Upload
mira
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Akt,Sri Warni
1/78
SKRIPSI
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI
RUMAH PADA PT.TIMUR RAYA DI PEKANBARU
Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Islam RiauPekanbaru
OLEH :
SRI WARNI045310282
JURUSAN AKUNTANSI - SI
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU2010
8/17/2019 Akt,Sri Warni
2/78
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSi
1. Tanda Pengesahan Skripsi.
2. Berita Acara Bimbingan Skripsi.
Telah dilaksanakan bimbingan skripsi terhadap Saudari:
Nama : SRI WARNI
NPM : 04531 0282
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi – SI
Sponsor : Siska SE,M.si,Ak
Co.Sponsor : Alfurkaniati SE,M.si,Ak
Judul Skripsi : Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi
Rumah Pada PT.Timur Raya Di
Pekanbaru
Dengan Perincian Materi Sebagai berikut :
Catatan No Tanggal
Sponsor Co.Sponsor
Materi Bimbingan Paraf
1 02/07/09 X Revisi Latar Belakang
Masalah & Teknis
2 29/07/09 X Revisi Latar Belakang
Masalah3 04/08/09 X Revisi Latar Belakang
Masalah
4 24/08/09 X Lanjut Kepembimbing
II
5 27/08/09 X Revisi Teknis
Penuliasan
6 08/09/09 X Revisi Teknis & DaftarPustaka
8/17/2019 Akt,Sri Warni
3/78
7 09/09/09 X Revisi Latar Belakang
Masalah, Teknis &
Daftar Pustaka
810/09/09
X KembaliKepembimbing I
912/09/09 X X ACC Seminar Proposal
10 14/09/09 X X ACC Outline
11 !5/12/09 X Revisi BAB V & BabVI
12 23/12/09 X Lanjut KepembimbingII
13 31/12/09 X Revisi Teknis & Bab VI
14 13/1/010 X Revisi Teknik Penulisan& BAB VI
15 18/1/010 X Revisi DaftarPustaka,Kata Pengantar
& Abstrak16 22/1/010 X Kembali
Kepembimbing I
17 05/02/010 X X ACC Seminar Hasil
18 28/02/010 X X ACC Ujian OralComprehensif
Pekanbaru, Maret 2010An. Dekan Fakultas Ekonomi
Drs.Abrar, M.si,Ak
8/17/2019 Akt,Sri Warni
4/78
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
NAMA : SRI WARNI
NIM : 04531282
JURUSAN : AKUNTANSI STRATA-I
JUDUL : ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK
PARODUKSI RUMAH PADA PT. TIMUR RAYA DI
PEKANBARU.
DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
(Siska, SE,M.Si,Ak) (Alfurkaniati, SE,M.Si,Ak)
DEKAN KETUA JURUSAN
(Drs. Syamri Syamsuddin, M.Si) (Yusrawati, SE, M.Si, Ak)
8/17/2019 Akt,Sri Warni
5/78
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya Tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum
pernah diajukan untuk mendapatkan gelar Akademik (
Sarjana, Megister, dan Doktor ), baik di Universitas
Islam Riau maupun di Perguruan Tinggi lainya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penilaian
saya sendiri, tanpa bantuan pihak manapun, kecuali
arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang
lain, kecuali secara tertulis dalam naska dengan
disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.4. Peryatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan
ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi Akademik berupa
pencabutan Gelar yang telah diperoleh karena karya
tulis ini, serta sanksi lainya sesuai dengan norma yang
berlaku di Perguruan Tinggi ini.
Pekanbaru, Februari 2010
Yang membuat peryataan
SRI WARNI
8/17/2019 Akt,Sri Warni
6/78
ANLISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAHPADA PT. TIMUR RAYA
DIPEKANBARU
ABSTRK
Keakuratan pembebanan biaya atas sebuah produk jadi akan
berpengaruh terhadap keakuratan dalam penerapan harga pokok produksi .
Semakin akurat informasi biaya maka semangkin akurat pula penetapan harga
pokok produksi rumah oleh pihak manajemen agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama dalam segi harga dan
memperoleh labah yang dihrapkan.
Perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor dalam penetapan harga pokok proyek merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan adanya
harga pokok proyek tersebut, maka perusahaan akan mengetahui laba dan rugi
dalam pengerjaan proyek tersebut, dengan demikian penetapan harga pokok
proyek dilakukan dengan tepat dan benar. Yang dimaksud dengan harga pokok
proyek adalah seluruh pengorbanan ekonomi yang dilakukan untuk
mengerjakan proyek hinga proyek tersebut selesai. Dalam penentuaan harga
pokok proyek sama dengan penentuan harga pokok produksi yang meliputi
biaya bahan baku langsung (Direct Material), Biaya tenaga kerja lansung
(Direct Labour), dan biaya overhead pabrik (Factory Overhead)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penentuan harga
pokok rumah atau produksi yang telah dilakukan oleh PT.Timur Raya telah
sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan oleh pihak manajemen dan karyawan pada PT. Timur
Raya dalam menentukan kebijakan penentuan harga pokok rumah yang
disediakan saat ini maupun dimasa yang akan datang.
Didalam pembahasan ini metode yang digunakan adalah metode
deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mengumpulkan data, kemudian
dibandingkan dengan teori yang relevan dengan masalah yang dibahas untuk
kemudian diambil kesimpulan. Hasil penenlitian menunjukakan bahwa PT.
Timur Raya dalam menentukan harga pokok rumah belum sisuai dengan
Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum.
i
8/17/2019 Akt,Sri Warni
7/78
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepda Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehinga penulis telah dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Selain itu selawat beriring salam jjuga
dikirimkan kepada junjungan Nabi Basar Muhamad SAW yang telah membawa
umatnya dari alam jahiliah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Sebagai salah satu syarat guna menempuh pendidikan setara satu (S1)
jurusan akuntansi pada Fakultas Uuniversitas Islam Riau diperlukan suatu karya
ilmiah dalam bentuk skripsi. Pada kesempatan ini penulis membuat skripsi
dengan judul “ Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Rumah Pada PT.
Timur Raya Di Pekanbaru ”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
sebagai karya manusia biasa, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih
Banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun cara
penulisan. Demi tercapinyan skripsi ini, dengan segenap kerendahan hati
penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun kesempurnaan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga untuk yang tersayang kedua orang tuaku yang mulia,
kupersembahkan buat Ayahanda Legiran dan Ibunda Nasri yang telah
melahirkan, membesarkan dan mendidik tanpa kenal lelah sehinga penulis
dapat meraih gelar yang dicita-citakan. Terima kasih atas segala pengorbanan,
kasih sayang yang tiada duanya dan do’a restu yang diberikan dalam mendidik
ii
8/17/2019 Akt,Sri Warni
8/78
dan membesarkan penulis, serta kakak-kakak dan adekku tersayang. Terima
kasih atas cinta yang abadi yang diberikan hingga kini.
Selain dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang tulus kapada semua pihak yang telah banyak memberikan petunjuk,
bimbingan, motivasi dan tuntunan dalam penulisan skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung terutama kapada:
1. Bapak Drs. Syamri Syamsuddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Riau.
2. Ibu Yusrawati SE. M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Riau.
3. Ibu Siska SE, M.Si, Ak, selaku pembimbing I yang berkenan
menyempatkan waktu tenaga dan pikiranya untuk mambimbing penulis
dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini.
4. Ibu Alfurkaniati SE, M.Si, Ak, selaku pembimning II yang telah
besedia membimbing penulis demi terselesinya skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Riau, yang telah memberikan segala ilmu, bimbingan dan perhatian
selama penulis menjalani masa perkuliahan di perguruhan ini.
6. Karyawan Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau
yang telah ikut membantu proses kegiatan belajar mengajar di kampus.
7. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Timur Raya di Pekanbaru,
yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian dan memperoleh data serta informasi yang
dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
iiiiii
8/17/2019 Akt,Sri Warni
9/78
8. Buat Sahabatku Bebek, terimakasi atas bantuan dan arahan yang
diberikan selama ini.
9. Buat Yang Spesial ( CYG JLK ), makasi atas apa yang diberikan
selama ini, meski kamu tidak bisa merasakan kebahagian yang kurasa
saat ini, tapi Ku harap kamu dapat merasakanya.
10.
Buat Sahabatku Wilis, Yati, Susi, Nisa,Dayah, Fitri, Desla, Amin,
Rani, Tina, Nofri dan teman-teman angkatan 2004, terimakasi atas
motivasi dan dukungan serta kenangan termanis dan terpahit yang
pernah kalian berikan untuk persahabatan kita. Tetap semangat dan
teruslah berjuang.
11. Buat Teman-Teman Kos Eka S, Ulve, Titik, Eka J, terimakasi atas
segala do’a dan dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Semoga kebaikan dan pengorbanan yang pernah diberikan kepada
penullis mendapakan balasan dari Allah SWT, akhir kata mudah-mudahan
sekripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Pekanbaru, Mei 2010
SRI WARNI
iv
8/17/2019 Akt,Sri Warni
10/78
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B.
Perumusan Maasalah.......................................................... 7
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 7
D. Sestematika Penulisan........................................................ 7
BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. TELAAH PUSTAKA ........................................................ 9
1. Pengertian Harga pokok produksi ................................ 9
2. Tujuan Penentuan Harga pokok Produksi.................... 11
3.
Pengertian Akuntansi Biaya......................................... 13
4.
Tujuan Akuntansi Biaya............................................... 14
5. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya....................... 14
6. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi dan Unsur-Unsur
Biaya Pengembangan Proyek Real Estate................... 17
7.
Metode Pengumpulan Biaya Produksi......................... 33
8.
Laporan Harga pokok Produksi ................................... 38
B. HIPOTESISI........................................................................ 42
v
8/17/2019 Akt,Sri Warni
11/78
BAB III : METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian................................................................ 43
B. Jenis dan Sumber Data....................................................... 43
C. Teknik Pengumpulan Data................................................. 44
D.
Analisis Data ...................................................................... 44
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................... 45
B. Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 45
C. Aktifitas Perusahaan........................................................... 51
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Rumah......... 52
B. Analisis Penentuan Dan Pelaporan Harga Pokok Rumah.. 53
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 62
B. Saran................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
8/17/2019 Akt,Sri Warni
12/78
DAFTAR TABEL
Tabel V.I : Laporan Biaya Proyek Tahun 2008 ....................................... 53
Tabel V2 : Harga Pokok Proyek Setelah Dikoreksi Tahun 2008............. 55
Tabel V3 : Harga Pokok Proyek Untuk Rumah Type 177/220 M²Setelah Dikoreksi Tahun 2008 ............................................... 56
Tabel V4 : Harga Pokok Proyek Untuk Rumah Type 177/220 M²Setelah Dikoreksi Tahun 2008 ............................................... 57
Tabel V5 : Persedian Rumah Yang Belum Terjual Setelah Dikoreksi ... 58
Tabel V6 : Laporan Laba Rugi Setelah Dikoreksi TAhun 2008.............. 59
Tabel V7 : Neraca Setelah Dikoreksi Tahun 2008................................... 60
Tabel V8 : Perhitungan Harga Pokok Proyek Setelah Dikoreksi ............ 61
vii
8/17/2019 Akt,Sri Warni
13/78
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.I : Struktur Organisasi PT. Timur Raya ..................... 46
viii
8/17/2019 Akt,Sri Warni
14/78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Neraca Per 31 Desember 2008
Lampiran 2 : Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2008
Lampiran 3 : Laporan Biaya Proyek Perumahan Neo TimurRayaPerDesember 2008
Lampiran 4 : Biaya Proyek Perumahan Neo Timur Raya Type 75/187 M²Per Desember 2008
Lampiran 5 : Biaya Proyek Perumahan Neo Timur Raya Type 177/220M² Per Desember 2008
Lampiran 6 : Rincian Biaya Material Perumahan Neo Timur Raya Type75/187 M² Priode 31 Desember 2008
Lampiran 7 : Rincian Biaya Material Perumahan Neo Timur Raya Type177/220 M² Priode 31 Desember 2008
Lampiran 8 : Daftar Aktiva Tetep Desember 2007 & Desember 2208
Lampiran 9 : Alokasi Biaya Produksi Langsung Dan Biaya TidakLangsung Tahun 2008
Lampiran 10 : Laporan Pengalokasian Biaya Produksi Tahun 2008
Lampiran 11 : Kertas Kerja Cut-Off Penjualan Rumah Per 31 Dessember
2008
Lampiran 12 : Neraca Per 31 Desember 2007
Lampiran 13 : Laporan Laba Rugi Per Desember 2007
Lampiran 14 : Struktur Organisasi
Lampiran 15 : Daftar Angsuran Perumahan Neo Timur Raya
Lampiran 16 : Surat Perjanjian
ix
8/17/2019 Akt,Sri Warni
15/78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi biaya sebagai salah satu bagian dari akuntansi yang
mengembangkan metode pengendalian biaya yang bergunan dalam mengawasi
biaya-biaya yang dikeluarkan selama operasi perusahaan berlangsung. Hal ini
terutama pada perusahan industri yang didalam kegiatanya banyak
mengeluarkan biaya sehubungan dengan proses produksinya. Biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi disebut dengan biaya
produksi.
Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menetapkan harga pokok produksi,
pengendalian biaya dan pengambilan keputusan khusus. Untuk menentukan
harga pokok produksi dengan teliti, maka perlu memahami proses atau siklus
pembuatan produk. Kegiatan prusahaan industri terdiri dari pengolahan bahan
pembuat baku menjadi produk jadi dan pejualan produk tersebut kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur lainya.
Kegiatan pengolahan produk tersebut memerlukan tiga elemen
pengorbanan sumber ekonomis yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya tidak langsung. Pegorbanan biaya tersebut disajikan dalam
bentuk laporan harga pokok produksi.
Biaya yang dikorbankan untuk pegolahan produk tersebut lazimnya
disebut dengan biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang
berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan proses produksi atau
1
8/17/2019 Akt,Sri Warni
16/78
proses pengolahan bahan baku sampai menjadi suatu produk jadi. Biaya
produksi biasanya terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang
biasanya disebut dengan istilah biaya utama (primer cost) serta biaya overhead
pabrik yang dikenal dengan istilah biaya konversi (convertion cost).
Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku
yang dipakai didalam kiegiatan pengolahan produk. Untuk menetapkan harga
perolehan bahan baku tergantung pada cara perolehan bahan baku tersebut
dibeli atau diproduksi sendiri. Apabila bahan bakunya dibeli maka elemen
harga pokoknya terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya angkut. Apabila
bahan bakunya diperoleh dari sumber lain elemen harga pokoknya yaitu biaya
upah dan biaya overhead.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat
diidentifikasi atau diikuti jejak atau manfaatnya pada produk tertentu.,
sedangkan biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada tenaga kerja langsung yang pembayaranya berdasarkan
prestasi kerja. Sedangkan biaya tidak langsung atau biaya overhead pabrik
adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasi pada objek
atau pusat biaya tertentu.
Pada dasarnya penetapan harga pokok akan dipengaruhi oleh proses
produksi yang dihasilkan. Secara garis besar, terdapat dua metode yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan biaya yaitu produksi atas dasar pesanan (Job
Order Cost Methode), dan produksi secara massa atau secara terus menerus
(Process Cost Methode).
8/17/2019 Akt,Sri Warni
17/78
Metode atas dasar pesanan ( Job Order Cost methode) adalah metode
pengumpulan biaya yang dilakukan berdasarkan pesanan yang ada. Produk
yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan memenuhi persediaan.
Metode massa atau secara terus menerus (Process Cost Methode) adalah
pengumpulan atau pencatatan biaya yang dilakukan secara terus menerus,sesuai
dengan proses produksinya yang bersifat continue. Metode produksi massa,
produk-produk yang dihasilkan dalam satu departemen atau pusat biaya lain
yang bersifat homogen. Biasanya pengumpulan dan perhitungan biaya produksi
dilakukan setiap satu priode.
Perusahaan yang bergerak dibidang developer memiliki unsur-unsur
biaya pengembangan proyek real estate. Unsur-unsur tersebut adalah biaya
praperolehan tanah, biaya perolehan tanah, biaya yang secara langsung
berhubugan dengan proyek, biaya yang diartibusikan pada aktivitas
pengembangan real estate dan biaya pinjaman. Sedangkan biaya yang tidak
jelas hubungannya dengan suatu proyek real estate, seperti biaya umum dan
administrasi, diakui sebagai beban saat terjadi.
Dalam PSAK No. 44 biaya aktivitas pengembangan real estate yang
dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate adalah biaya praperolehan
tanah, biaya perolehan tanah, biaya yang secara langsung berhubungan dengan
proyek, biaya yang dapat didistribusikan pada aktivitas pengembangan real
estate, biaya pinjaman.
Dalam aktivitas pengembangan real estate terdapat biaya yang secara
tidak langsung berhubungan dengan proyek, tetapi harus dimasukkan dalam
8/17/2019 Akt,Sri Warni
18/78
perhitungan harga pokok proyek. Biaya yang diartibusikan pada aktivitas
pengembangan real estate mencakup biaya asuransi, perancangan dan bantuan
teknis yang tidak secara langsung berhubungan
PT.TIMUR RAYA adalah salah satu perusahaan milik swasta yang
bergerak dibidang developer dan kontraktor yang membangun perumahan di
Jl.Bukit Barisan Harapan Raya. Type rumah yang dibangun oleh perusahaan
adalah rumah type 177/220 M² yang diproduksi sebanyak 5 unit dengan harga
per unit Rp. 727.610.000,00 , dan rumah type 75/187 M² yang diproduksi
sebanyak 11 unit dengan harga per unit Rp.359.410.000,00. Perusahaan dalam
menghitung harga pokok produksi menggunakan metode harga pokok proses
(proccess cost method).
Dalam menghitung harga pokok produksi untuk masing-masing type
rumah yang dihasilkan, perusahaan menghitung dengan cara mengumpulkan
biaya produksi untuk setiap kelompok type rumah kemudian dibagi dengan
hasil jumlah unit type rumah yang bersangkutan.
Di dalam perhitungan harga pokok produksi perusahan mengelompokan
biaya produksi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya tidak langsung.
Komponen biaya yang diperhitungkan oleh perusahaan adalah yang
pertama biaya bahan baku yang terdiri dari biaya material struktur, biaya
material finising,dan biaya material mekanikal & elektrikal. Kedua biaya tenaga
kerja langsung terdiri dari biaya upah pekerjaan harian dan biaya upah
borongan. ketiga biaya produksi tidak langsung terdiri dari biaya sewa alat,
BBM alat, biaya subkont finising, biaya subkont mekanikal & elekrtikal, biaya
8/17/2019 Akt,Sri Warni
19/78
sewa kantor site, biaya infrastruktur, biaya perawatan, biaya desain, biaya
perizinan, biaya marketing, dan biaya fee marketing. Biaya produksi langsung
dan biaya produksi tidak langsung diperhitungkan sebagai harga pokok rumah
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Pada pelaksanaan proyek, tanah yang dipergunakan untuk mendirikan
rumah bukan tanah yang secara langsung dibeli, tetapi tanah tersebut diperoleh
berdasarkan bagi hasil pada klaen dengan porsi yang ditetapkan yaitu 70%:
30%. Untuk pihak pertama 70% dan pihak kedua 30%, pembagian tersebut
dilakukan setelah semua biaya-biaya pembangunan rumah dikeluarkan dan
biaya-biaya tersebut menjadi tanggung jawab pihak kedua yaitu pihak
perusahaan. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan dibebankan ke dalam biaya
tidak langsung yaitu pada biaya fee marketing.
Dalam pelaksanaan proyek perusahaan banyak menggunakan sarana
dan prasarana yang berhubungan dengan proses produksi diantaranya peralatan
dan kendaraan proyek. Dalam pembebanan ditemukan bahwa perusahaan tidak
mengalokasikan biaya penyusutan peralatan dan kendaraan proyek ke dalam
biaya tidak langsung. Biaya penyusutan peralatan kerja sebesar Rp
10.970.179,00 dan Rp 69.445.222,00 untuk kendaraan proyek yaitu mobil
troper, mobil pick up, dan truk nisan ( lampiran 8 ). Perusahaan membebankan
biaya tersebut ke dalam biaya personalia dan umum.
Dilihat dari laporan biaya proyek pada tahun 2008, terdapat unsur-unsur
biaya produksi yang belum dimasukan ke dalam laporan biaya produksi
tersebut. Seperti biaya bunga bank dan biaya administrasi & provisi Bank,
biaya ini merupakan biaya yang diatribusikan pada aktivitas pengembangan real
8/17/2019 Akt,Sri Warni
20/78
estate. Perusahaan mengalokasikan biaya bunga Bank sebesar Rp 41.624.996,-
dan biaya administrasi & provisi Bank sebesar Rp 23.312.636,- ( Lampiran 2 )
ke dalam biaya personalia dan umum bukan ke dalam kelompok biaya produksi
tidak langsung.
Selanjutanya untuk memasarkan rumah yang akan dijual peruasahaan
melakukan promosi, dalam hal ini perusahaan membebankan biaya marketing
kedalam laporan biaya proyek sebesar Rp 63.215.900,-, seharusanya biaya
tersebut di bebankan kedalam biaya personalia dan umum.
Di dalam neraca 2008 perusahaan menyajikan persediaan rumah jadi
akhir dan prsediaan rumah dalam pengerjaan. Dalam menentukan persediaan
rumah jadi akhir, perusahaan menghitung dengan menggunakan sisa rumah
yang belum terjual dikali dengan harga jual rumah yang telah ditetapkan oleh
perusahaan bukan berdasarkan harga pokok rumah yang diproduksi. Persediaan
akhir rumah jadi yang disajikan adalah sebesar Rp 1.446.430.000,00 ( Lampiran
1).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah
harga pokok produksi atau proyek dengan judul:
“ ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA
PT. TIMUR RAYA DI PEKANBARU”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
yang menjadi pokok permasalahan ini adalah : Apakah penentuan harga pokok
rumah yang telah dilakukan oleh PT. Timur Raya telah sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Yang Blaku Umum?
8/17/2019 Akt,Sri Warni
21/78
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
a.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penentuan harga pokok rumah yang telah
dilakukan oleh PT. Timur Raya telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Yang Berlaku Umum.
b.
Manfaat Penelitian
Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai
penentuan harga pokok produksi rumah dan pengklasifikasian harga
pokok rumah yang ditetepkan oleh perusahaan khususnya perusahaan
konstruksi.
1)
Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan informasi dan
dijadikan sebagai bahan pertimbagan didalam usaha perbaikan dan
penyempurnakan dalam penentuan harga pokok rumah pada
perusahaan
2) Bagi peneliti selanjutnya dan pihak-pihak yang berkepentingan lainya
diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi di
bidang akuntansi khususnya dalam penentuan harga pokok rumah.
D.
Sestemetika Penulisan
Adapun sistematika rencana penulisan skripsi ini terdiri dari VI (enam)
Bab yaitu sebagai berikut:
BAB I : Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan,
sestematika penulisan.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
22/78
BAB II : Didalam bab ini akan dikemukakan uraian teoritis yang
mendukung pembahasan masalah diantaranya adalah pengertian
harga pokok produksi, tujuan penentuan harga pokok produksi,
pengertian biaya, tujuan akuntansi biaya, klasifikasi biaya,
unsur-unsur harga pokok produksi dan biaya pengembangan real
estate, metode pengumpulan biaya produksi, laporan harga
pokok produksi, dan hipotesis penelitian.
BAB III : Dalam bab ini akan dibahas tentang metode penelitian yaitu
lokasi penelitian, jenis dan sumber data, cara pengumpulan data
serta analisis data.
BAB IV : Dalam bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan
yang diawalin dengan sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi, deskripsi Jabatan, serta kegitan umum perusahaan.
BAB V : Pada bab ini penulis mengemukakan tentang hasil penelitian dan
pembahasan yang memaparkan praktek akuntansi pada
perusahaan sebagai alat untuk memberi informasi keuangan.
BAB VI : Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang dapat
di peroleh dari hasil penelitian, kemudian dilanjutkan dengan
mengemukakan saran yang berguna bagi perusahaan.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
23/78
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian Harga Pokok Produksi
Salah satu tujuan akuntansi menentukan biaya dalam perusahaan yang
bergerak dibidang industri adalah untuk menentukan harga pokok produk.
Untuk dapat menentukan harga pokok produksi dengan teliti, maka perlu
memperhatikan unsur-unsur biaya yang dikeluarkan di dalam proses
pengolahan bahan baku memerlukan adanya pengorbanan sumber ekonomi,
sehingga akuntansi biaya digunakan untuk mencatat setiap sumber ekonomi
yang dikorbankan dalam hubunganya dengan proses produksi yang dilakukan
oleh suatu perusahaan di dalam aktivitasnya.
Harga pokok produksi atau biaya yang dikeluarkan dalam rangka
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi merupakan dasar dalam
pembentukan terhadap harga jual, karena harga pokok produksi yang telah
dikorbankan tersebut akan memberikan gambaran tentang pengorbanan yang
telah dilakukan. Oleh karena itu penentuaan terhadap harga pokok produksi
sangat dibutuhkan sekali oleh suatu perusahaan sebelum produk itu dapasarkan.
Menurut Hansen dan Mowen dalam bukunya Akuntansi Manajemen
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah:
9
8/17/2019 Akt,Sri Warni
24/78
Harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang
diselesaikan salama priode berjalan.1)
Selain itu pendapat yang dikemukakan oleh Sunarto mengenai harga
pokok produksi adalah sebagai berikut:
Harga pokok produksi adalah nilai pengorbanan untuk memperoleh
barang atau jasa yang diukur dengan nilai mata uang. Besarnya biaya
diukur dengan berkurangnya kekayaan dan timbulnya hutang.2)
Menurut Haryono Jusup mengemukakan bahwa harga pokok produksi
adalah:
Harga pokok pada hakikatnya adalah biaya yang melekat pada suatu
aktiva yang belum dikonsumsi atau digunakan dalam upayah
merealisasikan pendapatan dalam satu periode dan akan dikonsumsi
dikemudian hari.3)
Soemarso dalam buku akuntansi suatu pengantar menyatakan bahwa
harga pokok produksi adalah:
Biaya yang terjadi dalam hubunganya dengan proses pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi, biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.4)
1) Don R. Hansen dan Maryanne .M,Mowen,Akuntansi Manajemen,Edisi
Tujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2005,Hal.53.2) Sunarto, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, AMUS, Yogyakarta,
2003,Hal.6.3)
Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Keenam, UniversitasGajah Mada, STIE- YKPN, Yogyaksarta, 2005, Hal.329.4) Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar , Edisi Keempt, Rineka
Cipta, 2000, Hal.412.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
25/78
Sedangkan pengertian harga pokok produksi menurut Bastian dan
Nurlela adalah sebagai berikut :
Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
di tambah persedian produk dalam proses awal dan di kurangi presedian
dalam proses akhir.5)
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi
merupakan akumulasi dari biaya produksi yang meliputi unsur-unsur
pembentukan harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
upah langsung dan biaya overhead pabrik. Semua biaya ini merupakan biaya
yang berhubungan dengan proses produksi, yaitu mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
2.
Tujuan Penentuan Harga pokok produksi
Adapun tujuan penentuan harga pokok produksi menurut Mulyadi adalah
sebagai beriku:
a. Menentukan harga jual produk
b.
Memantau realisasi biaya produksi
c.
Menghitung laba atau rugi periodik
d. Menentuka harga pokok persedian produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca.6)
Selain itu pendapat lain yang dikemukakan oleh L.Gayle Rayburn tentang
tujuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:
5)
Bastian Bustami dan Nurlela, Akuntansi Biaya-Kajian Teori danAplikasi, Edisi pertama, Graha Ilmu, Jakarta, 2006, Hal.60.6) Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi 5, UUP AMP YKPN, Yogyakarta,
2005, Hal.65.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
26/78
Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk mendukung laporan
laba-rugi dengan mengikhtisarkan semua biaya produksi selam priode
akuntansi.7)
Contoh perhitungan harga pokok produksi disajikan pada tabel II.I
Tabel II.ILaporan Harga Pokok Produksi
Pesedian bahan langsung,1 januari 2007 $ 16.000
Ditambah:Pembelian bahan bersih 55.000
Bahan langsung yang tersedia untuk dgunakan $ 71.000
Dikurangi:Persedian bahan langsung ,31 Desember 2007 32.000
Bahan langsung yang digunakan $ 39.000
Tenaga kerja langsung 10.000
Biaya overhead pabrik yang dibebenkan 72.000
Total biaya produksi selama priode berjalan $ 121.000
Ditambah:Persedian barang dalam proses,1januari 2007 40.000
Biaya produksi uantuk dipertanggung jawabkan $ 161.000
Dikurangi:Pesedian barang dalam proses,31 Desember 2007 31.000
Harga pokok produksi $ 130.000
Sumber : L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya, Edisi keempat, PenerbitErlangga, Jakarta, 1999, Hal 39.
3. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya secara luas diagap sebagai cara perhitungan atas nilai
persedian yang dilaporkan di neraca dan niali harga pokok penjualan yang
dilaporkan di laporan laba rugi. Dalam hal ini akuntansi biaya sangat berperan
panting bagi manajemen dalam melakukan aktivitas-aktivitas perencanaan,
7) L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya, Edisi Kempat, Penerbit Erlangga,Jakarta, 1999,Hal 39.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
27/78
pengendalian serta memebuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupu
strategis.
Menurut Mursyidi definisi akuntansi biaya, yaitu :
Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan pelaporan biaya pabrikasi, dan penjualan produk atau
jasa dengan cara-cara tertentu,serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya.8
Selanjuatnya Batian Bustami dan Nurlela mendefenisikan akuntansi
biaya sebagai berikut :
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari
bagaimana cara mencata, mengukur dan melaporkan tentang informasi
biaya yang digunakan.9)
Sedangkan menuru Mulyadi defenisi akuntansi biaya yaitu :
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
dan penyajian biaya pembuat dan penjual produk atau jasa, dengan cara-
cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.10)
Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya
adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari tentang bagai mana cara
proses pencatatan, penggolongan, pelaporan tentang informasi biaya yang
digunaka oleh pihak yang bekepentingan terutama pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan
4. Tujuan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya memiliki tujuan sebagai berikut:
8)
Mursyidi, Akuntansi Biaya-Conventional Costing, Justt in Time, danAktifity Based Costing, PT. Rafika Aditama, Bandung, 2008, Hal.10-11.9 ) Bastian Bustami dan Nurlela, Op. Cit, Hal.2. 10) Mulyadi, Op. Cit, Hal.7
8/17/2019 Akt,Sri Warni
28/78
a)
Penentuan harga pokok produksi. b) Menyediakan informasi biaya untuk kepentingan menajemen.
c)
Sebagai alat perencanaan.d)
Pengendalian biaya.e) Memperkenalkan berbagai metode.f)
Pengambilan keputusan khusus.g) Menghitung laba perusahaan pada setiap periode tertentu.h) Menghitung dan menganalisis berbagai sebab terjadinya ketidak
efektifan dan ketidak efesienan.11)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa biaya produksi
sangat berperan aktif dalam melakukan pengawasan dan perbaikan operasional
perusahaan juga dalam mengatasi penyimpangan biaya produksi.
5. Pegertian Biaya dan Klasifikasi Biaya
a. Pegertia Biaya
Keberhasilan sebuah perusahaan erat kaitannya dengan peranan
manajemennya dalam mengelolah setiap fungsi yang ada di dalamnya, terutama
dalam mengelolah biaya baik biaya produksi maupun biaya non produksi. Dari
beberapa konsep biaya dapat diketahui bahwa biaya itu merupakan
pengorbanan yang tidak dapat dihindarkan, dapat diukur secara kuantitatif serta
ditaksirkan jumlahnaya. Untuk konsep biaya beberapa akuntan telah
memberikan pengertian tentang biaya, sebagai mana yang telah diungkapkan
oleh Hansen dan Mowen:
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini
atau dimasa datang bagi organisasi.12)
11) Kusnadi, Zainul Aripin dan Syadeli, Akuntansi Manajemen,
(Komprehensif, Tradisional dan Kontemporer), Universitas Brawija, Malang,2002, Hal.136.
12) Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen, Op. Cit, Hal.40.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
29/78
Sedangkan pegertian biaya yang dikemukakan oleh ABP Statement
No.4. yang dikutip oleh Belkauoi dan Ahmed Riahi adalah sebagai berikut :
Biaya (cost ) adalah jumlah yang diukur dalam uang, dari kas yangdikeluarkan atau property lain yang ditranafer, modal saham yangdikeluarkan, jasa yang telah atau akan diterima, biaya (dan atau aktiva)yang berkaitan dengan produksi pendapatan dimasa depan … biayayang sudah habis masa berlakunya tidak berkaitan dengan produksi
pendapatan di masa sekarang atau dibebankan terhadap laba ditahan.13)
Biaya mencerminkan harga pertukaran dari, atau pengorbanan moneter
yang dberikan untuk akuisisi dari barang dan jasa. Jika pengorbanan tersebut
melibatkan aktivitas non moneter, maka harga pertukaran adalah ekuivalen kas
dari aktivitas atau jasa yang diserahkan.
Selanjutnya definisi biaya yang dikemukakan oleh committee on
Terminologi yang dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap yaitu sebagai berikut :
Biaya merupakan semua biaya yang telah dikenakan dan dapat
dikurangkan pada penghasilan.14)
Pegertian biaya menurut Swardjono adalah sebagai berikut :
Biaya merupakan sumber ekonomi (barang dan jasa) yang dikorbankan
dalam memperoleh pendapatan maka ada kaitan antara biaya dan
pendapatan.15)
13) Belkauoi-Ahmed Riahi, Accounting Theory-Teori Akuntansi, EdisiLima, Buki 1, Penerjemah Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dermauli,Salenba Empat, Jakarta, 2006, Hal.277.
14)
Syafri Harahap, Teori Akuntansi, Edisi Revisi, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2007, Hal.239.15) Swardjono, Akuntansi Pengantar proses Penciptaan Data Pendekatan
Sistem, Edisi Ketiga, Buku 1, BPFE, Yogyakarta, 2003, Hal. 82.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
30/78
Sedangkan IAI mendifinisikan biaya sebagai berikut :
Biaya perolehan adalah jumlah uang kas atau setara kas yang
dibayarkan atau nilai wajar sumber daya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan asset pada saat perolehan atau produksi.16)
Menurut AICPA dalam buku akuntansi biaya karangan Masiyah Kholmi
dan Yuningsih pengertian biaya adalah:
Biaya yaitu pengurang pada aktiva netto sebagai akibat digunakanya
jasa-jasa ekonomi untuk menciptakan penghasilan atas nilai ekuivelen
kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat sekarang atau dimasa yang akan
datang bagi organisasi.17)
Dari uraian diatas bahwa biaya merupakan pegorbanan sumber ekonomi
untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dalam mencapai tujuan
perusahaan. Manfaat yang dapat dirasakan oleh para pengusaha dengan adanya
perhitungan biaya adalah sebagai berikut:
1. Dapat menentukan biaya produksi serta melakukan analisa terhadap
biaya-biaya tersebut.
2.
Melakukan pengawasan terhadap biaya produksi yang dikeluarkan.
3. Memberikan informasi dalam pengambilan keputusan pimpinan
perusahaan mengenai biaya produksi..
b.
Klasifikasi Biaya
16) Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Selemba
Empat, Jakarta, 2007, Hal. 14.917) Masyiah Kholmi dan Yuningsih, Akuntansi Biaya, UniversitasMuhammadiah, Malang, 2003, Hal.11.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
31/78
Klasifikasi biaya sangat penting untuk ikhtisar yang berarti atas dasar
biaya. Menurut Carter dan Usry klasifikasi yang paling umum digunakan
berdasarkan pada hubungan biaya dengan berikut ini :
a. Produk ( Satu lot, unit dari suatu barang ).
b.
Volume produksi.
c.
Departemen, proses, pusat biaya.
d. Priode akuntansi.
e. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi.18)
6. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi dan Unsur-Unsur Biaya
Pengembangan Proyek Real Estate.
Biaya produksi merupakan pedoman bagi manajemen perusahaan dalam
menetapkan harga jual produk yang dihasilkan. Apabila harga produksi tinggi
maka secara langsung harga jual suatu produk akan tinggi juga.
Ada tiga unsure utama yang terdapat dalam biaya produk yang
dihasilkan, seperti yang dikemukakan oleh Charles T. Horngren dan George
Foster sebagai berikut ini:
a. Biaya bahan baku langsung
b.
Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya ovehead pabrik ( Biaya produk tak langsung).19)
Berikut uraian mengenai unsur-unsur biaya produksi diatas yaitu
sebagai berikut :
18) William K. Carter and Milton F. Usry, akuntansi Biaya, Edisi 13,Terjemahan Krista, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004, Hal .40.
19) Hongren T. Chaerles dan Foster George, Akuntansi Biaya SuatuPendekatan Manajerial, Edisi Keenam, Jilit 1, Catatan 12, Alih BahasaMarianus Sinaga, Erlangga, Jakarta, 2001, Hal.29.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
32/78
a.
Biaya Bahan Baku langsung
Biaya bahan baku langsung merupakan biaya pembelian (perolehan)
semua bahan yang didefinisikan sebagai bagian dari barang jadi yang dapat
ditelusuri dengan cara yang mungkin secara ekonomis.
Pengertian biaya bahan langsung menurut R.A Supriyono, adalah
sebagai berikut :
Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai
di dalam pengolahan produk.20)
Menur Masiyah Kholmi biaya bahan baku adalah :
Biaya bahan baku langsung merupakan bahan yang membentuk bagian
besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan
manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil
pengolahan sendiri.
Dalam memperoleh bahan baku perusahaan tidak hanya mengeluarkan
biaya sejumlah harga beli tetapi biaya perolehan lain.21)
Menurut Sulasti Ningsih dan Zulkifli biaya bahan baku adalah sebagai
berikut:
Biaya bahan baku merupakan komponen biaya terbesar dalam pembutan
barang jadi. Bahan baku yaitu bahan yang digunakan untuk produksi
yang dapat didefinisikan ke produk.22)
Penentuan harga pokok bahan yang dibeli.
20) R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya-Pengumpulan Harga pokok, EdisiKedua, Catatan Kedelapan, Buku BPFE UGM, Yogyakarta, 2007, Hal.20.
21)
Masiyah Kholmi dan Yuningsih,Op. Cit,hal. 45 22) Sulasti Ningsih dan Zulkifli, Akuntansi Biaya dengan Isu-IsuKotemporer, UUP Amp YKPN, Yongyakarta, 2000, Hal,143.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
33/78
Dalam penentuan harga pokok bahan yang dibeli harus dipertimbangkan
dengan benar. Karena harga pokok bahan baku tidak saja berupa jumlah harga
yang tercantum di dalam faktur pembelian, tetapi juga ditambah dengan biaya-
biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan
baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. Apabila di dalam pembelihan
bahan baku penjualan memberikan potongan tunai, maka potongan tunai ini
perlukan sebagai pengurangan terhadap harga pokok bahan baku.
Di dalam PSAK No.14 dijelaskan bahwa:
Biaya pembelian persedian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh perusahaan kepada kantor pajak),dan biaya pengangkutan,penanganandan biaya lain yang secara langsung dapat didistribusikan pada
perolehan barang jadi. Diskon dagang (treade discount), rabat dan pos
lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.23)
Didalam praktek terjadi variasi untuk mengimplementasikan penentuan
harga perolehan bahan, hal ini mengigat apakah tambahan harga perolehan
terhadap harga faktur pembelian bahan tersebut dapat dengan mudah
diidentifikasi pada harga perolehan bahan tertentu. Tambahan harga dan
penyesuian terhadap harga faktur bahan yang dibeli seringkali memerlukan
waktu dan biaya administrasi yang cukup besar dibandingkan dengan manfaat
ketelitian yang diperoleh. Oleh karena itu, biasanya biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku dan menyiapkan bahan baku dalam
keadaan siap untuk diperhitungka sebagai unsur biaya overhead.
2. Syarat penyerahan barang.
23) Ikatan Akuntan Indonesia, Op.Cit.,Hal.14.2.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
34/78
Untuk menentukan apakah barang tersebut telah menjadi persedian atau
untuk mengetahui kepemilikan barang, maka dasar yang digunakan adalah
syarat kepemilikan barang. Untuk itu harus diketahui syarat pengiriman atau
penyerahan barang tersebut. Ada dua syarat penyeraha barang yaitu F.O.B
Shiping Point dan F.O.B Destination.
a. F.O.B Shiping Point
Apabila barang dikirim dengan syarat F.O.B Shiping Point maka hak
atas barang yang dikirim berpindah kepada pembeli ketika barang diserahkan
kepada pihak pengangkut. Pada saat tersebut, penjual mencatat penjualan dan
mengurangi persediaan, sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah
persedian barang.
b. F.O.B Destination
Syarat pengeriman barang dengan F.O.B.Destination berarti hak atas
barang baru berpindah pada pembeli jika barang yang dikirim sudah diterima
oleh pembeli. Pada saat itu, penjual mengurangi persedian barangnya dan
mencatat penjualan, sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah
persediaan barangnya. Pada tanggal neraca perlu ditentukan dengan jelas
perjalanan itu milik penjual atau pembeli, agar dapat ditentuka jumlah
persediaan barang yang benar.
3. Metode penilaian biaya bahan.
Seringkali pada suatu priode akuntansi terjadi harga beli bahan baku
yang berbeda antara pembeli yang satu dengan pembeli yang lain. Hal ini
menyebabkan persediaan bahan baku mengalami perbedaan harga bahan baku
8/17/2019 Akt,Sri Warni
35/78
menskipun jenisnya sama. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya metode
penilaian biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang meliputi:
- Identifikasi khusus
- First-in, First-out (FIFO).
- Last-in, Firs-out (LIFO).
- Rata-rata tertimbang.24)
4.
Prosedur pencataaan pembelian bahan baku.
Pembelian bahan baku merupakan tanggung jawab bagian pembelian
untuk pengadaan bahan dengan harga murah, kualitas baik dan tepat waktu.
Dalam sistem pembelian diperlukan dokumen-dokumen, baik dokumen sumber
maupun dokumen pendukung. Dokumen tersebut adalah surat permintaan
pembeli, surat orderpembelian laporan penerimaan barang dan faktur dari
penjual. Oleh karena itu, pengendalian yang baik terhadap bahan baku perlu
dilakukan oleh setiap perusahaan industri.
Dalam pengendalian pimpinan mempunyai tanggung jawab atas
efesiensi operasi perusahaan, pengendalian biaya bahan dapat dicapai dengan
organisasi fungsional, pelimpahan tanggung jawab dan adanya bukti dokumen
yang diperoleh dari berbagai tahap opersi.
Dalam melakukan pembelian terhadap bahan baku, maka suatu
perusahan dapat menggunakan dua cara yaitu pembelian secara tunai dan kredit.
Pembelian ini dilakukan secara kredit maka pencatatanya sebagai berikut:
24) Kusnadi, Siti Maria, Ririn Irmadariyani, Akuntansi KeuanganMenengah (Intermediate), Taroda, Malang, 2004, Hal.215.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
36/78
Persediaan bahan baku Rp xxx
Hutang dagang Rp xxx
Sedangkan bila dilakukan secara tunai yaitu:
Persediaan bahan baku Rp xxx
Kas Rp xxx
Rekening persediaan bahan baku tersebut merupakan rekening control
perincian terhadap bahan baku pembantu berupa kartu persediaan. Apabila
bahan baku dibeli tidak sesuai maka perusahaan dapat mengembalikan kepada
supplier dengan membuat dokumen yang disebut nota debit atau laporan
pengiriman pengembalian pembelian. Prosedur pembelian mengatur cara-cara
dalam melakukan semua pembelian barang dan jasa yang dibeli dan diterima.
5. Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku.
Dalam pemakaian bahan baku harus ditetapkan beberapa prosedur
tertentu sehinga dapat menjamin:
a. Material yang diminta tersebut benar-benar untuk dipakai didalam
proses produksi.
b.
Material yang diminta tersebut jumlahnya wajar.
Adapun prosedur-prosedur yang digunakan di dalam pemakaian bahan
bahan baku pada perusahaan industri adalah sebagai berikut:
a. Setiap permintaan bahan baku yang diminta oleh kepala bagian produksi
maka harus mendapat persetujuan dari bagian yang berwenang.
b.
Setiap pengambilan bahan baku dari gudang, maka harus mengisi
formulir bukti pengambilan bahan baku yang disediakan di gudang.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
37/78
c.
Formulir bukti pengambilan bahan baku tersebut dibuat dalam beberapa
lembar bab satu lembar diantaranya dikirim oleh kepala gudang kepada
bagian pembukuan untuk dicatat dalam buku harian.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau usaha mental yang dikeluarkan
karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja merupakan harga yang
dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Biaya tenga kerja
produksi dibagi menjadi dua yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga
kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya utama dan
sekaligus biaya konversi, yaitu gaji dan kesejahteraan karyawan. Sadangkan
biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak
berhubungan secara langsung dengan pembuatan produk, misalnya gaji mandor
pabrik.
Komponen biaya tenaga kerja langsung menurut Mulyadi dalam
bukunya meliputin:
1. Upah pokok (Original Wages)
2. Premi (incentive)
3.
Lembur (over time)
4. Catu dan lain-lain.25)
1.
Upah pokok.
Uapah pokok merupakan upah yang harus dibayarkan kepada buru sesui
dengan kontrak kerja. Upah pokok ini sering juga disebut dengan upah
25) Mulyadi, Op. Cit, Hal.321.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
38/78
minimum, yang dapat dinyatakan berdasarkan waktu kerja per unit yang
dikalikan dengan tarif yang berlaku.
2. Premi
Premi (incentive) merupakan upah tambahan kepada buru karena dia
bekerja lebih baik dari yang ditetepkan. Kebaikan ini dapat ditandai dengan
jumlah produksi banyak dari yang ditugaskan atau kuantitas yang lebih baik.
3. Lembur
Lembur merupakan upah tambahan yang dibayarkan kepada tenaga
kerja apabila bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetepkan. Upah yang
diberikan berdasarkan jam kerja tambahannya.
4.
Catu
Catu merupakan upah tambahan yang dibayarkan kepada tenaga kerja
yang berupa barang. Pemberian catu ini bukan atas dasar pertimbagan prestasi
tetapi berdasarkan atas pertimbangan sosial.
Untuk melakukan pencatatan atas tenaga kerja langsung dalam metode
harga pokok pesanan, diperluka pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu jam
kerja total selama priode kerja tertentu dan jam kerja yang digunakan untuk
mengerjakan tiap-tiap pesanan. Dalam hal ini perusahaan harus
menyelengarakan kartu hadir tiap-tiap kryawan setiap hari kerja untuk
pengumpulan informasi jam kerja total selama priode kerja tertentu guna
pembuatan daftar hadir. Disamping itu, maka perusahaan juga melakukan
pencatatan penggunaan jam kerja tiap-tiap karyawan untuk pengerjaan masing-
masing pesanan. Oleh karena itu maka setiap kayawan diberikan kartu jam
kerja (job time ticket).
8/17/2019 Akt,Sri Warni
39/78
Kartu dari masing-masing karyawan telah diisi selama satu priode,
kemudian dipergunakan sebagai dasar pembuatan daftar upah. Kartu jam kerja
yang berisi jam kerja setiap karyawan yang digunakan untuk mengerjakan
pesanan oleh bagian akuntansi untuk pembagian tenaga kerja.(labor cost
distribution).
Jurnal untuk mencatat terjadinya gaji dan upah yang berdasarkan
lamanya waktu kerja adalah:
Biaya gaji dan upah Rp xxx
Hutang pajak pendapatan karyawan Rp xxx
Piutang karyawan Rp xxx
Hutang gaji dan upah Rp xxx
Keterangan:
Perusahaan tidak bertindak sebagai wajib pungut pajak pendapatan,
dana pensiun, asuransi hari tua, asuransi tenaga kerja yang nantinya akan
disetor kepada badan-badan yang berwenang.
Mejelang tanggal pembayaran gaji dan upah, kasir membayar gaji dan
upah kepada juru bayar gaji dengan mengunakan dokumen bukti kas keluar.
Pada saat gaji dibayar, maka juru bayar gaji meminta karyawan untuk
menghitung kesesuaian antara gaji dan upah sebagai berikut:
Hutang gaji dan upah Rp xxx
Kas Rp xxx
Melalui dokumen perintah jurnat biaya gaji dan upah yaitu fungsi
produksi. Biaya gaji dan upah untuk produksi dikelompokkan ke dalam
rekening barang dalam proses. Jurnal distribusi gaji dan upah adalah:
8/17/2019 Akt,Sri Warni
40/78
Barang dalam proses-biaya buruh langsung Rp xxx
Biaya gaji dan upah Rp xxx
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) pada umumyan didefenisikan sebagai
bahan tidak langsung yang merupakn semua biaya yang bukan bahan langsung
dan tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan proses produksi.
Pada prakteknya memang sulit sekali untuk mengklasifikasikan apakah
suatu biaya termasuk dalam golongan biaya overhead pabrik atau bukan. Hal
ini disebabkan oleh:
1)
Biaya overhead merupakan biaya tidak langsung sehingga sangat sulit
mengikutinya secara fisik atau sulit diidentifikasikan.
2) Biaya overhead itu terdiri dari beberapa jenis.
Namun demikian ada beberapa karaktristik biaya ovehead pabrik yang
bisa membantu dalam mengidentifikasikan suatu biaya apakah biaya termasuk
dalam kelompok biaya overhead pabrik.
Biaya pabrik digolongkan dengan tiga cara penggolongan yaitu:
1)
Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
2)
Biaya overhead pabrik menurut prilakunya dalam hubunganya dengan
perubahan volume kegiatan.
3) Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubunganya dengan
departemen.26)
1. Biaya overhead pabrik menurut sifatnya.
a. Biaya bahan penolong.
26) Mulyadi,Op.Cip., Hal.193
8/17/2019 Akt,Sri Warni
41/78
b.
Biaya reparasi dan pemeliharaan.
c.
Biaya tenaga kerja tidak langsung.
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
e. Beban biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
f.
Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran
uang tunai.
1) Biaya bahan penolong.
Bahan penolong adalah bahan tidak menjadi bagian dari produk jadi atau
bahan yang meskipun menjadi bagian dari pada produk jadi, tetapi nilainya
relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok tersebut. Contohnya
dalam perusahaan percetakan, seperti biaya perekat, biaya tinta dan lain-
lain.
2)
Biaya reparasi dan pemeliharaan.
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa pemakaian Spare Parts dan factory
Supplies atau persedian yang lain serta pembelian jasa pihak luar
perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan bangunan pabrik.
Contohnya mesin-mesin dan peralatan, kendaraan, perkakas laboratorium
dan aktiva tetap yang digunakan untuk keperluan pabrik.
3) Biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak
dapat diidentifikasikan dengan tidak dikeluarkan secara langsung dalam
produksi barang-barang atau jasa tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung
dikerjakan untuk kegiatan produksi secara umum.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
42/78
4)
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
Biaya-biaya yang termasuk kedalam kelopok ini antara lain biaya-biaya
penyusutan bangunan pabrik, kendaraan, peralatan, alat-alat kerja dan aktiva
tetap yang lainnya.
5)
Beban biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
Biaya-biaya yang termasuk kelompok ini antara lain biaya asuransi gedung,
asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan amortisasi beban
yang ditangguhkan.
6) Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang
tunai.
Biaya overhead pabrik yang masuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya reparasi yang diserahkan pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan
sabagainya.
2. Biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungan dengan
volume produk.
Ini dibagi menjadi biaya overhead pabrik tetap ( biaya tidak berubah dalam
kisar perubahan volume kegiatan tertentu), biaya overhead variabel (biaya
berubah sesuai dengan volume produksi) dan biaya overhead semiveriabel
(biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan kegiatan volume.
Dalam perusahaan konstruksi perlu di ketahui adanya unsur-unsur biaya
pengembangan real estate. Biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas
pengembangan real estate. Dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek
pengembangan real estate. Biaya yang tidak jelas hubungannya dengan suatu
8/17/2019 Akt,Sri Warni
43/78
proyek real estate, seperti biaya umum dan administrasi, diakui sebagai beban
pada saat terjadinya.
Berikut ini adalah biaya aktivitas pengembangan real estate yang
dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate:
a.
Biaya praperolehan tanah (preacquistion coat).
b.
Biaya perolehan tanah.
c. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek.
d. Biaya yang dapat didistribusikan pada aktivitas pengembangan real
estate.
e.
Biaya pinjaman.
a.
Biaya praperolehan tanah.
Biaya praperolehan tanah di kapitalisasi ke proyek pengembangan real
estate apabila mempunyai kreteria sabagai berikut:
- Biaya tersebut teridentifikasi secara langsung dengan proyek tertentu.
- Biaya tersebu dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate apabila
tanah diperoleh.
-
Perusahaan pengembangan harus secara aktif mengusahakan perolehan
tanah dan mampu membiayai atau memperoleh pendanaan yang
memadai.
Dalam PSAK No.44, biaya praperolehan tanah mencakup biaya sebelum
perolehan tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari
Pemerintah. Biaya tanah yang dapat dikapitalisasi adalah biaya berhubungan
dengan aktivitas perolehan tanah. Biaya perolehan tanah mencakup:
1) Biaya pengurusan izin Pemerintah.2)
Biaya konsultasi hukum.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
44/78
3)
Biaya study kelayakan.4) Gaji karyawan.
5)
Biaya analisis mengenai dampak lingkungan.6) Imbalan untuk ahli pertanahan. 27)
Pada saat tanah diperoleh, biaya praperolehan tanah dipindahkan ke
biaya proyek pengembangan real estate. Apabial besar kemungkinan ( probable)
tanah tidak berhasil diperoleh, biaya praperolehan tanah langsung diakui
sebagai beban pada laporan laba rugi.
b.
Biaya perolehan tanah.
Biaya peroleha tanah mencakup biaya pembelian areal tanah, termasuk
semua biaya secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetepkan. Biaya perolehan tanah mencakup:
1. Biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan ( yang tidak
akan digunakan sebagai bangunan), tanaman, dan lain-lain yang berada
diatas tanah tersebut.
2.
Biaya gambar topografi.
3.
Biaya pengurusan dokumen hukum.
4.
Bea balik nama.
5. Komisi untuk perantara.
6. Imbalan jasa untuk profesional seperti ahli lingkungan hidup, ahli
pertanahan,ahli hukum dan konstruksi.
7.
Biaya pematang tanah, tarmasuk biaya peruntuhan bangunan.
c.
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek mencakup:
1) Gaji pekerja lapangan, termasuk gaji supervisor.2)
Biaya bahan yang digunakan dalam proyek.
27) Ikatan akuntan Indonesia, Op.Cit, Hal.44.7.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
45/78
3)
Penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam proyek.4) Biaya pemindahan sarana, peralatan dan bahan dari dan ke lokasi
pelaksanaan proyek.5)
Biaya penyewaan saranan dan perlatan.6) Biaya pengurusan pengikatan jual beli.7)
Biaya pengurusan perjanjian jual beli.
8)
Imbalan jasa profesianal.28)
d. Biaya yang dapat diantribusikan pada aktivitas pengembangan real estate.
Biaya yang dapat diantribusikan pada aktivitas pengembangan real
estate mencakup:
1. Asuransi.
2. Biaya perencanaan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung
berhubungan dengan proyek tertentu.
3.
Biaya overhead konstruksi.
4.
Biaya pembangunan infrastruktru umum, seperti tempat ibadah umum,
taman umum, pasar, sekolah dan lain-lain.
5. Imbalan jasa profisional usaha
6. Biaya pinjaman.
Biaya pembangunan sarana umum yang dapat dikomersialkan
diperlakukan sesuai dengan rencana manajemen sebagai berikut:
-
Apabila sarana tersebut akan dijual atau dipindah alihkan sehubungan
dengan penjualan unit yang ada, maka biaya yang melebihi hasil yang
diperkirakan akan diperoleh dialokasikan sebagai beban proyek. Biaya
tersebut termasuk perkiraan beban operasional masa depan yang akan
ditanggung penjual.
28) bid,Hal.44.8
8/17/2019 Akt,Sri Warni
46/78
-
Apabila sarana tersebut akan terjual tersendiri atau akan dimiliki oleh
pengembang, kelebihan biaya dari taksiran nilai wajar pada saat sarana
tersebut secara subtensial, secara fisik dialokasikan sebagai beban
proyek.
Alokasi biaya sarana umum dalakukan ke unut-unit tanah yang
memperoleh manfaat dari sarana tersebut. Pendapatan yang diperoleh sebelum
sarana secara fisik selesai secara subtansial dikurangi dari biaya sarana.
e. Biaya pinjaman.
Sesuai dengan siklus usahanya yang panjang karena usaha yang
diperlukan untuk membebaskan area yang diusahakan dan kegiatan
pengembangan yang dilakukan dalam berbagai tahapan dengan tingkat
pengembangan yang berbeda-beda, perusahaan pengembang tetap
mengkapitalisasi biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan
pengembangan. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut dihentikan pada saat unit
real estate tersebut secara subtansial siap untuk digunakan.
7. Metode Pengupulan Biaya Produksi.
Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat
penggolongan produk. Pada dasarnya sifat pengolahan produk dapat kita
bedakan kedalam dua golongan, yaitu apabila pengolongan produk didarsarkan
atas pesanan maka metode pengumpulan biaya adalah dengan metode harga
pokok pesanan dan apabila pengolahan produk merupakan produk massa atau
atas dasar pasar maka metode pengumpulan biaya berdasarkan metode harga
pokok proses. Oleh karena itu, metode pengumpulan biaya produksi pada
dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
8/17/2019 Akt,Sri Warni
47/78
1.
Metode Harga pokok produksi Pesanan.
2.
Metode Harga Pokok Proses.29)
1.
Metode Harga Pokok Pesanan ( Job Order Cost Methode).
Menurut Carter dan usry harga pokok pesanan adalah:
Sistem perhitungan berdasarkan pesanan. Biaya produksi
diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan
adalah output yang didentitifikasi untuk memenuhi pesanan pelangaan
tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item dari persediaan.30)
Menuru Mulyadi ada beberapa karakteristik usaha perusahaan yang
beproduksi berdasarkan pesanan yaitu:
a. Proses pengolahan produksi terjadi secara terputus-putus.
b. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh
pesanan
c.
Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan memenuhi
persedian digudang.31)
Beberapa karakteristik metode harga pokok pesanan yaitu:
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan hubungannya dengan produk
menjadi dua kelompok, yaitu biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung.
29) Mulyadi,Op.Cit., hal.16.30) William K.Carter dan Milton F.Usry, OP.Cit.,Hal.12731) Mulyadi.Op.Cit.,Hal.38
8/17/2019 Akt,Sri Warni
48/78
3.
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut
dengan istilah biaya overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi
pesanan tertentu berdasarkan sesungguhnya yang terjadi, sedangkan
biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5. Harga pokok per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi,
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikelurkan untuk
pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.
Dari kerakteristik yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa metode harga pokok pesanan (job order costing) merupakan suatu
metode dari akuntansi biaya yang mana mengumpulkan biaya-biaya dari suatu
pekerjaan pesanan, yang dapat diidentifiksi secara terpisah. Dalam metode ini
diasumsikan bahwa semua pesanan yang dikerjakann dapat diidentifikasi secara
fisik dan setiap pesanan dapat dibebani dengan biaya yang berkaitan dengan
pesanan itu sendiri. Kalkulasi biaya produksi pesanan dapat diterapkan untuk
pekerjaam menurut pesanan,contohnya percetakan, kontruksi, pemborong, dan
sabagainya.
Sestem dari harga pokok pesanan menghendaki adanya informasi dari
biaya untuk masing-masing pesanan. Semua biaya produksi dikumpulkan
menurut pesanan dalam sebuah kartu pokok pesanan (job oerder sheet).
2. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Methode).
8/17/2019 Akt,Sri Warni
49/78
Metode harga pokok peroses adalah metode pengumpulan harga pokok
produk, yang membebankan biaya produksinya berdasarkan kegiatan
pengolahan yang dilakukan secara terus-menerus.
Menurut Blocher, menyimpulkan bahwa:
Harga pokok proses adalah suatu sistem untuk membebankan biaya ke
produk sejenis yang produksinya secara masal dan berkelanjutan lewat
serangkaian langkah produksi yang disebut proses.32)
Karakteristik perusahaan yang berproduksi massa yaitu:
a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
c. Kegiatan produksi dimulai dengan terbitnya perintah produksi yang
berisi rencana produksi standar untuk jangkau waktu tertentu.
Karakteristik utama dari metode harga pokok proses.
a. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan,
meringkas dan menghitung harga pokok, baik total maupun satuan per
unit. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen laporan harga
pokok disusun berdasarkan setiap departemen dimana produk tersebut
diolah.
b.
Biaya produksi priode tertentu dibebankan kepada produk melalui
rekening barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap
elemen biaya. Apabilan produk diolah oleh beberapa departemen
rekening barang dalam proses disamping dilaksanakan untuk setiap
32)
Edward J.Blocher, Kung H.Chan Gary Cokins. Thomas W. Lin. CostManajemen Penekanan Strategis, Edisi ketiga, salemba Empat,Jakarta, 2007,Hal.4.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
50/78
elemen biaya harus diselenggarakan untuk setiap departemen dimana
produl diproses.
c. Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau priode
tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa departemen laporan
dibuat setiap departemen.
d.
Produksi ekuivalen digunakan untuk menghitung harga satuan.
e. Untuk menghitung harga satuan setiap elemen biaya produksi tertentu,
maka elemen biaya produksi tertentu (biaya bahan) dibagi dengan unit
ekuivalen untuk elemen biaya produksi yang bersangkutan (produksi
ekuivalen bahan).
f.
Haga pokok diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang
menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang dinikmati produk
selesai dari departemen tertentu.
g. Apabila dalam pengolahan produk terhadap produk yang hilang, produk
rusak, cacat, tambahan produk akan diperhitungkan pengaruhnya
kedalam laporan biaya produksi.
Untuk menghitung harga pokok per satuan adalah dengan cara
menjumlahkan biaya produksi yang telah dilaporkan selama periode tertentu
dibagi jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang
bersangkutan.
Salah satu dalam menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok
persediaan akhir diantaranya dengan menggunakan metode nilai penjualan
relatif (sales relatif volue). Dimana metode ini dipakai untuk mengalokasikan
biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk yang dihasilkan atau
8/17/2019 Akt,Sri Warni
51/78
dibeli. Masalah alokasi ini dapat timbul dalam usaha dagang apabila dibeli
beberapa masing-masing barang tersebut. Pembagian biaya bersama ini
dilakukan berdasarkan nilai penjualan relative dari masing-masing barang
tersebut. Dan pada perusahaan menufaktur suatu proses produksi akan
menghasilkan beberapa produk sekaligus. Hasil produksi seperti ini disebut
produk bersama. Biaya-biaya produksi untuk menghasilkan produk bersama ini
dapat dialokasikan kepada masing-masing produk dengan menggunakan
metode harga jual relative.
8. Laporan Harga pokok produksi
Hasil operasi perusahan pabrikasi dilaporkan dalam laporan keuangan
yang komvensional. Laporan ini mengikhtisarkan arus biaya dan pendanaan,
serta memperlihatka posisi keuangan pada akhir priode. Laporan harga pokok
produksi juga merupaka sumber informasi guna menyiapkan ayat jurnal iktisar
yang mencatat aktifitas dalam perkiran biaya sehubungan dengan pengawasan
terhadap biaya produksi.
Defisi laporan harga pokok produksi yang dikemukakan oleh Don R.
Hansen adalah sebagai berikut:
Laporan produksi adalah suatu laporan yang mengikhtisarkan kegiatan
perusahaan untuk suatu departemen selama satu periode dan
memperlihatkan unit ekuvalen, total biaya, dan biaya per unit. Laporan
ini juga memuat biaya bahan yang ditransfer ke departemen selanjutnya
dan juga jumlah unit dari barang dalm proses akhir.33)
33) Don R. Hansen, Op.Cit., Hal.139
8/17/2019 Akt,Sri Warni
52/78
Laporan biaya produksi untuk perusahaan yang melakukan proses
produksi secara massa dan bersinambungan, laporan biaya produksinya memuat
tiga bagian yaitu:
1) Quantity Schedule (Unit Repor)
2) Cost Schedule (cost Repor)
3) Cost Recapitulation (Rekapitukasi / Ikhtisar Biaya).
Quantity schedule merupakan peryataan yang mengambarkan jumlah
produksi setiap departemen, jumlah yang dikirim ke departemen berikutnya,
jumlah yang belum siap disatu departemen, jumlah yang hilang atau susut
disatu departemen dan jumlah yang dikirim kegudang. Cost schedule
mengambarkan dengan jelas total biaya tiap departemen dan biaya per unit
untuk masing-masing unsur biaya dan juga menggambarkan biaya per unit dari
output dari finis goods. Dan cost recapitulation menggambarkan biaya dari
produksi yang sudah siap dan biaya yang belum siap (work in process).
Unit ekuivalen merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa
yang sudah dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar
dilakukan atas unit-unit produk yang telah seleai maupun baru sebagian
selesi.Untuk menghitung produksi ekuivalen (unit setara) tersebut digunkan
rumus sebagai berikut:
Equivalen Productions : Jumlah yang benar-benar siap + (barang dalam proses
x presentase siap)
Produk yang belum siap pada suatu periode akan menjadi persedian
awal barang dalam proses untuk periode selanjutnya. Dengan adanya barang
8/17/2019 Akt,Sri Warni
53/78
dalam proses awal maka jumlah yang diproduksi akan terdiri dari yang berasal
dari barang dalam proses awal dan yang berasal dari produksi berjalan.
Pada kenyataannya kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan untuk
menerapkan metode harga pokok proses ini adalah karena sulitanya untuk
menentukan tingkat penyelesaian (unit ekuivalen) suatu produk. Tingkat
penyelesaian ini sangat diperlukan untuk menghitung harga pokok barang yang
diproduksi, kesalahan dalam memperkirakan tingkat penyelesaianakan
berpengaruh terhadap harga pokok barang yang dihasilkan.
Dengan adanya perbedaan dari jumlah yang diproduksi tersebut, maka
dapat dipakai dua macam metode penetapan biaya yaitu:
1.
Penentapan biaya rata-rata ( Average), yaitu persediaan dari awal
ditambahkan pada biaya periode yang baru.
2.
Penetapan biaya FIFO (Firs In Firs Out), yaitu biaya persediaan awal
dicatat terpisah dari biaya-biaya baru yang diperlukan untuk
menyelesaikan persediaan barang dalam proses.
Jika dalam metode rata-rata persediaan awal dalam proses dianggap sama
dengan produksi berjalan, maka alokasi biayanya dihitung secara rata-rata.
Dalam metode FIFO, persedian barang dalam proses dianggap terpisah dari
produksi berjalan, maka alokasi biayanya dihitung secara terpisah.
Apabila ada unit yang hilang dalam pemprosesan dalam departemen
pertama, maka total biaya akan dibebankan secara merata pada jumlah unit
yang utuh yang tersisah. Dengan demikian unit yang hilang akan
mengakibatkan kenaikan dalam biaya per unit utuh yang tersisa.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
54/78
Jika unit yang hilang dalam proses pada seatu departemen sesudah
departemen pertama, maka biaya unit yang hilang dapat dihitung dengan dua
metode yaitu:
1. Menetepkan biaya per unit baru untuk pekerjaan yang diselesaikan pada
departemen sesudah departemen yang terdahulu dan kemudian
mengurangi angka ini dengan biaya per unit lama dari departemen
terdahulu. Selisih antara kedua angka itu merupakan tambahan biaya per
unit akibat hilangnya sejumlah unit.
2. Menetapkan bagian dari biaya total yang masih ditanggung oleh unit-
unit hilang dan mengalokasikan biaya ini pada sisa unit yang utuh.
Penyesuaian untuk unit yang hilang dicantumkan pada baris
penyesuaian unit yang hilang dalam laporan biaya produksi.
Pada setiap akhir periode untuk infomasi kepada manajemen, bagian
akuntansi harus membuat laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi pada
dasarnya berisi rincian biaya-biaya produksi yang terjadi selama satu periode
dan perhitungan harga pokok produk yang selesai pada preiode yang
bersangkutan.
B.
Hipotesis
Berdasarkan liter belakang masalah dan telaah pustaka yang
dikemukakan sebelumnya maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
“Bahwa penentuan harga pokok rumah pada PT. Timur Raya belum
sesuai dengan Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum”.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
55/78
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan penelitian
pada PT. Timur Raya yang berlokasi di Jl.Tuanku Tambusai, Komplek
Peninsula Blok B No.9 Pekanbaru-Riau.
B. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data yang dikumpulkan untuk menyelesaikan penulisan ini adalah:
1.
Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan manajemen
perusahaan mengenai sejarah singkat perusahaan, aktifitas
perusahaan, dan kebijakan dalam perlakuan harga pokok produksi
atau harga pokok rumah.
2. Data sekunder
Yaitu data atau informasi yang diolah perusahaan berupa laporan
keuangan,struktur organisasi dan akte pendirian perusahaan. Adapun
sumber data ini berasal dari bagian keuagan dan bagian administrasi
dan umum.
b. Sumber data
Sumber data untuk penelitian ini berasal dari dokumen maupun
keterangan lisan yang diperoleh dari Wakil Direktur berupa laporan laba-rugi,
neraca, laporan perhitungan harga pokok rumah, sejarah dan sruktur organisasi
serta kegiatan usaha perusahaan.
43
8/17/2019 Akt,Sri Warni
56/78
C.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
a. Wawancara yaitu tehnik pengumpulan data dengan melakukan
wawancara atau berupa bertanya langsung kepada pihak-pihak yang ada
hubunganya dengan penelitian.
b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data sekunder berupa data hasil
produksi data proyek, laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca),
laporan biaya proyek, sejarah singkat perusahaan dan sruktur organisasi.
D.
Analisis Data
Dalam menganalisa masalah penulis menggunakan metode deskriptif,
yaitu menganalisis data dengan cara mengumpulkan data kemudian
dibandingkan dengan teory yang relevan dengan masalah yang dibahas untuk
diambil kesimpulan serta saran kepada perusahaan.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
57/78
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Timur Raya adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor
dan develover yang didirikan pada tanggal 15 September 2005 berdasarkan
Akte Perseroaan Terbatas No.09 di Pekanbaru. Dihadapan Notaris Suardi R,SH.
PT. Timur Raya berkedudukan di Jl.Tuanku Tambusai, Komplek peninsula
Blok B No.9 Pekanbaru.
Modal awal perusahaan sejumlah Rp 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah), yang terbagi atas 2.000 lembar saham, masing-masing saham bernilai
Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
B.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan hubungan
antara fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Struktur organisasi sangat
penting sekali bagi perusahaan karena dengan adanya struktur dapat
memudahkan dalam menkoordinir pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
serta kepada siapa dan dia akan melimpahkan wewenang. Dengan maksud agar
setiap anggota mengetahui apa yang harus dikerjakan dan kepada siap ia harus
mempertanggung jawabkan tugas yang dilaksanakan dalam perusahaan dan
dimana dia berada.
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan menggambarkan garis
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Struktur organisasi
dalam perusahaan berbeda-beda,tergantung pada bentuk perusahaan dan
45
8/17/2019 Akt,Sri Warni
58/78
kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Dalam menyusun struktur organisasi
hendaklah jelas tujuan dan sasaran dari perusahaan, pembagian tugas dari
masing-masing pekerjaan, pendelegasian wewenang dan kesatuan perintah serta
tanggung jawab dari masing-masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi
ini, perusahaan dapat menjalankan kegiatan secara efektif dan efesien. Adapun
struktur organisasi PT. Timur Raya adalah sebagai berikut :
SRUKTUR ORGANISASIPT.TIMUR RAYA
BagianTeknik / Proyek
BagianKeuangan
BagianAdministrasidanUmum
BagianMarketing
Logistik Pelaksanaan Keamanan Site Marketing
SEKETERIS
DIREKTUR
DIREKTURUTAMA
Sumber: PT.Timur Raya
Adapun fungsi dari masing-masing unit organisasi tersebut adalah
sebagai berikut :
8/17/2019 Akt,Sri Warni
59/78
1.
Direktur utama
Direktur utama adalah pimpinan yang mengepalai seluruh aktivitas
perusahaan dan mempunyai fungsi dan tanggung jawab atas kegiatan sehari-
hari perusahaan antara lain:
a.
Mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala
kebijakan serta mengikat perseroan dengan pihak lain dalam bentuk
kerjasama.
b. Merumuskan arah dan kebijakan perusahaan berdasarkan rencana
perusahaan
c.
Mengawasi jalanya operasi perusahaan, keuangan dan perkembangan
perusahaan.
d. Mengangkat dan memberhentikan karyawan, menilai kinerja dan
prestasi karyawan.
e. Melakukan kegiatan koordinasi dengan para manajer dibawah serta
mengadakan rapat kerja untuk membicarakan masalah operasional
perusahaan
2. Direktur
Direktur bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan perusahaan
kepada para pemegang saham. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah
sebagai berikut:
a. Mengarahkan secara lengsung aktivitas perusahaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetepkan
b.
Bertugas sebagai pengawas umum terhadap semua agiatan perusahaan
khususnys dibidang teknis.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
60/78
c.
Bertanggung jawab ke dalam atau keluar perusahaan apabila direktur
utama berhalangan.
3. Seketaris
Tugas dan wewenang bagian ini adalah:
a.
Membantu pekerjaan Direktur Perusahaan
b.
Bertanggung jawab terhadap arsip-arsip dan surat menyurat perusahaan
c. Mengatur jadwal atau kegiatan Direktur perusahaan
d. Membuat laporan hasil rapat
4. Bagian Teknik / Proyek
Bagian teknik bertugas megepalai pembuatan proyek-proyek yang
diperoleh PT.Timur Raya. Bagian ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan
suatu proyek hingga tahap penyelesaiannya. Tugas dan tanggung jawabnya
adalah:
a. Mengatur dan melaksanakan proses pembangunan mulai dari bahan baku
sampai bangunan jadi
b. Membuat rekomendasi tentang kebutuhan bahan dan membuat laporan
tentang pemakaian bahan.
c.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan kerja dan mengawasi
buruh.
5. Bagian keuangan
Bagian keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan masalah pembukuan ataupun pencataan trnsaksi yang bersifat
keuangan bagi perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
8/17/2019 Akt,Sri Warni
61/78
a.
Bertanggung jawab terhadap penyelengaraan pencatatan semua data
keuangan yang terdapat dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap pengawasan biaya-biaya proyek dengan
menyusun suatu anggaran.
c.
Bertanggung jawab terhadap bukti-bukti dan faktur penyusunan laporan
keuangan.
d. Menangani semua urusan yang berhubungan dengan pajak, seperti
pengisian SPT, PPh, pembayaran pajak dan lain-lain.
6. Bagian Umum dan Administrasi
Bagian umum dan administrasi mengatur segala kegiatan admininstrasi
yang ada didalam perusahaan. Kegiatanya adalah:
a. Membuat laporan administrai baik kulitas maupun kuantitas usaha yang
telah dijalani.
b. Menyiapkan bukti-bukti kegiatan perusahaan seperti surat pengantar,
faktur dan lain-lainnya.
c. Menyiapkan dokumen barang perusahaan maupun dokomen dinas atau
instansi yang berwenag.
7.
Bagian Marketing
Bagian marketing mempunyai hak dan wewenag dalam memasarkan
hasil-hasil produksi dalam hal ini memasarkan rumah. Tugas dan wewenangnya
adalah:
a.
Melakukan pemasaran kepada konsumen atas proyak-proyek yang akan
selesai.
8/17/2019 Akt,Sri Warni
62/78
b.
Memberikan pengarahan kepada konsumen atas proyek yang sedang
atau telah dilaksanakan.
c. Mampu berinovatif dan berinteraksi dengan konsumen, seperti
mengadakan pameran-pameran dalam memasarkan gedung maupun
perumahan yang dibangun.
8.
Site Marketing
Tugas dan wewenang bagian ini adalah:
a. Mengkoordinir, membantu dan mengawasi kelancaran perusahaan.
b. Mewakili perusahaan dalam menjalin hubungan usaha, baik dengan
pihak interen maupun pihak luar perusahaan.
9.
Pelaksanaan
Tugas dan weweanagnya adalah:
a.
Menjalankan dan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh
bagian