M.Si, Ak, selaku pembimning II yang telah

     besedia membimbing penulis demi terselesinya skripsi ini.

    5.  Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam

    Riau, yang telah memberikan segala ilmu, bimbingan dan perhatian

    selama penulis menjalani masa perkuliahan di perguruhan ini.

    6.  Karyawan Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau 

    yang telah ikut membantu proses kegiatan belajar mengajar di kampus.

    7.  Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Timur Raya di Pekanbaru,

    yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk

    mengadakan penelitian dan memperoleh data serta informasi yang

    dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

    iiiiii

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    9/78

     

    8.  Buat Sahabatku Bebek,  terimakasi atas bantuan dan arahan yang

    diberikan selama ini.

    9.  Buat Yang Spesial ( CYG JLK ), makasi atas apa yang diberikan

    selama ini, meski kamu tidak bisa merasakan kebahagian yang kurasa

    saat ini, tapi Ku harap kamu dapat merasakanya.

    10. 

    Buat Sahabatku Wilis, Yati, Susi, Nisa,Dayah, Fitri, Desla, Amin,

    Rani, Tina, Nofri dan teman-teman angkatan 2004, terimakasi atas

    motivasi dan dukungan serta kenangan termanis dan terpahit yang

     pernah kalian berikan untuk persahabatan kita. Tetap semangat dan

    teruslah berjuang.

    11. Buat Teman-Teman Kos Eka S, Ulve, Titik, Eka J, terimakasi atas

    segala do’a dan dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

    Semoga kebaikan dan pengorbanan yang pernah diberikan kepada

     penullis mendapakan balasan dari Allah SWT, akhir kata mudah-mudahan

    sekripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

    Pekanbaru, Mei 2010

    SRI WARNI

    iv

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    10/78

     

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK....................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

    DAFTAR ISI.................................................................................................... v

    DAFTAR TABEL............................................................................................ vii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii

    DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ix

    BAB I : PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah..................................................... 1

    B. 

    Perumusan Maasalah.......................................................... 7

    C. 

    Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 7

    D.  Sestematika Penulisan........................................................ 7

    BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

    A. TELAAH PUSTAKA ........................................................ 9

    1.  Pengertian Harga pokok produksi ................................ 9

    2.  Tujuan Penentuan Harga pokok Produksi.................... 11

    3. 

    Pengertian Akuntansi Biaya......................................... 13

    4. 

    Tujuan Akuntansi Biaya............................................... 14

    5.  Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya....................... 14

    6.  Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi dan Unsur-Unsur

    Biaya Pengembangan Proyek Real Estate................... 17

    7. 

    Metode Pengumpulan Biaya Produksi......................... 33

    8. 

    Laporan Harga pokok Produksi ................................... 38

    B. HIPOTESISI........................................................................ 42

    v

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    11/78

     

    BAB III : METODE PENELITIAN

    A. 

    Lokasi Penelitian................................................................ 43

    B.  Jenis dan Sumber Data....................................................... 43

    C.  Teknik Pengumpulan Data................................................. 44

    D. 

    Analisis Data ...................................................................... 44

    BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A.  Sejarah Singkat Perusahaan ............................................... 45

    B.  Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 45

    C.  Aktifitas Perusahaan........................................................... 51

    BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. 

    Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Rumah......... 52

    B.  Analisis Penentuan Dan Pelaporan Harga Pokok Rumah.. 53

    BAB VI : PENUTUP

    A.  Kesimpulan ........................................................................ 62

    B.  Saran................................................................................... 63

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    vi

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    12/78

     

    DAFTAR TABEL

    Tabel V.I : Laporan Biaya Proyek Tahun 2008 ....................................... 53

    Tabel V2 : Harga Pokok Proyek Setelah Dikoreksi Tahun 2008............. 55

    Tabel V3 : Harga Pokok Proyek Untuk Rumah Type 177/220 M²Setelah Dikoreksi Tahun 2008 ............................................... 56

    Tabel V4 : Harga Pokok Proyek Untuk Rumah Type 177/220 M²Setelah Dikoreksi Tahun 2008 ............................................... 57

    Tabel V5 : Persedian Rumah Yang Belum Terjual Setelah Dikoreksi ... 58

    Tabel V6 : Laporan Laba Rugi Setelah Dikoreksi TAhun 2008.............. 59

    Tabel V7 : Neraca Setelah Dikoreksi Tahun 2008................................... 60

    Tabel V8 : Perhitungan Harga Pokok Proyek Setelah Dikoreksi ............ 61

    vii

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    13/78

     

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar IV.I : Struktur Organisasi PT. Timur Raya ..................... 46

    viii

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    14/78

     

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Neraca Per 31 Desember 2008

    Lampiran 2 : Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2008

    Lampiran 3 : Laporan Biaya Proyek Perumahan Neo TimurRayaPerDesember 2008

    Lampiran 4 : Biaya Proyek Perumahan Neo Timur Raya Type 75/187 M²Per Desember 2008

    Lampiran 5 : Biaya Proyek Perumahan Neo Timur Raya Type 177/220M² Per Desember 2008

    Lampiran 6 : Rincian Biaya Material Perumahan Neo Timur Raya Type75/187 M² Priode 31 Desember 2008

    Lampiran 7 : Rincian Biaya Material Perumahan Neo Timur Raya Type177/220 M² Priode 31 Desember 2008

    Lampiran 8 : Daftar Aktiva Tetep Desember 2007 & Desember 2208

    Lampiran 9 : Alokasi Biaya Produksi Langsung Dan Biaya TidakLangsung Tahun 2008

    Lampiran 10 : Laporan Pengalokasian Biaya Produksi Tahun 2008

    Lampiran 11 : Kertas Kerja Cut-Off Penjualan Rumah Per 31 Dessember

    2008

    Lampiran 12 : Neraca Per 31 Desember 2007

    Lampiran 13 : Laporan Laba Rugi Per Desember 2007

    Lampiran 14 : Struktur Organisasi

    Lampiran 15 : Daftar Angsuran Perumahan Neo Timur Raya

    Lampiran 16 : Surat Perjanjian

    ix

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    15/78

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Akuntansi biaya sebagai salah satu bagian dari akuntansi yang

    mengembangkan metode pengendalian biaya yang bergunan dalam mengawasi

     biaya-biaya yang dikeluarkan selama operasi perusahaan berlangsung. Hal ini

    terutama pada perusahan industri yang didalam kegiatanya banyak

    mengeluarkan biaya sehubungan dengan proses produksinya. Biaya yang

    dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi disebut dengan biaya

     produksi.

    Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menetapkan harga pokok produksi,

     pengendalian biaya dan pengambilan keputusan khusus. Untuk menentukan

    harga pokok produksi dengan teliti, maka perlu memahami proses atau siklus

     pembuatan produk. Kegiatan prusahaan industri terdiri dari pengolahan bahan

     pembuat baku menjadi produk jadi dan pejualan produk tersebut kepada

    konsumen atau perusahaan manufaktur lainya.

    Kegiatan pengolahan produk tersebut memerlukan tiga elemen

     pengorbanan sumber ekonomis yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

    langsung dan biaya tidak langsung. Pegorbanan biaya tersebut disajikan dalam

     bentuk laporan harga pokok produksi.

    Biaya yang dikorbankan untuk pegolahan produk tersebut lazimnya

    disebut dengan biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang

     berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan proses produksi atau

    1

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    16/78

     

     proses pengolahan bahan baku sampai menjadi suatu produk jadi. Biaya

     produksi biasanya terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang

     biasanya disebut dengan istilah biaya utama (primer cost) serta biaya overhead

     pabrik yang dikenal dengan istilah biaya konversi (convertion cost).

    Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku

    yang dipakai didalam kiegiatan pengolahan produk. Untuk menetapkan harga

     perolehan bahan baku tergantung pada cara perolehan bahan baku tersebut

    dibeli atau diproduksi sendiri. Apabila bahan bakunya dibeli maka elemen

    harga pokoknya terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya angkut. Apabila

     bahan bakunya diperoleh dari sumber lain elemen harga pokoknya yaitu biaya

    upah dan biaya overhead.

    Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat

    diidentifikasi atau diikuti jejak atau manfaatnya pada produk tertentu.,

    sedangkan biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh

     perusahaan kepada tenaga kerja langsung yang pembayaranya berdasarkan

     prestasi kerja. Sedangkan biaya tidak langsung atau biaya overhead pabrik

    adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasi pada objek

    atau pusat biaya tertentu.

    Pada dasarnya penetapan harga pokok akan dipengaruhi oleh proses

     produksi yang dihasilkan. Secara garis besar, terdapat dua metode yang bisa

    digunakan untuk mengumpulkan biaya yaitu produksi atas dasar pesanan (Job

    Order Cost Methode), dan produksi secara massa atau secara terus menerus

    (Process Cost Methode). 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    17/78

     

    Metode atas dasar pesanan ( Job Order Cost methode) adalah metode

     pengumpulan biaya yang dilakukan berdasarkan pesanan yang ada. Produk

    yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.

    Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan memenuhi persediaan.

    Metode massa atau secara terus menerus (Process Cost Methode) adalah

     pengumpulan atau pencatatan biaya yang dilakukan secara terus menerus,sesuai

    dengan proses produksinya yang bersifat continue. Metode produksi massa,

     produk-produk yang dihasilkan dalam satu departemen atau pusat biaya lain

    yang bersifat homogen. Biasanya pengumpulan dan perhitungan biaya produksi

    dilakukan setiap satu priode.

    Perusahaan yang bergerak dibidang developer memiliki unsur-unsur

     biaya pengembangan proyek real estate. Unsur-unsur tersebut adalah biaya

     praperolehan tanah, biaya perolehan tanah, biaya yang secara langsung

     berhubugan dengan proyek, biaya yang diartibusikan pada aktivitas

     pengembangan real estate dan biaya pinjaman. Sedangkan biaya yang tidak

     jelas hubungannya dengan suatu proyek real estate, seperti biaya umum dan

    administrasi, diakui sebagai beban saat terjadi.

    Dalam PSAK No. 44 biaya aktivitas pengembangan real estate yang

    dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate adalah biaya praperolehan

    tanah, biaya perolehan tanah, biaya yang secara langsung berhubungan dengan

     proyek, biaya yang dapat didistribusikan pada aktivitas pengembangan real

    estate, biaya pinjaman.

    Dalam aktivitas pengembangan real estate terdapat biaya yang secara

    tidak langsung berhubungan dengan proyek, tetapi harus dimasukkan dalam

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    18/78

     

     perhitungan harga pokok proyek. Biaya yang diartibusikan pada aktivitas

     pengembangan real estate mencakup biaya asuransi, perancangan dan bantuan

    teknis yang tidak secara langsung berhubungan

    PT.TIMUR RAYA adalah salah satu perusahaan milik swasta yang

     bergerak dibidang developer dan kontraktor yang membangun perumahan di

    Jl.Bukit Barisan Harapan Raya. Type rumah yang dibangun oleh perusahaan

    adalah rumah type 177/220 M² yang diproduksi sebanyak 5 unit dengan harga

     per unit Rp. 727.610.000,00 , dan rumah type 75/187 M² yang diproduksi

    sebanyak 11 unit dengan harga per unit Rp.359.410.000,00. Perusahaan dalam

    menghitung harga pokok produksi menggunakan metode harga pokok proses

    (proccess cost method). 

    Dalam menghitung harga pokok produksi untuk masing-masing type

    rumah yang dihasilkan, perusahaan menghitung dengan cara mengumpulkan

     biaya produksi untuk setiap kelompok type rumah kemudian dibagi dengan

    hasil jumlah unit type rumah yang bersangkutan.

    Di dalam perhitungan harga pokok produksi perusahan mengelompokan

     biaya produksi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

    langsung dan biaya tidak langsung.

    Komponen biaya yang diperhitungkan oleh perusahaan adalah yang

     pertama biaya bahan baku yang terdiri dari biaya material struktur, biaya

    material finising,dan biaya material mekanikal & elektrikal. Kedua biaya tenaga

    kerja langsung terdiri dari biaya upah pekerjaan harian dan biaya upah

     borongan. ketiga biaya produksi tidak langsung terdiri dari biaya sewa alat,

    BBM alat, biaya subkont finising, biaya subkont mekanikal & elekrtikal, biaya

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    19/78

     

    sewa kantor site, biaya infrastruktur, biaya perawatan, biaya desain, biaya

     perizinan, biaya marketing, dan biaya fee marketing. Biaya produksi langsung

    dan biaya produksi tidak langsung diperhitungkan sebagai harga pokok rumah

     berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.

    Pada pelaksanaan proyek, tanah yang dipergunakan untuk mendirikan

    rumah bukan tanah yang secara langsung dibeli, tetapi tanah tersebut diperoleh

     berdasarkan bagi hasil pada klaen dengan porsi yang ditetapkan yaitu 70%:

    30%. Untuk pihak pertama 70% dan pihak kedua 30%, pembagian tersebut

    dilakukan setelah semua biaya-biaya pembangunan rumah dikeluarkan dan

     biaya-biaya tersebut menjadi tanggung jawab pihak kedua yaitu pihak

     perusahaan. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan dibebankan ke dalam biaya

    tidak langsung yaitu pada biaya fee marketing.

    Dalam pelaksanaan proyek perusahaan banyak menggunakan sarana

    dan prasarana yang berhubungan dengan proses produksi diantaranya peralatan

    dan kendaraan proyek. Dalam pembebanan ditemukan bahwa perusahaan tidak

    mengalokasikan biaya penyusutan peralatan dan kendaraan proyek ke dalam

     biaya tidak langsung. Biaya penyusutan peralatan kerja sebesar Rp

    10.970.179,00 dan Rp 69.445.222,00 untuk kendaraan proyek yaitu mobil

    troper, mobil pick up, dan truk nisan ( lampiran 8 ). Perusahaan membebankan

     biaya tersebut ke dalam biaya personalia dan umum.

    Dilihat dari laporan biaya proyek pada tahun 2008, terdapat unsur-unsur

     biaya produksi yang belum dimasukan ke dalam laporan biaya produksi

    tersebut. Seperti biaya bunga bank dan biaya administrasi & provisi Bank,

     biaya ini merupakan biaya yang diatribusikan pada aktivitas pengembangan real

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    20/78

     

    estate. Perusahaan mengalokasikan biaya bunga Bank sebesar Rp 41.624.996,-

    dan biaya administrasi & provisi Bank sebesar Rp 23.312.636,- ( Lampiran 2 )

    ke dalam biaya personalia dan umum bukan ke dalam kelompok biaya produksi

    tidak langsung.

    Selanjutanya untuk memasarkan rumah yang akan dijual peruasahaan

    melakukan promosi, dalam hal ini perusahaan membebankan biaya marketing

    kedalam laporan biaya proyek sebesar Rp 63.215.900,-, seharusanya biaya

    tersebut di bebankan kedalam biaya personalia dan umum.

    Di dalam neraca 2008 perusahaan menyajikan persediaan rumah jadi

    akhir dan prsediaan rumah dalam pengerjaan. Dalam menentukan persediaan

    rumah jadi akhir, perusahaan menghitung dengan menggunakan sisa rumah

    yang belum terjual dikali dengan harga jual rumah yang telah ditetapkan oleh

     perusahaan bukan berdasarkan harga pokok rumah yang diproduksi. Persediaan

    akhir rumah jadi yang disajikan adalah sebesar Rp 1.446.430.000,00 ( Lampiran

    1).

    Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah

    harga pokok produksi atau proyek dengan judul:

    “ ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA

    PT. TIMUR RAYA DI PEKANBARU”

    B.  Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

    yang menjadi pokok permasalahan ini adalah : Apakah penentuan harga pokok

    rumah yang telah dilakukan oleh PT. Timur Raya telah sesuai dengan Prinsip

    Akuntansi Yang Blaku Umum?

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    21/78

     

    C. 

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. 

    Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui apakah penentuan harga pokok rumah yang telah

    dilakukan oleh PT. Timur Raya telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi

    Yang Berlaku Umum.

     b. 

    Manfaat Penelitian

    Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai

     penentuan harga pokok produksi rumah dan pengklasifikasian harga

     pokok rumah yang ditetepkan oleh perusahaan khususnya perusahaan

    konstruksi.

    1) 

    Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan informasi dan

    dijadikan sebagai bahan pertimbagan didalam usaha perbaikan dan

     penyempurnakan dalam penentuan harga pokok rumah pada

     perusahaan

    2)  Bagi peneliti selanjutnya dan pihak-pihak yang berkepentingan lainya

    diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi di

     bidang akuntansi khususnya dalam penentuan harga pokok rumah.

    D. 

    Sestemetika Penulisan

    Adapun sistematika rencana penulisan skripsi ini terdiri dari VI (enam)

    Bab yaitu sebagai berikut:

    BAB I : Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,

     perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan,

    sestematika penulisan.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    22/78

     

    BAB II : Didalam bab ini akan dikemukakan uraian teoritis yang

    mendukung pembahasan masalah diantaranya adalah pengertian

    harga pokok produksi, tujuan penentuan harga pokok produksi,

     pengertian biaya, tujuan akuntansi biaya, klasifikasi biaya,

    unsur-unsur harga pokok produksi dan biaya pengembangan real

    estate, metode pengumpulan biaya produksi, laporan harga

     pokok produksi, dan hipotesis penelitian.

    BAB III : Dalam bab ini akan dibahas tentang metode penelitian yaitu

    lokasi penelitian, jenis dan sumber data, cara pengumpulan data

    serta analisis data.

    BAB IV : Dalam bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan

    yang diawalin dengan sejarah singkat perusahaan, struktur

    organisasi, deskripsi Jabatan, serta kegitan umum perusahaan.

    BAB V : Pada bab ini penulis mengemukakan tentang hasil penelitian dan

     pembahasan yang memaparkan praktek akuntansi pada

     perusahaan sebagai alat untuk memberi informasi keuangan.

    BAB VI : Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang dapat

    di peroleh dari hasil penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

    mengemukakan saran yang berguna bagi perusahaan.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    23/78

     

    BAB II

    TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

    A.  Telaah Pustaka

    1.  Pengertian Harga Pokok Produksi

    Salah satu tujuan akuntansi menentukan biaya dalam perusahaan yang

     bergerak dibidang industri adalah untuk menentukan harga pokok produk.

    Untuk dapat menentukan harga pokok produksi dengan teliti, maka perlu

    memperhatikan unsur-unsur biaya yang dikeluarkan di dalam proses

     pengolahan bahan baku memerlukan adanya pengorbanan sumber ekonomi,

    sehingga akuntansi biaya digunakan untuk mencatat setiap sumber ekonomi

    yang dikorbankan dalam hubunganya dengan proses produksi yang dilakukan

    oleh suatu perusahaan di dalam aktivitasnya.

    Harga pokok produksi atau biaya yang dikeluarkan dalam rangka

     pengolahan bahan baku menjadi barang jadi merupakan dasar dalam

     pembentukan terhadap harga jual, karena harga pokok produksi yang telah

    dikorbankan tersebut akan memberikan gambaran tentang pengorbanan yang

    telah dilakukan. Oleh karena itu penentuaan terhadap harga pokok produksi

    sangat dibutuhkan sekali oleh suatu perusahaan sebelum produk itu dapasarkan.

    Menurut Hansen dan Mowen dalam bukunya Akuntansi Manajemen

    mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah:

    9

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    24/78

     

    Harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang

    diselesaikan salama priode berjalan.1)

    Selain itu pendapat yang dikemukakan oleh Sunarto mengenai harga

     pokok produksi adalah sebagai berikut:

    Harga pokok produksi adalah nilai pengorbanan untuk memperoleh

     barang atau jasa yang diukur dengan nilai mata uang. Besarnya biaya

    diukur dengan berkurangnya kekayaan dan timbulnya hutang.2)

    Menurut Haryono Jusup mengemukakan bahwa harga pokok produksi

    adalah:

    Harga pokok pada hakikatnya adalah biaya yang melekat pada suatu

    aktiva yang belum dikonsumsi atau digunakan dalam upayah

    merealisasikan pendapatan dalam satu periode dan akan dikonsumsi

    dikemudian hari.3)

      Soemarso dalam buku akuntansi suatu pengantar menyatakan bahwa

    harga pokok produksi adalah:

    Biaya yang terjadi dalam hubunganya dengan proses pengolahan bahan

     baku menjadi produk jadi, biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen

    yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

     pabrik.4)

     1) Don R. Hansen dan Maryanne .M,Mowen,Akuntansi Manajemen,Edisi

    Tujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2005,Hal.53.2)  Sunarto, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, AMUS, Yogyakarta,

    2003,Hal.6.3)

     Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Keenam, UniversitasGajah Mada, STIE- YKPN, Yogyaksarta, 2005, Hal.329.4)  Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar , Edisi Keempt, Rineka

    Cipta, 2000, Hal.412. 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    25/78

     

    Sedangkan pengertian harga pokok produksi menurut Bastian dan

     Nurlela adalah sebagai berikut :

    Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari

     bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

    di tambah persedian produk dalam proses awal dan di kurangi presedian

    dalam proses akhir.5)

    Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi

    merupakan akumulasi dari biaya produksi yang meliputi unsur-unsur

     pembentukan harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

    upah langsung dan biaya overhead pabrik. Semua biaya ini merupakan biaya

    yang berhubungan dengan proses produksi, yaitu mengolah bahan baku menjadi

     produk jadi yang siap untuk dijual.

    2. 

    Tujuan Penentuan Harga pokok produksi

    Adapun tujuan penentuan harga pokok produksi menurut Mulyadi adalah

    sebagai beriku:

    a.  Menentukan harga jual produk

     b. 

    Memantau realisasi biaya produksi

    c. 

    Menghitung laba atau rugi periodik

    d.  Menentuka harga pokok persedian produk jadi dan produk dalam

     proses yang disajikan dalam neraca.6) 

    Selain itu pendapat lain yang dikemukakan oleh L.Gayle Rayburn tentang

    tujuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

    5)

     Bastian Bustami dan Nurlela, Akuntansi Biaya-Kajian Teori danAplikasi, Edisi pertama, Graha Ilmu, Jakarta, 2006, Hal.60.6)  Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi 5, UUP AMP YKPN, Yogyakarta,

    2005, Hal.65.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    26/78

     

    Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk mendukung laporan

    laba-rugi dengan mengikhtisarkan semua biaya produksi selam priode

    akuntansi.7)

    Contoh perhitungan harga pokok produksi disajikan pada tabel II.I

    Tabel II.ILaporan Harga Pokok Produksi

    Pesedian bahan langsung,1 januari 2007 $ 16.000

    Ditambah:Pembelian bahan bersih 55.000

    Bahan langsung yang tersedia untuk dgunakan $ 71.000

    Dikurangi:Persedian bahan langsung ,31 Desember 2007 32.000

    Bahan langsung yang digunakan $ 39.000

    Tenaga kerja langsung 10.000

    Biaya overhead pabrik yang dibebenkan 72.000

      Total biaya produksi selama priode berjalan $ 121.000

    Ditambah:Persedian barang dalam proses,1januari 2007 40.000

    Biaya produksi uantuk dipertanggung jawabkan $ 161.000

    Dikurangi:Pesedian barang dalam proses,31 Desember 2007 31.000

    Harga pokok produksi $ 130.000 

    Sumber : L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya, Edisi keempat, PenerbitErlangga, Jakarta, 1999, Hal 39.

    3.  Pengertian Akuntansi Biaya

    Akuntansi biaya secara luas diagap sebagai cara perhitungan atas nilai

     persedian yang dilaporkan di neraca dan niali harga pokok penjualan yang

    dilaporkan di laporan laba rugi. Dalam hal ini akuntansi biaya sangat berperan

     panting bagi manajemen dalam melakukan aktivitas-aktivitas perencanaan,

    7) L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya, Edisi Kempat, Penerbit Erlangga,Jakarta, 1999,Hal 39.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    27/78

     

     pengendalian serta memebuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupu

    strategis.

    Menurut Mursyidi definisi akuntansi biaya, yaitu :

    Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan,

     peringkasan dan pelaporan biaya pabrikasi, dan penjualan produk atau

     jasa dengan cara-cara tertentu,serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya.8

    Selanjuatnya Batian Bustami dan Nurlela mendefenisikan akuntansi

     biaya sebagai berikut :

    Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari

     bagaimana cara mencata, mengukur dan melaporkan tentang informasi

     biaya yang digunakan.9)

    Sedangkan menuru Mulyadi defenisi akuntansi biaya yaitu :

    Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

    dan penyajian biaya pembuat dan penjual produk atau jasa, dengan cara-

    cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.10)

    Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya

    adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari tentang bagai mana cara

     proses pencatatan, penggolongan, pelaporan tentang informasi biaya yang

    digunaka oleh pihak yang bekepentingan terutama pihak manajemen dalam

     pengambilan keputusan

    4.  Tujuan Akuntansi Biaya

    Akuntansi biaya memiliki tujuan sebagai berikut:

    8)

      Mursyidi, Akuntansi Biaya-Conventional Costing, Justt in Time, danAktifity Based Costing, PT. Rafika Aditama, Bandung, 2008, Hal.10-11.9 )  Bastian Bustami dan Nurlela, Op. Cit, Hal.2. 10)  Mulyadi, Op. Cit, Hal.7 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    28/78

     

    a) 

    Penentuan harga pokok produksi. b)  Menyediakan informasi biaya untuk kepentingan menajemen.

    c) 

    Sebagai alat perencanaan.d)

     

    Pengendalian biaya.e)  Memperkenalkan berbagai metode.f)

     

    Pengambilan keputusan khusus.g)  Menghitung laba perusahaan pada setiap periode tertentu.h)  Menghitung dan menganalisis berbagai sebab terjadinya ketidak

    efektifan dan ketidak efesienan.11) 

    Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa biaya produksi

    sangat berperan aktif dalam melakukan pengawasan dan perbaikan operasional

     perusahaan juga dalam mengatasi penyimpangan biaya produksi.

    5.  Pegertian Biaya dan Klasifikasi Biaya

    a.  Pegertia Biaya

    Keberhasilan sebuah perusahaan erat kaitannya dengan peranan

    manajemennya dalam mengelolah setiap fungsi yang ada di dalamnya, terutama

    dalam mengelolah biaya baik biaya produksi maupun biaya non produksi. Dari

     beberapa konsep biaya dapat diketahui bahwa biaya itu merupakan

     pengorbanan yang tidak dapat dihindarkan, dapat diukur secara kuantitatif serta

    ditaksirkan jumlahnaya. Untuk konsep biaya beberapa akuntan telah

    memberikan pengertian tentang biaya, sebagai mana yang telah diungkapkan

    oleh Hansen dan Mowen:

    Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk

    mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini

    atau dimasa datang bagi organisasi.12)

     11)  Kusnadi, Zainul Aripin dan Syadeli, Akuntansi Manajemen,

    (Komprehensif, Tradisional dan Kontemporer), Universitas Brawija, Malang,2002, Hal.136.

    12)  Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen, Op. Cit, Hal.40.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    29/78

     

    Sedangkan pegertian biaya yang dikemukakan oleh ABP Statement

     No.4. yang dikutip oleh Belkauoi dan Ahmed Riahi adalah sebagai berikut :

    Biaya (cost ) adalah jumlah yang diukur dalam uang, dari kas yangdikeluarkan atau property lain yang ditranafer, modal saham yangdikeluarkan, jasa yang telah atau akan diterima, biaya (dan atau aktiva)yang berkaitan dengan produksi pendapatan dimasa depan … biayayang sudah habis masa berlakunya tidak berkaitan dengan produksi

     pendapatan di masa sekarang atau dibebankan terhadap laba ditahan.13)

     Biaya mencerminkan harga pertukaran dari, atau pengorbanan moneter

    yang dberikan untuk akuisisi dari barang dan jasa. Jika pengorbanan tersebut

    melibatkan aktivitas non moneter, maka harga pertukaran adalah ekuivalen kas

    dari aktivitas atau jasa yang diserahkan.

    Selanjutnya definisi biaya yang dikemukakan oleh committee on

    Terminologi yang dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap yaitu sebagai berikut :

    Biaya merupakan semua biaya yang telah dikenakan dan dapat

    dikurangkan pada penghasilan.14)

    Pegertian biaya menurut Swardjono adalah sebagai berikut :

    Biaya merupakan sumber ekonomi (barang dan jasa) yang dikorbankan

    dalam memperoleh pendapatan maka ada kaitan antara biaya dan

     pendapatan.15)

     

    13)  Belkauoi-Ahmed Riahi, Accounting Theory-Teori Akuntansi, EdisiLima, Buki 1, Penerjemah Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dermauli,Salenba Empat, Jakarta, 2006, Hal.277.

    14)

      Syafri Harahap, Teori Akuntansi, Edisi Revisi, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2007, Hal.239.15)  Swardjono, Akuntansi Pengantar proses Penciptaan Data Pendekatan

    Sistem, Edisi Ketiga, Buku 1, BPFE, Yogyakarta, 2003, Hal. 82. 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    30/78

     

    Sedangkan IAI mendifinisikan biaya sebagai berikut :

    Biaya perolehan adalah jumlah uang kas atau setara kas yang

    dibayarkan atau nilai wajar sumber daya yang dikeluarkan untuk

    mendapatkan asset pada saat perolehan atau produksi.16)

    Menurut AICPA dalam buku akuntansi biaya karangan Masiyah Kholmi

    dan Yuningsih pengertian biaya adalah:

    Biaya yaitu pengurang pada aktiva netto sebagai akibat digunakanya

     jasa-jasa ekonomi untuk menciptakan penghasilan atas nilai ekuivelen

    kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang

    diharapkan memberi manfaat saat sekarang atau dimasa yang akan

    datang bagi organisasi.17)

    Dari uraian diatas bahwa biaya merupakan pegorbanan sumber ekonomi

    untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dalam mencapai tujuan

     perusahaan. Manfaat yang dapat dirasakan oleh para pengusaha dengan adanya

     perhitungan biaya adalah sebagai berikut:

    1.  Dapat menentukan biaya produksi serta melakukan analisa terhadap

     biaya-biaya tersebut.

    2. 

    Melakukan pengawasan terhadap biaya produksi yang dikeluarkan.

    3.  Memberikan informasi dalam pengambilan keputusan pimpinan

     perusahaan mengenai biaya produksi..

    b. 

    Klasifikasi Biaya

    16)  Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Selemba

    Empat, Jakarta, 2007, Hal. 14.917)  Masyiah Kholmi dan Yuningsih, Akuntansi Biaya, UniversitasMuhammadiah, Malang, 2003, Hal.11.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    31/78

     

    Klasifikasi biaya sangat penting untuk ikhtisar yang berarti atas dasar

     biaya. Menurut Carter dan Usry klasifikasi yang paling umum digunakan

     berdasarkan pada hubungan biaya dengan berikut ini :

    a.  Produk ( Satu lot, unit dari suatu barang ).

     b. 

    Volume produksi.

    c. 

    Departemen, proses, pusat biaya.

    d.  Priode akuntansi.

    e.  Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi.18) 

    6.  Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi dan Unsur-Unsur Biaya

    Pengembangan Proyek Real Estate.

    Biaya produksi merupakan pedoman bagi manajemen perusahaan dalam

    menetapkan harga jual produk yang dihasilkan. Apabila harga produksi tinggi

    maka secara langsung harga jual suatu produk akan tinggi juga.

    Ada tiga unsure utama yang terdapat dalam biaya produk yang

    dihasilkan, seperti yang dikemukakan oleh Charles T. Horngren dan George

    Foster sebagai berikut ini:

    a.  Biaya bahan baku langsung

     b. 

    Biaya tenaga kerja langsung

    c.  Biaya ovehead pabrik ( Biaya produk tak langsung).19) 

    Berikut uraian mengenai unsur-unsur biaya produksi diatas yaitu

    sebagai berikut :

    18)  William K. Carter and Milton F. Usry, akuntansi Biaya, Edisi 13,Terjemahan Krista, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004, Hal .40.

    19)  Hongren T. Chaerles dan Foster George, Akuntansi Biaya SuatuPendekatan Manajerial, Edisi Keenam, Jilit 1, Catatan 12, Alih BahasaMarianus Sinaga, Erlangga, Jakarta, 2001, Hal.29.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    32/78

     

    a. 

    Biaya Bahan Baku langsung

    Biaya bahan baku langsung merupakan biaya pembelian (perolehan)

    semua bahan yang didefinisikan sebagai bagian dari barang jadi yang dapat

    ditelusuri dengan cara yang mungkin secara ekonomis.

    Pengertian biaya bahan langsung menurut R.A Supriyono, adalah

    sebagai berikut :

    Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai

    di dalam pengolahan produk.20)

    Menur Masiyah Kholmi biaya bahan baku adalah :

    Biaya bahan baku langsung merupakan bahan yang membentuk bagian

     besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan

    manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil

     pengolahan sendiri.

    Dalam memperoleh bahan baku perusahaan tidak hanya mengeluarkan

     biaya sejumlah harga beli tetapi biaya perolehan lain.21)

    Menurut Sulasti Ningsih dan Zulkifli biaya bahan baku adalah sebagai

     berikut:

    Biaya bahan baku merupakan komponen biaya terbesar dalam pembutan

     barang jadi. Bahan baku yaitu bahan yang digunakan untuk produksi

    yang dapat didefinisikan ke produk.22)

     Penentuan harga pokok bahan yang dibeli.

    20)  R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya-Pengumpulan Harga pokok, EdisiKedua, Catatan Kedelapan, Buku BPFE UGM, Yogyakarta, 2007, Hal.20.

    21)

      Masiyah Kholmi dan Yuningsih,Op. Cit,hal. 45 22)  Sulasti Ningsih dan Zulkifli, Akuntansi Biaya dengan Isu-IsuKotemporer, UUP Amp YKPN, Yongyakarta, 2000, Hal,143.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    33/78

     

    Dalam penentuan harga pokok bahan yang dibeli harus dipertimbangkan

    dengan benar. Karena harga pokok bahan baku tidak saja berupa jumlah harga

    yang tercantum di dalam faktur pembelian, tetapi juga ditambah dengan biaya-

     biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan

     baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. Apabila di dalam pembelihan

     bahan baku penjualan memberikan potongan tunai, maka potongan tunai ini

     perlukan sebagai pengurangan terhadap harga pokok bahan baku.

    Di dalam PSAK No.14 dijelaskan bahwa:

    Biaya pembelian persedian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh perusahaan kepada kantor pajak),dan biaya pengangkutan,penanganandan biaya lain yang secara langsung dapat didistribusikan pada

     perolehan barang jadi. Diskon dagang (treade discount), rabat dan pos

    lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.23)

     Didalam praktek terjadi variasi untuk mengimplementasikan penentuan

    harga perolehan bahan, hal ini mengigat apakah tambahan harga perolehan

    terhadap harga faktur pembelian bahan tersebut dapat dengan mudah

    diidentifikasi pada harga perolehan bahan tertentu. Tambahan harga dan

     penyesuian terhadap harga faktur bahan yang dibeli seringkali memerlukan

    waktu dan biaya administrasi yang cukup besar dibandingkan dengan manfaat

    ketelitian yang diperoleh. Oleh karena itu, biasanya biaya-biaya yang

    dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku dan menyiapkan bahan baku dalam

    keadaan siap untuk diperhitungka sebagai unsur biaya overhead.

    2.  Syarat penyerahan barang.

    23)  Ikatan Akuntan Indonesia, Op.Cit.,Hal.14.2.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    34/78

     

    Untuk menentukan apakah barang tersebut telah menjadi persedian atau

    untuk mengetahui kepemilikan barang, maka dasar yang digunakan adalah

    syarat kepemilikan barang. Untuk itu harus diketahui syarat pengiriman atau

     penyerahan barang tersebut. Ada dua syarat penyeraha barang yaitu F.O.B

    Shiping Point dan F.O.B Destination.

    a.  F.O.B Shiping Point

    Apabila barang dikirim dengan syarat F.O.B Shiping Point   maka hak

    atas barang yang dikirim berpindah kepada pembeli ketika barang diserahkan

    kepada pihak pengangkut. Pada saat tersebut, penjual mencatat penjualan dan

    mengurangi persediaan, sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah

     persedian barang.

     b.  F.O.B Destination 

    Syarat pengeriman barang dengan F.O.B.Destination  berarti hak atas

     barang baru berpindah pada pembeli jika barang yang dikirim sudah diterima

    oleh pembeli. Pada saat itu, penjual mengurangi persedian barangnya dan

    mencatat penjualan, sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah

     persediaan barangnya. Pada tanggal neraca perlu ditentukan dengan jelas

     perjalanan itu milik penjual atau pembeli, agar dapat ditentuka jumlah

     persediaan barang yang benar.

    3.  Metode penilaian biaya bahan.

    Seringkali pada suatu priode akuntansi terjadi harga beli bahan baku

    yang berbeda antara pembeli yang satu dengan pembeli yang lain. Hal ini

    menyebabkan persediaan bahan baku mengalami perbedaan harga bahan baku

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    35/78

     

    menskipun jenisnya sama. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya metode

     penilaian biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang meliputi:

    -  Identifikasi khusus

    -  First-in, First-out (FIFO).

    -  Last-in, Firs-out (LIFO).

    -  Rata-rata tertimbang.24) 

    4. 

    Prosedur pencataaan pembelian bahan baku.

    Pembelian bahan baku merupakan tanggung jawab bagian pembelian

    untuk pengadaan bahan dengan harga murah, kualitas baik dan tepat waktu.

    Dalam sistem pembelian diperlukan dokumen-dokumen, baik dokumen sumber

    maupun dokumen pendukung. Dokumen tersebut adalah surat permintaan

     pembeli, surat orderpembelian laporan penerimaan barang dan faktur dari

     penjual. Oleh karena itu, pengendalian yang baik terhadap bahan baku perlu

    dilakukan oleh setiap perusahaan industri.

    Dalam pengendalian pimpinan mempunyai tanggung jawab atas

    efesiensi operasi perusahaan, pengendalian biaya bahan dapat dicapai dengan

    organisasi fungsional, pelimpahan tanggung jawab dan adanya bukti dokumen

    yang diperoleh dari berbagai tahap opersi.

    Dalam melakukan pembelian terhadap bahan baku, maka suatu

     perusahan dapat menggunakan dua cara yaitu pembelian secara tunai dan kredit.

    Pembelian ini dilakukan secara kredit maka pencatatanya sebagai berikut:

    24)  Kusnadi, Siti Maria, Ririn Irmadariyani, Akuntansi KeuanganMenengah (Intermediate), Taroda, Malang, 2004, Hal.215.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    36/78

     

    Persediaan bahan baku Rp xxx

    Hutang dagang Rp xxx

    Sedangkan bila dilakukan secara tunai yaitu:

    Persediaan bahan baku Rp xxx

    Kas Rp xxx

    Rekening persediaan bahan baku tersebut merupakan rekening control

     perincian terhadap bahan baku pembantu berupa kartu persediaan. Apabila

     bahan baku dibeli tidak sesuai maka perusahaan dapat mengembalikan kepada

    supplier dengan membuat dokumen yang disebut nota debit atau laporan

     pengiriman pengembalian pembelian. Prosedur pembelian mengatur cara-cara

    dalam melakukan semua pembelian barang dan jasa yang dibeli dan diterima.

    5.  Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku.

    Dalam pemakaian bahan baku harus ditetapkan beberapa prosedur

    tertentu sehinga dapat menjamin:

    a.  Material yang diminta tersebut benar-benar untuk dipakai didalam

     proses produksi.

     b. 

    Material yang diminta tersebut jumlahnya wajar.

    Adapun prosedur-prosedur yang digunakan di dalam pemakaian bahan

     bahan baku pada perusahaan industri adalah sebagai berikut:

    a.  Setiap permintaan bahan baku yang diminta oleh kepala bagian produksi

    maka harus mendapat persetujuan dari bagian yang berwenang.

     b. 

    Setiap pengambilan bahan baku dari gudang, maka harus mengisi

    formulir bukti pengambilan bahan baku yang disediakan di gudang.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    37/78

     

    c. 

    Formulir bukti pengambilan bahan baku tersebut dibuat dalam beberapa

    lembar bab satu lembar diantaranya dikirim oleh kepala gudang kepada

     bagian pembukuan untuk dicatat dalam buku harian.

    b.  Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau usaha mental yang dikeluarkan

    karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja merupakan harga yang

    dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Biaya tenga kerja

     produksi dibagi menjadi dua yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga

    kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya utama dan

    sekaligus biaya konversi, yaitu gaji dan kesejahteraan karyawan. Sadangkan

     biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak

     berhubungan secara langsung dengan pembuatan produk, misalnya gaji mandor

     pabrik.

    Komponen biaya tenaga kerja langsung menurut Mulyadi dalam

     bukunya meliputin:

    1.  Upah pokok (Original Wages)

    2.  Premi (incentive)

    3. 

    Lembur  (over  time)

    4.  Catu dan lain-lain.25) 

    1. 

    Upah pokok.

    Uapah pokok merupakan upah yang harus dibayarkan kepada buru sesui

    dengan kontrak kerja. Upah pokok ini sering juga disebut dengan upah

    25)  Mulyadi, Op. Cit, Hal.321.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    38/78

     

    minimum, yang dapat dinyatakan berdasarkan waktu kerja per unit yang

    dikalikan dengan tarif yang berlaku.

    2.  Premi

    Premi (incentive)  merupakan upah tambahan kepada buru karena dia

     bekerja lebih baik dari yang ditetepkan. Kebaikan ini dapat ditandai dengan

     jumlah produksi banyak dari yang ditugaskan atau kuantitas yang lebih baik.

    3.  Lembur

    Lembur merupakan upah tambahan yang dibayarkan kepada tenaga

    kerja apabila bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetepkan. Upah yang

    diberikan berdasarkan jam kerja tambahannya.

    4. 

    Catu

    Catu merupakan upah tambahan yang dibayarkan kepada tenaga kerja

    yang berupa barang. Pemberian catu ini bukan atas dasar pertimbagan prestasi

    tetapi berdasarkan atas pertimbangan sosial.

    Untuk melakukan pencatatan atas tenaga kerja langsung dalam metode

    harga pokok pesanan, diperluka pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu jam

    kerja total selama priode kerja tertentu dan jam kerja yang digunakan untuk

    mengerjakan tiap-tiap pesanan. Dalam hal ini perusahaan harus

    menyelengarakan kartu hadir tiap-tiap kryawan setiap hari kerja untuk

     pengumpulan informasi jam kerja total selama priode kerja tertentu guna

     pembuatan daftar hadir. Disamping itu, maka perusahaan juga melakukan

     pencatatan penggunaan jam kerja tiap-tiap karyawan untuk pengerjaan masing-

    masing pesanan. Oleh karena itu maka setiap kayawan diberikan kartu jam

    kerja (job time ticket).

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    39/78

     

    Kartu dari masing-masing karyawan telah diisi selama satu priode,

    kemudian dipergunakan sebagai dasar pembuatan daftar upah. Kartu jam kerja

    yang berisi jam kerja setiap karyawan yang digunakan untuk mengerjakan

     pesanan oleh bagian akuntansi untuk pembagian tenaga kerja.(labor cost

    distribution).

    Jurnal untuk mencatat terjadinya gaji dan upah yang berdasarkan

    lamanya waktu kerja adalah:

    Biaya gaji dan upah Rp xxx

    Hutang pajak pendapatan karyawan Rp xxx

    Piutang karyawan Rp xxx

    Hutang gaji dan upah Rp xxx

    Keterangan:

    Perusahaan tidak bertindak sebagai wajib pungut pajak pendapatan,

    dana pensiun, asuransi hari tua, asuransi tenaga kerja yang nantinya akan

    disetor kepada badan-badan yang berwenang.

    Mejelang tanggal pembayaran gaji dan upah, kasir membayar gaji dan

    upah kepada juru bayar gaji dengan mengunakan dokumen bukti kas keluar.

    Pada saat gaji dibayar, maka juru bayar gaji meminta karyawan untuk

    menghitung kesesuaian antara gaji dan upah sebagai berikut:

    Hutang gaji dan upah Rp xxx

    Kas Rp xxx

    Melalui dokumen perintah jurnat biaya gaji dan upah yaitu fungsi

     produksi. Biaya gaji dan upah untuk produksi dikelompokkan ke dalam

    rekening barang dalam proses. Jurnal distribusi gaji dan upah adalah:

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    40/78

     

    Barang dalam proses-biaya buruh langsung Rp xxx

    Biaya gaji dan upah Rp xxx

    c.  Biaya Overhead Pabrik

    Biaya overhead pabrik (BOP) pada umumyan didefenisikan sebagai

     bahan tidak langsung yang merupakn semua biaya yang bukan bahan langsung

    dan tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan proses produksi.

    Pada prakteknya memang sulit sekali untuk mengklasifikasikan apakah

    suatu biaya termasuk dalam golongan biaya overhead pabrik atau bukan. Hal

    ini disebabkan oleh:

    1) 

    Biaya overhead merupakan biaya tidak langsung sehingga sangat sulit

    mengikutinya secara fisik atau sulit diidentifikasikan.

    2)  Biaya overhead itu terdiri dari beberapa jenis.

     Namun demikian ada beberapa karaktristik biaya ovehead pabrik yang

     bisa membantu dalam mengidentifikasikan suatu biaya apakah biaya termasuk

    dalam kelompok biaya overhead pabrik.

    Biaya pabrik digolongkan dengan tiga cara penggolongan yaitu:

    1) 

    Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

    2) 

    Biaya overhead pabrik menurut prilakunya dalam hubunganya dengan

     perubahan volume kegiatan.

    3)  Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubunganya dengan

    departemen.26) 

    1.  Biaya overhead pabrik menurut sifatnya.

    a.  Biaya bahan penolong.

    26)  Mulyadi,Op.Cip., Hal.193 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    41/78

     

     b. 

    Biaya reparasi dan pemeliharaan.

    c. 

    Biaya tenaga kerja tidak langsung.

    d.  Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.

    e.  Beban biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.

    f. 

    Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran

    uang tunai.

    1)  Biaya bahan penolong.

    Bahan penolong adalah bahan tidak menjadi bagian dari produk jadi atau

     bahan yang meskipun menjadi bagian dari pada produk jadi, tetapi nilainya

    relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok tersebut. Contohnya

    dalam perusahaan percetakan, seperti biaya perekat, biaya tinta dan lain-

    lain.

    2) 

    Biaya reparasi dan pemeliharaan.

    Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa pemakaian Spare Parts dan factory 

    Supplies atau persedian yang lain serta pembelian jasa pihak luar

     perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan bangunan pabrik.

    Contohnya mesin-mesin dan peralatan, kendaraan, perkakas laboratorium

    dan aktiva tetap yang digunakan untuk keperluan pabrik.

    3)  Biaya tenaga kerja tidak langsung.

    Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak

    dapat diidentifikasikan dengan tidak dikeluarkan secara langsung dalam

     produksi barang-barang atau jasa tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung

    dikerjakan untuk kegiatan produksi secara umum.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    42/78

     

    4) 

    Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.

    Biaya-biaya yang termasuk kedalam kelopok ini antara lain biaya-biaya

     penyusutan bangunan pabrik, kendaraan, peralatan, alat-alat kerja dan aktiva

    tetap yang lainnya.

    5) 

    Beban biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.

    Biaya-biaya yang termasuk kelompok ini antara lain biaya asuransi gedung,

    asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan amortisasi beban

    yang ditangguhkan.

    6)  Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang

    tunai.

    Biaya overhead pabrik yang masuk dalam kelompok ini antara lain adalah

     biaya reparasi yang diserahkan pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan

    sabagainya.

    2.  Biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungan dengan

    volume produk.

    Ini dibagi menjadi biaya overhead pabrik tetap ( biaya tidak berubah dalam

    kisar perubahan volume kegiatan tertentu), biaya overhead variabel (biaya

     berubah sesuai dengan volume produksi) dan biaya overhead semiveriabel

    (biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan kegiatan volume.

    Dalam perusahaan konstruksi perlu di ketahui adanya unsur-unsur biaya

     pengembangan real estate. Biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas

     pengembangan real estate. Dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek

     pengembangan real estate. Biaya yang tidak jelas hubungannya dengan suatu

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    43/78

     

     proyek real estate, seperti biaya umum dan administrasi, diakui sebagai beban

     pada saat terjadinya.

    Berikut ini adalah biaya aktivitas pengembangan real estate yang

    dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate:

    a. 

    Biaya praperolehan tanah (preacquistion coat). 

     b. 

    Biaya perolehan tanah. 

    c.  Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek. 

    d.  Biaya yang dapat didistribusikan pada aktivitas pengembangan real

    estate. 

    e. 

    Biaya pinjaman. 

    a. 

    Biaya praperolehan tanah. 

    Biaya praperolehan tanah di kapitalisasi ke proyek pengembangan real

    estate apabila mempunyai kreteria sabagai berikut:

    -  Biaya tersebut teridentifikasi secara langsung dengan proyek tertentu.

    -  Biaya tersebu dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate apabila

    tanah diperoleh. 

    Perusahaan pengembangan harus secara aktif mengusahakan perolehan

    tanah dan mampu membiayai atau memperoleh pendanaan yang

    memadai. 

    Dalam PSAK No.44, biaya praperolehan tanah mencakup biaya sebelum

     perolehan tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari

    Pemerintah. Biaya tanah yang dapat dikapitalisasi adalah biaya berhubungan

    dengan aktivitas perolehan tanah. Biaya perolehan tanah mencakup:

    1)  Biaya pengurusan izin Pemerintah.2)

     

    Biaya konsultasi hukum.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    44/78

     

    3) 

    Biaya study kelayakan.4)  Gaji karyawan.

    5) 

    Biaya analisis mengenai dampak lingkungan.6)  Imbalan untuk ahli pertanahan. 27) 

    Pada saat tanah diperoleh, biaya praperolehan tanah dipindahkan ke

     biaya proyek pengembangan real estate. Apabial besar kemungkinan ( probable)

    tanah tidak berhasil diperoleh, biaya praperolehan tanah langsung diakui

    sebagai beban pada laporan laba rugi.

     b. 

    Biaya perolehan tanah.

    Biaya peroleha tanah mencakup biaya pembelian areal tanah, termasuk

    semua biaya secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan

    sesuai dengan tujuan yang telah ditetepkan. Biaya perolehan tanah mencakup:

    1.  Biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan ( yang tidak

    akan digunakan sebagai bangunan), tanaman, dan lain-lain yang berada

    diatas tanah tersebut.

    2. 

    Biaya gambar topografi.

    3. 

    Biaya pengurusan dokumen hukum.

    4. 

    Bea balik nama.

    5.  Komisi untuk perantara.

    6.  Imbalan jasa untuk profesional seperti ahli lingkungan hidup, ahli

     pertanahan,ahli hukum dan konstruksi.

    7. 

    Biaya pematang tanah, tarmasuk biaya peruntuhan bangunan.

    c. 

    Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek mencakup:

    1)  Gaji pekerja lapangan, termasuk gaji supervisor.2)

     

    Biaya bahan yang digunakan dalam proyek.

    27)  Ikatan akuntan Indonesia, Op.Cit, Hal.44.7. 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    45/78

     

    3) 

    Penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam proyek.4)  Biaya pemindahan sarana, peralatan dan bahan dari dan ke lokasi

     pelaksanaan proyek.5)

     

    Biaya penyewaan saranan dan perlatan.6)  Biaya pengurusan pengikatan jual beli.7)

     

    Biaya pengurusan perjanjian jual beli.

    8) 

    Imbalan jasa profesianal.28) 

    d.  Biaya yang dapat diantribusikan pada aktivitas pengembangan real estate.

    Biaya yang dapat diantribusikan pada aktivitas pengembangan real

    estate mencakup:

    1.  Asuransi.

    2.  Biaya perencanaan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung

     berhubungan dengan proyek tertentu.

    3. 

    Biaya overhead konstruksi.

    4. 

    Biaya pembangunan infrastruktru umum, seperti tempat ibadah umum,

    taman umum, pasar, sekolah dan lain-lain.

    5.  Imbalan jasa profisional usaha

    6.  Biaya pinjaman.

    Biaya pembangunan sarana umum yang dapat dikomersialkan

    diperlakukan sesuai dengan rencana manajemen sebagai berikut:

    Apabila sarana tersebut akan dijual atau dipindah alihkan sehubungan

    dengan penjualan unit yang ada, maka biaya yang melebihi hasil yang

    diperkirakan akan diperoleh dialokasikan sebagai beban proyek. Biaya

    tersebut termasuk perkiraan beban operasional masa depan yang akan

    ditanggung penjual.

    28)   bid,Hal.44.8

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    46/78

     

    Apabila sarana tersebut akan terjual tersendiri atau akan dimiliki oleh

     pengembang, kelebihan biaya dari taksiran nilai wajar pada saat sarana

    tersebut secara subtensial, secara fisik dialokasikan sebagai beban

     proyek.

    Alokasi biaya sarana umum dalakukan ke unut-unit tanah yang

    memperoleh manfaat dari sarana tersebut. Pendapatan yang diperoleh sebelum

    sarana secara fisik selesai secara subtansial dikurangi dari biaya sarana.

    e.  Biaya pinjaman.

    Sesuai dengan siklus usahanya yang panjang karena usaha yang

    diperlukan untuk membebaskan area yang diusahakan dan kegiatan

     pengembangan yang dilakukan dalam berbagai tahapan dengan tingkat

     pengembangan yang berbeda-beda, perusahaan pengembang tetap

    mengkapitalisasi biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan

     pengembangan. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut dihentikan pada saat unit

    real estate tersebut secara subtansial siap untuk digunakan.

    7.  Metode Pengupulan Biaya Produksi.

    Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat

     penggolongan produk. Pada dasarnya sifat pengolahan produk dapat kita

     bedakan kedalam dua golongan, yaitu apabila pengolongan produk didarsarkan

    atas pesanan maka metode pengumpulan biaya adalah dengan metode harga

     pokok pesanan dan apabila pengolahan produk merupakan produk massa atau

    atas dasar pasar maka metode pengumpulan biaya berdasarkan metode harga

     pokok proses. Oleh karena itu, metode pengumpulan biaya produksi pada

    dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    47/78

     

    1. 

    Metode Harga pokok produksi Pesanan.

    2. 

    Metode Harga Pokok Proses.29) 

    1. 

    Metode Harga Pokok Pesanan ( Job Order Cost Methode). 

    Menurut Carter dan usry harga pokok pesanan adalah:

    Sistem perhitungan berdasarkan pesanan. Biaya produksi

    diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan

    adalah output yang didentitifikasi untuk memenuhi pesanan pelangaan

    tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item dari persediaan.30)

    Menuru Mulyadi ada beberapa karakteristik usaha perusahaan yang

     beproduksi berdasarkan pesanan yaitu:

    a.  Proses pengolahan produksi terjadi secara terputus-putus.

     b.  Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh

     pesanan

    c. 

    Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan memenuhi

     persedian digudang.31) 

    Beberapa karakteristik metode harga pokok pesanan yaitu:

    1.  Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

    spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok

     produksinya secara individual.

    2.  Biaya produksi harus digolongkan hubungannya dengan produk

    menjadi dua kelompok, yaitu biaya produksi langsung dan biaya

     produksi tidak langsung.

    29)  Mulyadi,Op.Cit., hal.16.30)  William K.Carter dan Milton F.Usry, OP.Cit.,Hal.12731)  Mulyadi.Op.Cit.,Hal.38 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    48/78

     

    3. 

    Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga

    kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut

    dengan istilah biaya overhead pabrik.

    4.  Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi

     pesanan tertentu berdasarkan sesungguhnya yang terjadi, sedangkan

     biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan

     berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

    5.  Harga pokok per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi,

    dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikelurkan untuk

     pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam

     pesanan yang bersangkutan.

    Dari kerakteristik yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan

     bahwa metode harga pokok pesanan (job order costing)  merupakan suatu

    metode dari akuntansi biaya yang mana mengumpulkan biaya-biaya dari suatu

     pekerjaan pesanan, yang dapat diidentifiksi secara terpisah. Dalam metode ini

    diasumsikan bahwa semua pesanan yang dikerjakann dapat diidentifikasi secara

    fisik dan setiap pesanan dapat dibebani dengan biaya yang berkaitan dengan

     pesanan itu sendiri. Kalkulasi biaya produksi pesanan dapat diterapkan untuk

     pekerjaam menurut pesanan,contohnya percetakan, kontruksi, pemborong, dan

    sabagainya.

    Sestem dari harga pokok pesanan menghendaki adanya informasi dari

     biaya untuk masing-masing pesanan. Semua biaya produksi dikumpulkan

    menurut pesanan dalam sebuah kartu pokok pesanan (job oerder sheet).

    2.  Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Methode). 

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    49/78

     

    Metode harga pokok peroses adalah metode pengumpulan harga pokok

     produk, yang membebankan biaya produksinya berdasarkan kegiatan

     pengolahan yang dilakukan secara terus-menerus.

    Menurut Blocher, menyimpulkan bahwa:

    Harga pokok proses adalah suatu sistem untuk membebankan biaya ke

     produk sejenis yang produksinya secara masal dan berkelanjutan lewat

    serangkaian langkah produksi yang disebut proses.32)

    Karakteristik perusahaan yang berproduksi massa yaitu:

    a.  Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

     b.  Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

    c.  Kegiatan produksi dimulai dengan terbitnya perintah produksi yang

     berisi rencana produksi standar untuk jangkau waktu tertentu.

    Karakteristik utama dari metode harga pokok proses.

    a.  Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan,

    meringkas dan menghitung harga pokok, baik total maupun satuan per

    unit. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen laporan harga

     pokok disusun berdasarkan setiap departemen dimana produk tersebut

    diolah.

     b. 

    Biaya produksi priode tertentu dibebankan kepada produk melalui

    rekening barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap

    elemen biaya. Apabilan produk diolah oleh beberapa departemen

    rekening barang dalam proses disamping dilaksanakan untuk setiap

    32)

      Edward J.Blocher, Kung H.Chan Gary Cokins. Thomas W. Lin. CostManajemen Penekanan Strategis, Edisi ketiga, salemba Empat,Jakarta, 2007,Hal.4.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    50/78

     

    elemen biaya harus diselenggarakan untuk setiap departemen dimana

     produl diproses.

    c.  Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau priode

    tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa departemen laporan

    dibuat setiap departemen.

    d. 

    Produksi ekuivalen digunakan untuk menghitung harga satuan.

    e.  Untuk menghitung harga satuan setiap elemen biaya produksi tertentu,

    maka elemen biaya produksi tertentu (biaya bahan) dibagi dengan unit

    ekuivalen untuk elemen biaya produksi yang bersangkutan (produksi

    ekuivalen bahan).

    f. 

    Haga pokok diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang

    menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang dinikmati produk

    selesai dari departemen tertentu.

    g.  Apabila dalam pengolahan produk terhadap produk yang hilang, produk

    rusak, cacat, tambahan produk akan diperhitungkan pengaruhnya

    kedalam laporan biaya produksi.

    Untuk menghitung harga pokok per satuan adalah dengan cara

    menjumlahkan biaya produksi yang telah dilaporkan selama periode tertentu

    dibagi jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang

     bersangkutan.

    Salah satu dalam menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok

     persediaan akhir diantaranya dengan menggunakan metode nilai penjualan

    relatif (sales relatif volue). Dimana metode ini dipakai untuk mengalokasikan

     biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk yang dihasilkan atau

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    51/78

     

    dibeli. Masalah alokasi ini dapat timbul dalam usaha dagang apabila dibeli

     beberapa masing-masing barang tersebut. Pembagian biaya bersama ini

    dilakukan berdasarkan nilai penjualan relative dari masing-masing barang

    tersebut. Dan pada perusahaan menufaktur suatu proses produksi akan

    menghasilkan beberapa produk sekaligus. Hasil produksi seperti ini disebut

     produk bersama. Biaya-biaya produksi untuk menghasilkan produk bersama ini

    dapat dialokasikan kepada masing-masing produk dengan menggunakan

    metode harga jual relative.

    8.  Laporan Harga pokok produksi

    Hasil operasi perusahan pabrikasi dilaporkan dalam laporan keuangan

    yang komvensional. Laporan ini mengikhtisarkan arus biaya dan pendanaan,

    serta memperlihatka posisi keuangan pada akhir priode. Laporan harga pokok

     produksi juga merupaka sumber informasi guna menyiapkan ayat jurnal iktisar

    yang mencatat aktifitas dalam perkiran biaya sehubungan dengan pengawasan

    terhadap biaya produksi.

    Defisi laporan harga pokok produksi yang dikemukakan oleh Don R.

    Hansen adalah sebagai berikut:

    Laporan produksi adalah suatu laporan yang mengikhtisarkan kegiatan

     perusahaan untuk suatu departemen selama satu periode dan

    memperlihatkan unit ekuvalen, total biaya, dan biaya per unit. Laporan

    ini juga memuat biaya bahan yang ditransfer ke departemen selanjutnya

    dan juga jumlah unit dari barang dalm proses akhir.33)

     33)  Don R. Hansen, Op.Cit., Hal.139

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    52/78

     

    Laporan biaya produksi untuk perusahaan yang melakukan proses

     produksi secara massa dan bersinambungan, laporan biaya produksinya memuat

    tiga bagian yaitu:

    1)  Quantity Schedule (Unit Repor)

    2)  Cost Schedule (cost Repor)

    3)  Cost Recapitulation (Rekapitukasi / Ikhtisar Biaya).

    Quantity schedule  merupakan peryataan yang mengambarkan jumlah

     produksi setiap departemen, jumlah yang dikirim ke departemen berikutnya,

     jumlah yang belum siap disatu departemen, jumlah yang hilang atau susut

    disatu departemen dan jumlah yang dikirim kegudang. Cost schedule 

    mengambarkan dengan jelas total biaya tiap departemen dan biaya per unit

    untuk masing-masing unsur biaya dan juga menggambarkan biaya per unit dari

    output dari finis goods.  Dan cost recapitulation  menggambarkan biaya dari

     produksi yang sudah siap dan biaya yang belum siap (work in process).

    Unit ekuivalen merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa

    yang sudah dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar

    dilakukan atas unit-unit produk yang telah seleai maupun baru sebagian

    selesi.Untuk menghitung produksi ekuivalen (unit setara) tersebut digunkan

    rumus sebagai berikut:

    Equivalen Productions : Jumlah yang benar-benar siap + (barang dalam proses

    x presentase siap)

    Produk yang belum siap pada suatu periode akan menjadi persedian

    awal barang dalam proses untuk periode selanjutnya. Dengan adanya barang

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    53/78

     

    dalam proses awal maka jumlah yang diproduksi akan terdiri dari yang berasal

    dari barang dalam proses awal dan yang berasal dari produksi berjalan.

    Pada kenyataannya kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan untuk

    menerapkan metode harga pokok proses ini adalah karena sulitanya untuk

    menentukan tingkat penyelesaian (unit ekuivalen)  suatu produk. Tingkat

     penyelesaian ini sangat diperlukan untuk menghitung harga pokok barang yang

    diproduksi, kesalahan dalam memperkirakan tingkat penyelesaianakan

     berpengaruh terhadap harga pokok barang yang dihasilkan.

    Dengan adanya perbedaan dari jumlah yang diproduksi tersebut, maka

    dapat dipakai dua macam metode penetapan biaya yaitu:

    1. 

    Penentapan biaya rata-rata ( Average), yaitu persediaan dari awal

    ditambahkan pada biaya periode yang baru. 

    2. 

    Penetapan biaya FIFO (Firs In Firs Out), yaitu biaya persediaan awal

    dicatat terpisah dari biaya-biaya baru yang diperlukan untuk

    menyelesaikan persediaan barang dalam proses. 

    Jika dalam metode rata-rata persediaan awal dalam proses dianggap sama

    dengan produksi berjalan, maka alokasi biayanya dihitung secara rata-rata.

    Dalam metode FIFO, persedian barang dalam proses dianggap terpisah dari

     produksi berjalan, maka alokasi biayanya dihitung secara terpisah.

    Apabila ada unit yang hilang dalam pemprosesan dalam departemen

     pertama, maka total biaya akan dibebankan secara merata pada jumlah unit

    yang utuh yang tersisah. Dengan demikian unit yang hilang akan

    mengakibatkan kenaikan dalam biaya per unit utuh yang tersisa.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    54/78

     

    Jika unit yang hilang dalam proses pada seatu departemen sesudah

    departemen pertama, maka biaya unit yang hilang dapat dihitung dengan dua

    metode yaitu:

    1.  Menetepkan biaya per unit baru untuk pekerjaan yang diselesaikan pada

    departemen sesudah departemen yang terdahulu dan kemudian

    mengurangi angka ini dengan biaya per unit lama dari departemen

    terdahulu. Selisih antara kedua angka itu merupakan tambahan biaya per

    unit akibat hilangnya sejumlah unit.

    2.  Menetapkan bagian dari biaya total yang masih ditanggung oleh unit-

    unit hilang dan mengalokasikan biaya ini pada sisa unit yang utuh.

    Penyesuaian untuk unit yang hilang dicantumkan pada baris

     penyesuaian unit yang hilang dalam laporan biaya produksi.

    Pada setiap akhir periode untuk infomasi kepada manajemen, bagian

    akuntansi harus membuat laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi pada

    dasarnya berisi rincian biaya-biaya produksi yang terjadi selama satu periode

    dan perhitungan harga pokok produk yang selesai pada preiode yang

     bersangkutan.

    B. 

    Hipotesis

    Berdasarkan liter belakang masalah dan telaah pustaka yang

    dikemukakan sebelumnya maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

    “Bahwa penentuan harga pokok rumah pada PT. Timur Raya belum

    sesuai dengan Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum”.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    55/78

     

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.  Lokasi Penelitian 

    Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan penelitian

     pada PT. Timur Raya yang berlokasi di Jl.Tuanku Tambusai, Komplek

    Peninsula Blok B No.9 Pekanbaru-Riau.

    B.  Jenis dan Sumber Data 

    a.  Jenis data yang dikumpulkan untuk menyelesaikan penulisan ini adalah:

    1. 

    Data Primer

    Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan manajemen

     perusahaan mengenai sejarah singkat perusahaan, aktifitas

     perusahaan, dan kebijakan dalam perlakuan harga pokok produksi

    atau harga pokok rumah.

    2.  Data sekunder

    Yaitu data atau informasi yang diolah perusahaan berupa laporan

    keuangan,struktur organisasi dan akte pendirian perusahaan. Adapun

    sumber data ini berasal dari bagian keuagan dan bagian administrasi

    dan umum.

     b.  Sumber data

    Sumber data untuk penelitian ini berasal dari dokumen maupun

    keterangan lisan yang diperoleh dari Wakil Direktur berupa laporan laba-rugi,

    neraca, laporan perhitungan harga pokok rumah, sejarah dan sruktur organisasi

    serta kegiatan usaha perusahaan.

    43

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    56/78

     

    C. 

    Teknik Pengumpulan Data

    Dalam rangka pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah

    sebagai berikut:

    a.  Wawancara yaitu tehnik pengumpulan data dengan melakukan

    wawancara atau berupa bertanya langsung kepada pihak-pihak yang ada

    hubunganya dengan penelitian.

     b.  Dokumentasi, yaitu pengumpulan data sekunder berupa data hasil

     produksi data proyek, laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca),

    laporan biaya proyek, sejarah singkat perusahaan dan sruktur organisasi.

    D. 

    Analisis Data

    Dalam menganalisa masalah penulis menggunakan metode deskriptif,

    yaitu menganalisis data dengan cara mengumpulkan data kemudian

    dibandingkan dengan teory yang relevan dengan masalah yang dibahas untuk

    diambil kesimpulan serta saran kepada perusahaan.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    57/78

     

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A.  Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. Timur Raya adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor

    dan develover yang didirikan pada tanggal 15 September 2005 berdasarkan

    Akte Perseroaan Terbatas No.09 di Pekanbaru. Dihadapan Notaris Suardi R,SH.

    PT. Timur Raya berkedudukan di Jl.Tuanku Tambusai, Komplek peninsula

    Blok B No.9 Pekanbaru.

    Modal awal perusahaan sejumlah Rp 500.000.000,- (lima ratus juta

    rupiah), yang terbagi atas 2.000 lembar saham, masing-masing saham bernilai

    Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

    B. 

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan hubungan

    antara fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Struktur organisasi sangat

     penting sekali bagi perusahaan karena dengan adanya struktur dapat

    memudahkan dalam menkoordinir pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya

    serta kepada siapa dan dia akan melimpahkan wewenang. Dengan maksud agar

    setiap anggota mengetahui apa yang harus dikerjakan dan kepada siap ia harus

    mempertanggung jawabkan tugas yang dilaksanakan dalam perusahaan dan

    dimana dia berada.

    Struktur organisasi dalam suatu perusahaan menggambarkan garis

    wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Struktur organisasi

    dalam perusahaan berbeda-beda,tergantung pada bentuk perusahaan dan

    45

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    58/78

     

    kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Dalam menyusun struktur organisasi

    hendaklah jelas tujuan dan sasaran dari perusahaan, pembagian tugas dari

    masing-masing pekerjaan, pendelegasian wewenang dan kesatuan perintah serta

    tanggung jawab dari masing-masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi

    ini, perusahaan dapat menjalankan kegiatan secara efektif dan efesien. Adapun

    struktur organisasi PT. Timur Raya adalah sebagai berikut :

    SRUKTUR ORGANISASIPT.TIMUR RAYA

    BagianTeknik / Proyek

    BagianKeuangan

    BagianAdministrasidanUmum

    BagianMarketing

    Logistik Pelaksanaan Keamanan Site Marketing

    SEKETERIS

    DIREKTUR

    DIREKTURUTAMA

    Sumber: PT.Timur Raya

    Adapun fungsi dari masing-masing unit organisasi tersebut adalah

    sebagai berikut :

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    59/78

     

    1. 

    Direktur utama

    Direktur utama adalah pimpinan yang mengepalai seluruh aktivitas

     perusahaan dan mempunyai fungsi dan tanggung jawab atas kegiatan sehari-

    hari perusahaan antara lain:

    a. 

    Mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala

    kebijakan serta mengikat perseroan dengan pihak lain dalam bentuk

    kerjasama.

    b.  Merumuskan arah dan kebijakan perusahaan berdasarkan rencana

     perusahaan

    c. 

    Mengawasi jalanya operasi perusahaan, keuangan dan perkembangan

     perusahaan.

    d.  Mengangkat dan memberhentikan karyawan, menilai kinerja dan

     prestasi karyawan.

    e.  Melakukan kegiatan koordinasi dengan para manajer dibawah serta

    mengadakan rapat kerja untuk membicarakan masalah operasional

     perusahaan

    2.  Direktur

    Direktur bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan perusahaan

    kepada para pemegang saham. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah

    sebagai berikut:

    a. Mengarahkan secara lengsung aktivitas perusahaan untuk mencapai

    tujuan yang telah ditetepkan

     b. 

    Bertugas sebagai pengawas umum terhadap semua agiatan perusahaan

    khususnys dibidang teknis.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    60/78

     

    c. 

    Bertanggung jawab ke dalam atau keluar perusahaan apabila direktur

    utama berhalangan.

    3.  Seketaris

    Tugas dan wewenang bagian ini adalah:

    a. 

    Membantu pekerjaan Direktur Perusahaan

     b. 

    Bertanggung jawab terhadap arsip-arsip dan surat menyurat perusahaan

    c. Mengatur jadwal atau kegiatan Direktur perusahaan

    d. Membuat laporan hasil rapat

    4.  Bagian Teknik / Proyek

    Bagian teknik bertugas megepalai pembuatan proyek-proyek yang

    diperoleh PT.Timur Raya. Bagian ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan

    suatu proyek hingga tahap penyelesaiannya. Tugas dan tanggung jawabnya

    adalah:

    a. Mengatur dan melaksanakan proses pembangunan mulai dari bahan baku

    sampai bangunan jadi

     b. Membuat rekomendasi tentang kebutuhan bahan dan membuat laporan

    tentang pemakaian bahan.

    c. 

    Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan kerja dan mengawasi

     buruh.

    5.  Bagian keuangan

    Bagian keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam

    melaksanakan masalah pembukuan ataupun pencataan trnsaksi yang bersifat

    keuangan bagi perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    61/78

     

    a. 

    Bertanggung jawab terhadap penyelengaraan pencatatan semua data

    keuangan yang terdapat dalam perusahaan.

     b.  Bertanggung jawab terhadap pengawasan biaya-biaya proyek dengan

    menyusun suatu anggaran.

    c. 

    Bertanggung jawab terhadap bukti-bukti dan faktur penyusunan laporan

    keuangan.

    d.  Menangani semua urusan yang berhubungan dengan pajak, seperti

     pengisian SPT, PPh, pembayaran pajak dan lain-lain.

    6.  Bagian Umum dan Administrasi

    Bagian umum dan administrasi mengatur segala kegiatan admininstrasi

    yang ada didalam perusahaan. Kegiatanya adalah:

    a.  Membuat laporan administrai baik kulitas maupun kuantitas usaha yang

    telah dijalani.

     b.  Menyiapkan bukti-bukti kegiatan perusahaan seperti surat pengantar,

    faktur dan lain-lainnya.

    c.  Menyiapkan dokumen barang perusahaan maupun dokomen dinas atau

    instansi yang berwenag.

    7. 

    Bagian Marketing

    Bagian marketing mempunyai hak dan wewenag dalam memasarkan

    hasil-hasil produksi dalam hal ini memasarkan rumah. Tugas dan wewenangnya

    adalah:

    a. 

    Melakukan pemasaran kepada konsumen atas proyak-proyek yang akan

    selesai.

  • 8/17/2019 Akt,Sri Warni

    62/78

     

     b. 

    Memberikan pengarahan kepada konsumen atas proyek yang sedang

    atau telah dilaksanakan.

    c.  Mampu berinovatif dan berinteraksi dengan konsumen, seperti

    mengadakan pameran-pameran dalam memasarkan gedung maupun

     perumahan yang dibangun.

    8. 

    Site Marketing

    Tugas dan wewenang bagian ini adalah:

    a.  Mengkoordinir, membantu dan mengawasi kelancaran perusahaan.

     b.  Mewakili perusahaan dalam menjalin hubungan usaha, baik dengan

     pihak interen maupun pihak luar perusahaan.

    9. 

    Pelaksanaan

    Tugas dan weweanagnya adalah:

    a. 

    Menjalankan dan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh

     bagian